FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO Dornaria Pinggian*, Vanda D. Doda**, A.Joy M. Rattu** *
Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
**
Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK Studi mengenai pengelolaan sampah di Indonesia khususnya di Kota Manado telah banyak dilakukan pada praktek-praktek pengumpulan dan pembuangan sampah, akan tetapi belum adanya perhatian terhadap studi pada risiko ataupun kecelakaan kerja khususnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Populasi 276 buruh angkut sampah yang terdaftar. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling pengambilan sampel dari seluruh populasi dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan sampel sebanyak 126 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data yang dipakai ialah uji Chi Kuadrat dan uji Regresi Logistik dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Stastistik versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur (p=0,112) dan masa kerja (p=0,360), sedangkan tingkat pendidikan (p=0,000 dengan OR = 20,117; 95% CI = 6,397 – 63,26) dan penggunaan alat pelindung diri (p=0,020 dengan OR=0,189; 95% CI= 0,040 - 0,882) ditemukan hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado. Faktor paling dominan berhubungan dengan kecelakaan kerja ialah tingkat pendidikan (p=0,000 dengan OR = 20,117; 95% CI = 6,397 – 63,26). Pentingnya kesadaran serta pengetahuan mengenai penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menghindari kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado, serta pentingya peran instansi terkait dalam pencegahan kecelakaan kerja pada buruh angkut sampah di Kota Manado untuk melakukan penyuluhan kepada seluruh tenaga buruh lebih khusus buruh angkut sampah. Kata kunci : Umur, Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, Penggunaan APD dan Kecelakaan Kerja.
ABSTRACT Study on waste management in Indonesia, especially in the city of Manado has much to do in the practices of waste collection and disposal, but the lack of attention to the study on the risk of accidents or work in particular. This study aims to determine the factors associated with workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado. This type of research is observational analytic study with cross sectional study design. Population 276 workers carried the waste listed. Sampling was done by total sampling sampling of the entire population using inclusion and exclusion criteria and obtained a sample of 126 respondents. The research instrument used questionnaire. Analysis of the data used is Chi Square test and logistic regression test with the help of IBM SPSS version 22 statistical. The results showed that there was no significant relationship between age (p = 0.112) and age (p = 0.360), while the level of education (p = 0,000 OR = 20.117; 95% CI = 6.397 to 63.26) and the use of tools Personal protective (p = 0.020 with OR = 0.189; 95% CI = 0.040 to 0.882) found a significant association with workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado. The most dominant factor associated with workplace accidents is the level of education (p = 0,000 OR = 20.117; 95% CI =
17
6.397 to 63.26). The importance of awareness and knowledge about the implementation of occupational health and safety (K3) to avoid workplace accidents for the workers carried the waste in the city of Manado, as well as the importance of the role of agencies involved in the prevention of occupational accidents for the workers carried the waste in the city of Manado to do outreach to the entire labor market more specifically porters trash.
Keywords: Age, Work Period, level of education, use of PPE and Work Accident.
kecelakaan kerja atau kerugian lainnya
PENDAHULUAN Kecelakaan
kerja
antara
lain
(Budiono dkk, 2009).
Kecelakaan kerja
disebabkan karena kondisi lingkungan kerja
yang terjadi menurut Suma’mur (2009)
yang tidak sehat dan tidak aman sebagai
disebabkan oleh dua faktor, yaitu : (1)
contoh buruh angkut sampah yang bekerja di
Faktor manusia itu sendiri yang merupakan
lingkungan kerja yang terpapar langsung
penyebab kecelakaan meliputi aturan kerja,
dengan sinar matahari, saat hujan, buruh
kemampuan
angkut
satu
kerja/pengalaman, kurangnya kecakapan dan
aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok
lambatnya mengambil keputusan, disiplin
pekerja dalam proses pengangkutan sampah
kerja,
dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
mendatangkan kecelakaan, ketidakcocokan
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
fisik dan mental (2) Faktor mekanik dan
Aktivitas
dapat
lingkungan, letak mesin, tidak dilengkapi
menimbulkan potensi risiko yang cukup
dengan alat pelindung, alat pelindung tidak
tinggi mengingat bahaya yang dapat muncul
pakai, alat-alat kerja yang telah rusak.
sampah
merupakan
buruh
angkut
salah
sampah
saat kontak langsung dengan sampah serta
pekerja
(usia,
perbuatan-perbuatan
Faktor-faktor
yang
masa
yang
dapat
risiko kecelakaan kerja pada buruh angkut
menyebabkan kecelakaan kerja antara lain :
sampah itu sendiri (Rimantho, 2015)
(1) Sebab dasar atau asal mula (2) Sebab
Kasus kecelakaan yang terjadi di
utama (3) Faktor lingkungan atau dikenal
Indonesia meningkat setiap tahunnya yaitu
dengan kondisi tidak aman dan (4) Interaksi
mencapai
Manusia
93.000
(bpjsketenagakerjaan). Kementerian
Tenaga
kasus
Menurut
data
Pencegahan
Kerja
dan
sederhana
–
Mesin
(Tarwak,
kecelakaan
kerja
yaitu dengan
2012). sangat
menghilangkan
Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun
faktor penyebab kecelakaan yang disebut
2013 di Indonesia tidak kurang dari enam
tindakan tidak aman seperti : pendekatan
pekerja meninggal dunia setiap hari akibat
energi, pendekatan manusia dan pendekatan
kecelakaan
teknis (Ramli, 2009)
kerja.
Keselamatan
kerja
merupakan ilmu dan penerapannya berkaitan
Banyak
pekerja
menyadari
guna menjamin keselamatan tenaga kerja
keselamatan
dan seluruh aset produksi agar terhindar dari
pekerjaan. Hal ini terlihat dari bayaknya
kerja
kesehatan
belum
dengan mesin, alat, bahan dan proses kerja
18
pentingnya
yang
dalam
dan
melaksanakan
pekerja
yang
alat
dengan kecelakaan kerja pada buruh angkut
pelindung diri dengan lengkap. APD bukan
sampah di Kota Manado. Penelitian ini
sarana satu-satunya menghindari kecelakaan
diharapkan dapat memberi manfaat bagi
kerja
untuk
pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan
menghindari bahaya-bahaya di tempat kerja.
Kota, masyarakat, buruh angkut sampah dan
untuk itu sangat diperlukan pennelitian
Instansi
namun
tidak
menggunakan
alternatif
terakhit
yang
terkait
didalamnya.
mengenai faktor-faktor yang berhubungan
subyek penelitian dengan menggunakan
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang dilakukan pada
penelitian
observasional
ini
ialah
analitik
kuesioner
sedangkan
data
sekunder
penelitian
diperoleh dari pegawai di Dinas Kesehatan
menggunakan
dan Pertamanan Kota Manado. Instrumen
rancangan penelitian cross sectional study
penelitian
yang meneliti suatu faktor paparan dan
mendapatkan data sesuai dengan tujuan
sebuah masalah yang hanya dilakukan satu
penelitian. Peralatan yang digunakan dalam
kali
penelitian ini untuk pengambilan data
pengukuran
terhadap
variabel-
merupakan
beserta
suatu
penelitian dan telah dimodifikasi oleh
tertentu.
Penelitian
ini
dilaksanakan pada buruh angkut sampah di
ialah
untuk
variabelnya dan dinilai dalam satu saat atau periode
pendukungnya
peralatan
kuesioner
peneliti sesuai dengan tujuan penelitian.
Dinas Kesehatan Kota Manado lebih khusus
Analisis univariat dilakukan secara
di TPS yang tersebar di Kota Manado dan
deskriptif
untuk
melihat
TPA yang ada di Sumompow. Waktu
masing-masing
pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai
Analisis bivariat digunakan untuk menguji
bulan Januari 2016 hingga bulan Maret
hipotesis antara variabel bebas dengan
2016.
variabel terikat dengan penggunaan tabel 2 x
variabel
karakteristik yang
diteliti.
Populasi dalam penelitian ini yaitu
2 dan 3 x 2 Uji statistik yang digunakan
semua buruh angkut sampah yang ada di
adalah Chi Kuadrat (Chi Square) dan tingkat
Kota
276
kepercayaan (Confidence Interval) 95%,
sampel
dengan α = 0,05. Dasar pengambilan
total
keputusan ialah dengan ketentuan apabila p-
mengikuti
value < 0,05 artinya terdapat hubungan yang
kritera inklusi dan eksklusi sampel. Variabel
bermakna antara variabel bebas dengan
bebas yang diteliti dalam penelitian ini yaitu
variabel terikat, jika p-value > 0,05, artinya
umur, masa kerja, tingkat pendidikan dan
tidak terdapat hubungan yang bermakna
penggunaan alat pelindung diri. sedangkan
antara variabel bebas dengan variabel terikat
variabel terikat yang diteliti dalam penelitian
(Riyanto, 2011). Analisis multivariat yang
ini yaitu kecelakaan kerja. Sumber data
dilakukan
dalam penelitian ini yaitu data primer yang
analisis regresi logistik. Teknik regresi
diperoleh melalui wawancara langsung pada
logistik merupakan teknik statistik yang
Manado
responden.
yang
berjumlah
Perhitungan
ditetapkan
dengan
sampling.
Penentuan
besar
menggunakan sampel
19
dalam
penelitian
ini
adalah
tepat ketika variabel terikat berbentuk
1.
kategorial (non-metrik) dan variabel bebas
Univariat
dapat berbentuk metrik atau non-metrik
Karakteristik
Responden/
Analisis
Karakteristik umur dan jenis kelamin
(Latan, 2014).
responden pada penelitian ini merupakan
Hasil dan Pembahasan
variabel bebas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, masa kerja dan Tingkat Pendidikan. No.
Responden Jumlah (%)
Karakteristik
1.
Tabel
Umur a. ≥ 41 tahun b. < 41 tahun 2. Masa Kerja a. . ≥ 10 tahun b. < 10 tahun 3. Pendidikan a. SD b. SLTP c. SLTA 1 menunjukkan bahwa
55 71
43,7 65,3
47 79
37,3 62,7
60 44 22 pendidikan
47,6 34,9 17,5 SLTP sebanyak
44
orang
sebagian besar responden berumur ≥ 41
(34,9%) dan untuk responden yang memiliki
tahun sebanyak 55 orang (43,7), sedangkan
tingkat pendidikan SLTA sebanyak 22 orang
responden yang berumur < 41 tahun
(17,5%).
sebanyak 71 orang (65,3). Sebagian besar
2. Analisis Bivariat
responden memiliki masa kerja < 10 tahun
Hasil
analisis
variabel
responden yang memiliki masa kerja ≥ 10
kecelakaan kerja dapat dilihat pada Tabel 2.
sebanyak
47
(37,3).
(faktor
risiko)
antara
sebanyak 79 orang (62,7%) sedangkan
tahun
bebas
hubungan
dengan
Tingkat
pendidikan SD ialah tingkat pendidikan terbanyak yang dimiliki pekerja buruh angkut sampah dengan rincian responden ksebayak 60 orang (47,6%), sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat Tabel 2.
No. 1.
2.
3.
Hasil Analisis Hubungan Antara Umur, Masa Kerja, Tingkat Pendidikan, Penggunaan dan Alat Pelindung Diri dengan Kecelakaan Kerja pada Buruh Angkut Sampah di Kota Manado. Faktor Risiko Umur a. ≥ 41 tahun b. < 41 tahun Masa Kerja a. ≥ 10 tahun b. < 10 tahun Tingkat Pendidikan a. SD b. SLTP c. SLTA
Kasus
p value
OR
95% CI
55 (43,7) 71 (56,3)
0,112
2,16
0,8 – 5,6
47 (37,7) 79 (62,7)
0,360
1,56
0,6 - 4,1
60 (47,6) 44 (34,9) 22 (17,5)
0,000*
20,11
6,39 – 63,2
20
4.
Penggunaan APD a. Ya 17 (13,5) b. Tidak 109 (86,5) Keterangan: *Bermakna secara statistik (p < 0,05)
0,020*
0,264
0,1-0,8
masa kerja dengan kecelakaan kerja (p < Tabel 3 menunjukkan bahwa dari
0,05). Hasil analisis juga memperoleh nilai
hasil analisis hubungan antara umur dengan
OR sebesar 1,567 (95% CI = 0,6-4,1).
kecelakaan kerja, diperoleh nilai p = 0,112
Penelitian ini berbeda dengan penelitian
(95% CI = 0,8-5,6). Hal ini berarti bahwa
yang dilakukan oleh Umami dkk, (2012)
tidak terdapat hubungan yang bermakna
dimana peneliti menemukan bahwa terdapat
antara umur dengan kecelakaan kerja (p >
hubungan yang bermakna antara umur
0,05).
dengan
dengan kecelakaan kerja/ keluhan nyeri
penelitian yang dilakukan oleh Handayani
punggung (p=0,000). Perbedaan hasil yang
dkk (2008) dimana peneliti menemukan
diperoleh dengan penelitian sebelumnya
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
disebabkan karena Dinas Kebersihan dan
antara
kerja
Pertamanan Kota Manado banyak menerima
(p=0,018). Perbedaan hasil yang diperoleh
buruh angkut yang baru. Masa kerja dapat
dengan penelitian sebelumnya disebabkan
menentukan tingkat kecelakaan kerja karena
karena sebagian besar responden yang
semakin lama masa kerja pekerja akan lebih
bekerja sebagai buruh angkut sampah < 41
berpengalaman dalam melakukan pekerjaan
tahun sehingga risiko kecelakaan kerja lebih
dibandingkan dengan pekerja yang baru
sering terjadi karena kecerobohan mereka
bekerja.
Penelitian
umur
sendiri.
ini
dengan
Terjadinya
berbeda
kecelakaan
kecelakaan
kerja
Tabel 2. menunjukkan bahwa hasil
yang tidak
analisis hubungan antara tingkat pendidikan
diinginkan, terjadi secara tiba-tiba dan selalu
dengan kecelakaan kerja memperoleh nilai p
menimbulkan kerugian. Hal ini disebabkan
= 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
karena
umur
terdapat hubungan yang bermakna antara
besar
tingkat pendidikan dengan kecelakaan kerja.
untuk mengalami kecelakaan kerja, oleh
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
karena itu golongan usia tua lebih hati-hati
dilakukan oleh Faris, A.I dan F. Harianto
dalam
dengan
dengan nilai p = 0,003 yang menyatakan
golongan usia muda yang mempunyai reaksi
ada hubungan yang bermakna antara tingkat
dan kegesitan lebih tinggi sehingga mereka
pendidikan dengan kecelakaan kerja hal ini
melakukan pekerjaan dengan ceroboh yang
disebabkan kerena tingkat pendidikan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja pada
lebih tinggi dapat mempengaruhi cara
buruh angkut sampah di Kota Manado.
berpikir
merupakan suatu peristiwa
semakin
mempunyai
bertambahnya
kecenderungan
bekerja,
lebih
dibandingkan
seseorang
dalam
menyerap
Hasil analisis hubungan antara masa
informasi sehingga lebih tinggi tingkat
kerja dengan kecelakaan kerja memperoleh
pendidikan maka risiko kecelakaan kerja
nilai p = 0,360. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi. Penggunaan Alat Pelindung
tidak terdapat hubungan bermakna antara
Diri
21
/
APD
meliliki
hubungan
yang
bermakna dengan kecelakaan kerja pada
hubungan
buruh angkut sampah dengan nilai p = 0,020
penggunaan APD degan kecelakaan kerja
dengan nilai OR sebesar 0,264 (95% CI =
(p=0,063). Hasil penelitian yang berbeda
0,1-0,8). Hal ini berarti bahwa orang yang
dengan penelitian sebelumnya mungkin
mempunyai kebiasaan tidak menggunakan
disebabkan oleh pekerja yang merasa tidak
APD dengan lengkap mempunyai peluang
nyaman dengan penggunaan APD karena
sebesar
sudah terbiasa tidak menggunakan APD
0,264
kecelakaan
kali
kerja
untuk
mengalami
bermakna
antara
dengan
selain itu mungkin faktor risiko lain yang
orang yang memakai APD dengan lengkap.
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan
Penelitian
kerja seperti tidak tersedianya APD dari
yang
dibandingkan
yang
juga
sejalan
dengan
Muhamad H (2013) di Kota Makasar
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota.
menemukan hasil bahwa tidak terdapat bebas
dengan
kecelakaan
kerja.
Jenis
analisis multivariat yang digunakan ialah uji
4.Analisis Multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk
regresi logistik. Model terakhir analisis
mengetahui hubungan antara semua variabel
multivariat dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Model Akhir Analisis Regresi Logistik Variabel Tingkat Pendidikan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri Variabel Bebas
p value
OR
95% CI
Tingkat Pendidikan
0,000
20,117
6,397 – 63,26
Penggunaan APD
0,034
0,189
0,040 – 0,882
Tabel 3 dapat dianalisis untuk melihat variabel
yang
berhubungan
kecelakaan kerja dibandingkan orang yang
dengan
memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.
kecelakaan kerja (p < 0,05). Variabel yang
Pendidikan seseorang mempengaruhi
berhubungan dengan kecelakaan kerja pada
cara berpikir dalam menghadapi pekerjaan,
buruh angkut sampah di Kota Manado ialah
demikian juga dalam menerima latihan kerja
variabel tingkat pendidikan dan penggunaan
baik
APD selanjutnya untuk variabel yang paling
diantaranya cara pencegahan ataupun cara
dominan berhubungan dengan kecelakaan
menghindari terjadinya kecelakaan kerja.
kerja dapat dilihat dari nilai OR. Tabel 3
Pendidikan
menunjukkan
diperhatikan untuk meningkatkan kesadaran
pendidikan
bahwa yang
variabel paling
tingkat dominan
akan
berhubungan dengan kecelakaan kerja. Hasil
praktek
arti
maupun
seseorang
pentingnya
teori
sangat
termasuk
penting
kesehatan
dan
keselamatan kerja (Faris & Harianto, 2014)
analisis didapatkan nilai OR dari variabel tingkat pendidikan sebesar 20,117 (95% CI
KESIMPULAN
= 6,397-63,26), artinya orang yang memiliki
1.
tingkat pendidikan lebih rendah mempunyai
Umur tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kecelakaan kerja
peluang 20,117 kali untuk mengalami
22
pada buruh angkut sampah di Kota
2. Untuk Dinas Kesehatan Kota Manado
Manado. 2.
3.
Diharapkan
5.
tentang
memberikan
Masa kerja tidak memiliki hubungan
penyuluhan
yang bermakna dengan kecelakaan
kerja, kecelakaan kerja yang dapat
kerja pada buruh angkut sampah di
merugikan dan membahayakan pekerja
Kota Manado
maupun pencegahannya kepada Dinas
Tingkat pendidikan memiliki hubungan
Kebersihan
yang bermakna dengan kecelakaan
Manado dan buruh angkut sampah di
kerja pada buruh angkut sampah di
Kota Manado.
Kota Manado 4.
dapat
dan
penyakit
akibat
Pertamanan
Kota
3. Untuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Penggunaan APD memiliki hubungan
Kota Manado
yang bermakna dengan kecelakaan
a. Diharapkan dapat mendata dengan
kerja pada buruh angkut sampah di
baik
Kota Manado.
pekerja buruh angkut sampah yang
Tingkat pendidikan merupakan faktor
bekerja di Dinas Kebersihan dan
yang paling dominan berhubungan
Pertamanan Kota Manado.
dengan kecelakaan kerja pada buruh
serta
b. Dapat
angkut sampah di Kota Manado.
menyimpan
melakukan
kesehatan secara
pemeriksaan
berkala
buruh
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian
Manado untuk menjaring apabila
ini ialah:
pekerja Unit
Pelaksana
Teknis
ada
sampah
kepada
SARAN
1. Untuk
angkut
data-data
pekerja
di
Kota
menderita
penyakit selama bekerja.
Keselamatan Kerja dan Hiperkes (UPT
c. Diharapkan dapat menyediakan APD
KK dan Hiperkes ) Dinas Tenaga Kerja
kepada buruh angkut sampah di Kota
dan
Manado.
Transmigrasi
(Disnakertrans)
Provinsi Sulawesi Utara a. Diharapkan pengawasan
d. Diharapkan
dapat
melakukan
terhadap
penggunaan
penggunaan
kepada
buruh
e. Diharapkan dapat memberikan sanksi
b. Diharapkan
dapat
atau
memberikan
yang tegas kepada buruh angkut
yang
tegas
sampah di Kota Manado yang tidak
Kesehatan
dan
sanksi
Dinas
menggunakan APD.
Pertamanan Kota Manado. c. Diharapkan penyuluhan
ADP
angkut sampah di Kota Manado
Kota Manado.
kepada
menjalankan
peraturan dan pengawasan tentang
APD pada buruh angkut sampah di
teguran
dapat
dapat /
f. Diharapkan
memberikan
sosialisasi
dapat
memberikan
penyuluhan tentang penyakit akibat
tentang
kerja dan kecelakaan kerja serta
kesehatan dan keselamatan kerja baik
pencegahannya kepada buruh angkut
kepada Dinas maupun buruh angkut
sampah di Kota Manado.
sampah di Kota Manado
23
4. Untuk Pekerja buruh angkut sampah di
4.
Suma’mur, P. K. 2009. HIigiene
Kota Manado.
Perusahaan dan Kesehatan Kerja
a. Dihimbau untuk selalu menggunakan
(HIPERKES), Sagung Seto, Jakarta.
APD selama bekerja sebagai buruh
5.
angkut sampah di Kota Manado. b. Dihimbau
untuk
memperhatikan kesehatan
kerja
dan
Kecelakaan
dan
Harapan
memiliki
–
Dasar
dasar
Di
Tempat
Press,
Kerja, –
Surakarta
Indonesia.
kesadaran untuk dapat mencegah
6.
terjadinya kecelakaan kerja.
Ramli, S. 2010b, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Untuk Ilmu Pengetahuan Diharapkan
2012.
Keselamatan Kerja Serta Pencegahan lebih
keselamatan
Tarwaka.
(OHSAS 18001), Seri Manajemen
dapat
dilakukan
K3 01, PT Dian Rakyat. Jakarta.
penelitian lanjutan untuk menganalisis
7.
Riyanto, A. 2011. Pengolahan dan
faktor-faktor lainnya yang berhubungan
Analisis
dengan kecelakaan kerja.
Medika: Yogyakarta. 8.
Data
Kesehatan.
Nuha
Latan, H., 2014. Aplikasi Analisis
DAFTAR PUSTAKA
Data Statistik untuk Ilmu Sosial Sains
1.
Andani, H. 2010. Perilaku Petugas
dengan
Pengumpul
Alfabeta. Bandung.
Sampah
Untuk
Melindungi Dirinya dari Penyakit Bawaan
2.
Sampah
Penerbit
Faris, A.I dan F, Harianto. 2014. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja dan
Patangpuluhan Yogyakarta Tahun
Lingkungan Kerja yang di Moderasi
2009. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Faktor
Stikes Surya Global Yogyakarta,
Tingkat
Volume 4 Nomor 3 September
Kecelakaan
2010 :144-239.
Surabaya, Jurnal Seminar Nasional
D.
2015.
Identifikasi
Pengalaman
Kerja
Pendidikan Kerja
dan
Terhadap
Konstruksi
di
X-2014 Teknik Sipil Its Surabaya
Risiko Kesehatan dan Keselamatan
tentang
Kerja
Menunjang Konektivitas Pulau di
pada
Pekerja
Pengumpul
Sampah Manual di Jakarta Selatan, Jurnal
3.
SPSS.
Wilayah
Rimantho,
di
9.
IBM
Optimasi
Sistem
Inovasi
struktur
dalam
Indonesia.
Industri,
10.
Umami, A. R., R. I. Hartanti dan A.
Volume 14 Nomor 1 April 20151 1-
Dewi P.S. 2013.Hubungan Antara
15
Karakteristik Responden dan Sikap
Fakultas
Teknik
Universitas
Pancasila Jakarta, Jakarta.
kerja Duduk dengan Kelukan Nyeri
Budiono, A. M.S., R.M.S Jusuf dan
Punggung Bawah (Low Back Pain)
A, Pusparini. 2009. Bunga Rampai
pada Pekerja Batik Tulis. FKM.
HIPERKES dan KK Cetakan Ke
Universitas Jember.
Enam, Badan Penerbit Universitas
11.
Diponegoro Semarang, Semarang.
Handayani. E., A, Wibowo., dan D, Suryani. 2008. Hubungan Antara
24
Penggunaan Alat Pelindung Diri, Umur
dan
masa
kerja
dengan
Kecelakaan
Kerja
pada
Pekerja
PT.
Borneo
Bagian
Rustic
Melintang
di Buana
Eksport
Yogyakarta. Jurnal Kesmas ISSN : 1978 – 0575. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
25
