Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU HUBUNGAN TOLERANSI STRES DENGAN INDEKS PRESTASI MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
Nurhafizah1, Devi Risma2, M. Yulis Hamidy3 2
Bagian Ilmu Psikologi pada Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru 3
Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru
Stress tolerance or ability to deal with stress during study could affect the academic achievement. A will stress tolerance will not induce some disruption in studying. An analytic cross-sectional study was carried out to know the relationship between stress tolerance and GPA of first year student in Medical Faculty of Riau University. There are 117 students Medical Faculty of Riau University class of 2011 but only 114 persons respondents who fulfilled the inclusion criteria. Stress tolerance was measured by using questionnaire modification which build based on theories, academic achievement were measured based on GPA. The results showed an association between stress tolerance with academic achievement (p=0.027). So it could be conclude that stress tolerance associated with GPA of first year students Medical Faculty of Riau University.
Keyword : stress tolerance, grade point average, first year, medical faculty.
PENDAHULUAN Lingkungan perguruan tinggi selalu dianggap sebagai lingkungan yang sangat menegangkan bagi mahasiswa terutama mahasiswa kedokteran.1 Pendidikan kedokteran memiliki tingkat stres yang tinggi dan dapat berefek negatif terhadap fungsi kognitif dan belajar para mahasiswa kedokteran.2 1
Alamat koresponden: Jl.Diponegoro 3 no. 9A Pekanbaru, Riau. E-mail :
[email protected] Phone : +6282390520290
1
Penelitian yang dilakukan di Malaysia tahun 2011, prevalensi stres yang tinggi pada mahasiswa kedokteran terjadi pada tahun pertama perkuliahan.1 Penelitian di Arab Saudi (2011) juga mendapatkan prevalensi stres yang tinggi pada mahasiswa kedokteran terjadi pada tingkat pertama sampai tahun ketiga perkuliahan.2 Mahasiswa baru yang harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan dapat menimbulkan stres karena mengalami berbagai perubahan mental dan emosional. Mereka dituntut bersikap bijak dan bertanggungjawab, namun tidak semua dari mereka yang siap menerima
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU perubahan serta persaingan akademik yang lebih ketat sehingga hasil belajar yang diterima akan tercermin dari nilai atau indeks prestasi yang mereka inginkan akibat stres yang mereka alami.3 Sistem perkuliahan yang berbeda dari sebelumnya, yaitu sistem pendidikan “blok” yang memuat lebih dari satu disiplin ilmu yang saling berkaitan yang sangat menantang bagi mahasiswa tahun pertama dan sebagian mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami sistem perkulihan yang baru sehingga akan menyebabkan stres.4Dari hasil wawancara singkat yang dilakukan kepada beberapa orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun pertama menyebutkan bhawa mereka mengalami kesulitan dalam menjalani sistem perkulihan yang baru mereka alami, seperti jadwal perkulihan padat yang terdiri dari kuliah umum, tutorial, praktikum, keterampilan medis serta diskusi besar (pleno) yang dilakukan setiap akhir minggu. Stres merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Penelitian terbaru dibidang psikologi tahun 2008 membuktikan bahwa Intellegention Quotient (IQ) bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, salah satunya adalah stres.5,6 Masing-masing individu memiliki tingkat toleransi terhadap stres yang berbeda, dari yang rendah hingga yang tinggi.3 Stressor yang datang akan membuat individu aktif dan selanjutnya menimbulkan reaksi yang beraneka ragam.6Individu yang mampu menggerakkan kekuatan mengatasi stressor, maka ia mempunyai toleransi stres yang baik, dan individu yang menyerah dalam menghadapi stressor, 1
maka ia mempunyai toleransi yang kurang baik.8 Indeks prestasi(IP) belajar merupakan penguasaan pengetahuan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui tes atau ujian yang dihitung pada setiap semester untuk mengetahui keberhasilan belajar.9,10 Keberhasilan dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal (yang berasal dari diri sendiri) seperti kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar. Faktor eksternal (yang berasal dari luar), seperti keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar yang dapat menimbulkan stres.9,10,11 Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian akademis Fakultas Kedokteran Universitas Riau terlihat bahwa indeks prestasi mahasiswa angkatan 2011 bervariasi, dengan pujian 4,3%, sangat memuaskan 53,8%, memuaskan 27,4% dan yang kurang memuaskan 14,5%. Salah satu faktor yang mungkin mempengaruhi belajar mahasiswa tersebut adalah stres. Kemampuan mahasiswa dalam menghadapi stres akan mempengaruhi indeks prestasi yang akan diperolehnya.9 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan toleransi stres terhadap indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan desain potong lintang (cross sectional). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 di Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat pertama (angkatan 2011) Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Pemilihan sampel dilakukan secara total sampling sebanyak 117 orang.
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Ide pembuatan kuesioner ini berasal dari teori-teori yang telah ada sesuai dengan komponen-komponen yang ada didalamnya, serta berasal dari penelitian yang sebelumnya. Kuesioner tersebut di uji cobakan terhadap mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UR). Instrumen yang digunakan untuk mengukur indeks prestasi yang diperoleh menggunakan Kartu Hasil Study (KHS) yang diperoleh pada saat penelitian.
Untuk skala pengukuran variabel bebas ordinal dan terikat ordinal dapat digunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang merupakan uji alternatif dari uji Chi- square.
Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan serta memberikan informen consent kepada responden. Setelah responden menyetujui, peneliti memberikan kuesioner dan meminta responden untuk mengisinya serta mengumpulkan fotocopi KHS yang telah diperoleh.
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
Kuesioner yang telah dikumpulkan dilakukan proses editing yaitu peneliti memeriksa kembali apakah lembar kuesioner sudah lengkap dan diisi, editing dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasi pada responden yang bersangkutan. Kemudian jawaban-jawaban yang ada diklasifikasikan menurut kelompoknya (koding) dan dimasukkan dalam lembaran tabel kerja guna mempermudah dalam membaca. Setelah dilakukan koding data yang terkumpul dan dimasukkan dalam tabel frekuensi sesuai dengan kategori masing-masing sehingga memudahkan untuk melakukan analisis data menggunakan program statistik komputer.
Penelitian ini dinyatakan telah lolos kaji etik yang disahkan oleh panitia tetap kaji etik Fakultas Kedokteran Universitas Riau dengan nomor surat: 133/UN19.1.28/UEPKK/2012 pada tanggal 19 September 2012.
DAN
Penelitian cross-sectional telah dilakukan kepada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang berjumlah 117 orang. Pengambilan data dilakukan bulan September 2012. 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Responden yang telah diteliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2011 yang berjumlah 117, namun hanya 114 yang memenuhi kriteria inklusi. Hal ini dikarenakan 3 responden tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Responden terdiri dari 27 responden laki-laki dan 87 responden perempuan. Distribusi frekuensi jenis kelamin responden dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi dan presentase toleransi stres dan indeks prestasi belajar mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. 1
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Tabel 4.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2011
Jenis kelamin
Jumlah N 27 87 114
Laki-laki Perempuan Total responden
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa responden perempuan berjumlah 87 responden (76,3%) lebih banyak daripada responden laki-laki yang berjumlah 27 responden (23,7%).Data yang diperoleh sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pell bahwa perempuan lebih banyak yang masuk kuliah kedokteran. Profesi dokter yang didominasi oleh perempuan karena sikap dasar perempuan yang biasanya lebih teliti, sabar, lemah lembut,telatan, berbelas kasih, dan gemar bersosialisasi.27
Tabel 4.2
4.2
Distribusi Toleransi Stres Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Setelah data dari kuesioner dikumpulkan dan dikelompokkan maka dapat dilihat distribusi frekuensi toleransi stres dari mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau pada angkatan 2011 seperti pada Tabel 4.3.
Hasil statistik toleransi stres mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau angkatan 2011
Toleransi stres
Max 122
Skor yang diperoleh Min Mean 61 96,92
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat mahasiswa yang memiliki toleransi stres maksimal adalah 122, toleransi stres minimal 61, mean 96,92 dan standar devisiasi 16,558. Tabel 4.3
% 23,7 76,3 100
SD 16,558
Distribusi toleransi stres tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau pada angkatan 2011 berdasarkan skor kuesioner toleransi stres dapat dilihat pada Tabel 4.3
Distribusi Toleransi stres mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau Jumlah
Toleransi stres Baik Sedang Buruk Total 1
N 16 80 18 114
% 14 70,2 15,8 100
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Hasil penelitian didapatkan toleransi stres yang dimiliki mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas secara keseluruhan memiliki toleransi stres sedang yang berjumlah 80 responden (70,2%), toleransi stres baik berjumlah 16 responden (14%) dan toleransi stres buruk berjumlah 18 responden (15,8%). Hal ini diasumsikan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menghadapi stres atau tuntutan yang dialami selama proses pendidikan masih bisa dihadapi tanpa menyebabkan gangguan yang berakibat pada prestasi belajar yang diperoleh. Penelitian yang dilakukan Sari yang membagi toleransi stres dalam dua kelompok baik dan buruk didapatkan bahwa mahasiswa kedokteran tingkat pertama mempunyai toleransi stres yang baik yang artinya mahasiswa masih mampu menghadapi stres yang dihadapi tanpa menimbulkan gejala-gejala yang dapat mengganggu proses perkuliahan.9 Toleransi setiap individu berbeda, hal ini tergantung pada keadaan somatopsikososial individu tersebut, ada yang peka terhadap stres tertentu karena pengalaman dahulu yang tidak dapat diatasi dengan baik karena penilaian terhadap stres yang berbeda.20 Selain pengalaman dan penilaian kognitif, toleransi juga dipengaruhi oleh tuntutan, pengaruh interpersonal dan keadaan stres.30 4.3
Distribusi IPK Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas kedokteran Universitas Riau
Mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau memiliki IPK yang bervariasi, distribusi IPK mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4
Kategori <2,00 2,00-2,74 2,75-4,00 Total
Distribusi IPK mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau jumlah N 6 25 83 114
% 5,3 21,9 72,8 100
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat jumlah IPK terbanyak pada rentang 2,75-4,00 sebanyak 83 responden (72,8%). Jumlah indeks prestasi terbanyak pada rentang 2,75-4,00 sebanyak 83 responden (72,8%) dan jumlah paling sedikit pada rentang <2,00 sebanyak 6 responden (5,3%). Penelitian yang dilakukan oleh Arumdarjono dan Amurwaningsih juga didapatkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki indeks prestasi pada rentang 2,75-4,00 dengan presentase 71%.29 Indeks prestasi tiap individu berbeda-beda, karena keberhasilan individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri sendiri) dan faktor eksternal (berasal dari luar). Indeks prestasi individu dalam belajar ditentukan berdasarkan hasil evaluasi atau ujian dari mata kuliah yang ditempuh.11
4.4
Distribusi Toleransi Stres Berdasarkan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Distribusi toleransi stres berdasarkan prestasi belajar mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran 1
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Universitas Riau dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.5
Distribusi toleransi stres berdasarkan prestasi belajar mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Klasifikasi IPK
Klasifikasi toleransi stres Sedang Buruk % N % n % 0 0 0 6 100 4 19 76 5 20 18,07 61 73,5 7 8,43 14,04 80 70,17 18 15,79
Baik <2,00 2,00-2,74 2,75-4,00 Total
1
4.5.
n 0 1 15 16
Total n % 6 100 25 100 83 100 114 100
Data yang diperoleh merupakan data kuesioner toleransi stres yang dibuat sendiri berdasarkan teori Carson dan Crow yang didapatkan dari 114 responden mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
mahasiswa FK UR angkatan 2010, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara IQ dan prestasi belajar. Kekuatan hubungannya sebesar 0,359 yaitu hubungannya lemah dengan arah kolerasi positif.31
Distribusi toleransi stres dengan IPK <2,00 berada paling banyak pada toleransi stres yang buruk sebanyak 6 responden (100%). Toleransi stres dengan IPK 2,00-2,74 paling banyak pada toleransi stres yang sedang sebanyak 19 responden (76%)dan toleransi buruk terdapat 5 responden (8,43%). Toleransi stres dengan IPK 2,75-4,00 paling banyak pada toleransi stres yang sedang sebanyak 61 responden (73,5%), toleransi baik terdapat 15 responden (18,07%) dan paling sedikit toleransi yang buruk terdapat 7 responden (8,43%). Setiap kategori IPK dari yang kurang memuaskan sampai yang sangat memuaskan mayoritas mahasiswa memiliki toleransi stres sedang dan baik, hanya 18 orang yang memiliki toleransi stres yang buruk. Ini menggambarkan bahwa toleransi stres tidak sepenuhnya mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi masih ada faktor lainnya seperti faktor internal yaitu IQ, faktor eksternal seperti pengaruh budaya dan kebudayaan, keluarga, peranan konsep diri, kemampuan dalam menghadapi stres. Data ini terbukti dengan penelitian yang di lakukan oleh Muslim yang meneliti tentang hubungan IQ dengan prestasi akademik pada
Indeks prestasi yang memuaskan terlihat bahwa mahasiswa lebih banyak memiliki toleransi stres sedang dan baik, ini menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi stres serta mempunyai pola hidup yang baik sehingga tidak menyebabkan gangguan baik fisik maupun mental yang akan menggangu proses belajar.13Individu yang memiliki toleransi baik terhadap stres akan menghadapi stres dengan cara yang pas dan tahu akan apa yang harus dilakukan dalam menghadapi stres dan mempunyai sifat yang optimis.24
4.5 Uji Hipotesis Hubungan Toleransi Stres Dengan Indeks Prestasi Data penelitian ini tidak dapat menggunakan uji Chi-Squre karena tidak memenuhi syarat yaitu nilai expected pada 9 cell yang kurang dari 5 terdapat >20%, maka dilakukan uji alternatif untuk tabel 3 × 3 adalah penggabungan cell, sehingga terbentuk tabel 2 × 3. Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai expected pada 6 cell yang kurang dari 5 terdapat >20%, yang
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU artinya uji ini tidak dapat dipakai, oleh karena itu dilakukan uji KolmogorovSmirnov yang merupakan uji alternatif Chi-Square untuk jenis tabel 2 × K. Hasil uji hipotesis dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan SPSS 18 didapatkan p value = 0,015 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Peneliti mengasumsikan bahwa setiap mahasiswa mengalami stressor yang berbeda dalam proses belajar dan kemampuan dalam menghadapi stres juga berbeda, sehingga prestasi yang diperoleh juga berbeda satu sama lain walaupun sistem pembelajaran yang didapat di kampus juga sama. Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukakan adanya hubungan toleransi stres dengan prestasi belajar dengan p= 0,015 dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna dari kedua variabel karena nilai p<0.05. Hal ini berarti bahwa toleransi stres dalam menghadapi permasalahan dalam perkuliahan atau proses pembelajarannya memiliki hubungan dengan prestasi yang akan diperoleh, toleransi yang baik berarti dapat menghadapi permasalahan dengan baik tanpa menimbulkan gangguan dalam proses belajar sehingga prestasi yang didapatpun sesuai dengan apa yang diharapkan, namun sebaliknya jika toleransi terhadap stres nya buruk, maka akan timbul berbagai gangguan yang nantinya akan mempengaruhi proses belajar dan berdampak pada prestasi yang diperolehnya. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau tidak sejalan dengan penelitian yang 1
dilakukan oleh Sari (2007) yang menyatakan tidak ada hubungan antara toleransi stres dengan prestasi belajar. Hasil penelitian yang tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan mungkin karena instrumen yang digunakan dalam penelitian tidak sama dan juga dalam penentuan pembagian toleransi stres nya berbeda. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian cross sectional terhadap mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau dengan jumlah 114 orang dapat disimpulkan bahwa toleransi stres pada mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau rata-rata memiliki toleransi stres sedang.Indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau paling banyak memilik indeks prestasi sangat memuaskan dan dengan pujian. Toleransi stres berdasarkan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang memiliki toleransi stres baik dan sedang memiliki indeks prestasi yang sangat memuaskan dan dengan pujian sedangkan toleransi stres buruk ditemukan pada kelompok indeks prestasi kurang memuaskan. Terdapat hubungan antara toleransi stres dengan indeks prestasi (p=0,015). Saran Berdasarkan hasil penelitian ini disarankankepada responden yang memiliki toleransi baik dan sedang untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi stres atau tuntutan yang dialami dan responden yang memiliki toleransi stres buruk agar dapat menghadapi stres ataupun tuntutan dengan lebih baik. Mahasiswa yang mendapatkan prestasi yang kurang memuaskan agar diberikan bimbingan konseling, sehingga
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU dapat membantu dalam menghadapi tuntutan-tuntutan yang dialami baik dalam proses perkuliahan maupun diluar perkuliahan agar tidak mengganggu proses pembelajaran. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini dr.Taswin Yacob,Sp.S selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Riau beserta seluruh dosen dan staf pengajar yang telah memberikan ilmu, membuka wawasan, inspirasi dan motivasi selama perkuliahan. Kepada ibuk Devi Risma, M.Psi,Psi selaku pembimbing I dan dr .M. Yulis Hamidy, M.Kes .M.Pd.Ked selaku pembimbing II yang telah memberikan inspirasi, mengarahkan, dukungan dan semangat kepada penulis dengan penuh kesabaran. Seluruh mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. RUJUKAN 1. Yusoff MSB, Yee Ly, Wei LH, Tan CS, Meng LH, Bin LX, et.al. A study on stress, stressors and coping strategies among Malaysian medical students. Int J Stud Res. 2011;1(2):4550. 2. Abdulghani HM, AlKanhal AA, mahmoud ES, Ponnamperuma GG, Alfaris EA. Stress and Its Effects on Medical Student: A Cross-sectional study at a College of Medicine in Saudi Arabia. J Health Popul nutr. 2011 Oct;29(5):516-522 3. Nuriana. Hubungan Insidens Stres dengan Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lambung 1
Mangkurat.Skripsi.Lambung:Fakultas Kedokteran lambung Mangkurat;2009. 4. Weinstangel H, Iafolla M, Sutherland S, Jalali A. Curricular Mapping: an Anti-Stres Tool For New Medical Students. Education In Medicine Journal.2012. vol 4(1). DOI:10.5959/eimj.v4il. 5 5. Rismiyati EK. Prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari faktor-faktor di dalam dan luar mahasiswa Unpad;2009. 6. Goleman D. Kecerdasan Emosional. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama;2000. 7. Rasmun.Stres,Koping dan Adaptasi.Jakarta : Sagung Seto;2004. 8. Hawari D. Manajemen Stres,Cemas dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2001. 9. Sari DF. Hubungan Toleransi Stres Dengan Indeks Prestasi pada Mahasiswa Kedokteran Islam Indonesia semester 2 Angkatan 2004.Skripsi. Jogjakarta: Fakultas Kedokteran Islam Indonesia;2007. 10. Mekanisme Sistem Penilaian yang Menjadi Acuan Penentuan IPK.(updated 5 februari 2012). Available from: http://www.unindra.ac.id/mekanisme_ penilaian.pdf 11. Sistem Evaluasi Perkuliahan. (updated 5 februari 2012). Available from: http://www.stialan.ac.id/BodyEvaluasi .htm 12. Widosari YW. Perbedaan Derajat Kecemasan Dan Depresi Mahasiswa Kedokteran Preklinik Dan Ko-Asisten Di Fk Uns Surakarta;2010.
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU 13. Nasir A, Muhith A. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: salemba Medika;2011.
25. Dahlan MS. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika;2009.
14. Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2004.
26. Azwar S. Penyusunana Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset;2008
15. National Health Ministries. Stres & The Collage student Rev.2.2006.
27. Pell AN. Perempuan Para Ilmuan di Academia. 1996: Juornal of Animal Science. [diakses tanggal 5 Januari 2013].
16. Middlebrooks JS, Audage NC. The Effect Of Childhood Stress On Health Across The Lifespan. Centers for Disease Control and prevention and Control. 2008. 17. Mashudi F. Psikologi Konseling. Jogjakarta: IRCiSoD;2011. 18. Pengertian stres.(updated 2 februari 2012). Available from: repository.usu.ac.id/bitstream/123456 789/21565/.../Chapter%20II.pdf 19. Sriati A. Tinjauan Tentang Stres. Jatinagor: Universitas Padjadjaran Fakultas Ilmu Keperawatan;2008. 20. Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu kedokteran Jiwa. Edisi 2. Surabaya: Pusat Penerbitan Dan Percetakan kampus Unair;2005. 21. Fausiah F, Widury J. Psikologi Abnormal Klinis Dewasa. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia;2006.
28. Shah M, Hasan S, Malik S, Screeramareddy CT. Perceived stress, sources and Severity of stress among medical underaduates in a Pakistani medical school. BMC Medical Education. 2010,10. 29. Arumdarjono UN, Amurwaningsih M. Analisis Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Gaya Hidup Sehat Terhadap Indeks Prestasi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA.Fakultas Kedokteran Gigi UNISSULA. 30. Smet B. Psikologi Kesehatan. Jakarta : Rasindo; 1994. 31. Muslim KA. Hubungan Intelligence Quetient dengan Prestasi belajar Mahasiswa Angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Riau. [skripsi]. Pekanbaru : Universitas Riau:2011.
22. Tomb,DA. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Nasrun MW, editor. Jakarta: EGC; 2003. 23. Fajarrani BR. Hubungan Antara Toleransi Stres Dengan Kedisiplinan Kerja Pada TNI AD. Skripsi. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah;2009. 24. Santtrock,John W. Psikologi Pendidikan Edisi kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group;2008. 1
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau
Februari, 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
1
Nurhafizah, Devi Risma, M. Yulis Hamidy Hubungan toleransi stres dengan indeks prestasi mahasiswa tingkat pertama fakultas kedokteran Universitas Riau