III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Tahap awal yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada usaha budiaya ikan kerapu macan yang dilakukan oleh Bapak X adalah membuat laporan keuangan yaitu Laba/Rugi dan Neraca. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis rasio dan Du Pont yang dapat mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan oleh pengelola usaha sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan operasional di masa mendatang, sehingga kekurangan pada masa lalu dapat dikurangi pada periode mendatang dan keberhasilan dapat ditingkatkan. Usaha budidaya ikan kerapu macan anggota Sea Farming di Pulau Panggang dari tahun 2007 sampai 2009 anggotanya semakin berkurang walaupun setiap tahunnya ada perekrutan anggota baru. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Usaha budidaya ikan Kerapu Macan Berkurangnya anggota kelompok Sea Farming setiap tahunnya Tidak adanya pencatatan keuangan dan pengukuran kinerja usaha Perlunya penyusunan laporan keuangan usaha budidaya ikan Kerapu Macan
Laba Rugi
Neraca
Analisis kinerja keuangan usaha budidaya ikan Kerapu Macan Rekomendasi solusi Keterangan : : Alat Analisis
Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian
Analisis Rasio Analisis Du Pont
28
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu dimulai bulan Maret sampai Juni 2010. Penelitian ini didesain hanya untuk anggota yang masih melakukan usaha budidaya hingga tahun 2010, dan periode usaha yang dilakukan selama 3 periode (2007-2009), sehingga dapat diketahui pendapatan dan biaya pembudidaya dan mengevaluasi keuangan usaha budidaya ikan kerapu macan. 3.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta (Nazir, 2005). 3.4. Metode Pengumpulan Data a. Jenis Data dan Sumber data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir, 2005). Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini, yaitu nelayan yang aktif dalam keanggotaan Sea Farming dan periode yang dilakukan selama 3 periode (2007-2009) di bidang usaha budidaya Ikan Kerapu Macan. Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka. Data ini diperoleh dari PKSPL, Artikel tentang Sea Farming, Dinas Pertanian dan perikanan DKI Jakarta, Sekretariat Sea Farming di Pulau Panggang, skripsi yang terkait dengan penelitian dan internet.
29
b. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan contoh untuk menganalisis manfaat langsung dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan data secara tidak acak dengan berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Pertimbangan menggunakan metode purposive sampling karena pengambilan sampel ini dengan sengaja memilih responden berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan. Hal yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan sampel ini yaitu responden yang memiliki beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Responden yang dipilih adalah kelompok Sea Farming di Pulau Panggang. 2. Responden telah melakukan budidaya sampai memproduksi ikan kerapu macan ukuran konsumsi 3. Keramba yang digunakan dalam usaha budidaya adalah milik sendiri. 4. Responden sampai tahun pelaksanaan penelitian masih melakukan usaha
budidaya,
dan
usaha
budidaya yang
dilakukan
cukup
berkembang. 3.5. Metode Analisis Data Data yang terkumpul baik data primer maupun sekunder diolah. Metode dalam pengolahan data adalah menggunakan beberapa alat analisis keuangan, yaitu : A. Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan dirancang untuk membantu para pemilik, manajer, kreditor, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya untuk mengambil
keputusan-keputusan
bisnis.
Laporan
keuangan
yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu laporan Laba/Rugi dan Neraca. 1. Laporan Laba/Rugi Laporan laba/Rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu. Bentuk laporan laba rugi:
30
Laporan Laba/Rugi Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan Periode ….. Pendapatan……………………………………………………..
x
Harga Pokok Penjualan………………………………………...
(x)
Laba Kotor……………………………………………………..
x
Biaya Non Operasi : Uang Pangkal…………………………………………………..
x
Iuran Kelompok………………………………………………... x Jumlah Beban Non Operasi…………………………………….
(x)
Laba bersih……………………………………………………..
xx
2. Neraca Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan yang.menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Bentuk Neraca : Neraca Usaha Budidaya Ikan Kerapu Macan Per 31 Desember ……….. Aktiva Aktiva Lancar Kas Total Aktiva Lancar Aktiva Tetap Keramba Jaring Sampan Serokan Ember Box Styroform Dirigen Gunting Pisau Akumulasi Penyusutan Total Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
x x
x x x x x x x x x (x) x x
Kewajiban dan Modal Kewajiban Jk Pendek Hutang Usaha Total kewajiban Modal Modal Dikeluarkan Laba Ditahan Total Modal TOTAL PASIVA
x x
x x x
31
B. Analisis Rasio Alat analisis ini dapat digunakan untuk melihat gambaran tentang baik-buruknya posisi keuangan suatu perusahaan, terutama apabila angka rasio dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Standar rasio bukan ukuran yang pasti, tetapi dapat digunakan untuk menganalisis. Analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Pemilihan keempat kelompok rasio ini digunakan untuk menggambarkan hubungan relevan bagi bidang yang menjadi perhatiannya. 1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya jangka pendeknya yang jatuh tempo. Analisis ini merupakan indikator kemampuan membayar utang jangka pendek dan efisiensi manajemen. Semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin besar kemungkinan perusahaan untuk sanggup membayar karyawan-karyawan. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu : yang berhubungan dengan pihak luar dan pihak internal. Rasio likuiditas yang digunakan adalah : a. Rasio Lancar Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang akan segera jatuh tempo dengan aktiva lancar. Rumus rasio ini adalah : Rasio Lancar =
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
………..……………...…(1)
b. Rasio Kas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan uang kas yang tersedia dalam perusahaan. Rumus rasio ini adalah : Rasio Cepat
= Kas + Surat Berharga jangka pendek Kewajiban Lancar …………………..….(2)
32
c. Rasio Modal Kerja Bersih Terhadap Total Aktiva Rasio ini menunjukkan potensi cadangan kas yang ada akibat selisih yang terjadi antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rumus rasio ini adalah : Rasio Modal Kerja Bersih terhadap = Aktiva Lancar – Kewajiban Total Aktiva Total Aktiva ………….;……………..(3) 2. Rasio Solvabilitas Rasio ini mengukur tingkat tingkat solvabilitas suatu perusahaan dan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya. Solvabilitas merupakan suatu kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Rasio-rasio yang digunakan adalah : a. Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau DER Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus rasio ini adalah : Rasio Hutang terhadap Ekuitas atau DER =
Total Hutang Modal Sendiri
..(4)
b. Rasio Modal dengan Total Aktiva Rasio ini menunjukkan besarnya proporsi jumlah aktiva yang dibiayai dari modal sendiri. Rumus rasio ini adalah : Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri Total Aktiva …………....………(5) c. Rasio Modal terhadap Aktiva Tetap Rasio ini menunjukkan besarnya proporsi jumlah aktiva tetap yang dibiayai dari modal sendiri. Rumus rasio ini adalah : Rasio Modal dengan Aktiva = Modal Sendiri Aktiva Tetap ……………...........(6) 3. Rasio Aktivitas Rasio Aktivitas digunakan untuk mengetahui kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas dan mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Rasio aktivitas melibatkan perbandingan antara
33
tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio ini menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aktiva, yaitu piutang, aktiva tetap dan aktiva lainnya. Rasio-rasio aktivitas yang digunakan adalah : a. Rasio Perputaran Total Aktiva Rasio ini berfungsi untuk mengukur perputaran semua aktiva perusahaan. Rumus rasio ini adalah : Rasio Perputaran Total Aktiva =
Penjualan Total Aktiva ..…………..….(7)
b. Rasio Perputaran Aktiva tetap Rasio ini berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tetapnya. Rumus rasio ini adalah : Rasio Perputaran Aktiva Tetap =
Penjualan Aktiva Tetap …………..…… (8)
c. Rasio Perputaran Piutang Rasio ini menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam piutang berputar dalam periode tertentu. Rumus rasio ini adalah : Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Piutang …………………..………(9) 4. Rasio Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio Profitabilitas akan memberikan jawaban tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio Profitabilitas yang digunakan adalah : a. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin) Rasio ini menunjukkan laba bruto dari setiap penjualan yang dilakukan. Rumus rasio ini adalah : Rasio Marjin Laba Kotor = Laba Kotor Penjualan
X 100% …….....…(10)
b. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dari setiap penjualan yang dilakukan. Rumus rasio ini adalah :
34
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih Penjualan
X 100%……..........(11)
c. Rasio Return on Investment (ROI) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas penggunaan seluruh aktivanya dalam kegiatan operasi. Rumus rasio ini adalah : ROI
=
Laba Bersih Total Aktiva
X 100%………………...………..(12)
d. Rasio Return on Equity (ROE) Rasio ini menunjukkan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Rumus rasio ini adalah :
ROE =
Laba Bersih Modal Sendiri
X 100%.…………………..………..(13)
C. Analisis Du Pont Analisis Du Pont merupakan pendekatan terpadu terhadap analisis rasio keuangan. Bagan Du Pont mula-mula dikembangkan oleh manajemen
Du
Pont
untuk
pengendalian
divisi.
Analisis
ini
menggabungkan rasio-rasio aktivitas dan profit margin, serta menunjukan bagaimana
rasio-rasio
tersebut
berinteraksi
untuk
menentukan
profitabilitas aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan. Sistem Du Pont sering digunakan untuk pengendalian divisi, prosesnya disebut dengan pengendalian terhadap tingkat pengembalian investasi (ROI). Jika ROI untuk divisi tertentu berada di bawah angka yang ditargetkan, maka melalui sistem Du Pont dapat ditelusuri sebabsebab terjadinya penurunan ROI. ROE digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian ekuitas pemilik modal. ROI = Margin Laba x Perputaran Aktiva ………………………..…....(14) ROI = Laba Bersih Setelah Pajak x Penjualan
Penjualan Total Aktiva ……….………. (15)
ROE = ROI x 1+ Debt Ratio………………………………...…………(16)