Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
EVALUASI PROGRAM MAGANG MAHASISWA PGSD DI SEKOLAH DASAR Panji Hidayat Universitas Ahmad Dahlan
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk dapat: mendeskripsikan pelaksanaan Program Magang prodi PGSD, mendapatkan informasi tentang hambatan, dan kendala pelaksanaan Magang sejak perencanaan hingga pelaksanaan Magang, informasi yang diharapkan dapat diperoleh secara komprehensif dari berbagai pihak terkait, sehingga hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk merancang perbaikan secara simultan, dan memperoleh umpan balik guna memperbaiki kualitas penyelenggaraan Magang di masa-masa yang akan datang. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VII yang sudah melaksanakan Magang, 22 Sekolah Mitra dengen personel yang terkait dengan penyelenggaraan Magang yakni kepala sekolah dan guru pembimbing, dosen pembimbing lapangan, dan beragam kebijakan yang terkait dengan penyelenggaraan Magang, Unit P3K beserta staf yang menangani aktivitas Magang. Data dikumpulkan dengan angket terbuka dan tertutup, wawancara, dokumentasi, observasi dan focus group discussion. Analisis data secara deskriptif kualitatif, korelasional komperatif untuk analisis bivariat, dan identifikasi faktor-faktor penghambat ataupun pendukung. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh umpan balik komprehensif sehingga upaya perbaikan dapat dilakukan secara simultan sesuai dengan peran dan kewenangan masing-masing, dengan tetap membangun kolaborasi sinergistik yang makin berkualitas.
Kata Kunci: Evaluasi, Program, Magang Yogyakarta pada khususnya menciptakan peluang untuk membuka program studi
PENDAHULUAN Program Studi Pendidikan Guru
tersebut.
Setiap
Perguruan
Tinggi
Sekolah Dasar yang kemudian disingkat
mengadakan Magang untuk Mahasiswa
PGSD di Indonesia sedang menjamur,
semester VI yang dibekali kemampuan
sehingga
melakukan
Perguruan
Tinggi
di
pembelajaran
di
PGSD,
359
ISBN 978-602-70471-2-9
namun masih sebatas praktek di kampus
Dalam melaksanakan program
yakni melalui perkuliahan pembelajaran
pengalaman lapangan di sekolah terdapat
mikro. Pengalaman dalam melaksanakan
berbagai komponen, yang saling terkait,
pembelajaran mikro diharapkan dapat
yakni unit yang mengurusi masalah
memberikan
Magang
pengalaman
mahasiswa
untuk
lebih
awal siap
bagi dalam
di
bawah
Pengembangan
P3K
Pendidik
(Pusat dan
melaksanakan praktek pembelajaran di
Kependidikan), Sekolah Dasar, Program
sekolah
Pelaksanaan
Studi PGSD, Guru SD, Dosen, dan
pembelajaran mikro melibatkan praktisi
Mahasiswa. Mahasiswa harus berlatih
dan dosen dimaksudkan agar mahasiswa
untuk membangun sinergi
mengenal, memahami, dan mendapatkan
berbagai pihak terkait, kepala sekolah
bekal
dan
beserta staf guru dan teman praktikan
di
lain, juga dengan siswa SD. Banyak
sesungguhnya.
wawasan
pembelajaran
tentang
yang
figur
diharapkan
Sekolah Dasar (SD). Pada
awal
faktor semester
VII
dengan
mempengaruhi
kualitas
pelaksanaan Magang mahasiswa, terlebih
mahasiswa sudah dikondisikan agar siap
bagi
melaksanakan praktek melalui Magang.
Magang merupakan pengalaman pertama
Pengkondisian awal melalui pembekalan
bagi mahasiswa PGSD semester VI,
yang dilaksanakan oleh program studi
sehingga kemungkinan terjadi berbagai
PGSD difasilitasi oleh Lembaga di
kendala
bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu
demikian, prodi PGSD ingin melakukan
Pendidikan
upaya perbaikan berkelanjutan secara
(FKIP).
Dengan
pertimbangan spesifikasi pendidikan di Sekolah
Dasar
yang
mahasiswa
dalam
gurunya.
Urgensinya dalam
kemampuan
lain
diharapkan telah diperoleh mahasiswa melalui berbagai mata kuliah yang telah sebelumnya,
dan
pendidikan
Namun
dan
Penyiapan
Calon
Guru Sekolah Dasar Pendidikan
pada
hakekatnya
adalah strategis untuk mencerdaskan
diimplementasikan melalui pembelajaran
kehidupan
mikro maupun Magang di SD.
kualitas
bangsa, dan
Pendidikan
360
pelaksanaan.
menuntut Hakekat
ditempuh
Penerjunan
tepat dan berdaya guna.
kompetensi khusus bagi para calon Berbagai
PGSD.
daya
meningkatkan saing
harus
bangsa. mampu
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
membelajarkan
peserta
didik
dalam UUSPN, di antaranya adalah
mengembangkan potensi diri secara
sebagai berikut.
optimal
tujuan
1. Pendidikan harus diselenggarakan
diharapkan.
secara demokratis dan berkeadilan
sehingga
pendidikan
mencapai
yang
Penyelenggaraan Indonesia
pendidikan
merupakan
suatu
di sistem
serta
tidak
diskriminatif
menjunjung
tinggi
hak
asasi
pendidikan nasional yang diatur secara
manusia,
sistematis.
kultural, dan kemajemukan bangsa.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan membentuk
kemampuan
watak
serta
dan
peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bertujuan
kehidupan
untuk
bangsa,
mengembangkan
nilai
dengan
keagamaan,
nilai
Sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem
terbuka
dan
multimakna, 2. Sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,
potensi peserta didik agar menjadi
3. Pendidikan diselenggarakan dengan
manusia yang beriman dan bertakwa
memberi keteladanan, membangun
kepada
kemauan,
dan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreativitas
peserta
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
proses pembelajaran.
Tuhan
negara
Yang
yang
Maha
demokratis
Esa,
serta
4. Agar
dapat
mengembangkan didik
dalam
menyelenggarakan
bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun
pendidikan sedemikian ideal, maka
2003).
guru menjadi figur manusia yang Agar
dapat
sebagaimana
berfungsi
menempati
maka
merancang,
harus
mengevaluasi, mengambil keputusan
diharapkan
penyelenggaraan
pendidikan
posisi
dengan
namun
berkesinambungan.
tetap
mengikuti
perkembangan kebijakan yang berlaku tenaga
memiliki
merencanakan
kunci
dalam
perbaikan
secara
Pendidik atau guru merupakan
sebagai langkah implementasinya. Guru peran
dalam
melaksanakan,
mengacu pada aturan yang ditetapkan, juga
utama
profesional
penyelenggaraan pendidikan. Pedoman
proses
penyelenggaraan pendidikan juga diatur
pembelajaran,
dan
pembelajaran,
yang
bertugas
melaksanakan menilai
hasil
melakukan
361
ISBN 978-602-70471-2-9
pembimbingan dan pelatihan, serta
pembimbing
melakukan penelitian dan pengabdian
kemampuan tersebut tercermin pada
kepada
kompetensi guru. Berkualitas tidaknya
masyarakat,
terutama
bagi
pendidik pada perguruan tinggi. Hal
proses
tersebut tidak dapat disangkal kerana
tergantung pada
lembaga
inovasi yang
pendidikan
formal
adalah
pengajar
pendidikan
dan
sangat
kreativitas
dan
dimiliki
guru.
dunia kehidupan guru. sebagai besar
Kemampuan sebagai guru profesional
waktu guru ada di sekolah, sisanya ada
tidak cukup hanya diberikan berbagai
di rumah dan di masyarakat (Djamarah,
bekal
2000).
dengan tuntutan seorang guru, namun Guru merupakan faktor yang
pengetahuan
kognitif
terkait
berbekal kemampuan kognitif yang
penting dalam pendidikan formal pada
maksimal
umumnya karena guru harus dapat
secara kreatif mengembangkan proses
menjadi tokoh teladan, mampu bersikap
pembelajaran yang dilaksanakannya.
adil dan bijaksana, menghargai siswa
diharapkan
guru mampu
Guru dituntut memiliki kinerja
sebagai subjek dan berbagai karakter
yang
kepribadian
ideal
merealisasikan harapan dan keinginan
seorang
guru.
penyelenggaraan
didambakan
dari
Keberhasilan
mampu
semua
pihak
memberikan
terutama
dan
masyarakat
sangat
umum yang telah mempercayai sekolah
ditentukan kemampuan guru menguasai
dan guru dalam membina anak didik.
kompetensi, kreativitas dan kemampuan
Dalam meraih mutu pendidikan yang
mengembagkan strategi pembelajaran
baik sangat dipengaruhi oleh kinerja
yang
guru
tepat.
pendidikan
Penyiapan
guru
dalam
melaksanakan
dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan
tugasnya sehingga kinerja guru menjadi
Tenaga
tuntutan
Kependidikan
(LPTK)
menuntut upaya maksimal lembaga. Guru merupakan ujung tombak pendidikan
sebab
secara
langsung
berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik. Guru
362
dan
penting
mutu pendidikan yang baik menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan guru. Guru
sebagai
berkemampuan
yang
penguasaan
sebagai
pendidik,
mencapai
keberhasilan pendidikan. Secara umum
dituntut memiliki kemampuan dasar diperlukan
untuk
pekerja
yang materi
harus
meliputi pelajaran,
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
penguasaan profesional keguruan dan
alasan.
pendidikan,
memprihatinkan
penguasaan
cara-cara
Kondisi
tersebut dan
sangat
mengundang
menyesuaikan diri dan berkepribadian
berbagai pertanyaan tentang komitmen
untuk
dan
melaksanakan
tugasnya,
disamping itu guru harus merupakan
konsistensi
guru terhadap
profesinya.
pribadi yang berkembang dan bersifat
Di
sisi
lain,
dinamis. Adanya perubahan paradigma
kesejahteraan
pola
sebagaimana
sertifikasi tidak serta merta membuat
landasan yang menjadi latar belakang
guru proaktif mengembangkan diri.
munculnya kurikulum 2013, menuntut
Tuntutan perbaikan kinerja dianggap
guru untuk selalu mengembangkan diri,
oleh guru beban berat yang sulit
mengasah
terutama
dilaksanakan, termasuk di antaranya
mengimplementasikan
ketika harus mengubah mindset dan
mengajar
guru
kemampuannya
dalam
guru
perbaikan
implementasi
melaksanakan pembelajaran kreatif dan
partisipasi aktif guru. Kenyataan yang
menyenangkan. Pendekatan saintific,
terjadi di lapangan merupakan suatu hal
inquiry dan discovery harus dipahami
yang perlu dan patut untuk dicermati
dan
secara mendalam. Dengan memahami
pembelajaran
dalam
terlebih
proses pada
pembelajaran di sekolah dasar.
yang
berkreasi
cukup guna
kinerjanya.
Upaya
tinggi
untuk
meningkatkan
berpengaruh
terhadap
alternatif
pemecahannya
sehingga
faktor tersebut bukan menjadi hambatan bagi
peningkatan
kinerja
guru
guru
melainkan mampu meningkatkan dan
diharapkan dapat menbangun kondisi
mendorong kinerja guru kearah yang
guru profesional, namun hasil uji
lebih baik sebab kinerja sebagai suatu
kompetensi
sikap dan perilaku dapat meningkat dari
guru
sertifikasi
yang
menuntut
kinerja guru maka dapat dicarikan
Guru pada prinsipnya memiliki potensi
faktor
yang
adanya
kemampuannya ke dalam keterampilan
dikembangkan
kerja
dengan
yang
kurang
memuaskan memunculkan pertanyaan benarkah
guru
bersertifikat
waktu ke waktu.
sudah
Prodi
PGSD
FKIP
UAD
profesional?
Bahkan
disinyalir ada
memiliki visi menyiapkan guru sekolah
penurunan
kinerja
guru
dasar yang kompeten, menguasai risert
setelah
disertifikasi karena berbagai faktor dan
dan
teknologi,
peduli
lingkungan,
363
ISBN 978-602-70471-2-9
berwawasan global, dan berbasis nilai-
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
nilai
2005
ke
Islaman.
Visi
selayaknya
mewarnai
penyiapan
lulusan
antaranya
pada
tersebut
implementasi termasuk
saat
di
pelaksanaan
Magang di sekolah dasar. Undang-Undang
utama
profesional
Kompetensi
Nomor
14
tugas
mengajar,
Nasional
meliputi:
(1)
kompetensi pedagogik, (2) kompetensi (3)
kompetensi
profesional, dan (4) kompetensi sosial. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
menambahkan
satu
membimbing, mengarahkan, melatih,
kompetensi lagi bagi mahasiswa calon
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
guru
pada pendidikan anak usia dini jalur
Kelima kompetensi
pendidikan formal, pendidikan dasar,
praktiknya merupakan satu kesatuan
dan
yang utuh. Beberapa ahli mengatakan
pendidikan
menengah.
Guru
yaitu
mempunyai kedudukan sebagai tenaga
istilah
profesional pada jenjang pendidikan
sebenarnya
dasar,
karena
pendidikan
menengah,
dan
kompetensi
teknologi.
tersebut
kompetensi
profesional
merupakan
telah
dalam
“payung”,
mencakup
semua
pendidikan anak usia dini pada jalur
kompetensi lainnya. Hal ini mengacu
pendidikan formal yang diangkat sesuai
pada pandangan yang menyebutkan
dengan peraturan perundang-undangan.
bahwa guru yang profesional memiliki:
Amanat Undang-Undang No. 14
(1) pemahaman terhadap karakteristik
tahun 2005 Pasal 8 mensyaratkan guru
peserta didik, (2) penguasaan bidang
wajib memiliki kualifikasi akademik,
studi, baik dari keilmuan maupun
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
kependidikan,
(3)
jasmani dan rohani, serta memiliki
penyelenggaraan
pembelajaran
kemampuan untuk mewujudkan tujuan
mendidik,
(4)
pendidikan nasional. Kompetensi guru
kemampuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
profesionalitas dan kepribadian secara
termuat dalam Undang-Undang No. 14
berkelanjutan.
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada bab IV Pasal 10 dan berdasarkan
364
tersebut
kepribadian,
dengan
mendidik,
Standar
Pendidikan pada bab VI Pasal 3.
tahun 2005 menjelaskan guru adalah pendidik
tentang
Agar
dan
kemampuan
kemauan
yang dan
mengembangkan
menguasai
sejumlah
kompetensi yang diharapkan seperti
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
yang telah dijelaskan, peran Lembaga
guru atau tenaga kependidikan lain.
Pendidikan
Sasaran yang ingin dicapai adalah
(LPTK)
Tenaga
untuk
pribadi calon pendidik yang memiliki
yang
seperangkat pengetahuan, keterampilan,
profesional. Selain membekali para
nilai, dan sikap, serta pola tingkah laku
calon guru secara teoritis, LPTK juga
yang diperlukan bagi profesinya serta
melatih calon guru untuk melakukan
cakap dan tepat menggunakannya di
praktik pembelajaran melalui kegiatan
dalam penyelenggaraan pendidikan dan
Program Magang. Magang merupakan
pengajaran, baik di sekolah maupun di
salah satu mata kuliah yang wajib
luar sekolah (Hamalik 2003:172).
mencetak
sangat
Kependidikan
diperlukan
calon-calon
guru
ditempuh oleh mahasiswa Program
Dalam
pelaksanaan
praktik
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
pengalaman lapangan banyak hal yang
Fakultas
harusnya diketahui oleh mahasiswa baik
Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad
itu
Dahlan
melaksanakan
(UAD).
Magang
juga
masalah
tempat
mereka
praktek
akan
maupun
merupakan salah satu muara program
kesediaan sekolah dalam penerimaan
yang memberikan kesempatan kepada
mahasiswa praktek dan silabus serta
mahasiswa
bahan ajar yang harus mereka miliki
untuk
memantapkan
berbagai kompetensi dalam rangka
untuk
pelaksanaan
memperbaiki atau meningkatkan mutu
lapangan.
pembelajaran khususnya di sekolah
pelaksanaan
dasar.
lapangan ke sekolah-sekolah baik itu
Belum
pengajaran
di
tersosialisaikannya
praktik
pengalaman
swasta maupun negeri menyebabkan banyak kepala sekolah yang merasa
Pengertian Magang Magang
adalah
serangkaian
enggan untuk menerima mahasiswa
kegiatan yang diprogramkan bagi siswa
untuk melaksanakan praktek di sekolah
atau mahasiswa calon guru, yang
mereka, Oleh karena itu, sebelum
meliputi, baik latihan mengajar maupun
diadakannya
latihan di luar mengajar. Kegiatan ini
seharusnya mahasiswa sudah dibekali
merupakan
kemampuan dasar yang menunjang
ajang
untuk
kompetensi-kompetensi
membina profesional
pelaksanaan
Magang,
keberhasilan Magang.
yang dipersyaratkan oleh pekerjaan
365
ISBN 978-602-70471-2-9
Magang adalah matakuliah yang mengembangkan
kompetensi
dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa PGSD
UAD
untuk
dapat
mahasiswa dalam melaksanakan praktik
mencapai gelar sarjana pendidikan.
kependidikan atau non-kependidikan
Kegiatan Magang mencakup: persiapan
agar mahasiswa siap menjadi tenaga
Magang, pelaksanaan Magang, dan
profesional dalam bidang keahliannya.
evaluasi pelaksanaan program. Kegiatan
Magang merupakan kulminasi dari
ini diharapkan mampu membentuk
pengalaman belajar teoritis dan praktis
mahasiswa/calon
untuk
kompetensi yang dipersyaratkan untuk
mengembangkan
kompetensi
guru
dengan
mahasiswa agar siap menjadi tenaga
menjadi guru profesional.
kependidikan
1. Evaluasi Program Magang
atau
nonkependidikan
yang profesional. Magang dilaksanakan secara
terprogram,
terpadu,
dan
Evaluasi Program Magang akan
dilakukan
oleh
PPPK
terbimbing melalui kegiatan Magang di
berkoordinasi dengan pihak dekanat
sekolah
dan
atau
lembaga
yang
sekolah.
Mekanisme
menyelenggarakan program di bidang
pelaksanaan dibuat dan diatur oleh
pendidikan
mahasiswa
PPPK. Evaluasi ini dilakukan untuk
mahasiswa
mendapatkan umpan
bagi
kependidikan
dan
bagi
balik guna
nonkependidikan, Magang dilaksanakan
perbaikan penyelenggaraan Magang
di perusahaan/industri/lembaga yang
lebih lanjut.
sesuai dengan bidang keahliannya. Pelaksanaan
kelancaraan
PGSD
penyelenggaraan Magang, berikut
FKIP UAD disusun dan dilaksanakan
dijelaskan berbagai ketentuan yang
dengan acuan Undang-Undang No. 20
mengatur
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
sebagai pedoman bagi seluruh pihak
Nasional, Peraturan Pemerintah No. 19
yang terlibat dalam Magang. Di
Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
antaranya diatur Tata Tertib Magang
Nasional, Permendiknas No. 22, 23, 24
sebagai acuan mahasiswa praktikan
Tahun
salam
2006,
dan
Magang
Demi
Buku
Pedoman
Magang FKIP UAD.
kegiatan
kurikuler
pelaksanaan
bersikap
dan
Magang
bertindak
khususnya dalam proses pelaksanaan
Magang merupakan salah satu
366
FKIP
yang
wajib
Magang
Ketertiban
mahasiswa
dalam mematuhi tata tertib dapat
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
menjadi bagian informasi penting
pendidikan agar mampu mengembangkan
yang menjadi bahan refleksi guna
sumberdayanya untuk mencapai tujuan
perbaikan lebih lanjut. Tata tertib
pendidikan nasional. Untuk mengetahui
dituangkan
keefektifan pelaksanaan Magang pada
dalam
pedoman
pelaksanaan Magang.
sekolah-sekolah maka perlu diadakan penelitian untuk memperoleh gambaran lengkap dan jelas tentang efektivitas
Evaluasi Program Magang Proses evaluasi terhadap seluruh
pelaksanaan program Magang ditinjau
aspek pendidikan harus diarahkan pada
dari variabel Konteks, Input, Proses dan
upaya
Produk
menjamin
terselenggaranya
serta
kendala-kendala
yang
layanan pendidikan yang bermutu tinggi
mungkin dihadapi dalam pelaksanaan
dan memberdayakan lembaga pendidikan
program
yang dievalusi sehingga hasil lulusan
tersosialisasikan di sekolah-sekolah baik
pendidikan sesuai dengan standar yang
negeri
ditetapkan.
mahasiswa
memberikan
Artinya
evaluasi
informasi
dapat
misalnya:
maupun
Magang
swasta, tentang
belum
pemahaman pentingnya
mengenai
pelaksanaan praktik di sekolah-sekolah
berbagai kelebihan dan kekurangan, serta
masih kurang, belum sama persepsi
memberikan arah
yang jelas untuk
tentang silabus, maupun bahan ajar yang
mencapai mutu yang lebih baik. Untuk
digunakan dalam pelaksanaan praktik,
itu evaluasi harus dilaksanakan secara
sarana dan prasarana di setiap sekolah
berkesinambungan
komprehensif,
berbeda-beda
serta memotivasi peserta didik dan
kuantitasnya,
pengelola
kreativitas yang dilaksanakan mahasiswa
dan
pendidikan
untuk
terus
kualitas Kurang
inovasi
dalam
pendidikan. Berangkat dari pemikiran
mengajar di tempat praktik, Mahasiswa
tersebut dan untuk dapat membandingkan
kurang dapat bergaul di lingkungan baru
serta memetakan mutu dari setiap satuan
tempat pelaksanaan praktik pengalaman
pendidikan, perlu dilakukan evaluasi bagi
lapangan, Kurangnya bimbingan oleh
lembaga dan program pendidikan.
guru pamong di setiap sekolah.
berkala dan terbuka
interaksi
dan
menerus berupaya meningkatkan mutu
Proses evaluasi ini dilakukan secara
pelaksanaan
maupun
belajar
Hal ini dapat diartikan bahwa studi
dengan tujuan
evaluatif merupakan sebuah kegiatan
membantu dan memberdayakan satuan
atau aktifitas yang dilakukan untuk
367
ISBN 978-602-70471-2-9
mengetahui efektivitas suatu program
mahasiswa dalam pelaksanaan Magang,
yang dilaksanakan. Efektivitas dilihat
melaksanakan
dengan
membimbing mahasiswa praktikan dalam
membandingkan
kenyataan
supervisi
pelaksanaan program dengan hasil yang
penyusunan
diharapkan oleh program seperti yang
membimbing mahasiswa praktikan dalam
dirumuskan
program
penyusunan laporan Magang, menguji
menyatakan
mahasiswa praktikan dalam pelaksanaan
tersebut.
dalam
Pendapat
tujuan lain
perangkat
lapangan,
bahwa studi evaluatif adalah menilai dan
praktik
memberikan solusi dari kelemahan -
evaluasi terhadap kegiatan mahasiswa
kelemahan atau kekurangan -kekurangan
praktikan selama praktik di sekolah
dari
latihan.
suatu
program
dalam
rangka
mengajar,
pembelajaran,
dan
melakukan
perbaikan atau peningkatan yang lebih
Menurut Hidayatullah (2007:72),
baik Model CIPP ( conteks, input, proses,
untuk meningkatkan kualitas Magang
product) merupakan salah satu model
diarahkan pada bimbingan bersama guru
yang
pamong
paling
sering
dipakai
oleh
yang
evaluator. Model ini dikembangkan oleh
mahasiswa
Daniel
pelaksanaan,
Stufflebeam
(1985).
Pada
mulai
intensif
terhadap
dari
perencanaan,
refeksi,dan
evaluasihasil
dasarnya evaluasi ini merupakan usaha
belajar. Slameto (2003:2) mengatakan
menyediakan informasi bagi pembuat
bahwa belajar adalah suatu proses usaha
keputusan. Komponen evaluasi model ini
yang
terdiri dari 4 (empat) yaitu konteks,
memperoleh suatu perubahan tingkah
input, proses dan produk.
laku
Efektivitas
adalah
dilakukan
seseorang
untuk
yang baru secara keseluruhan
kesesuaian
sebagai hasil pengalamannya sendiri
antara tujuan yang ingin dicapai dengan
dalam interaksi dengan lingkungannya.
waktu tertentu yang ditetapkan dalam
Dalam belajar terjadi interaksi antara
perencanaan dengan memenuhi kriteria-
pendidik dan peserta didik.
kriteria yang ada. Dosen pembimbing
Menurut Liliweri dalam Sugiyo
merupakan dosen yang mendampingi
(2005:85) mengatakan bahwa manusia
mahasiswa praktikan dalam melakukan
berkomunikasi dengan orang lain karena
PKL. Menurut Hidayatullah (2007:79)
perbedaan
peran
adalah
merupakan makhluk yang utuh, manusia
mengarahkan
tetap mempunyai kekurangan, adanya
dosen
membimbing
368
pembimbing dan
antarpribadi,walaupun
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
perbedaan motivasi antarmanusia, dan
menyangkut karakteristik diri seseorang
kebutuhan akan harga diri yang harus
guru meliputi (1) sikap positif terhadap
mendapat pengakuan dari orang lain.
tugas
Berdasarkan pendapat tersebut, maka
pemahaman,
dapat dinyatakan bahwa pengembangan
penampilan nilai sebagai guru dan dosen;
hubungan
dapat
dan
untuk
kepribadian sebagai panutan dan teladan
Artinya
bagai peserta didik dan masyarakat.
perbedaan
Kompetensi pribadi yaitu sikap pribadi
individu memberikan indikasi bahwa
yang dijiwai oleh filsafat pancasila, yang
tidak ada seorang pun yang persis sama
akan mengagungkan budaya bangsanya,
baik dalam hal fisik maupun sifat sifat
yang rela berkorban bagi kelestarian
pribadi.
bangsa
antarpribadi
dilepaskan
dari
berkomunikasi bahwa
tidak
kebutuhan
antarpribadi.
dengan
adanya
Dengan adanya perbedaan tersebut
dan
kondisi
(3)
pendidikan;
penghayatan
penampilan
dan
kepribadian
(2) dan
sikap
dan
negaranya.
Kompetensi
berdasarkan
pengertian-
manusia membutuhkan orang lain agar
pengertian di atas dapat disimpulkan
dapat mencapai keseimbangan dalam
sebagai
kehidupannya. Hal ini sesuai dengan
karakteristik
hasil penelitian Winch (1958) dalam
seseorang untuk mendapatkan gambaran
Sugiyo
yang
(2005:58)
yang
menyatakan
kemampuan yang
lebih
yagn
ada
jelas
berupa
dalam
tentang
diri
evaluasi
dalam memilih pasangan hidup dan
pelaksanaan program Magang, berikut
berkawan, kita tertarik pada orang yang
dibahas
paling mengkin memuaskan kebutuhan
evaluasi program Magang,
kita. Hal tersebut juga berlaku pada
berikut.
setiap kegiatan yang kita lakukan sehari-
1. Pengertian evaluasi program:
hari seperti dalam pelaksanaan Magang Kompetensi kemampuan
kepribadian
kepribadian
guru
adalah yang
tentang
pengertian
tentang sebagai
Program adalah suatu rencana kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
tujuan.
Keberhasilan
mantap, berakhlak mulia, berwibawa, dan
program
menjadi teladan bagi peserta didiknya.
perlu dievaluasi dengan mengacu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
pada
dalam
keberhasilan
Suryosubroto
(2002:45)
menyatakan kemampuan personal yaitu
untuk mencapai
kriteria
kualitas yang
tujuan
dan
ditentukan.
Dengan evaluasi dapat dilihat dan
369
ISBN 978-602-70471-2-9
ditentukan
tingkat
keterlaksanaan
yang
akurat.
Jadi
dengan
dan keberhasilan program. Menurut
demikian dapat dikatakan evaluasi
Dewa Ketut Sukardi, (1990: 47)
pelaksanaan
Evaluasi
merupakan
program
adalah
segala
program suatu
Magang
kegiatan
yang
upaya tindakan atau proses untuk
sangat penting karena berdasarkan
menentukan
kualitas
hasil evaluasi itulah dapat diambil
kemajuan kegiatan yang berkaitan
suatu kesimpulan bahwa program
dengan
di
telah terlaksana dengan baik ataukah
pada
belum, jika belum upaya apa saja
derajat
pelaksanaan
sekolah
dengan
kriteria
atau
tertentu
sesuai
program
mengacu
patokan-patokan dengan
program
dilaksanakan. Jadi penilaian program
yang
dapat
dilakukan
2. Prinsip,
Tujuan,
Fungsi,
Prosedur Evaluasi Program
menilai efesiensi dan efektivitas
a. Prinsip-Prinsip
pelaksanaan
progran
peningkatan
mutu
demi program
Berdasarkan atas
dapat
dirumuskan
Evaluasi
program
merupakan
suatu
di
bahwa: Magang
usaha
untuk
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Program Magang di Sekolah. Untuk
pengertian
untuk
memperbaiki.
merupakan salah satu usaha untuk
pendidikan pada umumnya.
mencapai
terlaksananya
tujuan
fungsi
pelaksanaannya
dan
program,
harus
dikelola
seefisien dan seefektif mungkin selaras
dengan
pinsip-prinsip
menilai efensiensi dan efektivitas
suatu program. Menurut Gibson
pelaksanaan
mendapatkan
and Mitchell (1981), Depdikbud
umpen balik untuk peningkan mutu
(1993), Fitri Wahyuni (2009).
program
pada
mengungkapkan beberapa prinsip
umumnya. Evaluasi program dapat
yang harus diperankan dalam
dilakukan melalui penelitian dengan
penyelenggaraan
cara mengumpulkan data secara
program adalah sebagai berikut.
sistematis, menarik kesimpulan atas
1) Evaluasi
dan
guna
pendidikan
evaluasi
yang
efektif
dasar data yang diperoleh secara
menuntut
objektif, melakukan penafsiran dan
terhadap tujuan program.
mengambil kesimpulan berdasarkan
370
data
pengenalan
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
2) Evaluasi
yang
efektif
memerlukan
kriteria
pengukuran yang jelas. 3) Evaluasi melibatkan berbagai unsur yang professional 4) Menuntut
umpan
balik
(follow-up) sehingga hasilnya digunakan
membuat
unt
kebijakan
/
keputusan.
penyelenggaraan
evaluasi
pelaksanaan
program
ditujukan
yang
hendaknya
efektif
terencana
dan
berkesinambungan.
b. Tujuan Evaluasi Program
mengetahui
keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program
4) Mengetahui tingkat efesiensi dan efektifitas program. 5) Mengetahui yang
jenis
sudah
yang
diadakan
layanan
atau
belum
peran
serta
keterlibatan
semua
pihak
menunjang pelaksanaan
program. 7) Memperoleh
terhadap
penyelenggaraan
evaluasi
program.
program
sebagai
berikut:
usaha
keberhasilan
umum,
bertujuan
dan
6) Mengetahui
peranan
Secara
perbaikan
pengembangan.
telah
gambaran
berbagai
pihak
pelaksanaan
8) Mengetahui
kontribusi
program terhadap pencapaian
1) Mengetahui
kemajuan
program atau kemanfaatan program
efektifitas
tujuan
pendidikan
strategi
adekuat
informasi dalam
pengembangan
telah
selanjutnya.
dalam
yang rangka
perencanaan langkah-langkah
pelaksanaan program yang dilaksanakan
pada
umumnya, 9) Mendapat
2) Mengetahui tingkat efisiensi dan
Meneliti
program.
dalam
Kegiatan evaluasi bertujuan
ditetapkan.
untuk
dilaksanakan dan atau perlu
5) Evaluasi
dari
operasional,
secara berkala pelaksanaan
(feedback) dan tindak lanjut
dapat
3) Secara
program
kurun waktu tertentu.
371
ISBN 978-602-70471-2-9
10) Membantu mengembangkan kurikulum
sekolah
untuk
kesesuaian dan kebutuhan. 11) Menunjukkan sampai sejauh manakah
Pada fase persiapan ini terdiri dari kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi. Dalam kegiatan penyusunan kisi-kisi evaluasi ini langkah-langkah yg dilalui adalah:
sumber-sumber
a) Langkah pertama penetapan aspek-
masyarakat telah digunakan
aspek yang dievaluasi. Aspek-aspek
atau
dalam
yang dievaluasi
untuk
tujuan, perencanaan Program kegiatan
tujuan-tujuan pengembangan
Magang, Personel atau ketenagaan.
serta perbaikan program dan
Fasilitas
pelayanan bimbingan.
Pembiayaan.
diikutsertakan
program
bimbingan
adalah:
teknik
dan
Penentuan
administrasi,
Partisipasi
personel,
Proses kegiatan, dan dampak. b) Langkah-langkah
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi
kriteria keberhasilan evaluasi.
instrument evaluasi.
Fungsi Evaluasi Pelaksanaan Program Magang:
d) Langkah keempat penetapan prosedur evalusi.
1) Memberikan umpan balik (feedback) program
studi
untuk
memperbaiki atau mengembangkan program Magang.
e) Langkah
kelima
penetapan
tim
penilaian atau evaluator . 2) Fase persiapan alat atau instrument evaluasi
2) Memberikan informasi kepada pihak
Memilih alat-alat atau instrumen evaluasi
prodi, P3K, sekolah, mahasiswa, dan
yang
berbagai pihak yang berkepentingan
mengembangkan alat-alat evaluasi yang
dengan evaluasi yang dilaksanakan.
diperlukan.
c. Prosedur
Evaluasi
Pelaksanaan
Program Magang. Dalam
mengadakan
ada
atau
menyusun
Penggandaan
dan
alat-alat
instrumen evaluasi yang akan digunakan. 3) Fase pelaksanaan kegiatan evaluasi
evaluasi
terhadap
Dalam fase pelaksanaan evaluasi ini,
pelaksanaan program Magang dapat
evaluator
melalui prosedur sebagai berikut:
Persiapan
pelaksanaan
kegiatan
evaluasi;
Melaksanakan
kegiatan
1) Fase Persiapan
372
penetapan
c) Langkah ketiga penetapan alat-alat/
program magang yang berjalan.
kepada
kedua
melalui
kegiatan,
yaitu:
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
evaluasi sesuai dengan jadwal yang
ang
telah ditetapkan.
Eval
Penilaian
Doku
Blanko
Kesesuaian
uasi
praktek
ment
dokum
antara
pela
pembelaja
asi,
en dan
program
4) Fase menganalisis hasil evaluasi Dalam fase analisis hasil evaluasi dan
ksan
ran
obser
pedoma
dengan
pengolahan data hasil evaluasi ini
aan
Penilaian
vasi
n
pelaksanaa
dilakukan
Mag
Praktek
observa
n;
ang
persekola
si
kualitas;
mengacu
kepada
jenis
datanya. Data-data itu, di antaranya: Tabulasi
data;
Analisis
han
hasil
Hambatan
Eval
Organisas
Doku
Blanko
Hambatan-
uasi
i dan
ment
dokum
hambatan
admi
administr
asi,
en dan
yang
nistr
asi,
obser
pedoma
dihadapi
asi
Personel,
vasi,
n
dari
dan
Mekanis
Waw
observa
mekanisme
orga
me
ancar
si,
kelembagaa
nisas
pengelola
a
pedoma
n dan
i
an,
n
pengelolaan
& kemudian diinterprestasikan dng
Mag
kelengkap
wawan
memakai kode-kode tertentu, untuk
ang
an
cara
pengumpulan data melalui statistik atau non-statistik 5) Fase penafsiran atau interprestasi dan pelaporan hasil evaluasi. 6) Pada
fase
ini
dilakukan
kegiatan
membandingkan hasil analisis data dengan kriteria penilaian keberhasilan
sarpras;
kemudian dilaporkan serta digunakan
pengangg
dalam rangka perbaikan dan atau pengembangan program
Tabel 1.rangkuman metodologi evaluasi program pengalaman lapangan Mate Sumber Meto Instru Sasaran ri
Data
de
men
evaluasi
Evalu asi Eval
Pedoman
Doku
Angket,
Kualitas,
uasi
Magang,
ment
Pedom
keragaman,
pere
SOP, IK,
asi,
an
kelengkapa
ncan
dan
obser
observa
n. Dan
aan
peraturan
vasi,
si;
Kebutuhan
prog
terkait
Chek
cheklist
ram Mag
list
aran Eval
Perolehan
Doku
Blanko
Pemahama
uasi
capaian
ment
dokum
n, persepsi,
prod
kompeten
asi,
en dan
prestasi,
uk
si oleh
obser
pedoma
pencapaian
pela
mahasisw
vasi,
n
kompetensi
ksan
a
Waw
observa
pedagogik,
aan
praktikan
ancar
si,
sosial,
Prog
a,
pedoma
kepribadian
ram
angk
n
,
Mag
et
wawan
kompetensi
cara,
profesional.
ang
dan
angket Eval
Kelengka
Doku
Blanko
Prosedur
uasi
pan
ment
dokum
langkah
anali
langkah
asi,
en dan
analisis dan
373
ISBN 978-602-70471-2-9
sis
dan
obser
pedoma
tindak
praktik persekolahan dilihat dari kegiatan
dan
prosedur
vasi,
n
lanjut
atau aktivitas mahasiswa selama magang.
tinda
layanan
Waw
observa
k
Tindak
ancar
si,
lanju
lanjut
a
pedoma
t
analisis
n
kelengkapan sarpras; penganggaran
permasala
wawan
Mekanisme telah ditentukan berdasarkan
han
cara
surat
3.
Organisasi
Personel,
dan
administrasi,
Mekanisme
pengelolaan,
tugas
personel
dan
dari
dekanat
tupoksi
mengenai
masing-masing.
PEMBAHASAN
Surat tugas hanya berlaku satu tahun dan
1. Evaluasi perencanaan program Magang
akan ada pembaharuan kembali. P3K di
Pedoman
Magang,
peraturan
terkait
divalidasikan
SOP,
sudah
melalui
IK,
dan
bawah kendali FKIP sehingga surat-surat
dibuat
dan
melalui dekanat. Adapun penganggaran
Forum
Group
sudah
ditentukan
berdasarkan
norma
Investigation dosen-dosen FKIP yang
kewajaran baik untuk sekolah, DPM, dan
diberi tugas sehingga perencanaan sudah
Pengurus P3K FKIP UAD.
sesuai harapan. Namun untuk pencetakan
4. Perolehan capaian kompetensi oleh
buku magang masih terlambat untuk
mahasiswa praktikan
dibagikan ke sekolah karena masih ada
Perolehan capaian magang berjalan
salah ketik atau revisi makna kata.
100% dan semua mahasiswa lulus 100%
Pedoman magang disosialisasikan
dan
dari data penilaian DPM dan GPM.
masih ada pencermatan dari praktisi
Namun juga ada masukan untuk PGSD
lapangan oleh pihak P3K terhadap kepala
agar perlu ditambah muatan-muatan
sekolah yang akan dijadikan tempat
lokal.
magang yang juga ada pengisian form
5. Kelengkapan langkah dan prosedur
pernyataan kesediaan sekolah menerima
layanan tindak lanjut analisis
sejumlah mahasiswa magang dengan
permasalahan
ketentuan pakai KTSP atau Kurikulum
Semua sudah berjalan baik, dan saran
K-13.
dan kritik terhadap mahasiswa praktikan
2. Penilaian praktek pembelajaran dan
ditulis dalam bentuk aspek –aspek
Penilaian Praktek persekolahan
laporan penilaian. Saran dan kritik
Penilaian praktik pembelajaran diambil dari
ditindaklanjuti melalui forum Yudisium
nilai rata-rata mahasiswa yang paling baik
P3K FKIP UAD untuk menampung
dari 6 kali perform, sedangkan penilaian 374
Seminar Nasional Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Jawa
semua permasalahan yang terjadi di lapangan untuk perbaikan kinerja tahun yang akan datang.
SIMPULAN Pada umumnya pelaksanaan Magang PGSD berlangsung
dengan
baik
dan
pihak
yang
terkait
dengan
pelaksanaan Magang menjadi masukan bagi pengelola untuk perbaikan aktivitas Magang di masa yang akan datang. Mekanisme pelaksanaan Magang sudah tertuang dalam pedoman
tertulis.
diperbaiki
yaitu
Di
antaranya
format
perlu
penilaian.
Pembagian kelompok perlu diperhatikan berdasarkan
kedekatan
lokasi
James A. Black & Dean J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial, terjemahan oleh E. Koeswara, dkk. Jakarta: PT Refika.
lancar.
Beberapa umpan balik diberikan oleh beberapa
Indonesia, Republik. 2003. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003 (UU RI No. 20 th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika.
dengan
Magang, tanggapan sekolah sangat bagus
Kemdikbud RI. 2013. Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan Dasar RI. Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013, Konsep dan Penerapan. Yogyakarta: Kata Pena. Miles, M. B. dan Huberman, A.M. 1995. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UIPress. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
dan ada yang langsung ditawari jadi guru di sekolah tersebut, nilai rata-rata mahasiswa 80 dengan skala 100, proporsi nilai terbesar terletak pada kompetensi sosial, tanggapan sekolah mitra sangat bagus, dan tanggapan dari DPL juga sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA Barnawi dan Mohammad Arifin. 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Arruzz media.
Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Syaodih, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Zainal Arifin. 2010. Evaluasi pembelajaran (Teori dan Praktik). Bandung: JPTP FIP UPI. Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution. 1997. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: PAU-PPAI Ditjen Dikti Depdikbud.
Black, J.A., dan D. J. Champion. 1992. Metode dan Masalah Penelitian Sosial (terjemahan). Bandung: Refika Aditama Bandung.
375