EMPLOYEE RELATIONS DAN KEPUASAN KOMUNIKASI (Studi Korelasional Kegiatan Employee Relations dalam bentuk Rapat Rutin dan Kepuasan Komunikasi Karyawan PT INALUM di Kuala Tanjung) ARDIANSYAH 080904041 ABSTRAK Salah satu bentuk employee relations di sebuah perusahaan adalah rapat rutin. Rapat rutin merupakan aktivitas yang melibatkan komunikasi tatap muka antara pihak manajemen dan karyawan. Rapat rutin juga menciptakan iklim komunikasi yang positif di dalam perusahaan. Penelitian ini meneliti hubungan antara variabel-variabel yang kemudian hubungan-hubungan tersebut dinamakan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara variabel employee relations (đť‘‹) dan kepuasan komunikasi (đť‘Ś) dengan nilai koefisien (đť‘ź) 0,763 dan signifkan pada taraf kepercayaan 90%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa employee relations memberikan pengaruh sebesar 58,22% terhadap kepuasan komunikasi karyawan dan 41,78% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Kata kunci : employee relations, kepuasan komunikasi, rapat rutin, korelasi, kuantitatif. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Menurut McNamara (1997), keterampilan mengelola rapat merupakan perjalanan menuju komunikasi yang efektif yang merupakan salah satu prinsipprinsip pokok komunikasi informal organisasi. (107) Sedangkan Frank Jefkins (2005) memberikan penjelasan. Pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staff dan karyawan, baik itu yang diselenggarakan di kantor pusat maupun di kantor-kantor cabang, dan juga konferensi tingkat nasional, merupakan kegiatan berkumpul yang bermanfaat untuk menggalang kebersamaan dan keakraban, sekaligus untuk menciptakan hubungan yang baik antara pihak manajemen dengan para karyawan. Dalam acara-acara tersebut, berlangsung suatu bentuk komunikasi yang paling efisien, yakni komunikasi tatap muka. (176-177) Dengan demikian, pelaksanaan rapat secara rutin di dalam sebuah perusahaan mampu menjadi salah satu faktor usaha menciptakan employee relations yang baik. Perumusan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan penelitian sebagai berikut: a. Adakah hubungan antara kegiatan employee relations dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara? b. Faktor-faktor dari employee relations apakah yang memengaruhi kepuasan komunikasi Karyawan?
Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui adakah hubungan antara kegiatan employee relations dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara, b. Untuk mengetahui seberapa besar employee relations memengaruhi kepuasan komunikasi. URAIAN TORITIS Kerangka Teori Komunikasi Proses komunikasi dapat dibandingkan dengan tata cara produksi dan konsumsi. Proses ini melibatkan produksi makna (production of meaning), melalui penggunaan bahan-bahan mentah yang terdiri dari kata-kata, gambargambar, lambang-lambang, dan tindakan-tindakan komunikator, serta konsumsi makna (consumtion of meaning) melalui pendengaran, penglihatan, sentuhan, perasaan, dan penciuman yang dilakukan oleh khalayak. (Moore, 2005, 88) Public Relations Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, “ humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memeliharaniat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (Anggoro, 2002, 2) Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal. (Sendjaja, 1994) Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang salingberubah-ubah. (Arni Muhammad, 2002, 67) Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. (Pace dan Faules, 2001, 33) Employee Relations Employee relations merupakan kegiatan penting dari internal public relations seperti yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1992), bahwa publik internal atau employee relations tersebut sama pentingnya dengan external public relations, karena kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut diumpamakan sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti yang sama dan saling terkait erat satu sama lain.
1
Inti dari kegiatan employee relations dapat kita pahami dari definisi employee relations oleh Yulianita (2005), “Employee relations yaitu kegiatan public relations untuk memelihara hubungan, khususnya antara manajemen dengan para karyawannya.”(59) METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Tipe pada penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional digunakan untuk meneliti hubungan di antara variabel-variabel, dan hubungan dari variabel-variabel itu disebut sebagai korelasi. Husein Umar (2002) dalam bukunya Metode Penelitian Organisasi mengataan, “penelitian korelasional adalah dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam suatu populasi. Perbedaan utama dengan metode lain adalah adanya usaha untuk menaksir hubungan dan bukan sekedar deskripsi.” (45)Sedangkan Jalaluddin Rakhmat (2001) dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mengatakan, “metode korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Bila hanya dua variabel yang dihubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation).” (27) Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, P.O. Box 1/ Kuala Tanjung 21257. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan produksi tetap di smelter PT INALUM Kuala Tanjung. Jumlah total populasi adalah 1.988 orang yang berada dalam tiga pabrik utama. Tenik sampling pada penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat presisi 10% serta tingat kepercayaan 90%. (Yamane, 1967) 𝑛=
1988 = 95,210 1 + 1988(0,1)2
Dari penjabaran di atas diketahui bahwa total sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 95 orang. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumber data yang akan digunakan pada penelitian ini maka data dibagi menjadi dua, yakni: a. Data Primer Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data primer menggunakan kuesioner. Husein Umar mengatakan bahwa angket (kuesioner) adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Arsyad dan Soeratno, 1995, 74-75)
2
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya. (76) Sumber-sumber data sekunder ada berbagai macam antara lain dari surat-surat pribadi, buku harian, notulen rapat, sampai dokumen-dokumen resmi berbagai instansi pemerintah. (77) Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi kepustakaan, bukubuku, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan objek dan permasalahan penelitian. Teknik Analisis Data Teknik statistik yang digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment, yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Riduwan (2004) menjelaskan bahwa kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan ratio. Sebelum melakukan analisa korelasi dilakukan pengujian validitas, reliabilitas, dan normalitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas
Cases
a
Case Processing Summary N Valid 95 Excluded 0 (a) Total 95
% 100.0 .0 100.0
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .949 32
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9
Scale Mean if Item Deleted 108.73684 108.54737 108.32632 108.54737 108.86316 108.28421 107.38947 107.52632 107.62105
Item-Total Statistics Corrected Scale Variance Item-Total if Item Deleted Correlation 315.217 .566 314.123 .572 314.031 .583 313.484 .597 310.353 .611 312.567 .632 321.176 .490 320.848 .528 319.089 .492 3
Cronbach's Alpha if Item Deleted .948 .948 .948 .948 .948 .948 .949 .948 .949
Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32
107.75789 108.00000 108.64211 108.05263 108.12632 108.18947 108.22105 108.41053 108.21053 108.42105 108.29474 108.05263 108.26316 107.98947 108.44211 108.45263 108.22105 108.25263 108.52632 108.26316 108.20000 108.81053 108.85263
320.547 317.106 314.934 312.221 313.346 313.411 314.940 315.457 317.742 315.289 314.168 316.838 315.536 316.308 315.717 313.080 315.387 317.340 318.337 319.409 314.077 312.432 310.744
.495 .590 .429 .693 .674 .666 .615 .656 .701 .699 .623 .617 .613 .630 .595 .646 .577 .600 .589 .537 .610 .585 .647
.949 .948 .950 .947 .947 .947 .948 .947 .947 .947 .948 .948 .948 .948 .948 .947 .948 .948 .948 .948 .948 .948 .947
Pada bagian Item-total statistics, nilai r tabel untuk uji dua sisi pada tarafkepercayaan 90% atau signifikansi 10% (p= 0,1) dapat dicari berdasarkan jumlah 95 responden atau N. Oleh karena N=95 maka derajat bebasnya adalah N– 2 yaitu 93. Nilai r tabel dua sisi pada derajat bebas (df)=93 dan p=0,1 adalah 0,93 Bagian Corrected Item-Total Correlations, menunjukan bahwa semua butir pertanyaan dalam instrumen kuesioner penelitian memiliki nilai r > r tabel (0,1). Maka dengan demikian semua butir pertanyaan pada instrumen kuesioner penelitian dapat dinyatakan valid. Sedangkan pada bagian Reliability Coefficients terlihat bahwa nilai alpha adalah 0.949 dengan jumlah butir pertanyaan (N of Items) 32. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 90% atau signifikansi 10% (p=0,1) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. oleh karena N=95 maka derajat bebasnya adalah N–2 yaitu 93. Nilai r tabel dua sisi pada derajat bebas (df)=93 dan p=0,1 adalah 0,93. Karena nilai Alpha cronbach 0,949 ternyata lebih besar dari nilai r tabel 0,93 maka dapat dinyatakan bahwa instrumen kuesioner penelitian terbukti reliabel, dan berdasarkan tabel interpretasi nilai alpha, nilai alpha 0,949 adalah sangat reliabel.
4
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR_X N 95 Mean 57,2947 Normal Parametersa,b Std. Deviation 9,78478 Most Extreme Absolute ,050 Differences Positive ,050 Negative -,046 Kolmogorov-Smirnov Z ,487 Asymp. Sig. (2-tailed) ,972 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
VAR_Y 95 54,4632 9,72473 ,081 ,052 -,081 ,790 ,561
Dari hasil uji normalitas tersebut didapat angka signifikansi yang ditunjukkan dengan nilai 0,972 untuk variabel X dan 0,561 untuk variabel Y adalah > α = 0,05 sehingga dikatakan berdistribusi normal. Analisis Tabel Tunggal Berikut ini adalah hasil-hasil tabulasi frekuensi jawaban responden terhadap setiap pertanyaan di dalam kuesioner. Pertanyaan di dalam kuesioner terbagi atas karakteristik responden, employee relations, dan kepuasan komunikasi. Tabulasi dihasilkan dengan menggunakan alat bantu software SPSS 10.0 melalui menu Analyze-Descriptive Statistics-Frequencies pada pilihan frequencies. Tabulasi akan disajikan dalam bentuk tabel. Karakteristik Responden Karakteristik Responden dalam kuesioner meliputi usia, jenis kelamin, status pernikahan, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan departemen. Berikut adalah tabulasi frekuensi dari tiap karakteristik responden.
Usia <25
Data Usia Responden Jumlah 22
>40 25-30 31-35 36-40 Total
Persen 23.2
44
46.3
12
12.6
15 2 95
15.8 2.1 100.0
Data Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persen Pria Wanita
95 -
5
100.0 -
Total
95
100
Data Status Pernikahan Responden Status Jumlah Persen Belum 41 43.2 Sudah 54 56.8 Total 95 100.0 Data Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Jumlah Persen Pendidikan S2 S1 D1-D3 17 17.9 SLTA 75 78.9 SLTP 3 3.2 Total 95 100.0 Data Lama Bekerja Responden Lama Bekerja Jumlah Persen 11 11.6 <1 45 47.4 >20 1-5 17 17.9 11-15 3 3.2 16-20 1 1.1 6-10 18 18.9 Total 95 100.0 Jawaban
Jumlah
Data Departemen Responden Departemen Jumlah Persen 29 30.5 Casting Karbon 35 36.8 Reduksi 31 32.6 Total 95 100.0 Employee Relations 6
Persen
Tidak Pernah Jarang Cukup Sering Sering Sangat Sering Total
Jawaban Sangat Tidak Puas Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas Total
38 191 465 502 324 1520
2.5 12.5 30.5 33.0 21.3 100.0
Kepuasan Komunikasi Jumlah
Persen
21
1.3
224
14.7
553
36.3
564 158
37.1 10.3
1520
100.0
Pengujian Hipotesis Teknik statistik yang akan digunakan dalam analisa korelasi pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Product Moment, yaitu salah satu teknik yang dikembangkan oleh Karl Pearson untuk menghitung koefisien korelasi. Kegunaan uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan variabel bebas (đť‘‹) dengan variabel terikat (đť‘Ś) dan data berbentuk interval dan ratio. (Riduwan, 2004)Dalam mencari nilai koefisien korelasi pada penelitian ini akan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 melalui sub menu Analyze-Correlate-Bivariate. Sedangkan untuk melakukan uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas yang didapat dengan menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 yaitu dengan cara yang sama seperti mencari nilai đť‘ź pada korelasi Pearson. Berikut adalah tabel hasil uji korelasi dan uji signifikansi. Correlations VAR_X VAR_X Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR_Y Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 95 .763(**) .000 95
VAR_Y .763(**) .000 95 1 95
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabel di atas diketahui angka hasil korelasi adalah 0,763 atau đť‘ź=0,763. Berdasarkan tabel interpretasi nilai đť‘ź analisis korelasi, đť‘ź=0,763 terletak antara 0,601-0,800, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan kegiatan employee
7
relation dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan menunjukan korelasi kuat. Selain itu, dari tabel tersebut kita mendapatkan nilai probabilitas (Sig. (2tailed)) adalah 0,000 yang artinya angka probabilitas yang didapat yaitu 0,000 adalah <0,05 sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesa null (H0), yaitu tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM ditolak. Dengan kata lain terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM (Ha) diterima, dan signifikan pada taraf kepercayaan 90% yang ditandai dengan ( ** ) di belakang angka koefisien korelasi (didapat dengan opsi tes signifikansi twotailed dan flag significant correlations pada jendela analisis bivariate correlations). Pembahasan Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa null (H0), yaitu tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM ditolak. Dengan kata lain terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM (Ha) diterima, dan signifikan pada taraf kepercayaan 90%. PENUTUP Kesimpulan Penelitian yang berjudul “Hubungan Kegiatan Employee relations dan Kepuasan Komunikasi Karyawan Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kab. Batu Bara” ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:  Berdasarkan analisa korelasi menggunakan metode Pearson Product Momment dengan alat bantu software SPSS 15.0 didapatkan nilai koefisien korelasi (𝑟) sebesar 0,763. Berdasarkan tabel interpretasi nilai 𝑟 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara employee relations dalam bentuk rapat rutin dan kepuasan komunikasi karyawan memiliki korelasi kuat dan positif,  Berdasarkan nilai probabilitas yang didapat menggunakan alat bantu software SPSS 15.0 yaitu 0,00 atau <0,05 maka hipotesa yang diterima adalah “terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM” (Ha) dan hipotesa null atau “tidak terdapat hubungan antara pelaksanaan employee relations dalam bentuk rapat rutin terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT INALUM” ditolak,  Berdasarkan hasil uji signifikansi dengan alat bantu software SPSS 15.0 maka dapat dikatakan bahwa employee relations dalam bentuk rapat rutin berpengaruh terhadap kepuasan komunikasi karyawan secara signifikan pada taraf kepercayaan 90%,
8
Saran Responden Penelitian Peneliti menyadari bahwa dalam proses penelitian ini terdapat banyak kekurangan baik yang dirasakan oleh peneliti sendiri maupun responden. Oleh karena itu saran dari responden sangat diperlukan sebagai bahan penyempurnaan dan pembelajaran dalam penilitian serupa. Berikut beberapa saran dari sebagian responden: ď‚· Peneliti hendaknya melakukan penyesuaian jadwal penelitian dengan kalender kerja perusahaan mempertimbangkan absensi karyawan. ď‚· Jenis huruf yang digunakan dalam kuesioner terlalu kaku sehingga kurang nyaman dibaca. Saran dalam Kaitan Akademis Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa employee relations memberikan sumbangan terhadap kepuasan komunikasi karyawan namun perlu dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor lainnya agar perencanaan peningkatan kepuasan komunikasi karyawan menjadi lebih baik. Saran dalam Kaitan Praktis Berdasarkan hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa employee relations memiliki pengaruh terhadap kepuasan komunikasi karyawan. Maka dari itu perusahaan dirasa perlu untuk meningkatkan kualitas employee relations dalam manajemennya sehingga keserasian dalam kerjasama dengan karyawan meningkat. Berdasarkan hasil survey dalam penelitian berikut beberapa faktor prioritas dari employee relations yang menjadi perhatian bagi perusahaan: ď‚· Kesempatan karyawan untuk dapat memberikan masukan kepada pimpinan dalam membuat keputusan. ď‚· Kesempatan karyawan untuk menyampaikan pesan secara terbuka kepada pimpinan. ď‚· Peningkatan efektivitas media perusahaan seperti laporan tahunan dan buletin perusahaan dalam kegiatan internal public relations untuk menciptakan iklim komunikasi perusahaan yang positif. Kepuasan komunikasi yang tinggi dalam diri karyawan akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan kreatif, efektif, dan efisien seperti dalam membuat keputusan, bekerjasama dalam tim, memberikan gagasan-gagasan inovatif serta kejujuran dalam bekerja untuk penyempurnaan operasi perusahaan. Daftar Referensi Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori dan profesi Kehumasan (serta aplikasinya di Indonesia). Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Lincolin; Soeratno. 1995. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: UPPAMPYKPN Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta: Erlangga -----------------. 1994. Public Relations Techniques (second edition). London: Butterworth Heinemann 9
-----------------. 2005. Public Relations (Edisi ke-4). Jakarta: Erlangga Mcnamara, Jim. 1997. Manajemen Strategi PR. ---------------------. 2005. Humas (membangun citra dengan komunikasi). Bandung: Remaja Rosdakarya Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara Pace, R. Wayne.; Faules, Don F. 2001. Komunikasi Organisasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Sendjaja, S. Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Umar, Husein.2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Yamane, Taro. 1967. Statistics: An Introductory Analysis (edisi ke-2). New York: Harper and Row Yulianita, Neny. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Pusat Penerbitan Universitas Bandung
10