IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN ANAK DI HOMESCHOOLING ANUGERAH BANGSA PALAGAN YOGYAKARTA
JURNAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Mariska Tamara Hans Putri NIM 09102241034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2014
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN DI HOMESCHOOLING ANUGERAH BANGSA PALAGAN YOGYAKARTA Mariska Tamara Hans Putri, Sujarwo, Hiryanto Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Email:
[email protected]
ABSTRAK Tujuanpenelitianiniadalahuntukmendeskripsikan (1) Penerapanstrategidanmetodepembelajaranhomeschoolingkomunitasdalammembentukkemandiria nintelektualanak;(2)Bagaimanadampaksetelahmengikutipembelajaranhomeschoolingterhadapke mandirianintelektualanak; (3) Faktor-faktorapasaja yang mendukungdanmenghambatdalam proses pelaksanaanpenerapanpembelajaranhomeschoolingkomunitasdalammembentukkemandiriananak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan peserta didik di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Teknik triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data yaitu teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran homeschooling dalam membentuk kemandirian anak di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan mencakup tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) Hasil implementasi pembelajaran homeschooling dalam membentuk kemandirian intelektual anak di Homeschooling Anugerah Bangsa Palagan menunjukan perilaku yang lebih mandiri pada anak: (3) Faktor pendukung dalam penelitian ini, (a) Fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan; (b) Semangat tutor yang tinggi dalam melaksanakan setiap kegiatan pembelajaran; (4) Faktor penghambat yang dihadapi Homeschooling Anugerah Bangsa antara lain, (a) Keanekaragaman karakteristik, tingkah laku dan sifat anak yang berbeda-beda; (b) Masalah internal yang dihadapi anak. Kata Kunci : implementasipembelajaran homeschooling, kemandiriananak
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan
bangsa dan negara (Hasbullah, 2005: 4).
terencana untuk mewujudkan suasana belajar
Dalam
dan proses pembelajaran agar peserta didik
umum, makna pendidikan sebagai usaha
secara aktif mengembangkan potensi dirinya
manusia
untuk
mengembangkan
memiliki
kekuatan
spiritual
pengertian
untuk
yang
sederhana
menumbuhkan
dan
dan
potensi-potensi
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
pembawaan, baik jasmani maupun rohani
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam
yang
diperlakukan
dirinya,
masyarakat, 1
Data yang terhimpun oleh Direktoral
masyarakat dan kebudayaan (Djumranjsah,
pendidikan
2006: 22).
kesetaraan
Departemen
Pendidikan menjadi bagian penting
Pendidikan Nasional menegaskan bahwa ada
ketika dipahami secara luas sebagai sebuah
sekitar 600 homeschooling di Indonesia.
proses
Sebanyak 83,3% atau sekitar 500 orang
belajar yang berlangsung terus
menerus sepanjang hayat. Proses tersebut
mengikuti
terjadi alami baik secara langsung maupun
komunitas, sedangkan sebanyak 16,7% atau
tidak langsung melalui pengalaman hidup
sekitar 100 orang mengikuti homeschooling
sehari-hari.
tunggal.
Bagi
manusia,
semua
menyiapkan
diri
itu
homeschooling
Angka
majemuk
yang
cukup
untuk
agar
masyarakat
dalam
menjadi utuh, sehingga dapat menunaikan
pendidikan
baru
tugas hidupnya dengan baik dan wajar,
kemungkinan akan mengalami kenaikan atau
sehinggadapat menggunakan seluruh potensi
bahkan kemunduran (Mulyadi, 2006: 34).
dilakukan
untuk
merespon
dan
di
Homeschooling
yang dimilikinya untuk terus bertahan hidup
beberapa
(Arifin, 1997: 32). Dalam proses belajar mengajar sering
Indonesia
diterapkan
bentuk
homeschoolingtunggal,
dan
dalam yaitu
homeschooling
ditemukan anak dengan gaya belajar, bakat,
majemuk,
karakteristik
Penerapan homeschooling ini tergantung dari
unik
yang
memerlukan
dan
model
homeschoolingkomunitas.
pembelajaran dengan pendekatan individual.
kebutuhan
Hal ini berlaku juga untuk anak yang
disesuaikan dengan kemampuan orang tua
mengalami hambatan dan masalah khusus
dan minat anak. Dari fleksibilitas penerapan
dalam belajar (Suryadi, 2006: 17). Berkenaan
homeschooling tersebut maka orang tua
dengan
mendapatkan
hal
menawarkan
tersebut alternatif
pemerintah solusi
telah berupa
setiaphomeschooler
banyak
kemudahan
dan
dalam
menyelenggarakan proses pendidikan bagi
pembelajaran individu yang dapat di lakukan
putra putrinya (Kembara, 2007: 30).
di rumah (homeschooling) sesuai dengan
Pendidikan homeschoolingmembantu
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
mengembangkan potensi anak secara optimal
No.20 Tahun 2003, pasal 54 ayat 1). Sebab
baik
pendidikan adalah tanggung jawab bersama
kepribadian
antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga
penguasaan pengembangan sikap mandiri
(Arifin, 2003: 4).
yang kelak dapat berguna bagi segala aspek
dalam
pengetahuan, dengan
sikap,
menekankan
di hidupnya (Mulyadi, 2006: 20).
2
dan pada
Kemandirian adalah perilaku yang
mendasar yang perlu ditanamkan sejak dini
dicerminkan dengan perbuatan yang tidak
yaitu kemandirian intelektual, kemandirian
harus di tentukan atau diarahkan sepenuhnya
emosional, dan kemandirian spiritual.
oleh orang lain. Kemandirian anak sangat
Salah satu aspek kemandirian yang
diperlukan dalam rangka membekali mereka
sangat berpengaruh dalam kehidupan seorang
untuk
anak
menjalani
kehidupan
yang
akan
adalah
kemandirian
datang. Dengan kemandirian anak akan
Kemandirian
mampu untuk menentukan pilihan yang dia
kemandirian intelektual merupakan sikap
anggap benar, selain itu berani memutuskan
pribadi yang diperlukan oleh setiap individu.
pilihannya dan bertanggung jawab atas resiko
Dengan
dan konsekuensi yang diakibatkan dari
cenderung
pilihannya tersebut (Mustafa, 2008: 75).
memantau, mengevaluasi, dan mengatur
Kemandirian tercermin dalam cara berpikir
belajarnya secara efektif, menghemat waktu
dan bertindak, mampu mengambil keputusan,
secara efisien, anak mampu mengarahkan
mengarahkan dan mengembangkan diri, serta
dan
menyesuaikan diri secara konstruktif dengan
berfikir dan bertindak, serta tidak merasa
norma
bergantung pada orang lain.Anak yang
yang
berlaku
di
lingkungannya
intelektual
intelektual,
penting
kemandirian
intelektual,
belajar
baik,
lebih
mengendalikan
diri
sendiri
karena
anak mampu
dalam
mempunyai kemandirian intelektual mampu
(Yusuf, 2008: 130). Ada beberapa faktor yang dapat
menganalisis permasalahan yang kompleks,
mempengaruhi kemandirian seorang anak,
mampu bekerja secara individual maupun
seperti intelegensi, kebudayaan, pola asuh
bekerja sama dengan kelompok, dan berani
orang tua, tingkat pendidikan orang tua, usia
mengemukakan gagasan (Sumarno, 2006: 5).
dan jumlah anak dalam keluarga (Sarwono, 1997:
88).
pengembangan
Untuk
mendapatkan
kemandirian
anak
Diperlukan
adanya
upaya
untuk
hasil
melatih dan mengembangkan kemandirian
yang
intelektual
anak,
sebab
setiap
anak
optimal, perlu adanya kerja sama antara
merupakan individu yang mempunyai hak
sekolah dan keluarga. Guru di sekolah dan
untuk
orang tua berkedudukan sama yaitu sebagai
optimal. Anak memiliki dunianya sendiri
pembimbing, pendidik dan pemimpin anak
yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka
baik dalam aspek intelektual, emosional
memiliki kecerdasan masing-masing yang
maupun spiritual (Suhartini, 1993: 24). Ada
unik dan beraneka ragam (Setyaningsih,
tiga komponen kemandirian anak yang paling
2013: 4).
3
tumbuh
dan
berkembang
secara
merupakan kurun waktu yang sangat peka
Seorang anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil. Akan tetapi anak adalah
terhadap
pengembangan
seorang individu dengan ciri khusus yang
kehidupan manusia.
diri
dalam
dalam perkembangan pribadi dan sosialnya
Anak yang memiliki kemandirian
memerlukan bimbingan dan tuntunan. Untuk
intelektual tidak terbentuk dengan sendirinya
itu masa sekolah merupakan periode yang
melainkan perlu pengarahan salah satunya
paling baik untuk meletakkan dasar dalam
dengan menciptakan
jiwa anak untuk kehidupan sosialnya (Pakasi,
dapat
1981: 26).
intelektual anak (Asrori, 2008: 23). Dengan
Masa usia latent (Usia 5 sampai 12
pembelajaran
mengembangkan
menggabungkan
yang
kemandirian
metode
dan
media
tahun) merupakan masa perkembangan anak
homeschooling
yang penting karena pada masa ini anak
kemandirian intelektual
belajar untuk menjalankan kehidupan sehari-
kelak akan memiliki generasi yang memiliki
harinya secara mandiri dan bertanggung
sikap
jawab. Pada masa ini anak belajar di jenjang
intelektual. Pengalaman dan pembelajaran
sekolah dasar, beban pelajaran merupakan
yang berkualitas akan menciptakan generasi
tuntutan agar anak belajar bertanggung jawab
yang berkualitas pula. Karena salah satu
dan mandiri (Ahmadi, 1997: 31). Dalam
indikator yang menentukan kualitas suatu
penelitian lain, Bloom, dalam Sujiono (2005:
generasi
10) mengemukakan bahwa pengembangan
pendidikan yang diperoleh semasa hidupnya.
dan
dalam
pemikiran
masyarakat
penerapan
anak, diharapkan
mandiri
ditentukan
secara
oleh
intelektual anak terjadi pesat pada awal
Di Homeschooling komunitas ANSA,
kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas
fenomena yang ada selama ini kemandirian
kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika
intelektual
anak berusia 5 tahun, peningkatan 30%
Homeschooling Komunitas ANSA umumnya
berikutnya terjadi pada usia 12 tahun dan
masih rendah, hal ini dapat diketahui dengan
20% sisanya pada pertengahan atau akhir
adanya anak yang belum mampu mandiri
dasa
bahwa
secara intelektual karena pola pendidikan
pengembangan yang terjadi pada usia 5-12
yang diberikan orang tuanya di rumah tidak
tahun lebih besar daripada pengembangan
mendukung terjadinya proses kemandirian
yang terjadi pada usia 12 hingga 15-20 tahun.
intelektual. Di samping itu juga adanya
Dalam kaitan ini Bloom mengatakan bahwa
masalah yang berhubungan dengan aktivitas
usia
saat terjadinya pembelajaran, ada beberapa
warsa
kedua.
latent(usia
5
Ini
berarti
sampai
12
tahun)
4
yang
dimiliki
oleh
siswa
anak yang kurang fokus dan sibuk pada
penerapanpembelajarandalammembentukke
kegiatannya yang lain sehingga mengganggu
mandirianintelektualanak
proses pembelajaran, seperti belajar sambil
HomeschoolingAnugerahBangsapalagam.
tiduran atau tengkurap. Hal ini juga dapat di
di
Pengumpulan data dilakukan dengan
lihat dari kegiatan pembelajaran anak sehari-
menggunakan
hari dimana masih menunggu tutor, tidak
wawancara. Peneliti merupakan instrumen
mempunyai
utama dalam melakukan penelitian yang
ide
sendiri,
belum
bisa
metode
dibantu
dibantu
pedoman
wawancara.
mengerjakan tugas, pesimis dan masih sangat
digunakan
dalam
bergantung kepada tutor.
pengumpulan data, reduksi data, penyajian
masih
lamban
dalam
Kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan
untuk
kemandirian
anak
lain
observasi
dan
Teknik
yang
data
adalah
analisis
data dan penarikan kesimpulan. Metode yang digunakan dalam menguji keabsahan data
mengembangkan antara
pedoman
dan
mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak tutor,
oleh
observasi
dengan
penelitian
ini
adalah
triangulasi
data.
menggunakan strategi pembelajaran yang
Adapuntriangulasi
tepat dengan metode yang menyenangkan
digunakandalampenelitianiniadalahtriangulas
seperti
dan
isumber.Triangulasisumberberartimembandin
bernyanyi. Dengan strategi dan metode yang
gkandanmengecekbalikderajatkepercayaansu
tepat dalam setiap pembelajaran, anak akan
atuinformasi
merasa terlibat sehingga kegiatanpun akan
yangdiperolehmelaluiwaktudanalat
semakin menyenangkan.
berbedadalammetodepenelitianmenurut
METODE
Patton dalam Moleong (2008: 330).
bermain
peran,
bercerita
Penelitian ini merupakan penelitian
bekerja
pendekatan menggunakan
kualitatif data-data
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
yang
Hasil penelitian yang disajikan dalam
peneliti
penelitian
yang
ini
mencakup
proses
pelaksanaanpembelajaran,
diperoleh dari hasil informasi yang didapat
karakteristikkemandirianintelektualanak,serta
serta keterangan yang didukung dengan
faktorpendukungdanpenghambatpembelajara
penjelasan
n
data,
30).Dalam
FX
Sudarsono
penelitian
(2000: ini
mendalam
tentang
Homeschooling
AnugerahBangsaPalagan.
penelitiberusahamemahamidanmenggalisecar a
di
1. Proses pelaksanaanpembelajaran
proses
5
dimana anak ikut berpartisipasi langsung
Pada proses pelaksanaan kegiatan di Homeschooling Anugerah Bangsa , pihak
dalam
homeschooling Anugerah Bangsa berusaha
diadakannya drama tutor melatih anak untuk
menempatkan pengelola pada perannya dan
dapat bertanggung jawab dan menjalankan
tugasnya masing-masing. Peran tersebut
aktivitasnya secara terencana.
didukung
2) Strategi Pembelajaran Mata Pelajaran
dengan
kegiatan
adanya
pembelajaran
pengelolaan
secara
menghasilkan
sistematis suasana
Dengan
Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris dilaksanakan dengan menggunakan
sehingga
belajar
pembelajaran.
Bahasa Inggris
Homeschooling
Anugerah Bangsa dalam menyampaikan materi
kegiatan
strategi
yang
pembelajaran
CTL
(Contextual
Teaching and Learning). Yaitu strategi
menyenangkan bagi anak.
belajar yang membantu tutor mengaitkan
Alokasi waktu berhubungan dengan yang dilaksanakan. Di
antara materi pembelajaran dengan situasi
Homeschooling Anugerah Bangsa waktu
dunia nyata anak dan mendorong anak
yang dibutuhkan untuk pembelajaran tidak
membuat hubungan antara pengetahuan yang
terlalu
di
dimilikinya dengan penerapannya dalam
mengedepankan
kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran
urutan kegiatan
lama,
karena
pembelajaran
homeschooling
lebih
Apabila
tutor membiasakan anak untuk berbicara
pembelajaran terlalu lama dilaksanakan,
menggunakan Bahasa Inggris yang umum
ditakutkan
sehingga dapat dipahami dengan mudah.
kualitas
dibanding
akan
kuantitas.
membuat
anak
tidak
Tutor terus memberi motivasi kepada anak
berkonsentrasi.
untuk dapat menggunakan Bahasa Inggris
Ada 4 mata pelajaran yang diamati dalam penelitian ini.
dengan baik. Dengan diadakannya berbagi
1) Strategi Pembelajaran Mata Pelajaran
pengalaman
anak
diajarkan
untuk
mendengarkan dan menghargai orang lain
Ilmu Pengetahuan Sosial pembelajaran
mata
saat berbicara. Dan dengan membiasakan
Pengetahuan
Sosial
anak menggunakan Bahasa Inggris dalam
dilaksanakan dengan menggunakan strategi
percakapan sehari-hari, anak diajarkan untuk
pembelajaran Inkuiry sosial. Yaitu strategi
selalu optimis dan tidak takut gagal untuk
yang menekankan pada proses dan hasil
bisa berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
belajar
3) Strategi Pembelajaran Mata Pelajaran
Kegiatan pelajaran
Ilmu
dengan
Prosesnya
dengan
cara
bermain
peran.
diadakannya
drama
Matematika
6
Pembelajaran Matematika
mata
tulis dengan baik, tidak belajar sambil tiduran
pelajaran
dilaksanakan
dan tidak belajar sambil tengkurap.
dengan pembelajaran
c) Anak dengan kemandirian intelektual
yaitu strategi belajar dengan
memiliki daya adaptasi yang tinggi. Anak
pemaparan konsep dan definisi. Prosesnya
yang memiliki daya adaptasi tinggi, cepat
dengan cara tutor menjelaskan tentang
dalam membaca dan mampu menyesuaikan
konsep pertambahan, pengurangan, perkalian
diri
serta diskon dalam kasus jual beli. Setiap
mengeluh atau merasakan hambatan dari
anak memiliki peran masing-masing, ada
lingkungan adalah salah satu ciri anak
yang menjadi penjual dan pembeli. Dengan
mandiri secara intelektual.
menggunakan Deduktif,
strategi
dengan
lingkungan,
tidak
banyak
cara ini tutor mencoba melatih anak untuk
d) Anak dengan kemandirian intelektual
melakukan sendiri tugasnya sebagai anggota
berorientasi pada sukses.Anak yang selalu
masyarakat. Memiliki daya adaptasi yang
berorientasi pada sukses dan tidak takut pada
tinggi
langsung
kegagalan serta selalu optimis adalah salah
dengan penjual, pembeli dan lingkungan
satu ciri anak yang memiliki kemandirian
sekitarnya.
intelektual.
dan
dapat
berinteraksi
2. Karakteristik kemandirian intelektual anak
e) Anak dengan kemandirian intelektual
a) Anak dengan kemandirian intelektual
mempunyai motivasi yang tinggiAnak yang
belajar dengan terarah pada tujuan.Anak
memiliki motivasi tinggi dan memiliki
yang mampu mengarahkan diri pada tujuan
kekuatan dari dalam dirinya maupun dari luar
dan tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia,
dirinya berarti dia telah dianggap mampu
serta tanpa harus mendapatkan bimbingan
mandiri secara intelektual.
secara
3. Faktor
intensif
kegiatannya,
dalam
adalah
setiap salah
rencana
satu
Pendukung
dan
Penghambat
Pembelajaran Homeschooling Anugerah
ciri
Bangsa
kemandirian intelektual.
1. Faktor Pendukung
b) Anak dengan kemandirian intelektual a)
memiliki sikap jasmaniah yang baik. Anak
Fasilitas
sarana
dan
prasarana
yang memiliki sikap jasmaniah yang baik
Homeschooling
adalah anak yang belajar secara intelegen,
lengkap sesuai kebutuhan dan menunjang
duduk dengan baik, menempatkan bahan
pembelajaran yang berlangsung, sehingga
yang dipelajari dengan baik, memegang alat
pembelajaran dapat berlangsung efektif.
7
Anugerah
di
Bangsa
b) Tutor memiliki semangat dan motivasi
sesuaidenganindikatorkemandirianintelektual
yang tinggi dalam melaksanakan setiap
anak adalah (1) Anak belajar dengan terarah
kegiatan pembelajaran dan memantau
pada tujuan; (2) Anak memiliki sikap
setiap proses perkembangan anak dengan
jasmaniah yang baik; (3) Anak memiliki
baik.
daya
adaptasi
yang
(4)
2. Faktor Penghambat
berorientasi
a)
mempunyai motivasi yang tinggi.
Keanekaragaman karakteristik, tingkah
tutor
harus
sukses;
(5)
Anak Anak
Ketiga,
laku dan sifat anak yang berbeda-beda sehingga
pada
tinggi;
Faktorpendukungkegiatanimplementasipemb
memahami tidak
elajaranhomeschooling dalam membentuk
menghambat proses pembelajaran yang
kemandirian intelektual anak yaitu, Fasilitas
sedang dilaksanakan.
sarana dan prasarana di Homeschooling
perbedaan
tersebut
agar
Anugerah Bangsa lengkap sesuai kebutuhan
b) Masalah internal yang dihadapi anak sehingga mengganggu konsentrasi dalam
dan
menunjang
pembelajaran
yang
belajar.
berlangsung, sehingga pembelajaran dapat
PENUTUP
berlangsung efektif. Dan yang terpenting semangat tutor dalam melaksanakan setiap
Pertama,Proses pelaksanaanimplementasipembelajaranhomes
kegiatan pembelajaran dan memantau setiap
choolingdalammembentukkemandiriananak
proses perkembangan anak dengan baik.
di
Keempat,
HomeschoolingAnugerahBangsadibagimenja ditigabagian
yang
dalammenjalankankegiatanpembelajarannyaa dalah keanekaragaman karakteristik, tingkah
StrategidanMetodepembelajaranmerupakanh yang
paling
pentingagar
laku dan sifat anak yang berbeda-beda
kegiatan
sehingga tutor harus memahami perbedaan
pembelajaran efektif, efisien, serta dapat
tersebut agar tidak menghambat proses
meningkatkan kemandirian intelektual anak
pembelajaran
Kedua,
yang
sedang
dilaksanakan.Selainitu masalah internal yang
Hasildaripelaksanaanimplementasipembelaja
dihadapi
randalammembentukkemandirianintelektuala nakmenunjukanadanyaperilaku
yang
dihadapiHomeschooling Anugerah Bangsa
terdiridaripersiapan,
pelaksanaandanevaluasi.
al
Faktorpenghambat
anak
sehingga
konsentrasi dalam belajar
yang
DAFTAR PUSTAKA
lebihmandiriterhadapanak,
8
mengganggu
Arifin, Anwar. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional Dalam Undang-Undang Sisdiknas, Jakarta: Departemen Agama RI. Lexy J. Moleong 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kembara, Maulia.D. 2007. Panduan lengkap Homeschooling. Bandung: PT Syaamil Cipta Media
Mulyadi, Seto. 2006. Perkembangan Homeschooling di Indonesia. Makalah Seminar Jakarta Sukmadinata, Nana.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sumardiono. 2007. Homeschooling, Lompatan Cara Belajar, Jakarta: PT. Elex Media Komsputindo. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Lexy J. Moleong 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
9