EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA Oleh: Septi Wijianingsih, Bambang Priyo Darminto, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-mail :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) korelasi antara kemampuan awal dengan prestasi belajar pada materi kubus dan balok, 2) model pembelajaran pair checks berbantuan kartu domino dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 160 siswa dan sampelnya berjumlah 64 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pestasi belajar pada materi kubus dan balok yang telah diujikan dan memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis kovariansi dengan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas variansi populasi, uji korelasi pre-test dengan post-test, dan uji homogenitas koefisien regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) terdapat korelasi yang cukup tinggi antara kemampuan awal dengan prestasi belajar yaitu 𝑟𝑥𝑦 = 0,615, 2) model pembelajaran pair checks berbantuan kartu domino dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional dilihat dari 𝐹𝑜𝑏𝑠 = 11,12 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,00 dan rerata tersesuaikan untuk kelas eksperimen yaitu 66,43 lebih tinggi dari rerata tersesuaikan untuk kelas kontrol yaitu 56,71. Kata kunci: pair checks, kemampuan awal, prestasi belajar
PENDAHULUAN Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena matematika mempunyai fungsi sebagai dasar dalam mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Seperti materi yang diajarkan pada tingkat SMP yaitu materi kubus dan balok. Materi ini penting diajarkan karena materi kubus dan balok bersifat abstrak dan dalam kehidupan sehari-hari aplikasi konsep-konsep tentang kubus dan balok sangat dibutuhkan. Karena kurang menguasai konsep matematika akibatnya ketika materi diaplikasikan dalam bentuk soal tidak rutin siswa masih kebingungan dan kesulitan dalam menyelesaikannya. Guru dalam kegiatan pembelajaran konvensional juga cenderung mendominasi kegiatan
210
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat Kemampuan Awal Siswa
pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berpengaruh besar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Menurut UU Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 Bab I pasal 1, Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran secara optimal. Salah satu upaya yang dianggap dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif kegiatan belajar siswa terstruktur dimana siswa harus bertanggung jawab atas kontribusi mereka dan memberikan insentif untuk bekerja sebagai tim dalam mengajar orang lain (Slavin, 2000). Penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pair checks. Dimana dalam model pembelajaran ini siswa belajar dan bekerja secara kelompok (berpasangan). Hal ini dapat melatih kreativitas siswa dan percaya diri dalam mengemukakan pendapat sehingga kegiatan pembelajaran akan terasa menyenangkan dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah kemampuan awal yang merupakan dasar bagi siswa dalam mengembangkan potensi yang sudah ada. Selain itu, agar pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan menghilangkan persepsi siswa tentang materi kubus dan balok sebagai pelajaran yang sulit adalah dengan menggunakan permainan kartu domino. Permainan ini diberikan setelah siswa menerima materi yang diberikan oleh guru untuk mengetahui daya serap siswa mengenai materi yang telah diberikan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengadakan eksperimentasi model pembelajaran pair checks berbantuan kartu domino dengan melihat kemampuan awal siswa. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kemampuan awal dengan prestasi belajar dan untuk mengetahui model pembelajaran pair checks lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Sakinah Komara (2012) yang menunjukkan bahwa rata-rata prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe pair checks lebih tinggi
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat 211 Kemampuan Awal Siswa
yaitu 69,93 dari rata-rata prestasi belajar matematika dengan model pembelajaran klasikal yaitu 61,93. Auliya Rakhma (2010) yang menunjukkan bahwa dengan menggunakan media kartu permainan domino keterampilan belajar bisa meningkat. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimental semu (quasi experimental). Desain penelitian yang digunakan adalah Control Group Pre-Test-PostTest. Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SMP Negeri 2 Buluspesantren Tahun Ajaran 2012/2013 dimulai pada bulan Januari sampai bulan Juni. Populasi dalam penelitian ini siswa terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 160 siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dengan menggunakan cluster random sampling karena melihat nilai rata-rata dari semua kelas tidak jauh berbeda. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode
dokumentasi
dan
metode
tes.
Metode
dokumentasi
untuk
mengumpulkan data mengenai data nilai siswa UAS semester 1 untuk uji keseimbangan. Dalam penelitian ini, metode tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai prestasi belajar matematika. Soal yang digunakan untuk tes prestasi belajar diujicobakan dahulu untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kovariansi dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas variansi populasi dengan uji Bartlett, uji korelasi pre-test dengan post-test dengan rumus korelasi product momen, dan uji homogenitas koefisien regresi dengan uji-F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari data nilai UAS Semester 1 diperoleh rata-rata kelas eksperimen adalah 44,69 dan rata-rata kelas kontrol adalah 45,47. Sebelum diberi perlakuan kedua kelas diberikan pre-test yang sama untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selanjutnya, pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran pair checks berbantuan kartu domino dan pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional berbantuan kartu domino. Setelah pembelajaran selesai,
212
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat Kemampuan Awal Siswa
siswa diberi post-test yang sama untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan. Data mengenai prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Rangkuman Data Prestasi Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai Rata-rata SD Nilai Tertinggi Nilai Terendah
Pre-test Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 51,25 41,19 11,94 7,65 78,3 60,9 34,8 30,45
Post-test Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 69,33 53,81 13,62 9,67 95,7 78,9 47,85 39,15
Analisis data awal sebelum perlakuan adalah melakukan uji keseimbangan dengan uji t-student, uji prasyarat untuk uji keseimbangan adalah uji normalitas dan uji homogenitas variansi populasi. Dari uji dengan tingkat signifikan α=0,05 didapat Lhitung kelas eksperimen 0,148 dengan Ltabel 0,157 dan kelas kontrol 0,074 dengan Ltabel 0,157. Hal ini menunjukkan bahwa data prestasi belajar matematika kedua kelas sampel sebelum perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari uji 2 homogenitas variansi populasi dengan tingkat signifikansi α=0,05 didapat 𝜒𝑜𝑏𝑠 =0,024 < 2 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =3,841. Hal ini berarti populasi penelitian sebelum perlakuan mempunyai variansi
yang sama. Dalam penelitian ini, uji keseimbangan menggunakan uji-t dengan tingkat signifikansi α=0,05. Hasil uji keseimbangan didapat nilai uji-t (tobs) = -0,356 dengan nilai tabel -t0,025;62 = -1,960, dengan DK ={t|t < -1,960 atau t >1,960}. Karena nilai tobs DK maka H0 diterima, berarti kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang. Setelah diberikan perlakuan pada kedua kelas, data yang diperoleh dari tes prestasi dianalisis dengan menggunakan analisis kovariansi. Uji prasyarat analisis kovariansi adalah uji normalitas dan homogenitas variansi populasi, uji korelasi pre-test dengan post-test, dan uji homogenitas koefisien regresi. Dari hasil uji normalitas dengan tingkat signifikan α=0,05, diperoleh nilai Lhitung kelas eksperimen akhir 0,139 dan Ltabel 0,156, sedangkan Lhitung kelas kontrol akhir 0,149 dan Ltabel 0,156. Hal ini berarti Lhitung
populasi data prestasi belajar matematika setelah perlakuan pada kelas eksperimen
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat 213 Kemampuan Awal Siswa
dan kelas kontrol mempunyai variansi yang sama. Hasil perhitungan uji korelasi pre-test dengan post-test diperoleh 𝑟𝑥𝑦 = 0,615 > 0,6 yang berarti pre-test dengan post-test mempunyai korelasi yang cukup tinggi. Jadi, siswa yang mempunyai kemampuan awal yang baik akan mempunyai prestasi belajar yang baik pula dan sebaliknya. Untuk hasil uji homogenitas koefisien regresi pada tingkat signifikansi α=0,05 diperoleh bahwa 𝐹𝑜𝑏𝑠 3,69 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 4,00. Hal ini berarti garis regresi pada masing-masing kelompok mempunyai koefisien regresi yang sama. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis analisis kovariansi dengan tingkat signifikansi α=0,05. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa 𝐹𝑜𝑏𝑠 11,12 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 4,00 yang berarti 𝐹𝑜𝑏𝑠 ∈ 𝐷𝐾 sehingga disimpulkan bahwa tidak semua model pembelajaran mempunyai efektivitas yang sama. Untuk mengetahui model pembelajaran pair checks lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, maka dilakukan perhitungan rerata tersesuaikan. Hasil perhitungan rerata tersesuaikan diperoleh bahwa rerata tersesuaikan untuk model pembelajaran pair checks lebih tinggi yaitu 66,43 daripada rerata tersesuaikan untuk model pembelajaran konvensional yaitu 56,71, maka disimpulkan model pembelajaran pair checks lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan karena dalam pembelajaran pair checks siswa berdiskusi dengan temannya untuk menemukan sendiri konsep materi yang dipelajari yang menjadikan siswa aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran pair checks siswa diberikan latihan untuk berpikir secara mandiri dengan cara bertanya kepada temannya bagaimana cara-cara menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Dalam pembelajaran pair checks siswa juga saling memberikan dan menerima motivasi dari siswa lain atau pasangannya. Motivasi tersebut diberikan secara tepat dan efektif dengan cara mereka sendiri, sehingga siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. Dalam pembelajaran konvensional hanya terjadi komunikasi satu arah (one way communication) sehingga kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan sangat terbatas akibatnya pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan prestasi belajar matematika siswa kurang maksimal. SIMPULAN DAN SARAN
214
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat Kemampuan Awal Siswa
Berdasarkan hasil analisis penelitian maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1) terdapat korelasi yang cukup tinggi antara kemampuan awal dengan prestasi belajar matematika yaitu 𝑟𝑥𝑦 = 0,615, 2) model pembelajaran pair checks yang berbantuan kartu domino menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Buluspesantren tahun pelajaran 2012/2013 dilihat dari 𝐹𝑜𝑏𝑠 = 11,12 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,00 dan rerata tersesuaikan untuk kelas eksperimen adalah 66,43, sedangkan rerata tersesuaikan untuk kelas kontrol adalah 56,71. Dari simpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1) guru matematika hendaknya senantiasa berusaha untuk memberikan stimulus kreativitas dan keaktifan siswa agar siswa memberikan respon untuk lebih giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran pair checks berbantuan kartu domino, 2) hendaknya siswa membiasakan untuk belajar kelompok, karena dengan belajar kelompok, dapat melatih interaksi sosial dan kerja sama untuk menyelesaikan suatu permasalahan. DAFTAR PUSTAKA Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Komara, Sakinah. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa: Kuasi Eskperimen di MTs Negeri 22 Jakarta Timur. Skripsi: tidak dipublikasikan. Diakses dari http://repository. uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/21590. Pada 14 Januari 2013. Sanjaya, Wina. 2011. Metode Pembelajaran Pair Cheks. http://fisikaonline.webnode.com//. Pada 20 Desember 2012.
Diakses
dari
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta. Rakhma, Auliya. 2010. Penggunaan Media Kartu Permainan Domino untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar Pecahan dalam Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III SD Negeri Menuran 02 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010.Skripsi: tidak dipublikasikan. Diakses dari http:// digilib.fkip.uns.ac.id /contents/ skripsi.php?id_skr=622. Pada 20 Desember 2012. Rawalpindi. 2012. Effect of Cooperative Learning on Achievement of Students in General Science at Secondary Level. Diakses dari www.ccsenet.org/ies International Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat 215 Kemampuan Awal Siswa
Education Studies Vol. 5, No. 2; April 2012 154 ISSN 1913-9020 E-ISSN 19139039. Pada 15 September 2013.
216
Ekuivalen: Eksperimentasi Model Pembelajaran Pair Checks Berbantuan Kartu Domino Dengan Melihat Kemampuan Awal Siswa