EVALUASI KEBIJAKAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA PT ASTRA INTERNATIONAL TAHUN BUKU 2011 DAN 2012 SESUAI DENGAN PSAK 4 (REVISI 2009) Wan Alzena Sesyadira, Nuraini Sari, SE., M.Acc
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah penerapan PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri telah dilakukan secara benar pada PT Astra International dan untuk mengetahui seberapa besar ketaatan dalam melakukan penerapan PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Konsolidasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan analisis masalah dengan objek penelitian PT Astra International. Hasil yang dicapai adalah bagaimana PSAK 4 diterapkan pada PT Astra International. Simpulan yang didapat adalah sebagian besar standar – standar yang ada didalam PSAK 4 sudah diterapkan oleh PT Astra International namun ada beberapa poin yang belum diterapkan. (WAS)
Kata Kunci PSAK, Laporan Keuangan, Konsolidasian, PT Astra
ABSTRACT The objective of this research is to observe the application of PSAK 4 (revised 2009) : Consolidated and Separate Financial Statements have been applied correctly at PT Astra International and to observe the compliance in doing implementation of PSAK 4 (revised 2009): Consolidated and Consolidated Financial Statements. The methods used in this research are study literature and analysis of problems with the object of research of PT Astra International. The result is how PSAK 4 applied to PT Astra International. The conclusion is PT Astra International has implemented most of the standards in PSAK 4. However, there are some points that have not been applied. (WAS)
Keyword PSAK, Financial Statements, Consolidated, PT Astra
PENDAHULUAN Yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah karena dewasa ini perusahaan – perusahaan yang ada terutama perusahaan di Indonesia banyak yang berbentuk kelompok usaha. Yang dimaksud dengan kelompok usaha sendiri adalah seluruh entitas induk dengan entitas anaknya. Dimana setiap entitas anak memiliki laporan keuangan masing – masing. Oleh karena itu entitas induk membutuhkan laporan keuangan konsolidasian untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai total sumber daya entitas hasil gabungan dari entitas anak kepada para pemegang saham, kreditur dan penyedia dana lainnya. Selain itu laporan keuangan konsolidasian juga dapat memberikan informasi terkini untuk manajemen entitas induk mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai entitas individual yang membentuk entitas konsolidasi. Di Indonesia penyusunan laporan keuangan konsolidasian diatur oleh PSAK 4 (1994) namun pada awa tahun 2008 terjadi konvergensi dengan IAS 27 : Consolidated and Seperate Financial Statement, sehingga pada tahun 2009 dilakukan revisi tehadap PSAK 4 : Laporan Keuangan Kondolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Rumusan masalah dan tujuan dari dilakukannya evaluasi kebijakan penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada PT Astra International tahun buku 2011 dan 2012 sesuai dengan PSAK 4 adalah penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan PSAK 4 : Laporan Keuangan Kondolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri pada PT Astra International dan sebesar apa ketaatan PT Astra International dalam menarapkan PSAK 4 : Laporan Keuangan Kondolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Menurut PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Kondolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Laporan Keuangan Konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk). Sedangkan entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak.
METODE PENELITIAN Metode riset yang digunakan dalam melakukan penelitian evaluasi kebijakan penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada PT Astra International tahun buku 2011 dan 2012 sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009) adalah dengan menggunakan metode kualitatif dimana penulis melakukan penelitian dengan studi pustaka yaitu dengan mencari kebijakan serta teori yang
berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada buku – buku serta website terkait. Penulis menggunakan data laporan keuangan konsolidasian PT Astra International yang di dapat dari sumber data sekunder yaitu dari www.idx.co.id. Selain menggunakan data utama laporan keuangan konsolidasian PT Astra International, penulis juga menggunakan data pendukung seoerti PSAK 4 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan. Penulis melakukan evaluasi kebijakan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini dengan menggunakan metode deskriptif dimana penulis mengevaluasi dan kemudian menjelaskan mengenai bagaimana penerapan PSAK 4 (reivisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri pada PT Astra International pada tahun buku 2011 dan 2012.
HASIL DAN BAHASAN Evaluasi Kebijakan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Pada PT Astra International Tahun Buku 2011 dan 2012 sesuai dengan PSAK 4 (revisi 2009) Penulis melakukan evaluasi penyusunan laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan laporan keuangan konsolidasian PT Astra International dan entitas anak dengan tahun buku 2011 dan 2012 yang di dapat dari website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Laporan keuangan konsolidasian PT Astra International tersebut saya bandingkan dengan poin – poin yang terdapat pada PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. Lalu dilihat apakah poin - poin yang terdapat pda PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri sudah diterapkan atau belum pada PT Astra International. Hasil dari evaluasi yang penulis lakukan adalah sebagai berikut : 1.
Definisi – definisi yang terdapat pada PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, seperti : -
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan perseroan terbatas seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (dikenal sebagai entitas induk). Yang dimaksud dengan entitas anak pada PT Astra International adalah sebagai berikut : Dimulainya Kegiatan
Persentase Kepemilikan
Komersial
Efektif 2012
2011
a)
ENTITAS ANAK : OTOMOTIF PT Arya Kharisma PT Astra Multi Trucks Indonesia
1988 1984
100.00 75.00
100.00 75.00
PT Astra Otoparts Tbk b) PT Gaya Motor
1991 1970
95.65 100.00
95.65 100.00
PT Inti Pantja Press Industri PT Pulogadung Pawaitra Laksana
1990 1980
89.36 100.00
89.36 100.00
PT Tjhaja Sakti Motor PT Fuji Technica Indonesia
1962 1996
100.00 59.63
100.00 59.63
-
100.00
-
PT Astra Autoprimae)
JASA KEUANGAN PT Astra Mitra Ventura PT Federal International Finance
1992 1989
99.85 100.00
99.85 100.00
PT Sedaya Mullti Investama b) PT Astra Multi Finance
1989 1991
100.00 100.00
100.00 100.00
PT Astra Sedaya Finance PT Sedaya Pratama b)
1983 1993
100.00 100.00
100.00 100.00
PT Staco Estika Sedaya Finance c) PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance d)
1990
100.00
57.26
1986
100.00
90.50
1981 1998
95.70 100.00
95.70 100.00
AGRIBISNIS PT Astra Agro Lestari Tbk b)
1995
79.68
79.68
TEKNOLOGI INFORMASI PT Astra Graphia Tbk b)
1975
76.87
76.87
ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN PT United Tractors Tbk b) PT Pamapersada Nusantara b)
1973 1993
59.50 59.50
59.50 59.50
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK PT Seras Autoraya b) PT Astratel Nusantara b)
1990 1996
100.00 100.00
100.00 100.00
PT Intertel Nusaperdana PT Marga Mandalasakti
1989 1990
100.00 79.31
100.00 79.31
PT Suryaraya Prawira PT Brahmayasa Bahtera
1994 1970
100.00 100.00
100.00 100.00
PT Asuransi Astra Buana PT Garda Era Sedaya
b)
-
Entitas induk adalah suatu entitas yang mempunyai satu atau lebih entitas anak. Dimana pada objek penelitian yang disebut sebagai entitas induk adalah PT Astra International
-
Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas anak. Pada PT Astra International kepentingan nonpengendali untuk tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Kepentingan Nonpengendali 2012 Dinyatakan dalam Miliaran Rupiah 2012 Pada
Pendapatan
Awal
Laba
Komprehe-
Tahun
Rugi
nsif Lain
Pada
Dividen
Lain-
Akhir
Lain*)
Tahun
PT United Tractors Tbk
10,657
2,342
(1)
(996)
-
12,002
PT Astra Agro Lestari Tbk
1,655
490
(14)
(296)
-
1,835
PT Asmin Bara Bronang
1,152
(18)
111
-
-
1,245
-
(6)
-
-
1,073
1,067
414
88
(3)
(36)
-
463
-
-
-
-
326
326
PT Astra Otoparts Tbk
193
45
(2)
(13)
-
223
PT Marga Mandalasakti
172
53
-
(24)
-
201
PT Astra Graphia Tbk
128
40
(2)
(20)
-
146
PT Gemala Kempa Daya
99
51
(1)
(10)
-
139
PT Asuransi Astra Buana
88
30
3
(18)
-
103
PT Kimia Tirta Utama
87
23
(1)
(7)
-
102
744
183
(4)
(95)
(67)
761
15,389
3,321
86
(1,515)
1,332
18,613
PT Duta Nurcahya PT Surya Artha Nusantara Finance PT Pirant Jaya Utama
Lain - lain (masing – masing dibawah Rp 100 miliar) Jumlah
*) Lain - lain terutama disebabkan akuisisi PT Duta Nurcahya dan PT Borneo Berkat Makmur. Tabel 2. Kepentingan Nonpengendali 2011 Dinyatakan dalam Miliaran Rupiah 2011 Pada
Pendapatan
Awal
Laba
Komprehe-
Tahun
Rugi
nsif Lain
Pada
Dividen
Lain -
Akhir
Lain*)
Tahun
PT United Tractors Tbk
6,532
2,390
(15)
(687)
2,437
10,657
PT Astra Agro Lestari Tbk
1,466
489
-
(301)
1
1,655
-
(3)
7
-
1,148
1,152
PT Surya Artha Nusantara Finance
197
73
5
(21)
160
414
PT Astra Otoparts Tbk
169
44
-
(20)
-
193
PT Marga Mandalasakti
145
47
-
(20)
-
172
PT Astra Graphia Tbk
108
32
-
(12)
-
128
76
47
-
(24)
-
99
PT Asmin Bara Bronang
PT Gemala Kempa Daya
PT Asuransi Astra Buana
81
30
-
(23)
-
88
PT Kimia Tirta Utama
71
22
-
(6)
-
87
534
121
1
(78)
166
744
9,379
3,292
(2)
(1,192)
3,912
15,389
Lain - lain (masing – masing dibawah Rp 100 miliar) Jumlah
*) Lain - lain terutama disebabkan penerbitan saham baru oleh PT United Tractors Tbk dan PT Surya Artha Nusantara Finance serta akuisisi PT Asmin Bara Bronang -
Kelompok usaha adalah suatu entitas induk dan seluruh entitas anaknya. Pada PT Astra International beserta 170 perusahaan yang termasuk entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas.
-
Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal. PT Astra International menyusun laporan keuangan konsolidasian yang terdiri dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan posisi keuangan konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian, laporan keuangan arus kas konsolidasian serta catatan atas laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan yang digunakan pada PSAK 4 (revisi 2009) adalah laporan keuangan tahun 2011 dan 2012.
-
Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan asset neto investee. PT Astra International menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas serta laporan arus kas
-
Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan Peraturan Badan Pengawan Pasar Modal pada pengendalian dianggap ada ketika PT Astra International memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah (>50%) kekuasaan suara suatu entitas. Entitas anak yang dapat dikendalikan oleh PT Astra International dapat dilihat pada tabel di atas. Pengendalian juga ada ketika entitas Induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat : (a) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain. PT Toyota-Astra Motor (51%) dan PT Astra Auto Finance (60%) adalah entitas yang hak suaranya lebih dari setengah (>50%) sesuai dengan perjanjian dengan investor lain atau yang disebut dengan pengendalian bersama entitas. (b) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian. PT Astra International memiliki perjanjian–perjanjian untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas sebagai berikut : 1. Perjanjian pengusahaan jalan tol Grup melalui PT Marga Mandalasakti (”MMS”) dan PT Marga Harjaya Infrastruktur (”MHI”), keduanya merupakan entitas anak tidak langsung, menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (”PPJT”) ruas Tangerang - Merak dan ruas Kertosono - Mojokerto dengan Badan Pengatur Jalan Tol (”BPJT”). MMS dan MHI berkewajiban untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol yang meliputi kegiatan pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi dan rekonstruksi, pelebaran atau penambahan lajur, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
Pemerintah Republik Indonesia memberikan wewenang kepada MMS dan MHI untuk melakukan pengumpulan tarif tol dari pengguna jalan tol. Tarif tol yang berlaku ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Perusahaan pengusaha jalan tol berhak untuk memperoleh penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (“BPS”). Pada tanggal 31 Desember 2012, MMS dan MHI mempunyai komitmen sehubungan dengan belanja barang modal sebesar.
2. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalty, merek dagang, keagenan, dan distributor Perseroan dan entitas anak tertentu mempunyai berbagai perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalty, merek dagang, keagenan dan distribusi dengan para pemberi lisensi sebagai berikut : Tabel 20. Perjanjian dengan Lisensi, Bantuan Teknis, Royalty, Merek Dagang Keagenan, dan Distribusi Otomotif Automobiles Peugeot, France
MHALE Engine Component Japan Corp, Japan
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
BMW AG, Germany
Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan
PT Toyota-Astra Motor
Bridgestone Corp, Japan
Metalart Corporation, Japan
Fuji Technica & Miyazu Inc, Japan
Daido Kogyo Co Ltd, Japan
UD Trucks Corporation, Japan
Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan
PT Astra Daihatsu Motor
PT BMW Indonesia
Kumi Kasei Co Ltd
GS Yuasa International Ltd, Japan PT Astra Honda Motor Sakae Riken Kogyo Co Ltd, Japan
Alat berat dan pertambangan Bernie Ostermeyer Investment Pty Ltd
Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd, Singapore
PT Komatsu Indonesia
BOMAG GmbH & CO OHG, Germany
PT Komatsu Marketing & Support Indonesia
Komatsu Ltd, Japan
Intrelube Systems Sdn Bhd, Malaysia
Komatsu Forest Pty Ltd, Australia
Nissan Diesel Motor Co Ltd,Japan Scania CV Aktiebolag, Sweden Tadano iron Works Co Ltd, Japan
Teknologi informasi Fuji Xerox Co Ltd, Japan
Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore
3. Perkebunan Plasma Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang atau didanai sendiri oleh pengembang. Pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang. Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada Grup guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Grup menjamin pengembalian pinjaman petani plasma yang didanai oleh bank. 4. Komitmen Sewa Operasi Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut : Tabel 21. Komitmen Sewa Operasi 2012 2011 Dalam 1 tahun
(c)
1396
957
1 sampai 5 tahun
927
577
Lebih dari 5 tahun
21
18
2344
1552
Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melaui dewan atau organ tersebut dapat terjadi jika entitas induk memiliki hak suara melebihi 50% pada investee. Pada PT Astra International untuk entitas induk yang memiliki hak suara melebihi 50%, PT Astra International memiliki kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melaui dewan atau organ tersebut. Namun pada poin ini diatur pula mengenai jika entitas induk memilki kurang dari 50% hak suara atas investee maka kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara
(d)
2.
dan mengendalikan entitas melaui dewan atau organ tersebut tidak dijelaskan oleh PT Astra International. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal, jika PT Astra International memiliki hak suara lebih dari 50% atas investee maka PT Astra International mengatur kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut. Namun PT Astra International tidak menjelaskan jika PT Astra Internatinal memiliki kurang dari 50% hak suara atas investee PT Astra International memiliki hak untuk mengatur kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut atau tidak.
Berdasarkan PSAK 4 : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Laporan Keuangan maka penyajian laporan keuangan konsolidasian pada PT Astra International memiliki 2 kriteria yaitu : a. Penyajian laporan keuangan konsolidasian harus berdasarkan poin – poin yang tertera pada PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri b. Jika PT Astra International menyajikan laporan keuangannya maka laporan keuangan PT Astra Internatioal hanya boleh disajikan sebagai informasi tambahan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasian PT Astra International dan Entitas Anak.
3.
Ruang lingkup laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri pada PT Astra International adalah sebagai berikut : a. Laporan keuangan konsolidasian PT Astra International meliputi seluruh entitas anak dan entitas induk. Contoh : Akun Piutang Usaha Tabel 7. Piutang Usaha 2012
2011
Pihak berelasi : Rupiah
682
504
19
18
701
522
Rupiah
6,876
5,197
Mata uang asing
9,029
8,934
15,905
14,131
(163)
(127)
15,742
14,004
16,443
14,526
Mata uang asing
Pihak ketiga :
Penyisihan piutang ragu-ragu
2012
2011
Pihak Berelasi Rupiah : PT Astra Honda Motor
243
202
PT Toyota Astra Financial Services
96
46
PT Tunas Ridean Tbk
78
46
PT Astra Daihatsu Motor
75
74
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
39
33
PT Toyota-Astra Motor
35
13
PT Inti Ganda Perdana
23
12
PT AT Indonesia
13
10
PT Bank Permata Tbk
12
6
PT United Tractors Semen Gresik
11
8
6
12
51
42
682
504
19
18
PT Surya Sudeco Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 Miliar)
Mata uang asing : Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 10 Miliar)
Jumlah
701
522
b. Pada PT Astra International entitas anak tidak dikeluarkan dari kelompok usaha hanya karena memiliki bidang usaha yang berbeda. Hal tersebut berdasarkan poin yang ada pada PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. PT Astra International sendiri memiliki 6 bidang usaha yang berbeda yaoitu : otomotif, , jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, serta teknologi informasi.
c. Pada Tahun 2011 dan 2012 PT Astra International memiliki waran saham, opsi beli saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas yang dapat dikonversi menjadi saham biasa, atau instrumen sejenis lainnya yang mempunyai potensi (jika dilaksanakan atau dikonversi) untuk : -
Menambah kekuasaan hak suara kepada : a. PT Tuah Turangga Agung melalui PT United Tractors Tbk mengakuisisi PT Duta Nurcahya sebesar 60% pada bulan April 2012. b. PT Tuah Turangga Agung mengakuisisi PT Borneo Berkat Makmur sebesar 100% pada bulan September 2012. c. PT Marga Harjaya Infrastruktur mengakuisisi PT Asmin Bara Nronang dan PT Asmin Bara Jaan sebesar 60,4% pada Tahun 2011
4.
Berikut ini aturan yang berlaku saat PT Astra International ketika menyusun laporan keuangan tersendiri, maka laporan keuangan tersendiri tersebut mengungkapkan hal–hal berikut : (a) Laporan keuangan entitas induk yakni dalam penelitian ini adalah PT Astra International adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian PT Astra International dan entitas anak seperti dijelaskan di atas. (b) Daftar investasi yang signifikan dalam entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas, termasuk nama, proporsi kepemilikan, dan proporsi hak suara yang dimiliki (jika berbeda). Pada PT Astra International seluruh entitas anak, entitas asosiasi serta pengendalian bersama entitas berkedudukan di Indonesia. Berikut ini adalah daftar investasi yang signifikan dalam perusahaan anak, perusahaan asosiasi, dan entitas pengendalian bersama pada PT Astra International : 1. Investasi pada entitas anak Tabel 27. Investasi pada Entitas Anak Tahun 2011 dan 2012 Persentase Kepemilikan Efektif 2012 ENTITAS ANAK : OTOMOTIF
2011
PT Arya Kharisma
100.00
100.00
PT Astra Multi Trucks Indonesia
75.00
75.00
PT Astra Otoparts Tbk
95.65
95.65
PT Gaya Motor
100.00
100.00
PT Inti Pantja Press industri
89.36
89.36
PT Pulogadung Pawaitra Laksana
100.00
100.00
PT Tjhaja Sakti Motor
100.00
100.00
PT Fuji Technica Indonesia
59.63
59.63
PT Astra Autoprima
100.00
-
PT Astra Mitra Ventura
99.85
99.85
PT Federal International Finance
100.00
100.00
PT Sedaya Mullti Investama
100.00
100.00
PT Astra Multi Finance
100.00
100.00
PT Astra Sedaya Finance
100.00
100.00
PT Sedaya Pratama
100.00
100.00
PT Staco Estika Sedaya Finance
100.00
57.26
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance
100.00
90.50
PT Asuransi Astra Buana
95.70
95.70
PT Garda Era Sedaya
100.00
100.00
JASA KEUANGAN
Persentase Kepemilikan Efektif 2012
2011
79.68
79.68
76.87
76.87
ENTITAS ANAK: AGRIBISNIS PT Astra Agro Lestari Tbk
TEKNOLOGI INFORMASI PT Astra Graphia Tbk
PT United Tractors Tbk
59.50
59.50
PT Pamapersada Nusantara
59.50
59.50
PT Seras Autoraya
100.00
100.00
PT Astratel Nusantara
100.00
100.00
PT Intertel Nusaperdana
100.00
100.00
PT Marga Mandalasakti
79.31
79.31
PT Suryaraya Prawira
100.00
100.00
PT Brahmayasa Bahtera
100.00
100.00
INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK
2. Investasi pada perusahaan asosiasi - Investasi pada perusahaan asosiasi tahun 2012 % Kepemilikan
-
Investee
Efektif
PT Astra Daihatsu Motor
31.87
PT Denso Indonesia a)
24.55
PT Bukit Enim Energi
11.90
PT Komatsu Remanucfacturing Asia
29.15
PT TD Automotive Compressor Indonesia
24.58
Investasi pada perusahaan asosiasi tahun 2011 %Kepemilikan
Investee
Efektif
PT Astra Daihatsu Motor
31.87
PT Denso Indonesia a)
24.55
PT Bukit Enim Energi
11.90
PT Komatsu Remanufacturing Asia
29.15
PT TD Automotive Compressor Indonesia
24.58
3. Investasi pada pengendalian bersama entitas
-
Investasi pada pengendalian bersama entitas tahun 2012 % Kepemilikan
Investee
Efektif
PT Bank Permata Tbk
44.56
PT Astra Honda Motor
50.00
PT Toyota-Astra Motor
51.00
PT PAM Lyonnaise Jaya
49.00
PT Toyota Astra Financial Sevice
50.00
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
44.94
PT Kayabaya Indonesia
47.83
PT GD Battery
47.83
PT Akebono Brake Astra Indonesia
47.83
PT Komatsu Astra Finance
50.00
PT AT Indonesia
38.26
PT Aisin Indonesia
32.52
PT Traktor Nusantara
50.00
PT Inti Ganda Perdana
40.65
PT Federal Nittan Indutries
38.26
PT Astra Auto Finance
60.00
PT Wahana Eka Pramita
41.61
PT Evoluzione Tyres
38.26
-
Investasi pada pengendalian bersama entitas tahun 2011 %Kepemilikan
Investee
Efektif
PT Bank Permata Tbk
44.52
PT Astra Honda Motor
30.00
PT Toyota-Astra Motor
51.00
PT PAM Lyonnaise Jaya
49.00
PT Toyota Astra Financial Service
50.00
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
44.94
PT Kayabaya Indonesia
47.83
PT Akebono Brake Astra Indonesia
47.83
PT GS Battery
47.83
PT Aisin Indonesia
32.52
PT Komatsu Astra Finance
50.00
PT Traktor
50.00
PT AT Indonesia
38.26
PT Inti Ganda Perdana
40.65
PT Federal Nittan Industries
38.26
PT Astra Auto Finance
60.00
PT Wahana Eka Pramita
41.61
PT Fuji Technica Indonesia
49.00
(c) Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada PT Astra International pada poin (b) di atas adalah metode harga perolehan kecuali dinyatakan khusus pada Catatan Laporan Kuangan Konsolidasian seperti yang dijelaskan pada bagian akuntansi investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas dalam laporan keuangan tersendiri. 5.
Berikut ini adalah poin – poin PSAK 4 (revisi 2009) yang tidak diterapkan pada PT Astra International : • Periode dan tanggal pelaporan yang berbeda antara entitas induk dengan entitas anak • Entitas induk dan entitas anak menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda • Saham preferen kumulatif yang beredar • Perubahan bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian • Mereorganisasi struktur kelompok usahanya dengan membentuk suatu entitas baru sebagai entitas induk • Jika pengendalian atas entitas anak hilang, maka entitas induk mengungkapkan keutungan atau kerugian
6.
Berikut ini poin – poin pada PSAK 4 (revisi 2009) yang tidak dijelaskan secara detail : • Terkait dengan penunjukkan manajemen tingkat atas pada entitas anak, entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas • Mengatur kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas • Menjelaskan setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali • Kehilangan pengendalian atas entitas anak
• Alasan mengapa kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan suara atas investee tidak diikuti dengan pengendalian • Sifat dan luas setiap restriksi
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari PT Astra International telah menerapkan sebagian besar PSAK 4 (revisi 2009) : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri namu terdapat beberapa poin yang tidak diterapkan maupun yang tidak dijelaskan secara detail yang dapat mengakibatkan kurangnya informasi yang tersampaikan para pengguna laporan keuangan.
SARAN Manajemen PT Astra International seharusnya menjelaskan poin – poin yang tidak dijelaskan secara detail. Agar para pengguna informasi terutama para penyedia dana mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan.
REFERENSI Angkoso, Nandi.(2006). Akuntansi Lanjutan.Penerbit. FE Yogyakarta Dunia, Firdaus A.(2009). Modul Pengantar Akuntansi 2. Lembaga FE Universitas Indonesia.Depok Floyd A. Beams-Amir Abadi Yusuf. (2000). Akuntansi Kuangan Lanjutan di Indonesia. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat. Handayani, I.(2011).Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada Perusahaan Industri Tekstil Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Medan Ikatan Akuntan Indonesia.(2012).Standar Akuntansi Keuangan.Jakarta. Salemba Empat Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2011).Intermediate Accounting (Volume 1).United States: John Wiley & Sons. Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Kimmel, P. D. (2010).Principle Accounting 7th Edition. United States: John Wiley & Sons. Lam, N., Lau, P. (2009). Intermediate Financial Reporting (An IFRS Perspective). Singapore: Publisher McGraw Hill. Lewis, Pendril.(2004). Advance Financial Accounting 7th Edition. United States : Pearson
Muh. Arief Effendi. Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan : Laporan keuangan konsolidasi Amin Widjaja Tunggal.(2000).Auditing Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. http://www.astra.co.id http://www.idx.co.i