BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT Jl. Salemba Tengah II No. 1 Jakarta Pusat Telp. (021) 3107879/3908237, Fax : (021) 3147975 Website : www.bpsdm.dephub.go.id/www.pusbangsdm.net Email :
[email protected] dan Facebook : infopusbangdarat
FOLLOW UP PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT BERKOMPETENSI
ANTON S. TAMPUBOLON
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat
Pada Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
[email protected]
YOGYAKARTA 15/10/2014
Contents
1
PENDAHULUAN
2
TANTANGAN PEMBENTUKAN SDM PERHUBUNGAN DARAT
3
PEMBENTUKAN SDM PERHUBUNGAN DARAT
P P
S D M P D
I. PENDAHULUAN
Menurut laporan World Economic Forum (WEF) 2014, dari 184 negara, peringkat daya saing Indonesia berada di peringkat 38 dan masih lebih rendah bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura (peringkat 2), Malaysia (Peringkat 24), dan Thailand (peringkat 37). Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke 121 dari 187 negara. Kita berada jauh dibawah negara-negara tetangga, seperti Singapura (peringkat 18), Malaysia (Peringkat 64), Thailand (peringkat 103) dan Filipina (peringkat 114).
27 MARET 2014 “Kualitas SDM Lokal Masih Rendah”
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas “Armida Alisjahbana”
KONDISI SDM PERHUBUNGAN DARAT... 14 JUNI 2012
KONDISI SDM PERHUBUNGAN DARAT... JEMBATAN TIMBANG BATANG-JAWA TENGAH (28 APRIL 2014)
VIDEO
KONDISI SDM PERHUBUNGAN DARAT... 24 JULI 2014 49 STAF PKB KEDAUNG ANGKE DICOPOT DARI JABATANNYA
VIDEO
(Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan pada Kompas Selasa, 23 April 2013)
SDM SEBAGAI FAKTOR KUNCI DAN UTAMA...!!!
PERKUAT KAPASITAS SDM..!!!
P P
S D M P D
II. TANTANGAN PEMBENTUKAN SDM PERHUBUNGAN DARAT
PETA LOKASI DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA
SEBARAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN 2010-2014
DAERAH TERTINGGAL DAERAH MAJU
• •
N % penduduk menghuni 65 % wilayah Daerah Tertinggal 19 0 2000 Kilometers 81% penduduk1000 menghuni 35 % wilayah yang masuk1000 kategori daerah maju
W
E
SUMBER : KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (PDT)
S
TANTANGAN TRANSPORTASI INDONESIA
Ekonomi
• • • •
Kependudukan
Urbanisasi
Privatisasi
Defisit Infrastruktur
Diperlukan perubahan eksponensial Pendekatan inkonvensional, out-of-the-box, dan profesional Doing business as usual is simply obsolete. Investasi pemerintah harus ditingkatkan dan investasi swasta harus difasilitasi sebaik-baiknya sebagai mitra kerja pembangunan.
Kesenjangan Wilayah
Energi & Lingkungan
Koridor Ekonomi
KEK
Pengangguran & Kemiskinan
TANTANGAN GLOBAL ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015
5 ASPEK : 1.PASAR BEBAS BARANG 2.PASAR BEBAS PELAYANAN 3.PASAR BEBAS INVESTASI 4.PASAR BEBAS TENAGA BERKOMPETENSI 5.PASAR BEBAS MODAL
2015
TANTANGAN : SISTEM TRANSPORTASI YANG TERINTEGRASI, KOMPETENSI SDM YANG MUMPUNI, PENILAIAN KINERJA TRANSPORTASI YANG SESUAI DENGAN STANDAR NEGARA – NEGARA ASEAN YANG LAINNYA
Visi Indonesia 2025
100 tahun kemerdekaan
~ 9 Negara Besar
Oleh: Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP ~ 10 Negara Besar (Wakil Ketua Tim Pelaksana 2011-2014: 6,4 – 7,5 %/tahun 2015-2025: 7,5 – 9 %/tahun Penyusunan Acara Seminar Sehari: “Peran Infrastruktur Transportasi dalam Mendukung Strategi Transformasi Ekonomi Indonesia dan MP3EI) “Roadmap” Pembangunan Ekonomi Indonesia”
Slide 15
PENDEKATAN DASAR ... Menciptakan produk bernilai tambah tinggi Mendorong inovasi SDM berkualitas
Integrasi pendekatan sektor dan wilayah KEK, klaster industri dsb
Demand driven, costumized incentives, strategic initiative Solution oriented app., Not business as usual
Oleh: Dr. Ir. Imron Bulkin, MRP (Wakil Ketua Tim Pelaksana Penyusunan MP3EI) Slide 16
CAPAIAN VS TARGET PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT JUMLAH LULUSAN PELATIHAN TEKNIS s.d. TH 2013
PELATIHAN TEKNIS
TAHUN
STTD
PKTJ
BALI
PALEMBANG
PUSBANG
TOTAL
2009
161
451
313
224
80
1270
2010
161
540
336
222
730
2059
2011
260
540
543
231
1395
3036
2012
240
534
759
268
2618
4474
2013
1227
1239
792
279
3732
7390
TOTAL JUMLAH PEGAWAI YG PERNAH MENGIKUTI DIKLAT
TAHUN
CAPAIAN VS TARGET
TARGET REALISASI
18229
AKUMULASI REALISASI
TARGET (%)
REALISASI (%)
AKUMULASI REALISASI (%)
2007 - 2009
5.362
1.270
1.270
18,49
4,38
4,38
2010
7.352
2.059
3.329
25,35
7,10
11,48
2011 2012
10.837 13.137
3.036 4.474
6.365 10.839
37,37 45,3
10,47 15,43
21,95 37,38
2013
15.437
7.390
18.229
53,23
25,48
62,86
ADA GAP..??? GAP UTAMA NYA ADALAH : VISI DAERAH (DISHUB) UNTUK MEMILIKI SDM TRANSPORTASI DARAT BERKOMPETENSI
BELUM TEPAT
TOKOH PENDORONG KEMAJUAN SDM HINGGA HARI INI
BUPATI KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT
“SAYA TIDAK MEMBANGUN TERLEBIH DAHULU INFRASTRUKTUR MENTAWAI, TAPI YANG SAYA BANGUN ADALAH SDM SAYA DI MENTAWAI”
Yudas Sabaggalet
BUPATI BANYUWANGI, JAWA TIMUR
20
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, 29 JANUARI 2014
GUBERNUR KALIMANTAN UTARA, STTD 11 APRIL 2014
FAK – FAK 16 SEPTEMBER 2014
WALIKOTA BAU – BAU, DENPASAR 9 OKTOBER 2014
DISHUB KABUPATEN SRAGEN (2010) PROV. JAWA TENGAH
GEDUNG PENGUJIAN
UJI EMISI GAS BUANG
KENDARAAN ANTRI MASUK GEDUNG UJI
UJI INTENSITAS LAMPU UTAMA
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
UJI REM DAN PENIMBANGAN
UJI SPEEDOMETER
DISHUB KABUPATEN SRAGEN (2010) PROV. JAWA TENGAH
UJI EMISI GAS BUANG
UJI SPEEDOMETER
UJI SIKAP RODA DEPAN
JENJANG PENGUJI
UJI LAMPU BESAR
UJI SUSPENSI & PEMERIKSAAN BAG. BAWAH
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
JMLH
PEMULA
2 Org
PELAKSANA
1 Org
PELAKSANA LANJUTAN
2 Org
PENYELIA
2 Org DATA : SEPTEMBER 2013
DISHUB DKI (UJUNG MENTENG) (2013) PROV. DKI JAKARTA
JENJANG PENGUJI PEMULA
JMLH 6 Org
PELAKSANA
12 Org
PELAKSANA LANJUTAN
21 Org
PENYELIA
3 Org DATA : DESEMBER 2012
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KOTA SOLO (2012) PROV. JAWA TENGAH
JENJANG PENGUJI PEMULA
JMLH -
PELAKSANA
1 Org
PELAKSANA LANJUTAN
2 Org
PENYELIA
3 Org DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KOTA SURABAYA (2012) PROV. JAWA TENGAH
JENJANG PENGUJI PEMULA
JMLH 6 Org
PELAKSANA
15 Org
PELAKSANA LANJUTAN
27 Org
PENYELIA
21 Org DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KABUPATEN TABALONG (2012) PROV. KALIMANTAN SELATAN
JENJANG PENGUJI PEMULA
JMLH -
PELAKSANA
3 Org
PELAKSANA LANJUTAN
1 Org
PENYELIA
1 Org DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KOTA MAGELANG (2012) PROV. JAWA TENGAH
JENJANG PENGUJI
PEMULA
JMLH
-
PELAKSANA
4 Org
PELAKSANA LANJUTAN
2 Org
PENYELIA
3 Org DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KAB. GUNUNG KIDUL (2013) PROV. DIY
JENJANG PENGUJI PEMULA
-
PELAKSANA
2 Org
PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
JMLH
1 Org
DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KAB. BOYOLALI (2013) PROV. JAWA TENGAH
JENJANG PENGUJI PEMULA
JMLH -
PELAKSANA
2 Org
PELAKSANA LANJUTAN
1 Org
PENYELIA
1 Org DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
DISHUB KAB. BOGOR (2013) PROV. JAWA BARAT
JENJANG PENGUJI PEMULA
3 Org
PELAKSANA
2 Org
PELAKSANA LANJUTAN
7 Org
PENYELIA
4 Org
DATA : APRIL 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
JMLH
DISHUB KOTA YOGYAKARTA (2013) PROV. DIY
JENJANG PENGUJI
JMLH
PEMULA
2 Org
PELAKSANA
1 Org
PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA
5 Org
DATA : SEPTEMBER 2013
Sumber : Pusbang SDM Perhubungan Darat
KUNJUNGAN TIM KOTSA KOREA KE UPT PKB KOTA YOGYAKARTA, 24 SEPT 2014
PROFIL SDM TRANSPORTASI DARAT YANG MERUBAH TANTANGAN MENJADI KEBERHASILAN
PROFIL SDM TRANSPORTASI DARAT YANG MERUBAH TANTANGAN MENJADI KEBERHASILAN
P P
S D M P D
III. PEMBENTUKAN SDM PERHUBUNGAN DARAT BERKOMPETENSI
TUPOKSI DINAS PERHUBUNGAN • • • •
Menyusun Rencana Umum Jaringan Transportasi Darat Melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas Merencanakan dan mengelola angkutan umum Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian LLAJ, LLASDP dan Kereta Api • Mengelola keselamatan LLAJ, LLASDP dan Kereta Api • Melakukan penilaian kinerja LLAJ, LLASDP dan Kereta Api • Melakukan penyuluhan terhadap operator dan masyarakat KOMITMEN YANG KUAT
SECARA TEORI DAPAT TERLAKSANA
SDM
ADAPTIF TERHADAP PERUBAHAN
PILIHAN DI TANGAN KITA
DIKELOLA DENGAN BAIK
+
TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK
• Pelayanan Angk. Umum bagus dan terintegrasi • Tingkat keselamatan tinggi • Infrastruktur memadai • Lalu lintas lancar • SDM kompeten
• Pelayanan Angk. Umum buruk • Angka kecelakaan tinggi • Infrastruktur buruk • Macet dan polusi udara • SDM tidak kompeten
MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI
KINERJA TRANSPORTASI DARAT PADA SUATU WILAYAH PROV/KAB/KOTA YANG BAIK 1. MEMILIKI SDM BERKOMPETENSI DI BIDANG TRANSPORTASI DARAT DALAM JUMLAH YANG MEMADAI 2. MEMPUNYAI VISI DAN MISI TRANSPORTASI 3. MEMILIKI DOKUMEN PERENCANAAN SISTEM TRANSPORTASI 4. MEMILIKI REGULASI (PERDA TERKAIT BIDANG TRANSPORTASI DARAT) 5. TERSEDIA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM (JARINGAN PRASARANA DAN JARINGAN PELAYANAN) 6. MEMILIKI SIMPUL TRANSPORTASI DARAT (TERMINAL, PELABUHAN) YANG DIKELOLA DENGAN BAIK 7. PENGELOLAAN YANG BAIK DI BIDANG LALU LINTAS 8. MEMILIKI PERLENGKAPAN JALAN YANG MEMADAI (RAMBU, MARKA, APILL, DLL) 9. BIDANG PKB TERLAKSANA DENGAN BAIK (SDM, PERALATAN DAN SISDUR) 10. PENGELOLAAN KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT DILAKUKAN DENGAN BAIK TRANSPORTASI DARAT ADALAH KESEIMBANGAN UNSUR TEKNIS, SOSIAL, POLITIK DAN MANAJEMEN
KEBUTUHAN SDM DINAS PERHUBUNGAN
FAKTOR PENDORONG SDM HARUS BERKOMPETENSI DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT • UNDANG
–
UNDANG
TRANSPORTASI
(UU
NO
23
TAHUN
2007
TENTANG
PERKERETAAPIAN, UU NO 22 TAHUN 2009 TENTANG LLAJ); • PP 51 TAHUN 2012 TENTANG SDM DIBIDANG TRANSPORTASI;
• PERMENHUB 81 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL ; BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KAB/KOTA; • UNDANG – UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (ASN); • PERMENHUB NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOMPETENSI SDM DI BIDANG LLAJ DAN LLASDP.
PP 51 TAHUN 2012 TENTANG SDM DIBIDANG TRANSPORTASI KOMPETENSI PP 51/2012
SDM
PERANAN PP 51 TAHUN 2012 ADALAH MEMPERCEPAT PROSES TERCAPAINYA KOMPETENSI APARATUR PERHUBUNGAN
ESENSI DARI PP 51 TAHUN 2012 1. Setiap aparatur Perhubungan harus memiliki kompetensi di bidang transportasi; 2. Kompetensi bidang transportasi diperoleh setelah mengikuti Diklat Transportasi; 3. Setiap Dinas Perhubungan Provinsi/Kabupaten/Kota wajib menyusun Man Power Planning di bidang transportasi; 4. Setiap pembangunan prasarana transportasi wajib disusun kebutuhan kompetensi aparaturnya.
PERKUATAN KOMPETENSI SDM PERHUBUNGAN DARAT DALAM UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN 1. Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) (pasal 6 dan 7); 2. ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut (pasal 3): a. nilai dasar; b. kode etik dan kode perilaku; c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. kualifikasi akademik; f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; g. profesionalitas jabatan. 3. Hak dan Kewajiban seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah pengembangan kompetensi (pasal 21 dan 22); 4. Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural) melalui (pasal 69 dan 70) : a. Pendidikan; b. Pelatihan; c. Seminar; d. Kursus; e. Penataran.
JENIS KOMPETENSI SDM PERHUBUNGAN PERMENHUB NOMOR 8 TAHUN 2014 1. PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS;
DARAT
DALAM
BIDANG LLAJ (19 KOMPETENSI)
2. PENILAIAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS; 3. MANAJEMEN DAN SURVEY LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN;
4. PENGELOLAAN PARKIR; 5. PENGELOLAAN TERMINAL; 6. PENGELOLAAN SISTEM ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS
TERKOORDINASI (ATCS); 7. PERENCANAAN SIMPUL DAN JARINGAN TRANSPORTASI JALAN; 8. MANAJEMEN ANGKUTAN UMUM;
9. PERENCANAAN JARINGAN TRAYEK ANGKUTAN UMUM; 10.PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR;
JENIS KOMPETENSI SDM PERHUBUNGAN PERMENHUB NOMOR 8 TAHUN 2014
DARAT
DALAM
BIDANG LLAJ (19 KOMPETENSI)
11.AUDIT KESELAMATAN JALAN; 12.INSPEKSI KESELAMATAN JALAN; 13.PEMANTAUAN KESELAMATAN JALAN; 14.ANALISIS DATA KECELAKAAN JALAN;
15.PENGAWASAN BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN; 16.MANAJEMEN KAMPANYE KESELAMATAN; 17.PENGELOLAAN PERLENGKAPAN JALAN; 18.MANAJEMEN
OPERASIONAL
UNIT
PELAKSANA
PENIMBANGAN; 19.PENGAWAKAN ANGKUTAN UMUM UNTUK PENUMPANG DAN
BARANG;
JENIS KOMPETENSI SDM PERHUBUNGAN PERMENHUB NOMOR 8 TAHUN 2014
DARAT
DALAM
BIDANG LLASDP (5 KOMPETENSI)
1. INSPEKSI SUNGAI DAN DANAU;
2. PENGELOLAAN PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU; 3. MANAJEMEN TRANSPORTASI ANGKUTAN SUNGAI, DANAU, DAN
PENYEBERANGAN (ASDP); 4. OPERASIONAL
JEMBATAN
BERGERAK
PELABUHAN
PENYEBERANGAN; 5. PENILAIAN
PELAYANAN
PENYEBERANGAN.
PELABUHAN
DAN
ANGKUTAN
KOMPETENSI SDM PERKERETAAPIAN NO 1 2 3 4
KOMPETENSI REGULATOR Perencana Induk Transportasi Perkeretaapian Penguji Prasarana Penguji Sarana Rancang Bangun dan Rekayasa Perkeretaapian
KETERANGAN Pasal 7 UU 23 Pasal 68 UU 23 Pasal 98 UU 23 Pasal 118 UU 23
5
Penyusun Pedoman Tarif Angkutan Penumpang
Pasal 151 UU 23
6 7 8 9 10
Penyusun Pedoman Tarif Angkutan Barang Pemeriksa dan Penelitian Kecelakaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Inspektur Prasarana/Pengawas Inspektur Sarana/Pengawas Rancang Bangun dan Rekayasa Sarana Perkeretaapian Auditor
Pasal 151 UU 23 Pasal 175 UU 23 Pasal 186 UU 23 Pasal 168 PP 56 Pasal 238 PP 56
11 12
Pasal 244 PP 56 Pasal 248 PP 56
KOMPETENSI SDM PERKERETAAPIAN NO 1 2 3 4
KOMPETENSI PENYELENGGARA Pengoperasi Prasarana Perawat Prasarana Pembangun Prasarana Pengusahaan Prasarana
KETERANGAN Pasal 18 UU 23 Pasal 18 UU 23 Pasal 18 UU 23 Pasal 18 UU 23
5
Pengoperasi Sarana (Awak Sarana)
Pasal 25 UU 23
6 7 8 9 10
Perawat Sarana Pengadaan Sarana Pengusahaan Sarana Pemeriksa Prasarana Pemeriksa Sarana
Pasal 25 UU 23 Pasal 25 UU 23 Pasal 25 UU 23 Pasal 68 UU 23 Pasal 98 UU 23
11
Penyusun GAPEKA (Pemilik Prasarana)
Pasal 121 UU 23
12 13 14 15 16 17
Pengatur Perjalanan Kereta Api Pengendali Perjalanan Kereta Api Penjaga Perlintasan Kereta Api Pengendali Distribusi Listrik Masinis Asisten Masinis
Pasal 277 PP 56 Pasal 277 PP 56 Pasal 277 PP 56 Pasal 277 PP 56 Pasal 290 PP 56 Pasal 290 PP 56
18
Awak Sarana Terampil selain Masinis dan Asistennya (Memiliki Pengetahuan Keselamatan dan Keamanan Kereta Api)
Pasal 303 PP 56
SASARAN KITA…
WAJIB KOMPETEN
SDM APARATUR ± 30.000 (1000 PUSAT, 29.000 DAERAH)
OPERATOR + 2.387.298
MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI
PEMBENTUKAN SDM PERHUBUNGAN DARAT MELALUI 2 JALUR JALUR PENDIDIKAN TINGGI JALUR PELATIHAN TEKNIS
CATCHMENT AREA DIKLAT/PETA DISTRIBUSI PESERTA DIKLAT TEKNIS DAN PENYULUHAN TRANSPORTASI DARAT PADA UPT DIKLAT DARAT INDONESIA 2016 BPPTD MEMPAWAH/ASDP (2015) MELAYANI 13 PROV, 193 KAB/KOTA
BPPTD MANOKWARI (2016) MELAYANI 2 PROV, 42 KAB/KOTA
BPPTD SUMATERA UTARA (2016) MELAYANI 10 PROV, 153 KAB/KOTA BPPTD PALEMBANG POLITEKNIK ASDP PALEMBANG
STTD BEKASI PKTJ TEGAL
AKADEMI PERKERETAAPIAN MADIUN
PESERTA DIKLAT : 1. APARATUR (PNS DISHUB) ± 29.000; 2. OPERATOR BIDANG TRANSDAR.
BPPTD BALI MELAYANI 14 PROV, 186 KAB/KOTA
KRITERIA CALON PESERTA DIKLAT : 1.WILAYAH PELAYANAN; 2.JENIS MODA/FUNGSI DIKLAT.
BPPTD MAKASSAR (2015) MELAYANI 8 PROV, 95 KAB/KOTA
KETERANGAN BEBAN UPT : BERAT
SEDANG
RINGAN
JURUSAN TRANSPORTASI DARAT
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT BEKASI
PROGRAM STUDI : - D IV TRANSPORTASI DARAT - D III LLAJ - D III PERKERETAAPIAN JURUSAN PERKERETAAPIAN JURUSAN LLAJ
LUAS LAHAN STTD : 12 HA
GEDUNG KELAS
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN TEGAL
PROGRAM STUDI : - D
IV
MANAJEMEN
KESELAMATAN
TRANSPORTASI JALAN.
- D IV TEKNIK KESELAMATAN OTOMOTIF. - D III PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR. LUAS LAHAN : 6,25 HA GEDUNG ASRAMA
AULA PUSPITA
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DARAT - PALEMBANG
PROGRAM STUDI :
D III LLASDP LUAS LAHAN : 22 HA
CATATAN : KHUSUS MODA LLASDP
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DARAT - BALI
PROGRAM DIKLAT TEKNIS
LUAS LAHAN : 1,7 HA
AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA, MADIUN PROGRAM STUDI : - D III TEKNIK MEKANIKA PERKERETAAPIAN - D III TEKNIK ELEKTRO PERKERETAAPIAN - D III BANGUNAN DAN JALUR PERKERETAAPIAN - D III MANAJEMEN TRANSPORTASI PERKERETAAPIAN LUAS LAHAN : 18 HA
POLA PEMBIBITAN SDM PUTERA/I DAERAH DALAM SISTEM PENERIMAAN TARUNA/I STTD
DASAR PENYELENGGARAAN • Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Tanggal 21 April 2014 Nomor B/1518/M.PAN.RB/4/2014 Perihal Persetujuan Pola Pembibitan SDM Putera/i Daerah Dalam Sistem Penerimaan Taruna/i STTD.
MAKSUD DAN TUJUAN POLA PEMBIBITAN
• Memenuhi kebutuhan SDM profesional bidang transportasi darat di lingkungan Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. • Menyelaraskan antara kebutuhan SDM profesional bidang transportasi darat pada masing masing instansi/daerah dengan penyerapan lulusan STTD
KEKHUSUSAN POLA PEMBIBITAN PADA PENERIMAAN CALON TARUNA/I STTD
• Pelaksanaan pola pembibitan berdasarkan nota kesepahaman dengan Pemerintah Daerah; • Peserta seleksi adalah putera/i daerah yang memenuhi persyaratan, dan diusulkan oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD); • Selain melaksanakan seleksi Test Potensi Akademik (TPA), Kesehatan, Kesemaptaan, Wawancara dan Psikotest; para peserta mengikuti Test Kompetensi Dasar (TKD) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN); •
STTD akan menyerahkan kembali lulusan pola pembibitan ke Pemerintah Daerah.
TAHAPAN POLA PEMBIBITAN TARUNA
INPUT
MOU dengan STTD - Seleksi Calon Taruna
PROSES
Proses Pendidikan Pelatihan & Kepengasuhan
OUTPUT
1. Tes Kompetensi Dasar (TKD), 2. Pemberkasan CPNS, 3. Dikembalikan ke Daerah
MEKANISME PELAKSANAAN POLA PEMBIBITAN Pemerintah Daerah melakukan kajian kebutuhan SDM di bidang sub. sektor perhubungan darat Melakukan kerja sama pemenuhan kebutuhan SDM Perhubungan Darat dengan STTD melalui pola pembibitan
Pemerintah Daerah (BKD) menerima dan mengusulkan calon peserta sesuai syarat yang telah ditentukan Peserta mengikuti seleksi, TPA (Tahap I), Kesamaptaan, Kesehatan, Wawancara, Psikotest (Tahap II)
Mengikuti Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang dilaksanakan oleh BKN
Masa Pendidikan di STTD
Penugasan Kembali ke Daerah
PROSES SELEKSI PENERIMAAN CALON TARUNA STTD TAHUN 2014
JUMLAH PESERTA UJIAN MASUK SELURUH INDONESIA 3.689 SISWA
JUMLAH PESERTA LULUS TAHAP I 645 SISWA
JUMLAH PESERTA LULUS TAHAP II 210 CALON TARUNA
1 : 20
Seleksi terdiri dari Test Potensi Akademik (TPA), Kesehatan, Kesemaptaan, Wawancara, dan Psikotest, materi dan pedoman mengacu kepada pedoman seleksi yang telah ditentukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan; Pelaksanaan seleksi dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Perhubungan
DAERAH YANG SUDAH MELAKSANAKAN KERJASAMA POLA PEMBIBITAN TAHUN 2014 Kebutuhan Per Jurusan (berdasarkan MOU) No
Provinsi/Kota/Kab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Lampung Tengah Aceh Tamiang Tebing Tinggi Bener Meriah Samosir Simalungun Nias Selatan Sumatera Barat Kab. Pesisir Selatan Kab. Solok Kota Pariaman Kab. Solok Selatan Kalimantan Utara NTB Sulawesi Tengah Kep. Bangka Belitung Kalimantan Tengah Total
DIV Transportasi Darat
DIII LLAJ
5 5 4 10 5 6 10 10 5 5 5 5 12 50 34 40
5 5 4 20 30 15 10 7 10 2 5 5 12 35 35 40
211
240
DIII Perkeretaapian DIII LLASDP 1
2
80 84
Jumlah
1
14 10 10 40 50 37 25 50 30 10 10 13 48 145 136 160 80 868
2 10 2
2 10 5 6 5 28 5 1
12 30 23 40
3 12 30 44 40
141
192
10 10
3
DII PKB
DITAMBAH DENGAN : KOTA BAU – BAU, KAB. LUBUK LINGGAU, KAB. TULANG BAWANG BARAT, KAB. FAK – FAK, KAB. MUSI BANYUASIN
PENANDATANGANAN KERJA SAMA POLA PEMBIBITAN TARUNA/NI STTD DENPASAR 9 OKT 2014
WAKIL WALIKOTA LUBUK LINGGAU
BUPATI TULANG BAWANG BARAT
BUPATI MUSI BANYUASIN
BUPATI FAK - FAK
WALIKOTA BAU BAU
PROGRAM PUSBANG SDM PHB DARAT DAN UPT DIKLAT TAHUN 2015 Konsep Pola Pikir Materi DiklatDARAT Bidang Angkutan DIKLAT PEMBENTUKAN DI STTD DAN PKTJ
DIKLAT TEKNIS (SENTRALISASI)/ DIKLAT TEKNIS TINGKAT SARJANA DIKLAT DASAR TRANSDAR (DESENTRALISASI/LEVEL PROVINSI) IN-HOUSE TRAINING (DESENTRALISASI/LEVEL KAB/KOTA) DIKLAT TEKNIS BAGI NON APARATUR
PENYULUHAN OPERATOR DIKLAT TEKNIS TRANSDAR BAGI NEGARA KETIGA MONITORING & GUIDING/ KLINIK TRANSPORTASI TRAINING NEED ANALYSIS (TNA) BAGI ORGANISASI DISHUB
KOMPETEN, PROFESIONAL, BERETIKA
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT
DIKLAT DASAR TRANSDAR (DESENTRALISASI LEVEL PROVINSI)
TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014
JUMLAH LOKASI 10 15 15 15 15
PESERTA 30 30 30 30 30
JUMLAH PESERTA 300 450 450 450 450
TOTAL
55
-
2100
PELAKSANAAN DIKLAT DASAR TRANSDAR DI PROVINSI MALUKU TAHUN 2013
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT
IN HOUSE TRAINING (DESENTRALISASI LEVEL KAB/KOTA)
TAHUN 2011 2012 2013 2014
JUMLAH LOKASI 50 55 55 55
PESERTA 15 20 20 20
JUMLAH PESERTA 750 1100 1100 1100
TOTAL
215
-
4050
IN HOUSE TRAINING KABUPATEN FAK – FAK, PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2013
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT
DIKLAT TEKNIS BAGI NON APARATUR (DESENTRALISASI LEVEL KAB/KOTA)
TAHUN 2012 2013 2014
JUMLAH LOKASI 10 10 10
PESERTA 20 20 20
JUMLAH PESERTA 200 200 200
TOTAL
30
-
600
PELAKSANAAN DIKLAT DASAR NON APARATUR DI KOTA MANADO TAHUN 2013
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT
MONITORING & GUIDING
TAHUN
JUMLAH LOKASI
2013
10
Monitoring and Guiding merupakan suatu bentuk pendampingan sebagai tindak lanjut dan pelengkap kegiatan IHT dan Diklat Teknis Transportasi Darat. Monitoring guiding merupakan program akselerasi yang bersifat memecahkan permasalahan (problem solving) transportasi di daerah sehingga dapat mewujudkan transportasi yang ideal dan sesuai dengan visi transportasi darat. Monitoring and guiding diharapkan dapat menciptakan SDM perhubungan darat yang berkompeten dan mampu memecahkan Permasalahan transportasi dengan pendekatan keilmuan dan kemampuan sendiri (SDM dan dana). CONTOH DI KOTA TOMOHON.
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT
KLINIK TRANSPORTASI/PENDAMPINGAN TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI BIDANG LLAJ DAN LLASDP
TAHUN 2012 2013 2014
JUMLAH LOKASI 2 3 8
TOTAL
13
Klinik SDM Transportasi Darat merupakan suatu bentuk pendampingan lulusan diklat teknis Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat (PPSDMPD) di daerah dan sarana kolaborasi antara PPSDMPD dan Dinas Perhubungan Kota/Kabupaten (mengoptimalkan lulusan diklat teknis) untuk bersama-sama memecahkan permasalahan (problem Solving) transportasi di daerah, CONTOH DI KOTA DUMAI.
LANJUTAN KLINIK TRANSPORTASI DARAT...
KLINIK TRANSPORTASI/PENDAMPINGAN TEKNIS PENINGKATAN KOMPETENSI BIDANG LLAJ DAN LLASDP
TAHUN 2012 2013 2014
JUMLAH LOKASI 2 3 8
TOTAL
13
NO
TAHAPAN KEGIATAN KLINIK TRANSPORTASI DARAT
1
Previsit dengan melakukan koordinasi, Identifikasi Permasalahan transportasi darat dan membentuk Tim Klinik SDM Transportasi Darat di Kab/Kota
2
Survai dan observasi lapangan (Survai Wawancara Rumah Tangga, Traffic Counting, Statis dan Dinamis Angkutan Umum)
3
Transfer ilmu dari Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat ke Dishub Kab/Kota + Survai Stated Preference
4
Konsinyering di Jakarta
5
Ekspose dihadapan Bupati/Walikota
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT BIDANG LLAJ TAHUN 2012
PENYULUHAN
PERATURAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN NOMOR : PK.01/BPSDMP-2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYULUHAN SDM DI BIDANG TRANSPORTASI DI LINGKUNGAN BPSDMP.
PENYULUHAN BIDANG LLAJ KAB. MIMIKA, PAPUA TAHUN 2013
JUMLAH LOKASI
PESERTA
JUMLAH PESERTA
10
30
300
2013
20
30
600
2014
15
30
450
TOTAL
45
-
1350
BIDANG LLASDP TAHUN
JUMLAH LOKASI
PESERTA
JUMLAH PESERTA
2012
10
30
300
2013
15
30
450
2014
10
30
300
TOTAL
45
-
1050
PENYULUHAN BIDANG LLASDP KAB. YAPEN WAROPEN, PAPUA TAHUN 2013
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM TRANSPORTASI DARAT BIDANG LLAJ
TAHUN JUMLAH LOKASI 2014 10 TOTAL KEGIATAN ANALISIS KEBUTUHAN DIKLAT (AKD) / TRAINING NEED ANALYSIS (TNA)
10
BIDANG LLASDP
TAHUN JUMLAH LOKASI 2014 5 TOTAL TNA KOTA KUPANG TAHUN 2014
5
TNA KOTA TARAKAN TAHUN 2014
Tahapan Kegiatan TNA (LLAJ dan ASDP) 1. PEMAPARAN MENGENAI AKD / TNA (TUJUAN, MAKSUD, ANALISA DIF DAN HASIL ANALISA); 2. SURVEY LAPANGAN KONDISI TRANSPORTASI DARAT; 3. PENGISIAN FORMULIR WAWANCARA DAN FORMULIR URAIAN TUGAS OLEH RESPONDEN KHUSUSNYA DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT; 4. PENGISIAN FORMULIR PRIORITAS MASALAH TRANSPORTASI KEPADA PEJABAT DI BIDANG PERHUBUNGAN DARAT; 5. MELAKUKAN HIPOTESA/ANALISIS AKD / TNA; 6. MEMAPARKAN HASIL HIPOTESA/ANALISA AKD/TNA KEPADA KEPALA DINAS PERHUBUNGAN SERTA PEJABAT DILINGKUNGAN DINAS SETEMPAT DAN STAF; 7. MEMBUAT HASIL DAN LAPORAN TNA.
CONTOH TNA KOTA TARAKAN (ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM TEKNIS MELALUI JALUR PELATIHAN)
PETA KOMUNIKASI PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT DENGAN DAERAH TAHUN 2011 - AGUSTUS 2014
- IN HOUSE TRAINING - DIKLAT DASAR TRANSDAR - DIKLAT DASAR TRANSDAR NON APARATUR
- PENYULUHAN OPERATOR LLAJ - MONITORING & GUIDING/KLINIK TRANSPORTASI
Kota Aceh
Kab. Samosir Kab. Bulungan Kab. Tanah Tidung
Kab. Malinau
Kota PekanBaru
Kota Tarakan
Kab. Karimun
Kab. Kutai Barat Kab. Kuburaya Kota Samarinda Kab. Pontianak Kab. Inhil Kab. Berau Kab. Banyuasin Kab. Paser Kab. Pulaung Pisau Kab. Bangka Selatan Kab. Katingan Kab. Lamandau Kab. Barsel Kab. Kapuas
Kab. Talaud
Kab. Bitung
Kab. Sitaro
Kota Tidore
Kab. Kobar Kab. Batola Kota Banjarmasin Kab. Kep. Yapen Kab. Maluku Tenggara Barat Kab. Pangkejene
Kab. Lamongan Kab. Lombok Utara
Kab. Alor
Jumlah Operator Kapal : 1.050 Orang = Penyuluhan LLASDP Tahun 2012 = Penyuluhan LLASDP Tahun 2013 = Penyuluhan LLASDP Tahun 2014
PROSENTASE DALAM SATUAN (%)
TARGET AKUMULASI JUMLAH PESERTA
Catatan : *) Prediksi dengan asumsi jumlah SDM Perhubungan Darat seluruh Indonesia adalah 29.000 org pada Kemenhub, 34 Dishub Prov, 504 Dishub Kab/Kota : 411 Kab dan 93 Kota. *) Desember 2012 adalah 37,38 %. *) Agustus 2014 adalah 71,84 %.
PROGRAM DIKLAT TEKNIS PERHUBUNGAN DARAT UJI KOMPETENSI DILAKSANAKAN OLEH DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
UJI KOMPETENSI DILAKSANAKAN OLEH DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN
“IF YOU’RE PLANNING FOR : A YEAR – SOW RICE; A DECADE – PLANT TREES; A LIFETIME – EDUCATE PEOPLE”
85
BADAN PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN PUSAT PENGEMBANGAN SDM PERHUBUNGAN DARAT Jl. Salemba Tengah II No. 1 Jakarta Pusat Telp. (021) 3107879/3908237, Fax : (021) 3147975 Website : www.bpsdm.dephub.go.id/www.pusbangsdm.net Email :
[email protected] dan Facebook : infopusbangdarat
SEBUAH EVALUASI S/D 2014 1. KETERSEDIAAN SDM VS KINERJA TRANSPORTASI DARAT; 2. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN VS PERTUMBUHAN TANTANGAN / PERMINTAAN YANG ANOMALIS DAN EKSTRIM;
- SPM - PEMBANGUNAN SDM YANG KURANG AKSELERATIF DAN DAMTEK - PEMETAAN/EFEKTIFITAS HUBUNGAN PUSAT DAN DAERAH