PENGARUH INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Disusun Oleh : ISTIYANAH 1105040
FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010
NOTA PEMBIMBING Lamp :
5 (lima) Eksemplar
Hal
Persetujuan Naskah Skripsi
:
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang di Semarang Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya. Maka kami menyatakan bahwa skripsi saudara / i : Nama
:
ISTIYANAH
NIM
:
1105040
Fak / Jur
:
Dakwah / BPI (Bimbingan dan Penyuluhan Islam)
Judul
: Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Terhadap Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Semarang, 10 Juni 2010 Pembimbing Bidang Substansi Materi
Bidang Metodologi dan Tata Tulis
Drs. Sholihan, M.Ag NIP. 196 00601 199403 1 005
Baidi Bukhori, S.Ag. M.Si NIP. 197 30427 199603 1 001
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA Disusun Oleh: ISTIYANAH 1105040 Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 22 Juni 2010 Dan Dinyatakan Telah Lulus Memenuhi Syarat Susunan Dewan Penguji, Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
__Drs. Ali Murtadho, M.Pd__ NIP. 19690818 199503 1 001
_____Baidi Bukhori, M.Si_____ NIP. 19730427 199603 1 001
Anggota Penguji, Penguji I
Penguji II
___Drs. H. Djasadi, M.Pd.___ _Dr.H. Abu Rahmad, M.Ag.___ NIP: 19470805 196509 1001 NIP: 19760407 200112 1003 Pembimbing, Bidang Substansi Materi
Bidang Metodologi & Tata Tulis
Drs. Sholihan, M.Ag NIP. 196 00601 199403 1 005
__Baidi Bukhori,S.Ag,M.Si_____ NIP. 19730427 199603 1 001
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi di lembaga pendidikan lain. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun belum atau tidak diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka. Semarang,
Juni 2010
Istiyanah NIM.1105040
iv
ABSTRAKSI
Ujian Akhir Nasional (UAN) merupakan sesuatu yang menakutkan sekaligus mencemaskan bagi para siswa kelas 3 tingkat SLTP dan SLTA. Sebab ini merupakan penentuan akhir dari masa belajar mereka di sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau memasuki lapangan pekerjaan. Fenomena kecemasan siswa kelas 3 dalam menghadapi UAN bukan tanpa alasan, apalagi hampir setiap tahun ajaran baru standar minimal kelulusan semakin ditingkatkan. Oleh karena itu, siswa harus belajar giat untuk dapat mencapai standar kelulusan tersebut, seperti diadakannya jam tambahan pelajaran sekolah, mengikuti bimbingan belajar di lembaga-lembaga bimbingan belajar yang telah ada dan sebagainya. Selain itu, ada juga para siswa yang menambah kegiatan positif yang berupa zikir Al-Asma Al-Husna untuk menurunkan kecemasan para siswa, seperti yang dilakukan oleh para siswa MTs NU 02 AlMa’arif Boja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rumus regresi sederhana yang bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi fakultas dakwah dan memberikan informasi yang akurat tentang pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Selanjutnya dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk meningkatkan zikir Al-Asma AlHusna bagi siswa yang akan menempuh UAN, sehingga mereka dapat lebih tenang dan siap dalam menghadapai UAN. Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas 3 MTs NU 02 Ma’arif Boja dalam menghadapi UAN. Adapun teknik pengambilan data subjek penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Multistage Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tahapan dan beberapa teknik sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesoner, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan analisis data dalam penelitian menggunakan rumus regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang berbunyi ”Ada pengaruh yang Negatif dan signifikan Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN)”, diterima dengan dengan nilai F sebesar 0,086. Dengan demikian sumbangan zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN sebesar 8,6%.
v
MOTTO
Artinya :
”Tidak ada suatu amalan anak Adam yang dapat menyelamatkan dari azab Allah selain zikir kepada-Nya.” (HR. Thabrani)
vi
PERSEMBAHAN
Goresan tinta dan serangkaian buah pikir sederhana ini penulis persembahkan untuk : Raja dari segala Raja alam semesta, Allah SWT Kedua orang tua kami, yang telah memberi dorongan material maupun sepiritual. Spesial pendamping ibadahku (Suami tercinta), yang sholeh dan bertanggung jawab, pendukung dalam menuntut ilmu, pengertian dalam menjalani kebersamaan yang selalu mengajak dalam peningkatan iman. Ya Insya Allah penulis yakin bahwa dia adalah yang terbaik, amin . Adik-adikku (Anis, Bela, Zaki, Sari, dan Leni), yang selalu memberi semangat kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur biqoulina Alkhamdulillah yang telah memberikan kenikmatan kesehatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Akhiruzzaman; Nabi Agung Muhammad SAW, beserta para kerabat dan sahabatnya. Skripsi yang berjudul
”Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna
terhadap Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja ini disusun guna melengkapi (S.1) Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. Dengan terselesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. H. M. Zain Yusuf, MM selaku Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. 2. Bapak Drs. Sholihan, M.Ag, dan Bapak Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Segenap Dosen dan Asisten Dosen serta segenap Civitas Akademika Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang yang telah memberikan
ilmunya
baik
langsung
maupun
tidak
langsung
demi
terselesainya penulisan skripsi ini. 4. Keluarga besar penulis (Bapak Sugiarto dan Bapak Maryono) yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi yang tiada tara selama penyelesaian studi serta penyusunan skripsi. 5. Sahabat-sahabatku (keluarga besar CV. Artha Comindo, Gertik, Leha, Ana, Alvi, Anwar) yang selalu siap meluangkan waktunya untuk berdiskusi, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
viii
Kepada mereka semua penulis tidak bisa membalas jasa-jasanya melainkan hanya untaian rasa terima kasih yang tulus dan do’a semoga Allah SWT, mencatat amal kebaikan mereka dan membalasnya, Amin. Dan akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Semarang ,
Juni 2010
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING..............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
iv
ABSTRAKSI ...................................................................................................
v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................
8
1.3. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian......................................
8
1.3.1. Manfaat Teoritis.........................................................
8
1.3.2. Manfaat Praktis .........................................................
8
1.4. Tinjauan Pustaka......................................................................
9
1.5. Sistematika Penulisan Skripsi..................................................
10
BAB II. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK 2.1. Zikir.......................................................................................
13
............................................................................................... 2.1.1. Pengertian Zikir ........................................................ ................................................................................... x
13
2.1.1.1. Jenis-jenis zikir ..........................................
14
.................................................................... 2.1.1.2. Cara berzikir ..............................................
17
2.1.1.3. Manfaat zikir...............................................
19
2.1.2. Pengertian Al-Asma Al-Husna..................................
20
2.1.3. Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna ..........................
22
2.2. Kecemasan.............................................................................
24
2.2.1. Pengertian kecemasan................................................
24
2.1.1.1. Macam-macam kecemasan.........................
26
2.2.1.2. Ciri-ciri kecemasan ....................................
27
.................................................................... 2.2.1.3. Sebab-sebab kecemasan .............................
30
2.3. Hubungan antara Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna dengan Kecemasan................................................................
32
2.4. Hipotesis Penelitian...............................................................
34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian..................................................
35
3.2. Definisi Konseptual dan Operasional....................................
35
3.3. Sumber dan Jenis Data...........................................................
38
............................................................................................... 3.4. Populasi Dan Sampel.............................................................
39
3.5. Metode Pengumpulan Data....................................................
42
3.6. Teknik Analisis Data.............................................................
47
xi
BAB IV. GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA DAN PELAKSANAAN ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA 4.1. Keadaan Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja......................................................................
48
4.1.1. Tinjauan Sejarah........................................................
48
4.1.2. Letak Geografis.........................................................
49
4.1.3. Struktur Organisasi....................................................
51
4.1.4. Sarana dan Prasarana................................................
53
4.1.5. Keadaan Guru dan Karyawan, dan Siswa..................
54
4.2. Pelaksanaan Zikir Al-Asma Al-Husna di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja......................................................................
57
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1.Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................
59
5.2.Pengujian Hipotesis..................................................................
66
5.3.Pembahasan Hasil Penelitian....................................................
68
BAB VI. PENUTUP 5.1.Kesimpulan...............................................................................
73
5.2.Saran-Saran..............................................................................
73
5.3.Penutup.....................................................................................
74
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah Ujian Akhir Nasional Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
tahun
pelajaran 2008/2009 telah diselenggarakan dari tanggal 25 Mei sampai dengan 27 Mei 2009. Dari hasil pemantauan media cetak maupun elektronik diketahui banyak siswa mengalami kecemasan dan tekanan psikologis dalam menghadapi UAN tersebut. Kondisi demikian ternyata tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kecemasan ini ternyata telah menimbulkan berbagai macam kasus di daerah, antara lain di daerah Kediri 59 siswa menolak untuk melanjutkan UAN (www.kompas.com, diakses 23 Maret 2009). Sementara itu, perasaan tegang dan takut karena kesulitan mengerjakan soal UAN membuat siswi SMAN 3 Purwokerto pingsan setelah mengikuti ujian Bahasa Inggris (Suara Merdeka, 23 April 2009). Kecemasan ternyata tidak hanya dirasakan oleh siswa akan tetapi kecemasan juga dirasakan oleh segenap pengelola pendidikan di sekolah, maupun Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Propinsi. Mereka merasa khawatir dan cemas jika peserta UAN di sekolah atau di daerahnya banyak yang tidak lulus. Hal ini terbukti, di Bengkulu 16 Kepala Sekolah ditangkap akibat membocorkan kunci soal UAN. Sementara itu di Tapanuli, siswa peserta UAN disuruh datang ke sekolah pukul 05.00 pagi untuk menerima kunci jawaban soal UAN (www.kompas.com, diakses 23 Maret 2009).
1
2
Kecemasan atau anxietas adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar untuk menggerakkan tingkah laku. Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang, yang terganggu dan kedua-duanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan, dari pertahanan terhadap kecemasan (Gunarsa, 2003: 27). Semua orang pasti pernah merasakan kecemasan dalam derajat tertentu bahkan kecemasan yang ringan dapat berguna yakni dalam memberikan rangsangan terhadap seseorang. Rangsangan untuk mengatasi kecemasan dan membuang sumber kecemasan. Menurut Prosetyono (2007: 41) perasaan cemas akan datang pada setiap orang, apabila seseorang tidak mampu menghadapi sesuatu yang menekan perasaan dan menyebabkan pertentangan batin dalam dirinya. Kecemasan ini akan menjadi gangguan yang serius. Ketika seseorang merasa cemas dan khawatir akan hal yang tidak menyenangkan yang dirasakan secara terus menerus maka perasaan cemas yang pada mulanya dirasakan biasa saja kini akan berubah menjadi sebuah ancaman.
3
Bila seseorang merasakan suatu perasaan yang tidak menentu, panik, takut tanpa mengetahui apa yang ditakuti dan tidak dapat segera mengatasi atau ketidakmampuan menghilangkan perasaan cemas dan menggelisahkan itu, maka ia dapat dikatakan sedang mengalami gangguan mental atau ketidaksehatan mental yaitu ketidakmampuan individu dalam menghadapi realitas yang membuahkan banyak konflik mental pada dirinya (Kartono, 2000: 13) . Perasaan cemas yang terus menerus dan tinggi intensitasnya akan sangat mempengaruhi fungsi-fungsi individu, sosial, relasi, dan fungsi sekolah atau pekerjaan sehari-hari. Dalam hal ini kecemasan telah menjadi masalah perilaku (De Clerg, 1994: 54). Penyimpangan-penyimpangan perilaku seseorang merupakan suatu indikasi tidak sehatnya mental. Sikap dan perilaku yang menyimpang akan berakibat buruk bagi diri seseorang dan lingkungannya, baik secara vertikal maupun horizontal. Artinya ia akan memperoleh kesulitan besar dalam melakukan interaksi vertikal dengan Tuhan-nya dan interaksi sosial dengan lingkungan dan kehidupannya. Akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh sikap, sifat, dan perilaku yang tidak sehat secara psikologis dalam perspektif Islam adalah padam dan lenyapnya “Nur Ilahiyah” yang menghidupkan kecerdasan-kecerdasan hakiki dalam diri seseorang hamba sehingga ia sangat sulit melakukan adaptasi
baik
dengan
lingkungan
horizontalnya (Adz-Dzaky, 2006: 392).
vertikalnya
maupun
lingkungan
4
Salah satu cara untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan melakukan
meditasi
(Ramaiah,
2003:
35).
Meditasi
menurut
Walters (2001: 13) adalah semua latihan yang tujuan utamanya adalah mencapai kesadaran suprasadar (superconscious awareness). Sementara Humphrey (dalam Soegoro, 2002 : 10) mengatakan bahwa meditasi adalah komitmen pribadi untuk meraih pencerahan, pembebasan atau penerangan. Hal tersebut bertitik tolak dari pemikiran bahwa meditasi mempunyai kekuatan untuk mengubah semua aspek kehidupan sejak dari berpikir, merasa, melakukan, dan mengenal. Menanam benih untuk pencerahan dan menjadi jalan hidup, lebih dari pada itu meditasi adalah jalan hidup spiritual. Badri (1996 : 41) menyatakan bahwa dalam tradisi Islam pengertian meditasi identik dengan zikir karena meditasi dan zikir terdapat elemenelemen yang sama. Kesamaannya terletak pada upaya pengonsentrasian pikiran pada obyek tertentu, upaya melepaskan atau menjauhkan diri dari segala keruwetan dan gangguan lahir batin ataupun segala sesuatu yang mengganggu pikiran seperti kebisingan, keramaian atau berbagai anganangan dalam pikiran. Keduanya juga sejalan dalam hal latihan, proses melihat dan mengulang-ulang kata-kata atau makna objek meditasi. Zikir dalam bahasa Arab mengandung arti ingat (Sarqowi, 2002: v). Sedangkan zikir secara istilah adalah sebuah aktivitas untuk melepaskan diri dari kelalaian yaitu dengan senantiasa menghadirkan qalbu bersama Al-Haq (Allah) (Montingo, 2004: 26). Sehingga zikir bisa membuat qalbu menjadi tenang, sebaliknya melalaikan dan meninggalkan zikir qalbu akan menjadi
5
gelisah cemas dan was-was (Al-Kumayi, 2003: xiv) karena zikir merupakan tali yang dapat menyambungkan antara hamba dengan Tuhan-Nya, memberi kesehatan pada ruh dan badan, serta menghilangkan ketakutan dan kesedihan (Sarqawi, 2002 : xiii). Demikian juga yang diutarakan Najati (2005 : 274) bahwa zikir dapat menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa karenanya zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya yaitu ketika mereka dihadapkan berbagai tekanan dan bahaya hidup. Seperti dalam firman Allah: Artinya : Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit (Qs.Thaha : 124 ).(Depag RI, 1996: 289).
Artinya : Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang (Qs. Thaha : 130). (Depag RI, 1996 : 290). Sesungguhnya semua ibadah adalah zikir. Membaca Al-Qur’an, bertasbih kepada Allah, bertahmid dan memuji Asma-asma Allah (membaca Al-Asma Al-Husna) adalah bentuk dari zikir (Najati, 2001 : 331). Salah satu
6
jenis zikir adalah zikir Al-Asma Al-Husna yakni mengingat atau menyebut Al-Asma Al-Husna secara berulang-ulang baik dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati. Menurut Subandi Al-Asma Al-Husna dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada diri seseorang. Caranya adalah dengan menginternalisasi sifat-sifat yang tercermin dalam Al-Asma Al-Husna (Bukhori, 2008: 12). Dalam menghadapi UAN sebagian besar siswa mengalami kecemasan dalam menghadapi UAN tersebut, inilah yang juga dirasakan oleh siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Perasaan cemas dan takut dalam menghadapi UAN menimbulkan berbagai macam gangguan fisik maupun psikologis. Adapun gejala fisik yang dialami siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja antara lain hilangnya nafsu makan, gelisah, kepala sering pusing, susah tidur; sedangkan gejala psikologisnya yaitu sulit berkonsentrasi, merasa gelisah serta kurang percaya diri (hasil wawancara dengan M. Fuad Muzaki siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009). Banyak usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk mempersiapkan siswanya baik berupa usaha lahiriah maupun batiniah. Hal tersebut juga dilakukan oleh MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Dalam menghadapi UAN, usaha-usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan materi tambahan kepada siswa-siswinya di luar jam pelajaran, dan setiap pagi sebelum pelajaran dimulai siswa dianjurkan untuk membaca zikir Al-Asma Al-Husna. Usaha batiniah ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental siswa. (hasil
7
wawancara dengan Ibu Mahsunah selaku guru agama di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009). Membaca zikir Al-Asma Al-Husna yang diamalkan oleh siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diharapkan dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN yang akan datang (hasil wawancara dengan Ibu Isti’ilah selaku guru Bimbingan dan Penyuluhan MTs NU 02 Al Ma’arif Boja). Hal tersebut sejalan dengan arti bimbingan keagamaan yaitu suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik lahiriah maupun batiniah, yang menyangkut kehidupan di masa kini dan masa mendatang di bidang mental spiritual (Arifin, 1982 : 2). Dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari kekuatan iman, dan takwa kepada Allah SWT. Oleh karena itu sasaran bimbingan keagamaan adalah membangkitkan daya rohaniah manusia melalui iman dan takwa kepada Allah SWT. Bimbingan keagamaan merupakan salah satu bentuk pengembangan dakwah yang dilakukan oleh MTs NU 02 Al Ma’arif Boja sebagai alternatif penyelesaian terhadap problematika dakwah dalam bidang kesehatan mental. Karena menurut Anas (2006 : 180) bahwa berdakwah tidak hanya berbicara masalah halal dan haram, tetapi di dalamnya juga harus lebih menekankan pada lahan garap psikologi massa, penanganan patologis dan penaggulangan social deviation, karena manusia yang krisis spiritual akan mudah goyah dan mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak jarang
8
ditemui ketika manusia terbentur dengan masalah akan mengalami kecemasan, stress bahkan depresi. Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat dalam sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Nasional di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al-Ma’arif Boja.”
1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka muncul permasalahan penelitian, yakni : Adakah pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. 1.3.Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah 1.3.1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hal penanganan masalah kecemasan siswa dalam menghadapi UAN, yaitu dengan mengamalkan zikir AlAsma Al-Husna, sehingga penelitian ini dapat menambah khasanah
9
karya ilmiah bagi Fakultas Dakwah khususnya jurusan bimbingan dan penyuluhan Islam. 1.3.2. Manfaat Praktis Bila dalam penelitian ini didapatkan hasil positif, yakni ada pengaruh zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa, maka zikir dapat digunakan sebagai alat intervensi untuk mengatasi masalah kecemasan dalam menghadapi UAN.
1.4.Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka peneliti mengambil beberapa hasil penelitian yang ada relevansinya dengan penelitian ini, diantaranya adalah : Skripsi Imam Sholikin dengan judul “Hubungan Kontrol Diri dengan Kecemasan dalam Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Semester Akhir Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006/2007 (Tinjauan Bimbingan Konseling Islam)” 2007. Hasil dari penelitian tersebut adalah ada korelasi negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Hasanah (2007) yang berjudul “Hubungan Antara Membaca Al Qur’an dengan Kecemasan”. Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan tingkat kecemasan pada subjek yang diberi perlakuan membaca Al Qur’an dengan subjek yang diberi perlakuan membaca buku. Pada subjek yang diberi
perlakukan membaca Al Qur’an lebih dapat
mengontrol diri dari pada subjek yang diberi perlakuan membaca buku.
10
Penelitian Maghfuron (2008) tentang “Pengaruh Instensitas Zikir AlAsma Al-Husna terhadap Kontrol Diri pada Jama’ah Majelis Zikir di Masjid Agung Jawa Tengah”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna
sangat berpengaruh secara signifikan terhadap
kontrol diri pada jama’ah majelis zikir di Masjid Agung Jawa Tengah. Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor dalam menumbuhkan dan meningkatkan kontrol diri. Semakin sering melakukan zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin tinggi kontrol dirinya. Penelitian yang dilakukan oleh Baidi Bukhori (2003) dengan judul “Pengaruh Zikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada perbedaan yang signifikan antara agresivitas kelompok yang diberikan perlakukan zikir Al-Asma Al-Husna (ya rahim, ya lathif, ya afwu, dan ya shabur) dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan tipuan (plasebo) berupa ceramah dan diskusi. Kelompok eksperimen lebih rendah agresivitasnya dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas. Dari penelitian tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa belum pernah ada secara khusus penelitian yang membahas tentang Pengaruh Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna terhadap Kecemasan Siswa Menghadapi Ujian Akhir Nasional di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja.
11
1.5.Sistematika Penulisan Skripsi Dalam menguraikan rumusan masalah di atas, maka peneliti berusaha menyusun sebuah kerangka penelitian secara sistematis, agar dalam pemahaman nanti lebih terarah dan mudah dipahami, sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sebelum meniti pada bab pertama dan bab-bab berikutnya yang merupakan satu pokok pikiran yang utuh, maka penulisan skripsi ini diawali dengan bagian muka, yang memuat halaman Judul, Nota Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Abstraksi, Kata Pengantar, Daftar lsi. BAB I
:
Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan skripsi.
BAB II :
Bab ini menguraikan tentang kerangka dasar pemikiran teoritik yang menjelaskan tentang intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, dan kecemasan. Bab ini dibagi menjadi 3 sub, sub 1) pengertian zikir, jenis jenis zikir, cara-cara berzikir, serta manfaat zikir. 2) Pengertian Al-Asma Al-Husna, intensitas zikir Al-Asma AlHusna. 3) Pengertian kecemasan, macam-macam kecemasan, ciri-ciri kecemasan serta sebab-sebab kecemasan dan korelasi antara intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dengan kecemasan.
BAB III :
Bab ini berisikan tentang metode penelitian. Bab ini akan dibagi menjadi 6 sub, l) jenis dan metode penelitian. 2). devinisi konseptual dan operasional. 3) sumber dan jenis
12
data. 4) populasi dan sampel. 5) teknik pengumpulan data. 6) analisis data. BAB IV :
Bab ini merupakan gambaran umum tentang obyek penelitian yang meliputi 1) tinjauan sejarah. 2) letak geografis. 3) struktur organisasi kepengurusan 4) visi dan misi, 5) keadaan sarana dan prasarana. 6) Pelaksanaan zikir Al-Asma Al-Husna di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja.
BAB V :
Bab ini merupakan hasil dari penelitian dan pembahasannya. Bab ini dibagi menjadi 3 sub. 1) hasil penelitian yang berarti diskripsi
data
penelitian.
2).
pengujian
hipotesis.
3). pembahasan hasil penelitian. BAB VI :
Penutup
adapun
yang
terkandung
didalamnya
adalah
kesimpulan, dan dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.
13
BAB II KERANGKA DASAR PEMIKIRAN TEORITIK
2.1. Zikir 2.1.1. Pengertian Zikir Secara etimologi zikir berakar pada kata Zakara-YazkuruZikran yang artinya menyebut, mengingat, atau menghadirkan sesuatu yang tersimpan dalam pikiran (Motinggo,
2004: 25).
Sedangkan secara terminologi zikir adalah perbuatan mengingat Allah dan keagungan-Nya yang meliputi hampir semua bentuk ibadah dan perbuatan baik seperti shalat, membaca Al Qur’an, berdo’a melakukan perbuatan baik dan menghindarkan diri dari kejahatan (Bustaman, 1995: 158). Sebagaimana yang dikemukkakan oleh para ahli, zikir memiliki banyak konsep, antara lain : Menurut Bisri (2007 : 173) zikir dapat diartikan sebagai pujian, pengagungan dengan mengucapkan Allahu Akbar, Ibtihal (syair puji-pujian) Tadarus (perenungan) Tafakur (pemikiran mendalam) dan pengagungan Asma Allah. Apabila zikir dibaca dengan hanya berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT maka akan dapat membersihkan jiwa dan raga dari semua rayuan setan. Bacaan zikir tersebut akan membekas pada diri seseorang yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Shibah (2006 : 12) bahwa zikir kepada Allah, secara garis besar dapat
13
14
dipahami dalam pengertian sempit dan dapat juga dalam pengertian luas. Dalam pengertian sempit zikir adalah yang dilakukan dengan lidah. Zikir dengan lidah adalah menyebut Asma Allah atau apa yang berkaitan dengan-Nya, seperti mengucapkan Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, Hauqalah, dan lain-lain. Dengan seringnya lidah menyebutnyebut Asma Allah maka di antara kalimat-kalimat yang terucapkan itu akan membekas dalam di dalam hati, dan pada gilirannya dapat mengantar pada kesadaraan kehadiran Allah SWT dan kebesaranNya. Sedangkan zikir dalam pengertian luas adalah kesadaran tentang kehadirat Allah di mana dan kapan saja, serta kesadaran akan kebersamaanNya dengan makhluk. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa zikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut Asma-asma Allah yang dilakukan secara berulang-ulang baik dengan lisan maupun dengan hati. 2.1.1.1. Jenis-jenis zikir Mengenai jenis-jenis zikir para ulama mengemukakan pendapat yang berbeda-beda. Montinggo (1999 : 28) membagi zikir dalam dua jenis yakni : 1. Zikir formal yaitu zikir yang biasa dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti zikir setelah shalat, zikir
di
dalam
bermeditasi).
Khalwat
(menyendiri
dalam
15
2. Zikir informal, yaitu zikir yang dilakukan setiap saat tanpa mengenal waktu dan tempat tertentu. Dalam hal ini Allah berfirman ( Qs. Al Imron (3) : 191) :
Artinya : Orang-orang yang berzikir kepada Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring (Depag RI, 1996 : 69 ) Sedangkan menurut Ibnu Atha (dalam Bisri, 2007: 17) zikir di bagi menjadi tiga macam yaitu zikir Jali, zikir Khafi dan zikir Haqiqi. 1. Zikir Jali adalah suatu upaya mengingat Allah dalam bentuk ucapan-ucapan lisan yang mengandung arti pujian, rasa syukur, dan do’a kepada Allah SWT. Misalnya dengan membacakan kalimat Tahlil, Tasbih, Takbir, Al-Asma Al-Husna, membaca Al Qur’an atau doa lainnya. Adapun sifat dari zikir Jali ini ada yang terikat dan tidak terikat waktu. Jenis zikir yang sifatnya terikat dengan waktu, tempat atau amalan tertentu lainnya, misalnya ucapan-ucapan dalam shalat, ketika melakukan ibadah haji, do’a-do’a yang diucapkan ketika akan makan, sesudah makan pergi keluar rumah, mulai bekerja mulai belajar dan
16
sebagainya. Sedangkan zikir Jali yang sifatnya mutlak atau tidak terikat dengan waktu dan tempat misalnya mengucapkan Tahlil, Tasbih, Tahmid, Takbir Al-Asma Al-Husna di mana saja dan kapan saja. 2. Zikir Khafi adalah zikir yang dilakukan secara khusus oleh ingatan hati, baik disertai zikir lisan ataupun tidak. Seseorang yang sudah biasa melakukan zikir seperti ini hatinya merasa senantiasa memiliki hubungan dengan Allah. Orang itu selalu merasakan kehadiran Allah SWT kapan dan dimana saja. 3. Zikir Haqiqi yaitu zikir yang dilakukan oleh seluruh jiwa raga, lahiriah dan batiniah, kapan dan di mana saja, dengan memperketat upaya untuk memelihara seluruh jiwa raga dari larangan Allah SWT dan mengerjakan apa yang diperintahnya. Selain itu tiada yang diingat selain Allah SWT. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna termasuk dalam jenis zikir Jali yakni zikir yang tidak terikat waktu, tempat dan keadaan sehingga dapat dilakukan kapan, dan di mana saja.
17
2.1.1.2. Cara berzikir Ash Shiddieqy (2005: 27) menyatakan bahwa hendaknya seseorang yang melaksanakan amalan zikir memelihara adab-adab zikir yang batin dan adab-adab zikir Zhahir. Dengan sempurnanya adab-adab itu sempurnalah zikir seseorang. 1. Adab-adab zikir yang Batin. Apabila seseorang hendak berzikir, hendaklah ia menghadirkan mengingat
hatinya
makna
yakni
zikir
itu
hendaknya di
hatinya
kala
lidah
mengucapkannya, oleh sebab itu berzikir
harus
memahami maksud dan lafal-lafal yang disebutnya agar dapat memahami maknanya. 2. Adab-adab zikir yang Zhahir : a. Seseorang yang berzikir itu bersikap tertib, jika ia duduk, hendaklah ia menghadap kiblat dengan sikap khusuk, tenang dan menundukkan kepala. b. Tempat berzikir harus suci dan bersih, terlepas dari segala yang meragukan. Orang-orang yang berzikir harus membersihkan mulutnya sebelum ia mulai berzikir.
18
Nawawi (2005: 19) juga menyebutkan orang yang melakukan zikir dianjurkan dalam keadaan paling sempurna. Jika ia zikir sambil duduk di suatu tempat hendaknya menghadapkan dirinya kearah kiblat dan duduk dengan sikap yang penuh rasa khusyuk, merendahkan diri, tenang, anggun, dan menundukkan kepala. Jika ia melakukan zikir bukan dengan cara tersebut diperbolehkan dan tidak makruh bila hal tersebut dilakukan karena uzur, tetapi jika tanpa uzur berarti ia meninggalkan hal yang paling afdal. Tempat yang digunakan untuk berzikir hendaknya sepi dan bersih. Sesungguhnya hal tersebut lebih utama dalam menghormati zikir dan yang di zikiri. Karena itu mulut orang yang berzikir hendaknya bersih, apabila mulutnya berubah (yakni berbau tidak enak) hendaklah menghilangkan terlebih dahulu dengan bersiwak. Zikir merupakan hal yang dianjurkan dalam semua keadaan yang dikecualikan diantaranya adalah makruh
melakukan
zikir
ketika
sedang
duduk
menunaikan hajat, ketika sedang melakukan jimak, ketika khotbah sedang dilakukan, ketika sedang berdiri dalam shalat dan sedang dalam keadaan yang mengantuk.
19
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa cara berzikir harus memelihara adab-adab zikir karena dengan memelihara adab-adab zikir tersebut akan tercapai kesempurnaan dalam berzikir. 2.1.1.3. Manfaat zikir Bisri (2007 : 17) menyebutkan bahwa zikir berarti ucapan lisan, gerakan raga, maupun getaran hati dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir sebagai upaya untuk menyingkirkan keadaan lupa kepada Allah SWT didorong oleh rasa cinta yang mendalam kepada-Nya. Menurut Jauziyah (2008: 65) zikir
memiliki banyak
manfaat diantaranya : 1. Menghilangkan kesedihan dan kegundahan dalam hati. 2. Menyembah Allah seolah-olah melihatnya. 3. Merasa dekat dengan Allah. 4. Menyebabkan rasa pengagungan dan pemuliaan kepada Tuhannya. 5. Memudahkan perkara yang sulit meringkankan pekerjaan yang berat. 6. Menghilangkan rasa takut di hati, memberikan efek yang besar berupa rasa aman. 7. Zikir memberikan kekuatan bagi pelakunya.
20
Oleh karena itu zikir harus disertai dengan niat ikhlas. Hanya mendambakan ridho-Nya (Bisri, 2007: 195). Jika zikir mulai dilakukan dengan ikhlas maka secara bertahap akan terasa kenikmatan spiritual dari aktivitas tersebut. Kenikmatan berzikir itulah yang membuat sang pezikir akan terus melakukan zikir, bermunajat, dan beribadah sampai sang pezikir dapat mencapai maqam kewalian (AlWaliyat Al-‘am) (Montingo, 1999: 71) Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa zikir memiliki banyak manfaatnya, antara lain : a.
Menghilangkan kesedihan dan kegundahan dalam hati.
b.
Merasa dekat dengan Allah SWT.
c.
Menghilangkan rasa takut di hati, memberikan efek yang besar berupa rasa aman.
d.
Memudahkan perkara yang sulit dan meringankan pekerjaan
yang
berat sehingga
zikir
harus
dilakukan dengan rasa ikhlas. 2.1.2. Pengertian Al-Asma Al-Husna Secara etimologi Al-Asma Al-Husna terdiri dari dua kata yaitu Al-Asma dan Al-Husna. Kata Al-Asma adalah bentuk jamak dari kata Al-Ism yang biasa diterjemahkan dengan “nama”. Al-Ism berakar dari kata Assumu, yang berarti ketinggian atau Assimah yang berarti
21
tanda. Dengan demikian, secara bahasa dapat diartikan tanda bagi sesuatu. Al-Husna adalah bentuk Muannats / feminin dari kata Ahsan yang berarti terbaik. Dengan demikian kata Husna menunjukkan bahwa nama-nama-Nya adalah nama-nama yang amat sempurna, tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan. Oleh karena itu Al-Asma Al-Husna dapat diartikan sebagai nama-nama terbaik yang dimiliki Allah (Shihab, 1999: xxxvi). Adapun Al-Asma Al-Husna diambil dari Al Qur’an dan hadits. Dalam Al Qur’an kata Al-Asma Al-Husna disebutkan dalam surat Al A’raf ayat 180.
Artinya : Hanya milik Allah Al-Asma’ul A-Husna maka bermohonlah kepada Nya dengan menyebut Al-Asma’ul Al-Husna. (Depag RI, 1996 : 157) Thoha Ayat 8
Artinya : Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia mempunyai AlAsma-ul Husna ( Depag RI, 1996 : 282 ). Sedangkan dalam hadits Nabi SAW kata Al-Asma Al-Husna disebutkan sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhori dari Abu Hurairah.
22
Artinya : Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama seratus kurang satu. Barang siapa yang menghafal (membaca setiap hari) niscaya dia masuk surga (Hafidz, 2000 : 1) Pernyataan di atas mengindikasikan keniscayaan secara kontinyu mengingat Allah dan menekankan pentingnya mengingat Allah (Valiuddin, 2000: 84). Orang yang senantiasa ingat kepada Allah diapun akan senantiasa diingat.
Artinya : Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepada kamu (Qs. Al-Baqoroh (2): 152) (Depag RI, 1996 : 22) Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Asma Al-Husna adalah nama-nama terbaik, sempurna yang dimiliki oleh Allah yang tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan. 2.1.3. Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Intensitas berasal dari kata intens yang artinya hebat, singkat, kuat, penuh semangat. Jika dilihat dari sifatnya yaitu intensif maka kata intens dapat diartikan sungguh–sungguh serta terus menerus dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil yang maksimal (Ahmad, 1991: 383). Menurut Ash Shiddiqy (2005: 6) zikir adalah mengingat dan mengenangkan nikmat Allah; menyebut nama-Nya menurut kaifiat (tata cara) yang disyariatkan. Secara psikologis akibat perbuatan mengingat Allah ini dalam alam kesadaran akan berkembanglah
23
penghayatan akan kehadiran Tuhan yang senantiasa mengetahui segala tindakan yang nyata maupun yang tersembunyi. Selain itu pelaksanaan zikir yang dilakukan dengan sikap rendah hati dan suara yang lembut halus akan membawa dampak relaksasi dan ketenangan bagi mereka yang melakukannya (Bustaman, 2005 : 8). Oleh karena itu membaca zikir harus dilakukan dengan penuh konsentrasi, zikir juga harus dilakukan secara teratur dan rutin disertai penghayatan batin dan ketenangan jiwa (Soegoro, 2000: 154). Sedangkan Al-Asma Al-Husna dapat diartikan sebagai namanama terbaik yang dimiliki oleh Allah. Zikir Al-Asma Al-Husna yaitu mengingat dan menyebut Al-Asma Al-Husna secara berulangulang yang dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati. Menurut Haeri (dalam Al Jerrahi, 2000: 11) zikir dapat menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada diri seseorang sehingga kegelisahan atau kepedihan yang dialami oleh seseorang akan berganti dengan perasaan bahagia dan gembira. Dan hal ini akan berpengaruh terhadap cara berfikir dan bertindak seseorang. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa intensitas zikir Al-Asma Al-Husna adalah sering dan tidaknya individu dalam mengingat Allah dengan cara menyebut Asma-Asma Allah yang dilakukan dengan penuh penghayatan, kosentrasi dan secara berulang-ulang baik dengan hati, lisan, atau dengan hati dan lisan. Sehingga zikir Al-Asma Al-Husna yang dilakukan dapat menumbuhkan sikap positif
24
pada diri seseorang yang akhirnya akan mempengaruhi cara berfikir dan bertindak seseorang.
2.2. Kecemasan 2.2.1. Pengertian kecemasan Kecemasan dapat diartikan sebagai perasaan takut terhadap hal-hal yang belum terjadi. Perasaan cemas muncul dikarenakan seseorang merasa dalam keadaan yang diduga akan merugikan dan mengancam dirinya, serta ketidakmampuan individu dalam menghadapi realitas kehidupan (Bastaman , 2005: 156). Sementara itu, Chaplin (2002: 32) mendefinisikan kecemasan sebagai perasaan campur berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syukail (2004: 15) yang menyatakan bahwa kecemasan (Al-Hamm) merupakan perasaan yang tidak disukai yang ada di dalam hati jika berkaitan dengan sesuatu yang terjadi pada masa yang akan datang. Dengan demikian rasa cemas sebenarnya adalah suatu ketakutan yang diciptakan oleh diri sendiri yang dapat ditandai dengan selalu merasa khawatir dan takut terhadap sesuatu yang belum terjadi.
25
Selanjutnya gejala-gejala pada kecemasan ada yang bersifat fisik dan ada pula yang bersifat psikologis. 1. Gejala fisik yaitu ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, kepala pusing, nafas sesak, dan sebagainya. 2. Gejala psikologis antara lain sangat takut, merasa akan ditimpa bahaya atau kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau rendah diri, hilang kepercayaan, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan hidup dan sebagainya. Kecemasan terjadi dikarenakan individu tidak mampu menyesuaikan diri baik dengan dirinya sendiri, dengan orang perseorangan, maupun dengan lingkungannya (Daradjat, 1990: 28). Adapun kecemasan dalam menghadapi ujian menurut Franken (2002: 136) disebabkan karena tes atau ujian yang dilakukan seharihari di sekolah dipersepsikan sebagai sesuatu yang mengancam, dan persepsi tersebut akan menghasilkan perasaan tertekan bahkan panik. Keadaan tertekan dan panik akan menurunkan hasil-hasil belajar. Akibatnya ia merasakan kegelisahan yang berlebihan yang kadangkadang membawanya kepada perilaku-perilaku yang menyimpang dari kehidupan yang normal (http://psikologi.umm.ac.id, diakses 2 April 2008). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa yang menentukan ketenangan dan kebahagiaan itu adalah sehatnya mental. Kesehatan mental membuat seseorang mampu bertahan dan tanggap
26
terhadap suatu persoalan, serta kemampuan menyesuaikan diri sehingga dapat mempengaruhi jiwanya dalam menanggapi setiap persoalan apakah ia tetap bersikap positif atau bersikap pasif (Prasetyono, 2007: 59). Dari berbagai pengertian tentang teori kecemasan di atas maka kecemasan dalam menghadapi UAN dapat diartikan sebagai perasaan campur berisikan ketakutan dan kekhawatiran dalam menghadapi UAN, individu merasa takut apabila dalam UAN tersebut akan mengalami kegagalan sehingga tidak dapat lulus UAN. 2.2.1.1. Macam-macam kecemasan Freud (dalam Walgito, 2004: 48) membedakan kecemasan dalam tiga bentuk yaitu Objektif, Neurotik, dan Moral. 1. Kecemasan Objektif merupakan kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya yang nyata. 2. Kecemasan Neurotik merupakan kecemasan atau merasa takut akan mendapatkan hukuman untuk ekspresi keinginan yang inpulsif. 3. Moral
Anxiety
merupakan
kecemasan
yang
berkaitan dengan moral. Seseorang merasa cemas karena melanggar norma-norma moral yang ada. Sedangkan
Cattell dan Scheler (dalam De clerq,
1994: 49) menggambarkan kecemasan menjadi :
27
1. State Anxiety yaitu reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi tertentu yang dirasakan sebagai suatu ancaman. State Anxiety mampunyai ragam dalam hal intensitas dan waktu (contohnya mengikuti ujian, terbang, kencan pertama) keadaan ini ditentukan oleh perasaan, ketegangan yang subyektif. 2. Trait Anxiety, menunjuk pada ciri atau sifat seseorang yang cukup stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan suatu keadaan sebagai ancaman yang disebut dengan Anxiety Pro Nenes (kecenderungan akan kecemasan) orang tersebut cenderung untuk merasakan berbagai macam keadaan sebagai keadaan yang membahayakan atau mengancam dan cenderung untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan
menghadapi
UAN
termasuk
kecemasan
obyektif atau State Anxiety yaitu perasaan cemas muncul dikarenakan mengetahui bahaya yang dapat mengancam dirinya dalam hal ini adanya rasa takut gagal atau tidak lulus dalam menghadapi UAN. 2.2.1.2. Ciri-ciri kecemasan Jefrey (2005: 165) dkk mengklasifikasikan ciri-ciri kecemasan dalam 3 hal antara lain :
28
1. Ciri-ciri fisik Kegelisahan atau kegugupan, tangan anggota tubuh bergetar gemetar, banyak berkeringat, jantung berdetak kencang, tangan dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual, panas dingin, sering buang air kecil, merasa sensitif atau mudah marah. 2. Ciri-ciri behavior Perilaku selalu menghindar dan terguncang. 3. Ciri-ciri kognitif Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan. Ketakutan akan ketidakmampuan mengatasi masalah. Berfikir
bahwa
semuanya
terasa
sangat
membingungkan tanpa bisa diatasi, berfikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-ulang pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan
pikiran-pikiran
terganggu,
sulit
berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran. Sedangkan menurut Prasetyono (2007: 45) gejala kecemasan dapat dilihat secara fisik maupun secara psikologis. 1. Gejala fisik
29
Jari jemari atau telapak tangan mengeluarkan keringat dingin, pencernaan tidak teratur, jantung berdetak keras, keringat dingin di sekujur tubuh, hilang nafsu makan, gelisah ketika sedang tidur, kepala sering pusing, nafas sesak dan sebagainya. 2. Gejala psikologis Sulit berkonsentrasi, rendah diri, tidak berdaya, kurang percaya diri, tidak tentram selalu merasa gelisah dan ingin lari dari kenyataan dan sebagainya. Namun Savitri (2003: 30) mendiagnosis kecemasan dalam empat kategori gejala berikut : 1. Menegangnya urat syaraf. Adapun gejala-gejala yang dapat dilihat antara lain gemetaran, menjadi tegang, rasa sakit dalam otot-otot, kelelahan, tidak mampu bersikap santai, alis berkedut, selalu mengernyitkan kening, wajah tegang, gelisah dan resah. 2. Gejala-gejala umum Keringat bercucuran, denyut jantung yang bertambah dan berdegup keras, tangan dingin dan berkeringat, mulut kering, merasa pusing, kesemutan pada tangan dan kaki, makin sering buang air kecil, sakit perut, diare, rasa sakit ditengah perut.
30
3. Dugaan-dugaan kekhawatiran Rasa cemas, rasa gelisah, ketakutan, mudah lupa dan mengetahui lebih dahulu bencana.
4. Perhatian Perhatiannya meningkat mengakibatkan pelengahan pikiran susah berkonsentrasi, kurang tidur, mudah marah, tidak sabar dan merasa resah. Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan dalam menghadapi UAN meliputi dua aspek yaitu aspek fisik dan aspek psikologis . 1. Aspek fisik Ujung-ujung jari mengeluarkan keringat dingin, jantung berdetak kencang, hilang nafsu makan, gangguan tidur, pusing, nafas sesak. 2. Aspek psikologis Gelisah, sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, khawatir dan takut tanpa sebab yang jelas, tidak tentram dan ingin lari dari kenyataan hidup. 2.2.1.3. Sebab-sebab kecemasan Daradjat (1983: 28) menyebutkan bahwa kecemasan timbul dikarenakan tidak terpenuhinya keinginan-keinginan
31
seksuil, karena merasa diri (fisik) kurang dan karena pengaruh pendidikan waktu kecil atau sering terjadi frustasi karena tidak tercapainya yang diinginkan baik material maupun sosial, mungkin pula akibat di pelajari atau ditiru, atau dari rasa tidak berdaya, tidak ada rasa kekeluargaan dan sebagainya. Kecemasan timbul karena seseorang tidak mampu menyesuaikan diri, baik terhadap dirinya sendiri, dengan
orang
perseorangan
maupun
terhadap
lingkungannya. Menurut Gunarso (2003: 27) kecemasan atau Anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar mungkin juga oleh bahaya dari dalam diri seseorang dan pada umumnya ancaman itu samar-samar. Bahaya dari dalam timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterimanya, misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan dorongan rasa takut
ditimbulkan
oleh
adanya
ancaman,
sehingga
seseorang akan menghindar dan sebagainya. Ada sejumlah penjelasan mengapa siswa sampai mengalami kecemasan ketika menghadapi ujian atau tes. Sarason’s (dalam Elliott, 2000: 346) membuat kesimpulan mengenai ciri-ciri utama ujian atau tes bisa menimbulkan kecemasan, yaitu: (a) tes dipersepsikan sebagai sesuatu yang sulit, menantang dan mengancam, (b) siswa
32
memandang dirinya sendiri sebagai seorang yang tidak sanggup atau mampu mengerjakan tes, (c) siswa yang hanya terfokus pada bayangan-bayangan konsekuensi buruk yang tidak diinginkannya. (http://psikologi, diakses tanggal 02 April 2009). Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan dalam
menghadapi
UAN
disebabkan
karena
siswa
mempersepsikan UAN sebagai sesuatu yang mengancam, dan persepsi tersebut menghasilkan perasaan tertekan bahkan
panik.
Keadaan
tertekan
dan
panik
dapat
menurunkan hasil belajar. 2.3. Pengaruh Intensitas Zikir Al–Asma Al–Husna Terhadap Kecemasan Sebagian besar orang merasa cemas dan tegang dalam menghadapi situasi yang mengancam dan menekan misalnya dalam menghadapi UAN. Perasaan semacam itu merupakan reaksi normal terhadap stres. Kecemasan dianggap abnormal bila terjadi dalam situasi yang oleh kebanyakan orang dapat diatasi dengan mudah. Seseorang yang menderita kecemasan setiap hari hidup dalam keadaan tegang. Dia selalu merasa serba salah atau khawatir dan cenderung memberikan reaksi yang berlebihan terhadap stres yang ringan. Keluhan fisik yang lazim antara lain adalah tidak dapat tenang, tidur terganggu, kelelahan, macam-macam sakit kepala, kepeningan, dan jantung berdebar-debar. Di samping itu, individu tersebut terus menerus mengkhawatirkan segala macam masalah yang mungkin terjadi dan sulit
33
sekali berkonsentrasi atau mengambil keputusan (Atkinson 2004: 249). Adapun salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan kecemasan adalah dengan meditasi (Savitri 2004: 35). Meditasi menurut yayasan Brahma Kumaris (dalam Soegoro, 2002: 11) adalah proses pengenalan
34
terhadap diri sendiri secara penuh, yaitu diri yang ada di dalam, dan mengerti bagaimana diri itu memberi reaksi terhadap apa yang di luar. Hal tersebut menunjukkan bahwa meditasi merupakan metode latihan yang digunakan untuk melatih pertalian supaya terpusat dengan menggunakan obyek stimuli yang tidak berubah pada waktu tertetu, sehingga kesadarannya menyatu dan proses mentalnya dapat dikontrol. Dalam tradisi Islam pengertian meditasi tersebut identik dengan zikir, karena meditasi dan zikir terdapat elemen-elemen yang sama. Kesamaanya terletak pada upaya pengkonsentrasian pikiran pada obyek tertentu, upaya melepaskan atau menjauhkan diri dari segala keruwetan dan gangguan lahir, batin ataupun segala sesuatu yang menggangu pikiran seperti kebisingan, keramaian atau berbagai angan-angan dalam pikiran. Keduanya juga sejalan dalam hal latihan, proses melihat, dan mengulang kata-kata atau makna obyek meditasi (Badri, 1996:41). Zikir dapat diartikan sebuah aktivitas untuk melepaskan diri dari kelalaian yaitu dengan senantiasa menghadirkan Qalbu bersama Al-Haq (Allah) (Montingo, 2004: 26). Sehingga zikir dapat menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa, karena zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya (Najati, 2005: 274). Salah satu jenis zikir Al-Asma Al-Husna, yakni mengingat atau menyebut Al-Asma AlHusna secara berulang-ulang baik itu dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati menurut Subandi dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada diri seseorang. Caranya adalah dengan
35
menginternalisasikan sifat-sifat yang tercermin dalam Al-Asma Al-Husna (Bukhari, 2008: 12). Mengamalkan zikir harus dilakukan secara teratur, sungguh-sungguh, serta menghayati setiap makna yang dibaca sehingga zikir yang diamalkan akan membawa efek bagi pezikir itu sendiri. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN, karena dengan mengingat dan menyebut AlAsma Al-Husna secara berulang-ulang yang dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati dapat menumbuhkan sifat-sifat yang positif pada diri seseorang, sehingga dalam hal ini akan berpengaruh cara berfikir dan bertindak siswa dalam menghadapi UAN yaitu munculnya sikap optimis. 2.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti, melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas dan analisis dari teori-teori tersebut, maka diajukan hipotesis bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTS NU 02 Al Ma’arif Boja, yang berarti bahwa semakin tinggi intesitas zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin rendah derajat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN, dan sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin tinggi derajat kecemasan siswa dalam menghadapi UAN.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, hal ini dikarenakan data yang diperoleh nantinya berupa angka-angka atau statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah, kemudian dihubungkan. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu intensitas zikir Al-Asma Al-Husna sebagai variabel independen, dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai variabel dependen. 3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Karena dalam penelitian ini mempunyai dua variabel, maka akan dijelaskan masing-masing definisi konseptual dan operasional dari variabel yang akan diteliti. 3.2.1. Definisi Konseptual 3.2.1.1. Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna Intensitas berasal dari kata intens yang artinya hebat, singkat, kuat, penuh semangat. Jika dilihat dari sifatnya yaitu intensif secara sungguh-sungguh dan terus menerus dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil optimal (Ahmad, 1991: 383). Zikir adalah mengingat dan mengenangkan nikmat Allah, menyebut nama-nama-Nya
35
36
menurut Kaifiat (tata cara yang disyariatkan) (Ash Shiddiqy, 2005: 6) sehingga zikir yang dilakukan dapat menimbulkan ketenangan, dan ketentraman jiwa karena dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya (Najati, 2005: 274). Al-Asma AlHusna adalah nama-nama yang terbaik yang dimiliki oleh Allah (Shihab, 1999: xxxvi). Intensitas zikir Al-Asma AlHusna adalah sering dan tidaknya individu dalam mengingat Allah dengan cara menyebut nama-nama Allah (Al-Asma AlHusna) secara berulang-ulang, baik secara lisan, hati atau kedua-duanya yaitu dengan hati dan lisan. Sehingga zikir yang dilakukan dapat menimbulkan ketentraman jiwa. 3.2.1.2. Kecemasan menghadapi UAN Kecemasan ketakutan
dan
adalah
perasaan
keprihatinan
campur
mengenai
berisikan masa-masa
mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut (Chaplin, 2002: 32). Kecemasan dalam menghadapi UAN membuat siswa mengalami berbagai macam gangguan fisik maupun psikologis. Rasa cemas sebenarnya rasa ketakutan yang diciptakan oleh diri sendiri yang dapat ditandai dengan selalu merasa khawatir dan takut terhadap sesuatu yang belum terjadi. (Daradjat, 1990: 28)
37
3.2.2. Definisi Operasional 3.2.2.1. Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna Intensitas zikir Al-Asma Al-Husna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sering dan tidaknya siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja dalam mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna, sehingga zikir yang dilakukan dapat mengurangi tingkat
kecemasan
pada
diri
setiap
siswa
dalam
menghadapi UAN. Adapun indikator intensitas zikir AlAsma Al-Husna dalam penelitian ini adalah : 1. Frekuensi Sering dan tidaknya individu dalam mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna. Zikir Al-Asma Al-Husna dilakukan secara teratur, sungguh-sungguh, dan penuh semangat. 2. Penghayatan terhadap makna yang dibaca Dalam membaca zikir Al-Asma Al-Husna dibaca dengan suara yang lembut. Percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh hambanya. Individu merasa dekat dengan Allah, serta merasa rendah diri dihadapan Allah (Tawadhu’). 3. Efek yang dirasakan setelah berzikir Individu merasa tentram jiwanya, hilangnya kesedihan dan kegundahan dalam hati, diberikan kemudahan dalam belajar.
38
3.2.2.2. Kecemasan menghadapi UAN Kecemasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketakutan siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja terhadap hal-hal yang belum terjadi dalam menghadapi UAN. Perasaan cemas ini muncul dikarenakan siswa merasa
berada
dalam
keadaan
yang
diduga
akan
mengancam dirinya yaitu perasaan takut tidak dapat lulus dalam
UAN.
Adapaun
indikator
kecemasan
dalam
penelitian ini terdiri dari dua gejala yaitu : 1. Gejala fisik Jari jemari mengeluarkan keringat dingin secara teratur, jantung berdebar, hilang nafsu makan, gelisah, kepala sering pusing, dan nafas sesak. 2. Gejala psikologis Sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, tidak tentram, merasa gelisah, dan ingin lari dari kenyataan. 3.3. Sumber dan Jenis Data Sumber data adalah dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut sumbernya data penelitian digolongkan menjadi dua yakni data primer dan data sekunder. 3.3.1. Sumber Data primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambil
39
langsung dari subyek sebagai sumber informasi yang dicari (Azwar, 1997: 91). Adapun dalam penelitian ini sumber data primernya adalah siswa MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja kelas tiga. Dari sumber data primer tersebut diperoleh data primernya berupa data tentang intensitas zikir Al-Asma Al-Husna. 3.3.2. Sumber data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung dari subyek penelitian (Azwar, 2007: 91). Adapun dalam penelitian ini sumber data sekundernya adalah data tentang profil MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Dari sumber data sekunder tersebut diperoleh data primernya berupa data tentang keadaan umum MTs NU 02 Al Ma’arif Boja yang meliputi; tinjauan sejarah, letak geografis, keadaan guru, siswa dan karyawan, struktur organisasi, serta sarana dan prasarana, MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. 3.4. Populasi Dan Sampel 3.4.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti (Arikunto, 2006: 130). Dalam hal ini populasi yang dimaksud adalah seluruh siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja kelas tiga. 3.4.2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002: 109). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
40
siswa MTS NU 02 Al-Ma’arif Boja. Pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan dan acuan umum dari pengambilan sampel. Menurut Arikunto, yaitu apabila jumlah subyek kurang dari 100 maka populasi diambil semua, dan apabila jumlah subyek lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara 10%-15% atau 20%25% atau lebih dari populasi yang ada (Arikunto, 2000: 112). Berdasar pendapat tersebut, karena jumlah populasi lebih dari 100, yaitu 243 siswa, maka yang diselidiki adalah sebagian dari populasi. Dalam hal ini peneliti menetapkan jumlah sampling sebesar 25 % yakni 60 siswa. Agar mencerminkan sifat populasi, maka teknik yang digunakan adalah Multistage Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tahapan dan menggunakan beberapa teknik Sampling (Arikunto, 2007 : 116). Adapun tahapan-tahapan pengambilan sampel yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Proporsional Sampling Teknik Proporsional, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan proporsi dari sub populasi (Arikunto, 2007: 19). Teknik Proporsional Sampling digunakan karena proporsi dalam populasi setiap kelompok (kelas) tidak sama jumlahnya.
41
2. Random Sampling Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang yang sama kepada setiap individu untuk dijadikan sebagai sampel penelitian (Arikunto, 2007: 22). Random Sampling digunakan sebab dengan Random dapat memberikan peluang yang sama kepada semua populasi, sehingga dipandang sampel lebih representatif. Berdasarkan kedua teknik di atas, maka teknik sampling yang digunakan adalah Proporsional Random Sampling yakni pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap individu akan tetapi pengambilan sampel tersebut memperhatikan proporsi dari sub populasi setiap kelompok (kelas). Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Membuat nomor urut 1 sampai 42 sesuai jumlah populasi setiap kelas ke dalam kertas kecil-kecil yang digunting, kemudian dilinting dan dimasukan ke dalam kaleng. 2) Mengkocok kaleng tersebut hingga keluar sebanyak 10 sampai 11 untuk dijadikan sampel dari setiap kelasnya. Menggabungkan sampel dari setiap kelas dari ke enam kaleng hingga diperoleh jumlah sebanyak 60 siswa sesuai jumlah sampael penelitian.
42
3.5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Ridwan, 2005 : 24). Dalam penelitian ini metode yang dipergunakan adalah : 3.5.1. Metode Angket (Skala) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2006: 151). Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan langsung (Rating-Scale). Tertutup karena jawaban responden tinggal menulis saja, dan pelaksanaannya langsung kepada subyek untuk mendapatkan keadaan tentang dirinya. Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yakni : 1.
Skala intensitas zikir Al-Asma Al-Husna tersusun menjadi 3 indikator yaitu: sering/lamanya berzikir, penghayatan terhadap makna yang dibaca, efek yang dirasakan setelah berzikir. Beberapa aspek ini dijabarkan dalam pertanyaan yang mengikuti pola Favorable dan Unfavorable yang disajikan dalam pertanyaan.
2.
Skala kecemasan yang tersusun menjadi 2 indikator terdiri dari dua gejala yaitu :
43
a. Gejala fisik Jari jemari mengeluarkan keringat dingin secara teratur, jantung berdebar, hilang nafsu makan, gelisah, kepala sering pusing, dan nafas sesak. b. Gejala psikologis Sulit berkonsentrasi, kurang percaya diri, tidak tentram, selalu merasa gelisah, dan ingin lari dari kenyataan. Penelitian menggunakan skala Likert dengan menggunakan 4 alternatif jawaban, yaitu : sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Jenis skala item ada dua macam, yaitu Favourable dan Unfavourable. Item Favourable
adalah
pertanyaan
yang
seiring
dengan
pernyataan sedangkan item Unfavourable adalah pertanyaan yang tidak seiring dengan pernyataan. Skor tiap item jawaban berkisar antara 1 sampai 4 sebagaimana dalam tabel 1 berikut : Tabel 1 Skor Jawaban Item Jawaban
Favourable
Unfavourable
SS
4
1
S
3
2
TS
2
3
STS
1
4
44
Untuk mengetahui bahwa angket ini valid atau tidak maka peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba terhadap skala yang telah disusun. Adapun susunan skalanya sebagai berikut : Tabel 2 Rancangan Sebaran Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna No 1.
Indikator Sering
atau
Favourable lamanya 1, 2, 3, 4, 5
Unfavourable
Jumlah
6, 7, 8, 9, 10 10
2.
bezikir Penghayatan terhadap
3.
makna yang dibaca 15 20 Efek yang dirasakan 20, 21, 22, 23, 26, 27, 28, 29,
11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 10 10
setelah berzikir Jumlah
24, 25
30 15
15
30
Tabel 3 Rancangan Sebaran Skala Kecemasan No 1. 2.
Indikator Gejala fisik Gejala psikologis
Jumlah
Favorable
Unfavorable
Jumlah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 7, 8 13, 14, 15 15 16, 17, 18, 19, 24, 25, 26, 27, 15 20, 21, 22, 23 28, 29, 30 16
14
30
45
Uji validitas dan reliabilitas tersebut telah dilakukan pada tanggal 30 Januari 2010 di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja dengan responden sebanyak 32 siswa. Sedangkan penelitian telah dilakukan pada tanggal 01 April 2010 di MTs Al Ma’arif Boja dengan responden sebanyak 60 siswa. Uji coba tersebut dimaksud untuk memilih item-item yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Seleksi item dilakukan dengan melakukan pengujian validitas terhadap skala intensitas zikir Al-Asma AlHusna sebanyak 30 item dan skala kecemasan sebanyak 30 item. Pengujian dilakukan dengan menggunakan formulasi korelasi Product Moment dari Pearson, dan perhitungannya dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 11.
Dari skala
intensitas zikir Al-Asma Al-Husna yang terdiri dari 30 item yang diuji coba, ada 15 item yang gugur, yaitu nomor : 3, 5, 6, 8, 9, 11, 13, 15, 19, 22, 23, 24, 27, 28, 29. Pengujian menghasilkan koefisien validitas item bergerak antara 0,3789-0,8342 dengan Alpha 0,8633. Sedangkan skala kecemasan yang terdiri dari 30 item yang diuji coba ada 13 item yang gugur, yaitu nomor : 2, 9, 10, 11, 16, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 30. Pengujian validitas menghasilkan koefisien validitas item yang bergerak antara 0,3892-0,7499 dengan Alpha 0,8333. Item tersebut kemudian diurutkan kembali, setelah item yang gugur dibuang. Lebih jelasnya, sebaran item skala sesudah uji
46
coba yang telah diurutkan kembali dapat dilihat pada tabel 4 dan 5. Tabel 4 Sebaran Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna yang digunakan dalam penelitian No 1.
Indikator Sering
atau
Favourable lamanya 1, 2, 4
Unfavourable
Jumlah
7, 10 5
2.
bezikir Penghayatan terhadap
3.
makna yang dibaca Efek yang dirasakan 20, 21, 25
12, 14
16, 17, 18, 20
6
26, 30
5
setelah berzikir Jumlah
8
8
16
Tabel 5 Sebaran Skala Kecemasan yang digunakan dalam penelitian No 1. 2.
Indikator Gejala fisik Gejala psikologis Jumlah
Favorable 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8 17, 18, 22, 23 11
Unfavorable 12, 13, 14, 15 28, 29 6
Jumlah 11 6 17
3.5.2. Metode Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang hendak diselidiki (Hadi, 2001: 316). Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data besarnya jumlah subyek yang akan diteliti serta mengamati tentang sesuatu
47
yang berkaitan dengan kondisi siswa kelas III MTS NU 02 AlMa’arif Boja. 3.5.3. Wawancara atau Interview Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya (Ridwan, 2005 : 29). Wawancara ini berupa percakapan, tanya jawab lisan antara peneliti dengan kepala sekolah, guru serta siswa MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh zikir Al-Asma Al-Husna dengan kecemasan serta hal-hal yang mendukung perolehan data. 3.6. Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesis yang diajukan, digunakan analisis regresi sederhana. Namun sebelumnya digunakan uji prasyarat regresi sederhana yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun perhitungan statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 12, dengan menggunakan taraf signifikansi 5%.
BAB IV GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL ULAMA 02 AL MA’ARIF BOJA DAN PELAKSANAAN ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA 4.1. Keadaan Umum Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja 4.1.1. Tinjauan Sejarah Dengan banyaknya anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah setelah tamat dari sekolah dasar (SD) maka para pemuka Islam di Desa Boja berinisiatif mendirikan sebuah lembaga pendidikan lanjutan pertama yang bernafaskan Islam. Gerakan ini dilakukan karena berbagai pertimbangan, antara lain : 1.
Belum adanya lembaga pendidikan tingkat lanjutan pertama yang bernafaskan Islam di Kecamatan Boja.
2.
Perlunya
pendidikan
lanjutan
tingkat
pertama
yang
bernafaskan Islam untuk membentuk generasi pribadi muslim yang kuat dimasa yang akan datang. 3.
Perlunya peningkatan sumber daya manusia (SDM) pada remaja Islam, khususnya dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki dasar pondasi Islam yang kuat. Hal tersebut juga mendapat dukungan serta restu dari warga
Kecamatan Boja. Sehingga pada tanggal 2 Agustus 1965 terjadi kesepakatan para pemuka Islam khususnya di Desa Boja dan seluruh warga Kecamatan Boja pada umumnya untuk mendirikan lembaga 48
49
pendidikan lanjutan tingkat pertama. Lembaga pendidikan yang disepakati untuk didirikan adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Para pendirinya antara lain KH. Chodlori M, K. Umar Sidiq, M. Muchlas, K. Jundari, H. Muh Ambari, K. Masyhuri Faishal. Mengingat bahwa para pendiri MTs ini adalah orang-orang muslim di bawah organisasi Nahdlotul Ulama, maka MTs ini selanjutnya dipertegas namanya menjadi Lembaga Pendidikan Ma’arif, sehingga nama lengkapnya adalah MTs. NU. 02 al Ma’arif. (Hasil wawancara dengan Murodji, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MTs Nu 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 24 Oktober 2009) Adapun susunan periode kepemimpinan atau kepala Sekolah MTs NU 02 al Ma’arif Boja adalah sebagai berikut : 1. Periode I
:
M. Muchlas (1965-1968)
2. Periode II
:
Masyhuri (1969-1974)
3. Periode III :
Zaini Zen (1972-1974)
4. Periode IV :
Fathan (1975-1977)
5. Periode V
Masyhuri Faishal (1978-1998)
:
6. Periode VI :
Mahsunah, BA (1998-2004)
7. Periode VII :
Muhroji, S.Pd.I (2004-2008)
8. Periode VIII :
Muhroji, S.Pd.I (2008- sekarang)
4.1.2. Letak Geografis Yang dimaksud dengan letak geografis adalah daerah di mana MTs NU. 02 al Ma’arif berada. Secara geografis, MTs terletak di
50
Jl. Pemuda Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan batas-batas lingkungan MTs ini adalah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan JI. Raya Pemuda, sebelah Selatan berbatasan dengan perumahan, sebelah timur berbatasan dengan Masjid Besar Boja, dan sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk. MTs berada di jalur yang sangat strategis baik dalam arti fisik maupun non fisik. Dalam arti fisik MTs berada di tengah-tengah Boja sehingga keberadaannya mudah dijangkau. Sedangkan dalam arti non fisik MTs bersebelahan dengan masjid besar dan pondok pesantren. Posisi yang demikian sangat mendukung bagi para guru dalam usahanya untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada para siswa. Menurut komite, semua itu merupakan faktor pendukung keberhasilan proses belajar mengajar di MTs NU 02 al Ma’arif Boja. Posisi yang demikian sangat efektif untuk membangun kerjasama antara sekolah dengan masyarakat sekitar. Baik secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat dapat berpartisipasi turut mensukseskan kelancaran dan keefektifan proses pembelajaran yang berlangsung. Mereka dapat ikut mengawasi para siswa, sekaligus memberikan didikan sosial kemasyarakatan kepada mereka. (Hasil wawancara dengan Bapak Masyhuri Faisal pada tanggal 24 Oktober 2009)
51
4.1.3. Struktur Organisasi Oraganisasi
dipandang
sebagai alat pencapaian
tujuan.
Organisasi juga merupakan wadah penyelenggaraan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya dengan struktur yang relatif permanen. Struktur organisasi tidak tertutup kemungkinan terjadi reorganisasi apabila dipandang perlu, demi kecepatan laju pencapaian tujuan atau usaha-usaha peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan. Organisasi sekolah itu harus ada dalam lembaga pendidikan. Hal ini didasarkan kepada kenyataan bahwa seluruh komponen yang ada di dalam lingkungan sekolah harus dapat berjalan dengan terpadu. Dengan keterpaduan itu diharapkan tujuan yang diinginkan dari diselenggarakannya pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisisen. MTs NU 02 Al Ma’arif Boja merupakan satu unit organisasi di bidang
penyelanggaraan
pendidikan
formal.
Sebagai
sebuah
organisasi penyelenggara pendidikan formal, MTs NU 02 Al Ma'arif bertujuan untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab (Ismail, 2006: 4).
52
Secara organisasi, struktur organisasi MTs NU 02 Al Ma’arif terdiri dari beberapa personil di bawah kepemimpinan kepala sekolah, sebagai berikut : Gambar 1 Struktur Organisasi MTs NU 02
Kamad Waka. Kurikulum
Ka. TU
Waka. Kesiswaan
Waka. Sarpras
BP
Wali Kelas
Dewan Guru
TU Siswa
Keterangan 1. Kamad
:
Muhroji, S.Pd.I
2. Bidang Kesiswaan
:
Khusnul Huda, S.Ag
3. Bidang Kurikulum
:
Untung TU
4. Bidang Sarpras
:
Ahmad Najib, S.T
5. Ka TU
:
Muflihah
6. Bp
:
Isti’lah, S.Ag
53
4.1.5. Sarana dan Prasarana Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh adanya sarana dan prasarana yang memadai, maka dari itu MTs NU 02 Al’Ma’arif telah menyediakan sarana dan prasarana yang cukup memadai, untuk lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini: 4.1.5.1. Perlengkapan Sekolah MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja telah menyediakan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan. Antara lain yang tertera dalam tabel di bawah ini. Tabel 6 Perlengkapan Sekolah No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jenis
Jumlah
Komputer Mesin ketik Mesin hitung Mesin stensil Mesin foto Brankas Filling cabinet Lemari Rak buku Meja guru Kursi guru Meja siswa Kursi siswa
Keterangan
20 3 2 1 1 1 4 50 50 395 800
4.1.5.2. Prasarana Ruang Prasarana ruang yang dimiliki MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja terdapat 11 jenis ruangan. Untuk menunjang
54
kelancaran kegiatan administrasi, di kantor MTs ini dilengkapi dengan perlengkapan administratif diantaranya 3 buah mesin ketik, 3 set komputer, 3 buah lemari, 2 buah TV / audio. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini. Tabel 7 Prasarana Ruang No
Jenis Ruangan
Jml. Ruangan
Luas Ruangan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Ruagn belajar / kelas Ruang Kepala Madrasah Ruang guru Ruang tamu Ruang perpustakaan Ruang UKS Ruan OSIS Ruang gudang WC / kamar mandi Ruang TU Lab. Komputer
17 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang
344 m2 20 m2 64 m2 20 m2 64 m2 20 m2 20 m2 64 m2 12 m2 30 m2 100 m2
4.1.6. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa 4.1.6.1. Keadaan guru Guru yang mengajar di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja berjumlah 28 orang guru, yang terdiri dari laki-laki 14 dan perempuan 14. Adapun guru yang mengampu mata pelajaran agama berjumlah 5 orang guru selebihnya mengampu mata pelajaran umum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
55
Tabel 8 Keadaan Guru MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
Nama Agus Setiyadi, S.Pd Anjaryani, S.Pd Abdul Hamid, Drs Bambang D.P Budi Wiyanto, S.Pd Darmiyanto Faisal Riza Haris, S.Pd.I Ida Wahdatul Mustagfiroh, S.Pd.I Imam Tri Pamuji, SH Isti’ilah,S.Ag Iva Nurani, S.Pd Kolidiyah, A.Md Husnul Huda, S.Ag Muhammad Fajar N, S.Pd Muhammad Najib, S.T Mahdi, Drs. Mahsunah, BA Muradji, S.Pd.I Rodliyah Siti Rochayati, S.P Siti Muhimatun Surawi Suryati, Dra Untung TU Wahidah, BA Ya’kub, B.A Dyah Fitri Nur Hayati, SS Mukhiyatun
Tugas Mengajar Penjaskes Bahasa Inggris Bahasa Jawa Matematika Ekonomi Seni Budaya SKI dan Al Qur’an Hadits Fisika Geografi BP Ekonomi PKn Bahasa Arab Bahasa Indonesia Komputer Mulok Fiqih Kertangkes Sejarah Biologi Biologi Matematika Bahasa Indonesia Fisika Akidah Akhlak Seni Budaya dan Ke-NU-an Bahasa Inggris Bahasa Inggris
56
4.1.6.2. Keadaan Karyawan MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja memiliki 8 orang karyawan yang terdiri dari 5 orang karyawan yang bertugas sebagai TU, 2 orang karyawan sebagai tenaga kebersihan, dan 1 orang karyawan sebagai tenaga keamanan atau satpam Tabel 9 Keadaan Karyawan MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nama Muflikhah Lilik Kholidiyah Mutoharotin Muh Yuhanis Muh Alaik Fafilaya Suripah Abdur Rouf Budi Mulyanto
Tugas Ka. TU TU TU TU TU Kebersihan Kebersihan Satpam
4.1.6.3. Keadaan Siswa Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa jumlah siswa yang masuk di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
57
Tabel 10 Data Siswa MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2010 No 1. 2. 3.
Kelas VII VIII IX Jumlah
L
P
Jumlah
127 123 105 355
102 92 138 332
229 215 243 687
4.2. Pelaksanaan Zikir Al-Asma Al-Husna di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama 02 Al Ma’arif Boja Ujian Akhir Nasional merupakan sesuatu yang mencemaskan bagi siswa. Standar kelulusan yang selalu ditingkatkan oleh pemerintah dari tahun ke tahun mengharuskan siswa untuk lebih meningkatkan belajarnya. Hal ini juga didukung oleh peran serta pihak sekolah yang selalu berperan aktif membantu siswanya agar lulus dalam ujian. Salah satunya di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja. Banyak usaha yang dilakukan pihak sekolah untuk mempersiapkan siswanya dalam menghadapi UAN, diantaranya adalah memberikan materi tambahan kepada siswa. Materi tambahan diberikan dari hari senin sampai kamis dengan waktu 2 jam di luar jam sekolah. Selain meningkatkan kualitas belajar kegiatan keagamaan juga ditingkatkan. Adapun kegiatan keagamaan yang diamalkan oleh siswa MTs NU 02 Al Ma’arif Boja adalah membaca zikir Al-Asma Al-Husna. Zikir Al-Asma Al-Husna di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diamalkan setiap hari sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai. Pembacaan zikir AlAsma Al-Husna dipimpin oleh seorang ustadz atau ustadzah yang akan
58
mengampu pelajaran di masing-masing kelas. Adapun waktu yang dibutuhkan dalam membaca zikir Al-Asma Al-Husna adalah 15 menit. Guru menganjurkan ketika melakukan zikir hendaknya siswa menghayati setiap makna yang dibaca, bersikap khusuk sehingga zikir yang diamalkan akan membawa manfaat bagi pezikir itu sendiri. Selain mengamalkan zikir AlAsma Al-Husna setiap mendekati UAN kurang dari dua minggu di MTs NU 02 Al Ma’arif 02 Boja juga menggelar istigotsah. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh siswa, guru maupun karyawan akan tetapi istigotsah tersebut juga dihadiri oleh orang tua wali murid. Mereka bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam menghadapi UAN. (Hasil wawancara dengan Ibu Mahsunah, BA selaku guru mata pelajaran agama di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada tanggal 29 Oktober 2009)
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Deskripsi Data Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu disajikan statistik deskriptif, khususnya rerata. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir nasional di MTs NU 02 Al-Ma’arif Boja. Tabel 3. Deskripsi Skor Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna dengan Kecemasan Statistics N
ints_zikir 60 0 48,2000 ,60869 48,0000 48,00 4,71492 22,231 23,00 36,00 59,00 2892,00
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
kecemasan 60 0 47,0333 ,63822 47,0000 46,00a 4,94364 24,440 22,00 35,00 57,00 2822,00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Dari tabel tersebut jelas bahwa rata-rata intensitas zikir Al-Asma AlHusna sebesar 48,20, standar eror of mean 0,609, standar deviasi 4,714 dan varians 22,231 serta mode 48. Skor tertinggi adalah 59, dan skor terendah 36. Dengan demikian rentang skor (range) sebesar 23.
59
60
Data intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 11 Data Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna ints_zikir
Valid
36,00 40,00 41,00 42,00 43,00 44,00 45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 51,00 52,00 53,00 54,00 55,00 56,00 59,00 Total
Frequency 1 3 2 2 2 1 5 4 3 9 4 8 3 4 1 1 1 5 1 60
Percent 1,7 5,0 3,3 3,3 3,3 1,7 8,3 6,7 5,0 15,0 6,7 13,3 5,0 6,7 1,7 1,7 1,7 8,3 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 5,0 3,3 3,3 3,3 1,7 8,3 6,7 5,0 15,0 6,7 13,3 5,0 6,7 1,7 1,7 1,7 8,3 1,7 100,0
Cumulative Percent 1,7 6,7 10,0 13,3 16,7 18,3 26,7 33,3 38,3 53,3 60,0 73,3 78,3 85,0 86,7 88,3 90,0 98,3 100,0
Berbeda dengan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, rata-rata kecemasan sebesar 47,03; standar eror of mean 0,639 dan varians 24,44, standar devisiasi 4,493 serta mode sebesar 46. Skor tertinggi kecemasan adalah 57, skor terendah 35. Dengan demikian rentang skor (range) sebesar 22. Dari data tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
61 nN
0 2 5
t
e
d
=
.
t
0 a
. T
s
6
0 n
D
0_ E
= e
z
v
N
4
.
i
8
k
=
S
.
2i
4
r
I
0
.
T
7
1
A
4
9
S
2
Z
I
K
I
R
A
L
-
A
S
M
A
A
L
-
H
U
S
N
A
F
r
e
q
u
e
n
c
y
i54 9 6 3 0 1 INSM
Gambar 2. Histogram Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Data intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dapat dideskripsikan sebagai berikut: Tabel 12 Data Kecemasan kecemasan
Valid
35,00 38,00 39,00 40,00 41,00 42,00 44,00 45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 52,00 53,00 54,00 55,00 56,00 57,00 Total
Frequency 1 2 2 2 3 2 2 5 8 6 8 2 4 3 3 2 3 1 1 60
Percent 1,7 3,3 3,3 3,3 5,0 3,3 3,3 8,3 13,3 10,0 13,3 3,3 6,7 5,0 5,0 3,3 5,0 1,7 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 3,3 3,3 3,3 5,0 3,3 3,3 8,3 13,3 10,0 13,3 3,3 6,7 5,0 5,0 3,3 5,0 1,7 1,7 100,0
Cumulative Percent 1,7 5,0 8,3 11,7 16,7 20,0 23,3 31,7 45,0 55,0 68,3 71,7 78,3 83,3 88,3 91,7 96,7 98,3 100,0
62
Dari data tersebut kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: 5 0 2 4
t
e
e
d=
E.
0 a
.
c
6 n 0
DC
e
0
= e
m E
v
4
.
7 M a
=
.
0s
4
A
3
.a
93
S n4 3
3
A
6
4
N
F
r
e
q
u
e
n
c
y
3 5 k 8 6 4 2 0 1 M S N K
Gambar 3. Histogram Kecemasan Siswa Untuk mengetahui rata-rata dari masing-masing kelompok dapat dibaca ringkasan berikut: Tabel 13. Rata-rata pada kelompok Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna No. 1.
Mean
Interval 36 – 40
Frekuensi 4
41 – 45
12
46 – 50
28
4.
51 – 55
10
5.
56 – 60
6
2. 3,
48
63
Tabel 14. Rata-rata pada kelompok Kecemasan Siswa No. 1.
Mean
Interval 35 – 39
Frekuensi 5
40 – 44
9
45 – 49
29
4.
50 – 54
12
5.
55 – 69
5
2. 3.
47
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pada kelompok Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna dengan nilai rata-rata tersebut ada 28 responden. Sedangkan pada kelompok kecemasan siswa dengan nilai rata-rata tersebut ada 29 responden. 5.2. Analisis Data Sebelum uji hipotesis, maka dilakukan uji pra-syarat terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 5.2.1. Uji Pra-syarat Sesuai dengan tujuan, data tentang intensitas zikir Al-Asma AlHusna dan kecemasan dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Namun sebelumnya digunakan prasyarat regresi sederhana, yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. a) Uji Normalitas
64
Uji normalitas untuk mengetahui apakah penyebaran skor intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan normal atau tidak. Sebaran skor dikatakan normal jika hasil uji menunjukkan p > 0,05. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov Z. hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 15 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
ints_zikir 60 48,2000 4,71492 ,100 ,085 -,100 ,773 ,589
kecemasan 60 47,0333 4,94364 ,107 ,106 -,107 ,830 ,497
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebaran skor intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan memiliki sebaran normal. Untuk lebih jelasnya lihat rangkuman tabel berikut:
65
Tabel 16 Rangkuman Hasil Uji Normalitas No. 1 2
Kelompok Intensitas Zikir AlAsma Al-Husna Kecemasan
Asymp. Sig
N
(p)
Kriteria
Ket.
60
0,589
Normal
P > 0,05
60
0,497
Normal
P > 0,05
Dari tabel di atas, diketahui bahwa probabilitas (p) varians kelompok nilainya lebih besar dari signifikansi 0,05. Ini berarti semua kelompok berdistribusi normal. b) Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians antar kelompok yang dibandingkan dalam uji komparatif identik atau tidak. Dalam uji komparatif disyaratkan masing-masing kelompok memiliki varians yang homogen, sehingga layak untuk dibandingkan. Uji homogenitas dilakukan dengan uji leven (levent test). Dengan ketentuan, jika nilai probabilitas levent test (Sig.) > 0,05, maka varians populasi adalah identik atau homogen, dan apabila probabilitas (Sig.) < 0,05 varians populasi adalah tidak identik atau tidak homogen. Hasil analisis dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 17. Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances kecemasan Levene Statistic 1,796
df1
df2 12
41
Sig. ,081
66
ANOVA kecemasan
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 703,544 738,389 1441,933
df 18 41 59
Mean Square 39,086 18,009
F 2,170
Sig. ,020
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kelompok intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan memiliki nilai levent test 1,796 pada signifikan (sig) 0,081, maka dapat dikatakan bahwa varians antara kelompok yang dibandingkan adalah homogen. Hal tersebut karena nilai levent test (P) > 0,05 atau 0,081 > 0,05. 5.2.2
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi sederhana untuk menguji pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN. Hasil analisis dapat di lihat dalam tabel 18 berikut ini. Tabel 18. Rangkuman hasil analisis regresi sederhana
67
Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered ints_zikira
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kecemasan Model Summary Model 1
R ,293a
Adjusted R Square ,070
R Square ,086
Std. Error of the Estimate 4,76651
a. Predictors: (Constant), ints_zikir
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 124,194 1317,739 1441,933
df 1 58 59
Mean Square 124,194 22,720
F 5,466
Sig. ,023a
a. Predictors: (Constant), ints_zikir b. Dependent Variable: kecemasan
Coefficientsa
Model 1
(Constant) ints_zikir
Unstandardized Coefficients B Std. Error 32,201 6,374 ,308 ,132
Standardized Coefficients Beta ,293
t 5,052 2,338
Sig. ,000 ,023
a. Dependent Variable: kecemasan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ada pengaruh intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi
68
UAN dengan F = 5,466 dengan P < 0,05. Hal ini menunjukkan, bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 AlMa’arif Boja. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN diterima. Hal tersebut berarti semakin tinggi intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin rendah kecemasan dalam menghadapi UAN, sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin tinggi kecemasan siswa dalam menghadapi UAN. Ditemukan koefisien determinan (r2) sebesar 0,086 yang berarti bahwa sekitar 8,6% sumbangan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap variabel kecemasan, sedangkan sisanya sebesar 91,4% dijelaskan oleh prediktor lain dan kesalahan-kesalahan lain (error sampling dan non sampling).
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian 5.3.1.Analisis Hasil Temuan Penelitian Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma AlHusna terhadap kecemasan yang berarti bahwa semakin tinggi intensitas Al-Asma Al-Husna maka semakin rendah derajat
69
kecemasan dan sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna maka semakin tinggi derajat kecemasan. Pendapat ini dikuatkan oleh Najati (2001 :
239) yang
menyatakan bahwa sesungguhnya ketekunan seorang mukmin untuk berzikir menyebut nama Allah dengan bertasbih, beristikfar, bertakbir, membaca Al Qur’an dan memuji Asma-Asma Allah ( membaca Al Asma Al Husna ) dapat menimbulkan ketenangan dan ketentraman jiwa karena zikir dapat dijadikan obat kegelisahan bagi manusia saat dirinya lemah dan tidak berdaya yaitu ketika mereka dihadapkan berbagai tekanan dan bahaya hidup. Al Jauziyah (2008 : 128) juga menyatakan bahwa zikir dapat menghilangkan rasa takut dihati memberi efek yang besar berupa rasa aman. Dengan demikian zikir kepada Allah merupakan pembuka jalan keluar terhadap kesempitan, kemudahan dalam kesulitan serta kelonggaran dalam kebingungan. Hal yang sama juga diungkap oleh Ilham (2004 : 70) yang menyebutkan bahwa zikir kepada Allah memudahkan hal-hal yang berat menjadi ringan. Zikir memiliki pengaruh yang positif terhadap kesehatan apabila zikir tersebut dilakukan sesuai dengan pedoman Islam. Pendapat ini dikuatkan oleh Bastaman (2005 : 158) yang menyatakan bahwa zikir merupakan daya terapi potensial yang akan
akan
membawa ketenangan dan ketentraman jiwa, jika zikir tersebut dilakukan dengan memenuhi tata tertib, metode serta rukun dan
70
syaratnya. Sehingga zikir yang dilakukan akan membawa dampak relaksasi dan ketenagnan bagi mereka yang melakukannya. Dampak relaksasi dan ketenangan dari zikrullah dalam khasanah psikologi di Indonesia telah dilakukan berbagai penelitian empiris. Yakni penelitian yang dilakukan oleh Effa Naila Hady (dalam Bastaman, 2005 : 161), seorang psikolog, pernah melakukan serangkaian wawancara-mendalam mengenai motivasi, penghayatan dan manfaat melakukan zikrullah pada sekelompok pengamal zikrullah di Alkah Baitul Amin, Cilandak, Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para responden umumnya menghayati perasaan tenang dan benar-benar merasakan bahwa kehidupan mereka lebih tenteram
dan
bermakna
setelah
mereka
melazimkan
diri
mengamalkan zikrullah. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ratna Juwita (dalam Bastaman, 2005 : 161) yang melakukan wawancara pada responden pengamal zikrulllah di tempat yang sama, meneliti efek berzikir terhadap relaksasi (ketenangan) dengan mengukur denyut jantung mereka sebelum dan sehabis berzikir. Alat yang digunakar Sanyo Pulse Meter model HRM-200E, yang dikenal cukup akurat. Hasil wawancara Juwita hampir sama dengan hasil wawancara Effa Naila Hady, sedangkan pengukuran jantung menunjukkan bahwa ada penurunan frekuensi denyut jantung yang signifikan sebelum dan
71
sesudah berzikir. Itu berarti bahwa dzikrullah mempunyai pengaruh relaksasi yang signifikan terhadap kelompok responden yang diteliti. Penelitian lain juga dilakukan oleh Baidi Bukhori (2003) dengan judul ”Pengaruh Zikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ada perbedaan yang signifikan antara agresivitas kelompok yang diberikan perlakukan zikir Al Asma Al Husna (ya rahim, ya lathif, ya afwu, dan ya shahur) dengan kelompok kontrol yang diberi perlakuan tipuan (plasebo) berupa ceramah
dan
diskusi.
Kelompok
eksperimen
lebih
rendah
agresivitasnya dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas. Dengan
demikian
pengalaman
zikrullah
akan
mengembangkan rasa cinta yang mendalam kepada Dzat yang namanya disebut-sebut dan diingat, menghayati secara penuh kehadirannya, mendisplinkan diri dalam melaksanakan perintah-Nya dan menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang-Nya, serta akan memperkaya kehidupan alam perasaan, pikiran, dan rohani, sehingga bermaknalah hidupnya. Dari uraian di atas terlihat bahwa subjek yang melaksanakan zikir dapat menghilangkan perasaan takut di hati, zikir memberikan efek yang besar berupa rasa aman. Pada kondisi tersebut
72
memungkinkan seseorang untuk dapat berfikir positif yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat kecemasan. Dengan perlakuan zikir yang menggunakan materi Al-Asma Al-Husna pada subjek penelitian mereka memperoleh manfaat dari zikir yang mereka lakukan yakni memperoleh ketenangan sehingga mereka mendapat kemudahan dalam berfikir pendapat tersebut dikuatkan oleh Jauziyah (2008 : 128) yang menyatakan bahwa zikir kepada Allah memudahkan perkara yang sulit dan meringankan pekerjaan yang berat. Zikir dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah, sedangkan cinta kepada Allah merupakan ruh Islam dan jiwa agama yang menjadikan sumber kebahagiaan dan keberhasilan (Ilham, 2004 : 67) Stephen R Covey (dalam Kumayi. 2004 : xxiii) menyatakan bahwa kunci keberhasilan manusia terletak pada prinsip yang kekal atau tidak berubah. Prinsip-prinsip yang kekal itu ada pada Allah yang terjabar dalam Al-Asma Al-Husna. Zikir Al-Asma Al-Husna jika diamalkan secara intensif dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan. Pendapat tersebut juga dikuatkan oleh Subandi (dalam Bukhori. 2008 : 12) yang menyatakan bahwa zikir Al-Asma AlHusna yakni mengingat atau menyebut Al-Asma Al-Husna secara berulang–ulang baik dilakukan dengan lisan, hati atau dengan lisan dan hati dapat dijadikan sarana untuk menumbuhkan sifat-sifat yang
73
positif
pada
diri
seseorang.
Caranya
adalah
dengan
menginternalisasikan sifat-sifat yang tercermin dalam Al-Asma AlHusna. Berdasarkan
uraian
di
atas,
hasil
penelitian
juga
menunjukkan bahwa zikir Al-Asma Al-Husna yang diamalkan oleh siswa di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja dapat menurunkan kecemasan. Sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai alat intervensi untuk mengatasi masalah kecemasan dalam menghadapi UAN.
BAB VI PENUTUP
6.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja dengan nilai F = 0,086 dengan P > 0,05. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas zikir Al-Asma Al-Husna , maka semakin rendah kecemasan dalam menghadapi UAN, dan sebaliknya semakin rendah intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka semakin tinggi kecemasan dalam menghadapi UAN. Sumbangan intensitas zikir Al-Asma Al-Husna terhadap variabel kecemasan dalam menghadapi UAN sebesar 8,6%. Dari hasil perhitungan rata-rata tentang intensitas zikir Al-Asma AlHusna siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diketahui sebesar 48. Setelah hasil ini dicocokan pada tabel kualitas variabel intensitas zikir Al-Asma Al-Husna, maka rata-rata sebesar 48 terletak pada interval 46 – 50. Sedangkan, dari hasil perhitungan rata-rata kecemasan siswa dalam menghadapi UAN di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja diketahui sebesar 47 yang terletak pada interval 45 – 49. 6.2.Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 73
74
1. Bagi subyek penelitian Pada siswa yang akan menghadapi UAN disarankan untuk lebih meningkatkan keimanannya kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah yang dilakukan dengan cara membaca zikir Al-Asma AlHusna sebaiknya tidak hanya dilakukan di sekolah saja, akan tetapi zikir Al-Asma Al-Husna dapat diamalkan dirumah, misalnya dibaca setelah melakukan shalat. 2. Bagi guru Siswa di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja pada umumnya mengalami kecemasan dalam menghadapi UAN. Oleh karena itu diharapkan guru dapat memberikan bimbingan yang intensif bagi siswanya. Selain mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna, hal ini dapat juga dilakukan dengan amalan yang lainnya 3. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil sampel penelitian yang tidak mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna. Sehingga hasil penelitian tersebut dapat dibandingkan antara siswa yang mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna dengan siswa yang tidak mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna. 6.3.Penutup Puji syukur alhamdulillahirobbil alamin, dengan limpahan rahmat dan hidayah dari Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
75
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan dari pembaca sebagai masukan bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini sehingga menjadi lebih sempurna. Penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat secara optimal bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, dan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan ridho-Nya kepada kita semua, Amin-amin Ya Robbal ‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Adz. Dzaky, H.B. 2001. Konseling dan Psikoterapi Islam. Jakarta : Fajar Pustaka Baru. Al Jauziah, I.Q. 2008. Meraih Rahmat dengan Zikir dan Do’a (Terjemahan Abd. Rohim Mu’thi dan Abdu Hana Zulkarnain). Jakart : Akbar. Al Jerrahi, S.T.B. 2004. Asma’ul Husna Makna dan Khasiat (Terjemahan Nuruddin Hidayat). Jakarta : Serambi Ilmu Semesta. Al Kumayi, Sulaiman. 2003. 99 Q Kecerdasan 99 Cara Meraih Kemenangan Dan Ketenangan Hidup Lewat Penerapan 99 Asma Allah. Jakarta : PT. Mizan Publika. Anas, Ahmad. 2006.Paradigma Dakwah Kontemporer.Pustaka Rizki Putra : Semarang. 2006 Ansori, Afif. 2003. Dzikir Demi Kedamaian Jiwa, Solusi Tasawuf atas Persoalan Manusia Modern. Yogyakarta : Pustaka Pelajara. Arifin, H.M. 1994. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta : PT. Golden Terayon Press. Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Jakarta : Rineka Cipta.
Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Ash Shiddieqy, Hasbi, 1990. Pedoman Dzikir Dan Do’a, Jakarta: PT Bulan B intang. Azwar, Saifudin, 1998. Metode Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar. Badri, Malik, 1996. Tafakur Perspektif Psikologi Islam (Terjemahan : Usman S.H). Bandung: Remaja Rosdakarya. Bastaman, H.D. 2005. Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bukhori, Baidi, 2003. Pengaruh Dzikir Beberapa Al-Asma Al-Husna Terhadap Penurunan Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah. Semarang : Syiar Media Publishing. Chaplin, J.P. 2001. Kamus Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Daradjat Zakiyah. 1983. Kesehatan Mental. Jakarta : Gunung Agung. De Clerq, L. 1994. Tingkah Laku Abnormal. Jakarta : PT. Grafindo. Depag RI, 1996. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya. Semarang: CV Toha Putra. Gunarsa, Singgih. D. 2003. Psikologi Perawatan. Jakarta : Gunung Mulia Hadi, Sutrisno, 2004. Metodologi Research (Jilid II), Yogyakarta: Andi. Hasanah, 2007. Hubungan antara Membaca Al Qur’an dengan Kecemasan. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN WS; Skripsi belum diterbitkan. Ilham, M. Arifin. 2004. Indonesia Berzikir (Risalah Anak Bangsa untuk Negeri Tercinta. Jakarta : Intuisi Press. Kartini, Kartono. 2003. Patologi Sosial Gangguan-gangguan Kejiwaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Magfuron, 2008. Pengaruh Intensitas Ziki Al Asma Al Husna terhadap Kontrol Diri pada Jamaah Majlis Zikir di Masjid Agung Jawa Tengah. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN WS Skripsi belum diterbitkan. Montingo, Busye dan Quito, 2004. Zikir Menyingkap Kesadaran Ruhani. Bandung : PT. Mizan Publika. Mustofa, Bisri. 2007. Rahasia Keajaiban Shalat dan Zikir.Surakarta : Qaula. Najati, M. Usman. 2001. JIwa Manusia dalam Sorotan Al Qur’an.Jakarta CV. Cendekia Centra Muslim.
:
Nawawi, Imam. Alih Bahasa Farika. 2005. Khasiat Zikir dan Do’a (terjemahan Bahrun Abu Bakar dan Anwar Abu Bakar). Bandung : Sinar Baru Agen Sindo. Prasetyono, S.D. 2007. Metode Mengatasi Cemas dan Depresi. Oryza.
Yogyakarta
Ramaimah, Safi`ri. 2003. Kecemasan Cara Mengatasi Penyebabnya. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Sarqowi, U.S. 2002. Zikir itu Nikmat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Shihab, M. Quraish, 1999. Menyingkap Tabir Ilahi: Asma Al Husna Dalam Perspektif Al Qur’an, Bandung: Mizan.
Soedarsono. 2004. Kamus Filsafat dan Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Soegoro. 2002. Meditasi Triloka. Jakarta : Gramedia Syukail Ibnu Husain Abdullah. 2004. Kesempitan Hati. Jakarta : Qithi Press. Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Offset. Walter, Donal. Alih Bahasa Andre Wiriadi. 2001. Meditasi untuk Pemula (Terjemahan Andre Wiriadi). Jakarta : IKAPI.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Istiyanah
Tempat / tanggal lahir : 21 Desember 1985 Alamat
: Tampingan RT. 01 RW. 02 Boja – Kendal
Agama
: Islam
Pendidikan Formal
: 1.
SDN Tampingan 02
lulus tahun 1999
2.
MTs NU 02 Al Ma’arif Boja
lulus tahun 2001
3.
MAN Kandangan Kediri Jatim lulus tahun 2004
4.
Fakultas Dakwah IAIN WS
lulus tahun 2010
Demikian daftar riwayat hidup kami buat dengan sebenarnya. Semarang,
Juli 2010
Istiyanah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN I: DATA UJI COBA DAN HASIL ANALISIS 1. Skala Intensitas Zikir al-Asma al-Husna Sebelum Uji Coba IDENTITAS DIRI 1. Nama
: ...............................................
2. Jenis Kelamin : .............................................. 3. Kelas
: ...............................................
PETUNJUK Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian anda dipersilahkan untuk memilih satu tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan yang disediakan, yaitu: SS
: Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S
: Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS
: Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS
: Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada
tanggapan yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok atau sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.oleh karena itu kesungguhan dan kejujuran Anda sangat diharapkan bagi kualitas penelitian ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih. Selamat mengerjakan.
PERTANYAAN ANGKET INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
A. Frekuensi 1.
Saya sering sekali membaca zikir Al-Asma Al-Husna
2.
Zikir Al-Asma Al-Husna saya baca dengan teratur.
3.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya melakukanya dengan bersungguh-sungguh.
4.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan penuh semangat.
5.
Mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna tidak hanya saya lakukan di sekolah
6.
Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna akan tetapi saya melakukanya tidak secara teratur.
7.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya tidak pernah bersungguh-sungguh.
8.
Saya tidak pernah semangat ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
9.
Saya jarang sekali membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
10. Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna hanya saya lakukan di sekolah saja. B. Penghayatan terhadap Makna yang Dibaca Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya membacanya 11. dengan suara yang lembut, sehingga saya dapat meresapi setiap makna yang saya baca. Saya percaya kepada Allah bahwa setiap apa yang saya 12. lakukan Allah mengetahuinya.
No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
13. Saya merasa bahwa dengan membaca zikir Al-Asma Al-Husna diri saya semakin dekat dengan Allah. 14. Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasa kecil dihadapan Allah. 15. Saya merasa bahwa diri saya selalu diawasi oleh Allah. 16. Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan suara yang keras. sehingga saya tidak bisa meresapi setiap makna yang saya baca. 17. Saya tidak percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang saya lakukan. 18. Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya tidak bisa merasakan bahwa Allah dekat dengan saya. 19. Meskipun saya tidak membaca zikir Asma’ul Husn, saya yakin dapat mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional (UAN). 20. Saya tidak merasa bahwa diri saya selalu diawasi oleh Allah. C. Efek yang Dirasakan Setelah Berzikir Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasakan ada 21. sebuah ketentraman dalam hati saya. Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasa bahwa 22. saya selalu diberi kemudahan dalam hal belajar. Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna kegundahan 23. dalam hati yang saya rasakan hilang. Saya merasa saat membaca zikir Al-Asma Al-Husna kesediha 24. saya karena memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN) hilang sehingga timbul keoptimisan. Rasa cemas saya hilang ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna. 25. Walaupun membaca zikir Al-Asma Al-Husna hati saya tetap gelisah memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN). No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
Saya merakan tidak ada kemudahan dalam hal belajar 27. meskipun saya mengamalkan zikir Asmaul Husna. Saya masih merasa takut menghadapi Ujian Akhir Nasional 28. meskipun saya mengamalkan zikir Asmaul Husna. Saya masih merasa sedih membayangkan Ujian Akhir 29. Nasional, meskipun saya membaca zikir Asmaul Husna, saya juga tidak yakin bahwa diri saya dapat lulus. Saya cemas memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN) 30. meskipun saya sudah mengamalkan zikir Asmaul Husna
ANGKET KECEMASAN No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
A. Aspek Fisik 1.
Setelah memasuki kelas tiga, badan saya bergemetar ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN)
2.
Jantung saya berdetak kencang ketika membayangkan bahwa saya nanti bisa lulus atau tidak.
3.
Jari-jemari saya mengeluarkan keringat dingin apabila ada salah satu guru saya mengingatkan tentang Ujian Akhir Nasional (UAN).
4.
Nafas saya terasa sesak ketika mengingat saya sudah kelas tiga dan sebentar lagi akan menghadpai Ujian Akhir Nasional (UAN).
5.
Ketika membayangkan Ujian Akhir Nasional semakin dekat kepala saya terasa sakit.
6.
Menginjak kelas tiga ini, saya merasa bahwa nafsu makan saya berkurang ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
7.
Semakin dekatnya waktu Ujian Akhir Nasional (UAN) membuat saya sulit tidur.
8.
Saya merasa cemas ketika membayangkan soal kelulusan.
9.
Setelah memasuki kelas tiga ini, saya tidak merasakan badan saya bergemetar ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
10. Tidur saya tetap pulas meskipun Ujian Akhir Nasional (UAN) sudah semakin dekat. 11. Kepala saya tidak pusing, meskipun banyak diberitakan oleh media banyak siswa yang tidak lulus.
No
Pertanyaan
12. Jantung saya tetap berdetak normal ketika membayangkan bahwa saya nanti bisa lulus atau tidak.
SS
S
TS
STS
13. Nafsu makan saya tetap ada meskipun diri saya memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN) 14. Saya tidak merasa cemas ketika membayangkan kelulusan. 15. Saya masih dapat bernafas lega meskipun sebentar lagi saya akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) B. Aspek Psikologis 16. Saya merasa tidak tentram ketika mendengar ada standarisasi kelulusan yang ditetapkan pemerintah. 17. Ketika membayangkan soal kelulusan saya menjadi sulit untuk berfikir. 18. Saya merasa takut sekali jika dalam Ujian Akhir Nasional (UAN) ini terlitas dalam pikiran saya dan sangat mengganggu saya. 19. Berbagai pikiran yang tidak penting tentang Ujian Akhir Nasional (UAN) sangat mengganggu saya. 20. Ingin rasanya saya menghindar dari Ujian Akhir Nasional (UAN) 21. Saya kurang percaya diri dengan kemampuan saya dalam mengerjakan soal Ujian Akhir Nasional (UAN). 22. Saya merasa khawatir dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). 23. Saya sangat gelisah ketika memikirkan soal Ujian Akhir Nasional (UAN) nanti apakah saya bisa mengerjakan atau tidak.
No
Pertanyaan
24. Saya tidak merasakan hati saya tidak tentram ketika mendengar ada standarisasi kelulusan yang ditetapkan pemerintah. 25. Saya tidak takut jika dalam Ujian Akhir Nasional ini saya
SS
S
TS
STS
tidak lulus. 26. Saya merasa tidak khawatir dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) 27. Saya tetap merasa percaya diri dengan kemampuan saya dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). 28. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya tentang hal-hal yang mengganggu ketika berbicara Ujian Akhir Nasional (UAN). 29. Saya tidak pernah berfikir bahwa saya akan menghindar dari Ujian Akhir Nasional (UAN). 30. Saya tidak gelisah ketika memikirkan soal Ujian Akhir Nasional (UAN) nanti apakah saya bisa mengerjakan atau tidak.
Resp. R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
ITEM INSTRUMEN KECEMASAN Item Pertanyaan Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Robbiatul A. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 M. Farikin 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 Ahlun Nazar 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 Prasto Aji Suryo 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Ike Nurul H. 2 2 2 2 3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 Sit Marfuah 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 Feti M. 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 2 4 H. Fajrin. A. 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 Siti Choiriyah 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 Nur Laila L. 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 Zahrok N. Ulya 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 1 2 1 3 4 3 3 4 Zidni S 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 Ulya M. 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 Siti Naimatul M. 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 M. Ali S.Data uji validitas 2 3 2 2 2dan 2 2 reliabilitas 3 2 2 2 3 skala 2 2 Intensitas 2 3 2 2 Zikir 2 1 Rochamin 3 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 2 3 1 Edo Faisl B. 3 4 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 Rina A. 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 1 4 1 Tri M. Swardani 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 2 Ahchmad Nurcholis 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 Joko Arifiyanto 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 Ahlun 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 Muh. Sholahuk H. 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 1 Ivan Eka S. 2 4 3 2 1 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 2 Kunarso 2 3 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 Fikri Listiyowati 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 Puger Widianto 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 Ariyadi 4 1 3 2 4 4 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 1 Puji Ulil Albab 4 2 3 3 3 4 2 4 3 3 1 3 3 2 4 2 2 4 4 2 Rohari Mumpuni 3 1 4 2 3 3 3 4 3 1 1 2 3 2 4 2 3 4 3 1 Ani Andini 3 1 4 1 4 3 1 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 3 Widiyanto 3 3 3 1 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 2
21 22 23 24 25 26 27 28 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 1 3 1 4 3 1 4 4 1 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 Al-Asma 1 2 2 3Al-Husna 4 2 2 2 2 3 2 3 4 4 1 2 2 3 3 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 4 1 1 3 4
29 2 2 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4 1 2 1 2 2 1 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3
30 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 1 1 2 2
Data uji validitas dan reliabilitas skala kecemasan
Resp. R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 R-6 R-7 R-8 R-9 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nama Robbiatul A. M. Farikin Ahlun Nazar Prasto Aji Suryo Ike Nurul H. Sit Marfuah Feti M. H. Fajrin. A. Siti Choiriyah Nur Laila L. Zahrok N. Ulya Zidni S Ulya M. Siti Naimatul M. M. Ali S. Rochamin Edo Faisl B. Rina A. Tri M. Swardani Ahchmad Nurcholis Joko Arifiyanto Ahlun Muh. Sholahuk H. Ivan Eka S. Kunarso Fikri Listiyowati Puger Widianto Ariyadi Puji Ulil Albab Rohari Mumpuni Ani Andini Widiyanto
1 2 3 2 4 2 3 2 4 2 2 3 3 1 2 2 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 2 3 4 4 3 3 3
2 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 1 2 1 1 3
3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 3 1 3 3 3 3 4 4 3
4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1
5 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 4 1 2 2 3 4 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 4 3 3 4 4
6 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 2 3 4 4 3 3 3
7 2 2 3 4 1 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 4 3 2 3 1 1
ITEM INSTRUMEN KECEMASAN Item Pertanyaan 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 1 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 2 1 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 2 1 4 2 3 2 4 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 1 1 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 1 3 3 2 4 2 2 4 4 4 3 1 1 2 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2
20 2 2 2 4 3 2 4 3 2 2 4 4 1 2 1 1 2 1 2 3 2 4 1 2 1 2 4 1 2 1 3 2
21 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 1 2 3 3 2 1 4 2 2 4 4 4 4 4 3
22 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3
23 2 3 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2
24 3 2 3 4 1 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4
25 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 1 2 1 2 1
26 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 2 2 3 2 2 2 1
27 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 3 1 2 4 4 4 3 4 3
28 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4
29 2 2 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4 1 2 1 2 2 1 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3
2. Analisis Data Uji Coba
Reliability Skala Intensitas zikir al-asma al-husna ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
30 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 1 1 2 2
R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
A N A L Y S I S
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
Statistics for SCALE
Mean 92,4375
R E L I A B I L I T Y
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3,1563 2,8750 3,0938 2,9375 3,1563 2,9375 3,1563 3,1563 3,2813 2,6563 2,5000 3,3438 3,7188 3,0313 3,7188 2,6250 3,4063 3,3438 3,2500 3,2188 3,4688 3,4375 3,1563 2,9688 2,7188 2,6563 3,1563 2,6875 2,9688 2,6563
,7666 ,9755 ,5880 ,7594 ,8466 ,7156 ,5741 ,5741 ,7289 1,0957 ,6720 ,9708 ,4568 ,8224 ,5227 ,7931 ,9108 ,7007 ,6720 1,0994 ,5671 ,6690 ,6773 ,6949 ,9914 ,8654 ,6278 ,8206 ,9327 1,0035
32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0
Variance 112,5766
A N A L Y S I S
N of Variables 30
Std Dev 10,6102 -
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
89,2813 89,5625 89,3438 89,5000 89,2813 89,5000
101,5635 98,3185 112,8780 100,7742 113,1119 114,5806
,6747 ,6878 -,0518 ,7363 -,0695 -,1642
,8517 ,8495 ,8679 ,8502 ,8717 ,8719
SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
89,2813 89,2813 89,1563 89,7813 89,9375 89,0938 88,7188 89,4063 88,7188 89,8125 89,0313 89,0938 89,1875 89,2188 88,9688 89,0000 89,2813 89,4688 89,7188 89,7813 89,2813 89,7500 89,4688 89,7813
105,8861 109,3054 114,5232 96,8216 107,2863 100,2167 110,2732 102,7006 109,7571 102,4798 101,7732 106,6038 110,4798 99,4022 105,0635 108,8387 107,7571 107,4829 95,4345 99,5958 111,0474 112,0645 106,7087 98,0474
,5383 ,2450 -,1588 ,6750 ,3476 ,5874 ,2183 ,5519 ,2325 ,5896 ,5427 ,3789 ,1165 ,5458 ,6186 ,2357 ,3102 ,3200 ,8342 ,7081 ,0858 -,0093 ,2594 ,6804
,8567 ,8623 ,8720 ,8493 ,8602 ,8529 ,8627 ,8546 ,8625 ,8538 ,8546 ,8595 ,8653 ,8542 ,8552 ,8627 ,8610 ,8608 ,8442 ,8498 ,8656 ,8697 ,8633 ,8495
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
32,0
N of Items = 30
,8633
Reliability Skala Kecemasan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
2,6563 2,7500 2,4375 2,0313 2,4063 2,1250 2,1875 3,2500 2,6250 2,4063 2,3438 2,9063 2,2813 2,9688
,8273 ,9158 ,7594 ,5948 ,9108 ,7931 ,8206 ,6720 ,8328 ,7121 ,7007 ,7344 ,8884 ,6949
32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0
15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26 SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
Statistics for SCALE
2,8125 2,9063 2,5938 2,7500 2,6250 2,2500 2,5938 3,0625 2,7500 3,0313 3,2813 2,9688 2,4375 2,9375 2,6563 2,8125 Mean 79,8438
R E L I A B I L I T Y
Variance 107,3619
A N A L Y S I S
,9651 ,7771 ,7560 ,8799 ,8328 1,0473 ,9791 ,6690 ,6720 ,7822 1,1426 ,8975 ,9483 ,7594 ,9708 ,8206
32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 32,0 N of Variables 30
Std Dev 10,3616 -
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
SOAL_1 SOAL_2 SOAL_3 SOAL_4 SOAL_5 SOAL_6 SOAL_7 SOAL_8 SOAL_9 SOAL_10 SOAL_11 SOAL_12 SOAL_13 SOAL_14 SOAL_15 SOAL_16 SOAL_17 SOAL_18 SOAL_19 SOAL_20 SOAL_21 SOAL_22 SOAL_23 SOAL_24 SOAL_25 SOAL_26
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
77,1875 77,0938 77,4063 77,8125 77,4375 77,7188 77,6563 76,5938 77,2188 77,4375 77,5000 76,9375 77,5625 76,8750 77,0313 76,9375 77,2500 77,0938 77,2188 77,5938 77,2500 76,7813 77,0938 76,8125 76,5625 76,8750
94,6089 101,7006 99,6683 101,9637 98,2540 98,6603 99,8458 100,4425 103,5958 102,8347 103,3548 98,3831 98,4476 100,9516 95,9667 104,4476 99,3548 98,1522 104,3700 99,6683 100,5806 101,2732 101,6361 103,0605 107,9315 101,1452
,7499 ,2611 ,4694 ,4199 ,4584 ,5124 ,4173 ,4802 ,1812 ,2784 ,2468 ,5793 ,4609 ,4245 ,5534 ,1455 ,4933 ,4838 ,1351 ,3155 ,2965 ,4189 ,3892 ,2323 -,0790 ,2998
,8146 ,8316 ,8247 ,8272 ,8243 ,8231 ,8261 ,8250 ,8339 ,8305 ,8314 ,8215 ,8243 ,8264 ,8204 ,8346 ,8240 ,8235 ,8354 ,8301 ,8305 ,8267 ,8275 ,8320 ,8478 ,8301
SOAL_27 SOAL_28 SOAL_29 SOAL_30
77,4063 76,9063 77,1875 77,0313
102,5716 100,6683 98,5444 104,9345
,2026 ,4014 ,4086 ,1043
,8339 ,8268 ,8261 ,8362
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
32,0
N of Items = 30
,8333
Rancangan Sebaran Item Skala Zikir Al-Asma Al-Husna No. 1.
Indikator Sering atau lamanya
Favourable 1, 2, 3, ,4, 5
Unfavourable Jumlah 6, 7, 8, 9, 10 10
2.
berzikir Makna yang dibaca
11, 12, 13, 14,
16, 17, 18, 19,
10
Efek yang dirasakan
15 21, 22, 23, 24,
20 26, 27, 28, 29,
10
setelah berzikir Jumlah
25 15
30 15
30
3.
Rancangan Sebaran Item Skala Kecemasan No. 1. 2.
Indikator Gejala fisk
Favourable 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
Unfavourable 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
Jumlah 15
Gejala psikologis
8, 16, 17, 18, 19,
24, 25, 26, 27,28, 29, 30
15
Jumlah
20, 21, 22, 23 16
14
30
Sebaran Item Skala Zikir Al-Asma Al-Husna Yang Digunakan Dalam Penelitian No. 1.
Indikator Sering atau lamanya
Favourable 1, 2, 4
Unfavourable Jumlah 7, 10 5
2. 3.
berzikir Makna yang dibaca Efek yang dirasakan
12, 14 21, 25
16, 17, 18, 20 26, 30
setelah berzikir
6 4
Jumlah
7
8
15
Sebaran Item Skala Kecemasan Yang Digunakan Dalam Penelitian No. 1. 2.
Indikator Gejala fisk Gejala psikologis Jumlah
Favourable 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 17, 18, 22, 23 11
Unfavourable 12, 13, 14, 15 28, 29 6
Jumlah 11 6 17
LAMPIRAN II: DATA PENELITIAN DAN HASIL ANALISIS 1. Skala Intensitas Zikir Al-Asma Al-Husna Setelah Uji Coba IDENTITAS DIRI 4. Nama
: ...............................................
5. Jenis Kelamin : .............................................. 6. Kelas
: ...............................................
PETUNJUK Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan mengenai intensitas zikir Al-Asma Al-Husna dan kecemasan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN). Bacalah setiap pernyataan dengan cermat, kemudian anda dipersilahkan untuk memilih satu tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan yang disediakan, yaitu: SS
: Bila Anda sangat sesuai dengan pernyataan
S
: Bila Anda sesuai dengan pernyataan
TS
: Bila Anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS
: Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada
tanggapan yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok atau sesuai dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.oleh karena itu kesungguhan dan kejujuran Anda sangat diharapkan bagi kualitas penelitian ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih. Selamat mengerjakan.
PERTANYAAN INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA Pernyataan
No. A. Frekuensi 1.
Saya sering sekali membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
2.
Zikir Al-Asma Al-Husna saya baca dengan teratur.
3.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan penuh semangat.
4.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya tidak pernah bersungguh-sungguh.
5.
Saya membaca zikir Al-Asma Al-Husna
hanya saya lakukan di sekolah saja. B. Penghayatan Terhadap Makna Yang Dibaca 6.
Saya percaya kepada Allah bahwa setiap apa yang saya lakukan Allah mengetahuinya.
7.
Ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya merasa kecil dihadapan Allah.
8.
Membaca zikir Al-Asma Al-Husna saya lakukan dengan suara yang keras, sehingga saya tidak bisa meresapi setiap makna yang saya baca.
9.
Saya tidak percaya bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang saya lakukan.
10.
Ketika saya membaca zikir Al-Asma Al-
SS
S
TS
STS
Husna saya tidak bisa merasakan bahwa Allah dekat dengan saya. 11.
Saya tidak merasa bahwa diri saya selalu
diawasi oleh Allah. C. Efek Yang Dirasakan Sesudah Berzikir 12.
Ketika membaca zikir AL-Asma Al-Husna saya merasakan ada sebuah ketenteraman dalam hati saya.
13.
Rasa cemas saya hilang ketika membaca zikir Al-Asma Al-Husna.
14.
Walaupun membaca zikir Al-Asma AlHusna hati saya tetap.
15.
Saya
cemas
memikirkan
Ujian
Akhir
Nasional (UAN) meskipun saya sudah mengamalkan zikir Al-Asma Al-Husna. PERTANYAAN KECEMASAN No.
Pernyataan
SS
A. Aspek Fisik 1.
Setelah memasuki kelas tiga, badan saya bergetar ketika memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
2.
Jari-jemari
saya
mengeluarkan
keringat
dingin apabila ada salah satu guru saya mengingatkan tentang Ujian Akhir Nasional (UAN). 3.
Nafas saya terasa sesak ketika mengingat saya sudah kelas ketika dan sebentar lagi akan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN).
S
TS
STS
4.
Ketika
membayangkan
Ujian
Akhir
Nasional (UAN) semakin dekat kepala terasa sakit. 5.
Menginjak kelas tiga ini, saya merasa bahwa nafsu
makan
saya
berkurang
ketika
memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN). 6.
Semakin dekatnya waktu
Ujian
Akhir
Nasional (UAN) membuat saya sulit tidur. 7.
Saya merasa cemas ketika membayangkan soal kelulusan.
8.
Jantung
saya
berdetak
normal
ketika
membayangkan bahwa saya nanti bisa lulus atau tidak. 9.
Nafsu makan saya tetap ada meskipun diri saya memikirkan Ujian Akhir Nasional (UAN).
10.
Saya
tidak
merasa
cemas
ketika
membayangkan kelulusan. 11.
Saya masih dapat bernafas lega meskipun sebentar lagi saya akan menghadapi Ujian
Akhir Nasional (UAN). B. Aspek Psikologis
12.
Ketika membayangkan soal kelulusan saya menjadi sulit berfikir.
13.
Saya merasa takut sekali jika dalam Uian Akhir Nasional (UAN) terlintas dalam pikiran saya dan sangat mengganggu saya.
14.
Saya merasa khawatir dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.
15.
Saya sangat gelisah ketika memikirkan Ujian
Akhir Nasional (UAN) nanti apakah saya bisa mengerjakan atau tidak. 16.
Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya tentang hal-hal yang mengganggu ketika berbicara Ujian Akhir Nasional (UAN).
17.
Saya tidak pernah berfikir bahwa saya akanmenghindari dari Ujian Akhir Nasional (UAN).
2. Data Penelitian
DATA VARIABEL INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA NO. NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
FARAH ZAHARA MAULIDA ANIS SAB'A K. IRFAN A. M. M. ANWAR M. FUAD MUZAKI ZAMRODIN NINA USWATUN K. TIKA F. H. SITI ROKHIYAH WAHYU ANA S.T MUSTORA YULIANA INNAKHA AFFIA OKTO DIKA WISNU G. AHMAD SHODIQ MUHAMAD ARIFUDIN ADI SURANTO SITI FARIDDATUL A. SAIFUL ANAM SUSI SUSANTI ARIS STIAWAN ANJAR + AGUS GILANG ADI PUTRA SALA FUDIN ETA MAYASARI NILA KHOIRUN NAILI AHMAD D. FAUZI GALIH PAMBUDI NUR KHASANAH AENI HIDAYAH LAILATUL K. S. UMI MUTMAINAH LUTFI HIDAYATI ANI KHOMSATUN EKA FAJAR K. DICCKY ANGGORO KUSNANTI WINDI A. IMA NAILA IZZAH M. NUR NASIRIN ISTIQOMAH NUR JANI M. QUINN KURNIA HANIF FARIDA ARIF HIDAYAT DESI KARLINA H. FERDIAN A. ISMI AUDINA AGUS SUPRIYANTO MIFTAKHUR ROHMAH FEBY DIAN SAFFITRI MUTOHIR RISKI KUDHORI M. ALI FADHLAN AMIR SAIFUDIN WAHIB NUR SAPUTRA BELLA AGUSTIN AZIZAH CAHYA KAROMAH ABADA KOMSATUN LILIK WAHYU W. M. NASRUDIN
1
2 3 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 1 3 4 3 4 4 3 3
5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
6 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 2 4 4 3 3 1 3 3 3 4 4 2 2 1 4 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
8 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3
9 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2
10 11 12 13 14 15 JUMLAH 3 4 4 4 4 2 50 2 4 3 3 3 3 49 3 4 4 4 2 3 53 3 4 3 3 3 3 48 4 4 4 4 2 2 50 3 4 3 3 3 4 51 4 4 4 3 3 2 52 3 4 4 3 2 2 48 4 4 4 4 4 4 56 3 3 3 3 3 3 41 3 3 4 3 3 2 50 1 2 3 2 2 1 36 4 4 4 4 1 3 56 3 3 4 4 3 2 48 3 3 4 3 3 2 49 3 3 4 3 3 2 49 3 4 3 3 2 2 46 3 3 4 4 3 2 51 3 3 3 3 3 2 46 4 1 4 4 4 1 54 4 4 3 3 3 2 47 3 3 3 3 3 2 45 4 2 4 4 4 4 50 4 4 4 4 4 2 56 3 3 3 4 3 1 46 3 3 3 4 3 1 45 2 4 4 4 3 1 50 1 1 4 3 1 2 42 3 3 3 4 2 1 45 3 3 3 4 3 1 45 3 4 4 4 3 2 48 4 4 3 4 3 2 52 3 4 4 4 3 2 50 3 4 4 4 3 2 50 3 3 4 3 4 3 48 2 3 4 4 1 1 47 4 3 2 3 1 4 40 3 4 4 4 3 2 50 2 3 3 3 3 4 44 3 3 4 3 2 3 46 3 4 4 4 4 3 52 3 2 3 3 4 3 45 3 4 4 3 3 1 42 2 2 3 3 3 4 40 2 4 4 1 2 1 48 4 4 4 4 3 3 56 4 1 4 4 4 3 56 4 2 4 4 2 2 48 1 3 4 4 1 3 48 1 1 4 1 4 2 43 3 4 4 3 4 2 52 2 3 4 3 3 2 43 2 3 4 3 3 2 41 3 2 4 3 3 2 47 4 4 4 4 3 4 59 4 4 4 4 3 3 55 2 3 3 4 2 2 48 4 3 4 3 2 2 49 3 3 3 3 3 3 51 1 1 4 4 3 1 40
DATA VARIABEL INTENSITAS ZIKIR AL-ASMA AL-HUSNA NO.
NAMA
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
MUTOHIR RISKI KUDHORI M. ALI FADHLAN AMIR SAIFUDIN WAHIB NUR SAPUTRA BELLA AGUSTIN AZIZAH CAHYA KAROMAH ABADA KOMSATUN LILIK WAHYU W. M. NASRUDIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JUMLAH 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 52 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 43 3 2 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 2 41 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 59 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 55 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 2 2 48 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 2 2 49 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 51 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 4 4 3 1 40
KECEMASAN NO.
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
FARAH ZAHARA MAULIDA ANIS SAB'A K. IRFAN A. M. M. ANWAR M. FUAD MUZAKI ZAMRODIN NINA USWATUN K. TIKA F. H. SITI ROKHIYAH WAHYU ANA S.T MUSTORA YULIANA INNAKHA AFFIA OKTO DIKA WISNU G. AHMAD SHODIQ MUHAMAD ARIFUDIN ADI SURANTO SITI FARIDDATUL A. SAIFUL ANAM SUSI SUSANTI ARIS STIAWAN ANJAR + AGUS GILANG ADI PUTRA SALA FUDIN ETA MAYASARI NILA KHOIRUN NAILI AHMAD D. FAUZI GALIH PAMBUDI NUR KHASANAH AENI HIDAYAH LAILATUL K. S. UMI MUTMAINAH LUTFI HIDAYATI ANI KHOMSATUN EKA FAJAR K. DICCKY ANGGORO KUSNANTI WINDI A. IMA NAILA IZZAH M. NUR NASIRIN ISTIQOMAH NUR JANI M. QUINN KURNIA HANIF FARIDA ARIF HIDAYAT DESI KARLINA H. FERDIAN A. ISMI AUDINA AGUS SUPRIYANTO MIFTAKHUR ROHMAH FEBY DIAN SAFFITRI MUTOHIR RISKI KUDHORI M. ALI FADHLAN AMIR SAIFUDIN WAHIB NUR SAPUTRA BELLA AGUSTIN AZIZAH CAHYA KAROMAH ABADA KOMSATUN LILIK WAHYU W. M. NASRUDIN
1
2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 2
3 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4
4 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3 3 4 3 1 2 1 3 3 1 2 4 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 3 2 2 2 3 1 4 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3
5 3 2 1 2 2 2 4 2 4 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 2 1 4 2 1 2 2 3
6 4 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 4 1 1 4 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 1 1 1 4
7 2 2 1 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 1 3 3 2 2 2 4 3 3 1 4 2 2 1 4 2 2 2 4 2 4 2 2 1 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 1 2 3 2 4
8 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 1 4 4 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4
9 3 3 4 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 2 4 1 1 4 2 2 3 2 2 1 2 3 2 3 2 4 3 2 1 3 2 1 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3
3 3 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1 4 3 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 4 1 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 4 1 3 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 3
10 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH 1 2 2 4 4 4 3 4 53 3 3 3 2 2 3 3 2 44 4 4 2 2 2 3 4 2 41 2 2 2 2 2 2 5 2 38 4 2 3 3 3 3 3 1 41 2 2 2 1 2 2 2 2 35 4 4 4 3 3 3 3 2 55 3 2 2 3 3 2 3 2 39 4 1 2 2 3 3 2 2 45 3 3 2 2 3 3 2 2 40 3 4 3 3 2 4 4 2 48 2 2 3 2 3 3 2 3 40 3 3 4 4 3 4 3 4 54 3 2 2 4 3 3 4 3 46 4 3 2 2 3 3 3 2 45 4 3 2 2 3 3 3 2 45 3 3 2 2 3 2 3 2 41 3 3 2 1 3 4 3 3 48 4 4 2 2 4 3 3 2 47 4 4 4 2 1 3 3 4 50 3 3 3 3 3 3 3 2 48 3 2 3 2 3 3 3 4 46 3 4 2 2 2 3 4 3 45 4 4 2 3 4 3 2 4 52 3 2 2 3 3 3 4 2 47 4 4 3 4 2 2 4 2 49 2 3 4 4 2 3 4 3 48 3 3 2 4 4 4 3 1 48 4 4 2 4 4 4 4 2 52 4 3 2 2 4 2 4 1 47 2 2 3 2 3 3 3 2 39 4 3 2 4 4 3 4 2 50 4 3 3 2 3 3 3 3 53 2 3 3 4 3 3 2 4 48 2 1 4 3 3 3 4 2 42 4 2 3 3 3 3 3 3 46 3 3 2 3 4 3 2 1 47 4 2 3 2 3 3 3 3 52 2 3 3 3 3 3 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 4 54 1 4 2 4 3 3 2 4 48 4 4 4 4 4 4 4 3 55 2 2 2 2 2 2 2 4 38 3 3 2 1 4 2 3 4 45 4 4 2 3 3 2 4 3 46 4 4 3 2 4 3 4 4 57 2 2 3 4 4 3 3 1 50 1 4 2 4 3 4 1 2 44 3 3 2 3 3 3 3 3 49 2 3 2 4 4 4 2 1 47 4 4 1 2 4 4 4 1 56 4 2 3 3 3 2 3 4 47 2 2 3 3 4 4 3 4 50 4 2 3 3 4 2 3 4 48 3 3 4 4 3 4 4 3 55 3 3 2 2 4 3 3 4 46 2 2 2 2 3 4 4 4 42 3 3 4 2 4 2 2 4 46 3 4 3 3 4 3 4 1 46 3 3 3 3 3 3 3 2 53
KECEMASAN NO.
NAMA
54 55 56 57 58 59 60
AMIR SAIFUDIN WAHIB NUR SAPUTRA BELLA AGUSTIN AZIZAH CAHYA KAROMAH ABADA KOMSATUN LILIK WAHYU W. M. NASRUDIN
1
2 3 2 2 2 3 3 2
3 2 3 4 2 2 3 4
4 3 4 3 2 2 2 3
5 1 4 2 1 2 2 3
6 2 2 3 1 1 1 4
7 2 4 1 2 3 2 4
8 4 3 2 4 3 3 4
9 4 4 3 3 2 3 3
2 1 2 2 4 2 3
10 11 12 13 14 15 16 17 JUMLAH 4 2 3 3 4 2 3 4 48 3 3 4 4 3 4 4 3 55 3 3 2 2 4 3 3 4 46 2 2 2 2 3 4 4 4 42 3 3 4 2 4 2 2 4 46 3 4 3 3 4 3 4 1 46 3 3 3 3 3 3 3 2 53
3. Analisis Data Frequencies Statistics zikir N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum
60 0 48.2000 .60869 48.0000 48.00 4.71492 22.231 23.00 36.00 59.00 2892.00
kecemasan 60 0 47.0333 .63822 47.0000 46.00a 4.94364 24.440 22.00 35.00 57.00 2822.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Frequency Table
ints_zikir
Valid
36,00 40,00 41,00 42,00 43,00 44,00 45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 51,00 52,00 53,00 54,00 55,00 56,00 59,00 Total
Frequency 1 3 2 2 2 1 5 4 3 9 4 8 3 4 1 1 1 5 1 60
Percent 1,7 5,0 3,3 3,3 3,3 1,7 8,3 6,7 5,0 15,0 6,7 13,3 5,0 6,7 1,7 1,7 1,7 8,3 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 5,0 3,3 3,3 3,3 1,7 8,3 6,7 5,0 15,0 6,7 13,3 5,0 6,7 1,7 1,7 1,7 8,3 1,7 100,0
Cumulative Percent 1,7 6,7 10,0 13,3 16,7 18,3 26,7 33,3 38,3 53,3 60,0 73,3 78,3 85,0 86,7 88,3 90,0 98,3 100,0
kecemasan
Valid
35,00 38,00 39,00 40,00 41,00 42,00 44,00 45,00 46,00 47,00 48,00 49,00 50,00 52,00 53,00 54,00 55,00 56,00 57,00 Total
UJI NORMALITAS
Frequency 1 2 2 2 3 2 2 5 8 6 8 2 4 3 3 2 3 1 1 60
Percent 1,7 3,3 3,3 3,3 5,0 3,3 3,3 8,3 13,3 10,0 13,3 3,3 6,7 5,0 5,0 3,3 5,0 1,7 1,7 100,0
Valid Percent 1,7 3,3 3,3 3,3 5,0 3,3 3,3 8,3 13,3 10,0 13,3 3,3 6,7 5,0 5,0 3,3 5,0 1,7 1,7 100,0
Cumulative Percent 1,7 5,0 8,3 11,7 16,7 20,0 23,3 31,7 45,0 55,0 68,3 71,7 78,3 83,3 88,3 91,7 96,7 98,3 100,0
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters a,b
ints_zikir 60 48,2000 4,71492 ,100 ,085 -,100 ,773 ,589
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
kecemasan 60 47,0333 4,94364 ,107 ,106 -,107 ,830 ,497
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
UJI HOMOGENITAS Test of Homogeneity of Variances kecemasan Levene Statistic 1,796
df1
df2 12
Sig. ,081
41
ANOVA kecemasan
Between Groups Within Groups Total
Sum of Squares 703,544 738,389 1441,933
df
Mean Square 39,086 18,009
18 41 59
F 2,170
Regression Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered ints_zikira
Variables Removed .
Method Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kecemasan Model Summary Model 1
R ,293a
R Square ,086
Adjusted R Square ,070
a. Predictors: (Constant), ints_zikir
Std. Error of the Estimate 4,76651
Sig. ,020
ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 124,194 1317,739 1441,933
df 1 58 59
Mean Square 124,194 22,720
F 5,466
Sig. ,023a
t 5,052 2,338
Sig. ,000 ,023
a. Predictors: (Constant), ints_zikir b. Dependent Variable: kecemasan Coefficientsa
Model 1
(Constant) ints_zikir
Unstandardized Coefficients B Std. Error 32,201 6,374 ,308 ,132
a. Dependent Variable: kecemasan
Standardized Coefficients Beta ,293