Hendry Ch Bangun Wakil Pemred Warta Kota Sekolah Jurnalisme Indonesia 2012
Biodata Hendry Ch Bangun Lahir di Medan, 26 November 1958 Lulusan Fakultas Sastra UI tahun 1982 Menjadi wartawan Majalah Sportif 1982-1984 Menjadi wartawan Kompas sejak Desember 1984
Menjadi Wakil Pemred Wartakota sejak 1999 Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat 2005-2008 Sekjen PWI Pusat 2008-2013
Wartawan Profesional Profesional artinya melalukan tugas sesuai standar,
sesuai koridor etik, produknya sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (atasan, audiens, narasumber) Dewan Pers merumuskan profesionalisme wartawan melalui standar kompetensi yang meliputi dua hal, soft competence dan hard competence (kompetensi lunak dan keras) Lunak meliputi ilmu-ilmu umum dan khusus, etika, budaya, lobi. Keras meliputi ketrampilan, dari teknis hingga sisi manajemen dan teknologi
Wartawan Profesional Gambaran sosok wartawan: Menguasai berbagai aturan dari UUD hingga UU Pers,
UU Penyiaran, KUHP, UU KIP dll Menghayati Kode Etik Jurnalistik Memahami aturan, sistem, organisasi, sosial budaya, tempat dia meliput/bertugas Bersifat terbuka pada semua pihak dan memiliki lobi jejaring luas di bidang tugasnya Memiliki kepekaan news value dan informasi yang diinginkan audiensnya (cetak, elektronik, digital)
Wartawan Profesional Bekerja secara terencana dan terukur Terampil menggali informasi, dalam wawancara, info
dari sumber kredibel, maupun riset kepustakaan Terampil menggunakan alat kerja dan semua platform penyiaran: cetak, digital, audio,video Terampil menuangkan gagasan dalam bahasa, gambar, yang baik dan mudah dipahami -menguasai bahasa (gaya, kaya kosa kata) dan mampu berbahasa asing Memiliki empati terhadap persoalan publik
Terampil menulis berita: Straight news: 5 W 1 H Piramida terbalik Memilih angle berita
Memilih judul paling menarik Feature news: angle terbaik Menyusun fakta, data, argumen untuk meyakinkan
Menutup feature dengan ending yang menarik
9 Elemen Jurnalisme Bill Kovach 1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian
kebenaran 2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga Negara 3. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi 4. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya. 5. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan.
6. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk
saling-kritik dan menemukan kompromi. 7. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan. 8. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional. 9. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya. Bill Kovach adalah mantan kepala biro Washington New York Times , mantan editor Atlanta Journal-Constitution, dan penulis buku populer, The Elemen Jurnalisme. Buku ini dianggap sebagai buku suci bagi wartawan profesional.
Teruji, Bersertifikat Penguasaan kompetensi itu dibuktikan lewat tes atau
ujian yang dilakukan lembaga (Media, Organisasi Pers, Lembaga Pendidikan, Perguruan Tinggi) Lulus tes mendapat sertifikat Kompetensi bersifat berjenjang, setiap tingkat memiliki sertifikat Wartawan bersertifikat bersifat keharusan bagi rekrutmen SDM setiap lembaga pers
Tantangan Profesionalisme Wartawan disetarakan dengan profesi lain seperti
arsitek, dokter, pengacara, psikiater yang bekerja dengan bersertifikat Wartawan tidak lagi sebagai tukang, dukun, pokrol bambu, yang bekerja tanpa kontrol Tantangannya, wartawan bekerja tidak berdiri sendiri, tetapi di dalam lembaga media yang menurut survei Dewan Pers, 70% tidak sehat secara finansial
Tantangan Profesionalisme Media yang sehat mampu menggaji wartawan secara
memadai, di atas UMP sebagaimana ditetapkan Dewan Pers sehingga wartawan bekerja tidak lagi perlu memikirkan perut Media yang sehat dapat bersikap independen terhadap narasumber yang ingin pengaruhi melalui iklan atau cara lain, tidak partisan dan berpihak kepada publik Media yang sakit, demam, tidak kondusif bagi iklim kerja, profesionalisme wartawannya, dari cara kerja sampai dengan kelangsungan hidup
Tantangan Profesionalisme • Di sisi lain, Profesionalisme terkait dengan Idealisme
saat seseorang memilih wartawan sebagai panggilan jiwa: memperjuangkan ide, mempertahankan sikap • Sekadar numpang hidup, numpang beken, atau memperjuangkan orang kecil yang tidak mampu bersuara, yang tersisihkan? Menjadi pembela kebenaran? Mengontrol kekuasaan? • Lalu soal pendapatan, menjadi nomor sekian dan tetap dapat bersikap profesional
Sosok Idola Siapa Idola Anda? Adam Malik, yang lalu jadi diplomat
ulung dan diakui di PBB? Muchtar Lubis, yang dikenal juga sastrawan hebat? BM Diah yang menjadi pemilik media, menteri, dan dubes? Rosihan Anwar yang di usia 90 tetap giat menulis? Jakob Oetama yang menjadi pemilik media terbesar? Dahlan Iskan yang sukses mengurusi PLN dan kini jadi Menteri BUMN? Goenawan Mohamad yang intelektual?
Sosok Idola Sosok Idola, yang bila mulai diangankan sejak muda,
akan mempengaruhi jalan hidup. Ada target, ada tujuan yang jelas hendak dicapai Satu ciri dari para tokoh itu adalah mereka selalu haus ilmu, memperkaya pengetahuan, dan disebut “guru besar” di bidang mereka. Di tingkatan yang lebih rendah, wartawan dapat jadi spesialis yang mampu berdebat dengan ahli-hali di bidang itu
Profesi Pilihan • Wartawan adalah profesi pilihan, yang tidak semua
orang dapat menjalaninya dan tidak semua mau mengambilnya • Saat memilih harus disadari konsekuensinya tetapi bila dalam 2-3 tahun merasa itu tidak cocok masih bisa beralih profesi • Setelah itu jadilah wartawan profesional yang menghasilkan karya bermutu atau Anda akan gagal dan menyesal seumur hidup
Profesi Pilihan • Menjadi wartawan Anda bisa masuk Istana, berjumpa
Presiden. Anda bercengkerama dengan menteri, gubernur, pejabat tinggi, makan di hotel mewah, muncul di televisi • Menjadi wartawan Anda dihargai karena pembaca, pendengar, pemirsa, kagum dengan karya Anda, yang mewakili perasaan mereka • Menjadi wartawan Anda dikenal, dan mudah masuk ke tempat di mana orang lain kesulitan
Profesi Pilihan Tetapi karena menjadi wartawan Anda tidak boleh
menerima uang selain gaji perusahaan Tidak boleh memanfaatkan profesi untuk mendapat keuntungan dalam bentuk apapun Tidak boleh melakukan pekerjaan sampingan atau bisnis yang sedikit banyak terkait profesi Uang tambahan Anda hanya dari mengajar, menulis buku, memberi ceramah.
Berani Memilih Menjadi wartawan adalah keberanian untuk hidup
sederhana, dan mengatakan tidak untuk hal yang bertentangan dengan nurani Menjadi wartawan adalah pilihan untuk hidup dalam kebahagiaan ketika berita kita diterima baik pembaca dan narasumber dengan puas Beranikah Anda?
Apakah bayangan Anda ketika memilih profesi
menjadi wartawan? Sadarkan beratnya tantangan dan konsekuensinya?