Laporan Provinsi| 509
Gorontalo Menara Keagungan Limboto Menara ini dibangun tahun 2001 dan berlokasi di Limboto, ibu kota Kabupaten Gorontalo. Menara Keagungan yang menjadi kebanggaan ma syarakat Gorontalo ini memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Keramahan penduduk akan melengkapi perjalanan Anda ke tempat ini. Dengan mengguna kan lift, Anda dapat menelusuri lima lantai yang tersedia, sambil menikmati pemandangan alam Gorontalo dan Danau Limboto dari puncak ketinggian 65 meter.
510 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Profil Gorontalo 2014 Ibu Kota Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk PDRB/Kapita2) IPM Angka Pengangguran3) Koefisien Gini4)
: Gorontalo : 11.257 km2 : 1,04 juta : 99 jiwa/km2 : Rp 3,3 juta : 65.17 : 4.18% : 0,437
Karakter Kemiskinan
91,0%
27,3%
88,7%
26,0%
75,2% 74,7% 42,3%
Profil Kemiskinan Multidimensi Jumlah Rumah Tangga Miskin Jumlah Penduduk Miskin Angka Kemiskinan Keparahan Kemiskinan Indeks Kemiskinan Multidimensi
: 128.912 : 544.825 : 46,1% : 43,68% : 0,201
Perbandingan Kemiskinan Multidimensi
Desa
Kota
99.912
29.000
432.573
112.252
55,4%
29,2%
44,5%
40,7%
20,9% 17,2% 8,3%
31,3%
0,247
IKM
0,119
Keterangan Simbol Kemiskinan Multidimensi
RT Miskin
Persentase Penduduk Miskin
Penduduk Miskin Kota
Keparahan Kemiskinan Multidimensi
IKM
Indeks Kemiskinan Multidimensi
Keterangan 1) Semua perhitungan kecuali pada jumlah penduduk miskin IKM menggunakan standar rumah tangga 2) PDRB/kapita tanpa Migas 3) Data Agustus 2014 4) Data 2013
Laporan Provinsi| 511
Peta Kemiskinan Multidimensi Provinsi Gorontalo 2013
GORONTALO UTARA 14
18 POHUWATO
BOALEMO
48
22
GORONTALO
KOTA GORONTALO
14
Keterangan RT Miskin (%) >50
40-50
30-40
20-30
<20
n.a.
Jumlah RT Miskin (dalam ribu)
Keterangan Simbol Karakteristik Akses air bersih
Sanitasi
Partisipasi Sekolah
Melek Huruf
Bahan Bakar untuk Memasak
Sumber Penerangan
Pembantu Kelahiran
Gizi Seimbang Anak Balita
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kondisi Atap Lantai Dinding
Kepemilikan Aset Rumah
21
BONE BOLANGO
512 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Analisis Kemiskinan Multidimensi Gorontalo Profil Kemiskinan Multidimensi
mensi Gorontalo lebih didorong oleh turunnya angka kemiskinan. Keparahan kemiProvinsi Gorontalo, yang merupakan skinan yang meningkat pada 2013, bisa provinsi hasil pemekaran dari Provinsi Sulaw- terkompensasi oleh penurunan angka kemesi Utara, termasuk salah satu daerah yang iskinan yang relatif tinggi sehingga indeks terbentuk pada awal pelaksanaan otonomi kemiskinan pada tahun tersebut bisa tetap daerah di era Reformasi. Potret masyar- melanjutkan tren menurun. Pada tahun beriakat Gorontalo dalam hal kemiskinan mul- kutnya, penurunan Indeks Kemiskinan Multiditidimensi cenderung membaik dalam kurun mensi didorong oleh menurunnya angka kemwaktu 2012-2014. Hal ini ditunjukkan dari iskinan dan keparahan kemiskinan. menurunnya hampir semua indikator kemiskinan ini. Hanya saja, keparahan kemiskinan Angka Kemiskinan Multidimensi multidimensi meningkat pada tahun 2013. Angka kemiskinan multidimensi Provinsi Pada tahun 2014, rumah tangga miskin tercatat sekitar 129.000 rumah tangga. Gorontalo memiliki pola yang konstan, yakJumlah ini lebih kecil dari tahun sebelumn- ni terus menurun dalam kurun waktu 2012ya yang mencapai 137.000 rumah tangga. 2014. Sementara angka kemiskinan moneter Seiring dengan berkurangnya rumah tangga cenderung berfluktuasi. Pernah meningkat miskin, jumlah penduduk miskin di provinsi ini pada 2013, tetapi kemudian kembali turun juga turun dari 607.000 jiwa menjadi sekitar pada tahun berikutnya. Pada 2012, angka kemiskinan multidi545.000 jiwa. Dalam setahun terakhir tersebut, penduduk miskin telah bekurang sekitar mensi Gorontalo mencapai 58,8 persen. Hal ini berarti bahwa sekitar enam dari sepuluh 10,3 persen. Menurunnya Indeks Kemiskinan Multidi- rumah tangga di provinsi ini tergolong miskin Tabel 1 Profil Kemiskinan Multidimensi Gorontalo 2012-2014 2012 Keterangan
2013
2014
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
Jumlah Rumah Tangga Miskin
116.112
36.529
152.641.47
103.870
33.043
136.913
99.912
29.000
128.912
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
504.510
162.360
666.870
454.877
152.342
607.219
432.573
112.252
544.825
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
67,8
41,2
58,7
59,1
37,1
51,7
55,4
29,2
46,1
Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%)
44,9
42,6
44,3
42,9
41,9
42,6
44,5
40,7
43,7
0,305
0,175
0,261
0,253
0,156
0,220
0,247
0,119
0,201
Indeks Kemiskinan Multidimensi
Laporan Provinsi| 513
multidimensi. Kondisi masyarakat terus membaik pada 2013 dan kemudian berlanjut pada tahun berikutnya. Kondisi ini ditunjukkan dari angka kemiskinan yang terus menurun, yakni 51,7 persen pada 2013. Pada 2014, telah kurang dari separuh rumah tangga di provinsi ini yang tergolong miskin multidimensi. Sementara itu, angka kemiskinan moneter bergerak mengikuti pola huruf U terbalik. Pada 2013, angka kemiskinan moneter Gorontalo meningkat menjadi 18,01 persen. Tahun sebelumnya, tercatat sekitar 17,22 persen. Kemudian, pada 2014, angka kemiskinan tersebut menurun menjadi 17,41 persen. Angka ini tetap masih lebih tinggi dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Selama periode 2012-2014, pergerakan angka kemiskinan multidimensi, baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional, memperlihatkan pola pergerakan yang serupa. Angka kemiskinan di provinsi ini, baik di perdesaan maupun di perkotaan, terus menurun sepanjang tiga tahun tersebut. Pola inilah yang membuat angka kemiskinan bisa turun cukup tinggi dalam waktu dua tahun. Sebagaimana halnya di tingkat nasional, angka kemiskinan di wilayah perdesaan di Provinsi Gorontalo lebih tinggi daripada wilayah perkotaan. Pada 2014, sekitar 55,4 persen rumah tangga di perdesaan dikategorikan miskin multidimensi. Sementara di
perkotaan tercatat hanya sekitar 29,2 persen. Hal ini menunjukkan tingginya konsentrasi angka kemiskinan di perdesaan. Dalam hal tren, angka kemiskinan di perdesaan dan perkotaan sama-sama terus menurun dalam kurun waktu tiga tahun tersebut. Angka kemiskinan perdesaan di Provinsi Gorontalo berkurang lebih dari 12 persen selama dua tahun. Serupa dengan perdesaan, angka kemiskinan di perkotaan juga bergerak turun dalam tingkat yang sama. Kondisi tersebut mendorong turunnya angka kemiskinan multidimensi hingga lebih dari 12 persen dalam kurun waktu dua tahun. Penurunan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penurunan angka kemiskinan multidimensi nasional yang sekitar 5 persen. Namun, angka kemiskinan Gorontalo masih tetap lebih tinggi daripada angka kemiskinan nasional. Kondisi serupa berlaku untuk angka kemiskinan desa dan kota.
Keparahan Kemiskinan Multidimensi Dalam hal keparahan, kemiskinan multidimensi Provinsi Gorontalo belum memiliki pola yang ajek. Setelah turun pada 2013, keparahan kemiskinan kembali meningkat pada tahun berikutnya. Dalam kisaran yang sempit, keparahan kemiskinan provinsi ini semakin tinggi pada tahun 2014, tetapi masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan
Grafik 1 Perbandingan Angka Kemiskinan Multidimensi dengan Angka Kemiskinan Moneter (%)
514 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
keparahan kemiskinan tahun 2012. Meningkatnya keparahan kemiskinan di perdesaan menjadi faktor pendorong meningkatnya keparahan kemiskinan Gorontalo pada tahun 2014. Meski pada saat yang sama keparahan kemiskinan di perkotaan justru menurun, penurunan keparahan kemiskinan di perkotaan ini masih lebih kecil daripada kenaikan keparahan kemiskinan di perdesaan. Akibatnya, keparahan kemiskinan provinsi terdorong naik. Di perdesaan, keparahan kemiskinan pada 2013 turun dari 44,9 persen menjadi 42,9 persen. Namun, tahun berikutnya, keparahan kemiskinan di wilayah ini kembali naik menjadi 44,5 persen. Hal yang berbeda terjadi di perkotaan, keparahan kemiskinan jus-
tru menurun pada tahun 2014. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan pergeseran dalam persoalan-persoalan kemiskinan multidimensi antara masyarakat perdesaan dan perkotaan di Provinsi Gorontalo.
Indeks Kemiskinan Multidimensi Meski keparahan kemiskinannya berfluktuasi, indeks kemiskinan Provinsi Gorontalo terus menurun selama periode 20122014. Kondisi ini terjadi di perdesaan dan perkotaan. Secara umum, penurunan indeks kemiskinan provinsi ini lebih didorong oleh menurunnya angka kemiskinan multidimensi. Faktor yang sama juga terjadi di perdesaan. Sementara di perkotaan, penurunan indeks
Grafik 2 Angka Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
2012 2013 2014
Gorontalo
Grafik 3 Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%) Menurut Desa-Kota
2012 2013 2014
Gorontalo
Laporan Provinsi| 515
kemiskinan didorong oleh menurunnya angka kemiskinan dan keparahan kemiskinan multidimensi. Meski sama-sama terus menurun, laju penurunan indeks kemiskinan di perdesaan dan perkotaan tidaklah sama. Di perdesaan, penurunan indeks kemiskinan terbesar selama periode 2012-2014 terjadi pada 2013. Indeks tersebut berkurang 0,048 titik poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, penurunan indeks kemiskinan terbesar di perkotaan justru terjadi pada 2014. Hal tersebut memperlihatkan bahwa perubahan yang terjadi tidak selalu merata antara desa dan kota. Perbedaan laju pergerakan indeks kemiskinan yang tidak sama antara perdesaan dan perkotaan memberikan dampak kepada indeks kemiskinan provinsi secara keseluruhan. Pada 2013, penurunan indeks kemiskinan lebih didorong oleh turunnya indeks kemiskinan di perdesaan. Sementara pada 2014, penurunan indeks terutama didorong oleh menurunnya indeks kemiskinan di perkotaan. Di tingkat nasional, Indeks Kemiskinan Multidimensi Gorontalo berada di peringkat ke-10 tertinggi. Artinya, dari sisi kemiskinan multidimensi, tingkat kesejahteraan masyarakat provinsi ini sebenarnya relatif masih buruk. Provinsi ini masih tertinggal dibandingkan dengan dua tetangganya, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pun,
dibandingkan dengan indeks kemiskinan nasional selama kurun waktu 2012-2014, indeks kemiskinan Gorontalo masih lebih tinggi. Serupa dengan daerah lain pada umumnya, Indeks Kemiskinan Multidimensi kota di Provinsi Gorontalo merupakan yang terendah. Kota Gorontalo, yang merupakan ibu kota provinsi dan sekaligus satu-satunya kota di provinsi ini, memiliki indeks kemiskinan sebesar 0,119. Indeks ini hanya sekitar separuh dari indeks kabupaten yang ada di Provinsi Gorontalo. Indeks Kemiskinan Multidimensi lima kabupaten di Gorontalo tergolong relatif merata. Yang terendah ialah Kabupaten Pohuwatu, dengan indeks sebesar 0,224. Sementara yang tertinggi ialah Kabupaten Boalemo, dengan indeks sebesar 0,271. Bersama-sama dengan Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo merupakan dua daerah dengan Indeks Kemiskinan Multidimensi yang lebih tinggi daripada indeks kemiskinan provinsi. Kedua kabupaten yang terletak di pesisir selatan Gorontalo ini pada awalnya merupakan satu daerah otonom. Kemudian, pada 1999, Kabupaten Boalemo berdiri menjadi daerah otonom sendiri.
Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan
Sekitar satu dasawarsa silam, Provinsi Gorontalo menjadi acuan pembangunan se-
Grafik 4 Indeks Kemiskinan Multidimensi Menurut Desa-Kota
Gorontalo
516 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
ktor pertanian, khususnya budidaya jagung, di Indonesia. Pertanian di provinsi yang dimekarkan dari Sulawesi Utara pada tahun 2000 ini dianggap sebagai sebuah kisah sukses optimalisasi sumber daya perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Sektor ini bahkan bisa menjadi stimulus yang mendorong kegiatan ekonomi lokal di berbagai sektor lainnya bisa berjalan. Pada masa itu, revitalisasi pertanian menjadi strategi umum untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan daya saing produk pertanian serta menjaga kelestarian sumber daya pertanian. Kebijakan ini menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan yang menjadi tumpuan dalam memacu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani, sekaligus menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi daerah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan sektor pertanian tidak bisa lagi secepat sebelumnya. Konsep agropolitan, yang dahulu menjadi ”roh” dari pembangunan pertanian tidak lagi berjalan optimal. Selain itu, kebijakan saat ini lebih berorientasi pada pembangunan industri berskala besar dan penerapan teknologi tinggi. Memang, tidak ada yang salah dengan hal ini. Yang menjadi persoalan ialah sektor pertanian yang menjadi penopang kesejahteraan masyarakat luas cenderung terabaikan. Akibatnya, pengentasan masyarakat dari jerat kemiskinan kini relatif melambat. Posisi awal provinsi ini memang masih lebih buruk dibandingkan rata-rata nasional. Hampir separuh dari populasi penduduk di Provinsi Gorontalo dikategorikan miskin multidimensi. Oleh karena sebagian besar dari mereka tinggal di perdesaan, upaya pengentasan kemiskinan multidimensi menjadi lebih berat. Sanitasi, sumber penerangan, sumber air bersih, dan sumber bahan bakar untuk memasak menjadi faktor yang mendominasi karakteristik kemiskinan multidimensi Gorontalo. Keempat indikator tersebut terus mewarnai karakteristik kemiskinan multidimensi provinsi ini. Kondisi ini mengindikasikan belum tertanganinya persoalan-persoalan terkait dengan standar kualitas hidup hingga kini.
Hanya sekitar satu dari sepuluh penduduk di provinsi ini yang dapat mengakses sumber penerangan yang sesuai standar. Demikian pula halnya dengan kondisi sanitasi, sumber air bersih, dan bahan bakar untuk memasak. Masih cukup banyak penduduk yang belum mampu mengakses layanan terkait perumahan yang layak tersebut. Sementara itu, persoalan-persoalan lainnya, meski relatif kecil, juga tidak bisa diabaikan karena terkait langsung dengan kondisi pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, pada 2014, penduduk yang tidak melek huruf tercatat masih relatif tinggi. Hal ini perlu jadi perhatian agar persoalan yang terkait dengan literasi ini tidak berlarut-larut. Rekomendasi Pemerintah Provinsi Gorontalo sebenarnya memiliki komitmen kuat untuk menyejahterakan masyarakatnya sesuai dengan visi dan misi kepala daerah untuk memprioritaskan program, yakni kesehatan dan pendidikan gratis, infrastruktur, serta ekonomi kerakyatan. Terkait dengan kebijakan tersebut, pemerintah provinsi perlu mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan kondisi kemiskinan multidimensi yang terparah. Misalnya, Kabupaten Gorontalo dan Boalemo, sebagai daerah dengan indeks kemiskinan tertinggi di Provinsi Gorontalo, merupakan daerah yang perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat dalam mengimplementasikan program-program penanggulangan kemiskinan. Penanggulangan kemiskinan multidimensi di Provinsi Gorontalo perlu diarahkan terutama pada peningkatan akses listrik dan air bersih bagi rumah tangga miskin. Selain itu, beberapa persoalan lain yang juga perlu diperhatikan ialah persoalan sanitasi di lingkungan rumah tinggal, serta akses terhadap bahan bakar untuk memasak yang layak, terutama bagi rumah tangga miskin. Kemudian, perluasan dan peningkatan kualitas gizi bagi anak balita juga perlu menjadi prioritas pemerintah untuk membantu rumah tangga miskin terbebas dari kemiskinan multidimensi. Hingga saat ini pemerintah telah menyi apkan berbagai program kebijakan untuk
Laporan Provinsi| 517
meningkatkan kualitas hidup masyarakat Provinsi Gorontalo. Salah satunya adalah rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Kabupaten Pohuwatu dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kabupaten Gorontalo Utara. Selain itu, pelaksanaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di provinsi ini telah meliputi beberapa kabupaten/kota. Dengan memperhatikan permasalahan utama yang dialami oleh rumah tangga miskin, upaya penanggulangan kemiskinan multidimensi di provinsi ini perlu diarahkan sebagai berikut: 1) Peningkatan infrastruktur listrik di Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohuwato. 2) Perbaikan sanitasi dan akses air bersih di Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohuwato. 3) Peningkatan infrastruktur dan distribusi gas untuk memasak di Kabupaten Gorontalo, Boalemo, Bone Bolango, dan Pohuwato.
518 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014 Lampiran 1 Jumlah RT Miskin menurut Dimensi dan Indikator 2012-2014 2012 Indikator
2013
2014
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
Desa
Kota
Desa + Kota
106.088
28.517
134.605
94.443
25.355
119.797
91.428
22.874
114.302
83.622
27.056
110.678
78.399
26.127
104.526
72.044
24.874
96.918
40.190
8.513
48.703
33.938
7.286
41.223
31.066
4.112
35.178
47.466
16.969
64.435
40.055
15.921
55.976
40.845
13.737
54.581
21.251
5.438
26.689
16.517
4.333
20.850
18.718
3.391
22.109
18.359
3.762
22.121
12.156
1.956
14.112
25.795
1.141
26.936
25.831
12.084
37.915
20.594
11.338
31.932
24.697
8.804
33.501
110.152
30.802
140.954
95.020
28.348
123.368
91.729
25.531
117.260
108.990
28.463
137.452
92.765
23.180
115.945
82.955
13.392
96.347
21.564
2.283
23.847
13.769
1.615
15.385
10.396
277
10.673
20.307
15.734
36.040
20.109
14.770
34.879
21.188
19.129
40.317
Laporan Provinsi| 519 Lampiran 2 Kemiskinan Multidimensi Menurut Kabupaten/Kota 2012
Kode
KABUPATEN/KOTA
7501 Kab. Boalemo
7502 Kab. Gorontalo 7503 Kab. Pohuwato 7504 Kab. Bone Bolango Kab. Gorontalo 7505 Utara 7571 Kota Gorontalo 75 GORONTALO
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%)
Indeks Kemiskinan Multidimensi
23.648 53.932 19.717 22.274
68,3 64,5 61,2 62,5
43,3 46,0 44,4 42,8
0,296 0,297 0,272 0,267
18.670
69,3
45,3
0,314
14.401 152.641
30,8
40,9
0,126
Jumlah RT Miskin
Lampiran 3 Kemiskinan Multidimensi Menurut Kabupaten/Kota 2013
Kode
KABUPATEN/KOTA
7501 Kab. Boalemo
7502 Kab. Gorontalo 7503 Kab. Pohuwato 7504 Kab. Bone Bolango Kab. Gorontalo 7505 Utara 7571 Kota Gorontalo 75 GORONTALO
Angka Kemiskinan Multidimensi (%)
Keparahan Kemiskinan Multidimensi (%)
Indeks Kemiskinan Multidimensi
21.764 48.449 17.667 21.248
63,4 56,9 53,5 56,6
42,7 43,8 41,9 40,5
0,271 0,249 0,224 0,229
14.123
51,8
43,9
0,227
13.662 136.913
28,7
41,4
0,119
Jumlah RT Miskin
520 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014 Lampiran 4 Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2012-2014
Lampiran 5 Jumlah RT Miskin menurut Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2012 (Ribu) Dimensi Kesehatan KABUPATEN/ KOTA
Kab. Boalemo Kab. Gorontalo Kab. Pohuwato Kab. Bone Bolango Kab. Gorontalo Utara Kota Gorontalo GORONTALO
Dimensi Pendidikan
Jumlah RT Miskin
Dimensi Standar Kualitas Hidup
23,6
20,3
16,0
9,3
9,3
4,0
3,4
3,7
21,9
23,6
3,3
4,4
53,9
48,1
41,0
17,8
23,0
11,5
9,6
15,0
51,3
47,4
10,8
10,4
19,7
17,2
12,3
6,7
9,2
3,2
5,1
4,6
17,8
19,6
1,8
3,2
22,3
19,8
18,3
4,2
8,6
2,6
1,5
4,9
21,0
19,7
3,9
6,7
18,7
17,5
13,6
7,8
7,7
4,0
2,0
3,7
17,8
16,5
3,7
3,9
14,4
11,6
9,5
2,8
6,6
1,4
0,4
6,0
11,2
10,6
0,3
7,4
153
135
111
49
64
27
22
38
141
137
24
36
Laporan Provinsi| 521
Lampiran 6 Jumlah RT Miskin Menurut Karakteristik Kemiskinan Multidimensi 2013 (Ribu) Dimensi Kesehatan
Dimensi Pendidikan
Dimensi Standar Kualitas Hidup
KABUPATEN/ KOTA
Jumlah RT Miskin
Kab. Boalemo
21,8
19,2
15,0
7,6
7,9
2,8
3,7
4,0
20,0
21,7
3,5
2,9
48,4
43,3
38,3
16,8
19,1
9,5
6,3
11,7
44,7
38,8
5,8
11,1
17,7
14,6
12,2
7,1
7,7
2,5
2,0
3,3
15,2
17,5
1,4
2,8
21,2
18,9
18,2
2,2
7,6
2,5
0,3
4,4
19,4
18,0
1,6
7,4
14,1
13,2
10,7
5,5
6,3
1,9
1,6
3,3
13,3
10,7
3,0
2,4
13,7
10,6
10,1
2,1
7,4
1,6
0,2
5,2
10,8
9,3
0,1
8,3
137
19
15
8
8
3
4
4
20
22
3
3
Kab. Gorontalo Kab. Pohuwato Kab. Bone Bolango Kab. Gorontalo Utara Kota Gorontalo GORONTALO
522 | Penghitungan Indeks Kemiskinan Multidimensi Indonesia 2012-2014
Lampiran 7 Peta Indikator Kemiskinan Multidimensi
KABUPATEN/KOTA
Indikator
Gorontalo
Boalemo
Bone Bolango
Pohuwato
Gorontalo
Bone Bolango
Boalemo
Pohuwato
Gorontalo
Boalemo
Bone Bolango
Pohuwato
Gorontalo
Boalemo
Bone Bolango
Pohuwato