ANALISIS PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KOTA MANADO TAHUN 2014 Suryaningsih Ilahude*, Christian R. Tilaar*, Ricky C. Sondakh*
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRAK Penempatan tenaga kesehatan di Puskesmas dimaksudkan untuk pemerataan pelayanan kesehatan. Penempatan pegawai harus sesuai dengan prinsip “the right man on the right place”. Penempatan pegawai diarahkan untuk menempatkan pegawai pada jabatan yang tepat sesuai dengan kualifikasi mereka. Kenyataannya masih ada beberapa instansi, khususnya pemerintah yang mengabaikan prinsip itu. Fenomena inilah yang dijadikan sebagai latar belakang penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Jumlah informan sebanyak 6 informan. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan menggunakan mendalam dengan menggunakan daftar daftar pertanyaan pada panduan wawancara mendalam dan hasilnya direkam dengan voice recorder. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Jumlah pegawai di Puskesmas Paniki Bawah sudah lebih dibandingkan dengan Puskesmas lainnya sedangkan dari jenisnya banyak pegawai yang dikirim ke Puskesmas Paniki Bawah tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Terdapat pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Untuk keterampilan pegawai tidak dipertimbangkan karena pegawai yang dikirim dari Pemerintah Kota ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan Puskesmas. Perencanaan sumber daya manusia sudah dilaksanakan melalui analisa jabatan tetapi pegawai yang ditempatkan di Puskesmas belum memenuhi kebutuhan Puskesmas karena pegawai yang diusulkan ke Pemerintah Kota tidak lagi sesuai dengan usulan-usulan dari Dinas Kesehatan mengingat pegawai yang dari Pemerintah kota langsung ditempatkan di Puskesmas. Kata Kunci : SDM, Latar Belakang Pendidikan, Keterampilan Kerja, Penempatan.
ABSTRACT The placement of health workers in Public Health Center Service Area is to distribute health care equitably. Workers placement should be in accordance with "the right man on the right place" principle. Workers placement is to directing the employee to the right position according to their qualifications. But in reality, still there are some institutions that ignores this princple especially Government. This phenomenon is used as this background research. This research was used qualitative method with 6 informants as the research samples. Data was collected by indepth interview using in-depth interviews guide questionnaire and recorded with voice recorder. Triangulation source and triangulation method was used to checked the data validity. The amount of Paniki Bawah Public Health Center Service workers is more than the other Public Health Center, but there are some workers that aren't appropiate with necessity. Some workers placement aren't appropiate with their educational background. Workers skills aren't considered because there are some workers sent by Government aren't appropiate with necessity. Human resource planning has been implemented through a job analysis but workers placement at Paniki Bawah Public Health Center Service aren't appropiate with necessity because workers suggests from Government are no longer appropiate with suggests from Health Department considered that workers from Government was directly placed at Public Health Center Service. Key words: Human Resources, Educational background, Works Competence, Workers placement.
1
sehingga permasalahan-permasalahan di bidang
PENDAHULUAN Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
SDM seperti penempatan tenaga yang tidak
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
merata, ketidaksesuaian jenis dan jumlah tenaga
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
yang dibutuhkan dapat teratasi.
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
Di Indonesia, penelitian Hasanbary (2008),
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan
tentang Evaluasi Kebijakan Penempatan Tenaga
untuk melakukan upaya kesehatan (Anonimous,
Kesehatan di Puskesmas sangat terpencil di
1996).
Kabupaten
Buton,
menyimpulkan
penempatan
tenaga
belum
berpihak
pada
terpencil
karena
masih
WHO (2006) melaporkan bahwa tenaga
sangat
bahwa
kesehatan memberikan konstribusi hingga 80%
Puskesmas
dalam keberhasilan pembangunan kesehatan.
bersifat umum dan berorientasi jangka pendek.
Salah satu jalan terbaik untuk menyelesaikan
Sebagian tenaga kesehatan tidak bertahan lama
krisis ketenagaan SDM Kesehatan yaitu melalui
tinggal dan bekerja di Puskesmas sangat
pendidikan dan pelatihan, bersama dengan
terpencil. Demikian juga Sulfitriyana (2012)
perbaikan kebijakan manajemen SDM dan
dalam penelitiannya yang berjudul Evektifitas
insentif. Namun berdasarkan kajian WHO
Sistem Penempatan Pegawai pada Sekretariat
sistem pendidikan dan latihan tenaga kesehatan
Daerah Kabupaten Enrekang, menyimpulkan
di Asia Pasifik masih lemah (Kurniati dan
bahwa
Efendi, 2012).
berdasarkan proses pengadaan pegawai yang
penempatan
pegawai
dilakukan
Desentralisasi di Indonesia mulai diterapkan
dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, dan
pada tahun 2001. Hal ini membawa perubahan
penempatan namun sebelum melakukan proses
yang cepat di semua pembangunan termasuk
tersebut,
sektor kesehatan. Salah satu unsur penting yang
(ORLATA)
sangat
dapat
pegawai yang kemudian dijadikan sebagai
menjadi innovator bagi upaya peningkatan mutu
masukan untuk memperoleh jumlah formasi.
pelayanan kesehatan adalah tenaga kesehatan.
Setelah keluarnya Surat Keputusan bupati
Penempatan tenaga kesehatan di Puskesmas
mengenai penempatan formasi pegawai di
dimaksudkan
Sekretariat Daerah, maka para pegawai baru
menentukan
untuk
dan
diharapkan
pemerataan
pelayanan
kesehatan. Harapan
harus diberlakukannya
desentralisasi
bagian
organisasi
membuat
mengikuti
menyempurnakan
analisis
kebutuhan
prajabatan
jabatan
mereka
sipil. Tingkat
laksana
untuk sebagai
bidang kesehatan dalam rangka pemerataan
pegawai
pelayanan kesehatan di samping bertujuan agar
penempatan pegawai masih belum maksimal
pemerintah kabupaten/kota dapat mengelola
karena masih ada beberapa pegawai yang
sumber daya manusia (SDM) dengan baik,
terkadang harus di mutasi. Dengan alasan 2
negeri
tata
keefektivan
kekurangan personil dibagian lain atau karena
bertugas adalah satu orang perawat dan dua
kesalahan secara langsung dari daftar formasi
orang ahli madya kesehatan lingkungan dan
penempatan tersebut.
untuk petugas laboraturium adalah seorang
Penempatan pegawai harus sesuai dengan
perawat. Untuk itu peneliti tertarik untuk
prinsip “the right man on the right place”.
melakukan penelitian mengenai penempatan
Penempatan
sumber daya manusia di Puskesmas Paniki
pegawai
diarahkan
untuk
menempatkan pegawai pada jabatan yang tepat
Bawah.
sesuai dengan kualifikasi mereka. Tetapi secara realita masih ada beberapa instansi, khususnya
METODE PENELITIAN Penelitan ini menggunakan metode kualitatif
pemerintah yang mengabaikan prinsip itu.
yang dilaksanakan di Puskesmas Paniki Bawah
Fenomena inilah yang dijadikan sebagai latar
Kota Manado pada bulan juli hingga September
belakang penelitian..
2014. Instrumen penelitian dalam pelaksanaan telah
penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu oleh
ISO
instrumen tambahan berupa daftar pertanyaan,
Organization)
alat perekam dan alat tulis menulis. Wawancara
pada tahun 2011 merupakan puskesmas satu-
dilakukan kepada enam informan yaitu Kepala
satunya di Manado yang telah mendapatkan
Dinas Kesehatan Manado, Kepala Sub Bagian
setifikat
profil
Kepegawaian Dinas Kesehatan Manado, Kepala
tenaga
Puskesmas Paniki Bawah, Kepala Tata Usaha
Puskesmas berhasil
Paniki
Bawah
mendapatkan
(International
Puskesmas
sertifikasi
Standardization
ISO
9001.
Paniki
yang
Berdasarkan
bawah
jumlah
Puskesmas Paniki Bawah, Seksi Perlengkapan
kesehatan berjumlah 54 orang. di
dan Petugas Laboratorium Puskesmas Paniki
Puskesmas Paniki Bawah yang termasuk tenaga
Bawah Kota Manado. Validasi data hasl
profesi sebanyak 52 orang dan yang termasuk
penelitian dilakukan dengan metode triangulasi
tenaga
sumber dan triangulasi metode.
Sumber
daya
kesehatan
manusia
kesehatan
pendukung/penunjang
sebanyak 2 orang. Berdasarkan profil puskesmas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
paniki bawah ditemukan penempatan pegawai
Sumber Daya Manusia Hasibuan
yang tidak sesuai dengan keahliannya yaitu pada
(2001)
menegaskan
bahwa
bagian tata usaha yang menjabat sebagai
penempatan pegawai hendaklah memperhatikan
bendahara adalah seorang perawat yang berlatar
azas penempatan orang-orang yang tepat dan
belakang pendidikan terakhir Strata 1 Ners dan
penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang
seorang perawat gigi. Yang kedua pada bagian
tepat atau the right man in the right place and
tata
the right man behind the right job (Yuniarsih
usaha
yang
menjabat
di
urusan
dan Suwatno 2011).
perlengkapan adalah seorang perawat gigi. Kemudian pada bagian ruang loket yang 3
Dinas Kesehatan Kota Manado sebelum
kesehatan belum terkoordinasi dengan struktur
mengatur penempatan pegawai, terlebih dahulu
yang ada di Puskesmas karena pelamar yang
membuat perencanaan pengadaan sumber daya
diterima
manusia yang diungkapkan oleh Kepala Dinas
didistribusikan
Kesehatan Manado bahwa untuk perencanaan di
sehingga
Puskesmas sudah dilaksanakan berdasarkan
kesehatan tidak bisa terkoordinasi dengan
tugas pokok dan fungsi pegawai dari Puskesmas.
struktur yang ada di Puskesmas.
di
Pemerintah ke
Kota
langsung
Puskesmas-puskesmas
perencanaan
kebutuhan
tenga
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh
Hal ini didukung dengan informasi yang
Kepala Sub Bagian Kepegawaian yaitu sudah
didapat dari hasil observasi langsung yaitu di
ada perencanaan tenaga kesehatan di Puskesmas
struktur organisasi Puskesmas Paniki Bawah ada
malalui
beberapa pegawai yang penempatannya tidak
analisa
jabatan.
Unit
pelayanan
kesehatan dalam hal ini Kepala Tata Usaha
sesuai
Puskesmas Paniki Bawah memiliki pendapat
pegawai.
yang
berbeda
untuk
perencanaan
tenaga
dengan
latar
belakang
pendidikan
Informasi lain yang didapatkan melalui
kesehatan di Puskesmas belum dilaksanakan
semua
karena
perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di
pihak
Dinas
Kesehatan
yang
informan
mengenai
Berdasarkan
mekanisme
mengusulkan ke Pemerintah Kota kemudian
Puskesmas.
Pemerintah Kota yang mendistribusikannya ke
dengan Kepala Dinas yaitu PNS adalah pegawai
Puskesmas-puskesmas akan tetapi pegawai yang
yang diangkat dari Pusat kemudian diberikan ke
datang ke Puskesmas tidak sesuai dengan apa
Pemerintah Kota setelah itu dari Pemerintah
yang dibutuhkan Puskesmas
Kota
langsung
hasil
wawancara
mendistribusikannya
ke
Sehubungan dengan perencanaan hasil
Puskesmas-puskesmas. Hasil wawancara dengan
wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan
Kasubag Kepegawaian yaitu tenaga Puskesmas
Kota Manado dengan pertanyaan “Apakah
di usulkan ke Pemerintah Kota kemudian
perencanaan
tenaga
pemerintah Kota yang menempatkan pegawai-
terkoordinasi
dengan
di
Puskesmas
struktur?”
sudah
diberikan
pegawai
ke
Puskesmas-puskesmas
penjelasan bahwa penempatan yang ada di
pegawai-pegawai
Puskesmas sudah terkoordinasi dengan struktur
Puskesmas sudah tidak lagi berdasarkan usulan
organisasi Puskesmas. Kepala Dinas menuturkan
dari
bahwa
Kepegawaian
perencanaan
tenaga
kesehatan
di
pihak
yang
tetapi
Dinas
ditempatkan
Kesehatan.
menuturkan
di
Kasubag
bahwa
dari
Puskesmas sudah tekoordinasi dengan struktur
Puskesmas pegawai diusul Ke Pemerintah Kota
organisasi,
tetapi
kemudian Pemerintah Kota yang menempatkan
dikemukakan
oleh
Kepegawaian
yaitu
pendapat Kepala
berbeda
Sub
Bagian
perencanaan
tenaga
pegawa-pegawai tersebut di Puskesmas.
4
Berdasarkan hasil wawancara mengenai jumlah
pegawai
yang
diterima,
menetapkan
Kepala
pegawai-pegawai
pendanaan-pendaan
di
berdasarkan
Daerah.
Kepala
Puskesmas Paniki Bawah berpendapat bahwa
Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas
jumlah pegawai yang ada di Puskesmas Paniki
Paniki Bawah menuturkan bahwa jenis pegawai
Bawah jika dibandingkan dengan Puskesmas
yang diterima ada yang sesuai ada juga yang
lain suidah lebih jumlahnya sekitar 50an orang.
tidak sesuai.
Kepala Tata Usaha Puskesmas Paniki Bawah
Pendidikan
juga mengatakan bahwa kalau dari segi jumlah
Latar Belakang Pendidikan
Puskesmas Paniki Bawah sudah kelebihan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
karena
Kementrian
peneliti bahwa latar belakang pendidikan seksi
Kesehatan Puskesmas itu bisa dikerjakan oleh
perlengkapan di Puskesmas Paniki Bawah yaitu
20 sampai 30 orang tetapi pegawai yang ada di
DIII Keperawatan Gigi dan untuk petugas
Puskesmas Paniki Bawah sudah berjumlah 50an
laboratorium Puskesmas Paniki Bawah yaitu
orang. Kepala Puskesmas dan Kepala Tata
DIII keperawatan. Latar belakang pendidikan
Usaha Puskesmas Paniki Bawah menuturkan
kedua pegawai tersebut jelas tidak sesuai dengan
bahwa
penempatan yang ada sekarang.
berdasarkan
jumah
tenaga
aturan
yang
diterima
di
Puskesmas Paniki Bawah lebih dibandingkan
Hal ini juga didukung melalui observasi
dengan Puskesmas lainnya. Hai ini juga dilihat
langsung yaitu dengan melihat ijazah terakhir
dari hasil observasi langsung berdasarkan daftar
pegawai tersebut yang menunjukkan bahwa
nama dari pegawai Puskesmas Paniki Bawah
seksi perlengkapan mempunyai latar belakang
yang berjumlah 54 orang.
pendidikan DIII Keperawatan gigi sedangkan
Selain jumlah peneliti juga menanyakan mengenai
jenis
pegawai
yang
petugas
diterima
laboratorium
memiliki
ijazah
pendidikan terakhir DIII Keperawatan.
diPuskesmas Paniki Bawah, hasil wawancara
Perawat pada bagian laboratorium sedang
yang di dapat dari Kepala Puskesmas Paniki
mengikuti
Bawah mengatakan bahwa jenis pegawai yang
Keperawatan
diterima di Puskesmas Paniki Bawah ada yang
menyelesaikan pendidikannya perawat tersebut
sesuai dengan jenis kebutuhan ada juga yang
bisa melakukan studi lanjutan ke S2 atau
tidak sesuai dengan kebutuhan. Hasil wawancara
jabatannya bisa dipindahkan lebih sesuai dengan
dengan KTU Puskesmas Paniki Bawah yaitu
latar belakang pendidikannya, dengan begitu
Puskesmas saat ini menerima tenaga dari Dinas,
perawat tersebut bisa berada di zona nyamannya.
walaupun Puskesmas sudah memberikan usulan
Pelatihan
tetapi yang menentukan paling akhir itu
Berdasarkan
Pemerintah
pelatihan yang diikuti dengan pertanyaan berikut
Kota.
Pemerintah
Kota
juga 5
pendidikan yang
hasil
lanjutan artinya
wawancara
yaitu
S1
setelah
mengenai
ini “Apakah pegawai di Puskesmas ini sudah mengikuti
dengan
Hasil wawancara mengenai keterampilan
tupoksinya sekarang?” Kepala Puskesmas Paniki
kerja dengan pertanyaan seperti berikut ini
Bawah berpendapat bahwa sebagian besar
“Apakah dalam menempatkan pegawai anda
pegawai di Puskesmas Paniki Bawah sudah
mempertimbangkan keterampilannya?”. Kepala
mengikuti pelatihan sesuai dengan tugas pokok
Puskesmas Paniki Bawah berpendapat bahwa
dan
KTU
pihak Puskesmas telah merencanakan meminta
Puskesmas Paniki Bawah juga berpendapat
pegawai di Dinas Kesehatan, tetapi pegawai
bahwa pegawai di Puskesmas Paniki Bawah
yang datang tidak sesuai dengan apa yang
sudah mengikuti pelatihan sesuai dengan tugas
diusulkan,
pokok dan fungsinya masing-masing.
meskipun memilki keterampilan yang tidak
fungsi
pelatihan
yang
mereka
Tanggapan
sesuai
Keterampilan
masing-masing.
dari
seksi
perlengkapan
sesuai
tenaga
dengan
tersebut
yang
tetap
diusulkan
diterima
kemudian
Puskesmas Paniki Bawah yaitu sudah pernah
diberikan pelatihan-pelatihan sesuai dengan
mengikuti pelatihan sesuai dengan tupoksinya
tugas pokok dan fungsinya. Kepala Tata Usaha
sekarang. Tanggapan dari petugas laboratorium
Puskesmas Paniki Bawah juga
yang
pernah
bahwa waktu diterima pegawai tersebut belum
mengikuti pelatihan sesuai denga tupoksinya
memiliki keterampilan sesuai dengan yang
sekarang. Kedua pegawai diatas menuturkan
dibutuhkan Puskesmas untuk itu diadakan
bahwa mereka sudah pernah mengikuti pelatihan
pelatihan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi mereka
yang
di Puskesmas Paniki Bawah. Hal ini juga
Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas
didukung oleh hasil observasi langsung yang
Paniki Bawah menuturkan bahwa pegawai yang
menunjukkan sertifikat-sertifikat pelatihan yang
diterima tidak sesuai dengan yang diusulkan ke
telah mereka ikuti berdasarkan tupoksi mereka
Dinas Kesehatan, tetapi tenaga tersebut tetap
masing-masing.
diterima
menyatakan
Salah
satu
bahwa
faktor
sudah
yang
perlu
akan
dan
dijalankannya
diberikan
berpendapat
nanti.
Kepala
pelatihan-pelatihan
sesuai dengan penempatan yang diberikan.
dipertimbangkan dalam penempatan adalah
Hal ini juga didukung dengan informasi
pelatihan. Pelatihan adalah suatu kegiatan
dari hasil observasi langsung yaitu laporan-
peningkatan
laporan
kemampuan
karyawan
atau
kegiatan
yang
dibuat
dari
seksi
pegawai dalam suatu institusi sehingga pelatihan
perlengkapan yang latar belakang pendidikannya
adalah suatu proses yang akan menghasilkan
DIII
suatu perubahan perilaku pada karyawan atau
laboratorium yang latar belakang pendidikannya
pegawai (Notoatmodjo, 2009).
Keperawatan.
6
Keperawatan
Gigi
dengan
petugas
KESMPULAN 1. Perencanaan
SARAN
sumber
daya
sudah
1. Puskesmas Paniki Bawah perlu melakukan re-
dilaksanakan melalui analisa jabatan namun
organisasi tenaga kesehatan yang ada sehingga
pegawai yang ditempatkan di Puskesmas belum
penempatan pegawai-pegawai yang tidak sesuai
memenuhi
dengan
kebutuhan
manusia
Puskesmas
karena
latar
belakang
pendidikan
juga
pegawai yang diusulkan ke Pemerintah Kota
keterampilannya bisa ditempatkan sesuai dengan
tidak lagi sesuai dengan usulan-usulan dari
kualifikasi yang mereka miliki.
Dinas Kesehatan mengingat pegawai yang dari Pemerintah
kota langsung ditempatkan
2. Sebaiknya Puskesmas Paniki Bawah lebih
di
meningkatkan pendayaguanaan tenaga kesehatan
Puskesmas. Dapat dlihat dari jumlah dan jenis
yang ada untuk meminimalisir pegawai-pegawai
pegawai yang dikirim di Puskesmas, jumlah
yang
pegawai di Puskesmas Paniki Bawah sudah
kualifikasinya.
ditempatkan
tidak
berdasarkan
lebih dibandingkan dengan Puskesmas lainnya
3. Untuk pihak Dinas Kesehatan Kota Manado
sedangkan dari jenisnya banyak pegawai yang
sebaiknya melakukan supervisi ke Puskesmas-
dikirim ke Puskesmas Paniki Bawah tidak sesuai
puskesmas
dengan yang dibutuhkan.
berjalannya
2. Terdapat pegawai yang penempatannya tidak sesuai
dengan
sedangkan
latar
untuk
belakang
pelatihan
secara rutin untuk mengontrol pendayagunaan
tenaga-tenaga
kesehatan yang ada di Puskesmas.
pendidikan pegawai
di
Puskesmas Paniki Bawah pegawai sudah pernah
DAFTAR PUSTAKA
mengikuti pelatihan sesuai dengan tugas pokok
Anonimous. 2014. Profil Puskesmas Paniki
dan fungsinya.
Bawah Kota Manado
3. Untuk keterampilan pegawai di Puskesmas Anonimous. 1996. Peraturan Pemerintah No. 32
Paniki Bawah tidak dipertimbangkan karena
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
pegawai yang dikirim dari Pemerintah Kota
Jakarta
keterampilannya ada yang tidak sesuai dengan yang kebutuhan Puskesmas, misalnya perawat
Hasanbasri,
yang bekerja pada laboratorium dan perawat gigi
H.
2008.
Evaluasi
Tenaga
Kebijakan
yang bekerja pada seksi pelengkapan sehingga
Penempatan
pihak Puskesmas hanya mengandalkan pelatihan
Puskesmas Sangat Terpencil Di Kabupaten
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pegawai
Buton.
dalam menempatkan pegawai.
Kebijakan
(Online). dan
Jurnal Manajemen
Kesehatan Vol 11 No 3
7
Kesehatan
S-1
Di
Minat
Pelayanan
Kurniati, A dan Efendi, F. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Salemba Medika. Jakarta. Notoatmodjo. S. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia .Jakarta : Rineka Cipta. Sulfitriyana.
2012.
Efektivitas
Sistem
Penempatan Pegawai Pada Sekertariat Daerah Kabupaten Enrekang. (Online). Skripsi
S-1
Ilmu
Administrasi
(http://repository.unhas.ac.id/bitstream/han dle/123456789/3024/EFEKTIVITAS%20SI STEM%20PENEMPATAN%20PEGAWAI %20PADA%20SEKDA%20ENREKANG. pdf?sequence=1). Diakses 2 Mei 2014.
Yuniarsih
Tjutju
Manajemen
dan Sumber
Suwatno. Daya
2011.
Manusia.
Bandung : Alfabeta
8
