Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Pelantikan Walikota, Wakil Walikota dan Bupati, Wakil Bupati se-Jawa Tengah oleh Gubernur Ganjar Pranowo di Lapangan Pancasila, kawasan Simpanglima Semarang, beberapa waktu lalu
P
asangan dr. Mirna Annisa, M.Si dan Masrur Maskur akhirnya secara resmi dan sah menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kendal periode 2016 - 2021 setelah dilantik Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, SH bersama 16 bupati dan walikota di Jawa Tengah, Rabu (17 / 2) di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima, Kota Semarang. Pelantikan digelar di tempat terbuka sehingga masyarakat bebas berkunjung ke lokasi pelantikan. Pelantikan dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Bupati dan Wakil Bupati Kendal yang telah dilantik tersebut, menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang juga ditujukan kepada para bupati dan walikota lain harus segera bekerja dengan cepat untuk membangun daerah dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
Untuk Kabupaten Kendal, pada pertemuan sebelumnya dengan Ganjar saat kunjungan kerjanya belum lama ini, diminta untuk menyelesaikan dan membangun infrastruktur yang belum terbangun di seluruh wilayah Kabupaten Kendal untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Kabupaten Kendal. Hal tersebut menurut Gubernur Jateng sangat penting lantaran bisa memicu percepatan pembangunan dengan dukungan infrastruktur jalan yang baik dan memadai. Selain itu diperlukan perbaikan dalam pelayanan publik pada masyarakat, perijinan untuk investasi dipermudah dan dipercepat bagi para investor, utamanya dengan adanya Kawasan Industri Kendal. Terkait dengan pembangunan desa, diminta gubernur untuk mendorong dan membantu terbentuknya “ one village one product “ sebagai
pondasi terbentuknya kemandirian desa khususnya ketersediaan pangan. Sementara untuk membantu perkembangan Usaha Kecil dan Menengah, diminta untuk terus memberikan pendampingan dalam berbagai hal terkait menejemen usaha, pengemasan dan pemasaran. Pemprov Jateng sendiri bekerjasama dengan Bank Jateng akan mengelontorkan Rp. 500 milyar pinjaman untuk UKM di seluruh Kabupaten dan kota se Jawa Tengah. Terkait bantuan dana desa dan penggunaan bantuan keuangan tersebut, Ganjar mengatakan, Pemprov Jateng akan mengerahkan lima pendamping untuk tiap desa dalam pengelolaan bantuan dana desa bantuan dari pemerintah baik pusat maupun daerah. Bencana alam antara lain banjir dan tanah longsor yang melanda Jawa Tengah, para Bupati
Pelabuhan Tanjung kendal diresmikan
Hal 4
Pelabuhan Tanjung Kendal yang terletak di Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu belum lama ini (21/2) diresmikan oleh Menhub
Ignatius Jonan
Hal 8
dan Walikota diminta untuk tanggap bencana dengan tindakan yang cepat dan tepat dalam penanganannya serta antisipasinya. Berbagai penyakit yang diakibatkan karena musim hujan antara lain Demam Berdarah dan penyakit lain diharapkan untuk melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan Menutup, Menguras dan Menimbun. Sedangkan untuk membentengi keluarga dan masyarakat dari pengaruh buruk Narkoba, paham radikal dan ideologi yang tidak sesuai serta untuk pencegahan dan penanganan kematian ibu dan anak, PKK tiap Kabupaten dan Kota diminta untuk menanganinya secara serius. Pada kegiatan pelantikan Bupati / Walikota tersebut, juga digelar pesta rakyat yang menghadirkan berbagai menu makanan khas dari masing - masing 17 kabupaten kota yang pimpin daerahnya dilantik
Gubernur Jateng. Pesta rakyat sendiri digelar agar seluruh warga bisa ikut merayakan kemenangan dari pemimpin daerah masingmasing. Menu makanan yang disajikan oleh masing-masing daerah tersebut, dalam waktu singkat ludes diserbu oleh warga. Kegiatan pelantikan bupati dan walikota di kawasan emas kota semarang tersebut diawali dengan foto bersama Gubernur Jateng di Gedung Berlian Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang kemudian dengan shuttle bus para bupati dan walikota terpilih menuju lokasi pelantikan di Lapangan Pancasila. Selain mengucapkan sumpah, menandatangani berita acara, penandatanganan pakta integritas dan penyematan lencana Bupati dan Walikota, juga dilakukan pelantikan ketua PKK tiap Kabupaten dan Kota. ( 03)
desa mandiri pangan, desa tambaksari
Kampung barisan pindang ketapang
saat ini lahan Desa Tambaksari yang digunakan untuk budi daya ikan lele sudah mencapai 7,6 hektare. Dari usaha budi daya ikan lele ini, mampu menyerap 750 tenaga kerja.
Salah satu sentra produksi ikan asap di Kabupaten Kendal adalah di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kota Kendal. Proses pengasapannya dilakukan menggunakan tungku terbuka.
Hal 10
2 UTAMA
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Selamat Datang Perubahan
partai, keluarga Bupati/Wakil Bupati dan lain-lain. Acara serah terima jabatan bertajuk, serah terima jabatan dan pisah sambut penjabat bupati Kendal kepada Bupati/ Wakil Bupati Kendal dan Ketua
TP PKK Kabupaten Kendal, hadir penjabat Bupati Kunto Nugroho HP bersama ibu, Bupati Mirna Annisa bersama suami, Wakil Bupati Marur Masykur bersama ibu, dan Wakil Gubernur Jawa Tengah bersama ibu. Anggota
DPR RI Mujib Rahmad juga hadir pada kesempatan bersejarah bagi rakyat Kendal ini. Serah terima jabatan dari Penjabat Bupati Kunto Nugroho HP ke Mirna Annisa dan Wabup Masrur Masykur disaksikan
UTAMA 3 langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko. Pada waktu bersamaan juga dilakukan serah terima Ketua TP PKK Kabupaten Kendal dari Lilin Kunto Nugroho kepada penggantinya Erna Pudyastuti
Ibnu Darmawan. Pada acara ini juga disaksikan secara langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Propinsi Jawa Tengah ibu Sudarli Heru Sudjatmoko. (02)
Perlu Bangunan Kebersamaan Yang Kuat
P
Bupati dr. Mirna Annisa M.Si dan Wakil Bupati Drs. Masrur Maskur menandatangani berita acara
elantikan 17 pasang Bupati/Wakli Bupati, Walikota/Wakil Walikota di Jawa Tengah telah dilakukan secara serentak di Simpang Lima Semarang (17/2) lalu oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, atas nama Menteri Dalam Negeri RI. Dari ke 17 pasang tersebut, satu pasang diantaranya adalah Bupati dan Wakil Bupati Kendal, Mirna Annisa dan Masrur Masykur. Selesai dilantik, keesokan harinya, Kamis (18/2) bertempat di pendopo kabupaten, langsung dilakukan upacara serah terima jabatan dari Penjabat Bupati ke Bupati Kendal. Acara dikemas dalam bentuk sederhana. Ratusan karangan bunga ucapan selamat dari berbagai instansi, BUMN, BUMD, Ormas dan lain-lain menghiasi kiri kanan
Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sujatmoko berbincang-bincang dengan Bupati Kendal dr. Mirna Annisa M.Si, saat sertijab Bupati Kendal di pendopo kabupaten.
jalan masuk menuju pendopo. Membuat suasana pelantikan memiliki kesan beda. Tidak ada acara hiburan khusus, hanya sekedar
Pelindung : Bupati Kendal, dr. Mirna Annisa, M.Si Wakil Bupati, Drs Masrur Masykur Pengarah : Sekda Ir Bambang Dwiyono MT Penanggung Jawab : Asisten Pemerintah Winarno, SH, MM Redaktur : 1. Kabag Humas Drs Heri Wasito 2. Kasubbag Media Massa, Moh Fatkhurahman SH, ME Editor : 1. Bambang Kristanto SH 2. Agung Raharjo SE Desain Grafis: 1. Dwi Rentahingsih SH 2. E Yeti Alfiani
menampilkan kelompok musik orkestra SMAN 1 Kendal dan sajian tari “opak obong” dari disbudpar Kendal. Sederhana namun terkesan khidmat dan
elegan. Para tamu undangan beriringan memasuki lokasi sertijab. Forkopimda, para pejabat teras seperti Sekda Bambang Dwiyono, para staf
ahli, para asisten Sekda, para pimpinan SKPD, para Camat, para Kades/Lurah, tokoh agama, tkoh masyarakat, organisasi kepemudaan (OKP), para Ketua
Sekretaris : Solikatun Pembuat Artikel : 1. Heri Budi Susanto S.Sos 2. Niken Hapsari S.Sos 3. Anita Fibriani SE Penanggungjawab Pendistribusian Kecamatan : Camat se-Kab Kendal Pelaksana Pendistribusian Kecamatan : Kasi Pemerintah Kecamatan se-Kab Kendal Alamat Redaksi: Bagian Humas Setda Kabupaten Kendal, Jl Soekarno Hatta 193 Kendal. Telp. (0294) 384008. E-Mail:
[email protected] Redaksi menerima sumbangan tulisan, foto sesuai rubrik yang tersedia. Naskah dikirim via
Email, Naskah termuat akan mendapat imbalan dan redaksi berhak melakukan editing
Pj Bupati Drs Kunto Nugroho HP M.Si dan Bupati Kendal dr. Mirna Annisa M.Si menanda tangani berita acara serah terima jabatan oleh Wakil Gub JaTeng Drs. Heru Sujatmoko
U
sai serah terima jabatan, dalam sambutannya, Mirna yang didampingi suami Ferry Sandi Sitepu serta Wakil Bupati Masrur beserta istri Gina Masudah Husni, menyampaikan rasa terima kasihnya ke semua pihak. Dia juga meminta secara khusus kepada Kunto untuk bisa selalu memberikan masukan dan saran bagi dirinya untuk membangun Kendal ke depan. Mirna juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Kunto atas pengabdiannya di Kendal, yang dinilainya cukup baik. Mirna juga meminta kepada Forkopimda dan
para pimpinan SKPD, para Camat, Kades/Lurah, untuk membantu dan bekerjasama dengannya, dengan tujuan satu untuk kendal yang lebih maju dan sejahtera. “Kerjasama dan harmonisasi dengan para Ketua dan anggota DPRD penting dilakukan dan diciptakan agar semua kegiatan dalam menjalankan roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik, termasuk dengan forkopimda”, kata Mirna., Demikian pula Kunto Nugroho dalam sambutannya mengatakan bahwa selama dalam kepemimpinannya yang hanya berumur lima bulanan, dia merasa perlu menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak, terutama kepada jajaran DPRD dan forkopimda yang selama ini dianggap telah bisa bekerja dengan harmonis. Dia telah mampu menyusun rumah birokrasi good governance-clean govermentpublic services yang meliputi antara lain tentang struktur organisasi, keteladanan pimpinan, etos budaya kerja, renja-renstra, target prestasi kinerja, keuangan daerah dan sebagainya. Disamping itu juga tersusun Rumah Pembangunan Kabupaten Kendal berdaya saing, sejahtera dan berintegritas. tentang; pelayanan kesra,
pemberdayaan masyarakat desa, tata kelola wilayah, tata kelola pemerintahan, politik dan keamanan, kemiskinan, pengangguran, pertanian, infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Kunto yang dinilai telah mampu menorehkan sistem regulasi di ingkungan birokrasi dengan baik tersebut, berharap apa yang telah dihasilkan selama menjabat sebagai penjabat Bupati kedepan bisa berguna dan bermanfaat untuk Kendal kedepan. Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko lebih banyak menyampaikan pengalaman hidupnya baik menyangkut
tentang pencalonan dirinya yang pernah gagal saat mencalonkan sebagai Bupati Purbalingga, hingga ketika dirinya bisa terpilih menjadi Bupati, sampai akhirnya mendapat amanah menjadi Wakil Gubernur Jawa Tengah berpasangan dengan Ganjar Pranowo. Dia berharap kepada semua pihak agar bisa membangung kerjasama dan kebersamaan yang kuat. Karena dengan kerjasama dengan baik, maka akan tercipta suasana kerja yang nyaman dan pada akhirnya akan membantu percepatan terwujudnya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. (02)
4 GELIAT
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
GELIAT 5
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Pelabuhan Tanjung Kendal Diresmikan Menhub
Peresmian ditandai penekanan tombol oleh Menhub (Tengah), Ke Kanan Bupati Kendal Mirna Annisa, Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto, Anggota DPD RI Denty Eka Widi Pertiwi, dan Dirut Jasa Raharja Budi Setyarso.
KMP Kalibodri : - - - Kadishub Kab Kendal Subarso S Sos MA sedang menjelaskan maket Pelabuhan Tanjung Kendal kepada Menhub, Wagub, Bupati Kendal, dll
P
elabuhan Tanjung Kendal yang terletak di Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu belum lama ini (21 Februari 2016) diresmikan oleh Menteri Perhubungan Ignatius Jonan menjadi pelabuhan penyeberangan Kendal – Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Lintas Kendal – Kumai ini ditetapkan sebagai lintas penyeberangan perintis melalui Keputusan Dirjen Perhubungan Darat nomor 7379/AP.204/ DRJD/2016 untuk memperkuat konsep pengembangan angkutan penyeberangan penghubung sabuk antara Pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Dengan adanya penyeberangan perintis ini diharapkan akan menumbuhkan multiplier effect perekonomian antar daerah.
“Operasional penyeberangan saat ini masih mendapat subsidi dari pemerintah pusat sebesar Rp 4,8 miliar selama enam bulan. Subsidi dari pemerintah ini diharapkan menjadi pendorong bagi pemerintah daerah untuk merawat pelabuhan hingga nantinya menjadi pelabuhan komersial,” kata Jonan dalam sambutannya. “Idealnya ada pelabuhan di setiap 100 mil laut. Namun, untuk mewujudkan hal ini, Kementerian Perhubungan akan melihat skala prioritas pembangunan pelabuhan di Indonesia. Nantinya saya berharap pembangunan pelabuhan tidak lebih dari dua tahun. Kalau lebih dari dua tahun lebih baik tidak usah saja. Anggaran dari pusat bisa dikucurkan asalkan digunakan
Kapasitas angkut 42 unit kendaraan dan 400 penumpang dibangun tahun 2008 – 2010 pada Galangan PT Daya Radar Utama dengan dana APBN sebesar Rp 49.897.625.800 termasuk supervisi.
dengan baik,” tegasnya. Bersih,nyaman, dan aman Jonan berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Kendal agar mengelola pelabuhan dengan baik dan memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat. Kepada pihak TNI maupun Polri, juga diminta untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di sekitar pelabuhan. “Pengelolaan pelabuhan ini harus baik, bersih, nyaman dan aman, serta terang. Semua pelayanan publik dibuat frendly-lah. Jangan membedakan pelayanan berdasarkan strata ekonomi. Jangan karena disubsidi, kita membeda-bedakan mereka,” tandasnya. Kepada Dirut Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Jonan juga berpesan untuk senantiasa menjaga dan
merawat KMP Kalibodri agar selalu tampak seperti baru. “Karena kelaikan pelayanan dan peningkatan kualitas dimulai dengan sarana dan prasarana yang baik,” tambahnya. Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko sangat berharap Kabupaten Kendal akan menjadi daerah tujuan investasi yang semakin menarik dan kompetitif, mengingat saat ini Kabupaten Kendal sedang terus mengembangkan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang direncanakan memiliki proses pelayanan perizinan hanya tiga jam. “Kawasan Industri Kendal memiliki banyak kelebihan, selain berada di jalur pantura, juga langsung berdekatan dengan Pelabuhan Tanjung Kendal”,
ujarnya. KMP Kalibodri Uji coba rute penyeberangan Kendal-Kumai telah dioperasionalkan sejak 6 Februari 2015 lalu dengan menggunakan Kapal Penyeberangan Penumpang Ro-Ro 1.500 GT KMP Kalibodri. Kapal ini akan melayani lintas Kendal – Kumai yang memiliki panjang lintasan 270 mil, sebanyak 48 trip, selama 6 bulan dengan subsidi operasi sebesar Rp 4.801.488.000. Untuk tahap awal pemberangkatan dari Pelabuhan Kendal pada tanggal 6, 11, 16, 22, 27 Februari. Sedangkan dari Pelabuhan Kumai tanggal 8, 13, 18, 24, dan 29 Februari. Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso mengatakan, Pelabuhan Tanjung Kendal mulai dibangun sejak 2004. Selama 12 tahun telah menghabiskan anggaran APBN sebesar Rp 239.424.302.000. Sedangkan anggaran yang berasal dari APBD Kabupaten Kendal berjumlah Rp 155.145.781.000 dipergunakan untuk pembangunan badan jalan, breakwater, dan pemasangan jaringan listrik. Pembangunan jalan akses, sarana bantu navigasi pelayaran dan sebagian perkerasan jalan dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 6,5 milyar. Untuk pembangunan dermaga, pekerjaan pengerukan, lanjutan pembangunan breakwater dan perkerasan jalan akses dibiayai oleh APBN. “Hanya dengan Rp 75.000 untuk anak–anak dan Rp 114.000 untuk dewasa sudah dapat sampai ke Kalimantan. Itu kelas ekonomi. kelas bisnis sebesar Rp 196.250 untuk anak-anak dan Rp 271.250 untuk dewasa. Sedangkan untuk kendaraan berdasarkan golongan dari golongan I dengan tarif Rp 100.000 sampai golongan IX dengan tarif Rp 15.094.000. Pada saat penyeberangan tanggal 11 Februari lalu sudah ada 3 truk berat dengan muatan sembako, “ jelas Subarso saat disinggung mengenai tarif. Pada tahap awal memang masih baru sebatas penyeberangan dengan rute Kendal-Kumai, namun saat ini Dinas Perhubungan Kabupaten Kendal tengah menjajaki beberapa pengembangan seperti rute Kendal-Karimun Jawa. Feasibility Study (FS) nya telah diajukan ke Gubernur melalui Dinhubkominfo Provinsi Jawa Tengah, tutur Wahyu Yusuf Ahmadi, Kabid Angkutan. (01)
Gambar rancangan desain bentuk gedung Ciptaru Kab Kendal yang baru
CIPTARU TEMPATI GEDUNG BARU Gedung baru Ciptaru Kabupaten Kendal
D
inas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kendal secara resmi mulai 1 Februari 2016, menempati gedung baru di Jalan Laut sebagai pengganti kantor lawas di Jalan Sukarno - Hatta Kendal. Sekretaris Daerah Kabupaten
Kendal Ir. Bambang Dwiyono, MT mengharapkan dengan telah mulai digunakannya gedung baru sebagai kantor baru, semangat dan kinerja semakin ditingkatkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Kendal khususnya
dalam bidang cipta karya dan tata ruang. Sekda memberikan apresiasi atas kesabaran Dinas Ciptaru serta pihak terkait dalam mewujudkan bangunan kantor yang berkonsep perkantoran modern. Menurutnya kantor yang
baru harus dimbangi dengan kompetensi yang semakin baik serta kedisiplinan yang tinggi. Kepala Dinas Ciptaru Ir. Noor Fauzi mengatakan, tujuan membangun kantor yang baru lantaran kantor yang lama merupakan bangunan milik Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang dulunya merupakan kantor Proyek Irigasi Semarang Barat. Di lokasi tersebut, Pemkab Kendal harus memperbarui sewa tiap dua tahun sekali dengan cara pinjam pakai dan mengalami kesulitan karena lokasi kurang memadai, misalnya bangunan dan halaman yang sempit, sehingga suasana kerja menjadi kurang nyaman. Hal tersebut sudah barang tentu
akan mempengaruhi kinerja yang ujung-ujungnya juga akan berpengaruh pada pelayanan. Gedung baru yang menempati tanah seluas 7000 meter persegi dengan bangunan seluas 2300 meter persegi berlantai dua tersebut dibangun sejak tahun 2012. Dan pada tahun 2016 sekarang ini memasuki tahap ke empat berupa penataan lingkungan dengan membangun lokasi parkir, taman dan gedung arsip. Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung baru beserta pagar sebesar Rp 10 milyar dan untuk penyelesaian tempat parkir, taman dan gedung arsip akan diselesaikan pada tahun 2016 dengan menelan biaya Rp. 3 milyar. (03)
Kios Pasar Desa Gempolsewu Mulai Ditempati
R
evitalisasi pasar tradisional, Pasar Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari yang menghabiskan dana sebesar sembilan ratus juta rupiah, bantuan dari Kementeraian Koperasi UMKM Repubblik Indonesia, kini sudah selesai pengerjaanya. Kios pasar sejumlah 20 unit dan dua los pasar dengan kapasitas 40 pedagang, kini sudah mulai ditempati. Selama masa pembangunan kios dan los pasar tersebut, para pedagang tetap berjualan dilokasi yang tidak jauh dari pasar. Kios dan los pasar diperuntukkan bagi para pedagang lama dan menjadi anggota koperasi tani dan nelayan Sinar Laut, dengan sistem tidak diperjualbelikan, namun dengan tetap dikenakan retribusi sebagai sumber pendapatan asli desa Gempolsewu. Kios dan Los tidak boleh diperjual belikan, memindah tangankan serta mewariskan tempat usahanya. Suwignyo (46) salah satu pedangang Kios mengaku
senang, karena kini sudah mulai menempati kembali tempat usahanya yang selesai dibangun dan sekarang tampak bersih. Dirinya berharap dengan kios barunya bisa meningkatkan pendapatannya. “ Kami senang, semoga bisa meningkatkan pendapatan saya, apalagi kios ini kami peroleh dengan gratis”, katanya. Kades Desa Gempolsewu Heri Mardiyanto S.Ag mengatakan bahwa pihaknya berkeinginan untuk membangun kios pasar lagi. “ Kami merencanakan untuk bisa membangun kios baru sekitar 16 kios lagi. Akan kami bangun di lokasi yang masih kosong disekeliling pasar”, katanya. Pasar tradisional yang merupakan jantung perekonomian masyarakat desa Gempolsari tersebut, oleh Heri Mardiyanto perlu terus dikembangkan. Caranya antara lain dengan melakukan subsidi silang diantara para pedagang pasar. Dengan berkembangnya Pasar Gempolsewu, selain bisa meningkatkan pendapatan kas desa, yang lebih penting adalah bisa meningkatkan
Para pedagang mulai menempati kembali kios dan los pasar desa Gempolsewu
Suasana pasar sudah mulai ramai
kesejahteraan para pedagang pasar dan warganya. “Para pedagang memang belum semuanya memulai membuka kiosnya sekarang, hal ini bisa terjadi karena biasanya para pedangang akan menunggu atau menghitung hari-hari yang dianggap hari baik menurut mereka. Memang seperti itu mas tradisi para pedagang disini”, Ungkap Heri Mardiyanto. (02)
6 KIPRAH
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
BANGUN KOMUNIKASI LEWAT SENAM PAGI
W
Wabup Masrur Masykur bersama Sekda Bambang Dwiyono senam pagi bersama warga
akil Bupati Kendal Masrur Masykur yang beberapa waktu lalu ( 17 Februari 2016 ) dilantik bersama Bupati Kendal dr. Mirna Anisa, M.Si oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, sudah mulai mengikuti Senam Aerobik Bersama para anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ( Forkompimda ), Jumat ( 19 / 2 ) silam di Alun - Alun Kota Kendal. Keikutsertaan Wabup, menambah semarak senam pagi yang dihelat mulai pukul 07 WIB tersebut. Wabup Masrur Masykur tampak ceria dengan selalu tersenyum, apalagi ketika difoto semakin tambah bersemangat untuk menunjukkan keseriusan dalam bersenam aerobik kepada para anggota Forkopimda,
pejabat SKPD dan masyarakat Kabupaten Kendal. Senam aerobik bersama digelar bertujuan untuk semakin mempererat sinergi antara para pimpinan daerah, SKPD, PNS, Polri, TNI dan masyarakat umum dalam bersama - sama bekerja untuk membangun Kabupaten Kendal. Selain itu, terutama untuk membentuk badan yang sehat agar jiwa turut menjadi sehat pula. ‘ Mens Sana In Corpore Sano ‘, adalah sebuah kalimat dalam bahasa latin yang artinya adalah “Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.” Maksudnya jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga. Begitu pula sebaliknya. (03)
1001 PENDAKI TANAM POHON HIJAUKAN LERENG GUNUNG
Pencak Silat Dinilai Alami Peningkatan Kualitas
K Para pendaki melalui jalur pendakian Mawar dan Medini
S
ebanyak 1001 pendaki dari berbagai wilayah, melakukan gerakan penghijauan dengan tiap satu pendaki menanam satu pohon, Minggu (21 / 2 ) di lereng Gunung Ungaran wilayah kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Jalur yang diambil melalui jalur pendakian Mawar dan Medini. Menurut Ketua Panitia kegiatan Wahyu Adi S, kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan salah satu upaya nyata serta memberikan sedikit sumbangsih dalam pembangunan nasional khususnya di bidang pelestarian lingkungan. Di samping itu juga
untuk meningkatkan kemampuan mental, disiplin serta kebersamaan dalam batas kemanusiaan yang merupakan jati diri para pecinta alam untuk membangun dan mencapai cita dan tujuan hidup manusia. Khususnya untuk kawasan lereng Gunung Ungaran yang merupakan daerah tangkapan air dan penopang kebutuhan air mineral utama untuk Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang, diperlukan upaya konservasi dan pelestarian lingkungan di Kawasan Gunung Ungaran untuk menjaga cadangan air sebagai kebutuhan hidup masyarakat. Dijelaskannya, area yang
menjadi target penanaman yakni di sepanjang jalur pendakian menuju puncak, area - area yang masih kosong, area bekas kebakaran dan petak 8 Gunung Ungaran. Untuk jenis pohon yang ditanam merupakan pohon endemik gunung di antaranya puspa, beringin, pinus, cemoro gunung dan akasia. Para peserta tanam 1001 pohon berasal dari berbagai organisasi sosial yakni Semarang Peduli, Ungaran Peduli, IOF Pengda Jateng, KPG, BAKOPPAK, SAKPALA dan RESOPALA berlatar belakang berbagai profesi dan golongan yang memiliki satu visi sama yaitu berguna dimanapun berpijak untuk sesama dan alam. (03)
ejuaraan pencak silat tingkat Kabupaten Kendal di ajang Popda, Minggu malam (21/2) berakhir. Pada even ini banyak dinilai oleh para pendekar senior telah mengalami peningkatan cukup bagus, baik dari sisi penyelenggaraan, kejujuran dan netralitas wasit/yuri maupun dari teknik permainan para pesilat. “ Popda merupakan salah satu bank data pesilat, kita akan terus dampingi dan lakukan pembinaan terbaik bagi para atlet, sehingga nantinya para pesilat mampu berbicara pada level di atasnya, baik regional Jawa Tengah, Nasional bahkan internasional. Kalau melihat jalannya pertandingan, kami melihat banyak atlet-atlet yang telah memiliki teknik permainan yang baik, tinggal bagaimana kita bisa mengelola dan membina mereka ke depan. Padepokan , pelatih, IPSI dan instansi terkait memiliki tanggungjawab besar untuk bisa hasilkan pesilat tangguh”, ungkap Moh Arfani Ketua IPSI Kendal. Ketua panitia Masbahun mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan kejuaraan popda cabang pencak silat dinilai berhasil sukses, dan menghasilkan atlet-atlet juara sangat bagus. “saya berharap semua bisa melaju ke jenjang yang lebih
tinggi. saya juga menilai peran wasit/ yuri telah banyak alami kemajuan juga. Harapan kami wasit/yuri bisa terus mempertahankan kejujuran dan netralitasnya”, jelas Masbahun. Dandim 0715 Kendal, Letkol Piter Dwi Ardianto, yang menyaksikan jalannya partai final mengaku, sangat tertarik melihat pertandingan pencak silat di Kendal. “Ternyata di Kendal pencak silat cukup berkembang dengan baik dan dikembangkan sejak usia anak-anak. Semoga anak-anak akan semakin mencintai beladiri asli negeri sendiri. Harapan saya semoga pencak silat tetap bisa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri. Saya merasa optimis melihat anak-anak yang bermain dan yang hadir di ajang popda pencak silat ini”, kata Piter Dandi Kurniawan (15th) siswa SMK NU 02 Rowosari juara I kelas D (51-55 Kg) mengaku senang bisa mewakili sekolahnya. Dia yang juga penyandang gelar juara nasional pencak silat pada kejurnas pencak silat tahun 2015 mengaku akan terus berlatih. Dandi bercita-cita untuk bisa menjadi juara Asean. “ Setiap hari saya berlatih. Fisik, teknik, kecepatan, dan mental. Saya ikuti semua yang sampaikan oleh pelatih yaitu bapak Mahbub Rosyidi”, tutur Dandi Bangga. (02)
Perlu Restrukturisasi Jabatan
B
upati Kendal dr. Mirna Anisa, M.Si dengan didampingi Sekda Ir. Bambang Dwiyono, MT dan Kepala Bappeda Moh Toha, ST, M.Si membuka kegiatan Forum Gabungan SKPD, Selasa ( 1 / 3 ) di Aula gedung Bappeda Kendal. Kegiatan yang melibatkan seluruh SKPD di Kabupaten Kendal tersebut berlangsung selama dua hari membahas soal Rencana Kerja Pembangunan Daerah ( RKPD ) 2017. Dalam sambutannya, Bupati Mirna mengajak para kepala SKPD bekerja dengan cepat termasuk dalam percepatan lelang sehingga program dan proyek bisa segera dieksekusi. Selain itu, Bupati mengharapkan supaya anggaran bisa terserap semua tentu dengan pertanggungjawaban yang benar. Selain itu, Bupati Mirna kedepan akan melakukan restrukturisasi untuk mencari The Right Man On The Right Place di tiap SKPD sehingga berbagai program pembangunan dapat terlaksana sesuai dengan visi dan misi yang diusung dalam periode 2016 - 2021. Kegiatan Forum gabungan SKPD digelar dengan kegiatan diskusi kelompok berdasarkan pembidangan kelompok selama dua hari. Berbagai isu yang dibahas yakni bidang ekonomi, pemerintahan, sosial budaya serta fisik dan prasarana. Menurut Sekda, Forum
Gabungan SKPD merupakan wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas usulan kegiatan pembangunan hasil musrenbang kecamatan dengan SKPD sebagai upaya mengisi rencana kerja SKPD yang tata penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait. Dalam pelaksanaannya, forum tersebut memperhatikan masukan kegiatan dari kecamatan, kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD tahun berjalan dan Renstra SKPD. Namun bila dalam salah satu dokumen tersebut belum tersedia, pelaksanaan forum tetap dilakukan. Hasil Forum Gabungan SKPD nantinya merupakan Renja ( Rencana Kerja ) SKPD yang memuat kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang dirinci menurut kecamatan dan sudah dibagi untuk pendanaan alokasi APBD setempat, APBD Provinsi Jateng dan APBN. Kerangka regulasi berisikan rencana kegiatan melalui pengaturan yang mendorong partisipasi masyarakat maupun lembaga terkait lainnya untuk mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Kendal. Sementara, kerangka anggaran merupakan rencana kegiatan pengadaan barang dan jasa yang perlu dibiayai oleh APBD untuk mencapai tujuan pembangunan Kabupaten Kendal. (03)
KIPRAH 7
KENDAL HARUS BERUBAH TAHUN 2018
B
upati Kendal dr. Mirna Annisa, M.Si mengatakan, Kabupaten Kendal harus berubah dengan wajah baru pada 2018. Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan ( POK ) bulan Februari 2016, Rabu ( 24 / 2 ) di Operation Room Setda Kendal. Wajah baru yang dimaksudkan antara lain berupa perubahan dalam pelayanan yang cepat, perbaikan infrastruktur, meminimalisir Silpa serta kinerja tiap SKPD harus dimaksimalkan, penataan alun -alun dan kantor Setda serta SKPD. Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab SKPD harus dituntaskan dan diselesaikan sesuai jadual atau time schedule yang ditentukan. Bupati meminta penyerapan anggaran dengan maksimal dan pembangunan yang berkualitas terutama infrastruktur dan bencana banjir, juga irigasi masih menjadi persoalan. “ Apa yang menjadi fokus dari Pemerintah Provinsi terhadap Kabupaten Kendal untuk memperbaiki infrastruktur dan mengurangi banjir harus ditanggapi dengan kerja serius, “ pinta Bupati Mirna. Koordinasi yang baik diharapkan bisa diterapkan dan ULP ( Unit Layanan Pengadaan ) harus dipercepat. Organisasi Pengadaan Barang dan Jasa (B/J)
Bupati Mirna Annisa didampingi Sekda Bambang Dwiyono saat memberi pengarahan pada Rakor POK.
sebelumnya banyak kelemahan dalam sistem kerjanya, diantaranya duplikasi kegiatan, sulit untuk pembinaan SDM, serta tidak ada keseragaman sistem/model. Untuk itu perlu dibentuk organisasi yang permanen (dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada) dan fokus menangani pengadaan Barang dan Jasa secara profesional yaitu Unit Layanan Pengadaan (ULP). Bekerja dengan cepat dan tepat sasaran diharapkan Bupati Mirna, menjadi ritme kerja baru di Pemkab Kendal beserta semua jajarannya. Rakor internal SKPD wajib dilaksanakan supaya jajaran SKPD sampai tingkat bawahnya paham tupoksi masing - masing. Peningkatan kesejahteraan PNS, menurut Bupati akan dibicarakan kembali dengan diperhitungkan para staf yang lembur dalam bekerja.
JEMBATAN AMBROL AKTIFITAS WARGA TERHENTI
J
Wakil Bupati Masrur Masykur saat inspeksi jembatan Kaliwatu yang ambrol akibat banjir
Bupati Mirna membuka FORUM GABUNGAN SKPD
Terkait dengan perijinan untuk investasi dan lainnya yang terkait nantinya akan dibuat satu atap sehingga lebih cepat penangananya, tidak lebih dari 3 jam. Sementara untuk dana desa bupati berharap supaya desa yang telah selesai pembangunan infrastrukturnya dialihkan untuk program lain terutama sesuai dengan visi dan misi Bupati Mirna dengan para Camat yang menjadi pengarahnya. Bupati meminta supaya ada komunikasi yang baik dan tidak berlebihan antara Bupati, Wakil Bupati, SKPD dan semua unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal. Kejujuran dan apa adanya dalam menyampaikan pada Bupati sangat diharapkan Bupati Mirna. Aparatur birokrat Kendal harus ramah, mudah dan nyaman bagi para investor. (03)
embatan Kaliwatu yang merupakan jembatan satu-satunya yang menghubungkan desa Kalibareng kecamatan Patean dengan desa Kalilumpang, Minggu sore (21/2) ambrol. Ambrolnya jembatan ini, karena tidak kuat menahan terjangan banjir yang cukup besar. Bambang Widodo warga setempat mengatakan bahwa pada hari minggu diwilayahnya diguyur hujan lebat selama berjam-jam. Akibatnya banjir cukup besar terjadi
di aliran sungai kaliwatu. “Karena terjangan arus banjir , mengakibatkan jembatan kaliwatu ini ambrol”, tutur Bambang Widodo. Terputusnya jembatan kaliwatu menyebabkan lalulintas ekonomi dan sosial dari kedua desa dan sekitarnya terganggu. Anak-anak sekolah dan warga, harus berjibaku dengan cara menyeberangi sungai apabila akan berangkat sekolah atau akan melakukan kegiatan sehariharinya, termasuk kegiatan kesawah dan ladang juga dalam
mengangkut hasil pertanian. Kabar ambrolnya jembatan ini langsung direspon oleh pemkab. Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur bersama Plt. Kepala BPBD, Slamet dan jajaran terkait Senin pagi (22/2) melakukan kunjungan ke lokasi. Usai melihat dari dekat kondisi jembatan, Masrur mengatakan, karena pentingnya fungsi jembatan kaliwatu, maka pemkab akan secepatnya membuat jembatan darurat. “Jembatan darurat sepanjang 60 meter akan segera kita bangun, agar warga bisa beraktifitas seperti biasa”, kata Masrur. Kades Kalibareng Suhartoyo, merasa lega mendapat kunjungan Wakil Bupati. Dirinya berharap jembatan akan segera dibangun kembali oleh pemkab, mengingat jembatan kaliwatu adalah jembatan penghubung jalan kabupaten. Untuk sementara pihaknya bersama warga juga akan segera mengadakan gotong royong guna membuat jembatan sementara. (02)
8 GAGASAN
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Ganjar Ingin Replikasi Pokdakan Desa Tambaksari Desa Mandiri Pangan, Desa Tambaksari
Papan nama desa mandiri pangan desa Tambaksari
P
Gubernur Ganjar Pranowo berkunjung ke desa Tambaksari melihat produk dari ikan lele
Kolam lele di Desa Tambaksari
embudidayaan ikan lele kerap dipandang sebelah mata karena dianggap sebagai bisnis comberan. Sebagian besar masyarakat mengira budi daya lele dilakukan dengan jorok, dan tidak memperhatikan kesehatan. Namun, di tangan Kelompok Pembudidayaan Ikan (Pokdakan) Sido Makmur, Desa Tambaksari, Kecamatan Rowosari, Kendal, image itu diubah sebaliknya. Mereka membudidayakan lele dengan sistem klaster (pengelolaan dalam satu wilayah secara terpadu), di sawah yang semula luasnya hanya dua hektar. Ketua Pokdakan Sido Makmur Kholidin mengatakan saat ini lahan Desa Tambaksari yang digunakan untuk budi daya ikan lele sudah mencapai 7,6 hektare. Dari usaha budi daya ikan lele ini, mampu menyerap 750 tenaga kerja
dan merangsang tumbuhnya berbagai inovasi usaha dalam teknologi pengolahan pangan. “Kebanyakan budi daya di sini ikan lele. Tapi ada juga gurami dan sidat. Sekali panen, sehari sebanyak 1 ton. Panen setiap 2,5 bulan sekali dengan total kolam sebanyak 230 petak,” jelas Kholidin saat Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP meninjau Pokdakan Sido Makmur. Ikan yang dipanen, imbuhnya, selain dijual mentah, juga dijual dalam bentuk olahan. Seperti dijadikan abon, kerupuk, bakso, nugget, ataupun pelet. Keberhasilan Pokdakan Sido Makmur dalam membudidayakan ikan lele ingin direplikasi Gubernur Ganjar Pranowo di desa lain. Menurutnya, Pokdakan Sido Makmur merupakan desa percontohan mandiri pangan, khususnya dalam hal
pengolahan ikan. Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui pengembangan subsistem ketersediaan, subsistem distribusi, dan subsistem konsumsi dengan memanfaatkan sumberdaya setempat secara berkelanjutan. Dibentuknya Desa Mandiri Pangan ditujukan untuk meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi (mengurangi kerawanan pangan dan gizi) masyarakat melalui pendayagunaan sumberdaya, kelembagaan dan budaya lokal di perdesaan. Terwujudnya ketahanan pangan dan gizi tingkat desa yang ditandai dengan berkurangnya tingkat kerawanan pangan dan gizi. Desa rawan pangan yang merupakan titik-titik potensi penyebab rendahnya kualitas sumber daya
manusia Indonesia (daerah dan nasional). Rumah tangga miskin menjadi sasaran dibentuknya Desa Mandiri Pangan. “Kemandirian mereka ini dari hulu sampai hilir. Di hulu mereka perorangnya punya tiga sampai lima petak, di hilir mereka bahkan bisa bikin pakan sendiri. Minimum pendapatan perorang Rp 5 juta perbulan, apalagi mereka juga ditopang bantuan alat dari pemerintah,” katanya. Hebatnya lagi, kata dia, Pokdakan Sido Makmur saat ini mampu menjual produknya sendiri secara lebih luas ke berbagai daerah. Dukungan tim marketing dan teknologi smartphone memudahkan mereka memasarkan dan menjual lebih luas ke masyarakat. “Ini yang harus kita dorong, dan saya ingin mereplikasi menularkannya ke daerahdaerah lain,” katanya. Kegiatan Demapan ( Desa Mandiri Pangan ) merupakan salah satu strategi untuk mempercepat pembangunan di perdesaan, khususnya dalam memantapkan ketahanan pangan. Kegiatan lintas sektor yang dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan dan sinergitas antar instansi dan stakeholder terkait dan wujud integrasi pengembangan program pembangunan dari pusat, propinsi, dan kabupaten di pedesaan. Kegiatan Desa Mandiri Pangan dilaksanakan di desadesa terpilih yang mempunyai rumah tangga miskin dan beresiko rawan pangan dan gizi.
Komponen kegiatan yang dilakukan, melalui pedekatan : pemberdayaan masyarakat, penguatan kelembagaan, pengembangan sistem ketahanan pangan dan dukungan saranan prasarana desa melalui koordinasi lintas sektor dalam wadah Dewan Ketahanan Pangan. Kegiatan dilaksanakan secara berjenjang tingkat provinsi dan kabupaten untuk melakukan pembinaan pada desa-desa pelaksana. Perencanaan di tingkat desa dilakukan secara partisipatif, dengan melibatkan Tim Pangan Desa (TPD), penyuluh, kelompok kerja kabupaten, dan pendamping sebagai fasilitator, serta Lembaga Pembangun Desa (LPD), Kepala Desa dan Kaur Pembangunan, aparat, serta tokoh masyarakat. Hasil yang diperoleh selanjutnya diintegrasikan dengan berbagai program pembangunan yang telah disusun ditingkat desa. Perencanaan pembangunan desa merupakan upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan serta pembangunan sarana dan prasarana penunjang, yang dilakukan berdasarkan hasil base line survey dan PRA. Melalui kegiatan Desa Mandiri Pangan yang dilaksanakan selama 4 (empat) tahun (tahap persiapan, penumbuhan, pengambangan dan kemandirian) diharapkan masyarakat desa mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke hari. (03)
SENI BUDAYA 9
M
enjadi guru tari dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Begitulah kata Susi Handayani, pemilik Sanggar Tari Krida Budaya Omah Lor di Kelurahan Pegulon Kecamatan Kendal, Gang Semboja. Muridmuridnya yang kebanyakan usia anak-anak, maka harus bisa ngemong saat memberikan pelajaran menari. Yang paling penting harus bisa menciptakan suasana menyenangkan supaya anak-anak tidak bosan. Anak-anak jika hanya berlatih terus, tentu akan bosan. Apalagi, bagi anak-anak yang belajar tari, tentu ingin segera pentas. Namun sayangnya jarang ada lomba atau festival tari, baik di tingkat lokal Kendal maupun luar Kendal, seperti di tingkat provinsi. Untuk itu, minimal dalam satu semester selalu dilakukan ujian yang diwujudkan dalam satu pementasan yang ditonton banyak orang. Susi juga menyarankan agar anak-anak bisa mengisi acara saat di pentas seni di sekolah atau di kampung. Menurut Susi, seorang penari harus menguasai tari klasik, karena gerakan tari klasik merupakan dasar yang harus dikuasai. Sebab jika sudah menguasai gerakan dasar tari klasik, maka akan mudah untuk mengembangkan atau membuat kreasi-kreasi baru. Tapi pada umumnya anak-anak inginnya langsung belajar tari kreasi baru karena dirasa lebih mudah. Apalagi anak-anak yang akan pentas di sekolah atau acara di kampung menginginkan taritarian yang mudah. Bagi Susi, itu tidak menjadi masalah, tapi materi tari klasik tetap diberikan. Susi menginginkan semua murid yang belajar bisa menguasai tari klasik, supaya bisa dijadikan bekal untuk ikut mengembangkan kesenian
SENI TARI ITU
PANGGILAN JIWA
Susi Handayani
tradisional jenis tari-tarian. Memang tidak banyak murid yang terus menekuni kesenian tari. Kebanyakan setelah SMP apalagi SMA sudah mulai jarang. Mungkin karena banyak kegiatan di sekolah atau ingin fokus belajar, terutama jika sudah SMA waktunya lebih fokus untuk mempersiapkan ujian nasional. Menurut Susi, menekuni tari itu karena panggilan jiwa, terutama untuk melestarikan kesenian tari tradisional. Seperti dirinya, yang sudah belajar tari sejak kecil melalui sanggar di
Kendal. Dengan bekal kemampuan menari yang didapatnya selama belajar di sanggar, akhirnya dia membuka sanggar tari sendiri, karena ingin melestarikan tari tradisional. Sebelum membuka sanggar tari sendiri. Susi sejak tahun 2007 mengajar tari di Aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendal. Kemudian mulai tahun 2010 membuka sanggar sendiri di rumah. Murid-muridnya kini ada sekitar 30 anak usia TK-SD, dan usia SMP ada 15-20 anak. Pelajaran tari
Tingkepan Tandur Masih Ada
T
Warga bersama-sama dalam tradisi Tingkepan Tandur
radisi tingkepan yang oleh daerah tertentu di wilayah Kabupaten Kendal hanya diperuntukan bagi ibu hamil yang sudah menginjak usia ke
tujuh bulan kehamilan, namun tidak demikian yang terjadi di wilayah Kecamatan Kendal Kota dan sekitarnya. Diwilayah tersebut, sampai saat ini masih dipertahankan
tradisi tingkepan tandur. Tradisi tingkepan tandur dilakukan ketika tanaman padi sudah mulai akan keluar bulir, atau masyarakat biasa menyebut dengan istilah meteng. Biasanya pelaksanaan kegiatan dilakukan dipersawahan, dan dihadiri oleh masyarakat tani, mantri tani serta petugas terkait. Menu yang disajikan berupa nasi kendil dengan lauk ikan kering asin (gereh), keluban, telur goreng dan sajian aneka makanan tradisional yang biasanya akan didapatkan di pasar tradisional. Akan tetapi sering juga dijumpai menggunakan nasi tumpeng dan juadah pasar (makanan tradisional) Tingkepan tandur kini hampir bisa dipastikan akan
dilaksanakan oleh masingmasing kelompok tani (poktan), demikian pula dari gabungan kelompok tani (gapoktan). Seperti yang baru-barui ini diselenggarakan oleh gabungan kelompok tani Kelurahan Sukodono Kecamatan Kendal Kota. Bertempat di kompleks persawahan Karangmalang Kelurahan Sukodono, Jum,at (12/2) lalu, Tingkepan tandur, dihadiri para petani, PPL, Lurah, petugas Babinsa. Menurut Ketua Gapoktan Supaat, acara tingkepan tandur diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tanaman padi yang ditanam dapat tumbuh subur. “Kami berkumpul untuk berdoa kepada Allah SWT agar tanaman yang sudah tumbuh
yang diberikan adalah tari klasik, tari klasik kreasi baru dan tari kreasi. Tari klasik yang diberikan di antaranya Tari Rantoyo, dan untuk anak-anak diberikan Tari Bondan, Tari Kelinci, Tari Merak, serta untuk anak laki-laki diajarkan Tari Jaranan dan Tari Kuda-kuda. Sebagai sebuah sanggar, muridmuridnya sudah banyak pentas di event-event lokal kabupaten maupun provinsi, seperti event Karnaval Hari Jadi Kota Kendal, PRPP Jawa Tengah, Museum Rongoowarsito. Juga ikut terlibat pentas Dewan Kesenian Kendal di TMII Jakarta dan pentas mengisi acara-acara instansi pemerinath dan swasta. Prestasi tertinggi yang pernah diraih, menjadi juara 2 tingkat Provinsi Jateng. Melihat anak-anak sekarang yang kurang begitu minat terhadap kesenian tari tradisional, Susi berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal agar di sekolahsekolah diadakan ekstrakurikuler tari. Kepada pemerintah dia berharap agar pemerintah memberikan perhatian juga kepada kesenian karawitan. Sebab, lewat para seniman karawitan itulah akan tercipta karya-karya musik untuk mengiringi tarian. “Iringan musik merupakan salah satu kendala bagi sanggar tari dalam menghasilkan karya tari. Pasalnya, tari-tarian dengan musik merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Sehingga untuk menghasilkan karya tari yang benar-benar orisinil, maka iringan musiknya harus membuat sendiri langsung bersama seniman karawitan. Kendalanya, karena tidak ada dana untuk membayar para pengrawit, maka kebanyakan mencampur musik yang sudah ada di kaset”, katanya. (04)
subur ini diberi keberkahan sehingga akan tumbuh subur sampai panen dengan hasil melimpah. Tidak hanya itu tingkepan tandur juga sebagai wahana untuk bertemunya para petani dan petugas, sehingga apabila ada hal-hal seperti serangan hama penyakit, bisa dikonsultasikan kepada petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)”, ungkapnya. Hal senada juga disampaikan oleh Budiono, Lurah Sukodono. Dia mengapresiasi acara tingkepan tandur. Baginya acara tersebut meruapakan tradisi yang baik yang perlu terus dipelihara. “Tingkepan, bisa dijadikan sarana komunikasi, antar petani dan petugas, sehingga kalau ada permasalahan terkait dengan masalah hama dan penyakit misalnya, maka bisa dikomunikasikan dan di konsultasikan”, jelasnya. (02)
10 POTENSI
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
Penampilan Fani Dewinta di ajang KDI Para pekerja membersihkan ikan yang akan diasapi
KAMPUNG BARISAN PINDANG KETAPANG
S
ebagai wilayah dengan kawasan yang terdiri dari dataran rendah dan berbatasan dengan laut Jawa, Kabupaten Kendal memiliki sumberdaya perikanan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Pada tahun 2015, jumlah produksi tangkapan ikan mencapai 1.858.904 kg dengan nilai hingga Rp. 13.964.954.000,(Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal Tahun 2015). Sumberdaya perikanan di Kabupaten Kendal tersebut telah diolah menjadi berbagai produk, diantaranya adalah produk ikan panggang/ ikan asap. Produksi ikan Asap di Kabupaten Kendal pada Tahun 2008 mencapai 63 ribu kg dengan nilai mencapai 1,2 milyar rupiah (Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal Tahun 2008). Salah satu sentra produksi ikan asap di Kabupaten Kendal adalah di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kota Kendal yang tergabung dalam Kelompok Usaha Pengasapan Ikan Sido Makmur. Proses pengasapan yang mereka lakukan adalah menggunakan tungku terbuka. Dengan bahan baku sepet sebagai bahan bakarnya. Ikan berasal dari luar daerah antara lain dari Cirebon, Tegal, Pekalongan dan DKI Jakarta. Ikan yang dijadikan pindang atau diasap antara lain ikan manyung, ikan corot, banyar dan tongkol. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Usaha Pengasapan Ikan Sido Makmur antara lain: penggunaan tungku konvensional yang menghasilkan asap, menimbulkan gangguan kesehatan terhadap masyarakat sekitar. Penggunaan tungku konvensional menyebabkan produk memiliki penampakan yang kurang menarik.
Belum terlaksananya cara produksi pangan yang baik, belum memiliki siup, perijinan PIRT ( Pangan Industri Rumah Tangga ), label halal dan desain kemasan yang baik, belum dilaksakannya sistem manajemen usaha yang baik dan belum adanya perluasan pangsa pasar, membuat kelompok usaha pengasapan disini masih belum bisa berkembang dengan baik. Masyarakat masih belum banyak yang tahu produksi rumahan pindang banyar. Disamping itu juga berakibat pada pemasarannya. Produksi hasil kelompok sido makmur belum bisa menembus pasar modern. Dan juga belum mampu menembus pasar luar daerah, apalagi menembus pasar ekspor. Tentu hal ini harus mendapat perhatian serius bagi para pelaku usaha. Termasuk yang terkait dengan pencemaran lingkungan, akibat dari asap yang dihasilkan. Guna mengatasi permasalahan mitra, solusi yang ditawarkan adalah perbaikan proses produksi melalui aplikasi tungku pengasapan tertutup; pelatihan penguatan usaha yang meliputi pelatihan mengenai CPPB ( Cara Produksi Pangan yang Baik ) perijinan dan pelabelan halal, pelatihan penataan sistem manajemen dan perluasan pangsa pasar. Aplikasi tungku pengasapan sistem tertutup dilaksanakan dengan mendesain, mempabrikasi, menguji coba dan mengaplikasikan tungku pengasapan ikan. Penguatan usaha dilakukan dengan melakasanakan pelatihan dan penyuluhan CPPB, pengemasan, perijinan dan pelabelan halal. Berdasarkan hasil uji penggunaan tungku pengasapan ikan sistem tertutup, dihasilkan
Inginkan Totalitas dalam Berkarir FANI DEWINTA PUTRI (FANI KDI) :
S O Memeriksa tungku pengasapan ikan
Cerobong tungku pengasapan ikan
ikan asap dengan rasa yang tidak berbeda dengan ikan asap yang diasapi menggunakan tungku konvensional., namun memiliki penampakan serta higienitas ikan asap yang lebih baik. Hasil pelatihan penguatan usaha telah dapat memberikan wawasan kepada kelompok Sido Makmur mengenai cara produksi pangan yang baik, cara pengawetan melalui pengemasan vakum, prosedur untuk mendapatkan PIRT, dan
prosedur untuk mendapatkan sertifikat halal. Pelatihan mengenai proses produksi pangan di tingkat rumah tangga, penghitungan masa kadaluarsa dan kandungan gizi, pengemasan dan pelabelan, serta prosedur perijinan dan penggunaan perijinan secara benar. Hasil pelatihan manajemen usaha mikro telah dapat memberikan wawasan mengenai cara mengelola usaha kecil pengasapan ikan serta wawasan mengenai
REHAT 11
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
pemasaran produk. Diskusi perluasan pangsa pasar dapat memetakan potensi pasar yang dapat disasar meliputi pemasaran melalui pameran produk unggulan daerah, toko oleh-oleh khas kendal, pasar modern kendal serta outlet kelompok Sido Makmur. Selama ini Kelompok Sido Makmur menjual produk mereka secara eceran di pasar - pasar tradisional di Kendal, Kaliwungu dan Boja, maupun secara partai besar kepada para bakul yang juga menjual produk tersebut di pasar pasar tradional tersebut. Setelah mendapat pelatihan mengenai pengemasan produk ikan asap menggunakan vacum selaer, mereka dapat menjajagi untuk dapat mengemas ikan asap mereka dan menjualnya melalui pameran - pameran produk unggulan daerah, menjual produk mereka di toko oleh - oleh, menjual di pasar modern yang ada di Kendal (Swalayan Sama Sama) serta membuat outlet Kelompok Sido Makmur sendiri. ( 03 )
ejak namanya tercatat masuk 40 besar di ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di stasiun Televisi nasional, nama Fani semakin dikenal di wilayah Pantura
Kendal dan sekitarnnya. Sejak itu permintaan untuk manggung semakin membanjir. Meski tidak sampai final dalam kontes KDI, namun dewa keberuntungan masih
lahraga baginya merupakan bagian dari hidupnya. Sejak kecil sosok yang satu ini sudah gila dengan olahraga. Dari olahraga sepak takraw, bola voli juga sepak bola adalah bagian dari kesehariannya, yang tidak pernah ditinggalkan. Nama lengkapnya Muntasir, kelahiran Kendal, 57 tahun lalu. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan H. Romdhoni dan Hj. Maemonah. Oleh temantemannya, ia akrab dipanggil Muntasir. Karena olahraga merupakan hobi dan kegemarannya, tidak heran bila kemampuan berolahraganya melebihi dari teman-teman disekolahnya. Alhasil, Muntasir kecil sering menjadi duta sekolah diajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni). Atletik dan sepak bola adalah yang paling disuka. Dia kemudian mengincar sekolah kejuruan olahraga. Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA) menjadi incarannya. Tidak banyak kesulitan yang ia temui, Muntasir diterima di sekolah SMOA, dan dia bisa menyelesaikannya tepat waktu, lulus tahun 1979. Sejak duduk dibangku sekolah SMOA, Muntasir mulai mendalami sepak takraw. Dan sepak takraw inilah yang kemudian menjadi olahraga yang ditekuni. Setelah lulus sekolah, ia kemudian mengabdi di SMPN 1 Kaliwungu.
MUNTASIR :
bersamanya. Nyatanya, meski hanya masuk 40 besar, kini Fani sapaan akrabnya malah kembali terpilih dan masuk delapan besar “Primadona Penyanyi Dangdut Wanita tahun 2016”
yang diselenggarakan oleh stasiun TV yang sama. Sampai saat berita ini dibuat Fani masih dikarantina. Di ajang pemilihan Primadona ini, ia berharap bisa lolos masuk final. Sehingga ia pulang membawa nama baik Kendal. ‘’mohon doanya ya mbak, semoga bisa final, dan saya juga minta dukungan smsnya ya”, ungkap gadis cantik asal Desa Sendang Dawuhan, Kecamatan Rowosari kepada Tabloid Gelora. Dara kelahiran Kendal, 13 November 1995 ini sebenarnya baru satu tahun menekuni music dangdut. Sebelumnya Fani mengaku jika genre menyanyinya beraliran musik pop. Sehingga saat bersaing di panggung KDI, dia berusaha keras menguasai cengkok dangdut. “Meskipun tidak lama di KDI, saya sudah banyak mendapat pelajaran banyak tentang dangdut, dari mulai teknik menyanyi dan belajar koreografi. Selain itu, saya jadi banyak tawaran manggung setelah itu,” lanjut mahasiswi Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang ini. “Sejak ikut kontes KDI, masyarakat memang lebih mengenal saya. Tapi hal itu tidak membuat saya berubah menjadi sombong, saya masih tetap sama,” lanjut Fani. Dia mengaku jika ajang pencarian bakat KDI
Gila Olahraga Sejak Kecil
Muntasir menerima piala penghargaan Bupati Kendal Award 2015
“Tiga tahun saya mengabdi di SMPN 1 Kaliwungu, kemudian tahun 1982 saya di terima CPNS, dan saya ditempatkan di SDN 1 Pegandon sebagai guru olahraga. Mulai saat itu pula saya mulai start menekuni dan melatih sepak takraw”, jelas Muntasir. Pada tahun 1982 bahkan dirinya pernah mendapat pelatihan dari pelatih asal Malaysia Rubin Daud. Tahun 1982 sepak takraw di Kendal masih belum
banyak dikenal. Hal tersebut diakui oleh Muntasir. Kondisi demikian memacu semangatnya dan menumbuhkan rasa tanggungjawabnya untuk lebih memperkenalkan sepak takraw kepada masyarakat. Bangga Bila Melihat Anak Didiknya Berhasil Kecintaannya pada sepak takraw membuat seluruh kemampuan dan waktunya
dicurahkan untuk takraw. Baginya, selama tenaga dan pikirannya dibutuhkan, ia akan terus mengabdi untuk sepak takraw. Keseriusannya dalam mengabdi untuk olahraga, menjadikan pekarangan rumahnya sebagai lapangan sepak takraw. Hampir setiap sore anak-anak para atlet takraw berlatih di bawah pengawasannya. Kini sepak takraw di Kendal sudah mengalami perkembangan yang cukup baik. “Dari tahun ke tahun sepak takraw telah mengalami kemajuan, baik di tingkat pelajar maupun senior. Untuk pelajar selalu keluar sebagai juara pada level eks karesidenan Semarang. Bahkan sampai pada tingkat propinsi Jawa Tengah dari anak-anak SD sampai SMA, selalu menjadi juara. Hanya dibagian putri biasanya hanya mampu sampai di Eks Karesidenan. Ketika maju ke jenjang propinsi. untuk yang bagian putri sering masih belum mampu keluar sebagai juara”, tutur suami dari Nur Khasanah ini. Pengabdiannya di dunia olahraga yang selama ini ditekuni tidak sia-sia. Dari tangan
memang memiliki kualitas yang baik. ‘’Untuk persaingan tiap kontestanpun sangat ketat. Sehingga, tiap peserta dituntut mampu menunjukkan talenta yang luar biasa, terutama di dunia dangdut. Selain itu, KDI juga masih populer ketimbang kontes dangdut yang lain,’’ ujar pemilik nama lengkap Fani Dewinta Putri ini. Fani mengungkapkan, bahwa sampai sekarang dirinya tidak berhenti untuk belajar menyanyi dan terus mengasah kemampuannya di dunia entertain. “Saya berharap mudah-mudahan musik dangdut semakin diminati oleh masyarakat, karena musik dangdut merupakan ciri khas kita, dan semoga musik dangdut akan terus berkembang lebih baik,’’imbuhnya. ‘’saya juga mohon dukungannya kepada temanteman musisi di Kendal agar bisa saling support satu sama lain. Sehingga diharapkan Kendal akan melahirkan bibitbibit penyanyi dangdut yang berkualitas bagus seperti yang sudah-sudah. Semoga saya juga tetap eksis didunia entertainer, bisa totalitas serta professional dalam bermusik, dan mudah-mudahan saya bisa segera menyelesaikan kuliah saya dengan tepat waktu,‘’pungkasnya. (05) dinginnya telah lahir atlet-atlet sepak takraw nasional bahkan internasional. Disamping itu juga telah menghasilkan pelatih-pelatih bersertifikat regional maupun nasionl. Tentu hal ini menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi mendengar kabar, bahwa anak didiknya atau anak-anak yang pernah dididiknya bisa menjadi juara dan pelatih bahkan sudah mendapat pekerjaan yang mapan. “Ada kebanggaan tersendiri bila mendengar dan mengetahui anak didik dan mantan anak didiknya sudah berhasil dibidangnya”, aku Muntasir. Yang lebih membanggakan bagi Muntasir adalah, pada akhir tahun 2015 lalu, tepatnya pada malam pergantian tahun, Muntasir mendapat penghargaan “ Bupati Kendal Award 2015” kategori pegiat olahraga. Pengharagaan ini merupakan bentuk pengakuan pemkab Kendal kepada para tokoh yang dianggap paling berjasa di bidangnya. Ada delapan kategori yang diberikan kepada para tokoh Kendal yang dianggap memiliki dedikasi, pengabdian tinggi, sehingga bisa membawa banyak perubahan dan perkembangan. Delapan kategori tersebut adalah kategori olahraga, lingkungan hidup, seni budaya, pendidikan, pengembangan ekonomi kreatif, restorasi sosial, dan pegiat pertanian, perikanan dan ketahanan pangan serta pegiat kesehatan dan kualitas hidup. (02)
12 PRESTASI
Edisi 2 | Tahun V | Februari 2016
DESA NGESREPBALONG
Jago Pemanfaatan Hasil Toga
D
esa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan tahun lalu berhasil meraih juara III Lomba Pemanfaatan Hasil tanaman obat keluarga (TOGA). Atas kemenangan ini, Tri Setyoningsih selaku ketua Kelompok PKK desa Ngesrepbalong menyampaikan, keberhasilan yang diraih ini sesungguhnya adalah kemenangan bagi kader PKK dan seluruh warga masyarakat desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan, ungkapnya. Lanjut Tri, meski dilakukan hanya dengan swadaya namun seluruh anggota terutama ibu- ibu PKK telah berbuat maksimal sehingga memperoleh keberhasilan di tingkat provinsi meskipun hanya mengantongi juara III. Ia berharap agar apa yang telah dilakukan tidak hanya untuk meraih kemenangan lomba saja, akan tetapi kegiatan ini harus terus dilestarikan kepada anak cucu, dan juga dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Sebenarnya pemanfaatan lahan pekarangan ini merupakan peninggalan sejak nenek moyang kita, namun sejak tahun 2011, kami menata kembali pemanfaatan halaman pekarangan dan Pemanfaatan Hasil Toga, dengan menggerakkan ibu-ibu anggota PKK,” jelas Ibu Tri. Dia menghimbau agar seluruh masyarakat Kecamatan Limbangan maupun Kabupaten Kendal bisa memanfaatkan halaman atau pekarangan rumahnya dengan menanam tanaman obat dan tanaman bermanfaat lainnya seperti yang telah dilakukannya bersama
Penyerahan hadiah bersama di raker pkk
para anggotanya. KEMBALI KE ALAM “Toga atau Tanaman Obat Keluarga sangat perlu diketahui oleh banyak orang karena sekarang masyarakat kita menyadari bahwa obat kimia memiliki efek samping negatif dan jika di konsumsi dalam jangka panjang akan membahayakan bagi tubuh, “katanya. Selain itu, beberapa penyakit, dari yang ringan seperti luka karena tergores ataupun penyakit yang berat seperti maag, tumor, dan lain lain dapat disembuhkan dengan tanaman obat. Penggunaan tanaman obat ini dikenal dengan gerakan kembali ke alam atau back to nature, “ungkapnya. Lanjut Ibu Tri, menanam tanaman obat di sekitar pekarangan sangat penting bagi kita. Ada tanaman tertentu yang memang terbukti sangat bagus sebagai obat, yang dapat bekerja cepat seperti obat luka. Alasan lain untuk menanam TOGA di sekitar rumah adalah tanaman obat tertentu memiliki khasiat lebih baik jika digunakan dalam keadaan segar. Untuk menjaga ketersediaan tanaman obat segar setiap saat, kita sebaiknya menanam sendiri di seputar rumah,”jelasnya. Menanam tanaman obat tidak hanya berfungsi sebagai apotek hidup, tetapi kita akan memperoleh manfaat lain seperti penghijauan, penstabilan suhu seputar pekarangan, dan bisa sebagai bahan pangan tambahan,” imbuhnya. (05)
Hasil Budidaya Ikan Koi Farm desa Karangmulyo
BUDIDAYA IKAN HIAS
PBKF KOI FARM KARANGMULYO JUARA PROVINSI
K
elompok budidaya ikan hias koi “PBKF” hasil pembibitan ini, sebagian kami berikan kepada teman-teman dan tetangga sekitar. yang beralamat di Desa Karangmulyo ini bertujuan untuk menumbuhkan minat Rt 1 Rw 1 Kecamatan Pegandon meraih memelihara ataupun membudidayakan koi juara III Lomba Kelompok Pembudidaya kepada mereka,”ujarnya. ikan Hias. Memulai usaha pembibitan dari “Dari berbagi itu kemudian ada beberapa tahun 2011. Ketua Kelompok PBKF, Budi teman yang mencoba menebar bibit ke sawah Prasetya menuturkan jika awalnya mereka pada saat kondisi sawah banyak airnya, tetapi gemar memelihara ikan sampai kemudian rupanya kendala memelihara ikan di daerah suatu hari kami bertemu dengan ikan yang bukan merupakan sentra perikanan koi,”tuturnya. sangat besar. Terutama terkendala adanya “saat ini kami sudah 5 tahun budididaya hama berupa ular, biawak, katak, burung ikan koi dengan melakukan usaha penyediaan pemangsa ikan sampai dengan orang yang benihnya jika sebelumnya cuma memelihara membuang pestisida sembarangan sehingga saja. Dari situ kami merasa ada sebuah meracuni ikan,”tegasnya tantangan untuk bisa mengembangkan bisnis “Hal itulah yang membuat usaha usaha ini, ditambah dengan adanya prestasi pengenalan budidaya koi dari PBKF Koi Farm juara III tingkat provinsi itu menjadi salah (nama farm kami) kepada masyarakat di sekitar satu penyemangat baru bagi kami untuk kami gagal, walaupun begitu kami masih selalu semakin meningkatkan kualitas dan produk mencoba dari farm kami mendorong ditengah semua dan memberi keterbatasan semangat yang kepada temanada,”jelasnya. teman kami lalu,” lanjut untuk mencoba Budi yang masih kembali”, menjadi guru lanjutnya. Honorer di lanjut sebuah SMA di Budi, Kendal ini, mulai selama kami memijahkan menjalankan ikan-ikan koi usaha dikolam yang pembibitan ukurannya ikan koi ini sudah mulai Tim Penilai dari Provinsi dan DKP Kendal tentunya ada besar dan beberapa siap untuk hal yang menjadi hambatan maupun dikawinkan. Dengan harapan jika bisa kendala. Diantaranya, kami membutuhkan memijahkan sendiri, nantinya bisa modal yang sangat besar kalau ingin benarmendapatkan anakan yang kualitasnya bagus benar menjadi farm yang menghasilkan koi dan usaha tersebut bisa untuk menambah berkualitas,”ungkapnya. penghasilan bagi kelompoknya,”imbuh Budi. “Kendala itulah yang selama ini menjadi Akhir tahun 2011, kelompok PBKF mulai hambatan terbesar bagi kami karena tentu memijahkan indukan dari kolam sendiri saja dengan pendapatan sebagai guru honorer kemudian secara pelan-pelan kami mulai sangat berat untuk bisa mencukupi kebutuhan memperbaiki kualitas indukan dari hasil modal tersebut secara cepat sehingga kolam sambil perlahan-lahan menambah kami harus pelan-pelan merangkak untuk jumlah kolam. Hingga sekarang sudah ada 11 meningkatkan kualitas farm kami,”keluhnya. kolam dengan berbagai ukurannya dan sudah “Kami memilih ikan jenis koi sebagai ada indukan indukan dengan kualitas yang produk budidaya kami karena merupakan jenis cukup bagus baik itu indukan local maupun ikan hias yang cukup digemari banyak orang import,”jelasnya. dan juga merupakan salah satu jenis ikan yang harganya cukup stabil dipasaran dibandingkan Berbagi dengan Masyarakat Sekitar dengan jenis louhan ataupun lainnya. Sehingga “Empat tahun sudah kami menekuni kami berharap usaha yang kami tekuni bisa dunia budidaya ikan koi. Kami terus berusaha berjalan berkelanjutan bukan hanya usaha untuk meningkatkan kualitas produk kolam sesaat saja, “ungkapnya. (05) kami, sambil mencoba berbagi dengan masyarakat sekitar. Diantara sekian produk