HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GRABAG DITINJAU DARI STATUS GURU
Pupun Priantiwi, Budiyono, Prasetyo Budi Darmono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected];
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika semester gasal pada siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag tahun pelajaran 2012/2013 ditinjau dari status guru. Populasi penelitian semua guru PNS dan Non PNS serta seluruh siswa yang diampu dari kelas I-VI. Sampel penelitian sebagian guru PNS dan Non PNS serta sebagian siswa yang diampu. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dokumen Laporan SD bulan September 2012, kuesioner dan tes hasil belajar matematika semester gasal. Teknik pengolahan data yang digunakan uji t. Dari hasil perhitungan pada statistik uji diperoleh = 3,913 > = 1,960 maka Ha diterima. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika semester gasal pada siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag tahun pelajaran 2012/2013 ditinjau dari status guru.
Kata kunci: hasil belajar matematika, guru PNS, guru Non PNS PENDAHULUAN Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memahami karakteristik siswa yang akan dibimbingnya, karena pembelajaran pada dasarnya harus bertumpu pada siswa. Guru yang tugasnya mengajar dan telah memperoleh berbagai ilmu pengetahuan seharusnya tidak akan merasa kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran. Kenyataannya banyak guru yang tidak layak dalam melaksanakan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa masih banyak yang rendah terutama dalam pelajaran matematika. Dalam kaitannya dengan masalah rendahnya pembangunan manusia di Indonesia, aspek kualitas pendidikan adalah salah satu Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru
133
penyebabnya. Rendahnya kualitas pendidikan banyak dipengaruhi oleh kualitas gurunya. Disparitas kualitas guru dewasa ini memang belum dapat dipetakan dengan jelas, berapa orang guru yang dikatakan kompeten dalam bidangnya dan berapa orang guru yang dikatakan belum kompeten (Suparlan, 2005: 7). Guru dikatakan kompeten dalam bidangnya yaitu guru yang menguasai materi pelajaran, memahami bagaimana siswanya belajar, menguasai pembelajaran dan dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Dalam UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Jadi untuk menjadi guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik yang mana diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana. Dalam Surat Edaran (SE) Mendikbud dan Kepala BAKN Nomor 57686/ MPK/ 1989 (dalam Suparlan, 2005: 15) dinyatakan lebih spesifik bahwa Guru ialah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di sekolah (termasuk hak yang melekat dalam jabatan). Guru PNS adalah guru yang secara resmi mendapat pengakuan dari pemerintah yaitu Surat Keputusan untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan dibiayai oleh negara berdasarkan golongannya. Guru Non PNS adalah guru yang diangkat atas kewenangan pihak sekolah untuk mencukupi kebutuhan guru baik di sekolah negeri maupun swasta (Suyanto dan MS. Abbas dalam Hanifah Prismajati, 2012). Berdasarkan data dari UPT P dan K Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo untuk seluruh siswa kelas VI di Sekolah Dasar diampu oleh guru PNS dan untuk guru Non PNS sebagian besar mengajar di kelas bawah, hal ini menyatakan bahwa keberadaan guru PNS dengan guru Non PNS sepertinya mempunyai perbedaan dari segi kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan dasar dari tingkat
134
Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru
pendidikan, lulusan, karakteristik dan pengalaman yang berbeda pada setiap orang otomatis tingkat profesionalisme kerjanya juga berbeda yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil belajar matematika siswa merupakan suatu indikator untuk mengukur keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran matematika. Nana Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotor. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Permasalahan penelitian ini adalah: apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika semester gasal siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag tahun pelajaran 2012/2013 ditinjau dari status guru?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika semester gasal pada siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag tahun pelajaran 2012/2013 ditinjau dari status guru. Penelitian yang dilakukan oleh Hanifah Prismajati (2012) dengan judul Kompetensi Pedagogik Guru Pegawai Negeri Sipil dan Wiyata Bakti di Sekolah Dasar se-Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Tahun 2012 menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru PNS lebih baik daripada guru Wiyata Bakti. Untuk guru PNS, kompetensi pedagogik (78,13%) termasuk dalam kategori baik dan untuk guru Wiyata Bakti pada kompetensi pedagogik (72,83%) termasuk dalam kategori baik.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian deskriptif komparatif dua sampel independen (guru PNS dan guru Non PNS). Pengambilan data berlangsung selama 9 bulan, mulai bulan November 2012 sampai dengan bulan Juli 2013. Pengambilan data dilaksanakan pada 16 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag. Populasi penelitian semua guru PNS dan guru Non PNS yang berjumlah 156 dan 64 serta seluruh siswa dari kelas I-VI Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru
135
yang berjumlah 4661 anak. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Sampel diambil 36 guru PNS dengan 180 siswa dan 18 guru Non PNS dengan 90 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dokumen laporan SD bulan September 2012, kuesioner/ angket dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dengan materi semester gasal pada pelajaran matematika kelas I-VI dengan 30 indikator dan 30 butir soal isian untuk setiap kelasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat ( ), uji homogenitas menggunakan uji F, dan uji hipotesis menggunakan uji t. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik uji yang digunakan pada uji hipotesis adalah uji t. hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara hasil belajar matematika semester gasal siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2012/2013 yang diampu guru PNS dan guru Non PNS. Berdasarkan hasil pengambilan data yang terdiri dari 180 siswa yang diampu guru PNS diperoleh rerata sebesar 54,94 dan standar deviasi 18,72 sedangkan dari 90 siswa yang diampu guru Non PNS diperoleh rerata 46,40 dan standar deviasi 17,30. Rerata dari hasil belajar siswa yang diampu guru PNS dan guru Non PNS tersebut masih di bawah batas minimal tetapi jelas terlihat bahwa terdapat adanya perbedaan yaitu lebih tinggi pada siswa yang diampu guru PNS daripada siswa yang diampu guru Non PNS. Guru yang secara resmi diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah guru yang benar-benar mumpuni dalam pendidikan karena mereka telah menempuh beberapa tahapan tes dan telah diseleksi berdasarkan syarat-syarat yang wajib dipenuhi untuk mendapatkan jabatan sebagai PNS, tentunya mereka mempunyai ketrampilan mengajar, kompetensi guru dan profesionalisme yang lebih baik sehingga siswa yang diampu akan memperoleh hasil
136
Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru
belajar yang lebih baik pula. Sebagian besar dari mereka telah mengajar berpuluhpuluh tahun sebagai pendidik otomatis mereka lebih mengetahui bagaimana menyikapi tingkah laku siswa dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya. Ketrampilan mengajar dan kompetensi yang dimiliki guru akan mempengaruhi bagaimana mereka menjalani profesinya dalam menyampaikan materi terhadap siswanya. Kegagalan atau keberhasilan situasi belajar mengajar sangat bergantung pada seni dan keterampilan guru, untuk itu baik Guru PNS maupun guru Non PNS harus sama-sama menguasai keterampilan mengajar, karena mereka adalah pendidik yang mempunyai tugas yang sama dalam melaksanakan pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan jauh lebih baik terutama dalam pelajaran matematika pada Sekolah Dasar. Berdasarkan penelitian, rerata nilai dari kedua kelompok siswa tersebut masih tergolong rendah, karena selain guru yang mengajarnya ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa diantaranya adalah faktor dalam diri dan dari luar diri siswa tersebut. Faktor internal atau yang berasal dari dalam diri siswa misalnya kesehatan, intelegensi, bakat, sikap dan motivasi sedangkan faktor eksternal atau yang berasal dari luar diri siswa adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang akan mempengaruhi bagaimana dia mengikuti pembelajaran di sekolah. Untuk itu, guru PNS dan Non PNS yang tugasnya mengajar harus bisa menghayati dan memahami anak didiknya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan guru PNS dari segi kemampuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran memang lebih baik daripada guru Non PNS.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengolahan dan pembahasan data dapat disimpulkan sebagai berikut: terdapat perbedaan hasil belajar matematika semester gasal siswa Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru
137
Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag tahun pelajaran 2012/2013 ditinjau dari status guru. Hasil belajar matematika siswa yang diampu guru PNS diperoleh rerata 54,94 dan standar deviasi 18,72 sedangkan hasil belajar matematika siswa yang diampu guru Non PNS diperoleh rerata 46,40 dan standar deviasi 17,30 maka sebaiknya guru PNS dan guru Non PNS sama-sama lebih meningkatkan ketrampilan dan kualitas mengajarnya melalui kegiatan-kegiatan pembinaan guru atau penataran yang dapat menambah pengalaman dan dapat membantu meningkatkan mutu profesionalisme kerjanya terutama dalam mata pelajaran matematika pada Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA Prismajati, Hanifah. 2012. Lumbung Pustaka UNY. Edisi November 2012. Kompetensi Pedagogik Guru PNS dan Wiyata Bakti di Sekolah Dasar se- Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas Tahun 2012. Skripsi. Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/7786 pada tanggal 16 Desember 2012. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat.
Tim Penyusun. 2011. Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005). Jakarta: Sinar Grafika.
138
Ekuivalen: Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Grabag ditinjau dari Status Guru