PEMBERDAYAAN KARYAWAN (EMPLOYEE EMPOWERMENT) DAN CROSS-FUNCTIONAL MINDSET
EMPLOYEE EMPOWERMENT Pemberdayaan karyawan (employee empowerment)
merupakan tren pengelolaan modal manusia di dalam organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan dilakukan dalam organisasi perusahaan dengan fokus ke penyediaan produk dan jasa bagi customer. Untuk kepuasan customer-lah pada dasarnya pemberdayaan karyawan ditujukan.
MENGAPA PERLU PEMBERDAYAAN KARYAWAN?
Dua faktor yang bisa dilihat adalah: 1. Pergeseran teknologi yang digunakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan produk dan jasa, dan 2. Tipe pekerja yang tepat dengan teknologi yang digunakan masyarakat.
PARADIGMA PEMBERDAYAAN KARYAWAN Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberi kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana, dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya atau tanggung jawab kelompoknya. Dari sudut pandang manajer, pemberdayaan karyawan merupakan proses pemberian peluang kepada karyawan untuk memampukan diri dalam merencanakan, dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan. Selain itu sudut pandang dari karyawan, pemberdayaan karyawan merupakan proses untuk meningkatkan keandalan dirinya agar dipercaya oleh manajer dalam merencanakan dan mengendalikan pengimplementasian rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN–SUDUT PANDANG MANAJER
Keyakinan Dasar Dalam Diri Manajer Untuk Mewujudkan Paradigma Pemberdayaan Karyawan Karyawan adalah manusia. Orang pada dasarnya adalah baik. Birokrasi menghambat inisiatif Tugas manajer adalah menyediakan pelatihan,teknologi memadai, dan dukungan bagi karyawan. b. Nilai Dasar dalam Diri Manajer untuk Mewujudkan Paradigma Pemberdayaan Karyawan Kejujuran Kerendahan hati a.
MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN- SUDUT PANDANG KARYAWAN a.
Keyakinan Dasar dalam Diri Karyawan Dua keyakinan dasar yang perlu dibangun dalam diri karyawan untuk memperoleh kepercayaan diri manajer adalah: Kepercayaan (trust). Kompetensi dan Karakter.
b.
Nilai Dasar dalam Diri Karyawan Kejujuran. Keberanian.
Integritas. Mental
Berlimpah. Kesabaran.
PERWUJUDAN MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN DALAM SPPM Organisasi Masa Depan
Terdapat empat perubahan organisasi masa depan yang dilandasi oleh mindset pemberdayaan karyawan, yaitu: Organisasi semakin datar Organisasi sebagai destabilizer. De-jobbed organization. Virtuality.
PENGELOLAAN KNOWLEDGED WORKERS
Tiga Konsep dalam menerapkan knowledged workers: Subsidiarty
dan para manajer.
Wewenang Leadership
for everybody
PERWUJUDAN MINDSET PEMBERDAYAAN KARYAWAN KE DALAM PROSES SPPM Pergeseran Pengelolaan dari Financial Assets Leverage ke Human Assets Leverage Titik berat penekanan proses SPPM perlu diarahkan pada human asset leverage untuk menjadikan perusahaan mampu menjadi institusi pencipta kekayaan di lingkungan bisnis global. Hal ini dapat dimulai di perumusan strategic objective pada waku proses perencanaan strategi dimulai. Strategic objective perlu dirumuskan secara komprehensif dengan mencakup empat perspective: keuangan, customer, proses bisnis/internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Human assets leverage menekankan pentingnya persfektif pembelajaran dan pertumbuhan ini dalam perumusan strategic objective.
CROSS-FUNCTIONAL MINDSET
Cross-functional approach merupakan pendekatan baru untuk membangun struktur organisasi lintas fungsional (cross-functional organitation) yang memungkinkan tim lintas fungsional (cross functional team) memenuhi tuntutan lingkungan bisnis global. Cross functional mindset adalah sikap mental yang cocok bagi pekerja yang bekerja dalam organisasi lintas fungsional.
MENGAPA DIPERLUKAN CROSS FUNCTIONAL TEAM?
Dua faktor yang menyebabkan dibutuhkannya cross functional team: Perlunya
Reorientasi Organisasi kepada Sistem Organisasi Sebagai Sebuah Sistem
APA YANG DIMAKSUD DENGAN SISTEM? Sistem versus proses
lingkup sistem lebih luas dibandingkan proses. Sistem yang kompleks tidak mudah dikenali dan digambar dalam wujud bagan alur (flow chart). Proses versus operasi.
setiap operasi dalam proses saling terkait satu sama lainnya, perbaikan di satu proses akan berpengaruh terhadap kinerja operasi dalam proses tersebut.
TIM Tim adalah kumpulan orang yang berdasarkan keahlian masing-
masng yang bersifat saling melengkapi, bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tertentu bersama. Tujuan tim. Ada tim yang dibentuk untuk mengembangan produk, pengembangan sistem, improvement terhadap kualitas, penyelesaian masalah, atau perekayasaan kembali sistem yang digunakan untuk melayani customer. Masa kerja tim Tim yang memiliki masa kerja permanen adalah tim yang dibangun sebagai bagian permanen dari suatu struktur organisasi perusahaan. Tim sementara adalah tim yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan-tujuan jangka pendek dan akan segera dibubarkan begitu tujuan tim telah tercapai.
TIM LINTAS FUNGSIONAL (CROSS-FUNCTIONAL TEAM) Tim lintas fungsional adalah
sekelompok personel yag berasal dari berbagai fungsi atau disiplin dalam organisasi, yang berusaha bersama-sama mewujudkan tujuan tim. Keanggotaan tim lintas fungsional.
Tim lintas fungsional berangotakan berbagai personel yang memiliki keahlian tertentu di bidangnya. Dengan demikian tim lintas fungsional seringkali disebut sebagai tim multi disipin (multidisciolinary team). Anggota tim lintas fungsional
dipilih berdasarkan spesialiasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem, dan diambilkan dari fungsi utama, fungsi pendukung, atau bahkan dari luar organisasi (outsourcing). Pemimpin tim lintas fungsional.
Case manager—untuk tim lintas fungsional permanen
Team leader—untuk tim lintas fungsional ad hoc
PENDEKATAN LINTAS FUNGSIONAL (CROSS-FUNCTIONAL APPROACH) DALAM MEMBANGUN STRUKTUR ORGANISASI
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembangunan struktur organisasi: 1. 2.
Orientasi diorientasikan kepada sistem yang digunakan untuk melayani kebutuhan customer. Modal manusia diorganisasikan menurut tim lintas fungsional, dan setiap tim diberi tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan sistem, dan melakukan improvement secara berkelanjutan terhadap sistem tersebut
Cross-functional Mindset Paradigma lintas fungsional Keyakinan dasar:
•
Produk berkualitas hanya dapat dihasilkan secara konsisten melalui cross-functional approach
•
Kerja sama lintas fungsional menghasilkan sinergi
•
Cross-functional approach membentuk learning organization
•
Kerja sama lintas fungsional memfokuskan sumber daya organisasi
•
kepada kepuasan customer
Nilai dasar • Kerja sama • Mental berlimpah • Kerendahan hati
PERWUJUDAN CROSS-FUNCTIONAL MINDSET KE DALAM SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 1.
Perwujudan Cross-Functional Mindset Ke Dalam Struktur Sistem Pengendalian Manajemen: a. b.
2.
Cross-Functional organization. Sistem penghargaan tim lintas fungsional.
Perwujudan Cross-Functional Mindset Ke Dalam Proses Sistem Pengendalian Manajemen. • Penyusunan anggaran berbasis aktivitas (activity-based budgeting), • Implementasi rencana dengan (activity-based management), • Pengendalaian pelaksanaan rencana dengan activity-based cost system.
TERIMA KASIH