GIVE AND SHARE SEBAGAI STRATEGI MEMBANGUN MOTIVASI MENULIS GURU DAN STIMULUS MENGGAPAI PRESTASI ILMIAH BAGI SISWA DI SEKOLAH PEDESAAN OLEH : SUBARKAH GURU SMA NEGERI 1 SINGGAHAN TUBAN
A. Latar Belakang Momentum Pelaksanaan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang digulirkan Pemerintah beberapa tahun yang lalu dan kembali diujikan serentak pada bulan Juli 2015 untuk guru SD dan SMP serta bulan Oktober bagi Guru SMA, selalu membawa hasil yang membikin miris telinga tentang rendahnya Kualitas Guru di Indonesia. Hal ini merujuk pada belum tercapainya empat Kompetensi Guru yaitu Kompetensi Profesional, Kompetensi Paedagogik, Kompetensi Personal dan Kompetensi Sosial. Sebagai Guru, penulis juga merasa prihatin karena intinya bahwa kami juga termasuk didalamnya. Berontak memang, tapi itulah fakta yang terlanjur ditorehkan dan diopinikan publik di media massa ataupun di media audiovisual. Realitas yang sudah terbangun rapuh itu kembali menjadi lingkaran setan ketika mengawali mengemban tanggung jawab sebagai guru yang diberi beban menyampaikan materi Karya Tulis bagi teman sejawat di Kabupaten Tuban. Saat berbagi (share) dengan beberapa guru untuk menjawab pertanyaan “Adakah diantara peserta diklat yang sudah memiliki Pangkat Golongan IVb…?. Lebih dari 60% peserta diklat mengacungkan tangan dengan malu malu. Kemudian berlanjut dengan share tentang tanggung jawab membuat Karya Tulis minimal 3 buah untuk mendapatkan angka kredit minimal 12, kembali penulis mengajukan pertanyaan “Adakah diantara peserta seminar yang pada saat mengajukan Penilaian Angka kredit, membuat karya tulis hasil olahan dari kreatifitas berfikir sendiri…?”, tidak satupun peserta diklat yang mengacungkan tangan. Fatamorgana ini kembali membisa setelah hampir 16 tahun mengabdi menjadi seorang guru dan berbagi (share) dalam beberapa kegiatan ilmiah di beberapa sekolah di Indonesia. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang memfasilitasi Penulis dalam kegiatan Pertemuan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN), membuka kembali pedihnya mata kami bahwa kualitas guru di daerah memang juga lebih parah lagi. Hampir 100% guru ketika mengajukan Angka Kredit dari IVa ke IVb, menyatakan persyaratan Karya Tulis yang diajukan adalah hasil
dari ndandakne di penjahit, istilah jawa yang sering dilontarkan untuk menyatakan karya tulis bukan karya pribadi, tetapi minta tolong pada mereka yang dianggap ahli meloloskan karya tulis tersebut sebagai syarat mengajukan PAK. Tetapi kami tidak serta merta men Justifikasi semua kualitas guru di Indonesia rendah, karena ada fakta yang bisa menjadi realita bahwa dalam perjalanan Share kami di arena Pertemuan Ilmiah Guru Nasional di Tenggarong Kalimantan Timur, Di Cibodas Jawa Barat, di Jepara Jawa Tengah, di Seloliman Trawas Jawa Timur, di Bangka Belitung, Di Medan Sumatera Utara, di Bontang Kalimantan Timur, di Bulukumba Sulawesi Selatan, di Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan di Tasikmalaya Jawa Barat, dan beberapa daerah di Indonesia, kami menemukan banyak guru yang memiliki ide kreatif dan orisinil yang mampu menepis bahwa tidak semua guru di Indonesia memiliki kualitas yang rendah. Banyak sekali karya-karya guru yang saya temui telah dipresentasikan diajang Kompetisi Ilmiah Nasional. Dalam kurun waktu 16 tahun mengabdi itulah, setelah melalui proses panjang dalam kawah candradimuka nya kompetisi ilmiah yang menggodok kami menjadi guru yang terus menerus ingin belajar, kami ingin Give (Memberi) sedikit pengalaman untuk membuat karya tulis yang bisa diterima dan diakui oleh pemerhati pendidikan di Indonesia. Subyektif memang jika kita merasa bahwa tulisan kita itu akan menjadi perfect bagi guru di Indonesia, tapi itulah yang coba kami Give and Share kan dengan harapan bisa meminimalisir potret buram rendahnya kualitas guru di Indonesia Strategi Give and Share juga kami tawarkan ketika kami berusaha meningkatkan kepercayaan diri siswa di pedesaan (kami mengabdi di SMA Negeri 1 Singgahan Tuban), untuk bersama sama belajar melakukan kegiatan penelitian dan mendapatkan legalitas atau pengakuan dalam kompetensi ilmiah dan dipresentasikan dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Jawa Timur.
Atas bantuan dan kerjasama dari rekan-rekan kami yang luar
bisaa di SMA Negeri 1 Singgahan, melalui keringat, peluh dan air mata, kami mampu mengantarkan siswa desa kami meraih 24 kali Juara Lomba Karya Tulis Ilmiah di Provinsi Jawa Timur, dan 2 kali menjadi Peneliti terbaik di tingkat Nasional. A. Strategi Membuat Karya Tulis Alasan Pemilihan Judul Judul Karya Tulis harus mencerminkan permasalahan yang ingin diubah, dikembangkan, ditingkatkan, atau ditumbuhkan, misalnya sikap terhadap sesuatu hal, motivasi belajar, ketrampilan membaca, keterampilan bertanya dan lain lain. Selain itu, judul
juga mencerminkan solusi apa yang akan dilakukan. Ide solusi yang akan dilakukan ini bisa berasal
dari
pengalaman,
saran
dari
teman
sejawat,
atau
hasil
membaca
buku/kepustakaan. Beberapa alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa, misalnya, antara lain pendekatan proses, pendekatan eklektik, atau pendekatan pengalaman berbahasa. Pada umumnya, judul proposal penelitian berkisar antara 8 s.d 12 kata. Judul yang kurang dari 8 kata mencerminkan terlalu luasnya permasalahan yang akan dibahas, dan sebaliknya judul terdiri lebih dari 12 kata mencerminkan terlalu sempitnya kajian yang akan dilakukan. Sudah barang tentu, judul proposal penelitian haruslah bersifat problematik. Dengan membaca judul orang akan memahami permasalahan apa yang ingin dikaji dan dicoba untuk dipecahkan melalui karya tulis. Judul Karya Tulis Ilmiah sangat berpengaruh terhadap Kualitas dan Kuantitas serta esensi dari hasil penelitian dan mempermudah menarik benang merah saat menganalisis data. Intinya ketika kita sudah dapat mengambil atau membuat judul yang tepat, kita akan dapat menulis isinya dengan mudah. Judul Penelitian Ekonomi yang ingin penulis share kan dan telah penulis presentasikan dalam kompetisi ilmiah antara lain; 1. MENGHARGAI HUTAN MELALUI PEMBELAJARAN (Aplikasi Teoritis Praktis Penilaian
Berbasis
Kelas
Mata
Pelajaran
Ekonomi
Materi
Dampak
Pembangunan Terhadap Lingkungan Hidup di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Singgahan Tuban) 2. Stimulus 4B dengan Pesta Rujak sebagai Strategi Meningkatkan Hasil Evaluasi Belajar Standart Kompetensi Inflasi di Kelas X SMA Negeri 1 Singgahan Tuban) 3. Mengkonsumsi INEKS dengan Media OVEN, BEMPER dan KAMPER (Strategi Meningkatkan
Kedtrampilan
Komunikasi,
Kecakapan
Sosial
Materi
Kewirausahaan di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Singgahan Tuban) 4. STRATEGI MODEL TORSEBA KUIS FAMILI 30-2 UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN DAN KEBERMAKNAAN PROSES PEMBELAJARAN MATERI INFLASI (Pengembangan Model Bahan Ajar Ekonomi Untuk Mempertinggi Kualitas Pendidikan dan Apresiasinya Bagi Guru Di Kabupaten Tuban dan Provinsi Jawa timur) 5. Kerusakan Hutan dan Upaya Melestarikannya Melalui Operasi Wanalaga, Pengelolaan Hutan Desa sebagai Suatu Alternatif
6. Pengaruh Bantuan Modal Terhadap Peningkatan dan Kualitas Produksi Batik Gedog di Desa Margorejo Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban 7. Uwi (dioscorea alata) dan Kacang Tanah (arachis hypogeal) sebagai kombinasi Alternatif Pembuatan Biskuit WieChang ditinjau dari Bahan, Rasa dan Nilai Ekonomis 8. Upaya Melestarikan Potensi Wisata Goa Putri Asih untuk Meningkatkan Perekonomian dan Menjadikan Desa Nguluhan sebagai desa wisata Kabupaten Tuban 9. Menggali Potensi Wisata Air Terjun Nglirip sebagai sarana Meningkatkan perekonomian Masyarakat Desa Mulyoagung Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban 10. Karakteristik Pengunjung Makam Sunan Bonang dalam Tinjauan Religi, Sosial dan Ekonomi 11. Maskot Kepiting di Garda Depan Klenteng Kwan Sing Bio Simbol Kemegahan Budaya Karakter Bangsa 12. Analisis Historis Pendopo Kridha Manunggal dan Persepsi Remaja-remaja di Kabupaten Tuban Dalam Melestarikannya (Refleksi Pasca Kerusuhan Pilkada Tuban 2006) 13. Eksistensi Sindir dan Tuak sebagai Wacana Pembentukan Moral dalam Perspektif Remaja-remaja di Kabupaten Tuban 14. Fenomena Merokok Sehat (Implementasi, Persepsi, Dan Etika Remaja Kecamatan Singgahan Dalam Penerapan Normatif Aktifitas Merokok Serta Peranannya Pada Pembangunan Nasional) 15. Meminimalisir Dampak Bencana Alam Dengan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kesehatan Mental, Dan Pola Hidup Sehat Melalui Sosialisasi Primer 16. Inaugurasi Simpatik Pada Masa Orientasi Siswa Sebagai Wahana Meminimalisir Budaya Kekerasan Di Sma Negeri 1 Singgahan Tuban 17. Pengaruh Urbanisasi Musiman terhadap Perubahan Gaya Hidup, Status Sosial Ekonomi, dan Premanisme di Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban 18. Biji Keluwih (Artocarpus) Sebagai Alternatif Subtitusi Bahan Baku Tempe 19. Pengembangan Gembili (Dioscorea Esculenta) Gembili)
Menjadi “Bogem” (Bakso
20. Umbi Talas (Colocasia Esculenta), Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L ) Dan Buncit Pisang (Musa Paradisiaca) Sebagai Kombinasi Alternatif Pembuatan Biskuit Talassang Ditinjau Dari Bahan, Rasa Dan Nilai Ekonomis 21. Mengaktifkan Peran Koperasi Unit Desa Sebagai Distribusi Hasil Bumi Untuk Ketahanan Pangan Saat Paceklik Tiga Kecamatan Di Kabupaten Tuban 22. Koperasi Agribis Mendukung Terselenggaranya Sistem Pangan Yang Berperan Dalam Meningkatkan Kemakmuran Dan Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban 23. Menggali Potensi Sumber Air Panas Nganget Sebagai Wisata Religi,
Relaksasi
Dan
Rehabilitasi
Untuk
Kecamatan Bangilan Menjadi Daerah
Mewujudkan
Desa
Sidorejo
Penyangga Wisata Kabupaten
Tuban 24. Give And Take Sebagai Strategi Merubah Paradigma Eksistensi Pajak Dari Antipati Menjadi Simpati Pada Masyarakat Kecamatan Jatirogo 25. Meraih Sukses Kepemimpinan Dengan Keterbatasan Melalui Manajemen Interaksi Sosial Serta Meneguhkan Prinsip Keteladanan Lebih Berharga Daripada 1000 Nasehat
B. Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Bagian ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama. Pertama, deskripsikanlah keadaan ideal yang ingin dicapai berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi. Keadaan ideal ini barangkali sesuai dengan tujuan dalam kurikulum atau apa yang menjadi harapan umum. Dalam hal ketrampilan membaca pada siswa, misalnya, keadaan yang diinginkan adalah bahwa para siswa mestinya memiliki ketrampilan membaca yang memadai yang ditandai oleh karakteristik tertentu atau membaca itu sangatlah penting sebagai kunci sukses dalam belajar. Kedua, deskripsikanlah keadaan yang nyata yang memang ada dan terjadi di lapangan. Keadaan ini dapat diperoleh melalui hasil pengamatan dan pengalaman sehari-hari dalam pelaksanaan tugas mengajar kita sebagai guru. Keadaan ini bisaanya bertentangan dengan keadaan yang diharapkan. Dalam hal ketrampilan membaca, misalnya, keadaan yang ada di lapangan bisa berupa siswa tidak terbisaa membaca buku pelajaran, siswa lebih senang membaca komik daripada membaca buku pelajaran,
siswa lebih suka mengisi waktu luang dengan bercermin daripada membaca, atau hasil tes membaca siswa jelek. Ketiga, deskripsikan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Upya itulah yang nantinya akan menjadi alternative tindakan. Upaya-upaya itu bisa berasal dari ide peneliti, hasil kolaborasi peneliti dengan teman sejawat, atau hasil membaca buku, majalah atau jurnal ilmiah. 2. Perumusan Masalah Bagian ini berisi permasalahan apa yang hendak dicoba untuk diubah, dikembangkan, ditingkatkan, atau ditumbuhkan. Perumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat pertanyaan. Beberapa perumusan masalah berikut dapat dipertimbangkan sebagai contoh, misalnya, (1) bagaimanakah upaya peningkatan sikap positif siswa terhadap kegiatan membaca melalui penerapan pendekatan proses?, (2) bagaimanakah upaya penumbuhan kebisaaan membaca melalui penerapan pendekatan proses?, (3) bagaimanakah upaya peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan pendekatan proses?. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran kegiatan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Bisaanya tujuan penelitian ini dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Sesuai dengan rumusan masalah di atas, misalnya, tujuan penelitiannya mungkin berupa (1) untuk meningkatkan sikap positif siswa terhadap kegiatan membaca melalui penerapan pendekatan proses,(2) untuk menumbuhkan kebisaaan
membaca
melalui
penerapan
pendekatan
proses
atau,
(3)
untuk
meningkatkan keterampilan membaca melalui penerapan pendekatan proses. 4. Manfaat Hasil Penelitian Bagian ini berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak. Dalam konteks pelajaran di kelas, misalnya, manfaat hasil penelitian itu dikaitkan dengan siswa dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar, dengan guru dalam upaya untuk meningkatkan profesionalisme, atau dengan sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah pada umumnya.
C. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan 1. Kerangka Teoretik Bagian ini bisaanya berisi tentang konsepsi teoritis hal-hal yang berkaitan permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian dapat diperoleh terutama dengan cara membaca berbagai refrensi yang terkait.dalam hal keteramapilan membaca, misalanya, dapat dideskripsikan hal-hal konsep membaca, tujuan membaca, factor penentu keberhasilan membaca, dan lain-lain. Solusi yang akan dilakukan Bagian ini berisi tentang konsepsi teoritis solusi yang akan dilakukan disertai dengan prosedur
pelaksanaannya.
Dengan kata lain,
si
peneliti
haarus
dapat
mendeskripsikan apa dan bagaimana dengan solusi yang akan dilakukan. Dalam hal penerapan pendekatan proses, dapat dideskripsikan tentang konsep pendekatan proses dan prosedur pelaksanaan pendekatan proses dalam pembelajaran membaca.
Hipotesis Tindakan Berdasarkan paparan kerangka teoritis dan solusiyang akan dilakukan, dapat diajukan hipotesis tindakan. Hipotesis solusiini dapat dinyatakan dalam kalimat pernyataan. Beberapa contoh hipotesis solusimisalnya,: (1) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan sikap positif siswa terhadap kegiatan membaca dapat meningkat, (2) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapakan kebisaaan membaca siswa dapat tumbuh, atau (3) jika pendekatan proses diterapkan dalam pembelajaran membaca, diharapkan keterampilan membaca siswa dapat meningkat. D. Metodologi Penelitian Setting Penelitian Pada bagian ini dideskripsikan tentang kapan dan dimana penelitian akan dilakukan. Karya tulis bisaanya dilakukan di kelas dan sekolah tertentu serta dalam kurun waktu tentu. Pada bagian ini juga dideskripsikan tentang subjek penelitian: siapa, jumlahnya berapa, dan karakteristiknya bagaimana. Selain itu, siapa kolaborator karya tulis ini juga disertakan. Kolaborator itu bisa kepala sekolah, wakasek, atau guru bidang studi sejenis.
Prosedur Penelitian Pada bagian ini dideskripsikan tahapan penelitian yang akan dilakukan. Tahapan itu mencakup perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan monitoring, serta refleksi. a. Perencanaan; deskripsikan tentang (1) rencana identifikasi permasalahan beserta caranya untuk memantapkan keadaan sebenarnya, (2) rencana alternative solusiyang mungkin dilakukan dalam pembelajaran yang digunakan untuk mengubah, mengembangkan, menumbuhkan, atau meningkatkan, dan (3) rencana pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan alternative solusiyang dipilih dan disepakati. b. Implementasi solusi; deskripsikan tentang langkah-langkah implementasi solusiyang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. c. Observasi dan monitoring; deskripsikan tentang (1) alat monitoring apa saja yang akan digunakan untuk memonitor pelaksanaan solusidan peristiwa apa saja yang terjadi selama pelaksanaan solusidi kelas, (2) siapa yang akan melakukan monitoring, dan (3) kapan monitoring itu akan dilakukan. d. Analisis dan refleksi; deskripsikan tentang bagaimana caranya melakukan refleksi terhadap implementasi solusiyang didasarkan atas hasil monitoring.
Teknik Pengumpulan data Pada bagian ini deskripsikan tentang bagaimana caranya mengumpulkan data sebagai dasar untuk menetapkan alternative solusidan melakukan refleksi. Sebenarnya, upaya
pengumpulan
data
telah
dilakukan
ketika
peneliti
mengindentifikasi
permasalahan. Pengumpulan data juga dilakukan ketika peneliti melakukan monitoring terhadap pelaksanaan solusiyang dilakukan. Data-data itu kelak akan dijadikan sebagai bahan untuk menganalisis dan kemudian merefleksikan temuan penelitian.
Teknik Analisis Data Pada bagian ini dideskripsikan tentang bagaimana cara menganalisis data yang terkumpul. Analisis data dalam karya tulis bisaanya berupa analisis deskriptif kualitatif. Artinya, peneliti mendeskripsikan dengan kata-kata data-data yang diperoleh untuk kemudian disimpulkan apakah telah terjadi perubahan atau belum terhadapa permasalahan yang dicoba untuk diubah atau ditingkatkan. Selain analisis data deskriptif kualitatif, juga bisa dilakukan analisis statistik dengan beberapa persyaratan tertentu.
A. Kriteria Keberhasilan Karya Tulis Kriteria keberhasilan merupakan ukuran berhasil tidaknya implementasi solusi yang akan dilakukan. Oleh karena itu, pada bagian ini dideskripsikan tentang apa ukuran yang akan dijadikan patokan untuk menyatakan hal tersebut. Selain kesemua bagian tersebut, dalam proposal karya tulis yang lengkap juga disertai dengan jadwal penelitian, anggaran penelitian, personalia penelitian, dan daftar pustaka. TIPS MEMBINA KARYA TULIS BAGI GURU DI SEKOLAH PEDESAAN Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah sifatnya tidak seperti mengikuti Lomba Bela Diri atau Lomba Olahraga lain yang nilainya bisa langsung dilihat, sehingga kadang subyektifitas itu muncul tergantung dari juri yang bersangkutan. Menyikapi hal ini, strategi yang bisa diambil adalah mengambil tema yang seorisinil mungkin dengan ide-ide cemerlang yang mengarakh pada prinsip kebaruan. Tidak mudah memang, tetapi tetap harus berusaha semaksimal mungkin agar yang kita persembahkan lain dari yang lain. Jika hal tersebut sudah kita laksanakan, patuhi kriteria yang ditetapkan pihak penyelenggara mulai hal yang kecil semisal jenis huruf atau font, batas margin kiri kanan atas bawah, ejaan yang disempurnakan sampai pada hal-hal rumit semisal pemakaian catatan kaki, abstrak dalam bahasa asing dan lain sebagainya. Ada tingkat pembeda antara sekolah favorit di kota besar dan sekolah biasa yang ada di pedesaan mulai dari tingkat pembimbingan, kesiapan mental dan kemandirian serta tingkat intelegensi bahkan dalam status social ekonomi. Hal ini sangat berpengaruh ketika berhasil menjadi finalis dan harus dipanggil untuk mempresentasikan makalah di depan dewan juri. Beberapa yang perlu kita persiapkan adalah; 1. Bantu siswa untuk membuat judul yang sesuai dengan tema dan dibuat semenarik mungkin. 2. Berilah motivasi atau semangat agar tidak minder utamanya minder dalam hal; a. Cara berpakaian b. Fasilitas mobil yang digunakan mengantar siswa ke arena lomba c. Penggunaan laptop atau tekhnologi terkini d. Uang saku 3. Harus bisa make over penampilan utamanya dalam hal pemakaian deodorant, potong rambut, sepatu dan seragam sekolah
4. Siapkan Obat-obatan pribadi untuk masuk angin dan mabuk perjalanan 5. Bantu membuat tampilan presentasi di Power point 6. Bantu cara menjawab pertanyaan yang santun dan beretika 7. Bantu membuat alat peraga atau pameran Berilah stimulus atau rangsangan dengan membesarkan hati agar tidak nervous dan jangan berikan harapan berlebihan utamanya harapan harus menang, ubahlah dengan kalimat verbal semisal, berbanggalah kalian karena semua peserta yang menjadi finalis ini adalah pemenang. Jika hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, kita hanya harus pasrah terhadap proses yang memang harus kita jalani dengan harapan pengalaman adalah guru yang paling baik
DAFTAR RUJUKAN
1. Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2003. Pembelajaran inovatif untuk pemahaman dalam belajar matematika dan sains di SD, SLTP, dan di SMU. Laporan penelitian. 2. Penelitian Hibah Pasca Angkatan I tahun I. Direktoral Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Ditjen Dikti. Depdiknas. 3. Ardhana, W., Kaluge, L., & Purwanto. 2004. Pembelajaran inovatif untuk pemahaman dalam belajar matematika dan sains di SD, SLTP, dan di SMU. Laporan penelitian. 4. Penelitian Hibah Pasca Angkatan I tahun II. Direktoral Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat. Ditjen Dikti. Depdiknas. 5. Arends, R. I., Wenitzky, N. E., & Tannenboum, M. D. 2001. Exploring teaching: An introduction to education. New York: McGraw-Hill Companies. 6. Brooks, J.G. & Martin G. Brooks. 1993. In search of understanding: The case for constructivist classrooms. Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development. 7. Santyasa, I W. 2003(a). Pendidikan, pembelajaran, dan penilaian berbasis kompetensi. Makalah. Disajikan dalam seminar Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, 27 Februari 2003, di Singaraja. 8. Santyasa, I W. 2003(b). Asesmen dan kriteria penilaian hasil belajar fisika berbasis kompetensi Makalah. Disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Bidang Peningkatan Relevansi Program DUE-LIKE Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, Tanggal 15-16 Agustus 2003, di Singaraja 9. Santyasa, I W. 2003(c). Pembelajaran fisika berbasis keterampilan berpikir sebagai alternative implementasi KBK. Makalah. Disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran, 22-23 Agustus 2003, Di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. 10. Santyasa, I W., Subratha, I N., & Suwindra, I N. P. 2003. Pembelajaran fisika berbasis model rekonstruksi pengetahuan kognitif dan pengaruhnya terhadap hasil belajar. Laporan penelitian. Research grant program DUE-LIKE Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja. Lembaga Penelitian IKIP Negeri Singaraja. 11. Santyasa, I W. 2004. Pengaruh model dan seting pembelajaran terhadap remediasi miskonsepsi, pemahaman konsep, dan hasil belajar fisika pada siswa SMU. Disertasi
(tidak diterbitkan). Program Doktor Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. 12. Savery, J. R., & Duffy, T. M. 1996. Problem based learning: An instructional model and its constructivst framework. Dalam Wilson, B. G. (Ed.): Constructivist learning environment: Case studies in instructional design. 135-148. New Jersey: Educational Technology Publications Englewood Clifs. 13. Siskandar. 2003. Teknologi Pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi. Makalah. Disajikan pada Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran pada tanggal 22-23 Agustus 2003 di Hotel Inna garuda Yogyakarta. 14. Suyanto, 2001. Formula Pendidikan Nasional era global. Makalah. Disajikan dalam simposium Pendidikan Nasional dan Munas I alumni PPS.UM. di Malang, 13 Oktober 2001
CURRICULUM VITAE
NAMA NIP Pangkat / Gol Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Nama Sekolah Alamat Sekolah
Hobby
: SUBARKAH : 19711101 199903 1 003 : Penata / IVa : Lumajang, 1 Nopember 1971 : Laki-laki : SMA NEGERI 1 SINGGAHAN TUBAN : Jalan Raya Mulyoagung 1122 Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur HP 081330030562 : Membaca Karya Sastra Melakukan penelitian Melukis Menyanyi
Prestasi : • Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Wilayah C7 1995 • Juara 1 Lomba Pop Singer antar Mahasiswa Univ. Jember 1995 • Juara 2 Bintang Radio Televisi RRI Jember 1995 • Juara 2 Lomba Nyanyi HUT Bank Bukopin Jember 1996 • Juara I Lomba Nyanyi PORS PGRI Tuban 2000 • Juara II Lomba KTI Guru Kabupaten Tuban 2003 • Juara II Lomba Kreatifitas Guru Nasional LIPI 2003 • Pembimbing Terfavorit PIRNAS V LIPI 2005 • Penyaji Terbaik Forum Ilmiah Guru Kab. Tuban 2006 • Juara I Guru Berprestasi Dinas Pendidikan Kab. Tuban 2007 • Juara V Guru Berprestasi Dinas Pendidikan Prov. Jatim 2007 • Juara V Guru Ideal Versi Jawa Pos Jatim 2009 • Pembimbing Terbaik Nasional PIRNAS V LIPI 2012
•
Finalis Best Practice Tingkat Nasional 2014
Pembimbingan Siswa 1. Finalis LKTI Tingkat SLTA se Jawa Timur di UNESA 2000 2. Juara 2 LKTI Tingkat SLTA se Jawa Timur di Pon Pes Al Hikam Malang 2002 3. Juara 1 LKTI Tingkat SLTA se Jawa Timur Universitas Brawijaya 2003 4. Peneliti Terbaik 2 PIRNAS III LIPI Kutai Kartanegara Kaltim 2003 5. Juara 1 LKTI Tingkat SLTA Hardiknas Kab. Tuban 2004 6. Finalis LKTI Tingkat SLTA se Jatim Univ. Muhammadiyah Malang 2005 7. Juara Harapan II LKTI se Jawa Bali Universitas Islam Malang 2005 8. Finalis LKTI se Jatim Tingkat SLTA di Universitas Negeri Surabaya 2006 9. Juara 1 LKTI Tingkat SLTA Hardiknas Kab. Tuban 2006 10. Juara 3 Robot Camp PIRNAS LIPI Ke V 2007 11. Juara V LKTI Tingkat SLTA Akademi Kebidanan NU Tuban 2008 12. Juara II Cooperative Edu Chalenge Se Jatim Universitas Negeri Surabaya 2009 13. Juara I Robot Camp PIRNAS LIPI Ke VII 2009 14. Juara III LKTI Tingkat SLTA se Jatim Universitas Airlangga 2009 15. Juara III LKTI Hari Jadi Kab. Tuban 2009 16. Juara III LKTI Tingkat SLTA se Jatim Universitas Negeri Malang 2009 17. Finalis LKTI Tingkat SLTA se Jatim Poltekkes Surabaya 2010 18. Finalis LKTI Tingkat Nasional Universitas Brawijaya Malang 2014