HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI
Oleh: TRI WIRDA HAYANI NIM : 102070026027
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA MODELllVG OENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAl,A.N PADA REMAJA PUTRI
Oleh: TRI WIRDA HAYA.NI NIM : 102070026027
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana
Psikolo~Ji
FAKULTAS PSIKOLOGI UN~VERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDA.YATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh TRI WIRDA HAYANI NIM 102070026027
Di Bawah Bimbingan Pembimbing I
Pembimbing II
Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1429 H / 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJllAN Skripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI" telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi.
Jakarta, 18 Februari 2008 Sidang Munaqasyah
) Ketua Mer ngkap anggota I
c
Sekretaris Meran kap Anggota
(
j
Dra. N~tt 1Haffati M. Si. NIP. 1.o215 938
\
Ora.
Zahro~ Niha NIP. 150 238
Anggota:
Penguji I
~---~
~--=-
lkhwan Lutfi, M.?Si NIP. 150 368 809
Ora. Zahr tu ihayah. M. Si NIP. 1 . 238 773
Pembirnbing II
~~ Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726
fMJYPTO
1fIVV
1(J1<J('})I. I:NI 'l(V<JXE
ABSTRAKSI (A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2008 (C) Tri Wirda Hayani (D) Hubungan Antara Modeling Dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remaja Putri (E) xiv+ 65 (F) Setiap remaja ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai dengan karakter dan kepribadiannya. Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang sangat panting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya dan lingkungan dimana dia tinggal. Pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Selain itu, remaja mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidal< realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di pengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian. Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia, termasuk juga perilaku membeli, merupakan hasil dari proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian pada remaja putri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 50 responden. Responden diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling, dimana semua anggota atau subjek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Yang kemudian memilih secara purposive (bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Yaitu remaja putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun. Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa skala model Liker! dengan 4 alternatif jawaban. Data yang didapat diolah dengan prosedur statistik menggunakan SPSS versi 11.5. dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar -1.06, sedangkan untuk r label untuk n = 50 adalah 0.297 dengan
taraf signifikansi 5% dan 0.361 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian r hitung lebih kecil daripada r label, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Sikap Modeling dengan Perilaku Membeli pada remaja putri. Penelitian ini hanya dilakukan pada remaja putri. Akan lebih baik apabila penelitian ini dilakukan tidak hanya pada remaja putri tetapi juga kepada remaja putra. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melal
(G) Daftar Pustak:a 28 buah (1971-2006) + 9 Pustak:a Online
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Ucapan syukur kepada Allah swt atas karunianya yang tak terhingga alas kehendak dan rahmatnya penulis diberikan pertolongan, kekuatan, kesehatan, kesabaran dan keyakinan dalam menyelesaikan skripsi ini meski prosesnya tidak semudah dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarga dan para sahabat yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan. Bapak Ors. Abdurrahman Saleh selaku pembimbing seminar. lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si Pembantu Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah sekaligus Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalarn penyusunan skripsi ini. Bapak Miftahuddin M.Si sebagai Oosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran yan9 berharga dalam penyusunan skripsi ini. Seluruh Oosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah memberikan ilmunya serta seluruh keluarga besar Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu penulis selama menjalani proses perkuliahan.Pengurus perpustakaan psikologi UIN Syarif Hidayatullah atas referensi-referensinya. Keluargaku tercinta, Mama yang tak henti-hentinya mendukung dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Untuk kakakku Qtinx dan Fachrul yang terus memberikan support dalam keadaan apapun serta Lusi dan si kecil Ara yang membuat penulis tetap bersemangat. Mereka selalu ada kapanpun penulis membutuhkan semangat dan dorongan untuk terus maju menjadi lebih baik. My friend Lia, Uul, Ratna, Neneng, Yanti yang udah menjacli teman di kala suka dan duka, tertawa, bercanda, menangis, menderita, jenuh, lelah. Terimakasih atas keikhlasan, kesabaran, bantuan dan dukungan yang telah
kalian diberikan selama ini. Teman-teman Psikologi angkatan 2002, khusus anak kelas C yang selalu menghiasi hari-hari kuliah dengan semua keunikannya. Mbah "rental Orion" yang selalu siap sedia membantu saat penulis mengalami kesulitan dalam proses pengetikan mulai dari tugas-tugas kuliah sampai penulisan skripsi ini. Segenap pihak yang telah membantu penulis sampai detik ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.Semoga semua amal kebaikan tersebut diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala dan balasan yang setimpal, Amin. Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Jakarta, Februari 2008
( Penulis)
DAFTAR ISi
Halaman Judul ...................................................................................... . Halaman Persetujuan ............................................................................
ii
Halaman Pengesahan ................. ...... ........ ... ................ ...... ............ ... ....
iii
Motto
...................................................................................................
iv
Abstraksi ................................. ...............................................................
v
Kata Pengantar ......................................................................................
vii
Daftar ~si .................................................................................................
ix
Daftar Tabel ...................................... ............................... ......................
xiii
Daftar Garn bar .......................................................................................
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1-11 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................
1
1.2. ldentifikasi Masalah .........................................................
8
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.3.1. Pembatasan Masalah ............................................
8
1.3.2. Perumusan Masalah .............................................
9
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian ..................................................
9
1.4.2. Manfaat Penelitian ................................................
9
1.5. Sistematika Penelitian ......................................................
10
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 12-41 2.1 . Perilaku Membeli 2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli .... ..... .... .... .. ... .... ... ...
12
2.1.2. Tipe-Tipe Perilaku Membeli ..................................
14
2.1.3. Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Perilaku
Membeli .................................................................
16
2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian ..... .... .. ...... ....... ... ... ... ... ......
18
2.1.5. Kebutuhan dan Motivasi Perilaku Membeli ...........
19
2.2. Modeling 2.2.1. Pengertian Modeling .............................................
21
2.2.2. Jen is-Jen is Modeling .. .. .... ... ... ... ... ... .... .. . .. .. . ... ... ... .
24
2.2.3. Proses Belajar Modeling .......................................
26
2.3. Remaja 2.3.1. Pengertian Remaja
30
2.3.2. Kebutuhan-Kebutuhan Remaja .............................
31
2.3.3. Pakaian bagi Remaja ....................... .....................
36
2.4. Kerangka Berpikir ... .. ... ...... .. ... ... ...... ... ... ... ..... ..... .............
38
2.5. Hipotesis ...........................................................................
41
BAB 3 IVIETODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 4.2-50
3.1. Jenis Penelitian
3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ......................
42
3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel ..........
43
3.1.2.1. Definisi Variabel .....................................
43
3.1.2.2. Operasional Variabel ..... ......................
43
3.2. Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi dan Sampel .............................................
44
3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel..................................
44
3.3. Pengumpulan Data 3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian
45
3.3.2. Teknik Uji lnstrumen .............................................
47
3.4. Teknik Analisa Data ................................... .....................
49
3.5. Prosedur Penelitian .........................................................
49
BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA ....................................... 51-60 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian .........................
51
4.2. Presentasi Data 4.2.1. Gambaran Sikap Modeling....................................
52
4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli ............ ....................
53
4.3. Uji Persyaratan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .
55
4.3.1. Uji Normalitas ........................................................
55
4.3.2. Uji Homogenitas ....................................................
57
4.3.3. Uji Hipotesis ..........................................................
59
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................
60
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN .................................... 61-65 5.1. Kesimpulan .............. ........................................................
61
5.2. Diskusi ............ ....................................................... ..........
61
5.3. Saran .. ... ... .. ...... ... ... ... ... ... ..... .... .. .......... .. ... ...... ... ... ... .. .. ...
64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TAB EL 2.1. Beberapa Peran Dalam Perilaku Membeli ... . . .. .... ... .. .... ... ...
17
TABEL 3.1. Blue Print Modeling................................................................
46
TABEL 3.2. Blue Print Perilaku Membeli ...................................................
46
TABEL 3.3. Nilai Skor Jawaban ................................................................
47
TABEL 4.1. Gambaran Umum Responden .............................................
51
TABEL 4.2. Kategori Modeling ................................................................
53
TABEL 4.3. Kategori Perilaku Membeli ...................................................
54
TABEL 4.4. Uji Normalitas Modeling dan Perilaku Membeli ....................
55
TABEL 4.5. Uji Homogenitas Modeling....................................................
58
TABEL 4.6. Uji Homogenitas Perilaku Membeli ......................................
58
TABEL 4.7. Uji Hipotesis Modeling dan Perilaku Membeli ......................
59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Scatterplot Modeling . ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . ... ... ... ... ... ... ...
56
Gambar 2. Scatterplot Perilaku Membeli ... ... ... ... ... ... ....... ..... ... ... ... ........
57
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 . Latar Belakang Masalah Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.
Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai "proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya". Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana p1:imbuat keputusan
(decision unit), bail< individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya (dalam Prasetijo & lhalauw, 2005).
Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain mak;anan dan tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan
2
menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya (Wikipedia Indonesia, 2008).
Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang sangat penting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya dan lingkungan dimana dia tinggal. Remaja putri sering mimjadi sasaran baik model maupun target pasar yang ditawarkan. Banyak model-model iklan yang ditampilkan adalah remaja, yang dilakukan untuk menarik remaja lainnya untuk meniru penampilan model iklan yang sama-sama berusia remaja. Prociuk yang ditawarkan dilabelkan untuk remaja yang aktif, cantik dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga remaja putri, berlomba-lomba membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantik dan menarik seperti model (Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).
Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah, yang banyak menawarkan produk-produk remaja, remaja sangat mudah tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putri menjadi boros dalam membelanjakan uang sakunya untuk membeli parfum, bedak, lipgloss, dan lain-lain. Sedangkan remaja pria, akan membeli produk-
3
produk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya didepan perempuan. Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja maupun dalam sinetron adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar. Dan untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi barang-barang dengan merek-merek mancanegara yang harganya tidak murah. Mereka diajarkan untuk mengikuti perkembangan mode dunia, mulai dari fashion, gaya rambut, casting HP yang berganti-ganti, dan sebagainya (Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).
Usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasimnya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Remaja ingin menunjukkan bahwa mereka dapat mengikuti mode yang sedang in. Padahal mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Sehingga muncul perilaku yang konsumtif. Perilaku konsumtif pada remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat usia remaja sebaga usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang
lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk mengikuti berbagai atribut yang sedang in. Remaja dalam perkembangan kognitif dan
4
emosinya masih memandang bahwa atribut yang superfisial itu sama penting (bahkan lebih penting) dengan substansi. Apa yang diken.akan oleh seorang artis yang menjadi idola para remaja menjadi lebih pentin\l (untuk ditiru) dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan artis idolanya itu untuk sampai pada kepopulerannya. (Balipost.co.id, 2003).
Konsumen diarahkan kepada pemikiran-pemikiran bahwa suatu produk yang diiklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh konsumen sehingga timbul tingkah laku membeli (buying behavior). Walaupun meniru, dalam membeli pakaian, remaja akan melihat kualitas barang, harga, dan yang utama sedang trend atau tidak pakaian yang akan dibeli. Predikat seseorang dengan tampilan khas dapat naik satu tingkat, menjadi orang yang memiliki style atau orang yang penuh gaya. Akan tetapi, memiliki gaya (style) tidak selalu berbicara mengenai busana, didalamnya terdapat cita rasa mode, selera, sikap, kepribadian sampai gaya hidup yang berhubungan dengan kepercayaan diri yang dapat membuat seseorang tampil beda. Memiliki gaya harus tampil luar biasa serta dapat mengekspresikan karakter yang diinginkan lewat penampilannya (Muarabagja.com, 2004).
Salah satu aspek yang terlihat pada budaya remaja adalah gaya berpakaian. Masa remaja identik dengan pemberontakan, melanggar norma-norma sosial,
5
dan hal-hal ekstrim lainnya, perilaku yang tidak sesuai menurut nilai-nilai yang bc3rlaku dalam masyarakat. Akan tetapi, sebenamya remaja sangat patuh terhadap norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat, terutama yang berhubungan dengan pakaian dan penampilan (Rice, 1999).
Sebuah penelitian yang mengkaji perbedaan perilaku membeli antara pria dan wanita yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan dipresentasikan di Jakarta (2002). Dalam risetnya di enam kota utama di Indonesia, lembaga riset pemasaran tersebut menemukan perbedaan yang signifikan pad a masalah perilaku konsumen pria dan wanita. Mereka juga berhasil meraba seberapa jauh pengaruh pria atau wanita pada pengambilan keputusan memilih atau membeli suatu produk. Hasil riset menunjukkan untuk produk tertentu, wanita atau pria mempunyai pengaruh besar dalam pengambilan keputusan membeli produk tersebut. Untuk produk seperti ala! kecantikan dan semacamnya, wanita tetap dominan, baik sebagai pemberi pengaruh ataupun pembuat keputusan yaitu sebenar antara 68 persen hingga 100 persen. Sementara pria dominan sebagai pengaruh dan pembuat keputusan untuk produk semacam bahan bangunan, otomotif, barang-barang pria, antara 68 persen hingga 99 persen. Riset ini mendapati kaum wanita temyata lebih rentan untuk berpindah merek. Mereka juga cenderung suka membeli produk yang ada diskonnya di samping juga lebih suka membeli produk yang ditawarkan relasi atau rekan sendiri. Sementara itu kaum pria
6
lebih suka mempertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan membeli dengan mencari informasi yang selengkapnya atas suatu produk (Jeniputri dalam Republika.com, 24 juli 2002).
Saa! bersama teman sebaya, individu berusaha mengikuti gaya dandan dan hobi yang terjadi dalam kelompok. lni yang dinamakan modeling, yaitu kecenderungan untuk meniru orang lain. Pada masa kanak-kanak, individu mencari model dalam keluarga, pada masa remaja model berasal dari teman sebaya. Yang menganggap bahwa aturan dalam kelompok jauh lebih penting daripada keinginan individu. Hal ini menyebabkan individu mengikuti sikap, pendapat dan perilaku yang berlaku dalam kelompok
(Lovi~ly
Christi Zelga
dalarn Kompas.corn, 2006).
Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di pengaruhi oleh sikap teman-ternan sebaya terhadap pakaian, rnaka sebagian besar rernaja berusaha keras untuk rnenyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelornpok dalarn hal berpakaian. Pada remaja perernpuan, mereka menyadari bahwa penampilan berperan penting dalarn dukungan sosial. (Hurlock, 1980).
Belajar sosial lebih fokus pada pernbelajaran yang terjadi pada konteks sosial. Yang menunjukkan bahwa orang dapat belajar dari orang lain,
7
termasuk konsep-konsep pembelajaran observasi, imitasi, dan modeling (dalam teachnet.edb.utexas.edu, 2007).
Bandura (dalam pts.com, 2006) mengatakan individu membentuk atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor penguat yang mempengaruhi perilakunya. Semasa remaja, model utamanya adalah remaja-remaja lain. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil dari proses belajar. lndividu yang mempunyai self esteem (harga diri) rendah tidak memiliki sikap dan tabiat sendiri. Sebaliknya individu yang memiliki self esteem (harga diri) tinggi memiliki sikap dan tabiat sendiri. Mereka lebih sering mendengarkan kata hati. ltulah yang menyebabkan individu yang memiliki self esteem (harga diri) tinggi tidak clapat dipengaruhi oleh orang lain dibandingkan individu yang memiliki self esteem (harga diri) rendah. lni adalah faktor yang dapat menjelaskan mengapa individu mudah meniru orang lain, dimana sebagian individll lainnya tidak dapat dipengamhi, sebaliknya mereka menginginkan diri mereka agar ditirll oleh orang lain. Setiap orang memiliki banyak model untL1k ditiru. lndividu rnengikllti seorang model dari segi berpakaian daripada gaya berbicara yang mengikllti model yang lain. Remaja lebih banyak meniru gaya dan tingkah lakll tokoh remaja pL1jaan mereka.
8
Setiap remaja pasti ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai dengan karakter dan kepribadiannya. Oleh karena itu, peneliti mengambil permasalahan ini sebagai bahan penelitian dengan judul "Hubungan Antara
Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remajc:1 Putri".
1.2. ldentifikasi Masalah Dari uraian di atas, peneliti memberikan beberapa identifikasi masalah yang dapat muncul yaitu: 1. Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri? 2. Bagaimana pengaruh modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri? 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilal
1.3. Pembatasan dan Perurnusan Masalah 1.3.1. Pembatasan Masalah Agar pernbatasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis rnencoba memberikan batasan pengertian yang terdapat dalam penulisan skripsi ini yaitu:
9
1. Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan mengamati orang lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ). 2. Perilaku membeli adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa (Simamora, 2004). 3. Remaja yang di maksud adalah remaja putri akhir berusia antara 18 sampai 22 tahun (Santrock, 2003).
1.3.2. Perurnusan Masalah Dari pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu "Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri?".
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri.
1.4.2. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan teori psikologi, khususnya faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku membeli.
10
Dan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah perkembangan ilmu psikologi terutama dalam bidang psikologi ekonomi tentang perilaku konsumen. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar remaja putri dapat mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk membeli pakaian yang hanya didasarkan faktor imitasi (meniru), modeling, atau trend.
1.5. Sistematika Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman penyusunan penulisan skripsi Fakultas Psikologi UJN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut: BAB 1
PENDAHULUAN, meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB2
KAJIAN PUSTAKA, meliputi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesa
BA83
METODE PENELITIAN, meliputi jenis penelitian, pendekatan dan metode yang digunakan, definisi variabel danoperasional, populasi, sampel dan teknik pengambilan sarnpel, metode dan teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
11
BAB4
PRESENTASI DAN ANALISA DATA, meliputi gambaran umum subyek penelitian, presentasi data, uji persyaratan dan uji hipotesis.
BABS
PENUTUP, meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.
BAB2 KAJIAN PUSTAKA
2.1. Perilaku Membeli 2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli Perilaku membeli adalah pemikiran-pemikiran bahwa suatu barang yang di iklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan sehingga harus dibeli oleh konsumen.
Menurut Engel et al (1995), perilaku membeli adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mEmgikuti tindakan tersebut. Loudon dan Bitta (1988) menekankan perilaku membeli sebagai suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan jasa. Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku membeli sebagai perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang membeli produk untuk konsumsi personal (dalam Simamora, 2004),
13
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku membeli adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Simamora (2004) mengatakan untuk mengukur perilaku membeli yang digunakan adalah analisis multiatribut, dimana atribut yan9 dianggap sah untuk suatu objek perilaku membeli. Atribut objek perilaku membeli merupakan suatu kategori produk, yang memiliki dua pen9ertian. Pertama, atribut sebagai karakteristik yang membedakan suatu procluk dari yang lain. Yang meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk, seperti daya tahan (kualitas), keandalan, desain, gaya, dan reputasi. Kedua, faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian suatu produk, yang melekat pada produk dan rnenjadi bagian dari produk itu sendiri. Yang meliputi dimensi-dimensi produk, juga menyangkut apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga, ketersediaan produk, merek, dan layanan setelah penjualan.
Menurut Munandar (2001) saat ini, pada umumnya kajian-kajian dalam perilaku membeli, terdiri dari analisis dari proses pembelian dari keperluan
14
sehari-hari, jasa, dan barang tahan lama (rumah, mobil) yang mencerminkan orientasi ke masa depan. Proses pembelian terdiri dari tiga macam proses: 1. Proses Penawaran, proses menarik perhatian, memberitahu, menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli atau menggunakan barang dan atau jasa. Kajiannya antara lain meliputi: (a) efektivitas penggunaan media (seperti: komposisi dari audience yang dicapai melalui TV, radio, harian, majalah dan media iklan lain; (b) efektivitas dari iklan dan komersial. 2. Proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi proses membeli berdasarkan kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang dilakukan antara lain: (a) kajian dari pilihan-pilihan
yan1~
diinginkan
(preference) konsumen (selera, gaya, ciri-ciri produk, dsb); (b) kajian dari kebiasaan dan pola membeli, dll. 3. Proses penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan melakukan penelitian-penelitian antara lain tentang: (a) motif-motif membeli dari sekelompok orang; (b) harapan-harapan Elkonomis dari orang; (c) perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa; (d) citra (images) dari produk-produk, dll.
2.1.2. Tipe-tipe perilaku membeli Kotler (2000) membedakan empat tipe perilaku pembelian l<0nsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara
15
merek. Keterlibatan tinggi ditandai oleh upaya mencari informasi yang intensif. Keterlibatan rendah cenderung kurang mencari informasi. a. Perilaku Membeli yang rum it (Complex Buying Behavior) Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas di antara merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya. b. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance
Reducing Buying Behavior) Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan miempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. c. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behavior) Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena sudah mengenal produk tersebut. d. Perilaku Membeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying
Behavior)
16
Perilaku membeli yang mencari keragaman memiliki keterlibatan rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan (dalam Simamora, 2004).
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Membeli Menurut Katona (dalam Munandar, 2001) ada lima perangkat ubahan (variabel) yang menentukan dan mempengaruhi perilaku membeli, yaitu: a. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen. b. Keaclaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances) yang mempengaruhi perilaku ekonomi. c. Kebiasaan memainkan peran yang penting. d. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang yang mempengaruhi perilaku ekonomi. e. Keadaan psikologikal konsumen.
Sedangkan menurut Adi Nugroho (2002) seringkali yang bewkaitan dengan situasi konsumen adalah seseorang melakukan pembelian dengan atau tanpa pengaruh dari pihak lain, di situasi lain, sejumlah orang akan secara bersama-sama terlibat dalam sebuah keputusan pembelian.
17
Tabel dibawah ini menggambarkan satu cara dalam menggolongkan peranperan tersebut.
Tabel 2..1 Beberaipa peran dalam perilaku membeli Peran
Keterangan
Initiator
lndividu yang menentukan bahwa beberapa kebutuhan dan keinginan tidak terpenuhi dan keinginan tidak terpenuhi dan memerintahkan untuk melakukan pembelian untuk menutupi situasi tersseibut.
Influencer
Seseorang yang pernyataan dan tindakannya baik secara sengaja ataupun tidak mempengaruhi kf3putusan pembelian, dan atau penggunaan barang dan jasa.
Pembeli
Seseorang yang benar-benar melakukan transaksi jual beli.
Pengguna
Sesorang yang paling terlibat secara langsung mengkonsumsi dan menggunakan dari pemeblian.
Peran-peran tersebut menggambarkan suatu proses bagaimana konsumen belajar, mengambil keputusan, perubahan pendirian, konsistensi antara pemikiran dan kegiatan, yang berkaitan dengan konsumsi suatu produk. Seperti dalam pembelian suatu produk akan melibatkan paling sedikitnya
18
satu orang dengan perannya masing-masing. Sementara dalam situasi lain satu orang dapat memerankan beberapa peran pada satu waktu.
2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian Menurut Adi Nugroho (2002), secara garis besar keputusan pembelian untuk konsumsi cukup beragam. Namun, jenis-jenis konsumsi dapat digolongkan menjadi: pembelian penting, konsumsi rutin, konsumsi karena terpaksa dan konsumsi grup. 1. Pembelian Penting Jenis konsumsi ini biasanya hanya terjadi sesekali saja dalam waktu yang cukup lama dan membutuhkan usaha dalam pengambilan keputusan karena kurangnya pengalaman sebagai dasar pembuatan keputusan. Pembelian jenis ini memerlukan high-involvement. Misalnya pembelian mobil, wisata keluar negeri, membeli saham. Jenis keputusan ini juga termasuk hal-hal lain diluar lingkup perilaku konsumen seperti: berapa banyak anak, keputusan menikah, dan lain-lain. 2. Konsumsi rutin Pembelian yang dilakukan secara berulang yaitu jika seseorang pergi ke supermarket dan membeli produk pada umumnya dari yang telah dibelinya pada kunjungan terakhir ke supermarket. Theory learning adalah sangat memperhatikan pola perilaku seperti ini yaitu perilaku yang berulang (repeated behavior) dan oleh karenanya relevcin dengcin
19
konsurnsi rutin. Secara urnurn, pernbelian rutin rnernerlukan sedikit pernikiran dan oleh sebab itu dikatakan low-involvement.
3. Konsurnsi karena terpaksa Beberapa konsurnsi diputuskan secara bebas, sernentara yang lainnya dengan sedikit atau bahkan tanpa pilihan. Karena jenis konsurnsi ini (involuntary consumption)mempunyai bentuk-bentuk s13cara individu dan
sosial. Ketika kita harus rnernbeli bensin, ada banyak pilihan jenis, ternpat pernbelian bensin (porn bensin) tetapi pilihannya rnenjadi tidak penting atau sulit untuk dilaksanakan apabila pada saat itu kita harus rnernbelinya, karena petunjuk bensin dirnobil kita sudah terlihat harnpir habis. 4. Konsurnsi grup Jenis konsurnsi yang lain adalah jenis konsurnsi
yan1~
dilakukan secara
individual dan secaraberkelornpok. Misalnya, banyak konsurnsi dari sebuah
keluarga
rnenggarnbarkan
selera
rnasin~1-rnasing
anggota
keluarga. Keputusan banyak industri kurang lebih sarna dengan hal tersebut dirnana beberapa orang yang rnenjadi kunci perusahaan rnenentukan keputusan pernbelian.
2.1.5. Kebutuhan clan Motivasi Perilaku Membeli Kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialarni antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalarn diri. Apabila individu kebutuhannya tidak terpenuhi, akan rnenunjukkan perilaku
20
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, individu akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya.
Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya, dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi. Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan dia bertindak (Schiffman dan Kanuk, 2000). Dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah yang disebu! motivasi.
Kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Teori Maslow mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang bertingkat-tingkat. Orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan terbawah terlebih dahulu sebelum merasakan !imbulnya kebutuhan yang lebih tinggi.
Kebutuhan memiliki dimensi keanekaan (multiplicity). Sehingga kebutuhan dan tujuan individu yang satu dengan yang lain berbeda. St:!Seorang tidak dapat secara gegabah menebak motif seseorang berdasar perilakunya. Motivasi adalah daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah kepada tujuan (goal) tertentu. Tujuan adalah hasil yang dicapai oleh perilaku yang termotivasi. Semua perilaku berorientasi pada tujuan. Jadi, tujuan
21
adalah daya tarik untuk berperilaku. Apabila diterapkan pada perilaku beli konsumen, tergantung pada: "
Pengalaman pribadi konsumen
"
Persepsi konsumen akan citra dirinya sendiri (self imarJe)
"
Kapasitas fisik
"
Norma-norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku
•
Aksesibilitas tujuan di lingkungan fisik maupun sosial (Prasetijo & lhalauw, 2005).
2.2. Modeling 2..2.1. Pengertian Modeling Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan rnengamati orang
lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ).
Dalam teori belajar sosial (Bandura, 1969) gejala yang biasa digolongkan di bawah label imitasi dan identifikasi semua dirancang seba!;fai modeling. lstilah yang diambil karena pengaruh modeling mempunyai efek psikologis yang lebih luas dibanding cara meniru respon yang sederhana. Perilaku yang lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam memudahkan pEmampilan dari tanggapan pada tempat yang sama. Mereka mengikuti mocle yang dilakukan
22
oleh orang lain, dan perilaku mereka tidak diketahui dan diikuti oleh tindakan yang lain (dalam Bandura, 1971).
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa
reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang clipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang clapat memperoleh respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti clengan hubungan atau penguatan.
Sedangkan Teori Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Rotter (dalam Bandura, 1971 ). Pertama, berhubungan dengan sudut pandang. Artinya mengembangkan rangkaian konsep yang bersifat precliksi (gambaran). Kedua, berkaitan clengan deskripsi (uraian). Ketiga, membuat suatu usaha yang kuat dalam menggunakan definisi operasional yang menetapkan pengukuran yang nyata untuk setiap konsep. Rotter
meng~1unakan
istilah
belajar sosial sebagai suatu kesatuan. Banyak tingkah laku manusia yang dapat diperoleh atau dipelajari. Lebih dari itu, yang terjadi adalah suatu lingkungan yang penuh dengan interaksi sosial dengan orang lain.
23
Teori Rotter menggunakan empat konsep atau variabel untuk meramalkan perilaku individu. Pertama, adanya potensi perilaku (behavioral potential I BP). Yang mengacu pada potensi terhadap perilaku manapun yang ditimbulkan dalam suatu penguatan spesifik atau kumpulan dari penguatan. Variabel yang kedua adalah pengharapan (expectancy IE). Kemungkinan yang berpegang kepada individu pada penguatan tertentu akan terjadi sebagai fungsi suatu perilaku spesifik dalam menghilangkan suatu situasi spesifik. Konsep yang ketiga adalah nilai penguatan (reinforcement value I RV). Yang digambarkan sebagai derajat tingkat pilihan penguatan manapun untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi semua sama. Terakhir, adanya situasi psikologis, adalah suatu unsur penting yang bersifat prediksi. Hal tersebut diperlukan untuk memahami keterkaitan psikologis dari situasi yang ditentukan dalam mempengaruhi nilai-nilai penguatan keduanya dan pengharapan yang tepat untuk meramalkan perilaku dalam situasi tersebut.
Teori pembelajaran sosial menekankan lingkungan sebagai penentu perilaku yang penting dan bukan faktor-faktor internal individu. Teori ini mengupas tentang bagaimana orang belajar untuk merespons lingkungan, termasuk situasi yang berubah-ubah dan pola respons yang mereka pelajari. Orang merespons situasi dan orang lain secara berbeda, tergantung pada situasi dan orang tersebut (Prasetijo & lhalauw, 2005).
24
Dalam teachnet.com, Ormond's (Human Learning, 1999) berpendapat teori belajar sosial lebih fokus pada belajar dapat terjadi tanpa adanya konteks sosial. Dengan mempertimbangkan bahwa orang belajar dari orang lain, termasuk konsep belajar observasi, imitasi, dan modeling. Prinsip umum dari teori belajar sosial adalah: 1. Belajar melalui observasi terhadap tingkah laku orang lain dan menghasilkan tingkah laku yang dapat dilihat. 2. Belajar dapat terjadi tanpa ada perubahan dalam tingkah laku. 3. Adanya unsur kognitif yang merupakan peranan dalam belajar. 4. Teori belajar sosial sebagai jembatan antara teori belajar behavioris dan teori belajar kognitif.
2.2 ..2. Jenis-jenis Modeling Modeling merupakan inti dari belajar observasi. Peniruan atau meniru sesung~Juhnya
tidak tepat untuk mengganti kata modeling, karena modeling
bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakiukan oleh model (orang lain), tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkahlaku yang teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus melibatkan proses kognitif. Jenis-jenis Modeling yaitu: a. Modeling Tingkahlaku Baru Melalui modeling orang dapat memperoleh tingkahlaku baru. lni dimungkinkan karena adanya kemampuan kognitif. Stimuli berbentuk
25
tingkahlaku model ditransformasi menjadi gambaran mental, dan ditransformasi menjadi simbol verbal yang dapat diingat kembali suatu saat nanti. Ketrampilan kognitif yang bersifat simbolik ini, membuat orang dapat mentransform apa yang dipelajarinya atau
men~mabungkan
apa
yang diamatinya dalam berbagai situasi menjadi pola tingkahlaku baru. b. Modeling Mengubah Tingkahlaku Lama Disamping dampak mempelajari tingkahlaku baru, modeling mempunyai dua macam dampak terhadap tingkahlaku lama. Pertama, tingkahlaku model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang sudah dimiliki pengamat. Kedua, tingkahlaku model yang tidak diterima secara sosial, dapat memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan tingkahlaku yang tidak diterima secara sosial, tergantung apakah tingkahlaku model itu diganjar atau dihukum. Kalau tin~1kahlaku yang tidak dikehendaki itu justru diganjar, pengamat cenderung meniru tingkahlaku itu, sebaliknya kalau tingkahlaku yang tidak dikehendaki itu dihukum, respon pengamat menjadi semakin lemah. c. Modeling Simbolik Sebagian besar modeling tingkahlaku berbentuk simbolik. Film dan televisi menyajikan contoh tingkahlaku yang tidak terhitung yang dapat mempengaruhi pengamatnya. Sajian itu berpotensi sebagai sumber model tingkahlaku. d. Modeling Kondisioning
26
Modeling dapat digabung dengan kondisioning klasik menjadi kondisioning klasik vikarius (vicarious classical conditioning). Modeling semacam ini banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional. Pengamat mengobservasi model tingkahlaku emosional yang mendapat penguatan. Muncul respon emosional yang sama didalam diri pengamat, dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada didekatnya (kondisioning klasik) saat mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai hubungan dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang diamati.
2.2.3. Proses Belajar Modeling Pembelajaran merupakan bagian dari aktivitas proses informasi tentang struktur tingkah laku dan tentang lingkungan yang berubah menjadi gambaran yang simbolis sebagai pembimbing dalam bertindak. Dalam analisis sosial kognitif dari belajar observasi (Bandura, 1977), modeling sangat berpengaruh dalam menjalankan fungsi informasi. Pikiran dan tindakan seorang model merupakan salah satu cara yang E:lfektif untuk menyampaikan informasi tentang peraturan dalam membentuk tingkah laku yang baru (Bandura, 1986).
lnterpretasi dari belajar memberikan suatu peran pada fungsi kognitif dalam keahlian dan peraturan dari tingkah laku manusia dibandin9 penjelasan
28
dengan assosiasi yang teratur berhubungan dengan tipe dari perilaku yang akan terus diamati dan dipelajari seluruhnya.
b. Retention Process (lngatan) Komponen yang kedua beriungsi dalam belajar observasi sebenarnya mengabaikan teori imitasi adalah sebagian dari retensi (ingatan). Saat seseorang mengamati model perilaku tanpa melakukan respon, individu dapat memperoleh respon yang terjadi saat gambaran terbentuk. Dalam rangka menghasilkan perilaku tanpa kehadiran yang berlanjut dari isyarat eksternal modeling, individu harus mempertahankan observasi yang asli masuk dalam bentuk simbolis. Belajar observasi melibatkan dua sistem gambaran, bayangan dan kata-kata. Stimuli modeling menghasilkan kondisi sensori yang menggambarkan rangkaian perilaku model. Peristiwa stimulus saling berhubungan, seperti saat suatu nama dihubungkan dengan orang yang telah ditentukan, hampir mustahil untuk mendengar nama tanpa mengalami bayangan dari karakteristik fisiknya. Kedua, yang mungkin menilai kecepatan belajar observasi dan retensi (ingatan) yang lama dari model yang dilakukan manusia, melibatkan kode kata-kata dari suatu observasi. Kebanyakan dari proses kognitif mengatur perilaku terutama secara verbal dibanding visual. Belajar observasi dan ingatan dimudahkan oleh beberapa kode karena banyak inforrnasi dalam bentuk yang mudah disimpan. Setelah respon model diubah kedalam gambaran
29
dan simbol kata-kata yang mudah digunakan dan dibaca, kode memori ini bertindak sebagai pemandu untuk menghasilkan tanggapan yang sesuai.
c. Reproduction Motoric Process (Menghasilkan Tingkah laku Motorik) Komponen yang ketiga dari proses modeling adalah mempunyai kaitan dengan proses menghasilkan tingkah laku motorik. Yang melibatkan kegunaan dari bentuk simbolis sebagai bagian dari model untuk memandu penampilan yang berlebihan. Proses mendapatkan gambaran secara umum sama dengan merespon pelaksanaan clibawah kondisi dimana orang mengikuti pola yang sudah ditentukan, atau secara langsung diarahkan melalui suatu rangkaian instruksi untuk menetapkan rangkaian gagasan. Satu-satunya perbedaan aclalah penampilan secara langsung dapat memandu sebagai isyarat eksternal, dimana modeling tertunda, menghasilkan tingkah laku belajar dapat diamati oleh rekannya dari stimuli yang tidak ada. Gaya perilaku yang komplt~ks dihasilkan oleh kombinasi dari komponen sebelumnya yang dipelajari dalam diri mereka. Dimana unsur-unsur yang dipilih adalah model yang pertama, kemudian langkah selanjutnya merupakan gabungan yang terus meningkat dan berkembang menjadi imitatif.
d. Reinforcement and Motivation Process (Penguatan dan Motivasi) Komponen yang terakhir berfungsi sebagai motivasi atau proses penguatan. Seseorang dapat memperoleh dan mempertahankan kemampuan yang diperoleh dari perilaku model, tetapi belajar akan jarang
30
dilakukan dalam penampilan yang berlebihan jika sanksi negatif atau situasi insentif yang diperoleh kurang baik. Dalam keadaan seperti itu, pengenalan positif yang insentif dengan segera belajar observasi diubah menjadi suatu tindakan (Bandura, 1965). Variabel penguat tidak hanya mengatur ekspresi yang berlebihan dari suatu perilaku, tetapi juga dapat mempengaruhi belajar observasi dengan menggunakan kontrol selektif yang berlebihan dari model agar orang lebih memperhatikan. Lebih lanjut, ingatan selektif dipermudah dengan mengaktifkan kode dan latihan dari perilaku model yang mempunyai nilai fungsional.
2.3. Remaja 2.3.1. Pengertian Remaja Santrock (2003) mengartikan remaja (adolescence) sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kirakira 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun. Perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang
t<~rjadi
berkisar dari
perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada kemandirian.
31
Menurut Singgih (2003) masa remaja merupakan masa peralihan dari dunia anak ke dunia dewasa, yang dimulai dengan terjadinya kematangan dari kelenjar-kelenjar kelamin, yakni menarche (haid yang pertama) pada wanita dan keluarnya air mani pertama kali pada laki-laki.
Sedangkan Menurut Hurlock (1980) istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa". lstilah adolescence, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (dalam Hurlock,
1980) dengan mengatakan: "Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
lebi~1
tua melainkan
berada dalam tingkatan yang samai".
2.3.2. Kebutuhan-kebutuhan Remaja Menurut Muhammad Al-Mighwar (2006) Pada umumnya remaja memiliki kebutuhan baik kebutuhan yang bersifat fisik, psikis, sosial maupun religius. Kebutuhan primer, seperti makan, minum, tidur, dan lain-lain, maupun kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan penghargaan, pujian, kedudukan, menghasilkan sesuatu, dan sejenisnya. Kebutuhan remaja secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut:
32
a. Kebutuhan pengembangan keterampilan untuk bekerja Remaja perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan yang sesuai dengan bakat dan minatnya agar berhasil meraih pekerjaan yang dapat mendatangkan penghasilan. b. Kebutuhan untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan kesegaran fisik Remaja membutuhkan pengarahan tentang pemeliharaan kesehatan yang baik dan membutuhkan pengetahuan tentang latihan-latihan fisik dan pemenuhan akan gizi. Tujuannya, agar mereka teitap prima dalam proses perkembangannya. c. Kebutuhan untuk mengerti tentang hak-hak dan kewajiban dalam masyarakat demokratis Remaja harus mengerti dan menerima apa saja yang diperbolehkan baginya dan yang diharuskan atasnya sebagai anggota masyarakat, seperti pemanfaatan pemeliharaan jalan sebagai sarana publik. Di satu sisi, dia berhak menggunakan jalan itu, tetapi di sisi lain, dia juga berkewajiban untuk memelihara dari kerusakan. Dengan demikian, dia bisa menyenangkan diri sendiri dan juga orang lain. d. Kebutuhan untuk mengerti pentingnya keluarga bagi individu dan masyarakat Remaja merasakan bahwa keluarganya mengandung nuansa hubungan yang penuh penyesuaian dan kedamaian serta ketenangan. Suasana
33
positif yang diperoleh remaja dalam keluarganya diharapkan memberi nuansa positif pula bagi masyarakat, begitu juga sebaliknya. e. Kebutuhan untuk mengerti cara mendapatkan, memanfaatkan, dan memelihara barang dengan baik Remaja harus mengetahui asal usul, pemanfaatan dan cara pemeliharaan suatu barang sebelum membelinya, sehingga mereka mendapatkan berbagai keuntungan itu, mendapatkan kepuasan batin, bersikap hemat dan berpola hidup sederhana. f.
Kebutuhan untuk mengerti peranan ilmu pengetahuan bagi hidup manusia Remaja harus mengetahui peranan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipelajarinya di lembaga pendidikan untuk kehidupannya sehari-hari. Hal ini mengingat, tidak sedikit ilmu pengetahuan yang dipelajari remaja tidak bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau kontradiktif dengan realita keyakinan yang berkembang di tengah masyamkatnya. Dengan semakin bertambah dan mendalamnya pengetahuan remaja tentang peran ilmu pengetahuan bagi kehidupan, mereka tidak akan mudah terombang-ambing oleh perilaku masyarakat yang terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
g. Ketiutuhan apresiasi terhadap seni, musik, dan keindahan alam Remaja membutuhkan rasa, pikir, sikap, dan tingkah laku yang positif dalam membaca informasi atau objek seni yang berupa bacaan-bacaan atau panorama alam yang indah, sehingga dia bisa menikmati dan
34
menghargai nilai seni. Semua itu memberikan berbagai manfaat bagi remaja, antara lain memunculkan krea!ivitas dalam pekerjaan atau yang membuatnya merasa puas dan santai, memberinya kesempatan untuk memanfaatkan dan melatih emosi dan sikap serta pikirnya secara positif, terutama di waktu senggang. h. Kebutuhan untuk memanfaatkan waktu senggang dengan baik Mengisi waktu senggang dengan berbagai kegiatan yang positif sangatlah diharapkan pada remaja, terlebih lagi apabila kegiatan itu ditempuhnya dengan bekal keterampilan, ketekunan dan sikap yang bertanggung jawab. Terpenuhinya kebutuhan ini akan mendatangkan banyak manfaat, baik bagi remaja maupun orang lain, antara lain menghindarkan remaja dari perilaku yang negatif di waktu senggang, seperti melamun atau pergaulan bebas, dan membentuk kemandirian remaja yang berguna bagi masa dewasa dan masa tuanya. i.
Kebutuhan untuk mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain Remaja membutuhkan pengetahuan tentang tata care menghormati orang lain, baik dalam sikap, perkataan maupun perbuatan. Sebab, kemampuannya menghormati orang lain sangat menentukan kesuksesannya dalam suatu kegiatan sosial penerimaan orang lain terhadapnya, bahkan akan menciptakan saling percaya dan saling membantu di antara teman-teman atau komunitas tempat remaja berada.
j.
Kebutuhan kemampuannya untuk berpikir secara rasional
35
Untuk menumbuhkan kemampuan melihat berbagai masalah itu secara jernih dan mampu menentukan keputusan yang tepat atas dasar pertimbangan aka! sehat dan cerdas, dibutuhkan kemampuan berpikir yang rasional, meskipun aspek emosi tidak dapat diabaikan.
Di samping kebutuhan yang bersifat umum, ada juga kebutuhan yang khas. Disepakati para ahli bahwa kebutuhan khas remaja berkaitan erat dengan perilakunya yang khas juga, baik yang bersifat psikologis maupun sosiologis. Garrison merinci 7 kebutuhan khas remaja, tetapi pemba9iannya tidak berlaku bagi seluruh remaja, karena kebutuhan khususnya terdiri dari berbagai tingkat intensitas. lntensitas masing-masing kebutuhan dibatasi oleh berbagai faktor, antara lain faktor individual, faktor sosial, kultural dan faktor religius, termasuk nilai. Tujuh kebutuhan versi Garrison adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan kasih sayang. Kebutuhan ini menjadi penting saat mereka hendak berkeluarga. 2. Kebutuhan keikutsertaan dan diterima oleh kelompok merupakan hal yang sangat penting. Sejak remaja melepaskan diri dari keterikatan keluarga dan berusaha menetapkan hubungan-hubungan lawan jenis. 3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri sejak remaja awal menjadi sangat penting ketika remaja dituntut untuk menentukan berbagai keputusan.
pili~1an
dan mengambil
36
4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting dan pasti sejalan dengan pertumbuhan individualnya yang mengarah pada kematangan atau kedewasaan. 5. Kebutuhan pada pengakuan dari orang lain sangat peinting sejak mereka bergantung pada hubungan dan penerimaan teman sebaya. 6. Kebutuhan dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan atau ukurannya sendiri yang dianggapnya pantas bagi dirinya secara realistis, dan menjadi semakin penting sejalan dengan pertambahan kematangan. 7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh, ten.1tama tampak dengan bertambahnya kematangan dan kedewasaan. Falsafah hidup ini sangat dibutuhkan remaja untuk dijadikannya petunjuk atau dasar dalam menentukan berbagai keputusan.
2.3.3. Pakaian bagi Remaja Pakaian sangat penting bagi remaja dalam menemukan dan mengekspresikan identitas diri. Sebagai remaja dalam mencari gambaran diri yang dapat membuat remaja merasa nyaman, remaja senang bereksperimen dengan penampilan (littrell, Damhorst, dan Littrel, 1990). Pakaian dan penampilan mengekspresikan diri sendiri sebagai usaha untuk mengontrol kesan terhadap orang lain. Pakaian sebagai media visual dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan (dalam Rice,1999).
37
Penampilan sangat berperan penting dalam interaksi sosial, memberikan identifikasi. Jika seseorang berpakaian seperti penjahat maka ia akan berlaku seperti penjahat. Pakaian membantu remaja dalam menemukan identitas sosial dari orang lain dan mengikuti tingkah laku serta meirespon sesuai dengan yang diharapkan. Sebagai seorang manusia dalam masyarakat dengan perkembangan sosial diri, gaun dan perhiasan sangat era! hubungannya dengan interaksi dengan orang lain (Rice, "1999).
Pakaian mempunyai arti bagi remaja untuk mengekspresikan konflik-konflik tergantung-mandiri atau konflik-konflik kecocokan-kepribadian. Pakaian dapat menjadi media sebagai pemberontakan bagi remaja. Remaja yang bermusuhan dan memberontak terhadap orangtua mengekspresikan ketidaksukaan dengan memakai pakaian atau gaya rambut yang tidak disukai oleh orangtua. Semakin sering pertengkaran yang dibuat orangtua, semakin tekun remaja dalam mempertahankan gaya mereka. Walaupun begitu, motif yang paling dominan dalam menseleksi gaya adalah keinginan untuk diakui oleh orang lain sebagai yang paling hebat atau keringinan untuk dipercayai dan lebih disukai (Koester dan May, 1985; dalam Rice, 1999).
Pakaian merupakan ekspresi awal suatu kepribadian, gaya hidup, dan filosofi politik: Bagi remaja, fungsi yang terpenting adalah pakaian untuk menjamin
identitas mereka dan pengertian pribadi dalam suatu kelompok. Pakaian
38
digunakan untuk mempertinggi konsep diri, untuk membuat remaja merasa baik tentang diri sendiri, dan untuk membuat kesan baik terhadap orang lain (Sweeney dan Zionts, 1989; dalam Rice, 1999).
2.4. Kerangka Berpikir Perilaku membeli diartikan sebagai proses yang dilalui ohsh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya. Yang berpusat pada konsumen sebagai individu dalam membuat keputusan beli dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia, yaitu waktu, uang dan upaya, untuk ditukar den~ian barang untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, semua faktor, baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan beli, mengkonsumsi dan membuangnya.
Perilaku membeli dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar pembeli akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.
Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya
ran~isangan
atau
39
pengaruh internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya individu telah belajar mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang diketahuinya akan memuaskan dorongan tersebut.
Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. P•srilaku manusia, termasuk juga perilaku membeli, merupakan has ii dari proses pembelajaran.
Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang dapat memperoleh respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti dengan hubungan atau penguatan.
40
Dibawah ini gambaran alur hubungan sikap modeling dengan perilaku membeli.
Pengaruh internal: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kebutuhan dan motivasi Kepribadian Psikografik Persepsi Pembelajaran Sikap
Konsumen:
•
Pengaruh eksternal:
Kebutuhan Pilihan atribut produk Sikap Persepsi Gaya hidup 0
• • •
¢=J
1.
Keluarga
2. Kefas sosial 3. 4.
5.
Budaya dan Sub Budaya Kelompol< acu an Komunikasi pemasaran
~ Mencari dan mengevaluasi
i Menentukan alternatif-alternatif
~ Menentukan pilihan dan memutuskan membeli
i Puas/ Tidak puas
I
Membeli I
I
"' Perilaku pasca beli
Desommsi pasca beli
41
2.5.
Hipotesis Hi
: Ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling dengan perilaku membeli pada remaja putri.
Ho
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling dengan perilaku membeli remaja putri.
BAB3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1.1.
Pendekatan clan Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan memberikan penafsiran terhadap hasilnya. Kuantitatif menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah pendekatan penelitian yang didalamnya memiliki kejelasan unsur dari tujuan, pendekatan, subjek, sumber data yang mantap dan terperinci, serta langkah pimelitian yang sudah direncanakan dengan matang, desain yang jelas terhadap langkahlangkah penelitian, pengumpulan data, dan analisa data.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Gay (1976) mendefinisikan metode deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian (dalam Sevilla dkk, 1993).
43
3.1.2.
Definisi Variabel dan Operasional Variabel
3.1.2.1. Definisi Vanabel Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (1973) menyebut variabel sebagai konstruk atau sifat (properties) yang diteliti (dalam Sevilla dkk, 1993).
Variabel dibagi alas dua jenis yaitu independent variable (variabel bebas) dan
dependent variable (variabel terikat). Variabel bebas adalah antecedent atau yang dipandang sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat adalah l'onsekuensi atau yang dipandang sebagai akibatnya. Variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas (independent variable) adalah Modeling. Variabel terikat (dependent variable) adalah Perilaku Membeli.
3.1.2.2. Operasional Variabel Definisi operasional modeling adalah nilai skor yang diperoleh responden dalam mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, yang mencakup potensi perilaku, pengharapan, nilai penguatan, dan situasi psikologis.
Sedangkan definisi operasional perilaku membeli adalah nilai skor yang ddiperoleh responden dari tindakan yang langsung terlibat dalam
44
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa. Yang mencakup trend (kecenderungan), harga, kualitas, gaya l1idup, dan merek.
3.2. Pengambilan Sampel 3.2.1.
Populasi clan Sampel
Kerlinger (1973) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik (dalam Sevilla dkk, 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia antara 18 - 22 !ahun.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik tertentu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden. Jumlah responden sebanyak 50 orang dianggap cukup mewakili. Menurut Guilford & Frucher (1978) bahwa untuk mendekati bentuk normal distribusi frekuensi maka jumlah sampel tidak boleh kurang dari 30 orang. Untuk setiap perhitungan statistik, jumlah sampel tersebut cukup mewakili populasi (dalam Arikunto, 2006).
3.2.2.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik non-probability
sampling, dimana semua anggota atau subjek peneli!ian tidak memiliki
45
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa bagian tertentu dalam kelompok secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk mewakili sub kelompok (Gay, 1976). Teknik yang digunakan adalah
purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu (dalam Sevilla dkk, 1993).
Kriteria atau karakteristik subjek pada penelitian ini adalah khusus remaja putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun yang diambil sebanyak 50 orang untuk dijadikan sampel penelitian.
3.3. Pengumpulan Data 3.3.1.
Metode dan instrumen Penelitian
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dengan instrumen skala sikap. Skala sikap yang dipakai adalah skala model Liker! (Sevilla dkk, 1993).
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk angket (kuesioner), kuesioner ini berisi pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk mengukur modeling dan perilaku membeli.
46
Tabel 3.1 Blue Print Modeling No
Aspek
lndikator
Fav
Unfav
Jmlh
1
Potensi perilaku Pengharapan
7, 9, 24 10 2, 14, 20,23
11, 15, 25, 33 19,21 4,6
7
2
Mengikuti orang lain Diikuti orana lain Tingkah laku yang berubah
3 6
3
Nilai penguatan
Ganjaran
26, 28, 29, 32 12,27
31, 34
6
4
Situasi psikologis
Hukuman Emosi Mempengaruhi Dioenaaruhi
Jumlah
3, 5, 8
22 1, 16, 30 18
19
15
13, 17
2 1 5 4
34
Tabel 3.2 Blue Print Perilaku Membeli No
Aspek
lndikator
Fav
Unfav
1
Trend (kecenderungan)
Senang mengikuti fashion Ketinggalan informasi Tidak peduli (acuh) Mahal Standar Mu rah Terbaik Biasa saja Minat Pola Aktivitas Nilai-nilai (normal Terkenal
10
11, 35
Jml h 3
7
2
2
9 5,30 23, 33 18 1, 25 24 16 8,15,19 3 14, 17, 36 29
28 20, 32 34 4, 31 6,26 12 13,22
2 4 3 3 4 2 3 3 1 4
20
16
2
Harga
3
Kualitas
4
Gaya Hidup
5
Merek
Tidak terkenal
Jumlah
21 27
2 36
47
Pada rnasing-masing skala terdapat pernyataan yang mendukung (favorable) dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Pengukuran tersebut didasarkan pada skala Liker! dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), sangat tidak setuju (STS), tidak
si~tuju
(TS). Untuk
penghitungan skor dari setiap jawaban dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Nilai Skor Jawaban Pemyataan Favorable Unfavorable
3.3.2.
SS
s
TS
4
3 2
2 3
1
Teknik Uji lnstrumen
Menurut Saifuddin Azwar (2003) validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu ala! ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu alat ukur atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya,atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan tujuan pengukuran.
Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pen9korelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau dimodifikasi. Sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang
48
tinggi, maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. adapun rumus korelasinya adalah:
rxy
=
Nl:XY-U:XJ(l:Y)
v(N2:X 2-(LX)2 (N2:Y2 -(LY) 2
rxy
= Angka indeks korelasi product moment
N
= Jumlah sampel
l._XY
l_X
=Jumlah asli perkalian antara X dan Y =Jumlah seluruh skor
l:Y
= Jumlah seluruh skor Y
Menurut Saifuddin Azwar (2003) reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Tes dikatakan sebagai reliabilitas tinggi apabila skor tampak tes itu berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran reliabilitas dengan Alpha Cronbach sebagai berikut.
a
= 2{ 1-S1
2
+
S 2
}
S>< 2
812 dan S 2
= Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx 2
= Varians skor Skala
49
3.4. Teknik Analisa Data Untuk menganalisa data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variable penelitian menggunakan teknik statistik Korelasi Product-Moment Pearson dengan rumus:
rxy::::
NIXY-(l:X)(l:Y) v'(Nl:X2 -(l:X) 2 (NLY2 -(l:Y)2
rxy
= Angka indeks korelasi product moment
N
= Jumlah sampel
IXY
= Jumlah asli perkalian antara X dan Y
IX
= Jumlah seluruh skor
IY
= Jumlah seluruh skor Y
3.5. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan a. Dimulai dengan perumusan masalah. b. Menentukan variabel yang akan diteliti c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian
50
d. Menentukan, menyusun, menyiapkan ala! ukur yang akan digunakan dalam penelitian 2. Tahap Pengambilan Data a. Menentukan sampel penelitian b. Memberikan penjelasan mengenai tujuan peneilitian dan meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala penelitian c. Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah dipersiapkan kepada subjek penelitian 3. Tahap Pengolahan Data a. Melakukan edit terhadap data yang masuk dan melakukan scoring setiap hasil skala yang telah diisi oleh subjek penelitian b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian dibuat tabel data c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian 4. Tahap Pembahasan a. Menginterpretasikan dan membahas hasil statistik berdasarkan teori b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan menghitung data penunjang yang diperoleh
BAB4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA
4.1.
Gambaran Umum Responden Penelitian
Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dalam bentuk tabel berdasarkan usia. Tabel 4.1 Gambaran umum responclen Usia Responden
Jumlah
Persentase (%)
18 tahun
9
18%
19 tahun
7
14 %
20tahun
11
22 %
21 tahun
23
46%
50
100%
Total
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 50 responden yang diteliti, responden yang berusia 18 tahun berjumlah 9 orang ( 18 %). Sementara responden yang berusia 19 tahun adalah jumlah terendah, yaitu berjumlah 7 orang (14 %). Diikuti oleh responden yang beirusia 20 tahun berjumlah 11 orang (22 %). Responden yang berusia 21 tahun adalah jumlah terbanyak, yaitu berjumlah 23 orang (46 %).
52
4.2.
Presentasi Data
4.2.1. Gambaran Modeling
Skala modeling terdiri dari 34 item dengan alternatif jawaban yang diberi skor 1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 34 (dari 34 x 1) dan skor tertinggi adalah 136 (dari 34 x 4 ). Sehingga luas jarak sebarannya
=102. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai a = 102 16 =17, dan mean teoretisnya adalah µ =34 x 3 =102. adalah 136 - 34
Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang
digunakan adalah:
(µ - 1.0 a)
s;
x x
(µ + 1.0 a)
s
X
(119)
$
x x
(119)
$
x
Keterangan: X
< <
<
(µ - 1.0 a)
<
(µ + 1.0 a)
(85) (85)
: Skor Responden
µ
: Mean Teoretis
a
: Standar Deviasi
Dengan µ =102 dan a =17 akan diperoleh kategori seba9ai berikut:
53
Tabel 4.2 Kategori Modeling Skar
Frekuensi
Kategori
Persentase
< 85
0
Rendah
0%
85-119
50
Sedang
100%
> 119
0
Tinggi
0%
Berdasarkan label diatas didapatkan bahwa 100% atau semua responden merasa bahwa modeling yang mereka lakukan termasuk normal atau berada di l
4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli Skala perilaku membeli terdiri dari 36 item dengan alternatif jawaban yang diberi skor 1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 36 (dari 36 x 1) dan skor tertinggi adalah 144 (dari 36 x 4). Sehingga luas jarak sebarannya adalah 144 - 36 = 108. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai
a= 108 / 6
=18, dan mean teoretisnya adalah µ =36 x 3 =108.
Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat sikap
modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang digunakan adalah:
54
(µ-1.0 cr)
$
(µ + 1.0 cr)
:5
Keterangan: X
Dengan µ
x x x
(126)
$
(126)
:5
x x x
<
(µ - 1.0 cr)
<
(µ + 1.0 cr)
<
(90)
<
(90)
: Skar Responden
µ
: Mean Teoretis
cr
: Standar Deviasi
=108 dan cr = 18 akan diperoleh kategori sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategori Perilaku Membeli Skar
Frekuensi
Kategori
Persentase
< 90
33
Rendah
66%
90-126
17
Sedang
34%
> 126
0
Tinggi
0%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa 66% atau 33 responden merasa bahwa mereka tidak terbiasa dengan perilaku membeli. Sedangkan 34% atau
17 responden merasa perilaku membeli yang mereka lakukan termasuk normal atau berada di kategori sedang. lni berarti perilakt1 membeli tidak sering dilakukan oleh remaja.
55
4.3.
Uji Persyaratan
Uji persyaratan merupakan syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
4.3.1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Distribusi data dikatakan normal jika probabilitas atau p > 0.05 pada uji normalitas dengan Kolgomorov Smirnov (dalam Triton, 2006). Tabel 4.4
Uji Normalitas Modeling chm Perilaku Membeli One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters•,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
VAR00001 50 88.5800 3.80703 .116 .116 -.109 .821 .511
VAR00002 50 93.1400 3.09713 .138 .138 -.096 .976 .297
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel uji persyaratan normalitas di alas, tara'f signifikansi variabel Modeling sebesar 0.821 dan taraf signifikansi variabel Perilaku Membeli sebesar 0.976.
56
Dengan demikian taraf signifikansi kedua variabel terseb1..1t lebih besar dari 0.05, maka penyebaran datanya berdistribusi normal dan dapat dianalisa dengan menggunakan teknik analisa statistik parametrik. Berikut ini adalah gambar diagram scatterplot keluaran SPSS 11.5.
Gambar 1
Scatterplot Modeling
Dari gambar di alas terlihat bahwa sebaran data dari Modeling berada disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
57
Gambar2 Scatterplot Perilaku Membeli Normal P-P Plot of VAR00002 1,00 0 0 0 0
.75
0
0
.50
0
.Q
e a.
0
E
"
(.)
.25
0
u
"'
0
0
i'i. ill
0
0.00 0 0.00
0
.25
.50
.75
1.00
Obseived Cum Prob
Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran data dari Perilaku Membeli berada disekitar garis uji yang mengarah ke kanan alas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
4.3.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006). Jika probabilitas > 0.05 maka Ho diterima atau data bersifat homogen, dan jika probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak atau data bersifat heterogen. Berdasarkan hasil uji
58
homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 11.5 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Uji homogenitas Modeling Test of Homogeneity of Variances VAR00001 Levene Statistic 1.792•
df1
Siq.
df2 11
.092
36
a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00001.
Hasil uji homogenitas data pada skala modeling diperolet1 angka probabilitas sebesar 0.92 dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0.92 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang berarti varians data bersifat homogen.
Tabel 4.6 Uji homogenitas Perilaku Membeli Test of Homogeneity of Variances VAR00002 Levene Statistic 1.263°
df1
df2 10
Sia.
34
.289
a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00002.
Hasil uji homogenitas data pada skala perilaku membeli diperoleh angka probabilitas sebesar 0.289 dengan menggunakan taraf si1inifikansi 5%, maka
60
4.4.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji statistik product moment pearson terhadap modeling dengan perilaku membeli diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.106 jika dibanclingkan dengan r tabel sebesar 0.297 pada taraf si9nifikansi 5% dan 0.361 pacla taraf signifikansi 1%, maka r hitung lebih kecil daripada r tabel (r hit < r tab), sehingga Ho (hipotesis nol) cliterima dan Ha (hipotesis alternatif) clitolak, yaitu tidak acla hubungan antara modeling clenga11 perilaku membeli. Angka korelasi dengan tancla (-) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara modeling dengan perilaku membeli.
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan pada remaja putri mengenai Modeling dengan Perilaku Membeli, maka diperoleh hasil berdasarkan penghitungan uji statistik dengan SPSS versi 11.5 yaitu bahwa Ho diterima dan Hi:t ditolak, dengan kata lain bahwa tidak ada hul)ungan yang signifikan antara Modeling dengan Perilaku Membeli.
5.2.
Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubun~1an
yang signifikan
antara Modeling dengan Perilaku Membeli. Hal ini berdasarkan penghitungan
Korelasi Product Moment Pearson terhadap skor Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian pada Remaja Putri. Diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung
=-0.106 dan r label =0.297 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara modeling dengan perilaku membeli Pakaian pada Remaja Putri.
62
Hal ini berarti tindakan modeling yang dilakukan oleh remaja putri tidak berhubungan dengan perilaku membeli pakaian yang mereka lakukan. Hasil ini tidak membuktikan hipotesis yang diajukan. Sebagaimana yang dikemukakan sebelumnya, Bandura (dalam pis.com, 2006) mengatakan individu membentuk atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor penguat yang mempengaruhi perilakunya. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil dari proses be Iajar.
Bahwa perilaku yang lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam memudahkan penampilan dari tanggapan pada tempat yang sama. Mereka mengikuti mode yang dilakukan oleh orang lain, orang belajar tanpa harus menerima ganjaran ataupun hukuman. Bila seseorang melihat atau mengetahui bahwa orang lain mengalami kepuasan dalam menggunakan suatu produk, karena seolah-olah ia mengalaminya sendiri. la juga meyakini bahwa kalau ia menggunakan produk yang sama, maka ia juga akan mengalami kepuasan. Orang cenderung melakukan sesuatu seperti orang lain yang sudah melakukan tindakan yang sama dan mendapatkan kepuasan. Orang juga cenderung membeli sesuatu yang sudah digunakan orang lain dan dapat memberikan kepuasan.
63
Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia, termasuk juga perilaku konsumsi, merupakan hasil dari proses pembelajaran.
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapati bahwa saat remaja putri mengisi angket (kuesioner) ada kemungkinan banyak remaja putri yang merasa tidak nyaman dan bosan dengan situasi saat itu seperti waktu, jumlah item, dan suasana hati.
Dari kasus tersebut, terlihat bahwa peneliti harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden saat itu dan mencari celah dimana peneliti dapat membuat responden mengisi angket dalam keadaan yang menyenangkan. sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai dan diinginkan oleh peneliti.
Kebutuhan dan tujuan seseorang selalu berubah sebagai respons terhadap kondisi-kondisi fisiknya, terhadap lingkungan sekitarnya, terhadap interaksi dengan pihak-pihak lain dan karena pengalamannya. Oleh karena itu, kegiatan manusia yang digerakkan oleh kebutuhannya (need driven) tidak pernah berhenti dan selalu berubah,
64
5.3.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
Untuk remaja: "
Jangan berlebihan dan memaksakan diri dalam membeli pakaian, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi masing-masing.
"
Tidak harus mengubah diri sendiri menjadi seperti orang lain. Boleh saja meniru tingkah laku dan penampilan tokoh idola, jika memang baik dan sesuai dengan karakter diri sendiri.
"
Lebih baik menjadi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita.
Untuk Orang tua: ..
Agar lebih memperhatikan apa yang dilakukan oleh putrinya dan dapat memberi masukan yang bermanfaat.
.,
Terus memonitor perilaku membeli pakaian pada remaja putrinya agar tidak mengarah pada pemborosan dan menjadi korban mode.
Untuk peneliti selanjutnya: "
Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian seperti waktu, jumlah item, dan suasana hati agar dapat mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.
65
..
Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan lebih b•ervariatif, tidak hanya remaja putri, tetapi juga remaja putra.
•
Peneliti dapat melakukan penelitian tentang perilaku membeli dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku membeli seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Perilaku Konsumen. Bandung: Refika Aditama. Adi Nugroho. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Studia Press. Alwisol. (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Asmadi Alsa. (2003). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya da/am Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Bandura, A (1971 ). Psychological Modeling Conflicting Theory. Stanford University. Chicago: Illinois. Bandura, A (1986). Social Foundation of Thought and Action: a Social Cognitive Theo1y. New Jersey: Englewood cliffs. Bhuono Agung Nugroho. (2005). Strategi Jitu: Memilih ME~fode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI. Chaplin, J. P. (2001 ). Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Corsini, Raymond J. (1998). Concise Encyclopedia of Psychology. Canada USA: A-Wiley-lnterscience Publication. Hendrawati Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama. Hurlock, Elizabeth B. Developmental Psychology. A Life-Span Approach. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. lstiwidayanti & Soedjarwo (terj). 1980. Jakarta: Erlangga.
Moh. Nazir. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Muhammad Al-Mighwar. (2006). Psikologi Remaja Petunjuk bagi Guru dan Orangtua. Bandung: Pustaka Setia. Munandar. (2001). Psikologi lndustri dan Organisasi. Jakarta: UI Press. Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsum1m dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsumim dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Prasetijo, Ristiyanti & lhalauw, John J.0.1. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI. Rice, F. Philip. (1999). The Adolescence: Development, F?elationship, and Culture. USA: Allyn and Bacon. Saifuddin Azwar. (2003). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Saifuddin Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Wisnu C. Kristiaji, Yati Sumiharti(ed). 2003. Jakarta: Erlangga.
Sevilla, G. C., et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Singgih D. Gunarsa. (2003). Dasardan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Triton PB. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Pammetrik. Yogyakarta: ANDI.
INTERNET ---------- (2006). Teori Alben Bandura. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.pts.com.mylmodules.php?name=News&file=article&sid=792. ------- (1999). Social Learning Theory. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://teachnet.edb.utexas.edul-lynda abbott/Social.html. --------Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.homestead.com/peoplelearnlpsychlearncontent2d.html. Jeniputri Tanan (Rabu 24 Juli 2002). Strategi Pemasaran Berdasar Perilaku Pria dan Wanita. Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://www.republika.co. id/koran detail.asp?id=854fi8&kat id=105&kat i d1=149&kat id2= Lovely Christi Zelga (Jumat 4 Agustus 2006). Asettif. Modeling dan Konformitas. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www. kompas. com/kompas-cetak/0608/04/muda/2856005. htm
Rena Herdiyani (2004). Dampak Media Bagi Remaja Pernmpuan. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://www.jokosupriyanto.com/dampakmedia-bagi-remaja-perempuan. htm ----------- (2004). 1001 Busana Satu warna. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://muarabagdja.com/lsi/Fenomena/Pakaian/1001 busa. htm ---------(2003). Mengapa Remaja Konsumtif?. Diambil pada tanggal 3 F•:lbruari 2008. http://www.balipost.eo.id/balipostcetaK/2003/1/51kel4.html --------(2008). Wikipedia Indonesia. Wikipectia Bebas Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian
BE~rbahasa
Indonesia.
bJ INFORMED CONSENT
Assalamualaikum Wr. Wb.
Kepada responden yang saya hormati,
Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang menyusun skripsi tentang "Hubungan antara Modeling
dengan Perilaku Membeli Pakaian pada Remaja Putri". Penelitian ini merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Berikutnya ada beberapa pernyataan yang harus Anda isi. Dalam angket ini tidak ada jawaban benar atau salah. Adapun informasi atau data yang Anda berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian dan a.kan dijamin kerahasiaannya.
Bagi yang bersedia, diharapkan mengisi lembar pernyataan dibawah ini: Nam a Usia Ala mat Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Tri Wirda Hayani. lnformasi atau data yang saya berikan dijamin ker~1hasiaannya
dan dipakai untuk l<epentingan penelitian ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, S•
(
Peneliti
(Tri Wirda Hayani)
Hubungan antara Modeling dengan Perilalku Membeli Pakaian pada Remaja Putri Petunjuk Pengisiim Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai Sikap Modeling dan Perilaku
Membeli.
Baca dan pahami baik-baik seitiap pernyataan,
kemudian berilah tanda eek list ( ..J ) pada jawaban yang sesuai dengan diri Anda.
Ket: SS
s
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
SKALA SIKAP MODELING (Mengikuti I Meniru Orang lain) NO 1 2 3
4 5 6 7 8 9
10 1 ·1 12 13
PERNYATAAN SS Semua yang saya lakukan selalu diatur oleh orang lain. Sava imiin meniadi idola. Sa ya selalu mengikuti apa yang dikatakan oleh orana tua. Gaya berpakaian saya sama sepanjang tahun. Pendapat teman sangat penting dalam memilih oakaian. Menu rut saya penampilan dengan dandanan harus sesuai. Gaya berpakaian saya selalu mengikuti mode. Sa ya senang mengkoleksi pakaianpakaian tertentu Saya ingin memiliki pakaian yang dikenakan oleh idola saya. Sangat menyenangkan dapat memakai pakaian vang sama dengan teman. Menurut saya menjadi pusat perhatian sangat membosankan. Saya benci saat dilarang mengenakan oakaian vang sava inginkan. Tokoh idola mempengaruhi gaya beroakaian sava.
s
TS
STS
14
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Sanaat memoerhatikan oenamoilan. Sa ya tidak suka mengikuti gaya bemakaian orana Jain. Saya senang saat teman saya meminta oendaoat. Saya dan teman-teman suka bertukar cerita tentana pakaian vana serasi. Saya mempunyai gaya sendiri dalam bemakaian. Sangat mengesalkan kalau ada orang lain vana memakai oakaian vana sama. Sanaat menyenanakan menjadi idola. Menurut say a setiap orang memiliki orinsio dalam hidupnva. Pakaian yang saya kenakan tergantung mood (suasana hatil. Terlihat menarik penting bagi saya Sa ya suka melihat perkembangan mode. Sava orang vana memiliki oendirian. Saya senang saat ada yang memuji oenamoilan sava. Sa ya pasti dimarahi kalau memakai oakaian vana terbuka. Sa ya senang mendapat perlakuan istimewa. Sa ya menyukai saat orang lain memoerhatil
SKALA PERILAKU MEMBELI NO 1 2
3
4 5
6
7 8
9
10
1·1 12 1:3
14 15 16
17 18
19 20 21 22 23
PERNYATAAN Saya membeli pakaian dengan kualitas terbaik. Sa ya pasti mengetahui informasi tentano oakaian terbaru. Pakaian mencerminkan kepribadian vano memakainva. Sa ya malu memakai pakaian yang haroanva murah. Pakaian yang saya kenakan harganya mahal. Saya tidak akan memakai pakaian yang tidak berkualitas. Sa ya tidak tahu informasi terbaru tentano oakaian. Saal pergi ke Mall saya selalu membeli oakaian. Sa ya tidak pernah memperhatikan penampilan. Sebelum membeli pakaian saya akan mencari informasi dulu. Menurut saya semua pakaian sama saia. Pakaian vana sava beli selalu berbeda .. hanya pakaian untuk Membeli bersenano-senana. saya semuanya merek Pakaian terkenal. Membeli pakaian sesuai kebutuhan. Sa ya sangat selektif dalam membeli oakaian. Membeli oakaian berdasarkan merek. Pakaian vano sava beli haraanva murah Sangat menyenangkan dapat membeli pakaian vanq kita inoinkan. Menu rut saya pakaian tidak harus mahal, vano oentino nvaman dipakai. Saya tidak akan membeli pakaian jika mereknya tidak terkenal. Sa ya tidak pernah memaksakan diri untuk membeli pakaian. Membeli pakaian sesuai dengan dana vano dimiliki.
:s
SS
I
TS STS
24 25 26 27 28 -
29 30 31
32 33 34 35 36
Sava menvukai pakaian vang biasa saja Membeli berdasarkan kualitas pakaian. Tidak pernah memperhatikan l
-
Blue Print Sikap Modeling No --
1
Aspek Potensi
Fav
Unfav
Jmlh
7, 9,
11, 15,
7
24
2~;,
10
HI, 21
3
Tingkah laku yang
2, 14,
4,6
6
berubah
20,23
Ganja ran
26, 28,
31, 34
6
lndikator -
perilaku
Mengikuti orang lain
-
33
Diikuti orang lain
2
3
Peng hara pan
Nilai penguatan
29, 32 Hukuman
12,27 4
Situasi
Emosi
2 22
1
1, 16,
5
psikologis Mempengaruhi
13, 17
30
Dipengaruhi
Jumlah
3, 5,8
18
4
19
15
34
--
Blue Print Perilaku Membeli No
Aspek
lmlikator
Fav
Unfav
Jmlh
1
Trend
Senang mengikuti
10
11, 35
3
(kecenderunga
fashion
7
'·'•
2
Tidak peduli (acuh)
9
28
2
Mahal
5, 30
20, 32
4
Standar
23,33
3i4
3
Murah
18 1, 25
4, 31 6,26
3 4
24
12
2
13,22
3
n) Ketinggalan informasi
2
3
Harga
Kualitas
Terbaik
Biasa saja ~
4
Gaya hidup
Mina!
Pola aktivitas
-·
16
8, 15,
3
19
5
Merek
Jumlah
Nilai-nilai (norma)
3
Terkenal
14, 17, 36
21
4
Tidak terkenal
29
27
2
20
16
36
1
' SIKAP MODELING 3 2 3 3 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 4 2 4 3 2 4 2 3 l 4 l 3 3 3
1
4 5 6 3 3 1 3 3 2 4 4 1 3 4 1 4 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 4 3 2 4 3 1 4 3 1 4 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 1 3 4 1
7 8 9 2 2 3 2 3 2 2 2 1 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 1 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2
10 11 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
12 13 14 15 16 3 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 3 2 4 2 4 2 2 4 2 3 3 1 4 3 4 1 2 4 3 4 1 2 3 3 4 2 2 4 2 4 1 1 4 2 4 1 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 1 4 2 2 2 2 3 2 2 4 2 3 3 2 2 2 4 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 4 2 3 3 1 4 2 3 1 2 3 1 2 2 2 4 1 3 2 2 3 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 4 2 1 3 2 3 2 2 3 3 4 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 4 2 3 1 2
17 18 3 2 3 1 4 1 3 2 3 1 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 1 3 2 3
2
3 2 3 4 3 3 3 3
1 2 2 1 2
4
3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3
19 20 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1 4 2 2 2 3 1 4 3 2 3 2 2 3
21 22 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2
2
2
3 1 2 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 1 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 4 1 3 4 2 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2
1 1
2
2
2
1 1 1 2 1 2 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2
1 1 1
2 2
1 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 2 1 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2
23 24 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3
25 26 27 28 2 3 3 4 1 3 4 3 2 4 4 3 1 4 3 2 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 1 3 3 3 2 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3 3 1 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 2 1 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 :3 2 3 4 3 2 3 4 :3 2 3 4 :3 2 3 4 :3 1 3 4 :3 2 3 3 :3 2 3 3 :3 2 4 3 4 1 3 3 :? 2 3 4 4 1 3 4 4 2 4 3 :3 2 3 4 :3 1 3 3 :3 2 3 3 :3 2 3 4 :? 2 4 3 2 1 3 2 :3 2 4 2 4 2 3 4 2 2 3 3 :i 2 3 4 :l 2 3 4 :i 1 3 3 :?
29 30 4 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2
3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4
2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2
31 32 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 3 1 4 3 3 2 3 2 4 3 4 2 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 1 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
33 34 3 3 90 4 3 89 4 3 91 3 3 89 3 2 85 3 2 95 3 3 94 3 3 92 3 3 86 3 3 87 3 3 88 3 3 87 3 3 94 3 88 3 3 88 3 3 90 3 3 81 3 2 87 4 2 86 3 3 93 3 2 89 4 3 89 4 3 86 4 2 93 3 4 86 3 3 84 4 1 87 3 3 88 3 3 87 4 3 88 3 3 82 3 3 86 3 3 88 4 3 95 4 3 87 4 3 92 4 3 96 3 3 93 3 3 86 3 3 81 3 3 87 4 3 90
'
:
' 91 2 ' 95 3 3 94 4 3 81 3 3 87 3 3 89 3 2 89 3 3 83
I PERILAKU MEMBELI 2 3 4 5 6 7 2 4 3 2 2 2 3 4 4 1 3 3 4 4 4 2 3 3 1 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3
2 2 2
2 2 3
3 4 4
2 2 3
3
3
4 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
3 1 2 3 1 4 3 3 2 4 3 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3
4
2 4 2 3 2 3 3 3 2 l 2 2 l 2 2 l ! ! l
4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
I
I
1
3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3
3 3
3 3
3
3
3 4 4
3 2
!
4 3
3 4 3
I
4
3
!
4 4
3
I
'
3
a
9 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 2 4 3 1 2 1 4 2 2 2 1 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 1 3 1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2
10 11 12 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 3 1 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 4 3 2 4 2 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
3
2
2 4
2
3 3
3 4 4 4
3
3
2
1
3 4
3
1
2 2 2 2 2 2 2
13 14 3 2 3 1 4 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 1 3 2 4 1 4 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 4 1 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 4 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 1 4 1 3 2 3 1
3 4
15 16 17 4 4 2 3 4 1 4 4 2 4 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 4 1 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 2 4 2 1 3 3 1 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 1 4 3 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 1 4 4 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 4 2
18 19 2 3 3 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 2 4 2 4 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 2 4 2 4 2 4
20 21 22 2 3 1 1 4 1 2 4 1 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 1 3 1 2 3 2 2 3 2 1 3 1 3 3 2 2 3 1 1 4 2 2 3 1 1 4 1 1 3 1 2 3 2 1 3 1 1 4 2 1 4 1 2 4 2 1 4 2 1 4 2 2 3 2 1 4 2 2 3 2 2 3 2 1 4 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 4 2 1 3 1 1 2 2 2 4 1 1 3 2 2 3 3 1 4 4 1 4 2 1 4 2 1 4 2 2 3 2 3 3 2
23 24 25 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 1 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3
26 27 28 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 2 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 1 4 4 2 1 1 2 3 2 2 3 2 :a 3 4 2 2 3 :l 4 4 2 3 4 :? 3 4 2 3 4 2 3 3 2 3 3 ~! 3 1 2 ,, 3 4 <. 3 3 '·'> '> 4 4 '· 4 2 2 3 4 2 3 2 '·'> ., 3 3 " 3 3 2 4 4 1 3 2 2 3 3 1 4 4 1 4 4 2 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1
29 30 3 2 4 1 4 1 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 2
31 32 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2
2
2
2 2
2 2 2 2 2 3 2 1 2
4
1
1
4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1 4 3 3 2 3
1 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 2
2 2 2
1
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2
2 2
1 1 2 1
1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2
1
1 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1
2 2 2 2
1 2
2 3 2 2 2 2 1
2 2 1 2
33 34 35 2 3 3 2 4 3 1 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 4 1 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4
36 4 4 3 4 4 4 4 4 4
94 93 99 95 98 92 96 93
4
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
93 93 96 87 88 92 91 89 93 91 94 87 92 89 92 97 94 91 91 99 94 94 90 93 92 95 90 97 92 93 93 96 98 92 93 97 90 101 94 92
3 2
3
89
3
4
93
3
3
3
1 3 1 2 2 2 2 2
3 4
2
2
4
4 3
4 4
3 4 3 4
4 4
4 4
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
VALIDITAS SKALA PERILAKU MEMBELI Correlations
Correlations
VAR00001 VAR00001
1
VARTOT -.119
50 -.119
412 50 1
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed)
N VARTOT
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) N
VARTOT VARTOT
Pearson Corre!ation
1 50
VAR00006
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
468 ..
Sig. (2-tailed)
.001
.412
50
50
..
N
Pearson Correlation
VAR00002 .sGo~·
1
Sig. (2-tailed)
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
50
50
Correlations VARTOT
VAR00002
001 50 1
Correlation 1s s1grn!1canl at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations
VART01
VAR00006 468 ..
000 50 1
50 .560'"' .000 50
VARTOT
VARTOT
VAR00007
1
191 184 50 1
Pearson Correlation Sig_ (2-tai!ed)
N VAR00007
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
50
50 191 184 50
50
Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
VAR00003
.647..
1
Sig. {2-tailed)
N VAR00003
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
N
.000 50 1
50 647" .000 50
50
.. . Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
VARTOT
Pearson Cerrelation N
VAR00008
..
1
VAR00004 548 ..
Sig. (2-tailed) N VAR00004
Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N
000 50 1
50
Pearson Correlation
.661*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
50
50
. Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) .
Correlations
VARTOT Pearson Correlation
VAR00008 661*'
Sig. (2-tailed)
Correlations
VARTOT
VARTOT 1
000 50 1
50 548 .. .000 50
VARTOT VARTOT
Pearson Ccrrelation
1 50
VAR00009
Sig. (2-tailed) N Pearson Ccrrelation
500'
Sig. (2-tai!e·j)
.000
50
N
VAR00009 500*'
000 50 1
50
50
Correlation 1s s1gmf1cant at the 0.01 level {2-talled)
Correlation is s1gn1ficant at the 0.01 level (2-la1led).
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00005
Pearson Correlation Sig (2-tailed)
N
1
VAR00005 398 ..
50 398"1
004 50 1
.004
50
•• Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
50
VARTOT VARTOT
Pearson Ccrrelation Sig_ (2-tailed)
VAR00010 .645H
Pearson Ccrrelation
645'
000 50 1
Sig. (2-tailed)
000 50
50
N VAR00010
1
N
50
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-lailed).
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
VAR00011
N Pearson Correlation
1
VAR00011 .500 ..
Sig. (2-tailed)
.000
50
50 1
.5oo·
Sig (2*tailed)
000 50
N
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N VAR00016
000 50 1
50
.519'
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N
50
VAR00016 519 ..
50
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlation is signif;cant at the 0.01 leve! (2-tai!ed).
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00012 663*'
Sig. (2-tailed)
VARTOT
50
Pearson Correlation
.663*'
Sig. (2-tailed)
.000
N
50 1
50
VARTOT
VAR00017
1
049 737 50 1
Pearson Correlation Sig. (2-taife:l)
.ODO
N VAR00012
..
VARTOT VARTOT
VAR00017
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
50 .049 .737
N
50
50
50
Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
VAR00013
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
VAR00013 493••
Sig. (2-tailed)
N
000 50 1
50 .493*'
VARTOT VARTOT
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
VAR00018
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
50 065
N
Pearson Correlation
.439" .001
N
... Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level50(2-tailed)
VAR00014 .065
VARTOT VARTOT
.652
50 1 50
1
VAR00015 .295'
Sig. {2-tailed) VAR00015
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
50
VAR00019 474"
VAR00019
..
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
50 474•
001 50 1
001 50
50
. Corre!at1on 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations VARTOT
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N
.652
50
Pearson Correlation
Correlations VARTOT
001 50 1
Correlations VARTOT
VAR00014
VAR00018 .439"
50
Sig. (2-tailed)
Correlations VARTOT
1
Sig. (2-tailed)
N
.000
50
Pearson Ccrrelation
VARTOT VARTOT
295*
50 1
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VAR00020
N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
.037
50
VAR00020
1
Sig. (2-tailed)
.037
50
Pearson Correlation
N
-.308~
-.308~
029 50 1
029 50
50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
1
Pearson Correlation
VAR00021 -.165
Sig. (2-tailed)
50
Pearson Correlation Sig (2-tailed)
N
-.165
50 1
252 50
50
Pearson Correlation
VAR00026
Pearson Correlation
1
VAR00022 .587 ..
Sig_ (2-lailed) VAR00022
000 50 1
50 .587••
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
000 50
N
Pearson Correlation
.172
Sig. (2-tai!ed)
.232
N
Pearson Correlation
1
Pearson Correlation
VAR00027 306*
Sig. {2-tai!ed) VAR00027
030 50 1
50
Pearson Correlation
.306*
Sig. (2-tailej)
.030
N
50
50
·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
VAR00023 .485 ..
Sig. (2-tailed)
N
50
Correlations VARTOT
N Pearson Correlation Sig_ {2-tailed)
1
N
Correlations
VAR00023
50 1
50
VARTOT VARTOT
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-taifed).
VARTOT
50
Correlations VARTOT
N
VAR00026 .172 .232
N
Correlations
VARTOT
1
Sig. (2-tai!ed)
.252
N VAR00021
VARTOT VARTOT
VARTOT VARTOT
50
50 1
N VAR00028
.000
50
1
Sig. (2-tailed)
.000 .485"
Pearson Ccrre!ation
50
Pearson Ccrrelation
.170
Sig. (2-tailed)
.237
N
50
VAR00028
170 237 50 1
50
50
VARTOT
VAR00029
1
035 810 50 1
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00024 509"
Sig. (2-tailed) VAR00024
.000
50
N Pearson Correlation
.509*
Sig (2-tailed)
.000
50 1
50
N
VARTOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N VAR00029
50
50
Pearson Correlation
.035
Sig. (2-tai!ed) N
.810
50
50
VARTOT
VAR00030 .188
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
Sig. {2-tailed) N VAR00025
VARTOT
50
Pearson Correlation
.177 .218
50
50 1
Pearson Correlation
N VAR00030
.191
50
Pearson Ccrrelat!on
.188
Sig. (2-tailed)
.191
N
50
1
Sig. (2-tailed)
.218
Sig. (2-tailed)
N
VAR00025 .177
50
50 1 50
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
VAR0003·1
Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
VAR00031 309'"
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
VAR00036
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.029
50
50 1
.309'" .029
50
50
. Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed).
VAR00032
1
VAR00032 -.025 .862
50
50 1
-.025 .862
N
50
Pearson Correlation Sig. {2-tai!ed)
VAR00033
N VAR00037
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N VAR00034
393~•
004 50 1
50 398" .004
50
440 50
50
VARTOT
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
VAR00038
50
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
VAR00038 -.022
880 50 1
50 -.022 .880
50
50
Correlations VARTOT
VAR00034
1
142
50
Pearson Correlation
.142
Sig (2-tailed)
.325
N
-.112
440 50 1
VARTOT
VAR00033
1
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
VAR00037 -.112
50
N
50
.. . Correlation IS significant at the 0.01 level (2-tailed). VARTOT
1
Correlations VARTOT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig (2-tai!ed) N
50
VARTOT VARTOT
Correlations
VARTOT
000 50
Correlations VARTOT
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
516..
000 50 1
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-lai!ed) .
Correlations VARTOT
VAR00036 .516 ..
1
50
VARTOT VARTOT
1
.325
Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
50 1
N Pearson Correlation
50
VAR00039
Sig. {2-tai!ed) N
50
VAR00039 609H .000
50 1
.609*' .000
50
50
Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed) Correlations
Correlations VARTOT VARTOT
VAR00035
..
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00035
1
Ao8~'
VARTOT VARTOT
408"
003 50
. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).
50 1 50
1
Sig. (2-tai!ed)
.003
50
Pearson Correlation
N VAR00040
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N
so
VAR00040 -.112 .440
-.112
50 1
440 50
50
Correlations
Correlations VARTOT VARTOT
VAR00041
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
VAR00041 -_035
812 50 1
50 ·.035
VARTOT VARTOT
VAR00046
.812
50
N
Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-lailed)
N
50
VARTOT
VAR00042
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-talled)
VAR00042 597"
50
781 50
-.040
1
781 50
50
VARTOT VAR10T
Pearson Correlation
VAR00047
N Pearson Correlation Sig. {2-tailed)
50 1
.597 ..
1
VAR00047 .374 ..
Sig. (2-talled)
.000
50 .000
50
N
VAR00046 -.040
Correlations
Correlations
VARTOT
1
Pearson Correlation
N
50
.007
50
50 1
374" .007
50
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlation is signif:cant at the 0.01 level (2-tailed)
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00043 .412··
Sig_ (2-tailed) VAR00043
N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N
VARTOT
50
50 1
003 50
50
VARTOT
VAR00048
1
.033
033 822 50 1
822 50
50
VARTOT 1
VAR00049 -.027
Sig. (2-tailed)
.003 .412*'
Pearson Correlation
VAR00048
N Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00044 -.049
Sig. (2-tailed) VAR00044
Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed)
N
Pearson Correlation
VAR00049
N Pearson Correlation
Sig_ (2-tailed)
.734
50
N
VARTuT
50 1
-.049
Sig. (2-taile::I)
.734
50
50
VARTOT
VAR00045
N
Correlations
VARTOT
Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
N
50
-.027
1
.853
50
50
VARTOT
VAROOOSO
1
250 080 50
Correlations
1
Sig. (2-tai!ed) VAR00045
.853
50
.656'"'
VAK10T
Sig. (2-tailej)
.000
50 656"1
50 1
50
N VAROOOSO
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.000
••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Pearson Correlation
50
N
50 250 080 50
1
50
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
VAR00051
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig_ (2-tailed) N
1
VAR00051 391 ..
005 50 1
50 391*'
005 50
VARTOT VARI OT
VAR00056
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pearson Correlation Sig. (2-taili;d) N Pearson Correlation Sig. {2-talled)
VARTOT
VAR00052
1
VAR00052 .262 .066
50
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
50 1
.262
VARTOT VAR10T
50
Pearson Correlation
VAR00053
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1
50
VAR00057 -.060
Sig. (2-tailed)
N
VAR00057
-.060 .680
N
50
680 50 1
50
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Correlations
VARTOT
491*'
000 50
N
.066
N
000 50 1
50
Correlations
Pearson Correlation Sig_ (2-tai!ed) N
VAR00056 491 ..
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).
Correlations
VARTOT
1
50
50
VARTOT
VAR00058 -.236
Correlations
VARTOT 1
VAR00053 .521"*'
VARTOT
.000
50
50 1
.521··
VAR00058
.000
50
Pearson Ccirrelation Sig. (2-tailed)
1
N Pearson Correlation Sig . (2-tai!ed)
50
N
50
100 50 1
-.236 .100
50
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations
Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1 50
VAR00054
Sig_ (2-tailed) N Pearson Correlation
.574•
Sig. {2-tailed)
.000
N
VAR00054 .574*'
VARTOT VARivT
Pearson Correlation
VAR00059
N Pearson Ccrrelation Sig. (2-talled)
50
VAR00059 .433"
002 50 1
Slg. (2-taifed)
.000
50 1
1
N
50
50 .433" .002
50
50
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed)
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
VAR00055
Pearson Correlation Sig_ (2-tailed)
1
N Pearson Correlation
50
Sig. {2-tailed) N
VAR00055 .396"'
.396"
004 50 1
.004
50
•·. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
50
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation Sig. {2-tai!ed)
N VAR00060
1 50
Pearson Corre!alion
.663*'
Sig. {2·tai!ed)
.000
N
VAR00060 .663..
50
'*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
000 50 1 50
RELIABILITAS SKALA PERILAKU MEMBELI R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
VAROOOOJ. VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045
ANA L Y S I S
S CA L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
cases
3.0200 2.8200 2.5800 2.7400 2.9800 3.2000 2.8200 2.2000 2 .1400 2.7600 2.7800 2.5400 3.0400 2.4600 2 .1400 2.7000 2.7400 3.0400 2. 9600 2.7800 2.6600 2.1200 2.1200 2.6800 2.7000 2.8600 2.8400 3.0400 2.7000 2. 9600 2.8400 2.5000 2.1800 2.7800 2.4400 3.1600 2.5800 2.7000 2.4800 2.5800 2.6800 2.4800 2.3000 2.6400 2.8400
.8449 .5956 .8827 .6328 .8204 .6999 .6908 1.0302 .9037 .6565 .6158 .8381 .5330 .8621 .8574 .5803 .6328 .8320 .6688 .5455 .7174 .9613 .8953 .6207 . 8144 .8084 . 5841 .5700 .7626 .6376 .6503 .6145 . 9190 .7365 . 5771 .6181 .5379 .7626 .7887 .5379 . 7677 .7624 .7626 .8751 .7103
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
46. 47. 48. 49.
so. Sl. S2. S3. S4. SS. S6. S7. S8. S9. 60.
VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAROOOSO VAROOOSl VAROOOS2 VAROOOS3 VAROOOS4 VAROOOSS VAROOOS6 VAROOOS7 VAROOOS8 VAROOOS9 VAR00060
RE L I AB I L I T y
2.7800 2.4600 3.0800 2.7600 2.8200 2.S400 2.7200 3.0000 2.7600 3.0000 3.1000 3.0200 3.0200 2.7800 2.S400
ANALY
so.o so.o so.o so.o so.o so.a so.a so.a so.a so.a so.a so.a so.a so.o so.a
.7900 .7343 . 7239 . 7969 .S9S6 .6764 .S360 .6999 .6247 .6389 .8631 .7690 .8204 .S817 .8381
s
I
s
s
CAL E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAROOOOS VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAROOOlS VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027
VAROOOOl
VAR00002
VAR00003
1.0000 -.0738 - .4263 -.1046 -.0877 .1657 .0762 -.3798 -.4581 -.4327 -.0306 -.4479 -.1378 -.0129 - . 1166 .1374 .1626 - . 1463 - . 143 0 .4083 .0451 - . 3 54 8 -.4349 -.3767 .1868 -.0257 -.0761
1.0000 .2026 .2S24 .3266 .3329 -.0308 .1929 .08S7 .4092 .9471 .1987 .4089 -.1S34 -.1095 .3720 .1440 .38SS .0328 -.1244 -.0029 .1098 . 0796 .2826 .0126 - .0110 .3262
1.0000 .4216 .2982 . 3039 . 2417 .7451 .6892 .5268 .1269 .9749 .2099 - . 1164 .29SO .2271 -.0899 . 3846 .3S12 -.4077 -.4SS7 .7S81 .6S90 .5691 -.1221 .OS89 -.0142
VAR00004
1.0000 . :c077 .2581 . :· 709 .42S8 . 3861 . 3871 .2168 . 4241 .2130
.0367 . :.43 7 . :.167 -.0194 .
.f~078
.3607
-.2873 - • '.";!
886
.t;.214
.3804 .3SS4 .2020 . ::264 .J.060
VAROOOOS
1.0000 . 291S -.006S .3429 .1140 .2940 .3143 .3425 .1419 -.1310 -.0830 - . 012 9 .0684 .0610 .0729 -.1468 -.11S8 .3654 .1423 .3078 -.1008 .1496 . 2913
VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.1678 .2312 .2288 -.0683 .0983 -.4253 .1384 -.2277 .0719 .2883 .1045 -.4128 .2883 .1359 -.4271 -.1679 .0651 -.2666 .2819 - . 5414 .3977 .3710 .2506 -.1621 -.1676 -.1726 -.1067 -.0378 -.1707 .3763 .9710 -.0739 -.4479
R E L I A B I L I T Y
-.2499 -.3122 -.1755 .2005 -.0188 .4976 -.0822 . 4102 .0883 -.2501 -.2819 .6473 -.2501 -.2927 .7302 .3122 -.3583 . 5091 -.2230 .5560 -.2018 -.4073 -.0303 . 3192 .3071 .3964 .4797 .2533 .2706 -.3481 -.4391 .2536 . 9749
.1419 .2381 .4643 .0822 -.1394 .0604 -.0456 .0570 .5788 -.1771 .0584 .0574 -.1771 .0500 .0144 .3909 .1081 .3647 .2178 .0532 -.0133 .2081 .4246 .3475 -.0972 .2938 . 2107 .1073 .4725 -.1257 -.1596 .8848 .1987
ANALYSI
s
-.1403 -.0381 .1254 .1944 .0787 .3278 -.0377 .0961 .1607 -.1475 - . :2072 .!3005
-.1475 -.2168 -~3178
.1649 -.2462 .3142 -.0759 . :2187 .0463 -.0858 .0357 .1917 .3225 .2304 . 3036 .2019 .1233 -.1568 -.1470 .2295 .4241
S C A L E
-.1292 .0228 .1155 -.2739 -.3036 .2485 -.0750 .3638 .3284 -.1581 -.1076 .1728 -.1581 -.1076 .1462 .4012 .2172 .3446 .1190 .2527 -.2721 .0237 .1178 .1302 -.1058 -.0711 .1896 .1557 .4352 -.0640 -.1510 .2472 .3425
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015
VAR00006
VAR00007
VAR00008
1.0000 .2871 .2831 .1162 .1066 .2936 .2992 .0875 -.0879 -.0816
1.0000 .2524 .1720 .0378 -.1430 .1713 .0200 -.1665 .3191
1.0000 .6050 .5250 .1351 .7706 .2825 .2160 . 4298
VAR00009
1.0000 . 4361 .0198 .6795
. :2847 .0990 . :2639
VAROOOlO
1.0000 .3715 .5371 . 4946 -.0173 .1334
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.2513 .0737 .1262 .2354 -.1497 -.1463 .2063 .0912 .2443 .0000 -.0577 .0300 .0819 .0765 . 2927 .3408 .0475 .2285 .0079 .3335 .2548 .1193 .0765 .1923 .1193 .0836 .1989 .1147 -.1466 .2710 .0074 .1350 -.0725 -.1683 .1371 . 2845 .0435 .1250 .0654 .2282 .0676 -.0834 .0995 .2607 .2992
.1680 -.2026 -.0582 .2491 -.3239 -.3319 .1869 .1676 .0057 .0834 .2098 -.1740 .0187 -.0659 -.0630 .3435 . 0721 .2771 .0008 .3051 -.2180 -.0978 - . 2596 .2742 -.0978 -.3033 .2837 .2208 .0594 .1897 -.1488 .2470 -.0522 -.2284 -.0804 .0376 .0265 .1689 .1343 .0462 -.1404 -.3388 .0065 -.1514 .1713
.3414 - . 2943 .2524 .3673 -.5375 -.4860 .9233 .5709 .3894 .1460 .1078 .0543 -.1877 -.2078 -.2051 .3534 -.2579 .6510 - .0215 .5355 .2051 -.2504 -.4416 .7586 -.2504 -.4593 .7588 .4676 -.1902 .6304 - .2959 .4964 -.4324 -.3381 -.1397 .4276 . 2513 .2548 .4250 .1861 .2984 -.4173 -.4395 . 0749 .7706
.0817 .0293 .3995 . 4146 -.4330 -.3972 .6615 .9877 .4817
-.0527 -.0564 -.0340 -.2488 -.2931 -.3088 . 3514 - .0184 . :iSSB
-.0754 .]490 . :.052 -.:.704 -.'1116 .6769 -.J.704 -.4342 . 7595
. ::227 -
.~!963
.S125 -.4Al9 .6083 -.2046 -.J•774 - . 1797 .0407 .2089 .1613 . 2415 .0353 .(1602 -.3858 -.4443 .1762 .6795
.3428 -.0059 .2421 .3030 -.3214 -.1768 .4669 .4319 .8093 .2061 .0892 .3235 .0262 -.2283 -.0234 .1950 -.1518 . 4113 -.0270 .2844 .2977 -.4068 -.1875 .5817 -.4068 - . 1960 .5610 . 5136 .0242 .5287 -.0252 .4030 -.2164 -.2294 . 0960 .2518 .1531 .5330 .4041 .1946 .3674 -.2328 -.4835 .2864 .5371
R E L I A B I L I T Y
s
A NALYSIS
CALE
(A L P H A)
correlation Matrix
VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055
VAROOOll
VAR00012
VAR00013
1.0000 .1558 .4004 -.1130 -.1337 .3255 .1121 .3760 .0277 -.1470 .0120 .0455 .0118 .2392 -.0122 -.0631 .2973 .1419 .2042 .4969 .0632 -.1888 -.0729 -.0639 .0482 .5769 -.0998 .0304 .0538 -.0998 . 0639 - . 0313 .3172 .0394 .3378 .1921 .0478 .0403 .2645 .3907 .2910 -.1286 .2368 .2844 .2075
1.0000 .2248 -.0684 . 3187 .2140 - . 1147 .3781 .3670 -.4491 -.4351 .7792 .6462 .5743 - . 1166 -.0066 .0550 -.2170 -.2842 -.1879 .1992 -.0198 .4807 - .0681 .4270 .1450 -.2562 -.2842 .6805 -.2562 - . 2969 ,7359 .3161 -.3417 .5252 -.2793 .5498 -.2072 -.3825 -.0466 .3031 .2980 .3827 .5255 . 3049
1.0000 -.0409 .0768 .2375 . 0920 .1344 .0618 -.1797 .0897 .2294 .2891 .2862 .0752 .0606 .3487 .1962 .1305 .1850 .1366 -.0623 .0683 . 0229 .0080 .3519 - . 224 9 .0803 .1961 -.2249 .0818 .1527 .3715 -.0560 .1251 .1667 .1606 .0444 . 0711 .2803 .2219 -.0314 .4377 .2746 .0599
VAR00014
VAR00015
1.0000
.:noo .0367 -.2252 .0592 .1741 -.1276 -.2369 .1290 .0857 -.1769 .2296 -.1985 .0276 .1279 -.0962 -.1886 .2796
-.1348 .0479 .1948 .2002 .0889 .2051 -.2825 .2089 . 2051 -.2664
.C.540 .0652 . 0346 . :.893 -.0881 .0458 - . J.910 -.0440 - . :.932 .0903 .3286 -.0338 .2850
.0371
1.0000 .1682 -.5334 -.0366 .2235 -.3255 -.2528 .2763 .2169 -.1442 .1491 .1466 .2086 .0301 -.0281 -.1015 . 2972 -.0968 .3559 .1144 .2854 -.0431 -.0027 -.2154 .3815 -.0027 -.2096 .3634 .2154 -.0675 .4062 -.1946 .2198 -.1828 -.1589 -.0296 -.0274 .2202 .1701 .3689 .0745
.5030 -.0336 - .1123 . 8307 .1558
VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
REL I AB I
L I
T y
AN ALY
-.1179 -.2604 -.0710 -.2824 -.0684
.1686 .0478 -.1886 . 2923 .2248
.3188 -.3337 - .4612 .2487 1.0000
s
I
s
s
CAL E
.0083 -.2519 -.1781 -.2643 .3187
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054
VAR00016
VAR00017
VAR00018
1.0000 -.1612 .1944 .1788 - . 212 8 -.0049 .1756 . 0314 .1813 .1943 .0827 .1565 .2838 -.0231 .0221 .1947 -.0286 .2181 -.0143 .0975 .2504 -.1504 .1153 .1873 -.1504 .1008 .1476 .2075 .1045 .3763 -.0579 .0431 .2040 -.0265 .1358 . 3172 . 3149 .5025 . 3040
1.0000 .2140 - . 1215 .2448 .1609 -.0819 .0922 .2515 -.1544 -.1524 .0508 .0860 .0888 .0243 -.2520 .2362 -.2688 .0937 -.2392 . 3172 .0324 .2580 -.2764 .0324 .2453 - .2014 -.0888 . 0118 -.2307 .1690 -.2205 .3136 .1975 .3065 -.0944 -.1588 -.0461 -.2643
1.0000 .1496 -.2500 -.0109 .3256 . 3770 . 3414 .0181 - .1129 -.0286 .0396 -.0129 .0415 .1252 .0399 .0972 -.3850 -.1224 .1857 -.2353 -.0129 .1567 -.2353 -.0115 .2265 .1415 -.1480 .3909 -.2347 .2365 .1640 .0456 . 0972 .1059 .3459 .1402 .2152
VAR00019
1.0000 -.:l484 -.1990 . 3250 .4171 .2143
-.0225 -.0106 -.1212 .0043 -.2241
-.3388 .
~iOll
. 0993 .2112 .0646 .4166 .2626 .2927
- . J.840 .:1401 .2927 -.l.844 . :;1s1 - . 0560 -.0948 . :;;!870
-.l.715 . ::876 .0910 - . :;;!098
-.l.721 .0938 . 4.804 .2616 . "' 185
VAR00020
1.0000 .3265 - . 4 54 6 -.4045 -.1519 -.1057 -.0713 -.0487 .0945 .1325 .0329 -.2163 .1522 -.4894 .2327 -.3345 .1065 .4437 .2796 -.5560 .4437 .2671 -.5261 - . 2796 .0872 -.4088 . 3116 -.5065 .3039 .2516 .0641 -.0586 -.2848 -.1604 -.2180
VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.2752 . 2241 .0595 .0557 .2237 . 2140
R E L I AB I L I T y
A N A L Y
.2388 . 2192 -.1571 - .1845 -.0755 . :1670
.0000 .2785 -.0013 -.1208 .5667 .3781
-.1514 .1607 .3883 .2068 .3404 - . 114 7
s
I
s
s
C A L E
- .1171 -.0390 .3512 .4661 -.0270 -.4491
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056
VAR00021
VAR00022
VAR00023
1.0000 -.5019 - .4118 -.1576 -.0384 -.0486 .2084 . 2835 . 3693 .1927 -.3377 .0694 - . 3696 - . 0672 -.4200 .0792 -.0603 . 7796 - .4992 -.0603 .7618 -.5164 - . 3693 .2237 -.3492 . 2614 -.2394 .2892 .4255 .2837 -.0765 -.1995 .0813 -.3224 .0000 .1220
1.0000 .6706 .4419 .0209 .0483 -.0378 -.2697 -.2004 -.2917 .2272 -.1382 .5757 -.0484 .4915 .1731 -.2557 -.4510 .7031 -.2557 - .4723 .7552 .4231 -.2387 .5368 -.2870 .4695 -.3953 -.3346 -.1754 .3377 .2250 .2123 .3548 .0665 .2312
1.0000 .4744 -.0896 -.0609 -.0406 - .2495 -.2750 -.3132 . 3141 .0000 .5437 -.0520 .3697 .1121 - . 14 75 -.4244 .6682 -.1475 -.4477 .7510 .3347 -.2824 .4801 -.3947 .5972 -.2040 -.3592 -.1883 .0256 .1990 .1628 .2350 .0000 .0370
VAR00024
VAR00025
1. 0000
. 0081 -.0098 . '.936 -.0784 - . 2931 - . :.361 .0728 .0535 . 2461
- . 0679 . :. 732 .2426 - .L\ 107
-.J.638 .4452 -.4.107 -.l.764 . :i03 7
. 3363 -.l.037 .070 -.l.465 . ::2 95 -.J.235 -
.~:822
.0618 .J.769 .0932 .3758 . :!716 .2058
.2514
1.0000 .2139 .0257 .1583 .1807 .1729 .2543 -.1835 .1827 .1259 .0695 -.0649 -.2469 - . 0493 .1334 -.2469 -.0588 .1052 .2464 - . 0115 .1976 -.0095 -.1399 -.0623 .1069 .0126 .1519 -.0561 .0000 .0160 -.0392 . 0145
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.6044 .0811 .0616 -.4351
R E L I A B I L I T Y
-.3898 -.3654 .1212 .7792
-.3889 -.4201 .1693 .6462
A N A L Y S I S
-.1573 -.3479 .3663 . !5743
S C A L E
.0424 .1313 -.0991 -.1166
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00026
VAR00027
VAR00028
1.0000 -.0052 -.0762 -.1026 .3453 -.0823 -.0616 .2269 .0158 -.0402 -.1585 -.0441 -.0033 .1716 - . 0441 -.0079 .1775 .0364 .1581 .1024 .1106 .1107 .0893 .0101 .1161 .0291 .0490 .0000 -.0275 .0790 .1082 .1359 -.0880 - . 1102 -.0066
1.0000 .1422 .0733 .1468 -.2837 -.2274 .1308 .0588 .0315 .4680 -.2182 .2107 -.0071 -.2182 .2021 -.0532 .3848 .0846 .1338 .1875 .0799 -.0656 .1350 . 3848 .0682 -.1460 .1997 .1723 .2734 .2753 .0527 -.1635 .1946 .0550
1.0000 .3098 . 2291 .1828 .0000 -.0530 . 2645 .0695 .1552 -.0106 .3098 -.1344 -.0106 .3097 -.1860 .0188 .3568 .0665 .1106 -.1424 .2888 .0665 .0216 -.0042 -.0294 .3070 .0848 .0000 -.0498 .1844 .1292 .0271 -.2170
VAR00029
VAR00030
1.0000 . 2686
-.0988 .1960
- .:nos .1708 -.2040 .0173 -.0647 .4386
-.3664 -.0647 .4252 -.3791 .0175 . 2936 -.0527 .0915 -.3681 . J.183 .6178 . 0135 .0435 -.2596 .0382 -.0685 - . ~!094
-.1395 .2540 .2381 .2162 -.2842
1.0000 -.0158 -.0521 -.0223 .0243 -.0621 .0684 .0095 .2686 -.1640 .0095 .3069 - . 2116 .0252 .1566 .0306 .3063 -.1343 .1397 .2217 .5181 . 0511 -.2126 .0457 -.0246 .1503 .1558 .2098 .1186 .3610 -.1879
R E L I A B I L I T Y
ANALYSI
s
s
C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00031 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
1.0000 .0000 . 2541 .1381 .3002 .0142 .2124 -.3045 .4313 .2124 -.3090 .4051 .0988 -.1750 . 2969 -.3083 .1573 -.1457 -.3513 -.1813 .1540 .2201 .2242 .2552 .0000 - . 1164 -.2791 -.1086 -.0410 .1992
R E L I A B I L I T Y
VAR00032
1.0000 -.3072 .2029 -.2302 -.0537 .0926 .2831 -.0842 .0926 . 2596 .0000 -.3702 .0380 -.1403 -.1051 -.3392 .3670 . 0417 -.0279 -.2701 .1859 .1424
.oooo .0000 -.2117 .2375 .1417 .0285 -.0198
VAR00033
1.0000 -.1815 .5018 -.0877 -.2568 -.2999 .6105 -.2568 -.3506 . 6315 . 4164 .0061 .5140 -.2817 .5704 -.4516 -.4971 -.2006 .2016 .1873 .0952 .0057 -.0348 .0540 -.4384 - . 4921 - . 0771 .4807
A N A L Y S I S
VAR00034
1.0000 .2804 .:l031 .1741 .0618 .ll52 . :c 741 .0534 .0829 -.0618 . 0013 .0094 .0554 -.2619 -.0429 .0473 .0940 .l.614 -.l.075 .l.584 .2378 .2602
-.1252 -.0281 .0750 - . 1629 -.0681
S C A L E
VAR00035
1.0000 .1419 .0815 -.3895 .5578 .0815 -.3667 .5306 .2968 -.0841 .4740 -.1862 .4758 -.4768 -.5201 -.2399 .2677 .0106 .2526 .3555 .3321 .1557 -.4801 -.3207 -.1313 .4270
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041
VAR00036
VAR00037
VAR00038
1.0000 .0835 .1039 .0904 .0835 .1101
1.0000 .0348 -.0924 1.0000 .0633
1.0000 -.5021 .0348 .9829
VAR00039
VAR00040
1. (1000
-.0924 - .S164
1.0000 .0633
R E L I A B I L I T Y
ANALYSIS
s
CALE
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
1.0000 -.3497 .0671 .2062 .3045 .1123 -.1966 .0738 -.0678 -.1617 .0629 .2761 .2273 .1146 -.2793
1.0000 -.3010 -.3655 -.1801 .0649 .1265 .1191 .2901 .2175 .0869 -.3780 -.5915 .0029 . 5498
1.0000 .4584 .3181 -.3401 .1641 .0403 -.0018 .0883 .1176 .5469 .4096 .0911 -.2072
1.0000 . 2941 -.0954 -.2083 -.2195 -.0771 -.0802 .1543 .4742 .3508 . 1919 -.3825
1.0000 -.0071 -.0332 .1959 -.0088 .1073 .3137 .2754 .1746 . 4135 -.0466
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00051
VAR00052
VAR00053
1.0000 .1441 .3018 .2647 .2833 .2552 -.1389 -.2037 .2044 . 3031
1.0000 .2720 .3437 .2384 .0176 -.1842 -.1726 -.1361 .2980
1.0000 .5135 .2739 .1351 -.0758 - . 2133 .2005 .3827
VAR00054
VAR00055
1.0000 .~)114
.1590 -.1597 -.::896 .0764 .
~i255
1.0000 .4071 -.0415 -.1168 .0000 .3049
VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAROOOSO VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
159.9000 160.0200 160.5600 160.5600 160.0000 159.9800 159.8200 159.8400 159.6400 159.9800 159.7200 159.8400 160.1800 160.5000 159.9000 160.2400 159.5200 160.1000 159.9800 160.2000 160.1000 160.0000 160.2000 160.3800 160.0400 159.8400 159.9000 160.2200 159.6000 159.9200 159.8600 160 .1400 159. 9600 159.6800 159.9200 159.6800 159.5800 159.6600 159.6600 159.9000 160 .1400
178. 0102 176.9180 159.3535 162.6596 165.3469 170.1424 170.2731 168.9127 171.0514 173.1629 170.5322 168.4229 174.0690 164.5000 171.0714 167.4106 165.2751 175.1531 174.3057 161. 2653 175.1531 174.5714 161.8776 165.5873 175.1820 161.5249 174.7449 166.5833 173.1837 174.4833 169.7147 166.7759 169.8759 164.1812 164.2384 167.0384 162.8608 175.0861 179.0453 166.9898 159.3473
Reliability Coefficients
Alpha
~
.8275
.8345 .8346 .8171 .8204 .8210 .8282 .8283 .8249 .8272 .8310 .8271 .8248 .8308 .8228 .8285 .8231 .8209 . 8314 .8323 .8175 . 8314 .8326 .8180 .8225 .8342 . 8171 .8330 .8234 .8307 .8328 .8259 .8231 .8257 .8203 .8197 .8231 .8203 .8331 .8377 .8227 .8157
-.3452 -.2174 .5359 .4301 .4730 .1166 .1117 .2654 .1279 -.0230 .1408 .2629 -.0717 .3368 .0866 .3709 .4799 -.1516 -.0797 .5689 -.1516 -.0925 .5580 . 3625 - . 1150 .6233 -.0999 .3250 -.0223 -.0872 .2071 . 3463 .2233 .4802 .5406 .3534 .4393 -.1176 -.2931 .3961 .6254
60 items
Standardized item alpha
.8282
VALIDITAS SKALA MODELING Correlations VAR00001
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed) N VARTOT
VARTOT
.383""
VARTOT
.003 50
50
Pearson Correlation
.383,._
Sig. (1-tailed)
.003
N u-.
Correlations VAR00001 1
1
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
N VAR00006
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
50
50
N
VARTOT 1
VAR00006 .171 .118
50
50
'171 .118
1
50
50
VARTOT 1
VAR00007 .095
Correlation is significant al the 0.01 level (1·lailed).
Correlations VARTOT
Pearson Correlation
Sig. (1·1aited) N VAR00002
Correlations VARTOT 1
,361*' .005
50
Pearson Correlation
.36~
Sig. (1-tailed)
.005
N
VAROOOD2 VARTOT
Sig. (1-tailed)
50 1
50
Pearson Correlation
N VAR00007
50
50
Pearson Correlation
.095
1
Sig. (1-tailed)
.255 50
50
VARTOT 1
VAR00008 -.136
N
~*. Correlation is significant at tho 0.01 level (1-lmted).
.255 50
Gorrelatlons Correlations
VAR TOT VARTOT
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailed)
N VAR00003
VAROD003 .182
VARTOT
Sig. (1-tailed)
.103 50
50
Pearson Correlation
.182
1
Sig. (1-lailed) N
.103 50
Pearson Correlation
N VAR00008
Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
N
.173 50
50
-.136
1
.173 50
50
VARTOT 1
VAR00009 -.096
50
Gorrelatlons Correlations VARTOT
Pearson Correlalion Sig. (1-taited)
N VAR00004
VARTOT 1
VAR00004 .190
VARTOT
.093 50
50
Pearson Correlation
.190
1
Sig. (1-tailed) N
.093 50
Pearson Correlation Sig. (1-tai!od)
N VAR00009
Pearson Correlation Sig. (1-taih~d)
N
.254 50
50 -.096
1
.254 50
50
VARTOT 1
VAR00010
50
Gorrelatlons Correlations VARTOT
Pearson Corre!a1ion
VARTOT 1
Sig. (1-tafled)
N
VAROOOOS
VAR00005 .188 50
Pearson Correlation
.188
1
Sig. (1-tailed)
.095 50
Pearson Correlation Sig. (1-tailod)
.095 50
N
VARTOT
N VAR00010
50
Pearson Correlation
.319*
Sig. (1-taif£1d)
.012
N 50
.319~
.012
50
".Correlation is sigmficant at the 0.05 level (1-tai!ed).
50 1 50
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
1
Pearson Correlation
VAR00011 .377..
Sig. {1-tailed) Pearson Correlation
.377*
003 50 1
Sig (1-tailed)
003 50
50
N VAR00011
50
N
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
VAR00016
Pearson Correlation
.331 •
50 1
Sig (1-tailed)
009 50
50
N
Correlation Is significant at the 0.01 level (1-tailed).
VAR00012
1
196 086 50 1
Sig. {1-tai!ed)
50 196 086 50
Pearson Correlation Sig (1-tailed)
N
50
Correlations VARTOT
VAR00012
.009
Pearson Correlation
Correlations
N
VAR00016 .331 ..
Sig. (1-tailed)
N
Correlation is significant at the 0.01 leve! (1-tailed).
VARTOT
1
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00017 .394*
Sig. (1-tailed) N VAR00017
50
.002 50 1
50
Pearson Correlation
.394*
Sig. {1-tai!E-d)
002 50
N
50
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations
Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00013 .410 ..
Sig. (1-tailed)
N VAR00013
50 1
Sig. (1-tai!ed)
N
.410 ..
N VAR00018
.002
50
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.404.
Sig. (1-tailed)
.002
VAR00014
Sig. (1-tailed) N
50
50
Correlations VARTOT
Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation
002 50 1
Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (1-tailed)
Correlations
Pearson Correlation
VAR00018 404 ..
50
N
50
•• Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
VARTOT
1
Sig. (1-lailed)
.002
50
Pearson Correlation
VARTOT VARTOT
1
VAR00014 -.041
VARTOT VARTOT
.388
50
50 1
-.041
50
VAR00019
1
.262~
.033
Pearson Ccrrelation
262'
50
50 1
Sig. (1-tailed) N
033 50
50
N VAR00019
.388
50
Pearson Correlation Sig. (1-tailej)
Correlation 1s sigrnfie-ant at the 0.05 leve! (1-tailed)_
Correlations Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00015 -.418*'
Sig. {1-tailed) VAR00015
N Pearson Correlation Sig. (1-tailed)
N
VARTOT
Pearson Correlation
VAR00020
N Pearson Correlation
50 001 50
'*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
50 1 50
VAR00020 434"
Sig. (1-!ai!ed)
.001 -.418"
VARTOT 1
Sig (1-tailed)
.
N
50 .434~'
001 50
• - Correlation is s1grnf1:::ant at the 0.01 level (1-tailed).
001 50 1 50
Correlations
Correlations
VARTOT
Pearson Correlation
VARTOT 1
VAR00031
Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation
50 084
Sig. (1-tai!ed)
.280
N
VAR00031
D84 280 5D 1
50
50
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
VAR00032 .210
Sig. (1-tailed)
VAR00036
..
Pearson Correlation
.516"
Sig. {1-tai!ed)
000 50
N
50
50
Pearson Correlation
.210
1
Sig. (1-tailed)
.072
N
VARTOT
50
VARTOT
1
VAR00033 --483*'
Sig. (1-tailed)
..
000 50
50
Pearson Correlation
N
-.483*
1
50
50
.209
1
Sig. (1-tailed)
.073
Pearson Correlation
N
1
VAR00038 .397 ..
Sig. (1-tailed)
N VAR00038
Pearson Correlation
N
50
.002
50 397' 002 50
50 1
5D
'*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) .
1
VAR00034 -.005 .485
50
50
-.005
1
Sig. (1-tailed) Pearson Correlation Sig_ (1-tailed)
50
Correlations VARTOT
VAR00034
50
VARTOT VARTOT
Correlations
N
209
Pearson Correlation
N
.000
50
Pearson Correlation
VAR00037 .073
N VAR00037
Sig. (1-tailed)
·Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
VARTOT
50
Sig. {1-tailed)
50
Sig. (1-talled) VAR00033
1
Correlations
Pearson Correlation
N
VARTOT 1
Pearson Correlation
Correlations VARTOT
50
·Correlation is sign ficant at the 0.01 level (1-tailed)
.072
N VAR00032
.000
50
Correlations VARTOT 1
Pearson Correlation
VAR00036 .516"
Sig. (1-tailed}
N
Correlations VARTOT
1
VARTOT VARTOT
VAR00039
.485
50
50
Pearson Ccirrelation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. {1-tailej)
1
VAR00039 -.393..
DD2 5D
5D
1
-.393' .002
N
..- Correlation is signif·cant at the 0.01 level5D(1-tailed).
5D
Correlations Correlations
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00035 -.342 ..
Sig. (1-tailed)
N VAR00035
Pearson Correlation Sig. (1-tailed}
N
VARTOT
-.342*'
DD? 50
.. · Correla!Jon is significant at the 0.01 level (1-tai!ed).
5D 1
N VAR00040
Pearson Correlation Sig. {1-tai!ed)
N
50
VARTOT 1
VAR00040 476 ..
Sig. (1-talled)
.007
5D
Pearson Ccrrelation
.000
5D
5D
476"
1
DOD 5D
**.Correlation is significant at the 0.01 level {1-tailed) .
5D
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
1
Sig_ (1-tailed)
N Pearson Correlation
VAR00041
50 .023
Sig. (1-tailed) N
VARTOT
VAR00041
023 437 50 1
VARTOT
50
VARTOT
1
Sig_ (1-tailed) VAR00042
.166
Sig. (1-tai!•;,d)
.125
N
VAR00042 -.188
Pearson Correlation
-.188
VARTOT Pearson Correlation
50 1
VAR00047
Sig. (1-tailt:d) N Pearson C:Jrrela!ion Sig. (1-tailed) N
.096
N
50
50
VARTOT Pearson Correlation
VAR00043
N Pearson Correlation
1
Sig. {1-tailed)
Sig. (1-tailed)
N
50
1
VAR00047 -.107
-.107
230 50 1
230 50
50
50
Gorrelations
Correlations
VARTOT
50 1
50
VARTOT
.096
50
Sig_ (1-tailed)
50
Pearson Correlation
Correlations
Pearson Correlation N
166 .125
N VAR00046
Correlations
VARTOT
VAR00046
1
Sig. (1-tailed)
.437
50
Pearson Correlation
VAR00043 .193
VARTOT VARTOT
50 1
VAR00048 .432··
Pearson Correlation
.432"
001 50 1
Sig. {1-tai!ed)
001 50
50
N VAR00048
.090
50
1
Sig_ (1-tailed)
.090
50 193
Pearson Correlation
50
N
50
Correlation is signi!icanl at the 0.01 level {1-tailed)_
Correlations Correlations VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAR00044 .148
50 148
152 50 1
Sig. {1-tailed) N VAR00044
Pearson Correlation Sig_ (1-!ailed)
N
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
VAR00049
.152
50
VARTOT VARTOT
50
Pearson Correlation Sig. (1-taile.j) N
1
VAR00049 .575 ..
ODO 50 1
50 575 ..
ODO 50
50
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tai!ed).
Correlations
Correlations
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
VAR00045
N Pearson Correlation Sig (1-tailed)
1
Sig_ (1-tailed)
N
50 .067
VAR00045
067 321 50 1
.321
50
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
VAROOOSO .400 ..
Sig. {1-tai!ed)
N VAROOOSO
50
Pearson Correlation
.400*
Sig. (1-tailed)
.002
N h.
.002
50
50
Correlation is signifi::ant at the 0.01 level (1-tailed)
50 1 50
Correlations
Correlations VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation
VAR00051
1
-_073
50
307 50 1
Sig. (1-tai!ed) N VAR00051
Pearson Correlation
-.073
Sig. (1-tailed)
VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
VAR00056
N Pearson Correlation
.189
50
Sig. (1-tailed)
.095
50
VARTOT
1
VAR00052 .275•
Sig. (1-tai!ed) VAR00052
026 50 1
50
Pearson Correlation
.275'
Sig. (1-tailed)
.026
N
50
Pearson GJrrelation
Pearson Correlation
VAR00057
1 50
50 1
259'
Pearson Correlation
573•
50 1
Sig. (1-tailed)
000 50
50
VARTOT
VARTOT
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
VAR00058
.035
1
Sig. (1-tailed)
N
018 50 1
.296* .018
50
50
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Correlations VARTOT
VAR00054
VAR00058 296*
50
Sig. (1-tailed)
Correlations
N Pearson Correlation Sig (1-tailed)
1
Pearson Correlation
N
50
* Correlation is significant at the 0.05 leve! {1-tailed).
Pearson Correlation
.000
50
N
.035
50
VARTOT
VAR00057 573"
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
VAR00053 .259'
Sig. (1-tai!ed)
N
50
Correlations VARTOT
VAR00053
1
Sig. (1-tailed) N
Correlations
N Pearson Correlation Sig. {1-tailed)
50
VARTOT
VARTOT
50
Correlation is significant at the 0.05 level {1-tailed).
VARTOT
50 1
Correlations
Pearson Correlation N
.095
50
N
Correlations VARTOT
VAR00056 .189
Sig. (1-tailed)
.307
N
1
VAR00054 .127
VARTOT VARTOT
.189
50 127 189 50
50 1
Pearson Cc•rrelation Sig. (1-tailej)
N VAR00059
VAR00059 .354"
006 50 1
50
Pearson Ccrrelation
354"
Sig. (1-tai!ed)
006 50
N
50
1
50
. Correlation is s1grnficant at the 0.01 level (1-tailed). Correlations
Correlations VARTOT VARTOT VARTOT
Pearson Correlation
1
Sig. {1-tailed)
N VAR00055
VAR00055 .233
50
Pearson Correlation
.233
Sig (1-tailed)
052 50
50
Pearson Correlation
1
Sig. (1-tailerl)
.052
50 1
N
VARTOT
N VAR00060
Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
VAR00060 -.015 .458
50 -.015
50 1
.458
50
50
RELIABILITAS SKALA MODELING R E L I AB I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046
ANALYS I S
SC ALE
(ALPHA)
Mean
Std Dev
Cases
3.3600 2.9600 1. 7400 2.3200 2.9200 3.1400 2.4400 1. 3600 1. 3600 2.4000 3.2400 2.8600 2.9600 2.3400 1. 6600 2.6400 2.7400 3.0000 2.8800 3.1400 3.1400 2.9200 3.1600 3.0400 2.8000 2.9400 2.9800 3.0600 3.0800 3.2400 2.3400 2.6000 1.5200 2.6600 2.1000 3.2200 2. 7400 2.9800 1. 7800 3.2800 2.4800 2.4000 2.2400 2.9000 2.5200 3.1000
.6627 .7548 . 5272 . 7126 .8041 .6392 . 6115 .4849 .4849 .6061 . 5911 .5349 .6047 .7453 .5573 . 6312 .5997 .7559 .7461 .4953 .6704 .7239 .6809 .5330 .8330 .7931 .6224 .6824 .7783 . 5911 .7453 .6999 .6773 . 7174 .4165 . 6481 . 5646 .6224 . 5067 .4536 .8389 .7284 .7969 .7626 .7351 .7890
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.
VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
R E L I A B I L I T y
1. 9200
.6337 .7570 .5928 .6824 .6788 .8154 .7900 .7440 .5206 .8901 .7329 .7197 .7183 .8704
3.2800 3.3400 3.0600 2.2200 2.7800 2.7800 2.2400 2.8800 2.9400 3.4400 3.1800 2.8800 2.7600
A N A L Y S I
s
s
50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0
CA
:C.1
E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029
VAROOOOl
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
1.0000 .. 2970 . 0397 .1400 ·.1363 .2158 .2055 ·.2845 ·.2210 .1423 .1917 ·.0852 .0876 .2016 ·.1591 .0722 .2403 .0815 .0891 .4651 .3436 . 3165 .1863 .1317 .3179 . 0031 .1663 .1769 .1013
1.0000 ·.0267 .1381 .3981 .J.387 ·.2264 ·.1829 ·.0156 .3479 .2507 .2891 .1753 ·.1930 ·.5181 .2690 .1569 .2861 .2449 .0153 ·.0290 .0687 .3303 ·.0467 .0519 .0641 .1720 .0840 .1098
1.0000 ·.0456 .3832 .1708 .1722 .4535 ·.1054 .. 1150 .1388 .. 1317 ·.0333 ·.1340 .. 0292 . 0196 .1046 ·.2048 ·.0809 . 0641 ·.0104 ·.0021 .1182 ·.3254 ·.1673 ·.1357 . 0460 ·.1826 .2009
1 .0000 .0456 . 0556 ·.1424 .2221 ·.3402 .0284 ·.0407 .0664 .0777 -.0938 ·.2857 ·.2378 ·.0879 .3789 .1505 .1596 .0752 .2484 .1867 .1268 .0756 .1430 .0147 .0436 ·.1207
1.0000 .1811 ·.1760 .2324 ·.1340 .1508 .3418 .1632 .. 1326 ·.2602 ·.3352 .0627 .1676 .2015 ·.0503 .0799 ·.0545 ·.2216 .1357 ·.2781 ·.0853 .0883 ·.0848 .0089 .2713
VAR00030 VAR00031
VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
.2438 .2843 -.1672 -.3801 . 0910 -.0592 .2395 .3098 . 3147 -.2455 .2010 -.1336 -.0085 -.1669 -.0888 -.1408 .1639 -.0272 .0391 .1496 .1318 -.2250 -.0770 -.0795 .0281 .0686 .1758 .3815 .2037 .0497 -.1656
R E L I A B I L I T y
.2507 -.1930 .1236 .0016 -.2517 - . 3116 .4355 -.3122 .0417 -.2903 .3314 -.1624 -.2301 .3895 -.0071 .0015 .1439 -.2201 -.0157 .2590 .2821 .0175 -.1472 .1903 -.0916 -.0125 .0875 .1062 -.0992 .1039 .4510
.0733 -.1340 -.0111 -.1852 .1392 .0279 .2903 .0425 .1704 .0107 .2253 -.0812 -.3082 .0544 -.2690 -.0126 .1128 .1197 .1350 .2233 .1577 .1061 .1016 -.0421 .1623 .0327 .1835 . 2493 -.0355 .0237 -.0943
A N A L Y S I
s
.2016 -.1322 .0573 -.2250 -.0224 .0275 .1538 -.0426 -.0313 -.0271 .1591 -.1256 .1415 - . 13 80 -.0150 -.2073 -.0218 .0127 .0953 .0754 .1276 .1468 .0183 .0551 .0708 .1606 .0952 1938 .0048 -.0032 .0276
s
C A I1 E
.1700 -.3623 -.1306 .1154 -.1189 -.0975 .2303 -.3165 .0375 -.1443 .0627 -.3050 -.2927 .0943 .1531 .3480 -.0515 .1073 . 0711 .4007 .0833 .0329 -.1519 -.1568 -.2061 -.2184 .3924 .2687 . 1312 .1597 -.1446
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAROOOlO
1.0000 .0480 -.0342 -.0342 .0632 .1253 .1182 . 0148 -.2305
1.0000 .0743 .0743 -.3194 -.2417 -.0574 -.1170 .1576
1.0000 .2187 -.2917 -.0940 -.1951 -.1587 -.0068
1.0000 -.2917 .1196 .1196 .1197 . 0497
1.0000 .1253 .1763 . 2116 -.2169
VAROOOJ.5 VAROOOJ.6 VAROOOJ.7 VAROOOJ.8 VAROOOJ.9 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
-.2074 -.1255 .0437 -.0422 .0787 .0658 .1915 .2011 -.0056 -.0168 .0153 -.1441 .0585 .0271 .2642 .2874 -.0591 -.1004 .0170 -.2056 .0997 .1705 .1029 .2124 - . 0290 .2844 .1005 -.1227 .1731 -.2219 .0156 .0931 -.1229 -.1670 -.0205 - . 1132 - . 0724 -.0180 -.0186 -.0721 - . 0711 .0868 .0401 -.0559 -.0071 -.0117
.2683 -.0571 -.1826 -.1766 .1181 -.0054 .0458 -.1033 -.1235 .0075 .1362 -.0707 -.0300 .0822 .0532 -.0723 .3368 .0382 -.0217 -.2103 .1442 -.1463 .3381 - . 13 73 .0553 -.0854 .0175 .0092 -.0955 .0525 -.1562 .0338 .1980 .2575 -.0270 .0822 .1062 .1162 .1622 .0772 .1693 -.1005 -.1676 .0946 .1691 -.2193
.3111 -.1014 .0477 -.1670 -.3294 -.0442 -.3466 -.2070 -.3016 -.2938 -.1718 .1104 - . 1109 -.3750 .1925 -.1652 - . 1197 . 0120 .1641 .1830 .1213 .0675 .1252 -.1785 .2459 -.1893 .0682 -.0693 -.1225 -.2870 .3802 -.2027 .2285 .0534 -.0085 -.0666 .1885 .1012 -.3218 -.0181 .0129 .1929 -.1677 .1029 .0094 -.2263
.2356 .0320 -.0926 -.2784 -.2166 - . 214 2 -.0326 .0256 -.1162 -.1358 -.1718 -.2080 - .1109 .0567 .1384 -.0940 . 0497 .1323 .1641 .0070 .0202 -.1273 .4234 -.1109 .0797 - '1893 - .1325 - '1271 1944 - 1766 .1512 -.2027 .0956 .2202 -.0795 -.0666 -.1215 -.0021 - . 3218 -.0181 . 1746 .0038 -.1103 -.0725 .2438 -.0812
-.5558 .3308 .4043 .4009 .1534 . 4215 .2612 .1674 .4846 - . 113 7 .2021 .0509 .5086 .1382 -.1558 .0684 - . 1265 .1443 - .1690 -.0094 -.3234 .3429 - . 4055 .4004 -.3057 .3267 -.0642 -.3698 .4310 .1766 -.0183 .0854 -.1806 - . 1156 . 0114 .0888 -.0694 -.2312 . 2728 -.0815 -.2328 .0832 .2848 -.2620 -.1688 .2244
R E L I A B I L I T y
A N A L Y S I
s
S C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAROOOll VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR0003J. VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056
1.0000 .0439 .1987 -.2816 -.3048 .2363 . 2372 .0457 .0204 .0920 .3255 .2842 .2069 -.3550 .0995 .0313 . 0133 . 1154 .3567 .2991 -.2816 .0888 -.0632 .1482 -.0166 .2323 .0073 .2907 -.3652 .3532 -.2782 -.3223 .1352 .0091 .3645 .0350 -.0567 . 0748 .4030 .1659 -.0834 -.0999 - . 1468 -.1337 -.0371 .2607
VAR00012
1.0000 .2347 -.0317 -.1629 .0895 .0751 .2524 .2127 .2296 .1696 .1286 .0628 -.0515 .1191 .1241 .0527 .0794 -.0216 -.0207 .0706 .1744 -.0203 -.0734 -.0275 .0318 -.1906 -.1925 -.1160 .0808 -.0291 -.1676 .1762 -.0850 -.0187 -.1596 -.1541 .0484 -.0399 -.0324 -.1383 .0215 . 3120 -.1703 -.0616 -.2323
VAR00013
1.0000 -.0598 -.2228 -.0920 . 2521 .1786 -.1465 .0872 .4168 .3655 .2637 .1950 -.0162 .0800 . 3774 .1543 -.0364 .1987 .0761 .1061 -.3468 -.1261 -.1458 .3353 .0287 .1605 -.3623 . 4137 -.2028 .0371 .1897 -.0088 -.0900 .2224 - . 1150 .1141 .0956 .3521 - .3261 - .0596 .2802 .1579 -.0156 -.0045
VAR00014
1.0000 .2348 -.0382 -.1178 -.0362 . 1483 .1448 -.1789 -.0242 -.1898 .2219 .0789 .0697 -.0290 .0794 - . 223 8 .2816 .2285 -.1252 -.0744 .0679 .0197 . 0110 . 4083 -.2050 .2561 -.3477 .1253 .2706 -.0715 -.2262 -.2175 -.0243 .0588 -.1360 -.2208 -.1212 -.1509 .2263 -.0437 .1443 .2125 -.2763
VAR00015
1.0000 -.1810 -.2088 -.2906 -.1983 -.1937 -.3070 - . 3723 -.6604 -.0907 -.3253 -.1856 -.3730 -.1599 -.0301 -.4906 .1857 -.0942 .2076 .2664 .2374 -.4667 .2322 -.3730 .5247 -.5845 .1379 .2916 -.2261 -.0816 .2411 -.3388 .0948 .0368 -.1989 -.3745 .2017 .1464 -.0807 .2993 .1379 -.0008
.3637 .0883 .1173 -.1238
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
R E L I
AB I
L I
T y
.0562 . 0138 .1147 .1455
-.2047 .0358 .0015 .1284
.2707 .0169 .1767 . 2140
A N A L Y S I
s
s
CA
.~
E
-.4756 .3083 .0489 -.2558
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VARJ0019
VAR00020
1.0000 .2869 .1283 .1231 .1645 .0733 .0697 .1368 -.0170 .0932 .1598 .1372 -.0436 .2260 .0722 -.0382 .2218 .0649 .0397 -.2484 .0978 -.1535 .2411 -.1251 .0741 -.0139 -.2575 .1753 -.0339 .1918 -.0902 -.1245 . 2153 .1156 .0038 .0457 .2395 .1244
1.0000 .3151 -.0255 .2625 .0924 -.0019 .3039 -.1584 .1389 .0953 . 3139 -.0608 .1767 . 0645 .0648 .1362 -.2633 .0750 -.3840 .4128 -.1435 .3686 -.3264 .2731 -.1120 -.2243 .0051 -.0580 .0352 .0992 -.1096 .1187 . 3112 . 3381 -.1073 - . 1194 .0491
1.0000 .1809 .2725 .2014 .1492 .1189 .1520 .0000 .1362 .1735 .0791 .0347 .1827 .0000 .1543 -.1993 -.1882 - .1296 .2499 -.1913 .0434 -.1066 .1190 -.1287 - . 1112 -.0678 .2124 .1469 -.0684 .0852 .0000 .1366 .1187 .0795 .0662 .2050
1.0000 . 2121 -.0065 . 2841 .1189 .1149 .2233 .0566 .1705 .0257 -.0183 - 0722 .0382 .2189 -.2374 -.1921 -.2233 . 1401 .1182 .0826 -.0713 . 0410 .1591 -.0976 .0837 -.0215 -.2560 .1248 -.0207 .0968 .1403 .0545 -.1886 .2241 .1274
1.0000 .1856 .2595 .1743 -.0216 .2671 -.0301 .2741 .0350 .0233 -.0474 . 0896 .2826 -.4039 .1941 -.1682 .2836 .1328 .0093 -.1187 .0036 .1788 -.1018 .1200 -.1243 -.0359 .0679 -.0936 .0566 .0431 .0350 -.1542 .0273 .2890
VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
-.0730 .0522 - .1845 .1729 - . 0341 .1729 .1367
R E L I A B I
L I T y
-.0941 -.0904 -.2569 .2105 -.0730 -.0274 .2061
-.2177 -.1037 .1820 .1473 .0375 .0376 .2792
-.2232 -.2981 .1996 . 4514 .0634 .0682 .1517
A N A L Y S I
s
s
CA L E
.0177 .0665 -.0731 .3328 . 0996 -.0665 -.0625
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056
VAR00021
VAR00022
1.0000 .5282 .2182 -.0160 . 0146 .0161 .2514 .2489 .0954 . 2740 -.0564 .0348 -.2984 -.0687 -.0512 .2565 . 0442 . 3493 -.2680 .4725 -.1582 -.2424 .0122 .2675 -.0265 .2045 -.1172 . 2831 .2373 .2043 -.1588 .1322 .1364 .0131 . 0491 .1512
1.0000 .2749 .0085 .1760 .1337 .1776 .1338 .1927 .2366 -.0242 .2175 -.2880 .0251 -.1760 .2123 .2976 .3587 -.2715 .4425 .0645 - . 1316 .0693 -.0887 -.1887 .1930 -.0142 .2279 .0647 .0925 -.1296 . 2116 -.0314 .1122 .0282 -.1026
VAR00023
VAR00024
VAR00025
1.0000 - . 0735 .0541 .0640 . 0494 -.1555 .1632 .1706 -.0109 -.1719 -.4440 -.0184 -.0260 .1709 -.1206 - .1179 - . 04 73 .0018 .4836 - .2152 .1607 - .2104 .1359 -.0508 .1801 .1731 -.0628 -.3632 1146 .2152 .0268 .0912 -.2529
1.0000 .3522 .1496 .2369 .0567 .1409 .0789 .0350 -.1013 .0546 .0000 -.0680 .0608 .1102 -.1547 .1512 .1402 -.1682 .2890 .0000 -.0933 .1242 -.1469 .1230 .1818 .1292 -.0650 .0240 .0558 -.0198 .1318 -.1541
1.0000 .0382
.2734 .1693 . 3930 .1107 -.1787 .1562 -.1094 .1370 -.1398 -.2206 -.4174 . 3811 -.1550 . 3 93 0 -.3691 .4467 -.2087 -.1728 .3415 .1493 -.3734 .2355 - . 1116 .1093 .1658 .2863 -.0777 - . 1191 .0668 - .1176 -.0023 .0835
VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
R E L I
. 3290 -.1379 -.0915 - .1511
AB I
L I
T y
.3754 -.1285 -.0581 -.1606
.5103 -.2265 -.0017 .2039
A N A L Y S I
s
.0585 .0873 .1727 .3291
s
CA L E
.1805 .0272 .1637 -.0957
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
1.0000 .0802 - .1440 .0079 .1184 .0007 .1397 -.0167 -.1801 -.1668 .0262 -.0811 -.0025 -.1859 .2179 .0748 .0071 -.0736 .1248 .1246 -.0228 -.0910 .2665 . 3047 .0445 .0629 .1685 - . 1192 -.0789 .0316 .1393 .1166 .1981 -.0129 - .1100
1.0000 - . 1413 -.0809 .0688 -.0730 .0281 -.3621 - . 2441 -.3070 .5171 -.0732 .1570 -.4025 .3817 -.0594 - .1170 .4213 -.1763 -.3783 .3367 - . 2111 .0554 .0741 .3392 -.0860 .1520 .1984 .1428 -.0076 - . 1127 .1092 - . 2196 -.3250 .2924
1.0000 -.0092 .0648 .1597 -.1624 - .1572 .2509 -.0215 .0157 .2002 .1951 - .1971 .0765 -.0870 .0328 .1231 .4039 -.0635 .1782 -.0831 .0458 . 0494 .0798 - .1172 -.1592 .1764 .1318 .1930 .0396 .1910 .2269 .4313 - .1471
1.0000 .4898 -.2589 .1349 -.0805 .0863 -.0252 . 0049 . 0947 .2562 - . 0580 .1087 -.0913 - . 3 096 -.0974 - 0894 .3182 0532 .0546 .2037 .3379 . 1061 .0046 .2534 -.1036 .1072 .0745 .1544 .2590 .1559 .1270 -.2422
1.0000 -.0500 -.0099 -.0122 -.2849 -.0995 .1790 - . 1150 .2907 -.4334 .5816 -.0724 -.1801 -.1248 .0543 .0827 . 2976 .0523 -.0620 .3448 .2671 -.0326 -.0576 -.1031 - . 0872 -.1035 .1831 .3166 -.0556 . 0692 .0746
AB I
R E L I
T y
L I
ANALYS I
s
s
C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
1.0000 -.1643 - . 114 8 .0679 .1512 . 0110 .3114 -.2050 -.1221 . 0145 .3538 . 3458 -.2089 .1328 -.1058 -.1978 .0588 -.0275 -.1284 -.0409 -.0702 -.1431 .0256 .1811 -.1557 -.1840 -.0927 .3782 .1540 .0340
1.0000 - . 15 5 0 -.1545 -.3501 -.0720 .0930 .0750 -.1381 .0386 .1947 -.3603 -.0805 -.i529 .0555 .0000 -.0736 .3313 .0885 .1367 -.2406 .1645 .3174 -.2038 .1456 -.2031 .3103 -.0972 .1056 .0737
1.0000 -.1747 .1013 -.4984 - .2263 -.1685 .2807 - . 2843 - . 0891 .0248 .0665 .0632 .2246 -.3284 . 2415 -.2898 -.3476 -.3779 .2344 -.0842 -.3158 -.1717 -.2246 -.1503 -.3881 -.1959 .1309 - '13 02
1.0000 .1844 .0325 . 0292 .0759 .2392 -.1405 .1411 -.0078 -.0685 -.1380 .1486 .1550 - '1508 -.0090 .0585 - '0825 2405 .0091 .0094 .1942 '1617 -.0006 .0574 .2000 -.0016 -.2968
1.0000 -.3856 .1128 -.3858 . 3965 -.2593 .0935 .2018 -.0123 -.0321 .2266 -.2795 .2629 -.3495 - .4711 -.4523 .1371 -.0541 -.1178 .1186 .0565 -.2037 -.4814 .0068 -.0955 -.0450
R E L I
L I
A B I
T y
A N A L Y S I
s
SCAI1E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VARC0039
VAR00040
1.0000 -.0078 .2135 -.4089 .5499 -.1231
1.0000 -.0732 .0813 -.2678 .1396
1.0000 -.2731 .4540 -.1376
1.0000 -.6145 .0134
1.0000 -.0923
VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
-.0605 .0537 -.2023 -.1165 .2355 -.2544 .0799 .3857 .5233 -.0659 .0162 .0167 - .1117 .0194 .3064 .4365 .0884 -.1175 .2402
R E L I
L I
AB I
T y
.2580 -.1306 -.0616 -.1101 -.1237 .1688 .2216 -.0354 .0413 -.3802 .3165 -.1766 .1516 .3777 -.0723 .0848 .2682 .2738 -.2542
-.2971 .0510 .1677 -.1552 .1704 .0993 .1421 .2401 .2431 .0106 - . 04 91 -.0091 .0987 -.0705 .2188 .4671 -.2652 .0858 -.0844
A N A L Y S I
s
.0221 .0829 - .1109 .0942 -.4033 .0712 .0043 -.3574 -.3742 . 2029 .2262 - . 0724 .0888 .0526 -.0751 -.3935 - .1130 - '0179 - '0296
s
C A
l~
E
-.2841 .0926 -.0354 -.1396 .3764 -.1335 .0642 .3977 .4062 .1273 -.1611 .0046 .0387 -.2005 .1941 .4199 -.1576 -.1453 .1220
(A L P H A)
Correlation Matrix VAR00041 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
1.0000 .2805 - .1148 -.0191 .0503 -.0432 -.0415 -.0874 - . 1297 - . 2296 .1333 .3067 .2242 .0733 .1346 -.3706 -.1846 .1920 -.1734 -.0626
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
1.0000 -.0940 -.0780 .0909 -.1632 -.0122 -.0467 -.1021 .0890 -.1055 .1504 .2451 .0216 -.0944 -.1495 -.3259 .0513 .2907
1.0000 .1310 -.1526 .2365 .0848 .1670 . 0118 .0039 -.0689 .1321 .1151 -.1336 .2315 .1168 .2194 .1267 - . 2829
1.0000 - .4082 . 0911 -.0103 .1948 -.3482 .0932 -.0436 -.1855 -.1209 -.0469 .3294 -.0167 .3981 .2365 -.2475
1. 0000
-.3094 .1837 -.1296 -.1065 .1591 -.2813 -.2741 -.1724 -.0165 .0825 .0497 .1582 .1830 -.2140 -.2982 .3659 .0156 - . 0064
R E L I A B I L I T y
A N A L Y S I
s
s
C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
1.0000 -.1469 -.0137 .2313 . 3298 -.1181 -.1237 .1343 -.0070 . 0298 .0087 .1341 -.1761 - . 1945 .2437
1.0000 -.2501 -.1977 -.1302 .1366 -.1532 -.2805 . 0416 -.2153 -.0087 -.0984 -.1468 -.0215 -.1465
1.0000 .5566 .3619 -.0429 .3663 .0027 .0594 .1906 .1769 .3620 .2427 .3258 -.3296
1.0000 .5539 -.0375 .0735 -.0549 -.0500 .0688 .5809 . 4941 .3320 .1936 -.1155
1.0000 -.2493 .0609 .1764 -.1897 .0781 .2076 .4358 -.0224 . 0983 .0935
R E L I AB I L I T y
A N A L Y S I
s
s
CA J:,, E
(A L P H A)
Correlation Matrix
VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
1.0000 .0524 -.0601 .1762 .0185 .1574 -.3626 -.0827 -.2377 -.1161
1.0000 .1768 .1225 .4654 -.2997 .0628 .1384 .0585 -.1909
1.0000 .0569 .2322 -.3384 -.0056 -.0366 .1324 .3075
1.0000 .1813 -.0703 -.1976 .2226 -.0596 -.1614
1.0000 -.0159 -.1262 .1678 .1790 -.0649
R E L I
A B I
T y
L I
ANALYSI
s
(A L P H A)
S C A L E
Correlation Matrix VAR00056
VAR00057
VAR00058
VAR00059
VAR00060
1.0000 .1977 .2402 -.0434 -.2034
1.0000 .1563 .2574 -.1830
1.0000 .3190 -.3857
1.0000 -.0470
1.0000
VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
N of Cases
50.0 N of
Statistics for Scale
Mean 162.3800
R E L I A B I L I T Y
Variance 68.6894
Std Dev 8.2879
ANALYSIS
·variables
S C A !J E
60
(A L
P H A)
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
159.0200 159.4200 160.6400 160.0600 159.4600 159.2400 159.9400 161. 0200 161.0200 159.9800 159.1400 159.5200 159.4200 160.0400 160. 7200 159.7400 159.6400 159.3800 159.5000
64.9180 64.7384 67.3780 66.9555 66. 8249 67.2882 68.0984 70.0200 69.6935 65.8567 65.3473 67.2343 64.9424 69.7535 72. 8588 65.6249 65.1331 64 .1996 66.0102
. 3120 .2784 .1194 .1051 .0926 .0947 . 0215 -.1929 -.1531 .2506 .3132 .1333 .3469 -.1301 -.4709 .2607 .3303 .3235 .1751
Squared Multiple Correlation
Alpha if Item Deleted .5886 .5895 .6018 .6027 .6040 .6032 .6076 .6169 .6150 .5936 .5900 . 6011 .5876 .6200 .6335 .5926 .5888 .5859 .5975
VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
159.2400 159.2400 159.4600 159.2200 159.3400 159.5800 159.4400 159.4000 159.3200 159.3000 159.1400 160.0400 159.7800 160.8600 159.7200 160.2800 159 .1600 159.6400 159.4000 160.6000 159.1000 159.9000 159.9800 160 .1400 159.4800 159.8600 159.2800 160.4600 159.1000 159.0400 159.3200 160.1600 159.6000 159.6000 160 .1400 159.5000 159.4400 158.9400 159.2000 159.5000 159.6200
65.3698 64.3494 63.6412 64.6649 68.9229 64.2486 65.4759 65.8367 65.3649 64.6633 65.3882 68.2024 66.7465 74. 5718 69.2669 71.2261 63.5657 67. 0514 64.9796 72.2449 65.3163 69.0714 71.4894 66.7759 67.3976 68.4086 67.1445 70.2127 63.8469 63.3861 64.6302 69.9739 65.6327 65.9184 67.6739 66.9490 66.7004 62.2616 65.6735 64.9898 69.6690
Reliability Coefficients Alpha =
.6055
.5885 .5850 .5814 .5873 .6112 .5882 .5952 .5938 .5919 .5895 .5903 . 6110 . 6011 .6444 .6166 .6228 .5792 .6004 .5882 .6295 .5876 .6183 . 6293 .6035 .6065 .6120 .6056 .6204 .5835 .5768 .5871 .6199 . 5968 .5980 .6078 .5991 .6054 .5719 .5948 .5903 .6225
.3839 .3617 .3917 .3251 -.0585 .2806 .2014 .2441 .2591 .2733 .3088 -.0056 .1271 -.5421 - . 0915 -.3855 .4552 .1427 . 3311 -.4426 .4320 -.0779 - .2704• .0982 .0567 -.0213 .0713 -.1812 .3529 .5246 .3275 -.1537 .1810 .1674 .0377 .1725 .0823 .5093 .2141 . 2749 - .1196
60 items standardized item alpha
.5933