HUBUNGAN ANTARA SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN TELEVISI DENGAN INTENSI MEMBELI
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
FAURISKA PARAMITA MAHARANI F 100 070 041
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014 0
HUBUNGAN ANTARA SIKAP KONSUMEN TERHADAP IKLAN TELEVISI DENGAN INTENSI MEMBELI Fauriska Paramita Maharani Moh. Amir Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstraksi Setiap perusahaan menginginkan hasil produk dapat diminati oleh konsumen, sehingga tingkat intensi pembelian terhadap hasil produk tinggi. Intensi pembelian tinggi berpengaruh terhadap pemasukan hasil meningkat dan perusahaan dapat berkembang. Salah satu faktor yang mempengaruhi intensi membeli yaitu faktor sikap konsumen terhadap iklan di televisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara sikap terhadap iklan televisi produk TjeFuk dengan intensi membeli, (2) tingkat sikap terhadap iklan televisi produk TjeFuk, (3) tingkat intensi membeli, dan peran sikap konsumen terhadap iklan televisi terhadap intensi membeli. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 6.484 mahasiswa perempuan tahun 2011-2012. Peneliti menentukan karakteristik sampel yaitu: (a) Mahasiswa jenis kelamin perempuan. (b) Mahasiswa angkatan tahun 2011 – 2012. Berdasarkan kriteria tersebut peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 64 mahasiswa putri. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik incidental purposive non random sampel. Pengumpulan data menggunakan skala yaitu skala intensi membeli dan skala sikap terhadap iklan televisi. Analisis data menggunakan korelasi product moment. Hasil Penelitian menyimpulkan: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara sikap terhadap iklan dengan intensi membeli. (2) Sikap terhadap iklan tergolong tinggi. (3) Tingkat intensi membeli tergolong tinggi. (4) Peran sikap konsumen terhadap iklan televisi terhadap intensi membeli sebesar 0,145 atau 14,5%. Hal ini berarti masih terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi intensi membeli sebesar 85,5%. Kata kunci : Intensi membeli, Sikap terhadap iklan televisi
1
2
Intensi membeli adalah sesuatu yang
PENDAHULUAN Intensi
membeli
pada
sulit untuk dimengerti karena intensi
tujuan
membeli berbeda untuk setiap orang.
menciptakan
Intensi membeli akan dapat diketahui
produksinya. Intensi membeli yang
ketika seseorang telah mengkonsumsi
dilakukan konsumen semakin tinggi,
barang
dapat meningkatkan produksinya dan
pelayanan
perusahaan
pembelian
konsumen
merupakan
perusahaan
dalam
dapat
berkembang.
yang
dibelinya
yang
melalui
diterima
barang.
ketika
Berdasarkan
Sebaliknya intensi membeli konsumen
pengalaman yang sudah dimiliki maka
rendah, maka perusahaan tidak dapat
pembeli
mengembangkan
karena
kepuasannya terhadap suatu produk,
produktivitas menurun. Banyak sebab
sehingga menimbulkan kesetiaannya
atau alasan yang melatar belakangi
pada pedagang tertentu.
usahanya
antara orang yang satu dengan yang
biasanya
Seperti
akan
terpenuhi
halnya
produk
lain akan berbeda dalam memberikan
kosmetik merek Tje Fuk, kosmetik
alasan mengapa melakukan pembelian
merek Tje Fuk merupakan salah satu
suatu
masalah
produk kosmetik dari Cina yang
karakteristik penjual dalam melayani
beredar di pasaran Indonesia. Produk
pembeli, minat membeli yang terdapat
Tje Fuk berfungsi untuk melindungi
dalam diri seseorang tidak terlepas
kulit wajah dari lingkungan yang
dari hasil produk itu sendiri.
terbuka yang penuh dengan polusi,
barang.
Kotler
Selain
(1999)
memberikan
kotoran, melindungi dari sengatan
gambaran bahwa minat atau intensi
matahari yang berbahaya bagi kulit,
membeli seseorang adalah hasil dari
dapat digunakan untuk alas bedak
proses asosiasi dengan lingkungannya.
karena mengandung formula bedak
Minat membeli seseorang bisa dilihat
(high class) sehingga dapat membuat
dari hasil pengalaman yang menarik
kulit wajah lebih halus, lembut dan
tentang suatu toko dan memberikan
putih bersih. Tje Fuk ternyata bukan
kesan yang mendalam. Maka individu
produk
akan termotivasi untuk mengukur lagi
dikategorikan sebagai kosmetik yang
pengalaman
cukup mahal karena harga satu produk
membelinya
tersebut. 1
murah,
bahkan
dapat
perawatan paling murah Rp 150 ribu.
kurang menarik tidak menggunakan
Produk Tje Fuk memperoleh empat
bintang-bintang yang sudah terkenal,
penghargaan
tahun.
sehingga menimbulkan kepercayaan
Penghargaan yang diperoleh, yaitu
konsumen terhadap merek menurun.
Indonesian Superior Product tahun
Sedangkan 7 (16,7%) orang masih
2006, Indonesian Best Brand tahun
menggunakan produk Tje Fuk secara
2007, Indonesian Product Choices
hemat
tahun 2007, dan Indonesian Best
Pemakaian
Maker
membuat kinerja produk Tje Fuk
dalam
Driving
tiga
2008
merupakan
karena
harganya
mahal.
sesuai
aturan
tidak
penghargaan dalam kualitas produk
kurang maksimal, dan 22
(Kurnia, 2011).
orang
Setiap
sampai
(53,7%)
sekarang
masih
perusahaan
menggunakan produk Tje Fuk. Jumlah
menginginkan hasil produk dapat
19 orang yang tidak membeli produk
diminati oleh konsumen, sehingga
Tje Fuk dan 7 orang intensi pembelian
tingkat intense pembelian terhadap
berkurang menunjukkan bahwa ada
hasil produk tinggi. Intensi pembelian
penurunan intensi pembelian produk
tinggi
Tje Fuk sebesar 56,3%. Penurunan
berpengaruh
pemasukan
hasil
terhadap
meningkat
dan
intensi
pembelian
sebesar
56,3%
perusahaan dapat berkembang. Akan
apabila kurang mendapat perhatian
tetapi pada kenyataannya, harapan
dari produsen, maka perusahaan akan
tersebut
sesuai
mengalami kerugian. Konsumen dapat
harapan. Demikian pula yang terjadi
beralih ke produk merek lain yang
pada produk Tje Fuk terjadi penurun
harganya lebih murah dengan kualitas
intesitas pembelian.
yang hampir sama dengan produk Tje
tidak
selamanya
Hal tersebut dapat diketahui
Fuk. Intensi pembelian yang menurun
melalui hasil penyebaran angket pada
perlu diperhatikan oleh perusahaan.
masyarakat di Surakarta dari 48
Oleh sebab itu, perusahaan dituntut
pengguna produk Tje Fuk, 19 (39,6%)
untuk memproduksi produk yang
orang
dapat
sudah
tidak
menggunakan
produk Tje Fuk lagi. Alasannya, iklan
memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan konsumen sesuai dengan
yang menayangkan produk Tje Fuk 2
kemampuan
konsumen
untuk
menginformasikan
membelinya.
produk.
Iklan
cenderung dapat menarik konsumen
Haryanto (2009) menjelaskan
untuk melakukan pembelian terhadap
bahwa intensi membeli dipengaruhi
suatu produk.
oleh faktor pengalaman individu,
Iklan televisi adalah media
kepercayaan dan sikap, serta persepsi.
yang
Faktor kepercayaan dan sikap akan
menyampaikan
mempengaruhi pandangan individu,
televisi memiliki daya tarik yang kuat
kepercayaan
karena
merupakan
suatu
paling
tepat
dalam
informasi.
memiliki
unsur
Karena
kata-kata,
pemikiran deskriptif yang dimiliki
musik, juga unsur visual berupa
seseorang
gambar
yang
relatif
konsisten
hidup
yang
mampu
terhadap suatu objek atau gagasan.
menimbulkan kesan mendalam pada
Faktor
sikap
diawali
penontonya (Moriarty, dkk., 2011).
adanya
keinginan
suatu
Televisi memiliki berbagai kelebihan
kategori
produk
konsumen terhadap terlebih
dahulu
dibanding
media
lainnya
yang
sebelum memutuskan untuk membeli
mencakup
daya
jangkau
luas,
produk
tersebut.
selektivitas dan fleksibilitas, fokus
konsumen
yang
Tanggapan
positif
terhadap
perhatian,
kreativitas
dan
efek,
produk tersebut, sehingga konsumen
prestise serta waktu tertentu. Selain
akan mempertimbangkannya dalam
menggunakan media, ada faktor lain
proses pembelian dan diharapkan
yang ikut menentukan keberhasilan
secara
suatu tayangan iklan, yaitu materi
langsung
mempengaruhi
perilaku pembelian.
iklan itu sendiri. Iklan berawal dari
Gerungan (2003) menyebutkan
suatu konsep yang ada dalam strategi
bahwa sikap sebagai predisposisi yang
periklanan
sebuah
dipelajari
didasarkan
pada
secara
cara
tertentu
terdapat dalam strategi periklanan
berkenaan dengan obyek tertentu.
tersebut. Salah satu pendekatan yang
Objek tertentu yang dimaksud dalam
secara langsung dapat mempengaruhi
penelitian ini yaitu iklan televisi. Iklan
sikap
merupakan
mengubah
dalam
alat
penting
dalam 3
konsumen
data-data
dan
merespon
konsisten
untuk
produk
tanpa
kepercayaan
yang
perlu
konsumen
terhadap produk adalah melalui iklan.
Bintang.
Ini dilakukan oleh pemasar dalam
dipengaruhi kecocokan produk dan
rangka membujuk konsumen membeli
kredibiltas perusahaan. Penelitian ini
produk
diharapkan
dengan
merek
tersebut
(Simamora, 2002)
penelitian
Menurut Engel dkk., (2000),
yang
mendukung
konsumen
dapat
melengkapi
sebelumnya
dengan
menyelidiki intensi membeli pada
kemampuan iklan untuk menciptakan sikap
Intensi
produk Tje Fuk.
terhadap
Tujuan yang ingin dicapai dari
produk sering tergantung pada sikap
penelitian ini untuk mengetahui: (1)
konsumen dengan iklan-iklan yang
hubungan antara sikap terhadap iklan
diminati
secara
televisi produk TjeFuk dengan intensi
menguntungkan dapat menghasilkan
membeli, (2) tingkat sikap terhadap
sikap yang lebih positif terhadap
iklan televisi produk TjeFuk, (3)
produk. Iklan yang tidak diminati
tingkat intensi membeli, dan peran
dapat mengurangi niat beli produk
sikap
oleh konsumen.
televisi terhadap intensi membeli
atau
Sejauh
dievaluasi
ini
telah
konsumen
terhadap
iklan
terdapat
berbagai penelitian tentang intensi
LANDASAN TEORI
membeli. Umumnya pemasar tertarik
Intensi berasal dari bahasa
untuk menyelidiki pengaruh stimuli
Inggris intention yang berarti niat.
pemasaran
keputusan
Selanjutnya diuraikan bahwa intensi
pembelian kembali. Berbagai produk
membeli atau niat beli merupakan
telah diteliti dalam konteks ini, Seperti
suatu proses pengambilan keputusan
hasil penelitian yang dilakukan Auda
yang
dan Novliadi (2009) tentang intensitas
sebelum mengadakan pembelian atas
membeli
barang
merek
produk yang ditawarkan atau yang
Billabong
dipengaruhi
citra
dibutuhkan oleh konsumen tersebut
terhadap
fashion oleh
merek. Penelitian lainnya dilakukan oleh
Suharyanti
(2011)
dilakukan
oleh
konsumen
(Suprapto dan Wijaya, 2012).
intensi
Menurut Setiadi (2003) intensi
membeli pada perusahaan minuman
membeli didasari atas sikap konsumen
beralkohol jenis bir dengan merek Bir
yang mengarah pada pembelian merek 4
spesifik,
norma
mempengaruhi
subjektif harapan
yang
usia, dan persepsi. Sedangkan faktor
individu.
eksternal yang terdiri, kesempatan,
Sikap konsumen yang mengarah pada
ketergantungan
pada
orang
lain,
pembelian merek spesifik didasari atas
kebudayaan, sosial, status ekonomi,
tujuan akhir yang terikat dengan
dan keluarga.
kepercayaan mengenai konsekuensi
Menurut Walgito (2002) sikap
dan nilai yang diasosiasikan dengan
merupakan organisasi pendapat dan
perilaku membeli atau menggunakan
keyakinan seseorang mengenai objek
merek. Sedangkan norma subjektif
atau situasi yang relatif sama dengan
mengacu pada faktor sosial berupa
yang disertai adanya perasaan tertentu
keyakinan mengenai perilaku apa
dan memberikan dasar kepada orang
yang bersifat normatif (harapan orang
tersebut untuk berbuat respon atau
lain) dan motivasi untuk bertindak
berperilaku dalam cara tertentu yang
sesuai dengan norma. Aspek kontrol
dipilihnya.
perilaku
yaitu
menyebutkan bahwa sikap sebagai
keyakinan tentang ada atau tidaknya
predisposisi yang dipelajari untuk
faktor-faktor yang memfasilitasi dan
merespon secara konsisten dalam cara
menghalangi
tertentu berkenaan dengan
yang
individu
performansi
perilaku
kekuatan
kontrol
dan
individu
dihayati
untuk
mewujudkan
(2003)
menyatakan
ketertarikan, sikap
perilaku
sikap
keinginan,
pribadi,
dalam
dengan
stimulasi
hubungannya manusia
atau
norma subjektif, kontrol perilaku,
tertentu.
Sikap
motif dan mode.
keadaan
yang
timbulnya
suatu
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi intensi membeli yaitu internal
informasi,
bahwa
seseorang
norma-
faktor
obyek
menentukan keajegan dan kekhasan
Aspek-aspek intensi membeli
keyakinan,
(2003)
tertentu. Dayakisni dan Hudaniyah
perilakunya.
yaitu
Gerungan
yang keahlian,
terdiri
kejadian-kejadian merupakan
suatu
memungkinkan perbuatan
atau
tingkah laku.
dari
Aspek-aspek sikap, antara lain
emosi,
kognitif, afektif, konatif, informatif,
pengalaman, kepercayaan dan sikap,
menghibur, 5
bisa
menyesuaikan,
ekonomi,
kepercayaan,
emosional,
dan
kehidupan
METODE PENELITIAN
kecenderungan
Populasi dalam penelitian ini
bertindak.
adalah
Faktor-faktor
yang
mahasiswa
Muhammadiyah
Universitas
Surakarta
mempengaruhi sikap terhadap iklan
berjumlah
dibedakan atas faktor internal dan
perempuan tahun 2011-2012.
ekternal. Faktor internal merupakan
6.484
yang
mahasiswa
Peneliti
menentukan
faktor yang berasal dari diri individu
karakteristik
meliputi
dan
Mahasiswa jenis kelamin perempuan.
faktor emosional. Sedangkan faktor
(b) Mahasiswa angkatan tahun 2011 –
eksternal
yang
2012. Berdasarkan kriteria tersebut
datang dari luar diri individu, antara
peneliti mengambil sampel penelitian
lain
sebanyak 64 mahasiswa putri.
pengalaman
merupakan
pengaruh
orang
dianggap
penting,
kebudayaan,
media
pribadi
faktor
lain
yang
pengaruh massa,
sampel
yaitu:
(a)
Sampling adalah cara yang
dan
digunakan untuk mengambil sampel.
lembaga pendidikan dan lembaga
Teknik pengambilan sampel yang
agama
digunakan yaitu teknik incidental Hipotesis dalam penelitian ini
purposive non random sampel yaitu
yaitu ada hubungan positif antara
pengambilan
sikap terhadap iklan televisi produk
berdasarkan saat penelitian dilakukan,
TjeFuk dengan intensi membeli”.
sehingga
Artinya semakin tinggi sikap subjek
ditentukan (Hadi, 2000).
terhadap iklan televisi produk Tje
sampel
jumlah
Metode
penelitian
sampel
tidak
pengumpulan
data
Fuk, maka intensi membeli subjek
dalam penelitian ini menggunakan
juga semakin tinggi. Begitu pula
skala intensi membeli dan sikap
sebaliknya, semakin rendah sikap
terhadap iklan. Metode analisis data
subjek terhadap iklan televisi produk
menggunakan rumus korelasi product
Tje Fuk, maka semakin rendah intensi
moment.
membeli subjek.
korelasi
product
mencari
hubungan
Alasan
menggunakan moment
karena
dua
variabel
tergantung dengan variabel bebas. 6
Selain itu, dalam penelitian ada dua
dapat menghasilkan sikap yang lebih
variabel dalam penelitian, yaitu satu
positif terhadap produk. Iklan yang
variabel bebas yaitu variabel sikap
tidak diminati dapat mengurangi niat
terhadap iklan dan satu variabel
beli produk.
tergantung
yaitu
variabel
intensi
Hasil penelitian tersebut sesuai
membeli.
dengan
hasil
penelitian
yang
dilakukan oleh Rahmawati (2008) dalam
PEMBAHASAN
penelitian
diperoleh
Hasil r sebesar 0,381 dengan
kesimpulan bahwa sikap terhadap
p = 0,002 (p ≤ 0.01) yang berarti ada
iklan mempunyai hubungan dengan
hubungan
sangat
intensi membeli pada simcard GSM.
signifikan antara sikap terhadap iklan
Besarnya hubungan ditunjukkan hasil
televisi
r = 0,546 dengan p = 0,010 (p < 0,5).
positif
dengan
Artinya,
yang
intensi
semakin
membeli.
tinggi
sikap
Semakin tinggi sikap terhadap iklan,
terhadap iklan televisi, maka semakin
maka semakin tinggi pula intensi
tinggi intensi membeli.
membeli konsumen.
Sebaliknya,
semakin rendah sikap terhadap iklan
Setiap
perusahaan
televisi, maka semakin rendah intensi
menginginkan hasil produk dapat
membeli. Berdasarkan hasil tersebut
diminati oleh konsumen, sehingga
maka hipotesis yang diajukan ada
tingkat intensi pembelian terhadap
hubungan
hasil produk tinggi. Intensi pembelian
positif
antara
intensi
membeli dengan sikap terhadap iklan
tinggi
televisi diterima.
pemasukan
Penelitian
tersebut
sesuai
berpengaruh
perusahaan
hasil
terhadap
meningkat
dapat
dan
berkembang.
dengan pendapat Engel, dkk., (2000)
Kehadiran Tje Fuk di dunia kosmetik
bahwa
sekitar
kemampuan
iklan
untuk
tiga
tahun.
Sebelumnya,
menciptakan sikap yang mendukung
dengan bahan yang sama pernah
terhadap produk sering bergantung
diluncurkan, tapi
pada sikap konsumen dengan adanya
lain. Baru sejak 2004, produsen
iklan-iklan
yang
atau
menggunakan merek Tje Fuk. Pranoto
dievaluasi
secara
menguntungkan
(2012) pemilik kosmetik Tje Fuk,
diminati
7
nama mereknya
iklannya jelek. Tapi produknya laku
menyebarkannya dari promosi dari
keras.
mulut ke mulut.
Mereknya
tidak
macam-
macam, tapi terjual dengan cepat.
Berdasarkan
penjelasan
Harga produknya tidak juga murah.
tersebut dapat diketahui bahwa iklan
“Night
terkenal
Tje Fuk telah menimbulkan berbagai
harganya satu buah 150 ribu. Seorang
sikap, baik secara positif ataupun
praktisi periklanan pernah mengkritik
negatif.
iklan Tje Fuk ketika iklan itu ramai
cenderung positif terhadap iklan Tje
ditayangkan MTV Indonesia Music
Fuk
Award dan MTV Indonesia Movie
membeli produk tersebut. Menurut
Award 2006. Ia menganggap iklan itu
Engel, dkk., (2000), kemampuan iklan
salah sasaran dan salah strategi.
untuk
Iklannya amburadul tapi yang dibidik
mendukung terhadap produk sering
adalah segmen konsumen yang sangat
tergantung
cerdas dan tanggap, yaitu konsumen
dengan iklan-iklan yang diminati atau
MTV. Nyatanya kosmetik Tje Fuk
dievaluasi
yang dipasarkan sejak April 2004,
dapat menghasilkan sikap yang lebih
hanya dalam tempo 3 tahun, menjadi
positif terhadap produk. Iklan yang
perbincangan yang menyebar kemana-
tidak diminati dapat mengurangi niat
mana.
beli produk oleh konsumen.
Cream”nya
Menurut
yang
ada
konsumen
kecenderungan
menciptakan
pada
secara
yang
kembali
sikap
sikap
yang
konsumen
menguntungkan
(2012)
Intensi membeli dipengaruhi
keberhasilan produknya tidak semata
oleh faktor pengalaman individu,
dari iklannya saja, tetapi menurutnya
kepercayaan dan sikap, serta persepsi.
datang
Contoh,
Faktor kepercayaan dan sikap akan
Pranoto menggunakan model iklan
mempengaruhi pandangan individu,
yang
kepercayaan
dari
Pranoto
Sikap
kejujuran.
semuanya
menggunakan
merupakan
suatu
kosmetiknya, sehingga konsumen bisa
pemikiran deskriptif yang dimiliki
langsung melihat hasilnya. Kejujuran
seseorang
yang sama membuat konsumen yang
terhadap suatu objek atau gagasan.
puas dengan hasilnya, justru ikut
Faktor
sikap
adanya
keinginan
8
yang
relatif
konsisten
konsumen terhadap
diawali suatu
kategori
produk
terlebih
dahulu
diasosiasikan
dengan
perilaku
sebelum memutuskan untuk membeli
membeli atau menggunakan merek.
produk
tersebut.
Tanggapan
Sedangkan norma subjektif mengacu
konsumen
yang
terhadap
pada faktor sosial berupa keyakinan
produk tersebut, sehingga konsumen
mengenai perilaku apa yang bersifat
akan mempertimbangkannya dalam
normatif (harapan orang lain) dan
proses pembelian dan diharapkan
motivasi
secara
mempengaruhi
dengan norma. Aspek kontrol perilaku
perilaku pembelian (Yudhiartika dan
yang dihayati yaitu keyakinan tentang
Haryanto, 2012)
ada atau tidaknya faktor-faktor yang
positif
langsung
Gerungan (2003) menyebutkan
untuk
memfasilitasi
bertindak
dan
sesuai
menghalangi
bahwa sikap sebagai predisposisi yang
performansi perilaku individu dan
dipelajari
kekuatan
konsisten
untuk dalam
merespon
secara
cara
tertentu
kontrol
individu
untuk
mewujudkan perilakunya.
berkenaan dengan obyek tertentu.
Sikap terhadap iklan televisi
Objek tertentu yang dimaksud dalam
termasuk
penelitian ini yaitu iklan televisi. Iklan
pendapat Setiadi (2003) bahwa salah
merupakan
satu
alat
menginformasikan
penting produk.
dalam Iklan
tinggi.
faktor
pembentukan
Hal
yang sikap
ini
sesuai
mempengaruhi yaitu
faktor
cenderung dapat menarik konsumen
internal. Faktor internal merupakan
untuk melakukan pembelian terhadap
faktor yang berasal dari diri individu.
suatu produk.
Dalam hal ini individu menerima,
Intensi membeli didasari atas
mengolah, dan memilih segala sesuatu
sikap konsumen yang mengarah pada
yang
pembelian merek spesifik, norma
menentukan mana yang akan diterima
subjektif yang mempengaruhi harapan
dan mana yang tidak. Hal-hal yang
individu.
Sikap
yang
diterima atau tidak berkaitan erat
mengarah
pada pembelian merek
dengan apa yang ada dalam diri
spesifik didasari atas tujuan akhir
individu. Faktor internal ini juga
yang
kepercayaan
berkaitan dengan motif dan sikap
mengenai konsekuensi dan nilai yang
yang bekerja dalam diri individu pada
terikat
konsumen
dengan
9
datang
dari
luar,
juga
saat itu, serta yang mengarah minat
KESIMPULAN
dan perhatian.
Berdasarkan hasil pembahasan,
Hasil kategori intensi membeli
hasil penelitian ini dapat disimpulkan
tergolong tinggi. Hal ini sesuai dengan
sebagai berikut: (1) Ada hubungan
pendapat Nurani dan Haryanto (2009)
positif yang samgat signifikan antara
mengatakan bahwa intensi perilaku
sikap terhadap iklan dengan intensi
berkaitan dengan keinginan konsumen
membeli. (2) Sikap terhadap iklan
untuk
berperilaku
tertentu
guna
menurut
cara
tergolong tinggi. (3) Tingkat intensi
memiliki,
dan
membeli tergolong tinggi. (4) Peran
menggunakan produk. Intensi terkait
sikap
dua
televisi
hal
berbeda
berhubungan yaitu
yang
saling
kecenderungan
konsumen
terhadap
terhadap intensi
iklan
membeli
sebesar 0,145 atau 14,5%. Hal ini
untuk membeli dan rencana dari
berarti
keputusan membeli. Berdasarkan hasil
variabel lain yang mempengaruhi
wawancara
intensi membeli sebesar 85,5%.
dengan
tiga
subjek
penelitian diperoleh jawaban yang
masih
terdapat
Mengingat untuk
membeli setelah melihat tayangan
tingkat tinggi, maka disarankan bagi
iklan produk Tjefuk di televisi.
para pihak terkait, yaitu sebagai
kontribusi
membeli
penelitian
sama bahwa subjek mempunyai niat
Besar
intensi
hasil
beberapa
termasuk
sikap
berikut: Bagi produsen, mengingat
terhadap iklan televisi terhadap intensi
hasil penelitian sikap terhadap iklan
membeli berdasarkan hasil r² sebesar
tergolong tinggi, maka bagi produsen
0,145 atau 14,5%. Hal ini berarti
disarnkan untuk mempertahankannya,
masih terdapat beberapa variabel lain
cara yang dapat dilakukan, antara lain:
yang mempengaruhi intensi membeli
(a) Kognitif, maksudnya produsen
sebesar 85,5%. Factor lain tersebut
dalam menayangkan iklan di televisi
seperti harga produk, kualitas produk,
memberikan
atau motivasi membeli.
sebenarnya tentang manfaat produk yang produk
informasi
diiklankan, yang
sehingga
ditawarkan
yang
antara dengan
produk yang dibeli sesuai dengan 10
kenyatakan. Produsen tidak perlu
sumber sperti di majalah atau internet.
memberikan janji
kosong kepada
(b) Afektif, maksudnya konsumen
konsumen agar dapat mempengaruhi
dalam melihat tayangan iklan tidak
pengetahuan terhadap iklan positif dan
hanya sekedar memiliki rasa senang
intensi membeli tambah meningkat.
pada iklan tersebut, tetapi juga perlu
(b) Afektif, maksudnya
produsen
memperhatikan kualitas produk sesuai
dibuat
dengan kebutuhan konsumen. Seperti
dalam
membuat
semenarik
iklan
mungkin,
sehingga
iklan
produk
Tjefuk
menjanjikan
dapat
memutihkan
menimbulkan perasaan senang pada
kualitas
yang
konsumen untuk melihat tayangan
wajah.
Hal
iklan di televisi. Seperti mencari aktris
pembuktian orang lain yang sudah
yang dijadikan bintang iklan adalah
menggunakan produk tersebut dan
orang-orang yang mudah dikenali oleh
terbukati
konsumen. (c) Perilaku, produsen
maksunya konsumen dalam membeli
membuat iklan yang mampu menarik
produk
konsumen untuk membeli produk,
Masyarakat juga disarankan untuk
seperti iklan keberhasilan produk
memilih produk yang berkualitas,
khususnya produk Tjefuk membuat
tidak hanya tertarik dengan iklannya..
wajah menjadi bersih.
perlu
hasilnya.
perlu
Bagi
Bagi masyarakat, disarankan
ini
(c)
adanya
Perilaku,
kehati-hatian
peneliti
dan
selanjutnya,
mengingat dalam penelitian ini ada
bagi masyarakat untuk menurunkan
kelemahan
sikap terhadap iklan tergolong tinggi.
sedkit
Adapun cara yang dapat dilakukan
disarankan bagi peneliti selanjutnya
antara lain: (a) Kognitif, maksudnya
untuk menambah jumlah responden
masyarakat sebagai konsumen perlu
seebanyak-banyak atau lebih dari 100
memiliki informasi yang cukup untuk
orang,
memahami bahwa hasil produk suatu
penelitian lebih baik lagi.
produsen mempunyai kualitas yang baik. Informasi tersebut dapat dicari melalui penjual produk Tjefuk atau mencari
informasi
dari
berbagai 11
yaitu
hanya
sehingga
julah
63
responden
orang,
diharapkan
maka
hasil
Moriarty, S., Mitchell, N., dan Wells, W. 2011. Advertising. Edisi Ke Delapan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
DAFTAR PUSTAKA
Auda,
R.Z dan Novliadi. 2009. Pengaruh Citra Merek Terhadap Intensi Membeli. Jurnal Sosiologi. Vol. 3. No. 6. Hal. 22-36.
Pranoto. 2012. Iklan blak-blakan ala tje-fuk. http://www.marketing.co.id/i klan-blak-blakan-ala-tje-fuk/. Diunduh 23 November 2013. Pukul 19.00.
Dayakisni dan Huddaniah. 2003. Psikologi Sosial. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Rahmawati, F. 2008. Hubungan Sikap Terhadap Iklan Komparatif Produk Simcard dengan Intensi Membeli pada Remaja Akhir. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Engel, J.F., Roger, D.B., dan Paul, W. M. 2000. Consumer behavior. International Edition, Forth Worth : Dreyden Press. Gerungan, W.A. 2003. Psikologi Sosial. (edisi kedua). Bandung: PT Refika Aditama
Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana/
Hadi, S. 2000. Metodologi Research I. Yogyakarta: Andi Offset Kotler.
Simamora. 2002 Strategi Harga Diskon dalam Meningkatkan Minat Beli Konsumen. Jurnal Siasat Bisnis. N0. 7. Vol.6.
P. 1999. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta: Prehalindo.S
Kurnia, K. 2011. Biang Penasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suprapto, B dan Wijaya, T. 2012. Model of Consumer’s Buying Intention towards Organic Food: A Study among Mothers in Indonesian. International Conference on Economics, Business and Marketing Management IPEDR vol.29. IACSIT Press, Singapore
Nurani, E,S., dan Haryanto, J.O. 2009. Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Association, Brand Personality dan Product Characteristics Dalam Menciptakan Intensi Pembelian (Studi pada Iklan Kuku Bima Ener-G Rosa Versi Chris John). Jurnal Economika. Vol 06. No. 9. Hal. 36-51. 12
Walgito,
W. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Bandung: PT Refika Aditama.
Yudhiartika, D dan Haryanto, J.O. 2012. Pengaruh Personal Selling, Display, Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Pond’s. Buletin Studi Ekonomi,Volume 17. No. 2. Hal. 142-156.
13