IKAFE UNAIR 2011 Adakan Sahur On The Road Sebagai Ajang Silaturahmi Alumni RADIO UNAIR – Ikatan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE) Universitas Airlangga angkatan 2011 menggelar acara ‘Sahur on the Road‘ pertama kali di bulan Ramadhan 2016. Dalam acara yang digelar pada hari Minggu, 17 Juni 2016 ini peserta kegiatan membagikan nasi bungkus di beberapa wilayah Surabaya saat menjelang sahur. Gagasan ‘Sahur on the Road‘ muncul sebagai bentuk kepedulian IKAFE UNAIR angkatan 2011 untuk membantu sesama yang kurang beruntung di bulan yang mulia dan penuh berkah, serta merupakan ajang silaturahmi bagi keluarga besar alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Kegiatan ini dikoordinir oleh Ahmad Bondan Sugiantara dan Nurrizky Alridho. Dana sumbangan dikumpulkan dan dikelola oleh para alumni yang tergabung dalam IKAFE UNAIR angkatan 2011 sendiri. Sebagai kesekretariatan dan tempat pengumpulan donasi panitia pelaksana menggunakan ruangan kesekretariatan IKAFE di lantai 4 gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas airlangga. Sebelum melaksanakan kegiatan ‘Sahur on the Road‘ mereka berkumpul terlebih dahulu di meeting point di Airlangga Corner untuk berkoordinasi. Setelah itu, para peserta mulai membagi tim dan siap menyisiri rute yang telah ditentukan untuk berbagi dengan mereka yang hidup di jalanan dengan jalur masing-masing. Mulai dari daerah Jorjoran, depan Kampus A UNAIR, wilayah sekitar PDAM Surabaya, wilayah sekitar Biliton, dan dilanjutkan sampai kampus C UNAIR. “Kami berharap acara ‘Sahur on the Road‘ IKAFE UNAIR angkatan 2011 ini bisa semakin mempererat silaturahmi alumni dan
berlanjut di tahun-tahun berikutnya, serta semakin luas jangkauannya” harapan Ahmad Bondan Sugiantara koordinator kegiatan. (*) Penulis : Yudira Pasada Lubis Editor : Nuri Hermawan
Buka Bersama Meningkatkan Silaturahmi
IKA-UA Kualitas
UNAIR NEWS – Buka bersama keluarga besar Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kali ini kembali dilaksanakan. Lokasinya juga masih sama, yaitu di kediaman Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Alumni (PP-IKA) UNAIR di Jl. Ketintang Baru Surabaya, pada Minggu 19 Juni 2016 kemarin. Hadir pada acara yang penuh silaturahmi dan kekeluargaan ini antara lain Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Moh Nasih, SE., MT., Ak., Wakil Rektor I Prof. Joko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., PhD., FINASIM., Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, SE., M.Si., Wakil Rektor III Prof. Moch Amin Alamsyah, Ir., M.Si., Ph.D., beberapa Dekan, Direktur di UNAIR, dosen dan Guru Besar, alumni dari berbagai fakultas di Universitas Airlangga, bahkan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dalam prakata sambutannya, Ketua I PP-IKA UNAIR Drs. Ec. Hariyanto Basyuni menyampaikan rasa haru dan terima kasihnya atas keperdulian dan kehadiran para alumni pada silaturahim ini. Dengan adanya kegiatan semacam ini, apalagi dilaksanakan pada Ramadhan, bulan yang penuh berkah, diharapkan akan
menambah rasa kesatuan dan kekompakan diantara para alumni UNAIR. Sementara itu alumni FEB UNAIR yang juga staf pengajar di FEB, Ustadz H. Suherman Rosyidi didaulat memberikan “kultum” menjelang dilangsungkannya buka bersama. Ia menyampaikan tausyiahnya mengenai hikmah ramadhan dan bagaimana sebagai muslim dalam menjalaninya. Bahkan sambil menunggu waktu berbuka, ia juga membuka sesi tanya-jawab. Tentu saja kesempatan ini langsung disambar oleh Dr. Tjuk K. Sukiadi, dosen FEB untuk mengawali bertanya seputar kepemimpinan dalam Islam. Kemudian seorang alumni lainnya juga bertanya mengenai salat witir di bulan Ramadhan ini seharusnya “ditempatkan” dimana; apakah selesai salat Tarawih atau jika seseorang selesai salat Tahajut. ”Yang pasti salat witir itu adalah salat untuk mengakhiri salat-salat malam. Tetapi tentang salat tarawih, baik yang rakaat delapan, rakaat sebelas, dan rakaat 20, itu semuanya benar,” kata Suherman Rosyidi. Selesai kultum dilanjutkan menyantap taljil untuk membuka puasa dan dilanjutkan salat Magrib berjamaah. Selesai santap buka puasa bersama, juga dilanjutkan dengan salat tarawih. Pada jeda salat tarawih inilah Rektor UNAIR juga menyampaikan “kultum”. Dalam kuliah tujuh menit tersebut Prof. Moh Nasih menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus IKA-UA yang terus meningkatkan kualitas kinerja silaturahminya. Diharapkan dengan adanya kegiatan demikian ini maka rasa kebersamaan diantara para alumni UNAIR akan terjalin semakin baik dan memberikan kontribusi positif terhadap almamater tercinta. (*) Penulis : Yitno Ramli Editor : Bambang Bes
Reservasi Online Tiket KA Lebaran, Contoh Pembenahan Manajemen Pelayanan Publik UNAIR NEWS – Teknologi hadir untuk menunjang otomasi proses. Bila awalnya proses tersebut manual, waktu yang dibutuhkan akan lama dan kualitas yang hadir tidak terkontrol dengan baik. Di era sekarang ini, peringkasan proses berbasis teknologi merupakan keniscayaan. “Teknologi akan memaksimalkan efektivitas proses,” kata pemerhati bidang manajemen operasional, Tuwanku Aria Auliandri SE., M.Sc., saat diwawancara selasa (21/6). Aria mencontohkan salah satu langkah cerdas terkait optimalisasi teknologi. Yakni, apa yang sudah dilakukan oleh PT Kereta Api (KA) Indonesia dalam aspek pelayanan tiket. Reservasi tiket berbasis internet sudah memudahkan masyarakat. Khususnya, di musim mudik lebaran seperti saat ini. “Penumpang bisa akses pembelian tiket sepur melalui website atau partner pendukungnya. Yaitu, sejumlah mini market atau partner web lain yang berafiliasi dengan PT KA. Misalnya, www.tiket.com dan lain-lain. Inovasi ini aplikatif,” ungkap lelaki asal Aceh yang juga dosen FEB UNAIR tersebut. Semakin banyak channel penjualan berbasis online, akan menghilangkan bottleneck dalam pelayanan pembelian tiket. Pelanggan akan dimudahkan untuk memilih beragam opsi pembelian. Stasiun tidak lagi menjadi tumpuan pelanggan untuk membeli tiket. Sehingga, kesan berjubel saat membeli tiket di loket tidak tampak lagi. Dengan online system tersebut, manajemen kas PT KA juga
terpantau dengan baik. Karena, semua transaksi dilalui melalui pembayaran yang valid dengan langsung transfer ke bank. Kombinasi yang baik antara website PT KA dengan channel pembayaran via transfer bank, dan partner pihak ketiga untuk penjualan, membuat semua proses bisnis berjalan harmonis. Ujung-ujungnya, publik nyaman dalam bertransaksi Belajar dari PT KA, semua BUMN yang langsung bersinggungan dengan masyarakat sebaiknya segera meniru langkah optimalisasi teknologi. Misalnya, Damri yang berfokus pada bis atau Pelni yang berfokus pada perjalanan laut. “Intinya, maksimalisasi teknologi informasi adalah kunci untuk menjawab tantangan zaman modern yang serba cepat,” ungkap dia. (*) Penulis: Rio F. Rachman
Aktivitas Masjid Ulul ‘Azmi Kampus C UNAIR Semakin Semarak UNAIR NEWS – Kegiatan untuk memakmurkan masjid “Ulul ‘Azmi” di kampus C Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Surabaya, semakin semarak dan bersinergi positif. Sejak diresmikan penggunaannya Jumat 27 Mei 2016 oleh Ketua Ikatan Alumni UNAIR, setiap hari terus dihiasi dengan beragam aktivitas. Apalagi di bulan Ramadhan 1437-H ini, tiada henti dari aktivitas mulai salat wajib berjamaah, salat Jum’at, ceramah agama pasca salat Dhuhur, takjil dan buka puasa bersama, serta salat tarawih lengkap dengan ceramah agamanya. Pada salat Subuh, yang semula dikhawatirkan tidak ada yang ikut berjamaah, ternyata menurut laporan Agoes Widiastono
melalui WhatsApp Grup takmir masjid, setiap salat Subuh minimal terdapat jamaah sebanyak satu baris. Bahkan terkadang lebih, sedangkan pada hari Minggu lebih banyak lagi. Hal itu sangat disyukuri karena area kampus C ini hanya ada Asrama Mahasiswa (putri) dan rumah sakit, tetapi tidak ada rumah dinas atau permukiman sivitas akademika. “Alhamdulillah… Jamaah salat Subuh pagi ini lebih dari satu shof,” tulis Cak Agoes “Awo”, Selasa (21/6). Diantara yang menyempatkan berjamaah salat Subuh di masjid baru ini antara lain ada yang dosen, karyawan, juga mahasiswa, dan warga sekitar kampus maupun warga yang sedang menunggu familinya dirawat di RS UNAIR. Kemudian setiap selesai salat Dhuhur, pada bulan Ramadhan ini diisi dengan “kultum” yang disampaikan oleh beberapa penceramah baik internal dan eksternal UNAIR. Misalnya “kultum” setiap hari Senin disampaikan oleh KH. Abdurrahman Navis, Lc., M.HI., Pengasuh Ponpes Nurul Huda Surabaya dan Ketua Bidang Fatwa MUI Jatim. Hari Selasa oleh Prof. Dr. Moch. Amin Alamsyah, hari Rabu Dr. M. Hadi Subhan, SH., MCN., hari Kamis oleh Drs. H. Suherman Rosyidi. Sedang hari Jumat langsung oleh pengkhutbah/khatib salat Jumat.
Jamaah salat Subuh di Masjid “Ulul ‘Azmi” kampus C UNAIR jl. Mulyorejo, diikuti antara 1 hingga 2 baris jamaah. (Foto: Takmir), Ulul A Menjelang Magrib dan waktu berbuka puasa, suasana masjid menjadi lebih semarak. Bersamaan dengan menyalanya lampu-lampu penghias taman dan ornamen masjid sehingga menjadi indah, para jamaah juga mulai berdatangan. Setelah membatalkan puasa dengan takjil, dilanjutkan salat Magrib berjamaah, dan buka bersama. Menurut Agoes Widiastono, alumni FEB yang aktif menyampaikan laporan ini, rata-rata setiap hari takmir menyediakan 400-500 bungkus nasi. Bahkan ketika kampus ini banyak dihadiri tamu peserta sebuah rekruitmen yang dilaksanakan di Kampus C, takmir sempat menyediakan hingga 700 bungkus nasi. Pembagian “nasbung” ini diorganisir oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR. ”Alhamdulillah… Antrean buka puasa lancar dan rapi, makan buka bareng, sore kemarin sudah disediakan 400 bungkus, ternyata masih kurang,” kata Agoes, Senin kemarin.
Disamping kegiatan di masjid berjalan terus, lanjutan pembangunan di sekitar masjid Ulul ‘Azmi kampus C UNAIR ini juga masih berjalan terus, terutama untuk ekterior dan pembangunan pertamanan, area parkir, dsb. (*) Penulis : Bambang Bes
Manfaatkan Momen, Rektor Sampaikan Pesan Puasa melalui Video UNAIR NEWS – Umat Islam di seluruh belahan dunia tengah melaksanakan ibadah puasa dan akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Sebagai bentuk menghormati terhadap sesama, Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga (UNAIR) tengah memproduksi video ucapan selamat. Video ucapan selamat itu bercerita tentang Rektor UNAIR, Prof. Dr. M. Nasih, menyapa serta bersalaman dengan mahasiswa dan karyawan yang berada di lingkungan UNAIR. Dalam video tersebut, Prof. Nasih tak lupa mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, dan ucapan selamat Idul Fitri bagi yang merayakan. Dari video itu tersirat pesan moral kepada masyarakat agar sikap saling menghormati sehingga keadaan sosial yang harmonis tetap terjaga. “Produksi video itu sebagai cara pak Rektor mengajak publik agar senantiasa saling menghormati satu sama lainnya. Rencananya, video tersebut akan resmi dirilis pada minggu kedua bulan Ramadan,” jelas Ketua PIH UNAIR Drs. Suko Widodo,
M.Si. Sutradara video ucapan selamat Rektor UNAIR, Aga, mengatakan lokasi pengambilan scene video terjadi di tiga tempat. Yakni Ruang Rektor UNAIR, halaman gedung rektorat, dan halaman masjid Ulul Azmi. “Target audiensnya untuk publik. Jadi, nggak hanya untuk orang tua atau anak muda aja. Kita pilih talent Pak Rektor sendiri supaya dapat menggaet target audiens yang sesuai dengan pak Rektor mulai dari umur dan background pendidikan. Kita juga masukan mahasiswa agar terlihat natural dan targetnya nyasar ke semua umur,” jelas Aga. Walaupun proses produksi video tersebut dalam momen puasa, namun Aga mengatakan tak ada kendala berarti selama pengambilan scene berlangsung. “Kendala sih gak ada, walaupun puasa. Karena pak Rektor juga punya waktu, jadi tidak keburuburu,” pungkas sutradara. (*) Penulis : Dilan Salsabila Editor : Defrina Sukma S
Mari Berhijrah dengan Serangkaian Kegiatan ’Ramadhan Mubarak Airlangga’ UNAIR NEWS – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dinantinantikan oleh umat Islam dalam setiap tahunnya. Di bulan ini akan banyak dijumpai kegiatan yang beraroma keagamaan guna meningkatkan iman dan taqwa. Untuk itu, Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Universitas Airlangga atau
jamaah Masjid Nuruzzaman juga siap menghadirkan nuansa religius di bulan penuh berkah ini. Tiap tahun UKMKI UNAIR memiliki kegiatan “Ramadhan Mubarak Airlangga” (RMA) yang tahun ini mengangkat tema “My Hijrah My Adventure.” “Kami mengangkat tema My Hijrah My Adventure itu untuk menumbuhkan semangat perbaikan diri menuju pribadi yang lebih baik,” kata Ahmad Mubarok, ketua UKMKI UNAIR. Kegiatan RMA itu dimulai sejak 4 Juni 2016 yang ditandai dengan Grand Opening dengan menghadirkan pembicara yang luar biasa, diantaranya adalah Prof. Dr. Moh Nasih, Rektor UNAIR. Dalam kegiatan RMA, akan ada kajian secara rutin dengan nama Insan (Inspirasi Sore Ramadhan), tempaynya di Masjid Nuruzzaman, Kampus B UNAIR. Sedangkan topik kajian disesuaikan dengan fakultas yang mengisinya. “Jika pematerinya dari FST maka akan mengangkat topik Peran Iptek dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Jika pematerinya dari FISIP akan mengangkat topik Wajah Gerakan Islam dalam Perpolitikan Kampus di Indonesia,” kata Mubarok, seraya menambahkan bahwa selain ada kajian rutin, di akhir pekan juga akan ada kajian momentum Mutiara Special yang akan hadir lebih awal. Pada minggu ketiga bulan Juni, akan diadakan “Gerakan Subuh Berjamaah Nasional” untuk memperkuat pilar kebangkitan umat Islam yang dilanjutkan dengan kajian Subuh. Dalam hal ini UKMKI juga bekerja sama dengan takmir Masjid Nuruzzaman untuk menerima infaq dan zakat pada bulan Ramadhan. Selain itu pada ramadhan kali ini, RMA juga melakukan wakaf Alqur’an Braille dengan mengumpulkan donasi dalam bentuk voucher. Rangkaian kegiatan RMA ini akan berakhir pada tanggal 24 Juni 2016 dengan kegiatan buka puasa bersama anak yatim. (*) Penulis : Afifah Nurrosyidah Editor : BE Santosa
Ramadhan, Momentum Penyadaran Diri UNAIR NEWS – Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak., mengajak kepada kita, khususnya jemaah Masjid Ulul ‘Azmi Kampus C UNAIR untuk benar-benar bisa memanfaatkan bulan suci Ramadhan 1437 H ini untuk meningkatkan ibadah dan kecintaan kepada Allah SWT. Mengapa hal itu ditekankan, karena yang bisa memuliakan diri kita ini selain kita sendiri juga Allah yang memberi kesempatan. “Allah memberikan kesempatan kepada kita melalui bulan Ramadhan ini harus bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin,” kata Rektor dalam “Kultum” (Kuliah tujuh menit) perdana di Masjid “Ulul ‘Azmi” Kampus C UNAIR, Senin (6/6). Kultum ini merupakan kesempatan pertama mengawali tradisi Ramadhan di UNAIR setelah masjid bantuan Alumni UNAIR itu diresmikan Jumat (27/5) lalu. Menurut Guru Besar Bidang Akuntansi FEB UNAIR ini, kalau ingin mulia di hadapan Allah maka tidak ada jalan lain selain harus memanage nilai-nilai kecintaan kita kepada Allah. Misalnya rela berkorban untuk tidak terlalu mencintai dunia (hubbud dunya), menjaga kehormatan untuk tidak berbuat tercela semisal menjadi koruptor, dan tidak melakukan perbuatan hina. “Karena itu mari kita kelola cinta kita kepada Allah secara sadar bahwa kita ini hamba-NYA, dan bukan hamba dunia. Sebab hubbud dunya secara berlebihan bisa merusak kemuliaan kita dihadapan Allah,” lanjut Rektor. Disebutkan bahwa hal diatas merupakan satu dari dua hal yang harus bisa kita atasi, setidaknya momentum itu dimulai pada Ramadhan bulan yang penuh hikmah ini. Hal yang kedua adalah
posisi kita sebagai konsumen pada dunia yang mengarah pada kapitalistik dan sosialisme, dimana kedua paham tersebut tidak berkembang sesuai ajaran Islam. ”Kapitalisme itu mengarah kepada kepentingan dunia, yang merangsang untuk cinta dunia secara berlebihan,” tambahnya. Peringatan itu sudah terjadi, yakni sebanyak 20% penduduk Indonesia sudah menguasai 80% kekayaan alam Indonesia. Harta kekayaannya tidak saja tidak habis untuk tujuh turunan, tetapi mungkin juga untuk belasan turunan. Artinya, hanya 20% kekayaan alam Indonesia saja yang harus dibagi untuk 80% penduduk Indonesia lainnya. Inilah yang juga mengakibatkan ketimpangan sosial ekonomi dan jurang kaya-miskin yang semakin lebar. ”Karena itu di bulan Ramadhan inilah sebenarnya kita diajarkan dan diharapkan untuk tahu diri, dan melalui puasa sesungguhnya Allah mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhiratnya. Harta benda dan kekayaan bukan segala-galanya, dan puasa mengajarkan kita untuk tidak menjadi hamba dunia,” demikian Prof. Moh Nasih dalam ceramah kultumnya. (*) Penulis : Bambang Bes Editor : Nuri Hermawan
Ramadhan Tiba, Siapkan Niat Dan Hati UNAIR NEWS – Ada yang istimewa di pengajian rutin sivitas UNAIR kali ini, pasalnya pengajian yang digelar tiap bulan sekali tersebut dilaksanakan di Masjid Ulul Azmi UNAIR, Kamis (2/6). Bagi Wakil Rektor II UNAIR, Dr. Muhammad Madyan, S.E.,
M.Si., M.Fin., pengajian perdana yang diselenggarakan di Masjid Ulul Azmi kampus C UNAIR ini akan menjadi sejarah. “Pengajian ini adalah pengajian bersejarah, karena perdana di masjid tercinta ini, semoga dengan ini bisa menjadi dorongan sivitas UNAIR untuk terus memakmurkan masjid, “ tuturnya saat memberikan sambutan. Pada pengajian edisi menyambut Bulan Suci Ramadhan 1437 Hijriah tersebut, Ustadz dr. Agus Fauzi, PDG., Pall., Med., membuka ceramah dengan mengingatkan kepada jamaah yang hadir untuk senantiasa bersyukur dan tidak terlalu mencintai hal-hal yang berkaitan dengan duniawi. Baginya kebanyakan penyakit itu muncul disebabkan dari hati yang tidak terkontrol, mudah marah, merasa dengki, iri, dan tidak ikhlas menerima pemberian Allah SWT. “Teruslah bersyukur, bersedekah, sama Allah jangan hitunghitungan, ingat banyak penyakit yang sejatinya disebabkan dari hati bukan sebab makanan yang dimakan,” jelasnya. Dokter yang sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam dunia medis tersebut juga mengajak para hadirin untuk meningkatkan ibadahnya di bulan puasa tahun ini. Selain itu, Ustadz Agus juga menekankan untuk menata niat, menata hati untuk senantiasa ikhlas karena Allah SWT. “Ayo kita siapkan baik-baik Ramadhan tahun ini, ibadahnya ditambah, jangan sampai detik-detik di bulan puasa ini terlewat tanpa zikir,” serunya. Ditengah tausiyah yang berlangsung hampir dua jam tersebut, Ustadz Agus juga menekankan pentingnya bekerja dengan tulus, semangat, dan tidak berorientasi semata-mata pada uang. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa puasa adalah momen yang tepat untuk menyucikan hati, menyiapkan bekal iman untuk kehidupan sebelas bulan ke depan. “Ramadhan itu menyucikan hati, ingat jika hati bersih,
penyakit lewat,” tegasnya dihadapan hadirin. (*) Penulis: Nuri Hermawan Editor: Dilan Salsabila