Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS
Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS WARJIO Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan No.1 Medan, 20155; Telepon: 061-8220760; Email:
[email protected] Diterima tanggal 18 Mei 2011/Disetujui tanggal 30 Juni 2011 The Party system in Indonesia known Partai Keadilan Sejahtera (PKS) as the Partai Dakwah. This fact gives a difference with the other parties in Indonesia. This study discusses how the actual philosophy and grand strategy of Partai Keadilan Sejahtera (PKS) as the Partai Dakwah. The study found that the basic philosophy of PKS is based on the principle for improving people, or it can be regarded as a universal missionary movement (dakwah syamilah) as a process of self purification and as God's servant. Political strategy dakwah PKS throughcultural movement (horizontal mobility strategy/ta’biah al afaqiyah) and structural movement (vertical mobility strategy/ta’biah al amudiyah). All of that becomes an important feature of the PKS as a Partai Dakwah and stressed how The PKS true face as a Partai Dakwah. PKS awarethat political parties can not perform its function without broad community support. Keywords: Islamic party, political strategy, political philosophy.
Pendahuluan Dalam sistem kepartaian di Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikenal sebagai partai dakwah. Bagi PKS dakwah dapat ditegakkan secara utuh bila bertumpu pada dua sayap, yaitu sayap syar’iyah dan sayap kauniyah. Sayap syar’iyah bermakna bahawa segala dasar dan arah dakwah bersandar kepada aturan–aturan Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagaimana yang tertulis dalam al-Quran dan as-Sunnah. Manakala sayap kauniyah adalah segala aturan, sifat, tabiat dan ketentuan yang terjadi di alam semesta yang merupakan sunnatullah. Dengan sayap syar’iyah, amal Islamik selalu berada pada jalan yang benar. Melalui sayap kauniyah, amal Islamik ini menjadi dinamis dan bersesuaian dengan tabiat kauniyah. Kedua-duanya dilihat sebagai saling melengkapi, kerana efektif dan dinamik amal Islamik akan tidak menentu arah dan tujuannya apabila tidak dipagari oleh syar’iyah.
Sebaliknya amal Islamik yang berjalan menuju tujuan yang benar akan terasa hampa dan kurang dinamis tanpa dilengkapi dengan sayap kauniyah. PKS sebagai partai dakwah berupaya memaksimumkan potensi dan kemampuan (istighalul amsalil kafa’ah) kader, baik yang berada pada sayap syar’iyah mahupun kauniyah, dengan tujuan agar seluruh potensi kader yang terhimpun dapat berkembang dan berfungsi optimum, untuk mendukung dan memperkuat gerak dan perkembangan dakwah. Sasaran gerakan kader adalah penyebaran kader ke berbagai pusat kekuatan dan kekuasaan dalam rangka mempengaruhi, merumuskan, menterjemahkan, dan menerapkan dasar umum agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan demikian, maka ada paling sedikit tiga tahapan dalam strategi mobilitas vertikal, yaitu: (1).Pertama, penyebaran kader dakwah ke lembaga di berbagai sektor kehidupan menuju pusat kekuatan dan dasar; (2).Kedua, penguatan kader dakwah dalam lembaga tersebut;
91
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio (3).Ketiga, berperanan dalam mempengaruhi, merumuskan menterjemahkan, dan menerapkan dasar publik agar sesuai dengan jalan Islam. Kenyataan ini memberikan satu perbedaan dengan partai-partai lainnya yang ada di Indonesia. Bagaimana sebenarnya Falsafah Azas Perjuangan PKS sebagai partai dakwah? Adakah strategi dakwah yang dimiliki oleh PKS? Tulisan ini akan menganalisis bagaimana sebenarnya Falsafah Perjuangan PKS dan Grand Strategi Dakwah yang dimiliki oleh PKS. Pendekatan dan Metode Studi ini dilakukan dengan pendekatan kelembagaan. Fokusnya pada lembaga partai politik yakni Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan library research (studi pustaka). Analisis dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Falsafah Asas Perjuangan PKS Levitsky menjelaskan bahwa penanaman nilai di dalam sebuah perlembagaan politik akan menjadi penting bagi partai politik. Peranan penggiat-penggiat partai politik dan penyokongnya sangat diperlukan untuk menanamkan nilai itu. Hal ini disebabkan penanaman nilai inilah yang menjadi penguat dan pengikat partai (party cohesion). Berasaskan pada pandangan Levitsky ini analisis dari bab ini akan mengulas nilai-nilai yang dikembangkan dalam PKS dengan mengasaskan pada pandangan nilai dakwah dalam perlembagaan PKS. PKS sebagai entitas politik kebangsaan, secara subjektif berjuang dengan asas aqidah, dan moralitas Islam untuk mencapai tujuan terwujudnya masyarakat madani yang adil sejahtera dan martabat. Bersama-sama dengan identitas politik lainnya secara bersama-sama berjuang untuk mencapai cita-cita bangsa. Islam secara luaran adalah bentuk perbedaan dan sekali gus keberadaan PKS sebagai entitas politik kebangsaan berhadapan dengan entitas politik lainnya. Di sisi lain dengan menjadikan Islam sebagai aqidah dan asas moral, maka PKS berkeyakinan dan ingin menegaskan, bahwa secara dalaman aktivitas politik
92
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS adalah “ibadah”. Apabila bertujuan untuk kemaslahatan utama, diasaskan pada niat dan ikhlas untuk mencari redah Allah SWT dan dilaksanakan dengan cara-cara yang baik dengan akhlak terpuji, maka aktivitas ini menjadi ibadah yang bernilai “amal sali”.42 Itulah asas PKS secara dalaman dalam menghimpun kader-kadernya dalam barisan yang rapi untuk memperjuangkan kepentingan umat dan mencapai tujuan bangsa. Atas asas itu pula dibina pelan utama, etos, dan bahkan militansi perjuangan para kader, termasuk semangat rela berkorban. Melalui keyakinan, bahwa aktivitas politik bukan sekadar kegiatan duniawi, namun sarat dengan dimensi suci religius-ukhrawi yang bernilai ibadah. Oleh kerana itu dipercayai, bahwa politik bukanlah alat untuk sekadar mengejar kemajuan material-kekuasaan, tetapi hampa dalam aspek emosional-spiritual. Sehingga para kader terpinggirkan dan kehilangan identitas diri yang sejati, lalu mereka mengalami pemesongan dan kegersangan hidup. Sebaliknya aktivitas , politik dapat menjadi ruang ekspresi dan menguak potensi diri, sarana untuk peningkatan kemampuan diri, dan juga sebagai bahagian dari bentuk perkhidmatan mereka terhadap agama yang sarat dengan aspek spiritual dan kemanusiaan. Darah pergerakan itu menjadi mungkin dengan menempatkan Islam secara dalaman sebagai aqidah, asas, dan moralitas perjuangan PKS, peduli dan profesional. Dalam persoalan kenegaraan, PKS meyakini, bahwa keberbagaian etnik dan ideologi masyarakat Indonesia yang mengisi wilayah beribu pulau dan beratus suku. Wilayah tersebut membentang dari pulau Sabang (Aceh) hingga Merauke. Luasnya melebihi panjang dari pantai barat sampai pantai timur benua Amerika-adalah sebuah realitas ke beragaman yang nyata. Indonesia sebagai benua maritim, paru-paru dunia, dengan kekayaan alam yang berbagai, kekayaan alam di darat mahupun di laut. Secara geografi dan demografi memperlihatkan fakta kekayaan alam di samping pluralistik budaya itu.43
42 43
Lihat Platform Dasar Perjuangan PKS, (2008). Lihat Ibid.
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio Masa transisi politik atas jatuhnya Soeharto menjadi masa penting bagi PKS untuk membangun Indonesia. Keadaan “Indonesia Baru” yang diinginkan PKS, sebagai bagian dari reformasi di Indonesia, sebagaimana diakui Presiden PKS, Tifatul Sembiring adalah keadaan ideal normatif yang menjadi harapan masyarakat, bangsa dan negara. Sesuatu yang diinginkan bersama, sesuai dengan cita-cita dan tujuan luhur bangsa iaitu masyarakat madani yang adil, sejahtera dan bermartabat”. Dengan demikian, maka arah pembangunan Indonesia yang PKS harapkan adalah terbentuknya masyarakat yang menjadikan nilai-nilai tauhid sebagai landasan asas kehidupan mereka.44 Masyarakat yang diharapkan dengan penuh kesejahteraan dan melihat realitas keberbagaian di Indonesia.45 Di dalam Platform Kebijakan Pembangunan PKS (2008) telah pun disebutkan bahwa di dalam mengisi reformasi Indonesia, di dalamnya terisi dengan individu-individu yang bebas dari sikap menzalimi diri sendiri. Berkumpul dalam keluarga yang saling menghormati yang menjadi bangsa dengan nilai-nilai kebaikan dan keimanan. Antara kaum laki-laki dan perempuan terikat dalam hubungan yang seimbang saling melengkapi sempena mewujudkan “amanah” penciptaan manusia. Hak-hak masyarakat tersebar secara seimbang hingga terbangun kesamaan sosial dan kehidupan yang tenteram dan dinamis menuju terbentuknya masyarakat madani. PKS mempunyai harapan manusia Indonesia hidup dalam tatanan kekuasaan yang demokratis, berjalan dalam saluran hukum dan agama, dan rakyat memperoleh hak-hak politiknya secara penuh. Di sana tegak persamaan hak di hadapan hukum bagi setiap orang dengan prosedur dan mekanisme hukum yang berkeadilan. Mereka berusaha dalam sistem ekonomi kebersamaan. Sebagai cermin dari ekonomi yang berkeadilan, yang memungkinkan perilaku ekonomi yang adil dan memberikan kemudahan yang sama pada bukan orang tertentu saja. Pemanfaatan dan pengendalian ilmu pengetahuan dan teknologi secara etika dimaksudkan sebagai pelabur-
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS an asas pembangunan peradaban untuk kesejahteraan manusia Indonesia dan kemandirian bangsa. Warna-warni kehidupan mencerminkan pluralistik kebudayaan sebagai peradaban. Individu dan masyarakat mendapat pendidikan yang untuk membangun manusia yang mampu mewujudkan “amanah” penciptaannya menuju kehidupan sejahtera dan kemajuan bangsa.46 Bagi PKS, itulah masyarakat yang religi, masyarakat madani, yang seluruh bahagiannya bekerja sama dalam kebaikan, tolong menolong dalam menyejahterakan masyarakat dan meningkatkan keimanan. Masyarakat yang adil dan makmur, yang melindungi warganya, mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia. Suatu masyarakat dan bangsa yang hidup berdampingan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia, masyarakat dengan budaya takwa. Indonesia yang diharapkan adalah keadaan masyarakat yang hidup penuh dengan kasih sayang, yang muda menghormati yang tua, yang tua menghargai yang muda, laki-laki bahu membahu dengan perempuan, dalam perbezaan kebudayaan. Oleh yang demikian PKS kukuh dalam prinsip tetapi, bertolak ansur dalam amali.47 Semua itu adalah keadaan yang PKS impikan sekali gus keadaan kehidupan berdakwah yang diharapkan. Ianya berpunca pada terjaminnya manusia dalam memenuhi lima keperluan primer hidupnya, iaitu perlindungan atas agama, jiwa akal, harta dan keturunan. Penegasan PKS sebagai partai dakwah telah dituangkan melalui perlembagaannya. Di dalam perlembagaan PKS, terutamanya di dalam wawasannya disebutkan bahwa PKS sebagai partai dakwah penegak keadilan dan kesejahteraan dalam bingkai persatuan umat dan bangsa. Bagi PKS, dakwah Islam pada hakikatnya merupakan aktivitas terencana untuk mengubah individu dan masyarakat dari kehidupan jahiliah ke arah kehidupan yang mencerminkan semangat dan ajaran Islam. Proses mengubah individu iaitu pembentukan peribadi-peribadi Muslim sejati (syakhsiyyah Islamiyah) dilakukan dalam
44
Wawancara dengan Tifatul Sembiring, tanggal 5 Juni 2009, di Kota Medan. 45 Wawancara dengan Muhammad Anis Matta, tanggal 9 Oktober 2010, di Kota Medan.
46
Lihat Platform Dasar Perjuangan PKS, (2008). Hilmi Aminuddin, Menghilangkan Trauma Persepsi, (Jakarta: Arah Press, 2008). 47
93
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio kerangka transformasi sosial.48 Sebab terbentuknya peribadi Muslim sejati bukanlah tujuan akhir. Oleh kerana itu peribadi-peribadi ini mesti memperkaya kualiti dirinya untuk menjalankan amanah dakwah (syakhsiyyah da’iyyah), hingga mampu berperanan aktif dalam melakukan transformasi sosial. Bagi tokoh-tokoh PKS, seperti M. Anis Matta, alam demokrasi yang tumbuh selepas keruntuhan rejim Soeharto memberikan kesempatan bagi dakwah untuk aktif dalam politik dan menikmati demokrasi itu dan memberikan kesempatan yang luas kepada juru dakwah untuk bertemu dan berhubungan secara terbuka dan langsung dengan semua objek dakwah. Dakwah bagi PKS adalah upaya untuk menegakkan dien (agama, sistem, aturan) selain usaha untuk tidak cerai berai dalam agama. PKS mendefinisikan dakwah sebagai suatu jangkauan dari berbagai aktivitas terencana yang mengubah seseorang dan masyarakat dari keadaan jahiliah (ketidaktahuan) menjadi keadaan yang dapat mewujudkan semangat Islam.49 PKS meyakini, sebagai sebuah pertubuhan politik yang bergerak melalui dakwah dapat bertahan dan dapat diterima oleh masyarakat jika memiliki sepuluh asas. Pertama, memiliki prinsip yang kukuh (rushukul mabda). Kedua, memiliki wawasan yang jelas. Ketiga, mempunyai konsep yang dapat diterapkan. Keempat, memiliki kader yang kuat. Kelima, mempunyai pemimpin yang karismatik. Keenam, memiliki pertubuhan yang kuat. Ketujuh, memiliki sokongan masyarakat. Kedelapan, mempunyai ekonomi dakwah yang berkembang. Kesembilan, adanya sokongan pentadbiran. Kesepuluh, adanya sokongan askar. Bagi PKS sebagai partai dakwah, sebagaimana dinyatakan salah seorang pengasas PKS, Mahfuz Siddik menempatkan tarbiah sebagai asas (munthalaq) dari semua aktivitas dak48
Di dalam mentransformasikan pemikiran dakwahnya, PKS telah menyusun buku-buku panduan dakwah. Antaranya adalah Membangun Ruh Baru Taujih Untuk Para Kader Dakwah, (2005); Kurikulum Tarbiyah Panduan Liqo Anggota Muda PKS, (2004); Manhaj Tarbiyah PKS, (2005); Taujit Ri’ayahMa’nawiyah PKS, (2004); Profil Kader PKS, (2002). 49 Baca Hilmi Aminuddin, op.cit.
94
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS wahnya. Sebagaimana yang diakui Mahfud Siddiq, PKS menempatkan kemampuan kadernya kepada pertumbuhan secara jumlah mahupun kualiti. Yang dijadikan sebagai pelaburan utama gerakan (rashidul harakah). Kader merupakan out put utama dari aktivitas tarbiah. Inilah yang disebut dengan tarbiyah nukhbawiyah. Tarbiyah nukhbawiyah adalah proses pembinaan yang secara khusus menjadi tanggung jawab bahagian kaderisasi dalam struktur pertubuhan PKS. Dengan manhaj, struktur, kader dan mekanisme yang tersedia, bahagian kaderisasi mengelola proses tarbiyah nukhbawiyah ini, mulai daripada tahap rekrut, pembinaan, menyeleksi dan peningkatan jenjang kualiti kader.50 Bagi PKS, sebagaimana disebutkan Abdul Muiz akan mengalami kesusahan jika dakwah diharapkan daripada masyarakat umum. Oleh kerana itu, agar masyarakat memiliki kesedaran dalam berdakwah untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik dan diredai oleh Allah SWT, maka para kader harus menjadi yang terdepan dalam menjalankan fungsi rekrut dakwah. Di samping menekankan pada tarbiyah nukhbhawiyah, PKS juga menumpukan pada tarbiyah jamahariyah. Maksud tarbiyah jamahariyah iaitu proses penyedaran dan pembinaan keislaman masyarakat secara umum, melalui berbagai bahagian, lembaga-lembaga yang langsung mahupun tidak langsung. Hal ini boleh diuruskan oleh PKS, pemerintah mahupun korporat yang memungkinkan dilaksanakannya tarbiyah jamariya. Pada tingkat masyarakat, sebagaimana dijelaskan Presiden PKS, Tiffatul Sembiring, PKS ingin merubah suatu lingkungan menjadi bi’ah hasanah (lingkungan yang lebih baik) di mana hubungan sosial antara bahagian masyarakat terjalin lebih harmonis. Hal ini boleh dilihat dari jumlah jenayah menurun, ritual keagamaan berlangsung khidmat, produktiviti meningkat, mobiliti penduduk berjalan lancar. Demikian juga peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat berlangsung terus menerus. Ini semua dilakukan untuk meningkatkan individu mengenai
50
Al Yasni, ”Mauqib Tarbiyah: Penyikapan Tarbiyah”, Majalah SAKSI No.17 (Juni 2004).
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio keislaman dan dilakukan secara efektif dan tepat pada sasaran. Transformasi individu dimaksudkan untuk menciptakan shakhsiyya Islamiyah (seorang Muslim sejati), namun demikian penciptaan kaum Muslim sejati bukanlah tujuan akhir dari dakwah. Menjadi Muslim sejati tidaklah cukup kerana ini tidak dapat mendorong terjadinya transformasi. Muslim sejati yang berhasil direkrut menjadi awal terbentuknya shakhsiyyah dai’yyah (pengkotbah sejati). Dalam pandangan PKS, seorang Muslim sejati bukan hanya memiliki moral dan terikat pada Islam, tetapi juga memiliki kemampuan menularkan ke-Islamannya kepada Muslim yang lain. Seorang Muslim ideal dan bermoral adalah jenis ideal untuk dapat menerapkan dakwah yang menyeluruh (dakwah shamila). Perpaduan shakhsiyya Islamiyah dan shakhshiyyah daiyah merupakan keadaan yang diperlukan untuk mewujudkan dakwah shamilla. Dakwah shamillah adalah strategi menyeluruh dalam dakwah yang memiliki seluruh kemampuan dan dapat mengempang semua kemungkinan situasi yang terjadi. PKS, sebagaimana dinyatakan oleh Timbalan Setia Usaha PKS, Nur Hasan Zaidi, menyatakan bahwa partai dakwah seperti PKS masih memiliki peranan untuk melakukan perubahan dalam kekuasaan. Hal ini diasaskan bahwa kemungkaran terbesar berada dalam kekuasaan. Jika dakwah tidak mampu memasuki wilayah publik (kekuasaan), sebagaimana disebutkan “ideolog” PKS, Abu Ridha,51 Islam akan terpinggir dari peranan strategisnya. Hal ini tentu akan berakibat pada kemunduran di berbagai bidang kehidupan. Dakwah bagi PKS, harus mempunyai sokongan kekuasaan untuk merealisasikan Islam dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh. Namun dalam pandangan PKS, perubahan yang menempatkan dakwah dalam sokongan kekuasaan itu setelah PKS menyelesaikan proses pembinaan sosial budaya dalam tiga tingkatan. Pertama, menyusun semula pemikiran dan wawasan keislaman. Kedua, penyediaan kepemimpinan umat melalui tarbiah dan kaderisasi. Ketiga, menghimpun
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS massa melalui gerakan persentuhan sosial secara menyeluruh, khususnya melalui pembentukan kelas menengah baru kaum Muslimin. Keadaan itu semua dapat terjadi jika memenuhi beberapa pensyaratan. Pertama, jumlah dan sebaran kader serta penyokong dakwah harus berada pada suatu angka yang relatif besar dan tidak mungkin dimatikan oleh musuh dakwah jika secara tiba-tiba dakwah mendapat serangan. Kerana itu, jumlah dan sebaran kader serta penyokong merupakan kekuatan strategis yang diperhitungkan musuh dakwah. Sehingga walaupun benci kepada dakwah mereka tidak sanggup melumpuhkannya. Kedua, keadaan sosial politik luaran harus dalam keadaan yang baik untuk menyambut kehadiran dakwah melalui dakwah yang jelas. Ini mengharuskan para pemimpin dakwah memantau persekitaran strategis luaran secara berterusan dan memahami dinamik secara berterusan pula. Kesalahan dalam menganalisis keadaan luaran akan menyebabkan salah dalam menentukan waktu untuk hadir ke permukaan. Dan kesalahan itu, akan menyebabkan kemunculan dakwah tidak mendapatkan tanggapan yang luas dan sambutan hangat.52 Ketiga, harus ada penerimaan masyarakat atas kehadiran dakwah. Hal ini tidak saja ditentukan oleh masa yang tepat tetapi juga faktor komunikasi yang baik ke atas masyarakat. Dari segi masa, juga kehadiran dakwah harus dapat memberikan persepsi masyarakat bahwa kehadiran dakwah akan membantu keperluan dan persoalan masyarakat. Keempat, jika ketiga-tiga pensyaratan di atas sudah terpenuhi, maka harus ada alat, berupa partai politik. Oleh itu, partai politik dakwah seperti PKS harus mampu membangun citra atau persepsi yang baik untuk melakukan gerakan sosial politik yang kuat. Para kadernya yang terbina melalui proses pembinaan yang berterusan terjun langsung ke pusat-pusat perubahan citra yang melekat. Diharapkan dengan terbabitnya para aktivis dakwah yang bercitra sebagai seorang dai, di pusat-pusat perubahan dapat melahirkan karunia Allah SWT berupa perbaikan keadaan sosialbudaya umat.
51
Abu Ridha, Saat Dakwah Memasuki Wilayah Politik, (Jakarta: Syaamil Cipta Media, 2003), hal. 7.
52
Wawancara dengan Muhammad Anis Matta, Tanggal 9 Oktober 2010, di Kota Medan.
95
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio Sehingga, sebagaimana yang diungkap Abu Ridha, lahir sebuah realitas masyarakat Islam yang sesungguhnya, yang antara idealistik dan realitas sama atau setidaknya mendekati. Dalam usaha ini, tentu PKS mesti berpandukan pada Prinsip Dasar Dakwahnya, iaitu; Al-Syumuliyah (lengkap dan integral), alIshla (reformasi), al-Syariaya (konstitusi), al-Washatiyah (moderat), al-Istiqomah (komitmen dan konsisten), al-Nimuw-wa alThatawwur (tumbuh dan berkembang), alTadarruj wa al-Tawazun (bertahap, seimbang), al-Awlawiyat wa al Mashlaha (skala prioriti dan prioriti kemaslahatan), al-Hulul (solusi) al-Mustaqbaliyah (orientasi masa hadapan), al-Alamiyah (bahagian dari dakwah global). Oleh kerananya dakwah sebagai proses penyucian diri manusia sesuai fitrahnya sebagai hamba Allah dengan mencontohkan dan menyeru kepada kebaikan, dan membentuk keperibadian bangsa. Menjamin kebebasan setiap pemeluk agama untuk menjalankan ajarannya masing-masing dengan sikap saling menghormati.53 Bagi PKS, dakwah yang diperlukan untuk memperbaiki umat adalah suatu gerakan dakwah yang menyeluruh (dakwah syamilah). Dakwah yang mampu mempersiapkan segala kekuatan utama partai dakwah adalah para kader dakwah itu sendiri. Dakwah harus mampu mencetak kader-kader yang handal dari berbagai latar belakang kemampuan dan kemahiran yang saling bertaut memperkasakan umat. Dakwah membangun kekuatan sumber daya insani dalam suatu jaringan dan barisan, kesamaan fikrah, kesatuan gerak dan langkah, dan kejelasan wawasan dan misi yang diamanahkannya melalui suatu kepemimpinan yang cerdas, tangguh dan amanah.54 Grand Strategi Dakwah PKS PKS berdasarkan pada rujukan rasmi yang dikeluarkan partai (Platform Kebijakan Pembangunan, 2008) telah memiliki strategi sendiri dalam soal politik dakwahnya. Strategi PKS sebagai partai dakwah (khuthuth’aridhah) dalam transformasi bangsa, adalah gerakan budaya (strategi mobilisasi 53
Lihat, Platform Kebijakan PKS, 2009. Wawancara dengan Muhammad Anis Matta, Tanggal 9 Oktober 2010, di Kota Medan. 54
96
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS horizontal/ta’biah al afaqiyah) dan gerakan struktural (strategi mobiliti vertikal/ta’biah al amudiyah). Mobilisasi horizontal adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menyiapkan masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk dasar yang Islamik. Manakala mobilisasi vertikal adalah penyebaran kader dakwah ke berbagai lembaga yang menjadi masharidul qoror (pusatpusat dasar), agar mereka dapat menterjemahkan konsep dan nilai-nilai Islam ke dalam dasar-dasar publik. Gerakan budaya (strategi mobilisasi horizontal) dilakukan melalui penyebaran kader ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk menggerakkan peranan serta masyarakat dalam mentransformasikan diri sendiri. Dalam gerakan budaya ini, maka kader secara individual mahupun melalui lembagalembaga kemasyarakatan, yayasan/ pertubuhan masyarakat, dan berbagai lembaga/pertubuhan lainnya, melaksanakan pelayanan, penyuluhan dan perbaikan masyarakat secara bottom-up. Kader PKS akan bergerak bersama masyarakat untuk berperanan dalam pembangunan berbagai bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya, lingkungan hidup, kependudukan, kewanitaan, kemiskinan, dan sebagainya. Kerananya, diperlukan dan harus ditumbuhkan kader-kader yang profesional dalam berbagai di bidang kehidupan untuk dapat bergerak bersama masyarakat. Dalam menjalankan gerakan budaya penyebaran kader dakwah ke berbagai kalangan dan lapisan masyarakat, dimungkinkan terbangunnya kerjasama strategis antara partai dakwah dengan puncak-puncak kepemimpinan dan tempat-tempat budaya masyarakat (mashadirul quwwah) sehingga terbangun suatu barisan massa yang menerima dan menyokong nilai-nilai dakwah. Kerjasama strategis yang terbangun merupakan bentuk kepercayaan atau mandat yang diberikan masyarakat kepada partai dakwah untuk selalu berjuang membela kepentingan masyarakat. Gerakan struktural adalah penyebaran kader ke dalam lembaga legislatif, eksekutif, hukum dan bidang-bidang lain dalam sempena melayani, membangun dan memimpin bang-
Jurnal POLITEIA|Vol.3|No.2|Juli 2011 Warjio sa, melalui mekanisme perlembagaan sebagai partai politik yang ikut pilihan raya dan pembinaan profesionalisme kader. Tujuannya adalah untuk memberikan masukan dalam membangun sistem, membuat kebijakan publik, perundangan yang secara struktural dan topdown digunakan sebagai panduan dalam sempena transformasi masyarakat. Gerakan struktural ini sekali gus berperanan dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan bangsa. Dalam menjalankan gerakan struktural, dengan asas kesamaan falsafah atau asas, dimungkinkan terbangunnya strategic partnership antara partai dakwah dengan lembaga dan tokoh yang mempunyai kekuatan untuk merumuskan dasar (mashahidur qoror), sehingga terbentuk suatu lapisan pemikiran yang menghasilkan dasar yang membela rakyat. Grand strategi politik dakwah yang diguna pakai PKS ini tidak lain dari perpaduan antara gerakan budaya dengan struktural. Perpaduan antara perubahan yang bersifat bottom-up dengan topdown yang merupakan ciri khas PKS sebagai partai dakwah. Grand strategi politik dakwah PKS ini adalah suatu gerakan yang menyeluruh dalam berbagai bidang kehidupan yang bertumpu pada kader dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi, dengan kekuatan integriti moral dan kualitiprofesional. PKS sebagai partai dakwah berupaya memperkasakan kader dalam berbagai disiplin untuk berkembang dan berfungsi mendukung dan memperkuat gerakan budaya dan struktural transformasi bangsa.55 Jika hal ini dilakukan, ia akan melahirkan keperibadian yang Islamik. Keperibadian Islamik adalah sebuah keadaan peribadi yang terwarnai dan tercelup dalam nilai-nilai Islam. Kemenangan dakwah akan dapat tercapai apabila asas keimanan telah tertanam kuat dalam jiwa penggiat dakwah.
ISSN: 0216-9290 Falsafah dan Strategi Politik Dakwah PKS sia dan sesuai fitrahnya sebagai hamba Allah. Strategi Politik Dakwah PKS melalui gerakan budaya (strategi mobilisasi horizontal/ ta’biah al afaqiyah) dan gerakan struktural (strategi mobiliti vertikal/ta’biah al amudiyah). Kesemua itu menjadi bagian ciri penting PKS sebagai partai dakwah dan menegaskan bagaimana wajah sebenar PKS sebagai partai dakwah. PKS memahami benar bahwa sebuah partai dakwah tidak dapat menjalankan fungsinya tanpa ada dukungan luas dari masyarakat. Daftar Pustaka Aminuddin, Hilmi. 2008. Menghilangkan Trauma Persepsi. Jakarta: Arah Press. Ridha, Abu. 2003. Saat Dakwah Memasuki Wilayah Politik. Jakarta: Syaamil Cipta Media. Wawancara dengan Muhammad Anis Matta, tanggal 9 Oktober 2010, di Kota Medan. Wawancara dengan Tifatul Sembiring, tanggal 5 Juni 2009, di Kota Medan. Yasni, Al.. 2004. Mauqib Tarbiyah: Penyikapan Tarbiyah, Majalah SAKSI No.17 (Juni). _________. 2009. Platform Kebijakan PKS. _________. 2005. Manhaj Tarbiyah PKS. _________. 2005. Membangun Ruh Baru Taujih Untuk Para Kader Dakwah. _________. 2004. Kurikulum Tarbiyah Panduan Liqo Anggota Muda PKS. _________. 2004. Taujit Ri’ayahMa’nawiyah PKS. _________. 2002. Profil Kader PKS. Platform Dasar Perjuangan PKS, 2008.
Penutup Falsafah azas perjuangan PKS memiliki falsafah dan azas memperbaiki umat. Atau dapat dikatakan sebagai adalah suatu gerakan dakwah yang menyeluruh (dakwah syamilah), sebagai proses penyucian diri manu55
Wawancara dengan Muhammad Anis Matta, Tanggal 9 Oktober 2010, di Kota Medan.
97
