HARI PERTAMA RAPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI (PAUD) ANTAR STAKEHOLDER Registrasi Peserta

 HARI PERTAMA RAPAT KOORDINASI PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI (PAUD) ANTAR STAKEHOLDER  Registrasi Peserta

 Pembukaan  Pembukaan oleh moderator

 Laporan panitia oleh Kabid Sosbud Bappeda (Ibu Hikmah, ST, Msi) Assalamu alaikum Wr. Wb, Yang terhormat bapak Asisten I Setda Yang terhormat bapak anggota Dewan Yang terhormat peserta rapat koordinasi PAUD antar stakeholder Permohonan maaf dari bapak Kepala Bappeda sedianya beliau yang hadir pagi ini, namun karna beliau ada kegiatan di Kabupaten yang tak kala pentingnya sehingga beliau tidak dapat hadir, beberapa hal yang akan saya sampaikan berkaitan dengan pengembangan anak usia dini. Pengembangan Anak Usia Dini ini telah berlangsung beberapa waktu yang lalu dan ini merupakan kegiatan kerjasama pemerinah Kabupaten Polewali Mandar dengan UNICEF, ini dimulai dari tahun 2010 yang lalu yang telah beberapa kali melakukan kegiatan yang tahun lalu juga melakukan Rapat Koordinasi kemudian dari kegiatan ini

melahirkan 3 desa yang merupatkan pilot project untuk pemerintah Kabupaten Polewali Mandar bekerjasama dengan UNICEF desa itu adalah Desa Suruang kec. Campalagian, Desa Banatorejo Kec. Tapango dan Desa Campurjo kec. Wonomulyo, ketiga desa ini mendapatkan beberapa juara, dari ketiga desa tersebut sudah beberapa kali di kunjungi termasuk baru-baru ini telah mendapat dukungan Tim Kabupaten Layak Anak dan Kabupaten Polewali Mandar juga yang dipilih di Sulawesi Baratuntuk menuju percontohan Kabupaten Layak Anak, untuk menuju Kabupaten Layak Anak hal pertama yang harus kita perhatikan yaitu bagaimana Pengembangan Anak Usia Dini di Polewali Mandar. Ibu dan bapak yang kami hormati. Acara Rakor ini dilaksanakan selama satu hari dan juga akan dilaksanakan besok Rapat koordinasi KHPPIA sehingga peserta yang ada hari ini juga ada yang akan ikut besok hari, pesertanya terdiri dari SKPD terkait Pendidikan, kesehatan, dinas sosial, BKKB dan PP, dinas Capil, kemudian ada unsur pengelola PAUD yang terdiri dari ketiga Desa Suruang, Banatorejo dan Campurjo, kemudian ada unsur penilik jadi peserta yang hadir hari ini kurang lebih 40 orang, mudah-mudahan semuanya biza hadir bahkan anggota DPRD kami sangat mengharapkan bisa ikut berdiskusi bersama kami, karna kami ketahui kesibukan bapak anggota DPRD sangat banyak kesibukannya , mudah-mudahan demi kepentingan anak dapat ikut bersama kita sampai selesai. Sumber dananya dari UNICEF untuk kegiatan triwulan 4 dan kita bekerjasama dengan LSM LK2BS didalam pelaksanaan Pengembangan Anak Usia Dini, karena LK2BS dipercayakan oleh UNICEF untuk menjalankan beberap program mengenai pengembangan Anak Usia Dini. Demikian laporan yang dapat kami sampaikan, selanjutnya sambutan bupati yang akan disampaikan oleh bapak Asisten I setda, namun sebelum bapak membacakan sambutan Bupati, saya akan memaparkan kondisi Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) di Polewali Mandar.  Dilanjutkan dengan pemaparan situasi PAUD di Kabupaten Polewali Mandar oleh Kabid Sosbud Bappeda oleh ibu Hikmah, ST, MSi

16/11/2011

PELAKSANAAN PAUD KABUPATEN POLEWALI MANDAR

OLEH : KABID. SOSIAL BUDAYA BAPPEDA

PETA ADMINISTRATIF

1. Jumlah Penduduk Polman Hasil Sensus Penduduk 2010 L : 193.108 Jiwa , P: 203.012 jiwa total 396.120 jiwa 2. Jumlah Kecamatan 16, Jumlah desa /Kelurahan 167 3. Jumlah anak usia 0-6 L: 26.203, P: 24.549, total 50.752 jiwa 4. Jumlah anak usia 3- 6 L: 18.663, P : 16.874, total 35.537 jiwa

1

16/11/2011

APK PAUD KABUPATEN (KOBER, TK, TPA,SPS, PPAUD) TAHUN 2010

APK PAUDKABUPATEN

25 % TARGET RPJMD KABUPATEN PADA TAHUN 2014 ADALAH 70 % TOTAL AUD 3 – 6 TAHUN TERLAYANI ADALAH 17.686 ANAK DARI TOTAL PENDUDUK USIA 3-6 TAHUN SEBANYAK 35.537 ORANG

SUMBER DATA PENDUDUK BPS 2010

Jumlah Lembaga Pengelolah PAUD TAHUN 2011 NO

JENIS LAYANAN/LEMBAGA

JUMLAH

1.

TAMAN KANAK-KANAK

106 KLP

2

KELOMPOK BERMAIN

123 KLP

3

SATUAN PUAD SEJENIS

27 KLP

4

TEMPAT PENITIPAN ANAK

5

PPAUD JUMLAH TOTAL

KETERANGAN

6 KLP 120 KLP 382 KLP

2

16/11/2011

JUMLAH TENAGA PENDIDIK PAUD TAHUN 2011 NO

JENIS LAYANAN

JUMLAH

1

TAMAN KANAK KANAK

419 ORANG

2

KELOMPOK BERMAIN

364 ORANG

3

TEMPAT PENITIPAN ANAK

19 ORANG

4

SATUAN PAUD SEJENIS

69 ORANG

3

PPAUD

KETERANGAN

240 ORANG

JUMLAH TOTAL

1.111 ORANG

ANGGARAN APBD UNTUK PROGRAM PAUD TAHUN 2007 - 2011 NO

1 2 3 4 5

TAHUN

2007 2008 2009 2010 2011 TOTAL DANA

JUMLAH DANA

KETERANGAN

166.600.000 140.000.600 161.094.000 97.500.000 632.150.000 1.197.344.600

DANA TERSEBUT DI ATAS DIPAKAI UNTUK HONOR TENDIK DAN PENGELOLAH PAUD

3

16/11/2011

RENCANA ANGGARAN PAUD TAHUN 2012 DAN 2013

NO

TAHUN

1

2012

ESTIMASI ANGGARAN 1.940.000.000

2

2013

2.360.000.000

KET.

JUMLAH TOTAL 4.300.000.000

KEGIATAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PAUD • SOSIALISASI KEPADA PENENTU KEBIJAKAN KABUPATEN (EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF) • SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT, BUMN DAN DUNIA USAHA • PELATIHAN TENDIK • PEMBERIAN INSENTIF KEPADA TENDIK DAN PENGELOLAH • PEMBERIAN APE • MEMASUKKAN PROGRAM PAUD DALAM RPJMD DAN RENSTRA PENDIDIKAN • WORKSHOP PENYUSUNAN SPM PAUD HOLISTIK DAN INTEGRATIF

4

16/11/2011

STRATEGI DERAH DALAM MENJAMIN KEBERLANJUTAN PROGRAM PAUD • PEMBUATAN PERDA HOLISTIK DAN INTEGRATIF (SEMENTARA PENYUSUNAN DRAF RANPERDA)

• MENGAKTIFKAN BERBAGAIMACAM TIM KERJA UNTUK SOSIALISASI DAN ADVOKASI • KAMPANYE SEJUTA PAUD MELALUI PEMASANGAN POSTER AYO KE PUSPAUD MENUJU ANAK BANGSA MANDIRI (PUSPAUD ABM) • MENDORONG DANA ALOKASI DESA UNTUK MEMBIAYAAN PAUD MELALUI PERATURAN BUPATI (TAHAP DISKUSI DENGAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMDES)

• PENGUSULAN PENGANGKATAN CPNS PAUD TAHUN 2011 (RENCANA AWAL 16 ORANG UNTUK 16 TPK)

SEMUA KEGIATAN TERSEBUT DIDUKUNG OLEH SK BUPATI

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN PAUD

• PENYEDIAAN TEMPAT : ( POS YANDU, SANGGAR TANI, LAHAN SEMUANYA DALAM BENTUK HIBAH) • PENYEDIAAN TENDIK DAN KADER • IURAN BULANAN SISWA RATA RATA Rp 5.000/BULAN • ALAT PERMAIAN OUT DOOR • ARISAN ORANG TUA SISWA • PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

5

16/11/2011

SOSIALISASI PAUD MELALUI POSTER

HAMBATAN PELAKSANAAN PAUD

• LATAR BELAKANG PENDIDIKAN KADER DAN TUTOR • HONORARIUM TENAGA PENDIDIK • BIAYA OPERASIONAL • DATA PAUD YANG BELUM AKURAT

6

16/11/2011

REKOMENDASI/SOLUSI • RASIONALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PAUD DENGAN FOKUS PADA : 1. PEMBERIAN INTENSIF TENDIK 2. PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PAUD 3. BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PAUD 4. PENYEDIAAN DATA BASE PAUD BERBASIS MASYARAKAT 5. PERBAIKAN PEMBELAJARAN MELALUI PELATIHAN DAN PEMBINAAN GUGUS PAUD 6. PENGKAJIAN TENTANG KESIAPAN MASUK SEKOLAH BEKERJASAMA DENGAN PERGURUAN TINGGI SETEMPAT 7. PENYUSUNAN PERBUP TENTANG PAUD (PROGRAM JANGKA PENDEK 3 BULAN KE DEPAN)

8.

MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PAUD HOLISTIK DAN INTEGRATIF

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

7

 Sambutan Bupati Polewali Mandar dibacakan oleh Asisten I Setda bapak Hamdan Ahmad Sekaligus Membuka Acara Secara Resmi SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR Assalamu Alaikum Wr. Wb, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua, Yang Saya hormati,  Anggota DPRD Kab. Polewali Mandar.  Para Kepala SKPD Kab. Polewali Mandar  Kepala Desa, Penilik PAUD, Ketua Forum PAUD, Pengelola PAUD, HIMPAUDI,  Unsur Tomas, PKK, LSM dan PUS Yandu, serta  Undangan dan hadirin peserta Rapat Koordinasi PAUD antar Stakeholder yang Saya hormati pula. Mengawali sambutan ini Saya mengajak kepada kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala limpahan rahmat dan taufik-Nya, sehingga kita semua dapat menghadiri ”Rapat Koordinasi Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) HolistikIntegratif antar Stakeholder Tingkat Kab. Polewali Mandar Tahun 2011”. Salam dan Shalawat kita kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai nabi terakhir yang diutus kepermukaan bumi ini untuk membawa ajaran agama yang paling benar, mengubah kehidupan ummat manusia dari alam yang gelap ke alam yang terang benderang. Pada kesempatan ini pula, Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kab. Polewali Mandar menyampaikan ucapan terima kasih yang sadalam-dalamnya kepada pihak UNICEF yang telah lama menjalin kerjasamanya kepada Pemerintah Kab. Polewali Mandar. Semoga kerjasamanya dapat dikembangkan dan ditingkatkan di tahun yang akan datang. Hadirin dan peserta koordinasi yang Saya hormati, Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif merupakan penjabaran dari berbagai peraturan perundang-undangan nasional yang ada di negara kita, seperti; UUD 1945 Pasal 28b ayat (2) berbunyi “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”, dan lebih dipertajam lagi ke dalam UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan serta mengandung esensi komitmen internasional tentang hak anak dalam Convention on the Rights of the Child (CRC), Education For All (EFA) dan A World Fit for Children (WFC). Sedangkan strategi Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik-Integratif bertujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam merumuskan arah kebijakan, strategi, program dan kegiatan pengembangan anak usia dini holistik integratif, bagi semua jajaran Pemerintah PUSat dan Daerah yang diintegrasikan ke dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan, sehingga anak usia dini dapat memperoleh pelayanan secara holistik integratif.

Hadirin dan peserta koordinasi yang Saya hormati, Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa PAUD Holistik-Integratif adalah pembangunan anak usia dini yang berorientasi pada pengembangan anak usia dini secara menyeluruh (kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan kebudayaan), dan melibatkan banyak pihak. Terkait hal tersebut, dengan memperhatikan banyaknya faktor yang juga menentukan kualitas anak usia dini, maka pengembangan anak pada masa ini perlu dilakukan secara holistik-integratif, yang mencakup semua faktor, baik mikro, meso, exo, maupu n makro. Sebagaimana juga kita ketahui bahwa, pada tataran mikro pengaruh yang paling penting adalah orang tua, anggota keluarga, teman sebaya, dan sekolah. Untuk tataran meso adalah hubungan antar komponen dalam sistim mikro anak seperti hubungan antara rumah dan sekolah. Sedangkan pada tataran exo mencakup kerja orang tua, komite sekolah dan lembaga perencanaan. Sementara pada tataran makro mencakup norma, budaya, hukum, dan kebijakan sektor -sektor sosial. Sampai saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan anak usia dini, antara lain ditandainya dengan rendahnya derajat kesehatan dan gizi, rendahnya kesiapan anak bersekolah, serta belum optimalnya pengasuhan dan perlindungan anak. Berbagai masalah tersebut juga diperberat jumlah anak usia dini sangat besar. Hadirin dan peserta koordinasi yang Saya hormati, Besarnya jumlah anak usia dini, menjadi sebuah tantangan besar bagi negara kita, khususnya bagi pemerintah, untuk dapat memberikan pelayanan yang merata dan berkualitas bagi pengembangan anak usia dini. Dari sisi kelembagaan penyelenggara pelayanan, berbagai lembaga pelayanan sudah ada dan melakukan pelayanan bagi anak usia dini, seperti; PUSyandu Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-Kanak, dan sebaganya. Namun pelayanan belum dilaksanakan secara holistik ntegratif. PAUD juga diperhadapkan pada kualitas pengelolaan yang kurang profesional, keterbatasan jumlah, distribusi dan kualitas tenaga, serta fasilitas pelayanan yang kurang memadai. Pemahaman para pemangku kepentingan, baik dari pengambil kebijakan, penyelenggara dan masyarakat akan pentingnya PAUD masih terbatas. Sedangkan program PAUD sebenarnya sudah dilakukan oleh masing-masing sektor terkait, namun belum dilaksanakan dalam sebuah kerangka yang holistik integratif. Hadirin dan peserta koordinasi yang Saya hormati, Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, maka pemerintah PUSat melakukan perumusan strategi nasional pengembangan anak usia dini yang menyentuh seluruh kebutuhan tumbuh kembang anak, sistematis dan melibatkan seluruh pelaku pembangunan anak usia dini. Sejalan dengan hal tersebut di atas, untuk mendukung strategi nasional maka Pemkab. Polewali Mandar kerjasama UNICEF telah menunjuk dan menetapkan 3 (tiga) lokasi PAUD yang memenuhi syarat untuk dijadikan Pilot Project Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Kabupaten Polewali

Mandar, yaitu; PAUD Desa Campurjo Kec. Wonomulyo, Desa Benatorejo Kec. Tapango dan Desa Suruang Kec. Campalagian. Oleh karena itu, pada rapat koordinasi PAUD antar Stakeholder, Saya harapkan kepada semua Stakeholder yang terkait dan terlibat memberikan dukungan penuh terhadap PAUD yang menjadi Pilot Project dalam melaksanakan PAUD Holistik Integratif. Kepada LSM dan Media (jurnalis) selaku mitra pemerintah kiranya senantiasa melakukan peliputan dan publikasi berita terkait PAUD Holistik Integratif, untuk membumikan dan menyebarluaskan informasinya, sehingga semua lapisan masyarakat memahami tujuan. Terkhusus kepada anggota DPRD diharapkan untuk melakukan pengawalan dan pengawasan pada tingkat implementasinya. Hadirin dan peserta koordinasi yang Saya hormati, Melalui kegiatan ini, saya juga harapkan semua peserta dapat memberikan gagasan dan masukan yang bersifat konstruktif, sehingga permasalahan dan tantangan dalam pengembangan PAUD dapat terjawab, serta hal-hal yang terkesan menjadi penghambat semuanya dapat teratasi. Akhirnya dengan membaca ”Bismillahirrahmanirrahiim” pada hari ini, Rabu tanggal 2 Nopember 2011 “Rapat Koordinasi PAUD Holistik-Integratif antar Stakeholder Tahun 2011”, dinyatakan dibuka dengan resmi. Sekian dan terima kasih. Wabillahi Taufik Walhidayah, Wassalamu Alaikum Wr. Wb. Polewali, 2 Nopember 2011 Bupati Polewali Mandar, ALI BAAL

 Pembacaan Do’a Oleh Tokoh Agama (Bapak H. Anwar Madising) Selanjutnya pembacaan Doa Oleh Tokoh Agama bapak H. Anwar Madising kemudian istirahat break pagi selama kurang lebih lima 10 menit

 Break Pagi Break Pagi oleh panitia selama 10 menit, setelah itu dilanjutkan pemaparan dari masing-masing 3 desa PUS PAUD.

 Pemaparan Hasil PUS PAUD pada 3 desa;  Desa suruang Kecamatan Campalagian Gambaran PUS PAUD Anugrah Desa Suruang Kecamtan Campalagian Kab. Polewali Mandar Kelompok bermain anugrah berdiri pada tanggal 1 april 2004, atas inisiatif bapak Kepala Desa Suruang, bapak penilik PAUD, penyelenggara, TUTOR dan masyarakat Desa Suruang. Awalnya KB anugrah membina dari 8 orang warga belajar dibina 2 orang tenaga pendidik. Adapun tempat dan mainan merupakan swadaya dari masyarakat. Kegiatan yang ada pada waktu hanya ada layanan pendidikan saja karena kelompok bermain dengan PUSyandu masih terpisah kegiatannya (belum satu paket). Kegiatan proses pembelajaran dilakukan 3 kali dalam satu minggu yaitu, senin, selasa, rabu dimulai jam 08.00 sampai jam 10.00 . Tahun 2008 tendik mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di hotel istan, pada waktu itu juga kelompok bermain anugrah bergabung dengan PUSyandu sehingga kegiatan bertambah menjadi ; - Pelayanan pendidikan 5 kali seminggu yaitu senin, selasa, rabu, kamis, ju mat dan sabtu. - Penimbangan yang dilakukan setiap bulan yaitu setiap tanggal 10. - Pemberian vitamin A. - Pemberian makanan local beragam, berisi dan berimbang setiap 3 bulan sekali. Dengan bertambahnya kegiatan, tenaga pegajar juga ditambah menjadi 9 orang, 3 tendik dan 6 kader, dengan alasan tutor yang 2 orang tidak akan maksimal melakukan kegiatan ini, ditambah lagi warga belajar sudah berjumlah 43 warga belajar. Pelatihan kedua masih dihotel istana pada tahun 2009, pelatihan ketiga dilaksanakan di bulan rama dhan kemarin tepatnya di hotel istana juga. Lokakarnya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan Terintegrasi program Advokasi PAUD kerjasama LK2BS Pemkab Polewali Mandar di Mamuju tanggal 27-29 januari 2011 dan yang sementara diikuti yang dimulai tanggal 31 oktober hingga 4 nopember 2011 nanti. Adapun bantuan yang diterima; - Mainan Luar yaitu ; ayunan, luncuran, jungkir-jungkiran dari diknas - Timbangan dari Dinas Kesehatan - APE dalam dari Diknas. Adapun Insentif yang diterima; - Dari bapak Kepala Desa yang diambil dari dana ADD desa - Dari diknas yang diterima per triwulan - Dari bank dunia yang langsung masuk rekening Adapun permasalahan di PUS PAUD Anugrah; - Gedung -> mengingat warga belajar semakin bertambah, sedangkan tempat yang digunakan tidak memungkinkan untuk menampung anak-anak.

- Ada orang tua yang belum mengerti tentang umur anaknya baru bias ditamatkan, misalnya penammatan bulan juni, anaknya lahir bulan juli, kurang satu bulan dari 6 tahun tapi dia ngotot untuk ditamatkan anaknya dengan alas an nanti dirubah akta kelahirannya. - Honor tindik yang sangat terbatas.

1. Gefira Nur Azzahra 2. Ahmad Rezki Dwi 3. Algifari 4. Nasrulla 5. Firman 6. Rahmawati 7. Fika 8. Atikasari 9. Lilis Rahmawati 10. Baharuddin 11. Andre 12. Muh. Farel 13. Normadinah 14. Ayu Afrilyanti 15. Dwiyanti

NAMA – NAMA WARGA BELAJAR 16. Amri 31. Jihan 17. Afdal Alfiyansah 32. Nurkhidayah. K 18. Muh. Fudail 33. Khairun Nisa 19. Muh. Fadil 34. Refia ramadhan Aulia 20. Ahmad Dani 35. Hariani 21. Ertina 36. Taufig 22. Erfina 37. Firman Amalia 23. Hengki 38. Alimuddin 24. Irsyad 39. Rahmad Nurdin 25. Abd. Rahman 40. Maryam 26. Syamsuddin 41. Astina 27. Nurlinda 42. Hariani 28. Gita Magfira 43. Hasnawati 29. Irfan 30. Ahmad Reza Demikian yang dapat kami sampaikan Assalamu Alaikum Wr. Wb

 Desa Banatorejo Kecamatan Tapango Strategi Pengembangan dan Penelolaan PUS PAUD Fuji Rahayu Desa Banato Rejo Kecamatan Tapango Dimana kita tau PUS PAUD adalah PUSat pelayanan anak usia dini, pada masa usia dini merupakan masa keemasan dan kebutuhan esensial untuk perkembangan anak yang mencakup gizi, kesehatan, pengasuhan dan pendidikan yang memerlukan pemenuhan secara holistic dan integratif tanpa mengabaikan salah satunya. Setelah kami mengetahui dari berbagai pelatihan-pelatihan PAUD yang diselenggarakan orang UNICEF dan instansi lainnya. Begitu pentingnya perkembangan PAUD dan hati kami merasa terbuka untuk mengirimkan PUS PAUD di desa Banato Rejo. Sehingga niat baik kami sampekan ke kepala desa dan kepala desa memberikan respon baik dan mau memberikan sosialisasi terhadap masyarakat dan menghadirkan semua aparat desa, took masyarakat dan bekerja sama dengan UNICEF, BAPPEDA, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Instansi lain. Sehingga masyarakat merespon baik dengan adanya PUS PAUD di desa banatorejo, disamping melakukan pendataan kami juga meminta partisipasi terhadap masyarakat itupun atas persetujuan kepala Desa. Setelah data anak usia dini terkumpul ternyata disetiap dusun masih banyak anak yang belum mendapat pelayanan, baik dari gizi kesehatan dan pendidikan khususnya didaerah terpencil sehingga kami sepakat dengan kepala desa dan masyarakat ditempatkan didusun 2, karena data sasaran PAUD banyak dan tempatnya pun sangat strategis dan kerja sama dengan PUSyandu ada dusun 2. Setelah PUS PAUD terbentuk kami membuat papan nama PUS PAUD dan kamipun sepakat diberi nama PUS PAUD Fuji Rahayu yang melayani PUSyandu, PUS PAUD, BKB, Akte Kelahiran dan Usila A. Peserta didik Peserta didik di PUS PAUD adalah anak usia 0-6 tahun yang tidak terlayani PAUD lain, luas bangunannya keseluruhan 13 x 6 M. Pembelajaran PUS PAUD di Fuji Rahayu dimulai sejak tanggal 12-01-2009 dilaksanakan 3 kali seminggu dan pelaksanaannya setiap hari senin, rabu, jum’at jam 3 -5 sore, jumlah peserta didiknya sebanyak 25 anak (laki- laki 9 orang, perempuan 16 orang) dan 7 orang pendamping dan menamatkan 3 anak yang lanjut di KB/ program PAUD. Ditahun ajaran 2009 / 2010 anak bertambah 10 orang, jadi peserta didiknya mencapai 32 anak dan ditahun ajaran 2010/2011 Cuma bertambah 7. B. Pengelolaan Administrasi PUS PAUD 1. Formulir pendaftaran disertakan dengan fhoto copy akte kelahiran 2. Buku induk anak 3. Buku daftar inventaris barang (peralatan dan APE) 4. Buku tamu

C.

D.

E.

F.

5. Daftar hadir anak dan kader 6. Buku khas PUS PAUD 7. Mengarsipkan dokumen 8. Menyusun laporan PUS PAUD 9. Buku PUSyandu mulai dari format 1-7 Dari sumber pendanaan bantuan 1. Dari Bappeda APE dalam seharga Rp. 27.000.000 ditahun 2009 2. Dari dana beog gren UNICEF dan insentif pendamping sebanyak Rp. 5.000.000 di tahun 2 009 3. Partisifasi dari masyarakat untuk membangun PUS PAUD terkumpul sebanyak Rp. 1.375.000 di tahun 2009 4. Bantuan APE dalam dari dinas provinsi seharga Rp. 4.500.000 di tahun 2010 5. Bantuan dari penilik PAUD kecamatan Tapango untuk pembuatan tempat pemeriksaan ibu hamil sebanyak Rp. 2.000.000 di tahun 2010 6. Bantuan APE dalam dari APBD pada tanggal 2 mei 2011 7. Partisipasi dari masyarakat untuk membangun ruang administrasi sebanyak Rp. 1.140.000 di tahun 2011 8. Bantuan dari kepala bidang PLS kabupaten sebanyak Rp. 30 0.000 untuk pembelian semen 6 sak 9. Bantuan dari penilik PAUD kecamatan tapango Rp. 200.000 untuk pembelian semen 4 sak 10. Bantuan dari kepala Desa Banatorejo 2.000 batu merah, 1 mobil pasir, 1 mobil sertu dan 1 mobil batu gunung 11. Bantuan dana proPUSal untuk pembelian APE luar sebanyak Rp. 4.000.000 di tahun 2011 Adapun untuk kesejahteraan pendamping 1. Pada tahun 2009 cuman satu kali mendapat insentif dari dinas pendidikan PLS 2. Dari kepala desa untuk pembelian kain baju seragam Rp. 500.000 3. Insentif dari APBD pada tanggal 2 mei 2011 sebanyak Rp. 280.000 cuman 4 pendamping yang dapat 4. Insentif dari APBN tanggal 26 agustus 2011 sebanyak Rp. 800.000 cuman 4 orang pendamping yang dapat 5. Insentif dari APBD tanggal 21 oktober 2011 sebanyak Rp. 400.000 cuman 5 pendamping yang dapat Adapun permasalahan yang kami dapat di PUS PAUD 1. Masalah pengubahan akte kelahiran 2. Insentif pendamping 3. Yuran anak 4. gedung Hambatan 1. Latar belakang pendidikan kader dan tutor 2. Honorarium tenaga pendidik 3. Biaya operasional untuk kegiatan 4. Data anak kurang akurat (akte)

 Desa Campurjo Kecamatan Wonomulyo SEJARAH TERBENTUKNYA PUS PAUD  Luas wilayah Desa Campurjo ±2,5 m² yang terdiri dari 3 dusun dengan inisiatif Hj. Kasih di kembangkan di PUSyandu  Awal pembentukan PUS PAUD tahun 2008 hanya dengan ± 20 warga didik yang dilaksanakan bergiliran di tiap-tiap PUSyandu di 3 dusun dengan jumlah pendamping 2 orang dengan memakai APE PUSyandu  Dengan sumber pendanaan dari masyarakat (swadaya)  Tahun 2009 berubah menjadi KB disebabkan banyaknya jumlah partisipasi dari ibu-ibu balita dengan jumlah warga didik 30 warga dan menempati fasilitas di rumah warga yang tersedia tempatnya digunakan untuk kegiatan KOBER dengan jumlah pendamping 4 orang. Dengan pendukung sarana yang dimiliki baik dari bantuan maupun prakarya guru dengan bantuan dana biok grand dan UNICEF sebesar Rp. 5.000.000  Seiring tahun berjalan dan dengan proses yang panjang bukan tanpa kendala dan tentunya dengan berbagai rintangan akhirnya kami (masyarakat dan pemerintah desa) desa membuat PUSat pengembangan Anak Usia Dini pada tahun 2008 sampai dengan 2011 yang tentunya adanya bantuan yang telah di fasiltasi kabupaten Polewali Mandar dan LK2BS dari bantuan Bank Dunia dalam hal ini UNICEF. - Oktober 2010 : ADVOKASI DESA SASARAN PUS PAUD - Februari 2011 : LOKAKARYA HASIL ADVOKASI - Agustus 2011 : MINILOKAKARYA EVALUASI PUS PAUD  Kegiatan PUS PAUD Campurjo dikelola untuk TP PKK Desa Campurjo dan para pendampingnya pun adalah kader-kader PUSyandu  Para pendamping kami dengan sukarela membangun PUS PAUD kami lebih. PENDAHULUAN I.

Latar Belakang Sejak terbentuknya pendidikan anak usia dini (PAUD) pada tahun 2011, terlebih dengan tercamtumnya PAUD dalam UU sistem pendidikan nasional berkembang khususnya di Kabupaten Polewali Mandar Desa Campurjo memulai kegiatan program PUS PAUD yang dikelompokkan sebagai satuan PAUD sejenis (SPS) yang sifatnya lebih program yang terpadu Mengingat masih banyaknya anak usia dini khususnya di desa Campurjo yang belum terlayani dalam belum stimulasi anak usia dini (0-4 tahun) dini, maka kader yang tergabung di PUSyandu , mengadakan penyelenggaraan secara terpadu antara pelayanan kesehatan psikosonai dan pendidikan anak usia dini dalam kegiatan di PUSyandu inilah yang dimaksud “PUS PAUD”

PUS PAUD dimaksudkan untuk menjangkau anak usia dini seluruh lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin untuk mendapatkan stimulasi untuk perkembangan anak yang mencakup gizi, kesehatan, pengasuhan dan pendidikan secara hilistik integratif dalam uapaya pembangunan manusia seutuhnya. Secara realistis hendaklah dipahami bahwa penyelenggaraan PUS PAUD tentunya dengan segala keterbatasan sesuai dengan kondisi adat istiadat / kearifan lokal masyarakat setempat dan tentunya keterlibatan segenap masyarakat khususnya kepala desa setempat. II. Tujuan PUS PAUD Tujuan PUS PAUD di desa untuk memberikan rangsangan dan stimulasi kepada anak usia 0-6 tahun untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Seiring perkembangan zaman PUS PAUD yang berkembang khususnya di Desa Campurjo, maka kader PUSyandu segenap masyarakat setempat mengembangkan kembali pelayanan PAUD menjadi PUS PAUD Desa Campurjo. Ditambah dengan adanya bantuan Bank Dunia lewat UNICEF maka pelayanan pun ditambah di PUS PAUD Campurjo. Walaupun pembentukan awal PUS PAUD kader hanya yang menggunakan fasilitas posyandu, namun dengan bantuan swadaya masyarakat dan pemerintah desa lewat program PNPM-MP, maka kami bisa menggunakan fasilitas yang lebih baik lagi gedung yang dibangun dari program PNPM -MP. III. Kemajuan – Kemajuan  Sejak tahun 2011 pelayanan yang ada di PUS PAUD diantaranya Posyandu, TK, KOBER, TPA dan Capil / pelayanan akte kelahiran  Aspek-aspek yang dikembangkan meliputi ; 1. Aspek bahasa 2. Aspek fisik (motorik kasar dan motorik halus) 3. Aspek kognitif 4. Aspek sosial emosional 5. Aspek nilai-nilai agama 6. Aspek kemandirian disiplin  Jumlah kelompok usia di PUS PAUD Campurjo usia 2-3 thn (lk: 6 Pr: 14), usia 3-4 thn (Lk: 6 Pr : 4), usia 1-2 thn (Lk: 3 Pr: 2) dan usia 5-6 thn (Lk: 5 Pr:11) sedangkan jumlah warga didik PUS PAUD (Lk : 20 Pr: 31)  Kegiatan belajar mengajar - Awal PUS PAUD dilaksanakan 3 x / minggu - Adanya PUS PAUD dilaksanakan anak usia 2-3 tahun 5 x / minggu dan anak usia 4-6 tahun 6 x / minggu - Mulai pukul 08.00 sampai dengan 10.00 WITA - Untuk pendamping berasal dari kader posyandu semua dari tiap dusun

-

Pendamping PUS PAUD Desa Campurjo rata-rata lulusan SMA dan ada juga masih menempuh kuliah - Warga didik kami telah mempunyai akte kelahiran - Untuk kesejahteraan bagi pendamping pun belum dapat kami rasakan mulai dari pemerintah desa (dana ADD0 Diknas Polman lewat kabid PLS dan swadaya dari orang tua murid (yang bukan kami lihat dari materi namun adanya p erhatian dari berbagai pihak - Khususnya UNIUCEF yang telah banyak membantu baik untuk bantuan APE dan melaksanankan peningkatan kapasitas bagi oendamping pus PASU kami banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman yang tentukan akan kami implementasikan di kegiatan PUS PAUD kami. - Pembenahan-pembenahan baik secara tehnilk maupun adaministrasi tetap kami (pendamping) lakukan demi kemajuan-kemajuan PUS PAUD kami - Kami melakukan makanan pendamping (MP) bagi warga didik kami dan rencana akan kami lakukan secara berkala - Sumber pendanaan di PUS PAUD dari orang tua murid sebesar Rp. 10.000 / bulan selain dipergunakan untuk operasional sekolah, juga untuk insentfi para pendamping - Pengembangan kapasitas pun mendapat pertahan dan berupa keberhasilan / house made yang dilaksanakan dari dinas DEPNAKERTRANS Kab. Polewali Mandar yang ingin pengelola terapkan pada layanan BKB/ ranting nantinya. - Masyarakat berswadaya memberi sebidang tanah untuk pusat pengembangan anak tahun 2007 atas prakarsa bapak H. Sabar H, tokoh masyarakat dan BP D Desa Campurjo IV. Kekurangan yang ada di PUS PAUD 1. Kegiatan pelayanan kesehatan (posyandu) macam perimbangan untuk melakukan bagi anak yang ada di PUS PAUD saj. Pelayanan seperti imunisasi, pemeriksaan ibu hamil dan posyandu dilaksanakan di posyandu yang ada di tiap-tiap dusun. Melihat kondisi wilayah posyandu tiaptiap yang dekat dengan lokasi PUS PAUD, kecuali untuk pemberian vitamin A dan PIN POLLIO dan campak dilaksanakan di lembaga PAUD Campurjo 2. Kami ingin “menghidupkan” kembali BKB yang sekarang “tidak aktif untuk melengkapi layanan di PUS PAUD seperti pepatah” 3. Dalam kegiatan PUS PAUD tentunya kita tetap mengacu pada metode kegiatan belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar, namun masih ada pandangan orang tua yang dengan menganggap dengan masuk PUS PAUD berarti sudah menyekolahkan anak sejak dini dan kami ingin merubah paradigma itu 4. Kami pemerintah desa dan pengelola PUS PAUD masih membutuhkan penambahan ruang kelas baru (RKB) untuk layanan yang tentunya ingin tambah yaitu untuk taman bacaan masyarakat (TBM) dan kelas parenting (BKB) dan mudah – mudahan ada instansi/ lembaga /LSM terkait ataupu UNICEf untuk mewujudkan RKB di desa kami AMIN…. 5. Adanya bantuan buku cerita dan Fasilitas APE untuk anak usia -2-3 tahun, anak usi ini sedang dengan metode pembelajaran bercerita dan di PUS PAUD Campurjo belum punya kumpulan buku-buku cerita.

 Kemudian Dilanjutkan Pemaparan SKPD :  Pemaparan dari dinas Pendidikan (ibu Hj. Melati Amin) Program untuk dinas pendidikan untuk tahun 2011 yaitu PUS PAUD APE sudah ada dan insentif kader sudah, untuk kader posyandu itu leadingnya ke dinas kesehatan tutornya ke dinas pendidikan, sudah ada sekitar 1 : 10 warga yang sudah dibina, namun insentifnya terbatas sedangkan untuk tahun 2011 sekitar 200 tendik.

 Pemaparan Dari Dinas Kesehatan (Bapak Haedar, S.Sos

PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI

SASARAN YANKES ANAK USIA DINI SASARAN Bayi 0-11 Bulan

KEGIATAN YANKES 9.150

1. 2.

Kn 1 – 3 Penanganan Komplikasi Neonatus (15% bayi) 3. Kunjungan bayi standar 4. Pemantuan BBLR 5. Imunisasi (BCG(1), Polio (4), DPT(3), Campak(1), HB(4) 6. Vitamin A 7. Ispa, Diare 8. SDIDTK Anak 9. Audit Kesakitan bayi 10. Kunjungan Rumah 11. Pelayanan Posyandu/Puskel 12. Pelayanan Sarkes

Tagret

Keterangan

80 % 100 % 100% 100% 80%

Target Desa Uci

95 % 100% 100% 100% 100% 505 Pyd 167 ds

Balita : 6 - 24 Bulan 12 - 59 Bulan

TOTAL BALITA

38.384

47.534

1. Pendamping ASI Gakin

100%

2. Penimbangan Balita (8 Kl) - D/S - N/D 3. Kejar Timbang (Kader) 4. Vitamin A 5. Ispa, Daire 6. SDIDTK Anak 7. PMT Kasus Gibur (Intervensi) 8. Rujukan

100% 80% 100% 95% 100% 100% 100% 100%

X kegiatan

PROGRAM DAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM PEMBINAAN PENGEMBANGAN PAUD TAHUN ANGGARAN 2011 NO NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN 1 2 I. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur 1. Pelatihan Kader Posyandu II. Program Upaya Kesehatan 1. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas - Kunjungan Luar Gedung - Pelayanan Medik III Program Perbaikan Gizi 1. Pemberian Tambahan Makana dan Vitamin - Belanja Bahan Obat (PMT) - Pelacakan dan Pemantauan Kasus Gikur dan Gibur 2. Penanggulangan KEP. , Anemia Gizi Besi, GAKY & Kurang Vit A - Distribusi Kapsul Yodium (1x) - Distribusi Vitamin A (2x) - Monitoring dan Evaluasi Kabupaten 3. Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi '- Insentif Kader Posyandu (12 Bln) '- Insentif Kader Taman Posyandu (12 Bln) IV. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1. Pelayanan Vaksinasi Bagi Balita (Imunisasi) (BCG (1), DPT (4), Polio (3), Campak (1), HB (1) 2. Peningkatan Surveylans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah - Survey dan Penanggulangan Diare - Survey dan Penanggulangan Ispa V. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 1. Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak TOTAL Persentase dalam DAU

SASARAN 3

KELUARAN 4

LOKASI 5

510 Kader

150 Kader

Posyandu (Kader)

BIAYA 6 19,917,500 19,917,500

KET 7

377,842,500 167 Ds/Kel., 505 167 Ds/Kel, 505 Posyandu dan Pusk. Pyd Pyd Keliling 12 Bln 47534 Balita 65% Pusk/Pustu/Pkdes/Pyd

392 Balita 15 % Jml Balita

125 Balita 90%

Posyandu,Desa/Kel Posyandu, Desa/Kel

167 Ds/Kel 167 Ds/Kel

167 Ds/Kel 167 Ds/Kel

Posyandu, Desa/Kel Posyandu, Desa/Kel Posyandu, Desa/Kel

2100 Kader 200 Kader

19800 185 Kader

505 Posyandu Taman Posyandu

9153 Bayi

80%

Desa/Kel

9510 Balita 9510 Balita

80% 80%

Desa/Kel Desa/Kel

505 Pyd

400 Pyd + 40 Tk

Posyandu / Tk

300,600,000 77,242,500 600,510,000 127,000,000 16,700,000 38381 Balita 10,020,000 20,040,000 1,950,000 336,000,000 88,800,000 69,875,000 62,525,000

3,200,000 4,150,000 33,270,500 33,270,500 1,101,415,500 5,437,524,900

20%

RENCANA KERJAYANKES DALAM PAUD T.A. 2012 Peningkatan pelayanan Kesehatan : 1.

2.

3.

4. 5. 6.

Pelayanan Medik : 125.000 Kunjungan ----- 392.234 Kunjungan Kunjungan Luar Gedung (Posyandu/Puskel) Rp. 1.800.000/desa --- Rp. 2.600.000/Desa/Kel Penyediaan PMT Bagi Gikur dan Gibur balita 100 Kasus ---- 402 kasus Penyediaan Vitamin A dan Kapsul Iodium 70 % ---- 95% Pelatihan Kader : 1800 Kader ---- 2100 Kader Insentif Kader 12 Bulan : 17.000,- ------- 35.000,-

 Tangapan Dari Dinas Sosnakertrans ( Bapak Aco Djalaluddin) Mendengar pemaparan dari ketiga Desa PUS PAUD tadi saya dari dua orang dari Desa Suruang dan Banatorejo saya hampir menangis, kanpa saya hampir menangis karna ada komitmen kita untuk di Mamuju di Dmaleo, komitmen itu bahwa memang kita dinas Sosial tidak menyentuh langsung dengan anak usia Dini, tapi sesuai dengan komitmen pada setahun yang lalu di mamuju bahwa ibu-ibu yang mengantar anaknya ke PUS PAUD itu kita akan berikan kegiatan, sehingga ibu-ibu anak PAUD ini yang mengantar anaknya ke PUS PAUD itu tidk mencerita kejelekan orang atau bergosip sehingga dinas sosial dengan kucuran keringat dan hampir kita dengan anggota dewan melihat bahwa tutup bosara itu tidak perlu menurut kecamata anggota dewan komisi IV. Padahal sesungguhnya itu bermanfaat untuk menambah penghasilan ibu-ibu anak usia dini dapat memahami dan mengerjakan tutup bosara untuk menambah pengetahuannya, tetapi hanya desa campurjo yang mengucapkan ucapan terimah kasih, tapi itu tidak ada masalah, namun untuk tahun ini dinas sosial tidak menyentuh langsung ke anak usia dini, tetapi bagaimana kita memberdayakan ibu-ibu anak usia dini untuk berkembang dan berdaya bukan diperdayakan, jadi ada program kami seperti menjahit, pelatihan salon, mudah-mudahan anggota komisi IV ini dapat mendukung kami dalam pembahasan nanti di DPR.  Tambahan dari Dinas Kesehatan ( Ibu Hj. Mudrah) Assalmua alaikum wr.wb. Saya sedikit menambahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas sosial dari pak Aco Djalaluddin, waktu kita pertemuan dimamuju itu kita sudah berkomitmen bahwa diharapkan kepada loading sektor itu masing-masing ada kegiatan yang biza mendukung daripada peningkatan Anak Usia Dini, knapa saya tidak seperti itu, saya pernah study banding di Jogja keberhasilan daripada PUS PAUD disana itu mendapat dukungan dari berbagai elemen / loading sektor yang terkait. Saya menjelaskan itu kepada Pak Aco supaya mereka dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat di desa itu disamping ada kegiatannya ibu-ibu juga tidak bosan menunggu anak-anaknya, jadi masyarakat disekitar tertarik memasukkan anak-anaknya ke PUS PAUD karna mereka mendapat penyuluhan keterampilan, demikian yang kami tambahkan karna kami melihat daerah yang sudah berhasil, trimah kasih

 Diskusi / Tanya Jawab Sesi Pertama  Dari Tokoh Masyarakat bapak H. Muhlis Hannan Assalamu alaikum Wr. Wb Sempat-sempatnya saya meluangkan waktu karna saya anggap ini sangat penting mudahmudahan ada sumbangan pikiran saya yang bermanfaat, saya sampaikan suatu harapan kalau semua SKPD menyatukan persepsi dan perhatian terhadap peningkatan PAUD ini dari sembila SKPD termasuk Kementrian Agama untuk menyisihkan dananya yang ada kaitannya dengan PAUD itu akan punya pelaksanaannya di Kabupaten Polewali Mandar, kemudian saya berterimah kasih kepada pelaku TUTOR di semua PAUD, saya pikir kalau hanya insentif Rp. 100.000/bulan, itu kalau kita berfikir ekonomi mereka pasti tidak mau,tapi karena dituntut oleh rasa tanggung jawab untuk mengabdi. Kami ingin memberi pengharapan kepada Dinas Pendidikan kiranya perlu difikirkan ada Fsikolog yang menangani PAUD ini, karna anak-anak bukanlah o rang dewasa yang berfikir tetapi adalah manusia yang dilahirkan mulai dari kecil hingga bertumbuh kembang perlu ditumbuh kembangkan karena kita tau anak usia 1-4 tahun perlu pertumbuhan kejiwaan yang ditangani secara serius, jangan memaksakan anak untuk menghapal contoh menghapal nama-nama mentri dan presiden sedunia, tetapi yang harus kita ajarkan bagaimana itu bentu garis lurus, melengkung dan hal-hal yang tidak memaksakan anak untuk berfikir seperti orang dewasa. Kemudian pendidikan agama saya harapakan dimasukkan, serta pendidikan moral yang bersumber dari keagamaan maupun dari kearifan-kearifan lokal, jadi pesan-pesan leluhur itu bagaiman dalam teori maupun praktek kata “tabe-tabe” masih bisa kita ajarkan, menghargai orang tua, menyayangi sesama. Dengan kearifan-kearifan lokal baik dari pattae, bugis, mandar daerah perkotaan dan mungkin pesan moral keagaman dapat diberikan, kemudian Dinas Pendidikan haruis mempunyai Grafik agar pelatih PAUD supaya ada acuan kita berjalan dalam mengentaskan Pendidikan Anak Usia Dini.  Dari Tim Penggerak PKK ibu Ny. Nurbiaya N Assalamu alaikum Wr. Wb Setalah mendengarkan paparan dari ketiga PUS PAUD kami dari PKK akan menyampaikan beberapa hal bahwa tahun 2010 kami dan PKK mengadakan lomba PAUD Holistik dan Integratif kebetulan kami yang datang kelapangan salah satu yang dari wonomulnyo masuk penilaian kemudian tapango masuk juga, semuanya ini bukan juara tapi diatasnya juara satu, jadi terus terang dengan melihat beberapa kriteria yang ada di masing -masing wilayah masih sangat perlu kita bina bersama karena bagaimanapun juga kalau pembinaan hanya satu-satu sekarang kita barangkali perlu sepakat



bagaimana untuk berjalan sama-sama dalam rangka mengangkat 3 kecamatan yang ada dalam wilayah sasaran. Terus terang Holistik dan Integratif PAUD, Posyandu dan BKB harus ada, ini belum semua ada disitu walaupun kelompok bermain sudah ada tetapi yang lai-lain jauh tempat bermain. Apakah itu disebut Holistik Integratif? Yang saya tau Holistik adalah satu atap seperti yang ada di kelurahan Pekkabata satu atap dengan posyandu dan BKB. Inilah harapan kita agar supaya apa yang kita rencanakan bersama ini berhasil karena kalu terus terus begini kelihatannya Holistik dan Integratif ini susah menyatu disuatu tempat, jadi kala u perlu pembinaan bersama karena kalau ditempat ini kita hanya berangan-angan mungkin bapak-bapak belum pernah melihat bagaimana itu posyandu, dimana itu kelompok bermain, dimana itu tempat penitipan anak bagaimana itu bentuknya. Dilapangan itu kami sudah kunjungi 16 kecamatan termasuk di Tapua , kami TPKK berani naik gunung turun gunung walaupun tidak ada honornya, tetapi demi akhirat. Ada salah satu kecamatan yang ada di Luyo saya melitaman bermainya masih sangat perlu diperbaiki karena APE-nya mungkin hanya bantuan dari kabupaten perlu mungkin mendapat bantuan berupa uang, karena beda kalau uang yang diberikan, mereka bisa berkreasi sendiri, saya haraf kepada diknas memberi bantuan. Kemudian yang kedua dari BKKB dan PP kami haraf itu BKB tidak disebut mati suri, kami harus malu bersama baik PKK maupun dari sekto Loading yang terkait, karna bagaimanapun juga kalau dikatakan mati suri mungkin hanya ada di wono karena kami juga Tim PKK slalu memberi pembinaan mengenai Bku KB dan PP. Dulu wonomulyo itu jago BKB, tetapi sekarang “timbassai” (jatuh) PKK itu mengetahui betul dimana posisinya PAUD yg perlu dibenahi. Kemudian dari dinas sosial juga dengan adanya itu tutup bosara untuk PAUD kami juga dari PKK memang ada namanya keterampilan, jadi salah satu program yang mendukung untuk PAUD, kalau benar itu dilaksanakan. Kemudian dari anggota DPRD mohon responya pak semoga anggarannya kalau bisa diperjuangkan supaya ibu dan anak ini bisa ditegakkan di daerah kita ini, bagaimana kita bisa bergerak kalau tidak ada bantuan dana, jadi tolong pak jangan dicoret-coreti kalau ada anggaran yang kami ajukan. Dari Kepala Desa Suruang bapak Abd. Rasyid. S Assalamu Alaikum Wr. Wb Jadi pertama-tama yang ingin saya komentari karena saya merupakan bagian dari PUS PAUD, maka saya akan berbicara 3 hal; yang pertama yaitu kegiatan pembinaan, saya memberikan masukan barangkali tentu kita harus sepakat apa yang hari ini bukan hanya perencanaan tapi bagaiman kita mengintervensi kegiatan-kegiatan beberapa bulan yang lalu setelah program berjalan saya melihat mulai dari proses awal tidak komitmen bahwa ketiga desa ini adalah intervensi kegiatan, namun dari diknas sendiri tidak melakukan ini, saya tau karena ketiga desa ini yang saya perjuangkan adala masalh infrastruktur / tempat pelayanan itu. Saya melihat diknas mereka bangun di desa lain diluar dari desa intervensi sebagai pilot.

Saya mengatakan ini karna kita malu selalu dikunjungi oleh daerah-daerah lain, mengenai kegiatan sudah sangat maksimal. Jadi harapansaya untuk SKPD mari kita laksanakan kesepakatan kita di Dmaleo kemarin, karena seluruh Sulawesi barat dan Sulawesi selatan bahwa di tiga desa itulah dilaksanakan PUS PAUD Holistik dan Integratif. Kemudian selanjutnya saya memberikan penjelasan mengenai ADD Desa, bahwa di pos ADD desa itu tidak ada memang mengatakan pemberian insentif/honor kepada kader, dikatakan disana hanya sekian persen dana untuk pemberdayaan, jadi tergantung bagaimana kepala Desa itu memposkan itu. Kepada anggota dewan saya laporkan bahwa itu semua ADD desa selalu dating terlambat sehingga para kader tiga bulan baru bias di bayarkan insentifnya, jadi saya mohon ADD Desa segera disalurkan. Kepada diknas saya minta ada pustu lama, tolong dibangunkan saya Poskesdes baru kemudian Pustu yang lama itu saya jadikan pusat pelayanan PAUD dan adapun yang rusak nanti saya renovasi sendiri dengan swadaya. 

Dari Kader Posyandu Lantora ibu Rusni Sarbin Assalamu alaikum Wr. Wb Mungkin saya akan tidak dianggap sebagai pahlawan di siang bolong kalau saya mengatakan bahwa saya membayangkan diri saya berada di tengah-tengah srikandi-srikandi yang ada di depan, nah mungkin ade-ade bertanya knapa? Disini saya sampaikan kepada ade-ade a Campurjo, Banatorejo dan Suruang yang sudah menyampaikan persentasenya dari kegiatannya masing-masing yang ada di PUS PAUD, sementara seingat saya sejak tahun 1986 kami sudah ada di posyandu dan tahun ini masuk ke 26 saya masuk kader diposyandu, saya ingat betul tahun 2004 ada anak ajar kami sebanyak 60 orang terdiri dari kelompok umur, tapi toch saya tidak terdaftar dimana-mana, mungkin itu suatu kekurangan kami, kami tidak terdaftar karena kami tidak punya lokasi nanti tahun 2011 ini kami dibangunkan oleh PNPM-P2KP, adapun posyandu kami sudah terintegrasi dengan BKB. Jdi ade-ade yang menerima insentif sekiasekian yach, alhamdulillah, kami dari kader posyandu itu konon pernah tidak ada honor, namun pada tahun 2000 pada saat pengesahan musrenbang pernah disetujui Rp. 10.000 kemudian Rp. 25.000 ternyata yang kami terimah hanya Rp. 17.000 karena dipotong pajak dan terbagi-bagi dengan kader yang lain, jdi kami mengerti, jdi kepada bapak-bapak angota dewan yang terhormat tolong apa yang tadi disampaikan dari pak Haedar dari Rp. 17.000 menjadi Rp. 35.000 kalau perlu dinaikkan lagi. Kemudian untuk dinas pendidikan sebenarnya saya yang sibuk bersahabat, tetapi saya sangat malu untuk curhat tentang kekurangan saya. Jadi pada waktu tahun yang lalu pernah saya ikut pelatihan di Cadika, walupun saya merasa miris ade-ade di Dmaleo dihotel istana tapi saya sangat bersyukur tentang pendidikan kerena pernah mengikuti pelatihan tutor di Cadika, jadi untuk diknas karena ada dari BKB saya ingat betul pada saat saya sedang lagi heboh-hebohnya kelompok bermain, saya dekat dengan TK bahwa ibu jangan cari masalah dengan mendirikan kelompok bermain yang dekat dengan TK bahwa ibu jangan cari masalah dengan mendirikan kelompok bermain yang dekat

dengan TK, dilantora ada 3 TK, namun orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya di TK dengan alasan mereka tidak mampu membeli baju seragam yang setiap tahunnya diganti kemudian ada pembayaran yang lain. 



Pemaparan Dari Dinas Catatan Sipil Assalamu alaikum Wr. Wb Sehubungan dengan study kasus yang barang kali kalau di capil dikenal merubah akte itu karena mengganti karena menurut orang tua yang bersangkutan ada kesalahan sehingga harus harus diperbaiki, tetapi harus mengganti dan membawa surat pengantar dari orang tua bersangkutan dibawa kecapil, saya kira demikian Penilik PAUD => Mengapa capil biza merubahakte kelahiran, karena ditempat kami telah menamatkan anaknya mau masuk ke SD tetapi umurnya belum cukup, tapi setelah dia urus ke capil anak tersebut mendapatkan akte dengan menambah umur/mencuri umur dengan membayar Rp. 70.000, setau saya kalau mengubah harus melalui proses pengadilan. Dari Dinas Capil => Terimah kasih, saya kira untuk yang seperti itu diluar pengetahuan kami dicapil sesuai dengan laporan orang bahwa anak yang bersangkutan umurnya sekian, yang akte kelahiran yang lama salah sehingga harus diganti, kami kan pelayanan publik jadi kita harus menerima laporan yang bersangkutan diluar dari pengetahuan kalau anak yang bersangkutan memang usianya dibawah umur atau alain. Untuk masalah mengubah akte melalui pengadilan saya juga belum paham aturan itu untuk lebih jelasnya bisa ke kabid capil. Jawaban Dari BKKB dan PP ibu Jumra Husain Jadi dalam kesempatan ini kepada anggota dewan yang terhormat kiranya mengabulkan permohonan insentif BKB agar tidak disebut mati suri, sedang kita ketahui PAUD, Posyandu semua dananya tetapi kenapa BKB tidak (dianak tirikan)

 Diskusi / Tanya Jawab Sesi Kedua  Dari Tokoh Agama bapak H. Anwar Madising Assalamu alaikum Wr. Wb Setelah saya mengikuti perkembangan diskusi kita ini, memang sangat a lot dan inilah dimana mengatakan bahwa kita semua ini merasa khawatir meninggalkan anak cucu kita dalam keadaan lemah sehingga kita hanya memang untuk mengangkat bagaimana anak-anak kita ini, dalam hal ini saya hanya menggaris bawahi bahwa antara pengelola PAUD inidengan stakeholder yang ada di kabupaten, bagus kalau ada berita acara kesepakatan hasil kita pada hari ini, jangan sampai kita selesai ini tidak ada kita pegang pengelola PAUD, kalau perlu stakeholder SKPD -SKPD yang ada ini



tanda tangannya dibutuhkan, dari diknas saya membantu, dari PKK saya mau membantu, jangan cumin kita berangan-angan bukan pada tempatnya tapi ada berita acara yang kita kuatkan. Kemudian dalam hal ini mungkin saya didukun oleh anggota dewan yang terhormat supaya legalitasnya ini ada, karena kalau tidak ada legalitasnya di dalam hal pengelolaan PAUD antar stakeholder ini, agar sekolah anak yang kita dambakan/ kabupaten layak anak. Jadi dalam hal ini tugasnya Thomas hanya mendukung secara moril, jdi timbal baliknya Thomas adalah melaporkan ke SKPD tentang masalah PAUD tetapi kalau dimintai dukungan, Thomas akan sangat mendukung tetapi kalau di mintai uang Thomas akan ke SKPD. Jadi kesimpulan pertemuan hari ini harus ada berita acara yang ditandatangani oleh semua SKPD, kepala desa, dan bapak-bapak dari anggota dewan jangan dengan pertemuan ini hanya dikatakan teori tidak ada pembuktian. Dari DPRD Komisi IV bapak H. Bahtiar Terimah kasih. Asssalamu alaikum Wr. Wb Jadi sebelum saya mulai yang pertama mengenai mati suri, jadi kedepan kalau diantara kita tidak ada yang senang kalau mati suri, kita semua mau tegar dan kedua saya aturkan terimah kasih kepada orang tua kita thomas, sebenarnya dukungan selama ini moral dan moril, lebihnya itu ketika kita membayar pajak, operasionalnya itu melalui pemerintah kita. Alhamdulillah ini kegiatan yang sangat berharga karena ini kita mempersiapkan SDM kabupaten polewali mandar untuk masalah kedepan berhubung kabupaten kita dan alhaduillah saya sangat slaut dan berapresiasi kepada karti ni-kartini kita yang ada diatas karena tanpa kerja kerasdan perjuangan keras mungkin kita belum mencapai hal seperti ini dan saya harapkan desa-desa lain bisa mengikuti, nilai kita tanpa bantuan kepala desa, jadi ujung tombak dalam kegiatan ini adalah kepala desa, jadi kami berterimah kasih kepada kepala desa berkat dangan anggaran tentang PAUD ini tahun ini sungguh luar biasa, hanya perlu orang-orang yang bergelut disini perlu tepat-tepat dimana dana ini. Terus terang ada dari pusat, provinsi ada dari daerah yang melekat dimasing-masing SKPD, tinggal sekarang menurut PAUD kepala desa mengkoordinasi semua loading sektor dan mengintegraksikannya. Kemudian kepada beberapa dianas tambahan itu juga ada kegiatan, ada hal penting nanti tiba masa tiba akalakhirnya kalau kita tidak tau persoalan kita coret, sebelum itu kita diajak kekantor untuk melihat. Sama halnya sekarang kita bisa memahami karena kenapa tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka di coret, jadi alhamdulillah dengan pertemuan kita ini saya jadi memahami dengan baik begitu penting PAUD HI, contoh misalnya di integrasikan kepada kepala desa dinas kesehatan, dinas kesehatan itu sudah dianggarkan, disitu Pustu terus bidannya, dan juga

perawat, ada penyuluh gizi nah inilah nah inilah yang jalan hanya tingkat SKPD yang diatastidak terkoordinir dan terintegrasi, nah kami juga mau yang dibawah terakomodir, kalau perlu setiap tiga bula kita ngumpul, apa yang harus kita lakukan, optimis ini dipelaporan aolh bapak -bapak kepala desa, masalah yang dibawah itu dibawa keatas dan akalu perlu DPRD, jangan diundang pada hanya tingkat atas kalau perlu yang dibawah juga supaya kita mengerti karena kita juga tidak mengerti pada pembahasan-pembahasan anggaran SKPD, kita kadang-kadang bertengkar mungkin itu sangat perlu tapi kita tidak punya pemahaman tentang itu, maaf pak kami coret dulu karena ada yang lebih penting, padahal ada PAUD yang sangat penting, jadi koordinasikan ke BKB, penyuluh jangan cuman ngumpul didesa, ada dari KB jelas koordinasinya, kalau perlu ada dari pendidikan, dari kesehatan masalah makanan, karena bagaimanapun nilai-nilai relehius ini apabila, apatalagi daerah kita ini, apalagi disiram hadist nabi siapa yang membina anak-anak, menjaga anak-anak sampai pintar dan sebagainya maka dijamin oleh allah masuk surga.  Istrahat kemudian dilanjutkan ke Diskusi Kelompok  Diskusi Kelompok  Pembagian Kelompok 1. Kelompok 1 (Pemerintah) 2. 1. SAMAL (PENILIK TAPANGO) 2. MAHYUNI ( BPMPD) 3. Hj. MELATI AMIN (DISDIKPORA) 4. ACO JALALUDDIN (SOSNAKER) 5. Dra. MUNIRA (DISDIKPORA) 6. JUMRA HUSAIN (BKKB & PP) 7. Hj. SUKMAWATI (BKKB & PP) 8. HAEDAR (DINKES) 9. Hj. MUDRAH (DINKES) 10. SUHERMAN (BAPPEDA) 11. Hj. HASNAWIAH (BAPPEDA) 12. JAMILA, BA (DISDIKPORA) 13. ABD. LATIF ABBAS (DPRD) 14. ABD. RASYID. S (KADES SURUANG) 15. WAKIDI (KADES BONETOREJO) 16. H. LUKMAN (KEMENAG)

 PEMBAGIAN NARATIF RAKOR PAUD

Kelompok II (Pengelola Paud Dan Masyarakat) 1. DARAMIA (POS POSYANDU BAHARI) 2. HASNAWATI ( PENGELOLA PAUD) 3. WARLAN ALI (PENGELOLA PAUD) 4. HARAYANI (PENGELOLA PAUD) 5. HAMZAH ISMAIL (HIMPAUD) 6. MUJI RAHAYU (TOKOH PEREMPUAN) 7. MUH. IMHAL (LSM LK2BS) 8. RUSNI SARBIN (KADER POSYANDU) 9. MAHYUDDIN (THOMAS SURUANG) 10. H. ANWAR MADISING (THOMAS 11. TRI DESSY QONITA (POSYANDU) 12. NY. NURBIAYA. N (PKK) 13. SIADINA (PKK) 14. H. MUHLIS HANNAN (THOMAS)

1. DISKUSI KELOMPOK Sesi diskusi kelompok. Pada sesi ini panitia dan fasilitator membagi kelompok ke dalam dua kategori 1. Kelompok Pemerintah yang beranggotakan SKPD, DPRD dan Kepala Desa 2. Kelompok Masyarakat yang beranggotakan Tokoh masyarakat desa ,Pengelola PAUD dan Kader Posyandu Desa, Kader PKK, LSM dan Unsur Pers Format diskusi kelompok seragam, dimana setiap unsur pada masing-masing kelompok mendiskusikan peran strategis yang akan mereka emban dan bagaimana strategi masing – masing unsur dalam pencapaian peran strategis tersebut. Berikut Format Diskusi Kelompok :

FORMAT DISKUSI KELOMPOK PADA RAPAT KOORDINASI STAKEHOLDER PAUD No

Unsur

Peran

Strategi Peran

Pencapaian Hasil Sampai 2011

HASIL DISKUSI KELOMPOK PENGELOLA No

Unsur

1

Pengelola Lembaga PAUD / Melakukan pelayanan anak Tendik PAUD dalam hal : a. Stimulasi pendidikan b. Pengasuhan c. Gizi dan perawatan kesehatan

1.

Kader Posyandu

1.

2

Peran

Melaksanakan 5 langkah kader posyandu : 1. Pendaftaran 2. Penimbangan 3. Pencatatan KMS 4. Penyuluhan Pelayanan kesehatan

Strategi Pencapaian Peran

2.

2.

3. 4.

Melakukan sosialisasi & koordinasi dengan berbagi pihak ( orang tua, masyarakat, kepala desa, PKK, dinas kesehatan, Diknas DLL) Melibatkan semua unsur dan lembaga – lembaga dan masyarakat dalam hal pengelolaan, kegiatan pembelajaran, pengasuhan dan pelayanan kesehatan. Sosialisasi dan koordinasi serta melakukan kunjungan ke masyarakat memberikan penjelasan tentang pentingnya PAUD Melibatkan Bidan Desa dan PKK dalam kegiatan pelayanan PAUD Melakukan penyuluhan kepada masyarakat Pelatihan bagi calon pasatri tentang 3 pilar PAUD

HASIL DISKUSI KELOMPOK MASYARAKAT

No

Unsur

Peran

Strategi Pencapaian Peran

1

Tim PKK Kabupaten

Menjadikan PAUD binaan PKK kab. Menjadi PAUD holistik dan terintegrasi.

- Memaksimalkan peran dan program PKK yang tercantum dalam 10 program PKK. - Koordinasi PKK dan SKPD terkait dengan anggaran

2

Tim PKK Desa

Memaksimalkan kelompok Dasa wisma dalam Pembangunan SDM

- Memaksimalisasi kelompok 10 dalam membantu sukses pembinaan anak usia dini - Terus melakukan penguatan informasi tentang pentingnya PUD

3

Tokoh Masyarakat

Membantu PKK dalam Sosialisasi

Desa

- Memberikan informasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini - Membantu dalam musyawarah perencanaan desa

4

LSM

Mobilisasi Sosial Pendampingan

dan

- Memberikan informasi kepada masyarakat desa tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

HASIL DISKUSI KELOMPOK PEMERINTAH No

Unsur

Peran

Strategi Pencapaian Peran

1

Dinas Pendidikan Pemuda & Olah Raga

1. Melaksanakan Pelatihan. 2. Pemberian Bea Siswa Bagi Tendik PAUD untuk study S1 PAUD. 3. Penyediaan insentif bagi Tendik dan Pengelola PAUD. 4. Menyediakan APE. 5. Melakukan kampanye PAUD

2

Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan

1. Meningkatkan Mutu Tenaga Pendidikan. 2. Meningkaatkan kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Pengelola PAUD. 3. Peningkatan Pengelolaan dan Pelayanan Lembaga PAUD 1. Melakukan Pembinaan Keluarga 2. Memberikan Layanan bagi korban kekerasan dalam keluarga. Khususnya Ibu dan Anak

3

Dinas Sosial

4

Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil

Memberikan fasilitas pendampingan bagi Anak Usia Dini yang Terlantar

&

1. Pemenuhan Hak kependudukan bagi orang Tua dan Anak 2. Penerbitan Dokumen kependudukan dan pencatatan sipil.

1. Membentuk kelompok Bina Keluarga Balita di tempat Pelayanan Pengembangan Anak Usia Dini 2. Melakukan Sosialisasi Pentingnya BKB ke semua Kecamatan 3. Menyiapkan Pos Pengaduan Kekerasan dengan telepon bebas Pulsa 4. Menyiapkan Insentif Tenaga Penyuluh BKB. 1. Memberikan pengasuhan dan pengembangan alternatif 2. Memberikan pengasuhan di Panti Asuhan berbasis Pengembangan Anak. 1. Melakukan kegiatan jemput Bola. 2. Menempatkan petugas Registrasi dan verifikasi di tiap desa atau kelompok untuk memudahkan dalam pengurusan akte kelahiran dan dokumen kependudukan. 3. Melakukan Sosialisasi

5

Pemerintah Desa / Kepala Desa

1. Menyiapkan lokasi untuk Pusat Pengembangan Anak Usia Dini. 2. Berupaya menganggarkan dalam Alokasi dana Desa 3. Membuat Peraturan Desa tentang Pengembangan Anak 4. Memperkuat dokumen RPJMD Desa

6

BAPPEDA

Fungsi Koordinasi dan Fungsi Monitoring Evaluasi

7

Dinas Kesehatan

Memaksimalkan kinerja dalam Pelayanan Ibu dan Anak.

8

Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa

& 1.

2.

Melakukan Pembinaan dan Pendampingan Pemerintahan Desa Menyusun Juknis ADD untuk Pengembangan Anak Usia Dini

1. Melibatkan partisipasi masyarakat dalam penanganan Pengembangan Anak Usia Dini 2. Menyiapkan Biaya Operasional demi terselenggaranya pendidikan anak Usia Dini 3. Menerbitkan PERDES guna menguatkan kelembagaan Pengembangan Anak Usia Dini 4. Mendorong agar Program Pengembangan Anak Usia Dini menjadi Program Prioritas di semua Desa 1. Memfasilitasi terbentuknya Tim Koordinasi PAUD Tingkat Kabupaten 2. Memfasilitasi Penyusunan Rencana dan Strategi tingkat kabupaten untuk kebijakan umum anggaran (KUA) dan PPAS untuk Pengembangan Anak Usia Dini secara Integratif dan Holistik. 1. Melakukan revitalisasi Posyandu sinergi dengan PAUD 2. Melakukan Deteksi Tumbuh Kembang Anak 3. Pembinaan Ibu Hamil 4. Pemberian Insentif kader Posyandu 1. Memfasilitasi dan melakukan pendampingan kepada Pemerintahan desa dalam menyusun rencana penganggara Alokasi dana desa 2. Melakukan koordinasi dengan pengelola program PNPM Mandiri di tiap desa, agar arah pembangunannya mengarah pada peningkatan Pengembangan anak Usia Dini

5. PENYUSUNAN REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT.

Berikut Poin – Poin Rekomendasi yang dihasilkan pada Rapat Koordinasi Stakeholder PAUD : a. Pembuatan SK Bupati Tentang Tim Koordinasi Penmgembangan Anak Usia Dini Yang Holistik dan Integratif. b. Pelaksanaan Lokakarya Pembentukan PAUD Terintegrasi tanggal 27 – 29 Januari 2011. c. Melakukan Rapat Koordinasi Pembahasan anggaran dan keterpaduan program Antar SKPD, terkait dengan Program Pengembangan Anak Usia Dini yang akan di Fasilitasi oleh BAPPEDA Kabupaten Polewali Mandar. d. Agar Secepatnya menentukan desa Percontohan Program PAUD yang Holistik dan Integratif e. Melakukan pertemuan antar SKPD atau Tim Koordinasi PAUD Holistik Integratif Tingkat Kabupaten untuk membahas menanda tangani nota kesepahaman dalam hal pemberian anggaran pada desa percontohan PAUD Holistik Integratif f.

Merancang Draft Peraturan Bupati tentang PAUD Holistik Integratif.

 Persentase Hasil Diskusi Kelompok oleh masing-masing kelompok A. HASIL DISKUSI KELOMPOK PEMERINTAHAN (Kelompok I)

No. 1.

Unsur DISDIKPORA

Peran - Meningkatkan mutu tendik - Meningkatkan kesejahteraan tendik dan pengelola PAUD - Peningkatan pengelolaan dan pelayanan lembaga PAUD

Strategi pencapaian peran - Penyedian insentif bagi tendik dan pengelola - Menyediakan APE - Melakukan kampanye PAUD sosialisasi

2.

BKKB dan PP

- Melakukan pembinaan keluarga - Memberikan layanan bagi korban kekerasan di keluarga khususnya ibu anak

- Membentuk kelompok bina keluarga balita di tempat pelayanan pengembengan anak usia dini - Melakukan sosialisasi pentingnya BKB kesemua - Menyiapkan pos pengaduan kekerasan dengan telpon bebas pulsa -

3.

DINKES

Memaksimalkan

4.

Kepala Desa (Desa Suruang)

- Menyiapkan lokasi PUS PAUD dan mengusulkan pembuatan/penerbitan akta hibah lokasi pembangunan gedung PUS PAUD - Meningkatkan nilai anggaran dalam ADD Desa untuk insentif kader posyandu - Mensosialisasikan perdes selanjutnya membuat surat keputusan desa tentang pemberlakuan perdes tentang PUS PAUD - Membuat surat keputusan

- Memberikan biaya / anggaran untuk penerbitan surat akta hibah lokasi pembangunan PUS PAUD - Mengambil / memposkan / meningkatkan anggaran lebih ke PUS PAUD dalam ADD Desa - Sosialisasi untuk pemberlakuan perdes tentang PUS PAUD - Memasukkan dalam dokumen RPJMDes tentang

Hasil sampai 2011 - 70 % (Tendik 200 orang), pengelola 116 orang, 58 kader TP PKK, 50 PAUD - 100 % (50 Lembaga PAUD) - 75 % (12 kecamatan) - 70 % (tiap kecamatan)

- 80 % (67 BKB se kabupaten) - 70 % (616 telpon bebas pulsa) - 70 % (dari jumlah 478 posyandu) - 100 % (wilayah puskesmas) - Posyandu 470 dari 40 yang terintegrasi - 2.090 kader, yang dapat kader 165 kader. - 100 %

- 100 %

- 50 %

- 100 %

5.

Kepala Desa (Desa Banatorejo)

desa melalui persetujuan BPD tentang PUS PAUD dan RPJMDes - Menyiapkan lokasi untuk PUS PAUD - Menganggarkan insentif untuk guru pendamping melalui ADD Desa tahun 2012 - Membuat perde tentang PUS PAUD

PUS PAUD

- Mengajukan permohonan untuk pembangunan penerbitan Akte hibah - Mengajukan dalam ADD Desa - Mensosialisasikan perdes kepada masyarakat

- 100 %

- Belum - 100% sudah

Pemaparan dari Masing-Masing yang mewakili dari Kepala Desa Banatorejo, Kepala Desa Suruang, Dari Dinas Pendidikan, Dari Dinas Kesehatan

B. HASIL DISKUSI KELOMPOK PENILIK DAN PENGELOLA PAUD (Kelompok II)

Pemaparan presentase oleh bapak H. Anwar Madising selaku Tokoh Agama

No. 1.

Unsur TP. PKK Kabupaten

Peran Menjadikan PAUD binaan PKK Kabupaten menjadi PAUD Holistik dan Integratif

2.

TP. PKK Desa

Memaksimalkan kegiatan PKK dasa wisma dalam pembangunan SDM

3.

Tokoh Masyarakat

Membantu PKK desa dalam sosialisasi

4.

LSM

Mobilisasi Sosial dan Pendampingan

5.

Pengelola Lembaga PAUD/Tendik PAUD

Melakukan pelayanan anak dalam hal; 1. Stimulasi pendidikan 2. Pengasuhan 3. Gizi dan perawatan kesehatan

6.

Kader Posyandu

Melakukan 5 langkah kader posyandu : 1. Pendaftaran 2. Penimbangan 3. Pencatatan KMS 4. Penyuluhan 5. Pelayanan kesehatan

Strategi pencapaian peran - Memaksimalkan peran dan program PKK yang tercamtum dalam 10 program PKK - Koordinasi PKK dan SKPD terkait dengan anggaran - Mensosialisasikan Kegiatan PKK 10 dalam membantu sukses pembinaan Anak Usia Dini - Thomas melakukan penguatan informasi tentang penting PAUD - Member informasi kepda masyarakat desa/kel. Tentang pentingnya PAUD - Thomas membantu dalam musyawarah perencanaan desa - Memberikan informasi kepada masyrakat desa tentang pentingnya PAUD - Melakukan sosialisasi dan koordinasi berbagai pihak (ortu) tomas, kades, PKK, dinkes, diknas dll - Melibatkan semua unsure dan lembaga –lembaga dan tomas dalam hal pengelolaan kegiatan pembelajaran, pengasuhan dan pelayanan kesehatan - Sosialisasi dan koordinasi serta melakukan kunjungan ke masyrakat membicarakan penjelasan tentang pentingnya PAUD - Melibatkan bidan desa dan PKK dalam kegitan pelayanan PAUD - Melakukan penyuluhan kepada masyarakat - Pelatihan bagi calon pasutri tentang 3 pilar PAUD : ASIH, ASUH, ASAH

Hasil sampai 2011 - Sudah dilaksanakan tetapi belum maksimal, karena masih ada beberapa kecamatan yang masih perlu pembinaan secara intensip - Sebagian besar dasa wisma belum berperan maksimal didalam pembinaan Anak Usia Dini - Belum semua desa maksimal melakukan penguatan tentang pentingnya PAUD - Melakukan sosialisi PAUD melalui HUTBAH seragam baik di mesjid maupun di Gereja - Supaya dicantumkan di dalam ADD Desa - System pendampingan perlu ditingkatkan disemua semua sector yang terkait - Telah dilaksanakan di 3 desa (Banatorejo, Suruang dan Campurjo) - Belum maksimal baik dari lembaga –lembaga maupun masyarakat dari 3 desa ini

- Sudah berjalan

- Sudah berjalan

- Sudah - Belum terlaksana

 Setelah Itu dilanjutkan dengan pemberian bantuan kepada Penilik PAUD dari BKKB dan PP diserahkan langsung Oleh Tim PKK Kabupaten.

 Kemudian RKTL oleh ibu Hikmah, ST, MSi sekaligus Penandatanganan Berita Acara Kesepakatan.

 Penutupan untuk Rapat Koordinasi PAUD Antar StakeHolder oleh ibu Hikmah, ST, MSi

BERITA ACARA HASIL RAPAT KOORDINASI PAUD ANTAR STAKEHOLDER Pada hari ini Rabu tanggal 2 November 2011 bertempat di Aula Hotel Lilianto Kecamatan Polewali yang dihadiri oleh beberapa unsur sebagaimana daftar hadir terlampir dalam rangka melaksanakan pertemuan Rapat Koordinasi PAUD antar Stakeholder Kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar – Unicef Tahun 2011. Pertemuan dimaksud membahas Rencana Program dan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan Terintegrasi. Setelah diadakan pembahasan melalui Diskusi Kelompok Unsur Pemerintah dan Masyarakat di hasilkan kesepakatan. Kesepakatan tersebut menjadi lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berita acara ini. Berita acara ini di tandatangani oleh perwakilan peserta, Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

MENYETUJUI PERWAKILAN PESERTA:

1. Ir. H. Abd.Latif Abbas (DPRD KOMISI IV) ………………………………………………… 2. Hikmah (Bappeda)

…………………………………………………

3. Haedar , S.Sos (SKPD Dinkes)

…………………………………………………

4. Hj. Melati Amin (SKPD Disdikpora )

………………………………………………...

5. Abd. Rasyid (Kades Suruang)

…………………………………………………

6. Hj. Siadina Mahyuddin (PKK)

…………………………………………………

7. H. Anwar Madising (Tokoh Masyarakat

…………………………………………………

8. Fenny (PUS PAUD CAMPURJO)

…………………………………………………

9. Muh. Imhal (LSM LK2BS)

…………………………………………………

 HARI KEDUA RAPAT KOORDINAS KHPPIA ANTAR STAKEHOLDER  Registrasi Peserta

 Pembukaan Sekaligus Pengantar Dari Kabid Sosbud Bappeda Ibu Hikmah, ST, MSi Pada tahun 2010 lalu, Pemerintah Kab. Polewali Mandar telah memutuskan untuk memperpanjang kerjasamanya dengan pihak UNICEF periode 2011-2015, hal ini menandakan bahwa tingkat kepercayaan pihak UNICEF terhadap pemerintah dan masyarakat Kab. Polewali Mandar belum pudar. Artinya komitmen kita selama ini terhadap program dan kegiatan intervensi UNICEF terimplementasi dengan baik dan mendapat dukungan dari kita semua. Untuk triwulan I, II dan III tahun 2011 sudah ada beberapa kegiatan kerjasama program yang mendapat dukungan dana dari pihak UNICEF, maupun sumber dana APBD sudah terlaksana dengan baik, seperti ASIA dan Data Sektoral MDGs. Data Sektoral MDGs ini setiap tahunnya sudah menjadi agenda rutin pemerintah kabupaten polewali mandar, jadi kegiatan ini merupakan program yang slalu di update oleh teman-teman SKPD karena seperti UNICEF untuk tahun 2006-2010 yang terkait dengan data itu sudah berakhir, sehingga UNICEF sangat mengharapkan jangan kalau hanyha ada dana teman teman bekerja. Alhamdulillah denagan dukungan pemerintah daerah baik dari tim anggaran exsekutif maupun legislatif setiap tahunnya kita selalu menyiapkan alokasi APBD untuk menyiapkan database yang baik dan cukup akurat. Mengapa kami mengatakan cukup akurat karena metodenya adalah metode yag

dikumpulkan melalui SKPD lalu kemudian setelah data dikumpulkan dikembalikan lagi ke SKPD untuk dikoreksi lalu kami dari bappeda melakukan publikasi dan pengolahan data tersebut. Bapak ibu yang kami hormati untuk kali ini, karena kemarin pak Asisten telah membuka acara ini dengan resmi mungkin untuk hari ini marilah kita membaca basmalah untuk memulaikegiatan ini ”Bismillahirrahmanirrahim’, selanjutnya teman-teman SKPD yang suda menerima undangan bahwa teman-teman pengelola kegiatan UNICEF harus mempresentasikan kegiatannya pada hari ini, jadi munkin yang sudah siap da punya file, yang pertama saya mempersilahkan kepda teman kita dari Diknas, catatan untuk dikanas, bagaimana itu pembinaan untuk balita, jika pada hari ini teman -teman SKPD mempresentasikan kegiatan kerjasamanya dengan UNICEF, kami juga mengharapkan dari teman-teman SKPD yang lain bisa memaparkan kondisi kegiatan kita di tahun 2011 yang sekirtanya didukung oleh dana UNICEF, kegiatan kerjasama unicef ini adalah kegiatan yang berpiahak kepentingan atau pemenuhan hak ibu dan anak sehingga jangan tunggu aliran dana itu ada baru kita mengatakan bahwa kegiatan ini didukung unicef, mungkin suatu contoh Bagian hukum dengan dukungan misalnya ada perda-perda itukan melalui proses hukum, nah itu sudah salah satu yang mendukung kegiatan UNICEF. Itu mungin ibu dan bapak, saya persilahkan kepada Pak Hamsah Ismail untuk mempresentasikan kegiatannya, makasih. 

Pemaparan Kegiatan Kerjasama UNICEF Pemkab Polewali Mandar Tahun 2011.  Dari Dinas Pendidikan Kab. Polewali Mandar Bapak Hamzah Ismail  Dari Dinas Kesehatan kab. Polewali Mandar Ibu dr. Syamsiah  Dari Sosbud Bappeda Kab. Polewali Mandar Ibu Hj. Hasnawiah

Pemaparan Dari Dinas Pendidikan Oleh Bapak Hamzah Ismail

Pemaparan Dari Kabid Sosbud Bappeda Ibu Hj. Hasnawiah

Pemaparan Dari Kabid PMK Dinas Kesehatan Ibu dr. Syamsiah

11/16/2011

LAPORAN KEGIATAN BIDANG PENDIDIKAN PROGRAM KERJASAMA PEMERIMTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DENGAN UNICEF TAHUN 2011 OLEH PJOK DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR Polewali,12 September 2011

Nama Program PENDIDIKAN DASAR DAN KESETARAAN GENDER (PUS) KEGIATAN : PEMUTAKHIRAN DATA SIPBM DAN DATA TERKAIT LAINNYA DALAM RANGKA TRANSISI SISWA DARI SD KE SLTP

1

11/16/2011

Lokasi Intervensi Program 1. KECAMATAN BINUANG 10 DESA 2. KECAMATAN MAPILLI 12 DESA

Kegiatan yang telah berjalan No

Kegiatan

Jumlah dana

1

Membentuk SATGAS Akses Transisi ke SLTP

Rp 9.990.000

2

Analisa Data SIPBM dikaitkan dengan data PADATI

Rp 73.905.000

3

FGD Hasil Analisa Pemutakhiran data SIPBM dan Program Transisi SD ke SLTP

4

Penyusunan Hasil Analisis Kuantitatif dan kualitatif Pemutakhiran data SIPBM

Rp 12.600.000

5

Advokasi kepada Pengambil Keputusan untuk mendorong kebijakan lokal terkait masalah akses Retensi dan Transisi

Rp 53.680.000

6

Workshop Penyusunan Instrumen Monitoring Program Transisi

Rp 42.430.000

Keterangan

Rp 103.535.000

2

11/16/2011

Kegiatan yang akan dilaksanakan No

Kegiatan

Jumlah Dana

7

Advokasi Pengalokasian ADD untuk anak yang tidak bersekolah

Rp 27.000.000

8

Penyusunan Konsep Peraturan Bupati untuk mendukung perbaikan akses dan transisi

Rp 24.225.000

9

Penulisan Proses Pemutakhiran data SIPBM

Rp 29.675.000

10

EVALUASI PROGRAM TRANSISI

Keterangan

Rp 27.000.000 Sementara proses transfer

TOTAL DANA : Rp 344.040.000

Proses Kegiatan No

Kegiatan

Proses

Hasil

1

Membentuk SATGAS Akses Transisi ke SLTP

Semua Satgas Transisi berkumpul untuk menyusun agenda kegiatan

Telah diterbitkan surat edaran Bupati Tentang Transisi, Terselenggaranya semua tahapan kegiatan dengan baik

2

Analisa Data SIPBM dikaitkan dengan data PADATI

- Data SIPBM dibedah untuk mendapatkan data siswa lulus tidak lanjut, dikaitkan dengan data PADATI - Data yang telah diolah dipresentasikan kepada kepala desa, BPD, Kadus, dan mantan pendata SIPBM untuk mendapatkan informasi terkini berkaitan dengan anak transisi

Semua anak usia 7 – 18 Tahun yang terdata melalui SIPBM tahun 2007, diedit, dan dimutakhirkan,

3

FGD Hasil Analisa Pemutakhiran data SIPBM dan Program Transisi SD ke SLTP

Diskusi I. Di tingkat kecamatan semua anak usia 7-18 thn hasil pemutakhiran bersama orangtua dihadirkan untuk mendapatkan pengakuan mengenai kesediaan untuk bersekolah

Sebanyak 271 anak terjaring masuk ke SMP/MTs dan Paket B

3

11/16/2011

lanjutan No

Kegiatan

Proses

Hasil

4

Penyusunan Hasil Analisis Kuantitatif dan kualitatif Pemutakhiran data SIPBM

Data Hasil FGD dianalisis untuk mendapatkan kecenderuangan alasan serta penyebab anak lulus tidak lanjut

Terpetahkan berbagai alasan terutama alasan lulus tidak lanjut seperti alasan tidak ada biaya” setelah dianalisis lebih mendalam ternyata alasan tidak ada biaya sangat terkait erat dengan pengadaan seragam, biaya transport dan biaya jajan harian, selain itu kecenderungan pernikaan dini juga menjadi alasan anak lulus tidak lanjut

5

Advokasi kepada Pengambil Keputusan untuk mendorong kebijakan lokal terkait masalah akses Retensi dan Transisi

Semua Peserta Transisi, - Semua peserta transisi orangtua, Camat, Kepala mendapatkan seragam sekolah Desa, Kepala SKPD, DPRD, - 15 SMP dan 8 PKBM menerima UPTD, Kepala SMP, anak-anak transisi untuk bersekolah Pengawas, Penilik, di tempat mereka. mengikuti proses - Semua peserta/undangan acara pengembalian anak-anak advokasi berkomitmen mendukung transisi ke sekolah dan program transisi Paket B

Lanjutan N o

Kegiatan

Proses

Hasil

6 Workshop Penyusunan Instrumen Monitoring Program Transisi

Melakukan evaluasi mengenai Semua tahapan tahapan, langkah-langkah transisi dapat lebih proses transisi efektif sehingga kegiatan menjadi efisien

7 Advokasi Pengalokasian ADD untuk anak yang tidak bersekolah

Pertemuan dengan Kepala Desa, BPD dan Tokoh-Tokoh terkait di desa untuk mendorong Perdes tentang ADD yang berpihak pada anak

Setiap desa memiliki Perdes yang memuat ADD untuk anak transisi (alokasi dana Pendidikan)

4

11/16/2011

Lanjutan... No

Kegiatan

Proses

Hasil

8

Penyusunan Konsep Peraturan Bupati untuk mendukung perbaikan akses dan transisi

- Pertemuan semua fasilitator untuk Ada Perbup yang menulis Perbup mengatur - Setelah ada draf Perbup maka tentang Transisi. disosialisasikan terlebih dahulu kepada stakeholders untuk mendapatkan pesetujuan, setelah itu Perbup tersebut diserahkan untuk ditanda tangani

9

Penulisan Proses Pemutakhiran data SIPBM

Semua Fasilitator memasukkan materi tulisan mengenai tahapan proses Transisi, dan Tim kecil akan melakukan finalisasi sehingga ada draf Naskah Alur Proses Transisi

Ada Draf Transisi yang memuat alur dan tahapan transisi.

Melakukan rapat/ pertemuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tahapan pelaksanaan transisi di lapangan

Disepakati tahapan pelaksanaan transisi yang lebih efektif dan efisian

10 EVALUASI PROGRAM TRANSISI

DUKUNGAN DANA APBD 2 • PENGADAAN SERAGAM SEKOLAH BAGI SISWA TRANSISI SEBESAR Rp 50.000.000 • REPLIKASI PENDATAAN TRANSISI DI DUA KECAMATAN Rp 170.000.000 (DIUSUL MELALUI APBD PERUBAHAN-----SEMENTARA DALAM PEMBAHASAN, SEMOGA GOOOL---- UNTUK ANAK BANGA MANDIRI

5

11/16/2011

Dokumentasi kegiatan

6

11/16/2011

7

11/16/2011

Hasil Akhir Advokasi

8

11/16/2011

DAFTAR NAMA PENERIMA

FOTO BARANG-BARANG KEBUTUHAN TRANSISI

9

11/16/2011

PROSESI PENERIMAAN BARANG TRANSISI

BARANG DISERAHKAN KEPADA KEPALA SEKOLAH DAN PENGELOLAH PKBM

WORKSHOP PENYUSUNAN FORMAT MONEV TRANSISI---- PAREPARE

10

11/16/2011

AWALNYA BINGUNG DAN AKHIRNYA PAHAM

11

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan (2)

(1)

2

Urusan

: WAJIB

Bidang Urusan

: PENDIDIKAN

Program

: Pendidikan Anak Usia Dini

Kegiatan

: Pembangunan sarana dan Prasarana bermain

SASARAN

Lokasi

Target Capaian Kinerja

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

(3)

(4)

(5)

(6)

832,150,000 Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini

Kelurahan dan Desa − Desa Saragian Kec. Alu Desa Tumpiling Kec. Wonomulyo Desa Campurjo Kec. − Wonomulyo −

100%

200,000,000

3 lokal 2 Unit 1 Paket

− Desa Tuttula Kec. Tapango

1 unit

− Desa jambu malea Kec. Tapango

1 unit

− Desa Banato Rejo Kec. Tapango

1 unit

Tadakan Ke. Amassangan Kec. Binuang

1 paket

−

− Lingk. Sulewatang Kec. Polewali

− Desa Sayoang Kec. Alu

Lampiran RKPD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012

-1-

1 Unit

−

Dusun Sattoko Desa Sattoko Kec. Mapilli

−

Desa Gattungan Kec. Campalagian

4 Dusun

−

Desa Lagi-Lagi Kec. Campalagian

1 Unit

− Desa Buku Kec. Mapilli

2 unit

1 unit

−

Dusun Kanusuang Desa Pulliwa Kec. Bulo

5x7M/segi

−

Dusun Babatoa Desa Lapeo Kec. Campalagian

1 Unit

− Desa Parappe Kec. Campalagian

1 Unit

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan (2)

(1)

SASARAN

Lokasi

Target Capaian Kinerja

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

(3)

(4)

(5)

(6)

− Desa Lilli Kec. Matangnga

Kegiatan

: Pengadaaan alat praktik dan peraga siswa

−

Ling. Tomadio Kel. Pappang Kec. Campalagian

1 Unit

−

Lingk. Polewali Kel. Polewali Kec. Polewali

5 unit

−

Desa Katumbangan Lemo Kec. Campalagian

6x9M

−

Pulau Battoam Desa Toyaman Kec. Binuang

1 Paket

Tersedianya kebutuhan alat praktik dan peraga siswa KB dan TK

100% −

Kegiatan

: Pengadaan mebeluer sekolah

Tersedianya kebutuhan Meubeleur KB dan TK

Sarampu I Desa Kuajang Kec. Binuang

−

1 unit 1 unit

− Kel.Pelitakan Kec. Tapango

1 paket

−

TK Pembina (Anreapi,Binuang, Limboro,Campalagian,Bulo)

−

−

103,000,000.00

− Desa Tengelang Kec. Luyo

Lamasariang Kel. Balanipa Kec. Balanipa Dusun Taraujung Desa Segerang − Kec. Mapilli Desa Lekopaddis Kec. − Tinambung

−

1Unit

5 sek

38,200,000.00

1 Unit

10 Unit

− Desa Bumiayu Kec. Wonomulyo

− − Kegiatan

Pemeliharaan Rutin/Berkala Bangunan Sekolah

Terlaksananya Pemeliharaan Bangunan TK/PAUD

Kegiatan

: Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini

Terwujudnya penyelenggaraan pengelola PAUD,Tutor,pendamping tehnis dan pembina PAUD

− Lemo tua,Lemo baru Desa Kuajang Kec. Binuang

2 unit 100%

150,000,000.00

− DISDIKPORA

100%

318,150,000.00

−

Lampiran RKPD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012

-2-

Desa Panyampa Kec. Campalagian

10 Orang

− Desa Suruang Kec. Campalagian

1 Klp

− Desa Barumbung Kec. Matakali

5 org

− Desa Barumbung Kec. Matakali

5 org

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan (2)

(1)

SASARAN

Lokasi

Target Capaian Kinerja

PLAFON ANGGARAN SEMENTARA

(3)

(4)

(5)

(6)

− Desa Dakka Kec. Tapango

Kegiatan

: Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Tercapainya pelaksanaan program PAUD

2 Kelompok

− Desa Kalimbua Kec. Tapango

16 orang & 10 orang

− Desa Rappang Kec. Tapango

3/Dusun,9 Orang

− Desa Mambu Timur Kec. Luyo

1 unit

− Desa Arabua Kec. Tutar

3 unit

− DISDIKPORA

100%

22,800,000.00

JUMLAH

832,150,000 Polewali, 19 Agustus 2011

An. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Sekretaris,

Drs. MUHAMMAD ILYAS,MM. Nip.19621110 198501 1 002

Lampiran RKPD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2012

-3-

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

11/16/2011

SITUASI MALARIA Polewali Mandar

Oleh : dr. Syamsiah M.Si. Ka. Bidang PMK

Wilayah Administrasi • Kab. Polewali mandar :Kabupaten di wilayah Propinsi Sulawesi Barat • Luas wilayah : 2.022,30 Km2 yang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 146 desa, dan 21 kelurahan • Jumlah penduduk 393.263 jiwa ( data tahun 2011)

Kabupaten Polewali Mandar yang beribukota di Polewali terletak antara 30 4’10’ ’- 30 32’00’’ Lintang Selatan dan 1180 40’27’’ - 1190 29’41’’ Bujur Timur, Kabupaten Polewali Mandar wilayahnya berbatasan dengan : • Sebelah Utara : Kabupaten Mamasa • Sebelah Timur : Kabupaten Pinrang • Sebelah Selatan : Selat Makassar • Sebelah Barat : Kabupaten Majene

1

11/16/2011

SARANA KESEHATAN NO 1 2 3 4 5 6 7

SARANA KESEHATAN

JUMLAH

RSU RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS PEMBANTU POLINDES POSKESDES

1 2 8 12 59 20 40

TOTAL

142

KET

TNI/POLRI

TENAGA KESEHATAN Dokter Umum : 42 org Dokter Spesialis : 10 org Dokter GIGI : 23 org Bidan PNS/bikor : 129 org Bidan PTT : 88 org Non Medis : 178 org

2

11/16/2011

DATA KETENAGAAN BERANTAS MALARIA POLEWALI MANDAR 2011 NO

PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

BINUANG POLEWALI MASSENGA PEKKAKABATA ANREAPI MATAKALI PELITAKAN WONOMULYO KEBUNSARI MAPILLI BATUPANGA CAMPALAGIAN PAMBUSUANG TINAMBUNG LIMBORO TUTALLU BULO TUTAR MATANGNGA KATUMBANGAN

PENGELOLA MALARIA

PARAMEDIS

MIKROSKOPIS

DOKTER

DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH

DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DIALTIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DIALTIH

DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH

DILATIH DILATIH DILATIH BELUM DILATIH DILATIH DILATIH BELUM DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH BELUM DILATIH DIL ATIH TOT DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH DILATIH BELUM DILATIH BELUM DILATIH BELUM DILATIH

KETERANGAN

Situasi Malaria Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu daerah Endemis Malaria di Sulawesi Barat yang dalam Program Komponen Malaria R8 dalam kategori Low Incidence Area (Daerah Endemis Rendah)/ BASELINE DATA TAHUN 2008 API (Angka Malaria Positif) 0,11 ‰ (≤ 1 / Seribu penduduk) dan AMI ( Angka Malaria Klinis 1,51 ‰ (≤ 10 / seribu Penduduk)

3

11/16/2011

Data malaria Kabupaten POLMAN 2008 – Sep 2011 2500 2000 1500 1000 500 0 2008

2009

2010 KLINIS

SD DIPERIKSA

Sep-11

POSITIF

TA HU N

K LIN IS

SD DIP ERIK SA

P O SITIF

2008

562

142

42

2009

2025

602

125

2010

2372

1400

176

S e p - 11

1376

1305

78

Malaria Positif Berdasarkan Plasmodium 2008 – Mei 2011 120 100 80 PF ( falsifarum ) 60

PV ( Vivax ) MIX

40

MIX

20 0 2008

2009

2010

Sep-11

Plasm odium

2008

2009

2010

Se p-11

PF ( falsifarum )

21

80

102

43

PV ( V ivax )

21

45

70

14

M IX

0

0

4

21

4

11/16/2011

TABEL DESA ENDEMIS BINUANG DESA AMI API

NO

POLEWALI DESA AMI API

MASSENGA DESA AMI API

PEKKABATA DESA AMI API

DESA

ANREAPI AMI API

DESA

MATAKALI AMI API

1 Amassangan

25,90 0 Kuajang

9,08 0 Polewali

3,01 0,86 Mandatte

2,89 1,68 Anreapi

2 Batetangnga

7,31 0 Tonyaman

3,74 0 Wattang

6,44

0 Manding

11,99 2,07 Papandangan 6,93 0 Bunga- bunga 4,44

0

3 Mirring

17,17 0 Mammi

2,14 0 Lantora

3,61

0 Pekkabata

10,96 4,78 Dumpanua

0,77 0 Patampanua

1,03

0

4 Paku

8,27 0

1,27

0 Darma

2,98 1,37 Kelapa Dua

2,13 0 Makombong

0,70

0

5 Amola

7,99 0

2,37 1,04 Kunyi

0

1,37 0,46

6 Kaleok

0,67 0

Tonrolima

0,87

7 Rea

19,96 0

Matakali

3,85 0,32

DESA

PELITAKAN AMI

API

Sulewattang

Taka tidung

DESA

WONOMULYO AMI

KEBUNSARI AMI

API

DESA

11,76 0 Pasiang

MAPILLI AMI

0 Barumbung

API

DESA

3,11 0,28

BATU PANGA AMI

0

API

DESA

API

Kebunsari

14,40

0

BUKU

10,90

0

BATU PANGA

4,13

0,34

Nepo

4,98

0

RUMPA

0

0

MAPILLI BARAT

1,89

0

UGI BARU

0

0

BARU

1,46

0

BONNE BONNE

0

0

PUCCADI

1,77

0

MAPILLI

0

0

LUYO

3,59

0

KURMA

1,33

0

MAMBU

1,84

0

BEROANGIN

3,81

0

TENGGELANG

0,35

0

1,17

0

SIDODADI

2,51

0,84

0

0

SIDOREJO

0

0

Dakka

0,51

0

SUGIWARAS

0,60

0,56

Arjosari

10,55

0

Tapango

1,07

0

SUMBERJO

1,08

0,40

Bumiayu

7,22

0,36

Tapango barat

0

0

CAMPURJO

0,44

0

Bumimulyo

7,03

0

Rappang

0

0

TUMPILING

0,88

0,44

Jambu Malea

0

0

GALESO

0

0

Bussu

0

0

BANUA BARU

0.93

0,47

BONRA

0

0

PUSSUI

1,67

0

Tuttula

0

0

BAKKA - BAKKA

1,29

0

LANDI

0

0

PUSSUI BARAT

0,70

0

Riso

0

0

SEGERANG

0

0

SAMBALI BALI

0,99

0

Kalimbua

0

0

SATOKKO

0

0

BTP DAALA

0,72

0

Batu

0

0

Palatta

0

0

Kurrak

0

0

Pelitakan Banato Rejo

5

11/16/2011

DESA

CAMPALAGIAN AMI

API

DESA

PAMBUSUANG AMI

API

DESA

TINAMBUNG AMI

API

LIMBORO AMI

DESA

PAPPANG

61,16

0.89

BALA

2,00

0,25

TINAMBUNG

2,04

0

BONDE

53,79

0,82

PAMBUSUANG

1,43

0,20

BATULAYA

4,72

1,18

PALECE

PARAPPE

45,65

0

SABANG SUBIK

2,42

0

KARAMA

5,09

0,91

SAMASUNDU

LAPEO

40,61

0

GALUNG TULU

0,32

0

TANNGA TANGNGA

2,01

0,34

NAPO

KENJE

40,54

0,33

TAMMANGALLE

1,06

0

SEPA BATU

0,91

0

LEMBANG-LEMBANG

LALIKO

22,81

0,99

BALANIPA

1,52

0

TANDUNG

2,17

0

RENGGEANG

LAMPOKO

27,86

0,28

TAMMAJARRA

0,58

0

G LOMBOK

0

0

TANDASSURA

SURUANG

15,20

0,42

MOSSO

0

0

LEKO PADIS

4,30

0.91

TANGAN BARU

SUMARRANG

6,39

0,43

LAMBANAN

3,75

0

SALARRI

ONGKO

42,12

1,91

GALUNG LEGO

0,92

0

TODANG-TODANG

LAGI AGI

4,04

0

0

0

PENDULUNGAN

PADANG

12,10

0

PADANG TIMUR

7,36

0

DESA PULLIWA

BULO AMI

TUTAR API

AMI

API

DESA

MATANGNGA AMI

API

DESA

0

0

ALU

2,74

0,68

8,17

PAO PAO

1,10

0

1,21

1,21

PUPPIRING

1,26

0

2,20

0

SARAGIAN

4,45

1,27

0

0

KALUMAMMANG

1,44

0

10,93

10,25

KATUMBANGAN AMI API

0

KATUMBANGAN

9,16

0

0

0

PODA PODA

1,95

0

RANGOANG

14,85

0

KTB LEMO

4,91

0

0

0

KATIMBANG

5,07

0

BOTTO

0

0

KAROMBANG

1,98

0

SABURA

2,62

0

SEPPORAKKI

5,53

0

PATAMPANUA

99,70

4,46

ARABUA AMBOPADANG

8,77

0

LILLI

0

0

TAPUA

1,45

0

GATTUNGAN

0

0

0

0

PANYAMPA

0

0

PEMBURU

1,53

0

MAMBU TAPUA

0

0

PULLEWANI

0

0

BABA TAPUA

0

0

38.38

0

0

0

TUBBI TALOBA PIRIANG TAPIKO

0

0

BESOANGIN

0

0

BESOANGIN UTARA

0

0

RATTE

0

0

0

10,21

4,81

1,26

0

0

SAYOANG

MATANGNGA

22,70

1,14

1,80

0

0

TARAMANU TOA

1,71

MOMBI

0

1,60

1,60

PETO OSANG

0 0,29

TARA MANU

3,22

API

0

0

BULO

LENGGO

DESA

TUTALLU AMI

0,29

11,97

DA'ALA TIMUR

IHING

PALLIS

LIMBORO

DESA

API

Indikator AMI ENDEMIS DESA AMI < 10 %o

92

AMI 10 - 50 %o

23

AMI > 50 %o

3

AMI 0 %o

48

TOTAL

166

Indikator API ENDEMIS DESA API < 1 %o

25

API 1 - 5 %o

13

API > 5 %o

2

API 0 %o

126

TOTAL

166

6

11/16/2011

Peta Stratifikasi Malaria Tahun 2010 Kab. Polman Bulo 0,76 Matanga

Tutar API

Kab. Pinrang SulSel

Tapango

Anreapi Allu 0,48

Batupanga 0,04

Matakali 0,20 Mapilli

Limbor API 1,81

Pekkabata API 1,96 Wonomulyo 0,73

Campalagian 0,52

Polewali

Binuang

Massenga 0,29

Balanipa 0,08 Tinambung 0,52

Kab. Majene

Teluk Mandar Jalan Propinsi

Lokasi Puskesmas

Puskesmas dengan wilayah Endemis Rendah API < 1 %o Puskesmas dengan wilayah Endemis Sedang API 1 - < 5 %o Puskesmas dengan sebagian Endemis Tinggi API ≥ 5 %o

Peta Stratifikasi Malaria Tahun 2010 Kab. Polman Bulo 0,76 Matanga

Tutar API

Kab. Pinrang SulSel

Tapango

Anreapi Allu 0,48

Batupanga 0,04

Matakali 0,20 Mapilli

Limbor API 1,81

Pekkabata API 1,96 Wonomulyo 0,73

Campalagian 0,52

Polewali

Binuang

Massenga 0,29

Balanipa 0,08 Tinambung 0,52

Kab. Majene

Teluk Mandar Lokasi Puskesmas

Jalan Propinsi

Puskesmas dengan wilayah Endemis Rendah API < 1 %o Puskesmas dengan wilayah Endemis Sedang API 1 - < 5 %o Puskesmas dengan sebagian Endemis Tinggi API ≥ 5 %o

7

11/16/2011

DATA MALARIA POSITIF BAYI, BALITA & JENIS KELAMIN PEREMPUAN USIA HAMIL TAHUN

UMUR 0 - 11 BLN

UMUR 1 - 4 TH

PR UMUR 15 - 54 TH

2010

0

11

38

2011 JAN - Sep

0

7

13

PENDERITA MALARIA MENINGGAL RSU,PKM PERAWATAN,KLB Jumlah Kematian malaria

% Kematian malaria terhadap total kematian semua penyakit

Total Kematian

2009

2010

2009

2010

2009

2010

8

2

433

393

1.8

0.5

Pusk.Perawatan

-

-

-

-

-

-

KLB

-

-

-

-

-

-

Rumah Sakit

8

11/16/2011

NO

PUSKESMAS

JUMLAH KEMATIAN IBU 2008

2009

2010

Mei 2011

1

Binuang

1

1

0

0

2

Polewali

0

0

2

0

3

Massenga

2

1

2

0

4

Pekkabata

0

0

1

1

5

Anreapi

2

0

0

0

6

Matakali

2

0

2

0

7

Wonomulyo

0

2

1

0

8

Kebunsari

0

0

0

0

9

Pelitakan

2

1

1

0

10

Mapilli

1

1

1

2

11

Campalagian

3

1

0

3

NO

JUMLAH KEMATIAN IBU

PUSKESMAS 2008

2009

2010

Mei 2011

12

Batupanga

3

3

2

0

13

Pambusuang

1

0

1

1

14

Tinambung

0

0

0

1

15

Limboro

0

0

0

0

16

Tutallu

0

0

0

0

17

Matangnga

0

0

0

0

18

Tutar

0

1

0

0

19

Bulo

-

1

0

0

20

Katumbangan

0

0

13

8

Kabupaten

17

12

9

11/16/2011

SITUASI KEMATIAN IBU BERDASARKAN PENYEBABNYA TAHUN NO

Penyebab 2009

2010

Sep 2011

1

Perdarahan

7

6

4

2

Hipertensi dalam kehamilan

2

5

1

3

Infeksi

0

0

1

4

Partus Lama

1

0

2

5

Hyperemisis

-

0

1

6

Lain-lain

2

2

0

TOTAL

12

13

9

JUMLAH KEMATIAN BAYI NO

PUSKESMAS

2008

2009

2010

Maret 2011

1

Binuang

5

5

10

2

2

Polewali

0

6

3

2

3

Massenga

1

8

5

1

4

Pekkabata

3

8

4

1

5

Anreapi

3

2

5

1

6

Matakali

5

7

10

0

7

Wonomulyo

12

10

7

2

8

Kebunsari

0

1

2

0

9

Pelitakan

3

4

5

1

10

Mapilli

1

4

7

1

11

Campalagian

4

5

6

4

10

11/16/2011

JUMLAH KEMATIAN BAYI NO

PUSKESMAS 2008

2009

2010

Sep 2011

12

Batupanga

4

13

4

1

13

Pambusuang

6

8

8

1

14

Tinambung

1

8

3

0

15

Limboro

0

0

0

0

16

Tutallu

4

1

3

2

17

Matangnga

0

0

1

0

18

Tutar

2

2

4

2

19

Bulo

-

1

2

0

20

Katumbangan

1

0

90

21

Kabupaten

54

93

SITUASI KEMATIAN BAYI BERDASARKAN PENYEBABNYA TAHUN NO

Penyebab 2009

2010

Sep 2011

1

BBLR

39

18

8

2

Asfiksia

27

34

11

3

Infeksi

2

16

2

4

TN

1

1

0

5

Lain-lain

24

21

8

TOTAL

93

90

29

11

11/16/2011

SEKIAN & TERIMA KASIH

Ayo Berantas Malaria Bangun Mandar Masyarakat Sehat & sejahtera

12

11/16/2011

HASIL ASESMEN

Penyebaran malaria disebabkan oleh berbagai faktor 1. Perubahan lingkungan yang tidak terkendali dapat menimbulkan tempat perindukan nyamuk malaria. 2. Banyaknya nyamuk Anopheles sp yang telah dikonfirmasi sebagai vektor malaria (17 spesies), dari berbagai macam habitat. 3. Mobilitas penduduk yang relatif tinggi dari dan ke daerah endemik malaria. 4. Perilaku masyarakat yang memungkinkan terjadinya penularan. 5. Semakin meluasnya penyebaran parasit malaria yang telah resisten terhadap obat anti malaria. 6. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan untuk menjangkau  seluruh desa yang bermasalah malaria, karena hambatan  geografis, ekonomi, dan sumber daya.

13

11/16/2011

PERMASALAHAN MALARIA POLMAN 1. Selisih antara yg diperiksa dengan malaria klinis masih cukup tinggi 2. Breeding places/sites tidak jelas 3. Laporan kesakitan dan kematian malaria belum jelas 4. Pencatatan KIA belum optimal 5. Pemahaman nyamuk dan breeding places belum 6. Keterlibatan petugas vektor dan surveillans masih kurang 7. Keterlibatan lintas sektor terkait dan swasta belum 8. Keterlibatan LSM, organisasi profesi dan masyarakat masih kurang 9. Pelaporan kegiatan belum optimal 10. Biaya kegiatan 11. Pemahaman masyarakat tentang malaria

14

11/16/2011

PERKEMBANGAN PENGELOLAAN PROGRAM MALARIA • Program Eliminasi Malaria: Global Fund = GF (Round – 8)  Tahun 2010

15

11/16/2011

* Pengelolaan GF • Peningkatan capacity building: - Pelatihan tenaga medis/paramedis - Pelatihan Tenaga Mikroskopis - Pelatihan Pengelola Malaria - Pelatihan surveilans malaria - Monev tingkat provinsi - Insentif pengelola malaria/mikroskopis - Supervisi kabupaten ke puskesmas - ATK/pelaporan

* Pengadaan Logistik • • • •

Obat & RDT Bahan/Alat laboratorium kit Mikroskop 1 Roda dua 1

16

11/16/2011

MASALAH * PETUGAS = SDM - Tenaga medis terlatih masih kurang (6 PKM) - Pengelola malaria/medis cukup  Mutasi - Tenaga analis laboran/mikroskopis  kurang - Tenaga paramedis/bides kurang (142  167)

* SARANA PRASARANA • Polindes/Poskesdes belum merata • Mikroskop Standar masih sangat kurang (1) • Rapid Diagnostic Test = RDT Sangat Terbatas (PKM Terpencil) • Alat/bahan Penyemprotan Nyamuk = Spraycan  Pencegahan tidak ada (4 rusak ?) • Kelambu/LLIN = Long Lasting Indoor Net tidak ada

17

11/16/2011

* PEMBIAYAAN • Pelaksanaan program dalam hal Pelacakan Kasus/Kontak ke lapangan  sangat terbatas ? • Sosialisasi Lintas Sektor di Kecamatan/Desa Integrasi Malaria, KIA & Imunisasi ? • Biaya Monev Triwulan Tk. Kabupaten ? • Operasional Penyemprotan (Pencegahan)  tidak ada • Peningkatan PSM (Kader Malaria & POSMALDES) • Pemeriksaan Darah (MBS) pada daerah Endemis Tinggi (API > 5/1000 penduduk) • Pelatihan Malaria bagi Bidan Desa • Pelatihan Medis/Paramedis & Petugas Mikroskopis

* PELAKSANAAN PROGRAM • Koordinasi dengan lintas program/lintas sarana yankes/RS/swasta/lain masih kurang • Informasi kasus kesakitan/kematian ibu/anak tidak jelas • Migrasi penduduk • Pengetahuan Masyarakat masih Rendah

18

11/16/2011

SEKIAN & TERIMA KASIH

Ayo Berantas Malaria Bangun Mandar Masyarakat Sehat & sejahtera

19

RENCANA KERJA PROGRAM KELANGSUNGAN HIDUP PERKEMBANGAN PERLINDUNGAN IBU ANAK (KHPPIA) PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2011

Program/Kegiatan 1 IR Milestone

2

3

4

Waktu (pertriwulan) 5 6

7

Rencana Dana (Rp) APBD 8

UNICEF 9

Lainnya 10

Instansi Pelaksana 11

Instansi Terkait 12

Pada tahun 2013, angka kesakitan pada ibu hamil dan anak akibat malaria berkurang sebesar 50% dibandingkan tahun 2010 Pada 2013, 75% ibu hamil dan anak pada daerah fokus terlindungi dari malaria dengan kelambu berinsektisida melalui program terintegrasi malaria, imunisasi dan KIA Pertemuan koordinasi monitoring dan evaluasi untuk program integrasi di Kab

Meningkatnya koordinasi program dalam pelaksanaan kegiatan terintegrasi malaria, KIA dan imunisasi Tersusunnya draft daftar tilik supervisi kegiatan integrasi untuk kab/kota

70,000,000

Dinkes Kab Tidore dan Dinkes Kab Morotai

Program di Dinas Kesehatan dan Puskesmas

16,000,000

Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara

Program terkait di Dinkes Propinsi, BAPPEDA dan narasumber pusat

Lokakarya sistem pendataan terpadu

Tercapainya kesepakatan penggunaan jumlah penduduk di tingkat Kab yang nantinya bermanfaat untuk penentuan jumlah sasaran

12,000,000

BAPPEDA Halmahera Selatan

BPS, Dinkes Halsel, Dinas Kependudukan dll

Penyempurnaan database integrasi dan penerapan database integrasi malaria, KIA dan imunisasi

Diterapkannya database integrasi di 6 puskesmas percontohan

75,000,000

Dinas Kesehatan Halmahera Selatan

Puskesmas percontohan

Lokakarya sistem penanggulangan KLB terintegrasi dengan pendekatan gugus pulau

Terbentuknya sistem penanggulangan KLB terintegrasi dengan pendekatan gugus pulau

30,000,000

Dinas Kesehatan Halmahera Selatan

Puskesmas pusat gugus dan perwakilan puskesmas satelit

Monitoring dan evaluasi kegiatan puskesmas model untuk pemantauan kegiatan terintegrasi malaria, KIA dan imunisasi Pengadaan kelambu Pengembangan database integrasi dan penerapannya di 24 puskesmas Distribusi kelambu

Meningkatnya performa puskesmas model terhadap indikator-indikator yang disepakatinya

50,000,000

Pertemuan koordinasi untuk penyusunan daftar tilik supervisi supportif kegiatan integrasi

Milestone

Hasil yang diharapkan & indikator pencapaian

APBD II

Dinas Kesehatan Halmahera Selatan Dinkes Kab Tidore

APBD II APBD II

Dinkes Halsel Dinkes Kab. Tidore

Puskesmas model

Pada 2013, 80% kasus malaria pada daerah endemis tinggi dikonfirmasi laboratorium dan diberikan pengobatan yang sesuai standard nasional Pelatihan manajemen kasus malaria untuk bidan, perawat dan dokter

Tenaga kesehatan terlatih menangani kasus malaria sesuai standar nasional

90,000,000

Dinkes Morotai

Pengembangan penataksanaan kasus malaria berat di rumah sakit level propinsi dan kab (pembuatan SOP di RS)

Meningkatnya kualitas penanganan malaria di RS secara terpadu dalam diagnosis dan terapi

50,000,000

Dinkes Propinsi Malut dan Dinkes Halsel

RS Hasan Bosoeri dan RSUD Labuha

90,000,000

Dinkes Propinsi Malut dan Dinkes Halsel

RS Hasan Bosoeri dan RSUD Labuha

40,000,000

Dinkes Halsel

RSUD Labuha, Dinkes Halsel dan Puskesmas Gugus

45,000,000

Dinkes Halsel Dinkes Propinsi Dinkes Morotai Dinkes Halsel

Magang untuk penanganan malaria berat di RS Timika Lokakarya penyusunan kurikulum dan modul pelatihan/magang bagi tenaga dokter, bidan, perawat, dan tenaga mikroskopis Monitoring terhadap efficacy obat antimalaria terhadap kasus malaria Pengadaan logistik lab Pelatihan petugas mikroskopis puskesmas dan rumah sakit Sistem quality assurance mikroskopik malaria

Meningkatnya kualitas SDM dalam penanganan malaria berat Tersusunnya kurikulum dan modul pelatihan/magang dalam manajemen diagnosis dan penanganan malaria Diperolehnya informasi mengenai efficacy antimalaria terhadap kasus malaria untuk penyusunan rekomendasi wilayah APBD dan GF APBD II APBD II

37 bidan dan 50 perawat

Malaria Center dan Puskesmas Terpilih

Ket 13

Milestone

Pada 2013, 50% desa pada daerah fokus memiliki komite malaria desa yang aktif

TOT PLA Integrasi (malaria, KIA dan imunisasi) di tingkat Kab

TOT PLA Integrasi (malaria, KIA dan imunisasi) di tingkat desa terpilih TOT PLA Integrasi (malaria, KIA dan imunisasi) di tingkat desa terpilih Monitoring dan evaluasi kegiatan PLA di desa

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan malaria, partisipasi dalam kesehatan ibu dan anak

120,000,000

Dinkes Morotai dan Dinkes Tidore

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan malaria, partisipasi dalam kesehatan ibu dan anak

40,000,000

Dinkes Tidore

20,000,000

Dinkes Morotai Dinkes Morotai dan Dinkes Tidore Dinkes Halsel

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan malaria, partisipasi dalam kesehatan ibu dan anak Tim Kabupaten mampu untuk memonitor kegiatan PLA di desa

Monitoring dan evaluasi kegiatan PLA di desa Milestone

Milestone

Milestone

APBD II

30,000,000 APBD II

BAPPEDA dan stakeholder terkait

Desa wilayah puskesmas Bere-bere

Pada 2013, jumlah desa di daerah endemis tinggi yang di-IRS sebesar 35% Pelatihan asisten entomologi

APBN

Pelaksanaan IRS di desa Pendampingan IRS oleh Kab

BOK dan APBD II APBD II

Dinkes Prov Malut Dinkes Halsel dan Dinkes Tikep Dinkes Halsel

Peningkatan peran pemerintah daerah, institusi kesehatan dan masyarakat dalam program malaria kontrol dalam bidang hukum dan alokasi budget

Advokasi ke Kab/Kota dan lintas sektor serta sosialisasi daftar tilik integrasi ke kab

Meningkatnya peran pemerintah daerah dalam program pengendalian malaria serta petugas terintegrasi di kab tersosialisasi tentang daftar tilik integrasi yang disepakati

Lokakarya untuk tim koordinasi pemberantasan malaria berbasis masyarakat Lokakarya untuk penyusunan draft PERDA pengendalian penyakit di tingkat kab Lokakarya untuk penyusunan draft PERDA pengendalian penyakit di tingkat propinsi

Meningkatnya koordinasi program pemberantasan malaria berbasis masyarakat Tersusunnya draft PERDA pengendalian penyakit berbasis masyarakat di tingkat kab Tersusunnya draft PERDA pengendalian penyakit berbasis masyarakat di tingkat prop

Pertemuan KHPPIA untuk monitoring kegiatan kerjasama UNICEF dan PEMDA Malut

Meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan program kerjasama antara propinsi dan kab

GF

90,000,000

Dinkes Prop Malut

Program KIA, Malaria, Imunisasi dan BAPPEDA

12,000,000

Dinkes Halsel

BAPPEDA, BPMD, Dinas PU,PNPM, P2DTK dll

25,000,000

Dinkes Halsel

30,000,000

Dinkes Malut

65,000,000

BAPPEDA Malut

Pada 2015 tidak ada kasus kematian yang diakibatkan malaria TOTAL

1,000,000,000

RENCANA KERJA PROGRAM KEGIATAN PENGENDALIAN PENYAKIT MALARIA DINAS KESEHATAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2010 - 2012 Program/Kegiatan 1

Hasil yang diharapkan & indikator pencapaian

2 Pelatihan Tata laksana kasus Malaria Bagi Dokter PKM

3 Tersedianya dokter di PKM dalam hal tatalaksana kasus Malaria

Training Mikroskopis

Tersedianya Tenaga Mikroskopis di PKM Untuk mendeteksi Plasmodium malaria

Waktu (pertriwulan) 4

5

2012

Tersedianya tenaga Pengelola Malaria di PKM untuk Pencatatan dan pelaporan

Pengadaan Logisti Obat Anti Malaria dan Logisti Lab

Tersedianya Logistik Malaria Di PKM

Suvervisi Kabupaten Ke PKM

Untuk meningkat kan kinerja petugas di PKM melalui suatu proses yang sistematis

7

2010

2012 Training Pengelola Malaria

6

Rencana Dana (Rp) APBD UNICEF GF 8

6 PKM/????

2010

4x????/2012

2010

9

Instansi lain Pelaksana 10

11 Dinkes Kab Polman

Instansi Terkait

Ket

12

13 dokter PKM Mamuju Utara,Majene, Mamamasa

67,575,000

Dinkes Kab Polman

Dinkes Kabupaten Mamasa dan Nara Sumber Pusat

Dinkes Kab Polman

Dinkes Prov Sulbar

183,928,000

13,860,000 GF

dinkes prop.

??????? 2010 2011

2010 2011

2010 2011

Dinkes Kab Polman

2x4x20x200.

5,240,000

20 PKM/2012

Program/Kegiatan 1

Hasil yang diharapkan & indikator pencapaian

Waktu (pertriwulan)

2 Pelatihan Suvailans Malaria

3 Meningkatkan pengetahuan Petugas di PKM dalam Survailans Malaria

4 2011

Monitoring dan evaluasi kegiatan Tahunan PKM

Meningkatnya performa puskesmas terhadap indikatorindikator yang disepakatinya

2011 2012

Penyemprotan Rumah daerah Endemis Tinggi

IRS Semua rumah di daerah Endemis Tinggi

5

6

Rencana Dana (Rp) APBD UNICEF GF 7

8

9

Instansi lain Pelaksana 10

11 Dinkes Kab Polman

Instansi Terkait

Ket

12

13

?????

2x20x150.000

????? Dinkes Kab Polman

2011 Asesment Program Malaria Integrasi KIA,Imunisasi

Menggali Masalah Malaria Integrasi KIA,Imunisasi

Lokakarya Program Malaria Integrasi KIA,Imunisasi

tercapainya kesepakatan pengendalian Malaria Integrasi KIA,Imunisasi Tenaga Bidan Desa terlatih menangani kasus malaria sesuai standar

Pelatihan manajemen kasus malaria untuk bidan daerah Endemis Malaria Pelacakan Kasus Malaria / Survey Kontak

Pemeriksaan Kontak Serumah penderita Untuk Mencegah Penularan

Pengadaan RDT

Dinkes Kab Polman 2012

2011

2012

2011

2011 2012

2012 2011 2011 2011 2012 2012

67.5 juta

35x2.000.000

Tersedianya Mesin untuk memberantas Larva/jentik Nyamuk Tersedianya RDT di Pustu terpencil

2011

?????

Dinkes Kab Polman

?????

Dinkes Kab Polman

BOK

10,000,000 95.000.000/ Recana APBD Perubahan

terdeteksi tempat perindukan malaria/ Breeding sites/places 2012

4 PKM sudah/ 3 PKM belum

?????

Wil.pengembangan

42 bidan sdh

35 bides belum/3 PKM

Dinkes Polman

Belum terlaksana

2011 2012

2011

Pelatihan Entomologi

2 ds/10 penyemprot

?????

12x20x50.000 Pengadaan alat Larvaciding Malaria

semua PKM Dinkes Prov Sulbar / Kab. 20 PKM

Dinkes Kab Polman

125 juta

PKM Dinkes Kab Polman

Belum terlaksana

Dinkes Kab Polman

Belum terlaksana

Dinkes Kab Polman

Perikanan/ Pertanian/ Peternakan

Belum terlaksana

Program/Kegiatan 1

2

Hasil yang diharapkan & indikator pencapaian 3 Peningkatan Kualitas Tenaga Mikroskopis PKM

Waktu (pertriwulan) 4

Sistem quality assurance mikroskopik malaria

Pemeriksaan MBS

6

7

8

9

2012

Semua masy. terdeteksi

Pelatihan Kader Posmaldes

penjaringan kasus

Pembentukan Pos Maldes

Ada wadah siap siaga

Sosialisasi LS kecamatan

5

Rencana Dana (Rp) APBD UNICEF GF

Dukungan Program

2012

10

140 juta

2012

????

75 juta

Instansi lain Pelaksana 11

Dinkes Kab Polman

Dinkes

Dinkes/PKM

2012

18.5 juta

PKM/Desa

2012

30 juta

PKM

Instansi Terkait

Ket

12

13

Belum terlaksana Belum terlaksana/ds beresiko belum terlaksana/4 PKM Belum terlaksana/37 ds Belum terlaksana/4 kec.

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TRIWULAN III T.A 2011 NO

PROGRAM KEGIATAN

1.

Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya

2.

Kelangsungan hidup perkembangan perlindungan Ibu dan Anak (KHPPIA)

3. 4. 5.

6.

Penyusunan dan analisa data Milenium Development Goals (MDGS) Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2KP) Management perencanaan berbasis komunitas dan mekanisme kolaborasi

Monitoring Evaluasi dan pelaporan

TOTAL ANGGARAN (RP)

REALISASI KEUANGAN RP %

126,706,400

110,051,400

87

43,120,000

41,503,000

96

89,142,200

86,557,200

97

80,858,500

26,691,000

33

61,344,300

49,844,300

81

9,446,750

6,934,000

73

SISA DANA (RP)

KETERANGAN KEGIATAN Perjalanan LD

Perjalanan DD Monitoring 16,655,000 Transpor Dokumen dan dekorasi Honor 1,617,000

-

Makan minum kegiatan 2,585,000 Spanduk Makan minum Rapat Honor 54,167,500 Sewa kendaraan Makan minum rapat 11,500,000 Makan minum kegiatan Perjalanan LD Perjalanan DD Dokumentasi 2,512,750 Penggandaan Sewa kendaraan Makan minum Rapat Makan minum kegiatan

RP 2,875,000 1,185,000 2,990,000 3,100,000 600,000 5,905,000 1,551,000 400,000 34,000 49,420,000 600,000 660,000 415,000 250,000 485,000 300,000 187,750 300,000 330,000 660,000



Sesi Diskusi  Dari Bag. Kesra Setda bapak Burhanuddin Ahmad Assalamu alaikum Wr. Wb Yang saya ingin tanyankan, karena saya ingat betul angka buta huruf Kabupaten Polewali Mandar neik tersu setiap tahunnya, ketika tahun 2010 mungkin buta hurufnya 13 ribu lebih dan setiap tahun masih seperti itu. Jadi pertanyaan saya program apa yang dilakukan dinas pendidikan untuk menurunkan angka buta huruf, dimana kita ketahui kemarin menjadi pemabahasan dalam debat kandidat. Kemudian yang kedua apa programnya diknas terhadap anak-anak jalanan yeng tidak sekolah, terus terang yang ada di pompa-pompa bensin di tempat-tempat parkir kenapa itu tidak diperhatikan. Kemudian yang ketiga mengapa hanya program transisi yang di programkan, sementara maih banyak program-program yang lain.  Dari Anggota DPRD Komisi IV ibu Ir. Hj. Nur Aliah Maksih, tadi pemaparan dari dinkes bahwa ada daerah tertentu yang masuk didalam zona kuning dan zona mera, jadi masukan saya inikan untuk antisipasi, jangan sampai menyebar, lebih baik mencegah daripada mengobati , apakah tida ada anggaran kegiatan yang diberikan kepada setiap desa atau kecamatan yang belum termasuk didalam zona merah atau zona kuning untuk mengantisipasi jangan samapi terjadi atau meluas daerah malaria ini.  Dari LSM L-PAS-L ibu Juliani Assalamu alaikum Wr. Wb Saya saya hanya ingin mengulang kutipan bahasa ibu hikmah tadi mengatakan kita di Polewali Mandar terutama SKPD-SKPD yang bekerjasama UNICEF itu jangan bekerja kalau nanti ada uang atau dana, kemudian saya melihat dari programprogram yang dikerjasamakan dengan UNICEF mulai dari pendidikan, kesehatan sehingga ada kabupaten layak anak yang telah dipaparkan tadi sasarannya itu adalah semua masyarakat bawah. Untuk pertanyaan siapa yang lebih pantas didalam dukungan program ini, saya terkesan dengan salah satu peserta dihotel istana kemarin bahwa sebaiknya dari tiga program yang dipaparkan diatas tadi, pendidikana, kesehatanm dan kabupaten layak anak ininyang dilabatkan disini adalah masyarakat bawah itu sendiri terutama pada kelompok kelompok atau Tim PKK yang ada di desa. Kenapa? Karena salah satu kendala implementasi proram atau kegiatan-kegiatan itu adalah tidak adanya data yang akurat, sehingga menurut pertimbangan kami yang lebih bisa melakukan pendataan adalah Tim PKK pada kelompok desa , hanya pada



pengalaman-pengalaman selama ini untuk PKK hanya dianggap perempuan kesana kemari pappapia kande-kande, sebenarnya itu salah karena ketika PKK dibantu dengan baik saya yakin data apapun yang diharapkan akan ada, contoh salah sastunya adalah angka kematian ibu dan anak ini adalah program PKK cuman kadangkala SKPD melupakan bahwa ada organisasi kecil yang ada di tingkat bawah yang betul-betul bisa dimanfaatkan. Jawaban Dari Diknas Bapak Hamzah Ismail Maksih, sekali lagi saya mohon maaf untuk semua peserta, mestinya yang hadir pada saat ini adalah kabid yang menangani langsung program ini, saya hanya lebih di program ini adalah partisipasi perempuan. Menyangkut angka buta huruf status beberapa tahun terakhir, APBD sudah menganggarkan itu di caver langsung oleh propinsi tahun ini ada beberepa kecamtan dipolman yang diupayakan untuk tuntas yang menngggunakan dana dekon sekitar 1 Milyar lebih, sebernarnya kami juga sudah meminta data kebiddang yang menengani ini, yang anka untuk buta huruf berapa, yang tuntas berapa, katanya itu ada didinas propinsi karena kebetulan ada kesepakatan antara propinsi dan kabupaten, khusus penangangan ini menjadi urusan propinsi untuk buta huruf, ini dari kami hanya menggunakan data PDKBM di beberapa kecamatan di polman. Jadi untuk memaparkan data kami tidak punya, itu do cover langsung diknas propinsi. Kemudian untuk anak jalanan yang tidak sekolah kegiatan SBA kemarin kami tidak punya data yang komplit, ini menjadi tugas teman kita yang ada di dinas sosial, untuk diknas personalnya saja, seperti kemarin pak piter menemukan anak pemulung diporos binuang, dia memberi uang dan mengajak bersekolah kemudian dilacak dan dikontrol, teman-teman juga bisa melakukan seperti itu. Kemudian kenapa mesti program transisi, saya mengatakan bahwa sejak tahun 1994 pemerintah RI mencanangkan yang namanya program wajib belajar dasar sembilan tahun samapi sekarang ternyata wajib belajar dasar sembilantahun ini belum tuntas, kami lihat dipolman ini APK -nya SD-SMP dan ada kecenderungan APK-nya semakin meningkat dipolman ini, untuk mencapai APK ratarata nasional ini, maka digunakanlah program transisi, karena merupakan kewajiban bagi semua yang berada di RI bahkan semua yang pengambil kebijakan di pendidikan diwajibkan kita mendukung.



Jawaban Dari Dinas Kesehatan Ibu dr. Syamsiah Assalamu alaikum. Terimah kasih untuk anggota dewan, ditanyakan tadi apakah tidak ada dana untuk mencegah bagaimana malaria itu tidak menyebar? Kami berharap bu ada salah satu program kami, bagaimana teman-teman di puskesmas bergerak cepat dan lebih banyak tentu didukun dengan dana tadi, memang ada dana alokasi Rp. 250.000.000 untuk 167 desa ,anggaran itu hanya Rp. 1.500.000 setiap tahun/desa, jadi utuhnya itu Rp. 125.000 / bulan/desa itu yang diramai-ramai ada posyandu, ada ibu hamil, ada gizi buruk, malaria, rabies, penyakit kaki gajah, demam berdarah dll. Dana Rp. 125.000 / desa di ra mai-ramai dengan sembilan program, ternyata ibu Nur Aliah anggota dewan ini sangat paham, semoga nanti bisa diganjal-ganjal program kami atau ditambai dananya, biaya operasional dan termasuk kemarin dikandidat masalah gizi buruk yang di bahas, tapi itu tdi ak benar, kalau gizi kurang itu banyak. Kemudian yang kedua untuk mencegah itu kami baru-baru ini nego dengan ibu hikmah dan juga UNICEF bagaimana mengatasi, karena untuk kategori kita tidak biza karena kita zona hijau, yang boleh di integrasi adalah zona merang dan kuning, tetapi setelah dilacak dan disurvey dari desa per desa, tapi ternyata ada dua puskesmas zona kuning, makanya UNICEF menganggap kita zona hijau, untuk tahun ini kami melatih 20 puskesmas untuk melacak dimana berkembangnya jentik-jentik nyamuk tersebut, walaupun bagaimana cara kita mangobati, tapi kalau tempatnya itu nyamuk tidak kita dapatkan, kita juga tidak bisa mengatasi. Kemudian sekedar informasi untuk ibu yuli memang kemarin di battetangnga kita melatih ibu PKK bagaimana cara mengatasi malaria karena PKK merupakan perpanjanga tangan kita, untuk memberikan informasi karena mereka lebih tu daerahnya.

 Istirahat Istirahat selama 15 menit kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil program dan kegiatan sumber dana APBD tahun 2011 yang mendukung kegiatan UNICEF dan Pemaparan RENJA SKPD tahun 2011 yang mendukung kegiatan UNICEF tahun 2011. 

Pemaparan Dari Bidang Sosbud Bappeda oleh Ibu Hj. Hasnawiah

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN TRIWULAN III TAHUN ANGGARAN 2011

NO

PROGRAM KEGIATAN

1.

Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya

2.

Kelangsungan hidup perkembangan perlindungan Ibu dan Anak (KHPPIA)

3.

Penyusunan dan analisa data Milenium Development Goals (MDGS)

4.

Penanggulangan kemiskinan Perkotaan (P2KP)

5.

Management perencanaan berbasis komunitas dan mekanisme kolaborasi

6.

Monitoring Evaluasi dan pelaporan

TOTAL ANGGARAN (RP)

126,706,400

43,120,000

89,142,200

80,858,500 61,344,300

9,446,750

REALISASI KEUANGAN RP

110,051,400

41,503,000

%

87

96

86,557,200

97

26,691,000

33

49,844,300

81

6,934,000

73

SISA DANA (RP)

16,655,000

1,617,000

2,585,000

54,167,500 11,500,000

2,512,750

KETERANGAN KEGIATAN Perjalanan LD

RP 2,875,000

Perjalanan DD Monitoring Transpor Dokumen dan dekorasi Honor

1,185,000 2,990,000 3,100,000 600,000 5,905,000

-

-

Makan minum kegiatan Spanduk Makan minum Rapat Honor Sewa kendaraan Makan minum rapat

1,551,000 400,000 34,000 49,420,000 600,000 660,000

Makan minum kegiatan Perjalanan LD Perjalanan DD Dokumentasi Penggandaan Sewa kendaraan Makan minum Rapat Makan minum kegiatan

415,000 250,000 485,000 300,000 187,750 300,000 330,000 660,000



Pemaparan Dari BKKB dan PP oleh ibu Hj. Sukmawati, S.STP Untuk program dan kegiatan BKKB dan PP yang berkaitang dengan perlindungan anak, yang pertama program kelembagaan pengarapitaan anak dan kesetaraan gender, ini sudah ada SK-nya dari tahun 2010 dan sudah diperbaharui tahun 2011 ini, karena sudah banyak anggoanya yang di mutasi/pindah tempat. Sedangkan program yang kedua tahun 2010 ini kelembagaan penyetaraan gender ini sudah dibentuk tempatnya ada dijalan cendrawasih, apabila ada korbanya perempuan/anak-anak kami menerima semacam pengaduan dan kita fasilitasi untuk diantar ke pihak kepolisian untuk diproses, tugas kami menampung anak/perempuan tersebut kami menyiapakan uang makan, untuk tahun 2011 ini kami telah menyiapakan biaya visum, untuk satu korban kami beri Rp. 150.000, untuk tahun ini kami siapkan biaya visum. Program yang ketiga yaitu peningkatan kualitas hidup perlindungan perempuan , sekitar bulan april kemarin kami telah melakukan pelatihan kepada kader posyandu di kecamatan untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa dipolewali mandar ini telah menyiapkan biaya visum. Selanjutnya peningkatan kualitas hidup perlindungan perempuan didalamnya terdapat biaya pendamping, dimana biaya pendamping itu kami kerjasamakan dengan pihak kepolisian, LSM ini sudah dilaksanakan di setiap kecamatan, dilaksanakan per triwulan.



Dari Dinas Sosnakertrans bapak Aco Djalaluddin Yang pertama sebelum saya menyampaikan lebih lanjut bahwa menurut keputusan Mensos nomor 210 tahun 2010 bahwa nam panti itu sekarang bukan lagi panti, diganti menjadi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) mengapa demikian karena pihak UNICEF melihat bahwa seakan -akan ada indikasi kalau panti itu ada intimidasi. Untuk dana APBD yang kami berikan kepada anak dala LKSA itu sekitar 80 anak yang diberi santunan / anak/ makan selama setahun sekitar Rp. 84.000.000 itu realisasinya sudah 100% Kemudian kegiatan kedua dalam rangka perlindungan anak adalahanak yang dibawah usia dini yaitu dimana proses kegiatan anak didampingi oleh ibu-ibu yang mengantar anaknya ke Pu PAUD itu kita berikan kegiatan kepada ibu-ibunya dalam rangka bagaima ibuibu ini mempunyai keterampilan dalam rangka mengambil pendapatan keluarga, untuk Lapas kami kemarin punya tiga orang anak yang berhadapan dengan hukum, kami berkoordinasi dengan panti dimakassar alhamdulillah direspon dengan baik, anak-anak itu diberikan keterampilan sehingga psikologis anak itu merasa tidak didalam penahanan, kemarin juga kami mempunyai 5 anak yang bermasalah dengan

hukum kami berkoordinasi dangan lapas agar anak ini kami latih dipanti, sehingga anak-anak ini tidak diputus hukumannya tetapi diberi keterampilan.  Sesi Diskusi Tanya Jawab  Dari Bapas Polewali Bapak Mansyur, ST Maksih, Sebelum saya masuk kemateri saya sedikit menjelaskan Bapas dan Lapas karena orang susa membedakan, lapas adalah tugasnya berdasrkan UUD No.12 tahun 1995 dan UUD No. 3 tahun 1997 perlindungan anak disitulah tugasnya juga bapas dan lapas. Dirinci lagi tugasnya bapas itu adalah melaksanakan pengawasan narapidana diluar LP, jadi narapidana yang diputus bebas bersyarat bapas itu menyusun penelitian apa latar belakang anak tersebut, jadi tugasnya bapas orang yang sudah bergabung di masyarakat. Kalau menyangkut masalah anak salah satu tugasnya bapas yaitu melakukan penelitian terhadap anak-anak yang bermasalah dengan hukum misalnya pendampingan kemudian apabila kepolisian memanggil kita melakukan penelitian bagaimana ini anak, latar belakang sosialnya seperti apa, kita juga mendampingi anak-anak dipengadilan pada saat masuk di persidangan tugas kita disitu memberikan masukan sama hakim, jaksa maupun polisi, kita beri masukan lebih banyak memberi masukan dari sosialnya saja, disitu kita banyak-banyak berbicara latar belakang anak, mengapa dia melakukan tindak pidana itu. Jadi untuk tahun 2011 anak yang bermasalah dengan hukum yang sudh berjalan itu sekiter ada 20 orang diantaranya masalah perkelahian, pencurian , perampokan asusila, dan ada satu pembunuhan, jadi memang untuk dipolman saya lihat dilapangan memang banyak instansi-instansi yang menangani masalah anak, namun koordinasi msih kurang. Untuk polewali saat ini 1 berstatus tahanan 5 masih berstatus narapidana, jadi dengan adanya program seperti ini kita bisa bertemu dengan bapak-bapak di SKPD mungkin kalau ada keluarga kita yang bermasalah dengan hukum mungkin kita bisa kerjasama memberi apa yan terbaik untuk anakanak kedepannya, moga-moga anak-anak yang bermasalah dengan hukum ini kita tidak tau dimasa yang akan datang dia menjadi orang yang besar, orang yang baik. Maksih.





Dari DPRD Komisi IV Bapak H. Bahtiar Disini kami tidak membicarakan soal materi dari pada penganggaran atau bagaiman terkait disini bagaimana cara daripada kita ini menanggulangi dari pada keterbelakangan daripada anak anak kita ini, bahwa memang dipolman , wajib kita bersyukur kepada tuhan yang maha esa dimana program UNICEF sudah banyak dilakukan dimana-mana yang banyak dilakukan di bappeda, jadi saran kami apapun yang kami lakukan, apapun program yang kami jalankan, yang dijalankan kita semua itu tertuang daripada ”DATABASE”, database itu harus jelas utamanya pendidikan, anak putus sekolah, kemudian data-data yang buta huruf, kemudian data-data yang belum pernah masuk sekolah itu semua perlu didata betul karena saya katakan tadi itu sangat penting sebagai acuan. Kemudian yang kedua setiap SKPD perlu menganggarkan yang berhubungan dengan anak yang berhubungan dengan hukum, misalnya dari dinas sosial dengan melakukan pembinaan panti, kemudian untuk rumah sakit ibu dr. Sayamsiah saya pikir apa yang dilakukan tadi sangat luar biasa memang, kita memang tidak bisa bergerak tanpa uang namun perlu saya jelaskan kemabali kepada ibu bahwa kemarin pembahasan anggaran justru dinas kesehatan yang paling tinggi penggunaan terbesar anggaran, apalagi diperubahan sedangkan dinas sosial tidak ada perubahan bahkan bergeser, diantaranya kunjungan ke puskesmas sudah ada, kemudian gizi buruk, kemitraaan pengangguran dengan anggaran Rp. 387.000.000 saya fikir ini agak cukup tertuang dalam operasional rumah sakit terserah kepala dinas kesehatan bukan anggota DPRD yang tau itu kemampuan kita adalah kepala UPTD menyampaikan ke kepala dinas, kepala dinas ke pak Mukim, pak Mukim ke DPRD. Oleh karena itu saya sarankan kepada ibu agar pandai-pandai meloby ke kepala dinas, insa allah kami DPRD berkomitmen untuk tidak mencoret-coret anggaran ibu selama itu untuk kepentingan orang banyak demi kemsalahatan hak hidup orang banyak. Tambahan Dari DPRD Komisi IV ibu Ir. Hj. Nuraliah Untuk dinas sosial kami tidak menolak usulan bapak, tetapi saya melihat dimasyarakat lebih dominan kalau kursus jahit menjahit daripada pembuatan bosara, kemudian yang kedua kemarin memang tidak ada tambahan dana APBD tetapi yang ada dana shering program dinas sosial sebesar Rp. 450.000.000, jadi dinas sosila memerlukan dana shering sekitar Rp. 79.835.000 untuk empat desa. Desa-desa itu tersebut yaitu desa rawan bencana yaitu desa Buku, kel. Pappang, desa Ongko dan Desa Taramanu untuk tahun 2011.







Dari Bagian Keuangan Setda oleh Bapak Muhammad Nawir. Sebelum saya menyampaikan beberapa hal, saya ucapkan banyak terimah kasih kepada anggota dewan yang telah banyak menyampaikan beberapa hal mengenai pengganggaran, saya perlu jelaskan sedikit khususnya pembagian alokasi anggaran, perlu barangkali bapak-bapak ibu-ibu memahami bahwa kita punya APBD dipolman sangat minim karena alokasi anggaran untuk biaya belanja pegawai itu cukup besar, sehingga dibagi untuk belanja langsung sangat sedikit dan itu sudah dibagi berdasarkan program SKPD dibagi pagu SKPD, disini banyak kegiatan yang tidak merata karena pembagian tidak merata mestinya di SKPD itu ada program/kegiatan yang punya skala prioritas sehingga di penganggaran kita tidak bicara terus menerusseperti yang disampaikan tadi dari ibu dr. Syamsiah bahwa mulai dari tahun 2008 begitu terus karena dia tidak punya skala prioritas, dia tidak punya riwayat program sejauh mana itu progeram dijalankan. Layaknya kalau ada program prioritas kita dapat pending kegiatan baru nanti tahun depan baru di masukkan, karena kalau semuanya dimasukkan maka hasilnya akan tidak maksimal terjadi pembagian pagu besar -besaran. Dari Perwakilan LSM oleh Muh. Rifai Yang pertama untuk SKPD perlu mungkin pengawalan program ke DPRD agar tradisi coret mencoret itu tdk ada, kalau perlu program yng ada di SKPD diantarkan langsung ke DPRD agar angota dewan memahami, seperti contoh pembuatan tutup bosara kalau diperhatikan faktanya dilapangan memang cukup baik. Kemudian yang kedua yang saya ingin tanyakan tentang impalasi kerjasama dinas pendidikan dengan provinsi, sejauh mana pengawalan diknas terhadap proses ini, bahwa kami melihat diproses ini akan mengantarkan/ menggambarkan terwujudnya kabupaten layak anak? Tambahan Dari Kabid Sosbud Hikmah, ST, MSi Menyambung apa tadi yang disampaikan dari Pak Nawi dan Anggota dewan bapak H. Bahtiar terlepas dari sini saya ingin ibu dan bapak mengetahui bahwa pemerintah kabupataten polewali mandar yang dijadikan pilot project untuk menyusun ASIA, dimana ASIA itu suatu dokumen yang didalamnya tersedia data dan informasi yang sangat akurat, kemudian yang disampaikan tadi pak Nawir SKPD yang terkait itu sudah membuat program skala prioritas apa yang akan dikerjakan dan sampai kapan itu dilaksanakan di dalam dokumen ASIA itu di cantumkan, sekiranya msaing-masing teman-teman SKPD sudah membuat seperti itu tetapi tidak seluruh masalah kita bisa analisis karena keterbatasan anggaran, terkait dengan harus ada pemaparan dulu ke DPRD sebenarnya itu ada sesi ketika mereka teman-teman membawa rencana kegiatan untuk dibahas mereka diberikan ruang

untuk memaparkan, hanya saja terkendala kadang-kadang yang hadir itu tidak menguasai persoalan, ketika pihak DPRD minta dijelaskan teman-teman SKPD kadang sasarnya saja tidak tau, outputnya seperti apa, jadi kadang-kadang bapak dari dewan bingung, nah ini masih kita akui suatu kelemahan kita di polewali mandar karena SDM kita khususnya bidang perencanaan itu memang belum semuanya orang terlatih, makanya ada SKPD yang kalau asistensi penganggaran membawa stafnya hampir setengahnya kalau kepala dinasnya tanggap, tapi ada juga mungkin yang masa bodoh, seperti Dinas pendidikan dan dinas kesehatan semua kabid-kabidnya dibawa. Mungkin untuk SKPD-SKPD yang lain ini tidak semua pasukan-pasukan yang mengetahui persoalan sehingga dia serahkan kepada bagian perencanaannya, nah bagian perencanaan itu tidak mengerti apa semua isi perencanaan SKPD karena dia hanya merekap, seharusnya yang mengetahui itu bidang-bidang. Kemudian pada kesempatan ini kabag hukum tadi menitipkan pesan kepada bapak ibu yang ada di DPRD yang terhormat kita sekarang ini sudah memiliki perda drap perlindungan anak itu sudah digagas pada masa priode DPRD yang lalu tapi terputus jadi ditahun 2011/ 2012 ini seharusnya sudah menjadi agenda, tetapi kita ingin berkontribusi disini ada pengadilan, lapas, bapas karena ada sistim baru tentang perlindungan anak berbasis sistem, itu kami ingin melakukan beberapa revisi atau menambah beberapa pasal, itu kita akan melakukan kajian akademisi. Jadi kepada bapak -bapak anggota DPRD kami menunggu kapan draf ini bisa di bahas, karena ada teman sistem perlindungan anak yang bisa membantu kita dalam pembahasan perda tersebut. 

Dari Dinas Kesehatan Telepas dari kegiatan bahwa konsep kesehatan itu merujuk daripada Standar Pelayanan Minimal (SPM) jadi semua yang diusulkan itu memang sudah sesuai SPM, dari beberapa item mulai dari gizi, kesehatan ibu dan anak, dll itu semua sudah standar SPM.



Dari Pengadilan Negeri Polewali bapak Erven L Kaseh. SH. MH Sebelum saya masuk kedalam pembahasan khusus mengenai hukum, saya menambahkan mungkin saya awam mengenai dana-dana alokasi anggran yang sudah masuk di penganggaran kesehatan dan pendidikan, sedangkan untuk meratisifasi UUD saya kira sudah banyak materi UUD yaitu UUD HAM, mengenai KDRT dan perlindungan anak itu masuk didalam item partisipasi masnyarakat, UUD sekarang itu sudah stimatif artinya masyarakat tidak hanya sebagai penerima tetapi juga dia respon terhadap kejadian sekitarnya. Mengenai PKK kalau perlu karang taruna itu di tingkatkan, Posyandu dan penyuluhan kesehatan juga lebih ditingkatkan lagi. Dari LSM YAMIB  ADD desa harus jelas peruntukanya  SKPD harus Mempunyai Program Prioritas/skala prioritas



 RKTL dan Penandatanganan Berita Acara sekaligus Penutupan Rapat Koordinasi KHPPIA oleh kepala bidang sosial dan budaya Bappeda Polman Ibu Hkmah, ST. MSi.

BERITA ACARA HASIL RAPAT KOORDINASI KHPPIA ANTAR STAKEHOLDER Pada hari ini Kamis tanggal 3 November 2011 bertempat di Aula Hotel Lilianto Kecamatan Polewali yang dihadiri oleh beberapa unsur sebagaimana daftar hadir terlampir dalam rangka melaksanakan pertemuan Rapat Koordinasi KHPPIA antar Stakeholder Kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar – Unicef Tahun 2011. Pertemuan dimaksud membahas Program dan Kegiatan Kelangsungan Hidup Perkembangan Ibu dan Anak 2011 dan Rencana Program 2012 . Setelah diadakan pembahasan melalui Diskusi Kelompok Unsur Pemerintah dan Masyarakat di hasilkan kesepakatan : 1. Perlu dibentuk Forum Data Tingkat Kabupaten Polewali Mandar melibatkan SKPD dan Instansi vertikal terkait. 2. Melakukan kerjasama dengan instansi vertikal termasuk LSM terkait dengan penanganan dan pendampingan ABH. 3. Mempercepat proses pembahasan dan pengundangan Perda Perlindungan Anak. 4. Pemkab Polman mempercepat proses penandatanganan MoU kerjasama dengan RS Wahidin Makassar (Pusat Rujukan di Indonesia Timur). Berita acara ini di tandatangani oleh perwakilan peserta, dengan catatan bahwa Daftar Hadir Peserta secara keseluruhan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Berita Acara ini (terlampir). Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PERWAKILAN PESERTA:

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

H. Bahtiar (DPRD KOMISI IV) Ir. Hj. Nur Aliah (DPRD KOMISI IV) Hikmah (Bappeda) Mansur (Bapas Polewali) dr. Syamsiah, MSi (SKPD Dinkes) Hamzah Ismail (SKPD DISDIKPORA) Hj, Sukmawati, SSTP (SKPD BKKB & PP) Aco Djalaluddin (SKPD SOSNAKERTRANS) Dra Nurbiyah Anwar (PKK) Muh. Rifai (LSM YMM)

………………………………………….…………. ............................................ .............. ……………………………………….……………. .............................. ............................ …………………………………………………..... .................................... ...................... ........................... ............................... .......................................................... ………………………………………………......... ……………………………………………..……….