HARMONI BERKONTRIBUSI UNTUK KEMANDIRIAN BANGSA Harmonious Contribution for Independent Nation
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2015
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
IKHTISAR KINERJA 2015 Performance Highlights 2015
Penjualan +13,31%
Laba Bersih +120,88%
Sales +13.31%
Net Profit +120.88%
Rp5,63 Triliun Rp5.63 Trillion
Penilaian GCG
GCG Assessment
Rp69,00 Miliar SKOR /score
83,75
Rp69.00 Billion
Penjualan Kelompok Industri Gula dan Lainnya
Realisasi Dana Pkbl: PKBL Funds Realization:
Rp7,53 Miliar Billion
Program Kemitraan Partnership Program
Rp184,23 Juta Million
Program Bina Lingkungan Environment Development Program
Rp2,30 Triliun
Sales of Sugar and Others Industry Group
Rp2.30 Trillion Produksi Gula
321.652,00 Ton Sugar Production
321,652.00 Tons Penjualan Kelompok Farmasi & Alat Kesehatan
+15,29%
Rp1,67 Triliun Sales of Pharmaceutical & Healthcare Group
+15.29%
Rp1.67 Trillion
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
(Dalam Miliar Rupiah) (In Billion Rupiah) Deskripsi Description
2015
2014
2013
LAPORAN LABA RUGI Statements of Income Penjualan Sales
5.632,86
4.971,10
4.137,13
1.256,27
797,06
987,01
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Income before income tax expense
181,94
(262,91)
93,70
Laba (rugi) tahun berjalan Profit (loss) for the year
69,00
(330,53)
33,34
Laba (rugi) bruto Gross Profit (loss)
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
66,49
(17,36)
-
Total laba (rugi) komprehensif Total Comprehensive profit (loss)
135,49
(347,89)
33,34
59,90
(351,42)
-
9,11
20,89
-
123,47
(367,27)
12,25
12,02
19,38
20,99
195.794,00
-
56.931,00
Laba (rugi) tahun berjalan yang diatribusikan kepada Profit (loss) for the year attributable to : •
Pemilik entitas induk Owners of the holding
•
Kepentingan non pengendali Non-controlling interests
Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada Comprehensive profit (loss) attributable to: •
Pemilik entitas induk Owners of the holding
•
Kepentingan non pengendali Non-controlling interests
•
Per lembar saham (angka penuh) Per share (full amount)
LAPORAN POSISI KEUANGAN Statements of Financial Position Aset lancar Current assets
2.954,07
3.387,16
3.717,66
Aset tidak lancar Non-current assets
3.878,24
3.786,00
3.659,65
Total aset Total assets
6.832,30
7.173,16
7.377,31
Liabilitas jangka pendek Short-term liabilities
2.758,35
3.038,16
2.843,76
Liabilitas jangka panjang Long-term liabilities
2.863,27
3.059,02
3.072,34
Total liabilitas Total liabilities
5.621,62
6.097,18
5.916,10
Total Ekuitas Total Equity
1.210,68
1.075,98
1.461,21
56,28
50,33
38,66
10,10%
(24,10%)
0,40%
2,19%
(7,39%)
6,80%
115,80%
132,20%
132,00%
83,10%
79,60%
76,00%
493,30%
391,30%
236,00%
Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates RASIO KEUANGAN Financial Ratios Laba bersih terhadap ekuitas Net income to equity Marjin laba bersih Net profit margin Rasio lancar Current ratio Rasio liabilitas terhadap jumlah aset The ratio of liabilities to total assets Rasio liabilitas terhadap jumlah ekuitas The ratio of liabilities to total equity
2
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Laba Bersih Net Profit
Marjin Laba Bersih Net Profit Margin
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
Dalam Persen In Percentage
100 50
8
69,00 33,34
6,80
6
0
4
(50)
2,19
2
(100)
0
(150)
(2)
(200)
(4)
(250)
(6)
(300)
(7,39)
(8)
(330,53)
(350)
(10)
(400)
2013 2014 2015
2013 2014 2015
Penjualan Sales
Total Ekuitas Total Equity Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
1.800 5.632,86
6.000
1.600
1.461,21
1.400 4.971,10
5.000
1.210,68
1.200
4.137,13
1.075,98
1.000
4.000
800 3.000
600 2.000
400 200
1.000
0
0 2013 2014 2015
INFORMASI HARGA SAHAM DAN OBLIGASI Hingga akhir tahun 2015, PT RNI (Persero) belum melakukan penawaran umum perdana saham dan obligasi. Sehingga informasi terkait harga saham (jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham tertinggi, terendah, penutupan, serta informasi harga sahan dan volume perdagangan dalam grafik) dan obligasi (jumlah obligasi yang beredar, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, peringkat obligasi) tidak tersedia di dalam laporan tahunan ini.
2013 2014 2015
STOCK PRICE AND BONDS INFORMATION Until the end of 2015, PT RNI (Persero) had not conducted initial public offering of stocks and bonds. Therefore, the information related with stock price (total outstanding share, market capitalization, highest, lowest, closing stock price, and stock price information and trading volume in chart) and bonds (total outstanding bonds, interest rate, maturity date, bonds rating) are not available in this annual report.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
3
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERISTIWA PENTING 2015 Key Events 2015
Februari / February
PT RNI (Persero) mengikuti Jakarta Food Security Summit 2015 pada tanggal 12-14 Februari 2015 di JCC Jakarta. PT RNI (Persero) participated in Jakarta Food Security Summit 2015 on February 12-14, 2015 at JCC Jakarta.
PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo menggelar grand launching laboratorium klinik terpadu di RSUP Prof Dr Kandou Manado pada tanggal 14 Februari 2015.
PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo held a grand launching of integrated clinic lab in Regional Hospital Prof Dr Kandou, Manado on February 14, 2015.
MoU antara PT Mitra Kerinci dengan PT Angkasa Pura Retail untuk pengembangan teh asli Indonesia pada tanggal 27 Februari 2015 di Gedung Angkasa Pura I Jakarta.
MOU between PT Mitra Kerinci with PT Angkasa Pura Retail for the Indonesian original tea development on February 27, 2015 in Angkasa Pura I Building Jakarta.
April / April
PT RNI (Persero) berpartisipasi pada peringatan 60 tahun KAA yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2015 bertempat di Jakarta dan Bandung. PT RNI (Persero) participated to commemorate the 60 years of KAA conducted on April 19, 2015 held in Jakarta and Bandung. PT RNI (Persero) melalui PT Phapros, Tbk mengikuti Pameran Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia 2015 yang berlangsung pada tanggal 8-10 April 2015.
PT RNI (Persero) through PT Phapros, Tbk. participated in Convention Exhibition on Pharmaceutical Ingredients South East Asia 2015 took place on April 8-10, 2015.
Mei / May
Komisaris Utama PT RNI (Persero) Suprapto digantikan oleh Mirzawan MPD dan pelepasan Direktur Utama PT RNI (Persero) Ismed Hasan Putro serta, penyambutan Komisaris baru Suprapto terhitung pada tanggal 5 Mei 2015. President Commissioner of PT RNI (Persero) Suprapto was replaced by Mirzawan MPD and the discharging ceremony of President Director of PT RNI (Persero) Ismed Hasan Putro, as well as the welcoming ceremony of new Commissioner Suprapto on May 5, 2015.
4
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Juni / June
Pucuk pimpinan baru di tubuh PT PG Rajawali II dan PT Rajawali Citramass. Direktur Utama PT PG Rajawali II Agus Siswanto dan Direktur PT Rajawali Citramass Ananto Widodo Utomo. Sertijab berlangsung tanggal 19 Juni 2015 di RNI Jakarta. New leadership in PT PG Rajawali II and PT Rajawali Citramass. President Director of PT PG Rajawali II Agus Siswanto and Director of Rajawali Citramass Ananto Widodo Utomo. The handover ceremony was held on June 19, 2015 in RNI Jakarta. PT RNI (Persero) memiliki Direksi baru. Direktur Utama B. Didik Prasetyo, Direktur Keuangan M. Yana Aditya, Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Elka Wahyudi, Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Agung Murdanoto dan Direktur SDM dan Manajemen Aset Djoko Retnadi diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN no SK-101/MBU/06/2015 tanggal 23 Juni 2015. PT RNI (Persero) has a new Board of Directors. President Director B. Didik Prasetyo, Finance Director M. Yana Aditya, Business Control and Risk Management Director Elka Wahyudi, Business Development and Investment Director Agung Murdanoto and Human Resources and Asset Management Director Djoko Retnadi appointed based on Minister of SOE Decree No. SK-101/MBU/06/2015 dated June 23, 2015.
Juli / July
Sinergi BUMN PT RNI (Persero) dan Aneka Tambang dalam kegiatan Tebangan Kebun Demplot Bibit Dasar (KBD) masa tanam 2015 pada tanggal 10 Juli 2015 di KBD Pabrik Gula Sindang Laut Jawa Barat. SOE synergy between PT RNI (Persero) and Aneka Tambang in the Plantation Harvesting of Foundation Seed Demonstration Plot (KBD) activity for planting period 2015 on July 10, 2015 at KBD Sugar Factory, Sindang Laut West Java. Penetapan Grup Head Baru PT RNI (Persero) pada tanggal 14 Juli 2015 di Gedung RNI lantai 1.
New Group Head Inauguration of PT RNI (Persero) on July 14, 2015 in the 1st floor of RNI Building.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
5
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Agustus / August PT RNI (Persero) meriahkan Progam BUMN Hadir Untuk Negeri di Mamuju Sulawesi Barat pada tanggal 16-17 Agustus 2015 bersama PT Dok Perkapalan Surabaya dan PT Perkebunan Nusantara IV. PT RNI (Persero) participated in the program of BUMN Hadir Untuk Negeri in Mamuju West Sulawesi on August 16-17, 2015 together with PT Dok Perkapalan Surabaya and PT Perkebunan Nusantara IV.
Penetapan Head PT RNI (Persero) pada tanggal 6 Agustus dan 25 Agustus 2015 di Gedung RNI.
MoU antara PT RNI (Persero) dan BPKP terkait Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo dan Direktur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Konstruksi dan Perdagangan Deputi Akuntan Negara BPKP Bambang Utoyo pada tanggal 12 Agustus 2015 di Kantor BPKP Jakarta.
Head Inauguration of PT RNI (Persero) on August 6 and 25, 2015 in RNI Building.
MoU between PT RNI (Persero) and BPKP concerning Good Corporate Governance which was signed by the President Director of PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo and Director in Supervision Directorate of Agribusiness, Construction Services and Trade Deputy of State Accountant BPKP Bambang Utoyo on August 12, 2015 at the BPKP Office Jakarta.
September / September
PT RNI (Persero) tandatangani MoU dengan RI mengenai Penanganan Masalah Hukum Grand Mahakam Jakarta pada tanggal 4 Penandatanganan dilakukan oleh Direktur (Persero) B. Didik Prasetyo dan Jaksa Muda Usaha Negara Nur Rochmad.
Kejaksaan Agung Perdata di Hotel September 2015. Utama PT RNI Perdata dan Tata
PT RNI (Persero) signed MoU with Public Prosecution of the Republic of Indonesia regarding the Civil Law Issues Handling in Hotel Grand Mahakam Jakarta on September 4, 2015. The signing was taken by the President Director of PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo and Assistant Deputy Attorney General for Civil and Administrative Affairs, Nur Rochmad.
6
Penetapan Komisaris Anak Perusahaan PT RNI (Persero) pada tanggal 18 September 2015 di Gedung PT RNI (Persero) Jakarta. Pada kesempatan tersebut dilakukan serah terima SK pengangkatan yang dilakukan oleh Direktur Utama PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo kepada Komisaris baru.
PT RNI (Persero) Subsidiaries’ Commissioners Inauguration on September 18, 2015 at PT RNI (Persero) Building Jakarta. On the occasion, the handover of Decree Letter of appointments was undertaken by President Director of PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo to the new Commissioner.
Guna memenuhi target ekspor teh hitam dan teh hijau Liki ke Taiwan, PT RNI (Persero) melalui PT Mitra Kerinci melakukan pelepasan ekspor tahap VI di Pelabuhan Belawan Medan pada tanggal 3 September 2015.
To fulfill target export of black tea and Liki green tea to Taiwan, PT RNI (Persero) through PT Mitra Kerinci undertaken the export phase VI at the Port of Belawan Medan on September 3, 2015.
Sinergi PT RNI (Persero) dan PTPN VIII dengan penandatanganan MoU dalam rangka kerjasama di bidang distribusi produk. MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo dan Direktur Produk Hilir PTPN VIII Danu Rianto bertempat di Gedung PT RNI (Persero) lantai 1 tanggal 22 September 2015.
Synergy of PT RNI (Persero) and PTPN VIII with the MoU signing
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
to conduct cooperation in the field of product distribution. The MoU was signed by the President Director of PT RNI (Persero) B. Didik Prasetyo and Downstream Product Director of PTPN VIII Danu Rianto located in PT RNI (Persero) Building 1st floor on September 22, 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Oktober / October
Peringatan HUT PT RNI (Persero) ke-51 di Gedung PT RNI (Persero) Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2015. 51st Anniversary of PT RNI (Persero) in PT RNI (Persero) Building Jakarta on October 12, 2015.
November / November
Serah terima bedah rumah Veteran pada tanggal 10 November 2015 di Mamuju Sulawesi Barat.
The handover ceremony of Veteran house renovation on November 10, 2015 in Mamuju West Sulawesi.
Pelatihan GCG dan Standarisasi Proses Bisnis PT RNI (Persero) pada tanggal 2-5 November 2015. Pelatihan Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), Lingkungan (ISO 14001), Keamanan Pangan (ISO 220000) Keselamatan Kerja (SMK3 PP50/2012) dan Manajemen Risiko (ISO 31000) di Gedung RNI. Pelatihan melibatkan pserta dari anak perusahaan dan dibuka oleh Direktur Pengendalian Usaha Elka Wahyudi.
GCG and Business Process Standarization Training of PT RNI (Persero) on November 2-5, 2015. Quality Management System Training (ISO 9001), Environment (ISO 14001), Food Safety (ISO 220000) HSE (SMK3 PP50/2012) and Risk Management (ISO 31000) in RNI Building. The training involved participants from subsidiaries and inaugurated by Business Control Director Elka Wahyudi.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
7
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penghargaan dan Sertifikasi Tahun 2015 Awards And Certification 2015 kepada
8
26-28
08
15
Maret / March
jUNI / JUNE
jUNI / JUNE
Penghargaan : Pencapaian Penjualan Luar Biasa 2015 dalam acara Apresiasi bagi Pemasaran Jasa dan Dedikasi pada Kepuasan Pelanggan kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo Penyelenggara: Principals Healthcare SMI Tempat Penyerahan: Hotel Bidakara Jakarta
Penghargaan : Proper Hijau kepada PT RNI (Persero) melalui PT Phapros Tbk Penyelenggara: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Tempat Penyerahan: Hotel Bidakara Jakarta
Sertifikasi : ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo Pemberi Sertifikasi: TUV Nord Masa Berlaku Sertifikasi: 15 Juni 2015 - 12 Juni 2018
Awards: Outstanding Sales Achievement 2015 in the event of Services Marketing and Dedication to Customer Satisfaction to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Awarder: Ministry of Environment and Forestry of Republic of Indonesia Venue: Hotel Bidakara Jakarta
Awards: Proper Hijau to PT RNI (Persero) through PT Phapros Tbk Awarder: Ministry of Environment and Forestry of Republic of Indonesia Venue: Hotel Bidakara Jakarta
Certification: ISO 9001:2008 Quality Management System to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Certifier: TUV Nord Validity: June 15, 2015 - June 12, 2018
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
23-25
24
27
OKTOBER / OCTOBER
nOVEMBER / NOVEMBER
nOVEMBER / NOVEMBER
Penghargaan : Achievement Award FY 2014/2015 Graseby Medfusion dalam acara Smith Medical Distribution Meeting kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo Penyelenggara: Smith Medical Tempat Penyerahan: Singapura
Penghargaan: Mitra Bakti Husada PT RNI (Persero) melalui PT Phapros Tbk Penyelenggara: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tempat Penyerahan: Hotel Bidakara Jakarta
Penghargaan: Efisiensi Energi Nasional kepada PT RNI (Persero) melalui PT Phapros Tbk Kategori: Manajemen Energi di Industri dan Bangunan Gedung (sub kategori Kecil dan Menengah) Penyelenggara: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Tempat Penyerahan: JS Luwansa Hotel Jakarta
Award: Mitra Bakti Husada to PT RNI (Persero) through PT Phapros Tbk Awarder: Ministry of Health of Republic of Indonesia Venue: Hotel Bidakara Jakarta
Award: National Energy Efficiency to PT RNI (Persero) through PT Phapros Tbk Category: Energy Management in Industry and Buildings (Sub category of Small and Medium Enterprises) Awarder: Ministry of Energy and Mineral Resources of Republic of Indonesia Venue: JS Luwansa Hotel Jakarta
Award: Achievement Award FY 2014/2015 Graseby Medfusion in the event of Smith Medical Distribution Meeting to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Awarder: Smith Medical Venue: Singapore
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
9
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
10
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
08
08
JUNI / JUNE
JUNI / JUNE
Penghargaan : The Best Distributor FY 20142015 dalam acara Annual Meeting Mustika Ratu 2015 kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo Cabang Tangerang Penyelenggara: Mustika Ratu Tempat Penyerahan: Jakarta
Penghargaan : The Best Growth 2014-2015 dalam acara Annual Meeting “Distributor Gathering 2015” kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajawali Nusindo Penyelenggara: PT Focus Distribusi Nusantara Tempat Penyerahan: Jakarta
Awards: The Best Distributor FY 2014-2015 in the event of Annual Meeting Mustika Ratu 2015 to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Tangerang Branch Awarder: Mustika Ratu Venue: Jakarta
Awards: The Best Growth 20142015 in the event of Annual Meeting “Distributor Gathering 2015” to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Awarder: PT Focus Distribusi Nusantanra Venue: Jakarta
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
25
25
agustus / august
agustus / august
Sertifikasi : Environmental Management System Standard ISO 14001:2004 untuk Manufacture of Pharmaceutical Products (Pembaharuan) kepada PT RNI (Persero) melalui PT Phapros Tbk Pemberi Sertifikasi: Lloyd’s Register Quality Assurance Masa Berlaku: 25 Agustus 2015-9 Agustus 2018
Sertifikasi : 16 Tahun Kemitraan dalam acara Year End Meeting 2015 & Contract Signing 2016 kepada PT RNI (Persero) melalui PT Rajwali Nusindo Cabang Madiun Pemberi Sertifikasi: Philips
Certification: Environmental Management System Standard ISO 14001: 2004 for Manufacture of Pharmaceutical Products (Renewal) to PT RNI (Persero) through PT Phapros Tbk Certifier: Lloyd’s Register Quality Assurance Validity: August 25, 2015 - August 9, 2018
Certification: 16 Years of Valued Partnership to PT RNI (Persero) through PT Rajawali Nusindo Madiun Branch Certifier: Philips
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
11
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
DAFTAR isi Contents
01
Ikhtisar kinerja 2015
Performance Highlights 2015
03
Profil Perusahaan
Company Profile
2.
Ikhtisar Keuangan
38. Informasi Perusahaan
Financial Highlights
Company Information
4.
Peristiwa Penting 2015
40. Komposisi Pemegang Saham
Key Events 2015
Composition of Shareholders
8.
Penghargaan dan
40. Kronologis Pencatatan Saham
Sertifikasi Tahun 2015
Share Listing Chronology
Awards And Certification 2015
40. Kronologis Pencatatan Efek Lainnya
15. Catatan Untuk Pembaca Laporan
41. Riwayat Singkat
Note to Readers of The Report
02
Other Securities Listing Chronology
A Brief History Laporan Manajemen
42. Jejak Langkah
Management Report
Milestones 44. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan
16. Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
47. Budaya Perusahaan
24. Laporan Direksi
Corporate Culture
Report of the Board of Directors
50. Profil Komisaris
34. Surat Pernyataan Anggota Dewan Dan Direksi
Vision, Mission and Corporate Culture
Profile of Board of Commissioners
Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan
55. Profil Direksi
Tahunan 2015
Statement by The Board of Commissioners
Profile of Board of Directors
60. Identitas Perusahaan
and Directors on the responsibility for The
Company Identity
Annual Report 2015
62. Bidang Usaha
Business Fields
65. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Human Resource Management
12
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
80. Struktur Organisasi PT RNI (Persero)
131. Realisasi Investasi Barang Modal Tahun 2015
PT RNI (Persero) Organization Structure
82. Daftar Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi List
of
Subsidiaries
and/or
Realized Capital Investment 2015 134. Perbandingan Target Dan Realisasi Tahun
Association
Entities
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
2015 Comparison of Target and Realization in
83. Struktur Grup Perusahaan
2015
Company Group Structure
135. Target Tahun 2016
84. Nama dan Alamat Entitas Anak dan/atau
Target Of 2016
Kantor Cabang
135. Informasi Dan Fakta Material Setelah Tanggal
Name and Address of Subsidiaries and/or Branch Office
Laporan Akuntan
88. Informasi pada Website Perusahaan
Information on Company Website
04
Information And Material Facts After The Accounting Period
136. Prospek Usaha Dan Aspek Pemasaran
Business Prospect And Marketing Aspect
analisa pembahasan manajemen
139. Informasi Kelangsungan Usaha
Management Discussion and Analysis
Business Continuity Information
142. Program Kepemilikan Saham Oleh Karyawan
94. Tinjauan Umum
Dan Manajemen
General Review
Stock Ownership Program For Employees
99. Tinjauan Per Segmen Usaha
And Management
Review on Business Segment
142. Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran
105. Tinjauan Keuangan
Umum
Realization Of The Use Of Proceeds From
Financial Review
128. Kemampuan Membayar Hutang Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Ability To Repay Debt And Collection Period 130. Struktur Modal Dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Capital Structure and Management Policy on Capital Structure
Public Offering 142. Kebijakan Dividen Dividend Policies 143. Informasi Transaksi Material Dengan Pihak Afiliasi
Dan/Atau
Mengandung
Benturan
Kepentingan Material Transaction Information With Party Affiliation And/Or Contains Conflict Of Interest
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
13
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
144. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Profil Perusahaan Company Profile
207. Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Changes In Accounting Policies
Dan Direksi
145. Perubahan Peraturan Perundang-Undangan
Changes In Laws
05
Diversity in the Composition of the Board of Commissioners and Directors
210. Komite Audit
Tata Kelola Perusahaan
Audit Committee
Good Corporate Governance
217. Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee
148. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
220. Komite Nominasi Dan Remunerasi
Good Corporate Governance
151. Prinsip dan Tujuan Penerapan GCG
221. Sekretaris Korporasi
Principal and Purpose of GCG
Corporate Secretary
Implementation
223. Sistem Pengendalian Intern
Nomination And Remuneration Committee
156. Struktur GCG
GCG Structure
225. Unit Audit Internal
158. Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
230. Akuntan Publik
162. Dewan Komisaris
Internal Control System Internal Audit Unit Public Accountant
Board of Commissioners
232. Manajemen Risiko Perusahaan
169. Direksi
Corporate Risk Management
250. Perkara Penting 2015
Board of Directors
177. Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris
Legal Matters 2015
dan Direksi
260. Kode Etik RNI
Working Relationships Between The
RNI Code of Ethics
Board of Commissioners and The Board of
269. Whistleblowing System
Directors
178. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Whistleblowing System
06
Remuneration Policy of Board of
Tanggung Jawab Sosial
Commissioners and Directors
Perusahaan
Corporate Social Responsibilities
182. Hubungan Check and Balances Antara Dewan Komisaris Dan Direksi
276. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Checks and Balances Relationship Between
the Board of Commissioners and Board of Directors
Program 281. Bentuk Kegiatan Sosial dan Bina Lingkungan
183. Assessment Terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
2015 Forms
Assesment of the Board of Commissioners and Directors 185. Rapat
Dewan
Komisaris,
Direksi
Dan
Gabungan Dewan Komisaris, Direksi
Meeting Of The Board Of Commissioners, Directors, And Joint Of The Board Of Commissioners, Directors
14
Partnership and Community Development
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
of
Social
and
Environmental
Development 2015
07
Laporan keuangan 2015
Financial Report 2015
Referensi Otoritas Jasa Keuangan
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
CATATAN UNTUK PEMBACA LAPORAN Note to Readers of the Report
Penyebutan nama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dalam laporan ini antara lain adalah PT RNI (Persero), RNI, Perseroan, dan Perusahaan.
The call sign of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) in this report is called as PT RNI (Persero), RNI, the Company, and Corporate.
Tabel, grafik, dan teks pada laporan ini memaparkan data numerik dengan standar Bahasa Indonesia dan Inggris sesuai dengan konteksnya.
Table, chart, and text in this report present numerical data with the standard of Indonesian and English in accordance with the context.
Dalam laporan ini mungkin terdapat rencana, proyeksi, strategi dan tujuan Perseroan tertentu, yang bukan merupakan pernyataan fakta historis dan perlu dipahami sebagai pernyataan mengenai masa depan. Pernyataan mengenai masa depan tergantung pada risiko dan ketidakpastian yang dapat menyebabkan keadaan dan hasil aktual Perseroan di masa depan berbeda dari yang diharapkan atau diindikasikan. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang diantisipasi oleh Perseroan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan mengenai masa depan akan tercapai.
This report may contains certain plans, projection, strategies and objectives of the Company that are not historical fact statements and would be treated as forward-looking statements. Forward-looking statements are subject to risks and uncertainties that may cause the condition and the Company’s future actual result different from the expected or indicated statements. No assurance can be given that the result anticipated by the Company, or indicated by such forward-looking statements will be achieved.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
15
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners’ Report
1. Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo Komisaris Utama President Commissioner 2. Junino Jahja Komisaris Commissioner 3. Aditya Dhanwantara Komisaris Commissioner 4 Ainun Naim Komisaris Commissioner 5. Suripto Komisaris Commissioner
16
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
2
3
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
5
1
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
17
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners’ Report
Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo Komisaris Utama President Commissioner
18
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Perkenankan kami untuk memberikan laporan terkait pelaksanaan fungsi pengawasan selaku Dewan Komisaris terhadap seluruh langkah strategis yang diambil oleh Direksi dalam pengelolaan PT RNI (Persero) dan pandangan atas kinerja PT RNI (Persero) di sepanjang tahun 2015 ini. dear honored SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS, Please allow us to deliver the report concerning the implementation of supervisory function as the Board of Commissioners towards all strategic actions taken by the Board of Directors in managing PT RNI (Persero) and our perspective on the PT RNI (Persero)’s performance throughout the year of 2015.
KONDISI Tahun 2015
CONDITIONS in 2015
Pemulihan perekonomian global masih belum cukup kuat di sepanjang tahun 2015, di mana perbaikan perekonomian masih tertahan oleh faktor-faktor seperti penurunan harga komoditas, perlambatan perekonomian Tiongkok, serta pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat. Pemulihan perekonomian juga masih belum merata, dimana perbaikan yang cukup baik terlihat di Amerika Serikat meskipun masih lambat, pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang yang masih rentan dan perlambatan ekonomi yang cukup signifikan terjadi di Tiongkok.
Global economic recovery was still not strong enough throughout the year 2015 whereas economic improvement was still on hold by several factors such as the decline of commodity prices, China’s economy slowdown, as well as the monetary policy tightening by United States of America. Economic recovery was also not spread evenly, where decent improvements occurred in the United States even though still slow, meanwhile the economic recovery in Europe and Japan was still vulnerable, and significant economic slowdown occurred in China.
Tekanan yang terjadi pada perekonomian global turut mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, dimana pertumbuhan masih belum cukup stabil di tahun 2015. Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2015 tercatat sebesar 4,8% (YoY), yang terbilang lebih baik meskipun masih di bawah target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Pertumbuhan perekonomian nasional terkuat terjadi di triwulan IV seiring dengan paket kebijakan Pemerintah Indonesia yang mulai efektif.
The pressure on the global economy also influenced the national economy conditions, in which growth was still not completely stable in 2015. Indonesia’s economic growth in 2015 was recorded at 4.8% (YoY), which is better, although still under the target set in the Revised State Budget (APBN-P) 2015. The strongest national economic growth occurred in the fourth quarter which was in line with the Indonesian Government policy package that was effectively started.
Penguatan tersebut juga didukung dengan nilai tukar Rupiah yang semakin stabil, dimana pada triwulan IV mencatatkan pergerakan yang positif dan menguat 5,9% dari posisi Rp14.653,00 per Dolar Amerika Serikat menjadi
Such reinforcement was also supported by Rupiah exchange rate which is getting stable, where in the fourth quarter recorded a positive movement and strengthened 5.9% from Rp14,653.00 per US Dollar to Rp13,788.00 per
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
19
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rp13.788,00 per Dolar Amerika Serikat. Tingkat inflasi Indonesia hingga akhir tahun 2015 juga tercatat menurun sebesar 3,35% (YoY), dimana angka tersebut merupakan yang terendah sejak Desember tahun 2009.
US Dollar. Indonesia inflation level until the end of 2015 also recorded a decrease of 3.35% (YoY), which was the the lowest since December 2009.
Perbaikan iklim perekonomian nasional tersebut serta faktor eksternal lain seperti peningkatan harga komoditas gula di semester II tahun 2015 turut mempengaruhi kinerja PT RNI (Persero) di sepanjang tahun 2015, yang mulai menunjukan perbaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebagian besar indikator kinerja keuangan Perusahaan tumbuh dan hal tersebut juga tidak lepas dari peran seluruh insan PT RNI (Persero) yang telah bekerja keras untuk meningkatkan kinerjanya di sepanjang tahun 2015.
Those national economic climate improvement and other external factors such as the increase in sugar commodity price in the second semester of 2015 also influenced the performance of PT RNI (Persero) throughout 2015, which began to show improvement compared with the previous year. Most of the financial performance indicators of the Company showed growth which is part of the roles from all people of PT RNI (Persero) who have worked hard to improve its performance throughout 2015.
PENILAIAN KINERJA DIREKSI Dewan Komisaris menilai Direksi telah berupaya dengan baik dalam menghadapi beragam tantangan yang ada di tahun 2015 dan dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan cukup baik. Di tahun 2015, Perusahaan mencatatkan pertumbuhan pada penjualan sebesar 13,31% atau Rp661,76 miliar dari Rp4.971,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5.632,86 miliar di tahun 2015. Jumlah penjualan tersebut telah berhasil mencapai 90,49% dari target penjualan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 sebesar Rp6.224,69 miliar.
BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE ASSESSMENT The Board of Commissioners considered that the Board of Directors has done well in facing various challenges in 2015 and utilized any opportunities fairly. In 2015, the Company recorded a growth in sales by 13.31% or Rp661.76 billion from Rp4,971.10 billion in 2014 to Rp5,632.86 billion in 2015. The total sales has reached 90.49% from the sales target set in the Company Budget Plan (RKAP) 2015 amounted to Rp6,224.69 billion.
Seiring dengan pertumbuhan penjualan tersebut, laba bersih Perusahaan juga berhasil tumbuh sebesar 120,88% dari (Rp330,53) miliar di tahun 2014 menjadi Rp69,00 miliar di tahun 2015.
Along with the sales growth, the Company’s net profit also successfully grew by 120.88% from (Rp330.53) billion in 2014 to Rp69.00 billion in 2015.
Dewan Komisaris juga menilai bahwa Direksi telah menerapkan beberapa strategi korporasi yang dapat memperkuat peningkatan kinerjanya secara berkelanjutan. Pada tahun 2015, strategi tersebut difokuskan untuk mempertajam peran PT RNI (Persero) sebagai Investment Holding, meningkatkan sinergi antar anak perusahaan untuk menciptakan daya saing, optimalisasi bisnis inti dan aset perusahaan, pengembangan bisnis berbasis kompetensi inti, serta pemutakhiran sistem, alat dan teknologi.
The Board of Commissioners also considered that the Board of Directors has implemented several corporate strategies to strengthen the performance on an ongoing basis. In 2015, the strategy focused on sharpening the role of PT RNI (Persero) as Investment Holding, improving synergy among subsidiaries to create competitiveness, optimizing core business and assets, developing business with competency-based, as well as updating system, tools and technology.
Penerapan strategi tersebut diharapkan akan dapat menjadi pijakan awal yang kuat untuk memasuki fase tahun 2016-2020 sebagai fase “Konsolidasi dan Pemantapan” sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Direksi. Dengan perumusan fase tersebut, Perusahaan diharapkan dapat membangun kembali landasan yang kuat dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis serta tuntutan kompetisi yang ada di masa mendatang.
The strategy implementation is expected to become a strong starting point to enter 2016-2020 as a phase of “Consolidation and Stabilization” which have been formulated by the Board of Directors. With this phase formulation, the Company is expected to rebuild a strong foundation to face changes in the business environment and demands of competition in the future.
20
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA Perusahaan masih memiliki prospek usaha yang cerah, seiring dengan prospek usaha dari seluruh anak perusahaan di industri gula, farmasi, sawit, perdagangan dan lainnya. Untuk itu, Dewan Komisaris menilai, Perusahaan harus dapat benar-benar memetakan setiap peluang yang ada dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Di sisi lain, Perusahaan juga harus terus memastikan optimalisasi bisnis inti, peningkatan sinergi antar anak perusahaan, untuk dapat meningkatkan daya saing Perusahaan.
PERSPECTIVE ON BUSINESS PROSPECTS The company still has bright business prospects, along with business prospects of all subsidiaries in the sugar industry, pharmaceutical, palm oil, trading and others. Therefore, the Board of Commissioners considered that the Company should be able to map out every opportunities and utilize it well. On the other hand, the Company also needs to continuously ensuring the optimization of core business, improving synergy among subsidiaries, in order to enhance the Company’s competitiveness.
Penerapan Fungsi Pengawasan dan Penilaian Kinerja Komite Dewan Komisaris terus berkomitmen untuk meningkatkan fungsi pengawasannya terhadap pengelolaan Perusahaan, baik dari setiap tindakan maupun kebijakan yang diambil. Peningkatan fungsi pengawasan tersebut sejalan dengan komitmen Dewan Komisaris untuk meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness.
Implementation Of Supervision Function And aSSESSMENT ON THE Committee’S PERFORMANCE The Board of Commissioners is committed to improve the supervisory function on the Company’s management, either from any action or policies taken. The improvement of supervisory function was in-line with the Board of Commissioners’ commitment to improve the good corporate governance implementation in accordance with the principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.
Dewan Komisaris menilai bahwa sepanjang tahun 2015, Komite-Komite yang berada di bawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko, telah melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Komite Audit telah memaparkan temuan-temuan yang harus segera diatasi oleh Perusahaan dan Komite Manajemen Risiko telah memberikan paparan atas potensi risiko yang harus dapat diantisipasi oleh Perusahaan. Sehingga di tahun 2015, Perusahaan berhasil meminimalisir potensi kerugian bisnis, fokus pada peningkatan kinerja dan dapat membukukan pertumbuhan.
The Board of Commissioners considered that throughout 2015, the Committees under the Board of Commissioners, namely the Audit Committee and Risk Management Committee, have performed their duties and functions well. The Audit Committee has presented the findings which must be overcome by the Company and Risk Management Committee has presented on the potential risks that must be anticipated by the Company. Therefore, in 2015, the Company successfully mitigated the potential loss of business, focused on improving performance and achieved growth.
perubahan Komposisi Dewan Komisaris
changes in the BOARD OF COMMISSIONERS’ composition In 2015, in accordance with the resolutions of the General Meeting of Shareholders (GMS) there were changes in the new composition of the Board of Commissioners namely, Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo as President Commissioner, Mr. Ainun Naim, Mr. Nathan Junino Jahja, Mr. Suripto, and Mr. Aditya Dhanwantara as the Commissioners, who were appointed based on Decree Letter SK-56/MBU/5/2015 on May 5, 2015. With such changes on the composition, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to say thank you for the dedication and guidance from Mr. Soeparto as the previous President Commissioner.
Pada tahun 2015, sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdapat perubahan susunan anggota Dewan Komisaris baru menjadi, Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo selaku Komisaris Utama, Bapak Ainun Naim, Bapak Nathan Junino Jahja, Bapak Suripto, dan Bapak Aditya Dhanwantara selaku Komisaris Perusahaan, yang diangkat berdasarkan SK-56/MBU/5/2015 pada tanggal 5 Mei 2015. Dengan pergantian susunan tersebut, maka atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan arahan Bapak Soeparto selaku Komisaris Utama sebelumnya.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
21
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penutup Atas nama Dewan Komisaris, kami mengucapkan terimakasih atas kerja keras jajaran Direksi dan seluruh karyawan untuk mencapai pertumbuhan kinerja di tahun 2015. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada segenap Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan dan mitra bisnis atas dukungan yang diberikan kepada PT RNI (Persero).
CLOSING On behalf of the Board of Commissioners, we would like to express our gratitude for the hard work from the Board of Directors and all employees in achieving the growth performance in 2015. We would like also to express our gratitude to all the Shareholders, Stakeholders and business partners for the support given to PT RNI (Persero).
Kami mengharapkan kerja keras, dukungan dan kepercayaan tersebut tidak berhenti sampai di sini, namun dapat terus diberikan sehingga PT RNI (Persero) dapat meraih hasil yang lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang.
We hope the hard work, support, and trust will not stop here, but remain to be given continuously, so that PT RNI (Persero) can achieve better results in the years to come.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo Komisaris Utama President Commissioner
22
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
PG Krebet Baru, Malang PG Krebet Baru, Malang
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
23
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN direksi The Board Of Directors’ Report
2
24
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
3
1
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
5
4
1. B. Didik Prasetyo Direktur Utama President Director 2. M. Yana Aditya Direktur Keuangan Finance Director 3. Elka Wahyudi Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Business Control and Risk Management Director 4. Agung P. Murdanoto Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director 5. Djoko Retnadi Direktur SDM dan Manajemen Aset Human Resources and Asset Management Director ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
25
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
LAPORAN direksi The Board Of Directors’ Report
B. Didik Prasetyo Direktur Utama President Director
26
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,
Dengan bangga kami sampaikan bahwa PT RNI (Persero) telah berhasil melewati tahun 2015 yang penuh dengan dinamika dan tantangan baik dari sisi eksternal dan internal. Hingga akhir tahun 2015, PT RNI (Persero) berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif dibandingkan dengan tahun sebelumnya seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang juga mengarah positif. dear honored SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS, We proudly stated that PT RNI (Persero) has successfully passed the year 2015 that was fully dynamic and filled with challenges both from external and internal aspects. Until the end of 2015, PT RNI (Persero) has successfully recorded positive growth compare with the previous year in accordance with the positive national economic growth.
Tantangan Tahun 2015 Pada tahun 2015, perekonomian global menunjukan pemulihan namun masih lemah. Ekonomi global di tahun 2015 tumbuh lebih rendah sebesar 3,1% dari perkiraan awal sebesar 3,5% dan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar 3,4%. Selain pertumbuhan yang berjalan lambat, pertumbuhan ekonomi global juga berlangsung tidak merata. Perekonomian negara maju seperti Kawasan Eropa berhasil tumbuh 1,6% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar 0,9%, Jepang yang tumbuh 0,6% di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 yang terkoreksi sebesar 0,03% dan Amerika Serikat yang membaik namun tertahan dengan pertumbuhan sebesar 2,4% di tahun 2015. Sementara perekonomian negara berkembang menunjukan tren melambat dari 4,6% di tahun 2014 menjadi 4,0% di tahun 2015 yang dipicu oleh perlambatan dan rebalancing secara bertahap aktivitas perekonomian Tiongkok, rendahnya harga komoditas energi, dan pengetatan bertahap kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Di tengah tantangan yang cukup berat di tahun 2015, sebagai bagian dari negara berkembang, perekonomian Indonesia mencatat kinerja yang positif dan stabilitas
Challenges in 2015 In 2015, the global economy has recovered in general but was still weak. The global economy in 2015 grew by 3.1%, lower than the initial projection of 3.5% and lower than in 2014, which was 3.4%. In addition to slow growth, global economy growth was also not spreadout. The economy of developed countries such as European Union has managed to grow by 1.6% in 2015 compared to 2014 that was recorded at 0.9%, Japan grew by 0.6% in 2015 compared with 2014 that declined by 0.03% and the United States of America that improved but was on hold with growth of 2.4% in 2015. Meanwhile the economy of developing countries showed a slowed trend from 4.6% in 2014 to 4.0% in 2015, which was triggered by slowdown and gradual rebalancing of China economy activities, lower energy commodity prices and gradual tightening of monetary policy of the United States of America (USA).
In the midst of tough challenges in 2015, as part of developing country, Indonesia economy recorded positive performance and macroeconomic stability.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
27
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
makroekonomi yang terjaga. Hal tersebut dapat terlihat pada tingkat inflasi yang kembali pada kisaran sasarannya 4±1%, defisit transaksi berjalan yang menurun ke sekitar 2% dari PDB, dan nilai tukar rupiah yang terkendali utamanya pada triwulan IV tahun 2015. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang menunjukan tren menurun mulai menemukan titik balik untuk lebih baik pada triwulan IV tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 tercatat sebesar 4,8% yang menurun dibandingkan dengan tahun 2014 yang tercatat sebesar 5,0%, namun masih relatif tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara berkembang lainnya.
This can be seen in the inflation rate that returned to the target range of 4±1%, current account deficit decreased to approximately 2% of GDP, and the controlled exchange rate primarily in the fourth quarter of 2015. In addition, the economic growth showed a decline trend decline that began to find a turning point to be better in the fourth quarter of 2015. Indonesia economic growth in 2015 was 4.8% which decreased compared to 2014 that was 5.0%, but was still relatively high compared to the economic growth of other developing countries.
Secara keseluruhan, stablitas harga bahan pokok masih terkendali sepanjang tahun 2015, meskipun dampak El-Nino masih dirasakan di beberapa wilayah hingga akhir tahun 2015. Peningkatan harga bahan pokok domestik mulai bergerak menjelang akhir tahun 2015 dengan peningkatan yang cukup tajam pada komoditas cabai merah (kriting dan biasa) serta bawang merah. Beberapa komoditas lain utamanya pertanian juga mengalami peningkatan namun tidak signifikan termasuk gula pasir.
Overall, the price stability of basic commodities remained under control throughout 2015, despite some areas that still experienced the impact of El-Nino by the end of 2015. The increase domestic basic commodities prices began to move towards the end of 2015 with a sharp increase in red chili commodity (kriting and regular) and onion. Other commodities, primarily agriculture also increased, but not significant, including sugar.
Kinerja Tahun 2015 Secara umum, kinerja PT RNI (Persero) di tahun 2015 jauh lebih baik daripada kinerja di tahun 2014. Hal tersebut didorong oleh pembenahan internal yang dilakukan oleh Perusahaan serta didukung oleh perbaikan faktor eksternal utamanya di semester II tahun 2015, seperti perbaikan pertumbuhan perekonomian Indonesia, nilai tukar Rupiah, tingkat inflasi dan peningkatan harga komoditas gula.
PERFORMANCE in 2015 In general, the performance of PT RNI (Persero) in 2015 was better than the performance in 2014. This improvement was driven by the internal improvement conducted by the Company and also supported by the external factors improvement primarily on the second semester of 2015, such as the recovery of Indonesia economic growth, Rupiah exchange rate, inflation rate, and the increased commodity price of sugar.
Di tahun 2015, produksi gula meningkat sebesar 0,91% dari 318.749 ton di tahun 2014 menjadi 321.652 ton di tahun 2015. Peningkatan produksi juga terjadi pada komoditi teh sebesar 13,07% atau 503 ton mencapai 4.351 ton di tahun 2015, produksi obat-obatan yang secara umum meningkat selain serbuk atau campuran, produksi alat kesehatan yang juga meningkat selain sarung tangan, serta produksi perdagangan yang meningkat selain kulit. Sementara penurunan terjadi pada produksi CPO dan PK dikarenakan rendahnya produktivitas kebun, produksi karet juga menurun dikarenakan umur tanaman yang sudah tua. Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp5.632,86 miliar di tahun 2015, yang tumbuh sebesar 13,31% atau Rp661,76 miliar dari Rp4.971,10 miliar di tahun 2014. Penjualan utama berasal dari kelompok industri gula sebesar Rp2.302,70 miliar (40,88%), kelompok industri farmasi dan alat kesehatan sebesar Rp1.675,85 miliar (29,75%), kelompok perdagangan umum sebesar Rp1.289,81 miliar (21,39%), dan kelompok perkebunan sebesar Rp364,49 miliar (6,47%).
In 2015, sugar production increased by 0.91% from 318,749 tons in 2014 to 321,652 tons in 2015. The increased production also occurred in tea commodity by 13.07% or 503 tons and reached 4,351 tons in 2015, production of medicines in general increased other than powder or mixtures, production of healthcare also increased other than gloves product, and trading production also increased other than leather. Meanwhile a decrease occurred in CPO and PK production due to low plantation productivity, rubber production also dropped due to the aged plants. The Company recorded sales amounted to Rp5,632.86 billion in 2015, grew by 13.31% or Rp661.76 billion from Rp4,971.10 billion in 2014. Sales was contributed mainly from the sugar industry group amounted to Rp2,302.70 billion (40.88%), pharmaceutical and healthcare industry group amounted to Rp1,675.85 billion (29.75%), general trading group amounted to Rp1,289.81 billion (21.39%), and plantation group amounted to Rp364.49 billion (6.47%).
Hingga akhir tahun 2015, Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp69,00 miliar yang meningkat sebesar 120,88% dari tahun 2014 yang mencatat kerugian sebesar– Rp330,53 miliar. Peningkatan tersebut berhasil dicapai seiring dengan peningkatan penjualan dan kinerja laba dari pilar industri gula, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan umum.
By the end of 2015, the Company recorded net profit amounted to Rp69.00 billion, increased by 120.88% from 2014 that was recorded a loss amounted to Rp330.53 billion. Such improvements achieved in line with increasing of sales and profit performance from the sugar, pharmaceuticals and healthcare, as well as general trading pillar industries.
28
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Kebijakan Strategis Tahun 2015 Sepanjang tahun 2015, Perseroan melakukan beberapa langkah strategis untuk mencapai sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015. Adapun kebijakan strategis yang diambil oleh manajemen di tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Strategic Policies in 2015 Throughout 2015, the Company has taken several strategic actions to achieve goals as stated in the Work Plan and Budget (CBP) of 2015. The strategic policies taken by the management in 2015 were as follows:
Bidang Keuangan 1. Optimalisasi dana pada anak perusahaan dengan menerapkan cash management sebagai alternatif pendanaan bagi grup. 2. Investasi hanya dilakukan pada lingkungan Industri yang prospektif dan pengembangan yang memberikan nilai tambah perusahaan melalui FS dan Kajian Risiko yang memadai. 3. Pinjaman modal kerja kepada anak perusahaan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian pendanaan. 4. Setiap pengeluaran biaya harus selalu dimonitor dan mengacu pada anggaran yang telah ditetapkan.
Financial Aspect 1. Optimization of funds to subsidiaries by implementing cash management as an alternative financing for the group. 2. Investment is only performed on prospective industry environment and development that provides added values for the Company through the FS and adequate Risk Assessment. 3. Working capital loan to subsidiaries as part of efforts to increase the independence of funding.
Bidang Organisasi dan Manajemen 1. Melaksanakan pemetaan kompetensi manajerial bekerjasama dengan pihak independen yang kompeten. 2. Mewajibkan seluruh jajaran manajemen untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan pengelolaan strategis, pengelolaan bisnis dan pengelolaan operasi. 3. Sebagai konsekuensi pertumbuhan perusahaan yang dikehendaki, pengembangan SDM dipandang sebagai investasi. 4. Mendorong RUPS menghasilkan keputusan efektif bagi pengembangan perusahaan. 5. Grup Holding secara efektif memantau dan membina anak perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip tata-kelola yang baik (GCG). 6. Kegiatan operasional dan investasi dijalankan dengan memperhatikan aspek pengelolaan risiko.
Organizational and Management Aspect 1. Implementing managerial competency mapping cooperate with the competent independent parties.
Bidang Operasional 1. Perencanaan produksi disusun dengan memperhatikan kepentingan atau tujuan perusahaan jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang. 2. Fokus perencanaan produksi adalah peningkatan daya saing jangka panjang dengan pesaing barang impor sebagai rujukan melalui: • Investasi efektif untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pangsa pasar. • Investasi efektif untuk meningkatkan kualitas produk. • Investasi efektif untuk mendukung pasar produk retail guna memperoleh nilai tambah yang makin besar. • Investasi efektif untuk mengantisipasi permasalahan operasional khususnya terkait, isu lingkungan hidup, isu kelangkaan tenaga kerja, isu upah yang makin mahal, isu penghematan penggunaan energi dan lain-lain, sebagai berikut:
Operational Aspect 1. Production planning is prepared by taking into account the short-term, medium-term and long-term interests or objectives of the Company. 2. Focus of production planning is to increase long-term competitiveness of imported goods with competitors as a reference through: • Effective investment to increase production capacity and market share. • Effective investment to improve product quality.
4. Each expenses should always be monitored and refers to a set budget.
2. Requiring all levels of management to participate in education and training of strategic management, business management and operations management. 3. As a consequence of the desired growth, human resources development is seen as an investment. 4. Encouraging GMS to produce effective decisions for the development of the Company. 5. Holding Group effectively assists and nurtures the subsidiaries by taking into account the principles of good governance (GCG). 6. The operational activities and investments are carried out by taking into account risk management aspect.
•
Effective investment to support retail product markets in order to obtain greater added values.
•
Effective investment to anticipate the operational issues especially related with, environmental issues, lack of labor issues, higher wage issues, energy saving issues, and so on, as follows:
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
29
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
-
Laporan Manajemen Management Report
Penguatan mekanisasi pertanian. Optimalisasi aplikasi pupuk organik. Optimalisasi penggunaan energi. Pengamanan ketaatan atas regulasi terkait Lingkungan Hidup. • Pengembangan sistem dan prosedur operasi (SOP) yang Investasi efektif mendorong pencapaian kinerja tinggi baik individu maupun kerjasama tim. • Pengembangan sistem pengawasan operasional yang efektif agar mampu berfungsi sebagai media early warning system atas penyimpangan atau risiko ketidaktercapaian target. • Operasional untuk mendukung pasar produk retail guna memperoleh nilai tambah yang semakin besar. 3. Kinerja operasional secara simultan diarahkan pada pencapaian target: Produksi, Produktivitas, Mutu Produk dan HPP full costing dengan produk impor sejenis sebagai rujukan (benchmark).
Profil Perusahaan Company Profile
•
•
•
- Agriculture mechanism strengthening. - Organic fertilizers application optimization. - Energy using optimization. - Securing the compliance on related regulations to the Environment. Development of systems and operating procedures (SOP) that is investment effective to encourage the achievement of high performance in both individuals and team work. Development of effective operational monitoring system that is able to serve as a media of early warning system on any fraud or lack of risk on targets achievement. Operations to support the retail products market in order to obtain greater added value.
3. The operational performance is simultaneously directed at achieving the target of: Production, Productivity, Product Quality and full costing cost of goods sold with similar imported products as a reference (benchmark).
4. Perusahaan memandang petani sebagai mitra strategis perusahaan yang harus dilindungi kepentingannya serta didorong agar tetap mendapatkan profit yang layak. Perusahaan mengembangkan mekanisme kerjasama saling menguntungkan, saling percaya melalui proses yang Transparan, Bertanggungjawab dan Adil. 5. Perusahaan bekerjasama dengan lembaga penelitian untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna yang relevan dan efektif mendorong peningkatan produksi, produktivitas dan penurunan HPP.
4. The Company considers farmers as strategic partner for the Company whose interests needs to be protected and encouraged to continuously earning the desirable profit. The Company develops the mechanism of mutual cooperation, mutual trust through Transparent, Responsible and Fair process.
Bidang Pengembangan 1. Pengembangan produk dilakukan dengan berhati-hati melalui studi kelayakan (FS) yang komprehensif serta rencana manajemen risiko yang memadai. 2. Pengembangan produk baru dilakukan dengan semaksimal menggunakan sumberdaya yang ada agar sekaligus dapat meningkatkan produktivitas/nilai tambah idle/non productive asset dan SDM. 3. Pengembangan terkait bisnis yang ada saat ini dilakukan untuk tujuan • Pencapaian HPP produk yang lebih bersaing. • Peningkatan kapasitas produksi agar dicapai skala keekonomian dan lebih memiliki daya saing.
Development Aspect 1. Development of products is carried out prudently through comprehensive feasibility study (FS) and adequate risk management plan. 2. New product development is conducted optimally by using the available resources in order to increase productivity/idle added value/non productive asset and HR. 3. Development of existing business is taken with the purpose to • Achieve more competitive cost of goods sold of the product. • Increase production capacity in order to achieve economies of scale and become more competitive. 4. Organization restructuring is aimed to simplify the organization and cost efficiency to improve the ability in earning its profits and competitiveness.
4. Restrukturisasi organisasi (anak perusahaan) ditujukan untuk penyederhanaan organisasi dan efisiensi biaya untuk meningkatkan kemampuan menghimpun laba dan daya saingnya. 5. Pengembangan bisnis juga dikaitkan dengan fungsi BUMN sebagai pendukung program pemerintah, khususnya program pemerintah terkait ketahanan, dan swasembada pangan serta stabilisasi harga pangan. 6. Pengembangan produk yang dikelola secara profesional oleh tim yang kompeten. Perusahaan menyiapkan sistem pengelolaan dan SDM yang memadai untuk hal tersebut.
30
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
5. The Company cooperates with research institutes to apply appropriate technologies that are relevant and effective to drive the improvement of production, productivity and decrease cost of goods sold.
5. Business development is also associated with SOE function as supporter of the government programs, particularly government programs related to resilience and food self-sufficiency as well as the stabilization of food prices. 6. Product development that is managed professionally by competent team. The Company has prepared management systems and adequate human resources for this matter.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Bidang Pemasaran 1. Perusahaan concern terhadap pengembangan kompetensi pemasaran untuk: • Mendorong nilai tambah atas produk yang sudah ada, gula, CPO, teh dll. • Mendorong pengembangan produk baru agar lebih cepat mencapai skala keekonomian dan menghasilkan kontribusi laba. 2. Perusahaan mendorong proses peningkatan kompetensi pemasaran melalui: • Mengembangkan organisasi yang khusus melaksanakan fungsi pemasaran. • Bekerjasama dengan lembaga dan ahli di bidang pemasaran. • Bekerjasama dengan mitra strategis yang kompeten baik untuk pasar lokal maupun ekspor. • Menetapkan kriteria kompetensi mitra strategis untuk pengembangan pasar baik untuk pasar lokal maupun ekspor. • Mengalokasikan anggaran kegiatan pemasaran yang memadai. 3. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan perencanaan yang memadai sehingga pengeluaran biaya dapat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. 4. Perusahaan memberdayakan anak perusahaan di kelompok perdagangan untuk semaksimal mungkin melaksanakan fungsi distribusi agar dapat turut menikmati penambahan nilai yang terjadi.
Marketing Aspect 1. The Company concerns about the development of marketing competencies to: • Promote added value on existing products, sugar, CPO, tea, etc. • Encourage the development of new products in order to accelerate the achievement on economies of scale and generate profit contribution. 2. The Company encourages the process of improving the marketing competence by: • Developing a special organization carrying out the function of marketing. • Collaborating with institutions and experts in the field of marketing. • Collaborating with competent strategic partner both for local and export markets. • Establishing competency criteria for strategic partner in market development for both local and export markets. • Allocating adequate budget of marketing activities. 3. Marketing activities are carried out with adequate planning so that expenses can be measurable and accountable. 4. The Company empowers its subsidiaries in trading group to carry out the distribution functions optimally to be able to earn the additional value occurred.
Prospek Usaha
BUSINESS PROSPECT PT RNI (Persero) managed several types of industries including agribusiness industry, pharmaceutical and healthcare industry, as well as general trading. Agribusiness industry which consists of plantation and agriculture is the Company’s main business pillar, which contributed the largest profit. Sugarcane-based agribusiness industry is one of the Indonesian economy’s strategic commodities, and becomes a basic need that directly influences the inflation rate. The improvement of national sugar production becomes one of the Government’s food self-sufficiency programs, and the Government has taken various efforts to achieve 2019 sugar selfsufficiency. Indonesia Sugar Association noted that the Indonesian sugar production was targeted amounted to 4 million tons per year, but the realization was still on the position of 2.5 million tons per year. Thus, it can be said that sugarcane-based Agribusiness still has a good opportunity and business prospects. Meanwhile, the palmbased Agribusiness industry can also grow in accordance with the increasing consumption and demand of CPO every year. In addition, PT RNI (Persero) also has quite big opportunities in pharmaceutical and healthcare industry as well as trading given with large scope of the industries. Various development efforts continuously conducted on these industries, therefore it is expected that PT RNI (Persero) can obtain optimum results in the future.
PT RNI (Persero) mengelola beberapa jenis industri yang meliputi industri agribisnis, industri farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan umum. Industri agribisnis yang terdiri perkebunan dan pertanian merupakan pilar utama bisnis Perusahaan, yang memberikan kontribusi terbesar atas perolehan laba. Industri agribisnis berbasis tebu merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia, dan menjadi kebutuhan pokok yang memiliki pengaruh langsung terhadap laju inflasi. Peningkatan produksi gula nasional menjadi salah satu program swasembada pangan Pemerintah, dan Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mewujudkan swasembada gula 2019. Asosiasi Gula Indonesia mencatat produksi gula Indonesia ditargetkan 4 juta ton pertahun, namun realisasi pencapaiannya masih berada di posisi 2,5 juta ton pertahun. Sehingga, dapat dikatakan bahwa agribisnis berbasis tebu masih memiliki peluang dan prospek usaha yang baik. Sementara industri agribisnis berbasis kelapa sawit juga masih dapat tetap berkembang seiring meningkatkan konsumsi dan permintaan CPO setiap tahunnya. Selain itu, PT RNI (Persero) juga masih memiliki peluang yang cukup besar untuk industri farmasi dan alat kesehatan serta perdagangan dengan ruang lingkup industri tersebut yang cukup luas. Beragam upaya pengembangan terus dilakukan terhadap industri-industri tersebut, sehingga diharapkan PT RNI (Persero) dapat memperoleh hasil yang optimal ke depannya. Untuk memanfaatkan peluang yang ada, RNI telah merumuskan beberapa strategi korporasi dan bisnis yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
To utilize the existing opportunities, RNI has formulated several corporate and business strategies as stated in the Company’s Long Term Plan. The focus of RNI’s 2015
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
31
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Adapun fokus dari strategi korporasi RNI di tahun 2015 antara lain adalah mempertajam peran RNI sebagai Investment Holding, meningkatkan sinergi antar anak perusahaan untuk menciptakan daya saing, optimalisasi bisnis inti dan aset perusahaan, pengembangan bisnis berbasis kompetensi inti, serta pemutakhiran sistem, alat dan teknologi. Sementara untuk strategi bisnis, RNI merumuskan strategi yang berbeda untuk setiap pilar usahanya.
corporate strategies, among others, are to sharpen the role of RNI as Investment Holding, improve synergies between subsidiaries to create competitiveness, coptimize the core business and assets, develop core competenciesbased business, as well as updates systems, tools and technologies. Meanwhile for business strategies, RNI formulated different strategies for each of its business pillars.
Fokus strategi bisnis pilar industri Agrobisnis meliputi peningkatan jumlah pasokan bahan baku, peningkatan efisiensi biaya produksi dan perbaikan parameter produksi. Strategi bisnis pilar industri farmasi dan alat kesehatan difokuskan pada perbaikan kualitas produk dan layanan untuk mendukung perbaikan harga jual, terbentuknya organisasi pemasaran yang handal, pertumbuhan penjualan tiap tahun yang terus meningkat, pengembangan produk baru atau perubahan diferensiasi produk, peningkatan marjin penjualan dan penurunan biaya produksi. Strategi bisnis pilar industri distribusi dan perdagangan difokuskan kepada penerapan ISC (Integrated Supply Chain) bagi semua anak perusahaan, ekspansi pasar secara bertahap dan prudent, peningkatan kinerja bisnis yang ada melalui perbaikan infrastruktur dan manajemen, perbaikan level of services, serta perluasan area pemasaran dan layanan. Sementara strategi pilar industri properti difokuskan untuk menciptakan aset properti yang dimiliki menjadi lebih produktif.
The business strategy’s focus of Agribusiness industry pillar comprising of increasing the number of raw material supply, increasing efficiency in production costs and improving production parameters. Business strategy of the pharmaceutical and healthcare industry business pillars focused on improving the quality of products and services to support improvements of selling price, establishing a reliable marketing organization, growing the ever increasing annual sales, developing new products or product differentiation changes, increasing sales margin and reducing in production costs. Business strategy of distribution and trading industry pillar focused on the application of ISC (Integrated Supply Chain) for all subsidiaries, gradual and prudent market expansion, enhancing the performance of existing businesses through infrastructure and management improvement, level of services improvement, and expanding the marketing and services area. Meanwhile the strategy of property industry pillar focused to create owned property assets to become more productive.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT RNI (Persero) is committed to improve the quality of good corporate governance (GCG) implementation in every aspect of business and at all levels of organization. Efforts of improvement are not only taken to fulfill the prevailing law (beyond compliance), but refers to best practices in accordance with the GCG principles.
PT RNI (Persero) terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di setiap aspek kegiatan usaha dan di seluruh tingkatan dalam organisasi. Upaya peningkatan tersebut dilakukan tidak hanya untuk memenuhi peraturan perundangundangan yang berlaku (beyond compliance), namun mengacu pada best practices sesuai dengan prinsipprinsip GCG. Setiap tahunnya, Perusahaan melakukan assessment atau penilaian terhadap penerapan GCG sebagai upaya evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengacu pada perhitungan skor berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No.: SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evalausi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. Ada 6 (enam) aspek yang diuji yang terdiri dari: 1) Komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan; 2) Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal; 3) Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas; 4) Direksi; 5) Pengungkapan informasi dan transparansi; dan 6) Aspek lainnya.
Each year, the Company conducts assessment of GCG implementation as an evaluation effort for improvement in the future. The assessment was taken by referring to the score calculation based on Decree of the Ministry of SOEs’ Secretary No.: SK-16/S.MBU/2012 concerning Indicator/Assessment and Evaluation Parameter on Good Corporate Governance implementation in State Owned Enterprises. There are 6 (six) aspects tested comprising of: 1) Commitment to the implementation of good corporate governance on an ongoing basis; 2) Shareholders and GMS/Capital Owner; 3) The Board of Commissioners/ Supervisory Board; 4) The Board of Directors; 5) Disclosure of information and transparency; and 6) other aspects.
Dari hasil penilaian tersebut, Perusahaan akan melakukan tindak lanjut rekomendasi (area of improvement) untuk meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik ke depannya. Peningkatan tersebut
From the assessment’s results, the Company will conduct a recommendations follow-up (area of improvement) to improve the quality of good corporate governance implementation in the future. The improvement was
32
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas guna memberikan shareholder value yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika setiap tahunnya.
conducted to improve a successful business and accountability in order to provide sustainable shareholders value by considering the interests of other stakeholders, in accordance with the prevailing laws and ethical values annually.
Perubahan Komposisi Direksi Sesuai dengan SK-57/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Pemberhentian Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan SK-101/MBU/6/2015 tanggal 23 Juni 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), susunan Dewan Direksi berubah menjadi B. Didik Prasetyo selaku Direktur Utama, Bapak Muchammad Yana Aditya selaku Direktur Keuangan, Bapak Agung Primanto Murdanoto selaku Direktur Pengembangan Usaha & Investasi, Bapak Elka Wahyudi selaku Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko, dan Bapak Djoko Retnadi selaku Direktur SDM dan Manajemen Aset.
CHANGES IN THE BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITION In accordance with SK-57/MBU/5/2015 on May 5, 2015 on Dismissal of President Director of Limited Liability Company (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) and SK-101/MBU/6/2015 on June 23, 2015 concerning Dismissal and Appointment of the Board of Directors’ Members of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), the Boards of Directors’ composition changed into B. Didik Prasetyo as President Director, Mr. Muchammad Yana Aditya as Finance Director, Mr. Agung Primanto Murdanoto as Business Development & Investment Director, Mr. Elka Wahyudi as Business Control & Risk Management Director, and Mr. Djoko Retnadi as Human Resources and Asset Management Director.
Penutup Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Dewan Komisaris atas arahannya kepada Direksi, sehingga PT RNI (Persero) dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja di tahun 2015 ini. Kami juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya untuk meraih pencapaian yang lebih baik di sepanjang tahun. Terimakasih juga kami ucapkan kepada segenap Pemegang Saham, Pemangku Kepentingan lainnya dan mitra bisnis, atas dukungan dan kepercayaannya kepada RNI selama ini yang kami harapkan dapat terus diberikan di masa mendatang.
CLOSING Finally, we would like to express our highest gratitude to the Board of Commissioners for the guidance to the Board of Directors, so that PT RNI (Persero) recorded performance growth in 2015. We would like also to express our highest appreciation to all of employees for their dedication and hard work to achieve better performance throughout the year. We would like also to express our gratitude to all Shareholders, other Stakeholders and business partners for their support and trust in RNI which we expect to continue to be given in the coming future.
Mari bersama-sama kita bangkitkan kinerja PT RNI (Persero) agar mampu mewujudkan kejayaannya dalam suasana yang harmonis guna menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan mengoptimalkan kinerja di segala aspek dan membukukan pertumbuhan yang lebih baik lagi, serta siap untuk menghadapi segala macam tantangan di masa depan.
Together, let us improve the performance of PT RNI (Persero) to be able to realize its glory in harmony and embrace the brighter future by optimizing performance in all aspects and earning better growth, as well as ready to face any challenges ahead in the future.
RNI Bangkit, RNI Jaya. Harmoni Yes Yes Yes!
RNI Go, RNI Glory. Harmony Yes Yes Yes!
Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors,
B. Didik Prasetyo Direktur Utama President Director
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
33
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 STATEMENT BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE ANNUAL REPORT 2015
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO)
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Tbk for 2015 is presented in its entirety and we are fully responsible for the truthfulness of the contents in the Annual Report of the Company.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is here by made in all truthfulness.
Jakarta, 2016 Dewan Komisaris, The Board of Commissioners,
Mirzawan Puri Dwi Nurtjahyo Komisaris Utama President Commissioner
Junino Jahja Komisaris Commissioner
Aditya Dhanwantara Komisaris Commissioner
Ainun Naim Komisaris Commissioner
Suripto Komisaris Commissioner
Direksi, The Board of Directors,
B. Didik Prasetyo Direktur Utama President Director
M. Yana Aditya Direktur Keuangan Finance Director
34
Elka Wahyudi Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Business Control and Risk Management Director
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Agung P. Murdanoto Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director
Djoko Retnadi Direktur SDM dan Manajemen Aset Human Resources and Asset Management Director
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
35
BERTUMBUH MELALUI PENGALAMAN GEMILANG Growing Through Glorious Experience
36
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
37
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
informasi perusahaan Company Information
38
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Nama Perusahaan Company name: PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Alamat Kantor Office Address Kantor Pusat Head Office Gedung RNI RNI Building Jl. Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan Jakarta 12950 Telp. : (021) 252 3820 Fax : (021) 520 2827 Email :
[email protected] Website : www.rni.co.id Tanggal Pendirian Establishment Date 12 Oktober 1964 October 12, 1964 Dasar Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment Undang-Undang Nomor 9/1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 5/1974 Law No. 9/1969 and Government Regulation No. 5/1974 Akta Pendirian Deed of Establishment Akta No. 5 dari Notaris Ny Adasiah Harahap, SH tanggal 12 Oktober 1964 Deed No. 5 By Notary Ny Adasiah Harahap, SH Dated October 12, 1964 Perubahan Nama dan Status Perusahaan Changes of the Name and Company Status Berdasarkan Undang-Undang No. 6 tahun 1968 dan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1974, PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia disesuaikan bentuk hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama yang sama. Pursuant to Law No. 6 1968 and Government Regulation No. 5 1974, PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia PPEN Changed Its Legality Into Limited Liability Company (Persero) with The Same Name Bidang Usaha Business Lines Agro Industri, Farmasi dan Alat Kesehatan, Perdagangan Umum dan Properti Agro Industry, Pharmaceuticals and Healthcare, General Trading and Property
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Jumlah Kantor Cabang/Pabrik Numbers of Branches/Factories • 13 Anak Perusahaan 13 Subsidiaries • 3 Pabrik Kelapa Sawit 3 Palm Oil Factories • 48 Kantor Cabang perdagangan di seluruh Indonesia 48 Trading Branch Offices Throughout Indonesia • 10 Pabrik Gula di Jawa Barat, Yogyakarta dan Jawa Timur 10 Sugar Factoriesi in West Java, Yogyakarta and East Java • 3 Pabrik Sawit di Sumatera Selatan 3 Palm Oil Factories in South Sumatra • 1 Perkebunan Karet di Sumatera Selatan 1 Rubber Plantation in South Sumatera • 1 Pabrik Teh di Sumatera Barat Tea Factory in West Sumatra • 1 Pabrik Farmasi di Semarang, Jawa Tengah 1 Pharmaceutical Factory in Semarang, Central Java • 1 Pabrik Alat Kesehatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat 1 Healthcare Factory in Bandung District, West Java • 1 Pabrik Kulit di Sidoarjo, Jawa Timur 1 Leather Factory in Sidoarjo, East Java • 1 Pabrik Karung Plastik di Mojokerto, Jawa Timur 1 Woven Bag Factory in Mojokerto, East Java • 4 Peternakan Sapi di Jawa Barat dan Sumatera Selatan 4 Cattle Farms in West Java and South Sumatera Jumlah Karyawan Number of Employees 13.695 karyawan 13,695 Employees Modal Dasar Authorized Capital Rp600.000.000.000,00 Rp600,000,000,000.00 Kepemilikan Saham Stock Ownership Pemerintah Republik Indonesia 100% Government of the Republic of Indonesia 100% Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid In Capital Rp352.425.000.000,00 Rp352,425,000,000.00
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
39
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders Nama Pemegang Saham Persentase Kepemilikannya
Terbesar
dan
Name of Major Shareholders and Ownership Percentage
Pemegang Saham: Pemerintah Republik Indonesia Kepemilikan Saham: 100%
Shareholders: The Government of the Republic of Indonesia Shareholding: 100%
Nama Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Name of Shareholders Owning 5% or More Shares
Perseroan merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dimiliki 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia.
The Company is a State Owned Enterprise which is owned 100% by the Government of the Republic of Indonesia.
Rincian Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikannya Lainnya
Details of Shareholders Ownership Percentage
and
Other
Karena Perseroan merupakan BUMN yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sehingga informasi terkait nama pemegang saham yang meliputi nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham, serta kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5% tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
Because the Company is a State Owned Enterprise which is owned by the Government of the Republic of Indonesia, so that information related to the name of shareholders that include names of Commissioners and Directors who hold shares, as well as community groups shareholder with each stake less than 5% may not be presented in this Annual Report.
Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology
Perseroan masih sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sehingga, informasi terkait kronologis pencatatan saham, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham, perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, nama bursa dimana saham dicatatkan, tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
The Company is wholly owned by the Government of the Republic of Indonesia and had not listed its share in Indonesia Stock Exchange. Therefore, the information concerning the share listing chronology, type of corporate action that cause the total share changes, total share changes from the initial listing until year book end, name of stock exchange its share is listed, could not be presented in this Annual Report.
Kronologis Pencatatan efek lainnya Other Securities Listing Chronology Perseroan juga belum melakukan pencatatan efek lainnya, sehingga informasi terkait kronologis pencatatan efek lainnya, jenis tindakan korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya, perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku, nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan, serta peringkat efek tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini
40
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
The Company also had not listed other securities, therefore information concerning the other securities listing chronology, type of corporate action that cause the total other securities changes, total other securities changes from the initial listing until the year book end, the stock exchange its other securities listed, as well as securities rating could not be presented in this Annual Report.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Riwayat Singkat A Brief History
Tahun 1885 adalah awal baru bagi NV Handel. Putra Oei Tjien Sien, Oei Tiong Ham melanjutkan kepemimpinan ayahnya. Perusahaan tersebut lalu diubah namanya menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC), sebuah perusahaan konglomerasi bisnis pertama di Nusantara. OTHC menjalankan bisnis hingga 1961 ketika Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih perusahaan induk tersebut.
1885 is a new beginning for NV Handel. Oei Tjien Sien’s son, Oei Tiong Ham continued his father’s leadership. Afterward, he changed the Company’s name to Oei Tiong Ham Concern (OTHC), the first business conglomerate in Nusantara. OTHC ran the business until 1961 when the Government of the Republic of Indonesia took over the parent company.
Setelah melakukan nasionalisasi OTHC, Pemerintah Indonesia mengelola seluruh aset perusahaan. Sebagian aset perusahaan dimasukkan sebagai penyertaan modal untuk mendirikan PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia pada 12 Oktober 1964. Inilah tanggal berdirinya RNI. Pada awal berdirinya tersebut, RNI memiliki 10 Anak Perusahaan.
After nationalization of OTHC, the Government of Indonesia managed all the Company’s assets. Most of the Company’s assets included as capital investment to establish PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia on October 12, 1964. This is the founding date of RNI. At its inception, RNI had 10 Subsidiaries.
Tahun 1964-1985, RNI berfokus pada rehabilitasi fisik alat produksi untuk mendorong peningkatan produktivitas. Perubahan status perusahaan menjadi “Persero” dilaksanakan untuk memenuhi UndangUndang Nomor 9/1969 dan Peraturan Pemerintah Nomor 5/1974. Selanjutnya, selama tahun 1986-1998, dilakukan penggabungan sejumlah unit usaha, perluasan wilayah usaha di luar Jawa, dan pengembangan unit usaha baru. RNI pada tahun 2001-2003 mulai mengokohkan diri menjadi perusahaan induk yang tidak melakukan operasi dan menjadi investment holding. Pada fase pengembangan selektif ini, fokus RNI adalah optimasi kinerja kelompok perusahaan. Sementara, perusahaan mulai melakukan sejumlah diversifikasi untuk memaksimalkan nilai tambah pada kurun 2004-2009. Ini diraih dengan memanfaatkan produk samping (by product) maupun pengembangan usaha strategis perusahaan.
Year 1964-1985, RNI focused on equipments physical rehabilitation to drive productivity gain. Changes in the status of the Company to “Limited Liability” was implemented to fulfill the Law No. 9/1969 and Government Regulation No. 5/1974. Hereinafter, during the years of 1986-1998, merged several business units, expanded business areas outside Java, and the development of new business units. RNI in 2001-2003 began solidifying itself into a Holding Company that did not do operation and become an investment holding. In this phase of selective development, the focus of RNI is the performance optimization of the Company’s group. Meanwhile, the Company began to do some diversification to maximize added value in the 2004-2009 period. It is achieved by utilizing the by product as well as Company’s strategic business development.
Sejak tahun 2010, perusahaan berupaya mengoptimalkan sinergi antar anak perusahaan serta anak perusahaan dengan induk perusahaan. Tujuannya agar tercapai perbaikan rasio keuangan, kinerja produksi, pertumbuhan usaha, dan tingkat kesehatan perusahaan. Fase ini berakhir tahun 2012.
Since 2010, the Company sought to optimize the synergy between Subsidiaries and Subsidiaries with the Parent Company. The goal is to achieve improvement of financial ratios, production performance, business growth, and the soundness of the Company. This phase ended in 2012.
Saat ini, perusahaan sedang pada fase optimalisasi dan eksplorasi (2013-2017). Pada fase ini, perusahaan holding difokuskan pada mendukung peningkatan kinerja dengan menciptakan daya saing, pengembangan usaha baru, dan menjadi pilar bisnis di masa depan.
Currently, the company is in the phase of optimization and exploration (2013-2017). In this phase, the Holding Company focused on supporting performance improvement in competitiveness, new business development, and become a pillar of the business in the future.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
41
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Jejak Langkah Milestones
Pendirian NV Handel My Kian Gwan sebagai awal pendirian PT RNI (Persero)
Pengambilalihan OTHC oleh Pemerintah Republik Indonesia Takeover of OTHC by the Government of Republic of Indonesia
Establishment of NV Handel My Kian Gwan as the cornerstone of PT RNI (Persero)
1863
19641985
1961
Productivity improvement in physical rehabilitation of production tools and change of status into “Limited Liability Company”
1964
1885
42
Peningkatan produktivitas pada rehabilitasi fisik alat produksi dan perubahan status menjadi “Persero”
Perubahan NV Handel menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC) sebagai perusahaan konglomerasi bisnis pertama di Indonesia
Pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia
Transformation of NV Handel into Oei Tiong Ham Concern (OTHC) as the first business conglomeration company in Indonesia
Establishment of PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Stabilisasi dengan sinergi yang optimal antar anakanak perusahaan dan antara anak perusahaan dengan induk perusahaan
Perubahan PT RNI (Persero) menjadi investment holding yang fokus pada optimasi kinerja kelompok perusahaan
20012003
19861998
Transformation of PT RNI (Persero) into an investment holding which focused on performance optimization of the company’s group.
Peningkatan efisiensi dengan penggabungan sejumlah unit usaha, perluasan wilayah usaha dan pengembangan unit usaha baru Improving efficiency by merging several business units, expanding business areas and developing new business units
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Stabilization by optimal synergy among subsidiaries and between subsidiaries with parent company
20102012
20132017
20042009 Pelaksanaan diversifikasi produk dan pengembangan usaha strategis Product diversification execution and strategic business development
Peningkatan peran Holding untuk mendukung pertumbuhan kinerja, pengembangan usaha baru dan menjadi pilar bisnis di masa depan Enhancing the role of holding to support the performance growth, new business development and become the business pillar in the future
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
43
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Visi, Misi, dan BUDAYA Perusahaan Vision, Mission and Corporate Culture
Visi
Vision
Menjadi perusahaan investment holding terbaik di tingkat regional dengan basis agro industri, farmasi, alat kesehatan, distribusi, perniagaan dan properti. To be the best investment holding in the regional level on business fields of agroindustry, pharmaceuticals, healthcare, distribution, trading and property.
MISI • • • • • • • • • •
44
Mission
Mengelola kelompok usaha secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip sinergi antar kelompok usaha. Menjalankan perusahaan secara profesional dengan kualitas produk dan layanan yang prima. Mengembangkan budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal serta berkinerja tinggi dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Menerapkan strategi usaha yang berkomitmen tinggi dalam rangka memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Manages business group integration with emphasize on synergy among business groups Runs the company professionally with prime quality goods and services Develops the company culture and competitive human resource as well as high performance by implementing good corporate governance Implements high committed business strategy in order to give optimum added value for shareholders and other stakeholders Runs sustainable and environmental minded business activity
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Persetujuan Visi dan Misi Perusahaan
Approval on the Company’s Vision and Mission
Pada tahun 2015, PT RNI (Persero) melakukan perubahan visi dan misi Perusahaan. Dalam merumuskan visi dan misi tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi telah melakukan pembahasan bersama dan menyetujui atas perubahan visi dan misi tersebut. Selanjutnya, PT RNI (Persero) telah melakukan sosialisasi atas perubahan visi dan misi Persusahaan tersebut kepada seluruh anak perusahaan dan karyawan pada tanggal 13 Agustus 2015.
In 2015, PT RNI (Persero) changed the Company’s vision and mission. In defining the vision and mission, the Board of Commissioners and Directors have discussed together and approved the changes on vision and mission. And then PT RNI (Persero) has disemminated the changes on the Company’s vision and mission to all subsidiaries and employees on August 13, 2015.
Penjelasan mengenai MISI:
Explanation of the MISSION:
Kata “terbaik” dipahami sebagai memiliki kinerja di atas rata-rata kelompok industri yang beroperasi secara efektif dan efisien serta siap menghadapi tantangan.
The word “best” is considered to have higher performance than the average industrial group that operates effectively and efficiently and is also ready for challenges.
Mengelola kelompok usaha secara terintegrasi dengan mengedepankan prinsip sinergi antar kelompok usaha Mengelola kelompok usaha secara terintegrasi dimaksudkan memanfaatkan semua rantai nilai yang menjadi kompetensi masing-masing perusahaan, sehingga akan diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi RNI Grup.
Manages the business group in integrated way by prioritizing synergy principle among business groups Manages the business group in integrated way means utilizes all chain of values as the competence of each companies, therefore it provides the biggest benefit for RNI Groups.
Menjalankan perusahaan secara profesional dengan kualitas produk dan layanan yang prima Menjalankan perusahaan secara profesional dimaksudkan sebagai komitmen untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik pada pihak terkait lainnya (stakeholders). Kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima dimaksudkan sebagai komitmen untuk selalu mencari cara baru yang lebih baik dalam mengelola perusahaan, melayani pelanggan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Runs the company professionally with prime quality of goods and services Runs the company professionally means a commitment to keep on delivering the best to other related parties (stakeholders). Prime quality of goods and services means a commitment to keep on looking for better new way to manage company, serve customers and improve company performance.
Kepuasan pelanggan diyakini hanya akan tercapai dengan mengupayakan kualitas yang prima atas: Kualitas produk dan jasa yang dihasilkan
Customer satisfaction is believed can only be achieved by pursuing prime quality on: • Quality of goods and services produced
•
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
45
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
• • • •
Laporan Manajemen Management Report
Pelayanan terhadap pelanggan, sebelum transaksi hingga pelayanan purna jual Jaminan keamanan produk dan jasa yang dihasilkan Kepedulian terhadap optimalisasi pemanfaatan produk dan jasa yang dihasilkan Pemberian informasi yang jujur dan adil
Orientasi pada kepuasan pelanggan dipahami pula sebagai upaya memenuhi mimpi dan kebutuhan pelanggan dengan merancang paket produk dan pelayanan yang sesuai. Kepuasan pihak terkait lainnya dimaksudkan: Menjadikan perusahaan sebagai tempat berkarya yang diidamkan karyawan Menjadikan perusahaan sebagai salah satu pemicu pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat lainnya pada lingkungan setempat Menunjang program pemerintah Memelihara portofolio bisnis yang aman Memberikan tingkat pengembalian investasi yang memenuhi harapan pemegang saham
• • • •
Profil Perusahaan Company Profile
Service to customers, before the transaction until the after-sales service Safety guarantee of goods and services produced Concern for the utility optimization of goods and services produced Provide truthful and fair information
Customer satisfaction oriented can also be considered as an effort to meet hopes and needs of customers by planning proper packages of goods and services. Other related parties satisfaction means: To make the company as a desirable place to work for the employees To make the company as one of the economic growth factor and provide more benefits on the local environment To support the government’s program To maintain a secure business portfolio To provide investment returns which meets the shareholders expectations
•
•
•
•
• • •
• • •
Mengembangkan budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal serta berkinerja tinggi dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
Develops the company culture and competitive human resource as well as high performance by implementing good corporate governance.
Sumber Daya Manusia yang handal dimaksudkan bahwa setiap individu mampu memberikan sumbangannya sesuai dengan kompetensi dalam pekerjaannya serta bekerjasama dengan teman sekerja lainnya. Berkinerja tinggi dimaksudkan sifat seseorang yang selalu menginginkan adanya perubahan ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Sifat ini akan dipraktikkan di semua lini perusahaan.
Competitive human resources means that each individual is able to contribute based on the working competence as well as collaborating with other colleagues. High performance means character of person which always desiring changes towards continuous improvement. This character will be practiced in all company lines.
Menerapkan strategi usaha yang berkomitmen tinggi dalam rangka memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
Implements high committed business strategy in order to give optimum added value for shareholders and other stakeholders
Berkomitmen tinggi dimaksudkan bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, mampu mencapai tujuan yang telah disepakati, efektif dan efisien serta memberi nilai tambah yang optimal.
High committed means working by suitable competence, able to achieve agreed objectives, effective and efficient as well as provide optimum added value.
Menjalankan kegiatan usaha secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Berwawasan lingkungan dimaksudkan bahwa keberadaan perusahaan mampu memberi nilai tambah pada lingkungan nya sehingga menghasilkan hubungan harmonis yang berkelanjutan.
Runs sustainable and environmental minded business activity Environmental minded means the company’s existence able to give added value to the environment so that produces sustainable harmonious relations.
46
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT RNI (Persero) menetapkan 5 (lima) budaya atau nilai perusahaan sebagai landasan bagi seluruh karyawan dalam beraktivitas. Lima nilai perusahaan tersebut disingkat menjadi “PINTER” dengan uraian sebagai berikut:
P PROFESsIONALISM
I
N INTEGRITY
To achieve the vision and mission, PT RNI (Persero) sets 5 (five) corporate culture or values as the foundation for all employees in action. Five corporate values abbreviated into “PINTER” with the following description:
T
E
R
TEAMWORK
Excellence
RESPECT
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
47
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
P PROFESsIONALISM
• Insan PT RNI (Persero) berkomitmen untuk menerapkan standar profesionalisme tertinggi melalui upaya mengejar inovasi, menata imajinasi, terbuka terhadap gagasan baru, bertindak dengan perhitungan matang dan konsisten. • PT RNI (Persero) individuals committed to implement the highest standards professionalism through the pursuit of innovation, setting imagination, open to new ideas, act with mature and consistent calculations.
• Sebagai insan yang memegang prinsip profesionalisme, insan RNI akan meningkatkan tanggung jawab pribadi, terbuka terhadap perubahan dan perbaikan, serta terus belajar demi mencapai taraf kompetensi dan keahlian seiring dengan kebutuhan dalam perkembangan PT RNI (Persero). • As human beings who hold the principles of professionalism, PT RNI (Persero) individuals will enhance the personal responsibility, open to changes and improvements, as well as continue to learn in order to achieve level of competence and expertise in line with needs in RNI development.
• Insan PT RNI (Persero) dituntut untuk memiliki pengetahuan terkini, serta memiliki pengetahuan untuk mengolah informasi sesuai dengan tuntutan tugas dan pekerjaannya. • PT RNI (Persero) individuals are required to have the latest knowledge, also to have knowledge to processing information in line with the requirements of their duties and jobs.
48
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
I
N INTEGRITY
• Integrity adalah kesetaraan pemikiran, perkataan dan tindakan secara konsisten oleh sekumpulan nilai yang sama. • Integrity is the equality of thought, speech and action consistently by the same set of values.
• Perilaku yang tercakup dalam konsep integritas ini antara lain: jujur, tulus, dapat dipercaya, dapat diandalkan, tepat waktu, etis dan adil. Memahami diri sendiri akan menambah integritas seseorang. • Behaviors that included in the concept of integrity such as: honesty, sincerity, trustworthy, reliable, punctuality, ethical and fair. Understanding ourselves will add a person’s integrity.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
T
E
R
TEAMWORK
Excellence
RESPECT
• Sikap dalam berinteraksi atau berhubungan sosial yang efektif antar individu, individu dan kelompok unit kerja, antar perusahaan di lingkungan PT RNI (Persero) yang secara bersamasama melaksanakan kegiatan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. • Attitude in interaction or social relationship which effective among individuals, individual and work units group, among companies in the PT RNI (Persero) environment that carry out activities together to achieve company goals.
• Sikap kerjasama ini diwujudkan dalam kemauan saling berbagi dan kemauan saling mendukung sesama insan PT RNI (Persero). • This attitude realized in the willingness to share and to support each PT RNI (Persero) individuals.
• Insan PT RNI (Persero) menyadari bahwa terdapat banyak tuntutan tugas dan pekerjaan, dimana semangat kerjasama akan menghasilkan prestasi yang lebih baik, sekaligus kemungkinan solusi permasalahan, dibandingkan jika bekerja sendiri. • PT RNI (Persero) individuals realize that there are many requirements of duties and works, where the spirit cooperation will produce better achievement, possible solutions of problems at once, than working alone.
• Semangat untuk memberikan yang terbaik harus menjadi bagian dari seluruh insan PT RNI (Persero) dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. • Spirit of giving the best should be part of all PT RNI (Persero) individuals in running duties and obligations.
• Menerapkan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pada semua dimensi pekerjaan, diyakini dapat mempercepat pencapaian tugas pokok, sasaran, tujuan, misi dan visi yang diemban masing-masing insan PT RNI (Persero). • Implementing the spirit to improve quality at all working dimensions, believed to accelerate achievement of the main tasks, target, objectives, mission and vision carried by each PT RNI (Persero) individuals.
• Proses untuk mencapai hasil terbaik melampaui ekspektasi normal adalah proses yang tidak akan berakhir. Keunggulan, kecemerlangan dan kesempurnaan tercipta dari hal-hal kecil, namun sebenarnya semua itu bukanlah halhal yang kecil. • Process to achieve the best results which exceed normal expectations as infinite process. Excellence, brilliance and perfection created by small things, but in fact those are not small at all.
• Insan PT RNI (Persero) memiliki komitmen untuk memperlakukan orang lain dengan penuh rasa hormat yang dilandasi oleh kepercayaan dan harga diri. Segala hal yang dikerjakan oleh insan PT RNI (Persero) senantiasa harus saling menghargai dan saling menghormati dalam menyikapi ide dan saran sesama insan PT RNI (Persero). • PT RNI (Persero) individuals committed to treat others respectfully based on confidence and pride. Everything done by PT RNI (Persero) individuals must be a mutual appreciation and respect in addressing ideas and suggestions of fellow PT RNI (Persero) individuals.
• Komitmen saling menghargai dan menghormati ini menyangkut aspek menghargai dan menghormati keberagaman,individualitas, perbedaan profesional dan personal, aset-aset PT RNI (Persero), serta perasaan ikut memiliki perangkat kerja yang dipercayakan kepada masing-masing insan PT RNI (Persero). • The commitment of mutual appreciation and respect concerning the aspects of appreciation and respect to diversity, individuality, professional differences and personal, PT RNI (Persero) assets, as well as the sense of belonging of working devices entrusted to each PT RNI (Persero) individuals.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
49
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Profil komisaris
Profile of Board of Commissioners
MIRZAWAN PURI DWI NURTJAHJO KOMISARIS UTAMA President Commissioner
Periode Jabatan Term of Office 21 November 2013 – 21 November 2018 November 21, 2013 - November 21, 2018
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 62 tahun, lahir pada tanggal 26 Februari 1953.
Personal information 62 years old, born on February 26, 1953
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015.
Base of Appointment Appointed as President Commissioner of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK-56/MBU/5/2015 dated May 5, 2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Pertanian pada tahun 1976 kemudian meraih gelar Master bidang Pertanian pada tahun 1984 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan selanjutnya meraih gelar Ph.D. di bidang Agriculture Science pada tahun 1995 dari University of Queensland, Australia.
Education Earned Bachelor of Agriculture in 1976 and then earned Master of Agriculture in 1984 from Gadjah Mada University, Yogyakarta, and later earned Ph.D. in Agricultural Science in 1995 from University of Queensland, Australia.
Perjalanan Karir Diangkat sebagai Komisaris Utama PT RNI (Persero) sejak tahun 2015. Sebelum diangkat sebagai Komisaris Utama, beliau menjabat sebagai Direktur pada Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI, 2002 - 2009), pernah bertindak sebagai penanggung jawab dan pemimpin berbagai Kelompok Kerja/Studi Gula & Konsultasi Peningkatan Produktivitas beberapa Pabrik Gula (19972002). Pada rentang tahun 1996 hingga 2002, ia mengetuai Kelompok Peneliti Pemuliaan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, setelah pada tahun sebelumnya di tahun 1995 hingga 1996 beliau mengepalai Bidang Ilmu & Pemuliaan Tanaman Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia.
Career Appointed as Commissioner of PT RNI (Persero) since November 2015. Prior appointed as President Commissioner, he served as Director in Indonesia Sugar Factory Research Center (P3GI, 2002-2009), served as person in charge and leader of various Sugar Working/ Study Group & Productivity Improvement Consultancy of some Sugar Factories (1997-2002). During 1996 until 2002, he headed Culture Research Group of Indonesia Sugar Plantation Research Center, after previously in 1995 until 1996 he headed Plant Science & Culture of Indonesia Sugar Plantation Research Center.
50
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
JUNINO JAHJA KOMISARIS Commissioner
Periode Jabatan Term of Office 21 November 2013 – 21 November 2018 November 21, 2013 – November 21, 2018
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 56 tahun, lahir pada tanggal 11 Februari 1959.
Personal information 56 years old, born on February 11, 1959.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Komisaris PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha MilikNegara No. SK56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015.
Base of Appointment Appointed as the Commissioner of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK56/MBU/5/2015 dated May 5, 2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1985, kemudian meraih gelar Master of Business Administration (MBA) International Business pada tahun 1992 dari University of Southern California Marshall School of Business Administration, Los Angeles, Amerika Serikat dan Master of Business Administration (MBA) Financial Management pada tahun 1997 dari University of Exeter Business School, Exeter, Inggris.
Education Earned Bachelor of Economics in 1985, and then earned Master of Business Administration (MBA) of International Business in 1992 from the University of Southern California Marshall School of Business Administration, Los Angeles, USA and Master of Business Administration (MBA) of Financial Management in 1997 from the University of Exeter Business School, Exeter, England.
Perjalanan Karir Diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero) sejak November 2013. Sebelum menjabat sebagai Komisaris PT RNI (Persero), beliau menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2007 dan Direktur Utama Perum Peruri tahun 2007 sampai 2012. Di tahun 1997 hingga 2001, beliau menjabat sebagai Direktur Utama di PT Kalimaya Perkasa Finance, setelah sebelumnya beliau menjabat sebagai Direksi Camintel SA (Cambodia Indosat Telecommunication) pada tahun 1995 hingga 2000, Direktur Keuangan dan Administrasi serta Multimedia PT Indosat pada tahun 1985 hingga 2003, dan 2 tahun menjabat sebagai Senior Auditor Kantor Akuntan Drs. Utomo & Co Member of Arthur Andersen pada tahun 1983 hingga 1985.
Career Appointed as Commissioner of PT RNI (Persero) since November 2013. Prior appointed as Commissioner of PT RNI (Persero), he served as Deputy for Internal Monitoring and Public Complaints of Corruption Eradication Commission in 2007 and President Director of Perum Peruri in 2007 until 2012. In 1997 until 2001, he served as President Director of PT Kalimaya Perkasa Finance, after previously he served as Director of Camintel SA (Cambodia Indosat Telecommunication) in 1995 until 2000, Finance and Administration also Multimedia Director of PT Indosat in 1985 until 2003, and 2 years served as Senior Auditor of Drs. Utomo & Co Accountant Firm Member of Arthur Andersen in 1983 until 1985.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
51
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
AINUN NAIM KOMISARIS Commissioner
Periode Jabatan Term of Office 3 Desember 2012 – 3 Desember 2017 December 3, 2012 - December 3, 2017
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 55 tahun, lahir pada tanggal 4 Desember 1960.
Personal information 55 years old, born on December 4, 1960.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Komisaris PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.SK-56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015.
Base of Appointment Appointed as a Commissioner of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK-56/MBU/5/2015 dated May 5, 2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1984 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemudian meraih gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1991 dari Western Michigan University, Amerika Serikat, dan gelar Ph.D pada tahun 1996 dari Temple University, Amerika Serikat. Perjalanan Karir Diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero) sejak 2012. Sebelum diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero), pada tahun 2007 beliau menjabat sebagai Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada hingga tahun 2011, setelah sebelumnya beliau menjabat sebagai Dekan FEB Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 2004 hingga 2007 dan 3 tahun menjabat sebagai Direktur Keuangan Pertamina pada tahun 2000-2003.
52
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Education Earned Bachelor of Accounting in 1984 from Gadjah Mada University, Yogyakarta, then earned Master of Business Administration (MBA) in 1991 from Western Michigan University, USA, and Ph.D Degree in 1996 from Temple University, USA. Career Appointed as a Commissioner of PT RNI (Persero)since 2012. Prior appointed as a Commissioner of PT RNI (Persero), in 2007 he served as Senior Vice Rector for Administration, Finance, and Human Resources of Gadjah Mada University until 2011, after he served as Dean of FEB of Gadjah Mada University, Yogyakarta in 2004 until 2007 and 3 years served as Finance Director of Pertamina in 2000-2003.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
SURIPTO KOMISARIS Commissioner
Periode Jabatan Term of Office 5 Mei 2015 – 5 Mei 2020 May 5, 2015 - May 5, 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 56 tahun, lahir pada tanggal 23 Juni 1959.
Personal information 56 years old, born on June 23, 1959.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Komisaris PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015.
Base of Appointment Appointed as Commissioner of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK56/MBU/5/2015 dated May 5, 2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana kemudian meraih gelar Master dari International University of Japan, Niigata, Jepang.
Education Earned Bachelor of Economics from Krisnadwipayana University and then earned Master degree from International University of Japan, Niigata, Japan.
Perjalanan Karir Diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero) sejak 5 Mei 2015. Selain menjabat sebagai Komisaris PT RNI (Persero), beliau juga aktif di Badan Intelejen Negara (BIN) sejak 1979. Selama karirnya di BIN, beliau telah melaksanakan serangkaian penugasan di luar negeri, misalnya di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2003-2004, dan Brussels, Belgia pada tahun 2005-2007.
Career Appointed as Commissioner of PT RNI (Persero) since May 5, 2015. In addition to serve as Commissioner of PT RNI (Persero), he is also active in State Intelligent Agency (BIN) since 1979. Throughout his career in BIN, he accomplished several duties abroad, such as in Kuala Lumpur, Malaysia in 2003-2004, and Brussels, Belgium in 2005-2007.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
53
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
ADITYA DHANWANTARA KOMISARIS Commissioner
Periode Jabatan Term of Office 20 Oktober 2015 – 20 Oktober 2020 October 20, 2015 – October 20, 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 45 tahun, lahir pada tanggal 30 September 1970.
Personal information 45 years old, born on September 30, 1970.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Komisaris PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK-56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015.
Base of Appointment Appointed as a Commissioner of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK56/MBU/5/2015 dated May 5, 2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada tahun 1997 dari Universitas Atmajaya, Yogyakarta, kemudian meraih gelar Master Perencanaan dan Kebijakan Publik pada tahun 2006 dari Universitas Indonesia.
Education Earned Bachelor of Economics in Accounting in 1997 from Atmajaya University, Yogyakarta, then earned Master of Planning and Public Policy in 2006 from University of Indonesia.
Perjalanan Karir Diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero) sejak tahun 2005. Sebelum diangkat sebagai Komisaris PT RNI (Persero), beliau menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tahun 20122013, Sekretaris Dewan Komisaris PT Danareksa (Persero) di tahun 2013-2014, Kepala Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur, Kementerian BUMN pada tahun 20122014, Kepala Bidang Restrukturisasi BUMN II, Komisaris PT Dahana (Persero) pada tahun 2013-2015, hingga diangkat sebagai Kepala Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN (2015-sekarang).
Career Appointed as Commissioner of PT RNI (Persero) since 2005. Prior appointed as Commissioner of PT RNI (Persero), he served as Secretary of the Board of Commissioners of PT Krakatau Steel (Persero) Tbk in 2012-2013, Secretary of the Board of Commissioners of PT Danareksa (Persero) in 2013-2014, Head of Strategic Industry and Manufacture Business, Ministry of SOE in 2012-2014, Head of SOE Restructuring II, Commissioner of PT Dahana (Persero) in 2013-2015, until appointed as Head of Restructuring Ministry of SOE (2015-now).
54
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Profil direksi
Profile of Board of Directors
B. DIDIK PRASETYO DIREKTUR UTAMA President Director
Periode Jabatan Term of Office 23 Juni 2015 – 23 Juni 2020 June 23, 2015 - June 23, 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 47 tahun, lahir pada tanggal 4 Desember 1968.
Personal information 47 years old, born on December 4, 1968.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Direktur Utama PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK – 101 /MBU/06/2015
Base Appointment Appointed as the President Director of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK – 101/MBU/06/2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Manajemen Kehutanan pada tahun 1995 dari Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian meraih gelar Pascasarjana Hukum Ekonomi pada tahun 2006 dari Universitas Indonesia.
Education Earned Bachelor of Forestry Management in 1995 from Bogor Agricultural Institute (IPB), then earned Master Degree of Economic Law in 2006 from the University of Indonesia.
Perjalanan Karir Menjabat sebagai Direktur Utama PT RNI (Persero) sejak tahun 2015. Beliau memiliki kompetensi di bidang pertanian khususnya sektor kehutanan dengan latar belakang pendidikan Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), sebelumnya beliau menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Usaha Energi, Pertambangan, Percetakan dan Pariwisata Kementerian BUMN. Pernah menjadi Komisaris di RNI pada tahun 2008-2013.
Career Served as President Director of PT RNI (Persero) since 2015. He has competencies in the field of agricultural especially in forestry sector with the educational background of Bachelor of Forestry from Bogor Agricultural Institute (IPB), prior to that he served as Assistant Deputy of Energy, Mining, Printing and Tourism of Ministry of SOE. He ever served as Commissioner in RNI in 2008-2013.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
55
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
M. YANA ADITYA DIREKTUR KEUANGAN Finance Director
Periode Jabatan Term of Office 23 Juni 2015 – 23 Juni 2020 June 23, 2015 - June 23, 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 40 tahun, lahir pada tanggal 28 April 1975.
Personal information 40 years old, born on April 28, 1975.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Direktur PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK – 101 /MBU/06/2015.
Base Appointment Appointed as a Director of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK – 101/ MBU/06/2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1999 dari Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta.
Education Earned Bachelor of Accounting Muhammadiyah University, Yogyakarta.
Perjalanan Karir Menjabat sebagai Direktur Keuangan PT RNI (Persero) sejak tahun 2015. Jabatan sebelumnya adalah Direktur Keuangan & SDM PT Balai Pustaka (Persero) pada tahun 2015. Beliau juga seorang praktisi bisnis di bidang manajemen strategis dan manajemen keuangan. Sebelum bergabung di Balai Pustaka berkiprah di industri perbankan dan perhotelan.
Career Appointed as Finance Director of PT RNI (Persero) since 2015. His previous position was Finance & HR Director of PT Balai Pustaka (Persero) in 2015. He is also a businessman in strategic management and financial management. Prior joining in Balai Pustaka he served in banking and hotel industry.
56
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
in
1999
from
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
AGUNG P. MURDANOTO DIREKTUR PENGEMBANGAN USAHA DAN INVESTASI Business Development and Investment Director
Periode Jabatan Term of Office 23 Juni 2015 – 23 Juni 2020 Juni 23, 2015 - Juni 23. 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 51 tahun, lahir pada tanggal 14 November 1964.
Personal Information 51 years old, born on November 14, 1964.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Direktur PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK – 101 /MBU/06/2015
Base Appointment Appointed as Director of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK – 101/ MBU/06/2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Pertanian pada tahun 1987 dari Institut Pertanian Bogor (IPB), meraih gelar Master dan Doktor bidang Kimia Pertanian pada tahun 1993 dan 1996 dari Kyoto University, Jepang.
Education Earned Bachelor of Agriculture in 1987 from Bogor Agricultural Institute (IPB), earned Master and Doctorate Decree in Agriculture Chemical in 1993 and 1996 respectively from Kyoto University, Japan.
Perjalanan Karir Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi sejak tahun 2015. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur PT Mitra Kerinci sejak tahun 2012 hingga 2014, Deputi Direktur Pengembangan Usaha Agro PT RNI (Persero) di tahun 2004-2007 dan Deputi Direktur Pengembangan PT RNI (Persero) tahun 2007-2012.
Career Served as Business Development and Investment Director since 2015. Previously he served as Director of PT Mitra Kerinci since 2012 until 2014, Agro Business Development Deputy Director of PT RNI (Persero) in 2004-2007 and Development Deputy Director of PT RNI (Persero) in 2007-2012.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
57
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
ELKA WAHYUDI DIREKTUR PENGENDALIAN USAHA DAN MANAJEMEN RISIKO Business Control And Risk Management Director
Periode Jabatan Term of Office 23 Juni 2015 – 23 Juni 2020 Juni 23, 2015 - Juni 23, 2020
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 56 tahun, lahir pada tanggal 19 Oktober 1959.
Personal information 56 years old, born on October 19, 1959.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Direktur PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK – 101 /MBU/06/2015.
Base Appointment Appointed as Director of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK – 101/ MBU/06/2015.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Pertanian pada tahun 1982 dari Universitas Jember, Jawa Timur.
Education Earned Bachelor of Agriculture in 1982 from University of Jember, East Java.
Perjalanan Karir Menjabat sebagai Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko sejak tahun 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PTP Mitra Ogan pada tahun 2007-2013. Pernah menjadi GM Perdagangan Agro di PT Rajawali Nusindo tahun 2004-2007.
Career Appointed as Business Control and Risk Management Director since 2015. Previously served as President Director of PTP Mitra Ogan in 2007-2013. He ever served as Agro Trading GM in PT Rajawali Nusindo in 2004-2007.
58
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
DJOKO RETNADI DIREKTUR SDM DAN MANAJEMEN ASET Human Resources and Asset Management Director
Periode Jabatan Term of Office 30 April 2014 – 30 April 2019 April 30, 2014 - April 30, 2019
Kewarganegaraan Indonesia
Citizenship Indonesia
Domisili Jakarta
Domicile Jakarta
Informasi Pribadi Umur 52 tahun, lahir pada tanggal 3 Desember 1963.
Personal information 52 years old, born on December 3, 1963.
Dasar Penunjukan Ditunjuk sebagai Direktur PT RNI (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. SK – 94 /MBU/10/2014.
Base appointment Appointed as a Director of PT RNI (Persero) based on the Minister of State-Owned Enterprises Decree No. SK – 94/ MBU/10/2014.
Pendidikan Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1988 dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, kemudian meraih gelar Master of Business pada tahun 2000 dari Monash University, Melbourne, Australia.
Education Earned Bachelor of Economics in 1988 from Gadjah Mada University, Yogyakarta, then earned Master of Business in 2000 from Monash University, Melbourne, Australia.
Perjalanan Karir Menjabat sebagai Direktur SDM dan Manajemen Aset PT RNI (Persero) sejak tahun 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Strategi Bisnis & Inovasi RNI sejak tahun 2014 hingga 2015. Beliau memulai karir di BRI Pusat di Jakarta dan sempat menjabat sebagai Wakil Pemimpin Wilayah BRI Banjarmasin, Bandung, dan Jakarta.
Career Served as Human Resources and Asset Management Director of PT RNI (Persero) since 2015. Previously he served as Business Strategy & Innovation Director of RNI since 2014 until 2015. He started his career in BRI Headquarter in Jakarta and ever served as Vice Leader of BRI for Banjarmasin, Bandung, and Jakarta region.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
59
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
identitas perusahaan Company Identity
Pada tanggal 18 Januari 2012, PT RNI (Persero) memperkenalkan logo barunya yang memiliki filosofi RNI sebagai salah satu perusahaan BUMN yang kini mengkokohkan sayapnya dengan memfokuskan diri pada 4 (empat) pilar utama usahanya. Sebagai perusahaan kebanggaan Indonesia, PT RNI (Persero) mempunyai ikrar abadi untuk selalu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
On January 18, 2012, PT RNI (Persero) introduced new logo which has RNI’s philosophy as one of the SOE Companies who strengthens its wings by focusing on four (4) main pillars of its business. As the proud company of Indonesia, PT RNI (Persero) has eternal pledge to always improve the welfare of the Indonesian people.
Bentuk logo secara umum adalah typography Rajawali yang menjadi simbol dari PT RNI (Persero) dan menggambarkan perusahaan yang berbentuk holding company dan konglomerasi.
The general shape of logo is typography of Rajawali which became the symbol of PT RNI (Persero) and represents the company in the form holding company and conglomerate business.
Logo PT RNI (Persero) terdiri dari 3 (tiga) elemen yaitu logogram, logotype, dan logocolor.
Logo of PT RNI (Persero) consists of three (3) elements, namely logogram, logotype, and logocolor.
60
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
2010-2012 Stabilisasi dengan sinergi yang optimalTanggung antar anak-anak perusahaan dan antara an Tata Kelola Perusahaan Jawab Sosial Perusahaan Good Corporate Corporate Social Responsibilities dengan induk Governance perusahaan
2013-2017 Peningkatan peran holding untuk mendukung pertumbuhan kinerja, pengembangan u menjadi pilar bisnis di masa depan
Identitas Perusahaan
Pada tanggal 18 Januari 2012, RNI memperkenalkan logo barunya yang memiliki filo salah saru perusahaan BUMN yang kini mengkokohkan sayapnya dengan memfokus (empat) pilar utama usahanya. Sebagai perusahaan kebanggaan Indonesia, RNI m abadi untuk selalu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Logo Logocolor RNI terdiri dari 3 (tiga) elemen yaitu logogram, logotype, dan logocolor.
Logotype
Logogram
Logogram XXX
Logogram Kepala Rajawali dengan kepakan sayapnya menggenggam Logotype bola dunia merupakan simbol dari PT RNI (Persero) XXX hingga mengandung makna bervisi global dan berbisnis ke manca negara sebagai duta yang membanggakan Indonesia. Logocolor
Logogram Head of Rajawali with flapping wings holding a globe, is a symbol of PT RNI (Persero) which implies global visionary and expand business to foreign countries as a proud ambassador of Indonesia.
Logotype Teks PT RNI (Persero) di bawah typography bola dan Rajawali berwarna biru kehijauan yang bermakna menjunjung tinggi pada pengelolaan perusahaan yang bersih, jujur, transparan dan bertanggung jawab.
Logotype PT RNI (Persero) letters under the typography of ball and the turquoise colored of Rajawali means to uphold clean, honesty, transparency and responsibility in the company management.
XXX
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Visi
Menjadi perusahaan investment holding terbaik di tingkat regional dengan bas
Logocolor Logocolordistribusi, perniagaan, dan properti formasi, alat kesehatan, Warna merah putih adalah dwi warna yang bermakna Red and white are the two colors which means that PT RNI bahwa PT RNI (Persero) adalah sebuah perusahaan yang (Persero) is a Company with the orientation on state and Penjelasan mengenai visi: berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara. national interest.
Kata “terbaik” dipahami sebagai memiliki kinerja di atas rata-rata kelompok beroperasi secara efektif dan efisien serta siap menghadapi tantangan.
Misi
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
61
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Bidang Usaha Business Fields
Pabrik kelapa sawit PTP Mitra Ogan Karang Dapo, Sumatera Selatan Palm oil plantation of PTP Mitra Ogan Karang Dapo, South Sumatera
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH., M.Kn., Nomor 18 tanggal 19 Agustus 2008 dicantumkan dalam pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah melakukan usaha di bidang pertanian dan perkebunan, industri, farmasi dan alat kesehatan, perdagangan, pengelolaan (management), jasa pada umumnya serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas, antara lain dengan cara:
Based on the Articles of Association of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Notary Act Fauz Nanda Iwan, SH., M.Kn., Number 18 dated August 19, 2008 included in article 3 of the intent and purpose and business activities is running business in the fields agriculture and plantation, industrial, pharmaceutical and healthcare, trade, management, general services as well as optimizing the utilization of company resources to produce high-quality goods and/or services and strong competitiveness, as well as the pursuit of profit in order to increase the company’s value by implementing the principles of the private limited company, by:
•
•
•
• •
62
Memiliki pertumbuhan revenue di atas rata-rata usaha dalam bidang agro industri, distribusi & perniagaan, farmasi & alat kesehatan dengan kinerja sangat sehat dan berkelanjutan. Memiliki kualitas manajemen yang handal dalam bidang agro industri, distribusi & perniagaan, farmasi & alat kesehatan serta properti. Memiliki pelayanan pelanggan yang prima (excellent customer service). Mampu berkompetisi dengan pemain global di pasar dalam negeri maupun regional ASEAN.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
•
• •
Possess business that has above the average growth revenue in the field of agro-industry, distribution and commerce, pharmacy & healthcare with healthy and sustainable performance Possess a reliable quality management in the fields of agro-industry, distribution & commercial, pharmaceutical and healthcare as well as property. Excellent customer service. Able to compete with global players in domestic and ASEAN regional market.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kegiatan Usaha RNI
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
RNI Business Activity Kegiatan Usaha RNI RNI Business Activity
AGRO INDUSTRI Agro Industry
Perkebunan Tebu, Sawit, Karet, Teh : Sugarcane, Palm, Rubber, Tea Plantation: • PT PG Rajawali I • PT PG Rajawali II • PT PG Candi Baru • PT PG Madu Baru • PTP Mitra Ogan • PT Laras Astra Kartika • PT Mitra Kerinci
Perdagangan Trading
FARMASI & ALKES Pharmaceutical & Healthcare
PROPERTI Property
Perdagangan & Distribusi, Industri Karung Plastik dan Penyamakan Kulit : Trading & Distribution, Woven Bag and Leather Tannery Industry:
Industri Farmasi, Kondom, Alat Suntik & Disposibles: Pharmaceutical Industry, Condoms, Syringe & Disposibles:
Pengembangan Usaha: Business Development
• • • •
• PT Phapros Tbk • PT Mitra Rajawali Banjaran • Rumah Sakit Hospitals
PT Rajawali Nusindo PT GIEB PT Rajawali Citramass PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
• Gedung Perkantoran/ Office Building • Hotel • Rest Area Jalan Tol Toll Road Rest Area
Adapun kegiatan usaha yang dilakukan dan kelompok usaha PT RNI (Persero) adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Usaha Bidang Agro Industri (Industri Gula, Kelapa Sawit, Karet dan Teh) Kelompok usaha Agro Industri terdiri dari: Industri tebu (PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru) yang menghasilkan gula dan turunannya. Industri kelapa sawit (PTP Mitra Ogan dan PT Laras Astra Kartika) yang menghasilkan minyak sawit (CPO) dan Palm Kernel (PK). Industri karet (PTP Mitra Ogan) yang menghasilkan karet kering. Industri teh (PT Mitra Kerinci) yang menghasilkan teh hitam dan teh hijau.
The business activities conducted and business groups of PT RNI (Persero) are as follows: 1. Agro Industry Business Activities (Sugar, Palm oil, Rubber and Tea Industries) Agro Industry business group consists of: • Sugarcane Industry (PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, and PT PG Candi Baru) which produce sugar and derivatives. • Palm oil Industry (PTP Mitra Ogan and PT Laras Astra Kartika) which produce palm oil (CPO) and Palm Kernel (PK). • Rubber Industry (PTP Mitra Ogan) which produce dry rubber • Tea Industry (PT Mitra Kerinci) which produces black and green tea.
2. Kegiatan Usaha Bidang Farmasi dan Alat Kesehatan (obat-obatan, kondom, Alat Suntik Sekali Pakai, dan Sarung Tangan Sekali Pakai) Kelompok usaha Farmasi (PT Phapros Tbk) menghasilkan produk obat-obatan dalam beberapa bentuk sediaan seperti tablet, tablet salut, kapsul, salep, sirup dan injeksi. Produk tersebut berupa produk dengan formulasi sendiri maupun lisensi. Kelompok usaha Alat Kesehatan (PT Mitra Rajawali Banjaran) menghasilkan produk seperti Alat Suntik Sekali Pakai (ASSP), kondom, dan sarung tangan sekali pakai.
2. Pharmaceuticals and Healthcare Business Activity (pharmaceuticals, condoms, Disposable Syringe and Disposable Gloves) Pharmaceutical Business Group (PT Phapros Tbk) produces medicines in various doses such as tablets, saluted tablets, capsules, oinments, syrups and injections. These products comprising of self-formulated and licenced products. Healthcare Business Group (PT Mitra Rajawali Banjaran) produces disposable syringes (ASSP), condoms and disposable gloves.
• • • •
•
•
•
•
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
63
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kegiatan Usaha Bidang Perdagangan (Farmasi & Alat Kesehatan, serta Consumer Good) Kelompok usaha perdagangan (PT Rajawali Nusindo dan PT GIEB) yang bergerak di bidang perdagangan obat & alat kesehatan, perdagangan umum, dan perdagangan Agro. Distribusi obat-obatan terdiri dari obat-obatan yang dihasilkan oleh grup maupun dihasilkan oleh principal lain. Perdagangan umum yang dilakukan ini memiliki cakupan yang sangat luas pada 50 (lima puluh) cabang di seluruh Indonesia sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Sedangkan perdagangan Agro memperdagangkan produk Agro hasil dari perusahaan anak PT RNI (Persero) dan produk turunannya baik dari internal maupun principal lain.
3. Trading Business Group (Pharmaceuticals and Healthcare, as well as Consumer Good) Trading business group (PT Nusindo and PT Rajawali GIEB) which distribute pharmaceuticals and healthcare, general trading, and agriculture trading. Distributions of medicines produced by the group and by the other principals. General trading that being conducted has a very broad coverage in 50 (fifty) branches throughout Indonesia so that can be developed in accordance with the potential that exists in each area. Meanwhile Agro business trades Agro products which produced by subsidiaries of PT RNI (Persero) and its products derivatives both internal and another principal.
Kegiatan Usaha Bidang Industri Lainnya Kegiatan usaha pada kelompok industri lainnya adalah produksi karung dan kantong plastik oleh PT Rajawali Citramass, sedangkan PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring bergerak di bidang perdagangan dan perindustrian kulit hewan.
4. Other Industrial Business Activity The other industry groups are production of sacks and woven bags by PT Rajawali Citramass, meanwhile PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring operates in trading and leather industry.
5. Kegiatan Usaha Bidang Properti Inisiasi bisnis properti memanfaatkan aset tanah strategis yang belum produktif di beberapa kota besar, yaitu Jakarta (Jl. MT Haryono), Cirebon (Jl. Dr. Wahidin) dan Surabaya (Jl. Undaan Kulon, Jl. Karet, dan Jl. Jimerto) dengan peruntukkannya sebagai hotel dan pergudangan.
5. Property Sector Business Activity Initiation of properties business utilizing preproductive strategic land assets in several major cities, namely Jakarta (Jl. MT Haryono), Cirebon (Jl. Dr. Wahidin) and Surabaya (Jl. Undaan Kulon, Jl. Karet, and Jl. Jimerto) allocated as hotel and warehouses.
3.
4.
64
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resource Management
Sepanjang tahun 2015, PT RNI (Persero) telah merealisasikan sejumlah program yang memberi kontribusi positif bagi pertumbuhan dan peningkatan kompetensi dan kualitas karyawan. Bagi PT RNI (Persero) peningkatan kualitas karyawan akan berbanding lurus dengan pertumbuhan kinerja perusahaan. Pengelolaan SDM dilakukan oleh Grup Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) PT RNI (Persero) yang juga bertugas mengkoordinasi pengembangan SDM di seluruh anak perusahaan mulai dari proses merencanakan organisasi, menentukan kebutuhan jumlah SDM, pengadaan, pelatihan, pembinaan, hingga karyawan terputus hubungan dengan perusahaan. Group ini menaungi dua unit yaitu Unit Pengembangan SDM & Organisasi, dan Pengelolaan Kantor.
Throughout 2015, PT RNI (Persero) has been conducted several programs which gave positive contribution for the development and improvement of competence and quality of employees. For PT RNI (Persero) quality improvements of employees will be in line with the company’s performance growth. Human resource management of PT RNI run by Human Resource Management Group of PT RNI (Persero) which also in charge to coordinate the Human Resource Development on all of the subsidiaries starts with organizational planning process, determine the required amount of human resources, training, development, until the resignation of the particular employee. This group coping two units, namely Human Resource Development Unit & Organization, and Office Management.
Uji Kompetensi Melalui Assesment Center Perusahaan mencetuskan sebuah mekanisme demi mengidentifikasi potensi serta mengukur kompetensi yang dimiliki kader di tingkat tertentu. Uji kompetensi dilakukan dengan metodologi Assessment Center untuk menilai tingkat kompetensi bisnis, kepemimpinan, dan managerial yang dimiliki sesuai standar kompetensi yang digariskan pemegang saham untuk para calon Direksi BUMN.
Competence Test Through Assessment Center The company triggers a mechanism to identify potential also to measure competence which owned by cadres on a certain level. Competence test conducted by Assessment Center method to assess business competence level, leadership, and managerial ownership based on competence standard which outlined by the shareholders for SOE Board of Directors candidate.
Prinsip good corporate governance (GCG), yaitu transparansi dan keadilan mengarahkan agar dalam proses pengisian posisi struktural dilaksanakan melalui mekanisme ujian kompetensi. Assessment Center dilaksanakan secara
Good corporate governance principal, such as transparency and fairness leading the process of structural position fulfillment which conducted by competence test mechanism. Assessment Center being implemented
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
65
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
berjenjang dari level struktural tertinggi atau satu level di bawah Direksi PT RNI (Persero) hingga tiga level di bawah Direksi PT RNI (Persero).
gradually from the highest structural level or one until three levels below the Board of Directors of PT RNI (Persero).
Assesment Center ditujukan untuk: Menilai potensi dan kompetensi para pejabat struktural yang masih menjabat dari aspek bisnis, kepemimpinan, dan managerial. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk promosi atau rotasi dalam rangka pengembangan karir dan pengalaman. Untuk pemetaan (mapping) dan identifikasi area pengembangan sebagai bahan analisa kebutuhan pelatihan dan pengembangan.
Assessment Center intended to: Evaluates potential and competence of the incumbent structural officials from the business, leadership, and managerial aspects. As a consideration on a decision making for promotions or rotations in order to developing career and experience. For mapping and identification of development area. As an analysis material for the necessity of training and development.
Merujuk pada profil kompetensi bagi Calon Direktur BUMN yang ditetapkan Kementerian BUMN, Group Pengelolaan SDM juga menyusun profil kompetensi untuk posisi struktural di bawahnya. Profil tersebut meliputi:
Referring to the competence profile of SOE Board of Directors candidate which assigned by the Ministry of SOE, Human Resource Management Group also arranged the competence profile for the structural positions below it. These profiles including:
Strata 1 Level 1
Integrity Enthusiastic Innovation & Creativity Aligning Performance for Succeed Building Business Partnership Business Acumen Customer Focus Strategic Orientation Driving Execution Empowering Change Leadership Visionary Leadership
Strata 2 Level 2
Strata 3 Level 3
Integrity Operational Decision Making Innovation Aligning Performance for Succeed Building Business Partnership Business Acumen Customer Focus Entrepreneurial Insight Driving Execution Empowering Facilitating Change Leading Through Vision and Values
Integrity Decision Making Innovation Developing Others/Coaching Building Business Partnerships Business Acumen Customer Focus Market Review Planning & Organizing Delegating Responsibility Facilitating Change Transformational Leadership
Uji kompetensi dilaksanakan bekerjasama dengan vendor assessment center profesional yang direferensikan oleh Kementerian BUMN dengan durasi selama 1-2 hari penuh di unit assessment center yang ditunjuk PT RNI (Persero).
Competence test conducted by the cooperation with professional assessment center vendor which referred by the Ministry of SOE with the duration for 1-2 full days on the assessment center that appointed by PT RNI (Persero).
Perubahan Struktur Organisasi Seiring dengan perubahan visi bisnis manajemen PT RNI (Persero), maka perlu dilakukan perubahan struktur organisasi. Pada tahun 2015 PT RNI (Persero) telah melakukan perubahan struktur organisasi terhitung sejak tanggal 14 Juli 2015. Dengan struktur organisasi yang baru, Susunan Direksi di PT RNI (Persero) terdiri dari: 1. Direktur Utama 2. Direktur Pengembangan Usaha & Investasi 3. Direktur Keuangan 4. Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko 5. Direktur SDM & Manajemen Aset
Changes on Organizational Structure Along with the changes on PT RNI (Persero)’s management business vision, therefore it is necessary to change the organizational structure. On 2015 PT RNI (Persero) has conducted organizational structure changes starting from July 14, 2015. With the new organizational structure, arrangement of PT RNI (Persero) Board of Directors consist of: 1. President Director 2. Business Development & Investment Director 3. Finance Director 4. Business Control & Risk Management Director 5. Human Resource & Asset Management Director
66
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Adapun untuk pejabat satu level di bawah Direksi yaitu: 1. Sekretaris Korporasi 2. Kepala SPI 3. Group Head Pengembangan Usaha 4. Group Head Perencanaan Korporasi 5. Group Head Keuangan 6. Group Head Akuntansi 7. Group Head Pengelolaan SDM 8. Group Head Manajemen Aset 9. Group Head Pengendalian Usaha 10. Group Head GCG & Manajemen Risiko
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
As for the officials 1 level below the Board of Directors namely: 1. Corporate Secretary 2. Chief Audit Executive 3. Group Head of Business Development 4. Group Head of Corporate Planning 5. Group Head of Finance 6. Group Head of Accounting 7. Group Head of Human Resource Management 8. Group Head of Asset Management 9. Group Head of Business Control 10. Group Head of GCG & Risk Management
Lelang Jabatan Sehubungan dengan perubahan struktur dan fungsi organisasi PT RNI (Persero), pada tahun 2015, telah dilakukan proses penjaringan bakal calon pejabat atau yang biasa dikenal dengan istilah lelang jabatan dengan tujuan untuk mengisi kekosongan jabatan struktural di PT RNI (Persero).
Office Auction In line with the changes of structural and organizational function of PT RNI (Persero), on 2015, has conducted an official candidate election process or commonly known as office auction in order to fulfill the vacant structural position on PT RNI (Persero)
Lelang jabatan dilakukan untuk mengisi jabatan 1 level dan 2 level di bawah Direksi PT RNI (Persero). Dalam lelang jabatan ini setiap karyawan di kelompok usaha PT RNI (Persero) yang telah memenuhi syarat administrasi dapat mengikuti proses evaluasi. Dalam proses evaluasi, peserta akan diuji langsung oleh Direksi PT RNI (Persero) dan evaluator independen dalam hal ini berasal dari Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP).
Office auction conducted to fulfill the position of 1 and 2 levels below the Board of Directors of PT RNI (Persero). In the office auction each of business group of PT RNI (Persero) employees which meet the administrative requirements allowed to follow evaluation process. In the evaluation process, the participant will be directly tested by Board of Directors of PT RNI (Persero) and independent evaluator in this case from the Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP).
Hubungan Industrial PT RNI (Persero) senantiasa menjaga hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para karyawannya sehingga menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan. Untuk menjaga hubungan yang harmonis tersebut maka telah disusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB disusun bersama dengan perwakilan karyawan yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) dan berisi tentang hak dan kewajiban karyawan maupun perusahaan secara seimbang.
Industrial Relations PT RNI (Persero) keeps on harmonious relationship among the company and the employees so that creates a mutual benefit working relations. To keep the harmonious relationship therefore the Employment Agreement (PKB) has drafted. PKB drafted together with employee representatives which united in Labor Union (SP) and contains about rights and obligations of employees and company in a balanced manner.
Perjanjian Kerja Bersama bertujuan untuk : • Memberikan kepastian hukum mengenai hak & kewajiban karyawan maupun perusahaan. • Memastikan ada penyelesaian yang adil jika terjadi perbedaan pendapat dan memastikan perbedaan tersebut dapat diselesaikan melalui musyawarah mufakat. • Menjaga dan meningkatkan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan.
Collective Labor Agreement aims to: • Provide legal certainty regarding the rights and obligations of employees and company. • Ensure a fair settlement if there’s a disagreement and ensuring that disagreement can be resolved through deliberation
PT RNI (Persero) sangat menghargai adanya kebebasan berserikat dan berkumpul yang ditandai dengan dibentuknya Serikat Pekerja (SP) di masing-masing anak perusahaan untuk kemudian digabung dalam satu wadah yang kami sebut dengan Konfederasi Serikat Pekerja PT RNI (Persero) (KSP PT RNI). KSP PT RNI bersifat independen dan tidak berafiliasi dengan Serikat Pekerja lain.
PT RNI (Persero) appreciates greatly on the freedom of associating and uniting which signed with the formation of Labor Union (SP) in each subsidiary which then combined in one container which we call the Labor Union Confederation of PT RNI (KSP PT RNI). KSP PT RNI (Persero) is independent and not affiliated with other Labor Unions.
•
To keep and improve harmonious and mutually beneficial relationship.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
67
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Prinsip Persamaan Dalam mengelola Sumber Daya Manusia, PT RNI (Persero) senantiasa mengedepankan prinsip persamaan disetiap proses pengelolaan SDM. Dimulai dari proses rekrutmen karyawan, pada saat mengadakan rekrutmen Management Trainee, perusahaan membuka kesempatan yang sama kepada para pelamar untuk bergabung di perusahaan. Perusahaan mengesampingkan unsur–unsur nepotisme dalam proses rekrutmen dan mengedepankan kompetensi dan keahlian dalam menyeleksi para pelamar.
Equality Principle In managing Human Resources, PT RNI (Persero) always prioritizes the equality principle in every Human Resource management process. Starts from the employee recruitment process, at the time of conducting Management Trainee recruitment, the company opened the same opportunity to the applicant to join the company. The company rules out the elements of nepotism in the recruitment process and prioritize on competence and expertise in selecting applicants.
Untuk karyawan baru perusahaan memastikan bahwa gaji yang diberikan tidak melanggar ketentuan Upah Minimum Regional yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan disesuaikan berdasarkan kompetensi yang dimiliki. Selain itu perusahaan juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR), bantuan fasilitas penggantian pengobatan ataupun bonus yang sesuai dengan kinerja karyawan.
For the new employees, the company ensures that the given salary do not violate the provision of Regional Minimum Wage that has been assigned by the government and adjusted based on competency owned. Moreover, the company also gives Religious Holiday Allowance (THR), medical reimbursement facility or bonuses in accordance with the employee performance.
Persamaan dalam hal gender juga senantiasa terus kami tingkatkan. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya jabatan-jabatan strategis yang pemimpinnya seorang wanita.
We also keep on improving equality in gender, proven by the increasing number of strategic positions which led by women.
Program Pensiun Untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan dalam bekerja, PT RNI (Persero) mengikutsertakan karyawannya di program dana pensiun. Dana pensiun untuk karyawan yang masuk sebelum tahun 2013 dikelola oleh Dana Pensiun RNI dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Sedangkan untuk karyawan masuk setelah tahun 2013 dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bringin Jiwa Sejahtera dengan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Diluar program pensiun tersebut, perusahaan juga mengikutsertakan karyawan pada program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Retirement Program To increase the comfort and satisfaction in working, PT RNI (Persero) followed its employees in the retirement program. Retirement fund for the employees which assigned before 2013 manage by Dana Pensiun RNI with Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Meanwhile for employees which assigned after 2013 being managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Bringin Jiwa Sejahtera with Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).
Pengembangan SDM Spirit pengelolaan Bidang SDM fokus pada optimalisasi dan pemberdayaan SDM untuk menunjang operasional bisnis dalam rangka memperbaiki kinerja bisnis perusahaan. Adapun pola pembinaan dan optimalisasi SDM yang dilakukan adalah: 1. Menanamkan nilai-nilai bersih, jujur, kerja keras dan kerja ikhlas kepada karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan memberikan contoh keteladanan dan pendampingan di lapangan secara efektif. 2. Praktek kerja yang patuh pada ketentuan yang berlaku dan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). 3. Meningkatkan budaya inovasi dan pemanfaatan sumber daya perusahaan yang belum optimal. Kegiatan utama yang dilakukan untuk melatih dan mengembangkan SDM adalah melalui aktivitas coaching, counseling dan mentoring yang dilakukan secara berjenjang mulai pimpinan puncak, manajemen menengah
Human Resource Development Spirit of Human Resource management focused on the human resource optimization and empowerment to boost business operational in order to improve the business performance. The pattern of Human Resource development and optimization that conducted such as: 1. Embeds fairness, honesty, hard-working and sincere values to employees in conducting their works by giving exemplary role and effective assistance in the field.
68
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Other than this retirement program, the Company also engages the employees in Jaminan Hari Tua (JHT) and Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) program which managed by BPJS Ketenagakerjaan.
2. Working practice which conform with the applicable regulations and based on Good Corporate Governance (GCG) principles. 3. Improves the innovative culture and utilization of company’s resources which has not been optimal. The main activities that undertaken to train and develop human resource through coaching, counseling, and mentoring activities which conducted gradually starts from the top management, middle management, and
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
dan supervisor terhadap jajarannya. Pola pendampingan dan keteladanan pimpinan sangat ditekankan dan menjadi ukuran kinerja utama yang ditetapkan bagi para pejabat struktural. Dengan nilai perusahaan Professionalism, Integrity, Teamwork, Excellence, dan Respect yang ditanamkan ke setiap level karyawan melalui pendampingan dan pembimbingan dalam aktivitas tugas sehari-hari.
supervisors to their level. Pattern of mentoring and exemplary leadership are stressed and become the key performance determined for structural officials. By the corporate values of Professionalism, Integrity, Teamwork, Excellence, and Respect which embedded to every employee level through mentoring and counseling in daily activities.
Pelatihan yang diberikan oleh perusahaan dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu: 1. Pelatihan pengembangan kompetensi teknis fungsional dalam rangka meningkatkan ketrampilan (skill) karyawan guna mendukung kinerja di bidang tugasnya. Pengembangan ini didasarkan pada kebutuhan spesifikasi pekerjaan agar karyawan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan guna mencapai kinerja perusahaan. Pelatihan teknis fungsional antara lain berupa: seminar, training, workshop, lokakarya, studi banding, dll mulai dari level karyawan pelaksana sampai dengan karyawan pimpinan.
The training provided by the company divided into two major groups, such as: 1. Technical Functions Competence Development Training in order to improve employees’ skills to support the performance in the field of duty. This development based on a job order required specification so that employees able to carry out its duties and given responsibility in order to achieve the company’s performance. Technical function training such as: seminars, training, workshops, comparative studies, etc. starts from executive-level employees until management officials.
2. Pelatihan/pengembangankompetensi managerial dan bisnis strategik atau pelatihan jabatan yang terdiri dari: Basic Management Development Program (BMDP) Pelatihan jabatan paling dasar sebagai prasyarat untuk dapat memperoleh jabatan managerial dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Program ini telah berlangsung 28 angkatan dengan total 763 karyawan. Middle Management Development Program (MMDP) Pelatihan jabatan karyawan pimpinan level menengah setingkat kabag/manager/kacab sebagai prasyarat untuk memperoleh jabatan managerial dan melanjutkan ke jenjang pelatihan yang lebih tinggi. Program ini telah berlangsung 15 angkatan dengan total 371 karyawan. Strategic Management Development Program (SMDP) Pelatihan jabatan para Manager Senior di lingkungan PT RNI (Persero) yang telah berlangusng sebanyak 6 angkatan dengan total 106 karyawan. Corporate Management Development Program (CMDC) Merupakan pembekalan bagi eksekutif di lingkup PT RNI (Persero) yang dahulu bernama Senior Executive Development Program (SEDP). Pelatihan ini telah berlangsung sebanyak 3 angkatan dengan peserta 72 orang.
2. Training/managerial competence and strategic business development or position training including:
•
•
•
•
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan 1 (satu) angkatan pelatihan CMDC yang diikuti 20 peserta. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini antara lain Strategic Plan dan Materi-materi Directorship. Pemateri dalam pelatihan ini terdiri dari CEO dan Direksi perusahaan-perusahaan besar, para akademisi, dan juga Direksi PT RNI (Persero).
•
•
•
•
Basic Management Development Program (BMDP) Basic position training as the requirement to obtain managerial positions and continue to a higher level. This program has lasted for 28 batches with a total of 763 employees. Middle Management Development Program (MMDP) Training of middle-level employees equal to Division Head/Manager/Branch Manager as a requirement to get managerial position and continue to higher level. This program has lasted for 15 batches with total amount of 371 employees. Strategic Management Development Program (SMDP) Training of Senior Manager position in the environment of PT RNI (Persero) which already running as much as 6 batches with total 106 employees. Corporate Management Development Program (CMDC) As a briefing for executives in the scope of PT RNI (Persero) which was named Senior Executive Development Program (SEDP). This training has lasted as much as 3 batches which participated by 72 people.
On 2015 it has been conducted 1 (one) batch of CMDC training which followed by 20 participants. Materials that given on this training such as Strategic Plan and Directorship Materials. Speakers in this training consist of CEO and the Board of Directors of large companies, academics, and also Board of Directors of PT RNI (Persero).
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
69
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pelatihan Tahun 2015 2015 Training Mulai Tanggal Pelatihan Starting Date of Training
Akhir Tanggal Pelatihan Ending Date of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
Ekstraksi Informasi dari Udara dengan Wahana UAV Information Extraction from the Sky using UAV Mode
05-Feb-15
06-Feb-15
02
Workshop FKSPI Jawa Timur 2015 FKSPI Workshop East Java 2015
28-Jan-15
30-Jan-15
01
Workshop Penghapusan & Pemindahtanganan Aktiva tetap Untuk Optimalisasi Aset Workshop of Abolishment and Turnover of Fixed Assets for Asset Optimization
13-Feb-15
13-Feb-15
02
The 3rd Indonesia HR Director Summit 2015 The 3rd Indonesia HR Director Summit 2015
12-Mar-15
12-Mar-15
03
Seminar Corporate Law For Executive Real Competitive Advantage in Turbulent Time Corporate Law For Executive Real Competitive Advantage in Turbulent Time Seminar
10-Mar-15
11-Mar-15
03
Workshop Peran strategis Manajemen Risiko dalam mengelola Bisnis Perusahaan Risk Management Strategic Role in managing Company Business Workshop
27-Mar-15
27-Mar-15
03
Seminar Cost Reduction Strategis Strategi Bersaing melalui Efisiensi & Efektifitas Strategic Cost Reduction Strategy to Compete through Efficiency & Effectivity
18-Mar-15
19-Mar-15
03
Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Bagi Segmen perusahaan BUMN Health Insurance Socialization for SOE Company Segment
09-Apr-15
09-Apr-15
04
Sosialisasi BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan Socialization
10-Mar-15
10-Mar-15
03
Workshop Sosialisasi Persyaratan Tata Cara, pengangkatan & pemberhentian Direksi Socialization of Requirements Procedures for appointment and dismissal of the Board of Directors Workshop
10-Apr-15
10-Apr-15
04
Academics Gathering PDMAI Academics Gathering PDMAI
15-Apr-15
15-Apr-15
04
Pelatihan Keprotokolan dan MC BUMN Protocol MC and SOE Training
16-Apr-15
17-Apr-15
04
Workshop Strategi Optimalisasi Aset di BUMN dan Anak Perusahaan Asset Optimization Strategy in SOEs and Subsidiaries Workshop
27-Mar-15
27-Mar-15
03
7th Reward Summit Designing & Managing Compensation & Remuneration In High Econo 7th Reward Summit Designing & Managing Compensation & Remuneration In High Economy
06-Jun-15
07-Jun-15
06
Pelatihan Feasibility Study Feasibility Study Training
20-May-15
22-May-15
05
Workshop Pabrik Kelapa sawit Palm Oil Factory Workshop
18-May-15
19-May-15
05
Sosialisasi Aplikasi New Edabu Sosialization of New Edabu Application
13-May-15
13-May-15
05
Sosialisasi Pengalihan Kantor Cabang BPJS Sosialization of BPJS Branch Office Turnover
11-May-15
11-May-15
05
ASSESSMENT CENTRE ESELON 1 ECHELON 1 ASSESSMEN T CENTRE
19-May-15
19-May-15
05
ASSESSMENT CENTRE ESELON 1 ECHELON 1 ASSESSMEN T CENTRE
20-May-15
20-May-15
05
Round Table Discussion AAI AAI Round Table Discussion
21-May-15
21-May-15
05
The 2015 Leaders’ Forum The 2015 Leaders’ Forum
27-May-15
27-May-15
05
In House Training : Human Resources Management For Non HR Manager In House Training : Human Resources Management For Non HR Manager
29-May-15
30-May-15
05
Assessment Center Dengan Job Target Eselon 1 Assessment Center with Echelon 1 Job Target
08-Jun-15
09-Jun-15
06
Nama Pelatihan Name of Training
70
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Mulai Tanggal Pelatihan Starting Date of Training
Akhir Tanggal Pelatihan Ending Date of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
Seminar Internasional Tentang IAS 41 : Agriculture - Peluang dan Tantangan International Seminar about IAS 41: Agriculture Opportunity and challenges
09-Jun-15
09-Jun-15
06
Java Programming Fundamental Java Programming Fundamental
08-Jun-15
12-Jun-15
06
Hubungan Industrial Di Perusahaan Perkebunan Sawit Industrial Relations in Palm Oil Plantation Company
16-Jun-15
16-Jun-15
06
Assessment Center Dengan Job Target Eselon 1 Assessment Center with Echelon 1 Job Target
09-Jul-15
10-Jul-15
07
Assessment Center Dengan Job Target Eselon 1 Assessment Center with Echelon 1 Job Target
09-Jul-15
10-Jul-15
07
Workshop Organisasi PT RNI Organization Workshop of PT RNI
04-Aug-15
04-Aug-15
08
Sosialisasi Program Jaminan Pensiun Sosialization of Pension Insurance Program
04-Aug-15
04-Aug-15
08
Workshop Peluang dan Tantangan Pengembangan PLTA dan PLTMH di Indonesia Opportunity and Challenges of Hydroelectric Power Plant and Micro Hydro Power Plant Development in Indonesia Workshop
21-Aug-15
21-Aug-15
08
Assessment Center Dengan Job Target Eselon 1 Assessment Center with Echelon 1 Job Target
11-Aug-15
12-Aug-15
08
Mengintegrasikan secara efektif program Jaminan Pensiun Nasional Integrating National Pension Insurance Program Effectively
28-Oct-15
28-Oct-15
10
Pelatihan Interpretasi KPKU BUMN Interpretation of KPKU BUMN Training
21-Oct-15
23-Oct-15
10
Seminar Nasional SDM Perkebunan Solusi Berdaya Saing Dalam Menghadapi Badai MEA National Seminar of Plantation HR as Solution to Compete in Facing the Storm of MEA
27-Oct-15
27-Oct-15
10
Diklat Khusus Bagi Kepala SPI (Diklat Internal Auditor Korporasi) Special Training For Chief Internal Audit (Corporate Internal Auditor Training)
08-Oct-15
14-Oct-15
10
Sertifikasi Uji Kompetensi Humas Public Relation Competency Test Certification
06-Oct-15
07-Oct-15
10
Bank Garansi & Standby Letter of Credit (SBLC) Mengacu pada ICC rules & regulasi Bank Guarantees and Standby Letters of Credit (SBLC) Refers to the ICC rules and regulations
27-Oct-15
27-Oct-15
10
Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial pada BUMN dan Anak Perusahaan Prevention of Industrial Dispute on SOEs and Subsidiaries
02-Oct-15
02-Oct-15
10
Masa Depan Industri Gula Di Jawa Future of Sugar Industry In Java
10-Sep-15
10-Sep-15
09
Pemantapan Implementasi dan Penilaian GCG di lingkungan BUMN dan Anak Perusahaan Consolidation Implementation and GCG Assessment in the SOEs environment and Subsidiaries
28-Aug-15
Masa Depan Industri Gula Di Jawa Future of Sugar Industry In Java
10-Sep-15
10-Sep-15
09
Boost Employee Engagement Through Technology Boost Employee Engagement Through Technology
29-Oct-15
29-Oct-15
10
Pemantapan Implementasi dan Penilaian GCG di lingkungan BUMN dan Anak Perusahaan Consolidation Implementation and GCG Assessment in the SOEs environment and Subsidiaries
28-Aug-15
28-Aug-15
08
How To Handle Press Well Mengelola Krisis di Media How To Handle Press Well Managing Crisis in Media
19-Aug-15
21-Aug-15
08
Bloomberg FX 15 Summit : Hedging World Volatility dengan tema Treasury Perusahaan Bloomberg FX 15 Summit: Hedging World Volatility with Company Treasury theme
09-Sep-15
09-Sep-15
09
Nama Pelatihan Name of Training
08
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
71
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Mulai Tanggal Pelatihan Starting Date of Training
Akhir Tanggal Pelatihan Ending Date of Training
Jumlah Peserta Number of Participants
PR Tanpa Batas Public Relations Unlimited
21-Aug-15
22-Aug-15
08
Bloomberg FX 15 Summit : Hedging World Volatility dengan tema Treasury Perusahaan Bloomberg FX 15 Summit: Hedging World Volatility with Company Treasury theme
09-Sep-15
09-Sep-15
09
Tourism, Hotel Investment & Networking Conference Tourism, Hotel Investment & Networking Conference
02-Sep-15
03-Feb-15
09
Pelatihan Brevet AB Brevet AB Training
13-Jun-15
14-Jun-16
06
Pelatihan Brevet AB Brevet AB Training
13-Jun-15
14-Jun-15
06
Menjadi Komisaris Yang Efektif Dengan Bertanggungjawab Profesional Become Effective Commissioner with Responsible Professionals
10-Nov-15
11-Nov-15
11
Owner Estimate
18-Nov-15
20-Nov-15
11
English Proficiency Test
02-Dec-15
02-Dec-15
12
Executive Learning Forum APAC
07-Dec-15
07-Dec-15
12
English Proficiency Test
08-Dec-15
08-Dec-15
12
Coaching With Happiness
10-Dec-15
11-Dec-15
12
Pelatihan ISO 31000 Series 1 : ERM Fundamentals & International Coference ISO 31000 Series 1 Training: ERM Fundamentals & International Conference
07-Dec-15
11-Dec-15
12
Certification Exam of ERMAP - ERMCP EBA Public Certification Exam of ERMAP - ERMCP EBA Public
12-Dec-15
12-Dec-15
12
Business Judgement Rule Business Judgement Rule
26-Nov-15
26-Nov-15
11
Pelaporan Keuangan Aset Tetap dan Pengaturan Bersama 9PSAK 16, ISAk 25, PSAK 30 Fixed Assets Financial Reporting and Joint Settings of 9PSAK 16, ISAK 25, PSAK 30
20-Nov-15
21-Nov-15
11
Memahami Business Judgement Rule (BJR) Understanding Business Judgement Rule (BJR)
11-Dec-15
11-Dec-15
12
Workshop GCG & Corporate Performance Skoring GCG Assessment GCG & Corporate Performance GCG Scoring Assessment Workshop
22-Dec-15
23-Dec-15
12
Nama Pelatihan Name of Training
Program Pendidikan Pra Kualifikasi (P2K) Program Pendidikan Pra Kualifikasi adalah salah satu wujud komitmen perusahaan untuk senantiasa mendukung perkembangan karir karyawan. Program P2K merupakan jalur rekrutmen dan promosi dari internal perusahaan yang ditujukan kepada para karyawan pelaksana (non staf) yang telah bekerja di perusahaan dan mempunyai kemampuan untuk dapat dipromosikan ke level jabatan karyawan pimpinan (staf). Para peserta dalam program P2K ini merupakan karyawan non staf terpilih yang telah memenuhi syarat administrasi dan seleksi di lembaga psikologi. Para calon peserta yang lolos seleksi nantinya akan menjalani pendidikan secara intesif selama 2 (dua) minggu, sehingga ketika dipromosikan mereka sudah siap untuk mengemban tanggungjawab yang baru. Total angkatan P2K sejak pertama kali diadakan tahun 2004 adalah sebanyak 20 angkatan.
Prequalification Education Program (P2K)
Adapun realisasi dari investasi pengembangan karyawan adalah sebagai berikut :
The realization from the employees development investment is as follows:
72
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Prequalification Education Program is one of the company’s commitment to continuously support the development of employees career. P2K program is recruitment track and promotion from company internal devoted to the executive employees (nonstaff) who have work in the company and have the ability to be promoted to leadership position level employees (staff). The participants in the P2K program are non-staff employees who have been elected to meet the administrative requirements and selection in psychological institute. The candidates who pass the selection will undergo intensive education for two (2) weeks, so when promoted they were ready to carry out new responsibilities. Total P2K batch since it was first held in 2004 are as many as 20 batches.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Dalam Miliar Rupiah In Billion Rupiah
15,00 14,00
Realisasi Investasi Pengembangan Karyawan Realization of Employees Development Investment
14,41 13,60
13,00 12,00 11,00 10,00
A nggaran
10,88 9,51
9,94
10,13
Realisasi Rea lization 2013
2 01 4
2 015
Rencana Ke Depan Group Pengelolaan SDM telah membuat program kerja dimana dalam program kerja tersebut porsi pelaksanaan pelatihan-pelatihan jabatan (BMDP, MMDP, SMDP) akan dilaksanakan secara rutin mulai tahun 2016. Perbaikan-perbaikan dibidang pengelolaan SDM lainnya seperti penyempurnaan sistem, rekrutmen management trainee, dan penyeragaman aturan-aturan di anak perusahaan juga akan terus dilakukan.
Future Plan Human Resource Management Group has made working programs where the working program portion on the implementation of office training (BMDP, MMDP, SMDP) which will carry out routinely started in 2016. Improvements in the management of other human resources such as system improvement, management trainee recruitment, and the conformity of rules on subsidiary companies also will continue to be done.
Rekrutmen MANAGEMENT Trainee Salah satu sumber pengadaan SDM untuk karyawan pimpinan dilakukan melalui jalur eksternal melalui program Management Trainee (MTP). MTP adalah program rekrutmen untuk para fresh graduate dari perguruan tinggi dengan latar belakang program studi dan kualifikasi yang berstandar. Program ini dilakukan untuk menyiapkan kader bagi kepentingan kelangsungan bisnis perusahaan jangka panjang.
Management Trainee Recruitment One of the sources for human resources procurement for management employees of through the external lines through the Management Trainee Program (MTP). MTP is a recruitment program for fresh graduates from universities with a background study program and qualification standards. The program is carried out to prepare the cadre for the benefit of long-term business continuity.
Proses rekrutmen dilaksanakn dengan menjunjung tinggi kompetensi dan keahlian serta mengesampingkan unsurunsur nepotisme, sehingga semua pelamar memiliki kesempatan yang sama untuk dapat bergabung dengan perusahaan. Proses seleksi dilaksanakan dengan bantuan teknologi informasi yaitu dengan melaksanakan ujian dengan sistem komputerisasi sehingga menutup peluang untuk terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan seleksi. Karyawan baru yang direkrut melalui MTP diberikan program orientasi, pembekalan, dan pengalaman melalui magang kerja untuk membangun sikap mental, pola pikir, dan kompetensi sebagai seorang calon pemimpin masa depan yang handal.
Recruitment process conducted with the utmost competence and expertise as well as the exclusion of nepotism elements, so that all applicants have the same chance to join the company. The selection process carried out with the aid of information technology which is to administer the exam by computerized system so that closes the opportunity for fraud in the implementation of selection. New employees who recruited through MTP are given orientation program, briefing, and working experience through internships to build mental attitude, mindset, and competence as a reliable future leader.
Untuk menempa mental dan kedisiplinan para peserta program MT maka PT RNI bekerjasama dengan Pusdiklat Zeni TNI AD menyelenggarakan kegiatan pembinaan mental dimana di dalam kegiatan semi militer tersebut
To forge the mental and discipline of MT program participants then PT RNI cooperate with Pusdiklat Zeni TNI AD executing mental development activity which in the semi-military activities instilled spirit of discipline,
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
73
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
ditanamkan jiwa kedisiplinan, kepemimpinan, dan juga kebersamaan. Selain kegiatan pembinaan mental diadakan juga pengenalan perusahaan kepada para peserta program MT berupa sejarah perusahaan, visi dan misi, tata nilai, lingkup bisnis, good corporate governance, dan code of conduct. Setelah menjalani kegiatan pembinaan mental dan orientasi korporasi, para peserta akan menerima materi teknis sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing dan untuk kemudian menjalani masa magang. Dalam masa magang ini para peserta diwajibkan untuk membuat dan mempresentasikan makalah yang berisi tentang ide-ide inovasi ataupun gagasan perbaikan yang telah mereka lakukan selama menjalani proses magang.
leadership, and togetherness. In addition to the mental development there was also held the introduction of the company to the participants of the MT program in the form of the company’s history, vision, mission, values, business lines, good corporate governance and code of conduct. After undergoing mental development activities and corporate orientation, the participants will receive the technical materials in accordance with the academic background and then to undergo the internship period. During the internship, the participants are required to create and represent papers contains about innovative ideas, or ideas for improvement that they have done during the internship process.
Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2003 sampai dengan tahun 2014 Program Management Trainee ini telah menghasilkan 23 angkatan untuk semua bidang usaha PT RNI (Persero). Secara umum tahapan Management Trainee Program adalah sebagai berikut :
Since it was first held in 2003 until 2014 Management Trainee Program has produced 23 batches for all PT RNI (Persero)’s business areas. In general Management Trainee Program stages is as follows:
74
Nama Tahapan Kegiatan Name of Event Stages
Fase Orientasi Korporasi Corporation Orientation Phase
Fase Spesialisasi TugasI Task I Specialization Phase
Fase Pembekalan Teknis Fungsional Functional Technical Debriefing Phase
Evaluasi Pertama First Evaluation
Fase Spesialisasi Tugas II Task II Specialization Phase
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Fase Orientasi Umum Unit Unit General Orientation Phase
Fase Pengenalan Bidang Kerja Introduction of Work Field Phase
Evaluasi Akhir Final Evaluation
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Data Jumlah Karyawan Pt Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Data of Total Employees of Pt Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) No.
Karyawan Employee
2014
2015
MITRA OGAN 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
3
Karyawan PKWT PKWT Employees Jumlah Total
134
149
1,066
1,042
515
508
1,715
1,699
136
136
RAJAWALI 1 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
773
732
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
2,518
2,431
Jumlah Total
3,427
3,299
217
216
RAJAWALI 2 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
990
909
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
3,479
3,019
Jumlah Total
4,686
4,144
35
33
CANDI BARU 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
196
184
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
536
507
Jumlah Total
767
724
12
10
LASKAR 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
79
46
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
44
44
Jumlah Total
135
100
25
28
175
169
4
5
204
202
124
124
MITRA KERINCI 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
3
Karyawan PKWT PKWT Employees Jumlah Total NUSINDO
1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
995
978
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
316
374
1,435
1,476
12
12
176
170
77
65
265
247
110
117
Jumlah Total GIEB 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
3
Karyawan PKWT PKWT Employees Jumlah Total PHAPROS
1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
902
896
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
335
302
1,347
1,315
Jumlah Total
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
75
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
Laporan Manajemen Management Report
Karyawan Employee
Profil Perusahaan Company Profile
2014
2015
TANJUNGSARI 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
3
Karyawan PKWT PKWT Employees Jumlah Total
5
3
121
99
12
-
138
102
6
5
106
104
2
2
114
111
4
4
CITRAMASS 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
3
Karyawan PKWT PKWT Employees Jumlah Total MRB
1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
46
44
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
39
34
Jumlah Total
89
82
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
96
96
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
80
80
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
HOLDING 1
Jumlah Total
18
18
194
194
916
933
TOTAL KARYAWAN 1
Karyawan Staf (KS) Staff Employees
2
Karyawan Non Staf (KNS) Non-staff Employees
5,705
5,453
3
Karyawan PKWT PKWT Employees
7,895
7,309
14,516
13,695
TOTAL
76
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Laboratorium PT Phapros Tbk, Semarang Laboratory of PT Phapros Tbk, Semarang
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
77
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rincian Data Karyawan Tahun 2015 No
Strata Level
Rajawali I
1
Staf
2
Non Staf
732
3
PKWT
2,431
Jumlah Total
3,299
4,144
No 1 2
No
Jenis Kelamin* Gender Laki-laki
136
Rajawali I 3,226
216
Candi Baru
Mitra Ogan
Mitra Kerinci
Nusindo
33
149
28
124
909
184
1,042
169
978
3,019
507
508
5
374
724
1,699
202
1,476
Rajawali II 3,933
Candi Baru 710
Mitra Ogan 1,577
Mitra Kerinci 163
Nusindo 1,155
Perempuan
73
211
14
122
39
321
Jumlah Total
3,299
4,144
724
1,699
202
1,476
Pendidikan* Education
Rajawali I
Rajawali II
Candi Baru
Mitra Ogan
Mitra Kerinci
Nusindo
1
SD
511
902
81
320
20
21
2
SMP
350
996
80
218
50
60
3
SMA
2,133
919
504
996
107
649
4
DIPLOMA
57
634
3
40
8
263
5
S1
234
691
56
121
17
473
6
S2
14
2
-
4
-
9
7
>=S3
-
-
-
-
-
1
Jumlah Total
3,299
4,144
724
1,699
202
1,476
No
Usia* Age
Rajawali I
Rajawali II
Candi Baru
Mitra Ogan
Mitra Kerinci
Nusindo
1
<25
168
332
58
20
-
94
2
25-36
954
1,377
170
464
20
685
3
37-45
865
1,358
230
702
85
418
4
46-55
1,300
1,078
266
513
97
277
5
>56
12
-
-
-
-
2
Jumlah
3,299
4,144
724
1,699
202
1,476
No
Masa Kerja* Tenure
Rajawali I
Rajawali II
Candi Baru
Mitra Ogan
Mitra Kerinci
Nusindo
1
<5
1,147
470
249
540
8
621
2
5-10
871
961
95
50
6
310
3
>10-15
379
926
31
354
24
223
4
>15-25
662
1,014
264
715
126
230
5
>25
240
774
85
40
38
92
Jumlah Total
3,299
4,144
724
1,699
202
1,476
*) Termasuk PKWT *) Including PKWT
78
Rajawali II
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Detail of Employees Data Year 2015 GIEB
Tanjungsari
Citramass
MRB
Phapros
Laskar
RNI
Total
10
96
933 5,453
12
3
5
4
117
170
99
104
44
896
46
80
65
-
2
34
302
44
18
7,309
247
102
111
82
1,315
100
194
13,695
GIEB 221
Tanjungsari
Citramass
MRB
26
8
43
55
575
5
41
1,533
102
111
82
1,315
100
194
13,695
MRB
Phapros
Laskar
153
Total
247
Citramass
95
RNI
68
Tanjungsari
740
Laskar
94
GIEB
27
Phapros
RNI
12,162
Total
-
9
17
3
34
9
12
1,939
5
53
34
11
49
22
14
1,942
218
34
51
45
656
54
35
6,401
8
2
3
4
205
3
16
1,246
16
4
6
19
354
11
99
2,101
-
-
-
-
17
1
18
65
-
-
-
-
-
-
-
1
247
102
111
82
1,315
100
194
13,695
GIEB
Tanjungsari
Citramass
MRB
Phapros
Laskar
RNI
Total
40
-
-
6
283
9
3
1,013
31
8
14
31
423
27
49
4,253
126
53
79
25
398
38
62
4,439
50
41
18
20
198
26
75
3,959
-
-
-
-
13
-
5
32
247
102
111
82
1,315
100
194
13,695
GIEB
Tanjungsari
Citramass
MRB
Phapros
Laskar
RNI
Total
99
1
2
35
574
24
22
3,792
50
2
2
15
151
43
35
2,591
56
3
-
2
196
21
53
2,268
36
72
106
12
292
11
62
3,602
6
24
1
18
102
1
22
1,443
247
102
111
82
1,315
100
194
13,695
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
79
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur ORGANISASI PT RNI (Persero) PT RNI (Persero) Organization Structure Hingga akhir Desember 2015, struktur organisasi adalah sebagai berikut:
Until the end of December 2015, the organization structure is as follows:
RUPS GMS
Direktur Utama President Director (B. Didik Prasetyo)
Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director (Agung P. Murdanoto)
80
Direktur Keuangan Finance Director (M. Yana Aditya)
Group Head Pengembangan Usaha Group Head of Business Development (Nanik Soelistyowati)
Group Head Keuangan Group Head of Finance (Emmi Mintarsih)
Group Head Perencanaan Korporasi Group Head of Corporate Planning (Warsim) (Warsim)
Group Head Akuntansi Group Head of Accounting (Erlangga Tri Putranto)
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resources & Asset Management Director (Djoko Retnadi)
Group Head Pengelolaan SDM
Group Head of Human Resources Management (Arief Setiyanto)
Group Head Manajemen Aset
Group Head of Asset Management (Rudi Prajogo)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner (Mirzawan P.D.N.) Komisaris Commissioner (Junino Jahja) Komisaris Commissioner (Ainun Naim) Komisaris Commissioner (Suripto) Komisaris Commissioner (Aditya Dhanwantara)
Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Control & Risk Management Director (Elka Wahyudi)
Sekretaris Korporasi Corporate Secretary (Edwin Elfian Lubis)
Kepala SPI Chief Audit Executive (Sagita Hariyadin) Group Head Pengendalian Usaha Group Head of Business Control (Rahmat Hidayat) Group Head GCG & Manajemen Risiko Group Head of GCG & Risk Management (M. Najib)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
81
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Daftar Entitas Anak dan/ atau Entitas Asosiasi List of Subsidiaries and/or Association Entities Berikut adalah daftar entitas anak Perseroan hingga 31 Desember 2015:
Hereby the list of subsidiaries of the Company until December 31, 2015:
Nama Perusahaan / Bisnis Perusahaan Bidang Usaha Business fields Company Name / Company Business PT Pabrik Gula Rajawali I Industri Gula, Pakan Ternak, Holtikultura Sugar Industry, Cattle feed, Horticultures
Kegiatan Usaha Business Activity
dan
PT RNI (Persero)
and
PT Rajawali Nusindo
PT Pabrik Gula Rajawali II Industri Gula, Alkohol dan Spiritus Sugar Industry, Alcohol and Spirits
PT RNI (Persero) PT Rajawali Nusindo
Anak Perusahaan: PT Inti Bagas Perkasa (Bidang usaha kampas rem/saham 100%) Subsidiary: PT Inti Bagas Perkasa (Brake pads business/share 100%)
Agro Industri Agro Industry
PT PG Rajawali II
Saham Shares
0,01%
99,99%
Beroperasi Operating
PT RNI (Persero)
98,85%
PT Madubaru Industri Gula Sugar Industry
PT RNI (Persero)
35,02%
Sri Sultan HB X
64,98%
PT RNI (Persero)
73,58%
PT Serba Guna Harapan
- Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet Palm and Rubber Plantation - Pabrik CPO CPO Factory
Anak Perusahaan: Subsidiary: PT Sawit Menang Sejahtera
PT Phapros Tbk. Farmasi & Alat Kesehatan Pharmaceuticals & Healthcare PT Mitra Rajawali Banjaran
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Beroperasi Operating
99,996%
PT Pabrik Gula Candi Baru Industri Gula Sugar Industry
PT Mitra Kerinci
Beroperasi Operating
0,01%
0,004%
PT Laras Astra Kartika
Status Operasi Operations Status
99,99%
Kopkar Cintamanis
PT Perkebunan Mitra Ogan
82
Kepemilikan Ownership
PTPN III
26,42%
PTP Mitra Ogan
60%
Dedek Pranata
40%
PT RNI (Persero)
Pertanian, Industri, Perdagangan dan Energi Agriculture, Industry and Energy
PT RNI (Persero)
Industri pembuatan alat kontrasepsi, alat suntik sekali pakai dan alat-alat kesehatan Industry of Contracept tools, disposable syringe and Healthcares
Beroperasi Operating
Beroperasi Operating
- Perkebunan Kelapa Sawit Palm oil Plantation - Pabrik CPO CPO Factory
Industri Farmasi dan/atau Perdagangan Obat-obatan, alat-alat kesehatan, Barangbarang Kimia, Obat-obatan Hewan dan Barang Serupa Pharmaceutical industry and/or trading of Medicines, healthcares, chemicals, Veterinarian Medicins and similiar products
1,15%
Beroperasi Operating
PT Mitra Kerinci
PT Rajawali Nusindo PT RNI (Persero)
99,99% 0,01% 99,99% 0,01%
Beroperasi Operating
Beroperasi Operating
Beroperasi Operating
56,57% Beroperasi Operating
Publik
PT RNI (Persero)
Romi Taufik Sudrajat
43,43%
99,98%
0,02%
Beroperasi Operating
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Nama Perusahaan / Bisnis Perusahaan Bidang Usaha Business fields Company Name / Company Business PT Rajawali Nusindo
Perdagangan & Distribusi Trading & Distribution
PT GIEB Indonesia
Kegiatan Usaha Business Activity Perdagangan dan Distribusi Trading & Distribution
Perdagangan dan Distribusi Trading & Distribution
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Kepemilikan Ownership
Saham Shares
PT RNI (Persero)
Lainnya Others
PT Rajawali Citramass
PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
PT RNI (Persero)
66,16%
PT Rajawali Gloves
PT Pabrik Gula Rajawali I
Industri Karung Plastik, Kulit dan Industri Lanjutan Woven Bag, Leather and Proceeding Industry Industri Sarung Tangan Gloves Industry
Beroperasi Operating 0,01%
PT RNI (Persero) Industri Karung Plastik Woven Bag Industry
99,99%
PT Mitra Rajawali Banjaran
Publik
PT RNI (Persero) PT Pabrik Gula Rajawali I
Status Operasi Operations Status
33,84%
Beroperasi Operating
99,97%
0,03%
Beroperasi Operating
99,99% 0,01%
PT RNI (Persero)
61,25%
Mitra
38,75%
Beroperasi Operating
Proses Likuidasi Liquidation Process
Struktur Grup Perusahaan
Company Group Structure
Hingga akhir Desember 2015, struktur grup perusahaan adalah sebagai berikut:
Until the end of December 2015, the company group structure is as follows:
Pelaksanaan diversifikasi produk dan pengembangan usaha strategis 2010-2012 Stabilisasi dengan sinergi yang optimal antar anak-anak perusahaan dan antara AGRO anak perusahaan dengan induk perusahaan
INDUSTRI
2013-2017 Agro Peningkatan peran holding untuk mendukung pertumbuhan kinerja, pengembangan usaha baru, dan Industry menjadi pilar bisnis di masa depan
PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PTP Mitra Ogan, PT Laras Astra Kartika, PT Mitra Kerinci,
Identitas Perusahaan
Pada tanggal 18 Januari 2012, RNI memperkenalkan logo barunya yang memiliki filosofi RNI sebagai salah saru perusahaan BUMN yang kini mengkokohkan sayapnya dengan memfokuskan diri pada 4 (empat) pilar utama usahanya. Sebagai perusahaan kebanggaan Indonesia, RNI mempunyai ikrar abadi untuk selalu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
PT Madubaru
FARMASI & ALAT KESEHATAN
Logo RNI terdiri dari 3 (tiga) elemen yaitu logogram, logotype, dan logocolor.
Pharmaceutical & Healthcare
DISTRIBUSI & PERDAGANGAN Logogram XXX
Distribution & Trading
Logotype XXX
PT Phapros Tbk, PT Mitra Rajawali Banjaran
PT Rajawali Nusindo, PT Rajawali Citramass, PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring, PT GIEB Indonesia
Logocolor XXX
Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan Visi
Menjadi perusahaan investment holding terbaik di tingkat regional denganPROPERTI basis agro industri, formasi, alat kesehatan, distribusi, perniagaan, dan properti Property Penjelasan mengenai visi: Kata “terbaik” dipahami sebagai memiliki kinerja di atas rata-rata kelompok industri yang beroperasi secara efektif dan efisien serta siap menghadapi tantangan.
Misi
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
83
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Nama dan Alamat Entitas Anak dan/atau Kantor Cabang Name and Address of Subsidiaries and/or Branch Office 1. PT PG RAJAWALI I Jl. Undaan Kulon No 57/59, Surabaya 60274 Telp. (031) 534551-3, 5317028-29 Fax (031) 5316359 * PG REJO AGUNG BARU Jl. Yos Sudarso No. 17/19, Madiun Telp. (0351) 462525 * PG KREBET BARU Jl. Bululawang NO. 10, Malang 65171 Telp. (0341)833185, 833176 2. PT PG RAJAWALI II Jl. Drs. Wahidin No. 46, Cirebon 45122 Telp. (0231) 204752, 211444 Fax. (0231)209281 * PG TERSANA BARU Jl.Raya Babakan Gebang, Cirebon 5191 Telp. (0231) 661124 Fax. (0231) 662242 * PG SUBANG Pasir Bungur Kec. Purwadadi Kab.Subang Telp. (0260) 462522, 461764 Fax. (0260) 462380 * PG KARANG SUWUNG Jl. Raya Karangsuwung No. 29, Cirebon Telp. (0231) 637 166. 662242 * PG JATITIJUH PoBox 45273 No.7 Jatitijuh Cirebon Telp. (0233) 635201 Fax. (0233) 636340 * PG SINDANGLAUT Jl. Raya Sindanglaut No.1 Cirebon 45191 Telp. (0231) 635201 Fax. (0231) 636340 * PSA PALIMANAN Jl. Raya Palimanan No. 170 Cirebon Telp. (0231) 341020 Fax. (0231) 341301
84
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
3. PT PG CANDI BARU Jl. Raya Candi No.10 Sidoarjo Telp. (031)8921003-4 Fax. (031) 8921002 4. PT. MADUBARU Tromol Pos 49 Padoka, Bantul Yogyakarta Telp. (0274) 377049, 377916 Fax. (0274) 377071 5. PTP MITRA OGAN Jl. Kol. H. Burlian Km.9, Palembang 30152 Telp. (0711) 415 381 Fax. (0711) 415 521 6. PT MITRA KERINCI Jl. Patimura No. 8 Padang Telp. (0751) 33657, 27615 Fax. (0751) 33657 7. PT PHAPROS Tbk. Jl. Simongan No. 131 Semarang Telp. (024) 7607 325-30 Fax. (024) 766 30041 8. PT MITRA RAJAWALI BANJARAN Jl. Raya Banjaran Km.16, Bandung 40377 Telp. (022) 5940151 Fax. (022) 5940152 9. PT LARAS ASTRA KARTIKA Jl. Kol. H. Burlian Km. 9 , Palembang 30152 Telp. (0711) 415381 Fax. (0711) 415521 10. PT RAJAWALI NUSINDO Jl Denpasar Raya Kav D III, Kuningan Jakarta 12950 Telp 021 2523820/30 Fax : 021 2510162 11. PT GIEB (GABUNGAN IMPOR EKSPOR BALI) Kantor Pusat Jl. Gatot Subroto No. 66X, Denpasar Bali Telp. (0361) 437 995, 434 731 Fax. (0361) 431 016 12. PT RAJAWALI TANJUNGSARI ENJINIRING Jl. Raya Trosobo KM 23 Desa Tanjungsari, Taman – Sidoarjo 61257 Telp. (031) 788 3494 Fax. (031) 788 4050 Email :
[email protected]
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
13. PT RAJAWALI CITRAMASS Desa Parengan Kecamatan Jetis Mojokerto 61352 Telp. (0321) 362 995 Fax. (0321) 362 996 Email :
[email protected] Alamat Kantor Perwakilan/ Cabang PT Rajawali Nusindo PT RAJAWALI NUSINDO REPRESENTATIVE/BRANCH OFFICE ADDRESS 1. Cabang Ambon / Ambon Branch Jl. Ir. M. Putuhena No 34 Dusun Kota Jawa RT 002 RW 007 Negeri Rumahtiga, Ambon Telp : (0911) 382 4240 Fax : (0911) 382 4249 2. Cabang Batam / Batam Branch Jl. Komplek Rosedale Blok E No. 11 Batam Centre, Batam 29432 Telp : (0778) 464 710, 472 679 Fax : (0778) 464 711 3. Cabang Balikpapan / Balikpapan Branch Jl. Jend. Sudirman Komplek Balikpapan Permai, Blok B No. 12 - 14, Balikpapan Telp : (0542) 720 7460 Fax : (0542) 720 7463 4. Cabang Bandar Lampung / Bandar Lampung Branch JL.Urip Sumoharjo No. 100, Bandar Lampung Telp : ( 0721 ) 705 945 - 747 4858 Fax : ( 0721 ) 701 303 5. Cabang Banda Aceh / Banda Aceh Branch Jl. Fatahillah No. 10 Geuce Iniem, Banda Aceh Telp : (0651) 46297 Fax : (0651) 42991 6. Cabang Bandung / Bandung Branch Jl Soekarno Hatta No. 493, Bandung 40265 Telp : (022) 730 1947 DL : (022) 733 1464 Fax : (022) 730 5831
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
7. Cabang Banjarmasin / Banjarmasin Branch Jl. Manggis No. 32 A RT. 20 Kel. Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Timur Banjarmasin 70235 Telp : (0511) 325 6342 / 325 4133 Fax : (0511) 326 1960 8. Cabang Bogor / Bogor Branch JL. Brigjend H. Saptadji Hadiprawira No.141 Kel. Cilendek Barat Kec.Bogor Barat Bogor - Jawa Barat 16151 Telp : (0251) 754 3595 / 754 3594 Fax : (0251) 754 3593 9. Cabang Cikarang / Cikarang Branch Jl. Jend. Urip Sumoharjo No. 17 RT. 002 RW 01 Ds. Tanjungsari Cikarang, Bekasi 17530 Telp : (021) 891 06753, 891 06755 Fax : (021) 890 0366 10. Cabang Cirebon / Cirebon Branch Jl. Sunyaragi No. 6, Cirebon 45132 Tlp : (0231) 237 023 , 237 087 Fax : (0231) 202 540 11. Cabang Denpasar / Denpasar Branch Jl. Seruni No. 11 B Denpasar, Bali Telp : (0361) 236 493, 265 425 Fax : (0361) 234 926 12. Cabang Jakarta 1 / Jakarta 1 Branch Jl. Pulo Kambing Raya No. 30 Kav. II Blok I. II Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur 13930 Telp : (021) 460 0692 (021) 468 30058 (pesanan) Fax : (021) 468 27651 13. Cabang Jakarta II / Jakarta II Branch Jl. Meruya Utara No. 127, Kembangan Jakarta Barat - 11620 Telp : (021) 5890 5442 (Hunting) Fax : (021) 5890 7211 14. Cabang Jambi / Jambi Branch Jl. Banjarmasin No. 58 (Nusa Indah) Kel. Rawasari, Kota Baru Jambi 36125 Telp : (0741) 669 404, 61600 Fax : (0741) 63151
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
85
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
15. Cabang Jayapura / Jayapura Branch Jl. Pasar Kelapa Dua Entrop Kom. Pergudangan Boulevard No. 1, Jayapura Telp : (0967)534 254 Fax : (0967) 534 153 16. Cabang Jember / Jember Branch Jl. Tawangmangu 131 A, Jember 68121 Telp : (0331) 323 052, 339 623 Fax : (0331) 322 122 17. Cabang Kendari / Kendari Branch Jl. Laode Hady by pass No. 77 Kendari Sulawesi Tenggara 93117 Telp : (0401) 319 2287 Fax : (0401) 319 2031 18.
Cabang Kudus / Kudus Branch Jl. Raya Kudus Jepara KM. 5 Kedungdowo, Kaliwungu - Kudus Telp / Fax : (0291) 435 349
19.
Cabang Kupang / Kupang Branch Jl. Sam Ratulangi V Gang III Kupang - Nusa Tenggara Timur Telp/Fax. : (0380) 858 5175
20. Cabang Madiun / Madiun Branch Jl. Yos Sudarso No. 29/31, Madiun 63123 Telp : (0351) 465 268, 466 080, 457 769 Fax : (0351) 497 134 21. Cabang Magelang / Magelang Branch Jl. Mayjend Bambang Soegeng No. 288 Mertoyudan, Magelang-Jawa Tengah Telp : (0293) 326 623 Fax : (0293) 326 331
Profil Perusahaan Company Profile
26. Cabang Medan / Medan Branch Jl. Jend. Gatot Subroto KM. 5, No. 146, Medan 20123 Telp : (061) 845 2104, 845 4062, 845 8011 Fax : (061) 845 6027 27. Cabang Padang / Padang Branch Jl. Andalas Baru No. 9, Padang 25123 Telp : (0751) 25709 Fax : (0751) 39140 28. Cabang Palangkaraya / Palangkaraya Branch Jl. Pangrango No. 26, Palangkaraya 73112 Telp : (0536) 322 2458 Fax : (0536) 322 7612 29. Cabang Palembang / Palembang Branch Jl. Rambutan No. 2, Palembang 30144 Telp : (0711) 350 445, 322 415 Fax : (0711) 350 897 30. Cabang Palu / Palu Branch Jl. Setia Budi No. 42, Palu - Sulawesi Tengah Telp : (0451) 427 535, 458 392 Fax : (0451) 428 769 31. Cabang Pangkalpinang / Pangkalpinang Branch Jl. Pikas 9 No. 39, Bukit Baru - Pangkalpinang Telp : (0717) 700 2241 Fax : (0717) 422 681 32. Cabang Pekanbaru / Pekanbaru Branch Jl. Pandansari No. 01 Kavling II Kelurahan Tangkerang Utara, Pekanbaru 28282 Telp : (0761) 32074, 707 7345 Fax : (0761) 854 328
22. Cabang Makassar / Makassar Branch Jl. Wolter Monginsidi No. 54, Makassar 90142 Telp : (0411) 871 641, 850 835 Fax : (0411) 651 640
33. Cabang Pontianak / Pontianak Branch Jl. Jendral Urip No. 9 Pontianak 78111 Telp : (0561) 743 922 Fax : (0561) 736 611
23. Cabang Malang / Malang Branch Jl. Delima No. 7, Kel. Bareng, Kec. Klojen, Malang 65116 Telp : (0341) 557 528, 557 529 Fax : (0341) 557 530
34. Cabang Purwokerto / Purwokerto Branch Jl. Martadireja 1 No. 274 A, Purwokerto Telp : (0281) 631 626, 760 7562 Fax : (0281) 622 579
24. Cabang Manado / Manado Branch Jl. Garuda No. 53, Manado 95112 Telp : (0431) 862 498, 859 224 Fax : (0431) 851 155
35. Cabang Samarinda / Samarinda Branch Jl. AW Syahrani No. 50 Kel. Sempaja Selatan, Samarinda 75119 Telp : (0541) 250 790, 251 737 Fax : (0541) 250 790
25. Cabang Mataram / Mataram Branch Jl. TGH Faisal No. 99X - Bertais Mataram, NTB 83236 Telp : (0370) 672 577 Fax : (0370) 672 549
86
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
36. Cabang Semarang / Semarang Branch Jl. Kepodang No. 25-27, Semarang 50137 Telp : (024) 354 5681-83 Fax : (024) 354 0918
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
37. Cabang Serang / Serang Branch Jl. Ayip Usman No. 10 Unyur, Serang - Banten 42151 Telp : (0254) 210 263 Fax : (0254) 210 262
Tabanan Jl. Mawar No. 140, Grogak – Tabanan Telp : (0362) 812 325 Fax : (0362) 812 325
38. Cabang Solo / Solo Branch Jl. Tentara Pelajar No. 21, Gilingan Banjarsari - Surakarta Telp : (0271) 664 903, 664 905 Fax : (0271) 641 735
Singaraja Jl. Singaraja Seririt, Br. Dinas Jeruk Buluh Dsn. Kalibubuk, Kec. Buleleng Singaraja Telp : (0362) 343 5610, 3433 5611 Fax : (0362) 343 5611
39. Cabang Sorong / Sorong Branch Jl. A. Yani Ruko Kuda Laut, Blok B No. 6-7, Sorong 98413 Telp : (0951) 323 086, 310 0175 Fax : (0951) 323 057 40. Cabang Surabaya I / Surabaya I Branch Jl. Kalimas Barat No. 35-37, Surabaya Telp : (031) 353 8270 Fax : (031) 353 4131
Negara Jl. Udayana No. 19 Br. Tengah – Negara Telp : (0365) 413 337 Fax : (0365) 413 337
41. Cabang Surabaya II / Surabaya II Branch Jl. Raya Tenggilis No. 101, Surabaya 60292 Telp : (031) 848 3699 Fax : (031) 841 2199
Karangasem Jl. Letu No. 4, Amlapura Telp : (0363) 21500 Fax : (0363) 21500 Malang Jl. Terusan Sulfat 3K, Kedung Kandang Sawojajar Malang Telp : (0341) 715 905 Fax : (0341) 715 906
42. Cabang Tangerang / Tangerang Branch Jl. Arya Kemuning No. 71 Kp. Pengasinan RT. 01 RW. 03 Periuk Jaya, Tangerang - 15131 Telp : (021) 553 1234 (Hunting) Fax : (021) 557 91865 43. Cabang Yogyakarta / Yogyakarta Branch Rumah Dinas No. 21 PG. Madukismo, Padokan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul - Yogyakarta Telp : (0274) 450 370 ( Hunting ) Fax : (0274) 450 371 Alamat Kantor Perwakilan/Cabang PT GIEB Indonesia PT GIEB INDONESIA REPRESENTATIVE/BRANCH OFFICE ADDRESS Denpasar Jl. Gatot Subroto No. 66 X, Denpasar - Bali Telp : (0361) 437 993, 437 994 Fax : (0361) 437 998 Klungkung Jl.Kecubung No. 4 Semarapura, Kelod Klungkung - Bali Telp : (0366) 250 84 Fax : (0366) 250 84
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
87
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Informasi pada Website Perusahaan Information on Company Website Perseroan juga mempublikasikan informasi terkait perusahaan pada website sebagai bentuk kemudahan akses informasi bagi publik.
The Company also publishes information related with the Company on the website as an easy information access to public.
PT RNI (Persero) menyediakan informasi perusahaan yang bisa diakses oleh publik melalui website dengan alamat www.rni.co.id. website tersebut memuat informasi antara lain:
PT RNI (Persero) provides Company’s information which can be accessed by the public through the website www. rni.co.id address, which contains information such as:
Informasi terkait pemegang Saham Informasi terkait pemegang saham Perseroan yang dimiliki 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia terdapat pada menu “Profil” perusahaan.
SHAREHOLDERS RELATED INFORMATION Information related to the Company’s shareholders which owned 100% by the Government of the Republic of Indonesia contained in the Company’s “Profile” menu.
Perseroan juga mempublikasikan informasi terkait perusahaan pada website sebagai bentuk
INFORMATION RELATED WITH COMPANY GROUP STRUCTURE PT RNI menyediakan informasi perusahaan yang bisa diakses oleh publik melalui related website dengan Information with Company group structure covers Informasi terkait struktur grup perusahaan dalam hal ini alamat www.rni.co.id, website tersebut memuat informasi antra lain: all PT RNI (Persero)’s Subsidiaries which contained in mencakup seluruh anak perusahaan PT RNI (Persero) Informasi terkaitdan pemegang Saham the ”Profile” menu and then enter on the organization’s terdapat pada menu “Profil” masuk ke dalam informasi Informasi terkait pemegang saham Perseroan yang dimiliki 100% oleh Pemerintah Republik Indonesia information. PT RNI (Persero)’s organizational structure will organisasi. Pada menu tersebut terlihat struktur organisasi terdapat pada menu “Profil” perusahaan. appear on the menu and continued with PT RNI (Persero) PT RNI (Persero) dan dilanjutkan dengan struktur PT RNI Informasi terkait struktur grup perusahaan Group structure as shown below: (Persero) Grup seperti gambar di bawah ini: Informasi terkait struktur grup perusahaan kemudahan akses informasi bagi publik.
Informasi terkait struktur grup perusahaan dalam hal ini mencakup seluruh anak perusahaan RNI terdapat pada menu “Profil” dan masuk ke dalam informasi organisasi. Pada menu tersebut terlihat struktur organisasi RNI dan dilanjutkan dengan struktur RNI Grup seperti gambar di bawah ini.
Laporan Keuangan Tahunan Perseroan juga menampilkan laporan keuangan tahunan pada website untuk 5 (lima) tahun terakhir pada menu “Profil” lalu masuk ke dalam keuangan.
88
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Keuangan Tahunan Perseroan juga menampilkan laporan keuangan tahunan pada website untuk 5 (lima) tahun terakhir pada menu “Profil” lalu masuk ke dalam keuangan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ANNUAL FINANCIAL STATEMENTS The Company also display the annual financial reports on the websites for the last 5 (five) years on “Profile” menu and then enter on the finance.
Analisa Kinerja Keuangan Selain melampirkan laporan keuangan tahunan, Perseroan juga membuat analisa kinerja keuangan ANALYSIS OF FINANCIAL setiap tahunnya secara garis besar pada website Perseroan.
PERFORMANCE Analisa Kinerja Keuangan In addition to attaching annual financial statements, the Dewan Komisaris dan Direksi Selain melampirkanProfil laporan keuangan tahunan, Perseroan Profil Dewan Komisaris dan Direksi juga ditampilkan pada website Perseroan dalam menu “Profil” Company also lalu makes annual financial performance analysis juga membuat analisa kinerja keuangan setiap tahunnya masuk ke dalam informasi Manajemen seperti pada gambar di bawah ini: in the outline of the Company’s website. secara garis besar pada website Perseroan. PROFILE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND Profil Dewan Komisaris dan Direksi DIRECTORS Profil Dewan Komisaris dan Direksi juga ditampilkan Analisa Kinerja Keuangan Board of Commissioners and Directors are shown on the pada websiteSelain Perseroan dalam “Profil” masuk melampirkan laporanmenu keuangan tahunan, lalu Perseroan juga membuat analisa kinerja keuangan Company’s website in the “Profile” menu and then enter setiap tahunnya secara garisseperti besar padapada website gambar Perseroan. di ke dalam informasi Manajemen into Management information as in the picture below: bawah ini: Profil Dewan Komisaris dan Direksi Profil Dewan Komisaris dan Direksi juga ditampilkan pada website Perseroan dalam menu “Profil” lalu masuk ke dalam informasi Manajemen seperti pada gambar di bawah ini:
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
89
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Ketersediaan Website Indonesia dan Inggris
Ketersediaan Website Indonesia dan Inggris INDONESIA ENGLISH WEBSITE AVAILABILITY Saat ini konten website dalam Bahasa inggris sudah tersedia walaupun belum mencakupAND keseluruhan dari websitedalam Perseroan.Bahasa Inggris sudah Saat ini fitur kontenisiwebsite Currently, the website content feature in English is already tersedia walaupun belum mencakup keseluruhan isi dari available, even though it has not yet covered the entire website Perseroan. contents of the Company’s website. Ketersediaan Website Indonesia dan Inggris Saat ini konten website dalam Bahasa inggris sudah tersedia walaupun belum mencakup keseluruhan isi dari website Perseroan.
Ketersediaan Media Massa dan Buletin Perseroan juga memiliki buletin Media RNI yang terbit bulanan dimana buletin tersebut juga ditampilkan dalam bentuk pdf sebagai salah satu konten pada website Perseroan yang dapat didownload pada link: http://www.rni.co.id/mediarni/
Ketersediaan Media Massa dan Buletin MASS MEDIA AND BULLETIN AVAILABILITY Media Massa dan Buletin PerseroanKetersediaan juga memiliki buletin Media RNI yang terbit The Company also has Media RNI monthly bulletin memiliki buletin Media RNI yang terbit bulanan dimana buletin tersebut juga bulanan Perseroan dimana juga buletin tersebut juga ditampilkan which also featured in pdf as one of the contents in the ditampilkan dalam bentuk pdf sebagai salah satu konten pada website Perseroan yang dapat dalam format pdf sebagai salah satu konten pada Company’s website that can be downloaded at the link: didownload pada link: http://www.rni.co.id/mediarni/ website Perseroan yang dapat di-download pada link: http: // www.rni.co.id/mediarni/ http://www.rni.co.id/mediarni/
90
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Penggunaan mailing list/Social Media Penyediaan fasilitas internet untuk seluruh karyawan Perseroan sehingga dalam berinteraksi dengan dunia luar sangat dimungkinkan, kemudahan akses internet memungkinkan para karyawan bisa melakukan komunikasi dengan pihak luar baik melalu email, chatting, ikut dalam komunitas yang terhimpun dalam mailing list dan media sosial lainnya seperti facebook, twitter, dll.
MAILING LIST/SOCIAL MEDIA USAGE Providing internet facility for the whole employees of the Company so that possible for them to interact to the world, internet access allowing employees to communicate with outer parties easily through email, chatting, participate in community which gathered in mailing list and other social media such as facebook, twitter, etc.
Sedangkan untuk penggunaan email, Perseroan menggunakan server email sendiri dimana pengelolaan, kapasitas penyimpanan serta keamanan data dikelola sendiri.
As for the use of email, the Company utilize its own email server where the management, the storage capacity as well data security are self-managed.
Wilayah Operasi
Wilayah operasi Perseroan dapat terlihat pada peta berikut ini: (PETA diisi titik-titik lokasi area operasi Perseroan)
Nama dan Alamat Entitas Anak dan/atau Kantor Cabang
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
91
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
JELI DALAM DINAMIKA KEBERLANJUTAN PERTUMBUHAN Keenness in the Dynamic of Continuous Growth
92
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
93
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
TINJAUAN UMUM General Review
Dalam menjalankan usahanya, PT RNI (Persero) tidak lepas dari beragam faktor yang mampu mempengaruhi kinerjanya. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat dapat dikontrol (controllable) dan tidak dapat dikontrol (uncontrollable). Faktor-faktor yang dapat dikontrol utamanya berasal dari internal PT RNI (Persero), sedangkan untuk faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol utamanya berasal dari sisi eksternal PT RNI (Persero).
In conducting its business, PT RNI (Persero) is attached with a variety of factors that may affect its performance. These factors comprising of controllable and uncontrollable factors. Controllable factors are mostly from the internal of PT RNI (Persero), meanwhile uncontrollable factors are mostly from the external of PT RNI (Persero).
Adapun faktor-faktor eksternal tersebut mencakup kondisi ekonomi baik global dan nasional. Pergerakan kondisi ekonomi yang sangat dinamis harus dibarengi dengan kesiapan PT RNI (Persero) untuk dapat cepat beradaptasi dengan setiap perubahan dan mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi akibat perubahan kondisi ekonomi tersebut.
Those external factors including the economic conditions both global and national conditions. The dynamic movement of economic conditions should be tuned in with the readiness of PT RNI (Persero) to be able to adapt quickly for any changes and anticipate all possibilities that will occur as a result of economic conditions changes.
Ekonomi Pertumbuhan perekonomian global di tahun 2015 masih terbilang cukup lemah, dimana perlambatan perekonomian tersebut secara umum dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu: (1) Perlambatan dan rebalancing secara bertahap aktivitas perekonomian Tiongkok, khususnya investasi dan manufaktur terhadap konsumsi dan jasa; (2) rendahnya harga komoditas energi dan lainnya; (3) pengetatan bertahap kebijakan moneter Amerika Serikat
ECONOMY The global economic growth in 2015 was quite weak, in which the economic slowdown was in general influenced by 3 (three) factors of: (1) Gradual slowdown and rebalancing of the Chinese economy activity, particularly in investment and manufacturing on consumption and services; (2) Low prices of energy and other commodities; (3) Gradual tightening of United States of America monetary policy, which marked the economy recovery, even though the
94
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pertumbuhan Penjualan Sales Growth
+13,31%
Pertumbuhan Produksi Production Growth Gula Sugar
+0,91%
Salep Ointment
+98,46%
Syrop Syrup
+74,54%
Alat Suntik Sekali Pakai Disposable Syringe
+53,92%
Laba Bersih Net Profit
+120,88%
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
(AS) yang menandai perbaikan perekonomian, meskipun langkah bank sentral di beberapa negara maju melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter.
action of central banks in developed countries continued to ease the monetary policy.
Perbaikan perekonomian global yang masih rapuh yang secara umum terjadi turut mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih belum stabil di tahun 2015. Pertumbuhan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2015 sebesar 4,80% (YoY), dimana rata-rata pertumbuhan tersebut di bawah target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang sebesar 5,80%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi di triwulan IV menunjukan penguatan yang didorong oleh mulai efektifnya berbagai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh Pemerintah ditambah dengan penguatan nilai tukar Rupiah pada triwulan IV.
The fragile global economy recovery which in general occurred also influenced the Indonesia economic growth which was still unstable in 2015. The Indonesia economic growth throughout 2015 amounted to 4.80% (YoY), in which the average growth was still below the target of economic growth set in Revised State Budget (APBN-P) in 2015 amounted to 5.80%. Nevertheless, economic growth in the fourth quarter showed gains which was driven by various economic policy packages issued by the Government that has started effectively with the strengthening of the Rupiah exchange rate in the fourth quarter.
Perlambatan lunak dialami Indonesia terjadi karena penyerapan anggaran yang tidak sesuai harapan dan kinerja ekspor yang melambat. Sepanjang tahun 2015 konsumsi domestik baik konsumsi swasta maupun konsumsi rumah tangga masih lesu sehubungan dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang melemah, terutama didorong oleh terus berlanjutnya penguatan dolar AS terhadap semua mata uang dunia.
Indonesia experienced light slowdown due to low absorption of state budget as the slowdown in export performance that occurred. Throughout 2015, domestic consumption of both private and household consumption was still sluggish related to the weakening exchange value of Rupiah against the US Dollar, driven primarily by the continued strengthening of the US dollar against all world currencies.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
95
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Namun selama triwulan IV tahun 2015, nilai tukar Rupiah berhasil menguat dengan rata-rata Rp13.773,00 per USD dimana sebelumnya berada pada level Rp13.849,00 per USD selama triwulan III tahun 2015.
However, during the fourth quarter of 2015, the Rupiah exchange rate had gained an average of Rp13,773.00 per USD which previously at the level of Rp13,849.00 per USD during the third quarter of 2015.
Di tengah perlambatan ekonomi dunia yang terjadi, kinerja pasar modal Indonesia terbilang cukup kondusif dibandingkan dengan negara lainnya, yang tercermin pada IHSG yang menguat 8,70% dibanding triwulan III tahun 2015. Seiring dengan tekanan Rupiah terhadap USD yang cukup kecil dan dampak positif dari penurunan harga komoditas dunia terutama komoditas minyak, inflasi Indonesia dapat menurun. Tingkat inflasi hingga akhir tahun 2015 berada pada 3,35 persen (YoY), dimana angka tersebut merupakan angka terendah sejak bulan Desember tahun 2009.
In the midst of global economic slowdown, the performance of the Indonesian capital market was quite favorable compared with other countries, as reflected in the IDX Composite Index gained 8.70% compared to the third quarter of 2015. Along with the low pressure of Rupiah exchange rate to USD and the positive impact of the declined world commodity price, especially in oil commodities, the Indonesia inflation also declined. The inflation rate until the end of 2015 was at 3.35% (YoY), which was the lowest rate since December 2009.
Selama periode Oktober hingga Desember 2015, mayoritas bahan pokok terpilih mengalami peningkatan harga, seperti daging sapi, daging ayam broiler, telur ayam ras, tepung terigu, kedelai impor, kedelai lokal, gula pasir, cabe merah keriting, dan cabe merah biasa. Peningkatan yang terjadi tersebut utamanya merupakan dampak dari El Nino pada periode sebelumnya.
During October to December 2015 period, a majority of selected staples have experienced increasing prices, such as beef, broiler chicken, eggs, wheat flour, imported soybean, local soybean, sugar, curly red chili, and regular red chili. The increase occurred primarily due to the impact of El Nino in the previous period.
Lingkungan Bisnis
Business Environment
Industri Gula Produksi gula dunia untuk tahun 2015-2016 diperkirakan akan menurun sebesar 3.000.000,00 ton dibandingkan dengan periode sebelumnya menjadi 172.000.000,00 ton seiring penurunan produksi yang terjadi di Brazil, India, European Union (EU), dan Ukraina yang lebih besar dari peningkatan produksi di Australia, Rusia, dan Turki. Konsumsi gula dunia diperkirakan menembus 173.000.000,00 ton, dengan stok akhir yang menurun sebesar 4.000.000,00 ton menjadi 40.000.000,00 ton, dan impor global yang diperkirakan meningkat hingga 52.000.000,00 ton.
Sugar Industry The world’s sugar production for the year 2015- 2016 was expected to decrease by 3,000,000.00 tons compared to the previous period to 172,000,000.00 tons as the decline production occurred in Brazil, India, the European Union (EU) and Ukraine which was greater than the increase production in Australia, Russia, and Turkey. The world sugar consumption forecasted to exceed 173,000,000.00 tons, with the declined ending stock by 4,000,000.00 tons to 40,000,000.00 tons, and global import that was expected to increase by 52,000,000.00 tons.
Indonesia termasuk salah satu negara yang berkontribusi dalam peningkatan impor tersebut dimana sebagai salah satu komoditas strategis Indonesia, hampir 50,00% kebutuhan gula nasional diperoleh dari gula impor. Produksi gula nasional hingga akhir tahun 2015 mencapai 2,49 juta ton per tahun, dimana angka tersebut masih belum mampu mencukupi kebutuhan gula dalam negeri yang mencapai 4,70 juta ton per tahun. Produksi gula tersebut diperoleh dari areal pengusahaan seluas 446.060,00 hektar yang menghasilkan tebu panen sebanyak 30,10 juta ton, dengan produksi hablur mencapai 5,60 ton per ha, bobot tebu 67,60 ton per ha dan tingkat rendemen 8,28%. Produksi gula tersebut berasal dari 63 pabrik gula dimana 53 pabrik gula tersebut merupakan perusahaan milik negara atau BUMN, termasuk PT RNI (Persero) salah satunya. Sepanjang tahun 2015, gula pasir mengalami fluktuasi harga yang cukup besar, dimana pada bulan Mei tahun 2015 gula pasir mengalami pertumbuhan inflasi paling tinggi yaitu sebesar 5,14%. Ke depannya, diharapkan kinerja industri gula akan terus meningkat dan PT RNI (Persero) melalui anak perusahaannya dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya seiring prospek usaha yang masih terbuka luas.
Indonesia is among the countries that contributes to such increase in import which as one of the Indonesia strategic commodities, almost 50.00% of the national sugar obtained from imported sugar. National sugar production until the end of 2015 reached 2.49 million tons per year, that was still not sufficient enough to meet domestic sugar demand, which reached 4.70 million tons per year. That sugar production was derived from the concession area of 446,060.00 hectares that produced sugarcane amounted to 30.10 million tons, with crystal production reached 5.60 tons per ha, sugarcane weight of 67.60 tons per ha and yield rate of 8.28%. The sugar production came from 63 sugar factories where 53 sugar factories are state-owned enterprise or SOE, including PT RNI (Persero) as one of them. Throughout 2015, sugar commodity experienced substantial price fluctuations, which in May 2015 sugar experienced highest inflation growth amounted 5.14%. In the future, the performance of sugar industry is expected to increase and PT RNI (Persero), through its subsidiaries can utilize the opportunities optimally given the wide business prospects.
96
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Industri Kelapa Sawit Di tahun 2015, harga rata-rata CPO global hanya berada di angka US$614,20 per metrik ton, yang turun sebesar 25,00% dibandingkan dengan harga rata-rata tahun 2014 yaitu US$818,00 per metrik ton. Jatuhnya harga CPO global tersebut merupakan pengaruh jatuhnya harga minyak mentah dunia yang sempat menyentuh US$30,00 per barel, disamping pengaruh harga-harga komoditas lainnya, serta perlambatan perekonomian yang terjadi di Tiongkok. Total ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia pada than 2015 mencapai 26,40 juta ton atau naik sebesar 21,00% dibandingkan dengan total ekspor di tahun 2014 sebesar 21,76 juta ton. Namun nilai ekspor mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebesar 11,67% karena rendahnya harga minyak sawit global. India, EU, dan Tiongkok adalah pengimpor terbesar minyak sawit dari Indonesia, dimana volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India, EU, dan Tiongkok meningkat masingmasing sebesar 15,00%, 2,60%, dan 64,00%. Peningkatan permintaan minyak sawit di tahun 2015 juga tercatat cukup signifikan di Amerika Serikat yaitu sebesar 59,00% dan Pakistas sebesar 32,00%. Hal tersebut menunjukan bahwa terlepas dari perlambatan perekonomian global yang terjadi, permintaan minyak sawit akan tetap tumbuh seiring dengan peningkatan kebutuhan minyak nabati oleh peningkatan populasi. Sehingga, PT RNI (Persero) melalui anak perusahaannya pun diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya di masa mendatang.
Palm Oil Industry In 2015, the average price of global CPO was only at USD614.20 per metric ton, which fell by 25.00% compared to the average price in 2014 of USD818.00 per metric ton. The fall of the global CPO prices was the effect of the falling price of world crude oil amounted to USD30.00 per barrel, in addition to the influence of the other commodities prices, as well as the global economic slowdown in China. Total exports of CPO and its derivatives from Indonesia in 2015 reached 26.40 million tons, grew by 21.00% compared to the total exports in 2014 amounted to 21.76 million tons. But the value of exports has decreased compared to previous year by 11.67% due to lower global palm oil prices. India, EU, and China are the largest importer of palm oil from Indonesia, which the export volume of palm oil from Indonesia to India, EU, and China increased respectively by 15.00%, 2.60% and 64.00%. Significant increased demand for palm oil in 2015 was also recorded in United States of America amounted 59.00% and 32.00% Pakistan. It shows that despite the global economic slowdown that occurred, the demand for palm oil will continue to grow along with the increasing needs of vegetable oils as the increase in population. Therefore, PT RNI (Persero) through its subsidiaries is expected to be able to improve their performances in the future.
Industri Karet Harga keret di pasar global terus menunjukan penurunan hingga menyentuh level US$1,10 per kg. Sehingga, hal tersebut mempengaruhi harga penjualan langsung kadar karet kering (KKK) yang hanya mampu mencapai Rp12.800,00 per kg dan harga batas bawah untuk petani hanya Rp6.400,00 per kg. Sebagai produsen utama karet dunia, Indonesia mengalami penurunan produksi karet sebesar 7,30% menjadi 777.000,00 ton pada kuartal I tahun 2015, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 838.000,00 ton. Sementara produksi karet di Thailand masih bisa tumbuh sebesar 15,50%, Malaysia turun sebesar 0,40%, dan Vietnam tumbuh sebesar 20,00% dibandingkan dengan kuartal I tahun 2015.
Rubber Industry The price of rubber in the global market continued to show a decline reaching the level of USD1.10 per kg. Thus, it affected the price of direct sale price of dry rubber (KKK) that was only able to reach Rp12,800.00 per kg and the bottom price for farmers was only Rp6,400.00 per kg. As a main producer of world rubber, Indonesia rubber production decreased by 7.30% to 777,000.00 tons in the first quarter of 2015, compared to the same period of previous year which recorded 838,000.00 tons. While rubber production in Thailand still can grow by 15.50%, Malaysia fell by 0.40%, and Vietnam grow by 20.00% compared to the first quarter of 2015.
Penurun produksi di Indonesia tersebut turut menurunkan angka ekspor karet alam Indonesia hingga 3,10% hingga Juni 2015 yang tercatat sebesar 1.303.590,00 ton. Hal tersebut turut mempengaruhi kinerja PT RNI (Persero) khususnya terkait industri karet.
Production lowering in Indonesia helped reduce the number of Indonesia’s natural rubber exports up to 3.10% until June 2015 which recorded 1,303,590.00 tons. It also affected the performance of PT RNI (Persero), especially related to the rubber industry.
Industri Teh Konsumsi teh di dunia diprediksi akan terus meningkat sekitar 5,00% di tahun 2016. Peningkatan konsumsi secara global di tahun 2015 tidak dibarengi dengan peningkatan harga teh di tahun 2015. Pada kuartal pertama tahun 2015 tercatat rata-rata harga teh hitam adalah USD2,43 per kg, lebih rendah dari harga pada periode yang sama di tahun 2014 sebesar USD2,80 per kg. Penurunan harga teh dunia tersebut dipicu oleh beragam faktor diantaranya adalah penurunan jumlah produksi teh di
Tea Industry Consumption of tea in the world was predicted to continue to increase by about 5.00% in 2016. The increase in the global consumption in 2015 was not accompanied by an increase in the price of tea in 2015. In the first quarter of 2015 an average price of black tea was USD2.43 per kg, lower than the price in the same period in 2014 amounted to USD2.80 per kg. The decline in world tea prices was triggered by a variety of factors including the declining tea production in tea-producer countries due to climate change
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
97
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
berbagai negara penghasil teh yang disebabkan oleh permasalahan perubahan cuaca. Indonesia merupakan produsen teh terbesar ketujuh di dunia, namun harga kisaran teh di KBP Nusantara masih berada pada level US$1,50 – 1,70 per kg, yang terbilang rendah. Murahnya harga teh Indonesia disebabkan oleh masih banyaknya teh hitam di Indonesia yang dijual atau diekspor tanpa merek. Produksi teh nasional terus menunjukan penurunan dari tahun ke tahun dan ekspor teh pun menurun sebesar 40,00% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun PT RNI (Persero) terus berupaya semaksimal mungkin dan dapat membukukan pertumbuhan di tahun 2015 untuk industri teh.
issues. Indonesia is the seventh largest tea producer in the world, but the average tea price in KBP Nusantara was still at the level of USD1.50 to 1.70 per kg, which is considered low. The inexpensive price of Indonesian tea was due to the number of black tea sold in Indonesia or exported without a brand. National tea production continued to show a decline from year to year and tea exports also decreased by 40.00% compared to the previous year. However PT RNI (Persero) continued to strive optimally and was able to record growth in 2015 for tea industry.
Industri Obat-Obatan dan Alat Kesehatan Indonesia masih memiliki pasar yang besar bagi industri farmasi dimana pertumbuhannya didorong oleh jumlah penduduk yang besar, semakin tingginya kesadaran masyarakat akan kesehatan, tingkat perekonomian masyarakat yang terus meningkat dan akses kesehatan yang semakin luas dengan BPJS Kesehatan. Pasar farmasi nasional pada tahun 2015 sekitar Rp62,00-65,00 triliun, dengan obat resep yang terdiri dari obat patent, generik bermerk dan generik berlogo (OGB), mendominasi sekitar 61,00% pasar farmasi nasional dan sisanya adalah obat bebas (OTC) hingga kuartal 1 tahun 2015. Penerapan BPJS Kesehatan terus mendorong penggunaan dan penjualan obat generik. Pada kuartal II tahun 2015, pangsa pasar OGB sebesar 9,50% dari total nilai penjualan obat di Indonesia atau 11,00% dari total volume penjualan obat. Pertumbuhan nilai penjualan OGB pada kuartal II tahun 2015 mencapai 38,60% (YoY), jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan total nilai penjualan obat di Indonesia yang sebesar 9,70% (YoY). Hal tersebut turut mempengaruhi kinerja PT RNI (Persero) yang juga menunjukan pertumbuhan di industri obat-obatan dan alat kesehatan.
Pharmaceuticals and Healthcare Industry Indonesia still has a huge market for the pharmaceutical industry which growth is driven by a large population, the increasing public awareness of health, the increasing economic level of society and the widen access to health care with BPJS. National pharmaceutical market in 2015 was about Rp62.00-65.00 trillion, with prescription drugs consisting of patent drugs, branded generic drugs (OGB), dominated for approximately 61.00% of the national pharmaceutical market and the rest was Over The Counter drugs (OTC) up to the first quarter of 2015. BPJS Kesehatan implementation continues encouraging the use and sale of generic drugs. In the second quarter 2015, OGB market share was 9.50% of the total sale of drugs in Indonesia or 11.00% of total sales volume of drugs. OGB sales growth in the second quarter of 2015 reached 38.60% (YoY), much higher than the growth in total sales of drugs in Indonesia, which amounted to 9.70% (YoY). That affected the performance of PT RNI (Persero), which also showed growth in pharmaceutical and healthcare industry.
Industri Perdagangan dan Lainnya Industri ritel modern untuk kategori fast moving consumer goods (FMCG) di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 10,80% pada tahun 2015, dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada segmen minimarket sebesar 11,00% dan super/hypermarket sebesar 10,60%. Penjualan toko modern per kapita di Indonesia diperkirakan mencapai US$60,00 dengan komposisi 56,00% di minimarket dan 44,00% di super/hypermarket. Ukuran pasar untuk industri minimarket di Indonesia sekitar Rp73,00 triliun dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 13,50% untuk periode 2012-2015. Pertumbuhan tersebut didorong oleh belanja konsumen di Indonesia yang tumbuh rata-rata per tahun sekitar 11,80% untuk periode 2012-2015. Permintaan konsumen diperkiraan akan terus menguat dengan semakin meningkatnya penduduk kelas menengah. Prospek tersebut harus dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya, sehingga PT RNI (Persero) dapat meningkatkan kinerjanya di masa mendatang khusunya untuk industri perdagangan dan lainnya.
Trading and Others Industry Modern retail industry in the category of fast moving consumer goods (FMCG) in Indonesia grew on average by 10.80% in 2015, with the highest growth occurred in the minimarket segment amounted to 11.00% and the super/hypermarket segment amounted to 10.60%. Sales of modern stores per capita in Indonesia was estimated to reach USD60.00 with a composition of 56.00% in minimarket and 44.00% in the super/hypermarket. The market size for the minimarket industry in Indonesia was about Rp73.00 trillion with an annual average growth of 13.50% for the period of 2012-2015. The growth was driven by consumer spending in Indonesia, which grew on average of approximately 11.80% per year for the period of 20122015. Consumer demand was expected to continuosly strengthen as the increasing number of middle class population. That prospect should be utilized optimally, so that PT RNI (Persero) can improve its performance in the future especially for the trade and other industry.
98
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Tinjauan Per Segmen Usaha Review on Business Segment
Pabrik Gula Rejo Agung Baru, Madiun Rejo Agung Baru Sugar Factory, Madiun
Pembahasan analisa per segmen usaha pada bab ini terbagi menjadi 3 (tiga) segmen usaha yang terdiri dari: 1. Agro Industri: Segmen usaha ini terdiri dari: - Kelompok industri gula dan lainnya - Kelompok perkebunan (industri kelapa sawit, industri karet dan industri teh) 2. Farmasi dan Alat Kesehatan Segmen usaha ini terdiri dari: - Kelompok obat-obatan dan alat kesehatan 3. Distribusi dan Perdagangan Segmen usaha ini terdiri dari: - Kelompok perdagangan dan lainnya
Analysis discussion per business segment in this chapter is divided into 3 (three) business segments comprising of: 1. Agro Industry This business segment consists of: - Sugar and others industry group - Plantation group
AGRO INDUSTRI
AGRO INDUSTRY
2.
Pharmaceuticals and Healthcare This business segment consists of: - Pharmaceuticals and healthcare group 3. Distribution and Trading This business segment consists of: - Trading and others group
Sugar And Others Industry Group Kelompok Industri Gula Dan Lainnya Tabel Produksi Kelompok Industri Gula dan Lainnya Table of Sugar and Others Industry Group Production
Deskripsi Description
Satuan Unit
2015
2014
Pertumbuhan Growth (%)
Luas Areal Total area
Ha
52.336,00
57.228,00
(4.892,00)
(8,55)
Tebu per Ha Sugarcane per Ha
Ton
72,42
74,59
(2,17)
(2,91)
Tebu Giling Milled Sugarcane
Ton
3.790.301,00
4.268.847,00
(478.546,00)
(11,21)
8,48
7,46
1,02
13,67
Rendemen Yield
%
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
99
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Deskripsi Description
Laporan Manajemen Management Report
Satuan Unit
Profil Perusahaan Company Profile
2015
2014
Pertumbuhan Growth (%)
Jumlah Gula/Total Sugar Ton
151.880,00
132.337,00
19.543,00
14,77
Ton
169.772,00
186.412,00
(16.640,00)
(8,93)
Ton
321.652,00
318.749,00
2.903,00
0,91
Ton
126.751,00
112.244,00
14.507,00
12,92
Ton
89.445,00
109.208,00
(19.763,00)
(-18,10)
Jumlah Tetes/Total Molasses
Ton
216.196,00
221.452,00
(5.256,00)
(-2,37)
Alkohol/Alcohol
Ltr
Spiritus/Spirits
Ltr
1.200,00
81.382,00
(80.182,00)
(98,53)
Bagian Pabrik/Factory portion Bagian Petani/Farmer portion Jumlah Gula/Total Sugar Jumlah Tetes/Total Molasses Bagian Pabrik/Factory portion Bagian Petani/Farmer portion
Arak/Liquor
Ltr
Kanvas rem/Brake Pads
Set
Luas areal tanaman industri gula tahun 2015 mencapai luas 52.336,00 Ha, yang menunjukan penurunan luas areal sebesar 4.892,00 Ha apabila dibandingan dengan tahun 2014 yang mencapai luas 57.228,00 Ha, dimana penurunan tersebut disebabkan berkurangnya areal Tebu. Seiring penurunan tersebut, maka produktivitas tebu per Hektar turun sebesar 2,91% dari 74,59 ton/Ha di tahun 2014 menjadi 72,42 ton/Ha di tahun 2015 dan produksi tebu giling di tahun 2015 menurun sebesar 478.546,00 ton atau 11,21% dari 4.268.847,00 ton di tahun 2014 menjadi 3.790.301,00 ton di tahun 2015.
The planting area of sugar industry plant in 2015 reached 52,336.00 Ha area, which showed a decrease of total area amounted to 4,892.00 Ha compared with 2014, which reached 57,228.00 Ha, where the decrease was due to reduced sugarcane area. Along with the decline, the productivity of sugarcane per Hectare decreased by 2.91% from 74.59 tons/Ha in 2014 to 72.42 ton/Ha in 2015 and milled sugarcane production in 2015 decreased by 478,546.00 tons or 11.21% from 4,268,847.00 tons in 2014 to 3,790,301.00 tons in 2015.
Produktivitas dan Produksi Kelompok Gula dan Lainnya Pada tahun 2015, produksi gula mengalami peningkatan sebesar 0,91% atau 2.903,00 ton dari 318.749,00 ton di tahun 2014 menjadi 321.652,00 ton di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh peningkatan produksi gula bagian pabrik sebesar 14,77% atau 19.543,00 ton dari 132.337,00 ton di tahun 2014 menjadi 151.880,00 ton di tahun 2015, terlepas adanya penurunan pada produksi gula bagian petani sebesar 8,93% dari 186.412,00 ton di tahun 2014 menjadi 169.772,00 ton di tahun 2015. Secara keseluruhan, produksi gula masih didominasi oleh bagian petani sebesar 52,78% dan sisanya 47,22% merupakan porsi bagian pabrik.
Productivity and Production of Sugar and others Group In 2015, sugar production increased by 0.91% or 2,903.00 tons from 318,749.00 tons in 2014 to 321,652.00 tons in 2015. The increase was primarily driven by an increase in sugar production factory portion by 14.77% or 19,543.00 tons from 132,337.00 tons in 2014 to 151,880.00 tons in 2015, despite a decrease in sugar production farmer portion by 8.93% from 186,412.00 tons in 2014 to 169,772.00 tons in 2015. Overall, sugar production was still dominated by the farmer portion amounted to 52.78 % and the remaining of 47.22% was the factory portion.
Produksi tetes di tahun 2015 menurun sebesar 2,37% atau 5.256 ton dari 221.452,00 ton di tahun 2014 menjadi 216.196,00 ton di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi seiring penurunan pada produksi tetes bagian petani sebesar 18,10% atau 19.763,00 ton dari 109.208,00 ton di tahun 2014 menjadi 89.445,00 ton di tahun 2015, terlepas peningkatan pada produksi tetes bagian pabrik sebesar 12,92% atau 14.507,00 ton dari 112.244,00 ton di tahun 2014 menjadi 126.751,00 ton di tahun 2015. Produksi tetes masih didominasi oleh bagian pabrik sebesar 58,63% sementara sisanya merupakan porsi bagian petani sebesar 41,37%.
Drops production in 2015 decreased by 2.37% or 5,256.00 tons from 221,452 tons in 2014 to 216,196.00 tons in 2015. The decline occurred as the decline in the production of molasses on farmer portion by 18.10% or 19,763.00 tons from 109,208.00 tons in 2014 to 89,445.00 tons in 2015, despite an increase in production of molasses on factory portion by 12.92% or 14,507.00 tons from 112,244.00 tons in 2014 to 126,751.00 tons in 2015. The production of molasses was still dominated by the factory portion by 58.63% while the remaining was the farmer portion amounted to 41.37%.
Produksi kanvas rem pada tahun 2015 mencapai 1.200,00 set yang menurun sebesar 98,53% dari 81.382,00 set di tahun 2014 menjadi 1.200,00 set di tahun 2015.
Production of brake pads in 2015 reached 1,200.00 sets which decreased by 98.53% from 81,382.00 sets in 2014 to 1,200.00 set in 2015.
100
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Kelompok Perkebunan
Plantation Group
Industri Kelapa Sawit Areal kelapa sawit pada tahun 2015 mencapai 35.711 Ha, turun sebesar 160 Ha dari tahun 2014 karena overstatement areal di tahun 2014, seiring tidak adanya perluasan areal di tahun 2015.
Palm Oil Industry Palm oil area in 2015 reached 35,711 Ha, decreased by 160 Ha compare to 2014 due to area overstatement in 2014, in accordance with no area extension in 2015.
Tabel Produksi Kelompok Industri Kelapa Sawit Table of Palm Oil Industry Group Production
Deskripsi Description
Satuan Unit
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(%)
Luas Areal/ Total Area • TB
Ha
-
775,00
(775,00)
(100,00)
• TBM
Ha
7.151,00
7.344,00
(193,00)
(2,63)
• TM
Ha
28.560,00
27.752,00
808,00
2,91
Jumlah Luas Areal / Total Area
Ha
35.711,00
35.871,00
(160,00)
(0,45)
Pengolahan TBS TBS Processing
Ton
221.948,00
291.817,00
(69.869,00)
(23,94)
• CPO CPO
Ton
41.296,00
56.482,00
(15.186,00)
(26,89)
• Inti Sawit (PK) Palm Kernel (PK)
Ton
10.862,00
13.721,00
(2.859,00)
(20,84)
Hasil Produksi Total Production
Rendemen/ Yield • CPO CPO
%
18,61
19,36
(0,75)
(3,87)
• Inti Sawit (PK) Palm Kernel (PK)
%
4,89
4,70
0,19
4,04
Produktivitas dan Produksi Kelapa Sawit Hasil pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) di tahun 2015 mencapai 221.948,00 ton yang menurun sebesar 23,94% atau 69.869,00 ton dari 291.817,00 ton di tahun 2014. Penurunan tersebut terjadi akibat musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan proses pematangan TBS terlambat karena intensitas hujan yang kurang di lapangan.
Productivity and Production of Palm Oil The processing results of fresh fruit bunches (TBS) in 2015 reached 221,948.00 tons which decreased by 23.94% or 69,869.00 tons from 291,817.00 tons in 2014. The decline was due to a prolonged drought which led to late ripening process of TBS due to lack of rainfall intensity in the field.
Produksi Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2015 menurun sebesar 26,89% atau 15.186,00 ton, dari 56.482,00 ton di tahun 2014 menjadi 41.296,00 ton di tahun 2015. Produksi Palm Kernel (PK) atau Inti Sawit juga mengalami penurunan di tahun 2015 sebesar 20,84% atau 2.859,00 ton, dari 13.721,00 ton di tahun 2014 menjadi 10.862,00 ton di tahun 2015.
Production of Crude Palm Oil (CPO) in 2015 decreased by 26.89% or 15,186.00 tons, from 56,482.00 tons in 2014 to 41,296.00 tons in 2015. Production of Palm Kernel (PK) also decreased in 2015 by 20.84% or 2,859.00 tons, from 13,721.00 tons in 2014 to 10,862.00 tons in 2015.
Produksi rendemen CPO di tahun 2015 mencapai 18,61% atau menurun sebesar 3,87% dari 19,36% di tahun 2014.
CPO yield production in 2015 reached 18.61% or decreased by 3.87% from 19.36% in 2014.
Industri Karet Areal perkebunan karet di tahun 2015 mencapai luas 1.242,00 Ha yang tidak mengalami perubahan dibandingkan pada tahun 2014.
Rubber Industry Rubber plantation area in 2015 reached 1,242.00 Ha without any changes compared to 2014.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
101
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Produksi Kelompok Industri Karet Table of Rubber Industry Group Production
Deskripsi Description
Satuan Unit
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(%)
Luas Areal/Total Area • TB
Ha
-
-
-
-
• TBM
Ha
259,00
259,00
-
-
• TM
Ha
983,00
983,00
-
-
Luas Areal/Total Area
Ha
1.242,00
1.242,00
-
-
Karet Kering Dry Rubber
Ton
960,00
1.139,00
(179,00)
(15,72)
0,98
1,16
(0,18)
(15,52)
Produktivitas Karet Rubber Productivity
Ton/Ha
Produktivitas dan Produksi Karet Produksi karet kering pada tahun 2015 mencapai 960,00 ton yang menurun sebesar 15,72% atau 179,00 ton, dari 1.139,00 ton di tahun 2014. Seiring dengan penurunan produksi tersebut, maka produktivitas karet juga menurun sebesar 15,52% dari 1,16 ton/Ha di tahun 2014 menjadi 0,98 ton/Ha di tahun 2015. Penurunan tersebut utamanya terjadi akibat umur tanaman yang sudah tua dan dampak El Nino di sepanjang semester kedua tahun 2015 yang terjadi.
Productivity and Production of Rubber Dry rubber production in 2015 reached 960.00 tons which decreased by 15.72% or 179.00 tons, from 1,139.00 tons in 2014. Along with the decreased production, the rubber productivity also decreased by 15.52% from 1.16 tons/Ha in in 2014 to 0.98 tons/Ha in 2015. The decline was primarily caused by the plants’ age that are old and el nino effect occurred throughout the second half of 2015.
Industri Teh Luas areal tanaman teh di tahun 2015 tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun 2014 yang masih berada pada luas 1.481,00 Ha. Produksi pucuk basah mengalami peningkatan sebesar 2.565,00 ton atau 15,74% dari 16.293,00 ton di tahun 2014 menjadi 18.858,00 ton di tahun 2015. Sehingga produktivitas pucuk basah mengalami peningkatan sebesar 1,70 ton/Ha atau 15,45% dari 11,00 ton/Ha di tahun 2014 menjadi 12,70 ton/Ha di tahun 2015.
Tea Industry Tea plantation area in 2015 did not change compared to 2014 which was 1,481.00 Ha. Production of wet shoots increased by 2,565.00 tons or 15.74% from 16,293.00 tons in 2014 to 18,858.00 tons in 2015. Thus, the productivity of the wet shoots increased by 1.70 tons/Ha or 15.45% from 11.00 tons/Ha in 2014 to 12.70 tons/Ha in 2015.
Tabel Produksi Kelompok Industri Teh Table of Tea Industry Group Production
Deskripsi Description
Satuan Unit
2015
2014
Pertumbuhan Growth (%)
Luas Areal Total Area
Ha
1.481,00
1.481,00
-
-
Pucuk Basah Wet Shoots
Ton
18.858,00
16,293,00
2.565,00
15,74
12,70
11,00
1,70
15,45
Produktivitas Pucuk Basah Wet Shoots Productivity
Ton/Ha
Hasil Produksi Total Production Teh Hitam Black Tea
Ton
534,00
583,00
(49,00)
(8,40)
Teh Hijau Green Tea
Ton
3.817,00
3.265,00
552,00
16,91
Jumlah Hasil Produksi Total Production
Ton
4.351,00
3.848,00
503,00
13,07
23,07
23,62
(0,55)
(2,33)
Penyerahan Handover
102
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
%
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Produktivitas dan Produksi Teh Produksi teh hitam di tahun 2015 menurun sebesar 8,40% atau 49,00 ton dari 583,00 ton di tahun 2014 menjadi 534,00ton di tahun 2015. Sementara produksi teh hijau mengalami peningkatan sebesar 16,91% atau 552,00 ton dari 3.265,00 ton di tahun 2014 menjadi 3.817,00 ton di tahun 2015. Sehingga, secara keseluruhan hasil produksi teh di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 13,07% atau 503,00 ton dari 3.848,00 ton di tahun 2014 menjadi 4.351,00 ton di tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi didorong oleh peningkatan produktivitas pucuk basah di sepanjang tahun 2015.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Productivity and Production of Tea Black tea production in 2015 decreased by 8.40% or 49.00 tons from 583.00 tons in 2014 to 534.00 tons in 2015. Meanwhile green tea production increased by 16.91% or 552.00 tons from 3,265.00 tons in 2014 to 3,817.00 tons in 2015. Therefore, the overall tea production in 2015 increased by 13.07% or 503.00 tons from 3,848.00 tons in 2014 to 4,351.00 tons in 2015. The increase was driven by improved productivity of wet shoots throughout 2015.
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
PHARMACEUTICALS AND HEALTHCARE
Kelompok Obat-Obatan Dan Alat Kesehatan
Pharmaceutical And Healthcare Group
Tabel Produksi Kelompok Industri Obat-Obatan dan Alat Kesehatan Table of Pharmaceutical and Healthcare Group Production
Deskripsi Description
Satuan Unit
2015
2014
Pertumbuhan Growth (%)
Obat-Obatan (ribuan) Pharmaceuticals (thousands) Tablet Tablet
Butir Pellets
792.287,00
776.211,00
16.076,00
2,07
Kapsul Capsule
Butir Pellets
31.806,00
29.682,00
2.124,00
7,16
Injeksi Injection
Ampul Ampules
67.041,00
44.090,00
22.951,00
52,05
Salep Ointment
Tube Tubes
1.288,00
649,00
639,00
98,46
Botol Bottles
1.081,00
618,00
463,00
74,92
Set Sets
47.065,00
54,666,00
(7.601,00)
(13,90)
Gross Gross
10.164,00
8.430,00
1.734,00
20,57
9.329.500,00
6.076.370,00
3.253.130,00
53,54
21.731,00
55.000,00
(33.269,00)
(60,49)
Syrop Syrup Serbuk/Campuran Powder/Mixture Alat Kesehatan Healthcare Kondom Condom Alat Suntik (ASSP) Disposable Syringe Gloves Gloves
Pcs Pcs Pair Pairs
Produktivitas dan Produksi Obat-Obatan dan Alat Kesehatan Pada tahun 2015, secara keseluruhan obat-obatan mengalami pertumbuhan dengan peningkatan terbesar berasal dari salep yang tumbuh sebesar 98,46%, syrop yang tumbuh sebesar 74,92%, dan injeksi yang tumbuh sebesar 52,05%. Salep meningkat sebesar 639,00 ribu tube dari 649,00 ribu tube di tahun 2014 menjadi 1.288,00 ribu tube di tahun 2015, syrop meningkat sebesar 463,00 ribu botol dari 618,00 ribu botol di tahun 2014 menjadi 1.081,00 ribu botol di tahun 2015. Peningkatan juga terjadi pada kapsul sebesar 7,16% atau 2.124,00 ribu butir dari 29.682,00 ribu butir di tahun 2014 menjadi 31.806,00 ribu butir di tahun
Productivity and Production of Pharmaceuticals and Healthcare In 2015, overall the pharmaceutical production experienced growth with the largest growth was from ointment by 98.46%, syrup which grew by 74.92%, and injection which grew by 52.05%. Ointment increased by 639.00 thousand tubes from 649.00 thousand tubes in 2014 to 1,288.00 thousand tubes in 2015, syrup increased by 463.00 thousand bottles from 618.00 thousand bottles in 2014 to 1,081.00 thousand bottles in 2015. Growth also occurred in capsule by 7.16% or 2,124.00 thousand pellets from 29,682.00 thousand pellets in 2014 to 31,806.00 thousand pellets in 2015, and tablets or coated tablets increased
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
103
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
2015, dan tablet atau tablet salut yang meningkat sebesar 2,07% atau 16.076,00 ribu butir dari 776.211,00 ribu butir di tahun 2014 menjadi 792.287,00 ribu butir di tahun 2015. Sementara serbuk atau campuran mengalami penurunan sebesar 13,90% atau 7.601,00 ribu set dari 54.666,00 ribu set di tahun 2014 menjadi 47.065,00 ribu set di tahun 2015.
by 2.07% or 16,076.00 thousand pellets from 776,211.00 thousand pellets in 2014 to 792,287.00 thousand pellets in 2015. Meanwhile the powder or mixtures decreased by 13.90% or 7,601.00 thousand sets from 54,666.00 thousand sets in 2014 to 47,065.00 thousand sets in 2015.
Alat kesehatan dalam hal ini kondom dan alat suntik sekali pakai (ASSP) mengalami pertumbuhan di tahun 2015 masing-masing sebesar 20,57% dan 53,54%. Kondom meningkat sebesar 1.734,00 gross dari 8.430,00 gross di tahun 2014 menjadi 10.164,00 gross di tahun 2015, dan alat suntik (ASSP) meningkat sebesar 3.253.130,00 pcs dari 6.067.370,00 pcs di tahun 2014 menjadi 9.329.500,00 pcs di tahun 2015. Sementara gloves menurun di tahun 2015 sebesar 60,49% atau 33.269,00 pair, dari 55.000,00 pair di tahun 2014 menjadi 21.731,00 pair di tahun 2015.
Healthcare products in this case condom and disposable syringe (ASSP) experienced growth in 2015 respectively by 20.57% and 53.54%. Condom increased by 1,734.00 gross from 8,430.00 gross in 2014 to 10,164.00 gross in 2015, and disposable syringe (ASSP) increased by 3,253,130.00 pcs from 6,067,370.00 pcs in 2014 to 9,329,500.00 pcs in 2015. Meanwhile gloves declined in 2015 by 60.49% or 33,269.00 pairs, from 55,000.00 pairs in 2014 to 21,731.00 pairs in 2015.
DISTRIBUSI & PERDAGANGAN
DISTRIBUTION & TRADING
Kelompok Perdagangan Dan Lainnya
Trading And Others Groups
Tabel Produksi Kelompok Perdagangan dan Lainnya Table of Trading and Others Industry Group Production
Deskripsi Description
Pertumbuhan Growth
Satuan Unit
2015
Karung Plastik Woven Bag
lbr Sheet
48.910.832,00
44.149.155,00
4.761.677,00
10,78
Kemasan Packaging
lbr Sheet
42.759.729,00
34.883.600,00
7.876.129,00
22,58
50.777,00
1.467.687,00
(1.416.910,00)
(96,54)
2014
(%)
Manufaktur Manufacture
Kulit Leather
Meter Persegi Square Feet
Produktivitas dan Produksi Perdagangan dan Lainnya Pada tahun 2015, perdagangan dalam hal ini karung plastik mengalami peningkatan sebesar 10,78% atau 4.761.677,00 lembar dari 44.149.155,00 lembar di tahun 2014 menjadi 48.910.832,00 lembar di tahun 2015. Karung plastik kemasan juga mengalami peningkatan sebesar 22,58% atau 7.876.129,00 lembar dari 34.883.600,00 lembar di tahun 2014 menjadi 42.759.729,00 lembar di tahun 2015. Sementara kulit mengalami penurunan sebesar 96,54% atau 1.416.910,00 meter persegi dari 1.467.687,00 meter persegi di tahun 2014 menjadi 50.777,00 meter persegi di tahun 2015. Penurunan pada produksi kulit hewan terjadi akibat beku operasi perusahaan sehubungan dengan anjloknya permintaan pembeli utama.
104
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Productivity and Production of Trading and Others In 2015, trading in this case woven bag increased by 10.78% or 4,761,677.00 sheets from 44,149,155.00 sheets in 2014 to 48,910,832.00 sheets in 2015. The woven bag packaging also increased by 22.58% or 7,876,129.00 sheets from 34,883,600.00 sheets in 2014 to 42,759,729.00 sheets in 2015. Meanwhile, leather decreased by 96.54% or 1.416.910.00 square feet from 1,467,687.00 square feet in 2014 to 50,777.00 square feet in 2015. The decline in leather production was caused by suspended operations of the company due to declining demand from main buyers.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
TINJAUAN KEUANGAN Financial Review
Analisa Laporan Laba Rugi
Deskripsi
Description
INCOME STATEMENTs ANALYSIS
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Penjualan Sales
5.632,86
4.971,10
661,76
13,31
Beban pokok penjualan Cost of goods sold
4.376,58
4.174,03
202,55
4,85
1.256,27
797,06
459,21
57,61
Laba (rugi) tahun berjalan Income (loss) for the year
69,00
(330,53)
399,53
120,88
Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income
66,49
(17,36)
83,85
483,01
Total laba (rugi) komprehensif Total comprehensive income (loss)
135,49
(347,89)
483,38
138,95
59,90
(351,42)
411,32
117,05
9,11
20,89
(11,78)
(56,39)
69,00
(330,53)
399,53
120,88
Pemilik entitas induk Owners of the parent entity
123,47
(367,28)
490,75
133,62
Kepentingan non pengendali Non-controlling interests
12,02
19,38
(7,36)
(37,98)
135,49
(347,89)
483,38
138,95
195.794,00
-
196.794,00
100,00
Laba (rugi) bruto Income (loss) Gross
Laba (rugi) tahun berjalan yang diatribusikan kepada: Income (loss) for the year attributable to: Pemilik entitas induk Owners of the parent entity Kepentingan non pengendali Non-controlling interests
Laba (rugi) komprehensif yang diatribusikan kepada: Comprehensive income (loss) attributable to:
Per lembar saham (angka penuh) Per share (full amount)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
105
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Penjualan
Profil Perusahaan Company Profile
SALES
Tabel Penjualan Berdasarkan Segmen Usaha (Dalam Miliar Rupiah) Table of Sales by Business Segment (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
2014
Pertumbuhan Growth (Rp)
Industri gula dan lainnya Sugar and others industry
(%)
2.302,70
1.479,19
823,52
55,67
364,49
587,12
(222,63)
(37,92)
Obat-obatan dan alat kesehatan Pharmaceuticals and Healthcare
1.675,85
1.488,10
187,75
12.62
Perdagangan Trading
1.204,88
1.270,02
(65,14)
(5,13)
84,94
146,67
(61,73)
(42,09)
5.632,86
4.971,10
661,76
13,31
Perkebunan Plantation
Pendapatan usaha lainnya Other operating revenues Jumlah penjualan bersih Total net sales
Penjualan PT RNI (Persero) pada tahun 2015 meningkat sebesar 13,31% atau Rp661,77 miliar, dari Rp4.971,09 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5.632,85 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan penjualan pada industri gula dan lainnya sebesar 55,67%, dari Rp1.479,18 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.302,70 miliar di tahun 2015, serta penjualan obat-obatan dan alat kesehatan sebesar 12,62% dari Rp1.488,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.675,85 miliar di tahun 2015.
Sales of PT RNI (Persero) in 2015 increased by 13.31% or Rp661.77 billion, from Rp4.971,09 billion in 2014 to Rp5,632.85 billion in 2015. This increase was primarily driven by sales growth in sugar and others industry amounted to 55.67%, from Rp1,479.18 billion in 2014 to Rp2,302.70 billion in 2015, and sales of pharmaceuticals and healthcare amounted to 12.62% from Rp1,488.10 billion in 2014 to Rp1,675.85 billion in 2015.
Tabel Kontribusi Penjualan Berdasarkan Segmen Usaha Tahun 2015 (Dalam %) Table of Sales Contribution by Business Segment in 2015 (in %) Deskripsi Description Industri gula dan lainnya Sugar and others industry Perkebunan Plantation
2015 40,88% 6,47%
Obat-obatan dan alat kesehatan Pharmaceuticals and healthcare
29,75%
Perdagangan Trading
21,39%
Pendapatan usaha lainnya Other operating revenues
Dari total penjualan PT RNI (Persero), penjualan industri gula dan lainnya memberikan kontribusi sebesar 40,88%, dilanjutkan oleh obat-obatan dan alat kesehatan sebesar 29,75%, perdagangan sebesar 21,39%, perkebunan sebesar 6,47%, dan pendapatan usaha lainnya sebesar 1,51%.
106
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1,51%
From the total sale of PT RNI (Persero), sales of sugar and others industry contributed by 40.88%, followed by pharmaceuticals and healthcare by 29.75%, trading by 21.39%, plantation by 6.47%, and other operating revenues by 1.51%.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
1,51% Industri Gula dan Lainnya Sugar and Others Industry
21,39%
Pendapatan Usaha dan Lainnya Other Operating Revenues
2015
29,75%
Perdagangan Trading Obat-obatan dan Alat Kesehatan Pharmaceuticals and Healthcare Perkebunan Plantation
6,47% 40,88% Penjualan Kelompok Industri Gula dan Lainnya
SALES OF SUGAR AND OTHERs INDUSTRY GROUP
Tabel Penjualan Kelompok Industri Gula dan Lainnya (Dalam Miliar Rupiah) Table of Sugar and Others Industry Group Sales (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Industri gula dan lainnya Sugar and others industry Gula Sugar
2.105,35
1.324,77
780,58
58,92
Tetes Drops
190,57
140,91
49,66
35,24
Alkohol Alcohol
0,69
7,37
(6,68)
(90,64)
Spritus Spirits
0,04
0,03
0,01
33,33
Arak Arrack
5,93
5,26
0,67
12,74
Kanvas rem Brake pads
0,12
0,85
(0,73)
(85,88)
2.302,70
1.479,19
823,51
55,67
Jumlah penjualan kelompok industri gula dan lainnya Total sales of sugar and others industry group
Penjualan kelompok industri gula dan lainnya tumbuh sebesar 55,67% atau Rp823,51 miliar, dari Rp1.479,19 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.302,70 miliar di tahun 2015. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan gula sebesar 58,92% atau Rp780,58 miliar, dari Rp1.324,77 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.105,35 miliar di tahun 2015, yang diikuti oleh pertumbuhan penjualan tetes sebesar 35,24% atau Rp49,66 miliar, dari Rpp140,91 miliar di tahun 2014 menjadi Rp190,57 miliar di tahun 2015.
Sales of sugar and others industry group grew by 55.67% or Rp823.51 billion, from Rp1,479.19 billion in 2014 to Rp2,302.70 billion in 2015. Growth was driven by sugar sales growth by 58.92% or Rp780.58 billion, from Rp1,324.77 billion in 2014 to Rp2,105.35 billion in 2015, followed by drops sales growth by 35.24% or Rp49.66 billion, from Rp140.91 billion in 2014 to Rp190.57 billion in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
107
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Penjualan kelompok Perkebunan
SALES of PLANTATION group
Tabel Penjualan Kelompok Perkebunan (Dalam Miliar Rupiah) Table of Plantation Group Sales (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
Perkebunan Plantation Minyak kelapa sawit (CPO) Crude palm oil (CPO) Inti sawit (PK) Palm kernel (PK) TBS TBS Karet Kering Dry Rubber Teh Tea Jumlah penjualan kelompok perkebunan Total sales of plantation group
239,53
437,68
(198,15)
(45,27)
38,74
60,86
(22,12)
(36,35)
9,28
16,49
(7,21)
(43,72)
12,64
16,71
(4,07)
(24,36)
64,30
55,39
8,91
16,09
364,49
587,12
(222,63)
(37,92)
Di tahun 2015, penjualan kelompok perkebunan turun sebesar 37,92% dari Rp587,12 miliar di tahun 2014 menjadi Rp364,49 miliar di tahun 2015. Adapun hal tersebut utamanya dipicu oleh penurunan penjualan minyak kelapa sawit (CPO) sebesar 45,27% dari Rp437,68 miliar di tahun 2014 menjadi Rp239,53 miliar di tahun 2015 dan penurunan penjualan TBS sebesar 43,72% dari Rp16,49 miliar di tahun 2014 menjadi Rp9,28 miliar di tahun 2015.
In 2015, sales of plantation group declined by 37.92% from Rp587.12 billion in 2014 to Rp364.49 billion in 2015. That was mainly triggered by a decline in sales of crude palm oil (CPO) by 45.27% from Rp437.68 billion in 2014 to Rp239.53 billion in 2015 and a decline in sales of TBS by 43.72% from Rp16.49 billion in 2014 to Rp9.28 billion in 2015.
Penjualan Obat-Obatan dan Alat Kesehatan
SALES of pharmaceuticals and healthcare
Tabel Penjualan Kelompok Obat-Obatan dan Alat Kesehatan (Dalam Miliar Rupiah) Table of Pharmaceuticals and Healthcare Group Sales (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
Obat-obatan dan alat kesehatan Pharmaceuticals and healthcare Obat-obatan Pharmaceuticals Alat kesehatan Healthcare Kondom Condom Alat Suntik Sekali Pakai Disposable Syringe Jumlah penjualan kelompok obat-obatan dan alat kesehatan Total sales of pharmaceutical and healthcare group
Penjualan obat-obatan dan alat kesehatan di tahun 2015 tumbuh sebesar 12,62% atau Rp187,74 miliar, dari Rp1.488,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.675,85 miliar di tahun 2015. Pertumbuhan tersebut diperoleh seiring dengan pertumbuhan pada keseluruhan produk, dengan pertumbuhan tertinggi pada penjualan alat kesehatan sebesar 171,10% atau Rp356,41 miliar, dari Rp208,31 miliar di tahun 2014 menjadi Rp564,72 miliar di tahun 2015, dan ASSP sebesar 91,07% atau Rp5,30 miliar, dari Rp5,82 miliar di tahun 2014 menjadi Rp11,12 miliar di tahun 2015.
108
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1.099,04
1.273,25
(174,21)
(13,68)
564,72
208,31
356,41
171,10
0,96
0,72
0,24
33,33
11,12
5,82
5,30
91,07
1.675,85
1.488,10
187,74
12,62
Sales of pharmaceuticals and healthcare in 2015 grew by 12.62% or Rp187.74 billion, from Rp1,488.10 billion in 2014 Rp1,675.85 billion in 2015. The growth was obtained along with the growth in the overall products, with the highest growth in the sales of healthcare by 171.10% or Rp356.41 billion, from Rp208.31 billion in 2014 to Rp564.72 billion in 2015, and ASSP by 91.07% or Rp5.30 billion, from Rp5.82 billion in 2014 to Rp11.12 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penjualan kelompok Perdagangan dan Lainnya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
SALES of TRADING AND OTHERs group
Tabel Penjualan Kelompok Perdagangan dan Lainnya (Dalam Miliar Rupiah) Table of Trading and Others Group Sales (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Perdagangan dan Lainnya Trading and Others Kulit hewan Leather
4,57
46,26
(41,69)
(90,12)
161,29
120,63
40,66
33,71
Pupuk Fertilizer
9,30
13,10
(3,80)
(29,01)
Veterinary & Chemical Veterinary & Chemical
2,00
1,73
0,27
15,61
538,91
694,64
(155,73)
(22,42)
488,64
393,29
95,35
24,24
Gula impor Imported sugar
34,47
127,48
(93,01)
(72,96)
Sewa gedung Building rental
10,25
8,05
2,20
27,33
0,55
4,99
(4,44)
(88,98)
34,69
-
34,69
100,00
5,14
6,52
(1,38)
(21,17)
1.289,81
1.416,69
(126,88)
(8,96)
Karung plastik Woven bag
Produk Philips Philips Product Consumer goods Consumer goods
Sapi Cattle Rajawali Mart Rajawali Mart Lain-Lain Others Jumlah penjualan kelompok perdagangan dan lainnya Total sales of trading and others group
Penjualan kelompok perdagangan dan lainnya menurun di tahun 2015 sebesar 8,96%, dari Rp1.416,69 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.289,81 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi karena penurunan yang cukup signifikan pada penjualan produk Philips sebesar Rp155,73 miliar dari Rp694,64 miliar di tahun 2014 menjadi Rp538,91 di tahun 2015 dan gula impor yang menurun sebesar 72,96%, dari Rp127,48 miliar di tahun 2014 menjadi Rp34,47 miliar di tahun 2015.
Sales of trading and others group decreased in 2015 by 8.96%, from Rp1,416.69 billion in 2014 to Rp1,289.81 billion in 2015. The decline was due to a significant decline in the sales of Philips product by Rp155.73 billion, from Rp694.64 billion in 2014 to Rp538.91 in 2015 and imported sugar decreased by 72.96%, from Rp127.48 billion in 2014 to Rp34.47 billion in 2015.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan untuk tahun 2015 meningkat sebesar 4,85% atau Rp202,54 miliar, dari Rp4.174,04 miliar di tahun 2014 menjadi Rp4.376,58 miliar di tahun 2015. Adapun peningkatan beban pokok penjualan yang terjadi seiring dengan peningkatan yang cukup signifikan pada beban pokok penjualan industri gula dan lainnya sebesar 18,03% atau Rp282,41 miliar, dari Rp1.566,08 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.848,49 miliar di tahun 2015, serta beban pokok penjualan obat-obatan dan alat kesehatan sebesar 16,40% atau Rp140,05 miliar, dari Rp853,80 miliar di tahun 2014 menjadi Rp993,85 miliar di tahun 2015.
COST OF GOODS SOLD Cost of goods sold in 2015 increased by 4.85% or Rp202.54 billion, from Rp4,174.04 billion in 2014 to Rp4,376.58 billion in 2015. The increase in cost of goods sold occurred along with a significant increase in the cost of goods sold from sugar and others industry by 18.03% or Rp282.41 billion, from Rp1,566.08 billion in 2014 to Rp1,848.49 billion in 2015, as well as the cost of goods sold from pharmaceuticals and healthcare by 16.40% or Rp140.05 billion, from Rp853.80 billion in 2014 to Rp993.85 billion in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
109
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Beban Pokok Penjualan Kelompok Industri Gula dan Lainnya
Profil Perusahaan Company Profile
Cost of Goods Sold of Sugar and Others Industry Group
Tabel Beban Pokok Penjualan Kelompok Industri Gula dan Lainnya (Dalam Miliar Rupiah) Table of Sugar and Others Industry Group Cost of Goods Sold (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
Industri gula dan lainnya Sugar and others industry
Gula
1.712,60
1.431,06
281,54
19,67
Tetes
128,87
123,28
5,59
4,53
Alkohol, spirtus, arak
6,42
10,61
(4,19)
(39,49)
Kanvas rem
0,60
1,13
(0,53)
(46,90)
1.848,49
1.566,08
282,41
18,03
Sugar Drops
Alcohol, Spirits, Liquor Brake pads
Jumlah beban pokok penjualan kelompok industri gula dan lainnya
Total cost of goods sold of sugar and others industry group
Pada tahun 2015, beban pokok penjualan kelompok industri gula dan lainnya meningkat sebesar 18,03% yang terjadi seiring dengan peningkatan penjualan. Adapun peningkatan beban pokok penjualan terdapat pada gula yaitu sebesar 19,67% atau Rp281,54 miliar, dari Rp1.431,06 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.712,60 miliar di tahun 2015.
In 2015, cost of goods sold of sugar and others industry group increased by 18.03%, which occurred with increase in sales. The increase cost of goods sold occurred in sugar by 19.67% or Rp281.54 billion, from Rp1,431.06 billion in 2014 to Rp1,712.60 billion in 2015.
Beban Pokok Penjualan Kelompok Perkebunan
Cost of Goods Sold of Plantation Group
Tabel Beban Pokok Penjualan Kelompok Perkebunan (Dalam Miliar Rupiah) Table of Plantation Group Cost of Goods Sold (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
Perkebunan Plantation
Minyak Kelapa Sawit (CPO)
246,16
397,97
(151,81)
(38,16)
Inti Sawit (PK)
38,57
54,12
(15,55)
(28,73)
TBS
18,26
14.07
4,19
29,78
Karet Kering
17,68
14,70
2,98
20,27
52,28
46,30
5,98
12,92
372,90
527,16
(154,21)
(29,27)
Crude Palm Oil (CPO) Palm Kernel (PK) TBS
Dry rubber
Teh Tea
Jumlah beban pokok penjualan kelompok perkebunan Total sales cost of plantation group
Jumlah beban pokok penjualan kelompok perkebunan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 29,27% seiring dengan penurunan penjualan kelompok perkebunan. Penurunan beban pokok penjualan terbesar terjadi pada minyak kelapa sawit (CPO) yang turun sebesar 38,16%, dari Rp397,97 miliar di tahun 2014 menjadi Rp246,16 miliar di tahun 2015 dan inti sawit (PK) yang turun sebesar 28,73%, dari Rp54,12 miliar di tahun 2014 menjadi Rp38,57 miliar di tahun 2015.
110
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Total cost of goods sold of plantation group in 2015 decreased by 29.27% along with the decline in sales of plantation group. The decrease in cost of goods sold occured in crude palm oil (CPO) which decreased by 38.16%, from Rp397.97 billion in 2014 to Rp246.16 billion in 2015 and palm kernel (PK) decreased by 28.73% from Rp54.12 billion in 2014 to Rp38.57 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Beban Pokok Penjualan Kelompok Obat-Obatan dan Alat Kesehatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Cost of Goods Sold of Pharmaceuticals and Healthcare Group
Tabel Beban Pokok Penjualan Kelompok Obatan-Obatan dan Alat Kesehatan (Dalam Miliar Rupiah) Table of Pharmaceuticals and Healthcare Group Cost of Goods Sold (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Obat-obatan dan alat kesehatan Pharmaceuticals and Healthcare Obat-obatan Pharmaceuticals
579,30
740,76
(161,46)
(21,80)
Alat kesehatan Healthcare
395,85
106,04
289,81
273,30
Kondom Condom
0,78
4,05
(3,27)
(80,74)
ASSP Disposable Syringe
6,35
2,95
3,40
115,25
Produk lain Other products
11,57
-
11,57
100,00
993,85
853,80
140,05
16,40
Jumlah beban pokok penjualan kelompok obat-obatan dan alat kesehatan Total cost of goods sold of pharmaceuticals and healthcare group
Pada tahun 2015, jumlah beban pokok penjualan kelompok obat-obatan dan alat kesehatan meningkat sebesar 16,40% yang didorong oleh peningkatan yang signifikan pada beban pokok penjualan alat kesehatan sebesar 273,30% atau Rp289,81 miliar, dari Rp106,04 miliar di tahun 2014 menjadi Rp395,85 miliar di tahun 2015, dan ASSP yang meningkat sebesar 115,25% atau Rp3,40 miliar, dari Rp2,95 miliar di tahun 2014 menjadi Rp6,35 miliar di tahun 2015. Selain itu, seiring adanya penjualan pada produk lain di tahun 2015 turut menambah beban pokok penjualan kelompok obat-obatan dan alat kesehatan.
In 2015, total cost of goods sold of pharmaceuticals and healthcare group increased by 16.40% which driven by a significant increase in cost of goods sold of healthcare by 273.20% or Rp289.81 billion, from Rp106.04 billion in 2014 to Rp395.85 billion in 2015, and Disposable Syringe increased by 115.25% or Rp3.40 billion, from Rp2.95 billion in 2014 to Rp6.35 billion in 2015. Moreover, the existene of sales of other products in 2015 also contributed to the increase in cost of goods sold of pharmaceuticals and healthcare.
Beban Pokok Penjualan Kelompok Perdagangan dan Lainnya
Cost of Goods Sold of Trading and Others Group
Tabel Beban Pokok Penjualan Kelompok Perdagangan dan Lainnya (Dalam Miliar Rupiah) Table of Trading and Others Group Cost of Goods Sold (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Perdagangan dan Lainnya Trading and Others Kulit hewan
Leather
Karung plastik Woven bag
Pupuk
Fertilizer
Veterinary & Chemical Veterinary & Chemical
Consumer Goods & Produk Philips Consumer Goods & Products Philips
Sapi
Cattle
Barang dan jasa lainnya
Other products and services
Jumlah beban pokok penjualan kelompok perdagangan dan lainnya Total cost of goods sold of trading and others group
8,99
39,27
(30,28)
(77,11)
122,46
119,33
3,13
2,62
8,26
12,02
(3,76)
(31,28)
1,79
1,45
0,34
23,45
950,17
1.042,79
(92,62)
(8,88)
0,75
7,55
(6,80)
(90,07)
68,87
4,59
64,28
1.400,44
1.161,30
1.227,00
(65,70)
(5,35)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
111
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pada tahun 2015, jumlah beban pokok penjualan perdagangan dan lainnya menurun sebesar 5,35%, dari Rp1.227,00 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.161,30 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi utamanya karena penurunan beban pokok penjualan consumer goods dan produk Philips sebesar Rp92,62 miliar, dari Rp1.042,79 miliar di tahun 2014 menjadi Rp950,17 miliar di tahun 2015.
In 2015, total cost of goods sold of trading and others decreased by 5.35%, from Rp1,227.00 billion in 2014 to Rp1,161.30 billion in 2015. The decline was primarily due to decrease in cost of goods sold of consumer goods and Philips product by Rp92.62 billion, from Rp1,042.79 billion in 2014 to Rp950.17 billion in 2015.
Laba Kotor
GROSS PROFIT
Tabel Laba Kotor (Dalam Miliar Rupiah) Table of Gross Profit (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Laba Kotor Gross profit Industri gula dan lainnya Sugar and others industry Perkebunan Plantation Obat-obatan dan alat kesehatan Pharmaceuticals and healthcare Perdagangan dan lainnya Trading and others Jumlah laba kotor Total gross profit
Laba kotor pada tahun 2015 berhasil meningkat sebesar 57,61% atau Rp459,21 miliar, dari Rp797,06 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.256,27 miliar di tahun 2015. Peningkatan yang terjadi didorong oleh peningkatan yang signifikan pada laba kotor industri gula dan lainnya sebesar 622,27% atau Rp541,10 miliar, dari rugi kotor Rp86,90 miliar di tahun 2014 menjadi laba kotor Rp454,20 miliar di tahun 2015.
112
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
454,20
(86,90)
541,10
622,27
(8,45)
59,97
(68,42)
(14,09)
682,00
634,29
47,71
7,52
128,52
189,70
(61,18)
(32,25)
1.256,27
797,06
459,21
57,61
Gross profit in 2015 successfully increased by 57.61% or Rp459.21 billion, from Rp797.06 billion in 2014 to Rp1,256.27 billion in 2015. The increase was driven by a significant increase in gross profit of sugar and others industry by 622.27% or Rp541.10 billion, from gross loss of Rp86.90 billion in 2014 to gross profit of Rp454.20 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Beban Usaha OPERATING EXPENSES Tabel Beban Usaha (Dalam Miliar Rupiah) Table of Operating Expenses (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
Pertumbuhan 2015
Growth
2014 (Rp)
(%)
Beban Pegawai Employee Expenses Gaji dan tunjangan Salaries and allowances
465,79
434,62
31,17
7,17
26,18
22,02
4,16
18,89
Beban kantor Office expenses
136,33
149,89
(13,56)
(9,05)
Jumlah Beban Umum & Administrasi Total Employee Expenses
162,52
171,91
(9,39)
(5,6)
Beban penjualan obat-obatan dan alat kesehatan Selling expenses of pharmaceuticals and healthcare
241,01
221,48
19,53
8,82
Beban penjualan lainnya Other selling expenses
15,04
30,43
(15,39)
(50,58)
256,05
251,92
4,13
1,64
Beban Penyusutan Depreciation
28,00
21,51
6,49
30,17
Jumlah beban usaha Total operating expenses
912,36
879,95
32,41
3,68
Beban Umum & Administrasi General & Administrative Expenses Pengangkutan pegawai Employees Transportation
Beban Promosi & Distribusi Promotion & Distribution Expenses
Jumlah Beban Promosi & Distribusi Total Promotion & Distribution Expenses
Beban usaha pada tahun 2015 meningkat sebesar 3,68% atau Rp32,41 miliar, dari Rp879,95 miliar di tahun 2014 menjadi Rp912,36 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi seiring peningkatan pada beban pegawai sebesar 7,17% atau Rp31,17 miliar, dari Rp434,62 miliar di tahun 2014 menjadi Rp465,79 miliar di tahun 2015 dan beban penyusutan sebesar 30,17% atau Rp6,49 miliar, dari Rp21,51 miliar di tahun 2014 menjadi Rp28,00 miliar di tahun 2015, serta beban promosi dan distribusi yang meningkat sebesar 1,64% atau Rp4,13 miliar, dari Rp251,92 miliar di tahun 2014 menjadi Rp256,05 miliar di tahun 2015.
Operating expenses in 2015 increased by 3.68% or Rp32.41 billion, from Rp879.95 billion in 2014 to Rp912.36 billion in 2015. This increase occurred along with the increase of employee expenses by 7.17% or Rp31.17 billion, from Rp434.62 billion in 2014 to Rp465.79 billion in 2015 and depreciation expenses by 30.17% or Rp6.49 billion, from Rp21.51 billion in 2014 to Rp28.00 billion in 2015, and also promotional and distribution expenses by 1.64% or Rp4.13 billion, from Rp251.92 billion in 2014 to Rp256.05 billion in 2015.
Laba Bersih PT RNI (Persero) berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 120,88%, dari rugi bersih Rp330,53 miliar di tahun 2014 menjadi laba bersih Rp69,00 miliar di tahun 2015. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan pada penjualan sebesar 13,31% atau Rp661,76 miliar, dari Rp4.971,10 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5.632,86 miliar di tahun 2015.
NET PROFIT PT RNI (Persero) sucessfully recorded growth in net profit by 120.88% from net loss of Rp330.53 billion in 2014 to net profit of Rp69.00 billion in 2015. The growth was driven by growth in sales by 13.31% or Rp661.76 billion, from Rp4,971.10 billion in 2014 to Rp5,632.86 billion in 2015.
Laba Komprehensif Hingga akhir tahun 2015, laba komprehensif berhasil tumbuh sebesar 138,95% atau Rp483,38 miliar, dari (Rp347,89) miliar di tahun 2014 menjadi Rp135,49 miliar di tahun 2015. Pertumbuhan tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan penghasilan komprehensif lainnya sebesar 483,01% atau Rp83,85 miliar, dari (Rp17,36) miliar di tahun 2014 menjadi Rp66,49 miliar di tahun 2015.
COMPREHENSIVE INCOME By the end of 2015, comprehensive income successfully grew by 138.95% or Rp483.38 billion, from (Rp347.89) billion in 2014 to Rp135.49 billion in 2015. The growth was primarily driven by the growth of comprehensive income by 483.01% or Rp83.85 billion, from (Rp17.36) billion in 2014 to Rp66.49 billion in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
113
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Analisa Laporan posisi keuangan
Profil Perusahaan Company Profile
Financial position report analysis
Tabel Laporan Posisi Keuangan (Dalam Miliar Rupiah) Financial Position Report Table (in Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Aset lancar Current Asset
2.954,06
3.387,16
(433,10)
(12,79)
Aset tidak lancar Non-Current Asset
3.878,24
3.786,00
92,24
2,44
Total aset Total Asset
6.832,30
7.173,16
(340,86)
(4,75)
Liabilitas jangka pendek Short-term Liability
2.758,35
3.038,16
(279,81)
(9,21)
2.863,27
3.059,02
(195,75)
(6,40)
Total liabilitas Total Liaibilty
5.621,62
6.097,18
(475,56)
(7,80)
Total ekuitas Total Equity
1.210,68
1.075,98
134,70
12,52
Liabilitas jangka panjang Long-term Liability
total aset
total asset Tabel Aset (Dalam Miliar Rupiah) Asset Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
2014
Pertumbuhan Growth (Rp)
(%)
Aset lancar Current Asset
2.954,06
3.387,16
(433,10)
(12,79)
Aset Tidak Lancar Non-Current Asset
3.878,24
3.786,00
92,24
2,44
Total Aset Total Asset
6.832,30
7.173,16
(340,86)
(4,75)
Hingga akhir tahun 2015, jumlah total aset mengalami penurunan yang tidak signifikan yaitu turun sebesar 4,75% dari Rp7.173,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp6.832,30 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan pada aset lancer sebesar 12,79% dari Rp3.387,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.954,06 miliar di tahun 2015.
114
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Until the end of 2015, total amount of assets decreased insignificantly as much as 4.75% from Rp7,173.16 billion on 2014 to Rp6,832.30 billion on 2015. The decrease affected by the decreases of current asset as much as 12.79% from Rp3,387.16 billion on 2014 to Rp2,954.06 billion on 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
current asset
aset lancar
Tabel Aset Lancar (Dalam Miliar Rupiah) Current Asset Table (in Billion Rupiah)
Deskripsi Description Kas dan setara kas Cash and Equal to Cash
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
561,42
435,07
126,35
29,04
Piutang usaha Business Credit
462,39
465,16
(2,77)
(0,60)
Piutang lain-lain Other Credits
290,30
382,49
(92,19)
(24,10)
Persediaan Supply
884,17
1.386,60
(502,43)
(36,23)
Beban panen satu tahun yang akan datang Harvesting Expense for the Next Year
292,31
319,81
(27,50)
(8,60)
4,82
7,25
(2,43)
(33,52)
108,92
73,44
35,48
48,31
36,13
29,36
6,77
23,06
297,86
272,23
25,63
9,41
15,75
15,75
-
-
2.954,07
3.387,16
(443,09)
(12,79)
Pendapatan yang akan diterima Forthcoming Income Uang muka Advance Payment Beban dibayar dimuka Advance Expense Pajak dibayar dimuka Advance Tax Aset tidak lancar yang diklasifikan sebagai aset dalam penghentian dan investasi tersedia untuk dijual Nono-Current asset which classified as stoppage and investment asset to be sold Total Aset Total Asset
Hingga akhir tahun 2015, jumlah aset lancar menurun sebesar 12,79% dari Rp3.387,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.954,07 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi seiring dengan penurunan persediaan sebesar 36,23% dari Rp1.386,60 miliar di tahun 2014 menjadi Rp884,17 miliar di tahun 2015,. Pendapatan yang akan diterima yang turun sebesar 33,52% dari Rp7,25 miliar di tahun 2014 menjadi Rp4,82 miliar di tahun 2015.
Until the end of 2015, total amount of currrent asset decresaed as much as 12.79% from Rp3,387.16 billion on 2014 to Rp2,954.07 billion on 2015. The decrease occured due to the decrease of supply as much as 36,23% from Rp1,386.60 billion on 2014 to Rp884.17 billion on 2015. Forthcoming income decreased as much as 33.52% from Rp7.25 billion on 2014 to Rp4.82 billion on 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
115
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
CASH AND CASH EQUIVALENT
KAS DAN SETARA KAS
Tabel Kas dan Setara Kas (Dalam Miliar Rupiah) Cash and Cash Equivalent Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
Jumlah kas Amount of Cash
7,53
5,44
2,09
38,42
129,47
83,45
46,02
55,15
424,42
346,18
78,24
22,60
561,42
435,07
126,35
29,04
Jumlah deposito Amount of Deposit Jumlah Bank Amount of Bank
(%)
Total Aset Total Asset
Kas dan setara kas meningkat sebesar 29,04% atau Rp126,35 miliar di tahun 2015 dari Rp435,07 miliar di tahun 2014 menjadi Rp561,42 miliar. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan pada jumlah deposito, kas, dan bank, masing-masing sebesar 55,15%, 38,42%, dan 22,60%.
Cash and cash equivalents increased by 29.04% or Rp126.35 billion in 2015 from Rp435.07 billion in 2014 to Rp561.42 billion. The increase was driven by enhancement in the number of deposits, cash and bank, respectively by 55.15%, 38.42% and 22.60%..
PIUTANG USAHA
BUSINESS ACCOUNTS RECEIVABLES Tabel Piutang Usaha (Dalam Miliar Rupiah) Business Account Receivables Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Piutang usaha pihak ketiga Third party Business Account Receivables
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
504,08
506,79
(2,71)
(0,53)
0,66
-
0,66
100,00
Penyisihan penurunan nilai Elimination of devaluation
(42,35)
(41,63)
(0,72)
(1,73)
Jumlah piutang usaha Amount of Business Accounts Receivables
462,39
465,16
(2,77)
(0,60)
Piutang usaha pihak berelasi Related party Business Account Receivables
Hingga akhir tahun 2015, piutang usaha mengalami penurunan namun tidak signifikan sebesar 0,60% dari Rp645,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp462,39 miliar di tahun 2015 seiring dengan penurunan pada piutang usaha pihak ketiga sebesar 0,53% dari Rp506,79 miliar di tahun 2014 menjadi Rp504,08 miliar di tahun 2015.
116
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
By the end of 2015, accounts receivables decreased but not significant by 0.60% from Rp645.16 billion in 2014 to Rp462.39 billion in 2015 due to a decrease in third party’s business accounts receivables by 0.53% from Rp506.79 billion in 2014 to Rp504.08 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Supply
persediaan
Tabel Persediaan (Dalam Miliar Rupiah) Supply Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description Barang jadi Finished Goods
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
660,12
1.156,54
(496,42)
(42,92)
Barang dalam proses Work-in-progress Goods
10.89
7,56
3,33
44,05
Bahan baku Raw Materials
59,05
54,47
4,58
8,41
Bahan pembantu Complement Material
91,65
89,65
2,00
2,23
Alat-alat/suku cadang Tools/Spare parts
58,69
60,26
(1,57)
(2,61)
0,50
0,32
0,18
56,25
24,98
31,24
(6,26)
(20,04)
4,77
5,48
(0,71)
(12,96)
-
0,71
(0,71)
(100,00)
(26,48)
(19,63)
(6,85)
(34,90)
884,17
1.386,60
(502,43)
(36,23)
Bahan bangunan Building Materials Bahan pertanian Agricultural materials Barang distribusi Distributional Goods Peternakan sapi Cattle farm Penyisihan persediaan Elimination of Supply Jumlah persediaan Amount of Supply
Di tahun 2015, persediaan mengalami penurunan sebesar 36,23% dari Rp1.386,60 miliar di tahun 2014 menjadi Rp884,17 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi utamanya disebabkan oleh penurunan pada barang jadi sebesar 42,92%, bahan pertanian sebesar 20,04%, barang distribusi sebesar 12,96%, serta tidak adanya persediaan peternakan sapi di tahun 2015.
In 2015, supplies decreased by 36.23% from Rp1,386.60 billion in 2014 to Rp884.17 billion in 2015. The decline is primarily due to the decrease in finished goods by 42.92%, agricultural materials by 20.04%, distributional goods by 12.96%, as well as the absence of cattle farm supplies in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
117
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
BEBAN PANEN SATU TAHUN YANG AKAN DATANG
Profil Perusahaan Company Profile
Harvest Load for the Coming Year
Tabel Beban Panen Satu Tahun Yang Akan Datang (Dalam Miliar Rupiah) Harvest Load for The Coming Year (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Tanaman Plants
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
209,60
233,46
(23,86)
(10,22)
62,42
56,03
6,39
11,40
Pengelolaan Management
9,66
20,10
(10,44)
(51,94)
Pembikinan gula pasir Sugar Fabrication
6,62
7,59
(0,97)
(12,78)
Pemeliharaan Maintenance
3,69
2,39
1,30
54,39
Tebang dan angkut Cutting and transport
0,30
0,09
0,21
233,33
-
0,17
(0,17)
(100,00)
292,29
319,83
(27,54)
(8,61)
Eksploitasi alat pertanian Agricultural Equipment Exploitation
Lain-lain Others Jumlah beban panen satu tahun yang akan datang Total Harvest Load for The Coming Year
Beban panen satu tahun yang akan datang merupakan biaya tanaman tebu dan biaya pemeliharaan mesin-mesin dalam rangka persiapan musim giling panen tebu. Pada tahun 2015, beban panen satu tahun yang akan datang mengalami penurunan sebesar 8,60% dari Rp319,81 miliar di tahun 2014 menjadi Rp292,31 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut utamanya terjadi karena penurunan beban panen satu yang akan datang pada pengelolaan, lain-lain, dan tanaman masing-masing sebesar 51,94%, 100,00%, dan 10,22%.
Harvest load for the coming year are the cost of sugar cane crops and maintenance costs of the machines in the preparation for the harvest of sugar cane milling season. By 2015, harvest load for the coming year has decreased by 8.60% from Rp319.81 billion in 2014 to Rp292.31 billion in 2015. The decrease was primarily due to the decrease harvest load for the coming year on the management, others, and plants respectively by 51.94%, 100.00%, and 10.22%.
PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA
INCOMING REVENUE
Tabel Pendapatan Yang Akan Diterima (Dalam Miliar Rupiah) Incoming Revenue Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Rabat Philips lighting Philips Lighting Rebates
3,65
6,39
(2,74)
(42,88)
Makloon kulit Leather Makloon
0,01
0,01
-
-
Sewa gedung RNI RNI Building Rental
0,08
0,03
0,05
166,67
0,12
-
0,12
100,00
Lain-lain Others
0,96
0,83
0,13
15,66
Jumlah pendapatan yang akan diterima Total Incoming Revenue
4,82
7,26
(2,44)
(33,61)
Fee penjualan gula dan komisi penjualan lokal Sugar sales fees and local sales commissions
118
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pada tahun 2015, pendapatan yang akan diterima mengalami penurunan sebesar 33,61% dari Rp7,25 miliar di tahun 2014 menjadi Rp4,82 miliar. Penurunan tersebut didorong oleh penurunan pada rabat Philips lighting sebesar 42,88% dari Rp6,39 miliar di tahun 2014 menjadi Rp3,65 miliar di tahun 2015.
UANG MUKA
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
In 2015, incoming revenue decreased by 33.61% from Rp7.25 billion in 2014 to Rp4.82 billion. The decline was driven by the decrease in Philips lighting rebate by 42.88% from Rp6.39 billion in 2014 to Rp3.65 billion in 2015.
CASH ADVANCES Tabel Uang Muka (Dalam Miliar Rupiah) Cash Advances Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
2015
Description
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Pemborong Purveyor
16,57
23,61
(7,04)
(29,82)
Impor obat dan alat kesehatan lokal Imports of local pharmaceuticals and healthcare
8,90
1,47
7,43
505,44
Impor mesin-mesin Imports of machines
3,78
0,77
3,01
390,91
79,67
47,59
32,08
67,41
108,92
73,44
35,48
48,31
Pembelian impor/lokal Import/local purchases Jumlah uang muka Total Cash Advances
Uang muka pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 48,33% atau Rp35,49 miliar dari Rp73,44 miliar di tahun 2014 menjadi Rp108,92 miliar di tahun 2015, yang disebabkan oleh peningkatan uang muka impor obat dan alat kesehatan lokal, impor mesin-mesin, serta pembelian impor atau lokal masing-masing sebesar 505,44%, 390,91%, dan 67,41%.
Cash advances in 2015 increased by 48.33% or Rp35.49 billion from Rp73.44 billion in 2014 to Rp108,92 billion in 2015, caused by the increase in cash advances on imports of local pharmaceuticals and healthcare, imports of machines, as well as the import or local purchases respectively by 505.44%, 390.91% and 67.41%.
biaya dibayar dimuka
PREPAID EXPENSES
Tabel Biaya Dibayar Dimuka (Dalam Miliar Rupiah) Prepaid Expenses Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Biaya sewa rumah, gedung dan tanah House, Building and land rental expense
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
20,42
17,53
2,89
16,49
Premi asuransi Insurance Premium
2,90
1,89
1,01
53,44
Biaya sewa kendaraan Vehicle Rental Expense
2,53
4,49
(1,96)
(43,65)
Biaya alat tulis kantor dan barang cetak Office Stationery and Printing Expense
0,24
0,24
-
-
1,10
-
1,10
100,00
Biaya dibayar dimuka lainnya Other Prepaid Expenses
8,94
5,22
3,72
71,26
Jumlah biaya dibayar dimuka Total Prepaid Expenses
36,13
29,37
6,76
23,02
Beban Bioequivalensi Bioequivalence Expense
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
119
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Biaya dibayar dimuka pada tahun 2015 meningkat sebesar 23,02% atau Rp6,76 miliar dari Rp29,37 miliar di tahun 2014 menjadi Rp36,13 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya berasal dari peningkatan biaya sewa rumah, gedung, dan tanah sebesar 16,49% dari Rp17,53 miliar di tahun 2014 menjadi Rp20,42 miliar di tahun 2015 yang merupakan pembayaran dimuka atas sewa rumah, gedung, dan tanah untuk keperluan operasional PT PG Rajawali I, PT Mitra Kerinci, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Nusindo, PT Gieb Indonesia, dan PT Phapros Tbk. Selain itu peningkatan juga terjadi pada premi asuransi sebesar 53,44% serta terdapatnya beban bioequivalensi sebesar Rp1,10 miliar di tahun 2015.
Prepaid expenses in 2015 increased by 23.02% or Rp6.76 billion from Rp29.37 billion in 2014 to Rp36.13 billion in 2015. This increase mainly comes from the increase in house, building and land rental expense amounted to 16.49% from Rp17.53 billion in 2014 to Rp20.42 billion in 2015 which is a prepaid expense on house, building, and land rental for operational purposes of PT PG Rajawali I, PT Mitra Kerinci, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Nusindo, PT GIEB Indonesia, and PT Phapros Tbk. Furthermore, the increase also occurred in insurance premiums amounted to 53.44% as well as the Bioequivalence Expense amounted Rp1.10 billion in 2015.
Aset tidak lancar
Non-Current Assets Tabel Aset Tidak Lancar (Dalam Miliar Rupiah) Non-Current Assets Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Aset pajak tangguhan Deffered Tax Assets
118,58
131,69
(13,11)
(9,96)
Piutang lain-lain Other Accounts Receivables
147,84
136,94
10,90
7,96
Investasi jangka panjang Long-Term Investments
56,28
50,33
5,95
11,82
767,63
664,88
102,75
15,45
2.052,29
2.129,35
(77,06)
(3,62)
61,59
73,58
(11,99)
(16,30)
36,42
21,40
15,02
70,19
524,76
524,76
-
-
35,43
2,86
32,57
1.138,81
Uang jaminan Bond
2,09
2,70
(0,61)
(22,59)
Aset tidak berwujud Intangible Assets
39,21
40,16
(0,95)
(2,37)
Aset lain-lain Other Assets
36,12
7,35
28,77
391,43
3.878,24
3.786,00
92,24
2,44
Tanaman tahunan Annual Plants Aset tetap Fixed Assets Beban panen dua tahun yang akan datang Harvest Load for The Coming 2 Years Properti investasi Investment Property Tanah Land Aset non operasional Non-Operational Asset
Jumlah aset tidak lancar Total Non-Current Assets
Jumlah aset tidak lancar di tahun 2015 meningkat sebesar 2,44% atau Rp92,24 miliar dari Rp3.786,00 miliar di tahun 2014 menjadi Rp3.878,24 miliar. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan yang terjadi pada aset non operasional sebesar 1.138,81% atau Rp32,57 miliar dari Rp2,86 miliar di tahun 2014 menjadi Rp35,43 miliar di tahun 2015. Selain itu, peningkatan yang cukup signifikan juga terlihat pada aset lain-lain yang meningkat sebesar 391,43% atau Rp28,77 miliar dari Rp7,35 miliar di tahun 2014 menjadi Rp36,12 miliar di tahun 2015.
120
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Total non-current assets in 2015 increased by 2.44% or Rp92.24 billion from Rp3,786.00 billion in 2014 to Rp3,878.24 billion. The increase was driven by improvement occurred in the Non-Operational Assets amounted to 1138.81% or Rp32.57 billion of Rp2.86 billion in 2014 to Rp35.43 billion in 2015. Furthermore, significant improvement also seen in other assets which increased by 391.43% or Rp28.77 billion of Rp7.35 billion in 2014 to Rp36.12 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Aset Non Operasional Pada tahun 2015, aset non operasional meningkat cukup signifikan sebesar 1.138,81% dari Rp2,86 miliar di tahun 2014 menjadi Rp35,43 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi seiring peningkatan aset berupa mesin dan instalasi pT PG Rajawali II sebesar 2.114,94% atau Rp32,57 miliar dari Rp1,54 miliar di tahun 2014 menjadi 34,11 miliar di tahun 2015.
NON OPERATIONAL ASSET In 2015, non-operational assets increased significantly by 1138.81% from Rp2.86 billion in 2014 to Rp35.43 billion in 2015. The increase was in line with the asset enhancement such as machineries and installations on PT PG Rajawali II amounted to 2114.94 % or Rp32.57 billion from Rp1.54 billion in 2014 to Rp34.11 billion in 2015.
Aset Lain-Lain Aset lain-lain cukup meningkat signifikan sebesar 391,43% atau Rp28,77 miliar dari Rp7,35 miliar di tahun 2014 menjadi Rp36,12 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi karena adanya adanya aset kerjasama operasi laboratorium PT Rajawali Nusindo sebesar Rp18,31 miliar di tahun 2015. Selain itu, peningkatan juga terjadi pada bank garansi, biaya hak guna usaha, dan lain-lain sebesar masing-masing 2.596,88%, 134,09%, dan 118,47%.
OTHER ASSETS Other assets increased quite significantly by 391.43% or Rp28.77 billion from Rp7.35 billion in 2014 to Rp36,12 billion in 2015. The increase was due to the laboratory operational joint asset of PT Rajawali Nusindo amounted Rp18.31 billion in 2015. Furthermore, the increase also occurred at a bank guarantee, the rights of exploitation expense, and others respectively by 2596.88%, 134.09% and 118.47%. TOTAL LIABILITY
total liabilitas
Tabel Liabilitas (Dalam Miliar Rupiah) Liability Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
2014
Pertumbuhan Growth (Rp)
(%)
Liabilitas jangka pendek Short-Term Liability
2.758,35
3.038,16
(279,81)
(9,21)
Liabilitas jangka panjang Long-Term Liability
2.863,27
3.059,02
(195,75)
(6,40)
Total liabilitas Total liabilities
5.621,62
6.097,18
(475,56)
(7,80)
Total liabilitas RNI di tahun 2015 juga mengalami penurunan sebesar 7,8% dari Rp6.097,18 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5.621,62 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi seiring dengan penurunan pada liabilitas jangka pendek sebesar 9,21% dari Rp3.038,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.758,35 miliar di tahun 2015 serta penurunan pada liabilitas jangka panjang sebesar 6,40% dari Rp3.059,02 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.863,27 miliar di tahun 2015.
Total liabilities of PT RNI (Persero) in 2015 also decreased by 7.8% from Rp6.097,18 billion in 2014 to Rp5.621,62 billion in 2015. The decline is due to a decrease in short-term liabilities amounted to 9.21% from Rp3,038.16 billion in 2014 to Rp2,758.35 billion in 2015 and a decrease in long-term liabilities amounted to 6.40% from Rp3,059.02 billion in 2014 to Rp2,863.27 billion in the year 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
121
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
SHORT TERM LIABILITY
liabilitas jangka pendek
Tabel Liabilitas Jangka Pendek (Dalam Miliar Rupiah) Short Term Liability Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
2015
Description
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
Utang bank Bank Debts
(%)
1.544,36
435,07
126,35
29,04
Utang usaha Business Debt
471,28
465,16
(2,77)
(0,60)
Utang lain-lain Other Debts
383,61
382,49
(92,19)
(24,10)
Utang pajak Tax Debts
884,17
1.386,60
(502,43)
(36,23)
Biaya yang masih harus dibayar Deferred Expense
292,31
319,81
(27,50)
(8,60)
4,82
7,25
(2,43)
(33,52)
108,92
73,44
35,48
48,31
36,13
29,36
6,77
23,06
2.954,07
3.387,16
(443,09)
(12,79)
Pendapatan diterima dimuka Unearned Income Utang yang telah jatuh tempo dalam satu tahun Loans due in one year Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset dalam penghentian Liabilities directly related to non current assets classied as discontinuing assets Total aset Total asset
Liabilitas jangka pendek di tahun 2015 menurun sebesar 9,21% dari Rp3.038,16 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.758,35 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi karena adanya penurunan pada utang usaha, utang bank, dan utang lain-lain masing-masing turun sebesar 20,90%, 14,51%, dan 12,44%.
Short-term liabilities in 2015 decreased by 9.21% from Rp3,038.16 billion in 2014 to Rp2,758.35 billion in 2015. The decline occurred due to a decrease in business debt, bank debt, and other debt respectively decreased by 20.90%, 14.51% and 12.44%.
UTANG BANK
BANK DEBTS Tabel Utang Bank (Dalam Miliar Rupiah) Business Debts Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
2014
Pertumbuhan Growth (Rp)
(%)
Induk Perusahaan Local/purveyor goods purchase debt
523,05
705,84
(182,79)
(25,90)
Entitas Anak Subsidiary Entities
1.021,31
1.100,54
(79,23)
(7,20)
1.544,36
1.806,38
(262,02)
(14,51)
Total utang bank Total bank debts
Utang bank menurun sebesar 14,51% dari Rp1.806,38 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.544,36 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi seiring penurunan utang bank pada induk perusahaan sebesar 25,90% dari Rp705,84 miliar di tahun 2014 menjadi Rp523,05 miliar di tahun 2015, dan penurunan utang bank pada entitas anak sebesar 7,20% dari Rp1.100,54 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.021,31 miliar di tahun 2015.
122
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Bank debt decreased by 14.51% from Rp1,806.38 billion in 2014 to Rp1,544.36 billion in 2015. The decline occurred as the decline in bank debt at the parent company amounted to 25.90% from Rp705.84 billion in 2014 to Rp523.05 billion in 2015, and a decrease in bank debt in subsidiary entities amounted to 7.20% from Rp1,100.54 billion in 2014 to Rp1,021.31 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
BUSINESS DEBTS
UTANG usaha
Tabel Utang Usaha (Dalam Miliar Rupiah) Business Debts Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
2015
Description
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Utang pembelian barang lokal/leveransir Local/purveyor goods purchase debt
523,05
705,84
(182,79)
(25,90)
Utang kulit dan bahan kimia Leather and chemicals debt
1.021,31
1.100,54
(79,23)
(7,20)
Utang barang impor Imported goods debt
1.021,31
1.100,54
(79,23)
(7,20)
Utang peternakan sapi Cattle farm debt
1.021,31
1.100,54
(79,23)
(7,20)
1.544,36
1.806,38
(262,02)
(14,51)
Total utang usaha Total Business Debts
Utang usaha di tahun 2015 menurun sebesar 20,89% dari Rp595,76 miliar di tahun 2014 menjadi Rp471,28 miliar di tahun 2015. Penurunan terjadi seiring penurunan pada utang pembelian barang lokal/leveransir sebesar 17,63%, penurunan utang kulit dan bahan kimia sebesar 45,37%, penurunan utang barang impor sebesar 45,38%, dan penurunan utang peternakan sapi sebesar 47,86%.
Business debts in 2015 decreased by 20.89% from Rp595.76 billion in 2014 to Rp471.28 billion in 2015. The decline occurred as the decrease in the local/purveyor goods purchasing debt of 17.63%, decrease in leather and chemical substance by 45.37%, decrease in imported goods debt by 45.38%, and a decrease in cattle farm debt by 47.86%.
UTANG lain-lain
OTHER DEBTS Tabel Utang Lain-Lain (Dalam Miliar Rupiah) Other Debts Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Pihak berelasi Related Parties
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
19,28
14,47
4,81
33,24
Pihak ketiga Third Parties
364,34
423,66
(59,32)
(14,00)
Total utang lain-lain Total Other Debts
383,62
483,13
(54,51)
(12,44)
Utang lain-lain di tahun 2015 menurun sebesar 12,44% dari Rp438,13 miliar di tahun 2014 menjadi Rp383,62 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut terjadi karena penurunan pada utang lain-lain pihak ketiga sebesar 14,00% dari Rp423,66 miliar di tahun 2014 menjadi Rp364,34 miliar di tahun 2015.
Other debts in 2015 decreased by 12.44% from Rp438.13 billion in 2014 to Rp383.62 billion in 2015. The decline is due to a decrease in third parties’ other debts by 14.00% from Rp423.66 billion in 2014 to Rp364.34 billion in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
123
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
LONG TERM LIABILITY
liabilitas jangka panjang
Tabel Liabilitas Jangka Panjang (Dalam Miliar Rupiah) Long Term Liability Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
2015
Description
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
Utang rekening dana investasi Investment fund account liability
(%)
1.853,23
1.872,52
(19,29)
(1,03)
0,23
0,69
(0,46)
(66,67)
514,65
610,07
(95,42)
(15,64)
Pendapatan diterima ditangguhkan Suspended Revenue
47,94
41,21
6,73
16,33
Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities
37,92
58,77
(20,85)
(35,48)
Liabilitas imbalan kerja Post employment benefits
409,30
475,76
(66,46)
(13,97)
2.863,27
3.059,02
(195,75)
(6,40)
Utang sewa pembiayaan Financial lease liabilities Utang bank Bank debts
Total liabilitas jangka panjang Total long term liability
Pada tahun 2015, liabilitas jangka panjang mengalami penurunan sebesar 6,40% dari Rp3.059,02 miliar di tahun 2014 menjadi Rp2.863,27 miliar di tahun 2015. Penurunan tersebut utamanya terjadi seiring penurunan pada utang sewa pembiayaan sebesar 66,67% dan liabilitas pajak tangguhan sebesar 35,48%.
In 2015, long-term liabilities decreased by 6.40% from Rp3,059.02 billion in 2014 to Rp2.863,27 billion in 2015. The decline primarily occurred as a decrease in finance lease debts amounted to 66.67% and the deferred tax liabilities amounted to 35.48%.
TOTAL EKUITAS
TOTAL EQUITY Tabel Ekuitas (Dalam Miliar Rupiah) Equity Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014 (Rp)
(%)
Pemilik Perusahaan Business Owner
925,74
801,65
124,09
15,48
Kepentingan Non Pengendali Non-controlling interests
284,94
274,33
10,61
3,87
Total ekuitas Total Equity
1.210,68
1.075,98
134,70
12,52
Total ekuitas RNI di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 12,52% dari Rp1.076 miliar di tahun 2014 menjadi Rp1.211 miliar di tahun 2015. Untuk tahun 2015, ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan adalah sebesar Rp925,74 miliar, dan kepada kepentingan non pengendali adalah sebesar Rp284,94 miliar. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahan meningkat sebesar 15,48% atau Rp124,09 miliar dari Rp801,65 miliar di tahun 2014 menjadi Rp925,74 miliar di tahun 2015. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali juga mengalami peningkatan sebesar 3,87% atau Ro10,61 miliar dari Rp274,33 miliar di tahun 2014 menjadi Rp284,94 miliar di tahun 2015.
124
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Total equity of PT RNI (Persero) in 2015 increased by 12.52% from Rp1,076 billion in 2014 to Rp1,211 billion in 2015. For 2015, attributable equity to owners of the Company amounted Rp925.74 billion and the non controlling interest amounted Rp284.94 billion. Attributable Equity to owners of the Company increased by 15.48% or Rp124.09 billion of Rp801.65 billion in 2014 to Rp925.74 billion in 2015. Attributable equity to non-controlling interests increased by 3.87% or Rp10.61 billion of Rp274.33 billion in 2014 to Rp284.94 billion in 2015.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
CASHFLOW ANALYSIS
analisa arus kas
Tabel Arus Kas (Dalam Miliar Rupiah) Cash Flow Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Nett Cash Flow from operational activities
826,31
332,54
493,77
148,48
Arus kas bersih dari aktivitas investasi Nett Cash Flow from investment activities
(313,91)
(388,17)
(74,26)
(7,20)
(386,05)
57,78
(443,83)
(768,14)
561,42
435,07
126,35
29,04
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Nett Cash Flow from funding activities Kas dan setara kas pada akhir tahun Cash and cash equivalents at the end of year
Pada akhir tahun 2015, kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar 29,04% atau Rp126,35 miliar dari Rp435,07 miliar di tahun 2014 menjadi Rp561,42 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut utamanya terjadi seiring peningkatan pada arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 148,48%.
At the end of 2015, cash and cash equivalents increased by 29.04% or Rp126.35 billion of Rp435.07 billion in 2014 to Rp561.42 billion in 2015. This increase occurred primarily due to the enhancement in nett cash flows derived from operating activities amounted to 148.48%.
arus kas dari aktivitas operasi
CASHFLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Tabel Arus Kas dari Aktivitas Operasi (Dalam Miliar Rupiah) Cash Flow From Operating Activities Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Penerimaan dari pelanggan Revenue from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Cash payment to vendors and employees Pembayaran beban bunga Payment of interest expenses Pembayaran pajak Payment of taxes Penerimaan dari (pembayaran untuk) aktivitas operasional lainnya Revenue from (payment for) other operational activities Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Nett Cash Flow Received From Operational Activities
Pada tahun 2015, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi meningkat sebesar 148,48% atau Rp493,77 miliar dari Rp332,54 miliar di tahun 2014 menjadi Rp826,31 miliar di tahun 2015. Peningkatan tersebut terjadi seiring peningkatan penerimaan kas dari pelanggan sebesar 9,88% atau Rp506,11 miliar dari Rp5.120,31 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5.626,42 miliar di tahun 2015.
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
5.626,42
5.120,31
506,11
9,88
(4.366,14)
(4.480,09)
113,95
2,54
(154,96)
(209,56)
54,60
26,05
(112,67)
(54,82)
(57,85)
(105,53)
(166,33)
(43,29)
(123,04)
(284,22)
826,32
332,55
493,77
148,48
In 2015, net cash flow from operating activities increased by 148.48% or Rp493,77 billion of Rp332,54 billion in 2014 to Rp826,31 billion in 2015. The increase was in line with the increase in cash receipts from customers amounted to 9.88% or Rp506,11 billion of Rp5.120,31 billion in 2014 to Rp5.626,42 billion in 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
125
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
arus kas dari aktivitas investasi
Profil Perusahaan Company Profile
CASH FLOW FROM INVESTMENT ACTIVITIES
Tabel Arus Kas dari Aktivitas Investasi (Dalam Miliar Rupiah) Cash Flow From Investment Activities Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
Penerimaan (pembayaran) uang muka Receipt (payment) of advances
(%)
(3,72)
(8,11)
4,39
(54,13)
0,05
-
0,05
100,00
(0,56)
-
(0,56)
(100,00)
-
10,30
(10,30)
(100,00)
(260,07)
(372,07)
112,00
30,10
Perolehan aset lain-lain Procurement of other assets
(49,61)
(18,29)
(31,32)
(171,24)
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi Net Cashflow From Investment Activities
(313,91)
(388,17)
(74,26)
(19,13)
Penerimaan bunga Receipt of interest Hasil penjualan aset tetap Proceeds from fixed asset sales Penerimaan (pembayaran) investasi jangka panjang Receipt from (payment for) long term investments Perolehan aset tetap dan tanaman perkebunan Procurement of fixed assets and estate plants
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi menurun sebesar 19,13% dari Rp388,17 miliar di tahun 2014 menjadi Rp313,91 miliar. Penurunan tersebut terjadi karena adanya penurunan pada pembayaran uang muka sebesar 54,13% dan tidak adanya penerimaan (pembayaran) investasi jangka panjang.
Net cash flows used in investing activities decreased by 19.13% from Rp388,17 billion in 2014 to Rp313,91 billion. The decline is due to a decrease in advance payments amounting to 54.13% and the absence of receipt (payment) long-term investment.
arus kas dari aktivitas pendanaan
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Tabel Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (Dalam Miliar Rupiah) Cash Flows from Financing Activities Table (In Billion Rupiah)
Deskripsi
Description Penerimaan (pembayaran) utang bank Receipt (payment) of bank debts
2015
Pertumbuhan Growth
2014
(Rp)
(%)
(370,68)
70,77
(441,45)
(623,78)
-
11,33
(11,33)
(100,00)
Pembayaran dividen Payment of dividends
(9,83)
(1,23)
(8,60)
(699,19)
Pembayaran utang rekening dana investasi Repayment of investment fund account liability
(5,04)
(21,32)
16,28
76,36
-
(0,24)
0,24
100,00
(0,50)
(1,53)
1,03
67,32
(386,05)
57,78
(443,83)
(768,14)
Pelunasan (pinjaman) piutang berelasi Repayment by related parties (receivables)
Penerimaan (pembayaran) utang kepada pihak berelasi Receipt (payment) of related party payables Pembayaran utang sewa pembiayaan Payment of nancial leases Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Net Cashflow From Funding Activities
126
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Pada tahun 2015, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp386,05 miliar, sementara di tahun 2015 arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp57.78 miliar, sehingga arus kas bersih dari aktivitas pendanaan menurun sebesar 768,14%. Penurunan tersebut terjadi seiring meningkatnya pembayaran utang bank, sehingga di tahun 2015 pembayaran utang bank adalah sebesar Rp370,68 miliar.
In 2015, net cash flows from funding activities amounted to Rp386.05 billion, while in 2015 the net cash flow from funding activities amounted to Rp57.78 billion, therefore net cash flow from funding activities decreased by 768.14%. The decline occurred due to the increase in repayment of bank loans so that in 2015 the repayment of bank loans amounted to Rp370.68 billion.
RASIO-RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIOS Tabel Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratios Table
Deskripsi
Satuan
Description
2015
2014
Rasio Likuiditas Liquidity ratios Quick Ratio
%
75,6
75,2
%
115,8
132,2
%
2,19
(7,39)
%
7,0
(1,2)
%
5,8
(0,8)
%
10,1
(24,1)
%
84,8
70,2
%
493,3
391,3
%
83,1
79,6
Total Ekuitas terhadap Total Aset Total Equity to Total Assets
%
15,0
21,2
Total Ekuitas terhadap Aset Tetap Total Equity to Fixed Assets
%
49,4
73,4
Current Ratio Rasio Rentabilitas Reantability Ratios Net Profit Margin Operating Profit Margin on Sales Return on Investment Return on Equity Perputaran Aset Asset turnover Rasio Solvabilitas Solvency Ratio Debt to Equity Ratio Debt to Total Asset Ratio
Efektivitas Penggunaan Aset Asset Utility Effectiveness Perputaran Aset Asset turnover
kali
0,8
0,7
Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover
kali
13,4
5,7
Perputaran persediaan Supply turnover
kali
5,3
3,2
Secara umum rasio-rasio keuangan mulai menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan rasio-rasio keuangan realisasi tahun lalu pada periode sama. Ratio Likuiditas mulai membaik pada Quick Ratio. Rasio Rentabilitas usaha seluruhnya mengalami peningkatan karena kinerja perusahaan membukukan laba dari realisasi tahun lalu pada periode sama yang mengalami kerugian. Sedangkan rasio solvabilitas mengalami penurunan karena penurunan ekuitas dan total aset akibat kerugian tahun 2014 yang signifikan.
Generally, financial ratios showed improvement if compared with the last year’s financial ratios in the same period. Liquidity ratio began to improve in the Quick Ratio. Profitability ratios increased entirely due to the performance of the Company that posted a profit from last year in the same period which suffered loss. While the solvency ratio decreased due to the decrease in equity and total assets caused by significant losses in 2014.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
127
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Ability To Repay Debt And Collection Period Kemampuan Membayar Hutang Kemampuan membayar hutang PT RNI (Persero) untuk jangka pendek tercermin dalam rasio-rasio likuiditas yakni quick ratio dan current ratio. Quick ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Pada tahun 2015, quick ratio PT RNI (Persero) mengalami peningkatan dari 75,20% di tahun 2014 menjadi 75,60% di tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid mengalami perbaikan. Sementara current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Untuk tahun 2015, current ratio mengalami penurunan dari 132,20% di tahun 2014 menjadi 115,80% di tahun 2015.
ABILITY TO PAY DEBT The ability of PT RNI (Persero) to pay its short-term debt is reflected in the liquidity ratios comprising of quick ratio and current ratio. Quick ratio is a ratio used to measure the ability of a Company in paying its short-term debt by using more liquid assets. In 2015, quick ratio of PT RNI (Persero) increased from 75.20% in 2014 to 75.60% in 2015. That showed the ability of the Company to pay its short-term debts with more liquid assets has improved. Meanwhile the current ratio is a ratio used to measure the ability of the Company to pay its short-term debt by using current assets owned. In 2015, current ratio decreased from 132.20% in 2014 to 115.80% in 2015.
Quick Ratio dan Current Ratio Quick Ratio and Current Ratio
140,00%
132,20% 115,80%
120,00% 100,00% 80,00%
75,20%
75,60%
60,00%
2014 2015
40,00% 20,00% 0,00% Quick Ratio Quick Ratio
128
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Current Ratio Current Ratio
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Kemampuan membayar hutang PT RNI (Persero) untuk jangka panjang tercermin dalam rasio-rasio solvabilitas seperti Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR). Di tahun 2015, DER PT RNI (Persero) tercatat sebesar 493,30%, yang meningkat dari tahun 2014 yang tercatat sebesar 391,30% dan DAR di tahun 2015 tercatat sebesar 83,10%, meningkat dari tahun 2014 yang tercatat sebesar 79,60%. Hal tersebut menunjukan peningkatan pendanaan eksternal dibandingkan dengan internal Perseroan.
The ability of PT RNI (Persero) to pay the long term debt is shown in the solvability ratios including Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR). In 2015, DER of PT RNI (Persero) amounted to 493.30%, which increased from 2014 amounted to 391.30% and DAR in 2015 amounted to 83.10%, which increased from 2014 amounted to 79.60%. That showed the external funding is higher than the internal funding.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Kolektibilitas piutang PT RNI (Persero) dipengaruhi oleh kemampuan Perusahaan dan anak perusahaan dalam menagih piutangnya. Collection period digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dalam jumlah hari yang diperlukan oleh Perusahaan untuk mendapatkan pembayaran piutang usaha dari hasil penjualan. Pada tahun 2015, tingkat kolektibilitas Perusahaan mengalami perbaikan menjadi 30 hari dari 35 hari di tahun 2014. Hal tersebut menunjukan bahwa Perusahaan terus melakukan perbaikan terhadap tingkat kolektibilitas piutangnya.
ReceivableS COLLECTABILITY Rate Receivables collectability of PT RNI (Persero) is influenced by the ability of the Company and its subsidiaries in collecting its receivables. Collection period is used to measure the ability in number of days needed by the Company to get business receivables from the sales. In 2015, the Company’s collectability improved to 30 days from 35 days in 2014. That showed the Company has improved its receivables collectability.
Waktu Penagihan Collection Period 36
35 hari day
35 34 33 32 31
30 hari day 30 29 28 27
2014
2015
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
129
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL Capital Structure and Management Policy on Capital Structure Kebijakan manajemen PT RNI (Persero) terkait struktur modal merupakan monitoring rasio hutang terhadap modal dengan memastikan kelangsungan usaha secara berkelanjutan dan memberikan imbal hasil dan manfaat bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk tahun 2015, kebijakan manajemen terkait struktur modal dengan hutang terhadap ekuitas adalah tidak melebihi rasio 5:1. Struktur modal merupakan perbandingan antara penggunaan modal sendiri dengan pinjaman atau hutang yang terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Oleh karena itu, struktur permodalan mengacu pada Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR).
Management policies of PT RNI (Persero) related to capital structure is a Debt to Equity ratio monitoring to ensure sustainable business continuity and to provide returns and benefits to shareholders and other stakeholders. In 2015, the management policy on capital structure with debt to equity is not more than ratio of 5:1. The capital structure is the ratio between the usage of own capital with loans or debts consists of short-term and long-term debt. Therefore, the capital structure refers to the Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR).
Pada tahun 2015, DER mengalami peningkatan dari 391,30% di tahun 2014 menjadi 493,30% di tahun 2015, dan DAR juga mengalami peningkatan dari 79,60% di tahun 2014 menjadi 83,10% di tahun 2015.
In year 2015, DER increased from 391.30% in 2014 to 493.30% in 2015, and DAR also increased from 79.60% in 2014 to 83.10% in 2015.
Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Total Asset Ratio (DAR) 450 400
391,30%
493,30%
350 300 250
2014 2015
200 150 100
79,60%
50 0 DER
130
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
DAR
83,10%
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
REALISASI INVESTASI BARANG MODAL TAHUN 2015 Realized Capital Investment 2015
Jenis dan Tujuan Investasi Barang Modal Investasi barang modal PT RNI (Persero) terbagi menjadi: 1. Investasi Rutin Merupakan investasi yang terdiri dari investasi tanah, bangunan, jalan dan jembatan, mesin dan instalasi, kendaraan, inventaris kantor, tanaman, dan alat pertanian. Tujuan dari investasi rutin adalah untuk menunjang kegiatan usaha PT RNI (Persero) dengan melakukan investasi rutin seperti perbaikan, pemeliharaan, serta pembelian alat-alat penunjang kegiatan usaha.
Type and Purpose of Capital Investment Capital investment of PT RNI (Persero) divided into: 1. Routine Investments Is a type of investment consists of land, buildings, roads and bridges, machinery and installation, vehicles, office inventories, plants, and farming tools investments. The purpose of routine investment is to support PT RNI (Persero)’s business activities by perform routine investments such as repairing, maintenance, and purchase of business activities supporting tools
2.
2.
Investasi Pengembangan Merupakan investasi yang dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan usaha PT RNI (Persero), sehingga dapat meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Investasi pengembangan terdiri dari integrasi sapi, pengembangan properti, pengembangan Raja Air, pembelian aset eks Glove, persiapan pendirian Rajawali Maintenance Service, pabrik minyak goreng, pendirian PLMTH, aplikasi IT, pengembangan Rajawali Mart, pembelian lahan di GIEB, pengembangan tanaman sawit dan karet PT MO, pembelian saham PT Phapros Tbk, dan akuisisi lahan/penyertaan PT SMS.
Nilai Realisasi Investasi Barang Modal Pada tahun 2015, realisasi investasi secara konsolidasi mencapai 24,23% dari anggarannya yaitu sebesar Rp218,78 miliar. Realisasi investasi rutin di tahun 2015 adalah sebesar Rp169,65 miliar, yang utamanya merupakan investasi pembelian mesin dan instalasi sebesar Rp127,47 miliar. Realisasi investasi rutin di tahun 2015 menurun sebesar 24,34% dari realisasi investasi rutin di tahun 2014 yaitu sebesar Rp224,24 miliar. Untuk realisasi investasi pengembangan di tahun 2015 adalah sebesar Rp49,12 miliar, yang utamanya meurpakan investasi pengembangan tanaman sawit dan karet di PT Mitra Ogan sebesar Rp45,86 miliar. Realisasi investasi pengembangan di tahun 2015 menurun sebesar 65,48% dari tahun 2014 yaitu sebesar Rp142,31 miliar.
Development Investment Is a type of investment that conducted by a purpose to develop the business of PT RNI (Persero), so it can improve performance in the future. Development investment consists of: cattle integration, property development, Raja Air development, ex-Glove assets purchase, Rajawali Maintenance Service establishment preparations, cooking oil factory, PLMTH establishment, IT application, Rajawali Mart development, land purchase on GIEB, development of palm crops and rubber of PT MO, purchase of shares of PT Phapros Tbk, and land acquisition/inclusion of PT SMS.
Value of Realized Capital Investment In 2015, the realization of investments on a consolidated reached 24.23% of its budget amounted Rp218.78 billion. Realization of routine investment in year 2015 amounted Rp169.65 billion, which primarily an investment in the purchase of machines and installations amounted Rp127.47 billion. Realization of routine investment in 2015 decreased by 24.34% from routine investment realization in 2014 amounted Rp224.24 billion. For the realization of development investments in 2015 amounted Rp49.12 billion, which is primarily an investment in the development of palm crops and rubber in PT Mitra Ogan amounted Rp45.86 billion. Realization of development investment in 2015 decreased by 65.48% from 2014 amounted Rp142.31 billion.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
131
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Realisasi Investasi (Dalam Miliar Rupiah) Table of Investment Realization (In Billion Rupiah)
Deskripsi Description
RKAP CBP
2015
Realisasi Terhadap Anggaran Realization to Budget
2014
Pertumbuhan Realisasi Growth Realization (Rp)
(%)
Investasi Rutin Routine Investment Tanah Land
9,04
105,82
20,80
8,54%
(11,76)
(56,54)
14,06
93,83
26,20
14,98%
(12,14)
(46,34)
1,23
15,41
2,41
7,98%
(1,18)
(48,96)
127,47
277,64
137,05
45,91%
(9,58)
(6,99)
Kendaraan Vehicles
3,86
13,13
7,99
29,40%
(4,13)
(51,69)
Inventaris Kantor Office inventories
5,58
21,14
13,38
26,40%
(7,80)
(58,30)
Tanaman Plants
6,33
0,04
11,72
15.825,00%
(5,39)
(45,99)
Alat Pertanian Farming tools
2,08
7,78
4,69
26,74%
(2,61)
(55,65)
169,65
534,79
224,24
31,72%
(54,59)
(24,34)
0,24
2,16
0,10
11,11%
0,14
140,00
- Infrastruktur impor daging sapi -Beef imports infrastructure
-
0,75
-
-
-
-
- Infrastruktur impor sapi bakalan -Calves import infrastructure
-
0,30
-
-
-
-
-
54,18
17,28
-
-
-
- MT Haryono
-
10,00
-
-
-
-
- Undaan Surabaya (Persiapan Perijinan) - Undaan Surabaya (preparation of licensing)
-
2,00
-
-
-
-
-
0,20
-
-
-
-
-
6,00
-
-
-
Bangunan Building Jalan dan Jembatan Road and Bridge Mesin dan Instalasi Machineries and Installation
Total Investasi Rutin Total Routine Investment Investasi Pengembangan Development Investment Integrasi Sapi Cattle integration
Pengembangan Properti Property development
Pengembangan Raja Air Raja Air development Pembelian Aset eks Glove Ex-Glove assets purchase
132
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Deskripsi Description
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
RKAP CBP
2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Realisasi Terhadap Anggaran Realization to Budget
2014
Pertumbuhan Realisasi Growth Realization (Rp)
(%)
Persiapan pendirian Rajawali Maintenance Service Rajawali Maintenance Service establishment preparations
-
3,50
-
-
-
-
Pabrik Minyak Goreng Cooking oil factory
-
-
0,03
-
-
-
Pendirian PLMTH PLMTH establishment
-
5,00
-
-
-
-
Aplikasi IT IT application
-
0,60
-
-
-
-
Pengembangan Rajawali Mart Rajawali Mart development
-
8,73
-
-
-
-
Pembelian lahan di GIEB Land purchase on GIEB
-
0,65
-
-
-
-
45,86
190,68
124,69
24,05%
(78,83)
(63,22)
Pembelian salam PT Phapros Tbk Purchase of shares of PT Phapros Tbk
-
5,00
-
-
-
-
Akuisisi lahan/penyertaan PT SMS Land acquisition/inclusion of PT SMS
-
6,00
-
-
-
-
49,12
307,93
142,31
15,95%
(93,19)
(65,48)
218,78
902,82
366,55
24,23%
(147,77)
(40,31)
Pengembangan tanaman sawit dan karet PT MO Development of palm crops and rubber of PT MO
Total Investasi Pengembangan Total Development Investment Total Investasi Total Investment
PG Sindang Laut, Cirebon, Jawa Barat PG Sindang Laut, Cirebon, West Java
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
133
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI TAHUN 2015 Comparison of Target and Realization in 2015
Hingga 31 Desember 2015, PT RNI (Persero) secara umum dapat mencapai target dari beberapa indikator keuangan seperti berikut:
Until December 31, 2015, PT RNI (Persero) in general was able to achieve target of some financial indicators such as the following:
Tabel Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2015 (Dalam Miliar Rupiah) Table of Comparison of Target and Realization in 2015 (In Billion Rupiah) Deskripsi Description
Target Target
Realisasi Realization
%
Total Aset Total Assets
7.724,00
6.832,00
88,45
Penjualan Sales
6.225,00
5.633,00
90,49
66,00
69,00
104,55
Laba Bersih Net profit
Dari tabel tersebut, PT RNI (Persero) mampu mencapai target total aset sebesar 88,45% dari target sebesar Rp7,72 triliun dengan realisasi sebesar Rp6,83 triliun, penjualan sebesar 90,49% dari target sebesar Rp6,22 triliun dengan realisasi sebesar Rp5,63 triliun, serta laba bersih sebesar 104,55% dari target sebesar Rp66,00 miliar dengan realisasi sebesar Rp69,00 miliar.
134
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
From the above table, PT RNI (Persero) was able to achieve target of total assets by 88.45% from the target amounted to Rp7.72 trillion with realization amounted to Rp6.83 trillion, sales by 90.49% from the target amounted to Rp6.22 trillion with realization amounted to Rp5.63 trillion, and net profit by 104.55% from the target amounted to Rp66.00 billion with realization amounted to Rp69.00 billion.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
TARGET TAHUN 2016 Target Of 2016
Untuk tahun 2016, PT RNI (Persero) telah menetapkan target sebagai berikut:
For year 2016, PT RNI (Persero) has set targets as follows:
Tabel Target Tahun 2016 (Dalam Miliar Rupiah) Table of Target in 2016 (In Billion Rupiah) Deskripsi Description
Target (Dalam Miliar Rupiah) (In Billion Rupiah)
Target Pertumbuhan (Dalam %) Growth Target (In %)
Total Aset Total Assets
8.398,00
20,00
Penjualan Sales
6.002,00
11,00
74,00
201,00
Laba Bersih Net profit
Target yang telah ditetapkan oleh PT RNI (Persero) merupakan target dengan memperhatikan beberapa asumsi eksternal yang mencakup asumsi makro terkait faktor ekonomi global dan nasional, serta asumsi mikro terkait faktor-faktor yang mempengaruhi usaha PT RNI (Persero).
The target set by PT RNI (Persero) is the target by taking into account of some external assumptions which include the assumptions related global and national macroeconomy factors, as well as microeconomy concerning factors that may affect the business of PT RNI (Persero).
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Information And Material Facts After The Accounting Period
Informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan PT RNI (Persero) tahun 2015 berkaitan dengan penghapusan piutang lain-lain dengan tidak menghilangkan hak tagihnya, dimana atas transaksi tersebut PT RNI (Persero) akan melakukan proses penagihan secara hukum untuk dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Adapun pembayaran yang dimaksud adalah pembayaran dari: • PT Sinar Hakiki Multi • PT Menara Sarana Nourin • PT Stanindo
Information and material facts after the accounting period of PT RNI (Persero) in 2015 was related with the removal of other receivables by not eliminating the credit rights, in which for that transaction PT RNI (Persero) will conduct billing process legally to be realized in the near time. Those payments are the payments from: • PT Sinar Hakiki Multi • PT Menara Sarana Nourin • PT Stanindo
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
135
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN Business Prospect And Marketing Aspect Untuk memastikan kelangsungan usahanya, PT RNI (Persero) terus berupaya membuat terobosan melalui beragam strategi dari segi aspek pemasaran. Perumusan strategi tersebut dilakukan dengan melihat pangsa pasar dan prospek usaha setiap segmen usaha yang dimiliki.
In ensuring the business sustainability, PT RNI (Persero) continuously creating innovation through several strategies from the aspect of marketing. The strategies formulation is taken by taking into account the market share and business prospect for each business segment owned.
AGRO INDUSTRI Pangsa Pasar Agro Industri Segmen usaha Agro Industri merupakan backbone PT RNI (Persero) dimana segmen usaha ini memberikan kontribusi terbesar terhadap total perolehan penjualan Perseroan. Segmen usaha Agro Industri Perseroan terbagi menjadi kelompok industri gula & lainnya dan perkebunan (kelapa sawit, karet dan teh).
AGRO INDUSTRY Market Share of Agro Industry Business segment of Agro Industry is the backbone of PT RNI (Persero) in which this business segment generated the biggest contribution on the total sales of the Company. Business segment of Agro Industry of the Company is divided into the sugar & other industry group and plantation industry group (palm oil, rubber and tea).
Jumlah produksi gula di tahun 2015 adalah sebesar 2,49 ton, dimana angka tersebut masih lebih rendah dari target produksi sebesar 2,70 ton. Sementara kebutuhan gula nasional mencapai 5,7 ton di tahun 2015, sehingga prospek usaha untuk industri gula masih besar. Begitu pula prospek industri kelapa sawit yang masih cukup baik seiring terus meningkatnya konsumsi dan permintaan CPO setiap tahunnya. Sepanjang tahun 2015, terjadi kenaikan permintaan CPO dengan permintaan terbesar dari Tiongkok sebesar 64,00% atau mencapai 3,99 juta ton, disusul oleh Amerika Serikat dengan peningkatan sebesar 59,00% atau mencapai 758,55 ribu ton dan Pakistan dengan peningkatan sebesar 32,00% atau mencapai 2,19 juta ton.
Total production of sugar in 2015 was amounted 2.49 tons, in which that number was still lower from the production target amounted to 2.70 tons. Meanwhile the national sugar consumption need reached 5.7 tons in 2015, therefore there is wide space for the business prospect of sugar industry. Same thing also occurred in the palm oil industry that was still good in accordance with the increasing consumption and demand of CPO every year. Throughout 2015, there was an increase of CPO demand with the biggest demand from China which increased by 64.00% or reached 3.99 million tons, then followed by United States of America that increased by 59.00% or reached 758.55 thousand tons and Pakistan that increased by 32.00% or reached 2.19 million tons.
Permintaan CPO Tahun 2015 CPO Demand in 2015 7 5,80
6
Dalam Juta Ton In Million Tons
5 4,23
3,99
4
Uni Eropa Amerika Serikat
3 2,19 2
India Pakistan
0,76 1
0
2015
136
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Tiongkok
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Strategi Agro industri • Meningkatkan jumlah pasokan bahan baku tebu, tandan buah segar dan pucuk teh. • Meningkatkan efisiensi biaya produksi terutama pada industri agro. • Perbaikan parameter produksi kebun dan pabrik teh.
Agro Industry Strategies • Increasing the total raw materials supplies of sugarcane, fresh fruit bunches and tea shoots. • Increasing the production cost efficiency, especially in agro industry. • Improvement of parameter on plantation production and tea factory.
FARMASI DAN ALAT KESEHATAN Pangsa Pasar Farmasi dan Alat Kesehatan Segmen usaha farmasi dan alat kesehatan masih memiliki pasar yang besar di Indonesia. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan industri farmasi nasional adalah jumlah penduduk yang tinggi; kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya kesehatan; tingkat perekonomian yang meningkat; dan akses kesehatan yang meningkat seiring dengan penerapan BPJS Kesehatan. Rasio healthcare expenditure terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia saat ini juga masih relatif rendah sebesar 3,10% sehingga potensi peningkatan masih cukup besar.
PHARMACEUTICALS AND HEALTHCARE Market Share of Pharmaceuticals and Healthcare Business segment of pharmaceuticals and healthcare still has big market in Indonesia. Several factors that drive the growth of national pharmaceutical industry are the high population number; high awareness on the importance of health; increasing economy level; and access of health that increasing in accordance with the implementation of BPJS Kesehatan. The ratio of healthcare expenditure on the Indonesia Gross Domestic Product (GDP) is still relatively low amounted to 3.10%, therefore the potential for further growth is big.
Pada triwulan II tahun 2015, pangsa pasar OGB semakin meningkat dan tercatat sebesar 9,50% dari total nilai penjualan obat di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh implementasi BPJS Kesehatan yang mendorong penggunaan dan penjualan obat generik di masa yang akan datang. Sehingga, prospek usaha masih sangat baik ke depannya. Sebagai tambahan, pertumbuhan nilai penjualan OGB pada triwulan II tahun 2015 mencapai 38,60% (YoY), yang jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan total nilai penjualan obat di Indonesia yang tercatat sebesar 9,70% (YoY).
On the second quarter of 2015, the market share of OGB is increasing and was recorded at 9.50% from the total sales value of pharmaceuticals in Indonesia. That was influenced by the implementation of BPJS Kesehatan that increased the use and sales of generic medicines in the future. Therefore, the business prospect is still good in the future. In addition, the sales value growth of OGB on the second quarter of 2015 reached 38.60% (YoY), which higher than the growth of pharmaceutical sales value in Indonesia that was recorded 9.70% (YoY).
Strategi Farmasi & Alat Kesehatan • Perbaikan kualitas produk dan layanan untuk mendukung perbaikan harga jual. • Terbentuknya organisasi pemasaran yang handal untuk produk farmasi dan alat kesehatan. • Pertumbuhan penjualan tiap tahun yang terus meningkat sehingga melapaui pertumbuha rata-rata industrinya. • Pengembangan produk baru atau perubahan diferensiasi produk untuk menarik pangsa pasar. • Peningkatan marjin penjualan untuk produk farmasi maupun produk alat kesehatan. • Penurunan biaya produksi melalui mekanisme kerjasama pemanfaatan fasilitas produksi. • Diversifikasi produk dan peningkatan kapasitas produksi pabrik farmasi. • Pengembangan area pemasaran farmasi dan kondom untuk pasar reguler maupun pasar ekspor.
Pharmaceuticals & Healthcare Strategies • Improvement of products and services quality to support the sales price. • The establishment of reliable marketing team for pharmaceuticals and healthcare products. • The annual sales growth shall increase to exceed the average growth of the industry. • • • • •
The new product development or product differentiation to attract target market. Increasing sales margin for pharmaceuticals and healthcare products. Decreasing cost of production through the mechanism of joint utilization on production facilities. Product diversification and production capacity improvement of pharmaceuticals factory. Pharmaceuticals and condom marketing area development for regular and export market.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
137
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
DISTRIBUSI, PERDAGANGAN DAN PROPERTI
DISTRIBUTION, TRADING AND PROPERTY
Pangsa Pasar Distribusi, Perdagangan dan Properti Seiring dengan pangsa pasar yang menunjukan tren meningkat pada segmen usaha farmasi, maka pangsa pasar distribusi dan perdagangan obat-obatan juga akan meningkat. PT RNI (Persero) harus siap untuk mempersiapkan strategi yang matang agar dapat memaksimalkan prospek yang ada dan membukukan kinerja yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Market Share of Distribution, Trading and Property In accordance with the increasing trend of market share on pharmaceuticals business segment, the market share of pharmaceuticals distribution and trading also increased. PT RNI (Persero) must be ready to prepare strategies to maximize the existing prospect opportunities and then further recorded better performance in the future.
Pada tahun 2015, jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor industri mencapai 15,25 juta orang atau sekitar 13,25% dari keseluruhan jumlah pegawai. Dari jumlah tersebut hanya 5 juta tenaga kerja sektor industri yang bekerja di industri skala besar dan menengah dan hanya 4 (empat) subsektor industri yang secara kumulatif menyerap 2,60 juta tenaga kerja industri yaitu subsektor tekstil, makanan dan minuman, tembakau dan kulit. Hal tersebut didorong oleh perkembangan nilai output subsektor yang memberi dampak signifikan pada jumlah tenaga kerja di sektor industri yang diserap. Dengan tren tersebut, maka subsektor kulit masih memiliki prospek usaha yang cukup besar.
In 2015, the total workforce in the industry sector reached 15.25 million people or about 13.25% from the total workforce. From that number, there were only 5 million workforce of industry sector who work in the medium big scale of industry and there were only 4 (four) industry sub-sectors that in total absorbed 2.60 million industry workforce comprising of textile, food and beverage, tobacco and leather sub-sectors. That was driven by the increasing values of sub-sector output that impacted significantly on the total workforce in industry sector absorbed. With that trend, then the leather sub-sector still has big business prospect.
Sementara perkembangan sektor properti pada tahun 2015 masih berada dalam tekanan, namun masih memiliki potensi untuk membaik di tahun 2016. Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan sektor properti melalui beragam paket kebijakan yang diluncurkan.
Meanwhile the development of property sector in 2015 was still under pressure, but still has potential to be better in 2016. That is in accordance with the government effort to increase the growth of property sector through various policy package issued.
Strategi Distribusi dan Perdagangan • Menerapkan ISC (Integrated Supply Chain) bagi semua anak perusahaan PT RNI (Persero). • Melakukan ekpansi pasar secara bertahap dan prudent yang disesuaikan dengan kapabilitas Perusahaan. • Meningkatkan kinerja bisnis yang ada melalui perbaikan infrastruktur dan manajemen serta fokus pada prinsipal excellence (memberikan margin tinggi dan beromzet besar). • Perbaikan level of services untuk seluruh area distribusi. • Perluasan area pemasaran dan layanan.
Distribution and Trading Strategies • Implementing ISC (Integrated Suppy Chain) for all subsidiaries of PT RNI (Persero). • Expanding the market gradulaly and prudent in accorance with the capability of the Company. • Increasing the existing business performance through infrastructure and management improvement as well as focus on the excellence principle (delivering high margin and omzet). • Level of services improvement in all distribution areas. • Expansion of marketing and services area.
Strategi Properti Menciptakan aset properti yang dimiliki perusahaan menjadi produktif untuk mendukung likuiditas Perusahaan.
Property Strategy Creating property assets owned by the Company to be more productive to support the Comapny’s liquidity.
138
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA Business Continuity Information
PT RNI (Persero) terus memantau hal-hal yang berpotensi signifikan terhadap kelangsungan usaha dimana manajemen terus melakukan assessment untuk memastikan kelangsungan usaha ke depannya.
No.
1.
Entitas Anak Subsidiary
PT Inti Bagas Perkasa (PT IBP)
PT RNI (Persero) keeps on monitor things which potentially significant to the business continuity where the management continues to conduct assessment to ensure business continuity in the future.
Hal-Hal Yang Berpotensi Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Significant Potential Matters on Business Sustainability PT IBP dinyatakan beku operasi per tanggal 31 Juli 2015 hingga waktu yang belum ditentukan berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan PT PG Rajawali II Nomor: 916/S.PMh/RW-II.01/VII/2015. PT IBP was stop as of July 31, 2015 until an undetermined time based on a decree issued by PT PG Rajawali II Number: 916/S.PMh/RW-II.01/VII/2015
2.
PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB)
MRB telah mengalami kerugian dari usahanya yang mengakibatkan akumulasi kerugian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp86.774.085.520,00 dan Rp83.829.758.924,00 yang mengakibatkan defisiesi ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp11.723.117.274,00 dan Rp12.198.219.932,00. MRB has experienced loss from its business that resulted in accumulated losses as of December 31, 2015 and 2014 respectively by Rp86,774,085,520.00 and Rp83,829,758,924.00 resulting in equity deficiency as of December 31, 2015 and 2014 respectively amounted to Rp11,723,117,274.00 and Rp12,198,219,932.00.
Assessment Manajemen Management Assessment
Asumsi Yang Digunakan Assumptions Used
Seluruh kewajiban PT IBP baik pada pihak ketiga/ rekanan maupun kepada karyawan PT IBP diambil alih dan diselesaikan oleh PT PG Rajawali II
Manajemen melihat prospek usaha PT IBP tidak sebanding dengan perolehan usahanya, sehingga diputuskan untuk beku operasi.
All obligations of PT IBP both to third parties/ partners as well as to employees of PT IBP was taken over and completed by PT PG Rajawali II
Management considered the business prospect of PT IBP was not comparable with the business income, so decided to stop the operations
Untuk memperbaiki kinerjanya, strategi berikut perlu dilakukan: - Melakukan varian produk kondom, ASSP serta memperbaiki kualitasnya - Melakukan kerja sama dengan mitra strategis dalam bidang produksi dan pemasaran alat suntik, kondom dan infus set maupun produk-produk baru lainnya - Meningkatkan produktivitas karyawan
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 telah disusun dengan asumsi bahwa RNI akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan The financial statements for the year ended December 31, 2015 has been prepared assuming that RNI will continue its business on an ongoing basis
Untuk mendukung strategis tersebut, PT RNI (Persero) akan tetap menyiapkan dukungan pinjaman modal kerja dan investasi. To improve performance, these following strategies need to be done: - Undertakes product variations of condom, disposable syringe and improve its quality. - Cooperates with strategic partners in the production and marketing of syringes, condoms and infusion sets as well as other new products. - Improves employee productivity
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
139
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
Entitas Anak Subsidiary
Laporan Manajemen Management Report
Hal-Hal Yang Berpotensi Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Significant Potential Matters on Business Sustainability
Profil Perusahaan Company Profile
Assessment Manajemen Management Assessment
Asumsi Yang Digunakan Assumptions Used
To support these strategies, PT RNI (Persero) will continue to provide working capital support and investment loans. 3
PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring (RTE)
RTE mengalami kenaikan defisit ekuitas menjadi Rp62.499.177.207,00 dan Rp45.592.167.926,00, namun per 31 Desember 2014 dan 2013, perusahaan mengalami kerugian kumulatif sebesar Rp70.885.733.252,00 dan Rp54.801.792.020,00. RTE suffered increase of equity deficit into Rp62,499,177,207.00 and Rp45,592,167,926.00, but as of December 31, 2014 and 2013, the Company suffered cumulative loss amounted Rp70,885,733,252.00 and Rp54,801,792,020.00.
Untuk mempebaiki kinerjanya, RTE perlu mengubah strategi bisnisnya menjadi: - Membentuk market baru untuk penjualan kulit Wet Blue, Crust (Setengah Jadi), ke pasar lokal dan ekspor, menekan persediaan bahan baku dan barang jadi serta mengoptimalkan barang jadi, meningkatkan kualitas produk serta menurunkan harga pokok produksi - Menambah portofolio bisnis dalam bentuk usaha jasa pemeliharaan mesin pabrik Untuk mendukung strategi tersebut, PT RNI (Persero) akan tetap menyiapkan dukungan pinjaman modal kerja dan investasi. To improve performance, RTE need to change its business strategy into: - Establish a new market for the sale of Wet Blue, Crust (unfinished) leather, to the local and export market, suppress the supplies of raw materials and finished goods as well as optimize finished goods, improve product quality and lower the cost of production. - Increase the business portfolio in the form of factory machinery maintenance services business. To support these strategies, PT RNI (Persero) will continue to provide working capital support and investment loans.
140
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
RTE mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, posisi modal kerja, yaitu jumlah aset lancar dikurangi liabilitas jangka pendek menunjukkan angka egative, sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp63,11 miliar. RTE have difficulties to meet the needs of working capital, working capital position, which is the total current assets subtracted to Short-term liabilities that showed negative result, until December 31, 2015 amounted to Rp63.11 billion.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Entitas Anak Subsidiary
No.
4
PT Rajawali Gloves (dalam likuidasi)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Hal-Hal Yang Berpotensi Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Significant Potential Matters on Business Sustainability Perusahaan mengalami kerugian dalam 7 (tujuh) tahun terakhir dimana sampai dengan tahun 2011, akumulasi kerugian mencapai Rp15.910.449.053. Dalam kegiatan operasionalnya selama tahun 2010 tidak lagi mendapat modal kerja dari PT RNI (Persero) selaku Pemegang Saham yang selama ini memberikan modal kerja dikarenakan akumulasi modal kerjanya sudah mencapai Rp10.456.001.260 pada tahun 2010. Akibat kerugian operasi telah mengalami akumulasi kerugian dari usahanya yang sampai dengan 31 Desember 2010 menjadi defisit sebesar Rp12.571.901.777 oleh karena itu, perusahaan tidak dimungkinkan lagi untuk dilanjutkan operasionalnya.
PT Rajawali Gloves (in liquidation)
The Company suffered losses in the last 7 (seven) years where until 2011, accumulated losses reached Rp15,910,449,053. In its operations during the year 2010 no longer received working capital from PT RNI (Persero) as shareholders who have been providing working capital due to the accumulation of working capital which has reached Rp10,456,001,260 in 2010. As a result of operating losses, it has suffered accumulated losses of its business which until December 31, 2010 the deficit become Rp12,571,901,777 therefore, the Company no longer possible to continue the operations.
Sehubungan dengan kondisi terkait keberlangsungan usaha beberapa entitas anak tersebut di atas, maka dampak terhadap konsolidasian adalah sebagai berikut:
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Assessment Manajemen Management Assessment
PT Rajawali Gloves telah mengalami akumulasi kerugian dari usahanya sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp15.910.449.045 dan yang mengakibatkan kesulitan modal kerja, terjadinya pemutusan hubungan kerja, serta penghentian kegiatan operasional perusahaan. PT Rajawali Gloves has suffered accumulated business losses until December 31, 2013 amounted Rp15,910,449,045 and the thing that resulting on working capital difficulty, the employment termination, as well as the company operation cessation.
Shareholders no longer eager and able to continue the Company’s operations and also the Company’s capital which in the negative condition of more than 75%.
Entitas Cucu Sub-Subsidiaries Entity
Dalam % In %
Dalam % In %
1,00
0,58
0,50 0,25
Pemegang Saham sudah tidak lagi mempunyai keinginan dan kemampuan untuk melanjutkan operasional perusahaan dan juga modal perusahaan yang dalam kondisi negatif lebih dari 75%.
Due to the conditions related to the business continuity of several subsidiaries above, then the impact on the consolidated are as follows:
Entitas Anak Subsidiaries Entity
1,00
Asumsi Yang Digunakan Assumptions Used
0,50 0,25 0,04 P T M it ra R ajawali Ban jaran
0,09
P T R aj awa l i Tan ju ng s a r i En jin i r i n g
% A set Terhad ap To tal As et Ko ns o lid asian % A ssets To To tal Co ns o lid ated Ass ets
0,25 0,00
0,00
P T R a j awa l i Ta n j u n g s a r i Enjiniring
0,00
0,00
P T I n ti B a g a s Pe ra s a
% Penjualan Ter hadap Tot al Penjualan Konsolidas i a n % Sales To Tot al Consolidated Sales
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
141
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN MANAJEMEN Stock Ownership Program For Employees And Management Hingga akhir tahun 2015, PT RNI (Persero) belum mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, sehingga bukan merupakan perusahaan terbuka. Oleh karena itu, RNI belum memiliki program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen (ESOP/MSOP) hingga 31 Desember 2015. Sehingga informasi terkait jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise tidak dapat disajikan dalam laporan tahunan ini.
By the end of 2015, PT RNI (Persero) not yet listed its shares on the Indonesia Stock Exchange, so it is not a public company. Therefore, RNI did not have stock ownership program for employees and/or management (ESOP/MSOP) until December 31, 2015. Thus, information regarding the number of shares of ESOP/MSOP and realization, period, requirements of entitled employees and/or management, as well as the exercise price can not be provided in this annual report.
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Realization Of The Use Of Proceeds From Public Offering PT RNI (Persero) belum melakukan penawaran umum perdana sahamnya, sehingga PT RNI (Persero) tidak dapat menyajikan informasi terkait realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dalam hal ini total perolehan dana, rencana penggunaan dana, rincian penggunaan dana, saldo dana, dan tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana, dalam laporan tahunan ini.
PT RNI (Persero) has not conducted initial public offering, therefore RNI can not provide information related to realization of the use of proceeds from public offering in this case is the total proceeds, plan of the use of proceeds, the details of the use of proceeds, the balance of proceeds, and the approval date of GMS/RUPO on changes in the use of proceeds, in this annual report.
KEBIJAKAN DIVIDEN Dividend Policies
Dalam membayar dividen, PT RNI (Persero) memiliki kebijakan untuk membagikan dividen final apabila disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2015, PT RNI (Persero) tidak membayarkan dividen kepada Pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham 100%. Sehingga, informasi terkait total dividen yang dibagikan, jumlah dividen kas per saham, payout ratio, tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas tidak dapat disajikan dalam laporan tahunan ini.
142
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
In paying dividend, PT RNI (Persero) has policies to distribute final dividend if approved in General Meeting of Shareholders. In 2015, PT RNI (Persero) did not pay any dividend to Government of the Republic of Indonesia as 100% shareholder. Therefore, the information concerning dividend distributed, total dividend per share, payout ratio, announcement and payment date of cash divided could not be presented in this annual report.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL DENGAN PIHAK AFILIASI DAN/ ATAU MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Material Transaction Information With Party Affiliation And/ Or Contains Conflict Of Interest Dalam sebuah grup yang merupakan suatu kelompok usaha, dalam menjalankan operasinya dapat saling berhubungan dan memungkinkan adanya transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Terkait hubungan tersebut, terdapat kemungkinan adanya transaksi yang dilakukan dengan kondisi dan syarat yang tidak sama apabila transaksi tersebut dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi.
In a business entity group, in running the operations may connected each other and transactions with related parties may occurred. Concerning with that relationship, there are possibilities on the existence of transactions conducted with different terms and conditions if the transactions are taken with unrelated parties.
Adapun sifat hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: Negara Republik Indonesia diwakili oleh Menteri BUMN merupakan pemegang saham Perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah RI.
The relationship nature with the related parties are as follows: The Republic of Indonesia represented by Minister of SOE is the Company’s shareholders and other state-owned enterprises have affiliation relationship affiliates through equity investment of Government of the Republic of Indonesia. The Company places and lends funds to banks owned by the government with normal terms and interest rates which applicable for third-party customers.
•
•
• •
Perusahaan menempatkan dan meminjamkan dana pada bank–bank yang dimiliki pemerintahan dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka panjang dalam bentuk Rekening Dana Investasi dalam mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga 18% per tahun. Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha dengan BUMN-BUMN lain atau perusahaan yang tergabung dalam Group PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang tidak dikonsolidasikan serta badan-badan atau lembagalembaga pemerintahan yang berwenang.
Transaksi dengan pihak yang berelasi berikut dilakukan dalam rangka usaha sebagai berikut: Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Perkebunan Nusantara X dan XIV dalam rangka peningkatan kinerja pabrik gula. Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Madu Baru dalam rangka melakukan kegiatan usaha pemberian jasa manajemen dan dropping modal kerja. Perusahaan melakukan transkasi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia dalam rangka transaksi asuransi.
• • •
•
•
• •
The Company and Subsidiaries obtaining longterm loans in the form of Investment Fund Account in Rupiah currenct with interest rate of 18% per year. The Company conducted business agreement with other SOEs or companies joined in the Group of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) that is not consolidated and agencies or authorized government institutions.
The following transactions with related parties are taken in the business framework: The Company conducted transaction with PT Perkebunan Nusantara X and XIV in order to improve the performance of sugar factory. The Company conducted transaction with PT Madu Baru in order to conduct business provision of management services and dropping working capital.
• • •
The Company conducted transaction with PT Asuransi Jasa Indonesia for insurance transactions.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
143
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTAnSI Changes In Accounting Policies
Di tahun 2015, PT RNI (Persero) melakukan penyajian kembali dan reklasifikasi terhadap laporan keuangannya.
In 2015, PT RNI (Persero) conducted restatement and reclassification on its financial statements.
Perubahan Kebijakan Penyajian Kembali PSAK No. 1 (Revisi 2013) mensyaratkan untuk menyajikan Laporan Posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK No.25.
Policy Change Restatement as in PSAK No. 1 (Revised 2013) requires to present financial Position Statement in the beginning from the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies the accounting policy changes in accounting estimates, and errors retrospectively or makes retrospective restatement in accordance with PSAK No. 25.
Dampak Perubahan Pada tahun 2015, PT RNI (Persero) menerapkan kebijakan akuntansi Imbalan Manfaat Karyawan berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2013). Adapun dampak perubahan kebijakan tersebut adalah penyajian kembali Imbalan Manfaat Karyawan pada laporan posisi keuangan komparatif per 31 Desember 2013 dan 2014 sebagai berikut:
Impact of Change In 2015, PT RNI (Persero) implemented accounting policies of Employee Benefits in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2013). The impact of policy change was the restatement of Employee benefits in the comparative statements of financial position as of December 31, 2013 and 2014 as follows:
Kebun teh milik PT Mitra Kerinci di Solok, Sumatera Barat Tea plantation of PT Mitra Kerinci in Solok, West Sumatera
144
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Keterangan Description
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Sebelum Penyajian Kembali Before Restatement
Penyesuaian Adjustment
Setelah Penyajian Kembali After Restatement
Tahun 2013 Year 2013 Laporan Posisi Keuangan Statement of Financial Position Penghasilan Komprehensif lain - Kerugian Akturia Manfaat Pasti Other Comprehensive Income - Loss Defined Benefit Actuary
-
135.090.484.995,00
(135.090.484.995,00)
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
90.437.311.704,00
43.884.366.819,00
134.321.678.523,00
Laba (Rugi) tahun berjalan Income (loss) for the year
12.250.324.528,00
(51.125.036.178,00)
63.375.360.706,00
(251.263.752.282,00)
(127.849.815.636,00)
(379.113.567.918,00)
-
152.452.031.446,00
(152.452.031.446,00)
102.742.956.673,00
28.946.199.217,00
131.689.155.890,00
Laba (Rugi) tahun berjalan Income (loss) for the year
(301.731.638.779,00)
48.182.521.712,00
(349.914.160.491,00)
Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liabilities
(294.314.018.954,00)
(181.439.987.778,00)
(475.754.006.732,00)
(585.066.580.940,00)
(10.699.997.000,00)
(595.766.577.940,00)
(23.301.421.178,00)
(9.185.295.673,00)
(32.486.716.851,00)
(277.795.707.958,00)
1.276.775.740,00
(276.518.932.218,00)
2.425.000.000,00
21.965.912.590,00
24.390.912.590,00
865.637.360.554,00
(51.843.193.003,00)
917.480.553.557,00
(18.079.118.168,00)
345.032.750,00
(17.734.085.418,00)
Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefits Liabilities Tahun 2014 Laporan Posisi Keuangan Year 2014 Statement of Financial Position Penghasilan komprehensif lain - Kerugian Akturia Manfaat Pasti Other comprehensive income - Loss Defined Benefit Actuary Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Utang Usaha Trade Payable Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for doubtful accounts Kepentingan Non Pengendali Non-controlling interests Investasi Jangka Panjang Long term investment Cadangan Umum General reserves Pajak Penghasilan pasal 29 Income Tax Article 29
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Changes In Laws
Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang memiliki dampak signifikan terhadap kinerja PT RNI (Persero). Sehingga, informasi terkait hal tersebut tidak dapat disajikan dalam laporan tahunan 2015 ini.
Throughout 2015, there are no changes in laws that had significant impact on the performance of PT RNI (Persero). Therefore, the information related to it may not be presented in the Annual Report 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
145
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS DALAM ETOS KERJA Transparency and Accountability in Work Ethics
146
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
147
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) memuat prinsip-prinsip untuk pengelolaan perusahaan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan dan etika bisnis yang sehat dan menguntungkan. Dalam penerapan GCG, proses dari pengelolaan dan pengawasan meliputi pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang digunakan oleh organ perusahaan. Pedoman ini merupakan bentuk komitmen PT RNI (Persero) dalam pengelolaan secara konsisten.
Good Corporate Governance consists of principles to manage the Company based on healthy and profitable legislation and business ethics. In the implementation of GCG, processes of management and supervision including the division of tasks, authority and responsibility which used by the Company’s organ. These guidelines are forms of PT RNI (Persero)’s commitment in the management consistently.
Dasar Acuan Penerapan GCG: • Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 Tentang Perseroan Terbatas. • Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. • Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. • Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. • Anggaran Dasar PT RNI (Persero).
Basic References of GCG • Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007 about Limited Liability Company. • Law No. 19 of 2003 dated June 19, 2003 about State Owned Enterprises. • Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 about Implementation of Good Corporate Governance on State Owned Enterprises. • Decree of the Secretary of the Ministry of State Owned Enterprises Number: SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 about Indicator/Parameter of Assessment and Evaluation of Implementation Good Corporate Governance on State Owned Enterprises. • Statutes of PT RNI (Persero).
148
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Pencapaian hasil assessment GCG untuk tahun 2015 yang mencapai 83,75 dengan predikat “BAIK” telah melampaui target yang ditetapkan yaitu skor minimal 80,00 dengan predikat “BAIK”. The achievement score of GCG assessment in 2015 was 83.75 with “GOOD” predicate which has exceeded the target set of minimum score 80.00 with “GOOD” predicate.
Dalam penerapan GCG, PT RNI (Persero) juga telah melakukan penandatangan Nota Kesepahaman dengan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) Nomor: 45/MoU/RNI.01/VIII/2015 dan Nomor: MoU-01/ D5/01/2015 tentang Pengembangan, Penerapan dan Penguatan Tata kelola Perusahaan Yang Baik Pada PT RNI (Persero). Adapun ruang lingkup kerjasama tersebut terdiri dari: (1) Ruang lingkup kerjasama antara PT RNI (Persero) dengan BPKP, meliputi: a. Bantuan pelaksanaan audit, evaluasi/asesmen, dan pemberian pendapat profesional lainnya. b. Bantuan bimbingan teknis atau asistensi pengembangan dan penerapan pada perangkat manajerial. c. Bantuan lainnya. (2) Pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf a. dan b. dapat berupa tetapi tidak terbatas pada: a. Good Corporate Governance. b. Manajemen Risiko. c. Indikator Kinerja Kunci atau Key Performance Indicators (KPI). d. Pengelolaan Aset. e. Proses Pengadaan Barang & Jasa.
In the application of GCG, PT RNI (Persero) has also signed a Memorandum of Understanding with the BPKP (Financial and Development Supervisory Board) No:45/ MoU/RNI.01/VIII/2015 and No: MoU-01/D5/01/2015 about Development, Implementation and Strengthening of Good Corporate Governance on PT RNI (Persero). The scope of agreement consists of: (1) The scope of cooperation between PT RNI (Persero) with BPKP, include: a. Audit assistance, evaluation/assessment, and other professionals’ opinions provision. b. Technical guidance/assistance of the managerial equipment’s development and application. c. Other assistance. (2) The provision of assistance as referred to point 1 letter a. and b. may include but are not limited to:
a. Good Corporate Governance. b. Risk management. c. Key Performance Indicators (KPI). d. Asset management. e. The process of procurement of goods and services.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
149
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
f. Proses Bisnis. g. Audit Tujuan Tertentu. h. Penguatan Satuan Pengawas Intern (SPI).
(3) Pemberian bantuan lainnya sebagaimana dimaksud pada poin 1 huruf c. dapat berupa tetapi tidak terbatas pada: a. Bimbingan teknis di bidang pengawasan. b. Evaluasi dan Pembangunan struktur Pengendalian Intern c. Kajian dan Analisis sebagai second opinion.
Gedung Phapros, Semarang Phapros Building, Semarang
150
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
f. Business process. g. Specific Purpose Audit h. Strengthening Internal Control Unit (SPI).
(3) The provision of other assistance as referred to point 1 letter c. may include but are not limited to: a. Technical assistance in the field of supervision. b. Evaluation and Development of Internal Control structure. c. Studies and Analysis as a second opinion.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Prinsip dan Tujuan Penerapan GCG Principle and Purpose of GCG Implementation
PRINSIP Principle
TRANSPARANSI Transparency
AKUNTABILITAS
KEWAJARAN
Accountability
Fairness
GCG
PERTANGGUNG JAWABAN
KEMANDIRIAN Independency Independensi
Responsibility
TUJUAN Purpose
Prinsip GCG Dalam penerapannya PT RNI (Persero) senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar yang dikenal dengan TARIF atau transparency (transparansi), accountability (akuntabilitas), responsibility (tanggung jawab), independency (independensi) dan fairness (kewajaran). Kelima prinsip ini dilaksanakan dalam setiap aktivitas segmen dan lini bisnis perusahaan agar dapat tumbuh dan cepat beradaptasi menghadapi berbagai perubahan. Penjelasan terkait lima prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
GCG PRINCIPLES In its implementation PT RNI (Persero) always based on five basic principles of TARIF known as Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. These five principles are implemented in each segments of activities and the Company’s business lines in order to grow and adapt quickly to face various changes. Explanation related to the five principles are as follows:
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
151
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan.
Transparency Transparency in the decision making process and openness in disclosing material and relevant information about the Company.
Implementasi Prinsip Transparansi • Perusahaan telah menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya melalui website. • Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
Implementation of Transparency Principle • The Company has been providing information on time, adequate, clear, accurate and comparable and easily accessible to stakeholders in accordance with their rights through the website. • The principle of openness adopted by the Company does not reduce the obligation to comply with the provisions on confidentiality in accordance with the legislation, official secret, and personal rights.
Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ, sehingga pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.
Accountability Distinction of function, implementation and accountability of organs, so that the Company management running effectively.
Implementasi Prinsip Akuntabilitas Perusahaan telah menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values) dan strategi perusahaan termasuk komite di bawah Direksi dan Komisaris sebagai organ pendukung.
Implementation of Accountability Principle • The Company has established the details of duties and responsibilities of each organs of the Company and all employees distinctively and aligned with the vision, mission, corporate values and the company’s strategy including committees under the Board of Directors and Board of Commissioners as a supporting organ.
•
•
•
•
•
Perusahaan meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan perannya dalam pelaksanaan GCG. Perusahaan telah memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system). Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan telah berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
•
•
The Company believes that all the organs of the Company and all employees have the ability in accordance with the duties, responsibilities and their role in the implementation of GCG. The Company has had a measure of performance for the rest of the Company’s arrays that are consistent with the Company’s objectives, as well as have a reward and punishment system. In carrying out their duties and responsibilities, every organs of the Company and all employees have been adhere to the agreed business ethics and code of conduct.
Pertanggungjawaban Kesesuaian di dalam pengelolaan Korporasi terhadap Peraturan Perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Responsibility Conformity in the management of the Corporation to the legislation and the principles of healthy corporation.
Implementasi Prinsip Pertanggungjawaban Organ perusahaan telah berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws). Perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
Implementation of Responsibility Principle • The Company’s organs has adhered to the principles of prudence and ensure compliance with laws, Articles of Association and regulations of the company (bylaws). • The Company has been implement social responsibility by i.e. take care about the community and the environment especially around the Company by making adequate planning and implementation.
• •
152
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kemandirian Keadaan di mana Korporasi dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Korporasi yang sehat. Implementasi Prinsip Kemandirian • Masing-masing organ perusahaan telah menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. • Masing-masing organ perusahaan telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Independency A circumstance in which the Corporation is managed professionally without any conflict of interest and under influence/pressure from other party that does not comply with a healthy legislation and principles of Corporation. Implementation of Independence Principle • Each of the Company’s organ has to avoid domination by any parties, not affected by particular interests, free from conflicts of interest and from any influence or pressure, so that the decision making can be performed objectively. •
Each of the Company’s organs has been carrying out their functions and duties in accordance with the Articles of Association and legislations, not to dominate and or shifting the responsibility from one to another.
Kewajaran Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan.
Fairness Justice and equality in fulfilling the rights of stakeholders which arise under the agreements and the laws and regulations.
Implementasi Prinsip Kewajaran • Perusahaan telah memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing. • Perusahaan telah memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. • Perusahaan telah memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
Implementation of Fairness Principle • The Company has provided opportunity for stakeholders to provide suggestion and opinions in the interests of the Company as well as open access to information in accordance with the principle of transparency within the scope of their respective capacities. • The Company has provided an equal and fair treatment to stakeholders in accordance with the benefits and contributions given to the company.
Tujuan GCG
PURPOSE OF GCG Implementation of GCG on PT RNI (Persero) purposed to:
Penerapan GCG PT RNI (Persero) bertujuan antara lain untuk: • Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat. • Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ BUMN. • Mendorong agar BUMN dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan, serta kesadaran tanggung jawab sosial BUMN terhadap Pemangku Kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. • Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional • Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
•
• •
•
• •
The Company has provided equal opportunity in recruitment of employee, career and to perform their duties professionally regardless of ethnicity, religion, race, class, gender, and physical condition.
Optimizing the value of State Owned Enterprises so that the Company has strong competitiveness. Encouraging the SOE management professionally, efficiently and effectively, as well as to empower function and increase the independence of SOE organ. Encourage SOE to make decisions and perform actions based on high moral values and regulatory compliance, as well as awareness of social responsibility of SOE to Stakeholders and preserve the environment around SOE. Improve the contribution of SOE in the national economy. Improving the conducive climate for the development of national investment.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
153
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Assessment Penerapan GCG Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dan infrastruktur GCG yang ada merupakan tanggung jawab Manajemen Perusahaan. Pelaksanaan assessment penerapan GCG merupakan bagian dari proses implementasi GCG yang berkelanjutan di PT RNI (Persero), sehingga hasil assessment sekaligus menjadi penilaian atas kemajuan pelaksanaan GCG selama ini. Secara metodologis, pelaksanaan assessment GCG di Perusahaan mengacu pada Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S.MBU/2012. Assessment dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun dimana pelaksanaan tersebut dilakukan oleh pihak Independen/Eksternal Perusahaan.
GCG IMPLEMENTATION ASSESSMENT Implementation of Good Corporate Government principles and the existing GCG infrastructure are the responsibility of the Company’s management. GCG implementation assessment execution is part of the sustainable process of GCG implementation in PT RNI (Persero), so that the results of the assessment simultaneously as an assessment of progress in the implementation of GCG so far. Methodologically, GCG assessment implementation on the Company refers to the Decree of Secretary of the Ministry of State Owned Enterprises No: SK-16/S. MBU/2012. Assessment is executed periodically every 2 (two) years wherein the execution conducted by the Independent/Company External.
Tujuan pelaksanaan assessment penerapan GCG ini adalah untuk: • Menguji dan menilai penerapan GCG di Perusahaan melalui elaborasi kondisi penerapan GCG dan dengan kondisi nyata yang diterapkan di PT RNI (Persero), melalui pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori kualitas penerapan GCG. • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG di PT RNI (Persero), serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dengan penerapan GCG. • Memberikan rekomendasi penyempurnaan terhadap kesenjangan yang ditemukan dalam implementasi GCG di PT RNI (Persero) sejalan dengan best practices. • Memonitor konsistensi penerapan GCG d i PT RNI (Persero) dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan pengembangan kebijakan GCG di lingkungan PT RNI (Persero).
The purpose of this GCG implementation assessment execution are: • Test and assess the implementation of GCG through the elaboration and implementation of GCG conditions with real conditions applied in the RNI (Persero), through a scoring / value on GCG implementation and quality categories GCG implementation. • Identify strengths and weaknesses of GCG implementation at PT RNI (Persero), as well as propose improvement recommendations to reduce the gap between the GCG criteria and GCG implementation. • Provide improvement recommendations to the gaps which identified in the GCG implementation at PT RNI (Persero) in line with best practices. • Monitor the GCG implementation consistency at PT RNI (Persero) and obtain suggestion for improvement and development of GCG policy within PT RNI (Persero).
Hasil Assessment GCG Hasil assessment penerapan GCG di PT RNI (Persero) tahun 2015 mencapai total skor sebesar 83,75. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan GCG di PT RNI (Persero) pada tahun 2015 telah mencapai kualifikasi BAIK.
GCG ASSESSMENT RESULTS Results of assessment of GCG application in PT RNI (Persero) 2015 reached a total score of 83.75. This indicates that the application of GCG PT RNI (Persero) in 2015 has reached the GOOD qualification.
Pencapaian hasil assessment GCG untuk tahun 2015 yang mencapai 83,75 dengan predikat “BAIK” telah melampaui target yang ditetapkan yaitu skor minimal 80,00 dengan predikat “BAIK”. Apabila dibandingkan dengan hasil assessment sebelumnya yaitu tahun 2013 yang mencapai skor 77,84 dengan predikat “BAIK”, maka hasil assessment tahun 2015 meningkat sebesar 5,91 poin. Adapun perbandingan hasil assessment untuk tahun 2013 dan 2015 dapat terlihat pada tabel berikut:
GCG’s achievement assessment 2015 which reached 83.75 with the title of “GOOD” has exceeded the target ie a minimum score of 80.00 set by the title of “GOOD”. When compared with the results of the previous assessment in 2013, which reached a score of 77.84 with the title of “GOOD”, then the assessment year 2015 increased by 5.91 points. The comparison of assessment results for 2013 and 2015 can be seen in the following table: From the table, it appears that the increase of GCG
154
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Tabel Nilai Assessment Penerapan GCG PT RNI (Persero) Tahun 2013 dan 2015 Table of GCG Implementation Assessment Score of PT RNI (Persero) Year 2013 and 2015
Aspek Aspect
Nilai Skor Penerapan GCG Yang Dinilai Score of GCG Implementation Assessed
Bobot Weight (%)
2013
2015
1.
Komitmen terhadap penerapan GCG secara berkelanjutan Commitement of GCG Implementation on ongoing basis
7
6,28
6,14
2.
Pemegang Saham dan RUPS Shareholders and GMS
9
7,52
8,01
3.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
35
29,44
30,96
4.
Direksi The Board of Directors
35
28,39
32,17
5.
Pengungkapan Informasi & Transparansi Information disclosure & transparency
9
6,21
6,47
6.
Aspek Lainnya Other Aspects
5
0
0
100
77,84
83,75
Total
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa peningkatan penerapan GCG tertinggi terjadi pada aspek Direksi yang diikuti dengan aspek Dewan Komisaris, serta Pengungkapan Informasi & Transparansi.
implementation aspect is highest in Directors followed by aspects of Board Commissioners, and Disclosure & Transparency.
Assessor PT RNI (Persero) telah menunjuk PT Dinamika Pasifik Solusindo (DPS Consulting) yang telah melakukan assessment penerapan GCG di PT RNI (Persero) sesuai Kerangka Acuan Pelaksanaan assessment GCG yang dikembangkan oleh Kementerian BUMN. Ruang lingkup assessment meliputi aspek-aspek GCG dalam pengelolaan Perusahaan untuk periode tahun 2015.
Assessor PT RNI (Persero) has appointed PT Dinamika Pasifik Solusindo (DPS Consulting) who has assessing the implementation of GCG in PT RNI (Persero), appropriate Terms of Reference Implementation GCG assessment developed by the Ministry of SOEs. The Scope of assessment covers aspects of GCG management of the Company for the period 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
155
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Struktur GCG GCG Structure
Dalam fungsi GCG terdapat struktur yang terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Adapun struktur GCG mengacu kepada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa Organ Perusahaan terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi. Dalam melaksanakan fungsinya, Organ Perusahaan dapat dibantu oleh Organ Pendukung yang terdiri dari Komite di Bawah Dewan Komisaris, Komite di bawah Direksi, Sekretaris Perusahaan, dan lainnya. Adapun organ Perusahaan dapat tergambarkan sebagai berikut:
Inside the GCG functions there are structures which consist of 3 (three) parts, namely the General Meeting Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and the Board of Directors. As for the GCG structure refers to Act No. 40 of 2007 dated August 16, 2007 About the Company Limited that stating of the Organ of the Company consists of the GMS, the Board of Commissioners, and the Board of Directors. In carrying out its functions, Organ Company may be assisted by Organ Supporters consisting of the Committee under the BOC, the Committee Under the BOD, Secretary of the Company, and others. The Company organs can be portrayed as following:
ORGAN-ORGAN PERUSAHAAN COMPANY ORGANS
rups gms
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
156
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
FIDUCIARY DUTY
Direksi
Board of Directors
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Penjelasan Terkait Organ Perusahaan • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Komisaris. • Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan dengan mengutamakan independensi. • Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan tujunan Perusahaan dan mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar, serta bekerja secara kolegial dimana kinerjanya dinilai sesuai dengan indikator KPI.
EXPLANATION RELATED to COMPANY ORGAN • General Meeting of Shareholders (GMS) is the organ of the Company who holds highest power in the Company and holds all authority not submitted to the BOD or BOC.
Organ Pendukung Dewan Komisaris terdiri dari Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan Komite lainnya, jika diperlukan.
Supporting organ consists of Secretary of the Board of Commissioners, Audit Committee and other committees, if needed.
Adapun sasaran GCG PT RNI (Persero) adalah menciptakan “control & balance” antara seluruh komponen GCG secara luas (Organ Utama, Organ Pendukung, serta Stakeholders Lainnya). Dengan demikian, diharapkan pelaksanaan GCG dapat diterapkan di seluruh level dan lingkup Perusahaan.
The targets of Company’s GCG is creating a “control & balance” between all components of GCG (Main Organ, Organ Support and Other Stakeholders). It is expected that the implementation of GCG can be applied across the level and scope of the Company.
•
•
Board of Commissioners are organ of the Company which assigned to conduct supervision in general and/or special as well as providing advice to the BOD in managing the Company by emphasizing independency. The Board of Directors is the organ of the Company which fully responsible of the management of the Company purpose, and represent the Company both in and out of court in accordance with the provisions of the company’s articles of association, as well as work in collegial in which its performance is assessed in accordance with KPI indicator.
Stakeholder Lainnya Other stakeholder
ORGAN UTAMA Primary Organ Pemerintah (Regulator) Government (Regulator)
Kreditur Creditor
RUPS GMS
Komisaris Commissioners Direksi Directors
Pemasok Supplier
Group Head
Group Head
Group Head
Pelanggan Customer
GCG dalam Arti luas GCG in broad sense GCG dalam Arti sempit GCG in narrow sense Corporate Management
Group Head
Karyawan Employees Masyarakat Society
ORGAN PENDUKUNG Supporting Organ
Kelompok Lainnya Other Parties
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
157
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ perusahaan yang berkewenangan untuk menentukan arah perusahaan yang tidak diserahkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Kewenangan RUPS bentuk dan luasannya ditentukan dalam Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan. Serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 21 ayat 1.
General Meeting of Shareholders is the authority organs of the company to determine the direction of the company that are not submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors . GMS authority form and its range is specified in Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies and the Articles of Association. And also in accordance with the Articles of Association Article 21 paragraph 1 .
RUPS Tahunan RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan, dalam Rapat tersebut Direksi menyampaikan: a. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan. b. Persetujuan pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. c. Usulan penggunaan Laba Bersih Perusahaan. d. Hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untuk kepentingan Perusahaan.
Annual General Meeting of Shareholders GMS on approval of the Annual Report, in the meeting of the Board of Directors expressed: a. Approval of the Annual Report and Financial Statement of the Company. b. Approval on full released and discharge (volledig acquit et de charge) to the Board of Commissioners and Directors of the Company. c. Net Income of the Company proposing use. d . Other things that need the approval of the GMS for the interests of the Company.
RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dalam Rapat tersebut Direksi menyampaikan: a. Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan termasuk Proyeksi Laporan Keuangan. b. Hal-hal lain yang perlu persetujuan RUPS untuk kepentingan Perusahaan yang belum dicantumkan dalam Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
GMS on approval of the Company’s Work and Budget Plan. In the meeting of the Board of Directors expressed :
158
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
a. Draft of Company’s Budget Plan including Financial Statement Projection b. Other things that need the approval of the GMS for the benefit of the Company that has not been included in the draft of Company’s Budget Plan
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
RUPS Lainnya Selain RUPS Tahunan dan RUPS RKAP bila diperlukan RUPS Lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.
Other GMS Other than Annual GMS and CBP GMS if necessary other GMS can be held at any time based on the need for the interests of the Company.
Tempat, pemberitahuan, pemanggilan RUPS, pimpinan dan berita acara RUPS berikut ketentuan kuorum, hak suara dan keputusan RUPS adalah sebagaimana ditetapkan Anggaran Dasar Perusahaan.
The venue, notifications, calling for GMS, GMS leaders and the minutes following the provisions of the quorum, voting rights and decision of the AGM are as defined Articles of Association.
Sepanjang tahun 2015, PT RNI (Persero) telah melaksanakan 2 (dua) kali RUPS yaitu pada tanggal 22 Januari 2015 dan 13 Mei 2015.
Throughout 2015, PT RNI (Persero) has conducted 2 (two) times the GMS i.e. on January 22, 2015 and May 13, 2015.
Realisasi Rapat Umum Pemegang Saham PT RNI (Persero) Berikut adalah rincian agenda dan realisasi Rapat Umum Pemegang Saham PT RNI (Persero) di Tahun 2015.
Realization of General Meeting of Shareholders PT RNI (persero) Here are the details of the agenda and the realization of the General Meeting of Shareholders of PT RNI (Persero) in 2015.
Tanggal Rups Date of GMS 22 Januari 2015 January 22, 2015
Agenda RUPS
Realisasi
GMS Agenda
Realization
1. Pengesahan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan Tahun 2015 Serta Rencana Kerja Dan Anggaran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Tahun 2015.
Menyetujui Sesuai Dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Rups) Pt Rni (Persero) Tentang Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (Rkap) Dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Rka-Pkbl) Tahun 2015 Nomor: 02/Kep. Ps/ Rni.01/I/2015.
Ratification of Company’s Budget Plan As well as Company’s Work Program 2015 and Budget Partnership Program and Community Development in 2015
2. Penetapan Indikator Aspek Operasional Untuk Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan Berdasarkan Keputusan Menteri Bumn Nomor. Kep-100/Mbu/2002 Tanggal 4 Juni 2002. Determination Indicators Operational Aspects For the calculation of Soundness Companies Based on Ministerial Decree SEO Number: Kep-100/Mbu/2002 dated June 4, 2002 .
3. Penetapan Key Performance Indicators (Kpi) Yang Tertuang Dalam Kontrak Manajemen Tahun 2015 Antara Direksi Dan Dewan Komisaris Dengan Pemegang Saham. Determination of Key Performance Indicators (KPI) Contained in the Management Contract of 2015 between the Board of Directors and Commissioner with the Shareholders
Approved by the Accordance minutes of General Meeting of Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Company’s Budget Plan and the Budget of Work Partnership Program and Community Development Environment ( RKA Partnership) 2015 No. 02 /Kep . PS / RNI.01 / I / 2015. Menyetujui Sesuai Dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Rups) Pt Rni (Persero) Tentang Persetujuan Rencana Kerja Dan Anggaran Perusahaan (Rkap) Dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Rka-Pkbl) Tahun 2015 Nomor: 02/Kep. Ps/ Rni.01/I/2015. Approved by the Accordance minutes of General Meeting Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Company’s Budget Plan and the Budget of Work Partnership Program and Community Development Environment ( RKA Partnership) 2015 No. 02 / Kep . PS / RNI.01 / I / 2015. Menyetujui sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT RNI (Persero) tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun 2015 Nomor: 02/Kep.PS/ RNI.01/I/2015. Approved by the Accordance minutes of General Meeting Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Company’s Budget Plan and the Budget of Work Partnership Program and Community Development Environment ( RKA Partnership) 2015 No. 02 / Kep . PS / RNI.01 / I / 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
159
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Tanggal Rups Date of GMS
Laporan Manajemen Management Report
Agenda RUPS GMS Agenda
4. Penetapan Key Performance Indicators (Kpi) Dewan Komisaris Tahun 2015. Determination of Key Performance Indicators (KPI) of the Board of Commissioners in 2015
Profil Perusahaan Company Profile
Realisasi
Realization Menyetujui sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT RNI (Persero) tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun 2015 Nomor: 02/Kep.PS/ RNI.01/I/2015. Approved by the Accordance minutes of General Meeting of Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Company’s Budget Plan and the Budget of Work Partnership Program and Community Development Environment ( RKA - Partnership) 2015 No. 02 /Kep . PS / RNI.01 / I / 2015.
13 Mei 2015 May 13, 2015
1. Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan Mengenai Keadaan Dan Jalannya Perusahaan Selama Tahun Buku 2014 Dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Selama Tahun Buku 2014 Serta Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014 Sekaligus Pemberian Pelunasan Dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (Volledig Acquit Et De Charge) Kepada Direksi Dan Dewan Komisaris Atas Tindakan Pengurusan Dan Pengawasan Perusahaan Yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2014
Menyetujui Sesuai Dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Rups) Pt Rni (Persero) Tentang Persetujuan Laporan Tahunan Dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 Nomor: 17/Kep. Ps/Rni.01/V/2015. Approved by the Accordance minutes of General Meeting of Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Financial Report for Fiscal Year 2014 No. 17/Kep.PS/RNI.01/V/2015.
Approval of the Annual Report Regarding the state and condition of the Company During Year of 2014 And The Supervisory Reports of the Board of Commissioners During Year of 2014 And Endorsement Financial Statements for the Financial Year of 2014. Simultaneously Providing Settlement And Exemption of Liability Fully (Volledig Acquit Et De Charge) To The Board of Directors and Board of Commissioners on Management Actions and Supervision of the Company Who Have Run For Fiscal Year 2014 2. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (Pkbl) Tahun Buku 2014 Sekaligus Pembelian Pelunasan Dan Pembebasan Tanggung Jawab (Acquit Et De Charge) Kepada Direksi Dan Dewan Komisaris Atas Tindakan Pengurusan Dan Pengawasan Pkbl Yang Telah Dijalankan Selama Tahun Buku 2014 Ratification of the Annual Report of Partnership Program and Community Development (PKBL) for Fiscal Year of 2014. Simultaneously Purchase settlement and Liberation Responsibility (Acquit Et De Charge) To the Board of Directors and Board of Commissioners on Measures Partnership Arrangement and supervision Who Have Run For Fiscal Year 2014
Approved by the Accordance minutes of General Meeting of Shareholders (GMS) PT RNI (Persero) On Approval of the Financial Report for Fiscal Year 2014 No. 17/Kep.PS/RNI.01/V/2015.
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2014.
Tidak Dilakukan Pembagian Laba Meningat Bahwa Pada Tahun 2014, Pt Rni (Persero) Mengalami Kerugian.
Determination Using Net Income Company for Fiscal Year 2014 .
Do not Profit Sharing due in 2014 , PT RNI (Persero) Experiencing Loss.
4. Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan Dan Fasilitas Bagi Direksi Dan Dewan Komisaris Perusahaan Untuk Tahun Buku 2015 Dan Tantiem Untuk Tahun Buku 2014.
Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan, Dan Fasilitas Bagi Direksi Dan Dewan Komisaris Tahun 2015 Termasuk Di Dalamnya Tantiem Atas Kinerja Perusahaan Tahun Buku 2014 Dalam Surat Menteri Bumn Selaku Rups.
Determination of Salary / Wages , Allowances And Facilities For the Board of Directors and Board of Commissioners For Fiscal Year 2015 And Tantiem For Fiscal Year 2014.
5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Dan Laporan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2015. Appointment of Public Accounting Firm (KAP) To Audit the Company’s Financial Statements and Report of Partnership Program and Community Development (CSR) Year Book 2015.
160
Menyetujui Sesuai Dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (Rups) Pt Rni (Persero) Tentang Persetujuan Laporan Tahunan Dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 Nomor: 17/Kep. Ps/Rni.01/V/2015.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Determination of Salary/Wages, Benefits, And Facilities For the Board of Directors and Board of Commissioners of the Year 2015 Including Performance bonus Company Fiscal Year 2014 In a letter of Minister As SEO GMS. Rups Menetapkan Kembali KAP Bambang, Sutjipto, Ngumar & Rekan Sebagai Auditor Independen Yang Mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Dan Laporan Keuangan Pkbl Tahun Buku 2015 GMS assigned KAP Bambang Sutjipto, Ngumar & Partners As Independent Auditor to Audit Financial Statements And Company Financial Statements Year Partnership books 2015
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Realisasi Rapat Umum Pemegang Saham Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Di tahun 2015, PT RNI (Persero) juga melaksanakan RUPS Anak Perusahaan sebagaimana pada tabel berikut ini:
Nama Perusahaan Company Name
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Realization of General Meeting of Shareholders PT RNI (persero) Subsidiaries In 2015, PT RNI (Persero) also implement the GMS Subsidiaries as in the following table :
Tanggal Pelaksanaan RUPS Date of GMS RKAP 2015 RKAP 2015
Laporan Keuangan 2014 Financial Statement 2014
PT Pabrik Gula Rajawali I
27 Januari /January 2015
PT Pabrik Gula Rajawali II
27 Januari /January 2015
8 Mei / May 2015
PT Pabrik Gula Candi Baru
27 Januari /January 2015
6 Mei / May 2015
PT Madubaru
8 Mei / May 2015
-
-
PT Perkebunan Mitra Ogan
30 Januari /January 2015
5 Mei / May 2015
PT Mitra Kerinci
28 Januari /January 2015
5 Mei / May 2015
PT Laras Astra Kartika
28 Januari /January 2015
5 Mei / May 2015
PT Rajawali Nusindo
28 Januari /January 2015
6 Mei / May 2015
PT Phapros Tbk. PT GIEB Indonesia
RUPS Tahunan: 21 Mei 2015 Annual GMS: May 21, 2015 RUPS Luar Biasa: 18 September 2015 Extraordinary GMS: September 18, 2015 -
-
27 Januari /January 2015
4 Mei / May 2015
PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
28 Januari /January 2015
4 Mei / May 2015
PT Mitra Rajawali Banjaran
30 Januari /January 2015
6 Mei / May 2015
PT Padi Energi Nusantara
-
-
PT Rajawali Citramass
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
161
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
dewan Komisaris Board Of Commissioners
Dalam struktur tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam mengelola perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan menjalankan tugasnya.
In the corporate governance structure, the Board of Commissioners has a function to perform monitoring and advising to the Board in managing the company in accordance with the Statutes and regulations. The Board of Commissioners responsible for ensuring that the Board of Directors under any circumstances have ability to carry out their duties.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berpedoman pada Anggaran Dasar perusahaan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta Board Manual. Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris antara lain adalah wajib memberikan pendapat dan saran kepada Direksi pada saat pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang diusulkan oleh Direksi, mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan dan hal-hal lain yang dipandang perlu untuk segera mendapat perhatian Pemegang Saham.
In performing its duties, the Board of Commissioners is guided by the Company’s Statutes, legislation applicable, as well as the Board Manual. Implementation the Board of Commissioners among others is shall provide opinions and advice to The Board of Directors during the discussion of the work plan and the Company’s Budget Plan proposed by The Board of Directors, following the development of activities. Report immediately to shareholders in the event of decreasing of the Company’s performance and another, which is deemed necessary to immediately got the attention of the Shareholders.
Ketentuan Acuan Secara umum, pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris mengacu pada: • Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang BUMN • Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas • Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN • Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN
TERMS OF REFERENCE In general, the tasks and functions BOC refers to:
162
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
• • •
•
Law Number 19 ,Year of 2013 on SOEs Law Number 40, Year of 2007 on Limited Liability Company Government Regulation No. 45 2005 on the Establishment, Management, Monitoring and dissolution of SOEs Regulation of the Minister of SOE No.PER-01/ MBU/2011 dated August 1, 2011 on Good Corporate Governance in SOEs
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Board Manual Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan memiliki Buku Pedoman Dewan Komisaris yang disebut dengan Board Manual yang merupakan petunjuk tatalaksana kerja Dewan Komisaris yang menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan.
BOARD MANUAL OF Board of Commissioners BOC has a Book Guidelines for BOC called Board Manual, which is manual working procedure of the Board of Commissioners which explains the structured activity, systematic, easy to understand, and can run consistently, so that can be a reference for BOC in carrying out their respective duties to achieve the vision and mission of the Company.
Board Manual ini merupakan salah satu bentuk komitmen Dewan Komisaris dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG, sekaligus sebagai upaya penjabaran lebih lanjut hal-hal yang telah diamanahkan oleh Good Corporate Governance Code (GCG Code) yang telah dimiliki oleh Perusahaan. Board Manual ini juga merupakan salah satu softstructure GCG yang mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.
Board Manual is one of BOC’s commitment in apply the principles of Good Corporate Governance, as well in an effort to further elaboration of things which has been mandated by the Good Corporate Governance Code which has owned by the Company. Board Manual is also one of the GCG softstructure which refers to the applicable laws and regulations and the Articles of Association.
Tujuan Board Manual: 1. Menjadi rujukan/pedoman tentang tugas pokok dan fungsi kerja masing-masing Dewan Komisaris beserta organ pendukungnya 2. Meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar Dewan Komsiaris beserta organ pendukungnya 3. Menerapkan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, reponsibilitas, independensi, dan kewajaran
Board Manual Purpose: 1. Being a reference/guidelines on duties and functions of labor each BOC organ and its supports 2. Improving the quality and the effectiveness of the working relationship between BOC and its organs supporters 3. Applying the principles of GCG transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness
Aspek yang diatur dalam Board Manual terdiri dari: • Ketentuan Umum Dewan Komisaris • Komposisi • Persyaratan • Masa Jabatan • Pengunduran Diri • Rangkap Jabatan • Program Pengenalan • Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Hak • Pelaporan • Etika Jabatan • Pembagian Kerja • Rapat • Organ pendukung • Evaluasi Kinerja
Aspects set out in the Board Manual consists of : • General Provisions of BOC • Composition • Requirements • Length of service • Resignation • Dual Positions • Recognition Program • Duties, Authorities, Obligations, and Rights • Reporting • Ethics of Position • Division of work • Meetings • Supporting organ • Performance evaluation
Tugas & Tanggung Jawab, Wewenang, dan Kewajiban Dewan Komisaris Dalam melaksanakan fungsinya, Dewan Komisaris mengacu pada Board Manual yang mengatur tugas, tanggung jawab, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris. Berikut adalah rincian hal tersebut sebagaimana diatur dalam Board Manual:
DUTIES & RESPONSIBILITIES, AUTHORITIES, AND OBLIGATIONS OF THE Board of Commissioners In implementing its function, the Board of Commissioners refers to Board Manual which regulates the duties, responsibilities, authorities and obligations of the Board of Commissioners. Below are the details of the matter as set forth in Board Manual:
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
163
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tugas Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Tugas berkaitan dengan Direksi • Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Tata Kelola Perusahaan maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. • Memberikan nasehat kepada Direksi tentang kepengurusan jalannya Perusahaan.
Duties of the Board of Commissioners consists of: 1. Tasks related to the Board of Directors • Supervising the maintenance policy, Runningthe company in general, either on Corporate Governance and the Company’s business which is conducted by the Board of Directors. • Provide advice to The Board of Directors of running operations of the Company
2. Tugas yang berkaitan dengan Pelaksanaan GCG. Memantau secara berkelanjutan efektivitas praktik GCG yang diterapkan. Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam Perusahaan. Mengkaji dan ikut mengesahkan budaya Perusahaan dan Kode Etik Perusahaan
2.
3. Tugas berkaitan dengan RUPS Memberi saran kepada RUPS tentang rencana pengembangan Perusahaan, rencana kerja dan anggaran tahunan termasuk perubahannya, laporan berkala dan laporan-laporan lain dari Direksi Mengawasi pelaksanaan rencana kerja Perusahaan serta menyampaikan penilaian kinerja dan pendapatnya dalam RUPS Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan dan memberikan saran untuk langkah perbaikan Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengurusan Perusahaan Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditentukan RUPS
3. Tasks related to GMS • Advising GMS plan the Company’s development, work plan and annual budget, including updates, newsletters and other reports of management
4. Tugas berkaitan dengan Strategi dan Program Kerja Perusahaan Mengkaji dan ikut mengesahkan tujuan strategis, rencana operasional dan keuangan Perusahaan sebelum disahkan oleh RUPS Mengkaji dan memberi pendapat atas rencana kerja Perusahaan, rencana strategis, anggaran kerja tahunan dan rencana usaha yang dipersiapkan oleh Direksi Mengawasi penerapan rencana usaha dan kinerja Perusahaan
4. Tasks related to Strategy and the Company Work Program • Review and endorse participate strategic objectives, plans operational, and financial Company before it was passed by GMS • Review and provide opinion on the work plan. The Company, the strategic plan, annual working budget and the business plans prepared by the Board of Directors • Supervise the implementation of plans operations and performance of the Company
5. Tugas berkaitan dengan Nominasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan. Dewan Komisaris memiliki kewajiban memberikan tanggapan secara tertulis atas nominasi Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Perusahaan Patungan dan Anak Perusahaan yang diusulkan
5. Tasks relatied to the Nomination Members of the Board of Commissioners and Directors Subsidiary. • Commissioners have the obligation to provide a written response on Board Member nomination Commissioners and Members Directors of Joint Venture and Subsidiaries proposed by the Board
• • • • • • • •
• • •
•
oleh Direksi 6. Tugas berkaitan dengan Pengelolaan Manajemen Risiko. Mengawasi dan memberikan nasehat kepada Direksi secara berkala serta memonitor risiko-risiko penting yang dihadapi oleh Perusahaan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Pemantau Risiko yang akan bekerjasama dengan unit kerja
• •
Manajemen Risiko Perusahaan.
164
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Tasks related to implementation of GCG • Effectively continous monitoring of Good Corporate Governance practices that applied • Provide opinions and advice on the implementation of GCG in the Company • Review and certify Corporate culture and Code of Conduct
•
Oversee the implementation of the Company’s work plan and submit the performance assessment and opinions in GMS • Keep abreast the Company’s activities and provide advice to improvement measures • Provide opinions and advice to the GMS regarding any other matters which is considered essential for management of the Company • Perform tasks other oversight determined GMS
of Directors 6. Tasks related to Risk Management • Supervise and provide advice to the Board of Directors periodically and monitoring important risk facing by the Company • To carry out the task, The Board of Commissioners can form a committee Risk Monitoring which will in-cooperation with the working unit of Risk Management.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Wewenang Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi, dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan. 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan. 4. Mengetahui segala kebijakan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi. 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. 6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu. 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar 8. Membentuk Komite-komite Dewan Komisaris lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu 10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS
Authorized the Board of Commissioners consists of: 1. Looking at the books, letters, as well as other documents, examine the cash for purposes verification, and other letters precious and check out the wealth of Company 2. Entering the grounds, buildings, and offices used by Company 3. Ask for an explanation of Directors and/or other officials about all issues related to management Company 4. Knowing all policies actions that have been and will run by the Board of Directors 5. Request Board of Directors and/or others officers with acknowledge by the Directors to attend meetings Board of Commissioners 6. To appoint and dismiss Secretary of the Board of Commissioners, if deemed necessary 7. Lay off temporarily member of the Board of Directors in accordance with Articles of Association 8. Establish Committees of the Board of other Commissioners apart the Committee Audit, if deemed necessary by the the capability of Company 9. Using experts for a particular case and and within a certain period at the expense of the Company, if deemed necessary. 10. Perform maintenance actions Companies in certain of circumstances for a certain period in accordance with the provisions of the Articles of Association 11. Attending the meeting of the Board of Directors and provide the outlook the things that be discussed 12. Carry out other surveillance authority as long as not contrary to regulations legislation, Budget Basis, and/ or resolution of the GMS
Kewajiban Dewan Komisaris antara lain adalah: 1. Memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan 2. Menyusun rencana kerja setiap tahun yang memuat target yang ingin dicapai dan melaporkan secara tertulis kepada RUPS 3. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan 4. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan mengenai alasan Dewan Komisaris menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan Perusahaan 6. Memberikan arahan tentang hal-hal penting mengenai perubahan lingkungan bisnis yang diperkirakan akan berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan secara tepat waktu dan relevan 7. Memberikan arahan kepada Direksi tentang sistem
BOC among other obligations is: 1. Provide advice to the Board of Directors in taking the management action 2. Develop a work plan in every year that includes targets to be achieved and to report in writing to the GMS 3. To examine and analyze and sign Long-term Plan of the Company and Company’s Budget Plan which prepared by the Directors, in accordance with the Articles of Association Company 4. To advise to the GMS regarding Long-term Plan of the Company and Company’s Budget Plan on the reasons for the Board of Commissioners regarding to Longterm Plan of the Company and Company’s Budget Plan 5. Following the development of the Company’s activities, giving opinions and suggestions to the GMS on any matter considered for the running of the Company 6. Provide direction on important matters concerning changes of business environment that expected will have a major impact on business and the Company’s performance on the right time and relevant 7. Provide guidance to the Board of Directors about
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
165
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Teknologi Informasi yang digunakan Perusahaan 8. Memberikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir 9. Memberikan arahan kepada Direksi tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir 10. Memberikan masukan arahan kepada Direksi tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut mengusulkan remunerasi Direksi sesuai ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi 11. Melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris 12. Melakukan evaluasi terhadap tindak lanjut pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya 13. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perusahaan 14. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS Susunan Dewan Komisaris Jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan hingga 31 Desember 2015 adalah 5 (lima) orang. Adapun susunan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel berikut:
Profil Perusahaan Company Profile
the Information Technology systems used by the Company 8. Provide guidance to the Board of Directors about policy and implementation of career development 9. Provide input and guidance to the Board of Directors regarding quality and services and their implementation of career development 10. Propose the remuneration of Directors according to applicable regulations and performance assessment of Directors
11. Take measurements and assessment of the performance of the Board of Commissioners 12. Evaluate the acts Further implementation of the decision on the results previous meetings 13. Report immediately to the GMS in case of decreasing of performance of the Company 14. Suggests Public Accountant to GMS COMPOSITION OF THE Board of Commissioners In accordance with the results of the GMS, the number of members BOC up to December 31, 2015 is 5 (five) persons. The composition of the Board of Commissioners can be seen in the following table:
Susunan Dewan Komisaris Perseoran per 31 Desember 2015 Composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2015 No.
Nama Name
Jabatan Position
Tanggal Pengangkatan Date of Assignment
1.
Mirzawan PDN
Komisaris Utama President Commissioner
21 November 2013 November 21, 2013
2.
Junino Jahja
Komisaris Commissioner
21 November 2013 November 21, 2013
3.
Ainun Na’im
Komisaris Commissioner
3 Desember 2012 December 3, 2012
4.
Suripto
Komisaris Commissioner
5 Mei 2015 May 5, 2015
5.
Aditya Dhanwantara
Komisaris Commissioner
20 Oktober 2015 October 20, 2015
Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, dedikasi, pemahaman, pengetahuan, serta kemauan yang kuat (antusias) dalam mengemban tugasnya untuk memajukan Perusahaan.
All members of the Board of Commissioners possess integrity, dedication, understanding, knowledge, as well as a strong will (enthusiastic) in carrying out their duties to advance the Company.
Pembagian Tugas Dewan Komisaris Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor 04/SK/ RNI.00/XI/2015, pembagian tugas untuk masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
DIVISION OF DUTIES Board of Commissioners Based on the decision of the Board of Commissioners No. 04/SK/RNI.00/XI/2015, the division tasks for each member of the Board of Commissioners are as follows:
166
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Tugas Masing-Masing Anggota Dewan Komisaris Each task Member of the Board of Commissioners No.
Nama
1.
Mirzawan PDN
2.
Jabatan
Tugas
Komisaris Utama President Commissioner
Mengkoordinasikan bidang tugas-tugas Komisaris Coordinate field tasks of Commissioners
Junino Jahja
Komisaris Commissioner
Melakukan pengawasan di bidang Pengendalian Usaha dan manajemen Risiko serta merangkap sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko Conduct surveillance in the field of Business Control and Risk Management and concurrently as Chairman of Risk Management Committee
3.
Ainun Naim
Komisaris Commissioner
Melakukan pengawasan di bidang Keuangan serta merangkap sebagai Ketua Komite Audit Conduct surveillance in Finance and concurrently as Chairman of Audit Committee
4.
Suripto
Komisaris Commissioner
Melakukan pengawasan di bidang Sumber Daya Manusia dan Manajemen Aset Conduct surveillance in the field of Human Resources and Asset Management
5.
Aditya Dhanwantara
Komisaris Commissioner
Melakukan pengawasan di bidang Pengembangan Usaha dan Investasi Conduct surveillance in the field of Enterprise Development and Investment
Program Pelatihan Dewan Komisaris Berdasarkan Board Manual Dewan Komisaris, program pembelajaran adalah program peningkatan kompetensi bagi setiap anggota Dewan Komisaris agar senantiasa sesuai dengan perkembangan kebutuhan Perusahaan. Pada tahun 2015, program pelatihan anggota Dewan
TRAINING PROGRAM of the Board of Commissioners Based on the Manual Board of Commissioners, learning program is a program for improving the competence of every member of The Board of Commissioners and compliance with the Company’s development needs. In 2015, the program training of members of the Board of
Komisaris adalah sebagai berikut:
Commissioners is as follows:
Pelatihan Anggota Dewan Komisaris Tahun 2015 Members of the Board of Commissioners Training Year 2015 No.
Nama Name
1.
Suripto
Jabatan Komisaris Commissioner
Program Pelatihan
Acara Pelatihan 10 – 11 November 2015 Hotel JW Marriott Jakarta
Seminar Nasional 2 Hari Komisaris Profesional “Menjadi Komisaris yang Efektif dan Bertanggung Jawab”
National Seminar 2 Days Commissioners Professional “Being Commissioner of Effective and Responsible“
PT RNI (Persero) memahami betul pentingnya bagi seluruh anggota Dewan Komisaris untuk tetap meningkatkan kompetensinya sehingga pelaksanaan tugasnya dapat menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, ke depannya, program peningkatan kompetensi bagi anggota Dewan Komisaris akan dilakukan secara terencana.
PT RNI (Persero) is fully aware the importance for all members of the Board of Commissioners to keep improving their competencies, so that the duties implementation can be undertaken better. Therefore, in the future, the program of competency improvement for the members of the Board of Commissioners will be planned.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris 2015 Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan program kerja yang menghasilkan beberapa persetujuan, pendapat, tanggapan, dan rekomendasi antara lain: 1. Persetujuan atas Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015-2019 2. Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015
TASK OF THE Board of Commissioners 2015 Throughout 2015, the BOC have carried out the work program produced some agreements, opinions, feedback, and recommendations among others: 1. Approval of Long-term Company Plan of the Year 2015-2019 2. Approval of the Company’s Budget Plan 2015
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
167
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Informasi Terkait Komisaris Independen Komposisi Dewan Komisaris Perusahaan harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi. Agar tujuan tersebut tercapai, maka diperlukan Komisaris Independen. Jumlah Komisaris Independen paling sedikit adalah 20% (dua puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Kriteria Komisaris Independen Komisaris Independen harus memenuhi kriteria formal, materiil, dan independensi antara lain adalah sebagai berikut: 1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur dan/atau Anggota Dewan Komisaris lain di Perusahaan 2. Tidak menjabat sebagai Direksi di Perusahaan yang terafiliasi dengan Perusahaan 3. Tidak bekerja pada Lembaga Pemenrintahan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir 4. Tidak bekerja di Perusahaan atau afiliasinya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir 5. Tidak mempunyai keterkaitan finansial, baik langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan atau perusahaan lain yang menyediakan jasa dan produk kepada Perusahaan dan afiliasinya 6. Bebas dari kepentingan dan aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuan Dewan Komisaris untuk bertindak atau berpikir secara bebas di lingkup Korporasi
168
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
INDEPENDENT COMMISSIONER RELATED INFORMATION Composition of the Board of Commissioners in such way allows enable effective, precise, and fast decision making. In addition, the Board of Commissioners also required to be able to act independently, meaning not have a conflict of interest can interfere with their ability to carry out tasks independently and critically, both in relation to each other and relation to the Board of Directors. To reach the objectives is reached, the required Commissioner Independent. Number of Independent Commissioner at least 20% (twenty percent) of the number of members of the Board of Commissioners. Criteria Independent Commissioner Independent Commissioner should meet formal criteria, materiel, and independence among others, are as follows: 1. Not affiliated the Director and/or Member BOC else in the Company 2. Not served as Directors in the Company is affiliated with Company 3. Do not work at the Government Institute within last three years 4. Do not work in the Company or affiliates within three last year 5. Not having linkages financially, either directly or indirectly by the Company or other companies provides services and products to the Company and its affiliates 6. Free of interest and business activities or another relationships which may hinder or interfere with the ability of the Board of Commissioners to act or think freely in the Corporate scope.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Direksi
Board Of Directors
Direksi memiliki fungsi untuk mengelola perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan dalam struktur tata kelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan atas masukan dan arahan dari Dewan Komisaris, dan dalam menjalankan tugasnya melaksanakan segala keputusan yang telah ditetapkan oleh RUPS.
The Board of Directors has the function to manage the company’s interests and objectives of the company in the corporate governance structure. Directors are fully responsible for management of the Company for their input and guidance from the Board of Commissioners, and in their duty to implement all the decisions that have been set by the GMS.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berpedoman pada Anggaran Dasar perusahaan, peraturan perundangundangan yang berlaku, serta Board Manual. Secara umum, Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perusahaan yang sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peaturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perusahaan, dan Keputusan RUPS.
In performing its duties, the Board of Directors based on the company’s Articles of Association, the legislation in force, as well as the Board Manual. In general, the Board of Directors in charge of running all actions related to the management of the company in accordance with the aims and objectives of the company and representing companies both inside and outside the court on all matters and all the events with restrictions as set forth in law, the Articles of Association company, and decisions of GMS.
Ketentuan Acuan Secara umum, pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi mengacu pada: • Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang BUMN • Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas • Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN • Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN
Reference Conditions In general, the duties and functions of the Board of Directors refers to: • Law No. 19 Year 2013 on SOEs • Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company •
•
Government Regulation No. 45 Year 2005 on the Establishment, Management, Monitoring and Liquidation of SOEs Regulation of the Minister of SOE No. PER-01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
169
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Board Manual Direksi Dalam menjalankan tugasnya, Direksi berpedoman pada Board Manual yang menjadi petunjuk tatalaksana Direksi tentang tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami, dan dapat dijalankan dengan konsisten, sehingga dalam mencapai Visi dan Misi Perusahaan, dapat dijadikan sebagai acuan bagi Direksi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing,
Manual Board of Board of Directors In carrying out its duties, the Board of Directors based on the User Manual which is the management of the Board of Directors about the stages of activity in a structured, systematic, easy to understand, and can be run with a consistent, so in achieving the vision and mission of the Company, can be used as a reference for the Board of Directors in carrying out its duties respective respectively,
Board Manual ini dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas agar tercipta pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan, dan efisien. Board Manual diharapkan akan menjamin: 1. Semakin jelasnya tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris maupung hubungan kerja di antara Direksi dan Dewan Komisaris. 2. Semakin mudahnya bagi organ-organ di bawah Direksi dan organ-organ di bawah Dewan Komisaris untuk memahami tugas dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris maupun tugas dari organ-organ tersebut.
Board Manual is intended to explain the working relationship of Directors and the Board of Commissioners in performing the tasks in order to create the management of the company in a professional, transparent and efficient. Board Manual is expected to ensure: 1. The details of duties and responsibilities of the Board of Directors and the Board of Commissioners and the working relationship between the Board of Directors and Board of Commissioners. 2. The easier it is for organs under the Board of Directors and the organs under the Board of Commissioners to understand the duties and responsibilities of the Board of Directors and the Board of Commissioners and duties of these organs.
Aspek yang ditur dalam Board Manual terdiri dari: • Ketentuan Umum Direksi • Komposisi • Persyaratan • Masa Jabatan • Pengunduran Diri • Program Pengenalan • Program Pembelajaran Berkelanjutan Direksi • Kewajiban dan Kewenangan Direksi • Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi • Etika Jabatan • Pembagian Kerja • Rapat • Organ pendukung • Evaluasi Kinerja
Aspects set out in the Board Manual consists of: • General Conditions of the Board of Directors • Composition • Requirements • Length of service • Resignation • Recognition Program • Continuous Learning Program Directors • Duties and Authority of the Board of Directors • Disclosure and Confidentiality of Information • Ethics Position • Division of work • Meetings • Organ support • Performance evaluation
Kewajiban dan Kewenangan Direksi
Obligations and authority of the Board of Directors Obligations of Directors relating to the GMS 1. Delivering the Annual Report including the Financial Report to the GMS or approval and ratified 2. Provide an explanation to the GMS regarding the Annual Report 3. Performs decision taken by the GMS
Kewajiban Direksi berkaitan dengan RUPS 1. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan 2. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan 3. Menjalankan segala keputusan yang ditetapkan oleh RUPS Kewajiban Direksi berkaitan dengan Dewan Komisaris 1. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris 2. Menghadiri rapat undangan Dewan Komisaris 3. Meminta persetujuan Dewan Komisaris atas perbuatan-perbuatan tertentu yang oleh Anggaran Dasar ditentukan harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris
170
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Obligations relating to the Board of Directors of BOC 1. Provide an explanation about all the things asked or requested members of the Board of Commissioners 2. Attend meeting invited by the Board of Commissioners 3. Request approval from the Board of Commissioners on certain actions which by the Articles of Association determined to be approved by the Board of Commissioners
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Penyusunan Rencana Jangka Panjang 1. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP) dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan RUPS 2. Menyiapkan RJP yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
2. Prepare RJP which is a strategic plan that includes the goals and objectives to be achieved within a period of five (5) years.
3. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perusahaan dengan berdasarkan tanggapan tertulis Dewan Komisaris dan persetujuan RUPS
3. Prepare and determine the Company’s organizational blueprint based on the Board of Commissioners’ written response and approved by GMS.
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 1. Menyiapkan RKAP sebagai penjabaran tahunan dari RJP 2. RKAP sebagaimana dimaksud tersebut, sekurangkurangnya memuat: a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan Perusahaan dan program kerja/kegiatan;
Preparation of the Company’s Budget and Plan relating to the Long-term plan
Obligations relating to the Board of Directors of the Long Term Plan Preparation 1. Prepare on time the Company’s Long Term Plan (RJP) and amendments also submit them to the Board of Commissioners and the Shareholders to be approved by the GMS
b. Anggaran Perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerja/kegiatan; c. Proyeksi keuangan Perusahaan dan anak perusahaannya; dan d. Hal-hal lain yang memerlukan kepurusan RUPS
1. Prepare an annual Company’s Budget and Plan as a translation of the Long-term plan 2. Company’s Budget and Plan referred to it, at least the following: a. Mission, business objectives, the business strategy, the Company’s policy and work programs/ activities; b. The company detailed budget for any program budget work / activities; c. Financial projections of the Company and its subsidiaries; and d. Other things that need GMS decision.
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Pelaporan Keuangan Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
THE BOARD OF DIRECTORS OBLIGATIONS RELATING TO FINANCIAL REPORTING Develop financial report based on Financial Accounting Standards and handed over to the Public Accountants for auditing.
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Pengelolaan Manajemen Risiko 1. Direksi dalam setiap pengambilan keputusa/tindakan, harus mempertimbangkan risiko usaha 2. Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen rsiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG 3. Pelaksanaan program manajemen risiko dapat dilakukan dengan: a. Membentuk unit kerja tersendiri yang ada di bawah Direksi; atau b. Memberi penugasan kepada unit kerja yang ada dan relevan untuk menjalankan fungsi manajemen risiko 4. Direksi wajib menyampaikan profil manajemen risiko dan penanganannya bersamaan dengan laporan berkala Perusahaan
THE BOARD OF DIRECTORS OBLIGATIONS RELATING TO THE RISK MANAGEMENT 1. Board of Directors in every decision/action, should consider the business risks 2. The Board of Directors shall establish and implement risk programs corporate management in an integrated manner which is part of the GCG program 3. Implementation of a risk management program can be done by: a. Forming a separate working unit that is under the Board of Directors; or b. Assigning the existing and relevant work units and relevant to run the risk management function 4. The Board of Directors shall submit the risk management profile and handling together with periodic reports the Company
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Pengendalian Internal 1. Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan
The Board of Directors Obligations relating to Internal Control 1. The Board of Directors shall establish an effective system of internal control to secure investments and assets of the Company
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
171
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
2. Sistem pengendalian intern sebagaimana dimaksud tersebut, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian intern dalam Perusahaan yang dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari: b. Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk assessment), yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai pengelolaan risiko yang releval c. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penialaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap aset Perusahaan d. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku e. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap sistem pengendalian intern, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.
2. Internal control system referred to, among others, include the following: a. The Company’s internal control environment that is implemented with a disciplined and structured, consisting of: b. Assessment of business risk management (risk assessment), which is a process for identifying, analyzing, assessing risk management relevant
Kewajiban Direksi berkaitan dengan Tata Kelola Teknologi Informasi 1. Direksi harus menetapkan tatakelola teknologi informasi yang efektif 2. Direksi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelol ateknologi informasi secara periodik kepada Dewan Komisaris 3. Direksi wajib menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tatakelola teknologi informasi di Perusahaan
The Board of Directors Obligations relating to the Information Technology Governance 1. The Board of Directors shall establish effective information technology governance 2. The Board of Directors shall submit report on the implementation of the information Technology Governance periodically to the Board of Commissioners 3. The Board of Directors shall maintain and assess the quality of governance functions in the Company’s information technology
Kewajiban Direksi berkaitan dengan hal lainnya 1. Direksi menetapkan kebijakan-kebijakan operasional dan standard operasional baku (SOP) untuk proses bisnis inti (core business) perusahaan 2. Direksi menempatkan karyawan pada semua tingkatan jabatan sesuai dengan spesifikasi jabatan dan memiliki rencana suksesi untuk seluruh jabatan dalam Perusahaan 3. Direksi menetapkan siste/pedoman pengukuran dan penilaian kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (structural) yang diterapkan secara obyektif dan transparan 4. Direksi wajib memberikan respon terhadap usulan peluang bisnis yang berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan, penghematan, efisiensi perusahaan, pendayagunaan aset dan manfaat lainnya 5. Direksi merespon isu-isu terkini dari eksternal mengenai perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya, secara tepat waktu dan relevan 6. Direksi menetapkan target kinerja berdasarkan RKAP
THE BOARD OF DIRECTORS OBLIGATIONS RELATING TO OTHER MATTERS 1. The Board of Directors establishes operational policies and standard operational procedure (SOP) for the core business processes (core business) companies 2. The Board of Directors puts employees at all levels of office in accordance with the job specification and have a succession plan for all positions within the Company 3. The Board of Directors set system/guidelines for the measurement and assessment of performance units and positions within the organization (structural) that is applied objectively and transparently 4. The Board of Directors is obliged to provide a response to the proposal of the business opportunities that could potentially increase its income, savings, business efficiency, asset utilization and other benefits 5. The Board of Directors responds to the latest issues of the external business environment changes and problems, timely and relevant 6. The Board of Directors set performance targets by
172
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
c. Control activities, ie the actions undertaken within the control of the Company’s activities at every level and unit in the organizational structure of the company, among others regarding the authority, authorization, verification, reconciliation, assesment on job performance, job descriptions, and safety of the Company’s assets d. Information and communication system, which is a process of preparing the report on the activities of the operational, financial, and adherence and compliance with the legislation in force e. Monitoring, ie the process of assessment of the internal control system, including the internal audit function at every level and unit within the Company’s organizational structure so that it can be implemented optimally.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
dan diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub unit, dan jabatan di dalam organisasi (structural) di organisasi 7. Direksi melakukan analisis dan evaluasi terhadap capaian kinerja untuk jabatan/unit-unit di bawah Direksi dan tingkat Perusahaan 8. Direksi melaporkan pelaksanaan sistem manajemen kinerja kepada Dewan Komisaris 9. Direksi menyusun dan menyampaikan kepada RUPS tentang usulan insentif kinerja untuk Direksi 10. Direksi melaksanakan sistem peningkatan muru produk dan pelayanan 11. Direksi menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI dan Auditor eksternal (KAP dan BPK) 12. Direksi menetapkan mekanisme untuk menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan perjanjian dengan pihak ketiga 13. Direksi menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga 14. Direksi melakukan pelaksanaan hubungan dengan Pelanggan, Pemasok, Kreditur, dan Negara 15. Direksi melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya 16. Direksi mengevaluasi Perusahaan
kualitas
fungsi
Sekretaris
Wewenang Direksi 1. 2.
3.
4.
5.
6. 7.
Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan Mengatur Penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perusahan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan didalam dan diluar Pengadilan Mengatur ketentuan-ketentuan kepegawaian Perusahaan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, wajib mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemegang Saham Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun kepemilikan kekayaan Perusahaan, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perusahaan, serta mewakili Perusahaan didalam dan diluat pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
CBP and gradually lowered in level unit, sub-unit, and position in the organization (structural) in the organization 7. The Board of Directors conducts an analysis and evaluation of the gains for the post / units under the Directors and Company level 8. The Board of Directors reports on the implementation of performance management systems to BOC 9. The Board of Directors prepares and submits to the General Meeting of Shareholders of the performance incentive proposal to the Board of Directors 10. Board of Directors implements system improvement products and services quality 11. The Board of Directors follows up the results of the SPI and the external auditors (KAP and CPC) 12. The Board of Directors establishes a mechanism to maintain compliance with legislation and agreements with third parties 13. The Board of Directors runs the legislation in force and agreements with third parties 14. Board of Directors undertakes relationships with customers, suppliers, creditors, and the State 15. Board of Directors undertakes evaluation on the implementation of the decisions of the previous meeting 16. The Board of Directors evaluates the quality of Corporate Secretary THE BOARD OF DIRECTORS AUTHORITY 1. Assign policies Company management 2. Set the handover of Directors to one or several members of the Board of Directors to take decisions on behalf of the Board of Directors or to represent the Company in and out of court 3. Set the transfer of power to the Board of Directors of a Company or persons working either individually or jointly, or to others, to represent the company inside and outside the court 4. Set the terms of employment of the Company including the determination of salaries, pensions or retirement benefits and other income for the Company workers by the legislation in force, with the provisions of the determination of salaries, pensions or retirement benefits and other income for workers who exceed liabilities set of legislation, shall obtain prior written approval from Shareholders
5. To appoint and dismiss Company workers by employment regulations of the Company and the legislation in force 6. To appoint and dismiss Company Secretary 7. Perform any measures and other actions regarding the maintenance and ownership of the Company’s assets, bind the Company by other parties and/or other parties with the Company, as well as representing the Company in and out the court on all matters and events, with restrictions as set forth in the regulations legislation, CBP and/or decisions of GMS.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
173
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Susunan Direksi Sesuai dengan SK-101/MBU/06/2015 dan SK–94/ MBU/10/2014, jumlah anggota Direksi Perusahaan hingga 31 Desember 2015 adalah 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut: No.
Nama Name
Profil Perusahaan Company Profile
THE BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION In accordance with the SK-101/MBU/06/2015 and SK-94/ MBU/10/2014, the number of members of the Board of Directors of the Company until December 31, 2015 is 5 (five) members, including the following: Jabatan Position
Tanggal Pengangkatan Date of Appointment
1.
B. Didik Prasetyo
Direktur Utama President Director
23 Juni 2015 June 23, 2015
2.
M. Yana Aditya
Direktur Keuangan Finance Director
23 Juni 2015 June 23, 2015
3.
Agung Primanto Murdanoto
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director
3 Desember 2012 December 3, 2012
4.
Elka Wahyudi
Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Business Control and Risk Management Director
5 Mei 2015 May 5, 2015
5.
Djoko Retnadi
Direktur SDM dan Manajemen Aset Human Resources and Asset Management Director
30 April 2014 April 30, 2014
Pembagian Tugas Direksi Pembagian tugas untuk masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: No. 1.
Nama Name B. Didik Prasetyo
Jabatan Position Direktur Utama President Director
DISTRIBUTION OF DUTIES OF DIRECTORS The task of each member of the Board of Directors is as follows: Tugas Duty
Melaksanakan tugas dan wewenang Direktur khususnya dalam merencanakan, memimpin dan mengendalikan pengelolaan semua aset dan sumber daya Perusahaan yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan serta dijabarkan dalam Rencana Anggaran Perusahaan (RKAP) dalam rangka mencapai tujuan, visi, misi, serta sasaran kinerja perusahaan. Carry out the duties and authority of the Director especially in planning, directing and controlling the management of all the assets and resources of the Company set forth in the Long-Term Plan of the Company and described in the Company’s Budget Plan, in order to achieve the purpose, vision, mission and performance goals company.
2.
M. Yana Aditya
Direktur Keuangan Finance Director
Melaksanakan tugas dan wewenang Direktur khususnya dalam merencanakan, memimpin dan melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, pajak, akuntansi, aset, teknologi informasi, sesuai dengan Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan serta Rencana Anggaran Perusahaan (RKAP) dalam rangka mencapai tujuan, visi, misi, serta sasaran kinerja perusahaan. Carry out the duties and authority of the Director especially in planning, directing and conducting financial management, tax, accounting, assets, information technology, according to the Long-Term Plan Company and Company’s Budget Plan, in order to achieve the purpose, vision, mission, performance goals of the company.
3.
4.
174
Agung Primanto Murdanoto
Elka Wahyudi
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director
Melaksanakan tugas dan wewenang Direktur khususnya dalam mengelola kegiatan perencanaan pengembangan perusahaan dalam bentuk RJP, monitoring dan evaluasinya serta mengelola pengembangan usaha secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan, visi, misi, serta sasaran kinerja perusahaan.
Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Business Control and Risk Management Director
Melaksanakan tugas dan wewenang Direktur khususnya dalam mengendalikan usaha dan manajemen risiko sesuai dengan RJP dan RKAP dalam rangka mencapai tujuan, visi, misi serta sasaran kinerja perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Carry out the duties and authority of the Director, especially in managing the development planning activities of companies in the form of Long-Term Plan, monitoring and evaluation as well as managing business development effectively and efficiently in order to achieve the purpose, vision, mission, and objectives for the company’s performance.
Carry out the duties and authority of the Director especially in the control of business and risk management in accordance with Long-Term Plan and Company’s Budget Plan, in order to achieve the purpose, vision, mission and performance goals of the company.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No. 5.
Nama Name Djoko Retnadi
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Jabatan Position
Tugas Duty
Direktur SDM dan Manajemen Aset Human Resources and Asset Management Director
Melaksanakan tugas dan wewenang Direktur khususnya dalam merencanakan, memimpin dan melaksanakan kegiatan pengelolaan SDM dan umum, serta manajemen aset sesuai dengan RJP dan RKAP dalam rangka mencapai tujuan, visi, misi serta sasaran kinerja perusahaan. Carry out the duties and authority of the Director especially in planning, directing and implementing HR and general management activities, as well as asset management in accordance with Long-Term Plan and Company’s Budget Plan in order to achieve the purpose, vision, mission and performance goals of the company.
Program Pelatihan Direksi Dalam Board Manual, terdapat ketentuan terkait program pembelajaran yang merupakan program peningkatan kompetensi bagi setiap Direksi agar senantiasa sesuai dengan perkembangan kebutuhan Perusahaan dengan beberapa ketentuan antara lain: 1. Selama melaksanakan tugas setiap anggota Direksi mengikuti programa pembelajaran berkelanjutan 2. Setiap anggota Direksi dapat mengusulkan program pelatihan dan/atau seminar yang ingin diikutinya atau meminta saran bagi Sekretaris Perusahaan mengenai pelatihan dan/atau seminar yang tersedia termasuk biayanya. Jumlah biaya yang dibutuhkan harus disampaikan kepada Direktur Utama untuk alokasi dana di dalam anggaran 3. Sekretaris Perusahaan dapat memberi saran atas program pelatihan dan/atau seminar yang tersedia dan dapat dimasukan dalam program ini. Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk membuat laporan tentang pelaksanaan program dan laporan tersebut disampaikan kepada Direksi 4. Direksi menyusun rencana tahunan program pembelajaran berkelanjutan yang dimasukan dalam RKAP tahunan 5. Bagi setiap anggota Direksi yang telah selesai mengikuti suatu pelatihan dan/atau seminar, diharapkan untuk membagi informasi materi pelatihan dan/atau seminar (sharing knowledge) yang diterima tersebut kepada anggota Direksi yang lain.
BOARD OF DIRECTORS TRAINING PROGRAM In the Board Manual, there are provisions related learning program which is a program for improving the competence of each Board of Directors to be always in accordance with the development needs of the Company with several provisions, among others: 1. During the duty of each member of the Board of Directors following the continuous learning program 2. Each member of the Board of Directors may propose a program of training and/or seminars that would like to participate or ask for advice for the Corporate Secretary regarding the training and/or seminars available, including cost. Total expenses required to be submitted to the Director for the allocation of funds in the budget 3. The Corporate Secretary can give advice on the training and / or seminars available and can be included in this program. Furthermore, the Corporate Secretary is responsible for making a report on the implementation of the program and the report submitted to the Board of Directors 4. The Board of Directors draw up annual plans continued learning programs are included in the annual Company’s Budget Plan. 5. For each member of the Board of Directors who has completed any training and/or seminar, are expected to share the training materials information and/or seminar (sharing knowledge) to the other Board of Directors.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
175
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pelatihan Anggota Direksi Tahun 2015 Members of the Board of Directors Training Year 2015 No. 1.
Nama Name
Jabatan Position
M. Yana Aditya
Direktur Keuangan Finance Director
Program Pelatihan Training Program Bloomberg FX 15 Summit: “Hedging World Volatility” Dengan Tema Treasury Perusahaan: Panduan Mengenai Risiko Valuta Asing Peraturan dan Strategi Hedging. Bloomberg FX 15 Summit: “Hedging World Volatility” with the topic companys Treasury: Guidance About Rules of Foreign Exchange Risk and Hedging Strategy.
Acara Pelatihan Training Event Tanggal: 9 September 2015 Tempat: Grand Hyatt Jakarta Date: September 9, 2015 Location: Grand Hyatt Jakarta
2.
Agung Primanto Murdanoto
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director
Masa Depan Industri Gula di Jawa The future of Sugar Industry in Java
Tanggal: 10 September 2015 Tempat: IKAGI, Yogyakarta Date: September 10, 2015 Location: IKAGI, Yogyakarta
3.
Djoko Retnadi
Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resources & Asset Management Director
Executive Learning Forum APAC
Tanggal: 4 Agustus 2015 Tempat: Ruang Auditorium Lt. 6 PT RNI (Persero) Date: August 4, 2015 Location: Auditorium Room 6th floor PT RNI (Persero)
4.
Dandossi Matram*
Direktur Keuangan & SDM Finance & Human Resources Director
Assessment Centre Eselon 1
Tanggal: 19 Mei 2015 Tempat: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta Date: May 19, 2015 Location: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta
5.
Oki Jamhur Warnaen*
Direktur Operasional Operational Director
Assessment Centre Eselon 1
Tanggal: 19 Mei 2015 Tempat: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta Date: May 19, 2015 Location: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta
6.
Bambang Adi Sukarelawan*
Direktur SDM & Umum Human Resources & General Affairs Director
Assessment Centre Eselon 1
Tanggal: 19 Mei 2015 Tempat: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta Date: May 19, 2015 Location: Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta
* Per tanggal 22 Juni 2015 tidak menjabat sebagai anggota Direksi RNI
Pelaksanaan Tugas Direksi 2015 Sepanjang tahun 2015, Direksi telah melaksanakan program kerja yang menghasilkan beberapa keputusan antara lain: 1.
2.
Tim portal Financial Executive System Kementerian Badan Usaha Milik Negara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Pedoman pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris anak Perusahaan PT RNI (Persero)
3. Pedoman klasifikasi anak Perusahaan dalam kelompok usaha 4. Pedoman penetapan penghasilan Direksi, Komisaris/ Pengawas, dan Sekretaris Komisaris anak-anak Perusahaan
176
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Duties of Directors in 2015 Throughout 2015, the Board of Directors has implemented a work program which resulted in several decisions, among others: 1. Financial Executive Team portal System Ministry of State Owned Enterprise PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 2. Guidelines for the appointment of Board of Directors and Commissioners’ members of PT RNI (Persero)’s subsidiaries 3. Guidelines for the classification of its subsidiaries in a group effort 4. Guidelines to determine the income of the Board of Directors, Commissioners /Supervisors, and Commissioners’ Secretary of Subsidiaries
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Working Relationships Between The Board of Commissioners and The Board of Directors 1.
2.
3. 4.
5.
Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan maupun Anggaran Dasar Perusahaan. Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perusahaan. Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara tepat waktu dan lengkap. Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku
1. The Board of Commissioners honor function and role of the Board of Directors in managing the Company as has set in regulations Legislation and Articles of Association of the Company. 2. Respect the functioning of the Board of Directors and the role of the Board of Commissioners to conduct oversight and the provision of advice to policy management of the Company. 3. The Board of Commissioners is entitled access to the information The Company timely and complete. 4. The Board of Directors is responsible for ensure that information regarding the Company granted to the Board of Commissioners timely and complete. 5. The Board of Directors is responsible for submit reports required by the Council Commissioners regularly correspond with applicable regulations.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Financiai Relationship and Family Relationship of the Board of Commissioners’ and Directors’ Members Hubungan Keuangan dengan Financial relation with Nama Name
Komisaris Commissioner
Ya Yes
Tidak No
Direksi Director
Ya Yes
Tidak No
Hubungan Keluarga dengan Family relation with
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder Ya Yes
Tidak No
Komisaris Commissioner
Ya Yes
Tidak No
Direksi Director
Ya Yes
Tidak No
Pemegang Saham Pengendali Controlling Shareholder Ya Yes
Tidak No
Mirzawan PDN
-
v
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Junio Jahja
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Ainun Naim
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Suripto
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Aditya Dhanwantara
-
V
-
v
-
v
-
v
-
v
-
v
B. Didik Prasetyo
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
M. Yana Aditya
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Agung Primanto Murdanoto
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Elka Wahyudi
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
Djoko Retnadi
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
-
V
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
177
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
KEBIJAKAN REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Remuneration Policy of Board of Commissioners and Directors Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration of the Board of Commissioners
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris Renumerasi Anggota Dewan Komisaris PT RNI (Persero) diusulkan pada saat RUPS, dengan tetap memperhatikan kemampuan Perusahaan, untuk kemudian ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penetapan dilakukan pada saat Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2015 dan ditegaskan kembali pada Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2014 yang besarnya dihitung berdasarkan prosentase antara Presiden Komisaris dan Anggota Komisaris.
Procedure Determination of Remuneration of the Board of Commissioners Remuneration of Board of Commissioners of PT RNI (Persero) was proposed at the time of the GMS, with due regard to the ability of the company, to be prescribed the General Meeting of Shareholders (GMS). Determination was made during Ratification of the Company’s Budget Plan in 2015 and reaffirmed Endorsement Financial Report for Fiscal Year 2014 amount is calculated based on the percentage between the Chairman and Members Commissioner.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Struktur remunerasi anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Structure Remuneration of the Board of Commissioners The structure of the remuneration of members of the Board Commissioners for 2015 is as follows:
Tabel Remunerasi Dewan Komisaris Per Bulan (Dalam Rupiah) Table Remuneration of the Board of Commissioners Per Month (In Rupiah) Nama Name
Jabatan Position
Gaji Salary
Transport Transportation
Perumahan Housing
Jumlah Total
Mirzawan P.D.N.
Komisaris Utama President Director
40.200.000
8.040.000
-
48.240.000
Ainun Naim
Komisaris Commissioner
36.200.000
7.240.000
-
43.440.000
Junino Jahja
Komisaris Commissioner
36.200.000
7.240.000
-
43.440.000
Suripto
Komisaris Commissioner
36.200.000
7.240.000
-
43.440.000
Aditya Dhanwantara
Komisaris Commissioner
36.200.000
7.240.000
-
43.440.000
Remunerasi anggota Dewan Komisaris terdiri dari: 1. Honorarium per bulan 2. Tunjangan Transportasi
178
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Remuneration for the Board of Commissioners consists of: 1. Honorarium per month 2. Transportation Allowances
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Remunerasi Direksi
REMUNERATION OF BOARD OF DIRECTORS
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi Remunerasi anggota Direksi ditetapkan berdasarkan usulan konsultan independen, untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris dan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Procedure Determination of Remuneration of Directors Remuneration of the Board of Directors’ members is set based on the recommendation of independent consultant, henceforth submitted to the Board of Commissioners and discussed in the General Meeting of Shareholders.
Konsultasi Independen Independent Consultant Konsultan Independen melakukan kajian remunerasi, selanjutnya menyusun rekomendasi dan mengusulkan remunerasi anggota Komisaris dan Direksi Independent consultants conduct analysis on remuneration, make recommendations and propose renumeration for members of BoC and BoD.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Membahas usulan berdasarkan kajian konsultan independen serta mengusulkan kepada RUPS Discuss recommendation based on analysis of independent consultant and propose renumeration for members of BoD to GMS
RUPS GMS
Menetapkan remunerasi anggota Dewan Direksi Determine renumeration for member of BoD Pengesahan Remunerasi Komisaris & Direksi
Endorsment of Remuneration for Commissioners and Directors
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
179
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Struktur Remunerasi Direksi Struktur remunerasi anggota Direksi untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan Company Profile
Remuneration Structure of Directors Remuneration structure of the Board of Directors on 2015 is as follows:
Tabel Remunerasi Direksi (Dalam Rupiah) Remuneration of Directors Table (In Rupiah) Nama Name
Jabatan Position
Gaji Salary
Transport Transportation
Perumahan Housing
Jumlah Total
B. Didik Prasetyo
Direktur Utama President Director
89.500.000
-
27.500.000
117.000.000
M. Yana Aditya
Direktur Keuangan Finance Director
80.550.000
-
27.500.000
108.050.000
Agung P. Murdanoto
Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director
80.550.000
-
27.500.000
108.050.000
Elka Wahyudi
Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Control & Risk Management Director
80.550.000
-
27.500.000
108.050.000
Djoko Retnadi
Direktur SDM & Manajemen Aset HR & Asset Management Director
80.550.000
-
27.500.000
108.050.000
Penghasilan anggota Direksi terdiri dari: 1. Gaji/Honorarium per bulan Besaran gaji/honorarium anggota Direksi ditetapkan dengan komposisi sebagai berikut: Faktor Jabatan Direktur Utama : 100% Faktor Jabatan Direktur : 90% dari Direktur Utama 2. Tunjangan Terdiri dari: Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan Tunjangan Perumahan diberikan bulanan sebesar 30% dari Gaji/Honorarium dengan ketentuan paling banyak Rp27.500.000 Asuransi Santunan Purna Jabatan dengan premi per tahun maksimum 25% dari Gaji/Honorarium setahun, yang dianggarkan dalam RKAP dan ditetapkan oleh RUPS Tunjangan pakaian, sesuai yang dianggarkan dalam RKAP Tunjangan Cuti Tahunan diberikan setiap tahun sebanyak 1 (satu) kali Gaji/Honorarium, setelah Direksi bekerja selama minimal 6 (enam) bulan berturut-turut 3. Fasilitas Diberikan sesuai dengna kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan Fasilitas kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas beserta pemeliharaan dan operasionalnya Fasilitas kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/perbuatan untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan
• • • • • • •
• • • •
180
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Earnings of the Board of Directors consist of: 1. Salary/Honorary per month The amount of salary/honorary of the Board of Directors determined by the following composition: President Director Position Factors: 100% Director Position Factor: 90% from President Director 2. Allowance Consist of: • Religious Holiday Allowance, maximum of 1 (one) time salary/honorary by observing the Company’s ability • Housing allowance which given monthly as much as 30% of salary/honorary to the provisions at most of Rp27,500,000 • Full Compensation Position Insurance with yearly premium at maximum of 25% of salary/honorary in a year, budgeted in CBP and confirmed by the GMS • Clothing allowance, according the budgeted in CBP • Annual Leave allowance which given every year as much as 1 (one) time of Salary/Honorary, after the Board of Directors work for at least 6 (six) months consecutively. 3. Facility • Given in accordance with the Company’s financial condition and ability • Vehicle facilities for Board of Directors as much as 1 (one) unit of official vehicle as well as maintenance and operations • Health facilities in accordance with the Company’s applicable provisions • Legal assistance facilities in case of any act for and on behalf of the positions related to the Company’s business activities
• •
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
4. Tantiem/ Insentif Jumlahnya ditetapkan sesuai RUPS yang disesuaikan dengan pencapaian KPI dan tingkat kesehatan Perusahaan.
4. Bonus / Incentive The amount is determined in accordance to GMS which adapted to the achievement of Internal Audit Committee and the Company’s health level.
Indikator Penetapan Remunerasi Direksi
Determination Indicators of Remuneration of Directors Determination of the remuneration of Directors refers to the assessment of Internal Audit Committee with the formulation of strategic objectives and the target, the size of the achievement, and strategic initiatives that include: a. Rating Aspects Assessment aspects including strategies/initiatives such as: • Finance and Market • Customer Focused • Product and process effectiveness • Leadership, Governance and Social Responsibility
Penetapan remunerasi Direksi mengacu kepada penilaian KPI dengan rumusan strategic objectives serta target, ukuran pencapaian, dan strategic initiatives yang meliputi: a. Aspek Penilaian Aspek penilaian meliputi strategi/inisiatif yaitu:
• • • •
Keuangan dan Pasar Fokus Pelanggan Efektivitas Produk dan Proses Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan b. Indikator Penilaian Setiap aspek ditetapkan indikator-indikator yang dinilai, dalam penetapannya sedapat mungkin agar dihindari penilaian ganda. c. Bobot Pemberian bobot dimaksud untuk menunjukan besarnya peranan indikator terhadap hasil akhir KPU dan bobot tersebut diberikan kepada masing-masing indikator Dalam perhitungan KPI, selain harus menetapkan bobot, nilai capaian juga harus tentukan. Nilai capaian adalah suatu nilai pencapaian target, sedangkan nilai KPI adalah nilai yang diberikan kepada setiap indikator berdasarkan penilaian bobot dengan nilai capaian. Nilai KPI akhir adalah penjumlahan seluruh nilai KPI dari masing-masing indikator dan nilai tersebut merupakan nilai akhir dalam menentukan kinerja manajemen dalam suatu periode tahun anggaran yang ditetapkan.
b. Assessment Indicator Indicators are determined on every aspect that are assessed, in their determination intended to avoid multiple judgments as good as possible. c. Weight Giving weight intended to show the role of indicators on the final outcome of KPU and the weight is given to each indicators In KPI’s calculation, in addition to assign credit, achievement grades also must be specified. Performance rate is an achievement of the target value, meanwhile the value of KPI is the value given to each indicators based on the judgment credit with achievement value. KPI’s value is the sum of KPI’s all final value from each indicators and that value is the final value in determining the management performance within a specified period of the fiscal year.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
181
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Hubungan Check and Balances Antara Dewan Komisaris dan Direksi Checks and Balances Relationship Between the Board of Commissioners and Board of Directors Hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai dengan fungsi masing-masing, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama: 1. Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang yang tercermin pada: a. Tercapainya Corporate Plan sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham b. Terlaksananya dengan baik pengendalian intern dan manajemen risiko c. Tercapaianya imbal hasil (return) yang wajar bagi Pemegang Saham d. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar e. Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaran organisasi Perusahaan f. Terpenuhinya pelaksanaan GCG
The working relationship of the Board of Commissioners and Directors is the relationship of checks and balances in order to achieve the Company’s objectives. In connection with this matter, in accordance with their respective functions, the Board of Commissioners and Board of Directors have a strong commitment to together: 1. Pursue the Company’s goal to achieve continuity of the Company’s business in the long term, reflected in:
2.
2. Agree on things below to support the achievement of the vision and mission and strategy of the Company a. Target businesses, strategy, plans and long-term work plan and annual budget b. Policies to comply with legislation and the Articles of Association c. Policy and the Company’s performance assessment methods, units in the organization of the Company and its personnel d. The organizational structure of the Company at the executive level that supports the achievement of the Company’s business objectives
Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta strategi Perusahaan a. Sasaran usaha, strategi, rencana jangka panjang maupun rencana kerja dan anggaran tahunan b. Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundangundangan dan Anggaran Dasar Perusahaan c. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Perusahaan, unit-unit dalam organisasi Perusahaan dan personalianya d. Struktur organisasi Perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapaianya sasaran usaha Perusahaan
182
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
a.
Achieving Corporate Plan as expected by shareholders b. Effective and efficient implementation of internal control and risk management c. Achieving the reasonable return for Shareholders d. Protecting the interests of stakeholders fairly e. Implementing leadership succession and management continuity throughout the Company’s organization f. The fulfillment of the implementation of GCG
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ASSESSMENT TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Assesment Of The Board Of Commissioners And Directors Assessment Komisaris
terhadap
Kinerja
Dewan
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. RUPS wajib menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) Dewan Komisaris berdasarkan usulan dari Dewan Komisaris yang bersangkutan 2. Indikator Pencapaian Kinerja merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasehat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau Anggaran Dasar 3. Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham
ASSESSMENT OF THE PERFORMANCE OF THE BOARD of COMMISSIONERS Performance assessment of the Board of Commissioners is taken with the following stages: 1. The GMS shall determine Key Performance Indicators of the Board of Commissioners based on the proposal of the concerning Board of Commissioners 2. Key Performance Indicators is an assessment of the successful implementation of tasks and supervisory responsibilities and provision of advice by the Board of Commissioners in accordance with the provisions legislation and/or Articles of Association 3. The Board of Commissioners must submit reports quarterly on the implementation development of Performance Achievement indicators to Shareholders
Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 2015 dengan Nomor: 02/KEP.PS/RNI.01/I/2015, telah ditetapkan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris 2015 yang terdiri dari: 1. Aspek Pengawasan Pasif yang mencakup ketepatan waktu hasil reviu Laporan Hasil Pemeriksaan Audit Intern, ketepatan waktu hasil reviu Laporan Keuangan, hasil penilaian self assessment GCG, ketepatan waktu Laporan Kepatuhan 2. Aspek Pengawasan Aktif yang mencakup jumlah rapat, jumlah kehadiran, jumlah kajian dan ketepatan waktu kajian yang dilakukan oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris 3. Aspek Kinerja Perusahaan yang mencakup laba bersih
Based on the minutes of General Meeting of Shareholders held on January 22, 2015 Number: 02/KEP. PS / RNI.01/I/2015, Key Performance Indicators (KPI) of Board of Commissioners 2015 has been set which consists of:
Hasil kinerja berdasarkan KPI terkait aspek pengawasan Dewan Komisaris baik pasif dan aktif mengacu kepada penilaian GCG Dewan Komisaris dan untuk aspek kinerja mengacu kepada KPI PT RNI (Persero). Adapun hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The performance result based on KPI concerning the supervisory aspect of the Board of Commissioners both passive and active referring to the GCG assessment of the Board of Commissioners and for performance aspect referring to KPI of PT RNI (Persero). The result of the Board of Commissioners’ performance assessment is as follows:
1. Aspects of Passive Supervision that includes timeliness of review results on Report of Internal Audit Investigation, timeliness of the review results on Financial Statements, GCG self assesstment result, timeliness of Compliance Report 2. Aspects of Active Supervision that includes a number of meetings, number of attendance, number of studies and timeliness study conducted by committees under the Board of Commissioners 3. Aspects of the Company’s Performance includes net income
Capaian Tahun 2015 Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Assessment Aspect/Indicator/Parameter
Bobot Credit
Achievement 2015 % Capaian
Skor Score
% Achievement
Penjelasan Explanation
1.
Dewan Komisaris The Board of Commissioners
35,00
30,96
88,45
Sangat Baik
2.
Keuangan dan Pasar Financial and Market
45,00
21,68
21,68
-
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
183
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Assessment terhadap Kinerja Direksi Kinerja Direksi dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan tugas dan kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat/arahan Pemegang Saham. Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 22 Januari 2015 dengan Nomor: 02/KEP.PS/RNI.01/I/2015, telah ditetapkan Key Performance Indicators (KPI) Direksi Tahun 2015 yang tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2015 antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham. Adapun KPI yang disusun menggunakan kerangka KPKU berdasarkan Pedoman Penentuan KPI pada BUMN (Surat Sekretaris BUMN No. S-08/S.MBU/2013 Lampiran I tanggal 16 Januari 2013) dan hasil kinerja untuk tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Profil Perusahaan Company Profile
ASSESSMENT OF THE PERFORMANCE OF THE BOARD OF DIRECTORS Directors’ performance is evaluated by Shareholder in the GMS. In general, the performance of the Board of Directors is determined by the task and obligations included in the regulations applicable legislation and Articles of Association of the Company and mandate / landing Shareholders. Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders held on January 22, 2015 Number: 02/ KEP. PS/ RNI.01/I/2015, has been set Key Performance Indicators (KPI) of the Board of Directors 2015 as stipulated in the Management Contract 2015 between the Board of Directors and Commissioners with Shareholder. KPI is compiled by using KPKU framework based on KPI Determination Guideline for SOEs (SOE Secretary Letter No. S-08/S.MBU/2013 Appendix I dated January 16, 2013) and the performance result in 2015 are as follows:
Capaian Tahun 2015 Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Assessment Aspect/Indicator/Parameter
Bobot Credit
Achievement 2015 % Capaian
Skor Score
% Achievement
1.
Keuangan dan Pasar Financial and Market
45,00
21,68
88,45
2.
Fokus Pelanggan Customer Focus
10,00
10,00
10,00
3.
Efektivitas Produk dan Proses Product and Process Effectiveness
10,00
9,07
9,07
4.
Fokus Tenaga Kerja Workforce Focus
10,00
8,49
8,49
5.
Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan Leadership, Corporate Governance and Social Responsibilities
25,00
21,21
21,21
Jumlah Total
100,00
100,00
70,45
184
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
RAPAT DEWAN KOMISARIS, DIREKSI DAN GABUNGAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI
Meeting Of The Board Of Commissioners, Directors, And Joint Of The Board Of Commissioners, Directors
Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulannya, dan dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Rapat Dewan Komisaris dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris dan dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris untuk melakukan pencatatan risalah rapat. Apabila dipandang perlu, Rapat Dewan Komisaris dapat diperluas dengan mengundang anggita Direksi, Sekretaris Perusahaan, Komite-komite Dewan Komisaris atau undangan lainnya.
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat dengan rincian sebagai berikut:
Meetings of the Board of Commissioners
Meetings of the Board of Commissioners are held periodically, at least once in a month, and in those meetings, the Board of Commissioners may invite the Board of Directors. The Board of Commissioners’ meeting was attended by Commissioners and assisted by Secretary of the Board of Commissioners to write minutes of meetings. If considered necessary, the Board of Commissioners’ meeting can be expanded by inviting the Board of Directors, Corporate Secretary, Committees of the Board Commissioner or other invitation. Throughout 2015, the BOC has carried out meetings with details as following:
Rapat Gabungan Komisaris, Direksi, SPI Tahun 2015 Joint Meeting of the Board of Commissioners, Directors, SPI Year 2015
No. 1.
Tanggal
Nama
Date
Selasa/ 13 Januari 2015 Tuesday/ January 13, 2015
Agenda Agenda
Name
1. 2. 3.
Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner
Mirzawan PDN (Komisaris Utama)
President Commissioner
Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner
4.
Junino Jahja (Komisaris)
5.
Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris)
6. 7. 8. 9.
Commissioner
1. 2. 3. 4.
Persiapan RUPS RKAP 2015 Permohonan Penyertaan Modal Negara Laporan Pengelolaan Manajemen Risiko Lain-lain
1. Preparation GMS Company’s Budget Plan of 2015 2. Request the State Capital Investment 3. Report of Risk Management 4. Others
Board of Commissioners Secretary
Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko)
Risk Management Committee
Hermono Budhisantoso (Komite Audit)
Audit Committee
Fuad Rakhman (Komite Audit)
Audit Committee
Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee
10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
185
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No. 2.
Tanggal
Nama
Date
Selasa/ 20 Januari 2015 Tuesday/ January 20, 2015
Name
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
3.
Selasa/ 24 Februari 2015 Tuesday/ February 24, 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
186
Laporan Manajemen Management Report
Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner Mirzawan PDN (Komisaris) Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Ismed Hasan Putro (Dirut RNI) President Director of RNI Dandosi Matram (Direktur Keuangan dan Asset) Finance and Asset Director Bambang Adi Sukarelawan (Direktur SDM dan Umum) HR & General Affair Director Oki Jamhur Warnaen (Direktur Operasional) Operational Director Djoko Retnadi (Direktur Strategi Bisnis & Inovasi) Business Strategy and Innovation Director Dwi Usmanto (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Hermono (Komite Audit) Audit Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff Zainal MR (Dir. Keuangan RW II) Finance Director RW II MZ. Abidin (Dirkeu RW II) Finance Director RW II Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner Mirzawan PDN (Komisaris) Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda 1. Persiapan RUPS RKAP 2015 2. Lain-lain 1. Preparation GMS Company’s Budget Plan of 2015 2. Others
1. Kinerja Bulan Januari 2015 2. Progres Audit 2014 3. Lain-lain 1. Performance of January 2015 2. Audit Progress 2014 3. Others
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No. 4.
5.
6.
Tanggal
Nama
Date
Selasa/ 17 Maret 2015 Tuesday/ March 17, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Name
1.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Agenda Agenda
Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Mirzawan PDN (Komisaris) Commissioner 3. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 4. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. Laporan BPK Mengenai Evaluasi Pemeriksaan Keuangan 2. Laporan BPK Mengenai Evaluasi Pemeriksaan Keuangan 3. Laporan Keuangan Audit dari KAP 4. Lain-lain
Selasa/ 24 Maret 2015 Tuesday/ March 24, 2015
1.
Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Mirzawan PDN (Komisaris) Commissioner 3. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 4. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Ismed Hasan Putro (Dirut RNI) President Director of RNI 7. Dandosi Matram (Direktur Keuangan dan Asset) Finance and Asset Director 8. Bambang Adi Sukarelawan (Direktur SDM dan Umum) HR & General Affair Director 9. Oki Jamhur Warnaen (Direktur Operasional) Operational Director 10. Djoko Retnadi (Direktur Strategi Bisnis & Inovasi) Business Strategy and Innovation Director 11. Dwi Usmanto (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary 12. Rudy Hartono (Strategi Bisnis dan Inovasi) Business Strategy and Innovation 13. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 14. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 15. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff 16. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee
1. Laporan Manajemen sd Bulan Februari 2015 2. Lain-lain
Selasa/ 14 April 2015 Tuesday/ April 14, 2015
1.
1. Persiapan RUPS Audit 2. Pembahasan Tanggapan Dekom terhadap LaporanManajemen Tahun 2014 3. Lain-lain
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. The BPK report Regarding Evaluation Audit 2. The BPK report Regarding Evaluation Audit 3. Financial Statement Audit from Public Accountant 4. Others
1. Management Report until February 2015 2. Others
1. Preparation of Audit GMS 2. Discussion on the Feedback of the Board of Commissioners on the Management Report 2014 3. Others
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
187
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No. 7
Laporan Manajemen Management Report
Tanggal
Nama
Date
Selasa / 28 April 2015 Tuesday/ April 28, 2015
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda
Name
1.
Soeparto (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Mirzawan PDN (Komisaris) Commissioner 3. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 4. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Ismed Hasan Putro (Dirut RNI) President Director of RNI 7. Dandosi Matram (Direktur Keuangan dan Asset) Finance and Asset Director 8. Bambang Adi Sukarelawan (Direktur SDM dan Umum) HR & General Affair Director 9. Oki Jamhur Warnaen (Direktur Operasional) Operational Director 10. Djoko Retnadi (Direktur Strategi Bisnis & Inovasi) Business Strategy and Innovation Director 11. Dwi Usmanto (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary 12. Rudy Hartono (SM)
1. Laporan Manajemen sd Triwulan I tahun 2015 2. Kajian Awal (Desk Study) Rencana Operasi Pengelolaan lahan PG Subang 3. Permohonan Tanggapan Tertulis (Rekomendasi) atas Rencana Likuidasi PT Rajawali Tanjungsari Enjineering (PT RTE) 4. Permohonan Rekomendasi Tambahan Modal pada PT Perkebunan Mitra Ogan 5. Audit Terhadap Dana Talangan PT RNI di BPPG – PTPN XIV 6. Audit tehadap Tagihan Supplier BPPG-PTPN XIV 1. Management Report until First Quarter 2015 2. Preliminary Assessment (Desk Study) for the plan of operation management PG Subang 3. Application Written Response (Recommended) on the Proposed Liquidation PT Rajawali Tanjungsari Enjineering (PT RTE) 4. Recommendations Request on Additional Capital in PT Perkebunan Mitra Ogan 5. Audit Against Bailout RNI in BPPG - PTPN XIV 6. Audit bill ap - PTPN Supplier BPPG XIV
13. Giri H (RBI) 14. Sagita H (SPI) 15. Emmi M (Keuangan & AKT) 16. M Najib (PPA) 17.
AriefS (SDM & Umum) HR & General Affair Director 18. Istiyo Wicaksono (OPS) 19. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 8
Selasa/ 5 Mei 2015 Tuesday/May 5, 2015
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary
1.
1. Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. 2.
2. 3. 4. 5.
9
188
Rabu/ 13 Mei 2015 Wednesday/ May 13, 2015
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Pembahasan Pemilihan Plt. Direktur Utama PT RNI 2. Lain-lain 1. 2.
3. 4. 1. 2. 3. 4.
Discussion of the Election of The temporary President Directors PT RNI Other
Pembahasan Rencana Pelaksanaan Assesment Pembahasan Pengajuan KKPE Tebu MT 2015/2016 Pembahasan Rencana IPO PT Phapros Tbk Proposal Rencana kerjasama Operasi pengelolaan PG Subang Discussion of the Implementation Assesment Plan Discussion Filing KKPE Cane MT 2015/2016 Discussion Plans IPO PT Phapros Tbk Proposal Plan of joint management operation of PG Subang
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No. 10
11
Tanggal
Selasa/ 11 Juni 2015 Tuesday/ June 11, 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Nama
Date
Selasa/ 26 Mei 2015 Tuesday/May 26, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Agenda Agenda
Name
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Dandosi Matram (Direktur Keuangan dan Asset) Finance and Asset Director 8. Bambang Adi Sukarelawan (Direktur SDM dan Umum) HR & General Affair Director 8. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 9. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 10. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 11. Djoko Retnadi (Plt. Direktur Utama RNI & Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi) Executor of RNI’s President Director & Business Strategy and Innovation Director 12. Oki Jamhur Warnaen (Direktur Operasional) Operational Director 13. Dwi Usmanto (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary 14. Istiyowicaksono 15. Emmi M (Keuangan) Finance 16. Edwin E. Lubis (Komite MR) Risk Management Committee 18. Rudy Hartono (Strategi Bisnis) Business Strategy
Pembahasan Kinerja Konsolidasi PT RNI sd April 2015 2. Pembahasan rencana kerjasama operasi pengelolaan PG Subang 3. Perkembangan Unit Rajawali Mart per 31 Maret 2015 4. Pembahasan Desk Study rencana pelepasan saham RNI di PTP Mitra Ogan 5. Lain-lain
1. Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1.
1.
1. 2. 3. 4. 5.
2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
Discussion of Performance Consolidation of PT RNI until April 2015 Discussion of the joint operations plan PG management Subang Development of Rajawali Mart unit at March 31, 2015 Discussion of the Desk Study plan to release RNI shares in PTP Mitra Ogan Others
Usulan Pelaksana tugas Direktur Utama PT Rajawali II Permohonan pendampingan dalam pelaksanaan KSO PT Rajawali II Usulan Pelaksana tugas Direktur Utama PT Rajawali Citramas Lain-lain Proposed Executing tasks Managing Director of PT Rajawali II The application for assistance in KSO implementation of PT Rajawali II Proposed Executing the Managing Director task of PT Rajawali Citramass Others
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
189
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No. 12
13
Tanggal
Selasa/ 11 Agustus 2015 Tuesday/ August 11, 2015
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Edwin E. Lubis (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. Laporan Manajemen s.d Mei 2015 2. Keanggotaan dalam Dewan Pertimbangan Jabatan Pimpinan 3. Timeline Rekomendasi hasil pemeriksaan BPK 4. Usulan Pengangkatan Sekretaris Korporasi PT RNI (Persero) 5. Surat aspirasi karyawan mengenai DAPEN
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary B. Didik Prasetyo (Direktur Utama) President Director Elka Wahyudi (Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko) Business Control & Risk Management Director Agung P Murdanoto (Direktur Pengembangan Usaha & Investasi) Business Development & Investment Director Djoko Retnadi (Direktur SDM & Manajemen Aset) Human Resources & Asset Management Director M. Yana Aditya (Direktur Keuangan) Finance Director Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff Erlangga Tri (GH AKT RNI) GH AKT RNI
1. Review Laporan Kinerja s.d Juni/Juli 2015 2. Lain-lain
2. 3. 4.
6. 7. 8. 9. Selasa/ 25 Agustus 2015 Tuesday/ August 25, 2015
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
190
Agenda Agenda
Name
5.
14
Profil Perusahaan Company Profile
Nama
Date
Kamis/ 2 Juli 2015 Thursday/ July 2, 2015
Laporan Manajemen Management Report
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1. 2. 3. 4. 5.
2. 3.
Management Report until May 2015 Membership in the Advisory Council Leadership Position Timeline of Recommendation results of BPK Proposed Appointment of Corporate Secretary PT RNI (Persero) Letter aspirations of employees of the Pension Fund
Review Kinerja RNI sampai dengan bulan Juni 2015 Penunjukan KAP untuk Audit kinerja tahun 2015 Lain-lain
1. Performance Review TNI until June 2015 2. Appointment of Audit Firm’s performance in 2015 3. Others
1. Performance Report Review unitil June/July 2015 2. Others
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No. 15
Tanggal 1. 2. 3. 4.
6. 7. 8. 9.
17
18
Agenda Agenda
Name
5.
16
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Nama
Date
Selasa/ 8 Sepetember 2015 Tuesday/ September 8, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. 2. 3. 1.
Finalization of the Board of Commissioners’ Report to Shareholders About the Performance of PT RNI for Semester I Period 2015 2. Finalization of the Board of Commissioners’ response to proposals of the Board of Directors of PT Mitra Kerinci 3. Others
Selasa/ 22 September 2015 Tuesday/ September 22, 2015
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 7. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 8. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 9. Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. 2.
Selasa/ 6 Oktober 2015 Tuesday/ October 6, 2015
1.
1.
Kamis, 1 Oktober 2015 Thursday/ October 1, 2015
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 6. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 7. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 8. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 9. Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Finalisasi Laporan Dewan Komisaris ke Pemegang Saham Tentang Kinerja PT RNI Periode Semester I 2015 Finalisasi Tanggapan Dewan Komisaris tentang usulan Direksi PT Mitra Kerinci Lain-lain
3. 4.
Kinerja s/d Agustus 2015 Rencana pengembangan talent pool & Career Path Calon Direksi Anak Perusahaan RNI Group Kondisi PT Rajawali Nusindo & PT Phapros Lain-lain
1. 2.
Performance until August 2015 The development plan of the talent pool & Career Path Candidates for the Board of Directors Subsidiary RNI Group 3. Update about PT Rajawali Nusindo & PT Phapros 4. Others
2. 3. 4.
Finalisasi hasil wawancara Calon Direktur PT Mitra Kerinci Pengembangan SPI untuk Early Warning System (ref Piagam Audit-Komdit RNI) Finalisasi rencana kunjungan komite ke Cirebon Lain-lain
1.
Finalization of the interview Candidate Director of PT Mitra Kerinci 2. SPI development for Early Warning System (ref Piagam Audit-Komdit RNI) 3. Finalization of the committee’s visit plan to Cirebon 4. Others
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Yosdian Adi P.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
191
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No. 19
Tanggal 1. 2. 3. 4.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
192
Selasa/ 17 November 2015 Tuesday/ November 17, 2015
Agenda Agenda
Name
5.
20
Profil Perusahaan Company Profile
Nama
Date
Selasa/ 27 Oktober 2015 Tuesday/ October 27, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Aditya Dhanwantara (komisaris) Commissioner B. Didik Prasetyo (Direktur Utama) President Director Elka Wahyudi (Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko) Business Control & Risk Management Director Agung P Murdanoto (Direktur pengembangan usaha & Investasi) Business Development & Investment Director Djoko Retnadi (Direktur SDM & Manajemen Aset) Human Resources & Asset Management Director M. Yana Aditya (Direktur Keuangan) Finance Director Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Aditya Dhanwantara (Komisaris) Commissioner 6. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 11. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1. Kinerja s/d Bulan September 2015 2. Draft RKAP Tahun 2016 3. Hasil Kunjungan ke PT PG Rajawali II 4. Hasil Kunjungan ke PT Mitra Kerinci 5. Lain-lain 1. Performance until September 2015 2. CBP Draft 2016 3. Visit Report to PT PG Rajawali II 4. Visit Report to PT Mitra Kerinci 5. Others
1. 2. 3.
4. 1.
Usulan Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Pembahasan Surat-Surat Direksi Finalisasi: - Charter Manajemen Risiko - Rekomendasi Komite tentang HPP - Surat Direksi tentang EWS Lain-lain
Proposed Board of Directors and Board of Commissioners of the subsidiary 2. Discussion on the Board of Directors’ Letters 3. Finalization of: - Risk Management Charter - Committee recommendations about HPP - Letter of the Board of Directors concerning EWS 4. Others
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No. 21
Tanggal 1. 2. 3. 4.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Selasa/ 8 Desember 2015 Tuesday/ December 8, 2015
Agenda Agenda
Name
5.
22
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Nama
Date
Selasa/ 24 November 2015 Tuesday/ November 24, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
1.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Aditya Dhanwantara (komisaris) Commissioner B. Didik Prasetyo (Direktur Utama) President Director Elka Wahyudi (Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko) Business Control & Risk Management Director Agung P Murdanoto (Direktur pengembangan usaha & Investasi) Business Development & Investment Director Djoko Retnadi (Direktur SDM & Manajemen Aset) Human Resources & Asset Management Director M. Yana Aditya (Direktur Keuangan) Finance Director Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff Edwin E. Lubis (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary Rahmat Hidayat (GH Pengendalian Usaha) Business Control GH
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner 2. Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner 3. Junino Jahja (Komisaris) Commissioner 4. Suripto (Komisaris) Commissioner 5. Aditya Dhanwantara (Komisaris) Commissioner 6. Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary 7. Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee 8. Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee 9. Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 10. Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee 11. Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff
1. Kinerja s/d Bulan Oktober 2015 2. Lain-lain 1. Performance until October 2015 2. Others
Agenda 1 1. Laporan Pertemuan dengan BPKP oleh sekretaris Dewan Komisaris dan Komite 2. Laporan Kunjungan ke PT Phapros oleh Bpk. Aditya Dhanwantara 3. Lain-lain 1.
Meeting with BPKP report by the secretary of the Board of Commissioners and Committees 2. Report visit to PT Phapros. by Mr Aditya Dhanwantara 3. Others Agenda 2 1. Pembahasan Progress General Audit Tahun Buku 2015 dengan KAP 1.
Progress Discussion of General Audit for Fiscal Year 2015 with KAP
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
193
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No. 23
Laporan Manajemen Management Report
Tanggal
Nama
Date
Selasa/ 22 Desember 2015 Tuesday/ December 22, 2015
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda
Name
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Mirzawan PDN (Komisaris Utama) President Commissioner B. Didik Prasetyo (DirekturUtama) President Director Elka Wahyudi (Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko) Business Control & Risk Management Director Agung P Murdanoto (Direktur pengembangan usaha & Investasi) Business Development & Investment Director Djoko Retnadi (Direktur SDM & Manajemen Aset) Human Resources & Asset Management Director M. Yana Aditya (Direktur Keuangan) Finance Director Ainun Na’im (Komisaris) Commissioner Junino Jahja (Komisaris) Commissioner Suripto (Komisaris) Commissioner Aditya Dhanwantara (Komisaris) Commissioner Abdi Mustakim (Sekretaris Komisaris) Board of Commissioners Secretary Hermono Budhisantoso (Komite Audit) Audit Committee Fuad Rakhman (Komite Audit) Audit Committee Suka Edi Prasetyo (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Desti Fitriani (Komite Manajemen Risiko) Risk Management Committee Nani Sukamto (Staf Dewan Komisaris) Board of Commissioner Staff Edwin E. Lubis (Sekretaris Korporasi) Corporate Secretary Erlangga (GH AKR) AKR GH
Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Berdasarkan rincian rapat tersebut di atas, maka tingkat hadiran untuk anggota Dewan Komisaris hingga akhir Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Laporan kinerja s/d Bulan November 2015 Persiapan RUPS Lain-lain
1. Performance report until November 2015 2. Preparation of GMS 3. Others
Board of Commissioners Attendance Level Based on the details of the above meeting, then the rate of absence for members of the Board Commissioner until the end of December 2015 is as follows:
Jabatan Position
Nama Name
No.
1. 2. 3.
Tingkat Kehadiran (%) Level of Attendance
1.
Mirzawan PDN
Komisaris Utama President Commissioner
23
100
2.
Ainun Na’im
Komisaris Commissioner
23
100
3.
Junino Jahja
Komisaris Commissioner
23
100
4.
Suripto*
Komisaris Commissioner
16
70
5.
Aditya Dhanwantara**
Komisaris Commissioner
4
18
*Bapak Suripto baru menjabat sebagai Komisaris pada tanggal 5 Mei 2015. **Bapak Aditya Dhanwantara menjabat sebagaiKomisaris pada tanggal 20 Oktober 2015. * Mr. Suripto recently served as a Commissioner on May 5, 2015. ** Mr. Aditya Dhanwantara served as a Commissioner on October 20, 2015.
194
Kehadiran Attendance
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Rapat Direksi Rapat Direksi diadakan secara berkala untuk melakukan monitoring progress dan evaluasi atas kinerja. Rapat Direksi dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulannya dan dalam rapat tersebut dapat mengundang Dewan Komisaris dan bagian lain apabila diperlukan.
meetings of the Board of Directors The Board of Directors’ Meeting is held regularly to monitor the performance progress and evaluation. The Board of Directors’ Meeting is held at least once in a month and in can invite the Board of Commissioners and other working units if necessary.
Sepanjang tahun 2015, Direksi PT RNI (Persero) telah melaksanakan 39 (tiga puluh sembilan) kali rapat dengan rincian sebagai berikut:
Throughout 2015, the Board of Directors of PT RNI (Persero) has conducted 39 (thirty-nine) meetings with details are as follows :
Rapat Direksi 2015 Meeting of the Board of Directors 2015
No.
1.
Tanggal Date 8 Januari 2015 January 8, 2015
Peserta Participant Nama Name Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Djoko Retnadi
2.
15 Januari 2015, January 15, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
3.
29Januari 2015 January 29, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
Agenda Agenda
Jabatan Position Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
Persiapan RUPS pengesahan RKAP Tahun 2015 PT RNI (Persero) dan Anak Perusahaan Preparation of GMS ratification of CBP 2015 of PT RNI (Persero) and Subsidiaries 2. Pengajuan pengesahan RJPP 2014-2019 PT RNI (Persero) Ratification filing of Company’s long-term plan 2014-2019 PT RNI (Persero). 3. Tindak lanjut rekomendasi BPK Follow up of The Audit Board of The Republic Indonesia recommendation 4. Penetapan bunga teknis untuk kepentingan valuasi aktuaria Tahun 2014 Dapen RNI Determination of technical interest for the needs of actuarial valuation of 2014 RNI pension fund. 5. Penjualan stok gula Sales of sugar stock 6. Penyelesaian desain co-branding Raja Air Design completion of King Air co-branding
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Harmonisasi hubungan pelaksanaan tugas antar Divisi dan bagian di Holding Relationship Harmonization of executive task among Divisions and sections in Holding 2. Progress persiapan RUPS pengesahan RKAP Tahun 2015 PT RNI (Persero) Progress of GMS preparation ratification of CBP of PT RNI (Persero) 2015 3. Progress terkini tindak lanjut rekomendasi BPK Latest progress on the follow up of The Audit Board of The Republic Indonesia’s recommendation 4. Perkembangan proses permohonan PNM Development of PNM petition process 5. Progress pelaksanaan pengalihan Rajawali Mart kepada PT Rajawali Nusindo Progress of Rajawali Mart implementation diversion to PT Rajawali Nusindo
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Tindak lanjut keputusan RUPS pengesahan RKAP Tahun 2015 PT RNI (Persero) Follow up of GMS decision ratification of CBP of PT RNI (Persero) 2015 2. Divestasi Saham PT KPBN Share divestation of PT KPBN 3. Prosedur pengambilan uang muka tim bisnis pada kas kecil Procedure to take advance payment of business team on petty cash 4. Fungsi dokumen control Document control function 5. Program pengetatan realisasi anggaran biaya Budget tightening realization program 6. Realisasi kinerja tahun 2014 Performance realization on 2014.
1.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
195
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
4.
Tanggal Date 5 Februari 2015 February 5, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Peserta Participant Nama Name Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
5.
12 Februari 2015 February 12, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
196
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Jabatan Position
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Pembahasan hasil rapat sebelumnya Discussion of the previous meeting 2. Pembahasan dari Divisi Operasional terkait produksi gula kemasan, kinerja PT PG Rajawali 2, pembangunan PG baru, dan pembuatan master plan TI yang selaras dengan RJPP Discussion from Operational Division related to packed sugar production, PT PG Rajawali 2 performance, establishment of new PG, and the making of IT master plan inline with Company’s long-term plan. 3. Pembahasan dari Divisi Keuangan terkait progress audit KAP, pembatalan pengalihan Rajawali Mart, pinjaman Rajawali Citramass sebesar Rp10 miliar, pengajuan keringanan pembayaran RKI oleh PT PG Rajawali II Discussion from the Finance Division related to Public Accountant Firm audit progress, Rajawali Mart diversion cancellation, loan of Rajawali Citramass as much as Rp10 billion, submission of RKI payment remission by PT PG Rajawali II 4. Pembahasan dari Divisi Strategi Bisnis dan Inovasi terkait persiapan acara “Temu Bisnis Calon Mitra Waroeng Rajawali dan Retailer Produk Raja”, pendirian klinik pratama di kantor RNI Holding dan PG Candi Baru Discussion from Business Strategy and Innovation Division related to preparation of event “Business Meeting of Waroeng Rajawali Prospective Partners and Raja Products Retailer “, establishment of advance clinic in RNI Holding and PG Candi Baru. 5. Pembahasan dari Divisi Aset dan Pajak terkait perhitungan penghasilan kena pajak tahun 2014, perhitungan PSAK 46 (pajak tangguhan) tahun 2014, rekonsiliasi laporan akuntansi dan perpajakan, banding di pengadilan pajak, dan asset Discussion from Assets and Tax Division related to taxable income calculation on 2014, calculation of Standards Statement of Financial Accounting 46 (deferred tax) on 2014, accounting and tax reconciliation report, appeal in tax court, and assets. 6. Pembahasan dari Direktur Utama terkait rencana kerjasama dengan SB Mart, beras, produksi teh kemas, rencana pembangunan PG baru, pengembangan Puslit Agro PT PG Rajawali II Discussion from President Director related to cooperation plan with SB Mart, rice, packed tea production, new PG establishment plan, development of Agro Research Center of PT PG Rajawali II.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Pembahasan rencana kerjasama produksi gula PT PG Rajawali II dengan Kopi Kapal Api Discussion of cooperation plan in sugar production PT PG Rajawali II with Kopi Kapal Api 2. Rencana amalgamasi PG KS, SL, TB, - PT PG Rajawali II PG KS, SL, TB, - PT PG Rajawali II amalgamation plan. 3. Pembahasan kualitas gula ex-PG Rajawali I Discussion of sugar quality ex-PG Rajawali I 4. Program Rightsizing Anak Perusahaan Subsidiaries rightsizing program 5. Reviu rapat sebelumnya Previous meeting review 6. Pembahasan rencana cash flow Holding 2015 sesuai anggaran revisi Discussion of Holding’s cash flow plan 2015 within budget revision 7. Organisasi Rajawali Mart pasca pembatalan pengalihan Rajawali Mart organization post diversion cancellation. 8. Pengajuan kepada Dewan Komisaris terkait persetujuan perpanjangan KMK RNI Filing to the BOC related to extension approval of KMK RNI. 9. Revisi RKAP 2015 dan Kemitraan Rajawali Mart/ Waroeng Rajawali (Divisi Strategi Bisnis dan Inovasi) CBP revision 2015 and Rajawali Mart/Waroeng Rajawali partnership (Business Strategy and Innovation Division). 10. Pengenaan fee bantuan teknis dan manajemen ke anak perusahaan serta permasalahan PPN Jasa Giling (Divisi Aset dan Pajak) Imposition of technical assistance and management fees to subsidiaries and Milling Services VAT issues (Assets and Tax division). 11. Pembahasan produksi gula kemasan (Divisi Operasional) Discussion of packed sugar production (Operational Division).
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No.
6.
Tanggal Date 26Februari 2015 February 26, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Peserta Participant Nama Name Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
7.
5 Maret 2015 March 5, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
8.
12 Maret 2015 March 12, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
9.
19 Maret 2015 March 19, 2015
Ismed Hasan Putro Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
Jabatan Position
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Agenda Agenda
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Pembahasan terkait draft rencana kerja dan jadwal dari tim perencanaan dan persiapan kerjasama peningkatan kualitas produk PG Subang Discussion related on work plan draft and schedule of the planning team and preparation of cooperation to improve product quality of PG Subang. 2. Pembahasan tindak lanjut temuan BPK yang belum diselesaikan (Sekretaris Korporasi) Discussion on the follow up of The Audit Board of The Republic Indonesia’s unresolved findings (Corporate Secretary). 3. Laporan kinerja operasional anak perusahaan (Divisi Operasional) Performance report of subsidiaries (Operational Division) 4. Laporan perkembangan sidang pajak (Divisi Pajak & Aset) Progress report on tax trial (Tax & Asset Division) 5. Pembahasan dari Divisi Strategi Bisnis dan Inovasi terkait akuisisi saham PT RNI (Persero) di anak perusahaan, proyek Raja Beras, dan proyek pertenakan sapi Discussion from Business Strategy and Innovation related to share acquisition of PT RNI (Persero) on subsidiary, Raja Beras and cattle farm project. 6. Pembahasan dari Divisi SDM terkait DPLK: Perubahan manfaat pasti menjadi iuran pasti terhitung mulai 2013 Discussion of HR Division related to DPLK: Transformation of defined benefits into defined contribution started on 2013. 7. Progress audit KAP laporan keuangan 2014 Audit progress of Public Accountant Firm’s financial statements 2014.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Persiapan Merger RTS ke dalam RCM Merger preparation of RTS into RCM. 2. Persiapan KSO Lahan HGU dan KSO Pabrik Subang Preparation of operational cooperation of Right to Cultivate field and Subang factory.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Proses Upaya Penyelesaian Pinjaman RDI 330, 265 dan 302 Loan settlement efforts process of RDI 330, 265 and 302 2. Kelanjutan Bisnis Cube Sugar dan Rock Sugar Cube Sugar and Rock Sugar business continuation. 3. Tindak Lanjut Rapat Teknis Lapkeu Tahun 2014 Technical meeting follow up of Financial Report 2014.
Direktur Utama President Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Persiapan Merger RTS ke dalam RCM Merger preparation of RTS into RCM. 2. Persiapan KSO Lahan HGU dan KSO Pabrik Subang Preparation of operational cooperation of Right to Cultivate field and Subang factory.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
197
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
10.
Tanggal Date 19 Maret 2015 March 19, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Peserta Participant Nama Name Ismed Hasan Putro Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
11.
26 Maret 2015 March 26, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Djoko Retnadi
12.
2 April 2015 April 2, 2015
Ismed Hasan Putro Oki Jamhur Warnaen Djoko Retnadi
13.
16 April 2015 April 16, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
14.
23 April 2015 April 23, 2015
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
198
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Agenda Agenda
Jabatan Position Direktur Utama President Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1.
Direktur Utama President Director Direktur Operasional Operational Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
Persiapan Rencana KSO Pengelolaan PG-PG di PT Rajawali II Management operational cooperation preparation plan of PGs on PT Rajawali II 2. Program Strategis dari SBI Strategic program from Certificates of Bank Indonesia
Rencana Aksi Korporasi Restrukturisasi Usaha Anak Perusahaan Corporate Action Plan on Restructuring the Business of Subsidiary. 2. Rencana Program Kerja Penyehatan PT PG Rajawali II Work Program Restructuring Plan of PT PG Rajawali II.
1.
Pembahasan Rencana Bisnis impor sapi dan daging sapi Discussion on cattle and beef import business plan 2. Pembahasan Impor Raw Sugar Discussion on Raw Sugar Import.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1.
Direktur Utama President Director Direktur Keuangan & Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Pembahasan Agenda RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 Anak Perusahaan Discussion of Subsidiaries’ GMS agenda of 2014 financial year. 2. Pembahasan Jadwal Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 Anak Perusahaan Discussion about Subsidiaries’ GMS execution schedule of 2014 financial year. 3. Persiapan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 Anak Perusahaan Preparation of the Subsidiaries’ GMS of 2014 financial year.
Pembahasan Evaluasi Kinerja Anak Perusahaan Discussion about performance evaluation of subsidiaries 2. Pembahasan Progress Program Likuidasi PT Rajawali Tanjungsari Discussion about Liquidation Program Progress of PT Rajawali Tanjungsari. 3. Pembahasan Penawaran PT Jasindo Tentang Program Asuransi Kesehatan Bagi Karyawan dan Keluarga Pada Saat Menjalani Pensiun Discussion about PT Jasindo’s offering About Health Insurance Program for Employees and Families On Retirement. 4. Pembahasan Progress Rencana Impor Daging Yang Sudah Memperoleh Ijin Impor Discussion about Progress of beef Import Plan Which Already Earned Import Permits
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No.
15.
Tanggal Date 5 Mei 2015 May 5, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Peserta Participant Nama Name Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen BambangAdi Sukarelawan
Djoko Retnadi
16.
12 Mei 2015 May 12, 2015
Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
17.
25 Mei 2015 May 25, 2015
Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
Jabatan Position
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Agenda Agenda
Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Penunjukan Direktur yang mewakili BOD paska pemberhentian Dirut Appointment of Director which represented the BOD post-dismissal of President Director 2. Evaluasi terhadap Business Plan Business Plan Evaluation. 3. Mekanisme rapat BOD BOD meeting mechanism. 4. Mekanisme kerja BOD BOD working mechanism 5. RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 Anak Perusahaan Subsdiaries’ GMS on 2014 financial year. 6. Lain-lain Others.
Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. Persiapan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 PT RNI (Persero) Preparation of PT RNI’s GMS on 2014 financial year. 2. Persiapan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 PT Phapros Tbk Preparation of PT Phapros Tbk’s GMS on 2014 financial year. 3. Penetapan jasa produksi tahun 2014 PT PG Candi Production service determination 2014 of PT PG Candi 4. Proyek usaha beras Rice business project. 5. Rencana impor sapi dan daging sapi Cattle and beef import plan. 6. Materi pending matters periode kepengurusan Bapak Ismed Hasan Putro selaku Direktur Utama Pending matters material on the tenure of Mr. Ismed Hasan Putro as the President Director. 7. Jadwal pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 Anak Perusahaan Execution schedule of Subsidiaries’ GMS on 2014 financial year. 8. KKWT Bapak Yoseph Suardi Sabda, SH., LLM. (berakhir tanggal 31 Mei 2015) KKWT of Mr. Yoseph Suardi Sabda, SH., LLM. (ended on May 31, 2015)
Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. SDM HR - Permintaan Japrod tahun 2014 Production service request of 2014. - KKWT Sd. R. Hidayat Marikar (berakhir tanggal 30 Juni 2015) Specific Labor Time Agreement of Sd. R. Hidayat Marikar (ended June 30, 2015). - Permohonan pengunduran diri Direktur Utama PT PG Rajawali II per tanggal 1 Juni 2015 Resignation application of PT PG Rajawali II’s President Director on June 1, 2015. - Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Tahun 2015 Determination of the remuneration of Board of Directors and Board of Commissioners of the subsidiary on 2015 - Penetapan pemberian jasa produksi karyawan anak perusahaan tahun 2015 Determination of the provision of production services of subsidiaries employees on 2015. 2. Operasional Operational - MoU PT RNI (Persero) dengan BPJS Ketenagakerjaan (tentang penyediaan kebutuhan pokok) terkait program Food Benefit MoU between PT RNI (Persero) with Workforce BPJS (about the staple goods supply related to the Food Benefit program) 3. Keuangan Financial - Tindaklanjut rekomendasi Dewan Komisaris atas Rencana Tambahan Penyertaan pada PT MO Follow up on the Board of Commissioners recommendation about Additional Subscription Plan on PT MO. - Pengenaan biaya jasa management dari Holding kepada anak perusahaan Imposition of management service fee from the Holding to Subsidiaries. 4. Persiapan rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 26 Mei 2015 Meeting preparation with Board of Commissioners and Directors on May 26, 2015.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
199
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
18.
Nama Name Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
19.
9 Juni 2015 June 9, 2015
Profil Perusahaan Company Profile
Peserta Participant
Tanggal Date 3 Juni 2015 June 3, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Dandossi Matram
Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
LAPORAN TAHUNAN 2015
200 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Agenda Agenda
Jabatan Position Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director Direktur Operasional Operational Director Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director Direktur Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation Director
1. SDM HR - Permintaan Japrod tahun 2014 Production service request of 2014. - KKWT Sd. R. Hidayat Marikar (berakhir tanggal 30 Juni 2015) Specific Labor Time Agreement of Sd. R. Hidayat Marikar (ended June 30, 2015). - Permohonan pengunduran diri Direktur Utama PT PG Rajawali II per tanggal 1 Juni 2015 Resignation application of PT PG Rajawali II’s President Director on June 1, 2015. - Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Anak Perusahaan Tahun 2015 Determination of the remuneration of Board of Directors and Board of Commissioners of the subsidiary on 2015 - Penetapan pemberian jasa produksi karyawan anak perusahaan tahun 2015 Determination of the provision of production services of subsidiaries employees on 2015. 2. Operasional Operational - MoU PT RNI (Persero) dengan BPJS Ketenagakerjaan (tentang penyediaan kebutuhan pokok) terkait program Food Benefit MoU between PT RNI (Persero) with Workforce BPJS (about the staple goods supply related to the Food Benefit program) 3. Keuangan Financial - Tindaklanjut rekomendasi Dewan Komisaris atas Rencana Tambahan Penyertaan pada PT MO Follow up on the Board of Commissioners recommendation about Additional Subscription Plan on PT MO. - Pengenaan biaya jasa management dari Holding kepada anak perusahaan Imposition of management service fee from the Holding to Subsidiaries. 4. Persiapan rapat bersama Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 26 Mei 2015 Meeting preparation with Board of Commissioners and Directors on May 26, 2015.
1. SDM HR - Usulan calon anggota Dewan Dapen Wakil Peserta Aktif Recommendation on Council candidate member of Pension Fund Active Member Representative - Pengisian dan/atau penggantian jabatan komisaris dan Direktur Anak Perusahaan Fulfillment and/or replacement Commissioner and Director of Subsidiaries. - Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris serta Japrod karyawan anak perusahaan Tantiem determination of Board of Directors and Board of Commissioners also production service of subsidiaries’ employees. - SMK karyawan tahun 2014 Employees’ SMK on 2014. - Mutasi karyawan (PT Laskar, PT RTS, PTP MO, Holding) Employee mutation (PT Laskar, PT RTS, PTP MO, Holding). - Pengalihan tugas karyawan pada level Kadiv dan Kabag Holding Employees task diversion on the Holding’s Head Division and Head Group level. - Pengisian jabatan Kabag Operasional SPI Position fulfillment of Internal Audit Head of operational. - Peringatan HUT RI ke 70 dan kegiatan Ramadhan 2015 RI’s 70th Anniversary and Ramadhan activities 2015. - Informasi masyarakat tentang pimpinan PT Rajawali Tanjungsari Information from public on the management of PT Rajawali Tanjungsari. - Progress program penutupan usaha PT RTS Progress of business closure program of PT RTS
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No.
Tanggal Date
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Peserta Participant Nama Name
Agenda Agenda
Jabatan Position
2. Keuangan dan Aset Finance and Asset - Pengenaan biaya jasa management dari Holding kepada anak perusahaan (Divisi Pajak & Aset) Cost of management services Imposition from Holding to subsidiaries (Tax & Asset Division). - Program investasi mesin dan penjualan aset dan rencana pindah lokasi pabrik ke Semarang PT MRB (Divisi Pajak & Aset) Machinery investment Program and asset sales and plan to move the factory to Semarang PT MRB (Tax & Asset Division). - Program optimalisasi aktiva tetap untuk tanah dan bangunan (Divisi Pajak & Aset) Fixed asset optimization program for land and buildings (Tax & Asset Division) - Progress upaya penyelesaian pinjaman RDI Progress of RDI loan settlement efforts. 3. Operasional Operational - Mekanisme penjualan gula Sugar sales mechanism - Bisnis gula retail Sugar business retail. 4. Progress perubahan dan pembentukan tim proyek Progress changes and the formation of a project team 5. Strategi Bisnis dan Inovasi Business Strategy and Innovation - Kegiatan usaha peternakan sapi Cattle farm business activity - Rencana impor sapi potong/bakalan dan daging sapi Plan to import cow/calves and beef 6. Progress perubahan dan pembentukan tim Ad Hoc Progress of changes and the formation of ad hoc team. 20
23 Juni 2015 June 23, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
21
28 Juni 2015 June 28, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
Pembahasan Struktur Organisasi Dicussion on Organizational structure 2. Pembahasan Pengangkatan Advisor Dicussion on advisor appointment 3. Pembahasan Remunerasi & Fasilitas Kendaraan Direksi Discussion on remuneration & Board of Directors vehicle facility. 4. Pembahasan Sdr. Rahmat Hidayat Discussion on Mr. Rahmat Hidayat 5. Pembahasan Pembentukan Dewan Pertimbangan Jabatan Pimpinan Discussion on the Formation of Leadership Position Advisory Council.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Pembahasan Penundaan PHK PT Tanjungsari Enjiniring Discussion of layoffs delay on PT Tanjungsari Enjiniring. 2. Pembahasan Remunerasi & Fasilitas Kendaraan Direksi Discussion of remuneration & Board of Directors vehicle facility.
1.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
201
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
22
Tanggal Date 29 Juni 2015 June 29, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Peserta Participant Nama Name B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
23
30 Juni 2015 June 30, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 24
9 Juli 2015 July 9, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 25
28 Juli 2015 July 28, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
202
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Agenda Agenda
Jabatan Position Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko
1. Pembahasan Pencabutan SK Perjalanan Dinas Discussion of Official Travel SK Revocation 2. Pembahasan Remunerasi & Fasilitas Kendaraan Direksi Discussion of remuneration & Board of Directors Vehicle Facilities.
Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Direktur Keuangan Direktur SDM & Manajemen Aset
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
Pembahasan Pengisian Direksi Anak Perusahaan Discussion of subsidiaries’ Board of Directors fulfillment. 2. Pembahasan Penilaian Anak Perusahaan Discussion of subsidiaries assessment. 3. Pembahasan Penunjukan Direksi Anak Perusahaan Discussion of subsidiaries’ Board of Directors appointment. 4. Pembasahan Pasar Murah BUMN Discussion of SOE bazaar.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Pembahasan Tindak Lanjut Rapat Yang Lalu Follow up discussion of previous meeting. 2. Pembahasan Ketua Watimjab, Bapak Dwi Purnomo Putranto Discussion of Head of Watimjab, Mr. Dwi Purnomo Putranto
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1.
1.
Pembahasan Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya Discussion of follow up on previous meeting. 2. Pembahasan Job Description Group Head dan Head Discussion of Group Head and Head’s Job description. 3. Pembahasan Program Kerja Direktur Keuangan Discussion of Finance Director’s work program. 4. Pembahasan Business Model Property PT RNI Discussion of Property Business model PT RNI. 5. Pembahsan Jasprod dan Tantiem Discussion of Production service and tantiem.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No.
26
Tanggal Date 4 Agustus 2015 August 4, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Peserta Participant Nama Name B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
27
20 Agustus 2015 August 20, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
28
25 Agustus 2015 August 25, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
29
15 September 2015 September 15, 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
Agenda Agenda
Jabatan Position Direktur utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1.
Pembahasan Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya Discussion of follow up on previous meeting 2. Pembahasan Bonus Dapen RNI Tahun Buku 2014 Discussion of RNI’s pension fund bonus on 2014. 3. Pembahasan Pendanaan KTG masa Tanam 2015/2016 Discussion of KTG funding on 2015/2016 harvesting time. 4. Pembahasan Anggaran Biaya Peringatan HUT RI ke 70 Discussion of RI’s 70th Anniversary Budget. 5. Pembahasan Kelangsungan Usaha PT Rajawali Tanjung Enjiniring Discussion of Business Continuity of PT Rajawali Tanjung Enjiniring 6. Pembahasan PTP Mitra Ogan dan PT Laskar Discussion about PTP Mitra Ogan dan PT Laskar 7. Pembahasan Lain-lain Discussion about others.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Presentasi mekanisme seleksi Direksi Anak Perusahaan Presentation of selection mechanism of the subsidiaries’ Board of Directors. 3. Presentasi PT Perkebunan Mitra Ogan Presentation of PT Perkebunan Mitra Ogan 4. Lain-lain Others
Pembahasan Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya Discussion of follow up on previous meeting. 2. Pembahasan Harmonisasi Pangkat dan Optimalisasi Transferability Pegawai di antara Anak Perusahaan Discussion on Rank Harmonization and Optimizing Employee transferability among Subsidiaries. 3. Pembahasan Persetujuan SK Tim Revaluasi Discussion of SK Approval of the Revaluation Team. 4. Pembahasan Kandang Sapi Jatitujuh Discussion of Jatitujuh Cowshed 5. Pembahasan Evaluasi Semua Tim Adhoc Proyek yang ada saat ini, termasuk proyek sapi Discussion of evaluation by all existing ad hoc team projects, including cow project. 6. Pembahasan Beku Operasi RSTE Discussion of RSTE operational freeze. 7. Pembahasan Lain-lain Discussion about others. Pembahasan Tindak Lanjut Rapat Sebelumnya Discussion of follow up on previous meeting 2. Pembahasan Penyelesaian Lahan PT Laskar Discussion of PT Laskar’s Land settlement.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
203
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
30
Tanggal Date 22 September 2015 September 22, 2015
Laporan Manajemen Management Report
Peserta Participant Nama Name B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 31
25 September 2015 September 25, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 32
7 Oktober 2015 October 7, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 33
13 Oktober 2015 October 13, 2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
204
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Jabatan Position
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
- Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting - Presentasi PTP Mitra Ogan Presentation of PTP Mitra Ogan - Presentasi RJPP oleh Group Head Corporate Plan Presentation of long term company plan by Corporate Plan Group Head. - Lain-lain Others.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Penggantian Direksi Anak Perusahaan Board of Directors replacement of subsidiaries. 3. Lelang Direksi Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Subsidiaries’ Directors Auction of PT RNI (Persero). 4. Pengisian Group Head GCG Fulfillment of GCG Group Head. 5. Pengisian tim Gugus Bidang Hukum Fulfillment of Legal task force. 6. Lain-lain Others.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Rencana penggantian Direksi Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Plan of replacement of the Subsidiaries Board of Directors of PT RNI (Persero) 3. Rencana penunjukan tim revitalisasi PT Perkebunan Mitra Ogan Plan to appoint the revitalization team of PT Perkebunan Mitra Ogan 4. Rencana Komite Audit di Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Plan of Audit Committee on Subsidiaries of PT RNI (Persero).
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Rencana penggantian Direksi Anak Perusahaan dan Direksi DAPEN PT RNI (Persero) Plan to replace the Board of Directors of Subsidiary and the Board of Directors Pension Fund PT RNI (Persero). 3. Tindaklanjut Surat Dekom terkait penggantian Direktur Keuangan PTP Mitra Ogan dan PT PG Rajawali I Follow up of the Board of Commissioners’ letter related to the replacement of Finance Director of PTP Mitra Ogan and PT PG Rajawali I 4. Permasalahan HGU Jatitujuh dan tindaklanjut areal pengganti Cultivation rights issue of Jatitujuh and follow-up on replacement acreage 5. Rencana tindaklanjut kerjasama dengan Mabes TNI Follow up plan of cooperation with TNI Headquarters. 6. Rencana pembahasan RJPP PT RNI (Persero) 20162020 Discussion plan of PT RNI (Persero) company long term plan 2016-2020. 7. Pembahasan Gerbang Sari Discussion of Gerbang Sari.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
No.
34
Tanggal Date 27 Oktober 2015 October 27, 2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Peserta Participant Nama Name B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
35
3 November 2015 November 3, 2013
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi 36
24 November 2015 November 24, 2013
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
Jabatan Position Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Agenda Agenda 1. Tindaklanjut rapat sebelumnya 2. Tindaklanjut proyek peternakan sapi dan PLTMH PT Mitra Kerinci – Liki Follow up of cattle farm project and PLTMH PT Mitra Kerinci – Liki 3. Rencana sinergi BUMN untuk pabrik karung plastic antara PT RNI dengan PTPN X, PTPN XI SOE synergy plan for plastic sack between PT RNI with PTPN X, PTPN XI. 4. Usulan proses penggantian Direksi Dana Pensiun PT RNI (Persero) Replacement process proposal of Board of Directors of pension fund PT RNI (Persero) 5. Rencana pengelolaan puslit Agro antara PT PG Rajawali II dengan PT RNI (Persero) Management plan of Agro research center between PT PG Rajawali II with PT RNI (Persero). 6. Penggantian area HGU PT PG Jatitujuh dan tindaklanjut surat Direktur Utama PT RNI (Persero) kepada Ibu Menteri LHK dan juga surat Menteri BUMN kepada Ibu Menteri LHK Replacement of the concession area of PT PG Jatitujuh and follow-up letters Board of Directors of PT RNI (Persero) to the Minister of LHK and also a letter to the Minister of State owned Enterprise to Minister of LHK. 7. Tindaklanjut penjualan gula PT RNI (Persero) kepada PT PPI sebagai cadangan Gula Nasional sesuai surat Menteri BUMN Follow up of sugar sales of PT RNI (Persero) to PT PPI as a National sugar stock in accordance with the letter of the Minister of State Owned Enterprise. 8. Lain-lain Others.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Pembahasan kinerja Dapen PT RNI (Persero) Discussion on performance of pension fund PT RNI (Persero) 3. Rencana Merger pabrik karung RCM dengan pabrik karung PTPN X (Dasaplas) dan Rosela N XI Merger plan of RCM sack factory with PTPN X (Dasaplas) and Rosela N XI sack factory. 4. Tim revitalisasi PT Perkebunan Mitra Ogan Revitalization team of PT Perkebunan Mitra Ogan 5. Lain-lain Others.
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Kinerja Perusahaan Oktober 2015 Company performance of October 2015 3. Rencana restatement Laporan Keuangan Audit tahun 2014 Restatement plan of financial audit report on 2014. 4. Job Description BOD BOD Job Description 5. Rencana penggantian Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Plan to replace the Board of Directors and Commisioners of Subsidiaries PT RNI (Persero). 6. Penetapan Kepala SPI Determination of Chief Audit Executive 7. Lain-lain Others.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
205
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
37
Tanggal Date 30 November 2015 November 30, 2013
Laporan Manajemen Management Report
Peserta Participant Nama Name B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
38
8 Desember 2015 December 8,2015
B. Didik Prasetyo Elka Wahyudi
Agung P. Murdanoto
M. Yana Aditya Djoko Retnadi
206
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Jabatan Position
Profil Perusahaan Company Profile
Agenda Agenda
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting 2. Rencana penggantian Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Plan to replace the Board of Directors and Commisioners of Subsidiaries PT RNI (Persero). 3. Lain-lain Others
Direktur Utama President Director Direktur Pengendalian Usaha & Manajemen Risiko Business Controlling & Risk Management Director Direktur Pengembangan Usaha & Investasi Business Development & Investment Director Direktur Keuangan Finance Director Direktur SDM & Manajemen Aset Human Resource & Asset Management Director
1. Tindaklanjut rapat sebelumnya Follow up on previous meeting. 2. Rencana penambahan Direksi PT PG Rajawali I dan PT PG Rajawali II Plan to add the Board of Directors of PT PG Rajawali I and PT PG Rajawali II 3. Rencana kerjasama pengelolaan Pabrik Gula milik PTPN IX dan pembentukan timnya Cooperation plan of the PTPN IX’s sugar factory management and its team formation. 4. Lain-lain Others
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Attendance of BOD Based on the details of the above meeting, then the rate of absence for members of the Board Director until the end of December 2015 as follows:
Tingkat Kehadiran Direksi Berdasarkan rincian rapat tersebut di atas, maka tingkat hadiran untuk anggota Direksi hingga akhir Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Nama Name
No.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
Tingkat Kehadiran (%) Attendance Rate (%)
1.
B. Didik Prasetyo
Direktur Utama President Director
19
50
2.
M. Yana Aditya
Direktur Keuangan Finance Director
19
50
3.
Agung P. Murdanoto
Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Business Development and Investment Director
18
47
4.
Elka Wahyudi
Direktur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Business Control and Risk Management Director
18
47
5.
Djoko Retnadi
Direktur SDM dan Manajemen Aset Human Resource and Asset Management Director
38
100
6
Ismed Hasan Putro*
Direktur Utama President Director
14
37
7
Dandossi Matram*
Direktur Keuangan dan Aset Finance and Asset Director
16
42
8
Oki Jamhur Warnaen*
Direktur Operasional Operational Director
19
50
9
Bambang Adi Sukarelawan*
Direktur SDM dan Umum Human Resource and General Affair Director
16
42
*Per tanggal 22 Juni 2015 tidak menjabat sebagai anggota Direksi RNI. * Per June 22, 2015 no longer positioned as the member of the BOD of RNI.
keberagaman komposisi DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Diversity in the Composition of the Board of Commissioners and Directors Komposisi anggota Dewan Komisaris dan Direksi berasal dari beragam latar belakang, penguasaan, serta pengalaman yang secara rinci dapat dilihat pada profil masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Composition of the Board of Commissioners and Directors’ members come from diverse backgrounds, mastery, and the experience can be seen in detail at the profile of each member of the Board of Commissioners and Directors.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
207
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Keberagaman komposisi anggota Dewan Komisaris dapat terlihat pada tabel berikut.
Profil Perusahaan Company Profile
Diversity in the composition of the Board of Commissioners’ members can be seen in the table below:
Aspek Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Diversity Aspect of the Board of Commissioners’ Composition No. 1.
Aspek Keberagaman Diversity Aspect
Keterangan Description
Pendidikan Education
Keberagaman latar belakang pendidikan Dewan Komisaris PT RNI (Persero), ditunjukkan dengan aspek pendidikan yang meliputi: • Jenjang pendidikan meliputi tingkat Sarjana, Magister dan Doktoral. • Kompetensi bidang antara lain adalah bidang Pertanian, Ilmu Pertanian, Akuntansi, Ekonomi, Bisnis Internasional, Manajemen Keuangan, Administrasi Bisnis, Perencanaan dan Kebijakan Publik. Education background diversity of the Board of Commissioners of PT RNI (Persero) can be seen with the education aspect that comprising of: • Education background that consists of Bachelor, Master and Doctoral Degree • Competency in Agriculture, Agriculture Science, Accounting, Economy, International Business, Financial Management, Business Administration, Planning and Public Policy.
2.
Pengalaman Kerja Working Experience
Keberagaman pengalaman kerja Dewan Komisaris PT RNI (Persero) antara lain adalah: • Direktur Lembaga Pusat Penelitian • Pemimpin berbagai Kelompok Kerja/Studi dan Penelitian Gula • Deputi Bidang dalam Komisi Pemberantasan Korupsi • Direktur Utama dan Direktur pada perusahaan BUMN dan swasta • Senior Auditor Kantor Akuntan Publik • Wakil Rektor dan Dekan Universitas di Indonesia • Anggota Badan Intelejen Negara (BIN) • Sekretaris Dewan Komisaris perusahan BUMN • Kepala Bidang Kementerian BUMN • Komisaris perusahaan BUMN Working experiences diversity of the Board of Commissioners of PT RNI (Persero) are: • Director of Research Center Institution • Head of various Work/Study and Research Group on Sugar • Deputy in Corruption Eradication Commission • President Director and Director in SOEs and private companies • Senior Auditor of Public Accountant Firm • Vice Rector and Dean of Universities in Indonesia • Members of State Intelligent Agency (BIN) • Secretary of the Board of Commissioners of SOEs company • Head Division inthe Ministry of SOEs • Commissioner of SOEs company
3.
Usia Age
Keberagaman usia Dewan Komisaris PT RNI (Persero) berada pada kisaran usia yang cukup produktif, yaitu usia 45-62 tahun. Age diversity of the Board of Commissioners of PT RNI (Persero) is on the range of quite productive, on the age of 45-62 years old.
4.
Jenis Kelamin Gender
Seluruh anggota Dewan Komisaris PT RNI (Persero) adalah pria. All members of the Board of Commissioners of PT RNI (Persero) are males.
Komposisi Dewan Komisaris telah memenuhi aspek keberagaman dari sisi pendidikan, pengalaman kerja dan usia.
Nama Name
Pendidikan Education
Pengalaman Kerja Working Experience
Sarjana Bachelor Degree
Magister Master Degree
Doktoral Doctoral
Mirzawan PDN
V
V
V
Junio Jahja
V
V
Ainun Naim
V
V
Suripto
V
V
Aditya Dhanwantara
V
V
208
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Composition of the Board of Commissioners has fulfilled the diversity aspect from the education, working experience and age.
BUMN SOEs
V
V
Non BUMN Non SOEs
Usia Age 45-54
Jenis Kelamin Gender
55-64
Pria Male
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Wanita Female
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Keberagaman komposisi anggota Direksi dapat terlihat pada tabel berikut.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Diversity in the composition of the Board of Directors’ members can be seen in the table below:
Aspek Keberagaman Komposisi Direksi Diversity Aspect of the Board of Directors’ Composition No. 1.
Aspek Keberagaman Diversity Aspect
Keterangan Description
Pendidikan Education
Keberagaman latar belakang pendidikan Direksi PT RNI (Persero), ditunjukkan dengan aspek pendidikan yang meliputi: • Jenjang pendidikan meliputi tingkat Sarjana, Magister dan Doktoral. • Kompetensi bidang antara lain adalah bidang Manajemen Kehutanan, Hukum Ekonomi, Akuntansi, Pertanian, Kimia Pertanian, Ekonomi dan Bisnis. Education background diversity of the Board of Directors of PT RNI (Persero) can be seen with the education aspect that comprising of: • Education background that consists of Bachelor, Master and Doctoral Degree • Competency in Forestry Management, Economy Law, Accounting, Agriculture, Agriculture Chemical, Economy and Business.
2.
Pengalaman Kerja Working Experience
Keberagaman pengalaman kerja Direksi PT RNI (Persero) antara lain adalah: • Asisten Deputi Kementerian BUMN • Direktur Keuangan dan SDM BUMN • Praktisi bisnis di bidang manajemen strategis dan keuangan • Direktur PT RNI (Persero) • Direktur Anak Perusahaan PT RNI (Persero) • General Manager (GM) Anak Perusahaan PT RNI (Persero) • Wakil Pemimpin Wilayah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Working experiences diversity of the Board of Directors of PT RNI (Persero) are: • Assistant Deputy in the Ministry of SOEs • Director of Finance and HR in SOEs • Business practitioner in strategic and financial management • Director in PT RNI (Persero) • Director of Subsidiaries of PT RNI (Persero) • General Manager (GM) of subsidiaries of PT RNI (Persero) • Secretary of the Board of Commissioners of SOEs company • Vice Regional Manager of Bank Rakyat Indonesia (BRI)
3.
Usia Age
Keberagaman usia Direksi PT RNI (Persero) berada pada kisaran usia yang produktif, yaitu usia 40-56 tahun. Age diversity of the Board of Directors of PT RNI (Persero) is on the range of productive, on the age of 40-56 years old.
4.
Jenis Kelamin Gender
Seluruh anggota Direksi PT RNI (Persero) adalah pria. All members of the Board of Directors of PT RNI (Persero) are males.
Komposisi Direksi telah memenuhi aspek keberagaman dari sisi pendidikan, pengalaman kerja dan usia.
Nama Name
Pendidikan Education Sarjana Bachelor Degree
Magister Master Degree
B. Didik Prasetyo
V
V
M. Yana Aditya
V
Agung P. Murdanoto
V
Elka Wahyudi
V
Djoko Retnadi
V
V
Composition of the Board of Directors has fulfilled the diversity aspect from the education, working experience and age.
Pengalaman Kerja Working Experience Doktoral Doctoral
V
BUMN SOEs
Jenis Kelamin Gender
Non BUMN Non SOEs
45-54
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V V
Usia Age
V
55-64
Pria Male
V
V
V
V
Wanita Female
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
209
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
KOMITE AUDIT Audit Committee
Dewan Komisaris dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik melalui mekanisme pengawasan telah membentuk Komite Audit yang secara fungsi, tugas, dan wewenangnya melekat pada fungsi pengawasan sebagai organ dari Dewan Komisaris RNI.
The Board of Commissioners, in applying the principles of Good Corporate Governance through oversight mechanism has formed an Audit Committee where the functions, duties, and responsibilities inherent in the supervisory function as an organ of the Board of Commissioners of RNI.
Dasar Acuan Pembentukan Komite Audit secara umum mengacu pada: • Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) • Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN
BASIS OF REFERENCE The formation of Audit Committee in general refers to: • Law Number 19 Year 2003 on- State Owned Enterprises (SOEs) • Government Regulation No. 45 Year 2005 on the Establishment, Management, Monitoring and Dissolution of SOEs
Pembentukan Komite Audit BUMN secara khusus mengacu pada: • Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/ MBU/2006 tentang Komite Audit bagi Komite Audit yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang organ pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN.
The formation of Audit Committee specifically refers to:
•
•
210
Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor 117/ MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance yang telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
•
Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2006 about the Audit Committee for the Enhanced Audit Committee by the Regulation of the Minister of State Owned Enterprise Number: PER-12/MBU/ 2012 on organ supporting the Board of Commissioners /Board of Trustees of SOEs. Decree of the Minister of State Owned Enterprise No. 117/MBU/2002 on the Good Corporate Governance Practices Implementation that was renewed with the Regulation of Minister of State Owned Enterprise No: PER-01/MBU/2011 on Good Corporate Governance Implementation in SOEs.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Piagam Komite Audit Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memiliki pedoman yang disebut dengan Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris PT RNI (Persero). Piagam Komite Audit menjadi acuan dan pedoman kerja bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Piagam Komite Audit PT RNI (Persero) ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2013 oleh Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit berisi antara lain: Struktur dan Keanggotan Komite Audit Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Komite Audit
• • • • • •
Lingkup Pekerjaan Komite Audit Rapat Komite Audit Kode Etik Komite Audit Remunerasi dan Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
AUDIT COMMITTEE CHARTER In performing its duties, the Audit Committee has guidelines called Audit Committee Charter that has been established by the Board of Commissioners of PT RNI (Persero). Audit Committee Charter is a reference and guideline for the Audit Committee in carrying out its duties and authority. Audit Committee Charter of PT RNI (Persero) was issued on August 1, 2013 by the Board of Commissioners. The Audit Committee Charter contains, among others: • Structure and Membership of the Audit Committee • Duties, Authorities and Responsibilities of the Audit Committee • Scope of Work of the Audit Committee • Audit Committee Meeting • Code of Conduct of the Audit Committee • Remuneration and Human Resources
Ketua Komite Audit adalah anggota Dewan Komisaris Independen atau Anggota Dewan Komisaris yang dapat bertindak independen Keanggotan Komite Audit terdiri sekurang-kurangnya: Satu orang anggota Dewan Komisaris Dua orang ahli yang bukan merupakan pegawai RNI Ketua dan Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris Anggota Komite Audit yang bukan anggota Dewan Komisaris dapat diangkat paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu kali masa jabatan selama 2 (dua) tahun Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
STRUCTURE OF THE AUDIT COMMITTEE Referring to the regulation of the Minister of State Owned Enterprise No. PER-12/MBU/2012 on supporting organ of the Board of Commissioners/Board of Trustees of SOEs Article 1, the structure of the PT RNI (Persero)’s Audit Committee is: • The Audit Committee consists of the Chief and Member • Chief Audit Committee is a member of Independent Board of Commissioner or member of the Board of Commissioners to act independently; • Membership of the Audit Committee consists at least: • One person of the Board of Commissioners’ member • Two experts who are not the employees of RNI • Chief and Members of Audit Committee appointed and dismissed by the Board of Commissioners • Members of the Audit Committee are not member of the Board of Commissioners which appointed no more than 3 (three) years and can be extended one time tenure for two (2) years • The appointment and dismissal of the Audit Committee member reported to the General Meeting of Shareholders
Hingga akhir tahun 2015, susunan anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
By the end of 2015, the composition of the Audit Committee are as follows:
Struktur Komite Audit Mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/MBU/2012 tentang organ pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN pasal 1, struktur Komite Audit PT RNI (Persero) adalah:
• • • • • • • •
Komite Audit terdiri dari Ketua dan Anggota
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
211
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Susunan Anggota Komite Audit Tahun 2015 Composition of the Audit Committee’s Members in 2015 Nama Name
No.
Jabatan Position
Profesi Profession
1.
Ainun Na’im
Ketua Chairman
Komisaris Commissioner
2.
Fuad Rakhman
Anggota Member
Non Komisaris Non Commissioner
3.
Hermono Budi Santoso
Anggota Member
Non Komisaris Non Commissioner
Independensi Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memastikan independensinya. Independensi anggota Komite audit juga tercermin dari beberapa hal berikut dalam Piagam Komite Audit: Anggota Komite Audit dipilih melalui fit and proper test Pihak ekstern yang diangkat menjadi anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Direktur, atau Dewan Komisaris Tidak menerima kompensasi apapun dari RNI atau dari anak perusahaan atau afiliasinya selain penghasilan yang diterima dalam kaitan dengan penugasannya sebagai anggota Komite Audit
INDEPENDENCY In performing its duties, the Audit Committee ensures its independence. The independence of the audit committee members are also reflected in the the following things that found in the Audit Committee Charter: • Audit Committee members are selected through a fit and proper test • External parties which appointed as the Audit Committee member does not have a business relationship or affiliation with the Company, the Directors, or the Board of Commissioners • Not receive any compensation from RNI or its subsidiaries or affiliations other than the income received in connection with his assignment as Audit Committee member
Selain itu, Komite Audit juga memastikan integritasnya dalam melaksakan tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam Piagam Komite Audit: Anggota Komite Audit harus selalu bersikap jujur dalam menjalankan tugasnya Anggota Komite Audit harus mematuhi segala peraturan perundang-undangan Anggota Komite Audit harus bekerja secara profesional denagn penuh rasa tanggung jawab
In addition, the Audit Committee also ensures integrity in fulfilling their duties and authority as stipulated in Audit Committee Charter: • Audit Committee members should always be honest in performing their duties • Audit Committee members must comply with all laws and regulations • Members of the Audit Committee shall work professionally with full responsibility
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan penuh tanggung jawab, harus memiliki integritas yang menimbulkan kepercayaan kepada para pengguna hasil kerjanya, harus selalu mempertahankan sikap objektivitasnya dalam melaksanakan tugasnya, wajib menyimpan informasi yang diperolehnya sepanjang informasi tersebut belum terbuka, kecuali kepada Komisairs dan tuntutan profesionalitas.
In performing its duties, the Audit Committee shall comply with all laws and regulations which apply and implement tasks entrusted to it by the full responsibility, should have integrity that engenders trust to the users of its work, should always maintain the attitude of objectivity in performing their duties, shall storing information obtained all the information is not yet open, except to Commissioner and demands of professionalism
Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab, dan Lingkup Pekerjaan Komite Audit Komite Audit memiliki tugas dan wewenang yang tertuang pada Piagam Komite Audit. Adapun tugas Komite Audit adalah: Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor
DUTIES, AUTHORITY, RESPONSIBILITY, AND SCOPE OF WORK OF THE AUDIT COMMITTEE The Audit Committee has the duty and authority as stated in the Charter of the Audit Committee. The duties of the Audit Committee are: • Assist the Board of Commissioners for ensure the effectiveness of the system and the effectiveness of internal control execution of tasks of external auditors and internal auditor
• • •
• • •
•
212
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
•
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya Memastikan telah terdapat prosedur evaluasi yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya Memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Komisaris dalam rangka peningkatan kualitas Laporan Keuangan PT RNI (Persero) dan pelaksanaan audit khusus/investigasi Membantu Dewan Komisaris dalam hal meningkatkan kualitas implementasi Good Corporate Governance PT RNI (Persero) dan anak-anak perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
•
Assess the implementation of activities and results of audits conducted by Internal Control Unit and external auditors • Provide recommendations concerning the improvement of the management control system and implementation • Ensure the etablishment of satisfactory evaluation procedure to any information released by the Company • Identify the issues that need to be taken attention by the Board of Commissioners and other duties of the Board of Commissioners • Provide opinions and advice to the Board of Commissioners in order to increase PT RNI (Persero) quality Financial Statements and the implementation of the special audit/investigation • Assist the Board of Commissioners in terms of improving the implementation quality of PT RNI (Persero)’s Good Corporate Governance and its subsidiaries The authority of the Audit Committee include: With the approval/assignment of the Board of Commissioners, the Audit Committee is authorized to get various information required both of PT RNI (Persero) and subsidiaries of the Company • To advise to the Board of Commissioners
•
•
In running authority, the Audit Committee to cooperate with the Risk Management Oversight Committee
•
•
If deemed necessary in order to perform its duties, The Audit Committee may give proposal to the Board of Commissioners to use consultants, accountants, a legal adviser, or other independent professions.
Tanggung jawab Komite Audit antara lain adalah: Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas yang telah ditentukan Komite Audit wajib membuat laporan kegiatan yang telah dilakukan secara semestaran dan tahunan kepada Dewan Komisaris Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan
Audit Committee’s Responsibilities including: • The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners on the implementation of the tasks that have been determined • The Audit Committee shall make report activities that have been done within semester and yearly to the Board of Commissioners • The Audit Committee shall make report to the Board of Commissioners on any given assignment
Lingkup Pekerjaan Komite Audit memiliki lingkup pekerjaan yang terdiri dari: 1. Evaluasi Kinerja Perusahaan Melakukan evaluasi atas kinerja keuangan Perusahaan secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan 2. Pelaporan Keuangan Melakukan evaluasi atas kualitas laporan keuangan dan laporan tahunan, serta berbagai informasi keuangan lainnya yang diterbitkan oleh Perusahaan Melakukan evaluasi atas kepatuhan perusahaan terhadap standar akuntansi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
SCOPE OF WORK The Audit Committee has scope of work consisting of: 1. Evaluation of Corporate Performance • Evaluate the the financial performance of the Company a monthly, quarterly, semester, and annually 2. Financial Reporting • Evaluate the quality of financial statements and annual reports, as well as other financial information published by Company
• • • • •
Wewenang Komite Audit antara lain adalah: Dengan persetujuan/penugasan Dewan Komisaris, Komite Audit berwenang untuk mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan baik dari PT RNI (Persero) maupun anakanak perusahaan Memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Komisaris Dalam menjalankan kewenangannya, Komite Audit dapat bekerjasama dengan Komite Pemantau Manajemen Risiko Apabila dipandang perlu dalam rangka menjalankan tugasnya, Komite Audit dapat memberikan usul kepada Dewan Komisaris untuk menggunakan konsultan, akuntan, penasehat hukum, atau profesi lainnya yang independen
• • •
• • •
•
• Evaluate the Company’s compliance to the prevailing accounting standards, laws and regulations
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
213
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Internal Control • Evaluate the Company’s internal control system, either regarding issues financial operations, accounting, compliance legislation applicable and code of conduct that has been compiled by the Board of Directors and Board of Commissioners
3. Pengendalian Internal Melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal Perusahaan, baik yang menyangkut masalah operasional keuangan, akuntansi, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kode etik yang telah disusun oleh Direksi dan Dewan Komisaris Melakukan evaluasi atas proses pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor internal (SPI) dan audit eksternal 4. Penerapan GCG Melakukan pendampingan atas implementasi GCG di PT RNI (Persero) dan anak-anak perusahaan Melakukan reviu atas pedoman GCG dan Subsidiary Governance 5. Penugasan Khusus Dengan surat tugas Dewan Komisaris, Komite Audit dapat melakukan tugas khusus
• Evaluate the the audit implementation process conducted by the internal auditor (SPI) and external audit 4. Implementation of GCG • Conducting advocacy on implementation of GCG at PT RNI (Persero) and subsidiaries • Reviewing the GCG guidelines and Subsidiary Governance 5. Special Assignment • By letter of the Board of Commissioners, the Audit Committee can perform a specific task
Pengembangan dan Kompetensi Anggota Komite Audit Setiap anggota Komite Audit harus terus melakukan pengembangan dan kompetensi dimana: • Anggota Komite Audit dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian sesuai dengan tugas pokok dan tanggungjawabnya • Program pengembangan dapat dilaksanakan melalui keikutsertaan pada keanggotaan organisasi Komite Audit dan seminar atau pelatihan yang relevan dengan tugas dan tanggungjawab sebagai Komite Audit • Anggota Komite Audit harus memiliki pengetahuan, dan keahlian di bidang akuntansi dan keuangan yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Dewan Komisaris dan salah seorang harus memahami industry/bisnis perusahaan • Anggota Komite Audit perlu mempunyai waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya • Mampu berkomunikasi secara efektif
DEVELOPMENT AND COMPETENCE OF AUDIT COMMITTEE MEMBERS Each Audit Committee member should continue to conducting development and competence whereas: • Member of the Audit Committee improve knowledge and expertise in accordance with the basic tasks and responsibilities • Program development can be implemented through the participation in The Audit Committee membership and seminar or training relevant to duties and responsibilities as The Audit Committee • The Audit Committee’s members shall have the knowledge and expertise in the fields of accounting and finance sufficient to carry out the tasks assigned by the Board of Commissioners and one must understand the industry/business company • The Audit Committee’s members need to have enough time to carry out the tasks which is part of its responsibility • Ability to communicate effectively
Rapat Komite Audit Berdasarkan pedoman Piagam Komite Audit, berikut adalah pedoman dalam melaksanakan rapat Komite Audit:
AUDIT COMMITTEE MEETING Based on the guidelines of the Audit Committee Charter, The following is a guideline in implementing Audit Committee meetings: • The Audit Committee shall convene regular meetings at least twice in one month, either internal meetings and together with the Board of Directors and Board of Commissioners • Audit Committee Meeting at least attended by 2/3 of total members, and chaired by the Chief Audit Committee. When the Audit Committee was unable to attend, then one member of the Audit Committee be chairman of the meeting
•
• • • •
• •
214
Komite Audit wajib mengadakan rapat berkala sekurang-kurangnya dua kali dalam satu bulan, baik dalam rapat internal maupun bersama-sama dengan Direksi dan Dewan Komisaris Rapat Komite Audit sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 dari jumlah anggota, dan dipimpin oleh Ketua Komite Audit. Apabila Komite Audit berhalangan hadir, maka salah satu anggota Komite Audit menjadi pimpinan rapat
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• • • •
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengambilan keputusan harus disetujui lebih dari ½ jumlah anggota Komite Audit yang hadir Komite Audit mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam empat bulan dengan Satuan Pengawas Intern (SPI) Komite Audit mengadakan rapat atau pertemuan dengan auditor eksternal sesuai kebutuhan Komite Audit melalui Dewan Komisaris dapat meminta manajemen atau staf Perusahaan atau pihak lain yang dipandang perlu untuk menghadiri rapat dan memberikan penjelasan atau informasi yang diperlukan
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan rapat baik internal maupun gabungan. Adapun detail terkait rapat tersebut adalah sebagai berikut:
• •
• •
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Decision-making should be approved by more than ½ the number of Audit Committee members present The Audit Committee held a meeting at least once in four months with the Internal Control Unit (SPI) The Audit Committee held meeting with external auditor as needed Audit Committee through the Board of Commissioners may ask the management or staff of the Company or other parties deemed need to attend meetings and provide an explanation or information required
Throughout 2015, the Audit Committee carried out meetings, both internal and combined. The details related to the meeting are as follows:
Rapat Komite Audit Tahun 2015 Audit Committee Meetings 2015 Tanggal Rapat Date of Meetings Selasa/ 23 Juni 2015 Tuesday, June 23, 2015
Selasa, 27 Oktober 2015 Tuesday, October 27, 2015
Peserta Rapat Meeting’s Participant Fuad Rakhman (Komite Audit) Hermono (Komite Audit) Gunadi Yusuf (Head Monitoring) Fuad Rakhman (Audit Committee) Hermono (Audit Committee) Gunadi Yusuf (Head Monitoring)
Fuad Rakhman (Komite Audit) Hermono (Komite Audit) Sagita H. (Kepala SPI) Gunadi Yusuf (Head Monitoring) Widyo Utomo (Head Operasional Audit) Fuad Rakhman (Audit Committee) Hermono (Audit Committee) Sagita H. (Chief Audit Executive) Gunadi Yusuf (Head Monitoring) Widyo Utomo (Head Operasional Audit)
Agenda Rapat Meeting Agenda 1. Penyampaian kegiatan audit oleh KAP oleh SPI 2. Permintaan Komite Audit atas Laporan Kegiatan SPI 3. Laporan disertai dengan resume hasil pemerikasaan yang telah dilaksanakan dalam bentuk matriks 4. Rencana pengembangan untuk personil SPI RNI Group 5. Evaluasi Internal Audit Charter 1. The submission of the audit by the accounting firm by SPI 2. Requests the Audit Committee on SPI Activity Report 3. The report is accompanied by a resume examination results that have been implemented in the form of a matrix 4. The development plan for SPI personnel RNI Group 5. Evaluation of the Internal Audit Charter
1. Penyampaian hubungan antara SPI PT RNI dengan SPI Anak Perusahaan. 2. Percepatan Laporan Keuangan sampai di tangan Dewan Komisaris, 3. Rencana restatement Laporan Keuangan 4. Permasalahan pajak jasa giling dan PPN 1. Submission of the relationship between SPI RNI with SPI subsidiaries. 2. Acceleration of Financial Statements up in the hands of the Board of Commissioners, 3. Restatement Plan on the Fianncial Statements 4. Issue of tax in milling services and VAT
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
215
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Pelaksanaan Tugas Komite Audit 2015 1. Melakukan diskusi terkait Program kerja SPI
2.
3.
4.
5. 6.
a. Audit sesuai PKPT - Rajawali Tanjungsari Enjiniring - Mitra Ogan - Pengadaan PT RNI (Persero) b. Audit khusus - PT PG Rajawali II (Drip Irrigation) - PT RNI (Proyek Integrasi Peternakan Sapi) - PT Rajawali Nusindo (Piutang) Membahas infrastruktur SPI untuk penyeragaman antara lain: a. Program Kerja b. SOP c. Pelaporan Mencanangkan program peningkatan kompetensi personil SPI dengan cara: a. Pemberian tambahan materi khusus audit dalam setiap pertemuan dengan pembicara dari BPKP dan Intern PT RNI (Persero) Group b. Sertifikasi suditor (akan bekerjasama dengan PPAK ATAN atau BPKP melalui Pusdiklat BPKP) c. Non formal dalam pertemuan rutin setiap minggu di SPI PT RNI (Persero) Memantau perkembangan Whistleblowing System (WBS) WBS masih berjalan dan setiap ada pengaduan telah ditindaklanjuti melalui pengelola (Deloitte), namun Komisaris belum mendapat laporan mengenai program WBS ini (agar dibuat statistik pengaduan yang masuk dan tindaklanjutnya agar diketahui efektivitasnya). Disepakati dalam pertemuan selanjutnya akan dibahas khusus masalah WBS Mengevaluasi Internal Audit Charter dan draft perubahannya Memantau pelaksanaan audit oleh KAP dan melakukan pertemuan dengan KAP
7. Memberikan arahan kepada KAP terkait disclosure yang cukup dalam pelaksanaan audit 8. Menerima dan mereviu laporan kegiatan SPI 9. Melaksanakan program percepatan integrasi SPI PT RNI (Persero) dengan anak perusahaan 10. Melakukan percepatan laporan keuangan 11. Melakukan pembahasan rencana restatement Laporan Keuangan 12. Memantau permasalah pajak jasa giling dan PPN Remunerasi Komite Audit Sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite Audit, maka diberikan remunerasi berdasarkan peraturan yang berlaku dan kesepakatan Dewan Komisaris dengan Direksi sesuai dengan kemampuan Perusahaan. Pelaksanaan tugas Komite Audit menggunakan anggaran biaya Dewan Komisaris RNI yang besarnya ditetapkan
216
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Duties of the Audit Committee in 2015 1. Conducting discussions on the working program of Internal Control Unit a. Audit according PKPT - Rajawali Tanjungsari Enjiniring - Mitra Ogan - Procurement of PT RNI (Persero) b. Special Audit - PT PG Rajawali II (Drip Irrigation) - PT RNI (Cattle Integration Project) - PT Rajawali Nusindo (Credit) 2. Discussing infrastructure of Internal Control Unit for uniformity, such as: a. Work plan b. SOP c. Reporting 3. Launching a program to improve Internal Control Unit personal competence by: a. Giving extra special audit materials in every meeting with the speaker of the BPKP and the Internal PT RNI (Persero) Group b. Auditor certification (will cooperate with PPAK ATAN or BPKP through Pusdiklat BPKP) c. Non-formal in weekly regular meetings at SPI PT RNI (Persero) 4. Monitoring the development of Whistleblowing System (WBS) WBS is still running and every time a complaint received has been followed up by a manager (Deloitte), but the Commissioner has not received reports of this WBS program (statistics are made on the received complaints and the follow in order to know its effectiveness) Agreed in the next meeting which will be discussed about WBS issues. 5. Evaluating Internal Audit Charter and the draft amendments 6. Monitoring the audit implementation by the public accounting firm and meeting with public accounting firm 7. Providing direction to public accountant firm related to sufficient disclosure in the audit implementation 8. Receiving and revising the Internal Control Unit activity report 9. Implementing accelerated integration program Internal Control Unit of PT RNI (Persero) with its subsidiaries 10. Conducting the financial statements acceleration 11. Conducting discussions planned restatement of Financial Statements 12. Monitoring the milled services tax issues and VAT
COMMITTEE AUDIT REMUNERATION In accordance with the duties, authorities and responsibilities of the Audit Committee, the remuneration granted based on state laws and agreements of BOC with BOD in accordance with the Company’s ability. Implementation of the Audit Committee by using the budget of BOC as determined annually.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Risk Management Committee
Dalam rangka membantu Dewan Komisaris dalam memberikan masukan kepada Direksi terkait kebijakan manajemen risiko, antisipasi, serta penanganannya, maka PT RNI (Persero) telah membentuk Komite Manajemen Risiko, dengan susunan anggota sebagai berikut:
To assist the Board of Commissioners in providing recommendation to the Board of Directors concerning the risk management policies, anticipation, and handling, therefore, PT RNI (Persero) has established Risk Management Committee, with the members composition as follows:
Ketua/Chairman: Junino Jahja
Anggota/Member: Edwin Elfian Lubis
Dasar Acuan Pembentukan Komite Manajemen Risiko mengacu kepada: Undang – Undang / Peraturan Terkait Komite Manajemen Risiko 1. Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4297). 2. Undang – Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4756). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 117, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4556). 4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER – 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. 5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER – 12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris / Dewan Komisaris BUMN. 6. Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor 02/ SK/RNI.00/IV/2012 tanggal 27 April 2012 tentang Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Anggota/Member: Suka Edi Prasetyo
Basis of Reference The establishment of Risk Management Committee refers to: Laws /Regulations relevant to the Risk Management Committee: 1. Law Number 19 of 2003 on State-Owned Enterprises (State Gazette of 2003 Number 70, Supplementary State Gazette Number 4297) 2. Law Number 40 of 2007 on Limited Liability Company State Gazette of 2007 Number 106, Supplementary State Gazette Number 4756). 3. Government Regulation Number 45 of 2005 on Establishment, Organisation, Supervision and Liquidation of State Owned Enterprise (State Gazette of 2005 Number 117, Supplementary State Gazette Number 4556). 4. State Minister of State-Owned Enterprises Regulation Number PER – 01/MBU/2011 dated 1 August 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in SOEs. 5. State Minister of State-Owned Enterprises Regulation Number PER – 12/MBU/2012 dated 24 August 2012 on Supporting Organs of SOE Board of Commissioners. 6. Decision Letter of the Board of Commissioners Number 02/SK/RNI.00/IV/2012 dated 27 April 2012 on Appointment of Members of the Risk Management Committee PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
217
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
7. Anggaran Dasar PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (Akte Notaris Ny. Adasian Harahap, SH, Nomor 5 tanggal 12 Oktober 1964 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn., Nomor 18 tanggal 19 Agustus 2008). 8. Surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor SR – 206/S.MBU/2014 tanggal 26 Juni 2014 perihal Usulan Pengangkatan Komite Manajemen Risiko PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Profil Perusahaan Company Profile
7. Articles of Association of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (Notary Deed of Ms. Adasian Harahap, SH, Number 5 dated 12 October 1964 and its several revisions, the last one by the Notary Deed of Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn., Number 18 dated 19 August 2008). 8. Letter of the Secretary of Ministry of SOEs Number SR – 206/S.MBU/2014 dated 26 June 2014 regarding Nomination for Members of the Risk Management Committee of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Piagam Komite Manajemen Risiko Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Manajemen Risiko yang menjadi panduan kerja bagi Komite untuk dapat meningkatkan peran dan tugasnya, yang mengatur tentang organisasi, kewenangan, independensi, tugas, tanggung jawab, dan aktivitas Komite Manajemen Risiko.
Risk Management Committee Charter The Board of Commissioners has set Risk Management Committee Charter as work manual for the Committee in improving its roles and duties, that regulates the organization, authorities, independency, duties, responsibilities, and activities of the Risk Management Committee.
Kewenangan Komite Manajemen Risiko Dalam menjalankan tugasnya, Komite Manajemen Risiko mempunyai kewenangan untuk : 1. Mengakses secara penuh, bebas, dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, asset, serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 2. Meminta penjelasan atau data kepada pejabat atau pegawai PT RNI (Persero) sesuai kebutuhan, baik untuk PT RNI (Persero) selaku holding company, maupun perusahaan anak, dan juga penyertaan PT RNI (Persero) pada perusahaan patungan dalam batasan tertentu. 3. Dalam menjalankan kewenangan butir 1 dan 2 tersebut diatas, Komite Manajemen Risiko dapat bekerja sama dengan Unit Manajemen Risiko PT RNI (Persero).
Authority of the Risk Management Committee In performing its duties, the Risk Management Committee has the authority to: 1. Full, free, and unrestricted access to records, employees, funds, assets, and other Company resources relevant to performance of its duties. 2. Request for explanation or data as needed to management and employees of PT RNI (Persero), both for PT RNI (Persero) as the holding company, and its subsidiary and the investment of PT RNI (Persero) on affiliation companies under certain limitation.
4. Mengundang professional/ tenaga ahli eksternal untuk menghadiri rapat Komite Manajemen Risiko dalam membahas aspek – aspek khusus sesuai keahliannya. 5. Atas persetujuan dari Dewan Komisaris, maka Komite Manajemen Risiko dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari para professional di luar Perusahaan seperti Akuntan, Konsultan, Penasihat Hukum, dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perusahaan.
3. In carrying out the authority in points 1 and 2 mentioned above, the Risk Management Committee works closely with the Risk Management Unit of PT RNI (Persero) Group. 4. Invite external professionals experts to attend the Risk Management Committee meeting for discussion on special topics relevant to their expertise 5. Subject to approval by the Board of Commissioners, the Risk Management Committee may solicit input or recommendations from external professionals such as Accountants, Consultants, Legal Counsellors, and other professionals relevant to its duties dened by the Company.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko
Duties and Responsibilities Management Committee
Komite Manajemen Risiko mempunyai tugas: 1. Menyusun Rencana Kerja yang diperlukan dalam melakukan aktivitas pengelolaan manajemen risiko. 2. Melakukan kajian dan evaluasi atas hasil identifikasi Direksi PT RNI (Persero) terhadap semua risiko utama pada kegiatan operasi perusahaan. 3. Melakukan kajian atas kecukupan penetapan risiko, perencanaan, pengendalian risiko atau pemulihan, dan keterbukaan oleh Direksi.
The Risk Management Committee’s duties include: 1. Developing the Working Plan needed in risk management activities. 2. Reviewing and evaluating the PT RNI (Persero) Directors’ identification results on all major risks of the company’s operations. 3. Assessing the adequacy of risk identification, planning, mitigation or recovery, and disclosure by Directors.
218
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
of
the
Risk
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
4. Melakukan kajian keterbukaan pelaporan risiko oleh perusahaan. 5. Bersama Komite Audit melakukan kajian, analisis, dan tukar pendapat dengan satuan kerja Hukum, Keuangan, Aktuaris, Operasi, dan Auditor Independen dalam: a. Penentuan adanya risiko yang berarti. b. Langkah pengelolaan perusahaan dalam meminimumkan risiko. c. Kebijakan perusahaan atas penetapan dan pengelolaan risiko. 6. Menyampaikan laporan kegiatan kepada Dewan Komisaris secara berkala.
4. Conducting evaluation on risk reporting disclosure by the company. 5. Jointly with the Audit Committee, Legal, Finance, Actuarial, Operational units and Independent Auditors, conducting study, analysis, and discussion on:
Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : 1. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. 2. Komite Manajemen Risiko bersifat mandiri dalam pelaksanaan tugas serta dalam pelaporannya.
Responsibilities of the Risk Management Committee:
a. Identification of significant risks. b. Management steps to minimize risks. c. Corporate policy on risk identification and management. 6. Submitting activity report to the Board of Commissioners regularly.
1. The Risk Management Committee reports directly to the Board of Commissioners. 2. The Risk Management Committee shall be independent in performance and reporting of duties.
Independensi Anggota Komite Manajemen Risiko Seluruh anggota Komite Manajemen Risiko memenuhi persyaratan independensi anggota Komite Manajemen Risiko sesuai dengan peraturan dan kaidah praktik GCG dimana seluruh anggota Komite Manajemen Risiko tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan Dewan Komisaris dan Direksi, dan tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Independency of the Risk Management All members of the Risk Management Committee meet the independency requirement for a Risk Management Committee according to rules and norms of GCG in which members of the Committee have no family relationship with the members of the Board of Commissioners or Directors, and have no involvement, directly or indirectly, in the Company’s business activities.
Masa Jabatan Anggota Komite Manajemen Risiko Keanggotaan Komite Manajemen Risiko sekurangkurangnya 1 (satu) Anggota Komisaris Independen dan sekurangkurangnya 1 (satu) orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perusahaan. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh seorang Anggota Komisaris, yang juga merangkap sebagai anggota Komite Manajemen Risiko. Dalam hal Komisaris yang menjadi anggota Komite Manajemen Risiko lebih dari satu orang, maka salah satunya bertindak sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko.
Term of TENURE of the Risk Management Committee Membership of the Risk Management Committee shall include a minimum of 1 (one) Independent Member Commissioner and 1 (one) member from outside the Company. The Committee is chaired by a Member Commissioner who also serves as member of the Risk Management Committee. In the case where there is more than one Member Commissioner in the Risk Management Committee, one of them shall be appointed as chairman.
Masa tugas Anggota Komite Manajemen Risiko adalah 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya, dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu – waktu. Apabila Komisaris yang menjadi Ketua Komite Manajemen Risiko berhenti sebelum masa tugasnya sebagai anggota Komisaris Perusahaan, maka Ketua Komite Manajemen Risiko digantikan oleh Komisaris lainnya. Masa tugas Ketua dan/atau Anggota Komite Manajemen Risiko yang menggantikan Ketua dan/atau Anggota Komite Manajemen Risiko yang berhenti sebelum masa tugasnya selesai adalah sisa waktu tugas Ketua dan/atau Anggota Komite Manajemen Risiko yang digantikan.
Term of office for members of the Risk Management Committee is 2 (two) years and may be extended for 1 (one) additional period, without prejudice to the right of the Board of Commissioners to dismiss them any time. If the Commissioner who chairs the Risk Management Committee resigns before the end of his term as corporate Commissioner, the other Commissioner in the Committee replaces him. His term of office as new chairman of the Risk Management Committee is the remaining term of the resigned chairman.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
219
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Pelaksanaan Kegiatan Komite Manajemen Risiko Sepanjang tahun 2015, Komite Manajemen Risiko telah melaksanakan beberapa kegiatan sebagai berikut: 1. Review atas Manual Manajemen Risiko Korporat. 2. Rapat Internal Komite Manajemen Risiko. 3. Rapat Koordinasi dengan Bagian Manajemen Risiko Perusahaan. 4. Assessment Risiko terhadap rencana bisnis dan investasi Perusahaan yang diajukan pada RKAP Tahun 2014. 5. Review atas laporan pelaksanaan manajemen risiko triwulanan. 6. Monitoring surat – surat dari Direksi terkait rekomendasi dan ijin prinsip. 7. Assessment Risiko hasil keputusan dan arahan pemegang saham pada RUPS laporan keuangan/ manajemen. 8. Assessment Risiko hasil keputusan dan arahan pemegang saham pada RUPS RKAP. 9. Melakukan kunjungan kerja lapangan dan monitoring kegiatan unit manajemen risiko perusahaan dalam hal kegiatan bisnis proses bidang agro industri, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi.
Profil Perusahaan Company Profile
Activities of Risk Management Committee Throughout 2015, Risk Management Committee has performed some activities as follows: 1. Reviewing the Corporate Risk Management Manual. 2. Internal Meeting of the Risk Management Committee. 3. Coordination Meeting with the Risk Management Function of the Company. 4. Risk Assessment on corporate business and investment plans submitted in RKAP 2014. 5. Review of quarterly risk management implementation report. 6. Monitoring of directors’ letters related to recommendations and in principle approvals. 7. Risk assessment on the Shareholder’s decisions and instructions in the GMS related to financial/ management reports. 8. Risk assessment on the Shareholder’s decisions and instructions in the GMS related to Working Plan and Budget. 9. Conduct official visit and monitor on activities of the risk management function of the Company in the business pillars of agro industry, pharmaceuticals and healthcare, as well as trading and distribution.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Nomination and Remuneration Committee Hingga akhir tahun 2015, PT RNI (Persero) belum membentuk komite nominasi dan remunerasi, namun fungsinya dilaksanakan oleh organ perusahaan melalui Dewan Komisaris. Dalam proses nominasi, anggota Direksi baru di tahun 2015 telah dinyatakan lulus Fit & Proper Test oleh pihak ketiga dalam hal ini PT Daya Dimensi Indonesia. Ada 2 (dua) Direktur yang berasal dari internal dimana hal tersebut menunjukan proses nominasi yang memperhatikan program pengembangan karir sisi internal Perseroan.
220
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Until the end of 2015, PT RNI (Persero) has not established nomination and remuneration committee, but the function is undertaken by the corporate organ through the Board of Commissioners. The new members of the Board of Directors in 2015 have passes Fit & Proper Test by third party in this case is PT Daya Dimensi Indonesia. There are 2 (two) Directors who come from the internal that shows the nomination process which taking into account the carreer development program from the Company’s internal side.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
SEKRETARIS KORPORASI Corporate Secretary
Edwin Elfian Lubis Berdomisili di Jakarta, kelahiran kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, tanggal 3 Mei 1969, lulusan fakultas Pertanian, jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB angkatan 24, tahun 1987. Bergabungnya beliau dengan PT RNI (Persero) dimulai pada tahun 2009 sampai 2012 ketika beliau membatu Dewan Komisaris PT RNI (Persero) sebagai Staf Adviser Dewan Komisaris untuk Komite Audit. Lalu pada April 2012 sampai Juli 2015 kiprahnya di PT RNI (Persero) berlanjut sebagai Anggota Komite Manajemen Risiko dan hingga kini menjabat sebagai Sekretaris Korporasi PT RNI (Persero).
Edwin Elfian Lubis Sekretaris Korporasi Corporate Secretary
Posisi dan Fungsi Sekretaris Korporasi 1. Sekretaris Korporasi diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. 2. Fungsi Sekretaris Korporasi adalah: a. Memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta; c. Sebagai penghubung (liaison officer) antara Direksi dengan Dewan Komisaris dan pemangku kepentingan. Dalam hal tertentu Dewan Komisaris dapat melakukan komunikasi langsung dengan Direksi; d. Dalam hal komunikasi formal antara Sekretaris Korporasi dengan Dewan Komisaris dilakukan melalui Sekretaris Dewan Komisaris; e. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Live in Jakarta, born in Mandailing Natal regency, North Sumatera, on May 3, 1969, graduated from Faculty of Agriculture, in Social-Economy of Agriculture, IPB batch 24, in 1987. His career in PT RNI (Persero) started in 2009 until 2012 when he was assisted the Board of Commisioners of PT RNI (Persero) as Adviser Staff of the Board of Commissioners for Audit Committee. Then in April 2012 until July 2015 continued his work in PT RNI (Persero) as a Member of Risk Management Committee and until now he served as Corporate Secretary of PT RNI (Persero).
POSITION AND FUNCTIONS OF corporate SECRETARY 1. Corporate Secretary is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. 2. The Corporate Secetary are: a. Ensuring that companies adhere regulations on disclosure requirements in line with the implementation of GCG principles; b. Providing information required by the Board of Directors and the Board of Commissioners periodically and/or anytime when requested; c. Service as a liaison (Liaison officer) between the Board of Directors with Board of Commissioners and stakeholders. In certain cases the Board of Commissioners may conduct direct communication with Board of Directors; d. In terms of formal communication between Corporate Secretary with Board of Commissioners is conducted through the Secretary Board of Commissioners; e. Administering and filing the Company’s minutes of meeting, including but not limited to Register of Shareholders, Special Register and treatises Board of Directors meeting, the meeting of the Board of Commissioners and GMS.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
221
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PELAKSANAAN TUGAS TAHUN 2015 Sepanjang tahun 2015, Sekretaris Korporasi telah melaksanakan beberapa program kerja sebagai berikut: 1. Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan informasi Perusahaan yang bersifat material kepada pemangku kepentingan secara tepat waktu, akurat, bertanggung jawab, serta menjunjung asas keterbukaan. 2. Aktif dalam memberikan nasihat umum dan opini kepada Direksi dan Group kerja dalam Perusahaan dan bertugas sebagai compliance officer yang memastikan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan–ketentuan perundangan yang berlaku. 3. Menggelar kegiatan dengan pihak luar yang bersifat umum dan menyelenggarakan kegiatan sosial. 4. Mengelola pelayanan kesekretariatan dan staf lainnya secara terintegrasi dengan melakukan kegiatan pengaturan pelaksanaan filling system seluruh unit, penyimpanan dokumen penting dan penyelenggaraan perpustakaan. 5. Mengelola komunikasi dan hubungan antara Perusahaan dengan pemangku kepentingan. 6. Mengkoordinasikan semua elemen terkait dalam dalam menggelar rapat-rapat penting meliputi; RUPS baik yang bersifat tahunan maupun yang bersifat luar biasa atau pertemuan lainnya dengan pemegang saham, Rapat Gabungan Direksi dan Komisaris, dan Rapat Direksi.
DUTIES IMPLEMENTATION IN 2015 Throughout 2015, Corporate Secretary has conducted work programs as follows: 1. Corporate Secretary had informed confidential company’s information that is material to stakeholders in a timely, accurate, responsible, and uphold the principle of openness. 2. Active in providing legal advice and opinions to the Board of Directors and Task Force within the company and served as a compliance officer who ensure compliance of existing law.
PELATIHAN TAHUN 2015 Pada tahun 2015, Sekretaris Korporasi telah mengikuti pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensinya sebagai berikut:
PELATIHAN TAHUN 2015 In 2015, Corporate Secretary has participated in trainings to improve his competencies as follows:
3. Organize activities with general external parties that hold social activities. 4. Managing secretarial services and other staff integratedly by executing activities of organizing implementation of filling system for the entire units, storage of important documents and organizing the library. 5. Manage the communication and relationship between the Company and stakeholders. 6. Coordinate all relevant elements in holding important meetings including GMS, both the annual and extraordinary or other meetings with shareholders, Directors and Commissioners Joint Meeting, and the Board of Directors meetings.
Pelatihan Sekretaris Korporasi Tahun 2015 Training of Corporate Secretary in 2015 No. 1.
Nama Name Edwin Elfian Lubis
Jabatan Sekretaris Korporasi
Program Pelatihan Assessment Centre Eselon 1 Assessment Centre Eselon 1
20 Mei 2015 May 20, 2015 Daya Dimensi Indonesia, Menara Anugerah, Jakarta
Workshop Organisasi PT RNI (Persero) Organization Workshop of PT RNI (Persero)
4 Agustus 2015 August 4, 2015 Ruang Auditorium PT RNI (Persero)
Corporate Secretary
2.
Edwin Elfian Lubis
Sekretaris Korporasi Corporate Secretary
222
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Acara Pelatihan
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
SISTEM PENGENDALIAN INTERN Internal Control System
Dasar Acuan
BASIS OF REFERENCE
Penerapan sistem pengendalian internal PT RNI (Persero) mengacu kepada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara yang dirubah dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : Per09/MBU2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara.
Implementation of the internal control system of PT RNI (Persero) regulation of the Minister of State SOE No. PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance of the State Owned Enterprises were amended by Minister of State Owned Enterprises No. Per-09/MBU2012 On Amendment to Regulation On State Owned Enterprises Implementation of Good Corporate Governance On StateOwned Enterprises.
Sistem Pengendalian Intern
Internal Control System
Pengendalian intern merupakan suatu mekanisme pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen secara berkesinambungan (on going basis), guna: 1. Menjaga dan mengamankan harta kekayaan; 2. Menjamin tersedianya laporan yang lebih akurat; 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku; 4. Mendorong peningkatan pelaksanaan tanggung jawab, budaya resiko dan sistim deteksi dini, sehingga dapat mengurangi dampak keuangan/kerugian dari risiko usaha; dan 5. Meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya.
Internal control is a the monitoring mechanism set by management on an ongoing basis, in order to:
Adapun tujuan penerapan sistem pengendalian internal PT RNI (Persero) adalah sebagai berikut: 1. Kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku (Tujuan Kepatuhan). 2. Tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu (Tujuan Informasi)
The purpose of the application of the system internal control PT RNI (Persero) is as follows: 1. Compliance with regulations and legislation applicable (Interest Compliance). 2. The availability of financial information and management in accurate, complete and on time (Information Purpose) 3. Efficiency and effectiveness of business activities (Operational Objectives) 4. Improving the effectiveness of risk culture in the organization comprehensively (Cultural Interest Risk)
3. Efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha (Tujuan Operasional) 4. Meningkatkan efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi secara menyeluruh (Tujuan Budaya Risiko)
1. Maintaining and securing treasures wealth; 2. Ensuring availability of more accurate reports; 3. Improving compliance applicable provision; 4. Encouraging enhanced implementation responsibility, risk culture and systems early detection, so as to reduce the financial impact/loss from risk business; and 5. Improving the effectiveness of the organization and improve cost efficiency.
Strategi penangan risiko dilakukan dengan membuat risk register beserta perlakuan terhadap risiko yang ada oleh Unit Manajemen Risiko. Risk Register yang dihasilkan oleh Unit Manajemen Risiko dipakai juga oleh SPI dalam menyusun program kerja tahunan SPI.
Strategy risks handling is taken by creating a risk register and its treatment against risks by Risk Management Unit. Risk Register produced by Unit Risk Management is also used by Internal Control System in preparing the annual work program of Internal Control System.
Kesesuaian Sistem Pengendalian Internal Dengan Standar Internasional
Accordance Of Internal Control System With International Standard
Sistem pengendalian intern di PT RNI (Persero) mengacu kepada pengendalian intern yang berdasarkan kepada konsep dari The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO) yang menyatakan bahwa system pengendalian intern yang memadai harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
Internal control systems in PT RNI (Persero) refers the internal control based to the concept of The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commissions (COSO), which states that the system of internal control must have adequate terms as follows:
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
223
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
1. Lingkungan Pengendalian Manajemen Yang Kondusif yang mencakup Faktor Manusia dan Budaya; 2. Kemampuan Memprediksi dan mengantisipasi risiko; 3. Aktivitas Pengendalian yang memadai; 4. Informasi dan Komunikasi yang Efektif; 5. Adanya Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut
1. Condusive Management Control Environment which includes Human Factor and Culture; 2. Ability in Predicting and risk anticipating; 3. Adequate Control Activities; 4. Effective Information and Communication; 5. The existence of Monitoring, Evaluation and FollowUp
Sistem pengendalian intern pada dasarnya merupakan proses yang terintegrasi dan melibatkan seluruh tingkatan manajemen. Apabila komponen tersebut diterapkan dengan baik, maka dapat memberikan keyakinan memadai bahwa tujuan organisasi dapat dicapai.
Internal control system basically is an integrated process and involving all levels of management. When these components are applied well, it can provide reasonable assurance that the objectives of the organization achievable.
Karakteristik Sistem Pengendalian Intern tersebut, sesuai dengan kerangka sistem pengendalian intern berbasis COSO yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Characteristics of Internal Control System that, in accordance with the framework of the system based on the COSO internal control system can be described as follows: Financial Reporting
Compliance
Control Activities
Activity 1
Unit A
Information & Communication
Unit B
Monitoring
Activity 2
Operations
Risk Assessment Control Environment
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Evaluasi terhadap efektifitas sistem pengendalian intern dilaksanakan oleh SPI bersamaan dengan pelaksanaan audit dan pembuatan kajian terhadap kegiatan tertentu, evaluasi dan pemutakhiran kebijakan, SOP, dan lain-lain. Selain itu evaluasi terpisah juga dilaksanakan oleh pihak ekstern, yaitu dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik selaku auditor independen.
224
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL SYSTEM Evaluation of the internal control system effectiveness taken by Internal Control System in conjunction with the audit and of making the study of certain activities, evaluation and updating of policies, SOPs, and others. In addition, separate evaluations also carried out by external parties, which conducted by Public Accounting Firm as the independent auditor.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
UNIT AUDIT INTERNAL Internal Audit Unit
Unit Audit Internal PT RNI (Persero) dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang merupakan sebuah unit kerja pendukung yang melaksanakan fungsi internal audit. Keberadaan SPI dimaksudkan untuk memberi keyakinan objektif mengenai kondisi pengendalian intern (control), pengelolaan risiko (risk), dan proses tata kelola perusahaan (governance) dalam menjalankan bisnis. Tugas SPI antara lain menyusun kelayakan sistem pengendalian intern (compliance), pelaksanaan kebijakan dan prosedur SOP perusahaan, kelayakan pengelolaan risiko bisnis, dan penyalahgunaan wewenang dan kecurangan (fraud). Untuk mendukung fungsi SPI, PT RNI (Persero) meluncurkan PT RNI (Persero) Integrity Line sebagai Sistem Pelaporan Pelanggaran yang terbuka bagi semua pihak dan pemangku kepentingan termasuk karyawan, pelanggan, pemasok, kreditur, debitur, perbankan maupun pihak lain. PT RNI (Persero) Integrity Line membuka kesempatan luas kepada setiap orang dan pihak lainnya yang terkait dengan PT RNI (Persero) Group untuk dapat mengawasi aktifitas perusahaan. Dalam hal ini, SPI bertugas menindaklanjuti laporan yang diterima oleh PT RNI (Persero) Integrity Line tersebut.
Internal Audit Unit of PT RNI (Persero) is undertaken by Internal Control Unit (SPI) which is a supporting work unit who implements the audit internal function. SPI existence meant to provide objective assurance regarding internal control conditions, risk management, and governance processes corporate in running a business. SPI task among others the feasibility of a system of preparing internal control (compliance), the implementation of policies and company SOP procedures, eligibility business risk management, and abuse authority and fraud. For supports SPI functions, PT RNI (Persero) launched the RNI Integrity Line as Reporting systems that customers open for all parties and stakeholders including employees, customers, suppliers, creditors, debtors, banks and parties other. PT RNI (Persero) Integrity Line opportunities wide to every person and the other party associated with PT RNI (Persero) Group to be overseeing the company’s activities. In terms of This, SPI in charge of follow-up reports PT RNI (Persero) received by the Integrity Line.
STRUKTUR SATUAN PENGAWASAN INTERN
STRUCTURE OF INTERNAL AUDIT UNIT
Direktur Utama PT RNI (Persero) President Director PT RNI (Persero)
Kepala SPI Chief Audit Executive
Kepala Bagian Operasional Head of Operational
Auditor dan Assessor Auditor and Assessor
Komite Audit Audit Committe
Kepala SPI pada Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Head of Audit Subsidiaries of PT RNI (Persero)
Kepala Bagian Pemantauan Head of Monitoring
Auditor dan Assessor Auditor and Assessor
Administrasi Administrator
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
225
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Pada tahun 2015, jumlah personil unit audit internal adalah 12 orang yang terdiri dari 1 (satu) orang kepala SPI, 2 (dua) orang kepala bagian, 8 (delapan) orang auditor dan 1 (satu) orang sekretaris dengan detail sebagai berikut:
Profil Perusahaan Company Profile
In 2015, total personnel in internal audit unit are 12 people comprising of 1 (one) Chief Audit Executive, 2 (two) division heads, 8 (eight) auditors and 1 (one) secretary with the details as follows:
Susunan Anggota Unit Audit Internal Tahun 2015 Composition of Internal Audit Unit in 2015 Nama Name
No.
226
Jabatan Position
1.
Sagita Hariyadin
Kepala SPI Chief Audit Executive
2.
Widyo Utomo
Kepala Bagian Operasional Audit Head of Audit Operations Division
3.
Gunadi Yusuf
Kepala Bagian Pemantauan Audit Head of Audit Monitoring Division
4.
Prastiadji
Auditor Auditor
5.
Priyandi Arief
Auditor Auditor
6.
Ida Ulfanah
Auditor Auditor
7.
Erie Prasojo
Auditor Auditor
8.
Ibnu Haris P
Auditor Auditor
9.
Diana Savitri
Auditor Auditor
10.
Sutarto
Auditor Auditor
11.
Aa Saepudin
Auditor Auditor
12.
Nindita N
Auditor Auditor
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
CHIEF AUDIT Executive Berdomisili di Jakarta, lulus program D III dan D IV Sekolah Tinggi Akuntansi Negara masing-masing pada 1993 dan 1999. Dari tahun 1992 hingga 2011, ia berkarya di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sementara, dari tahun 2009 hingga 2014, auditor profesional ini memberikan bakti kepada bangsa ini lewat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mulai bergabung di PT RNI (Persero) pada 16 Mei 2014, beliau memegang posisi Kepala Satuan Pengawasan Intern RNI sejak 06 November 2014. Located in Jakarta, graduated from D III and D IV programs of Sekolah Tinggi Akuntansi Negara in 1993 and 1999. From 1992 to 2011, he worked at the Finance and Development Oversight Body (BPKP). Meanwhile from 2009 to 2014, as a professional auditor, he dedicated himself to the country by working at the Corruption Eradication Committe (KPK). Joining PT RNI (Persero) on 16 May 2014, he has been holding the position of Chief of Internal Audit Unit since 6 November 2014.
Sagita Hariyadin Kepala Satuan Pengawasan Intern Chief Audit Executive
ruang lingkup unit audit internal Ruang lingkup tugas unit audit internal yang dilaksanakan oleh SPI meliputi aktivitas pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan perusahaan termasuk telaahan dan studi, evaluasi pengendalian intern, pengujian kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengawasan kegiatan lainnya yang bersifat strategis dan mengandung risiko tinggi yang terdiri dari pengawasan terhadap: 1. Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Perusahaan a. Mengevaluasi keandalan (reliability) dan integritas dari informasi manajemen dan keuangan b. Menguji sistem dan prosedur atas penggunaan dan pengamanan asset dan transaksi dengan risiko tinggi 2. Pengendalian Intern a. Pengujian dan evaluasi efektifitas sistem pengendalian intern perusahaan pada tingkat korporasi (entity) dengan tujuan untuk: - Mendapatkan kepastian bahwa sistem yang ada dapat memberikan keyakinan memadai untuk melaksanakan sistem perusahaan secara efisien - Mendapatkan kepastian bahwa sistem berjalan sesuai dengan harapan sehingga mampu mencegah dan mendeteksi kekeliruan material, penyimpangan, maupun tindakan-tindakan yang melawan hukum yang mungkin timbul b. Pengujian terhadap transaksi-transaksi yang bertujuan untuk memastikan telah berfungsinya sistem pengendalian intern aktivitas-aktivitas pada unit kerja baik di kantor Holding maupun anak perusahaan yang menjadi lingkup audit
SCOPE OF INTERNAL AUDIT UNIT The scope of work of internal audit unit taken by SPI comprising of supervision activities on the Company’s management activities including review and study, evaluation of internal control, compliance test of the prevailing law and supervision of other strategic activities and have high risk which consist of the supervision on: 1. The Company’s Finance Management and Reporting a. Evaluating the reliability and integrity from the management information and finance b. Testing the system and procedure on the use and security of assets and transaction with high risks 2. Internal Control a. Effectiveness testing and evaluation of the Company’s internal control system on corporate (entity) level with objectives to: - Earn assurance that the existing system can deliver reliable faith to conduct efficient corporate system - Earn assurance that the system is running in accordance with teh expectation so it is able to prevent and detect any material mistakes, deviation, or actions agains law that may arise b. Testing on the transactions with aim to ensure the function of internal control system on activities in work unit both in Holding office and subsidiaries that included in audit scope
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
227
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Kepatuan terhadap peraturan perundang undangan dan ketentuan terkait lainnya a. Memonitor dan mengevaluasi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan lainnya b. Memonitor dan mengevaluasi kepatuhan terhadap pelaksanaan kebijakan, prosedur dan rencana kerja yang ditetapkan manajemen 4. Khusus
3. Compliance on the other related rules and regulations
Penugasan khusus adalah penugasan-penugasan di luar penugasan rutin yang timbul karena adanya pertimbangan, kejadian, atau kepentingan tertentu dari pemberi tugas. Penugasan khusus meliputi namun tidak terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan: a. Penugasan audit pada anak perusahaan/cabang oleh karena: - Permintaan Dewan Komisaris Anak Perusahaan terkait - Permintaan Direksi Anak Perusahaan terkait - Anak Perusahaan belum memiliki unit SPI b. Penugasan yang bersifat khusus lainnya seperti investigasi dan sebagainya
Special assignment is assignments outside the routine assignments that occurred due to consideration, issue, or particular interest from the assignor. The special assignment including but not limited to matters related with:
Dalam melakukan kegiatan audit, SPI juga menggunakan profil risiko yang telah disusun oleh Group Head GCG dan Manajemen Risiko.
In conducting audit activities, SPI also uses risk profile prepared by Group Head of GCG and Risk Management.
Obyek pemeriksaan SPI PT RNI (Persero) atau auditan mencakup PT RNI (Persero) sebagai perusahaan induk dan seluruh anak perusahaan serta afiliasi lainnya dalam mekanisme kerja yang disepakati bersama yang dituangkan pada dokumen Internal Audit Charter. Untuk tahun buku 2015 model penetapan objek pemeriksaan tidak lagi sepenuhnya didasarkan kepada organisasi anak perusahaan/unit usaha, melainkan lebih di fokuskan kepada suatu aktivitas/kegiatan usaha yang memiliki risiko usaha yang signifikan (Risk Assessment). Profil Resiko diperoleh dari hasil evaluasi dan assessment yang dilakukan oleh unit kerja Manajemen Risiko dan profil risiko versi SPI PT RNI (Persero) (Internal Audit Initiatives). Di samping itu, penyusunan obyek internal audit juga memperhatikan stakeholders expectation.
Investigation object of PT RNI (Persero) SPI or audited covering PT RNI (Persero) as holding company and all subsidiaries as well as other affiliates in agreed work mechanism as stated in Internal Audit Charter document. For 2015, the model of investigation object is no longer based on the subsidiaris/business unit organization, but more focus on an activity/business activity with significant business risk (Risk Assessment). Risk Profile obtained from the evaluation and assessment result taken by Risk Management work unit and risk profile of PT RNI (Persero) SPI (Internal Audit Initiatives). In addition, the internal audit object determination also taking into account the stakeolders expectation.
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2015 Berikut adalah pelaksanaan kegiatan SPI sepanjang tahun 2015: 1. Kegiatan Audit
activities implementation in 2015 Below is the implementation of SPI activities throughout 2015: 1. Audit Activity
Selama tahun 2015 telah dilaksanakan kegiatan audit sebanyak 19 kali yang meliputi PT RNI (Persero) dan Anak Perusahaan. 2. Kegiatan Konsultatif dan Kajian Selain melaksanakan kegiatan audit, SPI juga melaksanakan fungsi konsultatif yang dituangkan dalam kajian-kajian. Selama tahun 2015, kegiatan konsultatif dan kajian yang dilaksanakan adalah terhadap 9 kegiatan.
228
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
a. Monitoring and evaluating the compiance on the other prevailing rules and regulations b. Monitoring and evaluating compliance on the implementation of policies, procedures and work plan set by tha management 4. Special
a. Audit assignment to subsidiaries/branches due to: - Request from related Board of Commissioners of subsidiaries - Request from related Board of Directors of subsidiaries - Anak Perusahaan belum memiliki unit SPI b. Other special assignments including investigatin and others
Throughout 2015, there were 19 times audit activities taken including PT RNI (Persero) and Subsidiaries
2. Consultative and Review Activity In addition to conduct audit activity, SPI also conduct consultative function stated in reviews. Throughout 2015, consultative and review activity is conducted on 9 activities .
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
3. Monitoring Audit Result Follow Up Activity The function of SPI in monitoring the follow up, taken throughout 2015 and the follow up position of investigation result until the end of 2015 are as follows:
3. Kegiatan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit Fungsi SPI dalam melakukan monitoring tindak lanjut, telah dilaksanakan selama tahun 2015 dan posisi tindak lanjut hasil pemeriksaan sampai akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a. Follow Up of audit result from BPK RI
a. Tindak lanjut hasil audit BPK RI Keterangan Description
No.
Jumlah Total
1.
Jumlah Temuan Total Findings
65
2.
Jumlah Rekomendasi Total Recommendation
120
3.
Penyelesaian Tindak Lanjut: Follow Up Settlement: a. Selesai Complete
114
b. Belum Selesai/Masih Dalam Proses Penyelesaian Incomplete/Still in Settlement Process
b. Tindak lanjut hasil audit KAP
No.
Keterangan Description
6
b. Follow up of audit result from KAP
Jumlah Total
Tindak Lanjut Follow Up Dilaksanakan Undertaken
Selesai Completed
Dalam Proses In Process
1.
LHP Tahun 2013 LHP Year 2013
80
80
36
13
2.
LHP Tahun 2014 LHP Year 2014
69
69
49
8
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
229
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Akuntan Publik Public Accountant
PT RNI (Persero) menerapkan fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan dengan menunjuk Kantor Akuntan Publik selaku auditor eksternal. KAP PT RNI (Persero) setiap tahunnya ditetapkan melalui RUPS dengan detail informasi sebagai berikut:
Tahun Year
Nama KAP Name of Public Accountant Firm
Nama Akuntan Accountant Name
PT RNI (Persero) implement the function of independent oversight of the financial aspects by pointed external auditors. KAP PT RNI (Persero) annually determined by the GMS with detailed information as follows :
Dasar Penunjukan Basis of Reference
“Biaya Jasa (belum termasuk PPN, PPh, dan OPE)” Cost of Services (not included, VAT, income tax)
Alamat Address
2015
Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan
Drs. Bambang Herwanto, Ak., M.M., CA., CPA
Keputusan RUPS No. 17/ Kep.PS/RNI.01/V/2015 tanggal 11 Septemberl 2015
Rp1.347.500.000
“Komp. Cibubur TIMES SQUARE Jl. Raya Transyogi Km 3 Ruko Madison Blok C-2 No. 21, Bekasi”
2014
Bambang, Sutjipto Ngumar & Rekan
Drs. Bambang Herwanto, Ak., M.M., CA., CPA
Surat Dewan Komisaris No. S-037/ RNI.00/X/2014 tanggal 13 Oktober 2014
Rp1.297.400.000
“Komp. Cibubur TIMES SQUARE Jl. Raya Transyogi Km 3 Ruko Madison Blok C-2 No. 21, Bekasi”
2013
Rama Wendra
N. Rama Gautama, CPA, CIA, CVA
Keputusan RUPS No. 11/Kep.PS/RNI/IV/2013 tanggal 29 April 2013
Rp970.000.000
Jl. Melawai 7 No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160
2012
Rama Wendra
N. Rama Gautama, CPA, CIA, CVA
Keputusan RUPS No. 29/Kep.PS/RNI/VI/2012 tanggal 11 Juni 2012
Rp970.000.000
Jl. Melawai 7 No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160
2011
Rama Wendra
N. Rama Gautama, CPA, CIA, CVA
Keputusan RUPS No. 06/Kep.PS/RNI/VI/2011 tanggal 17 Juni 2011
Rp804.500.000
Jl. Melawai 7 No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160
Ruang Lingkup Pekerjaan KAP Tahun 2015 Melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan beberapa Anak Perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK) terbaru yang mengacu pada International Fianncial Reporting Standard (IFRS), audit kepatuhan terhadap perundangundangan yang berlaku, pengendalian intern, evaluasi Key Performance Indicator (KPI) berdasarkan kontrak manajemen, dan evaluasi terhadap kinerja perusahaan serta Laporan Keuangan PKBL PT RNI (Persero) sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk tahun 31 Desember 2015 PT RNI (Persero) dan Anak Perusahaan.
230
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
SCOPE OF WORK for public accountant firm in 2015 Conduct a general audit of Reports Consolidated Financial PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) and some Subsidiaries based Standard Indonesian Financial Accounting. Latest referring to the International Financial Reporting Standard (IFRS), audit compliance with law legislation, internal control, evaluation of Key Performance Indicator (KPI) based contract management, and evaluation of the company’s performance and financial reports PKBL PT RNI (Persero) in accordance with conditions for December 31, 2015 PT RNI (Persero) and Subsidiaries.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Selain ruang lingkup pekerjaan KAP lainnya yaitu: - Laporan Auditor Independen atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern sesuai PSA 62 dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). - Laporan Evaluasi terhadap kinerja perusahaan sesuai SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. - Laporan Evaluasi atas KPI Direksi sesuai pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan PKBL sesuai dengan peraturan Kementerian BUMN No. Per 08/ MBU/2013.
In addition, the other scope of works for KAP are: - Company Independent Auditor’s Report on Compliance the legislation and internal control in accordance PSA 62 and the State Audit Standards.
JASA lainnya KAP yang ditunjuk tidak memberikan jasa lainnya selain melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) pada tahun 2015.
other services KAP assigned did not provide other services in addition to audit the Consolidated Financial Statements of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) in 2015.
- Evaluation Report on the performance of companies corresponding decree of Minister of State KEP-100/ MBU/ 2002 dated June 4, 2002. - KPI evaluation report on the Board of Directors in accordance ratification of the General Meeting of Shareholders, Independent Auditor’s Report Statements, Financial Partnership in accordance with the regulations Ministry of SOE No. Per 08/MBU/2013.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
231
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
manajemen risiko perusahaan Company Risk Management
Manajemen Risiko PT RNI (Persero) melaksanakan penerapan undangundang terkait mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang menyangkut pelaporan profil risiko dan pengelolaan Manajemen Risiko tiap akhir tahun.
RISK MANAGEMENT PT RNI (Persero) implements laws related with the implementation of Good Corporate Governance concerning risk profile and Risk Management reporting every end of the year.
Bagian Manajemen Risiko secara struktur berada di bawah Sekretaris Korporasi yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Namun demikian, tata kelola risiko merupakan tanggung jawab bersama Dewan Komisaris, Direksi Holding, dan seluruh Direksi Anak Perusahaan, Divisi PT RNI (Persero), serta Bagian Manajemen Risiko.
Part of Risk Management structure was under the Corporate Secretary directly responsible to the President Director. Nevertheless, risk governance is a shared responsibility of the Board Commissioner, Holding Board of Directors, and the Board of Directors Subsidiary, Division PT RNI (Persero), as well as the Risk Management section.
Undang-undang Peraturan terkait Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 pasal 25 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pada BUMN. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S. MBU/2012 pasal 29. Keputusan Kepala Badan Standarisasi Nasional Nomor : 173/KEP/BSN/10/2011.
LAW REGULATIONS RELATED Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER 01/ MBU/2011 Article 25 dated August 1, 2011 on the Application of Corporate Governance Good (GCG) in SOEs. Decree No. Secretary to the Minister of SOEs SK-16/S.MBU/2012 article 29. Decree of the Head of Standardization National Number: 173/KEP/BSN/ 10/2011.
Pelaksanaan pengelolaan Manajemen Risiko PT RNI (Persero) selama Tahun 2015, sesuai Peraturan Menteri BUMN Nomor PER – 01/MBU/2011 Pasal 25 dan Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK – 16/S.MBU/2012 Pasal 29, yang mewajibkan perusahaan BUMN untuk melaporkan Profil Risiko dan Pengelolaan Manajemen Risiko setiap akhir tahun.
Implementation of the management of Risk Management PT RNI (Persero) during 2015, according SOE Minister Regulation No. PER - 01/MBU/2011 Article 25 and Decisions Secretary of the Ministry of SOEs No. SK - 16/S.MBU/2012 Article 29, which obliges SOEs to report Profile Risks and Risk Management Management end of each year.
232
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Disamping itu karena Negara Kesatuan republik Indonesia telah mengeluarkan keputusan memakai SNI Manajemen Risiko ISO 31000 seperti dalam Keputusan Kepala Badan Standarisasi Nasional Nomor : 173/KEP/BSN/10/2011, maka PT RNI (Persero) memakai sistem Manajemen Risiko ISO 31000.
Besides, because of the Unitary republic of Indonesia has issued decision to wear SNI Risk Management ISO 31000 as the decision of the Head National Standardization Agency Number: 173 / KEP / BSN / 10/2011, then PT RNI (Persero) wear Risk Management System ISO 31000.
Profil Risiko PT RNI (Persero) Tahun 2015 Profil risiko merupakan deskripsi secara komprehensif atas besarnya Potensi Risiko yang melekat (inherent risk) pada Bisnis PT RNI (Persero) dan Anak Perusahaannya, yang langsung dapat menyebabkan potensi kerugian atau penurunan laba.
RISK PROFILE PT RNI (Persero) YEAR 2015 The risk profile is a comprehensive description on the magnitude of inherent Potential Risks in the Business of PT RNI (Persero) and its subsidiaries, which can directly lead to loss potential or decline in profit.
Profil Risiko PT RNI (Persero) terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu : Risiko Keuangan, Risiko Bisnis, dan Risiko Operasional.
Risk Profile of PT RNI (Persero) is divided into three major groups, namely: Financial Risk Business Risk and Operational Risk.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
233
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Perusahaan Company PT RNI
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel 1. Profil Risiko untuk PT RNI (Persero) dan Table 1. Risk Profile for PT RNI (Persero) and
Keuangan Financial Beban Hutang dan Bunga yang tinggi termasuk penyaluran ke AP dari Perbankan Debt burden and high interest including the distribution from bank to the subsidiaries. Mitigasi : Penjadwalan ulang untuk pelunasan dan efisiensi biaya dengan skala prioritas pembiayaan Mitigation: Rescheduling for repayment and cost efficiency with the financing priority scale.
PT PG RW I
Proyeksi Laba kemungkinan tidak tercapai Profit projections may not be achieved
Mitigasi : menambah pembelian pasokan tebu jika masih menguntungkan Mitigation: add the sugarcane purchase if the supplies are still profitable
PT PG RW II
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada PT RNI (Persero) dan Penerusan Bank Debt burden and high interest to the PT RNI (Persero) and Bank Forwarding. Mitigasi: Penjadwalan ulang pelunasan permohonan penurunan suku bunga Mitigation: rescheduling on repayment and request for interest rate cuts.
PT Candi Baru
dan
Harga Pokok Penjualan Kemungkinan diatas Anggaran The possibility of Cost of Sales which above budgets Mitigasi : Mengatur biaya operasional agar tidak melampaui anggarannya Mitigation: Managing operational costs not to exceed the budgets
PTP Mitra Ogan
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada PT RNI (Persero) dan penerusan Bank Debt burden and high interest to the PT RNI (Persero) and bank forwarding Mitigasi : Negosiasi Jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment
234
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Anak Perusahaan (AP) selama Tahun 2015 adalah sebagai berikut: Subsidiaries during 2015 are as follows:
Risiko Risk Bisnis Business
Operasional Operational
Company Image PT RNI sebagai BUMN masih dipandang baik oleh Stake Holder Eksternal. PT RNI (Persero) Company Image as an SOE still regarded good by the External Stakeholder.
Penyaluran Modal pinjaman dari Bank ke AP menurun, karena plafond pinjaman hampir habis Distribution of bank capital loan to subsidiaries decreases, because the loan ceiling is almost depleted.
Mitigasi : Agar tetap dipertahankan Mitigation: In order to be maintained
Mitigasi : Permintaan modal kerja dari AP sebaiknya skala prioritas yang urgen dan dapat meningkatkan Laba. Mitigation: The demand for working capital from subsidiaries should be an urgent priority and able to increase profit.
Kemungkinanterjadi risiko stagnasi harga gula Possible risk of stagnation occurred in sugar prices
Rendemen stagnan, sehingga dikuatirkan Gula Bagian PG tidak tercapai Stagnant yield, so it is worried that Sugar on PG portion would not reached.
MItigasi : Melakukan penjualan gula secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mitigation: Conducting the sale of sugar gradually to meet the needs for working capital
Mitigasi : Melakukan pengawasan periodik terhadap proses Tebang Angkut, dan Operasional Pabrik, agar tidak terjadi losses rendeman Mitigation: Conducting periodic monitoring of the cutting and transport process, and factory operations, in order to avoid yield losses.
Kemungkinan terjadi risiko stagnasi harga gula There may be a risk of stagnation in sugar prices
Rendemen stagnan, sehingga dikuatirkan Gula Bagian PG tidak tercapai Stagnant yield, so it is worried that Sugar on PG portion would not reached.
Mitigasi: Melakukan penjualan gula secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mitigation: Conducting the sale of sugar gradually to meet the needs for working capital.
Mitigasi: Prioritas Tebang Tebu dengan potensi Rendeman tinggi. Mitigation: Sugarcane priority cutting with high yield potential.
Kemungkinan terjadi risiko stagnasi harga gula There may be a risk of stagnation in sugar prices
Kemungkinan terjadi risiko rendeman tidak tercapai sesuai RKAP There may be a risk where yield is not achieved as CBP
Mitigasi : Melakukan penjualan gula secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Mitigation: Conducting the sale of sugar gradually to meet the needs of working capital.
Mitigasi : Melakukan pengawasan periodik terhadap proses Tebang Angkut dan operasional Pabrik, agar tidak terjadi kehilangan rendemen Mitigation: Conducting periodic monitoring of the cutting and tranporting process and factory operation, in order to avoid yield losses.
Harga CPO yang menurun drastis hampir 20% terhadap tahun lalu di Bulan yang sama CPO price plummeted nearly 20% against last year in the same month
Produktifitas menurun, karena terkendala kurangnya biaya perawatan kebun. Declined in productivity, because of the lack of estate’s maintenance costs.
Mitigasi : sebaiknya tetap dijual secara bertahap, untuk mencukupi biaya operasional Mitigation: should still be sold in stages, to meet operational costs.
Mitigasi : prioritas biaya perawatan kebun yang mengalami penurunan produktifitas secara drastis Mitigation: priority in estate’s maintenance costs which drastically decrease productivity.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
235
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Perusahaan Company PT Laskar
Keuangan Financial Beban Hutang dan Bunga yang tinggi Debt burden and high interest.
Mitigasi : Negosiasi Jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment PT Mitra Kerinci
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada PT RNI (Persero) Debt burden and high interest to the PT RNI (Persero) Mitigasi : Negosiasi Jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment
PTR Nusindo
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada PT RNI (Persero) dan Perbankan Debt burden and high interest to the PT RNI (Persero) and Banking.
Mitigasi : Negoisasi Jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment
PT. Phapros Tbk
Belum diperoleh untuk biaya Pemindahan (bangun) pabrik obat yang baru sesuai Rencana Tata Kota harus pindah ditahun 2015 Not yet have funds for translocation the medical factory to the new one, in order to meet the city Plans, have to move in 2015. MItigasi : Rencana menggunakan KMK dan Menerbitkan MTN, Bila IPO ditunda tahun ini Mitigation: Plan to use working capital loan and publish Medium Term Note, if the IPO postponed this year.
PT GIEB
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada PT RNI (Persero) dan Perbankan Debt burden and high interest to the PT RNI (Persero) and banking Mitigasi : Negosiasi jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment
236
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Risiko Risk Bisnis Business
Operasional Operational
Harga CPO yang menurun drastis hampir 20% terhadap tahun lalu di Bulan yang sama CPO price plummeted nearly 20% against last year in the same month.
Produktifitas menurun, karena terkendala kurangnya biaya perawatan kebun. Productivity declined, because of the lack of estate’s maintenance costs.
Mitigasi : sebaiknya tetap dijual secara bertahap, untuk mencukupi biaya operasional Mitigation: should still be sold in stages, to meet operational costs.
Mitigasi : prioritas biaya perawatan kebun yang mengalami penurunan produktifitas secara drastis Mitigation: priority in lawn maintenance costs which drastically decrease productivity
Terjadi penurunan Harga Teh Dunia kurun waktu 3 tahun dari 300 cent$ ke 202,28 cent$ World tea prices decline within 3 years from USD300 cents to USD202.28 cents.
Terjadi serangan jamur sehingga jumlah pokok tanaman menurun setiap tahunnya. Fungal attack occurs so that the principal amount of the plant decreases each year.
Mitigasi : sebaiknya tetap dijual secara bertahap, untuk mencukupi biaya operasional Mitigation: should still be sold in stages, to meet operational costs
Mitigasi : prioritas pemberantasan jamur secara intensif Mitigation: priority to eradicating fungi intensively
1.
Stok barang meningkat karena sebagian besar produk slow moving dan bukan market leader. Increased stock of goods because most products are slow moving and not the market leader Gerai Rajawali Mart banyak yang kurang produktif. Most of Rajawali Mart outlets are less productive.
Pemakaian dana marketing di tingkat cabang kurang tepat sasaran untuk meningkatkan omzet penjualan The use of marketing funds at branch level less appropriate in order to increase sales turnover.
Mitigasi : Mulai Selective memilih produk dagangan yang market leader Mitigation: Selective to choose market leader goods products. Perlu ada yang ditutup, tidak memperpanjang kontrak sewa, mengalihkan jadi KSO Close some of them, not to renew the lease contract, divert to Joint Operation.
Mitigasi : Aktif promosi dengan presentasi produk ke pelanggan potensial Mitigation: Promote actively by product presentation to potential customers.
Kenaikan kurs US $ semula anggaran 1 US$-Rp. 11.900,- sekarang menjadi 1 US$-Rp. 13.900,- telah menaikkan HPP. Exchange rate increase of USD where on budgets USD1 was Rp11.900, now USD1-Rp13,900, - have raised Cost of goods sold.
Kemungkinan efektif promosi dengan terjadi risiko omzet tidak sesuai RKAP Possible effective promotion with a risk that the turnover is not in line wth CBP.
Mitigasi : perlu di Hedging sejak awal pembelian bahan baku obat yang di impor Mitigation: needs to Hedging from the early purchase of imported drugs raw material.
Mitigasi : Aktif promosi dengan presentasi produk ke pelanggan potensial Mitigation: Promote actively by product presentation to potential customers.
Margin Laba rendah <2% untuk produk tertentu Low profit margins <2% for certain products
Terdapat produk yang kalah bersaing/tidak laku di pasar menjadi beban stock Some products unable to compete/not saleable in the market become a burden stock like Philips
Mitigasi : Perlu dievaluasi lagi apakah diteruskan atau ditutup distribusi produk tersebut Mitigation: need revaluation whether to continue or stop distributing the products
Mitigasi : Perlu dievaluasi lagi apakah diteruskan atau ditutup bisnis tersebut Mitigation: need revaluation whether to continue or stop business distributing the products
2.
1.
2.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
237
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Perusahaan Company PT MRB
Keuangan Financial Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada RNI dan Penerusan Bank Debt burden and high interest to PT RNI (Persero) and banking
Mitigasi : Negosiasi jadwal ulang pelunasan Mitigation: Should consder to execute the Debt to Equity Conversion (DEC) plans this year
PT RCM
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada RNI & penerusan bank Debt burden and high Interest to
Mitigasi : Rencana DEC tahun ini perlu direalisasi Mitigation: Plans of December this year needs to be realized PT RTE
Beban Hutang dan Bunga yang tinggi kepada RNI dan Penerusan Bank Debt burden and high interest to the RNI and bank forwarding. Mitigasi : Negosiasi jadwal ulang pelunasan Mitigation: Negotiatiate to reschedule for the repayment
238
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Risiko Risk Bisnis Business
Operasional Operational
Penjualan Produk ASSP, kondom dan Glove tidak mencapai Target RKAP, kalah bersaing dengan merk lain dan HPP kurang kompetitif Sales of ASSP products, condoms and glove did not reach the CBP target, unable to compete with other brands and Cost Of Goods Sold are less competitive.
Reject Produk Kondom masih terlalu tinggi Condoms product reject are still too high.
Mitigasi : Perlu dipertimbangkan untuk Merger, Divestasi Usaha atau Layoff karyawan (Pensiun Dini) agar kompetitif Mitigation: Considering for Merger, business divestment or employees lay-off (early retirement) to be more competitive
Mitigasi : Bila perlu investasi mesin Kondom baru namun harus diimbangi jumlah order yang dapat menutup biaya investasi Mitigation: new condom machine investment if necessary but must be balanced by number of orders that could cover the investment cost.
Kenaikan kurs 1 US$-Rp. 11.900,- menjadi 1 US$-Rp. 13.900,- telah menaikkan harga bahan baku plastik Exchange rate increase from USD1-Rp. 11.900, - to 1 USD1-Rp. 13,900, - have raised the price of plastic raw materials.
Reject produksi masih tinggi seperti Benang palstic sering putus Production’s reject is still high, e.g. plastic thread’s often ripped
Mitigasi : Hedging saat akan melakukan pembelian bahan baku Mitigation: Hedging when purchasing the raw materials.
Mitigasi : Reformulasi bahan baku, dengan mengurangi jumlat pelet Mitigation: Reformulation of raw materials, by reducing the amount of pellets
Harga jual kulit Finish dan Wet Blue yang turun drastis, menjadikan Bisnis kurang kompetitif The drastic selling price fell down of Finish and Wet Blue leather, making the business less competitive.
Reject sangat tinggi karena mesin sudah usang dan ketidakstabilan bahan baku tidak stabil (kadang baik kadang jelek) Very high rejects caused by outdated engine and unstable raw materials quality (sometimes good sometimes bad).
Mitigasi : Memperbanyak Maklon dan effisiensi biaya tenaga kerja dengan program Pensiun dini. Mitigation: Increase the makloon and efficiency of labor costs by early pension program.
Mitigasi : Preventive Maintenance Mesin/Peralatan dan selektif dalam memilih bahan baku kulit. Mitigation: Preventive Maintenance of Machinery/Equipment and selective in choosing leather raw materials.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
239
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel 2. Tingkat Kegawatan Tinggi (HighSeverity ) Yang Berpotensi Penyebab Penurunan Laba (Kerugian) di PT RNI (Persero) & Anak Perusahaan (AP)Tahun 2015 Table 2. Level of High Severity Employees that May Cause Profit (Loss) in PT RNI (Persero) & Subsidiaries Year 2015 RISIKO KEUANGAN FINANCE RISK Perusahaan Company
PT RNI
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
RISIKO BISNIS BUSINESS RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
R
RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
R
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
Keterangan Information
Risiko Keuangan : Masih menghadapi Hutang dan Bunga Bank yang besar Risiko Operasional : Masih adanya permintaan modal kerja dari Anak Perusahaan dalam jumlah yang signifikan seperti di PTP. MO, PT. Laskar, PT. MRB, PT. RTE Financial Risk: Still facing large banking Debt and Interest. Operational Risk: Still facing demand for working capital of the Subsidiary in significant quantities as in PTP. MO, PT. Laskar, PT. MRB, PT. RTE
PT. PGRW I
T
R
T
M
R
R
PT. PGRW I
T
R
T
M
R
R
PT. PGRW II
T
T
T
M
T
T
Penurunan Risiko Keuangan dari T (tinggi) Penurunan Risiko ke R (rendah) karena L/R Keuangan dari T (tinggi) sudah melibihi AP nya, ke R (rendah) L/R demikian juga karena Risiko bisnis sudah AP nya, dimanamelibihi harga gula kurang demikian jugaterhadap Risiko bisnis berpengaruh dimana harga gula kurang perolehan Laba. berpengaruh terhadap perolehan Laba. Decrease of Financial Risk from T (high) Finance) Decrease Financial to R (low)of due to the Risk from T (high) Finance) Company’s profit has to R (low) because already exceeding its budget exceed the subsidiaries, plan (CBP) as well as theas well as the business risk business risk where sugar where sugar prices are less prices are less influential influential on acquisition. the profit on the profit acquisition. Risiko Bisnis yaitu pengaruh harga jual gula yang diprediksi terus turun tidak terjadi sehingga risikonya berkurang dari Tinggi ke Menengah. Namun masih berisiko Tinggi untuk Risiko Keuangan sehubungan beban bunga masih tinggi serta Risio Operasional masih Tinggi karena Gula bagian PG tidak tercatat sesuai RKAP
Keterangan: Simbol T adalah untuk risiko tinggi, simbol M adalah untuk risiko menengah, simbol R adalah untuk risiko rendah Description : The symbol T is for high-risk , symbol M is for intermediate risk , the symbol R is for low risk
240
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa Analisa dan Pembahasan dan Pembahasan Manajemen Manajemen Management Management Discussion Discussion and Analysis and Analysis
Keuangan dari T (tinggi) ke R (rendah) karena L/R sudah melibihi AP nya, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan demikian juga Risiko bisnis dimana harga gula kurang Corporate Social Responsibilities berpengaruh terhadap perolehan Laba.
TataTata Kelola Kelola Perusahaan Perusahaan Good Good Corporate Corporate Governance Governance
Decrease of Financial Risk from T (high) Finance) to R (low) because already exceed the subsidiaries, as well as the business risk where sugar prices are less influential on the profit acquisition. PT. PGRW II
T
T
RISIKO KEUANGAN FINANCE RISK Perusahaan Company
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
M
RISIKO BISNIS BUSINESS RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
T
RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Risiko Bisnis yaitu pengaruh harga jual gula yang diprediksi terus turun tidak terjadi sehingga risikonya berkurang dari Tinggi ke Menengah. Namun masih berisiko Keterangan TinggiInformation untuk Risiko Keuangan sehubungan beban bunga masih tinggi serta Risio Operasional masih Tinggi karena Gula bagian PG tidak tercapat sesuai RKAP Business risk come from the effect of the sugar selling price which predicted to continue to fall but does not occur so that risk is reduced from High to Medium. But there is still high risk for Financial Risks in respect of high interest expenses and High Operational Risk because of PG sugar portions not achieved in conform to CBP.
PT. PGCB
T
R
T
M
R
R
Penurunan Risiko Keuangan dari T (tinggi) ke R (rendah) karena L/R sudah melebihi AP nya, demikian juga Risiko bisnis dimana harga gula kurang berpengaruh terhadap perolehan Laba. Decrease of Financial Risk from T (high) to R (low) fdue to the Company’s profit has exceeding its budget plan (CBP) as well as the Business risk where sugar prices are less influential on the profit acquisition.
PTP MO
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih T (tinggi), sehubungan besarnya Beban Bunga dan Angsuran pokoknya, Turunnya harga CPO, dan Produktifitas serta produksi CPO yang masih dibawah RKAP. All risks are still T (high), in respect to the amount of Interest Expense and principal installment, fall of CPO prices, and CPO productivity also production is still under the CBP expectation.
PT. LASKAR
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih T (tinggi), sehubungan besarnya Beban Bunga dan Angsuran pokoknya, Turunnya harga CPO, Keterangan: Simbol T adalah untuk risiko tinggi, simbol M adalah untuk risiko menengah, simbol R adalah untuk risiko rendahserta dan Produktifitas Description : The symbol T is for high-risk , symbol M is for intermediate risk , the symbol R is for low risk produksi CPO yang masih dibawah RKAP. All risks are still T (high), in respect to the amount of Interest Expense and principal installment, fall of CPO prices, and CPO productivity also ANNUAL REPORT 2015 production is still under PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) the CBP expectation. M
Risiko Keuangan dan
241
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
PTP MO
T
Laporan Manajemen Management Report
T
RISIKO KEUANGAN FINANCE RISK Perusahaan Company
PT. LASKAR
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
T
T
RISIKO BISNIS BUSINESS RISK
Profil Perusahaan Company Profile
T
T
RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
T
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
Semua Risiko masih T (tinggi), sehubungan besarnya Beban Bunga dan Angsuran pokoknya, Turunnya harga CPO, dan Produktifitas serta produksi CPO yang masih dibawah RKAP. All risks are still T (high), Keterangan in respect to the amount Information of Interest Expense and principal installment, fall of CPO prices, and CPO productivity also production is still under the CBP expectation. Semua Risiko masih T (tinggi), sehubungan besarnya Beban Bunga dan Angsuran pokoknya, Turunnya harga CPO, dan Produktifitas serta produksi CPO yang masih dibawah RKAP. All risks are still T (high), in respect to the amount of Interest Expense and principal installment, fall of CPO prices, and CPO productivity also production is still under the CBP expectation.
PT. MITRA KERINCI
T
M
T
M
M
R
Risiko Keuangan dan Bisnis mulai menurun dari T (tinggi) menjadi M (menengah), sehubungan dengan L/R sudah melebihi APnya, namun masih menghadapi hutang dan beban bunga yang tinggi, dan Risiko Bisnis terjadi penurunan risiko karena terdongkraknya nilai Dollar yang mengalami kenaikan kurs. Sedangkan Risiko Operasional terjadi penurunan dari M (menengah) menjadi R (rendah) karena mengalami peningkatan produksi Financial and Business Risk began to decline from T (high) to M (medium), due to the Company’s profit has exceeding its budget plan (CBP) , but still faces debt and high interest expense, and decreased business risk because of the increase value of US Dollar which increased the exchange rate. Meanwhile on the Operational Risk there is a decrease from M (medium) into R (low) due to increased production.
Keterangan: Simbol T adalah untuk risiko tinggi, simbol M adalah untuk risiko menengah, simbol R adalah untuk risiko rendah Description : The symbol T is for high-risk , symbol M is for intermediate risk , the symbol R is for low risk
242
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
RISIKO KEUANGAN FINANCE RISK Perusahaan Company
PT. PHAPROS TBK.
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
RISIKO BISNIS BUSINESS RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
M
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
M
M
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
R
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
R
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Keterangan Information
Masih ada Risiko Keuangan sehubungan belum diperolehnya sumber pendanaan pabrik yang baru, meskipun L/R sudah sesuai AP nya. There are financial risks related to the new factory funding sources that have not obtained, although its profit is as planned in CBP.
PT. RAJAWALI NUSINDO
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih tinggi, sehubungan besarnya Beban Bunga dan Angsuran pokoknya, Penjualan pilar Trading : HC, Consumer masih dibawah RKAP, dan Bisnis Baru seperti beberapa Waroeng Mart masih ada yang merugi All the risks are still high, in respect of the amount of Expenses Interest and principal installments, Trading Sales pillars: HC, Consumer still under CBP, and New Business such as several Waroeng Marts which are losers.
PT. GIEB
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih tinggi, sehubungan besarnya Bunga Bank dan Angsuran pokoknya, Penjualan pilar trading seperti Philips marginnya >1,5% dan penjualan Unilever masih dibawah target RKAP, selain marginnya hanya >2,5% All risks are still high, in respect of the amount of bank interest and principal installments, trading sales pillars margin such as Philips >1.5% and sales of Unilever still below the CBP target, moreover the margin only>2.5%
PT. MRB
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih tinggi, sehubungan besarnya Bunga Bank dan Angsuran pokoknya, Penjualan tidak mencapai target dan reject produksi yang masih tinggi. All the risks are still high, in respect of the amount of bank interest and principal installments, sales did not reach the target and production reject is still high.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
243
Ikhtisar Ikhtisar Kinerja Kinerja Performance Performance Highlights Highlights
Laporan Laporan Manajemen Manajemen Management Management Report Report
RISIKO KEUANGAN FINANCE RISK Perusahaan Company
PT. RCM
RISIKO BISNIS BUSINESS RISK
Profil Profil Perusahaan Perusahaan Company Company Profile Profile
RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
T
M
T
M
Prediksi Risiko Awal Early Risk Prediction
T
Risiko Akhir Tahun End of Year Risk
Keterangan Information
M
Risiko Keuangan dan Bisnis menurun dari T (tinggi) menjadi M (menengah) sehubungan L/R sudah melebihi AP nya, namun masih menghadapi besarnya Bunga Bank dan Angsuran pokoknya, sedangkan Risiko Bisnis volume produksi sudah sesuai AP nya, sedangkan Risiko Operasional mulai menurunnya reject sehubungan pengurangan bahan baku pellet dalam formulasinya Financial and Business Risk decreased from T (high) to M (medium) related to the Company’s profit has exceeding its budgets plan (CBP), but still face the amount of bank interest and principal installments, while the Business Risk volume production is in conformity with the subsidiaries, meanwhile on the Operational Risk the rejects begun to decrease in respect of the raw material pellets reduction in the formula.
PT. RTSE
T
T
T
T
T
T
Semua Risiko masih tinggi, sehubungan besarnya Bunga Bank dan Angsuran pokoknya, serta Harga Kulit Finish dan wet Blue yang turun drastis, dan sisa persediaan barang yang masih tinggi nilainya. All the risks are still high, in respect of the amount of bank interest and principal installments, as well the drastic selling price fell down of Finish and Wet Blue leather, and the remaining supplies which still high in value.
Keterangan: Simbol T adalah untuk risiko tinggi, simbol M adalah untuk risiko menengah, simbol R adalah untuk risiko rendah Description : The symbol T is for high-risk , symbol M is for intermediate risk , the symbol R is for low risk
244
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Mitigasi Risiko (Risk Mitigation) yang telah dilakukan oleh Direksi PT RNI (Persero), untuk mengurangi dampak yang signifikan dari Profil Risiko Tahun 2015, diantaranya sebagai berikut: 1) Evaluasi dan pengawasan oleh Direksi PT RNI (Persero) beserta jajaran manajemennya, sampai level kedua di bawah Direktur terhadap masing – masing Anak Perusahaan melalui mekanisme sebagai Dewan Komisaris dan Sekretaris Komisaris Anak Perusahaan. 2) Melakukan pergantian Direksi di beberapa Anak Perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan diantaranya di PT PG RW II, PT Rajawali Nusindo, PT Rajawali Citramass, PT Mitra Kerinci, PTP Mitra Ogan dan PT. Rajawali Tanjungsari Enjiniring. 3) Effisiensi SDM dengan program pensiun dini di PT. Rajawali Tanjungsari Enjiniring dan akan didiversifikasi usahanya menjadi pabrik pupuk organic atau pengembangan karung plastik. 4) Melakukan penghentian operasional PG Karangsuwung di tahun 2015 dalam rangka mengefisienkan HPP di PT PG Rajawali II. 5) Melakukan penjadwalan ulang atas pelunasan pinjaman Bank atau penerusan pinjaman Anak Perusahaan, penurunan tingkat suku bunga dan efisiensi biaya dengan skala prioritas pembiayaan yang sangat urgent.
Risk Mitigation that has been conducted by the Board of Directors of PT RNI (Persero), to reduce the significant impact of Risk Profile In 2015, among others as follows: 1) Evaluation and supervision by Directors PT RNI (Persero) and its management ranks, until level both under the Director of the each Subsidiary through the mechanism of the Board Commissioner and Secretary to the Commissioners Subsidiary. 2) Perform the turn of the Board of Directors in several subsidiaries in order to improve performance companies such as PT PG RW II, PT Rajawali Nusindo, PT Rajawali Citramass, PT Mitra Kerinci, PT Mitra Ogan and PT. Rajawali Tanjungsari Engineering. 3) The efficiency of HR programs Early pension in PT. Rajawali Tanjungsari Enjiniring and will be diversified its business into organic fertilizer plant or development of plastic sacks. 4) Perform downtime PG Karangsuwung in 2015 in order to streamline the HPP PT PG Rajawali II.
Pengelolaan Manajemen Risiko Selama Tahun 2015 1) Dalam menjalankan petugasnya Risk Officer (staff bagian Manajemen Risiko) telah melaksanakan kajian analisis atau opini risiko terhadap pengembangan dan investasi usaha baru yang ada dalam RKAP 2015, maupun melakukan kajian risk response terhadap permintaan Direksi dan risk owner atas kegiatan usaha PT RNI (Persero), yang perlu mendapatkan mitigasi risiko 2) Melakukan diseminasi (penyebaran informasi) proses manajemen risiko kepada seluruh karyawan PT RNI (Persero) melalui Media RNI Edisi 153, Tahun XV, Mei 2015. 3) Peningkatan kualitas Risk Officer Manajemen Risiko, baik di PT RNI (Persero) maupun Anak Perusahaan a. Risk officer di PT RNI (Persero) Pelatihan ISO 31000 : ERM Fundamentals yang diselenggarakan oleh CRMS (Centre for Risk Management Studies) di Bali tanggal 7 – 11 Desember 2015 Seminar “Peran Strategis Manajemen Risiko Dalam Mengelola Bisnis Perusahaan Pada BUMN dan Anak Perusahaan”, yang diselenggarakan oleh Media Pekerja BUMN di Batam tanggal 27 Maret 2015 b. Risk officer di Anak Perusahaan Menyelenggarakan kegiatan kursus ISO 31000 bagi para manager anak perusahaan dan person in charge (PIC) Anak Perusahaan PT RNI (Persero), pada tanggal 3 November 2015 (bagian dari rangkaian pelatihan sosialisasi program standarisasi di lingkup PT RNI (Persero) Group).
RISK MANAGEMENT DURING 2015
• •
5) Perform rescheduling for the repayment Bank or a loan agreement of subsidiaries of The company, a decrease in the level of interest rates and cost efficiency with very urgent financing priority.
1) In carrying the task of Risk Officer (staff Management section Risk) has been carrying out studies analysis or opinion on the risk development and investment The new venture is in RKAP 2015, as well as conducting studies risk response to a request Directors and risk owner activity PT RNI (Persero), which needs getting risk mitigation 2) Disseminating (deployment information) risk management process to all employees of PT RNI (Persero) through RNI Media Edition 153, Year XV, May 2015. 3) Improving the quality of Risk Officer Risk Management, both at PT RNI (Persero) and Subsidiaries a. Risk officer at PT RNI (Persero) Training on ISO 31000: ERM Fundamentals are organized by CRMS (Centre for Risk Management Studies) in Bali on December 7 to 11, 2015 Seminar on “The Strategic Role Risk Management in Managing In the SOE Corporate Business and Subsidiaries “, which organized by Media Workers SOEs in Batam March 27 2015 b. Risk officer in Subsidiary Conducting courses ISO 31000 for managers subsidiary and the person in charge (PIC) Subsidiary RNI (Persero), on 3 November 2015 (part of socialization training series standardization program in the scope of the PT RNI (Persero) Group).
• •
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
245
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
4) Rapat Koordinasi dengan Dewan Komisaris yang membawahi Komite Manajemen Risiko PT RNI (Persero) untuk Membahas Kegiatan Usaha Selama Tahun 2015. a. Pembahasan Rencana Investasi di Tahun 2015 dan Realisasinya Sampai Dengan Triwulan I (28 April 2015) b. Pembahasan Rencana Investasi di Tahun 2015 dan Realisasinya Sampai Dengan Triwulan III (3 November 2015) 5) Study Banding atau Benchmarking tentang implementasi manajemen risiko pada BUMN/ perusahaan lain yang lebih maju atau telah mature (matang) Studi banding dilakukan dengan mengikuti round table pada acara BaliERM 2015, yang diselenggarakan oleh ERMA (Enterprise Risk Management Academy di Bali) pada tanggal 12 Desember 2015
4) Coordination Meeting with the Board Commissioner in charge of the Committee Risk Management PT RNI (Persero) for Discussing Business Activities During 2015. a. Discussion on Investment Plans in 2015 and Realization Until the First Quarter (April 28 2015)
Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan. Risiko-risiko yang dihadapi perusahaan antara lain : 1) Risiko yang terkait dengan Keuangan dengan mitigasi risiko (menanggulangi dan memperkecil dampak yang ditimbulkannya) a. Mengurangi hutang modal kerja atau investasi yang kurang memberikan nilai tambah perusahaan secara langsung, apalagi yang suku bunganya relative tinggi, dengan mengatur Cash Flow (memperhatikan cash conversion cycle) dan efisiensi pengeluaran biaya yang kurang urgent. b. Meningkatkan kolektibilitas piutang dengan prinsip waktunya harus lebih pendek dari termin pembayaran hutang ke principal dibeberapa Anak Perusahaan seperti PT Phapros, PT Rajawali Nusindo, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass. c. Meningkatkan inventory management, dengan memperhatikan barang yang fast moving dan slow moving, sehingga tidak terjadi penumpukkan barang di gudang
RISKS FACED BY THE COMPANY. The risks faced by the company among others: 1) Risks associated with finance Mitigated (Mitigate and minimize its impacts)
2) Risiko yang terkait dengan Bisnis. Mitigasi Risiko a. Fokus pada peningkatan kompetensi inti serta daya saing masing – masing bidang usaha setiap perusahaan di lingkungan PT RNI (Persero) Group, agar mampu menghadapi persaingan yang semakin tinggi (terutama menyangkut pemberlakuan regulasi Masyarakat Ekonomi Asean/MEA pada Tahun 2016) b. Menangkap peluang pasar untuk produk generic terkait dengan program Jamkesmas serta meningkatkan produk yang memiliki margin yang tinggi (kelompok bidang industri farmasi dan alat kesehatan). c. Membuat inventory and purchasing policy terkait dengan minimal safety stock (Economic Quantity Order) yang harus disediakan dengan memperhatikan waktu tunggu serta trend pergerakan harga beli (baik kurs maupun terkait
2) Risks associated with the business. Risk mitigation a. Focus on improving core competencies and competitiveness of each - each field each company’s business in the PT RNI (Persero) Group, be able to face growing competition high (especially concerning enforcement of regulations Asean Economic Community/MEA in 2016) b. Capture market opportunities related to generic products with program JAMKESMAS as well as improving product which has a margin high (group field the pharmaceutical industry and tools health). c. Make inventory and purchasing policy related with minimal safety stock (Economic Order Quantity) must be provided with regard to the waiting time and the trend the movement of the purchase price (both exchange and related events which
246
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
b. Discussion on the Investment Plan Until 2015 and Realization By the third quarter (3 November 2015) 5) Study of Appeal or Benchmarking on the implementation of management risk on the state/ other companies more advanced or have mature. The comparative study conducted by following the round table at the event BaliERM 2015, held by ERMA (Enterprise Risk Management Academy in Bali) on December 12, 2015
a. Reduce Debt Capital employment or investment less value the company added straight, let alone the relative interest rate tall, with a set Cash Flow (attention cash conversion cycle) and efficiency expenditures less urgent. b. Increase collectability receivables with principles time should be shorter of payment terms debt to the principal some Subsidiary such PT Phapros, PT Rajawali Nusindo, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Citramass. c. Improve inventory management, with pay attention to the goods fast-moving and slow moving, so it is not occurred piling goods at warehouse
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
kejadian yang mempengaruhi harga beli lainnya), sehingga dapat diketahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian bahan baku diseluruh Anak Perusahaan. d. Selektif pada principal dan produk sehingga dapat bersaing dengan competitor utamanya di PT Rajawali Nusindo, PT. GIEB. Difokuskan pada produk yang memiliki margin dan permintaan pasar yang tinggi serta principal yang telah memiliki nama (bonafid), yang memberikan pola kerjasama yang menguntungkan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
affects the price purchasing more), so that it can known when the time is right to do purchase of raw materials throughout the Subsidiary. d. Selective on the principal and product so as to compete with competitors primarily in PT Rajawali Nusindo, PT. GIEB. It is focused on products which has a margin and the high market demand as well as the principal who has been has a name (bona fide), which gives a pattern of cooperation profitable.
3) Risiko yang terkait dengan Operasional Mitigasi risiko a. Efisiensi anggaran terhadap semua Biaya operasional termasuk Investasi secara selektif dengan skala prioritas (Selective Investment) di seluruh Anak Perusahaan, bilamana mungkin hanya investasi yang bersifat maintenance terutama di PT PG Rajawali II dan PTP Mitra Ogan yang mengalami kerugian secara signifikan di tahun 2015. b. Mengalokasikan biaya perawatan pabrik secara selektif yang difokuskan pada peralatan yang secara langsung berpengaruh besar terhadap efisiensi proses produksi dan peningkatan kualitas produk, utamanya di Agroindustri Tebu, Sawit dan Teh. c. Melaksanakan peningkatan pengawasan terhadap SOP yang ada secara berkala harian, mingguan, bulanan untuk sistem panen, pengangkutan serta kualitas untuk penerimaan bahan baku, terutama di Agroindustri Tebu, Sawit dan Teh. d. Melakukan pengawasan secara berjenjang yang lebih efektif dan intensif dengan fokus kepada variable yang memberikan dampak yang signifikan seperti kerapatan populasi tanaman, ketepatan aplikasi sarana produksi (pupuk dan herbisida), irigasi dan drainase, kesiapan jalan kebun, serta sarana keamanan kebakaran kebun e. Mengoptimalkan kapasitas produksi, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta menekan produk reject dengan memperkuat fungsi quality control (QC) terutama di PT.Phapros, PT. Rajawali Citramass dan PT.Mitra Rajawali Banjaran. f. Melakukan marketing activity dengan perencanaan yang baik, sehingga pengeluaran biaya dapat terukur dan dipertanggungjawabkan untuk Anak Perusahaan yang bergerak dibidang Trading, farmasi dan Alat Kesehatan. g. Menjaga ketersediaan produk di pasaran untuk meningkatkan kontinuitas penjualan untuk Anak Perusahaan yang bergerak dibidang Trading, Pharmasi dan Alat Kesehatan.
3) Risks associated with operational Risk mitigation a. The efficiency of the budget to all Operational Costs including investment in selective with priority (Selective Investment) in all subsidiaries, whenever possible only investments are maintenance especially in PT PG Rajawali II and PTP Mitra Ogan experiencing significant loss in 2015.
Evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko. Evaluasi risiko merupakan salah satu kegiatan penting ketika melakukan asesmen risiko, evaluasi risiko merupakan suatu proses yang membandingkan hasil analisis risiko
EVALUATION MADE TO EFFECTIVENESS OF RISK MANAGEMENT SYSTEM. Evaluation of risk is one of the important activities in conducting risk assessment, risk evaluation is a process that comparing the results of risk analysis with risk criteria
b. Allocating costs treatment plant in selectively focused the equipment that a large effect immediately the efficiency of the process production and increased quality of products, primarily in Sugar cane agro-industry, Oil and Tea. c. Implementing improvement supervision of the SOP there regularly daily, weekly, monthly for harvesting system, transporting and quality for receipt of material raw, especially in Agroindustry Sugarcane, palm and tea. d. Supervising gradually more effective and intensive focus on the variables impact significantly as the density plant populations, precision application of production facilities (Fertilizers and herbicides), irrigation and drainage, road readiness gardens, as well as security measures plantation fires e. Optimizing capacity production, improvement labor productivity, and pressing the reject product by strengthening the function quality control (QC) mainly in PT.Phapros, PT. Rajawali Citramass and PT.Mitra Rajawali Banjaran. f. Conducting marketing activity with planning well, so spending costs can be measured and accountable for Subsidiaries engaged in the Trading, Pharmaceutical and Healthcare. g. Maintaining the availability of products on the market to increase the continuity of sales for Subsidiaries engaged in Trading, Pharmacy and Healtcare.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
247
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah suatu risiko dapat diterima atau tidak. Hasil dari proses ini adalah prioritas risiko yang memerlukan perlakuan risiko dan juga jenis perlakuan risiko yang akan dilakukan. Agar efektif dalam melaksanakan evaluasi risiko, maka proses evaluasi risiko dilaksanakan sebagai berikut : a) Menyusun peringkat risiko berdasarkan hasil dari analisis risiko b) Mempertimbangkan keseluruhan profil risiko c) Menyusun daftar prioritas risiko untuk perlakuan risiko lebih lanjut. Keterangan : hasil a) sampai c) terlihat pada tabel 1 dan 2 diatas Upaya untuk mengelola risiko tersebut sebagai strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Prinsip-prinsip pengelolaan risiko merupakan aturan dasar bagi pengembangan kerangka kerja pengelolaan risiko. Sementara proses pengelolaan risiko adalah penjabaran dari kerangka kerja pengelolaan risiko dalam rangka mempermudah penerapan prinsip-prinsip pengelolaan risiko, baik di tingkat korporat, unit bisnis maupun unit kerja. Pengelolaan risiko di lingkungan PT RNI (Persero) Group dimaksudkan untuk: 1. Meningkatkan kesadaran bahwa semua aktifitas perusahaan mengandung risiko dan karenanya setiap individu kelompok kerja, unit bisnis (anak usaha) maupun unit kerja RNI Holding harus dapat mengelola risiko pada setiap proses bisnis yang dilaksanakan. Untuk strategi Risiko jangka pendek adalah mitigasi langsung dari pemilik risiko (Risk owner) yaitu Direksi Anak Perusahaan berserta jajarannya. Untuk strategi Risiko jangka menengah mitigasi risiko dilakukan rapat komisaris antara Direksi PT RNI (Persero). 2. Menurunkan potensi frekuensi kejadian-kejadian berbahaya yang mungkin terjadi. Untuk strategi Risiko jangka panjang mitigasi risiko dilakukan rapat tri wulanan dan semesteran antara Direksi PT.RNI dengan Anak Perusahaan untuk membahas potensi risiko yang terjadi selama tri wulan atau semester terhadap target produksi, operasional dan keuangan yang kurang tercapai sesuai AP nya dimana Direksi PT RNI (Persero) selaku Pemegang Saham dapat memberikan arahan/rekomendasi mitigasi risikonya terhadap Direksi Anak Perusahaan. 3. Meminimalkan potensi kerugian sebagai dampak yang ditimbulkan oleh kejadian-kejadian tersebut Ini juga termasuk bagian dari strategi jangka panjang untuk anak perusahaan yang membutuhkan modal kerja dan investasi dalam nilai yang signifikan yaitu dengan Risk Sharing atau Risk transfer yaitu berupa KSO dengan Mitra Bisnis yang memilik kemampuan dalam bidangnya baik operasional maupun financial, seperti KSO antara PT.Mitra Kerinci dengan PT Brantas Adipraya dalam proyek PLTMH.
248
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
to determine whether a risk is acceptable or not. Result of this process is a priority risk require treatment risks and also the type risk treatment to be performed. To be effective in carrying out evaluations risk, then the risk evaluation process carried out as follows: a) Develop a risk rating based on the results of the risk analysis b) Considering overall risk profile c) Establish a risk priority list for further risk treatment. Description: results of a) to c) see on Table 1 and 2 above
EFFORTS TO MANAGE RISK AS SUCH TERM STRATEGY SHORT, MEDIUM AND LONG. The principles of risk management is the basic rules for the development of a framework risk management work. while the process risk management is a description of risk management framework in order to facilitate the application of the principles risk management, both at the level of corporate, business unit or work unit. Environmental risk management in PT RNI (Persero) Group intended for: 1. Raising awareness that all activities companies containing risk and therefore any individual work groups, units business (subsidiary) and PT RNI (Persero) Holding work unit must manage risk on every business process held. For term risk strategy Short mitigation direct from the owners risk (Risk owner) that the Board of Directors Subsidiary along ranks. For term risk strategy medium risk mitigation conducted a meeting of commissioners Among Directors of PT RNI (Persero). 2. Reducing the potential frequency adverse events that may occur. For term risk strategy long risk mitigation Meeting conducted quarterly and semester between Directors PT RNI (Persero) with Subsidiariy Company to discuss the potential risk of loss during quarterly or half against production targets, financial and operational less achieved, where the Board of Directors PT RNI (Persero) as Stockholders can provide referral/ recommendation mitigation risks to the Board of Directors Subsidiary. 3. Minimizing the potential losses as a result posed by these events It also includes a section of a long-term strategy for subsidiary in need of working capital and investment in value Significant namely by Risk or Risk Sharing transfer the form KSO with Business Partner having an ability to both operational field as well as financial, such as KSO between PT Mitra Kerinci PT Brantas Adipraya in the PLTMH project.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Identifikasi risiko jangka pendek, menengah, dan panjang Identifikasi risiko di PT RNI (Persero) tidak dibagi kedalam risiko jangka pendek, menengah dan panjang namun dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori risiko, antara lain: 1. Risiko Keuangan 2. Risiko Bisnis 3. Risiko Operasional
SHORT MEDIUM AND LONG RISK IDENTIFICATION
Risiko spesifik dan strategi dalam menangani risiko tersebut seperti tabel 1
Specific risks and strategies for dealing such risks as table 1
Prinsip kehati-hatian yang diterapkan di PT RNI (Persero), bahwa selama ini setiap Investasi atau Pengembangan Usaha Baru selalu di lengkapi Analisis Risiko dari Direktorat GCG & Manajemen Risiko (sesuai arahan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 pasal 25 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pada BUMN), sebagai bahan pertimbangan Direksi PT RNI (Persero) untuk pengambilan keputusan lebih lanjut, disamping Feasible Study dari pihak independen
The precautionary principle is applied in PT RNI (Persero), that for every Investments or New Business Development is always in and complete risk analysis of the Directorate GCG & risk Management (as directed by the Rules Minister of State Enterprises No. PER-01/MBU/2011 Article 25 dated August 1, 2011 on the Application of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs), as The Board of Directors for consideration PT RNI (Persero) decision further making, in addition to Feasible Study of an independent party
Dewan Komisaris dan/atau Dewan Direksi melakukan evaluasi terhadap manajemen risiko terkait aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Proses evaluasinya dilakukan dengan cara melakukan rapat pembahasan antara Dewan Komisaris yang membawahi Komite Manajemen Risiko dengan Group GCG & Manajemen Risiko. Sedangkan Dewan Direksi melakukan evaluasi dengan cara meminta Group Head GCG & Manajemen Risiko untuk melakukan kajian analisis risiko atas setiap rencana investasi, pengembangan usaha atau proyek baru dan kegiatan lainnya.
Board of Commissioners and/or Board of Directors an evaluation of managemen risks related to economic, social and environment. Process evaluation is done by conducting discussion meeting between BOC which oversees Committee Risk Management Group GCG & Risk management. While the Board of Directors an evaluation by asking GCG & Group Head of Risk Management for reviewing risk analysis on each investment plans, business development or new projects and other activities.
Rapat Koordinasi dengan Dewan Komisaris yang membawahi Komite Manajemen Risiko PT RNI (Persero) untuk Membahas Kegiatan Usaha Selama Tahun 2015 dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yaitu: a. Pembahasan Rencana Investasi di Tahun 2015 dan Realisasinya Sampai Dengan Triwulan I (28 April 2015) b. Pembahasan Rencana Investasi di Tahun 2015 dan Realisasinya Sampai Dengan Triwulan III (3 November 2015)
Coordination Meeting with the Board of Commissioners which oversees the Risk Management Committee PT RNI (Persero) to Discuss Business Activity During 2015 done 2 times meeting, namely: a. Discussion Plan Investments in 2015 and Realization Up With First Quarter (April 28 2015) b. Discussion Plan Investments in 2015 and Realization Up With Third Quarter (3 November 2015)
Risk identification in the PT RNI (Persero) is not shared risk into short, medium and long but grouped into 3 (Three) categories of risk, among others: 1. Financial Risk 2. Business Risk 3. Operational Risk
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
249
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
PERKARA PENTING 2015 Legal Matters 2015
Tugas dan wewenang fungsi bagian Legal yang berada di dalam struktur Sekretaris Korporasi PT RNI (Persero) adalah menangani permasalahan dan perkara hukum yang dihadapi perusahaan, serta mengantisipasi bisnis dan aktivitas perusahaan yang berpotensi menimbulkan masalah hukum. Selain itu, fungsi bagian Legal juga mengkoordinir strategi maupun langkah-langkah penanganan masalah hukum yang dihada pi Perusahaan baik di level korporasi (Holding), maupun di Anak Perusahaan; melalui upaya penyelesaian secara Litigasi ataupun Non Litigasi (di luar pengadilan).
Duties and authority of the Legal function were in the structure of Corporate Secretary of PT RNI (Persero) is handling litigation problems and matters faced by the the Company, and anticipating the Company’s business and activities that have potential in creating ligitation matters. In addition, the Legal function also coordinate strategies and measures handling legal issues faces by the Companies both at the corporate level (Holding), as well as in subsidiaries; through the efforts Litigation settlement or Non Litigation (out of court).
Dalam pelaksanaanya, fungsi bagian Legal menggunakan in-house lawyer atau legal officer, Gugus Tugas Bidang Hukum dan Antar Lembaga yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi, external lawyer, serta kerjasama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam bidang hukum Perdata dan Tata Usaha Negara yang merupakan Jaksa Pengacara Negara, sejak tahun 2012. Kerjasama dengan Jaksa Pengacara Negara dilakukan dalam melakukan upaya penanganan permasalahan hukum baik di bidang non litigasi (seperti penagihan piutang macet pihak ketiga akibat transaksi bisnis perusahaan), maupun sebagai kuasa hukum perusahaan di dalam pengadilan.
In its implementation, the function of Legal using in-house lawyer or legal officer, Task Force on Legal Affairs and Inter incepted by Decree of the Board, external lawyers, as well as cooperation with the Attorney General of the Republic Indonesia in the field of Civil Law and State Administration which is State Attorney, since 2012. Cooperation with Attorney State made in its efforts handling legal issues either in the field of non-litigation (such as billing third parties as a result of bad debt transactions business enterprise), as well as the power law firm in court.
Pada tahun 2015, fungsi bagian Legal menangani sejumlah perkara hukum yang sedang dihadapi Perusahaan, antara lain: hukum perdata terkait dengan masalah sengketa kepemilikan tanah, perkara Tata Usaha Negara, dan melakukan pendampingan kepada Anak Perusahaan dalam menangani gugatan class action yang diajukan masyarakat terkait Hak Guna Usaha perkebunan tebu. Perkara hukum lainnya yang saat ini ditangani fungsi Hukum merupakan kelanjutan proses yang telah ditangani sejak tahun-tahun sebelumya, yang belum memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).
In 2015, the Legal function handle a number of legal cases being facing the Company, among others: the law issues related to civil disputes land ownership, the case of State Administration, and mentoring Subsidiary Companies in dealing with class action filed related community Cultivation Rights sugarcane plantations. Case Other legal functions currently handled Law is a continuation process has been handled from previous years, who have not obtained a court ruling a legally binding (inkracht van gewijsde).
250
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PG Madukismo, Yogyakarta PG Madukismo, Yogyakarta
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
251
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Tabel Perkara Penting Yang Dihadapi PT Rajawali Table of Legal Matters Faced by PT Rajawali
No.
Pokok Perkara Case Principal
Subjek Hukum Law Subject
Perkara di Pengadilan PT RNI (Persero) 1
Gugatan Perdata Perkara 221/Pdt. G/2014/ PN. Sby tentang Perbuatan Melawan Hukum atas pendudukan aset tanah dan bangunan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sesuai sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No. 29 Peneleh Surabaya yang digunakan oleh Tergugat menjalankan kegiatan belajar mengajar (Sekolah), yang saat ini sedang tahap Pemeriksaan di tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Surabaya.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) selaku Penggugat Sekarang Pembanding melawan Yayasan Pendidikan Trisila (YPT) selaku Tergugat Sekarang Terbanding PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) as Plaintiff Now Appellant against Trisila Education Foundation (YPT) as Defendant Now compa
Civil Lawsuit Case 221/Pdt.G/2014/PN. Sby of Torts on the occupation of land and building assets of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) in accordance Hak Guna Bangunan (HGB) No. 29 Peneleh Surabaya used by the Defendant execute learning activities (School), which is currently under examination at the stage of appeal in the High Court of Surabaya.
2
Gugatan Perdata Perkara 829/Pdt. G/2014/ PN. Sby tentang Gugatan Perdata oleh Pengurus Yayasan Pendidikan Trisila atas Penerbitan SHGB No.29 Peneleh Surabaya oleh Kantor Pertanahan Kota Surabaya II sebagai bukti kepemilikan tanah dan bagunan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) di Jl. Undaan Kulon 5759 Surabaya. Civil Lawsuit Case 829/Pdt. G/2014/PN. Sby on Civil Lawsuit by Trisila Education Foundation Board on 29 Peneleh Publishing SHGB Surabaya by the Land Office of Surabaya II as proof of ownership of land and buildings by PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) on Jl. Undaan Kulon 57-59 Surabaya
252
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
YPT selaku Penggugat melawan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) selaku Tergugat I dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya selaku Tergugat II YPT as plaintiff against PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) as Defendant I and the Head Office of Surabaya City as Defendant II
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Nusantara Indonesia (Persero) Tahun 2015 Nusantara Indonesia (Persero) Year 2015
Status Terakhir Final Status
Pada tahap Pertama di Pengadilan Negeri Surabaya, gugatan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dikabulkan sebagian oleh majelis Hakim, dengan menetapkan status kepemilikan tanah dan bangunan yang ada dalam objek sengketa adalah milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dan memerintahkan kepada Tergugat (YPT) untuk mengembalikan tanah dan bangunan yang didudukinya kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Pada saat ini Penggugat dan Tergugat sedang mengajukan upaya hukum Banding dan sedang dalam tahap Pemeriksaan di tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Surabaya At this stage of the First District Court of Surabaya, the lawsuit PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) is granted in part by the Panel of Judges, to determine the status of ownership of land and buildings in the object of the dispute is owned by PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), and ordered the Defendant (YPT ) to return the occupied land and buildings to PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Pengaruh terhadap Perusahaan Effect on the Company
Potential loss atas aset (sebagian) tanah dan bangunan di objek sengketa, atau adanya kompensasi yang harus ditanggung oleh PT Rajawali Nusantara (Persero) apabila dikalahkan.
Sanksi Administrasi Administrative sanctions
Tidak ada Nothing
Potential losses on assets (most of) the land and buildings on the object of dispute, or any compensation to be paid by PT Rajawali Nusantara (Persero) if defeated. Mempengaruhi citra (image) baik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Affects the image of PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
At this time the Plaintiff and the Defendant was file an appeal and is under examination at the High Court of Appeal in Surabaya Dalam Putusan Sela, Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara memutuskan bahwa bahwa menolak gugatan YPT dengan pertimbangan bahwa objek perkara bukan kewenangan Pengadilan Negeri. Surabaya (Kompetensi Absolut) seharusnya kewengan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Sda.
Tidak ada Nothing
In Injunctions, the judges who examine and hear the case decided that that rejected the lawsuit YPT consideration that case the object is not the authority of the District Court. Surabaya (Competence Absolut) should kewengan State Administrative Court (Administrative Court). Pada saat ini Penggugat sedang mengajukan upaya hukum Banding dan sedang dalam tahap Pemeriksaan di tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Surabaya At this time the Plaintiff was file an appeal and is under examination at the High Court of Appeal in Surabaya
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
253
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
3
Laporan Manajemen Management Report
Pokok Perkara Case Principal Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara, Perkara No: Perkara 126/G/2014/PTUN.SBY Perkara 127/G/2014/PTUN.SBY Perkara 128/G/2014/PTUN.SBY Perkara 129/G/2014/PTUN.SBY Perkara 130/G/2014/PTUN.SBY Tentang pembatalan Surat Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya kepada Para Kepala Sekolah dibawah naungan Yayasan Pendidikan Trisila perihal Permohonan tidak menerima siswa baru dan karena ijin opersional sekolah yang sudah habis berlakunya dan sedang dalam sengketa kepemilikan dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
Profil Perusahaan Company Profile
Subjek Hukum Law Subject
YPT sebagai Penggugat, Pememerintah Kota Surabaya sebagai Tergugat, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai Tergugat II Intervensi. YPT as Plaintiff, Defendant Surabaya City Government and PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) as Defendant II Intervention.
The lawsuit in the State Administrative Court, Case No: Case 126/G/2014/PTUN.SBY Case 127/G/2014/PTUN.SBY Case 128/G/2014/PTUN.SBY Case 129/G/2014/PTUN.SBY Case 130/G/2014/PTUN.SBY About cancellation of Letter of Education Office of Surabaya to the Principal under the auspices of the Education Foundation Trisila regarding Request do not accept new students and for school operational permits that have been depleted entry into force and is in ownership disputes with PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Perkara di Pengadilan Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Court cases of Subsidiary PT RNI (Persero) 4
Sengketa Pajak PPN Tahun Pajak 2004 s.d. 2007 atas Pendapatan Jasa Giling Pabrik Gula Di PT PG Rajawali II, PT Pabrik Gula Rajawali I dan PT Pabrik Gula Candi Baru Tax Dispute VAT Tax Year 2004 s.d. 2007 Income Services Milled Sugar Factory in PT PG Rajawali II, PT Pabrik Gula Rajawali I and PT Pabrik Gula Candi Baru
5
Gugatan Class Action atas lahan Hak Guna Usaha (HGU) Pabrik Gula Jatitujuh PT Pabrik Gula Rajawali II di Pengadilan Negeri Indramayu PT Pabrik Gula Rajawali II (Tergugat) dan Masyarakat sekitar lahan HGU di Wilayah Indramayu sebagai Penggugat. Class Action Lawsuit on land Hak Guna Usaha (HGU) Sugar Factory Jatitujuh Sugar Factory PT Rajawali II in Indramayu District Court PT Rajawali II Sugar Factory (Defendant) and Communities around the land concession in Indramayu region as Plaintiff
Sengketa di Luar Pengadilan PT RNI (Persero) Dispute out the of court PT RNI (Persero) Upaya Penagihan Piutang dan Pemulihan Hak Perusahaan Account Receivable Billing Efforts and Company Redress
254
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
PT Pabrik Gula Rajawali I, PT Pabrik Gula Rajawali II dan Pabrik Gula Candi Baru melawan Dirjen Pajak PT Pabrik Gula Rajawali I, PT Pabrik Gula Rajawali II and Pabrik Gula Candi Baru against the General Director of Taxes
PT Pabrik Gula Rajawali II (Tergugat) dan Masyarakat sekitar HGU di Wilayah Kabupaten Indramayu sebagai Penggugat PT Pabrik Gula Rajawali II (Defendant) and the surrounding communities HGU in Indramayu regency as Plaintiff
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Status Terakhir Final Status Putusan PTUN Surabaya memenagkan pihak Pengggugat dan memerintahkan Tergugat untuk mencabut/membatalkan objek gugatan. Dalam Proses Banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, menguatkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama (memenangkan Penggugat) dan saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang mengajukan Upaya Hukum Kasasi. Surabaya administrative court ruling party won the Pengggugat and ordered the Defendant to revoke / cancel the lawsuit objects. In the process of Appeal in the State Administrative High Court of Surabaya, upheld the ruling the Court of First Instance (won Plaintiff) and current city officials are being filed Remedy of Cassation.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Pengaruh terhadap Perusahaan Effect on the Company Potensi atas kendala eksekusi di lapangan karena ijin opersional sekolah masih disahkan/diakui oleh pemerintah setempat.
Tidak ada Nothing
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mempunyai kepentingan dan hubungan hukum atas objek perkara tersebut. Mempengaruhi citra (image) baik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Potential constraints on the execution in the field because the school operational permit still approved/recognized by the local government. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) have interests and relationships law of the case object. Affect the image either PT Nusantara Indonesia (Persero)
Rajawali
In Progress, dalam proses persidangan di Pengadilan Pajak. In Progress, the proceedings in the Tax Court.
Potensial loss (keuangan) perusahaan akibat hutang pajak dan denda. Potential loss (financial) companies due to tax debts and penalties.
Sedang dalam proses permohonan Kasasi oleh PT Pabrik Gula Rajawali II. Cirebon. Pada tingkat Pengadilan Negeri dan PT Pabrik Gula Rajawali II dikalahkan.
Potential loss atas aset perusahaan di objek sengketa apabila dikalahkan. Potential losses on the assets of companies in the object of dispute when defeated.
Is in the process of Cassation request by PT Pabrik Gula Rajawali II. Cirebon. At the district court level and PT Pabrik Gula Rajawali II defeated.
Sanksi Administrasi Administrative sanctions
Tidak ada Nothing
Mempengaruhi citra (image) baik PT Rajawali Nusantara Indonesia dan dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan di lokasi lahan HGU atas kegiatan on farm di lahan HGU Indramayu. Affect the image either PT Rajawali Nusantara Indonesia and may disrupt the company’s operations at the field site HGU activity on farm land concession Indramayu
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
255
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
6
Laporan Manajemen Management Report
Pokok Perkara Case Principal
Profil Perusahaan Company Profile
Subjek Hukum Law Subject
Penagihan Piutang pada PT Optima Kharya Capital Management (OKCM)
PT RNI, OKCM selaku manajer investasi Pengelola Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) senilai Rp. 13.5 Milyar.
Account Receivable Billing to PT Optima Kharya Capital Management (OKCM)
PT RNI, OKCM as the investment manager business Fund Management Contract (KPD) worth Rp13.5 billion
7
Penagihan Piutang atas pengembalian jasa pekerjaan yang tidak selesai oleh Notaris Herlina Pakpahan, SH. atas pekerjaan proses balik nama tanah MT. Haryono Kav. 12-13 Cawang - Jakarta. Account Receivables billing for the return of work services that is not completed by the Notary Herlina Pakpahan, SH. on the work process of land turnover MT. Haryono Kav. 1213 Cawang - Jakarta.
PT RNI (Persero), Notaris Pakpahan SH. MH. PT RNI (Persero), Notaris Pakpahan SH. MH.
8
Permasalahan Pendudukan Tanah dan Bangunan PT RNI yang terletak di Jalan Jimerto No. 16 Surabaya, oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Land and Building Acquisition Issues of PT RNI located at Jimerto Road No. 16 Surabaya, by the East Java High Court.
PT RNI (Persero), Kejaksaan Tinggi Surabaya. PT RNI (Persero), the High Court of Surabaya.
9
Piutang kepada Badan Pengelola Pabrik Gula/BPPG (PT Perkebunan Nusantara X/ PTPN X) sebesar Rp. 41 Milyar. Receivables from Sugar Factory Business Board /BPPG (PT Perkebunan Nusantara X / PTPN X) Rp41 billion
PT RNI dan PTPN X PT RNI and PTPN X
256
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Status Terakhir Final Status
In progress, Penyelesaian dengan bantuan Pengacara Perusahaan untuk melakukan upaya penagihan kepada pihak Debitur. Upaya – upaya penagihan terus dilakukan dengan mempertimbangkan opsi-opsi penyelesaian yang ditawarkan oleh pihak debitur.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Pengaruh terhadap Perusahaan Effect on the Company
Sanksi Administrasi Administrative sanctions
Potensial loss (keuangan) perusahaan senilai Rp.13,5 Milyar atas perhitungan yang terdiri hutang pokok investasi dan imbal hasil sesuai KPD yang disepakati. Potential loss (financial) company worth Rp13.5 Billion on calculations consisting of principal investments and returns in accordance KPD agreed.
Tidak ada Nothing
In Progress, penyelesaian dengan bantuan Jaksa Pengacara Negara. In Progress, a settlement with aid of State Attorney.
Potensial loss (keuangan) perusahaan senilai Rp. 5,2 Milyar. Company’s potential loss (financial) worth Rp5.2 billion
Tidak ada Nothing
In Progress, sedang dilakukan upaya mediasi dan penyelesaian antar lembaga. In Progress, in an attempt mediation and settlement of inter-agency
Potential loss atas aset tanah dan bangunan di objek sengketa apabila dikalahkan. Potential losses on land and building assets in dispute object if defeated
Tidak ada Nothing
In Progress, PT RNI telah menyampaikan Permohonan Review kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan dalam rangka memastikan transaksinya. sesuai surat PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) No. 258/RNI.01/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013, yang sampai saat ini belum diperoleh tanggapan tertulis. In Progress, PT RNI has submitted Request Review to the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP), South Sulawesi Regional Office in order to ensure the transaction in accordance letters PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) No. 258/RNI.01/VII/2013 dated July 19, 2013, which until now has not obtained a written response.
Risiko dan Potential loss (keuangan) perusahaan senilai Rp. 41 Milyar. Company’s potential risks and loss (financial) worth Rp41 Billion.
Tidak ada Nothing
In progress, the Settlement with the assistance of the Company to make an effort Attorneys party billing Debtor. Effort - collection efforts continue to be made taking into account the settlement of the options offered by the debtor.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
257
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
No.
Laporan Manajemen Management Report
Pokok Perkara Case Principal
Profil Perusahaan Company Profile
Subjek Hukum Law Subject
Sengketa di Luar Pengadilan Anak Perusahaan PT RNI (Persero) Dispute outside the court of Subsidiaries PT RNI (Persero) Upaya Penagihan Piutang dan Pemulihan Hak Perusahaan Account Receivable Billing Efforts and Company Redress 10
Penagihan/Penyelesaian Tagihan PT Rajawali Nusindo, akibat perbuatan wanprestasi yang dilakukan PT Sinar Hakiki Multi (SHM), PT Artecho Wakibara (AW), PT Stanindo atas transaksi Jual Beli Batubara
PT Rajawali Nusindo, PT SHM, PT AW, PT Stanindo. PT Rajawali Nusindo, PT SHM, PT AW, PT Stanindo.
Claim Billing/Settlement PT Rajawali Nusindo, resulted from an act of default by PT Sinar Hakiki Multi (SHM), PT Artecho Wakibara (AW), PT Stanindo by the transactions of Coal trading.
11
258
Klaim kekurangan pembayaran dari PT Bumi Makmur Nusantara (BMN) atas transaksi kerjasama aplikasi pupuk Podaeng berdasarkan Perjanjian Peningkatan Produktifitas tebu Tahun 2009/2010 dan 2010/2011 di PT Pabrik Gula Rajawali II, sejumlah 21.147.567.654,-. Underpayment claims of PT Bumi Makmur Nusantara (BMN) on Podaeng fertilizer application cooperation transactions hereunder Increased Productivity Sugarcane on 2009/2010 and 2010/2011 in PT Pabrik Gula Rajawali II, as much as Rp21,147,567,654, -.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
PT Pabrik Gula Rajawali II dan BMN PT Pabrik Gula Rajawali II and BMN
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Status Terakhir Final Status
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Pengaruh terhadap Perusahaan Effect on the Company
Sanksi Administrasi Administrative sanctions
In Progress, penyelesaian dengan bantuan Pengacara Perusahaan. In Progress, a settlement with aid of Corporate Lawyers.
Potensial loss (keuangan) perusahaan senilai Rp. 33.2 Milyar. Company’s potential loss (financial) worth Rp33.2 billion.
Tidak ada Nothing
Proses klarifikasi antara Para Pihak The process of clarification between the Parties
Risiko mendapat gugatan hukum. Risk to get a lawsuit.
Tidak ada Nothing
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
259
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Kode Etik RNI RNI Code of Ethics
Kode Etik yang telah disusun RNI memuat sejumlah aspek penting antara lain:
Code of Ethics which has been prepared company there are a number of important aspects, among others:
Etika Perusahaan Terhadap Pemegang Saham Kepentingan Pemegang Saham adalah yang utama bagi Perusahaan, oleh sebab itu Perusahaan akan: Memberikan Nilai Perusahaan yang terbaik bagi Pemegang Saham baik dari aspek finansial maupun non finansial. Melakukan pencatatan transaksi-transaksi bisnis secara akurat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Memberikan laporan yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Senantiasa menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik.
Corporate Conduct to Shareholders Shareholders’ interest is important for the Company, therefore the Company shall: Provide the best value to shareholders both fi-nancial and non-financial aspects.
Etika Perusahaan Terhadap Pelanggan Dalam rangka menjaga reputasi, integritas, dan kredibilitas Perusahaan serta meningkatkan keharmonisan hubungan Perusahaan dengan para pelanggan, Perusahaan secara berkesinambungan akan: Memperlakukan pelanggan dengan santun dan tanpa diskriminasi. Memberikan informasi yang diperlukan oleh pelanggan secara akurat, lengkap dan mutakhir agar mereka dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari jasa pelayanan Perusahaan. Menyediakan jasa berkualitas tinggi bagi Pelanggan. Menjaga keselamatan dan kenyamanan Pelanggan serta keamanan, kebersihan, dan ketertiban lingkungan Bandar Udara yang dikelola. Bersikap terbuka dan responsive terhadap keluhan Pelanggan. Menjalankan bisnis dengan jujur dan fair. Menjaga informasi Pelanggan yang bersifat rahasia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
•
Corporate Conduct to Customers In order to maintain reputation, integrity and credibility of the Company and improve harmony in the relationship between the Company and customers, the Company shall consistently: Treat customers with courtesy and non discriminatory.
•
•
• •
• •
•
•
• •
• •
Etika Perusahaan Terhadap Insan RNI Dalam rangka mewujudkan hubungan yang berkualitas, adil, serta dapat mendorong intensitas dan kualitas partisipasi Pekerja, Perusahaan akan memperlakukan Pekerja sebagai anggota Perusahaan dengan fair (adil). Perusahaan akan : Mengacu kepada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dalam hal kesejahteraan pekerja, kompetensi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja. Melaksanakan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) secara konsisten. Memastikan setiap pekerja telah memiliki buku PKB. Menjamin kebebasan bagi Pekerja untuk berserikat dan mengemukakan pendapat sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Corporate Conduct to Employees In order to create quality, fair relationship which promotesintense and quality participation of Employees, the Company shall treat employees fairly as members of the Company. The Company shall:
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• • •
260
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Provide reports in a complete, accurate and timely manner. Always implement Good Corporate Governance.
•
•
• •
Record business transactions accurately in accordance with generally accepted accounting principles.
Provide information needed by customers in an accurate, complete and timely manner so they can receive maximum benefit from the Company’s services. Provide high quality services to customers. Protect safety and comfort of customers as well as security, cleanliness and order of environment managed by the company. Open and responsive to Customer complaints. Conduct business honestly and fairly. Protect confidentiality of Customer information in compliance with relevant regulation.
Refer to the Collective Labour Agreement (PKB) with respect to Employee welfare, healthy competency, provision of work facility and infrastructure. Consistently implement the Collective Labour Agreement (PKB). Ensure that every employee has a PKB book. Guarantee Employee freedom of association and expression in accordance with relevant laws and regulation.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
•
• • •
• •
• •
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Menempatkan Serikat Pekerja sebagai Mitra Perusahaan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja dan atau Gabungan Serikat Pekerja dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan Hubungan Industrial. Mencegah terjadinya diskriminasi, favoritisme dan pemberian perlakuan khusus di luar ketentuan yang berlaku kepada Pekerja atau kelompok tertentu di lingkungan Perusahaan. Menginformasikan secara transparan kebijakan Perusahaan yang terkait/berpengaruh pada kesejahteraan psikososial dan ekonomik Pekerja. Memberikan kesempatan kerja dan pengembangan karir kepada seluruh Pekerja sesuai dengan prestasi yang ditunjukkan, kualifikasi serta standar yang telah ditetapkan serta mendorong Pekerja untuk mengerahkan potensi dan kapabilitas terbaiknya untuk kemajuan Perusahaan. Mengembangkan dan menerapkan sistem remunerasi dan sistem penghargaan. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat serta aman bagi pekerja, bebas dari segala tindakan yang secara tegas ataupun tidak langsung dapat diintepretasikan sebagai tindakan pelecehan atau intimidasi. Menjamin hak-hak Pekerja yang telah Purna Karya terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku. Mempersiapkan Pekerja yang memasuki masa Purna Karya untuk tetap dapat berkiprah di lingkungan masyarakat melalui program-program pelatihan kekaryaan Purna Karya.
•
• • •
• •
• •
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Consider the Labour Union as the Company’s partner by involving the Labour Union and/or the Association of Labour Unions in every Industrial Relations decision.
Prevent discrimination, favouritism, and special treatment to certain Employees or Groups in the Company in violation of the prevailing rules. Transparently inform the corporate policy relevant/ a ecting the employee psychosocial and economic well being. Provide work opportunity and career development to all employees in accordance with historical performance, qualification and established standards and encourage employees to realise their best potential and capability for the progress of the Company. Develop and implement remuneration and reward system. Create a clean, healthy and safe working environment for employees, free from any treatment which can be interpreted directly and indirectly as abusive or intimidative. Guarantee fullment of the rights of employees who has ended employment in accordance with relevant regulation. Prepare employees who are entering the retirement period in order to stay productive in society through post employment training programs.
Etika Perusahaan Terhadap Pemasok/Supplier Perusahaan mengelola hubungan dengan jujur dan fair dalam berbisnis dengan pemasok/supplier dengan cara: Memperlakukan pemasok/supplier sebagai mitra serta memberikan keuntungan yang wajar dalam berbisnis dengan Perusahaan. Keputusan pemilihan pemasok/supplier diambil secara obyektif dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain kualitas, harga, kehandalan dan integritas supplier. Memperlakukan supplier/pemasok sesuai dengan etika bisnis. Memberikan informasi yang relevan dan transparan untuk seluruh pemasok/supplier.
Corporate Conduct to Vendors/Suppliers The Company engages in honest and fair business relationships with Vendors/ Suppliers by: Treating vendors/suppliers as partners and giving them fair profit in doing business with the Company.
•
•
•
•
•
•
•
•
Etika Perusahaan Terhadap Mitra Usaha Hubungan antara Perusahaan dengan mitra usaha dilandasi prinsip kesetaraan, transparan, serta etika bisnis dengan cara:
Corporate Conduct to Business Partners Relationship between the Company and business partners is based on the principles of equality, transparency, and business ethics by:
Making objective decision on vendor/supplier selection by considering such factors as quality, price, reliability, and supplier integrity. Treating suppliers/vendors according to business ethics. Providing relevant and transparent information to all vendors/suppliers.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
261
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
• • •
Laporan Manajemen Management Report
Menjamin bahwa aktivitas usaha dilakukan bebas dari pemaksaan dan kolusi. Memelihara hubungan yang dapat memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak melalui pengaturan kontrak yang jelas dan saling menguntungkan. Memberikan kesempatan usaha yang sama kepada seluruh calon mitra usaha yang sesuai serta penetapannya dilakukan secara obyektif dan adil berdasarkan kriteria dan ketentuan yang berlaku.
• • •
Profil Perusahaan Company Profile
Ensuring that business activities are free from coercion and collusion. Maintaining a relationship that can bring added value to each Pparty through arrangement of a clear and mutually benefit contract. Providing equal business opportunity to all Prospective business partners and their selection based on objective and fair criteria and relevant regulation.
Etika Perusahaan Terhadap Mitra Kerja Dalam melaksanakan aktivitasnya, Perusahaan tidak terlepas dari kepentingan kegiatan dari institusiinstitusi lainnya sesuai dengan ketentuan, yang diperlakukan sebagai Mitra Kerja. Terhadap Mitra Kerja Perusahaan akan : Senantiasa melakukan koordinasi untuk menjaga kepentingan Perusahaan dan kelancaran pelaksanaan tugas Mitra Kerja. Memberikan akses secara proporsional untuk kepentingan pelaksanaan tugas Mitra Kerja.
Corporate Conduct to Work Partners In doing its activities, the Company is unavoidably involved in partnership with other institutions according to regulation, which are treated as Work Partners. Towards Work Partners, the Company shall: Always perform coordination to protect the Company’s interest and for smooth execution of Work Partner’s duties.
•
•
Etika Perusahaan Terhadap Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi Senantiasa melakukan pembinaan terhadap Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi dalam pengembangan usaha secara keseluruhan. Senantiasa menjalin hubungan baik dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi dalam upaya membangun sinergi dan meningkatkan citra Perusahaan dan kelompok usahanya. Setiap hubungan dengan Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliasi dilaksanakan dalam kerangka hubungan bisnis yang wajar dan saling menguntungkan.
Corporate Conduct to Subsidiary and Afiliated Companies Always give guidance to Subsidiary and Affiliated Companies in the development of overall business.
•
•
•
• •
Provide proportional access necessary implementation of Work Partner’s duties.
for
the
•
•
•
•
•
Etika Perusahaan Terhadap Pemerintah Pemerintah berkepentingan untuk menjalankan good governance dengan kebijakan dan peraturan yang dipatuhi oleh seluruh Insan Negara. Perusahaan akan: Menjalankan bisnis secara profesional dengan mamperhatikan dan mematuhi Peraturan, PerundangUndangan, dan Kebijakan Pemerintah yang terkait dengan aktivitas usaha Perusahaan.
Corporate Code to Government Government is concerned with good governance in which its policy and regulation are adhered to by all citizens. Pursuant to the government’s objective, the Company shall: Conduct business professionally by heeding and complying with laws and regulation, and government policies relevant to the Company’s business.
•
•
•
•
Mensosialisasikan setiap Kebijakan baru yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan kepada pihak-pihak yang terkait. Berperilaku etis dalam berhubungan dengan Instansi Pemerintah.
Etika Perusahaan Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Perusahaan akan mewujudkan tanggung jawab sosial Perusahaan sebagai wujud Good Corporate Citizenship. Menyadari bahwa Perusahan merupakan bagian dari Masyarakat yang berkeinginan untuk tumbuh dan berkembang bersama Masyarakat dalam lingkungan yang sehat, oleh sebab itu Perusahaan memiliki komitmen :
262
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Always maintain good relationship with Subsidiary and Afiliated Companies in the effort to build synergy and improve the image of the Company and its Subsidiaries. Every relationship with Subsidiary and Affiliated Companies shall be done within the framework of normal business relationship and mutual benefit.
•
•
Disseminating new policies on corporate activities to relevant parties. Conduct ethically in its relationship with Government institutions.
Corporate Conduct to Society and Environment The Company shall dispense its social responsibility as manifestation of Good Corporate Citizenship. Realising the Company is a part of the society which intends to grow and prosper together with the Society in a healthy environment, the Company is committed to:
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• • •
• •
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Menjunjung tinggi nilai-nilai komunitas dimana Perusahaan beroperasi. Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar. Mengembangkan program-program yang dapat memberikan peluang bagi Insan Masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kapabilitas sehingga lebih siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan usaha Perusahaan maupun untuk mencari peluang kerja di bidang usaha lain atau daerah lain. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup, kesehatan dan lingkungan Masyarakat sekitar. Menjaga kualitas lingkungan di daerah operasi perusahaan dengan cara mengurangi risiko keselamatan kerja, terganggunya kesehatan dan pencemaran lingkungan.
• • •
• •
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Upholding the social values in which it operates. Nurturing harmonious relationship with neighbouring communities. Developing programs which provide opportunity for members of society to improve potential and capability in order to be more prepared to participate in the Company’s business activities and to seek work opportunity in other business fields or regions. Providing contribution to improve the quality of life, health, and environment of the neighbouring communities. Maintaining the environmental quality in the company’s areas of operation by mitigating the risks of work accident, medical problems, and environmental pollution.
Pemberlakuan Kode Etik di Seluruh Tingkatan Organisasi Pedoman Etika dan Perilaku PT RNI (Persero) berlaku bagi seluruh insan PT RNI (Persero), dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi, karyawan, serta para pemangku kepentingan perusahaan (stakeholders).
Implementation of Code of Conduct at All Levels of Organisation PT RNI (Persero) Code of Ethics and Conduct is applicable to all PT RNI (Persero), start from the Board of Commissioners, Board of Directors, employees, to stakeholders.
1.
Direksi dan Dewan Komisaris Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk menerapkan Pedoman Etika dan Perilaku RNI secara konsisten dengan memberi contoh yang baik dan keteladanan bagi tingkatan karyawan yang berada dibawahnya. Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan Pedoman Etika dan Perilaku PT RNI (Persero) dan memastikan implementasinya oleh setiap Insan PT RNI (Persero) dengan menegakkan penerapan reward and punishment secara konsisten.
1. Board of Directors and Board of Commissioners. Board of Directors and Board of Commissioners shall have commitment to implementing the Code of Ethics and Conduct consistently by giving good example and stewardship to employees at lower levels. Directors are responsible to establish policies related to the Code of Ethics and Conduct and ensure its implementation by all employees of PT RNI (Persero) through enactment of a consistent reward and punishment system.
2. Karyawan a. Kepala Divisi Memberikan contoh yang baik dan keteladanan dalam penerapan Pedoman Etika dan Perilaku RNI di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Kepala Divisi mempunyai tanggung jawab memimpin dan mengarahkan bawahan, serta mengawasi pelaksanaan Pedoman Etika dan Perilaku RNI di unit kerjanya. b. Kepala Bagian Memberikan contoh yang baik (keteladanan) dan selalu mendorong bawahan untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Perusahaan serta menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi bawahan untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. c. Bawahan (Staf dan Non Staf) Mempelajari, memahami, dan menerapkan Pedoman Etika dan Perilaku RNI dalam pekerjaan sesuai bidangnya serta melaporkan pelanggaran ataupun gejala pelanggaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung di unit kerja masing-masing kepada atasan langsungnya.
2. Employees a. Division Head. Give good example and stewardship in the implementation of Code of Ethics and Conduct in their respective working unit. Division Heads are responsible to lead and direct their subordinates and supervise implementation of the Code of Ethics and Conduct in their working units. b. Department Head Give good example (stewardship) and always encourage their subordinates to behave according to the corporate values and create a work environment which motivates subordinates to conduct according to relevant rules. c. Subordinates (Staff and Non Staff) Learn, understand, and implement the Company’s Code of Ethics and Conduct in their respective areas and report on violation or indication of violation happening either in or outside of their working units to their direct superior.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
263
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
3. Pemangku Kepentingan Perusahaan (Stakeholders) Para pemangku kepentingan Perusahaan harus menghormati dan mematuhi Pedoman Etika dan Perilaku PT RNI (Persero) dalam menjalin hubungan dengan Insan RNI. Komitmen setiap insan PT RNI (Persero) untuk melaksanakan Pedoman Etika & Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) didokumentasikan dalam bentuk formulir pada setiap awal tahun sebagaimana tercantum pada box berikut:
3. Stakeholders The Company’s stakeholders shall respect and comply with the Code of Ethics and Conduct in their relationship with PT RNI (Persero) employees. Commitment of every PT RNI (Persero) employee to the implementation of the Code of Ethics and Conduct is documented in blank form on every beginning of the year as depicted in the following box:
Sosialisasi GCG di RNI 1. Perusahaan telah melengkapi penerapan GCG manual dengan melakukan pembagian buku saku kepada seluruh insan PT RNI (Persero), antara lain: Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethic & Conduct) Pedoman Gratifikasi
GCG DISSEMINATION IN RNI 1. The Company has completed GCG implementation manual with simply dividing the pocket book to all human PT RNI (Persero), between other: • Code of Ethics and Code of Conduct
Memberikan informasi/penjelasan mengenai ketentuan Wajib Lapor LHKPN bagi Pejabat sebagai Wajib Lapor LHKPN di lingkungan RNI Group berupa : tata cara
Providing information/clarification the rules concerning the Obligation Report LHKPN for officials as Mandatory Report LHKPN in the neighborhood RNI Group include: ordinance
2. Melakukan sosialisasi dan Pengenalan GCG dan Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Ethic & Conduct) bagi Karyawan baru (Management Trainee/MT) RNI Group
2. To socialize and The introduction of GCG and Guidelines Ethics and Conduct (Code of Ethic & Conduct) for new employees (Management Trainee/ MT) PT RNI (Persero) Group
GCG Manual sebagaimana dimaksud telah dilakukan sosialisasi yang diunggah (di-upload) dalam website Perusahaan, sebagian didistribusikan kepada seluruh Direktorat di lingkungan PT RNI (Persero) serta seluruh karyawan untuk Pedoman Etika dan Perilaku (Code of
GCG Manual referred had Disseminating uploaded (upload) the Company’s website, most distributed to all Directorate in the PT RNI (Persero) and employees Guidelines for Ethics and Code of Conduct of the Company. In addition, officials at each The Directorate is responsible for application of
• •
264
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
•
Guidelines Gratification
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Conduct) Perusahaan. Disamping itu, pejabat pada masingmasing Direktorat bertanggung jawab atas penerapan Code of Conduct terlihat pada Surat Pernyataan sebagai berikut:
the Code of Conduct looks on Statement of the following:
Komitmen pejabat yang bertanggung jawab atas penerapan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) di lingkungan unit kerjanya masing-masing didokumentasikan dalam bentuk formulir pada setiap akhir tahun.
Officials commitment who are Ethical Guidelines for the implementation and Code of Conduct in environment each work unit documented in a form at the end of each year.
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik PT RNI (Persero) juga mengatur sanksi terhadap pelanggaran kode etik. Penegakan kode etik beserta penentuan sanksi diatur sebagai berikut: 1. Konsekuensi atas Pelanggaran Code of Conduct Setiap Insan PT RNI (Persero) menyadari bahwa setiap pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) akan memiliki konsekuensi bagi dirinya, antara lain : a. Insan RNI yang terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) akan menerima sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukannya. b. Sanksi dapat berupa peringatan, mutasi, penurunan pangkat, hingga pemutusan hubungan kerja. c. Apabila tindakan yang dilakukan terkait dengan pelanggaran hukum maka permasalahan tersebut dapat diteruskan kepada Pihak yang Berwajib. 2. Pernyataan Komitmen untuk Mematuhi Code of Conduct sebagai wujud komitmen untuk mematuhi
Enforcement Efforts and Sanctions for Code of Conduct Violation PT RNI (Persero) also set sanctions for violation of the code of conduct. Enforcement of the code of conduct and sanctions for violation are stipulated as follows: 1. Consequences for Violation of the Code of Conduct Every employee of PT RNI (Persero) understands that any violation of the Code of Ethics and Code of Conduct will bring consequences, among others: a. RNI individuals who are proven to have violated the Code of Ethics and Code of Conduct will receive a penalty in accordance with the degree of offense. b. The penalty may take form as warning, transfer, demotion, or termination. c. If the misconduct is a violation of law, the case can be referred to the legal authority 2. Statement of Commitment to Comply with the Code of Conduct as a commitment to comply with the Code
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
265
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct), maka Insan PT RNI (Persero) wajib menandatangani Surat Pernyataan secara berkala sebagai bukti bahwa Insan RNI telah mengetahui, memahami dan berkomitmen untuk menerapkan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. 3. Sosialisasi dan Internalisasi Code of Conduct Sosialisasi dan internalisasi merupakan tahapan penting dari penerapan Code of Conduct, PT RNI (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi secara efektif dan menyeluruh terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) kepada Insan PT RNI (Persero). 4. Pengenalan Code of Conduct bagi Karyawan Baru Proses induction (pengenalan) bagi Karyawan baru merupakan tahapan penting dari penerapan Code of Conduct, PT RNI (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan proses induction (pengenalan) terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) kepada karyawan baru. 5. Penghargaan PT RNI (Persero) dapat memberikan penghargaan kepada Pihakpihak yang dianggap memberikan keteladanan dalam penerapan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct). 6. Sanksi Sesuai dengan pernyataan (komitmen) untuk mematuhi pedoman ini, maka sanksi terhadap pelanggaran yang terjadi dituangkan dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) Jalur Pengaduan Pelanggaraan Kode Etik 1. Konsultasi dan Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct Dalam pelaksanaan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) adakalanya Insan PT RNI (Persero) menghadapi berbagai hal yang tidak dapat diputuskannya sendiri. Sebagai contoh, apabila Insan PT RNI (Persero) menemukan praktik-praktik yang berpotensi atau menunjukkan adanya indikasi pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct), ragu-ragu mengenai tindakan yang akan diambil dalam situasi tertentu, ataupun memiliki pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code Of Conduct). Dalam hal ini Insan PT RNI (Persero) harus segera melaporkan dan/atau mengkonsultasikan kepada Pihak-pihak berikut ini: a. Pihak-pihak yang bisa dihubungi untuk Konsultasi Atasan langsung merupakan orang pertama yang bisa dihubungi apabila Insan PT RNI (Persero) akan mengkonsultasikan segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct). Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan karena sesuatu hal, maka setiap Insan RNI dapat menghubungi pihakpihak berikut :
266
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
of Ethics and Code of Conduct, every PT RNI (Persero) employee shall sign a Statement periodically as evidence that they are aware of, understand and are committed to implementing the Code of Ethics and Code of Conduct in performing the daily tasks.
3. Introduction and internalisation of the Code of Conduct Introduction and internalisation are an important stage in the implementation of the Code of Conduct. PT RNI (Persero) is committed to e ective and thorough introduction and internalisation of the Company’s Code of Ethics and Code of Conduct to all PT RNI (Persero) employees. 4. Introduction of the Code of Conduct to New Employees Induction process for new employees is an important step in the implementation of the Code of Conduct. PT RNI (Persero) is committed to carrying out the process of induction of the Code of Ethics and Code of Conduct to new employees. 5. Rewards PT RNI (Persero) may give rewards to parties who are recognised to provide good example in the implementation of the Code of Ethics and Code of Conduct. 6. Penalties Pursuant to the statement (commitment) to comply with the Code, penalties for its violation are elaborated in the PKB (Collective Labour Agreement). Reporting mechanism for Violation of the Code of Conduct 1. Consultation and Reporting on Violation of the Code of Conduct In the implementation of the Code of Ethics and Code of Conduct PT RNI (Persero) employees may sometimes encounter issues that can not be handled by them. For example, if an PT RNI (Persero) employee finds a practice with potential or shows indication of violation of the Code of Ethics and Code of Conduct, is in doubt about action to take in a certain situation, or has a question on implementation of the Code of Ethics and Code of Conduct. In this case the employee shall immediately report to and/or consult with the following parties:
a. Parties to Contact for Consultation Direct superior is the first to contact when an PT RNI (Persero) employee needs to consult on any issue relating to the implementation of the Code of Ethics and Code of Conduct. If it can not be done due to some reason, then he/she may contact the following parties:
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
a) Atasan dari Atasan Langsung untuk masalah perilaku pada Manajemen dan Karyawan; b) Kepala Divisi Sumber Daya Manusia & Umum dalam hal-hal yang berkaitan dengan Kepegawaian; c) Sekretaris Korporasi dalam hal yang berkaitan dengan masalah hukum Perusahaan; d) Direksi, sebagai penanggung jawab atas penegakan Etika dan Perilaku untuk masalah perilaku bagi Manajemen dan seluruh Karyawan; e) Dewan Komisaris, sebagai pengemban amanat Pemegang Saham dalam mengawasi pengelolaan Perusahaan untuk masalah perilaku Direksi; f) Pemegang Saham untuk masalah perilaku Dewan Komisaris.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
a) Superior of the direct superior on matters related to issues of misconduct by Management and Employees; b) Head of Human Resources and General Affairs on matters pertaining to employment; c) Corporate Secretary on matters related to corporate laws; d) Board of Directors, as a party responsible for enforcement of the Code of Ethics and Conduct on matters related to misconduct by Management and employees; e) Board of Commissioners, as a party entrusted by the Shareholder to oversee the Company management on issues of misconduct by Directors; f) The Shareholder on issues of misconduct by Commissioners.
Tanggung jawab setiap Insan PT RNI (Persero) adalah menyangkut kemampuan dan kesediannya untuk melaporkan setiap tindakan yang diyakini merupakan suatu pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct).
PT RNI (Persero) employee’s responsibility is in ability and willingness to report on any activity that is considered a violation to the Company’s Code of Conduct. Handling of issues related to the implementation of the Code of Conduct.
Penanganan atas permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Code of Conduct a) Untuk potensi masalah perilaku pada Dewan Komisaris dan Direksi, penanganan dan penindakannya menjadi wewenang Pemegang Saham sesuai ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. b) Untuk potensi masalah perilaku pada Manajemen dan Karyawan, Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code Of Conduct) merupakan saluran yang disediakan bagi seluruh Insan PT RNI (Persero) untuk bertanya, memberitahukan, atau melaporkan segala hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaan Code of Conduct. c) Setiap Insan PT RNI (Persero) dapat melaporkan ke Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku apabila menemukan adanya indikasi pelanggaran Code of Conduct di lingkungan PT RNI (Persero).
Problem handling concerning the implementation of Code of Conduct a) For issues of misconduct by Commissioners and Directors, handling and measures taken are the Shareholder’s responsibility in accordance with relevant laws and regulation.
d) Media penyampaian ke Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku berupa: lisan, surat, telepon maupun surat elektronik (e-mail). e) Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku berkewajiban untuk merespon dengan segera setiap pertanyaan, pemberitahuan, dan laporan yang diterimanya secara proporsional. f) Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku akan memperlakukan setiap Penanya ataupun Pelapor dengan baik dan menjaga kerahasiaan identitas Penanya atau Pelapor terkait.
b) For potential issues of misconduct by Management and Employees, Committee for the Monitoring of Implementation and Enforcement of the Corporate Code of Conduct is the channel available for all PT RNI (Persero) employees to ask, inform, or report on all matters pertaining to problems faced in the implementation of Code of Conduct. c) Every PT RNI (Persero) employee shall report to the Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Code of Conduct if he/she ends an indication of violation against the Code of Conduct in PT RNI (Persero) Group. d) Media of reporting to the Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and code of Conduct are: oral, mail, telephone, and electronic mail (email). e) The Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Code of Conduct is responsible to immediately respond on every enquiry, notice and report received in a proportional manner. f) The Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Code of Conduct shall treat every enquirer or reporter with respect and keep confidentiality of his/her identity.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
267
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku terdiri dari: (1) Sekretaris Korporasi (2) Kepala Divisi SDM dan Umum (3) Kepala Satuan Pengawasan Intern
2. Mekanisme Penanganan atas Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct Setiap laporan atas (potensi dan/atau indikasi) pelanggaran Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct) akan ditangani oleh Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku sebagai berikut : a. Mengumpulkan informasi ataupun melakukan investigasi sesuai dengan potensi pelanggaran yang terjadi. b. Melakukan analisis atas permasalahan yang terjadi termasuk kondisi-kondisi (misalnya, kelemahan pengendalian) yang memungkinkan terjadinya potensi pelanggaran tersebut. c. Mencari alternatif solusi termasuk tindakan indisipliner yang sesuai untuk pelanggaran yang terjadi. d. Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku merumuskan tindakan yang akan diambil terhadap pelanggaran terhadap Pedoman Etika dan Perilaku Perusahaan (Code of Conduct). e. Dalam hal-hal yang material dan/atau strategis Komite Pemantau Penerapan dan Penegakan Pedoman Etika dan Perilaku mengkonsultasikan tindakan yang akan diambil kepada Direksi sebelum mengambil keputusan.
268
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
The Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Conduct consists of: (1) Corporate Secretary (2) Head of HRD and General Affairs Division (3) Chief Audit Executive
2. Handling Mechanism for Report of Violation of the Code of Conduct. Every report on (potential and/or indication of) violation of the Code of Ethics and Conduct (Code of Conduct) shall be handled by The Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Conduct as follows: a. Gathering information or conducting investigation, depending on the potential violation reported. b. Performing analysis on the reported issue, including circumstances (for example, control weaknesses) which have allowed the potential violation to happen. c. Finding alternative solutions including appropriate disciplinary action for the violation. d. The Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Conduct formulates action to take against the violation of the Code of Ethics and Code of Conduct. e. In material and/or strategic matters, the Committee for the Monitoring and Enforcement of the Code of Ethics and Code of Conduct consults the action to take with the Board of Directors before making a decision.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Whistleblowing System Whistleblowing System
Penegasan PT RNI (Persero) mengenai Kebijakan mekanisme pengaduan pelanggaran yakni whistleblowing system (WBS) ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor 140/SK/RNI.01/XII/2013 tentang Kebijakan Pengelolaan atas Pelaporan Dugaan Penyimpangan pada Perusahaan (Whistleblowing System) PT RNI (Persero).
The assertion PT RNI (Persero) on Policy namely infringement complaints mechanism whistleblowing system (WBS) is set through Decree (SK) Board of Directors No. 140/SK/RNI.01/XII/2013 on Management Policy on Reporting Alleged Irregularities in the Company (Whistleblowing System) PT RNI (Persero).
Penegasan sistem pelaporan tersebut sudah mulai diberlakukan dan dijalankan sejak tahun 2013 di mana ada jaminan kerahasiaan identitas pelapor. Tugas penyedia system dan penerima laporan yang dirancang berbasis multimedia dan web dipercayakan kepada independent provider.
The assertion of the reporting system is already entered into force and is run since in 2013, and has the guarantee of confidentiality the reporter’s identity. The task of the system provider and receiver statements designed based multimedia and web entrusted to independent provider.
Prinsip utama dioperasikannya Sistem pengaduan pelanggaran (whistleblowing system/WBS) PT RNI (Persero) bertujuan untuk menyediakan informasi dan laporan suatu perbuatan tidak etis maupun pelanggaran yang terjadi di lingkungan PT RNI (Persero).
The main principle of the operation of violation complaint system (whistleblowing system/WBS) PT RNI (Persero) aims to provide information and reports aunethical or a violation which occurred in the PT RNI (Persero).
Whistleblowing sistem yang diterapkan oleh PT RNI (Persero) dengan membentuk PT RNI (Persero) Integrity Line yang dikelola oleh Deloitte (salah satu perusahaan akuntan internasional terbesar di dunia dan anggota “The Big Four Auditors”). Perusahaan akuntansi terkemuka itu juga merupakan kantor penasihat bisnis terbesar di dunia dengan layanan manajemen strategis dan operasional pada perusahaan-perusahaan dalam daftar Fortune 500.
Whistleblowing system applied by PT RNI (Persero) by making PT RNI (Persero)Integrity Line managed by Deloitte (one of the biggest international accounting firm in the world and a member of “The Big Four Auditors”). The leading accounting firms, as well is the largest business advisory office the world’s strategic and operational management services to companies in the Fortune 500 list.
Sistem Pelaporan Pelanggaran berlaku bagi seluruh insan PT RNI (Persero) dan seluruh stakeholder Perusahaan, pelanggaran yang dapat dilaporkan meliputi korupsi, suap, benturan kepentingan, pencurian, Kecurangan, Pelanggaran Peraturan/hukum, tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan HSE, HR dan Fasilitas PT RNI (Persero).
Violation Reporting System applies to all human PT RNI (Persero) and all stakeholders The company, offense reported include corruption, bribery, conflict of interest, theft, fraud, Violations of Regulations/laws, not including problems related to HSE, HR and Facilities PT RNI (Persero).
Informasi pelaporan pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui RNI Integrity Line tersebut antara lain: Tindakan fraud/kecurangan/penggelapan/penipuan Tindakan salah/kelalaian kewajiban yang disengaja dari manajemen Perbuatan melanggar hukum (penggunaan kekerasan terhadap karyawan atau pimpinan, pemerasan, penggunaan narkoba, pelecehan, perbuatan kriminal lainnya) Pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku Pelanggaran SOP perusahaan Pelanggaran kode etik PT RNI (Persero), serta Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja atau membahayakan keamanan perusahaan serta merugikan perusahaan.
Information reporting offense PT RNI (Persero) reported through the Integrity Line among others: * Fraud/cheat/embezzlement/swindle * Wrong doings/management deliberate negligence
• • •
* Law violated actions (violence to staff or management, extortion, uses of drugs, harassment and other crimes)
•
*
Violation or legal system
• • •
* * *
Violation of company SOP Violation of PT RNI (Persero) Code of Conduct, Any actions than can jeopardize the occupational health and safety or threat corporate security and harm the company.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
269
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Laporan pelanggaran harus dapat dipertanggungjawabkan dan disampaikan secara jelas pihak pelapor dengan menyebutkan sejumlah hal sebagai berikut: 1. Pelanggaran yang diadukan 2. Pihak yang terlibat 3. Waktu terjadinya pelanggaran 4. Tempat terjadinya pelanggaran 5. Bagaimana kejadiannya, dan 6. Bukti-bukti pelanggaran
Reports on violation should be accountable and the informant should clearly mention the following aspects:
Mekanisme kerja Sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing) yang independen dan rahasia di RNI yaitu: 1. Penyampaian Laporan Semua laporan yang disampaikan oleh pelapor (Karyawan, Direksi, Dewan Komisaris, dan stakeholder lainnya) disampaikan kepada Deloitte Konsultan Indonesia. PT Deloitte Konsultan Indonesia menyediakan kepada para pelapor sebagai berikut: a. Nomor telepon lokal : (021) 2350 7040 b. SMS: 0812 9393 7137 c. Faximile: (021) 2350 7041 d. Website:
[email protected] dan rbatten@ deloitte.com e. Email:
[email protected] f. Kotak pos: PO Box 2526 JKP 10025
Mechanism of action of reporting systems violation (whistleblowing) which independent and confidential at RNI, namely: 1. Reporting process by informant (Sta , Directors, BOC, and other stakeholders) to Deloitte Konsultan Indonesia. PT Deloitte Konsultan Indonesia provides the following lines to the informants:
2. Penerimaan Laporan Lingkup pengaduan yang akan
2. The complaints which will be followed up by PT Deloitte Konsultan Indonesia include the violation allegation as follows: a. Fraud • The reported parties deliberately give incorrectproduct information which cause financial loss.
ditindaklanjuti oleh PT Deloitte Konsultan Indonesia meliputi dugaan pelanggaran sebagai berikut: a. Kecurangan • Pihak terlapor dengan sengaja memberikan gambaran yang tidak benar mengenai produknya sehingga mengakibatkan kerugian finansial. • Pihak terlapor bekerja sama dengan pihak pemasok menggunakan faktur palsu untuk menipu perusahaan. • Pihak terlapor menggelembungkan penawaran harga dari pemasok. • Pihak terlapor membentuk perusahaan pemasok “bayangan”, perusahaan, dan CEO fiktif. b. Korupsi • Pihak terlapor menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan untuk kepentingan pribadi. • Pihak terlapor menerima keuntungan (contoh: uang, hadiah, keramah-tamahan) yang bertentangan dengan tanggung jawab jabatannya dalam perusahaan. • Pihak terlapor menggunakan dana, harga pelayanan, dan informasi perusahaan dalam aktivitas tidak resmi atau yang tidak berhubungan dengan kepentingan perusahaan. • Pihak terlapor menerima upah atau keuntungan (dari pihak mana pun) selain dari upah yang diterimanya sehubungan dengan pekerjaannya dalam perusahaan.
270
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Type of violation Parties involved Time of violation Place of violation Process of violation, and Proofs of violation
a. b. c. d.
Local Phone Line: (021) 23507040 SMS: 0812 9393 7137 Facsimile: (021) 2350 7041 Website:
[email protected] and rbatten@ deloitte.com e. Email:
[email protected] f. Po Box: PO Box 2526 JKP 10025
• The reported parties collaborate with suppliers to use false invoice to deceive the company. • The reported parties mark up the ofered price from the suppliers. • The reported parties use “shadow” supplying company/supplier or ctitious CEO. b. Corruption • The reported parties abuse their authority for personal interest. • The reported parties gets benefit (e.g. money, price, hospitality) which contradict their company’s position responsibility. • The reported parties use funds, price, service, and corporate information in unoficial activities which has no relation with company’s business. • The reported parties get wages or benefit (from any other parties) outside of his salary from the company, in relation to his service.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
c. Pencurian • Pihak terlapor mengambil hak milik orang lain atau milik perusahaan tanpa persetujuan dari pemiliknya. • Pihak terlapor menggunakan identitas diri orang lain untuk mendapatkan barang dan pelayanan. • Pihak terlapor secara diam-diam menjual barang-barang dan menyimpan hasil dari penjualan tersebut.
c. Theft • The reported parties take properties of other staff or the company without the proper informed consent. • The reported parties use other people’s identity to obtain good and services. • The reported parties secretly sell goods and keep the money received.
d. Pelanggaran Kebijakan Perusahaan • Pihak terlapor melakukan tindakan yang melanggar ketentuan dan peraturan perusahaan. • Pihak terlapor menjalankan tugas mereka di luar kebijakan-kebijakan, anggaran dasar, prosedur, dan instruksi yang telah dibuat. • Pihak terlapor membocorkan informasi perusahaan seperti mengenai anggaran, penawaran dari pemasok, dan lainnya kepada orang- orang yang tidak berwenang. • Pihak terlapor menggunakan password milik orang lain tanpa otorisasi.
d. Corporate Policy Violation • The reported parties conduct actions that violate corporate rules and regulations.
e. Benturan Kepentingan • Pihak terlapor atau pasangan Pihak terlapor memiliki kepentingan di perusahaan lain. • Pihak terlapor mempunyai jabatan di perusahaan lain yang bukan joint venture maupun anak perusahaan PT RNI (Persero). • Pihak terlapor mengetahui bahwa keluarga atau temannya sedang melakukan bisnis dengan PT RNI (Persero) namun dia tidak mengungkapkannya. • Pihak terlapor yang karena jabatan atau posisinya memiliki kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang berpotensi melakukan penyalahgunaan jabatan dan posisinya yang dapat memengaruhi kualitas dan kinerjanya dalam perusahaan.
e. Conflict of Interest • The reported parties or their spouses have conflict of interest in other companies. • The reported parties has position in other companies which are not joint venture or PT RNI (Persero) subsidiaries. • The reported parties know that their family or friends are conducting business with PT RNI (Persero) but decline to disclose the fact.
f. Penyimpangan pada Laporan Keuangan • Pihak terlapor dengan sengaja melakukan kebohongan dalam laporan keuangan dengan tujuan seorang untuk kepentingan pribadi atau golongan. • Pihak terlapor melakukan pencatatan pendapatan dan/atau kewajiban fiktif dengan cara menggelembungkan penjualan atau mencatatkan pembelian fiktif. • Pihak terlapor dengan sengaja tidak memasukkan atau mencatatkan pendapatan dan/atau kewajiban dalam laporan keuangan perusahaan.
f. Fraud in Financial Statement • The reported parties deliberately conduct fraud in fiinancial reports for the personal or certain groups’ interest.
g. Penyuapan/Gratifikasi • Pihak terlapor menerima pemberian hadiah dalam bentuk uang maupun bukan atau hiburan (selain dari yang tercantum dalam kebijakan mengenai hadiah dan hiburan) dari orang lain sehingga dapat memengaruhi independensi, objektivitas maupun profesionalisme karyawan.
g. Bribery/Gratification • The reported parties obtain gifts in cash or other forms or entertainments (apart from those regulated in the corporate policy) from third parties who can impact staff independence, objectivity, and professionalism.
• The reported parties perform their duties without obeying corporate policies, Articles of Association, procedures and instruction. • The reported parties leak corporate information such as budget, o er from suppliers, and other aspects to unauthorised parties. • The reported parties used other persons password without authorisation.
•
The reported parties with their position have potential abuse of position and power regarding their relation with certain groups/ personal interest in which can harm the quality and performance of their work in the company.
• Parties reported recording income and/or fictitious obligations by means of inflated sales or recording fictitious purchase. • The reported parties deliberately omit some revenue and or company liabilities from corporate financial report.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
271
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
• Pihak terlapor melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi/golongan/ pihak lain.
• The reported parties conducted unauthorised charges in any form in performing his duties for the interest of self/other groups and or parties.
h. Pelecehan Seksual • Pihak terlapor mengatakan hal yang tidak diinginkan dan bersifat seksual yang mungkin termasuk lelucon, pertanyaan tentang sisi seksual orang lain, komentar seksual, rumor atau gosip mengenai seksual orang lain. • Pihak terlapor menggoda secara terus menerus akan hal-hal yang berkaitan dengan seks baik secara langsung maupun melalui media, seperti: surat, SMS, maupun email. • Pihak terlapor memegang atau menyentuh dengan tujuan seksual. • Pihak terlapor secara berulang menunjukkan perilaku yang mengarah pada hasrat seksual. • Pihak terlapor membuat atau mengirimkan gambar-gambar, kartun, atau material lainnya yang terkait dengan seks dan dirasa melanggar etika/batas.
h. Sexual harassment • The reported parties say some unwanted statements with sexual content which include jokes, questions on others sexual aspects, sexual remarks, rumours or gossip about others.
i. Kegiatan Ilegal • Pihak terlapor melakukan kegiatan yang melanggar hukum dan perundangan yang berlaku di negara kesatuan Republik Indonesia. • Pihak terlapor terlibat dalam jaringan pengedar obat-obatan terlarang dan psikotropika. • Pihak terlapor terlibat dalam kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas pencucian uang.
i. lllegal Activities • The reported parties conduct any activities which violate the law and regulations in Republic of Indonesia. • The reported parties are involved in the network of illegal drug dealers. • The reported parties are involved in any activities can be categorised as money laundering.
3. Pelaporan Deloitte Konsultan Indonesia • Laporan pelapor yang telah diterima oleh Deloitte Konsultan Indonesia tersebut akan diteruskan kepada analisis Deloitte yang akan mengkaji informasi yang akan pelapor berikan. Kemudian analisis tersebut akan membuat laporan tertulis dalam waktu satu hari kerja kepada Tim Pelaporan Pelanggaran PT RNI (Persero) yang akan menentukan tindakan selanjutnya yang dibutuhkan.
3. Deloitte Consultant Indonesia Reporting • The informants report received by Deloitte Konsultan Indonesia will be analysed to assess the information. The analyst will make a written report in one working day to PT RNI (Persero) Violation Reporting Team which will decide the needed follow-up.
Analisis Deloitte yang akan mengkaji informasi dari pelapor (Dewan Komisaris) diteruskan ke RUPS, pelapor (Direksi) diteruskan ke Dewan Komisaris yang selanjutnya diputuskan dalam RUPS, pelapor (karyawan) diteruskan ke Direksi yang selanjutnya diputuskan di eksekutor internal.
Deloittes analysis which assesses the information from BOC will be redirected to the Shareholders’ General Meeting (SGM), while information form Directors will be redirected to BOC and will be decided in the SGM, while the information from employees will be redirected to the Directors and then decided by the internal executor.
272
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
• The reported parties tempt other continuously with sexually related themes directly or through other media such as SMS and email. • The reported parties hold or touch others with sexually oriented actions. • The reported parties repetitively show sexually oriented habits. • The reported parties produce or sexually related materials such as pictures, cartoons, or other materials which cross the ethical boundaries.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PT Rajawali Nusindo cabang Surabaya I PT Rajawali Nusindo Surabaya I branch
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
273
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Menjunjung kebersamaan sebagai dasar pertumbuhan bisnis yang harmonis Uphold Unity as The Basis of Harmonious Business Growth
274
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
275
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership and Community Development Program
Seiring dengan pertumbuhan yang diraih, PT RNI (Persero) memiliki komitmen untuk dapat secara berkelanjutan meningkatkan peran untuk memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar dan kepada stakeholders yang dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut dilakukan dalam sebuah program yaitu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Along with the growth achieved, PT RNI (Persero) has a commitment to be able to continually increase the role of provide benefits to the environment and to the stakeholders who do as a form of social responsibility company. Implementation responsibilities social enterprise is performed in a program called by Partnership and Community Development Program.
Dasar Acuan Penerapan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang dilaksanakan oleh PT RNI (Persero) dalam rangka melaksanakan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 09 KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi melalui pemanfaatan dana dari pembagian laba Badan Usaha Milik Negara (Peninjauan kembali Keputusan Menteri Keuangan sebelumnya Nomor: 1232/ KMK.013/1989 tanggal 11 Nopember 1989, jo Nomor: 306/ KMK.013/1991 tanggal 20 Maret 1991, jo Nomor: 368/ KMK.013/1991 tanggal 19 April 1991). Adapun tujuannya adalah dalam rangka membantu percepatan pertumbuhan Perekonomian Nasional dengan cara mendorong pelaku
BASIS OF REFERENCE OF APPLICATION Partnership and Community Development Program Partnership and Community Development Program (PKBL) conducted by PT RNI (Persero) in order to implement the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Decree No. 09 KMK.016/1994 dated June 27, 1994 on Guidelines for Small Enterprise and Cooperative Development through utilization of funds from profit sharing of State Owned Enterprises (Review on the Minister of Finance Decree Number: 1232/KMK.013/1989 dated November 11, 1989 jo Number: 306/ KMK.013/1991 dated March 20, 1991, jo Number: 368/ KMK.013/1991 dated April 19, 1991. The objective is to assisst the growth acceleration of the National Economy by encouraging economic actors of small medium enterprises level to erase the gap and
276
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Penyaluran Dana Kemitraan Partnership Fund Distribution
Rp6,68 Miliar Rp6.68 Billion
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Community Development Fund Distribution
Rp386,28 Miliar Rp386.28 Billion
ekonomi tingkat menengah dan kecil agar tidak terjadi kesenjangan sehingga diharapkan akan dapat tercipta kemitraan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan Pengusaha Kecil dan Koperasi.
is expected to create a partnership between StateOwned Enterprises (SOEs) with Small Entrepreneurs and Cooperatives.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaannya, Direksi PT RNI (Persero) mengeluarkan Surat Keputusan Direksi No.063/ SK.DIRU/IX/2010 tanggal 12 November 2010, tentang Struktur Tata Kerja PKBL, Buku Pedoman Pelaksanaan PKBL dan Kebijakan Manajemen dalam bidang PKBL yang merupakan acuan dalam pelaksanaan PKBL di lingkungan PT RNI (Persero) dan unit-unit perusahaan yang berada di bawahnya.
As a follow up implementation, the Board of Directors PT RNI (Persero) issued Board of Directors Decree No.063/ SK.DIRU/IX/ 2010 dated November 12, 2010 concerning the Structure of PKBL Work, Manual of PKBL Implementation and Management Policy in PKBL which is a reference in the implementation of PKBL in PT RNI (Persero) and its subsidiaries.
STRATEGI Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial serta memberikan bantuan permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran dan lain-lain sehingga usaha yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar. Selain itu, Program Bina Lingkungan ditujukan untuk memberdayakan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN di wilayah usaha tersebut melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
Partnership and Community Development Program STRATEGY (PKBL) Partnership and Community Development Program is to improve entrepreneurial and managerial and provide capital assistance, increased production capabilities, marketing and others so that businesses can be nurtured and independent businesses that expected to develop into medium and large businesses. Other than that, Environmental Development Program aimed at empowering the social conditions of society by SOE in the business area through utilization of funds from the profits of SOEs.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
277
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
kebijakan PKBL Dalam penerapannya kegiatan PKBL PT RNI (Persero) dilakukan berdasarkan beberapa hal: Dana PKBL yang berasal dari penyisihan laba PT RNI (Persero) dihimpun di PKBL PT RNI (Persero) untuk kemudian diteruskan kepada PKBL Anak Perusahaan sesuai dengan usulan masing-masing dan dituangkan dalam RKA PKBL. Kegiatan PKBL dimulai dari perncanaan yaitu Penyusunan RKA oleh masing-masing unit PKBL yang dikoordinasikan oleh PKBL Anak Perusahaan. Selanjutnya disusun RKA PKBL konsolidasi untuk diajukan dalam RUPS PT RNI (Persero). RKA PKBL yang telah disetujui RUPS dapat segera direalisasikan mulai bulan Januari setiap tahun anggaran. Keputusan dan wewenang untuk menyalurkan dana Program Kemitraan kepada calon Mitra Binaan didelegasikan kepada masing-masing Direksi Anak Perusahaan sebagai penanggung jawab Wilayah PKBL. Penyaluran Dana Bina Lingkungan sebelumnya diusulkan oleh masing-masing Anak Perusahaan kepada PT RNI (Persero) Holding untuk mendapat persetujuan. Bantuan melalui Program Bina Lingkungan tidak diberikan dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk kegiatan/bersifat natura (barang). Apabila dalam tahun anggaran terjadi pembatalan Calon Mitra Binaan atau masih tersisa dana pembinaan, maka dana tersebut dapat disalurkan kepada calon Mitra Binaan baru lainnya, sesuai dengan prosedur. Penyaluran dana Program Kemitraan kepada calon Mitra Binaan baru harus memenuhi ketentuan dan prosedur yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelaksanaan PKBL.
Profil Perusahaan Company Profile
PKBL POLICY In implementations the PKBL activities of PT RNI (Persero) performed by several things: PKBL Funds derived from retained earnings of PT RNI (Persero) collected in PKBL of PT RNI (Persero) to be further forwarded to the PKBL of Subsidiaries in accordance with each proposal and stated in RKA of PKBL. Partnership activities starting from planning namely preparation of RKA by each unit PKBL coordinated by PKBL Subsidiary. Afterward RKA compiled consolidated PKBL to be submitted to the GMS of PT RNI (Persero). RKA PKBL approved GMS can be realized starting on January each year budget.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
cakupan PKBL Kegiatan PKBL PT RNI (Persero) dalam Program PKBL difokuskan pada penyaluran dana binaan kepada beberapa usaha kecil yang dapat menjadi mitra binaan. Sehingga, sebagian besar dana PKBL disalurkan melalui Program Kemitraan. Adapun informasi terkait cakupan tersebut sebagai berikut: Usaha kecil yang berbentuk badan usaha seperti: Firma, CV, PT dan Koperasi yang telah melakukan kegiatan usaha. Adapun bidang usahanya meliputi: pengrajin, industry rumah tangga, peternak, petani, nelayan, pedagang barang dan jasa serta usaha kecil lainnya yang mempunyai omzet penjualan pertahun setinggi-tingginya Rp1.000.000.000,00 atau memiliki asset/aktiva setinggi-tingginya Rp200.000.000,00 (diluar tanah dan bangunan tempat usaha). Usaha kecil yang mempunyai modal sendiri sebesar 25% dari jumlah dana yang dibutuhkan untuk pengembangan usahadan belum memenuhi persyaratan Perbankan (Bankable).
PKBL COVERAGE PKBL activities of PT RNI (Persero) in the PKBL Program is focused on partnership fund distribution to some small enterprises that are prospected to be partners. Therefore, most of the PKBL funds are distributed through Partnership Program. The related information of such coverage is as follows: Small businesses that formed a business board such as: Firma, CV, PT and Cooperative have done business activities. The scope of business covers: craftsmen, domestic industry, ranchers, farmers, fishermen, traders of goods and services as well as other small business which has a sales turnover annual maximum of Rp1,000,000,000.00 or have assets amounted to Rp200.000.000.00 (excluding land and place of business building). Small enterprises that own capital amounting to 25% of the amount of funds needed for business development and not yet meet the requirements of Banking (Bankable).
•
•
278
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
•
•
Decisions and authority to Program funds Partnership to prospective Partners Patronage is delegated to each Subsidiaries Directors as a guarantor responsible Regional Partnership. Community Development Fund distribution previously proposed by each Subsidiaries of PT RNI (Persero) Holding for approval. Assistance through Partnership and Community Development Program is not given in cash instead in the form of activities/nature (stuff). If in the fiscal year occured cancellation on the prospective partners or remaining development funds, the funds can be distributed to new prospective partners, in accordance with the procedure. Fund distribution of Partnership Program to prospective New Partners must meet regulations and procedures set out in the Handbook Implementation of CSR.
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
REALISASI ANGGARAN PKBL Pada tahun 2015, PT RNI (Persero) berhasil menyalurkan Rp6,68 miliar dana untuk Program Kemitraan. Sementara untuk program Bina Lingkungan, PT RNI (Persero) menyalurkan sebesar Rp386,28 juta.
BUDGET REALIZATION OF PKBL In 2015, PT RNI (Persero) managed to channel Rp6.68 billion in funding for the Partnership Program. As for the Community Development program, PT RNI (Persero) channel for Rp386.28 million.
Berikut adalah realisasi anggaran untuk Program Kemitraa dan Bina Lingkungan PT RNI (Persero) untuk tahun 2015.
Below is the realization of the budget for Partnership and Community Development Program PT RNI (Persero) for 2015.
(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)
Uraian Description
Tahun 2014 Year of 2014
Tahun 2015 Year of 2015 Anggaran Budget
Realisasi Realization
Realisasi Realization
Dana Tersedia: Allocation Fund 1.
Saldo Awal Beginning Balance
1.403
646,45
1.874,64
2.
Alokasi Laba dari BUMN Pembina Allocation of Profits of SOEs Trustees
-
-
-
3.
Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Refund Loan Partners
40.541,79
(28.070,21)
5.049,87
4.
Dana Sinergi BUMN SOE Synergy Funds
80.000,00
35.937,22
24.681,84
5.
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Loan Administration Service Revenue
7.923,56
608,40
1.594,25
6.
Pendapatan Lain Other income
29,87
65,85
37,81
7.
Penerimaan Lain Other Revenue
372,59
325,19
58,09
130.276,94
9.512,90
33.296,50
123.252,27
6.649,17
31.954,04
-
-
-
271,04
294,06
198,04
-
-
-
3.918,84
589,23
524,18
127.442,15
7.532,47
32.676,26
2.834,78
1.980,44
620,24
Jumlah Dana Tersedia Total Funds Available 8.
Penyaluran Dana dan Biaya Operasional Disbursement and Operating Costs
9.
Penyaluran Pinjaman kepada Mitra Distribution of Loans to Partners
10.
Dana Sinergi BUMN SOE Synergy Funds
11.
Penyaluran Dana Pembinaan (Hibah) Distribution Development Fund
12.
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Community Development Fund distribution
13.
Biaya Operasional Operational Cost Jumlah Penyaluran Dana dan Biaya Operasional Total Disbursement and Operating Costs Dana Tersedia per 31 Desember 2015 Funds Available per December 31, 2015
26,21
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
279
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)
Nama Provinsi Province Name
1.
Sumatera Barat West Sumatera
2.
Tahun 2015 Year of 2015 Anggaran Budget
Realisasi Realization -
48,99
Jawa Timur East Java
250,00
160,293
3.
Jawa Barat West Java
250,00
135,00
4.
Bali Jumlah Total
280
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
42,0 500,00
386,28
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
BENTUK KEGIATAN SOSIAL DAN BINA LINGKUNGAN 2015 Forms of Social and Environmental Development 2015 Unit Pkbl Wilayah Bali Tahun 2015 Social And Environmental Development Unit Bali 2015
27 MEI / MAY Bazar Murah Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar HUT Kodam Bazaar Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar Kodam Anniversary
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
281
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
21 JUNI / JUNE Bazar Murah Pasar Anyar Kota Singaraja Bazaar Pasar Anyar Kota Singaraja
282
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
27 JUNI / JUNE Bazar Murah Pasar Banyuasri Kota Singaraja Bazaar Pasar Banyuasri Kota Singaraja
Bazar Murah Pasar Kota Bangli Bazaar Pasar Kota Bangli
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
283
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
29 JUNI / JUNE Bazar Murah Jl Mawar No.140 Grogak Tabanan Bazaar Jl Mawar No.140 Grogak Tabanan
01 JULI / JULY Bazar Murah Polsek Kota Singaraja Bazaar Polsek Kota Singaraja
284
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Laporan Manajemen Management Report
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
10-12 JULI / JULY Bazar Murah Jl Raya Nenas Abiansoan Bebandem Karangasem Bazaar Jl Raya Nenas Abiansoan Bebandem Karangasem
Bazar Murah Pasar Kota Bangli Bazaar Pasar Kota Bangli
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
285
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
Unit Pkbl Wilayah JAWA BARAT Tahun 2015 Social and Environmental Development Unit West Java 2015
13 OKTOBER / OCTOBER BANTUAN KEGIATAN Peringatan Hari Besar Islam Desa Panongan Kecamatan Palimanan Kab. Cirebon Aid of Moslem ceremonial day Panongan Village Subdistrict of Palimanan District of Cirebon
22 OKTOBER / OCTOBER Bantuan Pembangunan Sarana ibadah Majelis Ta’lim Di Desa Gujeg Kabupaten Cirebon Aid of Worship Facilities of Majelis Ta’ilm On Gujeg Village District of Cirebon
286
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
25 OKTOBER / OCTOBER Bantuan Kegiatan Tabligh akbar dan Santunan Anak Yatim Indramayu aid of Tabligh akbar Activity and orphans compensations Indramayu
27 OKTOBER / OCTOBER Bantuan Masker untuk Bencana Asap Kepulauan Riau aid of Mask of smoke haze disaster Riau Isles
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
287
Ikhtisar Kinerja Performance Highlights
Laporan Manajemen Management Report
27 OKTOBER / OCTOBER Bantuan Masker untuk Bencana Asap Kepulauan Riau aid of Mask of smoke haze disaster Riau Isles
12 DESEMBER / DECEMBER Bantuan sepanduk Untuk Grebeg Mulud Kraton Kesepuhan Kota Cirebon aid of BANNER TO KERATON KESEPUHAN OF GREBEG MULUD Town Of Cirebon
288
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
Unit Pkbl Wilayah SUMATERA BARAT Tahun 2015 Social and Environmental Development Unit West Sumatera 2015
Pembangunan Turbin Afd D Kebun Liki, Solok Selatan Establishment of Afd D Turbine Liki farm, South Solok
Turbin Afd D 7.500 watt (7,5 Kwatt) terletak 2 Km dari Perumahan Karyawan, turbin ini dibangun karena jauhnya wilayah dari pusat keramaian dan sulitnya PLN masuk ke wilayah ini. Dengan tujuan menarik perhatian pekerja untuk datang dan betah bekerja di PT Mitra Kerinci. Afd D 7,500 watts Turbine (7.5 kWatt) located 2 Km from Employees Housing, this turbine is built due to the distance which too far away from the community center and the difficulty of National Power Plant to enter this region. With the objective to attract workers to come and to be content working in PT Mitra Kerinci.
Sunat massal peringatan 17 Agustus 2015 Kebun Liki, Solok Selatan Mass circumcision on the commemoration of August 17, 2015 Liki farm, South Solok
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
289
halaman ini sengaja dikosongkan this page is intentionally left blank
290
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Referensi Silang Peraturan BAPEPAM-LK No X.K.6 Cross Reference of BAPEPAM-LK Regulation No X.K.6
Peraturan
Halaman Page
ARA
A. Ketentuan Umum 1.
II
a. Summary of Key Financial Information
b. Laporan Dewan Komisaris
16-22
III
b. Report from the BOC
c. Laporan Direksi
24-33
III
c. Report from the BOD
d. Profil Perusahaan
36-89
IV
d. Company Profile
e. Analisis dan Pembahasan Manajemen
86-139
V.1-V.16, V.21-V.24
e. Management analysis and discussion
f. Tata Kelola Perusahaan
140-267
VI.17-VI.20
f. Corporate Governance
g. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
268-283
VI.18-VI.21
g. Corporate Social Responsibilities
284
VII.2-VII.13
h. Audited financial statements and
i. Surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan.
4.
5.
6.
B.
1. The Annual Report should contain: 2-3
h. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit dan
3.
A. General Provisions
Laporan Tahunan wajib memuat: a. Ikhtisar Data Keuangan Penting
2.
Regulation
Laporan Tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal Laporan Tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka Laporan Tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah Laporan Tahunan dalam bahasa Indonesia. Laporan Tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/ atau keterangan yang jelas. Laporan Tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. Laporan Tahunan mencantumkan identitas perusahaan dan tahun laporan pada sampul muka, samping, belakang, dan setiap halaman. Laporan Tahunan ditampilkan di website perusahaan paling kurang 4 (empat) tahun terakhir
34
√
√
I.I
I.2
√
-
√
I.3
√
I.4
Ikhtisar Data Keuangan Penting Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya. Jika Perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a. Pendapatan b. Laba bruto c. Laba (rugi)
i. Statement that the Board of Directors and the Board of Commissioners are fully responsible for the accuracy of the Annual Report.
III.3, VII.1
2. The Annual Report must be in the Indonesian language. If the Annual Report is also presented in another language, either in the same or separate documents, the documents must be available at the same time and contain the same material information. In cases where there is any different interpretation due to the transfer of language, the financial statement in the Indonesian language shall become the reference. 3. The Annual Report should be prepared in a form that is easy to read. Images, charts, tables, and diagrams are presented by mentioning the title and/or clear description. 4. The Annual Report must be printed on light colored paper of high quality, in A4 size, bound, and in a format that permits reproduction by photocopy. 5. Annual Report displayed the Company’s identity and year of reporting on the front, side, back cover, and each page. 6. Annual Report displayed on the Company’s website at least for the last 4 (four) years B.
2
II.1- II.3
Summary of Key Financial Information Summary of Key Financial Informationis presented in comparison with previous 3 (three) the fiscal years or since commencement of business of The Company, at least contain: a. Income b. Gross profit c. Profit (loss)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
291
Halaman Page
Peraturan
ARA
d. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali e. Total laba (rugi) komprehensif f. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali g. Laba (rugi) per saham h. Jumlah aset i. Jumlah liabilitas j. Jumlah ekuitas k. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset l. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas m. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan n. Rasio lancar o. Rasio liabilitas terhadap ekuitas p. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset dan q. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
d. Total profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and noncontrolling interest e. Total comprehensive profit (loss) f. Total comprehensive profit (loss) attributable to equity holders of the parent entity and non-controlling interest g. Earning (loss) per share h. Total assets i. Total liabilities j. Total equities k. Profit (loss) to total assets ratio l. Profit (loss) to equities ratio m. Profit (loss) to income ratio n. Current ratio o. Liabilities to equities ratio p. Liabilities to total assets ratio and q. Other information and financial ratios relevant to the company and type of industry.
2. Laporan Tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi:
2. The Annual Report should contain information with respect to shares issued for each threemonth period in the last two (2) the fiscal years (if any), at least covering:
a. Jumlah saham yang beredar
3
b. Kapitalisasi pasar
b. Market capitalization
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan
c. Highest share price, lowest share price, and closing share price
d. Volume perdagangan.
d. Share volume.
a. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi
3. In the event of corporate actions, including stock split, reverse stock, dividend, bonus share, and decrease in par value of shares, then the share price referred to in point 2), should be added with explanation on:
3
a. Date of corporate action
-
b. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham
b. Stock split ratio, reverse stock, dividend, bonus shares, and reduce par value of shares
c. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi dan
c. Number of outstanding shares prior to and after corporate action and
d. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
d. Share price prior to and after corporate action.
4. Dalam hal perdagangan saham Perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka Laporan Tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan Perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. C.
a. Number of outstanding shares
II.4
3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2) wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai:
292
Regulation
3
3
-
4. In the event that the Company’s shares were suspended from trading during the year under review, then the Annual Report should contain explanation on the reason for the suspension.
-
5. In the event that the suspension as referred to in point 4) was still in effect until the date of the Annual Report, then the Issuer or the Public Company should also explain the Corporate actions taken by the company in resolving the issue. C. The Board of Directors Report The Board of Directors Report should at least contain the following items:
Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat halhal sebagai berikut:
1.
Penilaian terhadap kinerja pengelolaan Perusahaan
Direksi
2.
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan
3. Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
mengenai
1.
Assessment on the performance of the Board of Directors in managing The Company
21
2.
View on the prospects of the company’s business as established by the Board of Directors, and
21
3. Changes in the composition of the Board of Commissioners (if any).
20
III.1
Peraturan D.
Halaman Page
ARA
Regulation
Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
D. The Board of Directors Report The Board of Directors Report should at least contain the following items:
1. Kinerja Perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan
1. The Company’s performance, i.e. strategic policies,comparison between achievement of results and targets, and challenges faced by the Company:
2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada). E.
28 31-32
III.2
32-33 33
2. Business prospects 3. Implementation of Good Corporate Governance by the company and 4. Changes in the composition of the Board of Directors (if any).
Profil Perusahaan Profil Perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
E. Company Profile The Company Profile should at least contain the following:
1. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan
39
IV.1
1. Name, address, telephone and/or facsimile, email, website of the Company and/or branch offices or representative office, which enable public to access information about the company
2. Riwayat singkat Perusahaan
41
IV.2
2. Brief history of the Company
62-64
IV.3
3. Line of business according to the latest Articles of Association, and types of products and/or services produced
4. Struktur organisasi Perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan
80-81
IV.4
4. Structure of organization in chart form, at least one level below the Board of Directors, with the
5. Visi dan misi Perusahaan
44-46
IV.5
5. Vision and mission of the Company
3. Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan
6. Profil Dewan Komisaris, meliputi:
6. The Board of Commissioners profiles include:
a. Nama
a. Name
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS
b. History of position, working experience, and legal basis for first appointment to the Issuer or Public company, as stated in the minutes of GMS resolutions
50-54 IV.6
c. Riwayat pendidikan d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada) dan e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta Pemegang Saham (jika ada) 7.
167
d. Short description on the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissioners during the year under review (if any) and
177
e. Disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any) 7. The Board of Directors profiles include:
Profil Direksi, meliputi: a. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS
c. History of education
170-174 55-59
c. Riwayat pendidikan
IV.7
a. Name and short description of duties and functions b. History of position, working experience, and legal basis for first appointment to the Issuer or Public Company, as stated in the minutes of GMS resolutions. c. History of education
d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada) dan
175-176
d. Short description about the competency enhancement training programs for members of the Board of Commissioners during the year under review (if any) and
e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan Pemegang Saham (jika ada).
177
e. Disclosure of affiliation with other members of the Board of Commissioners and Board of Directors, and shareholders (if any)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
293
Peraturan 8. Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam Laporan Tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya. 9. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan. 10. Uraian tentang nama Pemegang Saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku 11. Informasi mengenai Pemegang Saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram. 12. Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan “Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai“ alamat. 13. Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan (jika ada).
Halaman Page
166 174
70-79
ARA
-
IV.8
80-81
8. In the event that there were changes in the composition of the Board of Commissioners and/ or the Board of Directors occurring between the period after year end until the date the Annual Report submitted as refer to in poin t 1 letter a, then the last and the previous composition of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors shall be stated in the Annual Report. 9. Number of employees and description of competence building during the year under review, for example education and training of employees. 10. Information on names of shareholders and ownership percentage at the end of the fiscal year
40
40
Regulation
IV.9
IV.10
11. Information on major shareholders and controlling shareholders the Issuers of Public Company, directly or indirectly, and also individual shareholder, presented in the form of scheme or diagram. 12. Name of subsidiaries, associated companies, joint venture controlled by Issuers or Public Company, with entity, percentage of stock ownership, business, and operating status of the company (if any). For subsidiaries, include the addresses.
40
IV.12
13. Chronology of share listing and changes in the number of shares from the beginning of listing up to the end of the financial year, and name of Stock Exchange where the Company shares are listed.
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada).
40
IV.13
14. Chronology of securities listing and rating of the securities (if any).
15. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
-
-
15. Name and address of the securities rating company (if any).
16. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan dan 17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). F.
294
Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan Tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
-
8-11
IV.14
IV.15
16. Name and address ofcapital market supporting institutions and/or professionals. For professionals providing services regularly for the Issuer or Public Company, it is required to disclose the services, fees, and periods of assignment and 17. Awards and certifications of national and international scale bestowed on the company during the last the fiscal year (if any). F.
Management Analysis and Discussion Annual Report should contain discussion and analysis on financial statements and other material information emphasizing material changes that occured during the year under review, at least including:
Peraturan
Halaman Page
ARA
1. Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya
1. Operational review per business segment, according to the type of industry of the Issuer or Public Company including: a. Production, including process, capacity, and growth
99-104 V.1
b. Pendapatan dan c. Profitabilitas.
b. Income and c. Profitability.
2. Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
2. Comprehensive financial performance analysis which includes a comparison betweenthe financial performance of the last 2 (two) the fiscal years, and explanation on the causes and effects of such changes, among others concerning:
a. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset b. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas
Regulation
a. Current assets, non-current assets, and total assets
105-126 V.2
b. Short-term liabilities, long-term liabilities, total liabilities
c. Ekuitas
c. Equity
d. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif serta
d. Sales/operating revenues, expenses and profit (loss), other comprehensive income, and total comprehensive profit(loss) and
e. Arus kas.
e. Cash flows.
3. Kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
128
4. Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
129
5. Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut.
130
6. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan Perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. 7. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. 8. Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 9. Perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi Perusahaan.
3. The capacity to pay debts by including the computation of relevant ratios. V.3
V.4
131
V.5
135
V.8
136
V.9
4. Accounts receivable collectability, including the computation of the relevant ratios. 5. Capital structure and management policies concerning capital structure. 6. Discussion on material ties for the investment of capital goods, including the explanation on the purpose of such ties, source of funds expected to fulfill the said ties, currency of denomination, and steps taken by The Company to protect the position of a related foreign currency against risks. 7. Material Information and facts that occurring after the date of the accountant’s report (subsequent events). 8. Information on company prospects in connection with industry, economy in general, accompanied with supporting quantitative data if there is a reliable data source. 9. Comparison between target/projection at beginning of year and result (realization), concerning income, profit, capital structure, or others that deemed necessary for The Company.
134 V.7
10. Target/proyeksi yang ingin dicapai Perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
135
10. Target/projection at most for the next one year, concerning income, profit, capital structure, dividend policy, or others that deemed necessary for The Company.
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
295
Peraturan 11. Aspek pemasaran atas produk dan jasa Perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar. 12. Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: a. Dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku dan b. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut.
Halaman Page
ARA
136
V.10
11. Marketing aspects of The Company’s products and services, among others marketing strategy and market share.
V.11
12. Description regarding the dividend policy and the date and amount of cash dividend per share and amount of dividend as of year as announced or paid during the past two (2) years.
142
13. Use of proceeds from public offerings: a. During the year under review, on which the Issuer has the obligation to report the realization of the use of proceeds, then the realization of the cumulative use of proceeds until the year end should be disclosed and
142
V.13 b. In the event that there were changes in the use of proceeds as stipulated in Rule No. X.K.4, then Issuer should explain the said changes.
-
14. Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi
14. Material information, among others concerning investment, expansion, divestment, acquisition, debt/ capital restructuring, transactions with related parties and transactions with conflict of interest that occurred during the year (if any) under review,among others include: 131-132
b. Names of transacting parties
c. Sifat hubungan afiliasi (jika ada)
c. Nature of related parties (if any)
d. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi dan
d. Description of the fairness of the transaction and
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
145
V.15
16. Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
144-145
V.17
Informasi kelangsungan usaha terkait hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, assessment manajemen atas hal-hal tersebut, dan asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
a. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris
c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
e. Compliance with related rules and regulations 15. Changes in regulation which have a significant effect on the company and impacts on the company (if any). 16. Changes in the accounting policy, rationale and impact on the financial statement (if any). G.
139-141
V.16
1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain:
296
a. Transaction date, value, and object
V.14
b. Nama pihak yang bertransaksi
e. Pemenuhan ketentuan terkait
G.
Regulation
Information of business sustainability concerning matters that have potential to significantly affect the Company’s business on the year, and assumption used by management in conducting assessment:
1. Board of Commissioners, including: 167
a. Description of the responsibility of the Board of Commissioners
178
b. Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners
185-207
VI.1
c. Disclosure of the Company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Directors, and attendance of the members of Board of Commissioners in the meetings.
Peraturan
Halaman Page
ARA
2. Direksi, mencakup antara lain: a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja Perusahaan
c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut
Regulation 2. Board of Directors, including:
174-175
178-181
VI.3
a. Scope of duties and responsibilities of each member of the Board of Directors
VI.5
b. Disclosure of the procedure and basis determining remuneration, and amount of remuneration for members of the Board of Directos, and the relation between remuneration and performance of The Company
195-207
VI.6
d. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan dan
159-161
VI.13
e. Pengungkapan kebijakan Perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
184
VI.4
3. Komite Audit, mencakup antara lain:
c. Disclosure of the Company’s policy and its implementation, frequency of Board of Commissioners meetings including joint meetings with the Board of Commissioners, and attendance of the members of Board of Commissioners in the meetings d. Resolutions from the GMS of the previous the fiscal year and its realization in the year under review, and explanation for the unrealized resolution and e. Disclosure of Company policy concerning assessment on the performance of the member of the Board of Directors (if any). 3. Audit Committee, includes among others:
a. Nama
a. Name
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan
b. History of position title, work experience and legal basis for appointment
c. Riwayat pendidikan
c. History of education
d. Periode jabatan anggota Komite Audit
d. Tenure of members of Audit Committee
e. Pengungkapan independensi Komite Audit f. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut
211-216
VI.9
e. Disclosure of independence of the members of the Audit Committee f. Disclosure of the company’s policy and its implementation, frequency of Audit Committee meetings, and attendance of the members ofAudit Committee in the meetings
g. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit.
g. Brief report on the activities carried out by the Audit Committee during the year under review in accordance with the charter of the Audit Committee.
4. Komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/ atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain:
4. Other committees owned by Issuer or Public Company supporting the functions and duties of the Board Directors and/or the Board of Commissioners, such as nomination and remuneration, including:
a. Nama b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan c. Riwayat pendidikan
a. Name VI.11 217-220
b. History of position title, work experience and legal basis for appointment c. History of education
d. Periode jabatan anggota komite
d. Tenure of members of the committee
e. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite
e. Disclosure of the company’s policy concerning the independence of the committee
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
297
Peraturan
Halaman Page
ARA
f. Uraian tugas dan tanggung jawab
f. Description of duties and responsibilities
g. Mengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut dan
g. Disclosure of the Company’s policy and its implementation, frequency of committee meetings, and attendance of the members of committee in the meetings and
217-220
VI
h. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku. 5. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan: a. Nama b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan c. Riwayat pendidikan
VI.12 221-222
h. Brief report on the committee activities carried out during the year under review. 5. Description of tasks and function of the corporate secretary: a. Name b. History of position title, work experience and legal basis for appointment c. History of education
d. Periode jabatan sekretaris perusahaan
d. Tenure of the corporate secretary
e. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku.
e. Brief report on corporate secretary activities carried out during the year under review.
6. Uraian mengenai unit audit internal meliputi:
6. Description of the company’s internal audit unit:
a. Nama
a. Name
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan
b. History of position title, work experience and legal basis for appointment
226-227
c. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada) d. Struktur dan kedudukan unit audit internal
c. Qualification/certification of internal audit professionals (if any) 225
VI.14
d. Structure or position of the internal audit unit
e. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal dan
227-228
e. Duties and responsibilities of the internal audit unit according to the internal audit unit charter and
f. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku.
228-229
f. Brief report on the committee activities carried out during the year under review.
7. Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya dan b. Review atas efektivitas sistem pengendalian interen. 8. Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko Perusahaan b. Jenis risiko dan cara pengelolaannya dan c. Review atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan. 9. Perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: a. Pokok perkara/gugatan
298
Regulation
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
VI.17
7. Description of the company’s internal control, at least contains: a. Financial and operational control, and compliance to the other prevailing rules and
221-224
232-249
b. Review the effectiveness of internal control systems. 8. Risk management system implemented by the company, at least includes: a. General description about the Company’s risk management system b. Types of risk and the management and
250-259
c. Review the effectiveness of the company’s risk management system. 9. Important cases faced by the Issuer or Public Company, subsidiaries, current members of the Board of Commissioners and Board of Directors, among others include:
VI.16
VI.21
a. Substance of the case/claim
Halaman Page
Peraturan
ARA
Regulation
b. Status penyelesaian perkara/gugatan dan
b. Status of settlement of case/claim and 250-259
c. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 10. Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada).
c. Potential impacts on the condition of the company. VI.22
-
11. Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi:
10. Information about administrative sanctions imposed to Issuer or Public Company, members of the Board of Commissioners and Board of Directors, by the Capital Market Authority and other authorities during the last fiscal year (if any). 11. Information about codes of conduct and corporate culture (if any) includes:
a. Pokok-pokok kode etik b. Pokok-pokok culture)
a. Key points of the code of conduct
budaya
c. Bentuk sosialisasi penegakannya dan
perusahaan
kode
etik
(corporate dan
upaya
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada).
c. Socialization of the code of conduct and enforcement and
260-268
142
VI.12
269-272
VI.25
13. Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. Cara penyampaian laporan pelanggaran b. Perlindungan bagi pelapor
b. Key points of the corporate culture
VI.24
d. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Perusahaan.
H
financial
d. Disclosure that the code of conduct is applicable for Board of Commissioners, Board of Directors, and employees of The Company 12. Description of employee or management stock ownership program of the Issuer or Public Company, among others are number, period, requirement for eligible employee and/or management, and exercised price (if any). 13. Description of whistleblowing system at the Issuer or Public Company in reporting violations that may adversely affect the company and stakeholders (if any), including: a. Mechanism for violation reporting b. Protection for the whistleblower
c. Penanganan pengaduan
c. Handling of violation reports
d. Pihak yang mengelola pengaduan dan
d. Unit responsible for handling of violation report and
e. Hasil dari penanganan pengaduan.
e. Results from violation report handling.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)
H
Corporate Social Responsibility
1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
1. Discussion of corporate social responsibility covers policies, types of programs, and cost, among others related to:
a. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain
a. Environment, such as the use of environmentally friendly materials and energy, recycling, and the company’s waster treatment systems, the company’s environmental certifications, and others
b. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain: c. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
VI.18
274-289
VI.19
VI.20
b. Employment practices, occupational health and safety, including gender equality and equal work opportunity, work and safety facilities, employee turnover, work incident rate, training, etc: c. Social and community development, such as the use of local work force, empowerment of local communities, aid for public social facilities, social donations, etc
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
299
Peraturan d. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Halaman Page
274-289
2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada Laporan Tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan Laporan Tahunan kepada Bapepam-LK, seperti laporan keberlanjutan Laporan PKBL/ (sustainability report) atau laporan tanggung jawab PKBL Report sosial perusahaan (corporate social responsibility report). I.
J.
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan Tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi.
1. Laporan Tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam“ Laporan Tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini.
ARA
Regulation d. Consumer protection related activities, such as consumer health and safety, product information, facility for consumer complaints, number and resolution of consumer complaint cases, etc.
VI.21
2. Issuers or the Public Company may impart information as referred to in point 1) in the Annual Report or in separate report submitted along with the Annual Report to Bapepam-LK, such as sustainability report, or corporate social responsibility report.
-
301
VII
34
III.3
√
√
I.
Audited Annual Financial Statements Audited Financial Statements included in Annual Report should be prepared in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia and audited by an Accountant. The said financial statement should be included with statement of responsibility for Annual Reporting as stipulated in Rule No. VIII.G.11 or Rule No. X.E.1.
J.
Board of Commissioners and Board of Directors Signatures. 1. Annual Report should be signed by all members of the current Board of Commissioners and Board of Directors. 2. The signature as refer to point 1) should be appended on separate sheet of the Annual Report, where the said sheet should contain a statement that all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors are fully responsible for the accuracy of the Annual Report, in accordance with the Form No. X.K.6-1 of the Attached Rules.
VII.1 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan. 4. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani Laporan Tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani Laporan Tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Laporan Tahunan.
LAPORAN TAHUNAN 2015
300 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
n.a.
3. In the event that members of the Board of Commissioners or the Board of Director refused to sign the Annual Report, the said person should provide a written explanation in separate letter attached to the Annual Report.
n.a.
4. In the event that a member of the Board of Commissioners and the Board of Directors refused to sign the Annual Report and failed to provide written explanation, then a member of the Board of Commissioners or Board of Directors who signed the Annual Report should provide a written explanation in a separate letter attached to the Annual Report.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
Gedung RNI – Jln. Denpasar Raya Kav.DIII Kuningan – Jakarta 12950 ANNUAL REPORT 2015 Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 301 Telp. (021) 252-3820/30, Fax. (021) 520-PT2827, Website : www.rni.co.id
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013
302
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
303
PT Rajawali Nusantara Indonesia dan Entitas Anak DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul………………………….…………………………………………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………..…………………………………………………………………………………… ii
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) ………………………………………………………………………………………………… 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif ……………………………………………………………………………. 3 Laporan Perubahan Ekuitas ……………………………………………………………………
4
Laporan Arus Kas …………………………………………………………………………….
6
Catatan atas Laporan Keuangan ……………………………………………………………. 7 - 133
304
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
305
306
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
307
308
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
309
310
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
ANNUAL REPORT 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
311
312
LAPORAN TAHUNAN 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
1
UMUM Berdasarkan SK Menteri Koordinator Kompartemen Keuangan No. 0642/M.K.3/64 tanggal 11 Agustus 1962, Pemerintah menggunakan seluruh harta kekayaan eks Oei Tiong Ham Concern sebagai penyetoran Modal Pemerintah dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Negara (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia (“Perusahaan”). Hal tersebut dilakukan dengan Akta Notaris Ny. Adasiah Harahap, Jakarta No. 5 tanggal 12 Oktober 1964, kemudian diubah dengan Akta Notaris Joeni Moelyani, Semarang No. 26 tanggal 30 Juni 1969 dan No. 17 tanggal 16 Juli 1969.
Berdasarkan Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1974, PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia disesuaikan bentuk hukumnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dengan nama yang sama. Perubahan bentuk badan hukum tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No. J.A.S/25/13 tanggal 20 April 1976 dan No. C.24260-HT01-04 tahun 1983 tanggal 3 Juni 1983. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1983 tentang tata cara pembinaan dan pengawasan Badan Usaha Milik Negara, telah dilakukan penyesuaian/perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 87 tanggal 13 September 1986. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan No. C.2-160-HT.01.04 tahun 1987 tanggal 9 Januari 1987. Dengan surat No. S-523/KMK.013/1991 tanggal 16 Mei 1991 Menteri Keuangan, selaku Pemegang Saham menyetujui penambahan bidang usaha serta tugas dan wewenang Direksi Perusahaan. Sehubungan dengan itu dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., No. 133 tanggal 31 Mei 1993 dan perubahannya No. 52 tanggal 17 April 1995 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No. C2-9246.KT.01.01.TH.95 tanggal 31 Juli 1995. Dengan surat No. S-360/KMK.016/1995 tanggal 19 September 1995, Menteri Keuangan selaku Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal yang disetor yang sebelumnya sebesar Rp 37.000.000.000 menjadi sebesar Rp 350.000.000.000. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia disingkat PT Rajawali Nusantara Indonesia (“Perusahaan”) dilakukan dengan Akta Notaris Sutjipto, SH., No. 188 tanggal 28 Desember 1995.
Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, perubahan Anggaran Dasar tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No. C2-10.785.HT.01.04.TH 98 tanggal 10 Agustus 1998.
Sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Notaris No. 483 oleh Notaris Andalia Farida, S.H. pengganti Notaris Sutjipto, S.H. di Jakarta, yang disetujui Menteri Keuangan dengan surat No. S-144/MK.16/1996 tanggal 18 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C210.785.HT01.04.Th.1998 tanggal 10 Agustus 1998, bahwa Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp 600.000.000.000 yang terbagi atas 600.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000,- dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 350.000 lembar saham atau sebesar Rp 350.000.000.000,-. Selanjutnya dalam rangka penataan organisasi perusahaan sesuai Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 14 Juli 2000 dan Ketetapan Menteri Negara BUMN dalam suratnya No. S-335/M-PBUMN/2000 tanggal 23 Agustus 2000, antara lain mengatakan bahwa, anak-entitas anak dan Kerjasama Operasi (KSO) yang mempunyai kegiatan usaha di luar usaha inti (core business , sahamnya agar dijual atau KSO-nya dihentikan dan dilakukan penggabungan anak-entitas anak. Sebagai tindak lanjut perihal tersebut di atas maka PT Rajawali Nusindo dan PT Rajawali Propertindo sesuai Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 9 Oktober 2000 dan tanggal 22 Nopember 2000 telah disetujui penggabungan (merger) ke dalam Perusahaan (Holding = Company) yang efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 2001.
Pada tanggal 19 Desember 2000, entitas anak PT Phapros telah memperoleh pernyataan efektif pendaftaran sebagai perusahaan terbuka dari ketua BAPEPAM dengan surat No. S-3702/PM/2000.
7
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
1
UMUM (Lanjutan) Penggabungan dilaksanakan dengan menggunakan metode pooling of interest sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Penggabungan dimaksud dengan menerima semua syarat-syarat dan ketentuan termasuk penyerahan oleh PT Rajawali Nusindo dan PT Rajawali Propertindo kepada perusahaan (Holding Company) atas seluruh aset dan pasiva termasuk ijin-ijin, fasilitas-fasilitas, dan goodwill berikut kekayaan, barang-barang inventaris, hak-hak, tagihan-tagihan dan piutang-piutang dan lain-lain termasuk para pekerja/karyawan PT Rajawali Nusindo dan PT Rajawali Propertindo.
Hal tersebut telah dinyatakan dalam Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta yang dibuat oleh Notaris Sutjipto, S.H., No. 32 tanggal 12 Juni 2001 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam keputusannya No. C-05796.HT.01.04.TH.2001 tanggal 14 Agustus 2001.
Pada tahun 2004 terdapat penambahan modal disetor sebanyak 2.425 lembar saham atau sebesar Rp 2.425.000.000,berasal dari pengalihan kepemilikan 35% saham Pemerintah pada PT Madu Baru sesuai PP No. 3 tanggal 14 Januari 2004. Atas penambahan modal disetor tersebut dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Akta Notaris No. 3 tanggal 21 Mei 2004 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI dengan Keputusan No. C.13128HT.01.04.TH.2004 tanggal 26 Mei 2004. Sesuai dengan akta notaris No. 8 dari RM Soerjanto Partaningrat, SH, Notaris di Yogyakarta tanggal 18 Maret 2004, sehingga modal saham perusahaan meningkat dari Rp 350.000.000.000 menjadi Rp 352.425.000.000. Kemudian dalam rangka perubahan usaha dari operating holding menjadi investment holding, pada tanggal 31 Mei 2004 Perusahaan melakukan pemisahan unit usaha (spin off) bidang perdagangan dan distribusi menjadi bisnis usaha sendiri dengan dibentuknya kembali PT Rajawali Nusindo yang semula menjadi unit usaha tersendiri. Pendirian PT Rajawali Nusindo tersebut dilakukan dengan Akta No. 4 oleh Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Pendirian PT Rajawali Nusindo telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-24/MBU/2004 tanggal 4 Mei 2004 serta telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16617.HT.01.01.TH.2004 tanggal 2 Juni 2004. PT Rajawali Nusantara Indonesia bertujuan turut melaksanakan, menunjang kebijakan, program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan sektor pertanian, industri dan perdagangan pada khususnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan menjalankan usaha di bidang pengelolaan (manajemen), industri, perkebunan, perdagangan umum, perdagangan farmasi dan alat - alat kesehatan, pembangunan kawasan, perumahan, dan gedunggedung (real estate). Pada tahun 2009 modal disetor PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) adalah sebesar Rp 352.425.000.000 (tiga ratus lima puluh dua milyar empat ratus dua puluh lima juta rupiah) terdiri dari 352.425 (tiga ratus lima puluh dua ribu empat ratus dua puluh lima) saham, dengan nilai nominal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah), yang merupakan keseluruhan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, berdasarkan Akta Notaris No. 06 tanggal 12 Oktober 2009 oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bertujuan turut melaksanakan, menunjang kebijakan, program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, serta pembangunan sektor pertanian, industri dan perdagangan pada khususnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan menjalankan usaha di bidang pengelolaan (manajemen), industri, perkebunan, perdagangan umum, perdagangan farmasi dan alat-alat kesehatan, pembangunan kawasan, perumahan, dan gedung-gedung (real estate) .
Sesuai Pasal 1 Anggaran Dasar, Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dan dalam menjalankan usahanya, Perusahaan berkantor pusat di gedung Rajawali Nusantara Indonesia, Jalan Denpasar Raya Kav. D III, Kuningan, Jakarta Selatan sedangkan anak/ unit/ cabang Perusahaan tersebar dihampir seluruh kota Indonesia.
8
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
1
UMUM (Lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Susunan Dewan Komisaris sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 mengalami perubahan yang sebelumnya Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor : SK-431/MBU/2012 tanggal 3 Desember 2012, Nomor : SK- 234/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). kemudian berubah berdasarkan SK-56/MBU/5/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Pemberhentian dan Pengalihan tugas Komisaris Utama serta Pengangkatan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia, surat Keputusan Nomor: SK-192/MBU/10/2015 tanggal 20 Oktober 2015 tentang pengangkatan anggota dewan komisaris perusahaan perseroan (Persero) PT RNI.
Susunan Dewan Direksi sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 juga mengalami perubahan yang sebelumnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : SK-100/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 dan SK94/MBU/2014 tanggal 30 April 2014 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). kemudian berubah berdasarkan SK-57/MBU/2015 tanggal 5 Mei 2015 tentang Pemberhentian Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia tanggal 23 Juni 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2015
31 Desember 2014
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Mirzawan PDN Junino Jahya Ainun Naim Suripto Aditya Dhanwantara 31 Desember 2015
Suparto Mirzawan PDN Ainun Naim Junino Jahya 31 Desember 2014
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Pengembangan Usaha/Operasional Direktur Pengendalian Usaha/SDM dan Umum Direktur SDM dan Umum/Strategi Bisnis dan Inovasi
B. Didik Prasetyo Moch. Yana Aditya Agung Primanto. M Elka Wahyudi
Ismed Hasan Putro Dandossi Matram Oki Jamhur Warnaen Bambang Adi Sukarelawan
Djoko Retnadi
Djoko Retnadi
Komite Audit Perusahaan dibentuk pada tanggal 1 Juni 2009, Susunan Komite Audit per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut :
Komite Audit : Ketua Anggota Anggota
31 Desember 2015
31Desember 2014
Ainun Naim Fuad Rakhman Hermono BS
Ainun Naim Khomsiyah Widodo
9
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
1
UMUM (Lanjutan) Jumlah Karyawan Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut (tidak diaudit) : 31 Desember 2015 Formasi Karyawan Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Karyawan Kontrak Waktu tertentu Jumlah
31Desember 2014
915 5.419 7.274
935 5.716 6.535
13.608
13.186
Pengawasan terhadap kegiatan usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2
PENYERTAAN Rincian dari penyertaan Perusahaan pada entitas anak dan perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut : Keterangan
Persentase kepemilikan
Lokasi
Bidang usaha
Entitas anak yang dikonsolidasikan : PT Rajawali Nusindo
100%
Kantor pusat di Perdagangan obat, Jakarta dan cabang alat kesehatan, dan hampir di seluruh kota perdagangan umum. besar Indonesia.
PT PG Rajawali I
100%
Surabaya
Industri gula, pakan ternak, particle board.
PT PG Rajawali II dan Entitas Anak
100%
Cirebon
Industri gula, alkohol, arak, spirtus, dan kampas rem.
PT PG Candi Baru
98,85%
Sidoarjo
Industri gula.
PT Phapros Tbk
56,57%
Semarang
Industri farmasi.
PT Mitra Rajawali Banjaran
100%
Bandung
Industri kondom dan alat suntik sekali pakai.
PT Perkebunan Mitra Ogan
73,58% 100%
PT Perkebunan Mitra Kerinci
65,92%
PT GIEB Indonesia
10
Palembang, Sumatera Perkebunan kelapa Selatan sawit dan karet. Padang, Sumatera
Perkebunan teh.
Denpasar, Bali
Distributor produk Unilever dan Phillips.
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
100%
PT Rajawali Citramass 2
Mojokerto
Industri karung plastik.
PENYERTAAN (Lanjutan) Rincian dari penyertaan Perusahaan pada entitas anak dan perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut : Keterangan
Persentase kepemilikan
Lokasi
Bidang usaha
Entitas anak yang dikonsolidasikan : PT Rajawali Gloves (Dalam Likuidasi) PT Rajawali Tanjungsari
61,25%
Sidoarjo
Industri sarung tangan kulit.
100%
Sidoarjo
Industri kulit hewan.
99,99%
PT Laras Astra Kartika
Palembang, Sumatera Perkebunan Selatan sawit.
kelapa
Perusahaan asosiasi: PT Madu Baru
35%
Yogyakarta
Industri gula, spirtus, dan alkohol.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
7%
Jakarta
Pertanian perdagangan.
PT Padi Energi Nusantara
14%
Jakarta
Ketahanan dan energi.
PT BUMN Hijau Lestari II
8%
Jakarta
Penghijauan lingkungan.
dan pangan
a. Penyertaan pada entitas anak 1.
PT Rajawali Nusindo PT Rajawali Nusindo dibentuk pada tanggal 31 Mei 2004 dengan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, No. 4 tanggal 31 Mei 2004 sehubungan perubahan usaha Perusahaan dari operating holding menjadi investment holding. Pendirian Entitas anak tersebut telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S244/MBU/2004 tanggal 4 Mei 2004 serta telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-16617.HT.01.01.TH.2004 tanggal 2 Juni 2004. Penyertaan Perusahaan pada PT Rajawali Nusindo dilakukan dengan cara penyerahan aset “di luar tanah dan bangunan” dan kewajiban divisi perdagangan dan distribusi dengan menggunakan nilai buku per tanggal 31 Mei 2004. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Rajawali Nusindo adalah sebesar Rp 160.000.000.000 dengan kepemilikan sebesar 100%. Atas penyerahan aset dan kewajiban dalam rangka penyertaan tersebut tidak terdapat keuntungan dan kerugian. PT Rajawali Nusindo telah memperoleh akumulasi laba dari usahanya per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 85.424.936.389,- dan Rp 95.015.803.553,-.
2.
PT Pabrik Gula Rajawali I PT Pabrik Gula Rajawali I (PT PG Rajawali I) pada awalnya merupakan penggabungan 2 (dua) Pabrik Gula yaitu Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Rejo Agung Baru yang dilaksanakan berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia, selaku Pemegang Saham, melalui surat No. S.560/MK.016/1995 tanggal 19 September 1995.
11
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) Penggabungan tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Rejo Agung Baru tanggal 5 Desember 1995 yang risalahnya diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H., masing-masing dengan Akta No. 14 dan 13 tanggal 3 Januari 1996 yang dipertegas dengan Akta No. 90 dan 91 tanggal 28 Agustus 1996 oleh Notaris yang sama. Perjanjian Penggabungan Usaha Pabrik Gula Krebet Baru dan Pabrik Gula Rejo Agung Baru No. 16/SP/DIRU/XII/95 tanggal 29 Desember 1995 yang diaktakan oleh Notaris Sutjipto, S.H., dengan Akta No. 92 tanggal 28 Agustus 1996 berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 1996. Perubahan nama menjadi PT Pabrik Gula Rajawali I sesuai dengan Akta Notaris Sutjipto, SH.,No. 91 tanggal 28 Agustus 1996. Dalam memperluas kegiatan usahanya, PT PG Rajawali I telah melakukan akuisisi perusahaan lain, yaitu: a. PT Kebun Grati Agung pada tahun 1997 dengan kepemilikan saham sebesar 80%. b. PT Pucuk Rosan Baru tahun 1997 dengan kepemilikan saham 100%. c. PT Mitra Nusantara pada tahun 2000 dengan kepemilikan saham 100%. PT Kebun Grati Agung didirikan pada tanggal 10 Desember 1980 dengan Akta No. 06 dari Notaris Tan A Sioe, SH., Notaris di Semarang. Anggaran Dasar PT PG Rajawali I telah beberapa kali mengalami perubahan yaitu akta No. 50 tanggal 29 Mei 1981 dan akta No. 28 tanggal 11 Maret 1982 dihadapan Notaris yang sama yaitu Robertus W K, Notaris di Semarang. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman RI No. C2723.HT.01.01-TH.82 tanggal 21 Agustus 1982 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No. 18 tanggal 4 Maret 1983, tambahan Lembaran Negara No. 299. Berdasarkan Surat No. B/350/IX/2007/Inkopal tanggal 6 September 2007 yang dikirimkan pihak Inkopal perihal pengakhiran perjanjian kerjasama, dinyatakan bahwa perjanjian kerjasama pengelolaan tanah Grati Pasuruan melalui PT Kebun Grati Agung terhitung mulai bulan Oktober 2007 tidak bisa dilanjutkan karena untuk kepentingan dinas dalam rangka pembangunan Puslatpur TNI Angkatan Laut. Dalam menjalankan usahanya PT KGA berkedudukan di Jl. Raya Grati Km. 13, Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Berdasarkan tempat kedudukan tersebut, PT KGA terdaftar di KPP Pasuruan dengan NPWP No. 01.132.337.5-624000. PT KGA menjalankan usaha dalam bidang perkebunan dan menjual hasil usahanya baik secara lokal maupun interisuler baik dengan perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 21 Desember 2011 yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham, para pemegang saham telah melakukan beberapa persetujuan, diantaranya yaitu: menyetujui pembubaran PT Kebun Grati Agung dan meyetujui semua kerugian yang timbul terkait dengan likuidasi ditanggung oleh PT Pabrik Gula Rajawali I. Hasil keputusan tersebut telah dicatat oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH. 01.10-02409. Pada tanggal 22 November 2000 sesuai dengan Akta No. 103 dari Notaris Sutjipto, SH.PT PG Rajawali I telah melakukan akuisisi (merger) PT Pucuk Rosan Baru dan PT Mitra Nusantara menjadi unit PT PG Rajawali I yang efektif mulai tanggal 1 Januari 2001. Dalam operasinya PT Pucuk Rosan Baru di bawah kendali Unit Pabrik Gula Krebet Baru dan PT Mitra Nusantara di bawah Unit Pabrik Gula Rejo Agung Baru. Maksud dan tujuan usaha PT Rajawali I sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya sektor pertanian industri gula. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT PG Rajawali I adalah sebesar Rp 62.500.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 100%.
12
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PT PG Rajawali I pada tahun 2015 memperoleh laba setelah pajak Rp. 194.640.413.863- sehingga per 31 Desember 2015 mempunyai akumulasi saldo laba sebesar Rp 380.623.716.641,-, sedangkan tahun 2014 mempunyai akumulasi rugi sebesar Rp. 244.871.489.704,PENYERTAAN (Lanjutan) 3.
PT Pabrik Gula Rajawali II dan Entitas Anak PT Pabrik Gula Rajawali II (PT PG Rajawali II) berawal dari PT Perkebunan XIV berkedudukan di Cirebon yang didirikan berdasarkan Akta No. 3 tanggal 2 Mei 1981 dan diperbaiki dengan Akta No. 57 tanggal 29 Juni 1983 dari Notaris Gustaaf Moemala Soankoepon Loemban Tobing, SH., Notaris diJakarta. Anggaran Dasarnya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C27991.HT.01.01.TH.83 tertanggal 12 Desember 1983. Akta pendirian tersebut mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 94 tanggal 28 Agustus 1996 dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta tentang perubahan atau penggantian nama dari PT Perkebunan XIV menjadi PT Pabrik Gula Rajawali II dan entitas anak. Perubahan seluruh Anggaran Dasar disesuaikan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan berlaku sejak tanggal 28 Agustus 1996.
PT PG Rajawali II yang berdomisili di Cirebon memiliki 5 unit pabrik gula dan 1 unit pengolahan tetes (pabrik spiritus dan alkohol/PSA) diantaranya adalah : - PG Sindang Laut - PG Karangsuwung - PG Jatitujuh - PG Subang
- PG Tersana Baru - PSA Palimanan - Unit Research & Development (Puslitagro) - Apotek Nusindo Farma
PT PG Rajawali II memiliki secara langsung 99,99% saham PT Inti Bagas Perkasa (PT IBP), entitas anak yang laporannya dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan PT PG Rajawali II. Kegiatan utama PT IBP adalah dalam bidang pembuatan Kanvas Rem dan mulai beroperasi secara komersial tahun 2005. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar PT PG Rajawali II, maksud dan tujuan pendirian adalah turut melaksanakan kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya khususnya sektor pertanian. Nilai penyertaan saham Perusahaan pada PT PG Rajawali II dan Entitas Anak per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 410.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 100%. Kenaikan modal tersebut hasil konversi pinjaman Perusahaan kepada PT PG Rajawali II, pinjaman Perusahaan yang di konversikan menjadi penambahan penyertaan modal adalah sebesar Rp 305.000.000.000 yang berasal dari pinjaman dana talangan dan pinjaman jangka panjang Perusahaan. Penambahan penyertaan modal tersebut telah disetujui berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PG Rajawali II No. 26/ Kep.PS/RNI.01/V/2012 tanggal 14 Mei 2012 dengan Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, sebagaimana juga berdasarkan Akta Notaris No. 08 dan No. 09 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn tentang Persetujuan Penerimaan Pinjaman dari PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) untuk di konversi menjadi penyertaan saham dan tentang persetujuan peningkatan modal PT PG Rajawali II. Perubahan ini telah mendapatkan Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-29618.AH.01.02. Tahun 2012 Tanggal 1 Juni 2012. PT PG Rajawali II mengalami kerugian dari usahanya yang mengakibatkan akumulasi kerugian per 31 Desember 2011 sebesar Rp 443.911.772.475 dan defisiensi modal per 31 Desember 2011 sebesar Rp 338.911.772.475 untuk mendapatkan awal yang baik PT PG Rajawali II merestrukturisasi ekuitasnya dengan mengeliminasi defisit dan menilai kembali seluruh asetnya dengan nilai wajar berdasarkan PSAK 51 (Revisi 2003) mengenai "Akuntansi KuasiReorganisasi". Sebagai hasil kuasi-reorganisasi per tanggal 31 Desember 2011, saldo defisit Perusahaan dieliminasi ke saldo penilaian kembali aset surplus revaluasi aset tetap dan persediaan sebesar Rp 448.388.359.844. Pada tahun 2015 dan 2014, PT PG Rajawali II mengalami kerugian sebesar Rp. 73.428.043.581,- dan Rp. 300.586.980.982,sehingga akumulasi kerugian per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 323.189.043.061,- dan Rp 249.760.999.475,-. 13
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Sebagai hasil kuasi-reorganisasi per tanggal 31 Rupiah) Desember 2011, saldo defisit Perusahaan dieliminasi ke saldo penilaian kembali aset surplus revaluasi aset tetap dan persediaan sebesar Rp 448.388.359.844. Pada tahun 2015 dan 2014, PT PG Rajawali II mengalami kerugian sebesar Rp. 73.428.043.581,- dan Rp. 300.586.980.982,sehingga akumulasi kerugian per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 323.189.043.061,- dan Rp 249.760.999.475,-.
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 4.
PT Pabrik Gula Candi Baru PT Pabrik Gula Candi Baru (PT PG Candi Baru) sebelumnya merupakan perusahaan perorangan yang didirikan pada tanggal 21 Oktober 1911. Pengesahannya sebagai badan hukum terdaftar pada Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya No. 122 tanggal 31 Oktober 1911 dengan nama NV Suiker Fabrik Tjandi. Berdasarkan RUPS tanggal 8 Februari 1962 nama perusahaan diubah menjadi PT Pabrik Gula Tjandi dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/112/1 tanggal 4 Oktober 1962. Berdasarkan akta pernyataan RUPS yang dikukuhkan dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 73 tanggal 28 Juli 1993 yang dibuat oleh Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, berubah menjadi PT Pabrik Gula Candi Baru.
PT Pabrik Gula Candi dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/112/1 tanggal 4 Oktober 1962. Berdasarkan akta pernyataan RUPS yang dikukuhkan dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 73 tanggal 28 Juli 1993 yang dibuat oleh Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, berubah menjadi PT Pabrik Gula Candi Baru. PT Pabrik Gula Candi Baru (PT PG Candi Baru) sebelumnya merupakan perusahaan perorangan yang didirikan pada tanggal 21 Oktober 1911. Pengesahannya sebagai badan hukum terdaftar pada Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya No. 122 tanggal 31 Oktober 1911 dengan nama NV Suiker Fabrik Tjandi. Berdasarkan RUPS tanggal 8 Februari 1962 nama perusahaan diubah menjadi PT Pabrik Gula Tjandi dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A5/112/1 tanggal 4 Oktober 1962. Berdasarkan akta pernyataan RUPS yang dikukuhkan dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 73 tanggal 28 Juli 1993 yang dibuat oleh Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, berubah menjadi PT Pabrik Gula Candi Baru.
Anggaran Dasar PT PG Candi Baru telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir adalah berdasarkan Akta No. 19 tanggal 8 Juli 1998 disusun oleh Notaris Sutjipto, S.H., tentang perubahan seluruh Anggaran Dasar PT PG Candi Baru sesuai dengan Undang - Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1995 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C222072.HT.01.04.TH.98 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63, tambahan No. 4298, tanggal 8 Agustus 2000. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta No. 05 tanggal 4 Agustus 2008 yang disusun oleh Notaris Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Si., dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU 52316 AH0102 TH 08 tanggal 19 Agustus 2008. PT PG Candi Baru berkedudukan di Sidoarjo dan beroperasi di Jl. Raya Candi No. 10, Sidoarjo. Sesuai dengan pasal 3 Akta No. 19 tanggal 18 Juli 1998, maksud dan tujuan pendirian adalah berusaha dalam bidang perkebunan dan pertanian tebu, serta industri gula dan perdagangan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Penyertaan Perusahaan pada PT PG Candi Baru sampai dengan tahun 2003 adalah sebanyak 1.835 lembar saham senilai Rp 1.835.000.000, atau dengan kepemilikan saham sebesar 55,02%. Selanjutnya pada tanggal 8 September 2004 Perusahaan telah melakukan pembelian atas 1.000 lembar saham PT PG Candi Baru yang dimiliki oleh pemegang saham pihak ketiga yaitu Tn. Indra Husein sebesar Rp 12.200.000.000 sehingga meningkatkan persentase kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 85%. Posisi ekuitas PT PG Candi Baru per 31 Desember 2003 yang dijadikan dasar pembelian adalah menunjukkan angka ekuitas negatif sebesar Rp 4.865.280.815.
14
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 4.
PT Pabrik Gula Candi Baru (Lanjutan) Pada tanggal 4 Nopember 2004 diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihadiri oleh seluruh pemegang saham. Hasil RUPSLB tersebut diaktakan dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Pabrik Gula Candi Baru No. 15A tanggal 4 Nopember 2004.
PT PG Candi Baru meningkatkan modal dasar dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 50.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 40.000 lembar saham dengan nilai sebesar Rp 1.000.000 per lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp 40.000.000.000 yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan karena PT Serba Guna Harapan menyatakan tidak ambil bagian atas saham-saham yang dikeluarkan tersebut. Peningkatan Modal Dasar tersebut di atas telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-20818HT.01.04. TH.2005 tanggal 25 Juli 2005. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT PG Candi Baru menjadi sebesar Rp 42.835.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 98,85%. PT PG Candi Baru pada tahun 2015 telah memiliki laba usahanya sebesar Rp. 17.384.270.251,- sehingga memperoleh akumulasi laba dari usahanya per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 50.860.884.672,- dan Rp 34.758.715.413,-. 5.
PT Phapros, Tbk PT Pharmaceutical Processing Industries (PT Phapros) didirikan pada tanggal 21 Juni 1954 sesuai dengan Akta No. 54 yang dibuat dihadapan Notaris Tan A Sioe, Notaris di Semarang. Pada tanggal 19 Desember 2000, PT Phapros, Tbk memperoleh pernyataan efektif pendaftaran sebagai Perusahaan Publik dari Ketua Bapepam. Ruang lingkup kegiatan utama PT Phapros, Tbk adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang industri pabrik dengan membuat (memproduksi) dan memperdagangkan obat-obatan, alat-alat kesehatan, barang-barang kimia, barang-barang obatobatan hewan, dan barang-barang serupa itu, mengusahakan impor, ekspor dan segala macam industri. Pada tanggal 26 April 2012, PT Phapros Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui pembagian saham bonus sebesar 84 juta saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham, dimana 1 lembar kepemilikan saham mendapat 1 lembar saham baru sehingga modal saham meningkat menjadi Rp 84 milyar (dalam Rupiah penuh). Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Phapros Tbk meningkat menjadi sebesar Rp 47.521.556.000 dengan persentase kepemilikan 56,57 % untuk tahun 2012, Rp 23.760.778 dengan persentase kepemilikan 56,57 % untuk tahun 2011 dan Rp 23.682.028.000 dengan persentase kepemilikan 56,39 % untuk tahun 2006.
PT Phapros,Tbk pada tahun 2015 memiliki laba usahanya sebesar Rp. 63.007.926.460,- sehingga memperoleh akumulasi laba per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 353.451.312.805,- dan Rp 314.129.943.789,-.
15
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 6.
PT Mitra Rajawali Banjaran Anggaran Dasar PT Mitra Rajawali Banjaran diaktakan oleh Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta, dengan Akta No. 21 tanggal 12 Januari 1994, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7003.HT.01.01.TH.96 tanggal 6 Maret 1996. Anggaran Dasar PT Mitra Rajawali Banjaran telah beberapa kali mengalami perubahan, diantaranya yakni tentang jangka waktu pendirian serta maksud dan tujuan pendirian, dan selanjutnya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Skifa Rajawali Indonesia, menyetujui rancangan penggabungan usaha dan rapat umum luar biasa pemegang saham PT Mitra Rajawali Banjaran yang diaktakan oleh Notaris yang sama.
Pada tahun 1998 PT Skifa Rajawali Indonesia dan PT Mitra Rajawali Banjaran telah melakukan penggabungan usaha dengan menggunakan metode penggabungan (merger) pooling of interest sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan serta peraturan pajak dan hukum yang berlaku di Indonesia. Berkaitan dengan penggabungan usaha tersebut, dilakukan perubahan Anggaran Dasar PT Mitra Rajawali Banjaran. Berdasarkan Akta No. 108 tanggal 29 Desember 1998 dari Notaris Sutjipto, SH., dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.=C-15189.HT.01.04.TH.99 tanggal 19 Agustus 1999 tentang perubahan Anggaran Dasar PT Mitra Rajawali Banjaran. Maksud dan tujuan didirikannya adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang industri dan perdagangan khususnya alat-alat kesehatan. Dalam menjalankan usahanya PT Mitra Rajawali Banjaran berlokasi di Jl. Raya Banjaran KM 16 Banjaran, Bandung 40377. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Mitra Rajawali Banjaran adalah sebesar Rp 6.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 100%. PT Mitra Rajawali Banjaran mempunyai kewajiban sebesar Rp 65.000.000.000 kepada Perusahaan. Untuk memperbaiki kinerja dan struktur permodalan PT Mitra Rajawali Banjaran saat ini, dimana telah dikeluarkannya saham baru milik Perusahaan di PT Mitra Rajawali Banjaran dengan cara melakukan Konversi Utangnya sebesar Rp 65.000.000.000 yang diambil seluruhnya oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI), sehingga Penyertaan Modal PT RNI yang semula Rp 65.000.000.000 menjadi Rp 71.000.000.000 Atas rencana tersebut PT Mitra Rajawali Banjaran telah mendapatkan Persetujuan dari Perusahaan serta telah adanya Perjanjian Konversi saham pada tanggal 21 Desember 2012. Atas penyertaan Perusahaan pada PT Mitra Rajawali Banjaran melalui Debt to Equity Conversion (DEC) dan telah mendapat persetujuan Menteri Negara BUMN sesuai surat Nomor: S79/MBU/2013 tanggal 7 Januari 2012.
Selanjutnya pada Tanggal 18 Februari 2013 RUPS Luar Biasa PT Mitra Rajawali Banjaran telah menyetujui konversi utang sebesar Rp 65.000.000.000 menjadi tambahan penyertaan PT RNI. PT Mitra Rajawali Banjaran pada tahun 2015 mengalami kerugian sebesar Rp. 2.944.326.596,- yang mengakibatkan kerugian kumulatif sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 86.774.085.519,- dan Rp 83.888.192.446,-
16
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 7.
PT Perkebunan Mitra Ogan PT Perkebunan Mitra Ogan didirikan berdasarkan Akta No. 170 tanggal 19 Desember 1988 dari Imas Fatimah, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Nilai penyertaan Perusahaan pada PT Perkebunan Mitra Ogan adalah sebesar Rp 41.170.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 65,38%. Dalam tahun 2004, Perusahaan sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Perkebunan Mitra Ogan yang dilakukan pada tanggal 2 Nopember 2004 akan meningkatkan penyertaan sebesar Rp 30.000.000.000 yang berasal dari konversi utang PT Perkebunan Mitra Ogan kepada Perusahaan. Setelah transaksi tersebut dan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan persetujuan dari Meneg BUMN, jumlah penyertaan Perusahaan kepada PT Perkebunan Mitra Ogan menjadi sebesar Rp 71.170.000.000 atau 75,75%.
Kemudian berdasarkan RUPSLB tanggal 14 April 2005 yang telah diaktakan dengan Akta Notaris B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, SH., No. 42 tanggal 8 Oktober 2005, para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan konversi dana cadangan umum sebesar Rp 39.000.000.000 dengan komposisi PT RNI sebesar Rp 26.650.000.000 dan PTPN III sebesar Rp 12.350.000.000, sehingga komposisi modal saham ditempatkan per 31 Desember 2005 untuk PT RNI menjadi Rp 97.820.000.000 atau sebesar 73,58%.
Pada tanggal 1 Mei 2011, perusahaan melakukan penyertaan saham berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara perusahaan dengan PT Sawit Menang Sejahtera yang diaktakan dengan Akta Notaris Anwar Junaidi, SH No. 63 tanggal 18 April 2011, masing-masing pihak sepakat untuk selanjutnya mengelola, mengembangkan dan meningkatkan kinerja serta menyediakan dana permodalan yang diperlukan perusahaan. Untuk menindaklanjuti Perjanjian Usaha Patungan tersebut, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sawit Menang Sejahtera yang diaktakan dengan Akta Notaris Anwar Junaidi, SH No. 61 tanggal 18 April 2011 diantaranya telah memutuskan dan menyetujui Pengeluaran Saham dalam simpanan sebanyak 15.000 (lima belas ribu) lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Pada tanggal 6 Juli 2012, Direksi PT Sawit Menang Sejahtera dan PT Perkebunan Mitra Ogan sepakat dan setuju untuk mengakhiri kerjasama usaha patungan dalam PT Sawit Menang Sejahtera. Sehingga atas penyertaan PT Perkebunan Mitra Ogan di PT Sawit Menang Sejahtera disajikan sebagai investasi tersedia untuk dijual sesuai dengan PSAK 58 tentang Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan.
PT Perkebunan Mitra Ogan pada tahun 2015 mengalami kerugian sebesar Rp. 70.392.592.386,- namun masih memiliki akumulasi laba per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 162.649.752.802,- dan Rp. 227.042.345.188,-. 8.
PT Perkebunan Mitra Kerinci PT Perkebunan Mitra Kerinci (PTP Mitra Kerinci) didirikan pada tanggal 17 Juli 1990 oleh PTP VIII (sekarang PTP IV). Komposisi kepemilikan modal saham PTP Mitra Kerinci beberapa kali dirubah, terakhir dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat dari Notaris Sutjipto, SH., No. 6 tanggal 3 Agustus 2001 dan Surat Kuasa tanggal 29 Maret 2001 tentang penyerahan1 saham dari Drs. Kopon Melialia, Ak., maka seluruh modal saham PTP Mitra Kerinci sebanyak 16.000.000 saham atau Rp 16.000.000.000 menjadi 100% milik Perusahaan.
17
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 8.
PT Perkebunan Mitra Kerinci (Lanjutan) PTP Mitra Kerinci pada saat ini bergerak dalam bidang perkebunan teh berikut pengolahan teh tersebut, Perusahaan memiliki 2 unit pabrik teh, yaitu 1 pabrik teh hijau dan 1 pabrik teh hitam yang terletak di Kebun Liki.
PTP Mitra Kerinci berkedudukan di Padang dengan pabriknya berlokasi di Desa Liki, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat adalah Entitas Anak dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI Group), yang mengelola perkebunan dan 2 (dua) pabrik teh (teh hijau dan teh hitam). PT Mitra Kerinci mempunyai kewajiban sebesar Rp 257.091.683.465 kepada Perusahaan. Untuk memperbaiki kinerja dan Struktur Permodalan PT Mitra Kerinci saat ini, telah dikeluarkannya saham baru dengan cara melakukan Konversi Utangnya sebesar Rp 125.000.000.000 yang diambil seluruhnya oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI), sehingga Penyertaan Modal PT RNI yang semula Rp 15.999.999.999 menjadi Rp140.999.999.999. Atas rencana tersebut PT Mitra Kerinci telah mendapatkan Persetujuan dari Perusahaan serta telah adanya Perjanjian Konversi saham pada tanggal 21 Desember 2012. Penyertaan perusahaan pada PT Mitra Kerinci melalui Debt to Equity Conversion (DEC) dan Penghapusan sebagian piutang sebesar Rp 125.000.000.000 telah disetujui Perusahaan berdasarkan surat No 460/RNI.01/XII/2012 tanggal 21 Desember 2012 dan selanjutnya telah mendapat Persetujuan Menteri Negara BUMN sesuai surat Nomor: S-79/MBU/2013 tanggal 7 Januari 2013.
Selanjutnya pada Tanggal 18 Februari 2013 RUPS Luar Biasa PT Mitra Kerinci telah menyetujui konversi utang sebesar Rp 125.000.000.000 menjadi tambahan penyertaan PT RNI. PT Mitra Kerinci pada tahun 2015 mengalami kerugian dari usahanya sebesar Rp. 6.346.915.876,- yang mengakibatkan akumulasi kerugian per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 139.942.315.380,dan Rp 133.595.399.503,-.
9.
PT Gieb Indonesia PT GIEB Indonesia (dahulu bernama PT Gabungan Import Export Bali) didirikan tanggal 20 September 1948 dengan Akta Wakil Notaris PJV Leeuween No. 12 dan Anggaran Dasar yang telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 22 tanggal 10 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris I Gede Semester Winarno, S.H., Perusahaan berkedudukan di Denpasar - Bali, dengan cabang-cabangnya di Denpasar, Singaraja, Negara, Klungkung, Tabanan dan Karangasem.
Berdasarkan Akta No. 47 tanggal 24 April 2001 yang dibuat Notaris Amir Syarifuddin, S.H., nama sebelumnya PT Gabungan Import Export Bali diubah menjadi PT GIEB Indonesia. Maksud dan tujuan pendirian PT GIEB Indonesia adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan termasuk perdagangan lokal dan antar pulau. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT GIEB Indonesia adalah sebesar Rp 8.569.120.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 65,92%. PT Gieb Indoenesia memperoleh laba usaha sehingga akumulasi laba per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 15.068.808.393,- dan Rp 14.645.748.090,-.
18
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 10. PT Rajawali Citramass PT Rajawali Citramass didirikan berdasarkan Akta Notaris Nanda Fauz Iwan, SH.,M.Kn, No. 2 tanggal 7 Juli 2004 dengan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-27898.HT.01.01.TH.2004 tanggal 8 November 2004. Pada awalnya bernama PT Citramass Plastik Industri yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Dharminto, SH., No. 12 tanggal 10 September 1993 di Mojokerto. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-164666.HT.01.01.TH.94 tanggal 1 Nopember 1994. Pada tahun 1997 diambil alih oleh Perusahaan dan dirubah menjadi Unit Usaha Pabrik Plastik Mojokerto sesuai dengan Akta Notaris Sutjipto No. 58 tanggal 3 Juli 1997 tentang perjanjian jual beli saham dengan PT Citramass Plastik Industri.
PT Rajawali Citramass pada tanggal 31 Mei 2004 melakukan spin-off atas unit usahanya menjadi entitas badan hukum sendiri dengan nama PT Rajawali Nusindo dan pada tanggal 7 Juli 2004 PT Rajawali Nusindo melakukan pemisahan unit pabrik plastik Mojokerto menjadi PT Rajawali Citramass. Sesuai dengan pasal 3 dari akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH.,M.Kn, No. 2 tanggal 7 Juli 2004, maksud dan tujuan usaha adalah menjalankan usaha di bidang perdagangan dan perindustrian khususnya industri karung plastik.
Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Rajawali Citramass adalah sebesar Rp 3.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 100 %. PT Rajawali Citramass pada tahun 2015 memperoleh laba usaha Rp. 13.110.356.492,- sehingga per 31 Desember 2015 mempunyai akumulasi saldo laba sebesar Rp 223.956.269,-, sedangkan tahun 2014 mempunyai akumulasi rugi sebesar Rp. 12.886.400.223,-.
11. PT Rajawali Gloves Corporation PT Rajawali Gloves Corporation didirikan pada tanggal 20 November 1991 dengan Akta No. 124 dan diubah dengan akta tanggal 28 Desember 1992 Nomor 84 keduanya dibuat di hadapan Raharti Sudjarjati, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya tertanggal 5 Januari 1993 No. C2-52.HT.01.01.TH.93 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12 Maret 1993 dengan No. 21 Tambahan Nomor 1078 sebagai realisasi formal atas perjanjian kerjasama (Joint Venture Agreement) pada tanggal 29 Agustus 1990 antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan investor asing (Amerika Serikat dan Korea Selatan). Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 89 Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 17 Mei 2005.
PT Rajawali Gloves berkedudukan di Sidoarjo Jawa Timur dan bergerak dalam bidang perdagangan serta industri sarung tangan kulit. Nilai saham penyertaan Perusahaan pada PT Rajawali Gloves adalah sebesar Rp 1.358.519.250 dengan persentase kepemilikan sebesar 61,25%. PT Rajawali Gloves telah mengalami akumulasi kerugian dari usahanya yang sampai dengan 31 Desember 2014 tidak ada transaksi sejak 31 Desember 2013 sehingga akumulasi kerugian per 31 Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp 15.910.449.045 dan mengalami defisiensi modal sebesar Rp 12.571.901.777 yang mengakibatkan kesulitan modal kerja, terjadinya pemutusan hubungan kerja serta penghentian kegiatan operasional Perusahaan. Berdasarkan keputusan pengadilan Negeri Surabaya No.762/Pdt.P/2012PN.Sby tanggal 26 Juni 2012 PT Rajawali Gloves diputuskan/disetujui untuk likuidasi yang selanjutnya di aktakan dengan akta RUPS-LB PT Rajawali Gloves No.7 tanggal 16 Juli 2012.
19
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 11. PT Rajawali Gloves Corporation (Lanjutan) Sesuai Laporan Progres Likuidator PT Rajawali Gloves Corporation No.77/RNI.02.2/I/14, tanggal 14 Januari 2014, selama tahun 2013 telah dilaksanakan Pelelangan atas assets bergerak melalui KPKNL Sidoarjo dengan hasil seluruhnya Rp 418.650.000,- sedangkan Aseet tidak bergerak yang terdiri dari 1 unit tanah bangunan pabrik dan 1 unit tanah Rumah Dinas akan dijual kepada PT RNI sesuai harga NJOP sebesar Rp.5.398.920.000.
Perizinan-perizinan PT Rajawali Gloves Corporation telah dicabut ditahun 2012, diantaranya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah diajukan Permohonan Pencabutan NPWP kepada KPP Sidoarjo yang sampai saat ini masih menunggu selesainya Audit Perpajakan. 12. PT Rajawali Tanjungsari PT Rajawali Tanjungsari didirikan berdasarkan akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH.,M.Kn, No. 3 tanggal 8 Juli 2004. Akta pendirian tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-27946.HT.01.01.TH.2004 tanggal 8 Nopember 2004. Sebelumnya PT Rajawali Tanjungsari merupakan unit usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Rajawali Nusindo Unit Pabrik Tanjungsari) yang berpusat di Jl. Denpasar Raya Kav D III Kuningan, Jakarta. Pada tanggal 7 Juli 2004 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah melakukan restrukturisasi dengan melakukan pemisahan unit pabrik kulit Tanjungsari menjadi PT Rajawali Tanjungsari. Sesuai dengan pasal 3 dari akta notaris Nanda Fauz Iwan, SH.,M.Kn, No. 3 tanggal 7 Juli 2004, maksud dan tujuan pendirian adalah menjalankan usaha di bidang perdagangan dan perindustrian kulit hewan. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Rajawali Tanjungsari adalah sebesar Rp 8.000.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 100%. PT Rajawali Tanjungsari pada tahun 2015 mengalami kerugian kembali dari usahanya sebesar Rp. 16.083.941.231,sehingga mengakibatkan defisiensi ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 70.885.733.252,- dan Rp 50.801.792.020,-. 13. PT Laras Astra Kartika PT Laras Astra Kartika didirikan berdasarkan Akta Notaris Notaris Ny. Rukmasanti Hardjastya, SH No. 9 tanggal 3 Oktober 1988. Akta pendirian telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C22050.HT.01.01 Th.89 tanggal 25 Pebruari 1989 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No. 732/1989 tanggal 12 April 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 105 tanggal 31 Desember 1991, Tambahan No. 5098. Akta Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan Akta Notaris Martina,S.H., No. 16 tanggal 26 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat keputusan No.AHU-30345.AHA.01.02 Tahun 2008 tanggal 4 Juni 2008.
Kegiatan utama Perseroan meliputi usaha perkebunan kelapa sawit dengan Hak Guna Usaha seluas 2.237,3 Ha, yang terletak di Desa Pandan Jaya yang merupakan kebun inti seluas 963,5 Ha, dan di desa Muncak Kabau yang merupakan Kebun Plasma seluas 1.273,8 Ha kedua lokasi berada di satu kecamatan yaitu Kecamatan Buay Madang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Propinsi Sumatra Selatan dan HGU tersebut berlaku hingga tahun 2031.
20
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 13. PT Laras Astra Kartika (Lanjutan) Tanggal 20 Desember 2010, sesuai Akta No. 41, RUPS-Luar Biasa PT Laras Astra Kartika telah menyetujui untuk menjual seluruh saham PT Laskar kepada PT RNI (Persero), yang dilanjutkan dengan transaksi jual beli saham dalam Akta No. 42, No. 43, No. 44, dan No. 45, sehingga setelah jual-beli saham tersebut terjadi maka pemilik saham PT Laras Astra Kartika adalah PT RNI (Persero) selaku pemegang saham mayoritas.
Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan oleh PT RNI (Persero) dalam pembelian saham adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Kajian dari segi Hukum oleh Iskandar, Hanza & Partners, tanggal 17 Desember 2010. Penilaian Aset oleh PT Survindo Putra Pratama, tanggal 16 Oktober 2009. Analisa Keuangan oleh PT Survindo Putra Pratama, tanggal 16 Oktober 2009. Penilaian Saham oleh Kantor Jasa Penilai Perusahaan (KJPP) ANA dan Desember 2010.
Rekan,
tanggal
17
Pembelian ini telah dilaporkan pada Meneg BUMN No. 372/RNI.01/XII/2010, tanggal 29 Desember 2010, Direksi PT RNI (Persero) mengatakan bahwa PT RNI (Persero) telah melakukan kajian bisnis dan due-diligence Legal maupun Finance, menggunakan konsultan independent, dengan kesimpulan clean dan clear. Nilai saham penyertaan awal Perusahaan pada PT Laras Astra Kartika adalah sebesar Rp 72.500.000.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99%. PT Laras Astra Kartika pada tahun 2015 memiliki laba dari usahanya sebesar Rp. 810.524.111,- sehingga telah memperoleh akumulasi laba dari usahanya per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 12.544.971.743,- dan Rp 11.734.447.632,-.
b. Penyertaan pada perusahaan asosiasi 1.
PT Madu Baru PT Madu Baru (PT Madu Baru) adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri gula, yang berlokasi di Yogyakarta. Pemerintah telah mengalihkan sahamnya di PT Madu Baru sebesar 35% atau senilai Rp 2.425.000.000 kepada Perusahaan sebagai tambahan penyertaan modal Negara melalui PP No. 3 tanggal 14 Januari 2004. Dengan demikian Perusahaan mempunyai investasi pada PT Madu Baru sebesar jumlah tersebut, namun tidak memiliki kendali langsung atas manajemen perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 65% dimiliki oleh Hamengku Buwono X. Nilai laba Perusahaan pada PT Madu Baru per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 12.597.837.747,- dan Rp. 6.368.854.096,-
2.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara melakukan usaha di bidang perdagangan, pemasaran, dan pengelolaan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Modal dasar PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah sebesar Rp 60.000.000.000 (enam puluh milyar rupiah) terbagi atas 60.000 (enam puluh ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) terbagi atas 15.000 (lima belas ribu) saham, sehingga persentase kepemilikan PT RNI (Persero) sebesar 6,67%.
21
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) 3.
PT Padi Energi Nusantara PT Padi Energi Nusantara berkedudukan di Kota Jakarta Selatan merupakan perusahaan yang melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ketahanan pangan dan energi pada umumnya antara lain pendapatan petani dan khususnya di bidang pertanian, perdagangan dan jasa. Modal dasar PT Padi Energi Nusantara adalah sebesar Rp 29.000.000.000 (dua puluh sembilan milyar rupiah) yang terbagi dalam 29.000 (dua puluh Sembilan ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham adalah sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 100% (seratus persen) atau sejumlah 29.000 (dua puluh sembilan ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 29.000.000.000, dari jumlah tersebut PT RNI (Persero) mengambil bagian sebanyak Rp 4.000.000.000 atau sebesar 14,00%.
4.
PT BUMN Hijau Lestari II PT BUMN Hijau Lestari II berkedudukan di Kota Jakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penghijauan lingkungan dan ecobusiness.
c. Kerjasama operasi 1.
Kerjasama Operasi Pengelolaan Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Berdasarkan Persetujuan Pelaksanaan Kerjasama Operasi Peningkatan Kinerja Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-606/MBU/2007 tanggal 4 September 2007 dan Perjanjian kerjasama pendanaan dan peningkatan kinerja pabrik gula di lingkungan PT Perkebunan XIV (Persero) antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Perkebunan XIV (Persero) No.139/S.Pj/RNI.01/X/07 tanggal 1 Oktober 2007 telah disepakati untuk melakukan kerjasama operasi antara PT RNI dan PTP XIV dalam rangka peningkatan kinerja pabrik gula milik PTP XIV, yaitu Pabrik Gula Camming, Pabrik Gula Bone dan Pabrik Gula Takalar.
1.
Kerjasama Operasi Pengelolaan Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) - Lanjuntan Dalam perkembangannya Menteri Negara BUMN memandang perlu untuk melibatkan PTP X bersama-sama dengan PT RNI untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan sebagaimana diatur dalam surat BUMN Nomor S549/MBU/2009 tanggal 31 Juli 2009. Dalam perjanjian Pengelolaan PG tersebut diambil kesepakatan bahwa PTP XIV dan PT RNI mengalihkelolakan PG Camming dan PG Bone ke PTP X, BPPG tetap mengelola PG Takalar. Berdasarkan perjanjian No. UT/PERJ/VIII/09.023 dan No. 37/S.Pj/RNI.01/VIII/09 serta No. XX-KONTR/09.09 tentang perjanjian pokok pengelolaan pabrik gula milik perkebunan PTP XIV dan PT RNI (Persero) disepakati bahwa PTP XIV dan PT RNI segera mengalihkelolakan PG Camming dan PG Bone kepada PTP X, sedangkan PTP XIV dan PT RNI melalui BPPG tetap mengelola PG Takalar.
Modal kerja dan kredit investasi yang telah digunakan oleh PG Takalar dan PTP X akan menggantikan kedudukan PT RNI sebagai debitur dari BRI atas Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi yang telah digunakan oleh PG Takalar dan PTP X akan menggantikan kedudukan PT RNI sebagai debitur dari BRI atas Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi yang telah digunakan oleh PG Camming dan PG Bone. Kredit modal kerja dari PT Bank BRI (Persero), Tbk kepada Perusahaan telah di Addendum dengan Akta No. 27 tanggal 12 April 2010 tentang Penurunan Plafond dan Perubahan Jangka Waktu Kredit Investasi. Adapun Plafond Fasilitas Kredit Investasi diturunkan dari Rp 120.759.000.000 menjadi Rp 24.223.761.000, dan Fasilitas Kredit Investasi Intererst During Construction diturunkan dari Rp 8.217.616.000 menjadi Rp 997.711.000.
22
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2
PENYERTAAN (Lanjutan) c. Kerjasama operasi Selanjutnya sesuai surat Kementrian BUMN No: S-653/MBU/2011 tanggal 7 Desember 2011 perihal kerjasama pengelolaan pabrik gula PT Perkebunan XIV (Persero), untuk meningkatkan efektivitas serta mempercepat penyehatan. PT Perkebunan XIV (Persero) ditetapkan pengelolaan PG Bone, PG Camming dan PG Takalar dilakukan oleh perusahaan PT Perkebunan X (Persero) dan PT Perkebunan XIV (Persero) dengan kepemilikan mayoritas pada PT Perkebunan X (Persero). Sehubungan dengan hal tersebut maka pengelolaan PG Takalar dialihkan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) kepada PT Perkebunan X, sehingga seluruh kewajiban PT Rajawali Nusantara Indonesia kepada BRI terkait dengan pengelolaan PG Takalar dialihkan (novasi) kepada PT Perkebunan Nusantara X berdasarkan Akta perubahan (novasi) kredit Bank BRI No.38 dan No.39 tanggal 17 September 2012. Dana talangan yang telah dikeluarkan PT RNI sebesar Rp.41.410.141.834 akan dibuatkan Perjanjian Penyelesaian tersendiri. Sampai saat ini Perjanjian Penyelesaian tersebut masih belum dibuat, karena sesuai kesepakatan Perusahaan dan PT Perkebunan Nusantara X akan dilakukan Review oleh BPKP atas validitas Dana Talangan tersebut.
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi siginifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK-IAI), dan disetujui Direksi pada tanggal 21 Maret 2016. Laporan Keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha dengan konsep biaya perolehan dan dasar accrual, kecuali laporan arus kas dan akun-akun tertentu yang didasarakan pengukuran lain seperti dijelaskan pada kebijakkan akuntansi pada masing masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional perusahaan dan mengukur transaksinya dalam mata uang fungsional tersebut.
23
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI b. Standar dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif Pada Tahun Berjalan Perusahaan melakukan penerapan standar akuntansi baru/revisi yang berlaku efektif untuk tahun buku yang di mulai pada atau setelah 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi perusahaan telah dibuat seperti yang diisyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Standar akuntasi tersebut adalah sebagai berikut : PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan " PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri" PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja" PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Pajak Penghasilan" PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset" PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan : Penyajian" PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran" PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan : Pengungkapan" PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian" PSAK No. 67, "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain" PSAK No. 68, "Pengukuran Nilai Wajar" ISAK No.26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup • PSAK No.1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan PSAK No.1 (Revisi 2013) mengatur perubahan dalam format serta revisi judul laporan. Dampak signifikan dari perubahan standar akuntansi ini terhadap grup antara lain : - Perubahan nama laporan yang sebelumnya adalah “Laporan Laba Rugi Komprehensif” Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain - Adanya persyaratan penyajian penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan a. Pos pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
`
b. Pos pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Standar ini berlaku retrospektif dan oleh karenya informasi pembanding tertentu telah • PSAK No.4 (Revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri PSAK No.4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK No.4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang hanya mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah • PSAK No.15 (Revisi 2013) “Investasi pada“Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama' E PSAK No.15 (Revisi 2009) “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah direvisi dan diubah namanya menjadi PSAK No.15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Standar ini mengatur ketentuan mengenai penerapan metode ekuitas sebagai metode akuntansi untuk investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama. Standar ini mendefinisikan “pengaruh signifikan”, memberikan panduan mengenai bagaimana metode ekuitas diterapkan dan menetapkan bagaimana investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama diuji penurunan nilainya. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian .
24
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Standar dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif Pada Tahun Berjalan • PSAK No.24 (Revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK ini mengubah beberapa ketentuan akuntansi terkait program imbalan pasti. Perubahan utama mencakup penghapusan “pendekatan koridor”, modifikasi akuntansi untuk pesangon dan penyempurnaan ketentuan mengenai pengakuan, penyajian dan pengungkapan untuk program imbalan kerja imbalan pasti. Perubahan ketentuan yang berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup antara lain sebagai berikut - Pengakuan keuntungan (kerugian) aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain; - Semua biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada tanggal yang lebih
awal
antara
ketika
amandemen/kurtailmen program terjadi atau ketika entitas mengakui biaya terkait restrukturisasi atau pesangon. Sehingga biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting - Beban bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK No. 24 terdahulu diganti dengan konsep bunga neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto liabilitas(aset) neto imbalan pasti yang ditentukan pada awal setiap periode pelaporan tahunan. Perubahan ini diterapkan secara retrospektif (kecuali perubahan nilai tercatat asset yang mencakup biaya imbalan kerja dalam nilai tercatatnya) dan dampak perubahan dari standar ini dijelaskan pada Catatan 34.
• PSAK No.46 (Revisi 2013) “Pajak Penghasilan PSAK No.46 (Revisi 2013) ini memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. Selain itu, standar ini juga menghilangkan pengaturan tentang pajak final. Penerapan standar revisi ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian
• PSAK No.48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK No.48 (Revisi 2014),terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar sebagaimana diatur dalam PSAK No. 68. Penerapan standar revisi ini tidakmemberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan konsolidasian
• PSAK No.50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No.55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran”, dan PSAK No.60 (Revisi 2014)“Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutamamerupakan penyesuaian akibat diterbitkannya PSAK No. 68 mengenai nilai waja - PSAK No.50 (Revisi 2014) menghapus pengaturan pajak penghasilan yang terkait dengan dividen dan akan mengacu pada PSAK No.46. Selain itu, PSAK No.50 (Revisi2014) memberikan pengaturan (pedoman aplikasi) yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus dan penyelesaian neto aset dan liabilitas keuangan - Perubahan PSAK No.55 (Revisi 2014) mengatur tentan pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat, pengaturan kriteria dan penghentian instrumen lindung nilai, serta pengaturan tanggal pencatatan instrumen keuangan - PSAK No.60 (Revisi 2014) mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar saling hapus aset dan liabilitas keuangan,serta pengalihan aset keuangan Grup telah menerapkan PSAK-PSAK ini dantelah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.
25
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) b. Standar dan Interpretasi Standar Akuntansi Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif Pada Tahun Berjalan • PSAK No.65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” Standar ini mengganti semua pedomanmengenai pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No.4 (Revisi 2009) dan ISAKNo.7. Prinsip dasar bahwa suatu entitas konsolidasian menyajikan suatu induk danentitas-entitas anaknya seolah-olahmerupakan satu entitas ekonomi tunggal beserta prosedur konsolidasinya, tidakberubah PSAK No.65 memperkenalkan suatu model konsolidasi tunggal yang menggunakan pengendalian sebagai dasar untuk mengkonsolidasikan seluruh jenis entitas, dimana pengendalian didasarkan padaapakah suatu investor memiliki kekuasaanatas investee, eksposur/hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee serta kemampuannya menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Standar baru ini juga mencakup pedoman mengenai hak substantif dan protektif serta mengenai hubungan prinsipalagen. • PSAK No.67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” PSAK No.67 menggabungkan,meningkatkan, dan menggantikan persyaratan pengungkapan untuk entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini mensyaratkan Grup untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko yang terkait dengan, kepentingannya dalam entitas lain dan dampak darikepentingan tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup Penerapan standar ini menyebabkanpengungkapan yang lebih ekstensif dalam laporan keuangan konsolidasian Grup. PSAK No.68 “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No.68 mendefinisikan nilai wajar,menetapkan satu kerangka tunggal untuk mengukur nilai wajar dan menetapkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar. PSAK No. 68 berlaku saat SAK lain mengharuskan dan mengizinkan pengukuran nilai wajar. Grup telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta sesuai standar ini.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan entitas-entitas anak seperti yang disebutkan pada catatan 2, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50 persen dan dikendalikan oleh Perusahaan. Suatu pengendalian juga ada apabila Entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara jika terdapat : 1. 2. 3. 4.
Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lainnya. Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; Kekuasaaan untuk menunjuk atau memberhentikan sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; dan Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.
Entitas anak adalah entitas yang dikendalikanoleh Grup, yakni Grup terekspos, atau memiliki hak, atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari entitas (kekuasaan atas investee) Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial dimana Grup memiliki kemampuan praktis untuk melaksanakan (yakni hak substantif) dipertimbangkan saat menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
26
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan Grup mencakup hasil usaha,arus kas, aset dan liabilitas dari Perusahaan danseluruh entitas anak yang, secara lagsung dan tidak langsung, dikendalikan oleh Perusahaan Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal efektif akuisisi, yaitu tanggal dimana Grup secara efektif memperoleh pengendalian atas bisnis yang diakuisisi, sampai tanggal pengendalian berakhir Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa Seluruh transaksi, saldo, laba, beban, dan arus kas dalam i ntra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam grup dieliminasi secara penuh. Laporan keuangan konsolidasian harus disusun dengan basis yang sama yaitu; kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama. Kebijakan tersebut telah ditetapkan secara konsisten oleh Entitas Anak, kecuali dinyatakan secara khusus. Grup mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan non pengendali memiliki saldo defisit. Grup menyajikan kepentingan non pengendali di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendalian adalahtransaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilikdalam kapasitasnya sebagai pemilik). Ketikaproporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingannonpengendali berubah, Grup menyesuaikanjumlah tercatat kepentingan pengendali dankepentingan nonpengendali untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah dimana kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar dari jumlah yang diterima atau dibayarkan diakui langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik dari entitas induk.
Jika kehilangan pengendalian atau suatu entitas anak, maka Grup: -
Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang tercatat di ekuitas, bila ada; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yag dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan Mereklasifikasi bagian induk atau komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba sebagaimana mestinya.
d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan investasi jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai yang dibentuk berdasarkan bukti obyektif bahwa saldo piutang mengalami penurunan nilai.
27
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) f.
Penyisihan Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain Penyisihan penurunan nilai piutang dibentuk bila terdapat bukti objektif bahwa Perseroan tidak dapat menagih sesuai dengan persyaratan awal piutang karena debitur mengalami kesulitan keuangan, wanprestasi atau sudah dinyatakan pailit. Jumlah penyisihan adalah sebesar selisih antara jumlah tercatat dengan nilai kini arus kas dimasa mendatang yang didiskontokan dengan bunga efektif di pasar, Indikasi penurunan nilai ditetapkan pada setiap individu secara terseleksi dengan mempertimbangkan risiko dari tertagihnya aset keuangan tersebut. Setiap akhir tahun dilakukan pencadangan penghapusan piutang ragu-ragu dan dibebankan ke laba (rugi) tahun berjalan. Terhadap piutang yang sudah tidak dapat ditagih, Direksi menetapkan penghapusannya untuk dikompensasikan dengan cadangan penghapusan setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris / Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ).
g. Beban Dibayar Dimuka Beban Dibayar Dimuka merupakan Beban yang mempunyai masa manfaat satu tahun yang akan datang disajikan sebagai Beban dibayar dimuka dalam kelompok Aset Lancar. h. Piutang Pengembangan Perkebunan Rakyat Biaya-biaya yang terjadi dalam pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan tersebut siap diserahterimakan dikapitalisasi sebagai aset pada akun Piutang Pengembangan Perkebunan Rakyat. Pengembangan Perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau pembiayaan sendiri. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan dengan nilai bersih setelah dikurangi dengan kredit investasi perkebunan plasma yang diterima sebagai Aset/Piutang Pengembangan Perkebunan Rakyat - Bersih atau Liabilitas/Utang Pengembangan Perkebunan Rakyat - Bersih. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma dengan nilai kredit investasi perkebunan plasma yang diterima dibebankan pada laporan Laba Rugi Komprehensif. i.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada penyewa. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Untuk sewa operasi, Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
j.
Aset Sewa Aset tetap yang diperoleh dengan sewa guna usaha pembiyaannya disajikan sejumlah uang tunai dari pembayaran minimun sewa guna usaha ditambah dengan harga opsi pada awal periode sewa. Kewajiban yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasikan sebagai pelunasan hutang dan pembayaran beban bunga. Aset sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama dengan aset yang dimiliki, dan pada saat aset sewa guna usaha tersebut lunas dibayar, maka aset sewa guna usaha tersebut dipindahkan ke kelompok aset tetap, demikian juga dengan akumulasi penyusutan sewa guna usaha dipindahkan ke akumulasi penyusutan aset tetap.
28
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) k. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangan (dalam hal ini dirujuk sebagai "entitas pelapor"). a.
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: - Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; - Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau - Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dan entitas pelapor.
b.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: - Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). - Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). - Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
c.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: - Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. - Entitas tersebut adalah suatu program imbalan kerja karyawan untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. - Entitas dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). - Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
l.
Transaksi dengan Petani Tebu Rakyat (PTR) Pola kerjasama antara Perseroan dengan PTR adalah bagi hasil dimana petani menanam tebu di lahan sendiri dengan dibiayai pinjaman Bank (KKPE) dan Perseroan sebagai avalis (Penjamin) menyediakan sarana dan prasarana. Hasil tebu PTR digiling di pabrik gula berdasarkan sistem bagi hasil sesuai dengan tingkat rendemen yang diperoleh.
Pencatatan transaksi pinjaman/pelunasan kepada/oleh PTR untuk keperluan pelaksanaan tanaman tebu dalam rangka ketahanan pangan dari pemberi dana (bank) yang dilakukan melalui Perseroan dicatat sebagai Piutang PTR pada akun Piutang Lain Lain. Sedangkan transaksi penerimaan/pembayaran dana dari/ke pemberi dana untuk keperluan pinjaman PTR disajikan sebagai Paket Kredit Modal Kerja pada akun Utang Lain Lain.
29
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Persediaan 1.
Persediaan Barang perlengkapan, Pembantu, Pertanian, Suku Cadang, dan Distribusi Persediaan barang gudang adalah persediaan barang material, bahan perlengkapan/ suku cadang, bahan barang bulk/ bahan pembantu proses dan suku cadang alat pertanian untuk keperluan pabrik. Pemakaian persediaan bahan/barang perlengkapan dicatat dengan menggunakan metode harga rata-rata tertimbang / bergerak (weighted/ moving average method). Setiap akhir tahun buku diadakan stock opname atas persediaan bahan/barang dan apabila terdapat barang yang tidak dapat dipakai karena rusak, maka persediaan tersebut dipindahkan ke akun persediaan bahan/barang inkoran pada kelompok aset tidak lancar lain dengan membuka akun penyisihannya. Penghapusan persediaan/barang inkoran dari pembukuan dilakukan setelah bahan/barang tersebut laku dijual dan atau telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris / Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2.
Persediaan Barang Jadi Persediaan Gula, CPO, Palm Kernel, dan Teh Persediaan gula (gula jadi dan kemasannya), CPO, Palm Kernel, dan teh dinilai berdasarkan harga/nilai yang lebih rendah antara harga pokok produksi rata-rata dibandingkan dengan nilai realisasi bersih, yaitu harga jual rata-rata per satuan dikurangi biaya untuk menjual masing-masing pabrik. Persediaan Gula Persediaan gula (gula jadi dan kemasannya) dinilai berdasarkan harga/nilai yang lebih rendah antara harga pokok produksi rata-rata dibandingkan dengan nilai realisasi bersih, yaitu harga jual rata-rata per satuan dikurangi biaya untuk menjual masing-masing pabrik gula. Persediaan hasil setengah jadi (gula sisan) dijabarkan setara dengan gula SHS I dan dinilai sesuai harga pokok produksi rata-rata masing-masing pabrik gula. Nilai persediaan gula ekonomis dan gula sisan diperhitungkan sebagai unsur pengurang harga pokok penjualan.
Persediaan Tetes Persediaan tetes dinilai berdasarkan harga/nilai yang lebih rendah antara harga pokok produksi rata-rata dibandingkan dengan nilai realisasi bersih, yaitu harga jual rata-rata per satuan dikurangi biaya untuk menjual masingmasing pabrik gula. Nilai persediaan tetes ekonomis diperhitungkan sebagai unsur pengurang harga pokok penjualan. Persediaan obat-obatan, hasil bumi, alkohol, Spirtus, arak, dan peternakan sapi Persediaan obat-obatan, hasil bumi, alkohol, Spirtus, arak, dan peternakan sapi dinilai berdasarkan harga pokok produksi rata-rata tahun yang bersangkutan. 3.
Persediaan Bahan Baku Persediaan Tandan Buah Segar (TBS) Persediaan Tandan Buah Segar (TBS) dinilai berdasarkan harga/nilai yang lebih rendah antara harga pokok produksi rata-rata dibandingkan dengan nilai realisasi bersih, yaitu harga jual rata-rata per satuan dikurangi biaya untuk menjual.
30
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Persediaan (Lanjutan) Terhadap saldo persediaan barang dagangan manajemen telah melakukan penelaahan atas kemungkinan terjadinya barang rusak (expired). Pada akhir tahun dilakukan pencadangan penghapusan persediaan barang rusak sebesar 1% dari saldo rata-rata persediaan dan pembebanannya dicatat ke laba (rugi) tahun berjalan. Setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi menetapkan panghapusannya untuk dikompensasikan dengan cadangan penghapusannya. n. Beban Panen yang Akan Datang Beban panen yang akan datang merupakan biaya tanaman yang telah dikeluarkan untuk tanaman tebu berupa biaya pembibitan, biaya tanaman, pemeliharaan tanaman, dan peralatan - peralatan pabrik yang digunakan dalam penanaman yang akan panen dalam satu tahun yang akan datang maupun dua tahun yang akan datang untuk siap digiling sebagai bahan baku gula. Untuk masa panen satu tahun yang akan datang dicatat sebagai aset lancar dan masa panen dua tahun yang akan datang dicatat sebagai aset tidak lancar. Biaya tanaman yang dikeluarkan untuk tanaman tebu yang digiling dalam tahun berjalan dibukukan sebagai biaya tahun berjalan. Sedangkan biaya pembibitan dan biaya lain yang dikeluarkan untuk tanaman tebu yang akan digiling dalam tahun-tahun berikutnya dibukukan sebagai berikut : i. Beban panen satu tahun yang akan datang ( Kelompok aset lancar ) untuk tanaman tebu yang akan digiling pada tahun berikutnya. ii. Beban yang ditangguhkan (Kelompok aset tidak lancar) untuk biaya tanaman tebu yang akan digiling dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun. iii. Biaya pabrik yang dikeluarkan sampai hari giling berakhir dibukukan pada biaya pabrik berjalan. Sedangkan biaya pabrik yang dikeluarkan sejak selesai masa giling sampai dengan akhir tahun buku dibukukan sebagai biaya dibayar dimuka. o. Properti investasi Efektif per 31 Desember 2010 perusahaan menerapkan PSAK No. 31 (Revisi 2007) "Properti Investasi" dimana metode yang dipilih adalah metode biaya. Properti investasi perusahaan merupakan tanah yang dikuasai perusahaan untuk menghasilkan kenaikan nilai, rental, atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dalam bentuk tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Properti Investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
31
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) p. Aset Tetap dan Aset Tanaman Tahunan Semua kelompok aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan (Model Biaya) dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah tidak disusutkan. Beban yang timbul sehubungan perolehan hak atas tanah untuk yang pertama kali diakui sebagai bagian dari harga perolehan tanah. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut : Masa Manfaat Ekonomis
Jenis Aset Tetap Gedung dan penataran Mesin dan Instalasi Jalan dan jembatan Alat Pengangkut Alat Pertanian Deepwell dan Pompa Inventaris kantor/rumah Aset benda lain
20 tahun 10 tahun 20 tahun 4 tahun 4 tahun 8 tahun 4 tahun 10 tahun Masa Manfaat Ekonomis
Jenis Aset Tanaman Tahunan Tanaman menghasilkan - Kelapa sawit dan kelapa hibrida - Karet - Teh
25 tahun 25 tahun 50 tahun
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan rugi laba pada saat periode berjalan, sedangkan perluasan, pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlah besar dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, serta keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Nilai residu dan masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau kembali dan disesuaikan, jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. p. Aset Tetap dan Aset Tanaman Tahunan (lanjutan) Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset tetap atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar manfaat ekonomis sehubungan dengan aset tersebut di masa mendatang akan mengalir ke Perusahaan dan biaya perolehannya dapat diukur secara handal. Perusahaan melakukan penelaahan atas kemungkinan adanya indikasi penurunan nilai aset. Apabila terdapat indikasi, perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset, dan jika nilai tercatat dari aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dimana nilai tersebut ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai.
Dalam akun ini dibukukan akumulasi beban tanaman perkebunan yang dikeluarkan mulai persiapan tanam sampai dengan tanaman tersebut menghasilkan. Tanaman yang telah menghasilkan dipindahbukukan sebagai Tanaman Menghasilkan yang disajikan dalam kelompok Aset Tetap. Umur ekonomis dari tanaman menghasilkan adalah 25 tahun. Beban yang terkait dengan tanaman tersebut yang sifatnya pemeliharaan dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
32
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) q. Aset dalam penyelesaian Biaya-biaya yang berhubungan dengan aset dalam penyelesaian yang meliputi biaya perolehan tanah, biaya konstruksi dan biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan akan dikapitalisasi. Kapitalisasi biaya pinjaman akan dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama aset dalam penyelesaian tersebut ditangguhkan atau dihentikan. ISAK 25, “Hak atas Tanah”, menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha ("HGU"), Hak Guna Bangunan ("HGB") dan Hak Pakai ("HP") ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun "Aset Tetap" dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun "Aset Tidak Berwujud Bersih" pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
r.
Aset tidak berwujud Aset tidak berwujud dicatat berdasarkan nilai perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaat masing-masing aset tidak berwujud, dengan penjelasan sebagai berikut : Jenis asset tidak berwujud
Masa manfaat ekonomis 10 Tahun 3 Tahun 3 Tahun 30 Tahun 5 Tahun 3 Tahun
Lisensi WARF ISO 9001 ISO 14001 Hak atas tanah Perangkat lunak IT MFG /PRO Biaya pengembangan
Berdasarkan PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud paragraf 39, suatu aset tidak berwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari tahap pengembangan pada suatu proyek intern) diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dapat menunjukkan semua hal berikut ini: 1. Kelayakan teknis penyelesaian aset tidak berwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual. 2. Niat untuk menyelesaikan aset tidak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya. 3. Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset tidak berwujud tersebut. 4. Cara aset tidak berwujud menghasilkan kemungkinan manfaat ekonomis masa depan, yaitu antara lain perusahaan harus mampu menunjukkan adanya pasar bagi keluaran aset tidak berwujud itu sendiri, atau jika aset tidak berwujud itu akan digunakan secara intern, perusahaan harus mampu menunjukkan kegunaan aset tidak berwujud itu sendiri. 5. Tersedianya sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lainnya untuk menyelesaikan pengembangan aset tidak berwujud dan menggunakan atau menjual aset tersebut. 6. Kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tidak berwujud selama pengembangannya.
33
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Aset Non Produktif Aset non produktif disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan penurunan nilai. Akun ini digunakan untuk menampung aset-aset yang secara teknis sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis pada masa yang akan datang. Pemindahbukuan nilai aset dikategorikan tidak produktif didasarkan pada Berita Acara Penghapusan Aset setelah diteliti oleh Bidang Teknis kantor Direksi dan dicatat sebesar nilai buku dengan membuka akun penyisihannya (100%). Penghapusan aset non produktif dilakukan setelah aset tersebut laku dijual dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN melalui Dewan Komisaris. t.
Penurunan Nilai Aset Aset tetap, aset tanaman dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.
u. Utang Usaha dan Liabilitas Lain-lain Utang usaha dan liabilitas lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika efek diskontonya tidak material.
Utang yang berumur lebih dari lima tahun dan setelah dikonfirmasi berulang-ulang tidak ada jawaban, dihapuskan dan diakui sebagai pendapatan lain-lain. v. Jasa Produksi Jasa produksi bagi karyawan staf dan non-staf pabrik dibukukan sebagai biaya produksi sedangkan untuk karyawan Kantor Direksi diperlakukan sebagai biaya usaha. Pencadangan jasa produksi untuk karyawan staf pabrik dan karyawan Kantor Direksi didasarkan atas surat ketetapan dari Direksi. w. Pajak Penghasilan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan pajak tangguhan disajikan dalam neraca dan dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban kini.
34
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) w. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi–transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. x. Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan dana pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan. Pengelolaan dana pensiun di lingkungan Perusahaan ditangani oleh Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia (Dapen RNI). Perusahaan telah menerapkan penilaian terakhir sesuai dengan PSAK No.24 revisi tahun 2013 yang dilakukan oleh PT Daya Mandiri, aktuaris independen dengan menggunakan " Project Unit Credit Cost Method ", Pada tahun 2015, Perusahaan mempunyai program imbalan kerja karyawan berupa program Tunjangan Pesangon, Tunjangan Tanda Jasa dan Tunjangan Pensiun. Berdasarkan peraturan dana pensiun pasal 24 mengenai usia pensiun peserta ditetapkan bahwa usia pensiun normal adalah 56 tahun, usia pensiun dipercepat ditetapkan 10 tahun sebelum mencapai usia pensiun normal, usia pensiun wajib ditetapkan 60 tahun, usia peserta untuk penetapan manfaat pensiun ditentukan atas dasar tanggal kelahiran yang disebut pada pengangkatan pertama sebagai pegawai menurut bukti-bukti yang sah. Dana pensiun Perusahaan merupakan jenis dana pensiun pemberi kerja. Maksud dan tujuan dibentuknya Dapen RNI adalah untuk mengelola dan mengembangkan dana guna menjamin dan memelihara kesinambungan penghasilan bagi peserta dan keluarganya dengan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti. Pengelolaan dana pensiun di lingkungan Perusahaan dan Entitas Anak ditangani oleh dua pengelolaan dana pensiun yaitu : 1.
Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia ( Dapen RNI ) yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. Kep-014/KM.17/2000 tanggal 12 Januari 2000. Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia ( Dapen RNI ) sejak tahun 1948 dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Mitraraga. Mitra pendiri Dapen RNI berasal dari Induk Perusahaan ( PT RNI ) dan cabangnya, eks karyawan staf PG Rajawali I dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
2.
Dana Pensiun Rajawali Nusindo (Dapen RN) yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. Kep-067/KM.6/2003 tanggal 28 Pebruari 2003. Mitra pendiri Dapen RN berasal dari Induk Perusahaan (PT RNI) dan cabangnya, eks karyawan staf PG Rajawali II dan PG Madu Baru yang kepesertaannya sebelumnya dari dana pensiun perkebunan.
Sejak tahun 1954 Perusahaan menyelenggarakan program pensiun dengan jenis Program Manfaat Pasti, yang pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Dana Pensiun Mitraraga, dan kemudian disesuaikan melalui surat permohonan No. DP/94/VI/94 tanggal 17 Juni 1994 yang telah disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-207/KM.17/1994 tanggal 18 Juni 1994 menjadi Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia (Dapen RNI). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 011/SK.DIRU/IV/2002 tentang Peraturan Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia, yang disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat No. Kep-173/KM.6/2002 tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia, memutuskan :
35
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) x. Dana Pensiun (lanjutan) Berdasarkan kontribusi dan pendanaan untuk setiap karyawan yang telah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan peraturan dana pensiun pasal 27 besarnya iuran peserta yang wajib dibayar adalah 5% dari penghasilan dasar pensiun per bulan, yang dipungut langsung oleh pemberi kerja, sedangkan beban Perusahaan adalah sebesar selisih antara jumlah iuran yang diperlukan berdasarkan perhitungan aktuaris. Besarnya rumus dan manfaat pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun pasal 29 dan 30 adalah sebagai berikut :
1.
2.
Besarnya manfaat pensiun normal dihitung dengan menggunakan rumus : MP = MK x F x PHDP, dimana MP = Manfaat Pensiun, MK = Masa Kerja, F = Faktor penghargaan masa kerja per tahun, PHDP = Penghasilan Dasar Pensiun, dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan sisa pensiun normal. Besarnya manfaat pensiun dipercepat adalah manfaat pensiun yang dihitung dengan rumus seperti tersebut di atas, dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti bekerja.
Besarnya rumus dan manfaat pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun pasal 29 dan 30 adalah sebagai berikut : 1. 2.
Besarnya manfaat pensiun cacat adalah manfaat pensiun yang dihitung dengan menggunakan rumus seperti tersebut di atas, dengan ketentuan masa kerja. Besarnya manfaat pensiun ditunda adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun yang dihitung dengan menggunakan rumus tersebut di atas, dengan ketentuan masa kerja dihitung sampai dengan peserta berhenti bekerja.
Faktor penghargaan per tahun masa kerja ditetapkan 2,5% (dua setengah persen) terhitung mulai tanggal 1 Juli 2002. Manfaat pensiun peserta ditetapkan maksimum 80% (delapan puluh persen) dari penghasilan dasar pensiun per bulan. PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui surat No. 148/RNI.01/III/13 tanggal 31 Maret 2013 dan surat terakhir No. 109/RNI.05/IX/2014 tanggal 11 Nopember 2014 telah mengajukan permohonan pembubaran Dana Pensiun Rajawali Nusindo. Otoritas Jasa Keuangan telah menyetujui pembubaran Dana Pensiun Rajawali Nusindo melalui surat No. KEP143/D.05/2014 tanggal 3 Desember 2014. Selanjutnya Dapen RNI dan Dapen Nusindo digabung dan telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN sesuai surat No. S-691/MBU/2013 tanggal 14 Nopember 2013 dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai surat No. S-5602/NB.111/2014 tanggal 4 Desember 2014 mengenai perubahan dana pensiun RNI dan pembubaran Dapen Rajawali Nusindo. y. Liabilitas Imbalan Kerja Grup telah mencadangkan estimasi kewajiban penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia tentang Ketenagakerjaan No. 13 tanggal 25 maret 2003 mengenai “ Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja ,uang penggantian hak dan tanda jasa (jubilium). " Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected unit credit cost method berdasarkan asumsi aktuaria jangka panjang. Kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode projected unit credit cost method berdasarkan asumsi aktuaria jangka panjang. Aplikasi PSAK No. 24 (revisi 2013) mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja karyawan yang mengharuskan Perusahaan untuk mengakui kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan dimasa depan, seterusnya merupakan beban Perusahaan jika menikmati manfaat ekonomi yang akan dihasilkan dan diberikan oleh karyawan yang berhak memperoleh imbalan kerja. Program manfaat karyawan tersebut dikelompokan dalam akun liabilitas imbalan kerja.
36
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) y. Liabilitas Imbalan Kerja (Lanjutan) Kewajiban program imbalan pasca kerja dan imbalan jangka panjang lainnya yang diakui dalam neraca adalah nilai kini kewajiban imbalan tersebut pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara tahunan menggunakan metode projected unit credit . Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat suku bunga obligasi korporat berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan. Di negaranegara yang tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporat tersebut, digunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah. Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi, kecuali perubahan program pensiun bergantung kepada sisa masa kerja karyawan untuk jangka waktu tertentu (periode hak atau vested). Dalam kasus ini, biaya jasa lalu diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode hak. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya dan dilaporkan di saldo laba. z.
Transaksi mata uang asing Berdasarkan PSAK No.10 mengenai ”Transaksi Dalam Mata Uang Asing” semua transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam rupiah berdasarkan kurs pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah BI. Selisih kurs yang timbul dari penyelesaian atau pelaporan aset dan kewajiban moneter diakui sebagai keuntungan atau kerugian selisih kurs tahun berjalan. Kurs yang digunakan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut
1 USD 1 EURO 1 CHF 1 SGD 1 AUD 1 CNY
2015
2014
Rp. 13.795 Rp. 15.070 Rp. 13.951 Rp. 9.751 Rp. 10.064 Rp. 2.124
Rp. 12.440 Rp. 15.133 Rp. 12.583 Rp. 9.422 Rp. 10.218 Rp. 2.033
aa. Pengakuan Pendapatan dan Biaya Pada dasarnya pengakuan pendapatan dan beban menganut sistem akrual. Biaya diakui pada saat terjadinya kewajiban, pembebanan biaya yang menyangkut beban pokok produksi/ penjualan. Dalam pengakuan pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut : -
Pendapatan sewa ruangan dan kantor diakui berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu sewa.
-
Pendapatan atas penjualan sapi, daging sapi dan makanan ternak diakui pada saat penyerahan barang, sedangkan gula diakui pada saat Delivery Order (DO) diterbitkan atau adanya perpindahan hak kepada pembeli atau pihak ketiga. Pendapatan deviden tunai yang berasal dari laba Entitas Anak yang kepemilikan sahamnya dibawah 50% diakui sebagai pendapatan Perusahaan sesuai keputusan RUPS Entitas Anak yang bersangkutan.
-
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
37
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) aa. Pengakuan Pendapatan dan Biaya (Lanjutan) Gula Hasil produksi gula yang dijual dengan sistem tender diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang atau adanya pemindahan hak kepada pembeli. Tetes Hasil produksi tetes yang dijual dengan sistem tender diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang atau adanya pemindahan hak kepada pembeli. Alkohol, Spirtus, Ethanol dan Arak Pandapatan dari penjualan alkohol, spirtus, ethanol dan arak diakui pada saat penyerahan barang atau adanya perpindahan hak keadaan pembeli. CPO, Kernel, dan Karet Pendapatan dari penjualan CPO, Kernel dan Karet diakui pada saat penyerahan berdasarkan Surat Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order) atau saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. I. Beban Produksi : Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya. Beban produksi untuk masa tahun berjalan yang terdiri dari biaya umum, biaya tanaman tebu, biaya tebang dan angkut, biaya pabrik, dan biaya pengolahan yang berhubungan dengan proses giling dibebankan pada tahun berjalan sebagai unsur harga pokok produksi. Alokasi Beban Bersama (Joint Cost) untuk Gula dan Tetes Beban bersama (Joint Cost) meliputi beban untuk : -
Pimpinan dan tata usaha Pembibitan Tebu giling Tebang dan Angkut Tebu Pabrik Pengemasan dan angkut gula Eksploitasi alat pengangkutan Eksploitasi alat pertanian Penyusutan/Amortisasi
Beban bersama (Joint Cost) yang terdiri dari beban pengelolaan, beban tanaman, beban tebang dan angkut tebu, beban pembikinan gula, beban pembungkusan, beban pemeliharaan, dan beban penyusutan akan dialokasikan sebagai beban terhadap hasil penjualan gula dan tetes dengan menggunakan metode alokasi beban bersama atas dasar nilai pasar hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut : -
Harga jual gula per unit diperoleh dengan membagi jumlah hasil penjualan selama tahun buku yang bersangkutan dengan jumlah kuantum penjualannya. Harga jual tetes per unit diperoleh dengan membagi jumlah hasil penjualan tetes selama tahun buku yang bersangkutan dengan jumlah kuantum yang terjual. Jumlah hasil produksi gula yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan adalah gula bagian pabrik gula baik eks Tebu Sendiri (TS), eks gula sisan tahun lalu maupun eks Tebu rakyat bagian pabrik gula. Jumlah hasil produksi tetes yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan adalah seluruh produksi yang dihasilkan dalam tahun yang bersangkutan yang meliputi tetes dari tebu sendiri, eks tebu rakyat dan eks gula sisan tahun lalu.
38
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) aa. Pengakuan Pendapatan dan Biaya (Lanjutan) II. Beban Usaha dan Beban Lain-lain: Beban usaha dan beban lain-lain Perusahaan terdiri dari biaya pegawai, biaya umum dan administrasi, biaya penjualan, beban keuangan serta pendapatan dan biaya lain-lain. Pembebanan biaya didasarkan atas tahun takwim menurut periode pengeluarannya. ab. Modal Saham Penyajian modal dalam laporan posisi keuangan dilakukan sesuai dengan ketentuan pada akta pendirian Perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan hubungan keuangan yang ada. Modal dasar, modal yang ditempatkan dan modal yang disetor, nilai nominal dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham telah dinyatakan dalam laporan posisi keuangan. ac. Laba Perusahaan Laba Perusahaan dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. ad. Dividen Pembagian dividen final diakui kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. ae. Aset dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 januari 2015, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014), “ Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan : Pengungkapan”. PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian intrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. Revisi PSAK No 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan. Aset Keuangan Pengakuan Awal Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori : (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset tersebut pada awal pengakuannya.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah aset keuangan yang diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan jika diperolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan ambil untung dalam jangka pendek. Piutang derivatif dikategorikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai. Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diperdagangkan kecuali piutang derivatif. Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari biaya keuangan atau penghasilan keuangan.
39
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ae. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Penurunan nilai aset keuangan - pinjaman yang diberikan dan piutang Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi : Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak peminjam atau penerbit instrumen keuangan; Pelanggaran kontrak, seperti terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; Pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau Data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: i. Memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut, dan ii. Kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. Sebagai panduan praktis, perseroan dapat mengukur penurunan terhadap nilai wajar instrument dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitor), maka pembalikan atas kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dicatat pada laporan laba rugi komprehensif.
40
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) ae. Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan) Liabilitas Keuangan Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(i)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Utang derivatif dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai lindung nilai. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan kecuali hutang derivatif. Keuntungan dan kerugian yang timbul atas perubahan nilai wajar derivatif, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari penghasilan atau biaya keuangan.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain hutang usaha dan hutang lain – lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi. Instrumen keuangan disalinghapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan salinghapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Derivatif pada awalnya diakui sebagai nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. af. Biaya Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian (“qualifying asset”), dikapitalisasi sehingga aset tersebut selesai secara substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan.
41
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
3
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) af. Biaya Pinjaman (Lanjutan) Jasa produksi bagi karyawan non-staf pabrik dibukukan sebagai biaya produksi sedangkan untuk karyawan staf pabrik dan seluruh karyawan Kantor Direksi diperlakukan sebagai biaya usaha. Pencadangan jasa produksi untuk karyawan staf pabrik dan karyawan Kantor Direksi didasarkan atas surat ketetapan dari Direksi. ag. Akuntansi Hibah dan Bantuan Pemerintah Perusahaan telah menerapkan kebijakan PSAK No. 61 tentang akuntansi hibah Pemerintah dan bantuan Pemerintah. Adapun uraian kebijakan tersebut sebagai berikut : a.
b. c.
Hibah pemerintah yang terkait dengan aset, termasuk hibah non moneter pada nilai wajar, disesuaikan dalam laporan posisi keuangan baik disajikan sebagai penghasilan ditangguhkan atau hibah pemerintah dicatat sebagai nilai tercatat aset. Penyajian hibah yang terkait dengan penghasilan disajikan sebagai kredit dalam laporan laba rugi komprehensif. Pembayaran kembali hibah terkait dengan penghasilan diperhitungkan terlebih dahulu terhadap setiap saldo kredit ditangguhkan yang belum diamortisasi terkait dengan hibah. Jika pembayaran kembali melebihi saldo kredit ditangguhkan atau tidak ada lagi saldo kredit ditangguhkan maka pembayaran kembali diakui dalam laba rugi.
ah. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang didefinisikan secar spesifik telah mengalami penurunan nilai. Estimasi dan pertimbangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lain, termasuk ekspektasi peristiwa masa depan yang diyakini wajar berdasarkan kondisi yang ada. Pertimbangan, estimasi dan asumsi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas seperti klasifikasi aset dan liabilitas, sewa, penyisihan kerugian piutang, penyisihan persediaan usang, dan lainnya. Oleh karena adanya ketidakpastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil akhir yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.
42
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
4
PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI a. Penyajian Kembali PSAK No.1 (Revisi 2013) mensyaratkan untuk menyajikan Laporan Posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK No.25. Pada tahun 2015 perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi Imbalan Manfaat Karyawan berdasarkan PSAK No.24 (Revisi 2013). Adapun dampak perubahan kebijakan tersebut adalah penyajian kembali Imbalan Manfaat Karyawan pada laporan posisi keuangan komparatif per 31 Desember 2013 dan 2014 sebagai berikut: Sebelum Penyajian Kembali
Keterangan
Penyesuaian
Setelah Penyajian Kembali
Tahun 2013 Laporan Posisi Keuangan Penghasilan komprehensif lain - Kerugian Akturia Manfaat Pasti Aset Pajak Tangguhan Laba (Rugi) tahun berjalan Liabilitas Imbalan Kerja
Tahun 2014 Laporan Posisi Keuangan Penghasilan komprehensif lain - Kerugian Akturia Manfaat Pasti Aset Pajak Tangguhan Laba (Rugi) tahun berjalan Liabilitas Imbalan Kerja Utang Usaha Penyisihan piutang ragu-ragu
Kepentingan Non Pengendali Investasi Jangka Panjang Cadangan Umum Pajak Penghasilan pasal 29
90.437.311.704 12.250.324.528 (251.263.752.282)
135.090.484.995 43.884.366.819 (51.125.036.178) (127.849.815.636)
(135.090.484.995) 134.321.678.523 63.375.360.706 (379.113.567.918)
102.742.956.673 (301.731.638.779) (294.314.018.954) (585.066.580.940) (23.301.421.178) (277.795.707.958) 2.425.000.000 865.637.360.554 (18.079.118.168)
152.452.031.446 28.946.199.217 48.182.521.712 (181.439.987.778) (10.699.997.000) (9.185.295.673) 1.276.775.740 21.965.912.590 (51.843.193.003) 345.032.750
(152.452.031.446) 131.689.155.890 (349.914.160.491) (475.754.006.732) (595.766.577.940) (32.486.716.851) (276.518.932.218) 24.390.912.590 917.480.553.557 (17.734.085.418)
b. Reklasifikasi Akun dalam laporan keuangan tahun 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2014 seperti berikut di bawah ini
Keterangan Tahun 2014 Laporan Posisi Keuangan Kas dan Setara Kas Aset lain-lain - Tidak Lancar
Sebelum Reklasifikasi
435.389.080.915 7.034.549.339
43
Penyesuaian
(318.000.000) 318.000.000
Setelah Reklasifikasi
435.071.080.915 7.352.549.339
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
5
KAS DAN SETARA KAS 2015
2014
Kas - IDR Kas
7.535.512.171
5.441.676.318
Jumlah Kas - IDR
7.535.512.171
5.441.676.318
122.670.464.475 75.331.714.677 37.093.817.909 7.487.521
140.635.553.818 41.497.945.800 41.834.201.430 15.293.455
95.391.061.141 72.174.358.630 3.240.798.114 1.248.584.351 423.240.162 1.041.799.348 870.398.711 26.116.465 150.101.579 5.926.377 757.335.503 102.040.984 1.271.664 15.216.584 18.602.579 38.775.354 37.987.608 710.757.530 2.000.000
62.332.274.074 38.099.450.860 5.273.370.345 671.329.281 330.581.781 11.380.173.349 501.059.093 244.905.060 380.992 150.078.633 6.664.854 77.721.392 2.589.220 69.692.490 3.209.458 15.216.584 19.190.579 -
411.359.857.266
343.160.882.547
5.341.851.093
713.386.589
5.053.449.921
1.403.328.656
106.100.103
42.074.144
-
796.162.634
1.689.971.663
-
Bank - IDR Pihak Berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pihak Ketiga : PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BRI Agro PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Syariah Mandiri PT Bank UOB Indonesia PT Bank Nagari PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Agro PT BRI Agro Palembang Bank Muamalat Bank Panin, Tbk Bank Dagang Negara Sub Jumlah Bank - IDR Bank - USD Pihak Berelasi : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (US$ 387.231 di 2015 dan US$ 57.346 di 2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 7.651 di 2015 dan US$ 112.808 di 2014) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$ 7.691 di 2015 dan US$ 3.382 di 2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Euro 0 di 2015 dan Euro 64.000 di 2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Euro 0 di 2015 dan Euro 64.000 di 2014)
44
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
5
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2015 Pihak Ketiga : PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$ 2.158 di 2015 dan US$ 5.043 di 2014) PT Bank Bukopin (US$ 2.874 di 2015 dan US$ 0 di 2014) PT Bank UOB Buana Tbk. (US$ 5.672 di 2015 dan US$ 0 di 2014) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (US$ 1.109 di 2015 dan US$ 0 di 2014) PT Bank Nationalnobu Tbk. (US$ 484 di 2015 dan US$ 0 di 2014) PT Bank Panin (US$ 50.724 di 2015 dan US$ 0 di 2014) Sub Jumlah bank - Mata uang asing
2014
29.771.283
62.733.054
39.640.172
-
78.241.616
-
15.293.455
-
6.671.365
-
699.733.855
-
13.060.724.528
3.017.685.077
Deposito - IDR Pihak Berelasi : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
51.500.000.000 5.000.000.000 40.818.000.000
22.000.000.000 3.000.000.000 32.503.333.333
Pihak Ketiga : PT BRI Agro PT Bank Bukopin Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon PT Bank Tabungan Pensiun Negara Tbk. PT Bank Jabar
2.050.000.000 100.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000
13.795.364.750 10.050.000.000 100.000.000 2.002.138.889 -
Sub Jumlah Deposito
129.468.000.000
83.450.836.972
Sub Jumlah Bank
424.420.581.794
346.178.567.624
Jumlah Kas dan Setara Kas
561.424.093.964
435.071.080.915
Deposito berjangka adalah dana grup yang ditempatkan di bank untuk jangka waktu kurang dari 3 bulan dan dapat dicairkan menjadi kas pada saat dibutuhkan, sehingga disetarakan dengan kas. Tingkat suku bunga deposito berjangka rupiah berkisar 5,75% s.d 7,5% pada tahun 2015 dan antara 6% s.d 9% untuk tahun 2014.
45
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
6
PIUTANG USAHA 2015
2014
Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang obat-obatan dan alat kesehatan Piutang perdagangan umum Piutang karung plastik Piutang teh Piutang kulit hewan Piutang gula dan tetes Piutang kelapa sawit Piutang kondom/ ASSP Piutang kanvas rem Piutang Penjualan sapi Piutang spirtus/ alkohol Piutang Intensif Penagihan Piutang Angsuran - Beli sewa
406.756.043.847 31.615.942.565 26.790.230.380 10.053.368.117 5.849.330.849 1.707.757.615 2.574.378.135 822.161.656 4.581.874.877 90.552.252 8.781.418.106 4.458.588.456
264.939.789.905 181.385.942.084 16.644.642.240 9.472.004.934 5.026.590.929 14.750.984.899 4.006.197.965 2.709.626.837 2.842.039.363 5.010.872.098 -
Sub Jumlah piutang usaha pihak ketiga
504.081.646.855
506.788.691.256
Piutang Usaha Pihak berelasi PT PG Madu Baru
658.240.000
-
Sub Jumlah piutang usaha pihak berelasi
658.240.000
-
Penyisihan penurunan nilai
(42.351.005.533)
Jumlah piutang usaha
462.388.881.321
(41.632.972.119) 465.155.719.137
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha sebagai berikut: 2015 Saldo awal Penambahan penurunan nilai tahun berjalan Penghapusan piutang tahun berjalan
41.632.972.119 718.033.415 -
Saldo Akhir
42.351.005.533
2014 24.269.667.836 17.363.304.283 41.632.972.119
Piutang usaha obat-obatan dan alat kesehatan kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Phapros Tbk dan PT Rajawali Nusindo. Piutang usaha Gula dan Tetes kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT PG Rajawali I dan PT PG Candi Baru. Piutang usaha Teh kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Mitra Kerinci. Piutang usaha Karung Plastik kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Rajawali Citramass. Piutang usaha Kulit Hewan kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Rajawali Tanjungsari. Piutang usaha Kelapa Sawit kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan. Piutang usaha Kanvas Rem kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT PG Rajawali II. Piutang usaha Kondom/ASSP kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di entitas anak PT Mitra Rajawali Banjaran. Piutang usaha Piutang Sapi kepada pihak ketiga merupakan piutang yang terjadi di induk perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
46
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN 2015
2014
a. Piutang lain-lain lancar Pihak yang berelasi: Pinjaman pegawai Uang muka perjalanan dinas Uang muka premi pensiun Dapen RNI Dapen Nusindo Koperasi karyawan PT Laskar Piutang PT Sawit Menang Sejahtera Piutang PT Rajawali Insurance Broker PTPN (I-XIV) Uang Muka Pegawai Harian PT PG Madu Baru
12.476.431.627 3.713.415.361 61.234.237 1.020.509.002 61.884.912 50.000.000 17.090.996.744 30.906.163 215.540.650 3.470.000 245.708.532
12.759.425.754 1.033.202.561 227.151.380 1.385.375.792 724.294.577 16.416.654.792 18.296.663 204.222.880 60.521.650
Sub jumlah pihak yang berelasi
34.970.097.228
32.829.146.048
Pihak ketiga: Piutang KUD/PTR/Plasma Dexamedica, dumex, etchica, phfizer Piutang promosi/klaim produk Philips Setoran bank garansi Tebang angkut Piutang JPMP Uang Muka Leveransir Uang muka pembelian pembayaran Piutang instansi pihak ketiga Uang Muka Perjalanan dinas Koperasi Karyawan Lain-lain
126.281.639.528 26.023.212.721 40.416.296.812 623.653.761 1.391.200.086 2.139.717.176 2.906.224.538 175.272.470 51.100.000 175.080.268 55.141.060.466
235.078.322.917 16.733.128.014 52.217.776.203 6.279.015.558 1.084.225.110 980.037.589 731.213.688 8.750.000 28.174.934 36.521.711.936
Sub Jumlah pihak ketiga
255.324.457.826
349.662.355.948
Jumlah Piutang Lain-lain Lancar
290.294.555.054
382.491.501.996
Pihak yang berelasi: Pinjaman pegawai merupakan fasilitas pinjaman tanpa bunga kepada pegawai, yang dilunasi melalui pemotongan gaji karyawan yang bersangkutan. Uang muka perjalanan dinas merupakan pengambilan uang muka perjalanan dinas oleh karyawan yang belum dipertanggungjawabkan pada akhir periode pelaporan. Piutang berelasi Dapen RNI dan Dapen Nusindo merupakan tagihan dari entitas induk perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia dan entitas anak PT PG Rajawali I. Piutang berelasi kepada PT Sawit Menang Sejahtera merupakan tagihan atas pinjaman modal kerja yang diberikan oleh entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan.
47
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) a. Piutang lain-lain lancar (Lanjutan) Pihak ketiga: Piutang KUD/PTR/Plasma merupakan pinjaman yang diberikan kepada petani tebu rakyat/ petani plasma berupa pinjaman pupuk, biaya garap, biaya tebang, dan lain-lain yang akan dilunasi pada saat pencairan gula bagian petani/ penjualan TBS plasma. Rincian Piutang KUD/PTR/Plasma per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 PT PG Rajawali II PT PG Rajawali I PT PG Candi Baru PT Perkebunan Mitra Ogan PT Laras Astra Kartika Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga
2014
56.097.807.119 42.951.495.233 11.134.848.857 6.085.749.239 10.011.739.080
109.923.505.117 101.648.712.805 9.550.183.844 4.124.426.719 9.629.331.921
126.281.639.528
234.876.160.406
Piutang KUD/ TRI (Tebu Rakyat Intensif) merupakan pinjaman yang diberikan berdasarkan pemberian KKPTR (Kredit Ketahanan Pangan Tani Rakyat) yang merupakan program pemerintah untuk membantu kegiatan petani yang penyalurannya melalui Perusahaan yang pembayarannya akan diperhitungkan dengan hasil gula petani, terkait dengan utang titipan TRI KSU (Kerjasama Usaha). Piutang KUD/ TRI terdapat di PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II dan di PT PG Candi Baru. Piutang plasma merupakan pinjaman yang diberikan kepada petani plasma untuk pemeliharaan kebun kelapa sawit yang akan diperhitungkan pada saat petani menyerahkan hasil produksi TBS ke entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan dan PT Laras Astra Kartika. Piutang petani plasma di PT Perkebunan Mitra Ogan merupakan piutang pupuk dan pemeliharaan jalan/tanaman petani plasma di Kebun PPL melalui KUD yang akan diperhitungkan dengan pembayaran TBS. Piutang Dexamedica, dumex, etchical, phfizer dan lain-lain merupakan uang muka obat dan alat kesehatan yang diberikan entitas anak PT Rajawali Nusindo kepada pihak ketiga. Piutang promosi/klaim produk Philips merupakan tagihan atas promosi atau klaim produk philips oleh entitas anak PT GIEB Indonesia dan PT Rajawali Nusindo. Piutang tebang angkut sebesar Rp 623.653.761,- merupakan uang muka tebang angkut di PG Jatitujuh - PT PG Rajawali II yang belum dipertanggungjawabkan sampai dengan 31 Desember 2015. Uang muka pembelian merupakan uang muka yang diberikan kepada leveransir/pemborong oleh entitas anak di PT PG Rajawali II, PT PG Rajawali I, PT PG Candi Baru dan PT Rajawali Tanjungsari. Piutang lain-lain merupakan piutang transaksi lain-lain yang terjadi di semua entitas anak dan induk perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
48
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) 2015
2014
b. Piutang Lain-lain Tidak Lancar Pihak Berelasi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT PG Madu Baru
47.862.863.556 5.483.778.908
47.862.863.556 5.645.692.598
Jumlah Pihak Berelasi
53.346.642.464
53.508.556.154
Pihak Ketiga PT Abadi Guna Papan PT Optima Karya Capital Management PT PG Gorontalo PBSTA Loka Plasma Sawit PT Medan Orthopaedi Lain-lain
94.430.300.089 11.000.000.000 4.822.002.679 2.841.789.509 18.620.775.496 993.582.446 3.391.752.000
94.430.300.089 11.000.000.000 4.822.002.679 2.841.789.509 4.597.804.796 3.955.586.076 4.871.110.098
Jumlah Pihak Ketiga
136.100.202.219
126.518.593.247
Penyisihan penurunan nilai
(41.612.364.597)
(43.090.526.622)
94.487.837.622
83.428.066.625
147.834.480.086
136.936.622.779
Jumlah Pihak Ketiga Jumlah Piutang Lain-lain Tidak Lancar
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain tidak lancar sebagai berikut: 2015
2014
Saldo awal Penambahan penurunan nilai tahun berjalan Penghapusan piutang tahun berjalan
43.090.526.622 (1.478.162.025)
43.225.726.622 1.709.945.433 (1.845.145.433)
Saldo Akhir
41.612.364.597
43.090.526.622
PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Piutang PT Perkebunan Nusantara X (Persero) awalnya merupakan Piutang KSO-BPPG yang merupakan piutang modal kerja dan piutang hubungan rekening koran PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan KSO-BPPG. Berdasarkan Persetujuan Pelaksanaan Kerjasama Operasi Peningkatan Kinerja Pabrik Gula PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
Saldo piutang kepada PTPN XIV (Persero) per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 152.508.102.788 dan Saldo piutang kepada PTPN XIV (Persero) per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 120.094.703.190 yang terdiri dari pokok pinjaman utang Bank sebesar Rp 109.276.412.705, dan pembebanan biaya sebesar Rp 10.818.134.484 dan untuk tahun 2009 sebesar Rp 213.351.444.247 yang terdiri dari pokok pinjaman utang Bank sebesar Rp 196.004.545.382, dan pembebanan biaya sebesar Rp 17.346.898.865. Pembebanan bunga pinjaman kepada PTPN XIV sesuai dengan pembebanan bunga dari Bank BRI kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).
49
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) b. Piutang Lain-lain Tidak Lancar (Lanjutan) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) (Lanjutan) Sejak September 2009 KSO ini telah diubah dengan mengikutsertakan PTPN X untuk mengelola PG Camming dan PG Bone sehingga perusahaan hanya mengelola PG Takalar. Sebagai realisasi dari perubahan ini kredit modal kerja dari Bank BRI kepada perusahaan akan dilakukan novasi sebagian kepada PTPN X dengan adanya Addendum perjanjian pinjaman KMK No. 26 tanggal 12 April 2010 dan KI No. 27 Tanggal 12 April 2010. PT RNI telah menanda-tangani Perjanjian Transisi pada tanggal 27 Desember 2011 dengan PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) untuk Pengalihan Pengelolaan Pabrik Gula Takalar. Selanjutnya pada tanggal 23 April 2012, Perjanjian tersebut dilanjutkan dengan Perjanjian Pengalihan Pengelolaan Pabrik Gula Takalar yang dibuat PT RNI; PTPN X dan PTPN XIV, untuk mengalihkan Pengelolaan PG Takalar dari PT RNI kepada PT Perkebunan Nusantara X.
1. 2.
Didalam Perjanjian Pengalihan Pengelolaan tersebut disyaratkan untuk membuat: Pengalihan/Pembaharuan (Novasi) Kredit Bank BRI dari PT RNI kepada PTPN X, dan Perjanjian Penyelesaian Dana Talangan yang telah dikeluarkan PT RNI untuk Pabrik Gula Bone, Camming dan Takalar, sebesar lebih dari Rp 47.862.863.556,-
Pengalihan/Pembaharuan (Novasi) Kredit Bank BRI telah dilakukan didalam Akta No.38 untuk Novasi Kredit Investasi dan No.39 untuk Novasi Kredit Modal Kerja, tanggal 17 September 2012. Sampai saat ini Perjanjian Penyelesaian tersebut masih belum dibuat, karena sesuai kesepakatan Perusahaan dan PT Perkebunan Nusantara X akan dilakukan Review oleh BPKP Pusat atas validitas Dana Talangan tersebut. PT Madu Baru Piutang lain-lain tidak lancar pihak berelasi kepada PT Madu Baru merupakan piutang modal kerja untuk keperluan operasional. PT Abadi Guna Papan (AGP) Piutang lain-lain tidak lancar pihak ketiga atas PT Abadi Guna Papan (AGP) merupakan piutang atas terjadinya pembubaran Badan Kerjasama Proyek Pengembangan Lingkungan Kuningan (BKS-PPLK) Jakarta dengan AGP yang sebelumnya didirikan berdasarkan pada Persetujuan Kerjasama antara Perusahaan dengan AGP yang tertuang dalam akta Notaris Ny. H.A. Prajitno Nitisastro, SH., No. 27 tanggal 20 Maret 1989, yang dirubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH., No. 155 tanggal 23 April 1996. Besarnya modal dalam rangka pembiayaan proyek BKS-PPLK sesuai dengan akta Notaris Ny. H.A Prajitno Nitiastro, SH sebesar Rp 63.281.163.750 dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: Investor
Penyertaan (Rp)
PT Rajawali Nusantara Indonesia PT Abadi Guna Papan Jumlah
% Kepemilikan
30.996.956.750 32.284.207.000
49 51
63.281.163.750
100
Berdasarkan hasil review atas rencana pengakhiran BKS PPLK oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan Lap-172/D501/2009 tanggal 29 Mei 2009 yang salah satu rekomendasinya berbunyi dalam melakukan penjualan sisa aset, Perusahaan dapat menawarkan AGP atau pihak lain untuk membeli aset BKS PPLK yang masih tersisa dengan harga yang paling menguntungkan dengan tetap memperhatikan NJOP.
50
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) b. Piutang Lain-lain Tidak Lancar (Lanjutan) PT Abadi Guna Papan (AGP) (Lanjutan) Pada tahun 2010, Badan Kerjasama PPLK telah dibubarkan dan telah dibuat perhitungannya tentang aset bersih yang harus diterima masing-masing pendiri baik Perusahaan maupun AGP dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh pihak Independen yaitu KAP Roebiandini dan Rekan dan dituangkan dalam nota kesepahaman yang telah disepakati pada tanggal 22 Juni 2010 tentang nota kesepahaman skema pengakhiran Badan Kerjasama Proyek Pengembangan Lingkungan Kuningan dengan harga pengalihan hak kepenyertaan Perusahaan dari AGP pada tanggal 31 Agustus 2010. Atas pengalihan hak kepenyertaan Perusahaan, Perusahaan akan menerima sisa saldo laba BKS-PPLK sebesar Rp 171.423.555.793 yang merupakan porsi kepemilikan Perusahaan sebesar 49% dari total saldo laba sebesar Rp 349.843.991.413. Dengan demikian, Perusahaan telah mengakhiri BKS-PPLK dengan AGP, dengan cara pengalihan seluruh hak penyertaan Perusahaan dalam BKS-PPLK kepada AGP dan AGP akan memberikan kompensasi pembayaran atas nilai penyertaan Perusahaan serta menyelesaikan seluruh hutang BKS-PPLK kepada Perusahaan.
Dengan demikian Perusahaan dari hasil pembubaran BKS-PPLK menerima pendapatan penyerahan aset bersih sebesar Rp 171.423.555.793 dan tagihan kepada AGP sebesar yang sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp 94.430.300.089,-. PT Optima Karya Capital Management Piutang kepada PT Optima Karya Capital Management merupakan piutang yang timbul sehubungan atas reksadana milik Perusahaan dalam bentuk penempatan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dalam bentuk reksadana optima aset manajemen pada PT Optima Karya Capital Management telah mengalami penurunan nilai sehubungan dengan adanya penilaian berdasarkan nilai wajar dan atas perjanjian investasi telah jatuh tempo. Sampai dengan bulan Februari 2010, jumlah dana yang telah dicairkan dan diterima kembali oleh Perusahaan sebanyak Rp 24.000.000.000, sehingga masih tersisa sebesar Rp 11.000.000.000. Saldo atas reksadana pada tahun 2009 sebesar Rp 35.098.098.172. Sampai dengan tahun 2012 Perusahaan masih melakukan proses penagihan dan penyelesaian kepada PT Optima Karya Capital Management. Sehubungan dengan belum diselesaikan transaksi tersebut maka pencatatan sebelumnya sebagai surat berharga direklasifikasi menjadi piutang lain-lain tidak lancar kepada pihak ketiga dan atas piutang tersebut telah dicadangkan seluruhnya sebesar Rp 11.000.000.000. Pabrik Batu dan Semen Tahan Api “LOKA” (PBSTA Loka) Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi antara Perusahaan Daerah Sarana Bangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, yaitu Perjanjian Kerjasama No. 57 tanggal 11 April 1987, dari notaris Soehartono, di Surabaya, bahwa Perusahaan Daerah Sarana Bangunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan Perusahaan sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dalam bentuk Kontrak Manajemen, dalam rangka melaksanakan rehabilitasi dan pengelolaan Perusahaan Daerah Sarana Bangunan Unit Pabrik Batu dan Semen Tahan Api “LOKA” (PD PBSTA Loka) di Surabaya. Perjanjian berlaku 5 tahun, dapat diperpanjang untuk 5 tahun berikutnya. Selanjutnya perjanjian tersebut diperpanjang dengan perjanjian No. 65, tanggal 26 Februari 1992 dengan masa berlaku 5 tahun atau sampai dengan dibentuknya oleh kedua belah pihak suatu perusahaan patungan.
51
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
7
PIUTANG LAIN-LAIN (Lanjutan) b. Piutang Lain-lain Tidak Lancar (Lanjutan) Pabrik Batu dan Semen Tahan Api “LOKA” (PBSTA Loka) (Lanjutan) Kemudian diperpanjang lagi, terakhir dengan Perjanjian Kerjasama No. 16 tanggal 10 Maret 1999 yang akan berakhir pada 26 Pebruari 2000. Kemudian di tahun 2000 RNI mengirimkan surat No. Dir/2000/06/MPM tanggal 4 Januari 2000 kepada PT Panca Wira Usaha Jawa Timur yang selanjutnya membawahi Pabrik Batu dan Semen Tahan Api Loka untuk menghentikan KSO. PT Panca Wira Usaha berdasarkan surat No. 009/PWU/02/2000 tanggal 25 Januari 2000 menyetujui penghentian KSO serta akan membuat surat pengakuan utang. Berdasarkan memorandum No. AKT/M/00/VIII/16, saldo piutang RNI kepada PT Panca Wira Usaha atas PBSTA Loka berdasarkan hasil rekonsiliasi adalah sebesar Rp 2.820.023.038. Pada tahun 2011, Perusahaan telah mencadangkan penyisihan piutang KSO PBSTA Loka sebesar Rp 2.841.789.509. Piutang PT Medan Orthopaedi merupakan pinjaman entitas anak PT Phapros Tbk kepada PT Medan Orthopaedi sebesar Rp 3.500.000.000,- dengan jangka waktu pinjaman terhitung mulai 1 September 2010 sampai 31 Desember 2015, tingkat bunga pinjaman sebesar 5% pertahun dan pokok pinjaman akan dibayar sekaligus pada tanggal 31 Desember 2015. Pembayaran bunga dilakukan secara tahunan dimana pembayaran pertama dilakukan di bulan Maret 2012. Pada akhir periode pelaporan, pinjaman ini diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Plasma Sawit Saldo piutang plasma sebesar Rp 18.620.775.496,- dan Rp 4.597.804.796,- pada tahun 2015 dan 2014 merupakan piutang eks KKPA tahun 2001 dan 2003 atas areal seluas 397,17 Ha di kebun Rambang Lubai dan seluas 2.900 Ha di kebun Batanghari Leko. Pembiayaan atas kebun KKPA tersebut berasal dari PT Perkebunan Mitra Ogan.
8
PERSEDIAAN 2015 660.119.687.750 10.890.028.972 59.048.082.123 91.644.890.123 58.691.449.917 500.552.056 24.982.401.278 4.771.103.995 -
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Alat-alat/ suku cadang Bahan bangunan Bahan pertanian Barang distribusi Peternakan sapi
910.648.196.214 Penyisihan persediaan
(26.477.734.434)
Jumlah persediaan
884.170.461.780
52
2014 1.156.535.550.683 7.560.415.366 54.471.303.078 89.654.553.273 60.265.623.013 325.555.903 31.236.740.463 5.475.980.723 706.186.392 1.406.231.908.893 (19.628.393.678) 1.386.603.515.215
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
8
PERSEDIAAN (Lanjutan) Rincian persediaan barang jadi, barang dalam proses, bahan baku, dan bahan pembantu, sebagai berikut : 2015 Persediaan barang jadi: Gula Obat-obatan dan alat kesehatan Barang dagangan Barang Kanvas Rem (PT IBP) Alkohol/Spiritus Kulit hewan dan barang-barang dari kulit Minyak kelapa sawit Karung plastik Tetes Arak Kondom Barang Apotik Alat suntik sekali pakai (ASSP) Ampas Teh Karet Daging sapi Lain-lain
55.913.825.110 437.538.394.727 95.633.667.418 8.103.731.892 2.008.371.675 4.276.174.714 27.802.960.723 4.658.601.034 10.179.456.174 5.517.361.081 985.519.173 1.897.567.665 1.200.729.430 937.448.376 2.807.590.156 23.472.842 634.815.561
Jumlah persediaan barang jadi
660.119.687.750
Persediaan barang dalam proses: Karung plastik Obat-obatan Kulit hewan dan barang-barang dari kulit Kondom Alat suntik sekali pakai (ASSP)
1.696.221.076 5.807.636.866 6.616.894 2.579.552.853 800.001.284
Jumlah persediaan barang dalam Proses
10.890.028.972
Persediaan bahan baku: Bahan baku obat Bahan baku kulit Bahan baku plastik Bahan baku kimia Bahan baku minyak kelapa sawit (TBS) Alat suntik sekali pakai (ASSP) Bahan Baku Tetes
44.639.360.409 8.893.318.947 4.654.190.744 110.459.191 309.918.371 232.775.413 208.059.048
Jumlah persediaan bahan baku
59.048.082.123
53
2014
605.199.052.337 247.566.413.007 271.259.815.172 8.732.697.453 5.047.000.000 4.487.661.426 3.336.863.441 2.574.690.462 970.581.677 1.360.720.000 919.894.441 1.315.767.334 1.699.778.558 1.073.734.000 963.355.020 27.526.355 1.156.535.550.683
1.994.113.901 2.612.955.011 605.277.914 1.372.343.632 975.724.908 7.560.415.366
39.433.437.281 11.852.115.375 1.996.120.643 417.378.805 755.708.978 16.541.997 54.471.303.078
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
8
PERSEDIAAN (Lanjutan) 2015 Persediaan bahan pembantu: Bahan-bahan kimia Bahan pembungkus Bahan bakar/pelumas Bahan pembantu kulit Bahan pembantu karung plastik Bahan pengemas kondom Bahan pengemas ASSP
45.934.860.932 32.795.103.917 9.932.120.131 1.247.450.248 819.807.122 582.067.693 333.480.081
Jumlah persediaan bahan pembantu
91.644.890.123
2014
44.565.126.090 29.102.079.472 12.768.465.471 1.871.781.255 624.917.521 443.702.809 278.480.656 89.654.553.273
Persediaan hasil jadi berupa gula per 31 Desember 2015 sebesar Rp 55.917.301.840,- merupakan persediaan gula yang tedapat di PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Rajawali Nusindo, dan PT Gieb Indonesia. Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap semua resiko kerusakan atau kebakaran. Persediaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 437.538.394.727,- terdiri dari produk healthcare, lab diagnostic, dan product trading healthcare diseluruh cabang PT Rajawali Nusindo, PT Mitra Rajawali Banjaran dan PT Phapros Tbk. Persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap semua resiko kerusakan atau kebakaran.
Persediaan barang dalam proses, bahan baku, alat-alat/ suku cadang, bahan pertanian dan bahan pembungkus telah diasuransikan dari kemungkinan adanya kerugian atau bencana alam kepada PT Asuransi Jasa Tania, Tbk dan PT Asuransi Jasindo (Persero). Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul. Persediaan barang dagangan merupakan persediaan barang dagangan yang terdapat pada PT Rajawali Nusindo, PT Mitra Rajawali Banjaran dan PT GIEB Indonesia. Persediaan alat-alat/ suku cadang merupakan persediaan alat-alat bangunan, alat-alat pertanian, dan suku cadang untuk keperluan perkebunan dan pabrik-pabrik gula. Persediaan bahan bangunan merupakan persediaan bahan bangunan untuk keperluan perkebunan dan pabrik-pabrik gula.
Persediaan bahan pertanian merupakan persediaan bahan pertanian keperluan perkebunan dan pabrik-pabrik gula. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan cukup memadai untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan. Penyisihan persediaan barang per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 26.477.734.434,- dan Rp. 19.628.393.678,- merupakan cadangan penurunan nilai persediaan barang jadi berupa persediaan kanvas rem di PT PG Rajawali II dan persediaan pupuk di PT Rajawali Nusindo sehubungan dengan pencadangan persediaan barang rusak yang disisihkan pada periode berjalan.
54
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
9
BEBAN PANEN SATU TAHUN YANG AKAN DATANG Beban panen satu tahun yang akan datang merupakan biaya tanaman tebu dan biaya pemeliharaan mesin-mesin dalam rangka persiapan musim giling tebu panen tahun 2015 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut : 2015 Tanaman Eksploitasi alat pertanian Pengelolaan Pembikinan gula pasir Pemeliharaan Tebang dan angkut Lain-lain
209.599.909.902 62.424.852.236 9.660.650.255 6.623.255.364 3.694.266.150 304.268.467 -
Jumlah beban panen satu tahun yang akan datang
292.307.202.374
2014 233.462.130.339 56.031.987.288 20.072.167.137 7.591.941.643 2.389.455.623 94.286.509 170.563.574 319.812.532.114
10 PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA Akun ini merupakan pendapatan yang akan diterima dan direalisasikan pada periode berikutnya, terdiri dari: 2015
2014
Rabat Philips lighting Makloon kulit Sewa gedung RNI Fee Penjualan Gula dan komisi penjualan Lokal Lain-lain
3.646.185.891 9.222.358 81.089.800 119.479.167 964.971.159
6.386.514.813 10.912.914 31.325.800 826.372.580
Jumlah pendapatan yang akan diterima
4.820.948.374
7.255.126.107
11 UANG MUKA Akun ini merupakan uang muka atas pengadaan barang terdiri dari: 2015 Uang muka pemborong/leveransir Uang muka impor obat dan alat kesehataan lokal Uang muka impor mesin-mesin Uang muka pembelian impor/ lokal Jumlah uang muka
2014
16.572.387.353 8.897.833.045 3.785.551.955 79.669.361.317
23.611.086.735 1.462.916.124 771.256.168 47.590.801.740
108.925.133.670
73.436.060.767
Uang muka pemborong barang leveransir merupakan pemberian uang muka kepada pemborong atau leveransir terkait pengadaan barang investasi/eksploitasi oleh entitas anak PT PG Rajawali I dan PT PG Rajawali II Uang muka pembelian impor/lokal dan impor obat/ alat kesehatan lokal merupakan pemberian uang muka kepada pemborong atau leveransir terkait pengadaan barang impor atau bahan baku obat impor oleh entitas anak PT Rajawali Nusindo dan PT Phapros Tbk.
55
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
12 BIAYA DIBAYAR DIMUKA 2015
2014
Akun ini terdiri dari: Biaya sewa rumah. gedung dan tanah Premi asuransi Biaya sewa kendaraan Biaya alat tulis kantor dan barang cetak Beban Bioequivalensi dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka lainnya.
20.424.159.206 2.900.995.359 2.528.916.934 245.450.307 1.096.200.864 8.937.689.578
17.533.721.177 1.888.187.231 4.486.550.823 237.488.147 5.219.514.842
Jumlah biaya dibayar dimuka
36.133.412.248
29.365.462.221
Biaya dibayar dimuka Sewa rumah, gedung dan tanah per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 20.424.159.206,- dan Rp. 17.533.721.177,- merupakan pembayaran dimuka atas sewa rumah, gedung dan tanah untuk keperluan operasional PT PG Rajawali I, PT Mitra Kerinci, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Mitra Rajawali Banjaran, PT Rajawali Nusindo, PT Gieb Indonesia, PT Phapros Tbk. Biaya dibayar dimuka Sewa Kendaraan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 2.528.916.934,- dan Rp. 4.486.550.823,- merupakan pembayaran dimuka atas sewa kendaraan untuk keperluan karyawan maupun operasional perusahaan. Biaya dibayar dimuka lainnya per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing – masing sebesar Rp 8.937.689.578,- dan Rp 5.219.514.842 merupakan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan PT Rajawali Nusindo dan biaya pengembangan produk di PT Phapros Tbk.
13 PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka Akun ini merupakan uang muka pajak yang dipungut oleh pihak ketiga dan pajak yang dibayar sendiri, serta kelebihan setor dari tahun lalu dengan rincian sebagai berikut : 2015 2014 Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 22 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan pasal 28 A Kelebihan Setor PPh Angsuran STP dan SKPKB PPN Jasa giling Angsuran STP dan SKPKB PPh Badan Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai – Neto Pajak Pertambahan Nilai Keluaran Dipungut Pihak ketiga
22.552.287 1.153.668.539 9.448.904.772 4.991.832.497 21.513.018.121 1.009.506 108.781.360.288 2.435.342.323 147.541.869.906 1.968.841.011
24.621.610.596 13.705.178.312 2.015.075.290 36.100.397.677 589.157.322 89.022.129.538 2.437.912.414 103.738.012.413 -
Jumlah pajak dibayar dimuka
297.858.399.250
272.229.473.562
56
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) SKPKB PPN Jasa Giling PT PG Rajawali I Rekapitulasi SK Dirjen Pajak Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN Barang dan Jasa tahun 2010 adalah sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Surat Kawil DJP WP Besar S-3162/WPJ.19/2013 S-3163/WPJ.19/2013 S-3164/WPJ.19/2013 S-3165/WPJ.19/2013 S-3166/WPJ.19/2013 S-3167/WPJ.19/2013 S-3168/WPJ.19/2013 S-3169/WPJ.19/2013 S-3155/WPJ.19/2013 S-3156/WPJ.19/2013 S-3157/WPJ.19/2013 S-3168/WPJ.19/2013
Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
SKPKB KEP-1252/WPJ.19/2013 KEP-1253/WPJ.19/2013 KEP-1254/WPJ.19/2013 KEP-1255/WPJ.19/2013 KEP-1256/WPJ.19/2013 KEP-1257/WPJ.19/2013 KEP-1258/WPJ.19/2013 KEP-1259/WPJ.19/2013 KEP-1248/WPJ.19/2013 KEP-1249/WPJ.19/2013 KEP-1250/WPJ.19/2013 KEP-1251/WPJ.19/2013
Jumlah
Tanggal 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013 24 September 2013
Nilai Pajak YMH Dibayar 3,834,921,921 3,888,411,431 3,687,717,891 3,603,989,055 4,992,955,870 5,341,470,150 4,278,738,171 4,050,965,875 3,667,327,221 3,963,148,144 3,559,688,096 3,857,897,936 48,727,231,761
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 24.238.266.887,- atau 50% dari SKP yang telah diterbitkan oleh Kantor Dirjen Pajak sebagai persyaratan banding. Pada tanggal 12 Desember 2012 Perusahaan mengajukan Surat Keberatan Wajib Pajak atas nama PT PG Rajawali I No. 668/RWL.01/XII/2012. Atas Surat Keberatan tersebut Perusahaan menerima Surat Keputusan Dirjen Pajak atas tidak dikabulkannya permohonan keberatan keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-1249/WPJ.19/2013 tentang keberatan wajib pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa. Perusahaan mengajukan banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa ke Pengadilan Pajak, dan sesuai keputusan Pengadilan Pajak No. Put.59736/PP/M.VIB/16/2015 tanggal 13 Maret 2015 atas sengketa PPN masa Desember 2010 dengan nomor surat 510/RW.01/V/2015 tanggal 29 Mei 2015, PT PG Rajawali I dinyatakan kalah. Pada tanggal 29 Mei 2015 PT PG Rajawali I mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap keputusan pengadilan pajak No. Put.59736/PP/M.VIB/16/2015 tanggal 13 Maret 2015 atas sengketa PPN masa Desember 2010 dengan nomor surat 510/RW.01/V/2015 tanggal 29 Mei 2015. Apabila ditingkat Mahkamah Agung ditetapkan kalah atau ditolak, maka PT PG Rajawali I berpotensi harus memenuhi kewajiban perpajakan kepada Negara sebesar Rp. 97.454.463.522,- sebagai beban pada tahun diputuskan.
57
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Perusahaan juga telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai tahun 20042007, masing-masing kurang bayar sebesar : Tahun 2004
3.658.382.082
No. SKP 00025/207/04/051/13 tanggal 24 Desember 2013
Total Tahun 2004
3.658.382.082
Tahun 2005
12.265.404 10.467.120 11.093.370 3.072.188.811 4.765.824.228 837.598.317
No. SKP 00077/207/05/051/13 tanggal 13 Desember 2013 No. SKP 00078/207/05/051/13 tanggal 13 Desember 2013 No. SKP 00079/207/05/051/13 tanggal 13 Desember 2013 No. SKP 00129/207/05/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00131/207/05/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00139/207/05/051/13 tanggal 24 Desember 2013
Total Tahun 2005 Tahun 2006
8.709.437.250 3.135.000 4.223.910.766 5.026.785.025 6.220.702.044 8.673.456.510 5.987.750
No. SKP 00134/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00135/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00136/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00137/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00138/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00139/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013
Total Tahun 2006
24.153.977.095
Tahun 2007
2.418.542 69.230.702 121.927.144 2.636.246.426 4.565.069.632 9.690.719.754 10.604.640.136 8.829.231.600 8.912.597.197 1.173.749.290
Total Tahun 2007
46.605.830.423
Total Rekapitulasi SKP
83.127.626.850
No. SKP 00168/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00169/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00170/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00171/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00172/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00173/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00174/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00175/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00176/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013 No. SKP 00177/207/07/051/13 tanggal 24 Desember 2013
Kurang bayar tersebut di atas sebagian besar dipengaruhi oleh opini subjektif pemeriksa pajak tentang pengenaan PPN Jasa Giling. PT PG Rajawali I telah mengajukan keberatan atas kurang bayar tersebut, namun keberatan tersebut sebagian besar telah ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak. Langkah selanjutnya, PT PG Rajawali I mengajukan Banding ke Pengadilan Pajak. Sampai dengan tanggal penutupan laporan 31 Desember 2014, Direktorat Jendral Pajak belum menjawab keberatan atas kurang bayar yang diajukan oleh PT PG Rajawali I sebanyak 6 Surat Ketetapan Pajak. Pada tahun 2014, PT PG Rajawali I telah menyetor sebagian dari pada SKP sebagai persyaratan pengajuan Banding total sebesar Rp 21.930.230.496,- . Apabila langkah hukum pengajuan banding ke Pengadilan Pajak ditolak maka PT PG Rajawali I akan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Apabila ditingkat Mahkamah Agung ditetapkan kalah atau ditolak, maka PT PG Rajawali I berpotensi harus memenuhi kewajiban perpajakan kepada Negara sebesar Rp. 166.255.253.700,- sebagai beban pada tahun diputuskan.
58
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Pada tahun 2015, PT PG Rajawali I telah menyetorkan kembali untuk persyaratan banding sebesar Rp. 19.759.230.750,terinci sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Angsuran
SKPKB/ Tanggal No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP No. SKP Jumlah
00025/207/04/051/13 00077/207/05/051/13 00078/207/05/051/13 00079/207/05/051/13 00129/207/05/051/13 00131/207/05/051/13 00133/207/05/051/13 00134/207/06/051/13 00135/207/06/051/13 00136/207/06/051/13 00137/207/06/051/13 00138/207/06/051/13 00139/207/06/051/13 00168/207/07/051/13 00170/207/07/051/13 00171/207/07/051/13 00172/207/07/051/13
tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal tanggal
24 13 13 13 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember Desember
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013 2013
1.405.000.000 8.200.000 7.200.000 11.100.000 1.112.000.000 1.958.000.000 395.000.000 1.568.000 1.688.000.000 2.418.475.000 2.686.000.000 4.337.000.000 5.987.750 2.500.000 122.000.000 1.318.200.000 2.283.000.000 19.759.230.750
SKPKB PPN Jasa Giling PT PG Rajawali II SKPKB PPN Masa 2008 Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pelaksanaan liabilitas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun 2008 Perusahaan oleh KPP BUMN telah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sesuai No. 00451/207/08/051/10 sampai dengan No.00462/207/08/051/10 tanggal 14 Oktober 2010 sebesar Rp 32.828.252.009,-. Atas SKPKB tersebut, Perusahaan mengajukan keberatan sesuai surat No.08-KEU/DJPJK/VI/09.193 tanggal 5 Januari 2011 atas hal tersebut Direktur Jenderal Pajak Memutuskan : a. b.
Menerima sebagian keberatan wajib pajak terutang dalam suratnya No.02243/ XI/WPJ.19/ KP.0303/ 2010 sampai dengan No.02257/XI/WPJ.19/KP.0303/2010. Mengurangkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP sebesar Rp 265.741.836,- sehingga total yang harus dibayarkan sebesar Rp_32.562.510.173,-.
59
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Perusahaan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak pada tanggal 6 Maret 2012 melalui surat nomor 08KEU/DJPPJK/12.079 s/d 08-KEU/DJPPJK/12.090. Sebagai persyaratan banding, Perusahaan telah menyetor ke Kas Negara sebesar Rp 14.377.000.000,- dengan rincian sebagai berikut :
Uraian Daftar Setoran Atas SKPKB PPN Tahun 2008 : Masa Januari Masa Februari Masa Maret Masa April Masa Mei Masa Juni Masa Juli Masa Agustus Masa September Masa Oktober Masa November Masa Desember Jumlah
Keterangan No : 0451/207/08/051/10 No : 0452/207/08/051/11 No : 0453/207/08/051/12 No : 0454/207/08/051/13 No : 0455/207/08/051/14 No : 0456/207/08/051/15 No : 0457/207/08/051/16 No : 0458/207/08/051/17 No : 0459/207/08/051/18 No : 0460/207/08/051/19 No : 0461/207/08/051/20 No : 0462/207/08/051/21
Saldo (Rp) 1,616,000,000 1,139,000,000 1,001,000,000 1,118,000,000 1,109,000,000 1,020,000,000 831,000,000 1,277,000,000 1,954,000,000 1,030,000,000 1,056,000,000 1,226,000,000 14,377,000,000
SKPKB PPN Masa 2008 Berdasarkan hasil keputusan pengadilan pajak yang diadakan pada tanggal 12 Juli 2013, menyatakan bahwa atas pengajuan sengketa pajak PPN masa pajak Januari sampai dengan Desember 2008 adalah mengabulkan sebagian banding Perusahaan dengan perhitungan sebagai berikut : Masa Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Pokok Utang Nomor Putusan Saldo Terhutang Pengadilan Pajak (Rp) PUT-46202/ PP/ 1,855,259,700 M.VI/ 16/2013 PUT-46203/ PP/ 1,895,781,700 M.VI/ 16/2013 PUT-46204/ PP/ 1,813,512,700 M.VI/ 16/2013 PUT-46205/ PP/ 1,816,501,700 M.VI/ 16/2013 PUT-46206/ PP/ 1,822,801,702 M.VI/ 16/2013 PUT-46207/ PP/ 1,814,501,708 M.VI/ 16/2013 PUT-46208/ PP/ 1,346,159,359 M.VI/ 16/2013 PUT-46209/ PP/ 1,794,756,437 M.VI/ 16/2013 PUT-46210/ PP/ 1,356,213,318 M.VI/ 16/2013 PUT-46211/ PP/ 1,337,995,259 M.VI/ 16/2013 PUT-46212/ PP/ 1,353,570,502 M.VI/ 16/2013 PUT-46213/ PP/ 1,338,735,262 M.VI/ 16/2013 Jumlah
19,545,789,347
60
Denda Pajak Nomor Surat Saldo Tagihan Pajak Rupiah 00023/110/08/051 1,689,608,940 /13 00024/110/08/051 1,730,130,936 /13 00025/110/08/051 1,637,039,936 /13 00026/110/08/051 1,634,050,944 /13 00027/110/08/051 1,627,750,938 /13 00028/110/08/051 1,636,050,944 /13 00029/110/08/051 1,223,577,793 /13 00030/110/08/051 1,623,305,673 /13 00031/110/08/051 1,197,195,632 /13 00032/110/08/051 1,215,413,693 /13 00033/110/08/051 1,201,915,914 /13 00034/110/08/051 1,218,026,714 /13 17,634,068,057
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Sehingga total beban pajak yang harus ditanggung oleh Perusahaan atas hasil pengadilan pajak antara kurang bayar dan denda pajak adalah sebesar 37.179.857.404,- dengan utang pajak Perusahaan sebesar Rp_20.891.136.114,-. Manajemen Perusahaan masih mengusahakan untuk memperjuangkan hasil Pengadilan Pajak dengan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia pada tanggal 11 Oktober 2013 dengan Nomor Surat No.08-KEU/DJPPJK/X/13.314 sampai dengan nomor No.08-KEU/DJPPJK/X/13.325. Manajemen Perusahaan juga melakukan permohonan penangguhan pembayaran ke Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Tiga dengan surat No. 08-KEU/DJPPJK/XII/13.371, No.08-KEU/DJPJK/XII/13.372 dan No.08KEU/DJPJK/XII/13.373 tanggal 9 November 2013. yang berisikan untuk penundaan pembayaran utang pajaknya sampai dengan diterbitkannya hasil Peninjauan kembali. Apabila ditingkat Mahkamah Agung ditetapkan kalah atau ditolak, maka PT PG Rajawali II berpotensi harus memenuhi kewajiban perpajakan kepada Negara sebesar Rp. 65.656.504.018,- sebagai beban pada tahun diputuskan.
Tanggapan dari Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Tiga telah dilayangkan ke Perusahaan pada tanggal 24 Desember 2013 dengan Surat no. S-18874/WPJ.19/KP.03/2013, No. S-18875/WPJ.19/KP.03/2013 dan No. S18876/WPJ.19/KP.03/2013 yang berisikan bahwa berdasarkan atas UU No.28 pasal 27 ayat 5a sebagaimana diubah terkhir dengan UU No.16 tahun 2009 dan PP No.74 tahun 2011 pasal 48, permohonan penundaan pembayaran tunggakan pajak yang diajukan Perusahaan tidak dapat dipenuhi, karena atas tunggakan pajak tersebut telah berkekuatan hukum (Incraht). Manajemen Perusahaan menindaklanjuti surat tersebut dengan mengirimkan surat No.08-KEU/DJPJK/XII/13.390 yang menyatakan pembayaran dan angsuran pembayaran pajak. Hal ini dilakukan karena pada tahun 2013, kinerja Perusahaan kurang baik dan Perusahaan juga mengalami kerugian sehingga sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan Perusahaan. Pada tanggal 30 Desember 2013, Perusahaan telah memulai mengangsur pembayaran dengan bukti pembayaran No. BKB3112128 sebesar Rp 5.559.538.415,-sehingga total pajak dibayar dimuka atas SKPKB PPN masa pajak 2008 sebesar Rp 19.938.186.418,-. Sisa saldo kurang bayar atas SKPKB PPN masa 2008 setelah dikurangi jumlah yang telah disetor sebesar Rp 15.289.354.144,- yang akan disetor secara angsuran berdasarkan surat dari Perusahaan ke Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Tiga No.08-KEU/DJPJK/XII/13.390. Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pelaksanaan liabilitas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa tahun 2005 dan 2006 Perusahaan oleh KPP Wajib Pajak Besar III Jakatra telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sesuai No.00126/207/05/051/13; 00127/207/05/051/13; 00128/207/05/051/13; 00130/207/05/051/13; 00132/207/05/051/13; 00035/107/05/051/13 dan 00133/207/06/051/13 tanggal 24 Desember 2013 sebesar Rp 3.178.916.893 pokok dan dendanya. Menurut pendapat PT PG Rajawali II : 1. 2. 3. 4.
Laporan SPT Masa PPN tahun masa bersangkutan telah dilaporkan ke KPP WP Besar III Jakarta pada masa bersangkutan. Semua PPN Masukan yang dilaporkan pada masa PPN tahun bersangkutan adalah berasal dari bukti faktur pajak standar dan PPN Impor atas nama PT PG Rajawali II Semua PPN masukan telah dibayarkan seluruhnya kepada supplier, penjual BKP/Pember JKP, yang pembayarannya bersamaan dengan harga jual. PPN Masukan tersebut seluruhnya adalah berasal dan transaksi pembelian BKP dan Penerimaan JKP yang ada hubungan langsung dengan kegiatan usaha Perusahaan (Produksi, Manajemen, Distribusi dan Pemasaran)
61
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Atas SKPKB dan STP tersebut, Perusahaan mengajukan surat permohonan keberatan atas SKPKB PPN Masa bersangkutan dan STP PPn 2005 tanggal 24 Januari 2014. Berikut rincian SKPKB PPn masa Januari, Meret, April, Mei, September 2005 dan Februari 2006 : Kurang Bayar (Rp)
Denda (Rp)
Total (Rp)
Keterangan
No
SKPKB PPn Januari 2005 SKPKB PPn Maret 2005 SKPKB PPn April 2005 SKPKB PPn Mei 2005 SKPKB PPn September 2005 SPT PPn Masa September 2005 SKPKB PPn Februari 2006
00126/207/05/051/13
12,029,075
12,029,075
24,058,150
00127/207/05/051/13
37,649,170
37,649,170
75,298,340
00128/207/05/051/13
11,981,300
11,981,300
23,962,600
00130/207/05/051/13
28,542,650
28,542,650
57,085,300
00132/207/05/051/13
1,506,349,535
1,075,455,616
2,581,805,151
00035/107/05/051/13
-
296,405,880
296,405,880
00133/207/06/051/13
60,150,736
60,150,736
120,301,472
1,656,702,466
1,522,214,427
3,178,916,893
Jumlah
Apabila keberatan ditolak oleh Direktorat Jenderal Pajak maka PT PG Rajawali II melakukan upaya hukum pengajuan banding ke Pengadilan Pajak. Apabila banding di Pengadilan Pajak ditolak maka PT PG Rajawali II akan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Apabila ditingkat Mahkamah Agung ditetapkan kalah atau ditolak, maka PT PG Rajawali II berpotensi harus memenuhi kewajiban perpajakan kepada Negara sebesar Rp. 6.357.833.786,- sebagai beban pada tahun diputuskan. SKPKB PPH Badan Tahun 2008 PT PG Rajawali II Berdasarkan SPT Pajak Penghasilan No.00022/106/08/051/09 tanggal 30 Januari 2009 dan No.00023/106/08/051/09 tanggal 3 Februari 2009 ditetapkan pajak penghasilan tahun 2008 PT PG Rajawali II sebagai berikut :
Pokok Denda Jumlah
Rp Rp Rp
11.653.487.232 1.514.953.335 13.168.440.567
62
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Perusahaan akan memenuhi liabilitas pokok yang ditagihkan, namun sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan sampai dengan 31 Desember 2010 perusahaan telah mengangsur sebesar Rp 2.500.000.000,- dan karena masih belum dilunasi seluruhnya, angsuran tersebut dicatat sebagai uang muka dan akan dibebankan setelah dinyatakan lunas oleh KPP. SKPKB PPH Badan Tahun 2008 PT PG Rajawali II Angsuran atas SPT PPh badan tahun 2008 sebesar Rp 2.437.912.414,- adalah pembayaran angsuran yang telah dilakukan Perusahaan dengan rincian sebagai berikut : 1.
2.
3.
Melalui Bank Persepsi : - BRI Cab. Cirebon - BRI Cab. Cirebon - BRI Cab. Cirebon - BRI Cab. Cirebon - BRI Cab. Cirebon
05/06/2009 05/07/2009 11/08/2009 11/09/2009 11/11/2009
00022/106/08/051/09 00022/106/08/051/09 00022/106/08/051/09 00022/106/08/051/09 00022/106/08/051/09
250.000.000 500.000.000 500.000.000 250.000.000 1.000.000.000
Melalui pemindahbukuan dari KPP BUMN Jakarta : - PBK-00757/IV/WPJ.19/KP.0303/10 tanggal 14 April 2009 - PBK-00748/IV/WPJ.19/KP.0303/10 tanggal 14 April 2009
462.319.335 990.546.414
Saldo Per 31 Desember 2011
3.952.865.749
Pembebanan Piutang Bunga/Denda
1.514.953.335
Jumlah angsuran atas STP PPh Badan tahun 2008
2.437.912.414
Apabila langkah hukum berikutnya berupa pengajuan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung ditetapkan kalah atau ditolak, maka PT PG Rajawali II berpotensi harus memenuhi kewajiban perpajakan kepada Negara sebesar Rp. 51.583.898.022,- sebagai beban pada tahun diputuskan sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN Jasa Giling tahun 2005 s/d 2006, SKPKB PPN Jasa Giling tahun 2008 dan SKPKB PPH Badan tahun 2008 yang telah diterima dari Direktorat Jendral Pajak. SKPKB PPN Jasa Giling PT PG Candi Baru PT PG Candi baru mengajukan Surat Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN Barang dan Jasa tahun pajak 2010 tanggal 19 September 2012 melalui Surat nomor 80/DIR.CB/INSIP/XII/2012 pada tanggal 12 Desember 2012. Berdasarkan ketentuan peradilan perpajakan khusus untuk pengajuan banding SKP-KB, Wajib Pajak harus terlebih dahulu membayar minimal 50% dari jumlah pajak yang terutang. No
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
No. Surat Keputusan KEP- 1701/ WPJ.19/2013 KEP- 1702/ WPJ.19/2013 KEP- 1703/ WPJ.19/2013 KEP- 1704/ WPJ.19/2013 KEP- 1705/ WPJ.19/2013 KEP- 1706/ WPJ.19/2013 KEP- 1707/ WPJ.19/2013 KEP- 1708/ WPJ.19/2013 KEP- 1709/ WPJ.19/2013 KEP- 1710/ WPJ.19/2013 KEP- 1711/ WPJ.19/2013 KEP- 1712/ WPJ.19/2013 Jumlah
Pajak Kurang Bayar 522.503.299 697.883.506 651.149.606 679.959.944 698.568.606 675.184.776 679.935.406 668.848.406 501.488.547 497.747.835 482.991.866 476.111.764 7.232.374.167
63
tgl Setoran 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014 11 Februari 2014
Setoran 50% 261.500.000 349.000.000 326.000.000 340.000.000 349.500.000 338.000.000 340.500.000 334.500.000 251.000.000 349.000.000 242.000.000 238.500.000 3.719.500.000
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
Tanggal 10 September 2015 Perusahaan menerima Hasil Keputusan Banding Majelis XIV-B Pengadilan Pajak atas permohonan banding PT PG Candi Baru terhadap sengketa PPN masa Januari s/d Desember 2010 dengan hasil keputusan PT PG Candi Baru dinyatakan menang dengan rincian sebagai berikut :
No
Koreksi Fiscus
1 PPN Keluaran : - Jasa Giling -Equalisasi Omset
Denda
Pokok
Jumlah PPN YMH Dibayar
Keterangan
3,843,481,818 37,015,806 3,880,497,624
2,982,884,499 10,472,962 2,993,357,461
6,826,366,317 47,488,768 6,873,855,085
menang 100% menang 80%
179,259,238 Jumlah Kewajiban PPN 4,059,756,862 Denda pajak 100% (apabila banding kalah) Jumlah PPN YMH Dibayar seluruhnya
179,259,238 4,059,756,862
358,518,476 7,232,373,561
menang 87,82%
2 PPN Masukan : -Penghapusan PPN Masukan
7,232,373,561 14,464,747,122
Pajak Pertambahan Nilai - Neto Nilai Pajak Pertambahan Nilai disajikan dengan nilai neto antara PPN masukan dengan PPN Keluaran dengan rincian sebagai berikut : 2015
2014
Pajak Pertambahan Nilai – Masukan Pajak Pertambahan Nilai – Keluaran
157.466.002.102 (9.924.132.196)
114.928.689.696 (11.190.677.283)
Pajak Pertambahan Nilai - Neto
147.541.869.906
103.738.012.413
b. Utang Pajak Akun ini merupakan kewajiban pajak kepada Negara dengan rincian sebagai berikut: 2015
2014
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 Pajak Penghasilan pasal 21 Pajak Penghasilan pasal 22 Pajak Penghasilan pasal 23 Pajak Penghasilan pasal 25 Pajak Penghasilan pasal 29 PPN kepada Pemungut
720.401.383 5.112.316.994 3.623.868.717 5.959.901.734 3.354.627.590 65.454.693.208 201.991.774
237.830.616 4.519.614.197 3.596.272.283 3.310.432.233 871.140.017 18.079.118.168 -
Jumlah utang pajak
84.427.801.400
30.614.407.514
64
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan perusahaan menurut laporan laba (rugi) dengan laba aset adalah sebagai berikut: 2015 Laba (Rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan Laba (Rugi) entitas anak Laba (Rugi) induk perusahaan sebelum pajak penghasilan Beda Temporer Kewajiban imbalan paska kerja Jasprod karyawan Penyusutan aset tetap
2014
252.121.833.415 (126.503.206.131)
(161.450.863.457) (138.067.453.319)
378.625.039.546
(23.383.410.137)
(7.697.665.739) 1.947.461.980 8.124.335.697
6.261.573.759 (2.816.833.618) (7.595.205.548)
2.374.131.938
(4.150.465.407)
Beda Tetap: Tunjangan PPh/ PPh ditanggung Perusahaan Beban olahraga dan hubungan industrial Jamuan dan sumbangan Bingkisan dan cinderamata Beban ONH Beban PPh jasa giro Beban Premi Asuransi (JPK/ DOL) Sewa kandang Deviden anak Perusahaan Penyewaan hanggar teras Bunga deposito dan jasa giro Sewa gedung Lain-lain
2.407.647.061 2.010.724.059 207.470.828 178.272.548 28.236.536 98.015.748 2.650.301.569 (74.593.847.479) (5.339.169.500) (1.326.044.193) (14.425.969.843) 6.360.711.008
2.168.862.565 1.645.614.272 389.087.958 215.259.000 27.039.500 56.409.768 2.011.012.619 (48.140.000) (73.721.629.249) (4.757.453.000) (501.310.429) (13.102.458.699) 4.093.498.854
Jumlah beda tetap
(81.743.651.658)
(81.524.206.841)
Laba (rugi) fiskal Induk Perusahaan
299.255.519.826
(109.058.082.386)
(184.055.934.089) 299.255.519.826
(74.997.851.704) (109.058.082.386)
115.199.585.736
(184.055.934.089)
Jumlah beda temporer
Sisa kerugian tahun 2008 yang masih dapat dikompensasi di tahun berikutnya : Laba (rugi) fiskal Induk Perusahaan Laba (rugi) kena pajak Pajak Kini Induk Perusahaan Pajak Kini Entitas Anak
65
-
-
123.354.430.369
51.568.362.836
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
13 PERPAJAKAN (Lanjutan) d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara perhitungan aset dengan akuntansi yang meliputi akun-akun beban cadangan penghapusan (penurunan) persediaan, beban amortisasi serta pajak tangguhan atas kerugian aset yang dapat dikompensasikan. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2015
2014
21.620.401.548 96.961.083.789
17.555.659.894 114.133.495.996
Aset pajak tangguhan
118.581.485.337
131.689.155.890
Liabilitas pajak tangguhan
(37.916.828.479)
(58.769.006.934)
80.664.656.858
72.920.148.956
1.269.523.182 2.031.083.924 (1.924.416.435)
3.542.644.110 1.898.801.387 1.565.393.440
1.376.190.672
7.006.838.936
Induk Perusahaan Entitas Anak
Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan Rincian dari manfaat (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut : Induk Perusahaan Aset (kewajiban) pajak tangguhan : Jasa produksi Penyusutan aset tetap Provisi diestimasi imbalan kerja karyawan Taksiran (beban) penghasilan pajak tangguhan Dikurangi : Penyesuaian pajak tangguhan
-
Jumlah manfaat (beban) pajak tangguhan tahun berjalan
-
1.376.190.672
7.006.838.936
Aset pajak tangguhan awal tahun Manfaat pajak tangguhan tahun berjalan
16.585.090.951 1.376.190.672
9.578.252.015 7.006.838.936
Aset pajak tangguhan akhir tahun
17.961.281.623
16.585.090.951
Entitas anak: Beban pajak tangguhan Manfaat pajak tangguhan
(14.579.926.283) 5.538.314.709
34.255.131.934 (11.197.915.768)
Jumlah – neto entitas anak
(9.041.611.575)
23.057.216.168
Manfaat (Beban) Pajak tangguhan Induk Perusahaan Manfaat (Beban) Pajak tangguhan Konsolidasian - neto
66
1.376.190.672
7.006.838.936
10.417.802.246
(16.050.377.231)
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
14 INVESTASI JANGKA PANJANG 2015
2014
Saham PT Madu Baru Saham PT Phapros pada PT.RSB Cirebon PT Rajawali Insurance Brokers Saham PT Padi Energi Nusantara Saham PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Saham PT Hijau Lestari Saham PT Phapros pada Bank Muamalat Indonesia Saham PT GIEB Indonesia pada perusahaan lain
33.184.473.490 18.979.052.035 3.717.472 4.000.000.000 56.181.000 55.110.800
24.390.912.590 19.965.728.598 3.717.472 4.000.000.000 1.000.000.000 858.000.000 56.181.000 55.110.800
Jumlah Investasi jangka panjang
56.278.534.797
50.329.650.459
PT PG Madu Baru adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang aset gula yang berlokasi di Yogyakarta. Pada tahun 2004, pemerintah telah mengalihkan sahamnya di PT PG Madu baru sebesar 35% atau senilai Rp_2.425.000.000 kepada Perusahaan sebagai tambahan penyertaan modal Negara melalui PP No. 3 tanggal 14 Januari 2004. Dengan demikian Perusahaan mempunyai investasi pada PT Madu Baru sebesar jumlah tersebut, namun tidak memiliki kendali langsung atas manajemen perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 65% dimiliki oleh Hamengku Buwono X.
Nilai penyertaan Perusahaan atas kepemilikan saham PT Madu Baru sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagaimana perhitungan sebagai berikut : Komponen ekuitas Modal saham Agio saham Cadangan Umum Selisih penilaian kembali aset tetap Laba Tahun Berjalan
Nilai (Rp) 6.925.000.000 4.081.670.000 73.511.996.904 448.255.504 12.597.837.747 97.564.760.155
Dividen hak RNI yang dieliminasi Nilai Penyertaan Saham
% Kepemilikan 35% 35% 35% 35% 35%
Hak RNI (Rp) 2.425.000.000 1.429.321.264 25.742.468.230 156.970.339 4.411.517.189 34.165.277.022 980.803.531 33.184.473.491
NILAI PENYERTAAN SAHAM PT MADU BARU Per 31 Desember 2014
Pada tanggal 26 Juni 2012, PT Phapros Tbk melakukan penyertaan modal senilai Rp20.000.000.000 (dalam rupiah penuh) atau setara dengan kepemilikan ekuitas 70,4% pada PT. Raudhatussyfaa Sehat Bersama, yang bergerak di bidang rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri. Perusahaan telah menyetor penuh kepemilikan modal di tahun 2013. Berdasarkan Akta Perjanjian Penyertaan Modal untuk Pendirian Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri (“Rumah Sakit”) No. 75 tanggal 27 Maret 2012 dari Notaris Lia Amalia, SH., Perusahaan sepakat untuk menjual kepemilikan sahamnya dalam Rumah Sakit secara bertahap hanya kepada dan berdasarkan kemampuan atau komitmen para pemegang saham pendiri seharga nilai nominal pembelian saham awal, sampai dengan menyisakan kepemilikan saham Perusahaan pada Rumah Sakit senilai Rp500 juta. Tahapan penjualan saham disepakati setiap 3 bulan sekali terhitung sejak 27 Maret 2012, selama tahun 2013 Perusahaan belum melakukan penjualan saham. Namun setelah 27 Maret 2017, Perusahaan berhak untuk menjual sahamnya kepada pihak lain. Sesuai berita acara RUPS PT. RSB tanggal 27/4/2014 dan sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.AHU-03276.40.20.2014 tanggal 26 Mei 2014, modal saham PT. RSB mengalami perubahan sebagai berikut:
67
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
14 INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) Modal saham yang ditempatkan 65.300 lembar dengan nominal Rp.1.000.000,- per lembar dengan perincian sebagai berikut:
PT. Permata Hati Husada PT. Phapros Tbk dr. Wawan Hermawan dr. Herry Setya Yudha Dokter lainnya
:30.000 lembar (45.94%) :20.000 lembar (30.63%) : 300 lembar ( 0.46%) : 500 lembar ( 0.77%) :14,500 lembar (22.20%)
Dengan adanya perubahan komposisi kepemilikan saham dan susunan direksi dan komisaris tersebut, PT. Phapros Tbk sudah tidak menjadi pemegang saham mayoritas. Penyertaan modal saham Penambahan (pengurangan) ekuitas Jumlah penyertaan
20.000.000.000 (1.020.947.965) 18.979.052.035
20.000.000.000 (34.271.402) 19.965.728.598
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara berkedudukan di Jakarta Pusat merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, pemasaran, dan pengelolaan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Sesuai Akta Notaris Devi Yuana Lisa, SH Nomor 71 tanggal 19 Desember 2014 tentang pemindahan hak atas saham antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, PT Rajawali Nusantara Indonesia menjual seluruh saham PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yang dimiliki kepada penerbit saham (buy back) sebanyak 1.000 (seribu) lembar dengan nilai nominal saham seluruhnya sebesar Rp1.000.000.000. Pemindahan hak atas saham tersebut telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris PT Rajawali Nusantara Indonesia Nomor : S-04/RNI.00/I/2013 tanggal 19 Januari 2013, Pemegang Saham PT Rajawali Nusantara Indonesia Nomor : 01.1/Kep.PS/RNI/I/2013 tanggal 22 Januari 2013, Dewan Komisaris PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Nomor : 11/DEKOM-KPBN/P/XI/2014 tanggal 21 Nopember 2014 dan Pemegang Saham PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Nomor : 03/KPBN/PS/XI/2014 tanggal 22 Nopember 2014. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (BUMN HL II) merupakan sebuah perseroan yang bergerak di bidang usaha agro forestry dan berkedudukan di Surakarta, Jawa Tengah. Berdasarkan Risalah RUPS PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun 2013 yang diantaranya menyetujui pelepasan penyertaan saham pada PT BUMN HL II kepada Perum Perhutani dengan nilai wajar, Perusahaan mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Perum Perhutani dengan nomor perjanjian 131/S.Pj/RNI.01/XI/2014 pada tanggal 17 Nopember 2014. Dalam perjanjian, Perusahaan setuju menjual 858 lembar saham dengan harga Rp 1.190.000,- per lembar atau senilai Rp 1.021.020.000,- kepada Perum Perhutani dengan termin pembayaran selama 3 (tiga) tahun yaitu bulan Februari 2015, 2016 dan 2017. Untuk menjamin pembayaran, Perum Perhutani memberikan surat hutang dalam bentuk Promissory Notes dengan jatuh tempo sesuai jadwal pembayaran yang diatur dalam perjanjian.
PT Padi Energi Nusantara berkedudukan di Kota Jakarta Selatan merupakan perusahaan yang melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ketahanan pangan dan energi pada umumnya antara lain pendapatan petani dan khususnya di bidang pertanian, perdagangan dan jasa. Modal dasar PT Padi Energi Nusantara adalah sebesar Rp 29.000.000.000 (dua puluh sembilan milyar rupiah) yang terbagi dalam 29.000 (dua puluh Sembilan ribu) saham dengan nilai nominal masing-masing saham adalah sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah). Dari modal tersebut telah ditempatkan dan disetor sebanyak 100% (seratus persen) atau sejumlah 29.000 (dua puluh sembilan ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 29.000.000.000, dari jumlah tersebut PT RNI (Persero) mengambil bagian sebanyak Rp 4.000.000.000 atau sebesar 14,00%.
68
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
14 INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) Pada tanggal 27 Maret 2012, entitas anak PT Phapros Tbk melakukan investasi saham PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) sebesar Rp 20 milyar (dalam Rupiah penuh), yang memberikan kepemilikan sebesar 70,42% pada PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) yang bergerak dalam bidang usaha rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Mulia Utama Mandiri berlokasi di Cirebon. Pada tanggal 26 Mei 2014, kepemilikan Perusahaan pada PT Raudhatussyfaa Sehat Bersama (RSB) terdilusi dari 70,42% menjadi 30,63% dengan meningkatnya modal saham RSB dari Rp 28,4 milyar menjadi Rp 65,3 milyar, sehingga RSB tidak lagi merupakan entitas anak PT Phapros Tbk, namun entitas asosiasi. PT Phapros Tbk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian sejak 1 Juni 2014. Jumlah kerugian yang diakui dari hilangnya pengendalian adalah sebesar Rp 196.142.000. Pada tanggal 28 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pelepasan 294 lembar saham pada RSB seharga nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham (dalam nominal penuh) sehingga persentase kepemilikannya menjadi 30,18%.
15 TANAMAN TAHUNAN Akun ini meupakan aset tanaman tahunan yang ada di entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Mitra Kerinci dan PT Laras Astra Kartika per 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari: Mutasi Keterangan Harga Perolehan Tanaman Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
Saldo Awal 2015
Penambahan
Saldo Akhir 2015
Pengurangan
182.106.322.130
-
-
182.106.322.130
521.475.609.135 21.961.347.507
115.746.963.486 1.473.982.782
6.256.247.716 2.361.212.294
630.966.324.904 21.074.117.995
725.543.278.772
117.220.946.267
8.617.460.010
834.146.765.029
Akumulasi Penyusutan Tanaman Menghasilkan
60.665.066.066
5.987.309.134
138.826.033
66.513.549.167
Sub jumlah
60.665.066.066
5.987.309.134
138.826.033
66.513.549.167
Nilai Buku
664.878.212.706
111.233.637.133
8.478.633.977
767.633.215.862
Sub jumlah
Mutasi Keterangan Harga Perolehan Tanaman Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan Pembibitan
Saldo Awal 2014
Penambahan
Saldo Akhir 2014
Pengurangan
182.106.322.130
-
-
182.106.322.130
422.814.118.887 27.702.200.372
99.358.161.131 7.413.593.695
696.670.883 13.154.446.560
521.475.609.135 21.961.347.507
632.622.641.389
106.771.754.826
13.851.117.443
725.543.278.772
Akumulasi Penyusutan Tanaman Menghasilkan
55.986.596.198
4.678.469.868
-
60.665.066.066
Sub jumlah
49.167.056.421
6.819.539.777
-
60.665.066.066
Nilai Buku
583.455.584.968
99.952.215.049
13.851.117.443
664.878.212.706
Sub jumlah
69
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
15 TANAMAN TAHUNAN (Lanjutan) Penambahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) areal kebun inti sebesar Rp 168.939.854.769,- entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan merupakan penambahan areal tanaman kelapa sawit dan karet yang ada di kebun Muba I dan Semidang Aji, sedangkan di kebun Muba II merupakan tanaman yang akan menjadi kebun inti dan plasma yang belum bisa dipisahkan sehubungan plot areal untuk kebun tersebut belum selesai dilakukan karena pembebasan lahan masih terus berjalan. Tanaman belum menghasilkan biaya recovery eks plasma di PT Laras Astra Kartika merupakan biaya pemugaran tanaman kelapa sawit yang tidak produktif (tidak menghasilkan lagi) karena kurangnya perawatan oleh petani plasma sebelumnya yang diambil alih oleh perusahaan menjadi kebun inti milik perusahaan seluas 523,89 hektar, senilai Rp 4.599.250.085,-. Pengurangan tanaman belum menghasilkan di entitas anak PT Perkebunan Mitra Ogan sebesar Rp 6.256.247.716,merupakan pengurangan aset tanaman karena kebakaran kelapa sawit di kebun Semidang Aji dan Sungai Sekayu Keruh.
Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas HGU atas nama PT Perkebunan Mitra Ogan yang berlokasi di desa Lubuk Buah dan Tanjung Bali, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan seluas 5.850 Ha (lihat Catatan 32) dan Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas tanah Sertifikat Hak Milik atas nama masing-masing petani peserta Re-Bun anggota koperasi Mitra Batanghari Leko yang berlokasi di Desa Lubuk Buah dan Tanjung Bali, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dengan total seluas 3.150 Ha (lihat Catatan 25) dijadikan agunan untuk memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
16 ASET TETAP Akun ini merupakan aset tetap di entitas induk maupun anak perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut di bawah ini : 2015 Mutasi Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir Keterangan 2015 2015 Harga perolehan Kepemilikan langsung Persil dan bangunan Pabrik dan mesin Kendaraan Inventaris Alat Pertanian Jalan dan jembatan Peternakan sapi Lain-lain
133.109.163.455 147.126.858.518 172.539.942.721 126.317.161.153 11.174.490.415 8.277.555.164
24.944.653.285 101.574.425.479 4.286.768.774 6.338.199.053 19.405.610.501 1.312.233.796 244.823.736 -
11.161.524.164 59.379.390.569 5.058.557.848 66.845.181
915.980.427.861 2.159.509.159.395 137.395.932.229 153.465.057.571 191.945.553.222 127.629.394.948 6.360.756.303 8.210.709.983
3.618.056.594.650
158.106.714.624
75.666.317.762
3.700.496.991.512
Sewa Pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Aset titipan
16.488.412.638 136.319.806.840 34.295.286.000
743.303.903 99.857.849.370 -
12.418.570.654 82.588.365.283 -
4.813.145.888 153.589.290.927 34.295.286.000
Jumlah harga perolehan
3.805.160.100.128
258.707.867.897
170.673.253.699
3.893.194.714.327
Sub Jumlah
902.197.298.740 2.117.314.124.484
70
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) Mutasi Keterangan
Saldo Awal 2015
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 2015
Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Persil dan bangunan Pabrik dan mesin Kendaraan Inventaris Alat Pertanian Jalan dan jembatan Peternakan Sapi Lain-lain
Sewa Pembiayaan Kendaraan
167.437.343.958 1.081.137.595.008 102.954.732.575 113.665.705.299 138.728.322.792 50.777.371.886 2.947.285.705 6.988.182.663
20.111.168.998 135.473.116.091 7.788.506.006 14.765.459.679 16.710.067.668 9.529.842.519 -
3.918.239.030 33.826.840.426 1.507.219.610 32.581.945
183.630.273.927 1.182.783.870.673 110.743.238.581 128.431.164.978 155.438.390.460 60.307.214.405 1.440.066.096 6.955.600.717
1.664.636.539.887
204.378.160.961
39.284.881.011
1.829.729.819.837
11.171.999.489
-
-
11.171.999.489
Jumlah akumulasi penyusutan
1.675.808.539.375
1.840.901.819.325
Nilai Buku
2.129.351.560.753
2.052.292.895.001
2014 Mutasi Keterangan
Harga perolehan Kepemilikan Langsung Persil dan bangunan Pabrik dan mesin Kendaraan Inventaris Alat Pertanian Jalan dan jembatan Peternakan Sapi Lain-lain Sub Jumlah Sewa Pembiayaan Kendaraan Aset dalam penyelesaian Aset titipan Jumlah harga perolehan
Saldo Awal 2014
911.660.857.398 1.985.336.231.283
125.132.974.823 147.594.368.005 167.533.921.418 122.051.129.313 7.807.060.415 9.743.874.154 3.476.860.416.809
17.351.559.177 106.356.840.945 41.295.286.000 3.641.864.102.931
Penambahan
35.016.740.876 134.573.615.576 9.215.531.253 14.773.044.437 11.367.642.619 4.266.031.840 3.367.430.000 92.100.000 212.672.136.600
2.137.376.804 95.166.663.750 309.976.177.154
71
Pengurangan
44.480.299.533 2.595.722.375 1.239.342.621 15.240.553.924 6.361.621.316 1.558.418.990 71.475.958.759
3.000.523.343 65.203.697.855 7.000.000.000 146.680.179.957
Saldo Akhir 2014
902.197.298.740 2.117.314.124.484 133.109.163.455 147.126.858.518 172.539.942.721 126.317.161.153 11.174.490.415 8.277.555.164 3.618.056.594.650
16.488.412.638 136.319.806.840 34.295.286.000 3.805.160.100.128
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) 2014 Mutasi Keterangan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Persil dan bangunan Pabrik dan mesin Kendaraan Inventaris Alat Pertanian Jalan dan jembatan Peternakan sapi Lain-lain
Saldo Awal 2014
165.114.163.111 948.244.863.854 95.067.471.957 100.734.430.396 128.843.715.887 40.613.115.228 6.191.131.254
Penambahan
25.173.423.455 133.751.787.039 8.964.834.451 13.332.815.066 9.911.630.680 10.164.256.658 2.947.285.705 797.051.409
Pengurangan
22.850.242.608 859.055.884 1.077.573.833 401.540.163 27.023.775 -
Saldo Akhir 2014
167.437.343.958 1.081.137.595.008 102.954.732.575 113.665.705.299 138.728.322.792 50.777.371.886 2.947.285.705 6.988.182.663
1.484.808.891.687
205.043.084.463
25.215.436.263
1.664.636.539.887
13.590.310.386
582.212.695
3.000.523.592
11.171.999.489
Jumlah akumulasi penyusutan
1.498.399.202.073
205.625.297.157
28.215.959.855
1.675.808.539.375
Nilai Buku
2.143.464.900.858
Sewa Pembiayaan Kendaraan
2.129.351.560.753
Aset Tetap Grup berupa persil bangunan dan pabrik mesin berkurang sebesar Rp. 70.540.914.733,- yang merupakan Aset Milik PG Karangsuwung dan PT Inti Bagas Perkasa di Entitas Anak PT PG Rajawali II yang dipindahbukukan menjadi aset tidak produktif, berdasarkan surat keputusan nomor: 028/SK/RW-II.1/X/2015 PG Karangsuwung dan nomor: 916/S.PMh/RWII.01/VII/2015 PT Inti Bagas Perkasa, karena aset yang dimiliki PG karangsuwung dan PT Inti Bagas Perkasa tidak digunakan untuk kegiatan operasi dari tanggal 1 Januari 2015 dan 1 Agustus 2015. Aset perusahaan berupa bangunan kantor, pabrik, mesin dan instalasi, kendaraan dan lain-lain tahun 2015 dan 2014 telah diasuransikan dari risiko kebakaran/kerusakan dan gempa bumi dengan nilai pertanggungan yang cukup. Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah nilai pertanggungan tersebut di atas cukup memadai untuk menutupi kemungkinan terjadinya kerugian karena risiko kebakaran, gempa bumi dan sebagainya. Perusahaan melakukan reklasifikasi aset tetap ke aset dalam penghentian yang merupakan aset tetap PT Rajawali Gloves (dalam likuidasi) pada Perusahaan dan Entitas Anak, dari nilai buku masing-masing aset tetap. (lihat catatan no.24 A)
Rincian aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Bangunan pabrik, mesin, dan instalasi Tanah dan bangunan Sarana sistem informasi dan teknologi
127.072.267.254 26.218.998.759 298.024.914
Jumlah aset dalam penyelesaian
153.589.290.927
72
2014 40.663.935.323 94.945.911.604 709.959.912 136.319.806.840
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan)
Aset dalam penyelesaian tahun 2015 dan 2014 terutama sebagian besar berasal dari : -
Investasi tanaman, tanah, dan bangunan merupakan Investasi pada PT RNI (Holding), PT PG Rajawali II, PT Mitra Kerinci, PT Perkebunan Mitra Ogan, dan PT Laras Astra Kartika Investasi pabrik dan perluasan merupakan investasi pada PT Rajawali I, PT Rajawali II, PT PG Candi Baru, PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Rajawali Citramass, PT Phapros, dan PT Laras Astra Kartika. Investasi sarana dan sistem informasi & teknologi dan perabotan lainnya merupakan investasi pada PT RNI (Holding) dan PT Laras Astra Kartika.
Reklasifikasi atas aset titipan ke aset tetap pabrik dan mesin di PT PG Rajawali II atas aset hibah yang telah digunakan dari Kementrian Perindustrian dengan detail aset yang di reklasifikasikan yaitu mesin Defekasi Remelt Karbonatasi, turbine cane cutter dan cane stacker sebesar Rp 41.295.286.000 yang berada di PG Subang. Pada tahun 2014 beberapa dari aset titipan tersebut telah digunakan yaitu cane cutter dan cane stacker dengan nilai perolehan Rp 7.000.000.000.
Tanah Hak Guna Usaha PT PG Rajawali II Dalam rangka memenuhi kebutuhan gula nasional, pada tahun 1976 Departemen Pertanian yang pada waktu itu masih membawahi bidang kehutanan, mengeluarkan areal kawasan hutan di Wilayah Jatitujuh dan sektarnya seluas 12.022,5 Ha (Surat Keputusan Menteri Pertanian No.481/Kpts/Um/8/1976 tanggal 9 Agustus 1976) yang kemudian ditambah lagi seluas 8.156,30Ha (Surat Keputusan Menteri No.107/Kpts/Um/2/1983 tanggal 18 Februari 1983) untuk dicadangkan sebagai lahan tanaman tebu dalam rangka membangun Pabrik Gula milik PTP XIV (Persero). Selanjutnya atas lahan seluas 12.022,5 Ha tersebut telah terbit Sertifikat Hak Guna Usaha atas nama PTP XIV (Persero).
Selanjutnya, atas lahan seluas 12.022,5 Ha tersebut telah terbit sertifikat HGU atas nama PTP XIV. Dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian tersebut, mensyaratkan liabilitas yang harus dipenuhi oleh PTP XIV (Persero) sebagai berikut : a. b. c.
Mengganti asreal hutan secara bertahap selama 10 tahun. Membayar ganti rugi tanaman. Membayar biaya pengukuran batas.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian No.129/Kpts/Ekku/2/1978 tanggal 28 Februari 1978, ditetapkan besarnya ganti rugi atas tanaman dan aset yang berada diatas lahan sebesar Rp 397.500.000,- sesuai dengan persyaratan dalam SK Menteri Pertanian tersebut. PTP XIV (Persero) telah melaksanakan liabilitas sebagai berikut : a.
Upaya Penggantian Lahan. PTP XIV (Persero) mengajukan lahan penggantian seluas 7.000 Ha, akan tetapi hanya 4.000 ha yang diangap memenuhi syarat oleh Departemen Pertanian, sehingga akhirnya belum sempat diserahkan.
b.
Membayar ganti rugi tanaman dan aset lainnya yang berada di atas lahan sebesar Rp 397.500.000,- sesuai dengan SK Menteri Pertanian tersebut.
Pada tahun 1984, Perum Perhutani meminta kepada PTP XIV (Persero) untuk segera menyelesaikan areal pengganti dan membayar ganti rugi sebesar Rp 24.000.000.000,- (Surat No.044.2/III tanggal 29 November 1984). Dalam perkembangan selanjutnya, mulai tahun 1989 manajemen PTP XIV diserahkan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia, yang kemudian pada tahun 1993 kepemilikan sahamnya oleh Pemerintah dialihkan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), sehingga sejak saat itu PTP XIV (Persero) menjadi Entitas Anak PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan namanya diubah menjadi PT PG Rajawali II. Departemen Kehutanan (Yang Sudah Terpisah Dengan Departemen Pertanian) dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.343/Kpts/II/1989 tanggal 7 Juli 1989 membatalkan pencadangan lahan seluas 8.156.30 Ha. Atas lahan yang telah dicadangkan itu diantaranya telah ditanami tebu seluas 1.402,50 Ha.
73
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) Menteri Kehutanan dengan suratnya No.666/Menhut-II/1998 yang ditujukan kepada Menko Ekuin yang meminta lahan penggantian dan pembayaran ganti rugi. Menkeu dalam Suratnya No.S-1204/MK.013/1989 tanggal 28 November 1989 yang ditujukan kepada Menko Ekuin menyampaikan pendapatnya bahwa : a. b.
Tanah dikawasan hutan seluas 13.425 Ha (12.022,5 dan 1.402,5 Ha) dihibahkan atau dijadikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PTP XIV (Persero). PTP (Persero) tidak perlu membayar ganti rugi yang diusulkan Perum Perhutani sebesar Rp 24.000.000.000,- karena PTP (Persero) sudah membayar ganti rugi tanaman dan biaya pengukuran.
Menko Ekuin dengan surat No.S-213/M.EKUIN/1989 tanggal 18 Desember 1989 yang ditujukan kepada Menteri Keuangan memberikan persetujuan dari Menteri Keuangan tersebut. Menteri Keuangan dengan Surat No.S-213/MK.013/1990 tanggal 2 Maret 1990 yang ditujukan kepada Menteri Kehutanan menyampaikan persetujuan dari Menko Ekuin yang isinya sebagai berikut : a. b. c. d.
Menko Ekuin menyetujui pengibahan lahan seluas 13.425 Ha kepada PTP XIV (Persero). Tagihan sebesar Rp 24.000.000.000,- tidak dapat dipenuhi karena telah dilunasi berdasarkan dengan SK Menteri Pertanian No.129/Kpts/Ekku/2/1978. Hibah tersebut sebagai tambahan Penyertaan Modal Pemerintah dalam PTP XIV (Persero) Lahan seluas 1.091 Ha (Semula 1.402,50 Ha dan sudah diserahkan seluas ± 300 Ha) agar tetap ditanami tebu.
Proses Perpanjangan HGU a.
Sertifikat tanah : - Seluas 5.729.08 Ha dengan status kepemilikan Hak Guna Usaha dengan sertifikat HGU N0.1/ Desa Sumber, Jatiraga, Pilangsari, Penyingkiran, Pasiripis, iyawak dan Bantarjati tertanggal 26 Juli 1979. - Seluas 6.328.15 dengan status kepemilikan Hak Guna Usaha dengan Sertifikat HGU No.1/Kerticala dan Rajasinga tertanggal 27 Juli 1979. - Seluas ± 1.091 Ha dengan status kepemilikan Kerjasama Operasi dengan Perum Perhutani. Sertifikat HGU habis masa berlakunya ada tahun 2004.
b.
Proses pembaruan sertifikat tidak dapat berjalan dengan lancar karena adanya hambatan dari pihak Departemen Kehutanan, namun mendapat dukungan dari BPN, pemda Jabar dan DPR-RI.
c.
Lahan tersebut terdiri dari areal untuk tanaman tebu seluas ± 8.309 Ha dan sisanya untuk prasarana jalan dan sarana lainnya, termasuk aliran sungai dan tanah marginal lain (Lereng dan Bukit) yang tidak bisa ditanami tebu.
d.
Tanah atau lahan yang tidak dapat ditanami tebu (Pinggiran Sungai dan Lereng/Bukit) telah dibudidayakan dengan menghutankan kembali dengan tanaman keras dan buah mangga. Penghutanan ini sudah sesuai dengan maksud dari Perum Perhutani untuk menjaga kelestarian alam sebagaimana yang selama ini dibahas secara bersama-sama. disamping penanaman tebu, tanaman keras dan tanaman buah, diatas sebagian lahan tersebut telah pula dikembangkan tanaman agro medicine (tanaman bahan baku obat herbal) yang pada saat ini dan kedepannya mempunyai prospek sangat baik.
e.
Berkaitan dengan proses pembaharuan sertifikat HGU yang sedang berjalan pada saat itu, Menteri Kehutanan dengan surat No.S-205/Menhut-II/2004 tertanggal 18 Juni 2004, meminta kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar mencabut dan tidak memperpanjang serifikat HGU dan menyerahkan kepada Departemen Kehutanan untuk dikembalikan menjadi kawasan hutan.
f.
Pemda Jawa Barat dan Masyarakat sangat mendukung keberadaan lahan PT.PG Jatitujuh yang telah nyata-nyata memberikan manfaat kepada daerah dan masyarakat sekitar, sehingga sangat keberatan apabila lahan tersebut tersebut ditarik kembali oleh Pihak Kehutanan.
74
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) g.
Kunjungan kerja Komisi V DPR RI tanggal 10 Juli 2004. Untuk melihat secara langsung kinerja PG Jatitujuh yang mengelola lahan HGU seluas ± 12.00 Ha dan lahan Kerjasama Operasional (KSO) 1.091 Ha, maka pada tanggal 10-11 Juli 2004 Anggota Komisi V DPR yang dipimpin oleh DR. HM Azwir Daimy Tara. MBA. Dengan 10 anggota dengan 2 orang staf sekretariat Komisi V DPR RI. Setelah mendengar paparan dari Direksi Rajawali dan General Manager PG Jatitujuh dilanjutkan dengan diskusi yang dihadiri juga oleh Kepala Dinas Perkebunan Jawa Barat, Wakil Petani Sekitar PG, pengurus DPP Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI) Jawa Barat, staf PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). Dari hasil diskusi seluruh anggota Komisi V dan peserta diskusi sependapat agar areal HGU maupun KSO tetap dikelola seperti semula demi terjaminnya kelangsungan produksi gula oleh PG Jatitujuh. PG Jatitujuh diharapkan tetap membangun kemitraan dengan petani dan masyarakat sekitar dengan prinsip saling menguntungkan.
Proses Perpanjangan HGU h. Tindak lanjut hasil kunjungan DPR Proses perpanjangan sertifikat HGU yang berakhir pada bulan Desember 2004 yang semula mengalami hambatan karena Departemen Kehutanan mengajukan, mulai diproses kembali dengan dukungan berbagai pihak termasuk anggota DPR. i.
Pihak BPN tetap akan memperpanjang 2 (dua) sertifikat HGU tersebut, dengan pertimbangan bahwa permasalahan lahan tersebut bukan masalah yang menyangkut kepemilikan Hak, tetapi semata-mata masalah yang menyangkut ganti rugi (Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional) dengan Surat No. 540.1-523 tanggal 16 Februari 1999). BPN juga menegaskan bahwa permasalah lahan pengganti tersebut telah diputuskan oleh Menko Ekuin dan Menteri Keuangan untuk dihibahkan kepada PT PG Rajawali II. Pelaksanaan hibah tersebut telah berkali-kali diajukan oleh PT Rajawali Nusantara (Persero), namun sampai saat ini belum dapat direalisasikan.
j.
Setelah dilakukan berbagai langkah koordinasi dan pembicaraan yang intensif dengan Menteri Kehutanan dengan dukungan dari berbagai instansi terkait di Pusat maupun di Daerah, Menteri Kehutanan dengan suratnya kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No.S-410/Menhut-VII/2004 tanggal 8 Oktober 2004 menyetujui perpanjangan HGU tersebut disertai persyaratan : 1.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) membuat pernyataan kesanggupan secara tertulis di depan Notaris untuk menyediakan calon lahan pengganti seluas 12.022,50 ha di Propinsi Jawa Barat selambat-lambatnya 10 tahun (1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2014).
2.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melaporkan proses kemajuan proses kemajuan perolehan calon pengganti kepada Menteri Kehutanan secara berkala 3 (tiga) bulan.
k.
Pernyataan kesanggupan di depan Notaris sebagaimana disebutkan dalam butir (a) di atas belum sepenuhnya dilaksanakan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). karena menyangkut masalah finansial yang sangat besar dan ketersediaan lahan. sehingga memerlukan koordinasi terlebih dahulu dengan Gubernur Jawa Barat tentang keberadaan calon lahan pengganti dan persetujuan anggaran dan pemegang saham dan komisaris dalam kedudukan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai BUMN.
l.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) melalui surat No.280/RNI.01/X/2004 tanggal 14 Oktober 2004 yang ditunjukan kepada BPPN pusat menyatakan kesediaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) memenuhi ketentuan yang diajukan Departemen Kehutanan sebagai persyaratan perpanjangan HGU.
m. Atas dasar persetujuan perpanjangan HGU dari Menteri Kehutanan tersebut dan setelah prosedur dan persyaratan yang berlaku dalam bidang pertanahan dipenuhi. Kepala BPN Pusat telah menerbitkan SK Perpanjangan HGU atas tanah tersebut masing-masing : 1. 2.
SK No.152/HGU/BPN/2004 tanggal 8 November 2004 untuk tanah di Kabupaten Majalengka. SK No.153/HGU/BPN/2004 tanggal 8 November 2004 untuk tanah di Kabupaten Indramayu.
75
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) Kedua SK tersebut berlaku untuk perpanjangan HGU selama 25 tahun sejak 31 Desember 2004, SK tersebut telah didaftarkan di Kantor Pertanahan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu dan telah terbit sertifikatnya, masingmasing HGU No. 00001 tanggal 7 Desember 2004 dan HGU No.2 tanggal 14 Desember 2004.
Terbitnya Sertifikat HGU a.
Dalam upaya untuk dapat dilaksanakan hibah lahan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) telah menyampaikan kepada Pemegang Saham untuk dapat pengarahan. Dalam RUPS tenggal 7 Januari 2005, Pemegang Saham akan mengupayakan penyelesaian masalah lahan tersebut dengan instansi terkait.
b.
Disamping itu, PT Rajawali Nusantara Indoenesia (Persero) juga menyampaikan permohonan kepada Menko Perekonomian dengan surat No.32/RNI.01/II/05 tanggal 7 Februari 2005 agar Keputusan Menko Ekuin dan Menteri Keuangan tentang hibah dapat dilaksanakan.
c.
Atas dasar Surat PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Menko Perekonomian melalui Sekretaris Menteri. Dengan Surat No. S-83/SES.M.EKON/03/2005 tanggal 9 Maret 2005 menginstruksikan kepada Menteri BUMN agar segera mengambil langkah-langkah dalam rangka penyelesaian masalah tersebut.
d.
Sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan dalam penerbitan sertifikat HGU yang baru, oleh karena PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) belum menyampaikan "Pernyataan Tertulis" tentang kesediaan menyediakan lahan pengganti, maka Kepala Badan Planologi Departemen Kehutanan dengan Surat No. S.109/VIIPW/2005 tanggal 22 Februari 2005 memberikan "Peringatan I" kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) agar segera menyampaikan "Pernyataan Tertulis".
e.
Berkaitan dengan peringatan I tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyampaikan jawaban kepada Kepala Badan Planologi Departemen Kehutanan dengan Surat No. 47/RNI.01/III/05 tanggal 3 Maret 2005 yang intinya belum disampaikannya Pernyataan Tertulis tersebut, semata-mata karena masih berkonsultasi dengan instansi-instansi terkait maupun Menteri BUMN selaku Pemegang Saham.
Sampai saat itu Departemen Kehutanan tetap meminta agar PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menyerahkan Lahan Pengganti dengan luasan yang sama dan sama sekali tidak memberikan peluang untuk dilaksanakannya Penyertaan Modal Pemerintah atas Lahan HGU Jatitujuh sesuai Keputusan Menko Ekuin dan Menteri Keuangan. Sebagai tindak lanjut dari keputusan RUPS tanggal 30 Januari 2007, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan Surat No. 155/RNI.01/V/07 tanggal 30 Mei 2007 telah menyampaikan usulan kepada Menteri BUMN tentang rencana penyelesaiaan lahan HGU PG Jatitujuh dengan pola penyelesaian sebagai berikut : 1. Sebagai penambahan Penyertaan Modal Negara dalam PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagaimana persetujuan Menteri Ekuin No. S-613/M.EKUIN/1989 tanggal 18 Desember 1989 atas usulan Menteri Keuangan dengan Surat No. S-1204/MK.013/1989 tanggal 28 November 1989. 2. Dengan Program Penghijauan areal hutan kritis milik Departemen Kehutanan atau Pemerintah Daerah Jawa Barat seluas 12.000 Hektar. Usulan kepada Menteri BUMN tersebut masih belum mendapat persetujuan dan/atau arahan, sehingga PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) belum dapat melakukan pendekatan dengan pihak Departemen Kehutanan, karena menyangkut aspek hukum maupun finansial yang sangat besar yang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Pemegang Saham. Tahun 2008 telah dibentuk Tim Survey Rencana Pengadaan Lahan Pengganti Tanah HGU Jatitujuh sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Rajawali Nusanatara Indonesia No. 422/RNI.01.1/Tim-Hgu/IV/08 tanggal 11 Juni 2008.
76
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham tentang pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2009 PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Nomor : RIS-12/D.4.MBU/2009 bahwa adanya persertujuan penyediaan lahan pengganti kawasan hutan yang telah dialihfungsian sebagai HGU PG Jatitujuh seluas 12.000 Ha di Jawa Barat secara bertahap sampai akhir tahun 2014. Kementerian BUMN secara prinsip menyetujui penyelesaian masalah PT RNI melalui pola kerjasama secara Busines To Busines, dimana lahan cadangan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dapat digunakan untuk mengganti kewajiban PT PG Rajawali II dan untuk merealisasikan kerjasama tersebut PT Rajawali Nusnatara Indonesia (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tanggal 27 Juli 2009 telah menandatangani MoU No.NK/IV.02/260/VII/2009 dan No.30/MoU/RNI.01/VII/09 yang isi telah dilakukan perubahan pada tanggal 25 Januari 2010.
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melalui surat Direktur Utama No. SB/V.3/2990/X/2009 tanggal 6 Oktober 2009 telah menyetujui lahan seluas ± 5.250 Ha untuk dikerjasamakan sebagai lahan pengganti HGU Jatitujuh. Lahan tersebut berdasarkan penilaian sementara oleh Tim Perhutani secara teknis layak untuk dijadikan sebagai lahan pengganti HGU Jatitujuh. Progres Sampai Dengan 31 Desember 2013 Dalam perkembangannya diperiode 2013, tim teknis Pemerintah Daerah Subang yang beranggotakan perwakilan DPD Pemda Subang telah melakukan 2 (dua) kali rapat pembahasan (tanggal 25 Januari 2012 dan 09 Februari 2012) membahas untuk membuat kajian teknis Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Subang atas calon lahan pengganti yang telah diajukan oleh PT PG Rajawali II yang terletak di perkebunan Ciater seluas 1.278 Ha dan perkebunan Tambaksari 479 Ha milik PTPN VIII (persero) sebagai bahan rekomendasi Bupati Subang atas calon lahan pengganti HGU PG Jatitujuh. Tanggal 22 Februari 2013, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) selaku Induk Perusahaan melalui surat No. 90/RNI.01/II/2013 telah mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyelesaian penggantian lahan HGU PG Jatitujuh kepada Menteri Kehutanan sampai dengan 31 Desember 2029 terkait dengan batas waktu penggantiaan HGU PG Jatitujuh yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sesuai surat Menteri Kehutanan No. S.410/Menhut-VII/2004 tanggal 8 Oktober 2004 perihal Perpanjangan HGU an RNI, dikarenakan adanya kesulitan RNI untuk mancari calon lahan pengganti di Jawa barat seluas 12.000 Ha tersebut. Terkait dengan permohonan perpanjangan yang disampaikan oleh RNI diatas Kementerian Kehutanan melalui surat No. S.484/VII-KUH/2013 tanggal 09 April 2013 tetap menginginkan agar PT PG Rajawali II terus melakukan langkah – langkah penggantian HGU PG Jatitujuh secara bertahap seperti pada kesepakatan sesuai surat No. S. 138/Menhut-VII/2011 tanggal 14 Maret 2011 dan kesepakatan tanggal 21 April 2011 dan tanggal 25 Mei 2012 yaitu akan diselesaikan secara bertahap, dimana dalam tahap pertama Tim Terpadu Kementerian Kehutanan akan melakukan kajian pada lokasi lahan pengganti yang terletak di Kab. Sukabumi yang telah mendapatkan rekomendasi Bupati Sukabumi No. 590/2042-Tanah tanggal 15 Desember 2010 dan Rekomandasi Gubernur Jawa Barat No. 522/47-BPPT tanggal 28 Oktober 2011 seluas 1.078, 666 ha. Pada tanggal 07 Maret 2013, RNI mengirimkan surat No. 99/ RNI.02/II/2013 kepada Direksi PTPN VIII (Persero) yang berisi permohonan permintaan calon lahan pengganti HGU PG Jatitujuh yang terletak di Kab. Subang kebun Ciater seluas 300 ha, yang telah disurvey oleh Tim PPL antara RNI, Perusahaan dan PTPN VIII (Persero) namun sampai dengan sekarang PTPN VIII belum menanggapi surat permohonan dari RNI tersebut. Sesuai kekurangan persyaratan – persyaratan administrasi penggantian lahan HGU PG Jatitujuh yang diminta oleh Menteri Kehutanan Dirjen Planologi Kehutanan No. S.07/KUH-3/2013 tanggal 08 Januari 2013, Perusahaan telah melengkapinya yang terakhir adalah menyerahkan Citra Satelit calon lahan pengganti di kab. Sukabumi yang diserahkan pada bulan Juni 2013, dan masih menunggu tim Terpadu Kementerian Kehutanan yang akan melakukan kajian teknis pada calon lahan pengganti yang terletak di Kab. Sukabumi.
77
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 ASET TETAP (Lanjutan) Progres Sampai Dengan 31 Desember 2014 Sesuai hasil rapat dengar pendapat dengan Panitia Kerja Aset Komisi VI DPR Republik Indonesia pada tanggal 15 September 2014 bertempat di Ruang Rapat Komisi VI Gedung Nusantara DPR RI, merumuskan bahwa dijelaskan Proses rencana pembelian Lahan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dari PT.Perkebunan Nusantara VIII untuk kepentingan pennggantian lahan HGU Jatitujuh diminta untuk dihentikan. Progres Sampai Dengan 31 Desember 2015 Proses rencana pembelian lahan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (Perseo) dari PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) untuk kepentingan penggantian lahan HGU PG Jatitujuh belum ada kemajuan secara signifikan sampai dengan saat laporan keuangan ini diterbitkan.
17 BEBAN PANEN DUA TAHUN YANG AKAN DATANG Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pabrik-pabrik gula sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 yang menjadi beban panen dua tahun yang akan datang (dua tahun atau lebih) yang terdiri dari: 2015
2014
Biaya produksi tanaman tebu
61.581.902.121
73.585.057.939
Jumlah beban panen dua tahun yang akan datang
61.581.902.121
73.585.057.939
18 PROPERTI INVESTASI 2015 Mutasi Saldo Awal 2015
Penambahan
Saldo Akhir 2015
Pengurangan
Harga perolehan Tanah Bangunan
12.351.699.368 34.434.920.009
14.212.465.550 2.116.665.500
-
Jumlah
46.786.619.377
16.329.131.050
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan
25.391.550.401
1.305.426.163
-
Jumlah
25.391.550.401
1.305.426.163
-
Nilai Buku
21.395.068.976
26.564.164.918 36.551.585.509 63.115.750.427
26.696.976.565 26.696.976.565 36.418.773.862
78
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
16 PROPERTI INVESTASI (Lanjutan) 2014 Mutasi Saldo Awal 2014 Harga perolehan Tanah Bangunan
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir 2014
7.184.874.939 9.151.037.774
5.166.824.429 25.283.882.235
-
12.351.699.368 34.434.920.009
16.335.912.713
30.450.706.664
-
46.786.619.377
Akumulasi Penyusutan Bangunan
6.097.101.010
19.294.449.391
-
25.391.550.401
Jumlah
6.097.101.010
19.294.449.391
-
25.391.550.401
Jumlah
Nilai Buku
10.238.811.703
21.395.068.976
Penambahan aset properti tahun 2015 diantaranya berasal dari tambahan aset tanah dan bangunan yang menjadi bagian hak entitas anak PT PG Rajawali II sebesar Rp. 14.162.500.000,-. Aset tersebut merupakan kepemilikan hak atas tanah dan bangunan Gedung Gula yang berlokasi dijalan H. Fachrudin No. 14 Jakarta, yang dimiliki bersama PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero).
19 TANAH Akun ini merupakan nilai pembebasan tanah Pancoran dan tanah MT Haryono dengan rincian sebagai berikut: 2015 Tanah Pancoran Tanah MT Haryono Jumlah aset tanah
474.073.619.508 50.688.964.195 524.762.583.703
2014 474.073.619.508 50.688.964.195 524.762.583.703
Tanah Pancoran Nilai Tanah Pancoran merupakan nilai tanah eks MBAU di Pancoran seluas 54.270 m² hasil ruislag dengan pembangunan Mabes TNI-AU di Cilangkap sesuai akta notaris Sujipto, S.H Nomor 278 tanggal 26 Desember 1997 tentang pelepasan Hak TNI-AU kepada PT Rajawali Properindo dan tanah seluas 9.303 m² yang diperoleh dari pembebasan tanah masyarakat. Tanah tersebut rencananya oleh PT RNI (persero) akan dibangun Proyek Mega Pancoran, namun dengan terbitnya Keppres No. 39 tahun 1997 tentang Penangguhan/Pengkajian Kembali Proyek Pemerintah, BUMN, dan Swasta yang berkaitan dengan Pemerintah/BUMN, Proyek Mega Pancoran ikut mengalami penangguhan, sehingga sampai dengan saat ini Proyek Mega Pancoran belum direalisasikan. Pembangunan MBAU di Cilangkap Jakarta dananya berasal dari pinjaman kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Rekening Dana Investasi (RDI) No. 265 dan 302. Karena pinjaman RDI tersebut digunakan untuk pembangunan maka beban pinjamannya oleh Perusahaan dikapitalisasi ke aset tanah MBAU. Sejak 1 Juni 2007, Perusahaan tidak menghitung lagi bunga pinjaman RDI, sejak saat itu perusahaan tidak melakukan lagi kapitalisasi atas beban bunga RDI kepada aset tanah MBAU.
79
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
19 TANAH (Lanjutan) Tanah hasil ruislag yang saat ini dikuasai seluas 54.270 m² tersebut statusnya masih bersifat hak pakai No. 142/Desa Pancoran dengan nama pemegang hak Departemen Pertahanan dan Keamanan cq Mabes TNI AU. Sampai dengan 31 Desember 2008, beban bunga atas pinjaman tersebut sebesar Rp 294.145.147.042, telah dikapitalisasi menambah nilai tanah MBAU tersebut di atas, dan untuk tahun 2008 atas utang Rekening Dana Investasi tidak dibebani bunga pinjaman. Nilai tanah Pancoran termasuk bunga yang dikapitalisasi sampai dengan per 31 Desember 2014 sebesar Rp 474.073.619.508. Dengan demikian nilai perolehan tanah tersebut ditambah dengan kapitalisasi bunga pinjaman sampai dengan tahun 2014 masih dibawah dari nilai NJOP, hal ini dapat dilihat dari nilai NJOP pada tahun 2014 sebesar Rp 1.221.930.450.000. Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: S-241/MBU/2009 tanggal 20 April 2009 tentang persetujuan penjualan tanah eks MBAU untuk pelunasan RDI bahwa permohonan untuk menjual tanah yang diusulkan dapat disetujui dengan ketentuan sebagai berikut: a.
Direksi diminta agar terlebih dahulu memastikan bahwa secara legal dapat dilakukan peralihan hak atas tanah kepada calon pembeli sebelum dilakukan proses transaksi penjualan tanah tersebut.
b.
Dengan memperhatikan bahwa peruntukan kawasan tersebut adalah untuk kawasan Perkantoran Pemerintah maka Direksi terlebih dahulu menawarkan kepada instansi pemerintah yang berminat. Apabila tidak terdapat peminat dari instansi Pemerintah maka Direksi dapat menjual dengan prosedur lelang melalui Unit Lelang Negara.
c.
Penetapan harga jual minimum yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan atas aset tetap dimaksud dilakukan oleh Direksi dengan memperhatikan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen.
d.
Dana hasil penjualan aset tetap tersebut digunakan untuk melunasi pinjaman Rekening Dana Investasi (RDI).
e.
Penghapusbukuan dan penjualan aset dimaksud dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan dilaporkan secara tertulis kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
f.
Persetujuan penghapusbukuan aset tetap dimaksud diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal ditetapkan.
Tanah MT Haryono Nilai Tanah MT Haryono merupakan nilai tanah seluas 7.025 m² di Jl. MT Haryono hasil pengalihan aset PT IMC sebagai kompensasi atas pengeluaran-pengeluaran PT RNI (Persero) untuk memenuhi kewajiban-kewajiban PT IMC sebagaimana yang ditugaskan oleh Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan Nomor: 142/KMK.013/1991 tanggal 5 Februari 1991. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor: KEP-126/MBU/2002 tanggal 28 Agustus 2002, butir 3 menyebutkan bahwa Menteri BUMN menyetujui PT RNI memanfaatkan atau mengalihkan aset eks PT IMC kepada pihak ketiga. Nilai Tanah MT Haryono per 31 Desember 2014 bertambah dari Rp. 35.876.722.695 menjadi Rp. 50.688.964.195 karena adanya sertifikasi dan balik nama atas tanah yang mengharuskan melakukan pembayaran PPh pengalihan dan pembayaran PPh perolehan hak atas tanah dari PT IMC menjadi PT Rajawali Nusantara Indonesia (persero). Nilai Tanah MT Haryono sampai dengan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 50.688.964.195 masih dibawah dari nilai NJOP, hal ini dapat dilihat dari nilai NJOP pada tahun 2014 sebesar Rp 145.803.275.000.
20 ASET NON OPERASIONAL Akun ini merupakan Aset Non Operasional dengan rincian sebagai berikut: 2015
2014
Mesin dan instalasi PT PG Rajawali II Aset eks Oei Tiong Ham Barang tidak terpakai PT PG Candi Baru
34.108.899.109 986.751.358 336.608.141
1.539.867.159 986.751.358 336.608.141
Jumlah aset non operasional
35.432.258.609
2.863.226.658
80
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
18 ASET NON OPERASIONAL (Lanjutan) a.
Nilai buku aset tetap mesin dan instalasi PT PG Rajawali II merupakan aset tetap mesin-mesin yang tidak dioperasionalkan, dengan rincian sebagai berikut: 2015 Nilai Perolehan Mesin Penyisihan aset non operasional Nilai Buku
2014
71.853.978.567 (37.745.079.457)
3.780.055.427 (2.240.188.268)
34.108.899.109
1.539.867.159
Aset non produktif merupakan nilai bersih atas mesin pabrik dan bangunan unit bisnis Mitra Cane Top yang sudah tidak beroperasi lagi dan dialihkan ke PG Jatitujuh. Penghentian operasional unit bisnis pakan ternak Mitra Cane Top berdasarkan keputusan Direksi No XX-SURKP/UM/010.012A tanggal 1 November 2010. Aset non produktif lainnya merupakan Aset Milik eks PG Karangsuwung dan PT Inti Bagas Perkasa yang di pindah menjadi aset tidak produktif, berdasarkan surat keputusan nomor: 028/SK/RW-II.1/X/2015 PG Karangsuwung dan nomor: 916/S.PMh/RW-II.01/VII/2015 PT Inti Bagas Perkasa. Hal ini menyebabkan munculnya perkiraan Aset Lain Tidak Produktif karena aset yang dimiliki PG karangsuwung dan PT Inti Bagas Perkasa tidak digunakan untuk kegiatan operasi dari tanggal 1 Januari 2015 dan 1 Agustus 2015. b.
c.
Aset eks Oei Tiong Ham merupakan nilai perolehan persil dan bangunan di PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sesuai dengan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 574/MK/IV/9/1970 tanggal 11 September 1990 tentang penetapan kekayaan eks milik Yayasan dari Oei Tiong Ham Concern berupa tanah dan bangunan sebagai tambahan modal kerja Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut : 2015
2014
Nilai Perolehan Awal Penambahan (pengurangan)
986.751.358 -
986.751.358
Nilai Buku
986.751.358
986.751.358
Barang tidak terpakai merupakan nilai buku barang tidak terpakai (suku cadang, dll) di PT PG Candi Baru. 2015
2014
Aset tetap stasiun gilingan Aset tetap stasiun Deepwell
330.381.916 6.226.225
330.381.916 6.226.225
Jumlah
336.608.141
336.608.141
21 UANG JAMINAN Akun ini merupakan uang jaminan atas penggunaan jasa pihak ketiga. Uang jaminan pihak ketiga merupakan uang jaminan atas penggunaan jasa berupa telepon, gas, air minum, PLN, cukai alkohol dan arak, jaminan fasilitas kredit serta Corporate Members (keanggotaan) Golf di Finna Golf Surabaya dan uang jaminan sewa rumah karyawan PT Phapros, Tbk. Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp. 2.088.245.178,- dan Rp. 2.698.095.178,-.
81
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
22 ASET TIDAK BERWUJUD 2015
2014
Selisih lebih nilai perolehan terhadap nilai wajar– akuisisi saham PT Sumber Wangi Alam Perangkat lunak IT Lisensi Microsoft Sertifikasi HGB dan lain-lain Hak Paten WARF Nilai teknologi kanvas Hak Paten ISO 14001 Hak Paten ISO 9001 Hak atas tanah (HGU) Aset dalam Penyelesaian
30.770.279.590 10.047.825.756 3.149.018.636 601.829.169 1.234.172.205 1.125.710.190 280.549.091 173.408.234 12.454.192.049 1.051.894.000
30.770.279.590 9.722.225.882 3.149.018.636 2.717.216.206 1.234.172.205 3.577.161.555 280.549.091 173.408.234 12.454.192.049 -
Sub Jumlah
60.888.878.920
64.078.223.448
(23.923.716.793)
(23.017.825.748)
Akumulasi amortisasi s/d tahun lalu Amortisasi periode berjalan
2.247.983.788
Jumlah aset tidak berwujud
39.213.145.916
(905.891.045) 40.154.506.655
Selisih perubahan nilai buku terhadap nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai selisih lebih nilai buku terhadap nilai wajar. Penilaian atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi dilakukan oleh manajemen, dengan hasil sebagai berikut 2015
2014
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
6.799.888.576 40.581.211.323
6.799.888.576 40.581.211.323
Sub Jumlah
47.381.099.899
47.381.099.899
Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar
5.424.418.716 226.960.773
5.424.418.716 226.960.773
Sub Jumlah
5.651.379.489
5.651.379.489
(41.729.720.410) 72.500.000.000
(41.729.720.410) 72.500.000.000
30.770.279.590
30.770.279.590
Aset Bersih Nilai Wajar Selisih lebih nilai buku terhadap nilai wajar
Biaya pengembangan piranti lunak merupakan biaya pengembangan IT di entitas anak PT Phapros Tbk dan PT_ Nusindo.
Rajawali
Hak atas tanah (HGU) merupakan biaya pengurusan HGU di entitas anak PT PG Rajawali II yang merupakan pengurusan yang kedua dan tidak bisa dikapitalisir.
82
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
23 ASET LAIN-LAIN 2015
2014
Aset Kerjasama Operasi laboratorium PT Rajawali Nusindo Biaya pengembangan PT Phapros Tbk Biaya pengembangan PT RNI Holding Biaya investasi tanaman PT Mitra Kerinci Biaya pengalihan mesin PT Mitra Rajawali Banjaran Biaya percobaan PT Mitra Kerinci Investasi sawah Investasi sapi Biaya Hak Guna Usaha Bank Garansi Lain-lain
18.310.771.077 4.005.755.325 1.732.326.935 975.183.779 623.385.828 390.339.352 1.034.116.438 8.631.760.550 7.694.014.298
3.886.755.325 1.732.326.935 704.512.143 693.294.890 418.597.808 529.289.352 2.145.000 438.658.886 318.000.000 3.516.348.698
Sub Jumlah
43.397.653.582
12.239.929.037
Akumulasi amortisasi
(7.279.093.838)
(4.887.379.698)
Jumlah Aset Lain-lain
36.118.559.744
7.352.549.339
24 ASET DAN LIABILITAS TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN DAN INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL A. ASET TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN Berikut posisi aset dan liabilitas PT Rajawali Gloves Berdasarkan rapat umum pemegang saham pada tanggal 21 Desember 2011 yang telah dituangkan dalam akta No 3 tanggal 23 Desember 2011 yang dibuat di hadapan Nanda Fauz Iwan S.H.MKn notaris di Jakarta diantaranya berisi pembubaran PT Kebun Grati Agung, Penunjukan Likuidator, dan persetujuan atas kerugian PT Kebun Grati Agung akan ditanggung oleh PT PG Rajawali I. RUPS-LB tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dengan No.AHUAH.01.10-02409 Tanggal 24 Januari 2012, dan telah diumumkan dalam 2 Surat Kabar Tanggal 12 Januari 2012. PT Rajawali Gloves berdasarkan Surat Permohonan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) nomor 367/RNI/01/XII/09 tanggal 17 Desember 2009 selaku pemegang saham terbesar Perusahaan untuk meminta persetujuan atas perubahan pola Divestasi penjualan saham menjadi dengan cara di Likuidasi kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan pemegang saham sudah tidak lagi mempunyai keinginan untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Sampai dengan 31 Desember 2015, PT Rajawali Gloves masih dalam tahap proses likuidasi. PT Rajawali Gloves merupakan entitas yang di hentikan usahanya dengan akun-akunnya yang di sajikan terpisah dalam laporan keuangan Konsolidasian sesuai dengan PSAK 58 (Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang di hentikan).
83
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
24 ASET DAN LIABILITAS TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN DAN INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan) A. ASET TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN (Lanjutan) 2015
2014
Laporan Posisi Keuangan PT Rajawali Gloves: Kas dan setara kas Piutang usaha Persediaan
143.242.540 95.976.210 17.594.364
143.242.540 95.976.210 17.594.364
Jumlah aset lancar
256.813.114
256.813.114
Aset Tetap
488.659.717
488.659.717
Jumlah aset lancar
488.659.717
488.659.717
Jumlah Aset
745.472.831
745.472.831
Jumlah aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset dalam penghentian
745.472.831
745.472.831
B. LIABILITAS TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN 2015
2014
Utang usaha Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar
18.433.750 15.000.000 5.077.636
18.433.750 15.000.000 5.077.636
Jumlah liabilitas tidak lancar
38.511.386
38.511.386
Jumlah liabilitas tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai aset dalam penghentian
38.511.386
38.511.386
C. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL 2015
2014
PT Sawit Menang Sejahtera
15.000.000.000
15.000.000.000
Jumlah investasi tersedia untuk dijual
15.000.000.000
15.000.000.000
Pada tanggal 1 Mei 2011, PT Perkebunan Mitra Ogan melakukan penggabungan usaha berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara perusahaan dengan PT Sawit Menang Sejahtera yang diaktakan dengan Akta Notaris Anwar Junaidi, SH No. 63 tanggal 18 April 2011, masing-masing pihak sepakat untuk selanjutnya mengelola, mengembangkan dan meningkatkan kinerja serta menyediakan dana permodalan yang diperlukan perusahaan. Untuk menindaklanjuti Perjanjian Usaha Patungan tersebut, telah dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sawit Menang Sejahtera yang diaktakan dengan Akta Notaris Anwar Junaidi, SH No. 61 tanggal 18 April 2011 diantaranya telah memutuskan dan menyetujui Pengeluaran Saham dalam simpanan sebanyak 15.000 (lima belas ribu) lembar dengan nilai nominal sebesar Rp 15.000.000.0000 (lima belas milyar rupiah) yang seluruhnya diambil oleh PT Perkebunan Mitra Ogan. Sesuai Risalah Hasil Pertemuan Para Pemegang Saham PT Sawit Menang Sejahtera pada tanggal 6 Juli 2012 para pemegang saham menyepakati : 1. 2.
Kerjasama antara Bpk Dedek Pranata dengan PT Perkebunan Mitra Ogan dalam pengelolaan PT Sawit Menang Sejahtera sepakat untuk diakhiri. Seluruh saham PT Perkebunan Mitra Ogan dikembalikan kepada Bpk Dedek Pranata dengan harga sesuai hasil penilaian Konsultan/ Appraisal Independent
84
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
24 ASET DAN LIABILITAS TIDAK LANCAR YANG DIKLASIFIKASIKAN SEBAGAI ASET DALAM PENGHENTIAN DAN INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan) C. INVESTASI TERSEDIA UNTUK DIJUAL (Lanjutan) Sehubungan dengan rencana pelepasan saham milik PT Perkebunan Mitra Ogan dengan nlai nominal sebesar Rp. 15.000.000.000,- (lima belas miliar), telah dilakukan kajian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Sugeng, Irwan, Gunawan & Rekan atas nilai pasar tanah seluas 5.300 Ha berikut tanaman kelapa sawit (kebun inti dan plasma), bangunan, infrastuktur, kendaraan, alat berat, dan peralatan kantor di desa Sungai Menang, Kecamatan Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dasar penilaian yang digunakan adalah nilai pasar atau estimasi sejumlah uang yang diperoleh dari hasil penukaran suatu aset atau kewajiban pada tanggal penilaian, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang beminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan. Penilaian aset dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2014 dan sesuai Laporan dari KJPP Sugeng, Irwan, Gunawan dan Rekan No. 035-2014/LP/SIG tanggal 3 April 2014 diperoleh perhitungan analisis nilai pasar sebesar Rp. 48.032.830.000,-. Berdasarkan nilai pasar tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa rencana pelepasan saham PT Perkebunan Mitra Ogan pada PT Sawit Menang Sejahtera sebesar Rp. 15.000.000.000,- dapat terealisir. Namun sampai dengan tanggal laporan, proses pelepasan saham pada PT Sawit Menang Sejahtera belum selesai.
25 UTANG BANK Akun ini merupakan pinjaman jangka pendek pada Group sebagai berikut : 2015 Induk Perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
465.988.189.912 57.057.326.962
Jumlah Induk Perusahaan
2014
503.692.089.904 202.146.813.294
523.045.516.874
705.838.903.198
Entitas Anak PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Rajawali Nusindo
291.000.000.000
265.000.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT PG Rajawali I PT Perkebunan Mitra Ogan PT PG Rajawali II PT Rajawali Citramass
5.139.966.720 59.599.434.883 437.188.927.557 13.645.360.947
154.955.049.782 51.888.634.234 439.856.466.528 8.757.253.191
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Phapros Tbk PT GIEB Indonesia PT Perkebunan Mitra Ogan
114.000.000.000 62.270.880.756 16.200.000.000
120.000.000.000 48.960.155.466 -
6.985.693.757 15.280.615.881
11.123.673.117 -
1.021.310.880.501
1.100.541.232.318
1.544.356.397.375
1.806.380.135.516
PT Bank Rakyat Indonesia Agro Tbk PT Laras Astra Kartika PT Perkebunan Mitra Ogan Jumlah Entitas Anak Jumlah Utang Bank Induk Perusahaan
85
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
23 UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh kredit modal kerja dari Bank Negara Indonesia sesuai dengan akta Pinjaman Kredit No.29 tanggal 2010 dengan plafon kredit Rp 387.617.000.000. Diperbaharui dengan akta Pinjaman Kredit No.31 tanggal 27 Juni 2011,dengan tambahan fasilitas KMK Rp 200.000.000.000,sehingga total plafon kredit menjadi Rp 587.617.000.000. Bunga sebesar 10.5% per tahun dan jatuh tempo tanggal 14 April 2012. Akta pinjaman tersebut diperbaharui terakhir dengan Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor 29 (4) dan Nomor 31 (3) tanggal 14 Mei 2014 untuk pinjaman dengan plafon Rp 387.617.000.000 dan Plafon Rp 200.000.000.000. Berdasarkan perubahan perjanjian tersebut, tanggal jatuh tempo kedua pinjaman tersebut diperpanjang hingga 14 April 2015 dan perubahan bunga efektif sebesar : - 9,75% per tahun berlaku untuk promes dengan jangka waktu di bawah atau sama dengan 3 bulan. - 10,25% per tahun berlaku untuk promes dengan jangka waktu di bawah atau sama dengan 3 bulan yang tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo, atau untuk promes dengan jangka waktu diatas 3 bulan. Melalui surat BNI No. BIN/2.4/367/R tanggal 09 Mei 2014, Suku Bunga berubah dari 10,25% menjadi 11% p.a yang berlaku sejak 26 Mei 2014 Pada tahun 2015, fasilitas pinjaman modal kerja di perbaharui kembali dengan akta pinjaman sesuai persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit Nomor BIN/4.3/055/R tanggal 13 April 2015 dengan jangka waktu 12 bulan terhitung sejak tanggal 15 April 2015 sampai dengan tanggal 14 April 2016. Saldo utang bank jangka pendek kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 465.988.189.912,- dan Rp. 503.692.089.904,-. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit modal kerja perdagangan gula retail dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk sesuai dengan Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Modal Kerja No. 40 tanggal 25 Oktober 2012 dengan plafon kredit sebesar Rp. 375.000.000.000,- dengan bunga sebesar 9% per tahun dan dapat di review setiap saat. Jangka waktu pinjaman tersebut akan jatuh tempo tanggal 25 Oktober 2013. Pinjaman tersebut telah di perpanjang sampai dengan 25 Januari 2014 berdasarkan surat penawaran putusan perpanjangan sementara fasilitas KMK No. R.IV.04-ADK/DKR-2/10/2013. Penjanjian mengalami perubahan yang diaktakan secara terpisah sebagai berikut : - Akta No. 36, tanggal 12 Maret 2014, plafon menurun dari Rp. 375.000.000.000 menjadi Rp. 220.700.000.000, bunga 9,75% jatuh tempo 25 Oktober 2014, untuk KMK gula retail. -
Akta No. 37, tanggal 12 Maret 2014, untuk KMK (R/K), jumlah Rp. 66.980.000.000
-
Akta No. 38, tanggal 12 Maret 2014, untuk kredit jangka pendek Rajawali Mart, jumlah Rp. 6.910.000.000
-
Akta No. 39, tanggal 12 Maret 2014, untuk kredit jk.panjang Rajawali Mart I, jumlah Rp. 40.205.000.000
-
Akta No. 40, tanggal 12 Maret 2014, untuk kredit jk.panjang Rajawali Mart II, jumlah Rp 40.205.000.000
Kemudian dilakukan perubahan lagi melalui adendum No. 109/204 mengenai perubahan jangka waktu pembayaran menjadi 25 Oktober 2014 s/d 25 Januari 2015 untuk KMK gula retail sebesar Rp. 220.700.000.000, KMK (R/K) sebesar Rp. 66.980.000.000,- dan KMK Rajawali Mart Rp.6.910.000.000,-.
86
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
25 UTANG BANK (Lanjutan) Pada tanggal 4 Februari 2015 BRI mengirimkan surat no. R.II.30-ADK/DKR-2/02/2015 yang isinya mengenai hal-hal sebagai berikut : 1. Perpanjangan fasilitas kredit sebagai berikut : a. KMK Gula retail dengan plafond Rp. 220.700.000.000 b. KMK (R/K) dengan plafond Rp. 66.980.000.000 c. Kredit Jangka Pendek Rajawali Mart dengan Plafon Rp. 6.910.000.000 2. Pembatalan fasilitas kredit Jangka Panjang Rajawali Mart Tahap II, plafond sebesar Rp40.205.000.000 dan perubahan nama fasilitas Kredit Jangka Panjang Rajawali Mart Tahap I menjadi Kredit Jangka Panjang Rajawali Mart. 3. Perubahan syarat fasilitas kredit Jangka Panjang Rajawali Mart dengan tipe, struktur dan syarat kredit. 4. Jangka Waktu : 25 Oktober 2015 s/d 25 Oktober 2016 5. Bunga : 10,50% p.a Atas fasilitas kredit diatas, Perusahaan memberikan jaminan/ agunan aset dengan rincian sebagai berikut : Agunan Bentuk agunan Nilai (Rp) Persediaa FEO 375.000.000.000 Piutang FEO 93.750.000.000 468.750.000.000 Saldo utang bank jangka pendek kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 57.057.326.362,- dan Rp. 202.146.813.294. Entitas Anak PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Rajawali Nusindo -
Kredit Modal Kerja (07) Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) dengan plafond pinjaman sebesar Rp90.000.000.000 sesuai Perjanjian Kredit Nomor 07 tertanggal 15 April 2010. Ketentuan dalam perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tahun 2014 mengalami dua kali perubahan yaitu; perubahan kelima (5) perihal perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 14 April 2015 dan perubahan tingkat bunga efektif menjadi 10,25% per tahun dan perubahan keenam (6) perihal penambahan agunan berupa tanah dan bangunan kantor serta gudang.
-
Kredit Modal Kerja (16) Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) dengan plafond pinjaman sebesar Rp25.000.000.000 sesuai Perjanjian Kredit Nomor 16 tertanggal 16 Juni 2010. Ketentuan dalam perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tahun 2014 mengalami dua kali perubahan yaitu; perubahan kelima (5) perihal perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 14 April 2015 dan perubahan tingkat bunga efektif menjadi 10,25% per tahun dan perubahan keenam (6) perihal penambahan agunan berupa tanah dan bangunan kantor serta gudang.
-
Kredit Modal Kerja (35) Pada tanggal 27 Juni 2011, Perusahaan kembali memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) dengan plafond pinjaman sebesar Rp150.000.000.000 sesuai Perjanjian Kredit Nomor 35. Ketentuan dalam perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tahun 2014 mengalami dua kali perubahan yaitu; perubahan keempat (4) perihal perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 14 April 2015 dan perubahan tingkat bunga efektif menjadi 10,25% per tahun dan perubahan kelima (5) perihal penambahan agunan berupa tanah dan bangunan kantor serta gudang.
87
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
25 UTANG BANK (Lanjutan) Entitas Anak PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT. Rajawali Nusindo -
Penerbitan Garansi Bank Perusahaan juga memperoleh fasilitas Penerbitan Garansi Bank (PGB) dengan nilai maksimum sebesar Rp50.000.000.000 sesuai Perjanjian Penerbitan Garansi Bank (PPGB) Nomor 07 tertanggal 14 Mei 2010. Ketentuan dalam perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tahun 2014 mengalami dua kali perubahan yaitu; perubahan kelima (5) perihal perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 14 April 2015 dan perubahan keenam (6) perihal penambahan agunan berupa tanah dan bangunan kantor serta gudang.
-
Letter of Credit (LC) Perusahaan memperoleh fasilitas Pembukaan Letter of Credit (PLC) dengan nilai maksimum sebesar USD3.315.650 sesuai Perjanjian Pemberian Fasilitas Pembukaan Letter of Credit (P4LC)) Nomor 08 tertanggal 14 Mei 2010. Ketentuan dalam perjanjian telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tahun 2014 mengalami dua kali perubahan yaitu; perubahan kelima (5) perihal perpanjangan jangka waktu kredit sampai dengan tanggal 14 April 2015 dan perubahan keenam (6) perihal penambahan agunan berupa tanah dan bangunan kantor serta gudang. Jaminan atas fasilitas tersebut diatas (Cross collateral) berupa piutang usaha senilai Rp. 267.894.000.000, persediaan barang senilai Rp. 205.945.000.000, commitmen letter No. 128/RNI.01/IV/2010 dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai induk perusahaan serta tanah dan bangunan kantor dan gudang yang terletak di kota Bogor dan kabupaten Bekasi yang telah dibebankan hak tanggungan peringkat pertama senilai Rp. 11.999.000.000, menggantikan jaminan berupa kas deposit sebesar Rp. 6.000.000.000,- (2013) yang telah dicairkan pada tahun 2014.
Perusahaan harus menjaga posisi keuangan seperti Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Debt Service Coverage Rato. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut diatas Saldo utang bank jangka pendek PT Rajawali Nusindo kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 291.000.000.000,- dan Rp. 265.000.000.000,- . PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. PG Rajawali I Utang Bank PT PG Rajawali I Merupakan hutang modal kerja dari Bank Rakyat Indonesia sesuai dengan perjanjian Nomor : R.II.06-KCK/PBI/ADK/01/2007 tanggal 17 Januari 2007 dan diperbarui melalui surat persetujuan perpanjangan No. R.II.34/ADK/DKR/01/2011, diperbarui kembali melalui persetujuan penberian fasilitas kredit No. R.II.265-ADK/DKR/05/2012 tanggal 11 Mei 2012, dan diperbarui kembali melalui surat no. R.II.139-ADK/DKR/04/2013 tanggal 05 April 2013. Tahun 2014 dilakukan perpanjangan lagi melalui surat no. R.II 079-ADK/DKR-2/03/2014 tanggal 26 Maret 2014, dan telah diperpanjang melalui surat No. R.II 049-ADK/DKR-2/02/2015 tanggal 27 Februari 2015 dengan ketentuan sebagai berikut : Jenis kredit Plafond fasilitas Bunga
: Kredit Modal Kerja : Rp. 185.000.000.000 : 10,3% pa, reviewable setiap ada perubahan suku bunga BRI dan dibayar setiap bulan
Jangka waktu Bentuk Agunan Keperluan
: : : :
Tmt. 6 Maret 2015 s/d 6 Maret 2016 Rekening koran dengan Max. Co tetap Piutang dagang, persediaan, tanah dan bangunan Tambahan modal kerja operasional industri gula
Saldo utang bank jangka pendek PT PG Rajawali I kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 5.139.966.720,- dan Rp154.955.049.782,-.
88
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
25 UTANG BANK (Lanjutan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. PG Rajawali II Utang bank merupakan dana hasil pencairan fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berdasarkan pada persetujuan pemberian fasilitas kredit dari BRI melalui surat no. 08-KEUI/BANEG/IV/13.085A tanggal 15 Maret 2013. Perusahaan melakukan perjanjian fasilitas kredit dengan ketentuan sebagai berikut : Fasilitas Kredit Modal Kerja 1 (KMK-1) Jenis kredit Jumlah Plafond Bunga Jangka Waktu Bentuk Kredit Agunan
: : : : : :
Kredit Modal Kerja (KMK) Rp450.000.000.000 8,75% p.a, dan dibayar setiap bulan. 12 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. KMK Max. CO Tetap Piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan
Saldo utang bank jangka pendek PT PG Rajawali II kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 463.943.515.002 dan Rp. 439.856.466.528. PT. Perkebunan Mitra Ogan Sesuai surat Penawaran Putusan Kredit No. R.II.110-ADK/DKR-2/05/2014, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perpanjangan fasilitas KMK sebesar Rp60.000.000.000,- dengan ketentuan sebagai berikut : Untuk fasilitas KMK sudah berakhr pada 24 November 2015 dan telah diperbaharui sesuai perjanjian No. R.II.329-ADK/DKL2/12/2015 yang berlaku sampai dengan 24 November 2016. Jenis kredit Plafond fasilitas Bunga
: Kredit Modal Kerja : Rp. 60.000.000.000 : 10,25% pa, reviewable setiap ada perubahan suku bunga BRI dan dibayar setiap bulan
Jangka waktu Keperluan
: 24 November 2015 s/d 24 November 2016 : Tambahan modal kerja dalam rangka pembelian TBS
Saldo utang bank jangka pendek PT Perkebunan Mitra Ogan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 59.599.434.883,- dan Rp. 51.888.634.234,-. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Phapros Tbk Pada tanggal 12 Mei 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja (KMK) dan fasilitas non kas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang telah diubah beberapa kali, terakhir tanggal 7 Mei 2015. Perusahaan memiliki dua fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK), KMK1 dan KMK2. KMK1 pertama kali diberikan pada tanggal 12 Mei 2011, dengan limit awal sebesar Rp85.000.000.000 dan terakhir ditingkatkan menjadi Rp. 130.000.000.000, ditujukan untuk modal kerja produksi dan operasional obat-obatan. Fasilitas ini memiliki tingkat suku bunga terakhir 9,75% per tahun dan berjangka waktu 1 (satu) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 Juli 2016. Saldo utang bank jangka pendek PT Phapros Tbk kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 114.000.000.000 dan Rp. 120.000.000.000.
89
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
25 UTANG BANK (Lanjutan) PT. Gabungan Impor Ekspor Bali (GIEB) Utang Bank PT. GIEB merupakan hutang kepada Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut : - Pembiayaan sebagai distributor PT Unilever Indonesia berupa bank garansi sebagai jaminan pembayaran atas pembelian barang kepada PT Unilever Indonesia sesuai Surat Penawaran Perjanjian Kredit No. CBC.DPS/SPPK/0030/2013 dengan plafon Rp 12.500.000.000,- Pembiayaan sebagai distributor Philips berupa Trust Receipt (TR) dengan tujuan pembiayaan cash loan pasca pengiriman produk oleh Philips berdasarkan TR Letter dan kesanggupan bayar, sesuai Surat Penawaran Perjanjian Kredit No. CBC.DPS/SPPK/0075/2013 dengan plafon Rp 25.000.000.000,- sampai dengan 25 April 2016 dengan suku bunga 8,5% (30 hari), 8,75% (60 hari) dan 9% (90 hari). - Pembiayaan sebagai distributor non Unilever dan non Philips berupa Kredit Modal Kerja umum, sesuai Surat Penawaran Perjanjian Kredit No. CBC.DPS/SPPK/0030/2013 dengan plafon Rp 15.000.000.000,- jangka waktu sampai dengan 25 April 2016 dengan suku bunga 10,5%. - Pembiayaan sebagai distributor non Unilever dan non Philips berupa bank garansi sebagai jaminan pembayaran atas pembelian barang sesuai Surat Penawaran Perjanjian Kredit No. CBC.DPS/SPPK/0075/2013 dengan plafon Rp 7.600.000.000,Saldo utang bank jangka pendek PT Gabungan Impor Ekspor Bali kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 62.270.880.756 dan Rp. 48.960.155.466. PT Perkebunan Mitra berdasarkan perjanjian dengan tingkat bunga Nusantara III (Persero) Desember 2016.
Ogan telah menerima fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk No. 3.04/SPPMK-PTPMO/11/2015 tanggal 23 Desember 2015 sebesar Rp. 16.200.000.000,sebesar 10% per tahun, yang merupakan penerusan pinjaman bank melalui PT Perkebunan selaku salah satu pemegang saham. Jangka waktu pinjaman berlaku sampai dengan tanggal 28
Saldo utang bank jangka pendek PT Perkebunan Mitra Ogan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 16.200.000.000,-. PT Bank Rakyat Indonesia Agro Tbk PT . Laras Astra Kartika Pada tanggal 10 Agustus 2012 sesuai dengan surat persetujuan pemberian fasilitas kredit nomor 036/BA-OL/ADK/VIII/2012 menunjuk surat PT Laras Astra Kartika nomor DIR/LAK/X/119/VII/2012 tanggal 23 Juli 2012 telah ditandatangani Perjanjian Kredit antara PT Laras Astra Kartika dengan PT BRI Agro Niaga , Tbk. Dengan ketentuan sebagai berikut : Tipe fasilitas Jangka waktu Plafon Tujuan Penggunaan
: : : :
Kredit Modal Kerja - Pinjaman Rekening Koran (KMK-PRK) 12 (dua belas) bulan Rp 3.000.000.000 Pembelian Tandan Buah segar dan biaya perawatan kebun kelapa sawit
Tingkat Bunga : 13 % pertahun Agunan : - Persediaan CPO, PK dan bahan kimia pertanian atas nama PT Laras Astra Kartika dengan nilai pengikatan Rp 3.600.000.000,- Lahan perkebunan kelapa sawit berikut tanah,tanaman, Mesin pengolahan kelapa sawit, bangunan dan sarana pelengkap yang melekat diatasnya dengan bukti kepemilikan SHGU nomor 01/Desa Pandan Jaya, Kota Negara, Sri Mulyo/Kecamatan Buay Madang/ Kabupaten Ogan Komering Ulu/ Propinsi Sumatera Selatan atas nama PT Laras Astra Kartika dengan luas tanah 963,5 hektar dengan nilai pengikatan sebesar Rp 44.000.000.000,-. Saldo utang bank jangka pendek PT Laras Astra Kartika kepada PT Bank Rakyat Indonesia Agro Tbk per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp. 6.985.693.757 dan Rp. 11.123.673.117.
90
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
25 UTANG BANK (Lanjutan) PT Perkebunan Mitra Ogan Sesuai Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) No. 155/OL/BRI-AGR/PLM/XI/2014 tanggal 24 November 2014, telah ditandatangani akta addendum Perjanjian Kredit nomor 123 tanggal 25 November 2014 sebagai berikut: Jenis Fasilitas Plafon KMKI Sifat Kredit Tujuan Penggunaan
: : : :
Fasilitas KMKI/Penangguhan Jaminan Impor (PJI). Rp 24.800.000.000,Pinjaman Tetap Reguler - Revolving. Untuk mem-backup fasilitas PJI yagn dibuka dan menampung SKBDN usance dalam rangka pembelian pupuk kepada PT. Pusri yang telah jatuh tempo atau tidak dibayar.
Jangka Waktu Fasilitas Suku Bunga Provisi Agunan
: : : :
17 (tujuh belas) bulan terhitung mulai 30 Juli 2014 s.d. 30 Desember 2015. 13% per tahun, dibayar efektif setiap bulan. 0,5%(satu persen)dari total plafond kredit dan dibayar sebelum realisasi kredit. Saling terkait dengan fasilitas KI-PTA, dengan rincian sebagaimana tertera dalam tabel agunan dibawah. Tanah, Bangunan dan Sarana Pelengkap Kantor milik PT. Mitra Ogan yang bukti kepemilikan SHGB No. 293 terletak di Jl. Kol. H, Barlian KM.9 Palembang 30152. Persediaan Pupuk
-
Ketentuan Penggunaan Penangguhan Jaminan Impor (PJI)/SKBDN Maksimum Plafond : Rp. 24.800.000.000 Bentuk : Contingent Credit Jangka Waktu : Plafond : 17 (tujuh belas) bulan mulai 30 Juli 2014 s.d. 30 Desember 2015. Tenor SKBDN : Tenor SKBDN sama dengan jatuh tempo wesel atau selambatlambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal penyerahan pupuk atau tanggal Berita Acara Serah Terima (BAST). Sepanjang avalability period plafond SKBDN/PJI belum jatuh tempo dan kelonggaran tarik masih mencukupi, setiap permohonan pembukaan SKBDN dapat dilayani dengan tenor SKBDN tersebut Keperluan Transit Interest
: Pembukaan SKBDN atas berjangka untuk pembelian pupuk dari PT. Pusri. : SKBDN usance tidak dikenakan transit interest mengingat pada saat jatuh tempo wesel impor, langsung dibebankan ke rekening KMKI-nya. Provisi Buka SKBDN : 0,25% dari setiap SKBDN yang diterbitkan. Acceptance Fee : Rp 500.000,- (tiga ratus ribu rupiah) setiap penerbitan SKBDN. Marge Storting : 10% (sepuluh persen) dari setiap pembukuan SKBDN dalam bentuk tabungan atau giro dengan suku bunga yang berlaku di PT. BRI Agroniaga Tbk sesuai dengan jangka waktu. Fasilitas Pinjaman Plafond Kredit Fasilitas Pinjaman Tujuan Penggunaan
: Kredit Investasi (KI) pola Refinancing - PTA. : 25.000.000.000 : Kredit Investasi (KI) pola Refinancing - PTA. : Refinancing Tanah, Bangunan dan Sarana Pelengkap Kantor PTP. Mitra Ogan.
Jangka Waktu Kredit Suku Bunga Denda Pembayaran Kewajiban Biaya Provisi Agunan
: : : :
60 (enam puluh) bulan sejak ditandatangani perjanjian kredit 29 Juli 2014. 10,50% pertahun dibayar efektif setiap bulan. 50% dari suku bunga yang berlaku atas tunggakan bunga dan atau pokok. Pembayaran bunga pinjaman setiap akhir bulan, pembayaran angsuran dilakukan setiap triwulan. : 0,7% dari total plafond kredit dan dibayar dua kali dalam tenggang waktu enam bulan. : Saling terkait dengan fasilitas KMKI-PJI atas nama PT. Perkebunan Mitra Ogan di atas.
Saldo utang bank jangka pendek PT Perkebunan Mitra Ogan kepada PT Bank Rakyat Indonesia Agro Tbk per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 15.280.615.881 dan Rp 0,-.
26 UTANG USAHA
91
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2015
2014
Utang Pembelian barang lokal/Leveransir Utang kulit dan bahan kimia Utang barang impor Utang Peternakan Sapi
433.178.736.222 12.934.090.842 23.833.658.921 1.339.308.954
525.890.235.045 23.674.319.642 43.627.335.348 2.574.687.905
Jumlah
471.285.794.939
595.766.577.940
27 UTANG LAIN-LAIN 2015
2014
Pihak berelasi terdiri dari : Dividen (minoritas PT Phapros. Tbk, PT. Perkebunan Mitra Ogan dan PT. Gieb) PT Perkebunan Nusantara III Koperasi Karyawan PT Madu Baru
15.532.673.198 949.928.596 2.161.557.142 634.933.617
13.061.180.162 774.836.990 421.321 628.786.763
Sub Jumlah Pihak berelasi
19.279.092.554
14.465.225.236
323.697.431.342 1.722.380.368 1.812.056.053 1.896.666.111 4.424.942.430 475.400.980 599.926.886 5.519.641.096 108.828.000 4.621.786.335 19.457.638.323
382.973.193.190 19.267.176.979 3.203.895.708 1.188.855.727 503.456.145 480.461.959 196.209.736 596.985.636 3.945.848.503 11.305.998.751
Sub Jumlah Pihak ketiga
364.336.697.923
423.662.082.335
Jumlah utang lain-lain
383.615.790.477
438.127.307.571
Pihak ketiga terdiri dari: Utang KUD dan Pengembangan Perkebunan Rakyat Uang Muka Penjualan Utang dana pensiun Dana Promosi Jamsostek / premi pension Hutang PTPN I - SD XIV LPP Yogyakarta Utang Dana PUKK & Bina Lingkungan Uang jaminan pekerjaan Utang Kendaraan Kewajiban Terminasi Lain-lain
Rincian utang kepada KUD/ petani dan Pengembangan Perkebunan Rakyat terdapat pada Entitas Anak sebagai berikut: 2015
2014
PT PG Rajawali II PT PG Rajawali I PT Mitra Ogan PT PG Candi Baru PT Laras Astra Kartika
115.794.931.752 148.827.733.708 33.963.502.840 25.043.184.100 68.078.942
188.015.417.192 158.637.821.062 5.460.191.237 30.859.763.698 -
Jumlah utang kepada KUD
323.697.431.342
382.973.193.190
27 UTANG LAIN-LAIN (Lanjutan)
92
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Utang KUD adalah dana kelompok tani / koperasi yang merupakan dana hasil pencairan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE-Tebu) Kemitraan MTT 2013/2014 sampai dengan MT 2014/2015 dari bank atau lembaga keuangan lainnya kepada Kelompok Tani dan Koperasi Primer yang pengelolaannya diserahkan kepada Unit - unit pabrik gula di PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II dan PT PG Candi Baru. Luas Areal Kelapa Sawit Milik Petani Plasma di PT Perkebunan Mitra Ogan yang sudah dibuka dan ditanami Kelapa Sawit dan biaya pembangunannya sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Areal Statement Kebun Musi Banyuasin Kebun Semidang Aji JUMLAH
Luas (Ha) 4.118 1.976 6.094
Biaya (Rp) 179.080.773.665 97.287.077.587 276.367.851.252
Pembangunan kebun kelapa sawit milik petani tersebut telah medapat pembiayaan melalui Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan Bank Mandiri sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 untuk kebun plasma Musi Banyuasin dan Semidang Aji sebesar : 2015
2014
Pokok Kredit Bunga Kredit
252.126.155.603 59.837.025.876
241.196.106.284 46.885.396.479
Jumlah
311.963.181.479
288.081.502.763
Realisasi biaya
277.999.678.637
282.621.311.526
33.963.502.842
5.460.191.237
Saldo Utang Pengembangan Perkebunan Rakyat
28 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2015 Biaya penghargaan karyawan Gaji dan tunjangan Biaya penjualan/ komisi/ bonus Biaya cadangan KKPA Masa Tanam Premi Pensiun Beban kantor, umum dan administrasi Beban cadangan denda Fee atas restrukturisasi Bunga Bank Biaya lainnya
88.485.984.603 28.120.001.725 1.537.955.059 8.103.800.684 3.229.170.354 14.026.117.951 15.100.809.644 3.033.231.947 26.634.225.408
Jumlah Biaya yang masih harus dibayar
188.271.297.375
2014 57.565.365.534 11.089.275.348 9.239.024.996 3.087.039.204 1.507.389.387 6.656.586.452 4.687.690.011 587.734.550 17.167.831.669 111.587.937.150
Rincian biaya yang masih harus dibayar lain-lain diantaranya merupakan akumulasi saldo biaya yang masih harus dibayar lain-lain di cabang – cabang PT Rajawali Nusindo sebesar Rp. 12.579.620.658,-, PT RNI Holding sebesar Rp. 2.991.300.740,-, PT PG Rajawali I sebesar Rp. 3.156.643.329,-, PT PG Rajawali II sebesar Rp.447.816.000,-, PT Rajawali Citramas sebesar Rp 4.595.710.787,-, PT Rajawali Tanjungsari sebesar Rp 1.570.283.443,- dan PT Phapros Tbk sebesar Rp 74.002.521,-
29 PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
93
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2015
2014
Uang muka penjualan CPO, PK dan karet Sewa gedung/gudang dan lainnya Uang muka penjualan gula, tetes, alcohol, dll Uang muka penjualan lainnya
31.896.071.745 3.037.339.016 14.857.510.000 1.566.631.982
18.623.873.266 1.540.742.424 2.139.146.606
Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka
51.357.552.743
22.303.762.296
30 UTANG REKENING DANA INVESTASI Saldo pinjaman per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp. 1.891.877.386.251 dan Rp 1.913.168.470.516 disajikan dalam Konsolidasian perusahaan sebagai berikut : 2015
2014
Utang RDI yang telah jatuh tempo Utang RDI yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
33.765.675.329 1.853.233.286.446
19.322.049.897 1.872.524.370.728
Jumlah utang rekening dana investasi
1.886.998.961.775
1.891.846.420.625
Utang RDI yang telah jatuh tempo : Utang RDI PT RNI Utang RDI PT PG Rajawali II
7.011.087.884 26.754.587.445
7.011.087.884 12.310.962.013
Sub jumlah
33.765.675.329
19.322.049.897
Utang RDI PT RNI Utang RDI-324/DP3/1997 : Pokok angsuran Bunga masa tenggang
6.666.666.666 344.421.218
6.666.666.666 344.421.218
Jumlah utang RDI PT RNI yang telah jatuh tempo
7.011.087.884
7.011.087.884
Utang RDI PT PG Rajawali II Utang RDI-213/DP3/1993 : Utang pokok Utang denda Kewajiban lainnya
3.232.333.333 4.958.215.417
1.666.666.666 798.402.778 1.227.799.722
Sub jumlah
8.190.548.750
3.692.869.166
Utang RDI-218/DP3/1993 : Utang pokok Utang eks Beban administrasi Kewajiban lainnya
6.619.395.338 11.944.643.359
3.359.697.669 817.526.433 4.440.868.746
Sub jumlah
18.564.038.697
8.618.092.848
Jumlah utang RDI PT PG Rajawali II yang telah jatuh tempo
26.754.587.447
12.310.962.014
Jumlah utang RDI yang telah jatuh tempo
33.765.675.331
19.322.049.898
30 UTANG REKENING DANA INVESTASI (Lanjutan)
94
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Utang RDI yang jatuh tempo lebih dari satu tahun: Utang RDI PT RNI (Persero) Utang RDI-265/DP3/1994 : Pokok angsuran Akumulasi bunga & denda
80.000.000.000 174.265.966.667
80.000.000.000 174.265.966.667
Sub jumlah
254.265.966.667
254.265.966.667
Utang RDI-302/DP3/1996 : Pokok angsuran Akumulasi bunga dan denda
75.000.000.000 126.935.170.833
75.000.000.000 126.935.170.833
Sub jumlah
201.935.170.833
201.935.170.833
Utang RDI-330/DP3/1996: Pokok angsuran Agustus 1999 Pokok angsuran Februari 2000 Pembayaran tahun 1999 Pembayaran tahun 2000 Pembayaran tahun 2014 Akumulasi bunga dan denda
290.000.000.000 290.000.000.000 (10.000.000.000) (50.000.000.000) (2.000.000.000) 752.416.984.861
290.000.000.000 290.000.000.000 (10.000.000.000) (50.000.000.000) (2.000.000.000) 752.416.984.861
Sub jumlah
1.270.416.984.861
1.270.416.984.861
Utang RDI-324/DP3/1997: Pokok angsuran Bunga masa tenggang pembayaran
100.000.000.000 5.166.318.289
100.000.000.000 5.166.318.289
Sub jumlah
105.166.318.289
105.166.318.289
(87.669.564.200) 7.011.087.884
(87.669.564.194) (7.011.087.884)
24.507.841.973
10.485.666.211
1.751.125.964.334
1.737.103.788.572
Telah dibayar Dipindahkan ke utang jatuh tempo Sub jumlah Jumlah utang RDI PT RNI yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Utang RDI PT PG Rajawali II Utang RDI No: AMA-213/DP3/2008 : Pokok angsuran Dipindahkan ke utang jatuh tempo
44.314.430.001 (7.385.738.333)
44.314.430.002 (3.692.869.166)
Sub jumlah
36.928.691.668
40.621.560.836
103.417.114.167 (17.236.185.695)
103.417.114.167 (8.618.092.847)
86.180.928.472
94.799.021.320
123.109.620.140
135.420.582.156
1.874.235.584.474
1.872.524.370.728
Utang RDI No: AMA-218/DP3/2008: Pokok angsuran Dipindahkan ke utang jatuh tempo Sub jumlah Jumlah utang RDI PT PG Rajawali II yang jatuh tempo lebih dari satu tahun Jumlah utang RDI yang jatuh tempo lebih dari satu tahun
31 UTANG SEWA PEMBIAYAAN
95
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
2015
2014
180.125.300 116.468.343 45.750.000 154.441.464 11.841.565 506.167.400 222.326.744
367.805.541 114.375.000 295.728.726
1.237.120.816
777.909.267
Kopme Dipo Star Finance FIF Finance Astra Credit Company
22.875.000 33.739.819 171.153.696
578.718.026 114.375.000 -
Jumlah Biaya Sewa bagian jangka panjang
227.768.515
693.093.026
1.464.889.331
1.471.002.294
Bagian Sewa jatuh tempo dalam satu tahun: Kopme BCA Finance PT Astra Sedaya Finance Dipo Star Finance Mandiri Tunas Finance FIF Finance Adira Finance PT Astra Credit Company Jumlah Biaya Sewa bagian jatuh tempo dalam satu tahun Bagian Sewa Jangka Panjang
Jumlah Biaya Sewa Pembiayaan
Utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset yang bersangkutan (Lihat Catatan 16). Perjanjian sewa ini membatasi Entitas Anak PT Rajawali Nusindo, PT Phapros Tbk, PT Gieb Indonesia, dan PT Mitra Kerinci untuk melakukan penjualan dan pemindahan hak atas aset sewa pembiayaan. Tidak ada klausul-klausul yang berkaitan dengan opsi perpanjangan atau pembelian dan eskalasi. Tidak ada pembatasan signifikan yang ditetapkan oleh lessor dalam perjanjian sewa pembiayaan dengan Entitas Anak terkait dengan penggunaan
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG 2015 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT PG Rajawali I PT PG Rajawali II PT Perkebunan Mitra Ogan PT Rajawali Citramass PT BRI Agro PT Laras Astra Kartika PT Perkebunan Mitra Ogan Jumlah utang bank Dikurangi jumlah yang jatuh tempo satu tahun Jumlah utang bank jangka panjang
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
96
2014
109.077.292.013 140.000.000.000 217.651.607.797 2.535.132.118
148.257.912.636 190.000.000.000 237.769.991.951 3.030.153.562
22.250.000.000 23.137.646.505
20.500.000.000 23.750.000.000
514.651.678.433
623.308.058.149
-
13.237.076.000
514.651.678.433
610.070.982.149
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT PG Rajawali I Persetujuan pemberian fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui surat no. R.II.139ADK/DKR/04/2013 tanggal 05 April 2013 dengan ketentuan sebagai berikut : Jenis Kredit Bunga Jangka Waktu Bentuk
: : : : :
Kredit Jangka Panjang Rp160.000.000.000 8,7% pa. dikenakan 4 Tahun tmt. setelah penandatanganan perjanjian kredit. Pseudo Rekening
Agunan Keperluan
: Terkait dengan fasilitas KMK – I : Refinancing utang pemegang saham
Saldo utang bank jangka panjang PT PG Rajawali I per 31 Desember 2015 dan 2014 masing–masing sebesar Rp. 109.077.292.013,- dan Rp. 148.257.912.636,PT Rajawali II Fasilitas Kredit Modal Kerja 2 (KMK-2) Jenis kredit Jumlah Plafond Bunga Jangka Waktu Bentuk Kredit Agunan
: : : : : :
Kredit Modal Kerja (KMK) Rp200.000.000.000 8,75% p.a, dan dibayar setiap bulan. 48 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. KMK Max. CO Menurun Piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan
Atas fasilitas kredit diatas, Perusahaan memberikan jaminan/ agunan aset dengan rincian sebagai berikut: Keterangan Jaminan A. Agunan Pokok 1. Persediaan hasil 2. Piutang usaha
Pengikatan Jenis
Fiducia Fiducia
Jumlah A
Nilai
45.000.000.000 90.000.000.000 135.000.000.000
B. Agunan Tambahan 1. Tanah dan bangunan Pabrik Gula Subang yang diikat oleh PT Bank Negara Indonesia ( Persero) a. Desa Pasir Bungur (SGHU No. 2) - Tanah seluas 23.595.140 M2 - Bangunan seluas 33.066 m2 - Mesin dan peralatanpabrik b. Desa Pasir Muncang (SHGU No. 2) - Tanah seluas 16.095.690 m2 c. Desa Sidajaya Cipunegara (SHGU No. 2) - Tanah seluas 3.405.200 m2
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
97
HT 1
400.000.000.000
HT 1
200.000.000.000
HT 1
50.000.000.000
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Rajawali II 2. AgunanTambahan yang belum diikat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Desa Manyingsal Cipunegara (SHGU No.1) - Tanah seluas 11.674.870 m2 - Bangunan seluas 1.673 m2
HT 1
170.000.000.000
Jumlah B
820.000.000.000
Jumlah (A dan B)
955.000.000.000
Saldo utang bank jangka panjang PT PG Rajawali II per 31 Desember 2015 dan 2014 masing–masing sebesar Rp. 140.000.000.000,- dan Rp. 190.000.000.000,PT Perkebunan Mitra Ogan Pembangunan kebun Inti Batanghari Leko yang dibiayai dengan kredit Investasi Perkebunan Inti untuk pembangunan Kebun kelapa sawit milik PT Perkebunan Mitra Ogan beserta sarana dan prasarana dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang telah disetujui sesuai surat Nomor : R.II.200-ADK/DKR/05/2012 Tanggal 24 May 2012 tentang Surat Penawaran. Dengan Persetujuan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tersebut maka untuk Kredit Investasi Perkebunan Inti Kebun Kelapa Sawit Muba II adalah sebagai berikut : Plafond (Rp) : Pokok IDC
: :
Total Luas Areal Plasma Jenis Pinjaman Jangka Waktu Suku Bunga Provisi Penalty Rate Biaya Administrasi Commitment Fee
49.625.000.000 8.535.000.000 58.160.000.000
: : : : : : : :
1.300 Ha. Kredit Investasi. 10 tahun. 9,75% p.a. 0,5%. 50% dari suku bunga pinjaman. Rp180.000.000 0,25% dari Un-drawn Portion dari rencana penarikan KI setiap tahun.
Sedangkan untuk perkebunan karet inti adalah sebagai berikut : Plafond (Rp) : Pokok : 119.654.000.000 IDC : 35.149.000.000 Total
154.803.000.000
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
98
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Perkebunan Mitra Ogan Luas Areal Plasma Bentuk Kredit Jenis Pinjaman Jangka Waktu Suku Bunga Provisi Penalty Rate Commitment Fee
: : : : : : : :
2.500 Ha. Pseudo R/C. Kredit Investasi. 12 tahun. 9,75% p.a. 0,5%. 50% dari suku bunga pinjaman. 0,25% dari Un-drawn Portion dari rencana penarikan KI setiap tahun.
Selain itu terdapat kredit investasi untuk perkebunan inti kelapa sawit Semidang Aji dalam perjanjian yang sama dengan yang tersebut di atas sebagai berikut : Plafond (Rp) : Pokok : 113.794.000.000 IDC : 21.196.000.000 Total Luas Areal Plasma Bentuk Kredit Jenis Pinjaman Jangka Waktu Suku Bunga Provisi Penalty Rate Commitment Fee
134.990.000.000 : : : : : : : :
3.000 Ha. Pseudo R/C. Kredit Investasi. 10 tahun. 9,75% p.a. 0,5%. 50% dari suku bunga pinjaman. 0,25% dari Un-drawn Portion dari rencana penarikan KI setiap tahun.
Agunan kredit berupa: 1. Agunan Pokok Kebun Inti Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas HGU atas nama PT Perkebunan Mitra Ogan yang berlokasi di desa Lubuk Buah dan Tanjung Bali, Kecamatan Batanghari Leko, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Seluas 5.850 Ha. Dimana proses penerbitan SHGU masih dalam proses permohonan ke Badan Pertahanan Nasional (BPN). Nilai pasar wajar agunan pokok Kebun Inti berdasarkan Total Project Cost (TPC) proyek yang akan dibiayai, dimana untuk proyek Inti tidak termasuk IDC dan managemant Fee. Pelaksanaan pengikatan bertahap sesuai dengan perkembangan dan pelaksanaan proyek (berdasarkan hasil Appraisal oleh konsultan). 2. Agunan Tambahan Tanah beserta segala sesuatu yang ada di HGU No. 2 seluas 2.513,6 Ha yang terletak di desa Pagar Gunung dan Kota Baru, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Nilai pasar wajar agunan tambahan sebesar Rp. 152.497.371,- sesuai dengan hasil penilaian PT Kartika Agung Caraka Appraisal No. 217C/TIARA-JKT/DIR/VI/2008 tanggal 2 Juni 2008.
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
99
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Perkebunan Mitra Ogan Perubahan fasilitas Kredit Investasi (KI) PMKS MUBA 1 sebagai berikut : - Plafond : Total Project Cost : Keperluan : Pembangunan PMKS di MUBA I kapasitas 30 ton/jam. Bentuk Kredit : Pseudo R/C dengan maksimum Co. Menurun. Jenis Kredit : Kredit Investasi. Jangka Waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak tanggal addendum kredit (termasuk grace periode 24 bulan). Biaya Provisi Suku Bunga
: 0,5% dari plafond kredit. : 10,25% pertahun, dikenakan efektif setiap bulan. Terkait fasilitas KMK. Atas fasilitas - fasilitas kredit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di atas yang menjadi agunan sebagai berikut: Agunan Pokok: 1. Kebun Inti a. Muba tahap 2 (Kelapa sawit): HGU inti kelapa sawit (saat ini masih berupa ijin lokasi) seluas 1.300 Ha, yang terdiri dari tanaman dan non tanaman. b. Muba tahap 2 (Karet): HGU inti karet (saat ini masih berupa ijin lokasi) seluas 2.500 Ha, yang terdiri dari tanaman dan non tanaman.
2. 3. 4.
c. Semidang Aji (Kelapa sawit): HGU inti (saat ini berupa Ris.B seluas 532,7 Ha dan lainnya masih berupa ijin lokasi) kelapa sawit seluas 3.000 Ha, yang terdiri dari tanaman dan non tanaman. PMKS: a. Mesin-mesin dan Sarana dan Prasarana. Kebun Inti: HGU inti seluas 4.700 Ha (saat ini seluas 1.359,55 Ha telah terbit HGU dan seluas 3.340,45 Ha masih dalam proses sertifikasi), yang terdiri dari tanaman dan non tanaman. Persediaan. Agunan Tambahan: 1 Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas HGU No.1 seluas 1.175,30 Ha yang terletak di Desa Peninjauan, Kec. Paninjauan, Kab. Ogan Komering Ulu, Prop. Sumatera Selatan an. PT. PMO. 2 Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas HGU No.1 seluas 2.103,72 Ha yang terletak di Desa Peninjauan, Kec. Paninjauan, Kab. Ogan Komering Ulu, Prop. Sumatera Selatan an. PT. PMO. 3 Tanah beserta segala sesuatu yang ada di atas HGU No. 2 seluas 2.513,6 Ha yang terletak di Desa Pagar Gunung dan Kota Baru, Kec. Lubai, Kab. Muara Enim, Prop. Sumatera Selatan an. PT. PMO.
-
Pembangunan kebun inti Batanghari Leko yang telah disetujui sesuai surat No. R.II.200-ADK/DKR/05/2012 tanggal 24 Mei 2012 sebagai berikut: Kebun Kelapa Sawit Inti Muba I 93.463.202.000 Pokok : 17.159.000.000 IDC : 110.622.202.000 Plafond : Luas Areal : 4.700 Ha. Jenis Pinjaman : Kredit Investasi. Jangka Waktu : 10 tahun 10 bulan sejak penandatanganan addendum pertama. Suku Bunga : 9,75% p.a Provisi : 1,00% Penalty Rate : 50% dari suku bunga pinjaman. Commitment Fee : 0,25% dari Un-drawn Portion dari rencana penarikan KI setiap tahun.
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
100
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Perkebunan Mitra Ogan Saldo utang bank jangka panjang PT Perkebunan Mitra Ogan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masing sebesar Rp 217.651.607.797,- dan Rp. 237.769.991.951,PT Rajawali Citramass Utang modal kerja BRI merupakan fasilitas kredit investasi bahwa Bank dengan suratnya (dalam bentuk offering letter) tertanggal 7 Juni 2012 nomor B.22-KC-IX/ADK/06/2012. Dana hasil pencairan fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dalam bentuk Pseudo Rekening Koran dengan ketentuan pembayaran pokok pinjaman dibayar secara angsuran. Berdasarkan pada persetujuan pemberian fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) melalui surat No. R.II.149/ADK/DKR/04/2010 tanggal 29 April 2010 dan telah diperpanjang melalui surat No. R.II.165-ADK/DKR/05/2012 tanggal 11 Mei 2012 dengan ketentuan sebagai berikut : Jenis Kredit Plafon Bunga Jangka Waktu Bentuk
: : : : :
Kredit Investasi. Rp4.100.000.000,10,5% pa, ditinjau setiap ada perubahan suku bunga BRI dan dibayar setiap bulan. Sampai dengan tanggal 19 Juni 2015. Pseudo Rekening koran.
Agunan : Mesin-mesin milik PT Rajawali Citramass yang berkedudukan di Dusun Sidolegi, Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Tujuan : Investasi pembelian 144 Unit Spindel Magnetic Disc Winder (2 frames, 8 spindels, 8 Frames, 16 Spindels), 96 Unit Spindel Magnetic Disc Winder (6 Frames, 16 Spindels), 2 unit cutting sewing, 18 Unit Circular Loom dan 1 Unit Extruder-flat Yam dengan TPC sebesar USD 701,900 equivalent dengan Rp 6.457.480.000. Jenis Kredit Plafon Bunga Jangka Waktu Bentuk Agunan Tujuan
Jenis Kredit Plafon Bunga Jangka Waktu Bentuk Agunan Tujuan
: : : : : :
Kredit Investasi II. Rp10.000.000.000,10% pa, ditinjau setiap ada perubahan suku bunga BRI dan dibayar setiap bulan. Sampai dengan tanggal 5 November 2017. Pseudo Rekening koran. Mesin-mesin milik PT Rajawali Citramass yang berkedudukan di Dusun Sidolegi, Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. : Pembiayaan Pembelian Mesin dan Peralatan Produksi Karung Plastik, dengan TPC sebesar Rp 12.734.326.000 dengan Sharing dana debitur sebesar Rp 2.734.326.000 (21 %) sehingga KI sebesar Rp10.000.000.000 (79%). : : : : : :
Kredit Investasi III. Rp 8.500.000.000,12,5% pa, ditinjau setiap ada perubahan suku bunga BRI dan dibayar setiap bulan. Sampai dengan tanggal 19 Desember 2018. Pseudo Rekening koran. Mesin-mesin milik PT Rajawali Citramass yang berkedudukan di Dusun Sidolegi, Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. : Investasi pembelian mesin dan peralatan produksi karung plastic dan kemasan gula kiloan, dengan tpc sebesar Rp 13.166.920.800 dengan sharing dana debitur sebesar Rp 4.666.920.800, -(35%), sehingga fasilitas KI-nya sebesar Rp 8.500.000.000.
Saldo utang bank jangka panjang PT Rajawali Citramass per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masing sebesar Rp 2.535.132.118,- dan Rp. 3.030.153.562,-.
32 UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
101
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
PT Bank Rakyat Indonesia Agro, Tbk PT Laras Astra Kartika PT Laras Astra Kartika memperoleh kredit investasi per tanggal 31 Desember 2013 atas kredit bank BRI Agro Jakarta. Kredit Investasi Bank BRI Agro sesuai kontrak No Dir/Lak/X/119/VII/2012 Tanggal 10 Agustus 2012 dengan Plafond Kredit sebagai berikut : -
Kredit Investasi sebesar Rp 25.000.000.000,Suku bunga 11% per tahun Jangka waktu sampai dengan tahun 2019 sejak ditanda tangani perjanjian kredit Agunan berupa persediaan (CPO, PKO, dan bahan kimia pertanian) atas nama PT Laras Astra Kartika, dan Lahan perkebunan kelapa sawit, bangunan dan sarana yang melekat diatasnya dengan total agunan senilai Rp. 47.600.000.000,-.
Saldo utang bank jangka panjang PT Laras Astra Kartika per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masing sebesar Rp 22.250.000.000,- dan Rp. 20.500.000.000,-. PT Perkebunan Mitra Ogan Pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia Agro tbk merupakan Kredit Investasi (KI) sesuai dengan Surat Penawaran Permohonan Kredit No. 073/BA-OL/OPK/VII/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang telah menyetujui pemberian fasilitas Kredit Investasi, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Limit Jenis Kredit Tujuan Penggunaan Jangka Waktu Suku Bunga Provisi Commitment fee Agunan
: : : : : : :
Rp25.000.000.000 Kredit Investasi Pola Refinancing. Refinancing Tanah, Bangunan dan Sarana Pelengkap Kantor PT Perkebunan Mitra Ogan. 60 Bulan sejak ditandatangani perjanjian kredit 10,50% per tahun dibayar efektif setiap bulan. 0,7% dari plafond kredit dan dibayar 2x dalam tenggang waktu 6 bulan 1% dari jumlah dan yang telah ditarik tetapi Perusahaan tidak melaksanakan penarikan kredit yang telah disetujui. : Tanah, Bangunan dan Sarana Pelengkap Kantor milik PT Mitra Ogan yang bukti kepemilikan SHGB no. 293 terletak di Jl. Kol. Barlian Km 9 Palembang 30152 senilai Rp42.845.900.000. Persediaan Pupuk senilai Rp24.800.000.000.
Saldo utang bank jangka panjang PT Perkebunan Mitra Ogan per 31 Desember 2015 dan 2014 masing – masing sebesar Rp 23.137.646.505,- dan Rp. 23.750.000.000,-.
33 PENDAPATAN YANG DITANGGUHKAN
102
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Akun Pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : 2015
2014
Nilai Perolehan Aset Hibah Kemenperin Penambahan Mesin Blister PT Mitra Rajawali Banjaran Penambahan Gedung Gula PT PG Rajawali II
41.295.286.000 615.853.851 14.162.500.000
41.295.286.000 615.853.851 -
Jumlah Amortisasi Aset Hibah yang sudah dibuku sebagai aset tetap Amortisasi Gedung Gula PT PG Rajawali II
56.073.639.851 (1.050.000.000) (7.081.250.000)
41.911.139.851 (700.000.000) -
Saldo akhir
47.942.389.851
41.211.139.851
Aset hibah dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp. 41.295.286.000,- merupakan realisasi program bantuan langsung dalam rangka revitalisasi pabrik gula di Indonesia sejalan dengan program swasembada gula yang dicanangkan oleh Pemerintah, maka Kementerian Perindustrian melalui Direktorat industri agro memberikan bantuan kepada pabrik-pabrik gula dalam meningkatkan kinerja produksi dengan cara memberikan bantuan melalui dana APBN yang telah disetujui dalam bentuk bantuan tunai maupun bantuan aset. PT PG Rajawali II merupakan salah satu Perusahaan yang menerima bantuan tersebut berdasarkan surat pengajuan bantuan No. 543/1A.3/10/2011 tertanggal 28 Oktober 2012 kepada Kementerian Perindustrian. Entitas Anak PT PG Rajawali II telah menerima bantuan Hibah mesin dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp 41.295.286.000,- dicatat sebagai aset titipan di unit PG Subang. Selain daripada itu perusahaan telah turut serta menandatangani pakta integritas program revitalisasi industri gula tersebut dengan No 10-GG/INSIP/12.001 tertanggal 4 Januari 2012. Atas bantuan hibah aset tersebut, PT PG Rajawali II mereklasifikasi ke aset tetap di PG Subang sebesar Rp. 7.000.000.000,- dan atas dasar hal tesebut PT PG Rajawali II telah mengamortisasikan pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp. 350.000.000,- sesuai masa manfaatnya yaitu 20 tahun, menjadi pendapatan. (Lihat Catatan No. 16). Tambahan pendapatan ditangguhkan sebesar Rp 615.853.851 pada 31 Desember 2014 merupakan pendapatan yang akan diakui oleh perusahaan atas kepemilikan aset kerja sama mesin Blister sesuai klausul dalam perjanjian. Mesin blister merupakan aset yang diakui dan dicatat sebagai aset tetap (mesin) berdasarkan kontrak kerja sama No.001/S.pj/MRB/II/2014 antara PT Mitra Rajawali Banjaran dengan Zhejiang Yusheng Medical Instrument Co. Ltd tanggal 17 Februari 2014. Aset tersebut digunakan dalam operasional perusahaan dan akan sepenuhnya menjadi milik perusahaan apabila dalam 3 tahun perusahaan dapat memenuhi klausul pembelian produk yang disyaratkan dalam kontrak tersebut. Tambahan pendapatan ditangguhkan pada tahun 2015 berupa Gedung Gula di entitas anak PT PG Rajawali II merupakan kepemilikan hak atas tanah dan bangunan Gedung Gula yang berlokasi dijalan H. Fachrudin No. 14 Jakarta, yang dimiliki bersama PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero). Aset gedung gula yang menjadi hak entitas anak PT PG Rajawali II adalah sebesar Rp. 14.162.500.000,- dan telah diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan sebesar 50% atau sebesar Rp. 7.081.250.000,- sesuai dengan masa manfaatnya 2 tahun. (Lihat catatan 18)
34 LIABILITAS IMBALAN KERJA Perusahaan membukukan liabilitas imbalan kerja untuk karyawannya sesuai dengan undang-undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan. Besarnya liabilitas dan beban yang timbul sehubungan dengan program imbalan kerja karyawan tersebut adalah sebagai berikut: 2015 Kewajiban yang diakui adalah sebagai berikut: Nilai masa kini liabilitas imbalan paska kerja Nilai wajar aset program Efek pembatasan aset Total liabilitas di laporan posisi keuangan konsolidasian 34 LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
(870.055.838.237) 484.484.795.145 (23.727.790.379)
(977.696.056.568) 509.593.975.118 (7.651.925.282)
(409.298.833.471)
(475.754.006.732)
2015
103
2014
2014
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Mutasi Kewajiban adalah sebagai berikut: Saldo Awal Pengakuan biaya jasa lalu yang belum diakui Penyesuaian Penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013)
(484.445.798.491) -
(259.172.792.731) (96.241.017.583) (75.554.171.215)
Saldo Awal, disajikan kembali Dibebankan pada laba tahun berjalan Pembayaran iuran tahun berjalan Pembayaran imbalan paska kerja sesuai ketentuan Pengakuan dibebankan pada Pendapatan Komprehensif Lain Pembayaran Imbalan oleh Perusahaan untuk Imbalan Terminasi
(484.445.798.491) (77.262.120.783) 31.191.316.491 22.767.812.929 86.437.622.924 12.012.333.458
(430.967.981.529) (89.707.343.127) 34.153.784.259 32.838.564.282 (22.832.539.045) 761.508.428
Saldo Akhir
(409.298.833.471)
(475.754.006.732)
39.883.325.268 49.698.022.909 (5.934.198.991) (12.569.973.798) 3.235.396.472 10.000.000 (11.231.127.667) 2.347.942.671 11.822.733.918
37.522.515.726 59.413.670.728 (2.580.851.136) 10.360.069.417 (5.649.931.742) (10.062.959.159) (5.204.712.846) 5.909.542.139
77.262.120.783
89.707.343.127
986.387.848.327 39.456.852.707 74.103.435.729 (5.931.558.991) 11.847.739.480 (147.458.031.047) (74.165.655.196) (14.114.792.771)
820.524.460.969 37.531.359.366 70.945.040.407 (2.580.851.136) 5.909.542.139 105.698.942.109 (48.517.499.826) (11.814.937.460)
870.125.838.237
977.696.056.568
509.593.975.118 (25.109.179.973)
391.934.637.247 117.659.337.871
484.484.795.145
509.593.975.118
Rincian Jumlah yang di bebankan adalah sebagai berikut: Biaya jasa kini Biaya bunga Efek atas Kurtailmen (Keuntungan) kerugian aktuaria yang diakui Penyesuaian segera Imbalan terminasi Hasil aset program Pengakuan segera keuntungan aktuaria Pembayaran Imbalan oleh Perusahaan untuk Imbalan Terminasi Beban Pada Laba Tahun Berjalan Mutasi Nilai Kini Kewajiban adalah sebagai berikut: Saldo Awal Biaya jasa kini Biaya bunga Efek atas Kurtailmen Provisi untuk Imbalan Terminasi (Keuntungan) kerugian aktuaria yang diakui Pembayaran tahun berjalan Hasil aset program Kontribusi dan Imbalan Pasca Kerja yang di bayar Saldo Akhir Mutasi Nilai Aset Program Kewajiban adalah sebagai berikut: Saldo Awal Hasil aset program Saldo Akhir
35 KEPENTINGAN NON PENGENDALI Akun tersebut merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih entitas anak per 31 Desember 2015 dan 2014 terinci sebagai berikut : 104
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Akun tersebut merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih entitas anak per 31 Desember 2015 dan 2014 terinci sebagai berikut : 2015 2014 Modal Cadangan Hak minoritas PT PG Rajawali II atas PT IBP Pembayaran dividen Laba tahun berjalan Keuntungan/ (kerugian) akturia
84.955.327.306 191.647.645.834 473.866 9.106.886.043 (771.271.137)
84.955.327.306 181.151.922.808 524.642 (9.180.338.579) 20.886.582.472 (3.485.594.407)
Jumlah kepentingan non pengendali
284.939.061.911
274.328.424.242
36 MODAL SAHAM Modal dasar Perusahaan sebesar Rp 600.000.000.000 terbagi atas 600.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 352.425 lembar saham atau sebesar Rp 352.425.000.000. Pada awalnya modal ditempatkan dan disetor adalah Rp37.000.000.000 kemudian sesuai Surat Menteri Keuangan No. S360/KMK.016/1995 tanggal 19 September 1995 disetujui peningkatan modal disetor menjadi Rp350.000.000.000 yang diaktakan dengan Akta No. 1888. oleh Notaris Sutjipto. S.H., di Jakarta. tanggal 28 Desember 1995. Atas peningkatan tersebut Menteri Keuangan berdasarkan surat No. S-144/MK.16/1996 tanggal 18 Maret 1996 telah menyetujui Perubahan Anggaran Dasar yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 483 oleh Notaris Andalia Farida. S.H.. Pengganti Notaris Sutjipto. S.H., di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10.785.HT01.04. Th. 1998 tanggal 10 Agustus 1998. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 3 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004 Pemerintah Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal pemerintah ke dalam modal saham Perusahaan yang berasal dari pengalihan kepemilikan saham sebesar 35% atau Rp 2.425.000.000,- pada PT Madu Baru, sesuai dengan Akta Notaris No. 8 dari RM Soerjanto Partaningrat. S.H., Notaris di Yogyakarta tanggal 18 Maret 2004. sehingga modal saham Perusahaan meningkat dari Rp350.000.000.000,- menjadi Rp 352.425.000.000,Saldo modal saham per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham Negara Republik Indonesia
Jumlah Saham (lembar)
Kepemilikan (%)
352.425
100
Nilai 352.425.000.000
37 CADANGAN Akun ini merupakan saldo yang dibentuk dari sisa laba (rugi) yang ditahan untuk tujuan tertentu dan tujuan pengembangan usaha sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Saldo cadangan per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 449.845.568.853,- dan Rp. 898.281.185.497,105
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Akun ini merupakan saldo yang dibentuk dari sisa laba (rugi) yang ditahan untuk tujuan tertentu dan tujuan pengembangan usaha sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Saldo cadangan per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 449.845.568.853,- dan Rp. 898.281.185.497,2015
2014
Cadangan Umum Saldo Awal Penyesuaian
866.010.484.641 615.031.154
873.869.366.866 (18.883.206.753)
Jumlah
866.625.515.795
854.986.160.113
(449.050.647.798)
11.024.324.528
417.574.867.997
866.010.484.641
Cadangan Saldo Akhir Cadangan Tujuan Cadangan Saldo Akhir
32.270.700.856
32.270.700.856
449.845.568.853
898.281.185.497
Cadangan Umum merupakan saldo yang dibentuk dari sisa laba (rugi) yang ditahan untuk tujuan tertentu sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Saldo cadangan Umum per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 417.574.867.997,- dan Rp. 866.010.484.641,-. Cadangan Tujuan merupakan saldo yang dibentuk dari sisa laba (rugi) yang ditahan untuk tujuan pengembangan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, pada induk perusahaan dan hak atas ekuitas Entitas Anak. Saldo cadangan tujuan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 32.270.700.856,- dan Rp 32.270.700.856,-.
38 PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : 2015
2014
Industri gula dan lainnya terdiri dari : Gula dan tetes Alkohol, spirtus, dan arak Kanvas rem
2.295.917.484.944 6.660.437.063 123.290.000
1.465.672.317.980 12.660.326.807 850.452.476
Jumlah industri gula dan lainnya
2.302.701.212.007
1.479.183.097.264
Perkebunan terdiri dari: Minyak kelapa sawit dan TBS Teh Palm kernel Karet
248.810.685.121 64.300.567.596 38.740.465.936 12.643.094.001
454.171.823.287 55.385.860.924 60.856.306.940 16.710.223.869
Jumlah perkebunan
364.494.812.654
587.124.215.020
38 PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) 2015
106
2014
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Obat-obatan dan alat kesehatan terdiri dari : Obat–obatan Alat kesehatan Kondom ASSP Produk lain
1.266.761.370.964 364.570.571.176 725.360.391 8.783.792.550 74.833.200.702
1.198.604.571.009 208.305.290.933 720.292.191 5.820.423.147 74.645.228.223
Jumlah obat-obatan dan alat kesehatan
1.715.674.295.782
1.488.095.805.503
Perdagangan terdiri dari : Barang konsumen Karung plastik Kulit hewan dan sarung tangan Pupuk Obat-obatan dan bahan kimia
1.026.664.897.305 161.285.505.372 4.568.577.940 9.299.752.500 2.003.617.580
1.088.300.864.098 120.627.443.498 46.260.759.994 13.098.334.868 1.733.143.811
Jumlah perdagangan
1.203.822.350.696
1.270.020.546.269
Barang dan jasa lainnya Proyek sapi
45.599.366.284 567.991.589
Jumlah pendapatan usaha lainnya
46.167.357.873
Jumlah penjualan bersih
5.632.860.029.013
141.684.973.198 4.987.823.217 146.672.796.415 4.971.096.460.471
Gula dan tetes Kuantum (Ku)
Harga Per kuintal
2015
2014
PT PG Rajawali I Gula : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014 Tetes : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014
715.033 493.016 779.993
547.503 22.405 601.674 Kuantum (Ku)
846.592 734.854 750.777
180.000 185.356 139.470 Harga Per kuintal
605.340.900.002 362.295.304.774 967.636.204.776
585.600.791.683 585.600.791.683
98.550.507.600 4.152.824.400 102.703.332.000
83.915.576.355 83.915.576.355
2015
2014
PT PG Rajawali II Gula : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014
608.662 311.130 527.970
845.064 791.053 752.532
514.358.812.238 246.120.422.355 760.479.234.593
397.314.457.628 397.314.457.628
Tetes : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014
540.374 20.884 496.148
124.364 123.446 93.335
67.203.348.454 2.578.022.682
46.308.020.608 46.308.020.608
69.781.371.136 38 PENJUALAN BERSIH (Lanjutan)
Kuantum
Harga
107
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
(Ku)
Per kuintal
2015
2014
PT PG Candi Baru Gula : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2013
113.663 24.243 120.953
Tetes : Produksi tahun 2015 Produksi tahun 2014
115.552 108.831
Kuantum (Ku)
879.299 843.307 741.037
156.489 98.160
Harga Per kuintal
99.943.853.578 20.444.004.737 120.387.858.315
89.630.840.254 89.630.840.254
18.082.700.400 18.082.700.400
10.682.816.432 10.682.816.432
2015
2014
PT Rajawali Nusindo Gula : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014
271.591 36.985 581.237
Kuantum (Ku)
804.790 784.220 913.081
Harga Per kuintal
218.573.582.156 29.004.008.205 247.577.590.361
2015
250.793.520.965 250.793.520.965
2014
PT GIEB Indonesia Gula : Produksi tahun 2015 Eks. Persediaan 2014 Produksi tahun 2014
10.129 634 1.205
863.924 818.084 1.184.040
8.750.912.783 518.280.581 9.269.193.364
1.426.294.056 1.426.294.056
Jumlah penjualan gula Jumlah penjualan tetes
2.105.350.081.409 190.567.403.536
1.324.765.904.585 140.906.413.395
Jumlah
2.295.917.484.945
1.465.672.317.980
38 PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) Alkohol, spirtus dan arak
108
-
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Liter 2015 Alkohol Arak Spirtus
Liter 2014 80.450 184.000 5.000
Jumlah
Dalam Rupiah 2015
1.005.140 184.000 4.000
269.450
1.193.140
2014
686.087.054 5.930.372.737 43.977.272
7.369.641.636 5.256.230.626 34.454.545
6.660.437.063
12.660.326.807
Penjualan teh Volume (Ton) 2015 Ekspor Lokal
Volume (Ton) 2014
270.215 3.933.590
Jumlah
Dalam Rupiah 2015
183.190 3.596.174
4.203.805
3.779.364
Dalam Rupiah 2014
5.214.091.581 59.086.476.015
3.168.105.717 52.217.755.207
64.300.567.596
55.385.860.924
Kelapa sawit dan karet Volume (Ton) 2015
Volume (Ton) 2014
Dalam Rupiah 2015
Dalam Rupiah 2014
Crude Palm Oil Palm kernel Tandan Buah Segar
37.299 10.516 7.646
56.465 13.741 9.852
239.526.245.375 38.740.465.936 9.284.439.746
437.681.823.287 60.856.306.940 16.490.000.000
Karet
55.461 962
80.058 1.142
287.551.151.057 12.643.094.001
515.028.130.227 16.710.223.869
Jumlah
56.423
81.200
300.194.245.058
531.738.354.096
Kulit hewan dan sarung tangan Sq.ft/Pcs 2015
Sq.ft/Pcs 2014
Dalam Rupiah 2015
Dalam Rupiah 2014
Kulit hewan Ekspor Lokal
370.809
1.687.608
4.568.577.940
46.260.759.994
Jumlah
370.809
1.687.608
4.568.577.940
46.260.759.994
-
-
-
-
4.568.577.940
46.260.759.994
Sarung tangan kulit Lokal Sub Jumlah Jumlah
38 PENJUALAN BERSIH (Lanjutan) Jumlah penjualan pupuk merupakan penjualan pupuk PT Rajawali Nusindo. Jumlah penjualan obat-obatan dan bahan kimia merupakan penjualan di PT Rajawali Nusindo.
109
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Jumlah penjualan karung plastik merupakan penjualan karung plastik PT Rajawali Citramass. Jumlah penjualan produk barang konsumen adalah: lampu Philips,Tokai, Ragula, teh kemas, makanan siap saji/buah kaleng, cat sepatu, facial box, alat senter, Tropical, Kobe, permen prize, produk Unilever, produk Mustika Ratu, farmasi, dan lain-lain. Barang dan jasa lainnya : 2015 Gula Kristal putih eks raw sugar Resep dan laboratorium Lain-lain
34.473.345.454 5.296.864.985 5.829.155.845
Jumlah barang dan jasa lainnya
45.599.366.284
2014 8.545.454.600 6.577.801.045 13.209.100.103 28.332.355.748
39 BEBAN POKOK PENJUALAN 2015
2014
Industri gula, tetes dan lainnya Beban pokok penjualan gula terinci sebagai berikut : Beban produksi : Tanaman Tebang dan angkut Beban Penyusutan Pembuatan Gula Pemeliharaan Pengelolaan Pembungkusan dan pengangkutan
212.908.466.656 112.858.801.278 124.126.332.371 202.140.126.868 104.153.932.078 190.329.015.700 29.785.436.422
252.081.929.720 121.676.399.527 113.044.836.066 210.671.992.827 134.014.013.530 113.972.633.173 22.436.174.002
Jumlah
976.302.111.373
967.897.978.846
Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir
605.199.052.336 223.323.040.951 (55.913.825.111)
1.068.362.472.568 (605.199.052.336)
Jumlah beban pokok penjualan gula
1.748.910.379.549
39 BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Beban pokok penjualan tetes terinci sebagai berikut : Beban produksi :
110
1.431.061.399.078
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Pembuatan tetes Tanaman Tebang dan angkut Beban penyusutan Pemeliharaan Pengelolaan
28.630.875.411 30.303.644.967 15.872.755.149 18.445.215.247 18.304.381.550 26.518.282.373
27.029.041.016 27.579.594.674 15.328.114.358 15.645.892.137 19.732.880.331 15.518.060.330
Jumlah
138.075.154.697
120.833.582.846
Persediaan awal Persediaan akhir
970.581.676 (10.179.456.174)
Jumlah beban pokok penjualan tetes
128.866.280.199
3.415.342.112 (970.581.676) 123.278.343.282
Beban pokok penjualan alkohol, spirtus, arak dan lainnya Alkohol. spirtus dan arak Kanvas rem
6.422.633.095 603.617.808
Jumlah beban pokok penjualan alkohol, spirtus, arak dan lainnya
7.026.250.903
11.740.056.115
1.884.802.910.651
1.566.079.798.474
Perkebunan CPO PK TBS Teh Karet
248.498.415.388 36.415.983.590 18.077.222.219 52.282.258.733 17.675.830.938
397.968.492.420 54.120.845.622 14.066.258.683 46.304.951.255 14.696.341.787
Jumlah beban pokok penjualan perkebunan
372.949.710.868
527.156.889.768
Obat-obatan dan Alat kesehatan Obat-obatan Alat Kesehatan Kondom ASSP Produk Lain
600.664.432.056 387.349.336.748 622.823.620 5.211.031.184 1.675.490.937
Jumlah beban pokok penjualan farmasi dan kesehatan
995.523.114.546
853.802.473.232
Perdagangan Barang konsumen Karung plastik Kulit hewan dan sarung tangan Pupuk Obat-obatan dan bahan kimia
684.373.831.599 122.460.282.937 8.994.257.621 8.261.393.476 1.786.880.777
1.042.850.835.837 119.327.557.789 39.271.058.580 12.016.853.247 1.452.769.219
Jumlah beban pokok penjualan perdagangan
825.876.646.410
1.214.919.074.672
Gula Kristal putih eks raw sugar Proyek Sapi Barang dan jasa lainnya
747.503.439 296.685.239.793
7.548.209.225 4.528.821.269
4.376.585.125.707
4.174.035.266.639
Jumlah beban pokok industri gula, tetes dan lainnya
Jumlah beban pokok penjualan
10.606.497.738 1.133.558.377
740.759.001.670 106.037.996.578 4.050.668.101 2.954.806.883
39 BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan) Beban pokok penjualan gula dan tetes merupakan beban pokok penjualan gula dan tetes di PT PG Rajawali I, PT PG Rajawali II, dan PT PG Candi Baru.
111
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Beban pokok penjualan pekebunan merupakan beban pokok penjualan CPO, PK, karet, the, dan TBS di PT Perkebunan Mitra Ogan, PT Mitra Keinci, dan PT Laras Astra Kartika. Beban pokok penjualan obat-obatan dan alat kesehatan merupakan beban pokok penjualan obat-obatan dan alat kesehatan di PT Rajawali Nusindo, PT Mitra Rajawali Banjaran, dan PT Phapros, Tbk. Beban pokok penjualan alkohol, spirtus dan arak merupakan beban pokok penjualan alkohol, spirtus dan arak PT PG Rajawali II. Beban pokok penjualan kondom dan ASSP merupakan beban pokok penjualan PT Mitra Rajawali Banjaran. Beban pokok penjualan pupuk merupakan beban pokok penjualan pupuk PT Rajawali Nusindo kepada pihak ketiga. Beban pokok penjualan obat-obatan, dan bahan kimia merupakan beban pokok penjualan di PT Rajawali Nusindo. Beban pokok penjualan karung plastik merupakan beban pokok penjualan karung plastik PT Rajawali Citramass. Beban pokok penjualan kulit hewan merupakan beban pokok penjualan di PT Rajawali Tanjungsari.
40 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2015 Beban umum dan administrasi Beban kantor dan umum Beban pengangkutan/perjalanan Beban Rapat, Seminar, Riset dan Pengembangan Beban pemeliharaan gedung & mess Beban bank/iklan/komputerisasi Beban konsultan (yuridis & audit) Beban entertainment dan sumbangan Iuran, retribusi dan perijinan Asuransi Beban lainnya Beban penyusutan
2014
61.544.153.773 26.182.433.822 13.880.358.857 23.294.907.134 4.942.682.495 7.702.479.286 3.675.944.580 2.648.933.664 1.637.821.965 17.005.931.155 27.998.376.086
95.169.561.800 22.022.731.544 10.279.939.296 13.545.339.162 4.699.031.178 5.862.906.575 3.665.723.894 5.840.956.295 1.190.877.769 9.631.562.779 21.508.225.022
Jumlah Beban umum dan administrasi
190.514.022.818
193.416.855.315
Beban pegawai Beban gaji, pengobatan, dan premi pensiun Jaminan sosial pegawai
278.975.399.351 186.815.493.768
260.785.099.810 173.835.024.430
Jumlah beban pegawai
465.790.893.119
434.620.124.240
21.232.828.780
23.224.015.802
40 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI (Lanjutan) Beban pemasaran (promosi dan distribusi): Beban Pemeliharaan Kendaraan
112
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Dinas Karyawan Promosi Produk Bersama Beban kirim dan asuransi Promosi Livron B-Plek Sponsor dan seminar Iklan dan pameran Promosi Supralivron Promosi Noza Promosi BM Diagnostic Brosur, buku, dll Promosi X-Gra Beban Promosi & distribusi lainnya
16.222.059.815 19.459.679.370 11.332.198.959 2.567.102.079 2.431.980.803 261.246.932 66.587.294 474.813.746 1.975.422.332 270.971.009 281.864.225 164.432.631.155
Sub jumlah
241.009.386.499
221.482.505.687
8.167.601.779 4.076.319.009 32.915.409 2.766.520.773
21.768.158.484 2.409.215.913 48.376.703 6.208.231.598
Beban Penjualan Lainnya Beban distribusi minyak sawit Beban distribusi teh Beban distribusi kulit Beban distribusi lainnya Sub jumlah Jumlah pemasaran
19.600.367.006 18.875.748.781 11.931.711.859 2.735.017.842 1.767.911.702 533.496.577 450.692.126 423.297.354 1.634.276.701 187.454.422 266.468.000 139.852.047.515
15.043.356.969
30.433.982.698
256.052.743.468
251.916.488.385
41 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2015
2014
Pendapatan lain-lain Pendapatan penyesuaian aktuaria Denda keterlambatan pengambilan gula dan tetes Penjualan barang bekas Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Penjualan cangkang Pendapatan klaim / denda import Pendapatan Makloon Penjualan aset tetap Pendapatan Diskon Sewa gudang dan rumah dinas Pendapatan holtikultura Laba Penjualan Aset kendaraan Penjualan CPO ALB Tinggi Cadangan Jasprod Penjualan barang reject/BS Pendapatan Hak laba Perusahaan Asosiasi Lain-lain
7.028.277.934 3.637.836.510 2.591.688.574 5.173.007.864 905.454.547 11.569.978.290 1.041.690.063 4.820.362.731 4.806.604.169 2.348.755.047 50.000.000 489.650.827 4.019.908.167 4.064.600.508 1.079.862.461 4.411.517.189 37.995.914.124
22.147.687.283 2.249.121.637 4.612.034.071 4.411.967.986 1.641.954.548 6.687.756.313 834.267.837 2.642.071.985 1.034.915.295 1.774.283.630 615.500.000 2.230.248.546 37.444.002.552
Jumlah Pendapatan Lain-lain
96.035.109.003
88.325.811.684
41 PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (Lanjutan) 2015
113
2014
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Beban Keuangan Biaya Bunga Bank Biaya administrasi pinjaman RDI
175.332.763.460 2.493.555.173
208.023.714.833 1.541.536.068
Jumlah beban keuangan
177.826.318.633
209.565.250.901
Beban Lain-lain Selisih kurs Koreksi Jasprod Penyisihan dan penurunan nilai piutang Denda keterlambatan pembayaran utang Keuntungan (Kerugian) Aktuaria Beban pajak dan denda Beban Non Opeasi Rugi investasi Penghapusan Aset Tetap Kandang Sapi Penghapusan Persediaan Barang Rusak Kerugian Kebakaran Kebun Lain-lain
3.768.843.135 814.063.539 3.250.156.981 502.052.168 9.093.222.857 394.927.762 515.217.734 1.979.501.329 8.198.680.195 6.256.247.716 45.413.617.801
2.908.471.209 5.392.215.511 583.025.445 320.778.025 4.389.847.835 45.184.714.649
Jumlah beban lain-lain
80.186.531.216
58.779.052.675
Beban keuangan merupakan beban bunga atas bunga pinjaman Rekening Dana Investasi di Perusahaan atas RDI No. 265, 302, 324, dan 330 dan pinjaman RDI No. 213 dan 218 di PT PG Rajawali II, beban bunga atas pinjaman ke PT Bank Central Asia, Tbk, PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk, dan PT Bank CIMB Niaga. Sebagian bunga pinjaman RDI dikapitalisasi ke tanah MBAU.
42 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA PT Rajawali Nusindo Peristiwa Hukum Sehubungan dengan telah dilakukannya penghapusan piutang lain-lain dengan tidak menghilangkan hak tagihnya, dimana atas transaksi tersebut perusahaan akan melakukan proses penagihan secara hukum untuk dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Adapun beberapa transaksi yang dilakukan untuk proses penagihan secara hukum adalah sebagai berikut : a. PT Sinar Hakiki Multi Pada tanggal 30 Desember 2011, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pailit terhadap PT Sinar Hakiki Mukti yang diajukan oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) yang berisiko terhadap hak tagih perusahaan. Pada tanggal 6 Februari 2012, perusahaan mengajukan gugatan perdata terhadap Moch.Himawan Aprianto dalam kapasitas pribadi selaku direktur PT Sinar Hakiki Multi gugatan diajukan di pengadilan negeri jakarta selatan dengan nomer gugatan 70/Pdt.G/2012/PN.JKT.Sel sebagai upaya meningkatkan kapastian hukum (rechtzekerheid) atas pelunasan dari PT Sinar Hakiki Multi. Dengan adanya gugatan yang diajukan, pada tanggal 14 November 2011, dibuat dan ditandatangani perjanjian pengakuan utang dengan jaminan beserta perjanjian gadai saham dan jaminan pribadi oleh para pemegang saham PT Sinar Hakiki Multi dengan perusahaan.
42 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (lanjutan)
114
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Peristiwa Hukum (Lanjutan) a. PT Sinar Hakiki Multi (lanjutan) Perusahaan dan Moch. Himawan Aprianto telah sepakat melakukan perdamaian yang dituangkan dalam akta perdamaian (acta van dading) berdasarkan penetapan pengadilan negeri jakarta selatan tanggal 5 maret 2012. Dalam penetapan perdamaian disepakati bahwa Moch. Himawan Aprianto akan memenuhi kewajiban PT Sinar Hakiki Multi kepada perusahaan dengan mengunakan sarana billyet giro (BG) sebanyak 9 lembar sebesar Rp 22.171.564.994 dari PT Bank Mandiri Tbk. Dengan rincian tanggal jatuh tempo. Informasi billyet giro serta nilainya adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
BG No. JI 984776 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 30 April 2012 BG No. JI 984777 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Mei 2012 BG No. JI 984778 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 29 Juni 2012 BG No. JI 984779 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Juli 2012 BG No. JI 984780 senilai Rp 3.650.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Desember 2012 BG No. JI 984781 senilai Rp 3.650.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 28 september 2012 BG No. JI 984782 senilai Rp 3.650.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 oktober 2012 BG No. JI 984783 senilai Rp 3.650.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 30 November 2012 BG No. JI 984784 senilai Rp 3.571.564.994 dengan tanggal jatuh tempo 31 Desember 2012
Atas piutang PT SHM, sampai dengan 31 Desember 2012 belum ada pembayaran piutang, di mana billyet giro(BG) yang berjumlah 9 lembar tersebut di atas, tidak bisa dicairkan (BG Kosong). Atas kasus hukum dan pelaksanaan penuntutan terhadap piutang PT Sinar Hakiki Multi, kuasa hukum perusahaan yaitu A. Durapati Sinulingga dan Partners, telah mengeluarkan pendapat dari segi hukum (legal opinion) No.031/ADS/III/2012, tanggal 7 Maret 2012 yang menjelaskan validitas dari perjanjian yang ada, tahapan penuntutan hukum, perkiraan lamanya waktu penuntutan serta besarnya kemungkinan untuk keterpulihan/pembayaran piutang. Sampai dengan tanggal 19 Maret 2012, perusahaan belum mengetahui kepastian pelunasan piutang tersebut, maka perusahaan melakukan pencadangan sebesar Rp 2.063.945.292. sehubungan dengan adanya fakta yang ketahui kemudian setelah tanggal 19 maret 2012 atau piutang lain-lain pihak ketiga tersebut yang kecik kemungkinan untuk dapat ditagih, maka perusahaan mengusulkan untuk menghapuskan piutang tersebut sebesar Rp 15.326.243.820 dan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham. Pada tanggal 7 september 2012 telah diadakan rapat direktur PT SHM yang dilanjutkan rapat kreditur tanggal 14 september 2012, yang memutuskan antara lain bahwa PT SHM/Bpk Himawan Apriyanto akan bekerja sama dengan investor PT Eartstone Resources Indonesia untuk mengelola pertambangan milik PT SHM, untuk itu wakil direktur akan mengikuti rapat-rapat yang akan diadakan PT SHM dan PT Eartstone Resources Indonesia. Sebagai tindak lanjut dalam upaya untuk tetap melakukan penagihan atas piutang yang sudah dihapuskan atas PT SHM, perusahan menunjuk Eddie I.Dolok Partnership sesuai dengan perjanjian No.047/S.Pj/Nus.01/IX/12 tanggal 17 september 2012, untuk tetap melakukan penyelesaian hukum atas pembayaran piutang batu bara sebesar RP 22.171.546.994, antara lainpembuatan dan pengiriman somasi, mediasi dan negosiasi, pembuatan atau penyusutan surrat menyurat yang terkait dengan penyelesaian pembayaran transaksi batu bara, memberikan pendapat dari segi hukum atas status pemeriksaan dan memberikan saran mengenai tindakan tidakan korporasi dalam menyelesaikan masalah tersebut, menyiapkan konsep dokumentasi dalam implementasi pendapatan dan saran serta menghadiri setiap pertemuan yang berhubungan dengan penyelesaian transaksi batu bara tersebut. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, permasalahan hukum dan pembayaran dari pihak PT SHM belum diterima oleh perusahaan.
42 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (lanjutan) Peristiwa Hukum (Lanjutan)
115
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
b. PT Artechco Wakibara Pada tanggal 15 maret 2010, perusahaan menandatangani perjanjian jual beli batu bara dengan PT Artechco Wakibara untuk jangka waktu sampai dengan 15 maret 2011. Perjanjian trrsebut berisi kerjasama jual beli batu bara dengan PT Rajawali Nusindo sebagai pihak pertama bermaksud untuk membeli batu bara dari pihak kedua yaitu PT Artechco Wakibara. Piutang kepada PT Artechco Wakibara sebesar Rp 9.735.000.000 merupakan piutang ats uang muka pembelian batu bara sesuai dengan perjanjian jual beli batu bara No.012/S.Pj/Nus.01/ III/10 tanggal 15 maret 2010 . sampai dengan bulan juli 2010, perusahaan telah membayarkan uang pembelian batu bara sebesar Rp 32.253.884.270 kepada PT Artechco Wakibara dan sampai dengan bulan tersebut PT Artechco Wakibara telah menyelesaikan pengiriman batu bara senilai Rp 24.698.264.210. Pada tanggal 5 agustus 2010, melalui surat No.856/Nus.03/VIII/2010, perusahaan memberitahukan kepada PT Artechco Wakibara untuk menunda pengiriman batu bara sampai ada pemberitahuan lebih blanjut karena ada perubahan rencana pembelian batu bara oleh perusahaan dan pada tanggal yang sama terdapat selisih antara pembayaran dan pengiriman batu bara sebesar Rp 7.555.620.000, sehingga pembayaran kepada PT Artechco Wakibara yang sebelumnya dicatat sebagai uang muka di klasifikasikan sebagai piutang lain-lain. Pada tanggal 12 agustus 2010, dibuat kesepakatan pengalihan hak dan tanggungjawab dari PT Artechco Wakibara kepada PT menara sarana Nourin (MSN). Dengan dasartersebut, maka transaksi jual beli batu bara sesuai dengan perjanjian No. 012/S.Pj/Nus.01/III/10 tanggal 15 maret 2010 antara perusahaan dan PT Artechco Wakibara berubah menjadi transaksi antara perusahaan dan PT Menara Sarana Nourin. Pada tanggal 11 November 2011, perusahaan menyampaikan secara lisan perhitungan selisih pembayaran di atas kepada PT Menara Sarana Nourin, dan tanggal 24 februari 2012 telah terjadi kesepakatan mengenai jumlah kewajiban pembayaran yang harus dikembalikan oleh PT Menara Sarana Nourin. Kesepakatan pengembalian uang tersebut akan dilakukan oleh PT Menara Sarana Nourin kepada perusahaan dengan menggunakan bilyetgiro yang jumlah da tahapan jatuh tempo serta nilai nominal bilyet giro sebesar Rp 7.555.620.000 adalah sebagai berikut ini : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
BG No. JI 984785 senilai Rp 750.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 30 April 2012 BG No. JI 984786 senilai Rp 750.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Mei 2012 BG No. JI 984787 senilai Rp 750.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 29 Juni 2012 BG No. JI 984788 senilai Rp 750.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Juli 2012 BG No. JI 984789 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Desember 2012 BG No. JI 984790 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 28 september 2012 BG No. JI 984791 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 oktober 2012 BG No. JI 984792 senilai Rp 1.000.000.000 dengan tanggal jatuh tempo 30 November 2012 BG No. JI 984790 senilai Rp 555.620.000 dengan tanggal jatuh tempo 31 Desember 2012
Sampai dengan tanggal 31 desember 2011, perusahaan belum menerima billyet giro yang disepakati. Karena adanya ketik pastian pengembalian pembayaran dari PT Menara Sarana Nourin (MSN). Perusahaan melakukan pencadangan sebesar Rp 1.473.643.882. sehubungan dengan adanya fakta yang diketahui kemudian setelah tanggal 19 maret 2012 atas piutang lain-lain pihak ketiga tersebut yang kecil kemungkinan untuk dapat ditagih, maka pihak perusahaan mengusulkan untuk menghapusbukukan piutang tersebut sebesar Rp 9.735.000.000 dan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham.
42 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (lanjutan) Peristiwa Hukum (Lanjutan)
116
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Dari 9 (sembilan) bilyet giro yang telah disebutkan diatas, ternyata tidak bisa dicairkan, sehingga pad tahun2012 perusahaan tidak menerima pembayaran dari PT MSN. Sebagai tindak lanjut dalam upaya untuk tetap dapat melakukan penagihan atas piutang yang sudah dihapuskan diatas PT SHM, perusahaan menunjuk Eddie I. Doloksaribu Partnership sesuai dengan perjanjian No.047/S.Pj/Nus.01/IX/12 tanggal 17 September 2012, untuk tetap melakukan penyelesaian hukum atas pembayaran piutang batu bara sebesar Rp 7.555.620.000 antara lain pembuatan dan pengiriman somasi, mediasi dan atau negosiasi, pembuatan atau penyusunan surat menyurat yang terkait dengan penyelesaian pembayaran transaksi batu bara, memberikan pendapat dari segi hukum atas status pemeriksaan dan memberikan saran mengenai tindakan tindakan korporasi dalam menyelesaikan masalah tersebut, menyiapkan konsep dokumentasi dalam implementasi pendapat dan saran serta menghadiri setiap pertemuan yang berhubungan dengan penyelesaian transaksi batu bara tersebut. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, permasalahan hukum dan pembayaran dari pihak PT MSN belum diterima oleh Perusahaan. c. PT Stanindo Pada tanggal 13 januari 2010 Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli batu bara dengan PT Stanindo. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 1 tahun dan berakhir pada tanggal 12 Januari 2011. Berdasarkan akta no.9 tanggal 15 juli 2011 yang dibuat dihadapan martius, s.h., notaris di banjar baru. PT Stanindo memiliki kewajiban untuk melunasi transaksi jual beli batu bara tersebut kepada perusahaan sebesar Rp 3.528.000.000 dengan dikenakan bunga senilai 1,5% setiap bulan terhitung sejak bulan mei sampai dengan desember 2010. Piutang kepada stanindo sebesar Rp 3.528.000.000 merupakan piutang atas uang muka pembelian batu bara sesuai dengan perjanjian jual beli batu bara No.02/S.Pj/Nus.01/I/10 tanggal 13 Januari 2010, ketika PT stanindo tidak dapat menyerahkan barang pada tanggal yang sesuai dengan perjanjian sehingga pembayaran kepada stanindo yang sebelumnya dicatat sebagai uang muka diklasifikasikan sebagai piutang lai-lain berdasarkan akta No.9 tanggal 15 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Martius, S.H., Notaris di Banjarbaru. Atas kasus hukum dan pelaksanaan terhadap piutang tersebut, kuasa hukum yang ditunjuk perusahaan, Nengah Sujana dan Rekan, telah mengeluarkan surat keterangan No.055/NSR/NS/ 2/12 tanggal 17 Februari 2012, yang menjelaskan bahwa gugatan perdata perusahaan di pengadilan negeri Banjarbaru, dimana kedua pihak ingin berdamai telah sampai pada tahap mediasi. Karena adanya ketidakpastian pelunasan piutang oleh PT Stanindo, perusahaan melakukan pencadangan sebesar Rp 1.764.000.000 sehubungan dengan adanya fakta yang diketahui kemudian setelah tanggal 19 maret 2012 atas piutang lain-lain pihak ketiga tersebut yang kecil kemungkinan untuk dapat ditagih, maka pihak Perusahaan mengusulkan untuk menghapusbukukan seluruh sisa piutang tersebut sebesar Rp 3.528.000.000 dan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham.
42 PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (lanjutan) Peristiwa Hukum (Lanjutan)
117
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Sebagai tindak lanjut dalam upaya untuk tetap melakukan penagihan atas piutang yang sudah dihapuskan atas PT Stanindo, perusahaan menunjuk nengah sujana dan rekan, sesuai dengan surat penawaran No.270/P/NSR.NS/9/112 tanggal 6 september 2012, untuk tetap melakukan penyelesaian hukum atas pembayaran piutang batu bara sebesar Rp 3.528.000.000 untuk mewakili dan membela kepentinggan hukum PT Rajawali Nusindo selaku terbanding sehubungan dengan permohonan banding yang diajukan oleh PT Stanindo selaku pembanding kepada pengadilan tinggi Banjarmasin terhadap putusan pengadilan negeri banjarbaru No.1/Pdt.G/2012/PN.BJB tanggal 10 juli 2012. Sampai dengan akhir 2012 tidak didapati pembayaran dari PT Stanindo. Sampai laporan ini diterbitkan, permasalahan hukum dan pembayaran dari pihak PT Stanindo belum diterima oleh perusahaan.
43 INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG BERELASI Grup merupakan suatu kelompok usaha dari sebagaimana dijelaskan di bawah, dalam menjalankan operasinya berhubungan dan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Mengenai hubungan tersebut, terdapat kemungkinan adanya transaksi yang dilakukan dengan kondisi dan syarat yang tidak sama apabila transaksi tersebut dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut: a.
Negara Republik Indonesia diwakili oleh Menteri BUMN merupakan pemegang saham Perusahaan dan BUMN lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal Pemerintah RI.
b.
Perusahaan menempatkan dan meminjamkan dana pada bank–bank yang dimiliki pemerintahan dengan persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.
c.
Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka panjang dalam bentuk Rekening Dana Investasi dalam mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga 18% per tahun.
d.
Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha dengan BUMN-BUMN lain atau perusahaan yang tergabung dalam Group PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang tidak di konsolidasikan serta badan-badan atau lembagalembaga pemerintahan yang berwenang.
Transaksi dengan pihak yang berelasi di bawah ini dilakukan dalam rangka usaha yaitu sebagai berikut: -
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Perkebunan Nusantara X dan XIV dalam rangka peningkatan kinerja pabrik gula.
-
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT PG Madu Baru dalam rangka melakukan kegiatan usaha pemberian jasa manajemen dan dropping modal kerja.
-
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia dalam rangka transaksi asuransi.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING PT Phapros Tbk a. Perjanjian Manufacturing
118
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Dalam aktivitas bisnisnya, PT Phapros Tbk (Entitas Anak) mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk memproduksi obat entitas anak (toll out). Selain itu, PT Phapros Tbk (Entitas Anak) mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga untuk memproduksi obat pihak ketiga (toll in). Biaya terkait aktivitas toll out dan imbalan jasa terkait aktivitas toll-in, termasuk produk yang diproduksi diatur secara spesifik dalam perjanjian. Perjanjian-perjanjian tersebut memiliki jangka waktu yang bervariasi antara 1 (satu) dan 2 (dua) tahun serta memiliki klausul pembaruan secara otomatis. Berikut ini pihak ketiga dimana Perusahaan melakukan perjanjian manufaktur obat : Pihak Ketiga
Jenis Perjanjian
PT Phfizer Indonesia Tbk PT Ethica Industri Farmasi PT Actavis Indonesia PT Soho Industri Farmasi PT Interbat PT Dexa Medica PT Dankos PT Pharos PT Mahakam Beta Farma PT Pertiwi Agung PT Ikapharmindo PT Combiphar PT Nufarindo PT B Braun Indonesia PT Guardian Pharmatama PT Dipa Pharmalab Intersains PT Erlimpex PT Otto Pharmaceutical PT Indofarma PT Pyridam Farma PT Hexpharm Jaya Laboratories PT Futamed PT Gratia Husada Farma PT Coronet Crown Pharmaceutical Industries PT Dankos Farma PT Alpharma PT Bernofarm PT Finusolprima Farma Internasional PT Kimia Farma PT Dragon Prima Farma PT Natura Laboratoria Prima PT Meprofarm PT Bufa Aneka PT Pabrik Pharmasi Zenith PT Indofarma (Persero)Tbk
Toll-in Toll-in, toll-out Toll-in, toll-out Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-in Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-out Toll-in, toll-out
Jumlah pendapatan terkait dengan aktivitas toll manufacturing adalah sebesar Rp 39.534.886 ribu dalam 31 Desembe 2015 (2014 : Rp 36.170.851 ribu).
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Phapros Tbk (Lanjutan) b. Perjanjian distribusi
119
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Pada tanggal 20 Januari 1992, PT Phapros Tbk (Entitas Anak) mengadakan perjanjian distribusi dengan PT Rajawali Nusindo, dimana PT Phapros Tbk (Entitas Anak) menunjuk PT Rajawali Nusindo (Distributor) sebagai distributor tunggal produk PT Phapros Tbk (Entitas Anak). Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 1 Oktober 2013. Distributor wajib membayar PT Phapros Tbk (Entitas Anak) sebesar harga yang telah disepakati dalam perjanjian yang berlaku, terhitung sejak produk diterima di gudang cabang Distributor. Distributor berhak mendapatkan margin distribusi yang besarannya ditentukan dalam perjanjian. Jumlah pendapatan sampai dengan 31 Desembe 2015 terkait dengan perjanjian distribusi ini adalah Rp 651.711.855 ribu (2014 : Rp 541.968.695 ribu). Jumlah pendapatan bersih dari denda keterlambatan pembayaran sampai dengan 31 Desember 2015 adalah Rp 11.589.978 ribu (2014 : Rp 6.408.785 ribu). c. Perjanjian Lisensi dan bantuan teknis Pada tanggal 3 Agustus 2005, PT Phapros Tbk (Entitas Anak) mengadakan perjanjian lisensi dan bantuan teknis dengan Apogepha Arzneimittel GmbH (Apogepha) yang memberikan lisensi dan hak ekslusif kepada PT Phapros Tbk (Entitas Anak) untuk membeli bulk product (coated tablets), mengemas ulang, memproduksi, menggunakan, menghapuskan atau menjual produk yang berlisensi, menggunakan hak properti industrial dan informasi teknis dari Apogepha untuk seluruh Indonesia. PT Phapros Tbk (Entitas Anak) harus memenuhi target penjualan minimum yang telah disepakati dalam perjanjian untuk mempertahankan hak ekslusif ini. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
Jumlah pendapatan sampai dengan 31 Desember 2015 terkait dengan perjanjian lisensi dan bantuan teknis ini adalah Rp 1.048.273 ribu (2014: Rp 442.922 ribu). d. Perjanjian kerja sama pemegang ijin edar Pada tanggal 25 Juni 2010. PT Phapros Tbk (Entitas Anak) mengadakan perjanjian kerjasama pemegang ijin edar dengan PT B. Braun Medical Indonesia, anak perusahaan dari B. Braun Melsungen A.G (bersama-sama disebut B. Braun), dimana Perusahaan mendapatkan hak esklusif sebagai pemegang Nomor Ijin Edar dengan mendaftarkan produkproduk farmasi B. Braun atas nama Perusahaan. Atas kerja sama ini, Perusahaan mendapatkan kompensasi sebesar 5% dari harga Cost Insurance Freight (CIF) produk, Pengadaan, pendistribusian dan pemasaran dilakukan oleh B.Braun. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Jumlah pendapatan sampai dengan 31 Desember 2015 terkait dengan perjanjian ini adalah Rp 2.310.875 ribu (2014: Rp 316.317 ribu). e. Pembangunan pabrik baru Perusahaan akan membangun pabrik di Ungaran dan seluruh fasilitasnya di atas tanah seluas ±9500 m² dengan harga perolehan sebesar Rp 36.856.044 ribu dan diperoleh pada tanggal 24 Juni 2013 sampai dengan 19 Desember 2014. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Perusahaan masih dalam proses persiapan pembangunan pabrik dan diharapkan akan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2016.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Phapros Tbk (Lanjutan) f.
Tuntutan Merek
120
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Merk KGaA (Merck) menggugat perusahaan untuk membatalkan merek Bioneuron dalam kasus sengketa dengan merek Neurobion milik penggugat. Pada tanggal 12 Januari 2015. Pengadilan Niaga membacakan putusan atas gugatan ini yang menenangkan Merck dan memerintahkan Ditjen HAKI untuk membatalkan dan mencoret merek Biouneuron dalam daftar merek. Pada tanggal 16 Januari 2015. Perusahaan telah memberikan wewenang kepada kuasa hukum Pusaka Law Firm untuk mengajukan kasasi atas putusan tersebut kepada Mahkamah Agung. Perusahaan belum dapat menentukan dampak keuangan dan tuntutan hukum ini. PT Rajawali Nusindo 1.
Perjanjian Distribusi dengan PT Philipis Indonesia No. No. Kontrak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Cabang PT Rajawali Nusindo
491/Leg/C/XII/2013 504/Leg/C/XII/2013 468/Leg/C/XII/2013 446/Leg/C/XII/2013 445/Leg/C/XII/2013 464/Leg/C/XII/2013 495/Leg/C/XII/2013 474/Leg/C/XII/2013
Surabaya 1 Mataram Bogor Medan Aceh Serang Madiun Purwokerto
Berdasarkan Perjanjian diatas, disebutkan bahwa PT Rajawali Nusindo ditunjuk sebagai Best Partner untuk melakukan promosi, distribusi dan pemasaran produk-produk lampu Philips dengan cakupan wilayah yang tersebut diatas. Jangka waktu perjanjian satu tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2015 dan dapat diperpanjang. 2.
Perjanjian Distribusi dengan PT Abbott Indonesia Jangka waktu perjanjian berlaku selama 1 tahun setelah tanggal efektif yaitu 1 Maret 2010 dapat diperpanjang dan dokumentasi perjanjian masih dalam proses. Berdasarkan perjanjian tersebut, disebutkan mengenai penunjukan Perusahaan sebagai distributor alat-alat kesehatan dan produk-produk terkait Abbott.
3.
Perjanjian Distribusi dengan PT Jakarta Akuratama Plastik Jangka waktu perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak tanggal 5 April 2010 sampai dengan 5 April 2011. Perjanjian tersebut berisi mengenai penunjukan Perusahaan sebagai distributor untuk mendistribusikan produkproduk peralatan listrik merek “Loyal”.
4.
Perjanjian Distribusi dengan PT Sinar Antjol Perjanjian ini memiliki jangka waktu 1 tahun yang dimulai dari 21 Mei 2010 sampai dengan 20 Mei 2011 dan dapat diperpanjang.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (Lanjutan) 5.
Perjanjian Kerjasama Distribusi dengan PT Smart Tbk Perjanjian ini sesuai dengan perjanjian No. 006/SMART/PKD/LGL/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 dengan jangka waktu satu tahun mulai tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan 1 Juli 2013 dan dapat diperpanjang. 121
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Perjanjian ini sesuai dengan perjanjian No. 006/SMART/PKD/LGL/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 dengan jangka waktu satu tahun mulai tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan 1 Juli 2013 dan dapat diperpanjang. 6.
Perjanjian Distribusi dengan PT Lestari Dini Tunggal Perjanjian ini memiliki jangka waktu 2 tahun yang berlaku dari tanggal 21 Mei 2014 sampai dengan 21 Mei 2016. Dalam perjanjian No. 031/S.Pj/Nus.01/V/14 tanggal 21 Mei 2014 disebutkan mengenai penunjukan Perusahaan sebagai Distributor Eksklusif untuk penjualan dan distribusi produk PT Lestari Dini Tunggul dengan merek “Lestari Medical Apprel (LMA)”, “Medicolth”, “Comfort”, “Lestari Linen”, ke seluruh wilayah Indonesia. Untuk keperluan tender, kedua pihak menyetujui pembayaran dengan cara back to back.
7.
Perjanjian Distribusi dengan PT Prima Agro Teh Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun yang dimulai dari 19 April 2014 sampai dengan 18 April 2016 mengenai penunjukan PT Rajawali Nusindo sebagai distributor Karet plus khusus di TERITORI, yaitu PT Perkebunan Nusantara VIII, Jawa Barat.
8.
Perjanjian dengan PT Phapros Tbk PT Rajawali Nusindo memiliki perjanjian distribusi dengan PT Phapros Tbk (Entitas Anak) untuk mendistribusikan produk-produk Phapros secara ekslusif dengan cakupan wilayah di seluruh Indonesia. Sesuai dengan Perjanjian No. Ph.2010/Perj/KS/002/RN tanggal 1 Mei 2010 No. 025/S.Pj/RNI.01/V/10, jangka waktu perjanjian berlaku selama 3 tahun dan berakhir tanggal 30 April 2013, serta dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam perjanjian, PT Rajawali Nusindo diwajibkan menjaga stok PT Phapros pada level tertentu serta berkewajiban menyediakan ruangan di kantor-kantor cabang sebagai ruangan kerja tenaga administrasi dan pemasaran PT Phapros.
9.
Perjanjian dengan PT Alfa Jaya Baru Raya PT Rajawali Nusindo memiliki perjanjian distribusi dengan PT Alfa Jaya Baru Raya sesuai dengan perjanjian No.044/S.Pj/Nus.01/VII/12 tanggal 26 Juli 2012 yang berlaku selama 1 tahun yang dimulai dari tanggal 26 Juli 2012 sampai dengan 25 Juli 2013 dan dapat diperpanjang mengenai penunjukan Perusahaan sebagai importir produk Oil dan Grease merk SIGMALUBE dan produk Additive merk LUBRIKING atau T-POWER.
10. Perjanjian Kerjasama Distribusi dengan PT Imrmedical Ag Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun yang dimulai dari 31 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015 mengenai penunjukan PT Rajawali Nusindo sebagai distributor Bellavista ventilator model 1000/1000e, aksesoris dan barang habis pakai serta suku cadangnya. 11. Perjanjian dengan PT Bio Farma (Persero) PT Rajawali Nusindo memiliki perjanjian Distributorship dengan PT Bio Farma (Persero) dengan dengan No. 00641/DIR/II/2013 tanggal 1 Februari 2013 untuk mendistribusikan produk-produk BCG, TT, Polio dan Flubio PT Bio Farma (Persero) dengan jangka waktu perjanjian berlaku selama 1 tahun terhitung mulai 1 Februari 2013 sampai 1 Februari 2014. Kemudian dalam Addendum I No. 03477/DIR/VI/2013 tanggal 18 Juni 2013 Kedua Pihak setuju untuk mengubah beberapa ketentuan dan kondisi serta jangka waktu perjanjian yang terhitung mulai tanggal 18 Juni 2013 sampai 31 Desember 2013 dan dapat diperpanjang.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Rajawali Nusindo (Lanjutan) 12. Perjanjian Distribusi antara PT Mitra Ogan dengan PT Rajawali Nusindo untuk distribusi CPO dan Palm Kernel secara eksklusif dengan cakupan wilayah di seluruh Indonesia maupun luar negeri. Perjanjian ini memiliki jangka waktu dari tahun 2007 sampai waktu yang tidak terbatas, dapat diaddendum. Dari penjualan tersebut, Perusahaan mendapat margin keuntungan sebesar 2%. Addendum atas perjanjian distribusi No. 001/S.Pj/Nus.01/I/08 yang ditandatangani tanggal 2 Januari 2012, maka Perusahaan mendapatkan margin keuntungan sebesar 0,25%. 122
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Perjanjian Distribusi antara PT Mitra Ogan dengan PT Rajawali Nusindo untuk distribusi CPO dan Palm Kernel secara eksklusif dengan cakupan wilayah di seluruh Indonesia maupun luar negeri. Perjanjian ini memiliki jangka waktu dari tahun 2007 sampai waktu yang tidak terbatas, dapat diaddendum. Dari penjualan tersebut, Perusahaan mendapat margin keuntungan sebesar 2%. Addendum atas perjanjian distribusi No. 001/S.Pj/Nus.01/I/08 yang ditandatangani tanggal 2 Januari 2012, maka Perusahaan mendapatkan margin keuntungan sebesar 0,25%. 13. Pada tanggal 1 April 2013 ditandatangani perjanjian keagenan dengan PT Focus Distribusi Nusantara yang merupakan distributor utama dari produk-produk PT Bina Karya Prima untuk kemudian menjadi sub-distributor dari distributor utama untuk memasarkan, menjual dan mendistribusikan produk-produk PT Bina Karya Prima. Sesuai dengan addendum No. 512/FDN/IX/2012 jangka waktu kerjasama keagenan dimulai 1 oktober 2012 hingga 30 September 2013. 14. Perjanjian Distribusi dengan PT PG Rajawali II PT Rajawali Nusindo memiliki perjanjian distribusi dengan PT PG Rajawali II untuk mendistribusikan produk gula dan turunannya dengan cakupan wilayah di seluruh Indonesia maupun luar negeri. Perjanjian ini memiliki jangka waktu 1 tahun yaitu 1 Juli 2011 s/d 1 Juli 2012. 15. Perjanjian Distribusi dengan PT Mitra Kerinci PT Rajawali Nusindo memiliki perjanjian distribusi dengan PT Mitra Kerinci untuk mendistribusikan produk teh kemas dan teh hitam secara eksklusif dengan cakupan wilayah di seluruh Indonesia maupun luar negeri. Perjanjian ini memiliki jangka waktu tidak terbatas. Dari penjualan produk teh hitam, Perusahaan mendapatkan margin keuntungan sebesar 5%. PT Mitra Kerinci PT Mitra Kerinci memiliki perjanjian dengan pihak ketiga sebagai berikut : 1.
PT KBP Chakra Perjanjian Technical Assistance Peningkatan Kapasitas dan Perbaikan Kapasitas Nomor Perjanjian : 01/MK/PLTM/175/III/2013 Tanggal Perjanjian : 05 Mei 2012 Masa Perjanjian : 13 maret 2013 – 13 Agustus 2013 jangka waktu 15 bulan
PT Pabrik Gula Rajawali II 1. Berdasarkan surat Kesepakatan Bersama Pemberlakuan dan Adendum Perjanjian Pinjaman Modal Kerja Nomor 63/S.Pj/RNI.01/I/06 tanggal 16 Januari 2006 antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Pabrik Gula Rajawali II tanggal 18 April 2012 dijelaskan bahwa : Sampai dengan 31 Desember 2011 pinjaman Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sebesar Rp 46.179.239.246 dari plafon pinjaman sebesar. Kedua belah pihak sepakat melakukan perpanjangan jangka waktu Pinjaman Modal Kerja dan menambah klausula tentang Konversi atas pinjaman, berikut bunyi pasalnya: “para pihak setuju dan sepakat terhadap pinjaman pihak kedua kepada pihak pertama dapat dilakukan konversi menjadi penyertaan saham oleh pihak pertama sepanjang mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan / atau RUPS para pihak.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Pabrik Gula Rajawali II (Lanjutan) 2. Berdasarkan Addendum Perjanjian Pinjaman Dana Talangan Nomor 116/S.Pj/RNI.02/XII/2011 tanggal 27 Desember 2011 Nomor 64/S.Pj/RNI.02/IV/2012 tanggal 18 April 2012, antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Pabrik Gula Rajawali II dijelaskan bahwa sampai dengan 31 Desember 2011 pinjaman pihak kedua kepada pihak pertama sebesar Rp 25.895.834.891 dari plafon pinjaman Rp 50.000.000.000. 123
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Nomor 116/S.Pj/RNI.02/XII/2011 tanggal 27 Desember Berdasarkan Addendum Perjanjian Pinjaman Dana Talangan 2011 Nomor 64/S.Pj/RNI.02/IV/2012 tanggal 18 April 2012, antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Pabrik Gula Rajawali II dijelaskan bahwa sampai dengan 31 Desember 2011 pinjaman pihak kedua kepada pihak pertama sebesar Rp 25.895.834.891 dari plafon pinjaman Rp 50.000.000.000. 3. Berdasarkan Addendum Perjanjian Pinjaman Dana Talangan Nomor 117/S.Pj/RNI.02/XII/2011 tanggal 27 Desember 2011 antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan PT Pabrik Gula Rajawali II, Nomor:65/S.Pj/RNI.02/IV/2012 tanggal 18 April 2012 dijelaskan bahwa Pihak Kedua kepada Pihak Pertama sebesar Rp 50.458.228.155 dari plafon pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000. PT GIEB INDONESIA 1. PT Unilever Indonesia a.
Perjanjian distribusi antara PT Unilever Indonesia, Tbk dan PT GIEB Cabang Denpasar Utara, berkedudukan di Jl Gatot Subroto No 66x Denpasar. Nomor Perjanjian : 007.94813001/NTG/H/2010 Tanggal Perjanjian : 26 Februari 2010 Masa Perjanjian : 26 Februari 2010 - 25 Februari 2013 (Jangka waktu tambahan 1 tahun kalender)
b.
Perjanjian distribusi antara PT Unilever Indonesia, Tbk dan PT GIEB Cabang Singaraja, berkedudukan di Jl P Dewata Desa Pemaron Singaraja. Nomor Perjanjian : 002.94803001/NTG/H/2010 Tanggal Perjanjian : 26 Februari 2010 Masa Perjanjian : 26 Februari 2010 - 25 Februari 2013 (Jangka waktu tambahan 1 tahun kalender)
c.
Perjanjian distribusi antara PT Unilever Indonesia, Tbk dan PT GIEB Cabang Tabanan, berkedudukan di Jl Mawar No.140 Bongan Pala Gerokgak Tabanan. Nomor Perjanjian : 005.94810001/NTG/H/2010 Tanggal Perjanjian : 26 Februari 2010 Masa Perjanjian : 26 Februari 2010 - 25 Februari 2013 (Jangka waktu tambahan 1 tahun kalender)
2. PT Philips Indonesia a.
Perjanjian distribusi antara PT Philips Indonesia dan PT GIEB Singaraja berkedudukan di Jl. Singaraja Seririt, Banjar Dinas Celukbubuh, Desa Kalibukbuk, Kec Buleleng, Kabupaten Singaraja. Nomor Perjanjian : Tanggal Perjanjian : Masa Perjanjian :
b.
385/Leg/C/XII/2012 11 Desember 2012 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
Perjanjian distribusi antara PT Philips Indonesia dan PT GIEB Denpasar berkedudukan di Jl. Gatot Subroto No.66x Denpasar. Nomor Perjanjian : Tanggal Perjanjian : Masa Perjanjian :
383/Leg/C/XII/2012 11 Desember 2012 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT GIEB INDONESIA (Lanjutan) c.
Perjanjian distribusi antara PT Philips Indonesia dan PT GIEB klungkung berkedudukan di Jl. Kecubung No.4 Semarapura Kelod, Klungkung. Nomor Perjanjian
: 384/Leg/C/XII/2012
124
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Tanggal Perjanjian : 11 Desember 2012 Masa Perjanjian : 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 d.
Perjanjian distribusi antara PT Philips Indonesia dan PT GIEB Cabang Malang berkedudukan di Jl. Terusan Sulfat 3K Sawojajar-Malang. Nomor Perjanjian : 377/Leg/C/XII/2012 Tanggal Perjanjian : 11 Desember 2012 Masa Perjanjian : 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
3. PT Nutrifood Indonesia Nomor Perjanjian Tanggal Perjanjian Masa Perjanjian
: 44/SPP/NFI-GII-DPS/2012 : 21 September 2012 : 21 September 2012 – 31 Desember 2012 Diperpanjang otomatis
4. PT Jakarta Akuratama Plastik Nomor Perjanjian Tanggal Perjanjian Masa Perjanjian
: 93/JAP/V/12
28 Mei 2012
1 Juni 2012 – 31 Agustus 2012 (tiga bulan) Diperpanjang otomatis
: 28 Mei 2012 : 1 Juni 2012 – 31 Agustus 2012 (tiga bulan) Diperpanjang otomatis
5. PT PG Rajawali I PT PG Rajawali I merupakan perusahaan afiliasi, pada tahun 2012, PT GIEB Indonesia kembali menjual produk Gula yang diproduksi oleh PT PG Rajawali I. Setiap pemesanan produk gula dibuatkan Surat Persetujuan Pembelian Gula. 6. PT Fajar Cipta Wacana a. Nomor Perjanjianb. Masa Perjanjian b. Masa Perjanjian
: 008/X/12 : November 2012 – 31 Maret 2013 Diperpanjang otomatis
7. PT Softex Indonesia a. Nomor Perjanjian b. Tanggal Perjanjian c. Masa Perjanjian
: : :
LGL-208.1-Add.P.Dist-SI-III-2013 22-Jan-13 01 Januari 2013 – 31 Desember 2013 diperpanjang sesuai dengan kesepakatan
8. PT Rajawali Nusantara Indonesia a. Perjanjian kredit no b. Tanggal c. Batas kredit d. Bunga e.Jangka Waktu f. Jaminan
: : : : : :
45/S.Pj/RNI.02/V/2013 66Mei Mei2013 2013 Rp5.000.000.000 Rp 5.000.000.000 : 9% per tahun 25 25April April2013 2013sampai sampaidengan dengan15 15Mei Mei2013 2013 Promissory Note
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT GIEB INDONESIA (Lanjutan) Perjanjian mengenai utang dana talangan dibuat pada saat diperlukannya kebutuhan dana yang mendesak untuk kegiatan operasional perusahaan, dimana dikenakan bunga pinjaman sebesar 9% per tahun dan dipotong PPh psl 23 dan dibatasi oleh jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun.
125
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
9. PT Smart a. Nomor Perjanjian b. Tanggal Perjanjian c. Masa Perjanjian
: 039/smart/pkd/2012 : 02 Mei 2012 : 02 Mei 2013 – 01 Mei 2014 Diperpanjang sesuai dengan kesepakatan tertulis
10. PT PG Candi Baru PT PG Candi Baru merupakan perusahaan afiliasi, pada tahun 2013, PT GIEB Indonesia kembali menjual produk Gula yang diproduksi oleh PT PG Candi Baru. Setiap pemesanan produk gula dibuatkan Surat Persetujuan Pembelian Gula. 11. PT Dua Kelinci a. Perjanjian No b. Tanggal c. Jangka waktu
: 152/PD/GT-R7/VIII/2013 : 30 September 2013 : 30 September 2013 - 29 Agustus 2014
Menurut Perjanjian tersebut PT Gieb Indonesia berkewajiban menyediakan prasarana untuk menyimpan dan menjaga produk, menjaga image produk dan bertanggung jawab atas market return yang tidak diakibatkan kesalahan PT Dua Kelinci, mengikuti ketentuan order berkala, melakukan distribusi, memajang produk, dan memasang material promosi, melakukan langkah preventif Membayar tepat waktu, menjual sesuai harga yang telah ditentukan, menyediakan VAN, Memberikan jaminan Bank Garansi dan menjaga kerahasiaan data. PT Mitra Rajawali Banjaran a.
Surat Penunjukkan Kerjasama Distributor dengan nomor : 002/MRB.03/I/2013 tertanggal 2 Januari 2013, yang menyatakan bahwa PT Mitra Rajawali Banjaran menunjuk PT Rajawali Nusindo sebagai Agen penjualan Alat Kesehatan : Alat Suntik Sekali Pakai Merk RD. Surat ini berlaku mulai dari 2 Januari 2013 sampai dengan 2 Januari 2015.
b.
Perjanjian Exclusive Distributorship antara PT Mitra Rajawali Banjaran dengan PT Rajawali Nusindo, dengan nomor perjanjian 007/s.pj/MRB/IV/2013. Pada perjanjian ini PT Mitra Rajawali Banjaran menunjuk PT Rajawali Nusindo untuk mendistribusikan dan memasarkan produk PT Mitra Rajawali Banjaran untuk kepentingan reguler, jamkesmas, maupun tender institusi dll. untuk kepentingan reguler, jamkesmas, maupun tender institusi, dan sebagainya.
c.
Perjanjian Kerjasama Produksi antara PT Topmed Indonesia dengan PT Mitra Rajawali Banjaran dengan nomor 006/s.pj/MRB/III/2013 yang ditandatangani tanggal 1 Maret 2013. Perjanjian ini menyatakan bahwa PT Mitra Rajawali Banjaran menunjuk PT Topmed untuk mengerjakan produk blister, inner packing, out cartoon dan sterilisasi produk jarum suntik sekali pakai. Perjanjian ini berlaku sejak purchase order diterbitkan oleh PT Mitra Rajawali Banjaran pada tanggal 25 Februari 2013, hingga seluruh kewajiban telah dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Mitra Rajawali Banjaran (Lanjutan) d.
Perjanjian Distribusi dan Pemasaran Produk Kondom antara PT Mitra Rajawali Banjaran dengan PT Penta Valent No. 003/WS-DA/VII/07 tanggal 13 Juli 2007 telah disepakati antara lain : 1. HJ Barang adalah Harga Neto Pabrik; 2. HET Barang untuk pasar bebas ditetapkan sendiri oleh pihak Kedua
126
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
e.
Masa kontrak ini adalah 5 tahun sejak kontrak ditandatangani dan dapat diperpanjang. Perjanjian Distribusi Kondom dan Alat suntik antara PT Mitra Rajawali Banjaran dengan PT Rajawali Nusindo masingmasing dengan No. 052/S.Pj/Nus.01/VII/08 dan No. 053/S.Pj/Nus.01/VII/08 tanggal 7 Juli 2008 telah disepakati antara lain: 1. 2. 3. 4.
f.
HJ Barang adalah Harga Neto Franco Pihak Kedua; HET Barang untuk pasar bebas di tetapkan oleh kedua belah pihak; HJ Barang untuk Pemerintah ditentukan oleh Pihak Pertama dengan harga franco gudang sesuai kontrak; Pihak Kedua akan menerima margin dari penjualan produk pihak Pertama. Masa kontrak ini adalah 5 tahun yang berlaku sejak 7 Juli 2013 s/d 6 Juli 2018.
Perjanjian Sewa menyewa antara PT Top Point Medical dengan PT Mitra Rajawali Banjaran No. AHU-37511.AH.01.01 Tanggal 28 Juli 2010 Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal–hal sebagai berikut: 1.
Pihak pertama (PT Mitra Rajawali Banjaran) pihak pertama menyewakan kepada pihak Medical ),
kedua (PT Top Point
2.
Pihak kedua menyewa dari pihak pertama bangunan (gedung) yang berlokasi di Jalan Raya Banjaran km 16 banjaran, Bandung.
Pihak pertama dan kedua dengan ini menyatakan telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Perjanjian sewa menyewa dengan nilai kontrak sebesar Rp8.000.000 setiap bulannya dan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dibayar didepan. Perjanjian sewa menyewa ini berlaku dan berjalan terhitung sejak tanggal 1 September 2010 untuk selama 2 tahun dan oleh karenanya akan berakhir pada tanggal 1 September 2012. Perjanjian sewa menyewa ini akan diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak. g.
Kesepakatan
Bersama
Pemberlakuan
dan
Perubahan
Perjanjian
Pinjaman
Dana
Talangan
Nomor
112/S.Pj/RNI.02/VI/2012 tanggal 11 September 2012 antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Mitra Rajawali Banjaran Nomor 61.1/S. Pj/RNI.02/VII/2013 tanggal 4 Juli 2013. Terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: •
PT MRB telah mendapatkan pinjaman dari PT RNI sebesar Rp 3.400.000.000 berdasarkan Perjanjian Nomor 112/S.Pj/RNI.02/VI/2012 tanggal 11 September 2012 (perjanjian pinjaman).
•
Dengan telah berakhirnya perjanjian pinjaman tersebut, PT MRB telah mengajukan permohonan kepada PT RNI dengan surat nomor 311/MRB.01/IV/2013 tanggal 29 April 2013 untuk memperpanjang masa berlaku Perjanjian Pinjaman dan penambahan plafond pinjaman menjadi Rp 4.000.000.000.
•
Terkait perpanjangan dan penambahan plafond pinjaman dimaksud, telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dengan surat Nomor 004/MRB.KOM/IV/2013 tanggal 26 April 2013.
44 PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) PT Mitra Rajawali Banjaran (Lanjutan) •
Atas dasar permohonan tersebut PT RNI bersedia memberikan pinjaman dalam bentuk pinjaman dana talangan kepada pihak kedua untuk keperluan pemenuhan modal kerja sebagaimana ternyata dalam surat PT RNI (persero) Nomor:207/RNI.02/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013. Selanjutnya kedua belah pihak sepakat dan setuju diberlakukannya kembali Perjanjian Pinjaman dimaksud serta dilakukan perubahan dan/atau penambahan sebagai berikut:
127
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
-
Memberlakukan kembali Perjanjian Pinjaman untuk jangka waktu periode 1 Desember 2012 sampai dengan 30 November 2013.
-
Meningkatkan plafond pinjaman yang semula sebesar Rp 3.400.000.000 menjadi sebesar Rp 4.000.000.000.
h. Perjanjian Pinjaman Modal Kerja antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Mitra Rajawali Banjaran Nomor: 76.1/S.Pj/RNI.02/VII/2013 tanggal 1 Agustus 2013. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan modal kerja pihak kedua dalam rangka pengembangan perusahaan melalui program pembangunan industry sarung tangan karet sekali pakai (disposable gloves), pihak kedua mengajukan permohonan pinjaman modal kerja kepada pihak pertama dengan surat nomor: 627/MRB.01/X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 yang telah mendapat rekomendasi Dewan Komisaris PT Mitra Rajawali Banjaran sebagaimana dimaksud dalam surat nomor:011/KOM/MRB/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan persetujuan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam surat nomor: 48/RNI.02/I/2013 tanggal 21 Januari 2013. i.
Perjanjian Pinjaman Dana Investasi antara PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan PT Mitra Rajawali Banjaran Nomor: 51/S.Pj/RNI.02/VI/2013 tanggal 11 Juni 2013. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan modal investasi pihak kedua dalam rangka pengembangan perusahaan melalui program pembangunan industry sarung tangan karet sekali pakai (disposable gloves), pihak kedua mengajukan permohonan pinjaman modal investasi kepada pihak pertama dengan surat nomor: 627/MRB.01/X/2012 tanggal 23 Oktober 2012 yang telah mendapat rekomendasi Dewan Komisaris PT Mitra Rajawali Banjaran sebagaimana dimaksud dalam surat nomor:011/KOM/MRB/X/2012 tanggal 22 Oktober 2012 dan persetujuan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam surat nomor: 48/RNI.02/I/2013 tanggal 21 Januari 2013 dan keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham PT Mitra Rajawali Banjaran nomor: 02/Kep.PS/RNI.01/I/2013 tanggal 30 Januari 2013.
j.
Perjanjian Distribusi dan Pemasaran Produk Alat Suntik Sekali Pakai (ASSP) untuk Wilayah Pulau Jawa dan Bali Antara PT Mitra Rajawali Banjaran dengan PT Central Bandung Raya. Jangka waktu kontrak perjanjian selama 3 tahun sejak kontrak ditandatangani. Target penjualan yang disepakati sebesar sekurang-kurangnya 1.000.000 pieces perbulan.
45 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. (i) Risiko kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan/ konsumen dan tenant yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan/konsumen/tenant dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih. 45 MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) (ii) Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dan perusahaan anak memiliki risiko suku bunga terutama karena adanya pinjaman dengan suku bunga mengambang. Perusahaan mengelola risiko suku bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan mengambang yang tepat dan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
128
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
(iii) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan. (iv) Risiko harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual. Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
46 KONDISI KELANGSUNGAN USAHA BEBERAPA ENTITAS ANAK 1. PT Inti Bagas Perkasa Berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan PT PG Rajawali II nomor: 916/S.PMh/RW-II.01/VII/2015, PT Inti Bagas Perkasa (PT IBP) dinyatakan beku operasi per tanggal 31 Juli 2015 hingga waktu yang belum ditentukan. Seluruh kewajiban PT Inti Bagas Perkasa (PT IBP) baik pada pihak ketiga/rekanan maupun kepada karyawan PT Inti Bagas Perkasa (PT IBP) diambil alih dan diselesaikan oleh PT PG Rajawali II. 2. PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) Entitas anak PT Mitra Rajawali Banjaran telah mengalami kerugian dari usahanya mengakibatkan akumulasi kerugian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar berjumlah Rp 86.774.085.520 dan Rp 83.829.758.924,- yang mengakibatkan defisiensi ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 masing masing sebesar Rp. 11.723.117.274,- dan Rp. 12.198.219.932,-. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, telah disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Dalam rangka memperbaiki kinerja PT Mitra Rajawali Banjaran akan dilakukan strategi-strategi sebagai berikut : a. b. c.
Melakukan varian produk kondom, ASSP serta memperbaiki kualitasnya. Melakukan kerja sama dengan mitra strategis dalam bidang produksi dan pemasaran alat suntik, kondom dan infus set maupun produk-poduk baru lainnya Meningkatkan produktivitas karyawan
Dalam rangka mendukung strategi tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia akan tetap menyiapkan dukungan pinjaman modal kerja dan investasi.
46 KONDISI KELANGSUNGAN USAHA BEBERAPA ENTITAS ANAK (Lanjutan) 3. PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring (RTE) Laporan keuangan disusun dengan anggapan bahwa entitas anak PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring akan melanjutkan usahanya secara berkelanjutan. Per 31 Desember 2015 dan 2014 perusahaan mengalami kenaikan defisit ekuitas menjadi Rp. 62.499.177.207,- dan Rp 45.592.167.926,-. Namun per 31 Desember 2014 dan 2013 perusahaan mengalami kerugian kumulatif sebesar Rp 70.885.733.252,- dan Rp. 54.801.792.020,-. PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, posisi modal kerja yaitu jumlah aset lancar dikurangi liabilitas jangka pendek menunjukkan angka negatif, sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp. 63,11 Miliar. 129
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, posisi modal kerja yaitu jumlah aset lancar dikurangi liabilitas jangka pendek menunjukkan angka negatif, sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp. 63,11 Miliar. Memperhatikan prospek bisnis kulit yang masih terbuka, dalam rangka memperbaiki kinerjanya, PT Rajawali Tangjungsari Enjiniring mengubah strategi bisnisnya yang meliputi : a.
Membentuk market baru untuk penjualan kulit Wet Blue, Crust (Setengah Jadi), ke pasar lokal dan ekspor, menekan persediaan bahan baku dan barang jadi serta mengoptimalkan barang jadi, meningkatkan kualitas produk serta menurunkan harga pokok produksi
b.
Menambah portofolio bisnis dalam bentuk usaha jasa pemeliharaan mesin pabrik
Dalam rangka mendukung strategi tersebut, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) akan tetap menyiapkan dukungan pinjaman modal kerja dan investasi, sehingga proyeksi neraca sampai dengan 2018. 4. PT Rajawali Gloves (dalam likuidasi) Berdasarkan Surat Permohonan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) nomor 367/RNI/01/XII/09 tanggal 17+Desember 2009 selaku Pemegang Saham terbesar Perusahaan untuk meminta persetujuan atas perubahan pola Divestasi penjualan saham menjadi dengan cara di Likuidasi kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesa hal ini menunjukkan Pemegang Saham sudah tidak lagi mempunyai keinginan untuk melanjutkan kegiatan usahanya. Perusahaan juga mengalami kerugian dalam 7 (tujuh) tahun terakhir. Sampai dengan tahun 2011 akumulasi kerugian mencapai Rp 15.910.449.053. Hal ini di sebabkan penjualan ke Master Grip Inc. Sebagai pembeli terbesar sekaligus Pemegang Saham sejak tahun 2005 tidak lagi memberi order sehingga penjualan menurun hingga 90 % lebih, kemudian perusahaan mencoba membidik pasar lokal yang hingga saat ini produk dari perusahaan harganya tidak bisa bersaing dari produk-produk lokal lain yang sejenis. Para Pemegang Saham asing yaitu : Fabry Gloves & Mitten Co. Master Grip Inc, dan Mirae Trading Co, hingga saat ini tidak ada kejelasan dan kepastian untuk meneruskan kelangsungan usaha ke depan. Dalam kegiatan operasionalnya selama tahun 2010 tidak lagi mendapat modal kerja dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (persero) selaku Pemegang Saham yang selama ini memberikan modal kerja dikarenakan akumulasi pinjaman modal kerjanya sudah mencapai Rp 10.456.001.260 pada tahun 2010. Akibat kerugian operasi yang berulang kali terjadi menyebabkan saldo ekuitas per 31 Desember 2010 menjadi defisit sebesar Rp 12.571.901.777 oleh karena itu perusahaan sudah tidak dimungkinkan lagi untuk dilanjutkan operasionalnya dengan pertimbangan pihak Pemegang Saham sudah tidak mempunyai kemampuan untuk melanjutkan operasional perusahaan dan juga modal perusahaan yang dalam kondisi negatif lebih dari 75 %. PT Rajawali Gloves telah mengalami akumulasi kerugian dari usahanya yang sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp 15.910.449.045 dan yang mengakibatkan kesulitan modal kerja, terjadinya pemutusan hubungan kerja serta penghentian kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya No.762/Pdt.P/2012PN.Sby tanggal 26 Juni 2012 PT Rajawali Gloves diputuskan / disetujui untuk dilikuidasi yang selanjutnya di aktakan dengan akta RUPS-LB PT Rajawali Gloves No.7 tanggal 16 Juli 2012. 46 KONDISI KELANGSUNGAN USAHA BEBERAPA ENTITAS ANAK (Lanjutan) 4. PT Rajawali Gloves (dalam likuidasi) (Lanjutan) Sampai saat ini proses likuidasi masih berlangsung (lebih dari 30 bulan), diantaranya dengan pencabutan perizinan termasuk pencabutan NPWP, Penjualan Aset Bergerak dan lainnya. Khusus untuk penjualan Aset Tidak bergerak, agak terkendala menyangkut Persetujuan dan pengesahan RKAP PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) sebagai Pemegang Saham Utama. 6. Dampak Permasalahan Kelangsungan Usaha Beberapa Entitas Anak Terhadap Konsolidasian
130
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
No.
% Aset Terhadap Total Aset Konsolidasian
Entitas Anak
% Penjualan Terhadap Total Penjualan Konsolidasian
Entitas Anak 1. 2. 3.
PT Mitra Rajawali Banjaran PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring PT Rajawali Gloves Corporation
0,58% 0,04% 0,00%
0,25% 0,09% 0%
1.
Entitas Cucu PT Inti Bagas Perkasa
0,00%
0,00%
47 ASET DAN LIABILITIES KEUANGAN Sebagaimana diisyaratkan dalam PSAK 50 dan 55 Revisi 2014 tentang penerapan instrumen Keuangan yang diterapkan pada tahun 2015. Berdasarkan penelaahan Manajemen perseroan dan entitas anak memiliki berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan investasi jangka pendek, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha. Perusahaan dan entitas anak juga memiliki liabilitas keuangan yang terdiri dari utang usaha, beban akrual, dan liabilitas jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Perusahaan dan entitas anak. Rincian aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak pada tanggal 31 Desember 2015
2015 Nilai tercatat
Nilai wajar
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain Investasi jangka panjang Aset lain
561.424.093.964 462.388.881.321 290.294.555.054 56.278.534.797 36.118.559.744
561.424.093.964 462.388.881.321 290.294.555.054 56.278.534.797 36.118.559.744
Jumlah
1.406.504.624.881
1.406.504.624.881
Liabilitas keuangan Hutang usaha Hutang lain Beban akrual Liabilitas jatuh tempo Liabilitas jangka panjang
471.285.794.939 383.615.790.477 188.271.297.375 35.002.796.147 2.368.112.733.394
471.285.794.939 383.615.790.477 188.271.297.375 35.002.796.147 2.368.112.733.394
3.446.288.412.332
3.446.288.412.332
Jumlah 47 ASET DAN LIABILITIES KEUANGAN (Lanjutan)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan : -
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, dan beban akrual. Nilai wajar instrumen keuangan tersebut dianggap mendekati nilai tercatatnya. Piutang usaha dan piutang lainnya dilakukan penyisihan penurunan nilai berdasarkan pengamatan atas kemungkinan tidak tertagihnya.
-
Investasi pada saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham dibawah 20% atau sampai dengan pemilikan 50% yang tidak diketahui nilai pasarnya, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. 131
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah) Investasi pada saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham dibawah 20% atau sampai dengan pemilikan 50% yang tidak diketahui nilai pasarnya, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. -
Nilai tercatat dari liabilitas bank jangka panjang engan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dilakukan penilaian secara berkala.
48 ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat diungkapkan di bawah ini. Usaha yang Berkelanjutan Manajemen Grup telah melakukan penilaian atas kemampuan Grup untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilal wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar. Penurunan Nilal Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Grup menelaah pinjaman yang diberikan dan piutang yang signifikan secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Grup membuat justifikasi tentang situasi keuangan nasabah dan nilai realisasi neto jaminan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang pada penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut.
48 ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) Penurunan Nilai Investasi Tersedia untuk Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Grup menelaah efek utang dan ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada pinjaman yang diberikan dan piutang. Masa Manfaat Aset
132
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (dalam Rupiah)
Grup melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktorfaktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan, jika ada. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perpajakan Grup beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. Sedangkan aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan. Kewajiban Imbalan Kerja Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya neto untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting Iainnya untuk kewajiban imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
49 PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan tanggal 21 Maret 2016.
50 INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN Informasi berikut pada Lampiran 1 sampai dengan Lampiran 5 adalah informasi tambahan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), entitas induk saja yang menyajikan penyertaan Perusahaan pada entitas anak berdasarkan metode biaya.
133
LAPORAN TAHUNAN
2015 ANNUAL REPORT
PT RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA (Persero)
Kantor Pusat Jl. Denpasar Raya Kav. D III Kuningan, Jakarta 12950 Telp. +62 21 2523820 / +62 21 2523830 Fax. +62 21 5202827 email :
[email protected] www.rni.co.id