HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh : MERRY ANDHI DWI WILLYANA F100110122
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA
NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh : MERRY ANDHI DWI WILLYANA F 100 110 122
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
ii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA
Yang diajukan oleh MERRY ANDHI DWI WILLYANA F 100 110 122
Telah disetujui untuk dipertahankan Di depan Dewan Penguji
Telah disetujui oleh : Pembimbing
(Rini Lestari, S.Psi, M.Si)
Surakarta, 27 Oktober 2015
iii
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA
Yang diajukan oleh : MERRY ANDHI DWI WILLYANA F 100 110 122 Telah disetujui dipertahankan di depan dewan Penguji Pada tanggal 4 November 2015 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Rini Lestari, S.Psi, M.Si (Pembimbing)
Dr. Eny Purwandari, M.Si (Penguji I)
Santi Sulandari, M.Ger (Penguji II)
Surakarta,4 November 2015 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Psikologi Dekan
Taufik Kasturi, M.Si, Ph.D
iv
ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA Merry Andhi Dwi Willyana
[email protected] Rini Lestari Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Motivasi belajar adalah suatu dorongan pada diri individu yang tertjadi karena faktor instrinsik atau ekstrinsik, yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan belajar yang menjadikan dirinya semangat dan senang dalam belajar sehingga dapat tercapai tujuan yang diinginkan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada siswa, salah satuya adala dukungan keluarga yang didapatkan siswa didalam lingkungan rumahnya. Ketika individu mendapatkan dukungan keluarga yang baik, maka siswa tersebut akan memiliki motivasi belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMA, mengetahui tingkat dukungan keluarga pada siswa SMA, dan motivasi belajar siswa SMA. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara dukungan keluarga dengan motivasi belajar pada siswa SMA. Subjek penelitian sebanyak 90 siswa. Alat ukur yang digunakan skala motivasi belajar dan skala dukungan keluarga. Data analisis yang telah dilakukan dengan meenggunakan teknik kerelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,616 dengan sig = 0,000 < (0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan keluarga dengan motivasi belajar. Variabel dukungan keluarga mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 95,91 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 82,5 yang berarti dukungan keluarga subjek tergolong tinggi. Variabel motivasi belajar memiliki rerata empirik (RE) sebesar 130,47 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 117,5 yang berarti motivasi belajar subjek tergolong sedang. Sumbangan efektif variabel dukungan keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 38 %. Hal ini berarti masih terdapat 62% faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa diluar variabel dukungan keluarga. Kata kunci : dukungan keluarga, motivasi belajar
v
pengajaran seperti penyelenggaraan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan amanat
pendidikan, pendidik, dan peserta
UUD 1945 Pasal 3 ayat 1 dan 2. Ayat
didik mempunyai kewajiban untuk
1 menyebutkan bahwa setiap warga
belajar
negara berhak untuk mendapatkan
masing-masing
pendidikan,
membutuhan motivasi belajar.
ayat
2
menyebutkan
bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan pendidikan
satu
menerus,
sehingga
komponen
tersebut
Sardiman
(2011),
menambahkan
untuk
belajar yang tinggi adalah dapat
dan
menumbuhkan gairah, merasa senang
keimanan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam
dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
mempunyai
ciri-ciri
juga
sistem
nasional
meningkatkan
terus
bersemangat
motivasi
untuk
banyak
energi
belajar, untuk
Kegiatan belajar merupakan
belajar, meluangkan waktu belajar
hal penting yang wajib dilakukan
lebih banyak dan lebih tekun daripada
siswa
Dalam
individu yang kurang memiliki atau
menunjang belajar diperlukan adanya
sama sekali tidak mempunyai motivasi
kemampuan serta motivasi agar siswa
belajar., terdorong dan tergerak untuk
memiliki semangat untuk belajar, dan
memulai aktivitas atas kemauannya
belajar akan menjadi menyenangkan
sendiri, menyelesaikan tugas tepat
dan
waktu dan gigih serta tidak putus asa
sebagai
pelajar.
belajar
menjadi
membosankan.
Jika
tidak
seperti
itu
saat
menjumpai
kesulitan
dorongan individu untuk melakukan
menjalankan
aktivitas
belajar
akan
terlaksana
menyatakan bahwa hakikat motivasi
dengan
baik.
Belajar
dapat
belajar adalah dorongan internal dan
memberikan hasil yang positif jika
eksternal pada siswa yang sedang
dilakukan
dan
belajar untuk mengadakan perubahan
akan
tingkah laku, pada umumnya dengan
menghasilkan sebuah hasil berupa
beberapa indikator atau unsur yang
prestasi yang berguna untuk masa
mendukung.
depan.
Seluruh
komponen
yang
peranan besar terhadap keberhasilan
terlibat
dalam
pendidikan
dan
dengan
maksimal,
efektif
sehingga
seseorang
1
tugas.
Hal
dalam
Uno
dalam
itu
(2008),
mempunyai
belajar.
Aspek
motivasi
dapat
diklasifikasikan
datang kesekolah terlambat atau tidak
sebagai berikut 1) Adanya hasrat dan
masuk sekolah dengan alasan yang
keinginan berhasil; 2) Ada dorongan
tidak jelas. Seperti saat dalam situasi
dan kebutuhan belajar; 3) Adanya
belajar mengajar ada ±2 siswa yang
harapan dan cita-cita masa depan; 4)
sedang
Ada penghargaan dalam belajar; 5)
menundukan kepala diatas tangannya,
Adanya kegiatan yang menarik dalam
±4 siswa siswi sedang mengobrol
belajar; 6) Adanya lingkungn belajar
dengan teman sebangkunya entah
yang
membahas apa tapi terlihat asyik dan
kondusif,
sehingga
tidur
terlihat
memungkinkan seseorang siswa dapat
tidak
belajar
Berdasarkan
sedang mengajarkan materi pada saat
wawancara dengan salah satu guru
itu. Menurut Wlodkowski dan Jaynes
SMA
(2004) motivasi belajar dipengaruhi
dengan
N
2
kurikulum
baik.
Karanganyar,
2013
ini
siswa
dalam lebih
oleh
memperhatikan
siswa
faktor
insternal
guru
dan
yang
faktor
diminta aktif dalam kegiatan belajar
eksternal, faktor luar diri individu,
didalam kelas, siswa harus lebih
salah satunya yaitu keluarga, faktor
banyak berdiskusi dan debat dalam
keluarga
membahas pelajaran. PR dan tugas
penting terhadap
pun
seseorang. Orang tua
sebagian
terselesaikan
besar
baik
siswa
pengaruh
motivasi
belajar
menunjukkan
dan
adanya keterlibatan langsung dalam
hasilnya ada yang diatas rata-rata dan
belajar anak, anak melihat dorongan
ada juga yang standar. Namun dalam
orang tua merupakan hal yang utama
situasi seperti itu ada 20 % siswa yang
di dalam mengarahkan tujuan. Ada
tidak aktif dalam
kegiatan belajar
beberapa siswa harus menunggu bus
mengajar didalam kelas. Seperti saat
terlebih dahulu, karena orang tua tidak
diskusi berlangsung ada yang tidur,
memberikan sepeda motor sehingga
ngobrol sendiri dengan teman yang
datang
duduk disampingnya, atau siswa sibuk
merupakan dukungan keluarga yang
sendiri
entah
berupa dukungan instrumental, yaitu
memotong kuku, menggambar sendiri.
bantuan yang berwujud barang yang
Siswa yang kurang motivasi belajar
akan mempengaruhi motivasi belajar
dengan
dengan
dapat
memberikan
aktivitasnya
2
terlambat.
Sepeda
motor
siswa. Data pribadi yang berada diBP
untuk selalu maju. Manusia terus-
siswa yang kurang memiliki motivasi
menerus menciptakan sesuatu yang
karena
dari
baru karena adanya dorongan untuk
keluarga yang kurang, misalnya ada
lebih maju dan lebih baik dalam
anak yang tinggal dengan ibu atau
kehidupannya.
memiliki
dukungan
ayahnya saja, ada yang tinggal dengan
c. Adanya
keinginan
untuk
nenek atau kakeknya karena orang tua
mendapatkan simpati dari orang tua,
bercerai dan orang tua pergi bekerja
guru
atau
seseorang
karena
orangtuanya
sudah
dan
teman-temannya. berusaha
Jika untuk
meninggal.
mendapatkan hasil yang baik dalam
TINJUAN PUSTAKA
belajar,
Motivasi belajar adalah kondisi
maka
disekelilingnya
orang-orang
akan
memberikan
psikologis yang mendorong seseorang
penghargaan berupa pujian, hadiah
untuk belajar. Motivasi merupakan
dan bentuk-bentuk rasa simpati yang
motor penggerak dalam perbuatan,
lain.
maka bila ada anak didik yang kurang
d. Adanya
keinginan
untuk
memiliki motivasi ekstrinsik, agar
memperbaiki kegagalan yang lalu
anak didik termotivasi untuk belajar
dengan usaha yang baru, baik dengan
(Djamarah, 2002).
kooperasi maupun dengan kompetisi.
Suryabrata (2006) aspek motivasi
Suatu kegagalan dapat menjadikan
belajar seseorang, yaitu :
seseorang merasa kecewa dan depresi
a. Adanya sifat ingin tahu dan
atau sebaliknya dapat menimbulkan
ingin menyelidiki dunia yang lebih
motivasi baru agar berusaha lebih baik
luas. Sifat ingin tahu mendorong
lagi. Usaha untuk mencapai hasil yang
seseorang untuk belajar, sehingga
lebih baik tersebut dapat diwujudkan
setelah individu mengetahui segala hal
dengan kerjasama bersama orang lain
yang sebelumnya tidak diketahui maka
(kooperasi) ataupun saingan dengan
akan menimbulkan kepuasan tersendiri
orang lain (kompetisi).
bagi dirinya.
e. Adanya
b. Adanya sifat yang kreatif
mendapatkan
yang ada pada manusia dan keinginan
menguasai
3
keinginan rasa
aman
pelajaran.
untuk bila Apabila
seseorang menguasai pelajaran dengan
mengajar,
baik, maka orang tersebut tidak akan
kesempatan yang tersedia.
merasa khawatir saat menghadapi
lingkungan,
Dukungan
dan
keluarga
ujian, pertanyaan-pertanyaan dari guru
sikap,
dan lain-lain karena merasa yakin akan
anggota
dapat menghadapinya dengan baik.
Anggota keluarga dipandang sebagai
Hal inilah yang akan menimbulkan
bagaian yang tidak terpisahkan dalam
rasa aman pada individu.
lingkungan
f. Adanya hukuman
ganjaran
sebagai
belajar.
Suatu
akhir
tindakan
dan
adalah
penerimaan
terhadap
anggotanya.
keluarga.
Anggota
atau
keluarga memandang bahwa bahwa
daripada
orang yang bersifat mendukung selalu
perbuatan
yang
siap memberikan pertolongan dan
dilakukan dengan baik pasti akan
bantuan
mendapatkan ganjaran yang baik, dan
2008).
sebaliknya. Bila dilakukan kurang
jika
diperlukan
(Setiadi,
Sarafino
(2000)
Menurut
sungguh-sungguh maka hasilnyapun
membagi
kurang baik bahkan mungkin berupa
keluarga menjadi empat, yaitu :
hukuman.
dukungan
a. Dukungan
Menurut faktor-faktor
aspek-aspek
Purwanto
yang
(2003),
mencakup
mempengaruhi
emosional:
ungkapan
empati,
kepedulian, perhatian terhadap orang
motivasi belajar, antara lain :
yang bersangkutan.
a. Faktor yang ada pada diri
b. Dukungan
penghargaan:
organisme itu sendiri yang disebut
terjadi melalui ungkapan penghargaan
faktor individual. Faktor individu
positif terhadap individu, dorongan
antara
maju atau persetujuan dengan gagasan
lain
faktor
kematangan
kecerdasan, latihan, motivasi untuk
atau perasaan individu.
berhasil dan faktor pribadi. b. Faktor
yang
instrumental:
diluar
mencakup bantuan langsung, seperti
individu yang disebut faktor sosial.
orang-orang yang memberi pinjaman
Faktor sosial antara lain keluarga,
uang kepada orang lain atau menolong
guru dan cara mengajarnya, alat-alat
dengan
yang
mengalami stres.
digunakan
ada
c. Dukungan
dalam
belajar
4
pekerjaan
pada
waktu
d. Dukungan
informatif:
didalam keluarga mempengaruhi sikap
mencakup memberi nasehat, petunjuk-
anak dalam kehidupannya.
petunjuk, sasaran atau umpan balik.
g.
Menurut Slameto (2006) faktor-
METODE PENELITIAN
faktor yang memperngaruhi dukungan
Subjek dalam penelitian ini
keluarga yaitu :
adalah siswa-siswi kelas XI SMA N 2
a. Cara orang tua mendidik.
Karanganyar, yang jumlah populasi
Cara orang tua mendidik anaknya
dalam penelitian ini adalah 90 siswa.
besar
Menggunakan
pengaruhnya
terhadap
cara
belajar dan berfikir anak. b. Relasi
antar
teknik
pengambilan
sampel insendental sampling yaitu anggota
penentuan
sampel
berdasarkan
keluarga. Relasi antar anggota keluara
kebetulan dan dipandang oleh peneliti
yang terpenting adalah relasi orang tua
dapat dijadikan sebagai sumber data.
dengan
Metode
anak-ankanya.
Demi
pengumpulan
data
kelancaran kelancaran belajar serta
menggunakan skala psikologis yaitu
keberhasilan anak, perlu adanya relasi
skala motivasi belajar dan skala
yang baik didalam keluarga.
dukungan keluarga. Teknik analisis
c. Suasana
rumah.
Suasana
data menggunakan korelasi product
rumah dimaksudkan sebagai situasi
moment.
atau kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak
HASIL DAN PEMBAHASAN
berada dab belajar.
Berdasarkan
d. Keadaan ekonomi keluarga. Faktor
kesulitan
ekonomi
hasil
analisis
Product Moment diketahui bahwa
justru
hubungan antara dukungan keluarga
menjadi motivator atau pendorong
dengan
anak untuk lebih berhasil.
motivasi
belajar
adalah
0,616 dengan sig. = 0,000; p <
e. Pengertian orang tua. Anak
0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada
belajar perlu dorongan dan pengertian
hubungan
dari orang tua.
signifikan antara dukungan keluarga
f. Latar belakang kebudayaan.
positif
yang
sangat
dengan motivasi belajar. Hubungan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan
positif
5
dari
penelitian
ini
menggambarkan tinggi
bahwa
dukungan
semakin
keluarga
Berdasarkan
maka
diketahui
hasil
analisis
dukungan
keluarga
semakin tinggi motivasi belajar dan
mempunyai rerata empirik sebesar
sebaliknya semakin rendah dukungan
95,91
keluarga
82,5 yang berarti dukungan keluarga
maka
semakin
rendah
motivasi belajar. Hasil penelitian
dan rerata hipotetik sebesar
subjek
penelitian yang
ini
sesuai
dilakukan
tergolong
rendah.
Kondisi
rendah ini dapat diartikan aspek-aspek
oleh
yang
terdapat
dalam
dukungan
Fajiriah (2012), yang meneliti tentang
keluarga yaitu dukungan emosional,
dukungan orangtua dengan motivasi
dukungan
belajar siswa di SD Negeri Bumi 1
instrumental,
Laweyan Surakarta, dengan tujuan
informative
untuk mengetahui tingkat dukungan
menjadi faktor penyebab dukungan
keluarga
keluarga.
dan
mengetahui
tingkat
motivasi belajar siswa. Hasil data menunjukan
dukungan
penghargaan, dan
dukungan
belum
sepenuhnya
Variabel
keluarga
memiliki
dukungan
rerata
motivasi
belajar
empirik
sebesar
berpengaruh terhadap motivasi belajar
130,47 dan rerata hipotetik sebesar
siswa dengan sumbangan efektif 53%.
117,5 yang artinya motivasi belajar
Semakin tinggi dukungan keluarga
subjek
maka semakin tinggi motivasi belajar.
rendah ini diartikan aspek-aspek yang
Pendapat diatas juga didukung
tergolong
rendah.
Kondisi
terdapat dalam motivasi belajar yaitu
teori dari Purwanto (2003), yang
sifat ingin tahu,
menyatakan bahwa salah satu faktor
keinginan
yang mempengaruhi motivasi belajar
keinginan untuk mendapatkan rasa
adalah faktor social atau faktor dari
aman menguasai pelajaran, dan adanya
luar individu. Faktor social merupakan
penghargaan
keluarga, guru, dan cara mengajar,
menjadi faktor penyebab motivasi
alat-alat yang digunakan dalam belajar
belajar.
mengajar, lingkungan dan kesempatan
memperbaiki
belum
Sumbangan
yang tersedia.
sifat yang kreatif, kegagalan,
sepenuhnya
efektif
variabel
dukungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa sebesar 38% (dukungan
6
keluarga) ditunjukan oleh koefisien
KESIMPULAN DAN SARAN
determinan ( ) sebesar 0,380. Berarti
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data
masih terdapat 62% faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar diluar
penelitian, maka dapat disimpulkan
variabel dukungan keluarga tersebut jika
misalnya, faktor internal siswa, yakni
meliputi bakat, minat, sikap; lalu eksternal
lingkungan
social
siswa, yang
dipastikan motivasi belajar pada siswa akan tinggi juga, karena dukungan
meliputi
keluarga
non social misalnya gedung sekolah, tinggal
siswa
dan
dapat
diambil
tidak
sepenuhnya
mempengaruhi motivasi belajar pada
waktu siswa,
belajar(Slameto, 2006) Berdasarkan
termasuk
yakni
sekolah, masyarakat dan lingkungan
tempat
keluarga
dalam kategori tinggi tidak dapat
aspek fisiologis, aspek psikologis yang
faktor
dukungan
uraian
diatas
kesimpulan
bahwa
ada
faktor
lain
yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Purwanto (2003), faktor-
dukungan keluarga dapat digunakan faktor yang mempengaruhi motivasi
sebagai predikto motivasi belajar pada
belajar, antara lain : a) Faktor yang
siswa. Generalisasi diri penelitianpenelitian ini tidak terbatas pada
ada pada diri organisme itu sendiri
populasi dimana tempat penelitian yang disebut faktor individual. Faktor
dilakukan. Sehingga penerapan pada
individu antara lain faktor kematangan
ruang lingkup yang lebih luas dengan karakteristik berbeda yang kiranya
kecerdasan, latihan, motivasi untuk
perlu dilakukan penelitian lagi dengan menggunakan
atau
berhasil dan faktor pribadi b) Faktor
menambah
yang ada diluar individu yang disebut
variabel-variabel lain yang belum disertakan dalam penelitian.
faktor sosial. Faktor sosial antara lain keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar
7
mengajar, lingkungan, dan kesempatan
Slameto. 2006. Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
yang tersedia. Sehingga masih ada
Sobur, A. 2008. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
faktor lain yang akan mempengaruhi motivasi belajar pada siswa selain
Suryabrata, S. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
dukungan keluarga. B. SARAN
Uno, H.B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: P.T Bumi Aksara
Diharapkan penelitian ini dijadikan referensi bagi penelitian dibidang
psikologi
pendidikan
mengenai
hubungan
antara
dukungan
keluarga
dengan
motivasi belajar, diharapkan dapat mengungkap
lebih
dalam
lagi
mengenai motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA Purwanto, N. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT remaja Rosdakarya. Sarafino. 2000. Health Psychology : Biopsychososial Interaction. New York: John Wilky and Sons Inc. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Setiadi. 2008. Diktat Psikologi Abnormal. Yogjakarta : Nuha Medika
8