eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Evaluasi Software Otomigen X Sebagai Sistem Layanan Informasi di Fikom Library and Knowledge Center Dengan Pendekatan Analisis SWOT Ricky Rinaldi Saputra1, Kusnandar2, Wina Erwina3 Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komuniksai Universitas Pajadjaran Corresponding Author:
[email protected]
Abstract The purpose of this study was to evaluate a library of application Otomigen X software at Fikom Library and Knowledge Center with a SWOT analysis approach involves the use of the administrator. The method used is qualitative case study approach. Data collection techniques are observation, interviews, and document study. Data analysis techniques used include the collection of categories, direct interpretation, pattern formation, and development of naturalistic generalization. Then to check the validity of the data used as a triangulation technique that utilizes the use of examination techniques and theoretical sources. From The survey results revealed strengths, weaknesses, opportunities and threats which are owned by the Otomigen X software at FLKC, There is strength in adaptability is multi platform and web-based application, there are shortcomings in the absence of community support to develop this software, chances are the positive response from library staff, faced the threat lies in other software is more advanced.
Keywords: Software, SWOT Analysis, Fikom Library and Knowledge Center
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Latar Belakang Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola informasi merupakan salah satu bidang penerapan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Perkembangan dari penerapan teknologi informasi bisa kita lihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang selalu berkaitan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual, perpustakaan terautomasi, perpustakaan digital atau cyber library. Ukuran perkembangan jenis perpustakaan banyak diukur dari penerapan teknologi informasi yang digunakan dan bukan dari skala ukuran lain seperti besar gedung yang digunakan, jumlah koleksi yang tersedia maupun jumlah penggunanya. Pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi, bagi tenaga pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi sistem otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Sedangkan bagi pengguna perpustakaan dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan katalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, melalui digital library. Untuk mendapatkan software otomasi, kini sudah banyak tersedia baik dari luar maupun dalam negeri dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dan harga yang bervariasi. Untuk perangkat lunak perpustakaan, software yang banyak dikenal dan digunakan antara lain; Senayan, Athenaeum light, Koha Library System, CDS/ISIS, WINISIS yang mudah didapat dan gratis freeware dari Unesco atau dari beberapa perguruan tinggi sekarang telah banyak membuat dan mengembangkan sistem perpustakaannya sendiri seperti Otomigen dan GDL dari ITB, OpenBiblio UPI, SIPUS 2000 di UGM, dan Sipisis di IPB. Fikom Library and Knowledge Center (FLKC) merupakan salah satu perpustakaan tingkat Fakultas di Lingkungan Universitas Padjadjaran sebagai sarana pendukung utama kegiatan akademis seluruh sivitas akademika Fikom Unpad. Dalam pengembangannya Fikom LKC harus memilih dan menentukan sendiri sistem informasi yang akan diterapkan. Hal itu disebabkan perpustakaan universitas yang tidak terlalu memperhatikan terhadap kemajuan perpustakaan fakultas. Pengelolaan perpustakaan Fikom mulai menggunakan sistem elektronik pada tahun 1998. Pada saat itu, perpustakaan menerapkan sistem informasi dengan diaplikasikannya NCI BookMan Ver.2.3. Kemudian pada tahun 2007 Perpustakaan Fikom mulai mengembangkan pengelolaan dengan sistem digital. Selain itu, sistem informasi perpustakaan juga diganti dengan aplikasi software open source dari program INHERENT DIKTI yaitu Otomigen X (Library Automation) dan GDL 4.2 (Digital Library) yang berbasis online. Akan tetapi, dalam prakteknya banyak kendala yang dihadapi dalam pengembangan perpustakaan berbasis ICT ini. Informasi yang kian berkembang setiap saatnya membuat para pengguna informasi selalu mencari kebutuhan informasi yang dibutuhkannya. Agar menumenu yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna, FLKC berniat mengembangkan software Otomigen X dengan menambah dan memodifikasi fitur sistem. Namun, untuk menambah dan memodifikasi fitur tidak semudah yang dibayangkan, dibutuhkan kerja keras dan dedikasi dari staff pengembang. Selain itu, Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
pengembangan sistemnya sendiri bisa jadi lebih lambat, tahapan pengujian software yang dikembangkan bisa jadi kurang intensif yang mengakibatkan software pada awal implementasi kurang memenuhi kebutuhan, kendala lain biaya pengembangan sebuah produk yang bersifat unik bisa jadi lebih mahal dibandingkan dengan biaya pengembangan sebuah produk yang bersifat massal. FLKC juga tidak memiliki staf internal khusus yang mampu mengembangkan software tersebut. FLKC harus memanggil teknisi dari ITB sebagai otorisasi dalam mengembangkan Otomigen X. Oleh karena itu, untuk memberikan sebuah perkembangan sistem menuju ke arah yang lebih baik, diperlukan evaluasi yang dapat menganalisis pengoperasian sistem tersebut. Dalam mengevaluasi sebuah software, pendekatan yang bisa digunakan diantaranya Analisis SWOT. Menurut Pearce dan Robinson, “SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) dalam lingkungan yang dihadapi” (Pearce dan Robinson 1997, 229). Secara lebih lanjut, Rangkuti menjelaskan: analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman (Rangkuti 2009, 18). Penelitian yang berhubungan dengan evaluasi software telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh Peter Baumgartner (1996) dengan judul “Methods and Practice of Software Evaluation. The Case of the European Academic Software Award.” Studi ini membahas masalah teoritis dan metodologis evaluasi perangkat lunak di Pendidikan Tinggi dengan pendekatan kualitatif. Kemudian juga melihat dan merujuk penelitian dengan pendekatan kualitatif yang digunakan oleh M. Ulzi Muharam (2010) dengan judul penelitian “Sistem Otomasi Perpustakaan Berbasis Web” yang bersifat evaluasi pada sebuah sistem dengan menggunakan Analisis SWOT. Atas dasar inilah, maka penulis kemudian tertarik untuk mencoba mengevaluasi software yang diterapkan oleh Fikom Library And Knowledge Center dalam menunjang aktivitasnya, melalui kegiatan penelitian dengan mengambil judul “Evaluasi Software Otomigen X Sebagai Sistem Layanan Informasi di Fikom Library and Knowledge Center dengan Pendekatan Analisis SWOT." Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana software Otomigen X Sebagai Sistem Layanan Informasi Fikom Library And Knowledge Center di evaluasi dengan pendekatan Analisis SWOT dengan fokus penelitian: a. b. c. d.
Apa kekuatan software Otomigen X di Fikom Library and Knowledge Center? Apa kelemahan software Otomigen X di Fikom Library and Knowledge Center? Peluang apa yang dimiliki software Otomigen X di Fikom Library and Knowledge Center? Ancaman apa yang dihadapi dari software Otomigen X di Fikom Library and Knowledge Center?
Penjelasan
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Pelayanan perpustakaan merupakan sub unit kerja dari kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan. Berbagai kegiatan yang ada di perpustakaan pada pelaksanaannya banyak mewarnai terhadap bentuk dan luasnya kegiatan pelayanan perpustakaan. Merupakan tugas bagian pelayanan untuk senantiasa mengupayakan agar setiap bahan/informasi yang tersedia, dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pemakai, khususnya pemakai yang harus dilayani (actual user). Agar para pemakai dapat memperoleh kesempatan dari fasilitas yang tersedia di perpustakaan dalam kegiatan penelusuran untuk menemukan informasi yang diperlukan yang sesuai dengan kebutuhannya maka pihak pengelola perpustakaan harus dapat memberikan pelayanan yang optimal. Menurut Sukaesih bentuk-bentuk layanan perpustakaan meliputi: bentuk pelayanan langsung berupa (1) pelayanan informasi; (2) pelayanan referensi; (3) pelayanan bimbingan pembaca/pendidikan pemakai; (4) pelayanan sirkulasi. Sedangkan kategori pelayanan tidak langsung meliputi (1) pengadaan/penyediaan bahan pustaka; (2) kerjasama antar perpustakaan, antar person (internal); (3) pembinaan: display, accession list, story hour, book talk, diskusi kelompok, exchange program, jaringan informasi-silang layan (Sukaesih 2009, 2). Perkembangan dunia perpustakaan, dari segi data dan dokumen yang disimpan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Di sisi lain, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem automasi perpustakaan (library automation system). Proses pengolahan data koleksi menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali. Dengan demikian para pustakawan dapat menggunakan waktu lebihnya untuk mengurusi pengembangan perpustakaan karena beberapa pekerjaan yang bersifat berulang (repetable) sudah diambil alih oleh komputer. Memilih dan membeli perangkat lunak merupakan suatu proses tersedianya dukungan pemakai, karena diperlukan banyak pelatihan dan pemecahan masalah sebelum sistem tersebut dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara untuk memastikan dukungan pelanggan adalah memilih perangkat lunak yang digunakan oleh sejumlah perpustakaan. Sekelompok besar pengguna biasanya menjustifikasikan layanan dukungan pelanggan sebagai hal yang subtansial. Selain itu, pengguna dapat saling membantu dalam pemecahan masalah. Spesifikasi perangkat keras harus memenuhi kebutuhan- kebutuhan minimum operasi perangkat lunak. Pilihan apapun yang dijatuhkan, software harus sesuai dengan kebutuhan, memiliki ijin pemakaian, ada dukungan teknis, pelatihan, dokumentasi yang relevan serta pemeliharaan dan menentukan staff yang bertanggung jawab atas pemilihan dan evaluasi software. Untuk menilai suatu software banyak kriteria yang harus diperhatikan. European Academic Software Award dalam Baumgartner menyatakan bahwa, “kriteria evaluasi software meliputi correctness, relevance, coverage, interaction, usability, navigation, documentation, interface, use of computer, adaptability, and innovation” (Baumgartner 1996, 6). Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Ricky Rinaldi Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Metode evaluasi software yang dipakai dalam hal ini menggunakan pendekatan Analisis SWOT. Menurut Pearce dan Robinson, “SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) dalam lingkungan yang dihadapi” (Pearce dan Robinson 1997, 229). Analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini ditujukan untuk menyusun strategi software dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang untuk meminimalisasi kelemahan dan ancaman. Keputusan strategi yang dijalankan harus dikaitkan juga dengan visi, misi, dan tujuan lembaga. Analisis SWOT berguna untuk mendapatkan peluang yang dapat menghasilkan keuntungan. Dengan pemahaman terhadap kekuatan dan peluang yang yang ada, diharapkan dapat meminimalisasi atau menghapuskan kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Dengan perincian akurasi dalam penelitian ini, software perpustakaan Otomigen X akan lebih terspesifikasi dan lebih optimal. Tahap selanjutnya yaitu tahap penyesuaian antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman untuk mendapatkan alternatif strategi dengan menggunakan matriks SWOT. Berdasarkan matriks SWOT tersebut dapat disusun empat strategi utama yaitu SO, WO, ST, dan WT. Masing-masing strategi ini memiliki karakteristik tersendiri yang dapat membantu pengembangan software Otomigen X. Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis SWOT adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetahui isu apa saja yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan masalah.
Diagram 1.6 Kerangka Pemikiran Evaluasi Library Service Strengths Otomasi Weaknesses
Software
Kriteria Penilaian
opportunities
Sumber: Peneliti Threats Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Di bawah ini matrik SWOT yang telah disusun. Dengan menyusun faktor-faktor strategis software, bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi software Otomigen X di FLKC dapat digambarkan secara jelas sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Selanjutnya, dengan menggunakan faktor strategi (eksternal dan internal) sebagaimana telah dijelaskan di atas, ditransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS ke dalam sel yang sesuai dengan matriks SWOT. Strategi ini bertujuan memperoleh peluang bagi software perpustakaan Otomigen X di FLKC agar dapat tumbuh dengan baik dan menciptakan pertahanan untuk melawan ancaman dari luar yang mengancam posisi kompetitif dan kinerjanya di masa mendatang.
Berdasarkan pendekatan tersebut, dibuat kemungkinan alternatif strategi seperti yang dipaparkan dalam diagram berikut: Tabel 4.2.5 Hasil Matriks Analisis SWOT
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
EFAS
IFAS Strenghts (S) 1. Kemampuan adaptasi bersifat multiplatform. 2. Aplikasinya berbasis web sehingga akses informasi dapat dilakukan dari tempat manapun dan kapanpun. 3. Free open source software 4. Tersedianya modulmodul pembelajaran yang dapat membantu dalam memproses pengolahan data. 5. Telah teruji oleh beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia.
Opportunities (O) 1. Sudah open source software sehingga dana yang dikeluarkan untuk pengembangan tidak terlalu banyak 2. Dukungan dari lembaga induk yaitu Fikom berupa dana, pelatihan software dan domain website 3. Tanggapan positif dari pengguna yang telah menggunakan software Otomigen 4. Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang
Stategi SO 1. Meng-update software sesuai dengan perkembangan teknologi informasi. S2,S4,O1,O2,O4 2. Meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan biaya operasional pengembangan software. S1,S2,S4.O1,O2,O3 3. Meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna akan aplikasi dan fitur. S1,S3,O3,O4 4. Meningkatkan pengetahuan sdm dalam bidang teknologi informasi.S4,S5,O2,O4
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Weaknesses (W) 1. Kurangnya pemanfaatan pelayanan (fiture) software yang tersedia. 2. Tampilan software monoton. 3. Akses jaringan internet masih terbatas dan relatif lambat 4. Jumlah staff IT di FLKC yang berbasis kompetens teknologi informasi belum memadai. 5. Dukungan komunitas tidak ada 6. Kurang populer dimata masyarakat.
Strategi WO 1. Meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi informasi W6,O2 2. Meningkatkan pemanfaatan fitur software dan memperbaharui fasilitas fitur. W1,W5,O1,O2 3. Meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna dari segi aplikasi dan tampilan informasi dari koleksi. W1,W5,O3,O4, 4. Meningkatkan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang IT. W1,W2,O2 5. Bekerja sama dengan institusi lain, yang Page 7 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan.W3,W4, O3,O4 Threats (T) Strategi ST Strategi WT 1. Hardware yang tidak 1. Meningkatkan 1. Menambah fitur baru terawat dan sudah kehandalan operasional. yang dapat meningkatkan banyak yang rusak S1,S2,S4,T1,T2,T3 tingkat kepuasan 2. Software yang sulit di- 2. Meningkatkan pengguna agar dapat update oleh produktivitas dengan mengungguli software pustakawan. meminimalkan biaya lain.W1,W5,T2,T3 3. software lain yang operasional 2. Meningkatkan sudah lebih maju pengembangan software. pengetahuan para staff S1,S2,S4, T3,T4 terhadap pengembangan 4. software lain yang 3. Meningkatkan kesiapan software agar dapat lebih populer sumber daya teknologi bersaing dengan software informasi. S2,S4,T1,T2 lain. W2,W4,T2,T3 3. Bekerja sama dengan institusi lain yang menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan. W3,W4,T3,T4 Sumber: Peneliti IFAS : Internal Strategy Factors Analysis System EFAS : Eksternal Strategy Factors Analysis System a. Strategi SO Strategi dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Dalam hal ini, software Otomigen X di FLKC perlu mengupdate software sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan biaya operasional pengembangan software, karena software Otomigen X sudah bersifat open source software sehingga dana yang dikeluarkan untuk pengembangan tidak terlalu banyak, meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna akan aplikasi dan fitur, meningkatkan pengetahuan sdm dalam bidang teknologi informasi. Semua hal itu dilakukan untuk mempertahankan loyalitas pengguna dan mengembangkan software Otomigen X agar lebih mutakhir. b. Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalisasi kelemahan yang ada. Dalam hal ini, FLKC dengan memaksimalkan dukungan dari lembaga induk yaitu Fikom berupa dana, pelatihan software dan domain perlu meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi informasi, meningkatkan Ricky Rinaldiwebsite, Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
pemanfaatan fitur software dan memperbaharui fasilitas fitur, meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna dari segi aplikasi dan tampilan informasi dari koleksi, meningkatkan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang IT, bekerja sama dengan institusi lain, yang menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan. c. Strategi ST Merupakan strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki software untuk mengatasi ancaman. Dalam hal ini, FLKC perlu meningkatkan kehandalan operasional, meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan biaya operasional pengembangan software, meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi informasi. d.
Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat diferensial dan berusaha meminimalisasi kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Dalam hal ini, FLKC perlu menambah fitur baru yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan pengguna agar dapat mengungguli software lain, meningkatkan pengetahuan para staff terhadap pengembangan software agar dapat bersaing dengan software lain, bekerja sama dengan institusi lain yang menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan.
Metodelogi Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Menurut Suryabrata studi kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tujuan penelitian studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang sekarang, dan interkasi lingkungan suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga atau masyarakat (Suryabrata 2006, 80). Studi kasus bisa berarti metode atau strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Dalam konteks tulisan ini, penulis lebih memfokuskan pada pengertian yang pertama yaitu sebagai metode penelitian. Pengertian yang lain menurut Salim (dalam Andik, 2008), “studi kasus merupakan suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi pihak luar.” Pada intinya studi ini berusaha untuk menyoroti suatu keputusan atau seperangkat keputusan, megapa keputusan itu diambil, bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata (Yin 2011, 1). Hasil dan Kesimpulan Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Dari hasil penelitian mengenai software Otomigen X di FLKC dapat disimpulkan hal-hal berikut ini. 1. Kekuatan yang dimiliki oleh software Otomigen X di FLKC adalah kemampuan adaptasi software Otomigen bersifat multi platform sehingga akan mudah dipasangkan pada semua sistem operasi, aplikasinya berbasis web sehingga dapat memudahkan pustakawan maupun pengguna perpustakaan di dalam mencari informasi koleksinya dimanapun berada, Free Open Source Software yang menjamin kebebasan dalam mendapatkan, memodifikasi dan mendistribusikan kembali sehingga sangat praktis dalam penunjang ketersediaan software, menyediakan pendokumentasian berupa modul manual dan elektronik dan telah teruji oleh beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia. 2. Kekurangan yang dimiliki oleh software Otomigen X di FLKC terletak pada tampilan dari segi desain program, kombinasi warna, dan tampilan desain grafis software Otomigen X di FLKC terlihat monoton, koneksinya sangat tergantung pada jaringan internet dan software ini kurang populer di mata masyarakat karena hanya dapat digunakan oleh Perguruan Tinggi maka akan sulit untuk diadopsi oleh lembagalembaga diluar Perguruan Tinggi, kurangnya optimalisasi terhadap fitur-fitur yang tersedia, dukungan komunitas dalam bertukar informasi tentang pengembangan software untuk mempelajari dan mengembangkan software tidak ada, Jumlah staff IT di FLKC yang berbasis kompetens teknologi informasi belum memadai, Tinggi. 3. Peluang dari software Otomigen X di FLKC untuk dapat berkembang terdapat pada dukungan dari lembaga induk yaitu Fikom berupa dana, pelatihan software dan domain website, sudah open source software sehingga dana yang dikeluarkan untuk pengembangan tidak terlalu banyak, tanggapan positif dari pengguna yang telah menggunakan software Otomigen, Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang. 4. Ancaman yang dihadapi oleh software Otomigen X di FLKC terletak pada hardware yang tidak terawat dan sudah banyak yang tidak terpakai karena sudah rusak dan berdaya kerja rendah sehingga mengakibatkan software berjalan kurang optimal. Selain itu, software Otomigen X di FLKC terancam tidak bisa dengan cepat mengikuti perkembangan software lain karena keterbatasan pengetahuan staff yang dimiliki dalam bidang IT untuk meng-update software. Ancaman lain yang dimiliki adalah tidak adanya dukungan komunitas dalam mengembangkan software tersebut. Kemudian keberadaan software lain seperti Senayan yang lebih populer juga menjadi suatu ancaman sebagai kompetitor terhadap software Otomigen X di FLKC. Berdasarkan simpulan tersebut diatas penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Agar dapat merebut pangsa pasar yang diinginkan, dalam hal ini software Otomigen X di FLKC perlu meng-update software sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan biaya operasional pengembangan software, meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna akan aplikasi dan fitur, meningkatkan pengetahuan sdm dalam bidang teknologi informasi,. Semua hal itu dilakukan untuk mempertahankan loyalitas pengguna dan mengembangkan software Otomigen X agar lebih mutakhir.
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
2. Untuk dapat menutupi atau meminimalisasi kelemahan yang ada di dalam pemakaian software Otomigen X, FLKC harus dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada, diantaranya dengan memaksimalkan dukungan dari lembaga induk yaitu Fikom berupa dana, pelatihan software dan domain website dengan meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi informasi, meningkatkan pemanfaatan fitur software dan memperbaharui fasilitas fitur, meningkatkan kepuasan kepada pengguna dengan memenuhi kebutuhan pengguna dari segi aplikasi dan tampilan informasi dari koleksi, meningkatkan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang IT, bekerja sama dengan institusi lain, yang menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan. 3. Agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan maksimal, dalam hal ini FLKC perlu meningkatkan kesiapan sumber daya teknologi informasi dengan meningkatkan kehandalan operasional dan meng-upgrade hardware dan memperbaiki hardware yang sudah rusak atau menggantinya dengan yang baru serta meng-update software, meningkatkan produktivitas software Otomigen X dengan meminimalkan biaya operasional pengembangan software. 4. Untuk meminimalkan dampak ancaman dan kelemahan yang dimiliki software Otomigen X di FLKC, Dalam hal ini FLKC perlu menambah fitur baru yang dapat meningkatkan tingkat kepuasan pengguna agar dapat mengungguli software lain, meningkatkan pengetahuan para staff terhadap pengembangan software agar dapat bersaing dengan software lain, bekerja sama dengan institusi lain yang menggunakan software ini dan membentuk komunitas sehingga keterbaruan dapat dilaksanakan.
Daftar Pustaka Baumgartner, Peter. 1996. Methods and Practice of Software Evaluation. The Case of the European Academic Software Award. University of Klagenfurt Sterneckstrasse. Bisa diakses pada http://www.medidaprix.org/mdd_2008/mdd_2001/easa-evaluation.pdf (Diakses pada hari Kamis 19 April 2012). Muharam, M Ulzi. 2010. Skripsi: Sistem Otomasi Perpustakaan Berbasis Web. Jatinangor: Fikom Unpad. Nurcahyo, Andik. 2008. Metode Studi Kasus (Case Study) dalam Penelitian. http://islamkuno.com/2008/01/27metode-studi-kasus-case-study-dalam (Diakses pada hari Rabu tanggal 9 Mei 2012).
penelitian/
Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Binarupa Aksara.
Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sukaesih. 2009. Bentuk-Bentuk Layanan Perpustakaan. JLP-Jiip Fikom Unpad. Suryabrata, Sumadi.2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 12
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Yin, Robert K. 2011. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta: RajaGrafindo
Ricky Rinaldi Saputra - Evaluasi Software Otomigen X Sebagai... Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Persada.
Page 12 of 12