FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LANSOT KECAMATAN TOMOHON SELATAN. Sofietje B. Pangkerego*, A.Joy.M.Rattu**, Lydia Tendean** * Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Dosen Pascasarjana Universitas Sam Rartulangi
ABSTRAK ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif di propinsi Sulawesi Utara masih jauh dari target nasional yaitu sebesar 70%. Pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6 bulan pada tahun 2012 di kota Tomohon hanya sebesar 38,44% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 48% (Anonim, 2013), sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Lansot yang meliputi wilayah kecamatan Tomohon Selatan, dengan cakupan pemberian ASI eksklusif 6 bulan masih di bawah rata rata cakupan kota Tomohon yaitu hanya sebesar 32,48% (Anonim, 2014). Tujuan penelitian ini untuk menganalisi faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan pada bulan Januari sampai April 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu wilayah kerja Puskesmas Lansot dan sampel dalam penelitian berjumlah 154 ibu. Data yang akan diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS versi 22. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan ibu, dukungan suami dan dukungan keluarga terhadap Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan, sedangkan variabel pendidikan, pekerjaan, dan keterpaparan sampel susu formula tidak berhubungan yang signifikan (p>0,05) dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan. Berdasarkan nilai statistik Wald pengetahuan sebesar 0,229> nilai statistik Wald, dukungan suami sebesar 21,892> nilai statistik Wald dan dukungan keluarga sebesar 18,021> nilai statistik Wald, maka tindakan dukungan keluarga berpengaruh dominan terhadap Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan ibu, dukungan suami dan dukungan keluarga berpengaruh terhadap Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan, sedangkan variabel pendidikan, pekerjaan, dan keterpaparan sampel susu formula tidak berhubungan dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan dan variabel tindakan dukungan keluarga berpengaruh dominan terhadap Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan. Memberikan edukasi tentang Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan kepada masyarakat secara berkala dapat menunjang kesehatan Ibu di di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan. Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan Ibu, Keterpaparan Sampel Susu Formula, Dukungan Keluarga, Tindakan, ASI Ekslusif
berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan
PENDAHULUAN Kualitas
anak
masa
kini
merupakan
kemampuannya.
Tumbuh kembang anak
penentu kualitas Sumber
Daya Manusia
dipengaruhi berbagai faktor, salah satu faktor
(SDM)
akan
datang.
terpenting adalah pemberian Air Susu Ibu
Pembangunan manusia masa depan dimulai
(ASI). Undang-undang Nomor 36 tahun 2009
dengan pembinaan anak masa sekarang.
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
Untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas
Upaya
dimasa yang akan datang maka anak perlu
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan
dipersiapkan agar anak bisa tumbuh dan
masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
dimasa
yang
53
Perbaikan
Gizi
bertujuan
untuk
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi,
dan
peningkatan
akses
dan
manusia pada masa yang akan datang dan
mutu
berdampak pada status kesehatan masyarakat.
pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan Data Survei Demografi dan Kesehatan
kemajuan ilmu dan teknologi. World Health Organisation (WHO)
Indonesia, sekitar setengah dari anak yang
dan United Nation Children’s Fund (UNICEF)
berumur di bawah 2 bulan menerima ASI
merekomendasikan sebaiknya anak disusui
eksklusif. Persentase ASI eksklusif menurun
dalam satu jam pertama sejak lahir dan hanya
terus setelah dua bulan pertama, lebih dari 7
Air Susu Ibu (ASI) selama paling sedikit 6
diantara 10 anak umur 4-5 bulan sudah
bulan, dan lanjutkan menyusui sampai 2 tahun,
menerima makanan tambahan (44%), air putih
(Roesli,
adalah
(8%) susu atau cairan tambahan lainnya (8%)
tanpa
sebagai tambahan dari ASI atau sepenuhnya
memberikan makanan dan minuman lain
sudah diberikan susu formula (13%) (Anonim,
kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6
2010).
bulan, kecuali obat dan vitamin. Air Susu Ibu
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa
merupakan asupan yang sangat baik pada 6
pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi 6
bulan pertama kehidupan. Pemberian ASI
bulan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya
pada bayi merupakan cara terbaik peningkatan
sebesar 30,2%, dan menurut data
gizi dan kualitas sumber daya manusia, ASI
Kesehatan Indonesia tahun 2014 naik secara
mengandung zat–zat gizi yang struktur dan
bermakna
kualitasnya sangat cocok dan mudah diserap
pemberian ASI eksklusif di propinsi Sulawesi
oleh bayi.
Utara masih jauh dari target nasional yaitu
2005).
pemberian
Air
ASI Susu
eksklusif Ibu
saja
Pemberian ASI mengoptimalkan
Hasil
Riset
menjadi
Kesehatan
52,3%.
Dasar
Profil
Cakupan
perkembangan saraf otak, memberikan zat-zat
sebesar 80%.
kekebalan terhadap penyakit dan mewujudkan
tahun 2012 mencapai 36,8%, dan pada tahun
ikatan emosional antara ibu dan bayinya
2014 naik mencapai 38,5%.
(Hubertin, 2004)
Capaian ASI eksklusif pada
Pemberian ASI eksklusif sampai usia bayi
Menurut WHO dan UNICEF (2012), dari
6 bulan pada tahun 2012 di kota Tomohon
jumlah 136,7 juta bayi lahir di seluruh dunia
hanya sebesar 38,44% dan pada tahun 2013
dan hanya 32,6% dari mereka yang disusui
meningkat menjadi 48% (Anonim, 2013),
secara eksklusif dalam 6 bulan pertama,
sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Lansot
sedangkan di negara industri, bayi yang tidak
yang meliputi wilayah kecamatan Tomohon
diberikan ASI eksklusif lebih banyak yang
Selatan, dengan cakupan pemberian ASI
meninggal dari pada bayi yang diberi ASI
eksklusif 6 bulan masih di bawah rata-rata
eksklusif. Sementara di negara berkembang
cakupan kota Tomohon yaitu hanya sebesar
hanya 39%
34,1% (Anonim, 2015).
ibu yang memberikan ASI
eksklusif (Anonim, 2013).
Hal ini dapat
Menurut Green (1980), faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif
54
ialah faktor predisposisi (predisposing factors)
puskesmas
yang mencakup pengetahuan individu, sikap,
Kotamobagu
kepercayaan, tradisi, norma sosial dan unsur-
menemukan bahwa ibu-ibu yang mempunyai
unsur lain yang terdapat dalam diri individu
bayi di wilayah kerja Puskesmas Kotobangon
dan masyarakat; faktor pendukung (enabling
Kotamobagu, mayoritas tidak memberikan
factors) yaitu tersedianya sarana pelayanan
ASI Eksklusif
kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya;
ibu yang memberikan ASI eksklusif (27%).
dan faktor pendorong (reinforcing factors)
Analisis bivariat diperoleh data terdapat
yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan.
hubungan yang bermakna antara tempat
Hasil
penelitian
faktor-faktor
yang
Kotobangon Timur
Kecamatan
Kota
Kotamobagu,
(73%) dibandingkan dengan
persalinan ibu, penolong persalinan ibu, peran
berhubungan dengan pemberian ASI ekslusif
petugas
di kota Peninsular Malaysia tahun 2006
pemberian ASI eksklusif dan tidak ada
menunjukkan bahwa dari 682 ibu, hanya
hubungan yang bermakna antara pekerjaan
43,1% ibu memberikan ASI ekslusif (Tan,
ibu, pengetahuan ibu dengan pemberian ASI
2011).
Eksklusif.
Studi quasi- experiment tentang
pengetahuan terhadap
dan
efek
praktek
pada
Hasil
sikap
Uji
ibu
regresi
dengan
logistic
ASI
ekslusif
menunjukkan variabel sikap merupakan yang
intervensi
promosi
paling erat berhubungan dengan pemberian
kesehatan yang dilakukan di pedesaan Abia Nigeria pada 197 ibu
kesehatan,
ASI ekslusif.
menunjukkan bahwa
Berbeda dengan penelitian sebelumnya,
tidak ada peningkatan yang signifikan pada
Rahayu dan Apriningrum (2014) yang meneliti
kelompok kontrol baik pada pengetahuan dan
faktor - faktor yang berhubungan pemberian
praktek pemberian ASI ekslusif, yaitu 85%
ASI ekslusif pada karyawati UNSIKA tahun
tidak mengetahui tentang praktek pemberian
2013 menemukan bahwa ASI secara eksklusif
ASI ekslusif (Udochı, M.N. dan R.A. Eke.
lebih
2011). Trisnawati (2013) meneliti
faktor -
responden. Pada analisis bivariat, usia ibu,
faktor yang berhubungan dengan pemberian
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, dukungan
ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas
tempat kerja, dukungan keluarga, jumlah
Ngaliyan
penelitian
paritas ternyata
hubungan
bermakna dengan pemberian ASI eksklusif.
Semarang.
Hasil
menunjukkan bahwa terdapat
dominan
yaitu
sebesar
52,2%,
tidak berhubungan secara
antara pengetahuan tentang ASI eksklusif dengan pemberian ASI eksklusif,
juga
METODE
terdapat hubungan antara dukungan keluarga
Jenis penelitian ini menggunakan desain
dengan pemberian ASI eksklusif . Demikian
penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif
juga Mamonto (2015) yang meneliti faktor-
analitik dengan menggunakan pendekatan
faktor yang berhubungan dengan pemberian
cross
ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
55
sectional
atau
potong
lintang.
yang mempunyai bayi berumur 6 - 12 bulan
Wilayah
yaitu sejumlah 256 orang ibu.
Kecamatan Tomohon Selatan Hubungan
HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Kerja
Puskesmas
antara
umur
ibu
Lansot
dengan
Hubungan Antara Umur Ibu Dengan
pemberian asi ekslusif 6 bulan di wilayah kerja
Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di
puskesmas lansot kecamatan tomohon selatan dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Gambaran Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan ASI – EKSKLUSIF
Umur ibu
20-35 <20 atau >35 Total
Nilai p
Tidak memberikan N % 95 61,7 12 7,8
Memberikan N % 38 24,7 9 5,8
Total N 133 21
% 86,4 13,6
107
47
154
154
69,5
30,5
0,186
Berdasarkan tabulasi silang yang
(5,8%). Berdasarkan hasil analisis uji
dilakukan antara umur ibu dengan
Chi-Square didapatkan hasil dengan
pemberian ASI ekslusif 6 bulan,
nilai
diperoleh
menunjukkan
data
bahwa
jumlah
p=
0,186>
0,05
tidak
yang terdapat
responden yang berumur antara 20-35
hubungan yang bermakna
sebanyak 133 responden (86,4%)
umur ibu dengan pemberian ASI
dengan
tidak
ekslusif 6 bulan.
ekslusif
sebanyak
memberikan 95
ASI
responden
b.
antara
Hubungan Antara Pendidikan Ibu
(61,7%) dan yang memberikan ASI
Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6
ekslusif
Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
sebanyak
(24,7%);
38
responden
sedangkan
jumlah
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
responden yang berumur <20 atau
Hubungan antara pendidikan ibu
>35 sebanyak 21 responden (13,6%)
dengan pemberian ASI ekslusif 6
dengan
tidak
ASI
bulan di wilayah kerja Puskesmas
ekslusif
sebanyak
responden
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
memberikan 12
(7,8%) dan yang memberikan ASI ekslusif
sebanyak
9
dapat dilihat pada tabel 9.
responden
Tabel 9. Gambaran Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan Pendidikan Ibu
< SLTP > SLTA
ASI – EKSKLUSIF Tidak memberikan N % 18 11,7 89 57,8
Nilai p Total
Memberikan N % 5 3,2 42 27,3
56
N 23 131
% 14,9 85,1
0,321
Total
107
69,5
47
30,5
154
100
Berdasarkan tabulasi silang yang
(27,3%). Berdasarkan hasil analisis
dilakukan
uji
antara
pendidikan
ibu
Chi-Square
didapatkan
hasil
dengan pemberian ASI ekslusif 6
dengan nilai p= 0,321> 0,05 yang
bulan, diperoleh data bahwa jumlah
menunjukkan
responden
hubungan yang bermakna
SLTP
yang berpendidikan <
sebanyak
23
responden
tidak
terdapat antara
pendidikan ibu dengan pemberian
(14,9%) dengan tidak memberikan
ASI ekslusif 6 bulan.
ASI eksklusif sebanyak 18 responden
c.
Hubungan
Antara
Pekerjaan
Ibu
(11,7%) dan yang memberikan ASI
Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6
eksklusif
Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
sebanyak
5
responden
(3,2%); sedangkan jumlah responden yang
berpendidikan
>
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
SLTA
Hubungan antara pekerjaan ibu
sebanyak 131 responden (85,1%)
dengan pemberian ASI ekslusif 6
dengan
tidak
ASI
bulan di wilayah kerja Puskesmas
ekslusif
sebanyak
responden
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
memberikan 89
(57,8%) dan yang memberikan ASI ekslusif
sebanyak
42
dapat dilihat pada tabel 10.
responden
Tabel 10.Gambaran Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan Pekerjaan Ibu
Tidak Kerja Kerja Total
ASI – EKSKLUSIF
Nilai p
Tidak memberikan N % 46 29,9
Total Memberikan N % 23 14,9
N 69
% 44,8
61 107
24 47
85 154
55,2 100
39,6 69,5
28,2 30,5
0,494
46 responden (29,9%) dan yang Berdasarkan tabulasi silang yang memberikan ASI Ekslusif sebanyak dilakukan
antara
pekerjaan
ibu 23 responden (14,9%); sedangkan
dengan pemberian ASI ekslusif 6 jumlah
responden
yang
kerja
bulan, diperoleh data bahwa jumlah sebanyak
85
responden
(55,2%)
responden yang tidak kerja sebanyak dengan dengan tidak memberikan 69 responden (44,8%) dengan tidak ASI ekslusif sebanyak 61 responden memberikan ASI Ekslusif sebanyak (39,6%) dan yang memberikan ASI
57
ekslusif
sebanyak
24
responden
Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
(28,2%). Berdasarkan hasil analisis uji
Chi-Square
didapatkan
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
hasil
Hubungan antara pengetahuan ibu
dengan nilai p= 0,494> 0,05 yang
dengan pemberian ASI ekslusif 6
menunjukkan
terdapat
bulan di wilayah kerja Puskesmas
antara
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
tidak
hubungan yang bermakna
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
dapat dilihat pada tabel 11.
kslusif 6 Bulan. d.
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6
Tabel 11. Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan Pengetahuan Ibu
Rendah Tinggi Total
ASI – EKSKLUSIF Tidak memberikan N % 74 48,1 33 21,4 107 69,5
Nilai p Total
Memberikan N % 17 18,7 30 19,5 47 30,5
N 91 63 154
% 59,1 40,9 100
0,000
Berdasarkan tabulasi silang yang
uji
dilakukan antara pengetahuan ibu
dengan nilai p= 0,000< 0,05 yang
dengan pemberian ASI ekslusif 6
menunjukkan
bulan, diperoleh data bahwa jumlah
hubungan yang bermakna
responden yang pengetahuan rendah
pengetahuan ibu dengan pemberian
sebanyak
ASI ekslusif 6 bulan.
dengan
91
responden
tidak
(59,1%)
memberikan
ASI
e.
Chi-Square
Hubungan
didapatkan
tidak
antara
terdapat antara
keterpaparan
eksklusif sebanyak 74 responden
sampel
(48,1%) dan yang memberikan ASI
pemberian ASI ekslusif 6 bulan di
eksklusif sebanyak 17 responden
wilayah
(18,7%);
Kecamatan Tomohon Selatan
sedangkan
jumlah
responden yang pengetahuan tinggi sebanyak
63
responden
susu
hasil
kerja
formula
Puskesmas
Hubungan antara
(40,9%)
sampel
susu
dengan
Lansot
keterpaparan
formula
dengan
dengan dengan tidak memberikan
pemberian ASI ekslusif 6 bulan di
ASI eksklusif sebanyak 33 responden
wilayah
(21,4%) dan yang memberikan ASI
Kecamatan Tomohon Selatan dapat
eksklusif sebanyak 30 responden
dilihat pada tabel 12.
(19,5%). Berdasarkan hasil analisis
58
kerja
Puskesmas
Lansot
Tabel 12. Gambaran Hubungan Antara Keterpaparan Sampel Susu Formula Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan ASI – EKSKLUSIF
Keterpaparan
Nilai p
Tidak Pernah
Tidak memberikan N % 42 12,3
Memberikan N % 19 12,3
N 61
% 39,6
Pernah Total
65 107
28 47
93 154
60,4 100
42,2 69,5
Total
18,2 30,5
Berdasarkan tabulasi silang yang dilakukan sampel
antara susu
sebanyak 65 responden (42,2%) dan
Keterpaparan
yang
memberikan
ASI
eksklusif
dengan
sebanyak 28 responden (18,2%).
pemberian ASI ekslusif 6 bulan,
Berdasarkan hasil analisis uji Chi-
diperoleh responden
formula
0,891
data yang
bahwa
jumlah
Square didapatkan hasil dengan nilai
tidak
pernah
p= 0,891> 0,05 yang menunjukkan
keterpaparan dengan sampel susu
tidak
formula
bermakna antara keterpaparan dengan
sebanyak
61
responden
terdapat
susu
hubungan
formula
yang
(39,6%) dengan tidak memberikan
sampel
dengan
ASI eksklusif sebanyak 42 responden
pemberian ASI ekslusif 6 bulan
(12,3%) dan yang memberikan ASI f.
jumlah
Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
responden yang pernah keterpaparan
Hubungan antara dukungan suami dengan
sampel susu formula sebanyak 93
pemberian ASI ekslusif 6 bulan di wilayah
responden (60,4%) dengan dengan
kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon
tidak
Selatan dapat dilihat pada tabel 14.
eksklusif sebanyak 19 responden (12,3%);
sedangkan
memberikan
ASI
eksklusif
Tabel 14. Gambaran Hubungan Antara Dukungan suami Dengan Pemberian Asi Ekslusif 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan ASI – EKSKLUSIF
Dukungan suami Tidak memberikan N % Kurang Baik 91 59,1 Baik 16 10,4 Total 107 65,5 Berdasarkan tabulasi silang yang
N 18 29 47
Nilai p
Total Memberikan % N % 11,7 109 70,8 0,000 18,8 45 29,2 30,5 154 100,0 dukungan keluarga sebanyak 109
dilakukan antara dukungan suami
responden
dengan pemberian ASI ekslusif 6
memberikan ASI eksklusif sebanyak
bulan, diperoleh data bahwa jumlah
91 responden (59,1%) dan yang
responden
memberikan ASI eksklusif sebanyak
yang
kurang
baik
59
(70,8%)
dengan
tidak
18 responden (11,7%); sedangkan
sebanyak
jumlah
baik
dengan dengan tidak memberikan
dukungan suami dengan susu botol
ASI eksklusif sebanyak 16 responden
responden
yang
(10,4%) dan yang memberikan ASI
g.
45
responden
(29,2%)
Hubungan antara dukungan keluarga
eksklusif sebanyak 29 responden
dengan pemberian ASI ekslusif 6
(18,8%). Berdasarkan hasil analisis
bulan di wilayah kerja Puskesmas
uji
Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
chi-square
didapatkan
hasil
dengan nilai p= 0,000< 0,05 yang menunjukkan
terdapat
yang bermakna
antara
Hubungan
antara
dengan
dukungan
hubungan
keluarga
pemberian
dukungan
ekslusif 6 bulan di wilayah kerja Lansot
ASI
suami dengan pemberian ASI ekslusif
Puskesmas
Kecamatan
6 bulan.
Tomohon Selatan dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Gambaran Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Ekslusif 6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan ASI – EKSKLUSIF
Dukungan keluarga
Tidak memberikan N % 66 42,9
Memberikan N % N 11 7,1 77
% 50
41 107
36 47
50 100
Kurang Baik Baik Total
Nilai p
26,6 69,5
Total
23,4 30,5
77 154
0,000
Berdasarkan tabulasi silang yang
(26,6%) dan yang memberikan ASI
dilakukan antara Dukungan keluarga
Eksklusif sebanyak 36 responden
Dengan Pemberian ASI Ekslusif 6
(23,4%). Berdasarkan hasil analisis
Bulan, diperoleh data bahwa jumlah
uji
responden
dengan nilai p= 0,000< 0,05 yang
yang
kurang
baik
Chi-Square
didapatkan
Dukungan
keluarga sebanyak 77
menunjukkan
responden
(50%)
tidak
yang bermakna antara Dukungan
memberikan ASI Eksklusif sebanyak
keluarga Dengan Pemberian ASI
66 responden (42,9%) dan yang
Ekslusif 6 Bulan.
dengan
memberikan ASI Eksklusif sebanyak
5.
11 responden (7,1%); sedangkan jumlah
responden
yang
terdapat
hasil
hubungan
Hasil Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan dengan
baik
menggunakan uji regresi logistik. Tahap
Dukungan keluarga Dengan Susu
sebelum dilakukan uji regresi logistik
Botol sebanyak 77 responden (50%)
adalah menentukan variabel bebas yang
dengan dengan tidak memberikan
mempunyai p ≤ 0,05 dalam uji hubungan
ASI Eksklusif sebanyak 41 responden
dengan variabel terikat (uji Chi Square)
60
dalam
uji
bivariat
Berdasarkan variabel
tersebut
uji
bivariat
bebas
(umur,
di
dari
atas.
keluarga);
variabel
Pengetahuan,
kelima
Dukungan suami dan Dukungan keluarga
pendidikan,
memiliki nilai p ≤ 0,05 sehingga kedua
pekerjaan, Pengetahuan ibu tentang ASI
variabel
ekslusif,
analisis selanjutnya. Hasil analisis regresi
Keterpaparan
sampel
susu
formula, Dukungan suami dan Dukungan
tersebut
dimasukkan
dalam
logistik seperti terlihat pada tabel 14.
Tabel 14. Hasil Analisis Regresi Logistik Variabel Pengetahuan Dukungan Suami Dukungan Keluarga
B 0,229 2,709 2,307
Wald 0,229 21,892 18,021
Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa pengetahuan dan
4.
Sig. 0,632 0,000 0,000
Exp.(B) 1,257 15,022 10,047
Terdapat hubungan antara pengetahuan
dukungan
ibu dengan pemberian ASI ekslusif 6
keluarga berhubungan secara signifikan
bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot
terhadap pemberian ASI Ekslusif 6 bulan,
Kecamatan Tomohon Selatan
yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi
5.
Tidak
terdapat
hubungan
antara
0,000< 0,05. Berdasarkan nilai statistik
keterpaparan dengan susu formula dengan
Wald pengetahuan sebesar 0,229> nilai
pemberian ASI ekslusif 6 bulan di
statistik Wald dan dukungan keluarga
wilayah
sebesar 18,021> nilai statistik Wald, maka
Kecamatan Tomohon Selatan
tindakan dukungan keluarga berpengaruh
6.
Terdapat
kerja
Puskesmas
hubungan
antara
Lansot
dukungan
dominan terhadap Pemberian ASI Ekslusif
suami dengan pemberian ASI ekslusif 6
6 Bulan.
bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan
KESIMPULAN 1.
7.
bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot
dengan pemberian ASI ekslusif 6 bulan di kerja
Puskesmas
Kecamatan Tomohon Selatan
Lansot
Kecamatan Tomohon Selatan 2.
Tidak
terdapat
SARAN antara
Untuk meningkatkan pemberian ASI
pendidikan ibu dengan pemberian ASI
eksklusif kepada bayi oleh ibu di Kota
ekslusif
Tomohon, peneliti menyarankan :
6
bulan
hubungan
di
wilayah
kerja
Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon
1.
Selatan 3.
hubungan antara dukungan
keluarga dengan pemberian ASI ekslusif 6
Tidak terdapat hubungan antara umur ibu
wilayah
Terdapat
Untuk Dinas Kesehatan Kota Tomohon a
Adanya
pengawasan
dari
Dinas
Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan
Kesehatan agar seluruh Rumah Sakit
ibu dengan pemberian ASI ekslusif 6
/ praktek dokter / puskesmas / di Kota
bulan di wilayah kerja Puskesmas Lansot
Tomohon
Kecamatan Tomohon Selatan
61
untuk
menerapkan
10
langkah
menuju
keberhasilan
b
menyusui. 1.
Sarana
konsultasi pelayanan
kesehatan
menyusui
dan
c
8.
Membuat
kebijakan
agar
semua
puskesmas / sarana kesehatan lainnya
Sarana
mempunyai klinik menyusui.
pelayanan
kesehatan d
Bekerjasama
dengan
sendiri atau lainnya
Pemberdayaan
Perempuan
Menyiapkan ibu hamil untuk
Keluarga Berencana Kota Tomohon
mengetahui manfaat ASI dan
dalam
langkah keberhasilan menyusui.
peningkatan cakupan ASI eksklusif. 2.
mensukseskan
Badan dan
program
Untuk Puskesmas Lansot a
Melakukan kontak dan menyusui
Melaksanakan program 10 langkah menuju keberhasilan menyusui.
b
Membuat
klinik
menyusui
di
Puskesmas.
Membantu ibu melakukan teknik
c
Selalu
memberikan
penjelasan
menyusui yang benar (posisi
kepada ibu hamil dan menyusui,
peletakan
tubuh
bayi
dan
suami ibu hamil dan menyusui, dan
pelekatan
mulut
bayi
pada
keluarga ibu hamil dan menyusui
payudara)
tentang
Hanya memberikan ASI saja
pemberian ASI eksklusif 6 bulan dan
tanpa minuman pralaktal sejak
tatalaksananya dimulai sejak masa
bayi lahir
kehamilan, masa bayi lahir, sampai
Melaksanakan rawat gabung ibu
umur 6 bulan. Pemberian informasi
dan bayi
tersebut
Melaksanakan
pemberian
diberikan
ASI sesering dan semau bayi 9.
semua
melarang promosi PASI
setelah lahir)
7.
diharapkan
ASI)
mempunyai tenaga konselor ASI.
dini bayi baru lahir (1/2 - 1 jam
6.
(Konselor
penerapan 10 langkah menuju
ibu penderita infeksi HIV positif
5.
tenaga
puskesmas / sarana kesehatan lainnya
Memberikan konseling apabila
4.
ASI
sehingga
melakukan pelatihan untuk staf
3.
pelatihan
mempunyai kebijakan tentang
keberhasilan
2.
Memfasilitasi
Tidak
memberikan
posyandu, dot/
penting
dapat di
dan
secara
manfaat
langsung
Puskesmas,melalui atau
kegiatan
kemasyarakatan lainnya.
kempeng. 10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah DAFTAR PUSTAKA Anggorowati, F. N. 2013. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Desa Bebengan Kecamatan Boja
pulang dari sarana pelayanan kesehatan
62
Kabupaten Kenda. Jurnal Keperawatan Maternitas. Anonimous, 2010. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Ekslusif dan Inisiasi Menyusui Dini di Indonesia. Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Idonesia,
Ejournal.litbang.depkes.go.id (Diakses 10 Oktober 2015) Oryz. 2008. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 6-11 Bulan Di Kelurahan Pa’baeng- Baeng Makassar Tahun 2007.
, 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif . Kemenkes RI
Pawenrusi, E. P. 2011. Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Tamamaung Kota Makassar. Media Gizi Pangan, Vol. XI, Edisi 1, Januari – Juni 2011
Partiwi, dkk. 2015. Breastfeeding Sick Babies. IDAI. Jakarta
,2013. Badan Litbangkes. Riset Kesehatan Dasar. (Riskesdas) Propinsi Sulawesi Utara. Kementerian Kesehatan RI.
Prasetyono, D. S. 2012. Buku Pintar ASI Eksklusif. Div a Press. Yogyakarta Petit, I. A. 2008. Perception and Knowledge on Exclusive Breastfeeding Among Women Attending Antenatal and Postnatal Clinics, A Study from Mbarara Hospital-Uganda. August 2008. Official Publication of the Tanzania Medical Students’ Association. Tanzania Proverawati, Atikah dan E. Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Nuha Medika. Hal: 71, 117. Yogyakarta
,2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Tomohon. ,2015. Profil Puskesmas Lansot Kecamatan Tomohon Selatan 2015. Dian, S., 2006, Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Berdasarkan Karasteristik ibu di Puskesmas Sukawarna, Kota Bandung.jurnal Kebidanan. Green, L.et.al. 1980. Health Education Plan ning. Mayfield Publishing Company. California.
Purwanti, 2012.Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas. Cakrawala Ilmu. Yogyakarta
Ida. 2012. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Ekslusif 6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok. (Jurnal) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Lib.ui.ac.id (Diakses 10 Oktober 2015).
Qiu, L. et.al. 2009. Initiation of Breastfeeding and Prevalence of Exclusive Breastfeedingat Hospital Discharge in Urban, Suburban and Rural areas of Zhejiang China. International Breastfeeding Journal. Biomed Central Ltd.
Malau, A. E. T. 2010. Hubungan Dukungan Suami dan Kemauan Ibu Memberikan ASI Eksklusif di Puskesmas Teladan Medan. USU Medan
Rahayu, S. dan N. Apriningrum. 2014. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Pemberian ASI Ekslusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013.Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1 Januari – Maret 2014 Ramadani, M. 2009. Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang Sumatera Barat Tahun 2009. Tesis. FKM-UI
Mamonto, T. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu. Tesis Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Novia Ludha, Iroma Maulida Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Menyusui Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi Di Pesantunan . Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
Rahmawati, A., B. Bahar, dan A. Salam. 2011. Hubungan Antara Karakteristik Ibu, Peran Petugas Kesehatan Dan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto Cani Kabupaten Bone. Ridwan, A. 2011. Promosi Susu Formula Menghambat Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 6-11 Bulan di Kelurahan Pa’ Baeng-Baeng Makassar Tahun 2006. Di unduh dari http://ridwanamiruddin.wordpress.co m. Diakses pada 10 Oktober 2015.
Oktora, R. 2013. Gambaran Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Bekerja di Desa Serua Indah Kecamatan Jombang Tangerang Selatan. (Jurnal) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
63
Tarigan U., dan N. K. Aryastami. 2012. Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Bayi Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 15 No. 4 Oktober 2012 Taylor, S. (2006). Health Psychology. New York: McGraww Hill.
Roesli, U. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Diva Press. Jakarta Rosida, 2004. Faktor-Faktor Yang Menghambat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan. Universitas Sumatera Utara.
Trisnawati, E. 2013. Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngaliyan Semarang. BerandaVol 1, No 3
Saidnazurfiqar, 2011. Faktor-Faktor Apakah Yang Menjadi Penyebab Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia Di Bawah 6 Bulan Di Kelurahan Iringmulyo Wilayah Kerja Puskesmas Iringmulyo
Tan, 2011. Factor associated with exclusive breastfeeding among infants under six months of age in Peninsular Malaysia.. International Breastfeeding Journal Udochı, M.N. dan R.A. Eke. 2011. Knowledge and Practice of Exclusive Breast Feeding: Effects of Health Promotion Intervention in Nigeria. TAF Preventive Medicine Bulletin
Sanyoto-Besar D. et al. 2004. Indonesia Code Violations: A Survey Of The State Of The International Code Of Marketing Of Breast Milk Substitutes And Subsequent Wha Resolutions. Pamphlet. Penang: IBFAN-ICDC Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Fifth Edition. USA: John Wiley & Sons
Venancio, I. S., et.al. 2010. Individual And Contextual Determinants Of Exclusive Breast-Feeding in Sa˜o Paulo, Brazil: a multilevel analysis. PublicHealth Nutrion Journal
Silalahi, M. S. 2005. Pengetahuan dan Sikap Ibu-Ibu Menyusui di Kota dan di Desa tentang Pemberian ASI Eksklusif. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Visyara, N.I., K. Sari, dan S. Marhaento. 2011. Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Mp Asi Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Bps Heni Suharni Desa Langensari Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC. Jakarta Sri. P, dan Hubertin. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta. EGC Suharjo, 1992. Manajemen Laktasi. Penerbit EGC. Jakarta
Wijayanti, M., Nurjanah, dan D. Ernawati. 2013. Hubungan Antara Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, Dan Sikap Ibu Bayi Dengan Pemberian Asi Eksklusif di Kelurahan Krobokan Kota Semarang Tahun 2013. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Suradi. 2010. Indonesia Menyusui. Penerbit IDAI. Jakarta Syamsianah, A., Mufnaetty, D. M. Mahardikha. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan IbuTentang Asi Dengan Lama Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Usia 6 – 24 Bulan Di Desa Kebonagung Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Program Studi DIII Gizi Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
Yamin, M. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Bayi yang Berumur 6-12 Bulan di Kecamatan Metro Timur Kota Metro Lampung Tahun 2007. Tesis. FKM-UI
64