EKUILIBRIUM : JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI VOL. 12 NO 1 (2017): HAL. 62-76
EKUILIBRIUM
JURNAL BIDANG ILMU EKONOMI HTTP://JOURNAL.UMPO.AC.ID/INDEX.PHP/EKUILIBRIUM Pengaruh Control Test Terhadap Ketepatan Tingkat Pengambilan Keputusan Akuntan Publik Dalam Menyatakan Opini di Kantor Akuntan Publik Surakarta dan Jogjakarta Mulyadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AUB Surakarta Abstract The purpose of this study was to see how the influence of Structure of Internal Control which includes authorization of transactions and activities were adequate, the separation of functions and duties, the design and use of documents and records adequate, secure assets and adequate records, as well as the examination independent of the performance of the level the accuracy of decision-making Public Accountant in determining the audit opinion. Analysis techniques used in this research is the analysis of data validity, realiabilitas and hypothesis testing that includes testing multiple linear regression analysis, t-test, f and determination test. T test results is a positive effect and does not significantly. Authorization transaction F-test, is a positive effect and significanlty. Test results showed that the variables R2 Authorization transaction, Separation of Duties and activities were adequate, the use of documents and records adequate, Sentry asset and independent checks on performance are able to explain 12.9% of the variable precision of giving opinions by public accountants, while the rest of 87 , 1% is influenced by other variables. Keywords
:
Authorization, Segregation of Duties, Documentation and Notes, Asset Care Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh Struktur Pengendalian Internal yang meliputi otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, pemisahan tugas fungsi dan tugas, desain dan penggunaaan dokumen serta catatan yang memadai, penjagaan aset dan catatan yang memadai, serta pemerikasaan independen atas kinerja terhadap tingkat ketepatan pengambilan keputusan Akuntan Publik dalam menentukan Opini Audit. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data uji validitas, uji realiabilitas dan uji hipotesis yang meliputi uji analisis regresi linier berganda, uji t, uji f dan uji determinasi. Hasil uji t menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan. Sedangkan hasil uji F berpengaruh positif dan signifikan. Hasil Uji R2 menunjukan bahwa variabel Otorisasi transaksi, Pemisahan Tugas dan kegiatan yang memadai, penggunaan dokumen serta catatan yang memadai, Penjagaan asset dan Pemeriksaan independen atas kinerja mampu menjelaskan sebesar 12,9% terhadap variabel Ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik, sedangkan sisanya sebesar 87,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Kata kunci :
Otorisasi, Pemisahan Tugas, Dokumentasi dan Catatan, Penjagaan Aset
© 2017 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved *Corresponding Author: Mulyadi E-mail:
[email protected]
ISSN 1858-165X (Print) ISSN 2528-7672 (Online)
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
P E N D AH U L U AN
perusahaan. yang
Ada
dua
disatu
pihak,
manajemen
perusahaan
ingin
semakin pesat saat sekarang ini dapat
menyampaikan
informasi
memicu
semakin
pertanggungjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar dan dari
Perkembangan dunia usaha yang
persaingan
yang
meningkat
diantara
pelaku
bisnis.
Berbagai
macam
usaha
untuk
berbeda,
kepentingan
pihak
luar
mengenai
perusahaan,
meningkatkan pendapatan dan agar
memperoleh
tetap
menghadapi
dipercaya dari manajemen perusahaan
persaingan tersebut terus dilakukan
mengenai pertanggungjawaban dana
oleh
yang mereka investasikan (Sabrinadan
bertahan
para
pengelola
Salah satu ditempuh
dalam
perusahaan.
kebijakan yang oleh
adalah
pihak
perusahaan
dengan
pemeriksaan
sering
melakukan
laporan
keuangan
Januarti,
informasi
ingin
2012).
yang
Terkait
dapat
dengan
keperluan banyak pihak maka untuk menjalankan
proses
terhadap laporan
pemeriksaan
keuangan
suatu
perusahaan oleh pihak ketiga yaitu
entitas diperlukan para akuntan publik
akuntan publik.
yang handal untuk menghasilkan opini
Laporan keuangan yang biasanya digunakan usaha
untuk dan
mengetahui posisi
keuangan
perusahaan, juga dapat sebagai
salah
pemilik.
luar
yang
dipertanggungjawabkan. Buruknya
praktik
akuntansi
di
Indonesia ditengarai ikut mendorong memburuknya terjadi
krisis
(ADB,
ekonomi
yang
2003
dalam
massa, integritas sdan tanggungjawab
perusahaan
auditor
untuk
modal
dapat
perkembangannya
perusahaan
penanaman
dan
Justiana, 2010). Menurut media
informasi
yang
tepat
kepada
memerlukan
keputusan
alat
pengelolaan
perusahaan
Dalam
pihak-pihak
digunakan
satu
pertanggungjawaban manajemen
hasil
yang
juga
Indonesia
dipertanyakan,
mengenai
khususnya pada pengauditan bank.
pengambilan
Bank yang memperoleh opini wajar
berkaitan
dengan
(investasi)
berhubungan
atau
dengan
tanpa
pengecualian
keuangannya kerugian
dalam
(Bisnis
justru
laporan
mengalami
Indonesia,
1999
63
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
dalam ( Justiana, 2010). Bertolak dari
(detective control) dibutuhkan untuk
kasus-kasus
kemudian
mengungkap masalah begitu masalah
dihubungkan dengan terjadinya krisis
tersebut muncul. Pengendalian korektif
ekonomi di Indonesia, akuntan seolah
(corrective
menjadi profesi yang harus mempunyai
masalah
tanggungjawab
pengendalian untuk pemerikasaan.
karena
diatas
yang
peran
masyarakat
dan
paling
besar,
pentingnya
bisnis,
dalam
akuntan
publik
control) yang
memecahkan
ditemukan
Perusahaan
oleh
menginginkan
Unqualified Opinion sebagai hasil dari
bahkan dituduh sebagai pihak yang
laporan
paling besar tanggungjawabnya atas
terlihat bagus di mata publik sehingga
kemerosotan perekonomian Indonesia.
ia
Pengendalian internal (internal control)
dengan
adalah rencana organisasi dan metode
Rice
bisnis
(2002),
yang
dipergunakan
untuk
audit,
dapat
lancar.
dengan
dan memperbaiki efisiensi j a l a n n y a
mempengaruhi
organisasi,
perusahaan
kebijakan
yang
Menurut Chow
manajemen
yang akurat dan andal, mendorong
kesesuaian dengan
diperoleh
harga
pasar
dan
kompensasi
manajer.
Namun,
internal (internal control
structure)
proses
prosedur
dengan
dan
perusahaan
pengecualian karena bias
keuangan yang diaudit
kebijakan
dan
menghindari opini wajar
telah ditetapkan. Struktur pengendalian
terdiri dari
operasinya
dalam Kawijaya dan Juniarti
berusaha
mendorong
performancenya
menjalankan
menjaga aset, memberikan informasi
serta
agar
negosiasi
saham yang laporan
adalah hasil antara
auditor
klien 3 (Antle dan Nalebuff,
yang dibuat untuk memberikan tingkat
1991
jaminan yang wajar atas pencapaian
Disinilah auditor berada dalam situasi
tujuan
yang dilematis, di satu sisi auditor
tertentu
organisasi.
dalam
Pengendalian internal melaksanakan
harus
tiga fungsi
memberikan
penting. Pengendalian
Ng
bersikap
dan
Tan,
independen opini
2003).
dalam
mengenai
untuk pencegahan (preventive control)
kewajaran
mencegah timbulnya suatu masalah
berkaitan dengan kepentingan banyak
sebelum
pihak, namun di sisi lain dia juga harus
mereka
Pengendalian
untuk
muncul. pemeriksaan
bisa
laporan keuangan yang
memenuhi
tuntutan
yang
64
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
diinginkan oleh klien yang membayar
dan pihak manajemen. Terdapat lima
fee atas jasanya agar kliennya puas
komponen Model Pengendalian Internal
dengan
tetap
COSO yang saling berhubungan. (1)
menggunakan jasanya di waktu yang
Lingkungan pengendalian (2) Aktivitas-
akan datang. Posisinya yang
aktivitas
seperti
pekerjaannya
itulah
dan
yang
auditor pada
situasi
sehingga
dapat
unik
menempatkan yang
dilematis
Penelitian
Pengawasan. Komponen pengendalian
oleh
Sponsoring
risiko (4) Informasi dan komunikasi ,(5)
mempengaruhi
kualita auditnya.
pengendalian, (3) Penilaian
Committee
of
Organizations (COSO)
kedua
model
internal COSO adalah
aktivitas-aktivitas merupakan
dari
pengendalian,
kebijakan dan peraturan
adalah kelompok sektor swasta yang
yang
menyediakan jaminan
terdiri
wajar
bahwa
dari
American Accounting
pihak manajemen
Internal
umum,
Management
Institute
Accountants,
of dan
dicapai. Secara
prosedur-
prosedur
pengendalian adalah sebagai berikut:
Financial Executives Institute. Penelitian
(1) Otorisasi transaksi dan
COSO
yang
mendefinisikan
internal
sebagai
proses
diimplementasikan komisaris,
pihak
pengendalian yang
oleh
dewan
manajemen,
dan
yang
tujuan pengendalian
Association (AAA), AICPA, Institute of Auditors,
yang
kegiatan
memadai,(2) Pemisahan
tugas,
(3) Desain dan penggunaaan dokumen serta
catatan
Penjagaan
yang
aset
dan
memadai, catatan
(4) yang
mereka yang berada di bawah arahan
memadai (5) Pemerikasaan independen
keduanya, untuk memberikan
atas kinerja.
yang
wajar
pengendalian
bahwa
yang
atas definisi pengendalian
pengendalian
tujuan
telah tercapai. COSO
menyajikan langkah
yang
jaminan
dahulu
signifikan
Definisi Auditing
internal
Auditing
terbatas
akuntansi,
KAJIAN LITERATUR
pada
menjadi
adalahsuatu proses
yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi
bukti
pengendalian yang menangani tujuan
mengenai
pernyataan-pernyataan
yang luas dari para dewan komisaris
tentang
kegiatan
secara
dan
objektif
kejadian
65
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
ekonomi,
dengan
tujuan untuk
1. Suatu proses sistematik Auditing
menetapkan tingkat kesesuaian antara
merupakan
pernyataan-pernyataan
sistematik,
tersebut
suatu yaitu
proses
berupa
suatu
dengan kriteria yang telah ditetapkan,
rangkaian langkah aatau prosedur
serta
yang
penyampaian
hasil-hasilnya
logis,
bererangka
dan
kepada pemakai yang berkepentingan,
teroganisasi. Auditing dilaksanakan
(Halim, 2003:1). Auditing didefinisikan
dengan suatu urutan langkah yang
sebagai
direncanakan,
secara
proses
sistematis
objektif
untuk
mendapatkan
dan
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang
kegiatan-kegiatan
kejadian-kejadian
dan
ekonomi
untuk
terorganisasi
dan
bertujuan. 2. Untuk
memperoleh
dan
mengevaluasi bukti secara obyektif Proses
sistematik
meyakinkan tingkat keterkaitan antara
ditujukan
asersi tersebut dan kriteria yang telah
bukti yang mendasari pernyataan
ditetapkan
yang dibuat oleh individu atau
hasilnya
dan
mengkomunikasikan
kepada
pihak-pihak
berkepentingan
(Konrath,
yang
badan
untuk
tersebut memperoleh
usaha,
serta
untuk
2005).
mengevaluasi tanpa memihak dan
Tujuan akhir dari proses auditing ini
berprasangka terhadap bukti-bukti
adalah menghasilkan laporan audit.
tersebut.
Laporan audit inilah yang oleh auditor untuk
digunakan
menyampaikan
3. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian
ekonomi.
Pernyataan
pernyataan atau
pendapatnya (opini)
mengenai
kegiatan
dan
kepada
pemakai
keterjadian
ekonomi
yang
para
keuangan
sehingga
bisa
laporan dijadikan
dimaksud
adalah
acuan bagi pemakai laporan keuangan
akuntansi. Proses
dalam
menghasilkan
membaca
sebuah
laporan
keuangan (Arens, 2008). Definisi tentang auditing tersebut
yang
hasil
proses
akuntansi
ini
suatu pernyataan
disajikan
dalam
laporan
keuangan, yang umumnya terdiri
dapat dijabarkan beberapa unsur yang
dari
empat
laporan
keuangan
penting dalam Auditing, yaitu (Mulyadi,
pokok: neraca, laporan laba-rugi,
2002:9 -10) :
laporan saldo laba dan laporan
66
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
arus kas.
pemakai informasi keuangan atas
4. Menetapkan
tingkat
kesesuaian
Pengumpulan
bukti
mengenai
pernyataan
dan
evakuasi
asersi yang dibuat oleh pihak yanh diaudit. 7. Pemakai yang berkepentingan.
terhadap hasil pengumpulan bukti
Pemakai
yang
tersebur
terhadap
laporan
dimaksudkan
menetapkan
untuk
kesesuaian
bisnis
adalah
pernyataan tersebut dengan kriteria
informasi
yang telah ditetapkan.
pemegang
5. Kriteria yang ditetapkan, kriteria
berkepentingan
kreditur,
dalam para
pemakai
keuangan saham,
calon
dunia
seperti
:
manajemen,
investor,
calon
yang dipakai sebagai dasar untuk
investor dan kreditur, organisasi
menilai pernyataan (yang berupa
buruh dan kantor pelayanan pajak.
hasil
Auditor melaksanakan empat jenis
proses
akuntansi)
dapat
berupa :
jasa utama, yaitu : jasa atestasi,
a. Peraturan yang ditetapkan oleh
jasa
suatu badan legislatif.
yang
konsultasi
manajemen, jasa akuntansi dan
b. Anggaran atau ukuran prestasi lain
perpajakan,
ditetapkan
oleh
manajemen.
pembukuan (Halim, 2003: 15). a. Jasa Atestasi Jasa
atestasi
meliputi
c. Prinsip
akuntansi
berterima
semua kegiatan dimana
umum
(generally
accepted
akuntan publik mengeluarkan
accounting principles)
laporan tertulis
6. Penyampaian hasil
menyatakan
Penyampaian
hasil
Auditing
sering
dengan
atestasi
disebut
atau
yang kesimpulan
keandalan
asersi
tertulis yang telah dibuat dan
(attestation). Penyampaian hasil ini
dipertanggungjawabkan
dilakukan secara tertulis
pihak lain. Terdapat tiga jenis
dalam
bentuk laporan audit (audit report). Atestasi
dalam
bentuk
laporan
oleh
jasa atestasi, yaitu : b. Jasa Perpajakan
tertulis ini dapat menaikkan atau
KAP
menyusun
menurunkan tingkat kepercayaan
pemberitahuan
pajak
surat (SPT)
67
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
pajak
penghasilan
dari
kompilasi) serta perancangan
perusahaan dan perseorangan, baik
yang
merupakan
auditmaupun Disamping
yang itu,
klien
sistem akuntansi klien. Definisi Opini auditor
bukan.
KAP
Berdasarkan
Standar
juga
Profesional Akuntan Publik – PSA
memberikan
jasa
yang
29
berhubungan
dengan
pajak
lima jenis opini auditor, yaitu:
penghasilan
(PPH),
pajak
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian
pertambahan nilai
(PPN)
dan pajak penjualan barang
SA Seksi
508 (2011), terdapat
(unqualified opinion) Dengan
pendapat
wajar
tanpa
mewah (PPn-BM), perencanaan
pengecualian, auditor menyatakan
pajak,
bahwa
dan
jasa
perpajakan
lainnya.
keuangan
menyajikan secara wajar, dalam
c. Konsultasi Manajemen Jasa konsultasi atau
laporan
manajemen
Management
Services
semua hal yang material, posisi
Advisory
merupakan
pemberian
fungsi
konsultasi dengan
memberikan bantuan teknis
keuangan, hasil usaha, dan arus kas
entitas
dengan
standar
dan
2. Pendapat
kepada
klien
dengan
peningkatan
sesuai akuntansi
keuangan di Indonesia.
saran
untuk
tertentu
wajar tanpa bahasa
kecuali
penjelasan
yang ditambahkan dalam laporan
penggunaan kemampuan dan
auditor bentuk baku
sumber daya untuk mencapai
opinion with explanatory language)
tujuan perusahaan klien.
Auditor
menyatakan
keadaan
tertentu
d. Jasa Akuntansi dan Pembukuan Jasa
akuntasi
diberikan melalui pencatatan, posting, dan
klien
sering
aktivitas
menambahkan paragraf penjelasan
laporan (jasa
(atau
bahasa
auditor
kali
mengharuskan
jurnal penyesuaian,
keuangan
bahwa
dapat
penjurnalan,
penyusunan
(unqualified
untuk
penjelasan
lain)
dalam laporan auditor bentuk baku. 3. Pendapat
wajar
dengan
pengecualian (qualified opinion)
68
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
Auditor menyatakan bahwa laporan
akuntansi keuangan. Jika auditor
keuangan
menyatakan
secara
wajar,
tidak
memberikan
semua hal yang material, posisi
pendapat, laporan
auditor harus
keuangan, hasil usaha, dan arus
memberikan
kas entitas tertentu sesuai dengan
substantif
standar
pernyataannya tersebut.
akuntansi
dalam
keuangan
di
Indonesia, kecuali untuk dampak
Definisi
hal-hal
Intern
yang
berhubungan
dengan yang dikecualikan. 4. Pendapat
tidak
wajar
tidak
alasan
yang
Struktur
Ketika
(adverse
semua
mendukung
Pengendalian
sebuah
melindungi
perusahaan
sistem
mereka
opinion)
dari
Auditor menyatakan bahwa laporan
dapat
keuangan tidak menyajikan secara
tambahan, yaitu tuntutan hukum.
wajar
posisi
keuangan,
usaha,
dan
arus
tertentu
sesuai
hasil
kas
entitas
dengan
standar
keempat ancaman
ini,
mengahadapi
maka
ancaman
Sebagai akibat dari masalahmasalah
tersebut,
keamanan
dan
pengendalian
integritas
sistem
akuntansi keuangan di Indonesia.
komputer menjadi isu yang penting.
Pendapat ini dinyatakan
Perusahaan-perusahaan
bila,
menurut
pertimbangan
auditor,
laporan
keuangan
secara
kini
menyadari masalah-masalah tersebut dan mengambil langkah
positif
keseluruhan tidak disajikan secara
untuk meningkatkan pengendalian dan
wajar
keamanan
sesuai
dengan
standar
akuntansi keuangan di Indonesia. 5. Pernyataan
tidak
komputer.
Sebagai
seorang akuntan, harus memahami
memberikan
bagaimana cara melindungi sistem-
pendapat (disclaimer opinion)
sistem
Auditor dapat
dihadapi perusahaan. Untuk mencapai
tidak
menyatakan
suatu
pendapat
bilamana
ia
tidak
dapat merumuskan atau
dari ancaman-ancaman yang
keamanan
suatu
tentang
merupakan
laporan
keuangan sesuai dengan standar
pengendalian
yang
memadai atas sumber daya informasi
tidak merumuskan suatu pendapat kewajaran
dan
organisai prioritas
seharusnya utama
manajemen puncak. Walaupun tujuan
69
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
pengendalian
internal
bagaimanapun
tetap
metode
sama
pemrosesan
memberikan opini. H4 : Terdapat
datanya, sistem informasi
akuntansi
penjagaan
yang berdasarkan
komputer
ketepatan
membutuhkan
kebijakan
dan
prosedur pengendalian internal berbeda.
tambahan,
fungsi
otorisasi,
memisahkan pencatatan,
dan
penjagaan
dalam
sistem
informasi
harus
dicapai
dalam
terhadap
tingkat pengambilan
memberikan opini. H5 : Terdapat
pengaruh
pemeriksaan
aset
signifikan independen
terhadap
akuntansi cara
aset
signifikan
keputusan akuntan Publik dalam
yang
Sebagai
pengaruh
ketepatan
tingkat
pengambilan keputusan akuntan
yang
Publik dalam memberikan opini
berbeda, karena program komputer bisa jadi bertanggungjawab atas satu
METODE PENELITIAN
atau lebih atas fungsi-fungsi tersebut.
Jenis Penelitian Penelitian
Hipotesis
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif, karena dalam
H1 : Terdapat
pengaruh
signifikan
penelitian ini menggunakan data yang
otorisasi
transaksi
terhadap
berupa angka.
ketepatan
tingkat pengambilan
keputusan akuntan Publik dalam memberikan opini. H2 : Terdapat pemisahan ketepatan
pengaruh tugas
Obyek dan Lokasi Penelitian Objek dari penelitian ini adalah
ketepatan tingkatkota pengambilan k auditor yang bekerja di KAP signifikan
Surakarta, Semarang dan Yogyakarta.
terhadap
Lokasi penelitian ini adalah di Kantor
tingkat pengambilan
Akuntan
Publik
kota
Surakarta,
keputusan akuntan Publik dalam
Semarang dan Yogyakarta.
memberikan opini.
Populasi dan Sampel
H3 : Terdapat
pengaruh
signifikan
Populasi
yang
digunakan
dokumen serta catatan yang
penelitian ini adalah
memadai
bekerja
terhadap
ketepatan
di
KAP
pada
auditor yang
kota
Surakarta,
tingkat pengambilan keputusan
Semarang dan Yogyakarta. Sampel
akuntan
yang
Publik
dalam
diambil
dalam
penelitian
ini
70
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
adalah sebesar 70 responden dengan
akuntan publik dinyatakan seluruh item
Metode
pertanyaan valid, hal ini dikarenakan
yang
digunakan
pemilihan sampel (purposive
adalah
bertujuan
sampling),
menggunakan
teknik
pertimbangan
nilai R hitung > nilai R tabel 0,231. Hal
dengan berdasarkan
(judgement
ini
berarti
semua
instrumen
item
pertanyaan dapat dinyatakan valid dan
sampling)
layak digunakan sebagai alat ukur
yang merupakan tipe pemilihan sampel
dalam pengujian statistik. Sedangkan
secara tidak acak
yang informasinya
hasil uji reliabilitas dapat diketahui
menggunakan
bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari
merupakan
masing-masing variabel menunjukkan
auditor di Kantor Akuntan Publik yang
bahwa nilai > 0,60 sehingga data yang
berada
dikumpulkan dinyatakan reliabel.
diperoleh dengan pertimbangan
sampel
di
Surakarta
Yogyakarta.Serta
dan
Auditor
memiliki
jabatan auditor junior, auditor senior,
Uji Asumsi Klasik 1. Dari hasil uji normalitas diperoleh
manajer, supervisor, dan partner.
nilai Asymp. Sig (2-tailed) pada
Teknik Pengumpulan Data
hasil uji normalitas sebesar 0,583
Teknik pengumpulan data yang
hal
ini
berarti
data
residual
digunakan dalam penelitian adalah
terdistribusi normal. Karena nilai
dengan menggunakan kuesioner atau
Asymp. Sig (2-tailed) 0,741> 0,05.
angket yang disebarkan kepada auditor
2. Hasil uji multikolinieritas bahwa nilai
di Kantor Akuntan Publik yang berada
Tolerance
di
dan
besar dari 0,10 dan VIF kurang dari
Yogyakarta. Skala pengukuran yang
10, maka dapat disimpulkan bahwa
digunakan adalah skala likert.
tidak terjadi multikolinieritas antar
HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel independen.
Surakarta,
Semarang
Hasil Uji Instrumen Hasil transaksi,
Uji
kelima
Validitas
Otorisasi
signifikansi kelima variabel lebih
Tugas,
besar dari 0,05 sehingga dapat
Pemisahan
disimpulkan
Aset, Pengawasan independen dan
heteroskedastisitas.
pemberian
lebih
3. Hasil uji heteoskedastisitas Nilai
Dokumentasi dan Catatan, Penjagaan
Ketepatan
variable
opini
bahwa
tidak
terjadi
oleh
71
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
4. Hasil uji autokorelasi diperoleh nilai DW adalah 1,923. Sedangkan nilai
kegiatan
DL dan DU untuk penelitian ini
penggunaan
adalah 1,464 dan 1,768. Apabila
catatan yang memadai, Penjagaan
nilai DU < DW < (4-DU) maka tidak
asset
terjadi autokorelasi antar variabel.
independen
Berdasarkan
tersebut
diasumsikan bernilai nol, maka
dapat disimpulkan bahwa 1,768 <
Ketepatan pemberian opini oleh
1,923 < 2,232 sehingga penelitian
akuntan publik meningkat.
rumusan
ini tidak terjadi autokorelasi.
2. Nilai
Tabel 1. Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Std. B Error (Constant) Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, (X1) Pemisahan Tugas (X2) penggunaan dokumen serta catatan yang memadai (X3) Penjagaan aset (X4) Pemeriksaan independen kinerja (X5)
2,198
2,209
Hasil
memadai,
dokumen
dan
serta
Pemeriksaan atas
koefisien
kinerja
regresi
Otorisasi transaksi
variabel
(β1) bernilai
positif sebesar 0,049 menunjukkan mempunyai
hubungan
yang
berbanding lurus dengan variabel
0,049
0,040
tingkat Otorisasi transaksi maka
0,027
0,029
Ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik akan meningkat
0,054
0,042
0,043
0,065
0,002
0,024
dengan
asumsi
variabel
lain
bernilai tetap.
atas
persamaan
yang
dependen. Artinya semakin tinggi
Sumber : data primer diolah, 2016 regresi
3. Nilai
koefisien
regresi
variabel
Pemisahan Tugas dan kegiatan yang memadai (β2) bernilai positip
linier
berganda: Y
transaksi, Pemisahan Tugas dan
=
sebesar mempunyai
0,027 menunjukkan hubungan
yang
berbanding lurus dengan variabel 2,198+0,049X1+0,027X2+0, 054X3 + 0,043X4 + 0,002X5
dependen. Artinya semakin tinggi Pemisahan Tugas dan kegiatan
Keterangan:
yang memadai maka Ketepatan
1. Nilai konstanta (α) sebesar 2,198
pemberian
opini
oleh
akuntan
artinya apabila variabel Otorisasi
72
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
publik akan meningkat dengan
dengan variabel dependen. Artinya
asumsi variabel lain bernilai tetap.
semakin
4. Nilai
koefisien
regresi
variabel
tinggi
Pemeriksaan
independen atas kinerja
maka
penggunaan
dokumen
serta
Ketepatan pemberian opini oleh
catatan
yang
memadai
(β3)
akuntan publik akan meningkat
bernilai
positif
sebesar
0,054
menunjukkan
mempunyai
hubungan yang berbanding lurus dengan variabel dependen. Artinya semakin tinggi tingkat penggunaan dokumen
serta
memadai pemberian
catatan
maka opini
yang
Ketepatan oleh
akuntan
publik akan meningkat dengan asumsi variabel lain bernilai tetap. 5. Nilai
koefisien
regresi
Penjagaan
asset
positip
sebesar
menunjukkan
(β4)
variabel bernilai 0,043
mempunyai
hubungan yang berbanding lurus
dengan
asumsi
variabel
lain
bernilai tetap. Tabel 2. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Variabel Independen Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai, (X1) Pemisahan Tugas (X2) penggunaan dokumen serta catatan yang memadai (X3) Penjagaan aset (X4) Pemeriksaan independen atas kinerja (X5)
t
sig
0,282
0,779
0.703
0,484
0,914
0,364
2,862
0,006
0,210
0,834
Sumber : data primer diolah, 2016
Keterangan: 1. Variabel
Otorisasi
dengan variabel dependen. Artinya
diperoleh
semakin tinggi tingkat Penjagaan
sebesar 0,779 > 0,05 maka
asset maka Ketepatan pemberian
Otorisasi transaksi berpengaruh
opini oleh akuntan publik akan
tidak
meningkat dengan asumsi variabel
Ketepatan pemberian opini oleh
lain bernilai tetap.
akuntan publik
6. Nilai
koefisien
regresi
variabel
2. Variabel
nilai
transaksi signifikansi
signifikan
terhadap
Pemisahan
Tugas
kegiatan
yang
kinerja (β5) bernilai positif sebesar
diperoleh
nilai
0,002 menunjukkan mempunyai
sebesar 0,484 > 0,05 maka
hubungan yang berbanding lurus
Pemisahan Tugas kegiatan yang
Pemeriksaan
independen
atas
memadai signifikansi
73
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
memadai signifikan
berpengaruh terhadap
tidak
Ketepatan
Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
pemberian opini oleh akuntan publik
tingkat
3. Variabel Penggunaan dokumen serta
Nilai F adalah
catatan
diperoleh
yang
nilai
memadai
sig
3,095 dengan
0,014<0,05.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Otorisasi
transaksi,
Pemisahan
signifikansi
Tugas dan kegiatan yang memadai,
sebesar 0,364 > 0,05 maka
penggunaan dokumen serta catatan
Penggunaan
serta
yang memadai, Penjagaan asset dan
memadai
Pemeriksaan independen atas kinerja
signifikan
berpengaruh
catatan
dokumen yang
berpengaruh
tidak
sgnifikan
terhadap
terhadap Ketepatan pemberian
variabel Ketepatan pemberian opini
opini oleh akuntan publik.
oleh akuntan.
4. Variabel
Penjagaan
diperoleh
nilai
asset
signifikansi
sebesar 0,006 < 0,05 maka Penjagaan signifikan
asset
berpengaruh
terhadap
Ketepatan
Analisis Koefisien Determinasi ( r2 ). Nilai Ajusted R square adalah 0,129
atau
12,9%.
menunjukkan
bahwa
ini
variabel
pemberian opini oleh akuntan
independen
publik.
sebesar 12,9%. terhadap variabel
5. Variabel
Pemeriksaan
independen diperoleh
atas nilai
dependen, sedangkan sisanya yaitu 87,1% dijelaskan oleh variabel lain
signifikansi
diluar yang diteliti, antara lain variabel
Pemeriksaan independen atas berpengaruh
menjelaskan
kinerja
sebesar 0,834 > 0,05 maka
kinerja
mampu
Hal
hasil uji substantive. KESIMPULAN
signifikan
Berdasarkan hasil analisis data
terhadap Ketepatan pemberian
dan pengujian hipotesis yang telah
opini oleh akuntan publik.
dilakukan
maka
dapat
ditarik
kesimpulan bahwa otorisasi transaksi, Pemisahan
Tugas
kegiatan
yang
memadai, Penggunaan dokumen serta
74
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
dan
Beasley, Mark S. 2008. “Auditing
Pemeriksaan independen atas kinerja
dan Jasa Asuransi Pendekatan
berpengaruh tidak signifikan terhadap
Terintegrasi”,
Ketepatan
keduabelas, Erlangga : Jakarta.
catatan
yang
memadai
pemberian
opini
oleh
Jilid
2,
Edisi
akuntan publik, sedangkan Penjagaan asset berpengaruh signifikan terhadap Ketepatan
pemberian
opini
oleh
Arens, Alvin A., Randal J.Elder., dan Mark S.Beasley. 2010. ―Auditing
akuntan publik. Hasil uji F Otorisasi
and
transaksi,
dan
Integrated Aproach”, 13th edition,
kegiatan yang memadai, penggunaan
New Jersey: Pearson Prentice
dokumen serta catatan yang memadai,
Hall International.
Pemisahan
Penjagaan asset dan
Tugas
terhadap
Ketepatan
pemberian opini oleh akuntan publik. Hasil Uji R2 menunjukan bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,129. Hal ini menunjukan
bahwa
variabel
time
pressure, risiko audit, self esteem in relation to ambition, locus of control, prosedur review dan kontrol kualitas mampu menjelaskan sebesar 12,9% terhadap
variabel
premature
atas
Services
an
Pemeriksaan
independen atas kinerja berpengaruh signifikan
Assurance
penghentian
prosedur
audit,
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate
dengan
Program
SPSS”. Universitas Diponegoro : Semarang. Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate
dengan
Program
SPSS”. Universitas Diponegoro : Semarang. Gusti, Maghfirah dan Syahril Ali. 2008. Hubungan Skeptisme Profesional dan
Situasi
Audit,
Etika,
sedangkan sisanya sebesar 87,1%
Pengalaman serta Keahlian Audit
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dengan
diteliti dalam penelitian ini antara lain
Opini
variabel uji substantive,PABU.
Publik‖,
Ketepatan Auditor
Akuntansi DAFTAR PUSTAKA
Pemberian
oleh
Akuntan
Simposium
Nasional
XI,
Universitas
Andalas, Pontianak.
Arens, Alvin A. Elder, Randal J dan
75
Ekuilibrium : Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Ekonomi Vol 12 (No.1) (2017) : 62-76
Konrath. 2005. Auditing Services:
&
Assurance
A
Approach”.
Systematic
Salemba
Empat
:
Jakarta.
Sabrina
dan
Indira
Januarti.
2012.
Pengaruh Pengalaman, Keahlian, Situasi Audit, Etika. Artikel tidak dipublikasikan.
Marshall B. Romney, Paul John Steinbart. 2004.
Accounting
Systems‖,
Information
BukuSatu.
Salemba
Empat : Jakarta.
Mulyadi. 2002. Pemeriksaan Edisi Bagian
Empat,
Akuntansi”,
Yogyakarta
:
Penerbit Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi YKPN. ST.
Nur
Irawati. 2002.. Pengaruh
Kompetensi Auditor
dan
Independensi
Terhadap Kualitas Audit
Pada Kantor Akuntan Publik di Makasar”.
Suhartini. 2012. Pengaruh Interim,
Lingkup
Pemeriksaan Audit
dan
Independensi terhadap Ketepatan dan Gender terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit melalui Skeptisme
profesional
Auditor
(Studi Kasus pada KAP Big Four di Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi XV, Banjarmasin.
76