DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG Ikah Sartika * AKBID Bhakti Asih Ciledug Jl. Raden Fatah Blok Lebang Baru No.62, Sudimara Barat, Ciledug, Kota Tangerang, Banten e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Hasil survei di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang prevalensi anemia pada ibu hamil trimester III pada bulan Oktober-Desember 2010 yaitu sebesar 7% (28 kasus dari 398 ibu hamil). Pada bulan Januari - Maret 2015 sebanyak 33 kasus dari 466 ibu hamil trimester III. Frekwensi ini cukup tinggi namun belum pernah dilakukan penelitian lanjutan tentang kejadian anemia pada ibu hamil secara spesifik berdasarkan karakteristik ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor– faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Penelitian ini merupakan penelitian analitik survei yang menggunakan data sekunder berupa data rekam medik (hasil pemeriksaan laboratorium). Desain atau metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Hasil analisis terhadap 100 kasus ibu hamil trimester III Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015, yang mengalami anemia adalah 33 orang (33%) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia adalah 67 orang (67%). Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan umur < 20 tahun dan> 35 tahun adalah29 orang (29%) dan ibu hamil dengan umur antara 20–35 tahun adalah 71 orang (71%), ibu hamil primipara sebanyak 37 orang (37%), multipara 52 orang (52%) dan grandemultipara sebanyak 11 orang (11%), ibu hamil yang melakukan kunjunganANC ≥ 4 kali adalah 41 orang (41%) dan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC< 4 kali adalah 59 orang (59%), serta ibu hamil dengan jarak kehamilan<2 tahunadalah 62 orang (62%) dan ibu hamil dengan jarak kehamilan≥ 2 tahun adalah 38 orang (38%). Kata Kunci: Anemia, Cross Section, Hamil Trisemester III PENDAHULUAN Latar Belakang Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan tanpa melihat lama dan tempat terjadinya kehamilan yang disebabkan oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan. Berdasarkan data WHO tahun 2005 bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang (Winkjosastro, 2005). Menurut data survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan tahun AKI 2002 yang mencapai 307 per 100.000 KH, dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34 per 1000 Kelahiran Hidup (Depkes RI, 2009). Tingginya AKI di Indonesia menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%), dan infeksi (11%). Selain itu keadaan ibu sejak pra-hamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Penyebab tak langsung kematian ibu yang mendasar adalah faktor lingkungan, perilaku, genetik dan pelayanan kesehatan Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
28
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
itu sendiri, antara lain adalah Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan (37%), anemia pada kehamilan (40%), keadaan ‘4 terlalu” (terlalu muda/tua, sering dan banyak) dan 3 terlambat. Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko terjadi kematian ibu di banding dengan ibu yang tidak anemia. Sedangkan berdasarkan laporan rutin Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) tahun 2007 penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan (39%), Eklampsia (20%), Infeksi (7%) dan lain-lain (33%) (Depkes RI, 2009). Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan (Saifuddin, 2006). Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil menderita anemia. Dan prevalensi anemia pada ibu hamil di DKI Jakarta adalah sebesar 43,5% (Depkes, 2007). Di Puskesmas Kecamatan Tebet prevalensi anemia tahun 2004 (32%) dan di Puskesmas Pasar Minggu tahun 2006 prevalensi anemia (60%). Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti : abortus, partus prematurus, partus lama karena inertia uteri, perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, infeksi, baik intrapartum maupun postpartum. Juga bagi hasil konsepsi anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik, seperti: kematian mudigah, kematian perinatal, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan, cadangan besi kurang (Prawirohardjo, 2006). Untuk menanggulangi masalah anemia pada ibu hamil pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk suplementasi zat besi pada ibu hamil. Marchan dan agoerwal (1991) menyatakan dampak dari persalinan ibu hamil yang menderita anemia, diperoleh data kematian janin 12-28%, kematian perinatal 30% dan kematian neonatal 7-10%. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor–faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik survei yang menggunakan data sekunder berupa data rekam medik (hasil pemeriksaan laboratorium). Desain atau metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko (variabel bebas) dengan efek (variabel terikat) dikumpulkan dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approcah). Rancangan penelitian ini berguna untuk mengetahui gambaran kejadian anemia dan mempelajari faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Populasi Dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang datang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang dalam bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2015yang berjumlah 466 orang. Sampel adalah sebagian ibu hamil Trimester III yang melakukan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang, Jakarta Barat. Besar Sampel yang menjadi objek penelitian ini dihitung dengan rumus, yaitu: n =
Z² (1-/2 ) . P ( 1 – P )
d² Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
29
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
Keterangan : n : Besar sampel yang diinginkan Z1-/2 : 1, 96 atau tingkat kepercayaan yang diinginkan 95% P : Proporsi/prevalensivariabel(sebesar 7%) d : Presisi/derajat keakuratan (tingkat kesalahan sampel terhadap populasi) biasanyadihitung 0,1 atau 0,05 (Notoatmojo, 2010). Perhitungan : diketahui : Z1-/2 = 95% P = 7% d = 10%
Jadi, jumlah sampel penelitian sebanyak 100 sampel. Metode Pengumpulan Dan Pengolahan Data Data dikumpulkan berdasarkan data sekunder. Sebelum dilakukan pengolahan data variabel diberi skor sesuai dengan bobot jawaban pada tiap pilihan jawaban yang disediakan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah melalui beberapa tahapan Editing, Pengelompokan data, Tabulasi data. Data yang sudah terkumpul dilakukan analisa melalui satu tahap yaitu: a. AnalisaUnivariat. Setelah data diolah, maka dilakukan analisa data dengan analisa univariat. Analisa univariat ini dilakukan untuk menganalisa variablevariabel yang ada dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui faktor-factor dari subyek penelitian. Ket : X = Junlah yang didapat X x 100% N = Jumlah populasi ___ N b. Analisa Data Bivariat. Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel, Analisa ini dilihat dengan melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan adalah chi-Square dengan menggunakan SPSS 15 karena data bersifat kategorik, Nilai p-Value berdasarkan besarnya kebebasan (degree of freedom) convidence interval yang digunakan adalah 95% (α = 0,05). Jika X2 hitung > X2 tabel atau p-Value lebih kecil dari α (P <0,05), artinya terdapat hubungan yang bermakna antara kedua variable yang diteliti. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Analisa Univariat Anemia Berdasarkan hasil data dari Puskesmas Kecamatan Curug Tangerangperiode Januari-Maret 2015 ibu dengan Hb < 11 mg% (anemia) sebanyak 7% dari seluruh ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Kecamatan Curug
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
30
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
Tangerang. Setelah dilakukan perhitungan maka sampel yang didapat sebanyak 100 kasus. Tabel d.1. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester III Berdasarkan Kejadian Anemia Di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret2015 Anemia Frekuensi % Ya 33 33 Tidak 67 67 Jumlah 100 100
Dari hasil analisis terhadap 100 kasus ibu hamil yang mengalami anemia adalah 33 orang (33%) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia adalah 67orang (67%). Umur Tabel-2. Distribusi Ibu Hamil Trimester III Berdasarkan Umur di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 No Umur Ibu Frekuensi % 1 < 20 dan > 35 tahun 29 29 2 20-35 tahun 71 71 Jumlah 100 100
Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan umur < 20 tahun dan> 35 tahun adalah 29 orang (29%) dan ibu hamil dengan umur antara 20–35 tahun adalah 71 orang (71%). Paritas Tabel-3. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester III Berdasarkan Paritas di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 No Paritas Frekuensi % 1 Primipara 37 37 2 Multipara 52 52 3 Grandemulti 11 11 Jumlah 100 100
Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil primipara sebanyak 37 orang (37%), multipara 52 orang (52%) dan grandemultipara sebanyak 11 orang (11%). Jarak Kehamilan Tabel-4. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester III Berdasarkan Jarak Kehamilan Di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 No Jarak Kehamilan Frekuensi % 1 < 2 tahun 62 62 2 ≥ 2 tahun 38 38 Jumlah 100 100
Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan jarak kehamilan< 2 tahunadalah 62orang (62%) dan ibu hamil dengan jarak kehamilan≥ 2 tahunadalah 38 orang (38%). Kunjungan ANC Tabel-5. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Trimester III Berdasarkan Kunjungan ANC di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 No Kunjungan ANC Frekuensi % 1 Lengkap 41 41 2 Tidak Lengkap 59 59 Jumlah 100 100
Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil yang melakukan kunjungan ANCANC≥ 4 kali adalah 41orang (41%) dan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC< 4 kaliadalah 59 orang (59%).
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
31
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
2. Hasil Analisa Bivariat Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Anemia Kehamilan Tabel-6. Proporsi Kejadian Anemia Kehamilan Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 Anemia kehamilan Jumlah PNo Umur Ibu Ya Tidak Value n % n % n % 1 < 20 dan > 35 tahun 15 51,7 14 48,3 29 29 0,011Df 2 20-35 tahun 18 25,4 53 74,6 71 71 =1 Jumlah 33 33 67 67 100 100
Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 29 orang (29%) dengan umur < 20 tahun dan > 35 tahun terdapat 15 orang (51,7%) yang mengalami anemia, sedangkan 14 orang (48,3%) tidak mengalami anemia. Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 71 orang (71%) dengan umur antara 20-35 tahun terdapat 18 orang (25,4%) yang mengalami anemia, sedangkan 53 orang (74,6%) tidak mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di atas didapatkan p-value = 0,011 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Hubungan Antara Paritas Dengan Anemia Kehamilan Tabel-7. Proporsi Kejadian Anemia Kehamilan Berdasarkan Paritas di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 Anemia kehamilan Jumlah No Paritas P - Value Ya Tidak n % n % n % 1 Primipara 4 10,8 33 89,2 37 37 2 Multipara 24 46,2 28 53,8 52 52 0,002 Df = 1 3 Grandemulti 5 45,5 6 54,5 11 11 Jumlah 33 33 67 67 100 100
Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 37 orang (37%) primipara terdapat 4 orang (10,8%) yang mengalami anemia, sedangkan 33 orang (89,2%) tidak mengalami anemia. Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 52 orang (52%) multipara terdapat 24 orang (46,2%) yang mengalami anemia, sedangkan 28orang (53,8%) tidak mengalami anemia. Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 11 orang (11%) grandemultipara terdapat 5 orang (45,5%) yang mengalami anemia, sedangkan 6orang (54,5%) tidak mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di atas didapatkan p-value = 0,002 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Hubungan Antara Jarak Kehamilan Dengan Anemia Kehamilan Tabel-8. Proporsi Kejadian Anemia Kehamilan Berdasarkan Jarak Kehamilan di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 Anemia kehamilan Jumlah No Jarak Kehamilan Ya Tidak P - Value n % n % n % 1 < 2 tahun 25 40,3 37 59,7 62 62 2 ≥ 2 tahun 8 21,1 30 78,9 38 38 0,037Df = 1 Jumlah 33 33 67 67 100 100
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
32
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 62 orang (62%) dengan jarak kehamilan < 2 tahunterdapat 25 orang (40,3%) yang mengalami anemia, sedangkan 37 orang (59,7%) tidak mengalami anemia. Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 38 orang (52%) dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahunterdapat 8 orang (21,1%) yang mengalami anemia, sedangkan 30orang (78,9%) tidak mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di atas didapatkan p-value = 0,037 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerangperiode Januari-Maret 2015. Hubungan Antara Kunjungan ANC Dengan Anemia Kehamilan Tabel-9. Proporsi Kejadian Anemia Kehamilan Berdasarkan Kunjungan ANC di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang Periode Januari-Maret 2015 Anemia kehamilan Jumlah No Kunjungan ANC Ya Tidak P - Value n % n % n % 1 Lengkap ( ≥ 4 kali) 7 17,1 34 82,9 41 41 2 Tidak Lengkap ( < 4 kali) 26 44,1 33 55,9 59 59 0,004 Df = 1 Jumlah 33 33 67 67 100 100
Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 41 orang (41%) dengan kunjungan ANClengkap terdapat 7 orang (17,1%) yang mengalami anemia, sedangkan 34 orang (82,9%) tidak mengalami anemia. Dari 100 ibu hamil trimester III sebanyak 59 orang (59%) dengan kunjungan ANC tidak lengkap terdapat 26 orang (44,1%) yang mengalami anemia, sedangkan 33orang (55,9%) tidak mengalami anemia. Berdasarkan hasil uji statistik chi square di atas didapatkan p-value = 0,004 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kunjungan ANCdengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerangperiode Januari-Maret 2015. PEMBAHASAN 1. Analisa Univariat a. Hasil analisis terhadap 100 kasus ibu hamil trimester III Puskesmas Kecamatan Curug Tangerangperiode Januari-Maret 2015, yang mengalami anemia adalah 33 orang (33%) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia adalah 67 orang (67%). b. Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan umur < 20 tahun dan> 35 tahun adalah29 orang (29%) dan ibu hamil dengan umur antara 20–35 tahun adalah 71 orang (71%). c. Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil primipara sebanyak 37 orang (37%), multipara 52 orang (52%) dan grandemultipara sebanyak 11 orang (11%). d. Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil yang melakukan kunjunganANC ≥ 4 kali adalah 41 orang (41%) dan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC< 4 kali adalah 59 orang (59%). e. Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan jarak kehamilan< 2 tahunadalah 62 orang (62%) dan ibu hamil dengan jarak kehamilan≥ 2 tahun adalah 38 orang (38%). 2. Analisa Bivariat Hubungan Antara Umur Ibu Dengan Anemia Kehamilan Hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,011 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian anemia di Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
33
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Pada ibu hamil dengan umur < 20 dan > 35 tahun resiko terjadinya anemia lebih tinggi (51,7%) dibandingkan dengan resiko terjadinya anemia pada ibu hamil dengan umur antara 20-30 tahun (25,4%). Menurut pendapat peneliti banyak sekali wanita muda dengan usia < 20 tahunmelakukan diet yang salah untuk menjaga kelangsingan tubuhnya sehingga hal ini menyebabkan asupan gizi pada wanita tersebut berkurang salah satunya adalah zat besi sehingga menyebabkan anemiapada usia muda. Organ reproduksi wanita usia < 20 tahun masih belum matang untuk menerima kehamilan sehingga merupakan faktor resiko terjadinya kehamilan. Usia wanita > 35 tahun terlalu tua untuk melahirkan. Hubungan Antara Paritas Dengan Anemia Kehamilan Hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,003 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret2015.Pada multipara resiko terjadiya anemia lebih tinggi (46,2%), pada grandemultipara resiko terjadiya anemia juga tinggi (45,5%) dibandingkan dengan resiko terjadiya anemia pada primipara (10,8%). Menurut pendapat peneliti terjadinya anemia bisa dipengaruhi oleh paritas dimana pada saat melahirkan seorang wanita kehilangan banyak darah antara 50250cc. Apabila keadaan anemia setelah melahirkan tidak dapat diperbaiki maka resiko terjadinya anemia pada kehamilan berikutnya makin tinggi. Keadaan ini bisa juga menyebabkan perdarahan post partum karena atonia uteri. Hubungan Antara Jarak Kehamilan Dengan Anemia Kehamilan Hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,037 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret 2015. Pada ibu hamil dengan jarak kahamilan < 2 tahun resiko terjadiya anemia lebih tinggi (40,3%) dibandingkan dengan resiko terjadiya anemia pada ibu hamil dengan jarak kahamilan > 2 tahun (21,1%). Menurut pendapat peneliti kehamilan dan persalinan dengan interval kurang dari 2 tahun mengakibatkan kondisi rahim belum siap menerima kehamilan setelah persalinan. Wanita yang melahirkan dan memiliki anak dengan usia kurang dari 2 tahun sekaligus akan banyak menyita waktu ibu untuk mengurus anak sehingga ibu kurang memperdulikan keadaan dirinya sendiri. Ibu akan merasa lelah, kurang istirahat dan tidak memperhatikan asupan gizi yang baik bagi ibu. Hubungan Antara Kunjungan ANC Dengan Anemia Kehamilan Hasil uji statistik chi square test didapatkan p-value = 0,004 P < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kunjungan ANCdengan kejadian anemia di Puskesmas Kecamatan Curug Tangerang periode Januari-Maret2015. Pada ibu hamil dengan kunjungan ANC yang tidak lengkap (< 4 kali) resiko terjadiya anemia lebih tinggi (44,1%) dibandingkan dengan resiko terjadiya anemia pada ibu hamil dengan kunjungan ANC yang lengkap (≥ 4 kali) (21,1%). Menurut pendapat peneliti ibu hamil dengan kunjungan ANC yang tidak lengkap (< 4 kali) resiko terjadiya anemia lebih tinggi karena kurang mendapatkan informasi tentang kesehatannya. Ibu hamil dengan kunjungan ANC yang lengkap (≥ 4 kali) akan lebih banyak mendapatkan informasi yang lebih banyak tentang kesehatan. sehingga kondisi selama masa kehamilan dapat dipantau.
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
34
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
KESIMPULAN 1. Analisa Univariat a) Dari hasil analisis terhadap 100 kasus ibu hamil yang mengalami anemia adalah 33 orang (33%) dan ibu hamil yang tidak mengalami anemia adalah 67 orang (67%). b) Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan umur < 20 tahun dan > 35 tahun adalah 29 orang (29%) dan ibu hamil dengan umur antara 20 – 35 tahun adalah 71 orang (71%). c) Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil primipara sebanyak 37 orang (37%), multipara 52 orang (52%) dan grandemultipara sebanyak 11 orang (11%). d) Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahunadalah 62 orang (62%) dan ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahun adalah 38 orang (38%). e) Dari hasil analisis terhadap 100 kasus diketahui ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC ≥ 4 kali adalah 41 orang (41%) dan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC < 4 kali adalah 59 orang (59%). 2. Analisa Bivariat a) Ada hubungan antara umur dengan kejadian anemia kehamilan. Anemia paling banyak terjadi pada usia < 20 tahun dan >35 tahun sebesar 51,7%, dibandingkan pada usia antara 20-35 tahun sebesar 25,4%. b) Adahubungan antara paritas dengan kejadian anemia kehamilan. Anemia paling banyak terjadi pada multípara yaitu sebesar 46,2%, dan juga pada grandemulti sebesar 45,5%, dibandingkan pada primípara sebesar 10,8%. c) Ada hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia kehamilan. Anemia paling banyak terjadi pada ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun yaitu sebesar 40,3%, dibandingkan pada ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥2 tahunsebesar 21,1%. d) Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan kejadian anemia kehamilan. Anemia paling banyak terjadi pada ibu hamil dengan kunjungan ANC yang tidak lengkap (< 4 kali) yaitu sebesar 44,1%, dibandingkan pada ibu hamil dengan kunjungan ANC yang lengkap (≥ 4 kali) sebesar 17,1%. DAFTAR PUSTAKA Cunningham, F. Gary, Dkk. 2005, Obstetry Williamsedisi 21, Jakarta EGC Choiryyah, Nurma. 2009,Hubungan Tingkat Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat Bulan Juni 2009.KTI Poli Teknik Kesehatan Depkes RI Jakarta III Program Studi Kebidanan Harapan Kita Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009, Pedomanpemantauan Wilayah Setempatkesehatanibu Dan Anak (PWS-KIA). Jakarta, Departemen Kesehatan Republik Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007, Program Kesehatan Reproduksi Dan Pelayanan Intergratif Di Tingkat Pelayanan Dasar. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan Ibu Irianto, Kus. 2004,Gizi Dan Pola Hidup Sehat. Bandung, Yrama Widya
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
35
DELIMA
Vol.5
No.1
Januari – Juni
2017
p ISSN = 2337-8158
e ISSN = 9999-9999
Kasdu, Dini; Meilisari, Mila; Purwaningsih, Retno.2001.Info Lengkap Kehamilan &Persalinan. Jakarta, 3G Publisher. Kristiyanasari, Weni. 2010,Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta, Nuha Medika. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta, EGC. Mardiana, 2004. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe. Jakarta, FKM UI. Notoatmodjo, S.2005, Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta Rineka Cipta Notoatmojo Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, Sarwono.2006, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Prawirohardjo, Sarwono. 2008, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Rukiyah, Dkk. 2009, Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta, Trans Info Media Sabarguna, Boy S, 2008,Karya Tulis Ilmiah (KTI) Untuk Mahasiswa D3 Kesehatan. Jakarta, Sagung Seto Saryono,Setiawan Ari, 2010, Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 Dan S2.Yogyakarta, Nuha Medika Saifuddin, Abdul Bari, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, Abdul Bari, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Tarwoto (2007). Anemi Pada Ibu Hamil, Konsep Dan Penatalkasanaan, Jakarta, Trans Info Media. Varney, Helen; Jan. M. Kreb; Carolyn L Gregor. 2002. Buku saku Bidan. EGC. Jakarta Wiknjosastro, Hanifa. 2005, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sekilas Tentang Penulis : * Ikah Sartika, S.ST, SKM, M.Kes adalah dosen pada AKBID Bhakti Asih Ciledug
Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia ..............
36