M A J A L A H T R I W U L A N
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINERAL DAN BATUBARA Jl. Jend Sudirman No. 623 Bandung 40211 Telp. : 022 - 607.6756 Ext. 147 - 129 Fax. : 022.604.6384, 022.603.5506 E-mail :
[email protected] Website : www.pusdiklat-minerba.esdm.go.id
BERITA UTAMA Inspektur Tambang
ANTARA INSPEKSI DAN KOMPETENSI
TOKOH
LANA SARIA
Inspektur Tambang Wanita
LIPUTAN KHUSUS
DIKLAT ESDM KEMBALI
CETAK 65 INSPEKTUR TAMBANG
EDISI II | JUNI 2013
EDITORIAL ISI
Penanggung Jawab Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara Pimpinan Redaksi Kepala Bidang Program dan Kerjasama
Berita Utama Inspektur Tambang
Tim Redaksi Wien Evayanti Sutrisna Aseani Ariesta Wanda Adinugraha Gustarmono Hirawati Ludya Harmayanti Ibrahim Priyana Hardjawidjaksana Nursafrida Tri Handajani Irma Yanti Kontributor Foto Yusuf Ahmad (Foto Cover & Berita Utama) Distribusi Pusdiklat Minerba
Alamat Redaksi Telp : 022-6076756 Fax : 022-6035506 Pusdiklat Mineral dan Batubara Jl. Jendral Sudirman No 623 Bandung, Indonesia
[email protected]
02
Warta Pusdiklat Minerba
6
CETAK 65 INSPEKTUR TAMBANG
Tokoh LANA SARIA
10
Inspektur Tambang Wanita,
Forum
13
Jejaring Kerjasama Biang Kelahiran Inspektur Tambang Diklat Master Trainer di Queensland, Australia
14
jadi pemicu semangatnya, Berharap jadi solusi masalah kompetensi.
Gadget Water Quality Monitoring
Sarana & Prasana Menikmati Wisma dengan Fasilitas Hotel
Produksi Kreasinergi
P
Liputan Khusus DIKLAT ESDM KEMBALI
Editor Rahmat Saleh
2
ANTARA INSPEKSI DAN KOMPETENSI
19
20
Sudut Peresmian Wisma Pusdiklat KEBTKE dan Gedung Kantor Pusdiklat Minerba
22
Wamen Berharap Mampu Meningkatkan Kompetensi SDM
Galery Foto
24
Kebijakan pembinaan dan pengusahaan pertambangan perlu terus diarahkan untuk memanfaatkan sumberdaya mineral Ir. Toto Ridwan, MT Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dengan dan Batubara secara efisien, dan optimal berwawasan lingkungan. Oleh karena itu, sangat diperlukan peran serta semua pihak baik dalam pengaturan, pelaksanaan, pembinaan dan pengawasan pengusahaan pertambangan sesuai dengan kaidah-kaidah “Good Mining Practise” (GMP). Yaitu melaksanakan kegiatan pengoperasian dan pengusahaan pertambangan yang baik dan benar
emerintah terus berupaya dan melakukan pengaturan, pembinaan dan pengawasan secara intensif, dengan harapan para operator tambang atau perusahaan pertambangan memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi dalam mewujudkan sasaran pengelolaan pengusahaan pertambangan meunju konsep “Eco-Efficiency”. Para Operator tambang yang mengusahakan komoditas mineral dan batubara serta mengelola pertambangan perlu memiliki misi dan sasaran yang sama dalam pengelolaan pertambangan menuju produksi tambang yang ramah lingkungan dan mempunyai nilai tambah. Khusus kegiatan pertambangan yang memiliki karakteristik timbulnya dampak sosial yang cukup besar, juga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, maka dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta pengelolaan pengusahaannya harus dilakukan pengawasan secara intensif dan terpadu. Untuk memenuhi tuntutan pengawasan pertambangan secara professional, maka dalam era otonomi daerah ini dibutuhkan aparat daerah sebagai pelaksana pengawasan pertambangan atau inspektur tambang di lapangan dengan melakukan pengawasan yang berkualitas. Pengawasan dilakukan dalam rangka PREVENTION DAN ASSURANCE, meliputi : •
Tingkat kepatuhan dan pentaatan terhadap peraturan
•
Pencapaian target dari rencana kerja yang telah disusun
•
Mengetahui sejak dini bila terjadi penyimpangan baik berdasarkan ketentuan / peraturan maupun rencana kerja
•
Dapat segera melakukan koreksi bila terjadi perubahan rencana kerja atau perubahan
•
Dengan pengawasan diharapkan terciptanya perencanaan tambang yang benar; pelaksanaan kegiatan pertambangan mengacu pada kaidah pertambangan yang baik; tidak terbuangnya bahan galian; aktivitas pertambangan berlangsung secara aman, bebas dari: kecelakaan, penyakit akibat kerja, kejadian berbahaya, dan pencemaran lingkungan; serta termanfaatnya lahan bekas tambang secara tepat dan baik yang mendorong meningkatnya perekonomian rakyat.
•
Diperlukan industri yang mempunyai ketahanan internal (Teknik dan K3) maupun eksternal (Lingkungan) untuk berkontribusi terhadap pembangunan nasional.
BERITA UTAMA
edisi ke II | 2013
Pe nye l e n g ga ra a n p e n g e l o l a a n u s a h a pertambangan tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah tetapi juga dilakukan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan harus dilakukan berdasarkan pedoman dan standar yang baku agar diperoleh kejelasan dan kepastian bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang mineral dan batubara. Pembinaan dan pengawasan dilakukan selain terhadap kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, pertambangan rakyat juga dilakukan terhadap pelaksanaan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar kegiatan usaha pertambangan.
Inspektur Tambang
ANTARA INSPEKSI DAN KOMPETENSI
Didalam undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, disebutkan bahwa Menteri, Gubernur, dan Bupati/Wali Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK. Sebagai kepanjangan tangan dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Wali Kota diangkat seorang Inspektur Tambang yaitu
Wanda Adinugraha (Widyaiswara Pusdiklat Minerba)
Pemanfaatan kekayaan alam berupa mineral dan batubara harus dikelola secara profesional dan transparan agar memiliki nilai tambah bagi peningkatan pendapatan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2 Info Pusdiklat Minerba
D
alam rangka mewujudkan pengelolaan mineral dan batubara yang memenuhi prinsip eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi, perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap p e nye l e n g ga ra a n p e n ge l o l a a n u s a h a pertambangan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan.
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan pelaksanaan inspeksi tambang.
dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas inspeksi tambang demi terwujudnya pertambangan yang baik dan benar.
Inspektur tambang merupakan pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis dalam melakukan p e l a ks a n a a n i n s p e ks i ta m b a n g p a d a Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Pemerintah Daerah. Tugas pokok Inspektur Tambang adalah melakukan inspeksi, pengujian, penelaahan proses dan gejala berbagai aspek tambang, mengembangkan metoda dan teknik inspeksi, melaporkan dan menyebarluaskan hasil inspeksi. Untuk dapat menjadi inspektur tambang, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain serendah-rendahnya berpendidikan Sarjana Teknik atau Diploma IV (Pertambangan), pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/A dan telah lulus Diklat Fungsional Inspektur Tambang. Jenjang jabatan Inspektur Tambang dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu Inspektur Tambang Pertama, Inspektur Tambang Muda, dan Inspektur Tambang Madya.
Diklat yang sebelumnya bernama “Pengawasan Pengusahaan Pertambangan bagi Aparat Dinas Pertambangan” sudah dilaksanakan sejak tahun 2002, dengan lulusan sebanyak 671 orang hingga bulan April tahun 2013. Sesuai dengan amanat yang diperintahkan oleh DPR dan KPK, sampai dengan tahun 2014 Pusdiklat Mineral dan Batubara selaku penyelenggara tunggal diklat ini, harus mencetak sebanyak 1000 orang inspektur tambang.
Untuk memenuhi persyaratan menjadi Inspektur Tambang, seorang calon Inspektur Ta m b a n g d i t u n t u t u n t u k s e n a n t i a s a meningkatkan kompetensinya melalui Enam aspek yang menjadi objek pengawasan yang jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dilakukan oleh inspektur tambang sesuai dengan ketentuan yang mengarah kepada upaya : peraturan perundang-undangan meliputi: • m e n i n g kat ka n p e n ge ta h u a n , a. Teknis Pertambangan b. Konservasi sumber daya mineral dan batubara c. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pertambangan d. Keselamatan Operasi Pertambangan e. Pengelolaan Lingkungan Hidup, reklamasi, dan pascatambang f.
Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan.
keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan fungsional Inspektur Tambang. • menciptakan kesamaan visi dan
Semenjak tahun 2011 Diklat Fungsional Inspektur Tambang diselenggarakan selama 68 hari dengan metodolodgi pembelajaran ceramah, diskusi, praktik inspeksi di perusahaan pertambangan, penulisan laporan hasil inspeksi, laporan studi kasus, dan kertas kerja kelompok. Laporan-laporan yang dibuat oleh peserta kemudian dipresentasikan di depan penguji yaitu inspektur tambang senior (yang sudah berpengalaman) pada akhir penyelenggaraan diklat. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, peserta diklat (calon inspektur tambang) dibekali dengan 41 materi yang diberikan oleh instruktur yang kompeten di bidangnya. Untuk memperbaiki kualitas diklat Inspektur Tambang, Pudiklat Minerba terus melakukan penyempurnaan kurikulum serta kualitas penyelenggaraan diklat. Melalui program diklat Inspektur Tambang, diharapkan dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan Inspektur Tambang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga dapat mewujudkan kegiatan usaha pertambangan yang sesuai dengan kaidah “Good Mining Practice”. Info Pusdiklat Minerba
3
BERITA UTAMA
edisi ke II | 2013
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
PELAYANAN PUSDIKLAT MINERBA DI LEVEL “BAIK”
menggunakan prinsip convenience sampling yang diambil dari alumnus Diklat Masyarakat Pusdiklat Mineral dan Batubara pada penyelenggaraan Tahun 2011. Surat resmi permohonan untuk menjadi responden dan link kuesioner online dikirimkan kepada masing-masing alumnus melalui email. Kemudian para responden/alumnus melakukan pengisian kuesioner secara mandiri. Seringkali penerima layanan kurang aktif jika harus melakukan pengisian sendiri, meski sudah ada himbauan dari unit pelayanan yang bersangkutan, namun metode ini dianggap paling efektif dan efisien dari segi waktu dan biaya. Sementara untuk responden Kajian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2012 ini adalah Alumnus Diklat Masyarakat yang diselenggarakan olah Pusdiklat Mineral dan Batubara tahun 2011. Jumlah populasi 572 alumnus. Hubungan antara diklat dan alumnus tidak mutually exclusive, dimana satu orang bisa menjadi alumnus beberapa diklat pada tahun penyelenggaraan yang sama. Selama sebulan pengisian kuesioner terus dilakukan. Ini lumayan berat karena jumlah respon yang masuk adalah sebanyak 230 data. Dari keseluruhan respon yang masuk, sebanyak 188 data valid untuk diolah, sementara 42 respon lainnya tidak lengkap sehingga tidak dapat diolah.
Kebijakan pendayagunaan aparatur Negara, sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan, harus dilaksanakan secara konsisten dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat. Agar, pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat selalu diberikan secara cepat, tepat, murah, terbuka, sederhana, dan mudah dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
T
ak perlu disangkal, pelayanan publik oleh aparatur pemerintah saat ini masih banyak memiliki kelemahan. Itu boleh jadi belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Semisal, masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Namun bukanlah sebuah kesulitan ketika upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dilaksanakan secara terus-menerus dan berkelanjutan oleh semua jajaran aparatur negara di semua tingkatan. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka seyogyanyalah
4 Info Pusdiklat Minerba
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Taruhlah kita menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Ukuran ini diselenggarakan untuk mengetahui tingkat kinerja Pusdiklat Minerba secara berkala, sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Lebih jauh lagi, itu dapat memberikan gambaran tentang kinerja pelayanan Pusdiklat Minerba bagi masyarakat sebagai salah satu bentuk akuntabilitas instansi pemerintah penyedia pelayanan publik.
Prinsip pelayanan telah ditetapkan dalam K e p u t u s a n M e n t e r i PA N N o m o r : 63/KEP/M.PAN/7/2003 dikembangkan menjadi 14 unsur yang "relevan”, “valid" dan "reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat. (lihat: daftar unsur indek). Mari kita lihat hasil penelitian berikut. Awalnya, untuk pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan IKM Pusdiklat Minerba, maka digunakan kuesioner online sebagai alat bantu. Kuesioner disusun berdasarkan tujuan survei terhadap tingkat kepuasan masyarakat dan disebarkan secara online. Responden dipilih secara acak dengan
Hasilnya, keseluruhan aspek Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Diklat Masyarakat, Pusdiklat Mineral dan Batubara berada pada range “BAIK”. Ini Nampak dari perhitungan kumulatif nilai berbobot IKM sebesar 2,87dan nilai konversi IKM, setelah dikali 25, sebesar 71,75 yang jatuh di range baik.
Namun dari semuanya, tidak sempurna begitu saja. Yang perlu diperhatikan adalah aspek Kecepatan Pelayanan dan Kemudahan Prosedur yang secara signifikan lebih rendah daripada aspek lainnya. Kedua aspek tersebut berkaitan dengan erat, karena prosedur pelayanan yang menyulitkan menyebabkan pelayanan yang lebih lambat. 14 unsur unsur dasar pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat antara lain: 1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; 2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya; 3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya); 4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku; 5. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan; 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/ menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat; 7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan; 8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani; 9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati; 10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan; 11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan; 12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; 13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan; 14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan. Info Pusdiklat Minerba
5
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke II | 2013
T
Indonesia Site Asam-Asam Kalimantan Selatan, PT Bukit Asam UP Tanjung Enim Sumatera Selatan, PT Batu Rona, Sumatera Selatan.
entu tidak mudah untuk dinyatakan kompeten sebagai seorang inspektur tambang. Peserta diklat dituntut untuk menguasai enam aspek yang menjadi objek p e n g a w a s a n , a n t a r a l a i n : Te k n i s Pertambangan,Konservasi sumber daya mineral dan batubara, Keselamatan dan kesehatan kerja, Keselamatan operasi pertambangan, Pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi dan pasca tambang, dan terakhir Penguasaan, pengembagan, dan penerapan teknologi pertambangan Untuk memudahkan pemahaman keseluruhan aspek tersebut agar dikuasi oleh peserta diklat, maka pusdiklat minerba menyajikan kegiatan diklat menjadi dua, kegiatan materi dikelas dan praktik inspeksi. Kegiatan materi dikelas dilakukan selama 30 hari dengan jumlah materi yang diberikan sebanyak 44 materi ini terdiri dari regulasi terkait kegiatan p e r t a m b a n ga n m i n e ra l d a n b a t u b a ra ; pengetahuan umum kegiatan pertambangan dan pengolahan mineral dan batubara; lingkungan; serta materi inspeksi yang terkait dengan aspek pengawasan.
DIKLAT ESDM KEMBALI
CETAK 65 INSPEKTUR TAMBANG Sejak 11 Februari lalu, Pusat Diklat ESDM kembali diramaikan para peserta diklat calon inspektur tambang yang berjumlah 68 orang. Jumlah ini dibagi dalam tiga angkatan. Mereka datang dari berbagai belahan daerah di Indonesia, mulai dari ujung Barat hingga di penghujung timur Indonesia. Dengan satu tujuan yaitu mengikuti diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama dan diuji sehingga dinyatakan kompeten sebagai inspektur tambang. 6 Info Pusdiklat Minerba
Beberapa materi regulasi yang terkait dengan kegiatan pertambangan mineral dan batubara terdiri dari peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan keputusan menteri baik itu keputusan menteri pertambangan maupun keputusan menteri lingkungan hidup, juga dipaparkan. Pengetahuan teknis pertambangan dan pengolahan mineral dan batubara terdiri dari tahapan kegiatan penambangan, metode penambangan, penyanggaan, pengolahan dan pemurnian. Sementara untuk pengetahuan tentang lingkungan terdiri dari pengelolaan tanah pucuk, erosi dan sedimentasi, air asam tambang.
Usai kunjungan lapangan dilakukan presentasi hasil inspeksi di hadapan KTT, presentasi ini berisi mengenai beberapa temuan hasil inspeksi dan tindakan pencegahan yang harus dilakukan oleh KTT.
Selain itu, materi inspeksi yang diberikan selama dikelas terdiri dari inspeksi K3, inspeksi fasilitas permukaan, inspeksi penyanggaan, inspeksi pengolahan dan pemurnian, inspeksi sisa hasil pengolahan dan pemurnian, dll. Selain materi inspeksi diberikan juga materi mengenai investigasi kecelakaan. Hal ini diberikan mengingat tugas inspektur tambang bukan hanya menginspeksi kegiatan pertambangan tetapi melakukan investigasi terhadap kecelakaan yang terjadi akibat kegiatan pertambangan atau disebut kecelakaan tambang. Agar lebih maksimal, evaluasi terhadap materi yang telah diberikan, dilakukan setiap dua minggu sekali berupa ujian tulis. Isu ujian tulis ini terdiri dari dua jenis soal yaitu pilihan ganda dan uraian. Untuk praktik inspeksi dilakukan selama 14 hari pada perusahaan tambang mineral dan batubara yang menggunakan metode tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Kunjungan lapangan pada tambang bawah tanah dilakukan di PT Antam, Tbk UBPE Pongkor dan PT Cibaliung Sumber Daya, Banten. Kedua perusahaan ini merupakan tambang mineral berupa emas. Sedangkan kunjungan pada tambang terbuka dilakukan di PT Arutmin
Dari kunjungan itu, setiap peserta kemudian diharuskan membuat laporan hasil inspeksi, lalu mempresentasikan di hadapan penguji yang berasal dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara serta dihadapan peserta diklat lainnya. Presentasi bukan hanya dilakukan terhadap laporan hasil inspeksi saja, namun dilakukan juga pada tugas lainnya yaitu presentasi laporan studi kasus kecelakaan tambang, laporan studi kasus lingkungan dan laporan Kertas Kerja Kelompok (KKK). Setelah sekian lama berjuang melewati hari demi hari kegiatan di kelas dan lapangan serta dua minggu terakhir yang sangat berat , tibalah di penghujung penantian. Pada hari ke – 68 yang merupakan hari terakhir yang sangat dinanti. Harapan berbaur cemas,melanda setiap peserta. Bagaimana mungkin, usaha mereka selama 68 hari ditentukan hari itu. Hari itu adalah hari pengumuman hasil evaluasi. Hasilnya, evaluasi terhadap kegiatan dikelas, lapangan dan presentasi maka dari 68 peserta yang dinyatakan lulus/kompeten berjumlah 65 orang, dan 3 orang dinyatakan belum lulus/kompeten untuk menjadi inspektur tambang. Selamat kepada inspektur tambang baru, semoga sukses dalam bekerja.
Info Pusdiklat Minerba
7
LIPUTAN KHUSUS
edisi ke II | 2013
Harapan untuk mencapai 1000 inspektur tambang di tahun 2014 yang diakseleraskan dengan diklat ToT untuk IT, ditambah dengan kebutuhan kementerian ESDM yang membutuhkan tenaga pengajar terutama bagi personel PNS yang memiliki kemampuan mumpuni di sektor pengawasan pertambangan, mungkin bisa terjawab. Melalui Training of Trainers, diklat yang mengkhususkan diri dalam membentuk seorang trainer/fasilitator/tenaga pengajar.
S
AKSELERASI PENGAJAR INSPEKTUR TAMBANG LEWAT DIKLAT TOT Aseani Ariesta, WI 8 Info Pusdiklat Minerba
elama ini diklat inspektur tambang yang diselenggarakan oleh pusdiklat minerba sangat tergantung pada tenaga instruktur dari direktorat jenderal mineral dan batubara selaku instansi pembina inspektur tambang. Tenaga instruktur ini berasal dari para inspektur tambang yang jam terbangnya telah cukup tinggi sehingga memiliki pengalaman di berbagai aspek pertambangan. Padatnya jadwal kegiatan para inspektur tambang, mau tak mau mereka harus menyelipkan kegiatan mengajar di antara jadwal inspeksi mereka. Belum lagi adanya panggilan inpeksi mendadak yang
menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi. Ini cukup merepotkan bagi Pusdiklat Minerba, selaku instansi yang menyelenggarakan diklat inspektur tambang, untuk dapat menyusun jadwal diklat inspektur tambang yang sesuai dengan kurikulum yang ada. Selain itu kemampuan mengajar merupakan suatu kompetensi khusus yang dibutuhkan agar apa yang ingin disampaikan dapat diterima oleh peserta diklat. Beberapa inspektur tambang memang sudah memiliki pengalaman yang banyak di lapangan, namun berdasarkan hasil evaluasi pasca diklat, tak sedikit inspektur tambang yang
tak mampu menyampaikan ilmu yang mereka miliki kepada para peserta diklat. Bisa karena penyampaiannya yang monoton, pemberian materi yang tak sesuai dengan kurikulum atau halhal lainnya. Durasi diklat yang amat panjang mencapai 68 hari, terbatasnya tenaga pengajar dan tingginya minat dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk mengikuti diklat ini, menjadi faktor utama mengapa diklat TOT untuk IT harus diselenggarakan. Untuk itu, pada tahun 2013 diselenggarakan diklat TOT untuk IT pada tanggal 1 hingga 12 April 2013, dengan jumlah peserta 15 orang, yang keseluruhannya merupakan alumni diklat Inspektur Tambang. Diklat kali ini merupakan diklat TOT untuk IT yang ke-2. Yang pertama pada tahun 2012. Materi yang diajarkan berupa Metode Andragogi, yakni pembelajaran bagi orang dewasa. Teknik komunikasi efektif, etika mengajar, metode dan media pembelajaran, penyusunan bahan ajar dan evaluasi hasil belajar. Keseluruhannya difasilitasi oleh widyaiswara dari Pusdiklat Minerba dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Seluruh proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Ujian dilakukan dalam bentuk presentasi. Persiapan ujian presentasi dilakukan seiring dengan proses pembelajaran. Saat ujian presentasi, setiap peserta diklat wajib melakukan praktek mengajar secara individu, walaupun materi yang diajarkan hanya sebagian kecil dari materi yang seharusnya ingin disampaikan, dan peserta diklat TOT dianggap sebagai peserta diklat Inspektur Tambang (metode microteaching). Penguji akan menilai cara peserta tampil dan mengelola proses belajar-mengajar di dalam kelas.
Info Pusdiklat Minerba
9
TOKOH
edisi ke II | 2013
engineering, tidaklah mudah bagi seorang wanita seperti Anda, bisa anda ceritakan?
Kenali Karakteristik Pertambangan Yang Diawasi
Di sana tidak seperti kurikulum di Indonesia. Kita langsung meneliti apa yang kita akan teliti. Disana saya punya kesempatan lebih dalam untuk mengetahui air asam itu apa selama 3,5 tahun. Penelitian di jepang tapi ambil kasus dan sample dari Indonesia, batuan dikirim dari Indonesia tapi dibiayai oleh jepang. Pengalaman membawa Anda menjadi salah satu inspektur tambang (IT) wanita di Indonesia, bahkan menjadi pengajar di Pusdiklat Minerba? Masuk di subdit lingkungan, salah satu tupoksinya adalah pengawasan terhadap aspek lingkungan. Dimana pengawasan itu dilakukan oleh inspektur tambang. Background saya itu biologi, pada saat itu syarat untuk menjadi inspektur tambang itu adalah sarjana teknik, kalau bidang lain harus mengabdi terlebih dahulu kira-kira 5 tahun. Tetapi sekitar tahun 1999 -2000 saya diikutkan untuk kursus inspektur tambang. Karena pada waktu itu mau persiapan otonomi daerah, seperti cuci gudang lah untuk kursus IT bersama kepala dinas di provinsi. Adakah suka dan duka selama menjalani pendidikan ketika itu?
P
erawakannya sederhana. Nyaris tak tersentuh tata rias modern, layaknya wanita kebanyakan. Kesederhanaan semakin nampak dengan jilbab yang membalut kepalanya. Lana Saria, demikian wanita yang lahir di Solo, 13 Oktober 45 tahun silam ini disapa. Murah senyum, membuat pergaulannya cukup supel di kalangan rekan sekerjanya. Penampilan, dan tuturnya low profile itu, membuat orang tak akan menyangka kalau ibu dari dua putri ini, adalah Doktor dari Kyusu University Japan, Fakultas Teknik Sipil. Mengawali pendidikan S1 jurusan biologi murni di Universitas Nasional, Lana lalu melanjutkan pendidikannya ke S2 Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Wanita pemilik hobi membaca dan travelling ini, lantas mendapat tawaran beasiswa Kyusu University Japan, di Department Urban and Environmental engineering (teknik lingkungan).
Lana Saria
Inspektur Tambang Wanita, 10 Info Pusdiklat Minerba
Disanalah ia mengawali semuanya. Bekal sekolahnya membawa Lana menjadi salah satu pengajar inspektur tambang wanita di lingkungan ESDM. Bagaimana kesan-kesannya selama jadi pengajar, lalu apa tanggapannya tentang optimisme target 1000 IT ESDM 2014 nanti? Berikut petikan wawancara khusus Irma Yanti dari Info Minerba, saat bertandang di kantornya, di Dirjen ESDM di Jakarta pertengahan Mei lalu. Menyelesaikan pendidikan di Kyusu University Japan, fakultas teknik sipil
Waktu itu pesertanya dua wanita, saya sendiri dan satunya lagi dari Lampung. Alhamdulillah, kita ikuti rangkaian diklat dari teori hingga praktek.Dan menurut saya, itu lumayan jadi tantangan untuk menjadi inspektur tambang. Nah, disanalah kita masuk di dalam tambang bawah tanah dan kemudian naik di roof dengan ketinggian lima meter. Disitu pulah energi kita diuji. Kemudian kemampuan dari segi fisik, apakah kita mampu atau tidak melakukan kegiatan inspeksi yang cukup berat. Kalau tambang permukaan bisa dilalui untuk semua wanita, tapi tantangan yg cukup berat adalah saat berada di underground. Dengan tekad, bukan hanya laki-laki yang bisa melakukannya, kita wanita pun bisa. Dan mungkin karena ini bagian dari pekerjaan kita harus lakukan sesuatu. Dulu, bagi wanita untuk masuk ke tambang bawah tanah, itu sulit. Apakah ada spesialisasi? Dalam peraturannya itu tidak boleh, tapi kalau diklat, kita bisa coba karena didampingi. Tidak wajib untuk naik ke atas lima meter, tapi kita mau coba kirakira bisa gak menjadi inspektur tambang. Kita coba dan Alhamdulillah bisa dan lulus.Begitu ada SK menjadi inspektur tambang kita harus bisa melakukan pengawasan itu sendiri. Waktu itu kita harus berdampingan dengan yang orang IT, karena saya belum IT. Disitu juga saya tertantang untuk melakukan pengawasan sedetail mungkin. Jangan sampai sebagai inspektur nanti pada saat sudah kembali dari site yang kita awasi ada sesuatu kasus pencemarankah, lalu siapa yang terakhir melakukan pengawasan disana. Jika ada yang terlewati dari objek pengawasan yang sebenernya sudah berpotensi, lalu kita tidak awas/cepat tanggap bahwa itu akan berpotensi. Tapi jika
pengawasan detail, misalnya dengan meminta atau perintahkan untuk memperbaiki sampai tidak terjadi potensi, itu artinya kita melindungi perusahaan itu juga. Apa yang menjadi kesan yang menarik bagi Anda selama menjadi IT dari tahun 2000 – 2008? Sebenarnya kita bekerja sambil belajar, karena terus terang background saya itu biologi. IT ini adalah aspek teknis yang merupakan tahapan-tahapan kegiatan pertambangan.Setiap perusahaan itu karakteristiknya berbedabeda. Kemudian untuk mewujudkan tujuan, dia menjadi suatu produk yang siap jual. Ada proses pengolahan yang dilalui, yang saya tidak dapatkan selama pendidikan saya S1 dan S2. Disitu saya belajar proses pengolahan, kemudian menghasilkan limbah apa, masing-masing tambang kan mempunyai scopescope tersendiri sehingga permasalahan-permasalahan masing-masing komoditi itu berbeda-beda. Itu membuat saya tetap belajar.Dan alhamdulilah, disitulah saya mempunyai sesuatu yang bisa saya angkat lebih dalam lagi untuk dipelajari di S3. Selama perjalanan IT, ternyata permasalahan air asam tambang itu ada di setiap komoditi batubara mineral Tapi perusahanperusahaan mengelola hanya dengan kapur saja. Kalau kita cek itu tidak efektif, itu yg membuat saya untuk mendalami di S3 saya. Alhamdulillah punya spesialisasi utk pengawasan dibidang itu. Karena setiap tambang memiliki potensi itu, tapi ada yang muncul ada yang tidak. Menjadi salah satu pengajar di pusdiklat minerba, adakah hambatan yang dihadapi saat berhadapan dengan peserta Diklat? Mengajar adalah hal yang sangat saya senangi. Sebelum menjadi PNS di lingkup di ESDM, saya pernah menjadi asdos (asisten dosen, red), mengajar di beberapa bimbingan. Dengan mengajar ilmu kita gak hilang, terus akan terpakai. Dan kita juga jadi banyak belajar dari peserta tentang berbagai permasalahan yang tidak ada dalam pikirian kita. Oh ternyata ada permasalahan ini..itu.. sehingga akan kita mencari penyelesaiannya. Hambatan tidak ada, hanya kadang-kadang saya diminta mengajar yang dadakan, yang bukan biasanya saya mengajar, bahannya sudah dibuat oleh orang lain tinggal mengajar saja, saya tidak bisa. Tapi saya mencari bahan sendiri dari beberapa literatur kemudian jadi tahu dan lancar saja dikelas, walaupun bukan bidang saya, itu menjadi tantangan bagi saya. Menambah wawasan. Kita berharap ada kompetensi setiap peserta, apakah ada target untuk itu? Kita harus beri selang waktu untuk bertanya. Target saya bukan hanya tahu saja, tapi maksudnya bisa lebih dimengerti. Targetnya mereka harus tahu. Kalau tidak diatur lingkungan akan menjadi apa, dan mengapa terjadi seperti itu. Mengukur mereka mengerti atau tidak? dengan cara Tanya jawab, akan
Info Pusdiklat Minerba
11
FORUM
TOKOH
Inspektur Tambang Wanita, Lana Saria
ketahuan, mereka menangkap atau tidak dengan apa yang diterangkan. Kompetensi, ada banyak kursus, arahkan jangan sampai dia pulang dari sana dia tidak tahu. Biasanya kita malakukan studi kasus dimana kekurangan mereka. Ada juga uji khusus kompetensi madya utama. Mereka bekerja langsung di lapangan. Ada range nilai, di bawah 70, dia tidak kompeten. Kita gambarkan dari pertanyaan. Dan pertanyaannya tidak seperti anak sekolah. Tetapi harus mereka mengerti. Jika dia dihadapkan pada permasalahan itu dilapangan, akan seperti apa. Jadi disitulah rangkaian nilai, berkompeten atau tidak dia dilapangan. Ada isu kondisi IT kita sekarang, secara keseluruhan itu kurang, dan kita harus memenuhi 1000 IT di tahun 2014 ? IT sekarang sudah lebih baik daripada jaman saya dulu. Karena diklat-diklat sudah banyak baik dalam ataupun luar negeri. Artinya untuk meningkatkan kemampuan keinspekturannya itu lebih baik lagi dibanding masa dulu. Tantangan sekarang itu permasalahannya lebih komplek, masalah kecelakaan, masalah kasus lingkungan itu
12 Info Pusdiklat Minerba
tantangan tersendiri untuk mereka agar lebih banyak belajar. Dan mereka juga harus mengkaitkan dengan peraturan yang lebih banyak lagi, karena dalam hal dia melaksanakan keinspekturannya dia bukan hanya melihat peraturan yang ada di sektor ESDM saja atau minerbanya saja, tapi dia harus melihat dari keselamatan dan kesehatan juga tenaga kerja, lingkungan. Mereka harus mengkaitkan itu. Namun setelah dia dididik dan dikembalikan ke daerah, mungkin ini juga yang harus dipikirkan oleh badiklat untuk juga bisa memberi kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kemampuan/kompetensi keinspekturannya. Sama seperti yang dipusat, kesempatan ke luar negri atau diklat-diklat yang lain dengan biaya Negara itu ada secara bergantian kepada inspektur. Sudah dididik selama tiga bulan dan dia sudah lulus susah payah, sidang kelulusannya juga bukan main itu per item. Lalu sikap dia, kemampuan dia bekerja sama, bagaimana dia presentasi di depan, itu juga dinilai. Dia lulus kemudian tidak diangkat-angkat oleh bupatinya. Belum lagi, saat mereka sudah diangkat, lalu dia bertindak tegas di lokasi yang barangkali berlawanan dengan kepentinga bupati, kemudian dipindahkan ke dinas lain. Ini sulit sekali untuk menghandle nya. Pernah ada rencana antara badiklat dengan Kemendagri membuat suatu Mou yang menempatkan dan mengangkat IT yang telah dididik dan menempatkannya secara tetap pada tempatnya sebagai pengawas. Karena kita juga dituntut 1000 tambang sampai 2014, apabila hal ini tidak terjadi, tidak akan pernah kesampaian untuk mencetak 1000 tambang. Saat ini ada berapa IT wanita diseluruh Indonesia? Sudah banyak, di dirjen ada lima IT wanita. Ya sekitar 5 persen. Terkait adanya peningkatan ijin usaha pertambangan (IUP) yang sangat signifikan, yang sudah mencapai 11.000 IUP. Apa yang harus
edisi ke II | 2013
dilakukan pemerintah? Terkait dengan pengawasan, kita membutuhkan tenaga pengawas yang relevan dengan yang harus diawasi.Kita sudah buat suatu rumusan.
Tanya Jawab mengenai informasi
Rumusannya:
seputar Pusdiklat Minerba yang
Jumlah hari dalam 1 tahun = 365hari, Jumlah hari libur dalam satu tahun: 104 (sabtu dan minggu) – 14 (libur) – 12 (cuti) = 130 hari Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 365 – 130 = 235 hari Pembagian hari kerja IT: Inspeksi (75%), Susun laporan (5%), Tugas Rutin Kantor (10%), Pengembangan Diri (10%) Inspeksi = 235 x 75% = 176 hari efektif inspeksi / tahun Asumsi hari inspeksi /IUP = 5 hari IUP yang diinspeksi rutin dan insidentil = 176/5 = 35 IUP/Tim/Thn à 1 tim = 2 IT Dari IUP yang sudah diterbitkan oleh pemerintah daerah, ada berapa persen yang memenuhi ketentuan yang berlaku? CNC itu 5800. Terakhir, mungkin ada pesan untuk para IT di Indonesia? Yang sudah dididik dan sudah diangkat menjadi IT. Proses belajar tidak berhenti sampai kursus IT saja. Mulai dari kasus yang dihadapi dan karakteristik kegiatan pertambangan yang diawasi. Dari situ jangan berhenti, mereka harus berpikir bahwa mereka harus mencari tahu kebenaran itu berdasarkan peraturan yang ada atau kajian ilmiah. Jadi objektif dalam memberikan saran-saran perbaikan kepada perusahaan, bersifat konstruktif (perbaikan).
dikelola oleh tim redaksi Pusdiklat Minerba Redaksi yth, Saya ingin sekali mengikuti diklat di Pusdiklat Minerba, namun hingga saat ini saya belum mendapat panggilan untuk mengikuti Diklat. Bagaimana caranya agar saya bisa mengikuti Diklat di Pusdiklat Minerba? Jawab:
Redaksi yth,
Pada dasarnya kami telah mengirim undangan Diklat ke instansiinstansi terkait. Namun kadang kala informasi tersebut tidak sampai kepegawai yang membutuhkan program Diklat tersebut.
Apakah Pusdiklat Minerba mengadakan program akademik seperti Diploma D-3 atau Sarjana S-1?
Kemungkinan Bagian Kepegawaian di instansi Bapak memiliki kesibukan lain sehingga informasi tersebut tidak sampai, atau instansi Bapak belum masuk ke database kami akibat satu dan lain hal. Untuk mengatasinya, Bapak bisa mengecek jadwal diklat yang akan diikuti, di antaranya melalui website kami, brosur saat pameran, atau jadwal yang dibagikan kepada alumni diklat. Kemudian Bapak bisa mengajukan permohonan mengikuti Diklat tersebut ke Bagian Kepegawaian instansi Bapak.
Jawab: Pusdiklat Minerba mempunyai tugas mendidik aparatur dalam bidang Pertambangan mineral dan batubara. Hingga saat ini kami tidak menyelenggarakan program akademik seperti diploma dan sarjana. Untuk pegawai di lingkungan KESDM, diselenggarakan program akademik di instansi lain di lingkungan Badan Diklat KESDM yaitu di PTK Akamigas yang berlokasi di Cepu.
Kirimkan pertanyaan anda seputar Pusdiklat Mineral dan Batubara ke alamat redaksi : Pusdiklat Mineral dan Batubara Jl. Jendral Sudirman No 623Bandung, Indonesia atau email :
[email protected] Info Pusdiklat Minerba
13
JEJARING KERJASAMA
edisi ke II | 2013
BIANG KELAHIRAN INSPEKTUR TAMBANG
Diklat Master Trainer di Queensland, Australia jadi pemicu semangatnya. Berharap jadi solusi masalah kompetensi. Aseani Ariesta, WI
Tak dipungkiri, jumlah inspektur tambang di Indonesia masih jauh dari memadai. Padahal kebutuhannya semakin meningkat, seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri pertambangan dan pengolahan hasil tambang. Diklat Master Trainer Inspektur Tambang, mungkin menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini.
P
ertengahan tahun lalu, di University of Queensland, Australia dilaksanakan Diklat Peningkatan Kapasitas Master Trainer dan Tenaga Pengawas Pertambangan. Acara ini Diselenggarakan oleh International Mining for Development Center (IM4DC,)
14 Info Pusdiklat Minerba
bekerja sama dengan JK Tech Suistainable Mineral Industry (SMI). Tak salah ketika Diklat ini disebut-sebut sebagai pemicu dari proses peningkatan jumlah Inspektur Tambang di Indonesia. Ide ini muncul ketika kebutuhan akan inspektur tambang yang memiliki kompetensi dari para widyaiswara di Pusdiklat Minerba, sangat diharapkan kehadirannya. Yang nantinya mampu melakukan kegiatan belajar-mengajar bagi para Calon Inspektur Tambang dalam proses kediklatan. Sepuluh orang utusan Pusdiklat Mineral dan Batubara untuk mengikuti diklat ini. Mereka berasal dari Pusdiklat Mineral dan Batubara, Direktorat mineral dan batubara, dan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Materi dari diklat ini dibagi menjadi enam modul dengan topik yang berbeda. Durasi dari tiap modulnya bervariasi. Metodologi pembelajaran yang diberikan berupa ceramah, diskusi, dan ekskursi ke beberapa lokasi yang merupakan gambaran dari materi diklat.
Materinya antara lain gambaran singkat dari setiap modul yang diberikan. I. Mining Governance in Australia Kelompok materi ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2012 dengan isi materi mengenai kebijakan dan tanggung jawab pemerintah pada kegiatan industri pertambangan/mineral. II. Mineral Industry Risk Management Kelompok materi ini berisi materi pengenalan prinsip manajemen resiko bahaya terhadap manusia dan keberlanjutan usaha, pemahaman peranan manusia dalam mengelola bahaya. III. Community Issues in Mining Materi ini mengangkat beberapa topik seperti: Hubungan antara pemerintah, perusahaan, stakeholder dan komunitas masyarakat di sekitarnya, proporsi nilai tradisional dan nilai baru, community engagement, dan analisis terhadap dampak sosial
IV. Managing Water in Mining Dalam materi terdapat beberapa topik sebagai berikut 1. Sedimen di perairan laut dan air tawar 2. Proses dan Natural channel processes and health Target untuk natural channel processes and health adalah membuat ke s e m p a t a n h a b i t a t b a r u d a n menyerupai atau yang telah ada. Tantangan untuk monitoring ini adalah bagaimana mengindentifikasi watercourse values, mengerti tentang kestabilan dan kondisi waterway.
sejak tahapan pembangunan sarana dan p ra s a ra n a ta m b a n g ata u ta h a p a n development. Ketidakpastian perencanaan penutupan tambang disebabkan oleh adanya penambangan kembali bahan tambang yang dianggap potensial ditambang pada saat itu. Di Queensland memiliki banyak contoh perusahaan tambang yang sukses dengan program penutupan tambang dan rehabilitasi, salah satunya terdapat di Sand Island.
V. Environmental Management in Mining Saat perencanaan pertambangan dibuat, sudah harus dipikirkan mulai dari tahap awal sampai penutupan tambang (a life of mine approach). Hal ini akan memberi keuntungan secara ekonomi, lingkungan dan sosial. VI. Mine Closure Planing Perencanaan penutupan tambang dimulai
Daerah Queensland, padahal perusahaan tersebut telah lama berhenti berproduksi. Kunjungan lapangan juga dilakukan di BMA's Blackwater Coal Mine; BMA (Billiton-Mitsubishi Alliance). Sebuah tambang batubara tipe open cut yang terdapat di daerah Blackwater. Sebuah contoh perusahaan tambang skala besar yang menggunakan dragline.
3. Water accounting framework Water accounting merupakan kerangka kerja yang menyediakan protokol pengukuran, pemantauan dan pelaporan untuk mendukung masyarakat dan kepercayaan investor dalam jumlah air yang diperdagangkan, d i ke s t ra k s i u n t u k p e n g g u n a a n ko n s u m t i f d a n d i ke l o l a u n t u k lingkungan.
Kolam Bekas Tambang di Mt. Morgan, Queensland, Australia
Kunjungan ke SIMTARS, Queensland, Australia
Selain proses belajar-mengajar di kelas, peserta juga diajak melakukan kunjungan lapangan, antara lain ke Mt Morgan Gold Mine. Sebuah contoh dari proses penambangan yang tidak memperhatikan lingkungan. Perusahaan pertambangan emas Mt. Morgan yang bermula di tahun 1882 dan berakhir tahun 1981. Kegiatan pertambangan tersebut tidak memperhatikan pengelolaan lingkungan sehingga menghasilkan Air Asam Tambang. Sampai saat ini Air Asam Tambang tersebut masih terus dihasilkan dan harus diolah sebelum memasuki badan air oleh Pemerintah
Lalu ke SIMTARS, suatu lembaga penelitian dan pengembangan di Australia yang mengkhususkan diri dalam meneliti K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di bidang pertambangan. Dan terakhir kunjungan ke Departemen Sumber Daya Alam dan Pertambangan untuk state Queensland.
Suasana di ruang kelas, University of Queensland
Info Pusdiklat Minerba
15
JEJARING KERJASAMA
edisi ke II | 2013
Sumbangsih Pusdiklat Minerba bagi Perguruan Tinggi
KONSORSIUM ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN Bukan Lagi Sekadar Impian
“Suatu ketika nanti, ada sebuah konsorsium yang dapat berperan aktif dalam membantu menyelesaikan isuisu strategis di sektor ESDM, seperti kemerosotan produksi Migas Indonesia, peningkatan nilai tambah mineral, pengembangan energi baru terbarukan, dan sebagainya,”– Kepala Badan Diklat ESDM BapakTeguh Pamudji selaku Ketua Dewan Penasehat, di Jogyakarta awal februari lalu.
H
ARAP AN itu nampaknya kini bukanlah isapan jempol belaka. Sebab konsorsium yang diimpikan terwujud lewat kegiatan workshop yang difasilitasi oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral di Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 6-8 Februari lalu.Dalam kegiatan itu, terbentuk konsorsium ilmu dan teknologi kebumian. Konsorsium yang dibentuk lewat workshop itu, terdiri dari perhimpunan para ahli. Nantinya perhimpunan itu merupakan tempat berkecimpungnya ahli dalam bidang ilmu kebumian untuk kemajuan dan perkembangan bersama. Himpunan ini tidak terbatas pada sektor
16 Info Pusdiklat Minerba
pendidikan saja, melainkan juga industri. Sektor pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan tinggi dan menengah sebagai penghasil SDM. Dan sektor industri sebagai pengguna dan pemberi umpan balik. Pada acara workshop itu, hadir perwakilan dari pengelola Prodi Ilmu Kebumian, para kepala sekolah SMK Prodi Ilmu Kebumian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kementerian ESDM, dan Dinas Pendidikan Provinsi DIY. Usai deklarasi pembentukan konsorsium ilmu dan teknologi kebumian, Dr Ir S Koesnaryo, MSc dari UPN “Veteran” Yogyakarta selaku ketua I Konsorsium, langsung memimpin rapat guna membentuk struktur organisasi yang memilih pengurus harian, koordinator bidang, dan koordinator wilayah perguruan tinggi dan SMK. Koordinator bidang yang terbentuk adalah bidang geologi, Ilmu dan Rekayasa Pertambangan, Ilmu dan Rekayasa Perminyakan dan Energi, dan Ilmu dan Rekayasa Lingkungan. Perangkat organisasi dan koordinator wilayah pun langsung dibentuk. Senyampang itu, disusun pula program kerja konsorsium ilmu dan teknologi kebumian. Tanpa ba bi bu, konsorsium ini langsung melakukan aksi. Sejumlah kegiatan sudah dirancang. Bahkan beberapa kegiatan lainnya sudah terlaksana. Antara lain Forum Komunikasi Prodi Pertambangan se-Indonesia yang telah
dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 April 2013 lalu, di Padang, Sumatera Barat. Lantas Workshop penyamaan persepsi kurikulum 2 0 1 3 SM K G eo lo gi Perta m b a n ga n d a n Perminyakan, pada tanggal 6 hingga 8 Mei 2013, di Yogyakarta. Dan terakhir Konvensi ilmu dan Teknologi Kebumian (KITek) ke 1, yang menurut rencana akan dilaksanakan pada bulan September di Bandung. Lebih jauh kedepan, Forum Komunikasi ini nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Program Studi Teknik Pertambangandan SMK Geologi dan Pertambangan yang ada di Indonesia. Sehingga memiliki daya saing dan kompetensi yang diakui secara global untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri pertambangan baik di dalam maupun luar negeri. Untuk mewujudkannya, perlu ada kerjasama antar lembaga, baik Prodi, IMA, Perhapi, dan Badiklat ESDM dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kebumian di Indonesia. Satu lagi impian terwujud. Bukan dari hasil pembicaraan, namun lahir dari aksi nyata soal mimpi yang berhasil guna. Selamat berkarya!
MANFAAT nyata Pusdiklat Mineral dan batubara dalam peningkatan sumberdaya manusia terus dikembangkan. Sebagai buktinya, pada 13 Maret lalu, sebagai bentuk Implementasi kerjasama training antara Pusdiklat Minerba dan JOGMEC, Pusdiklat menggelar pelatihan bersama di Politeknik Akamigas Palembang, Sumatera Selatan. Antisipasi kerusakan lahan paska penambangan jadi topik utama perbicangan. Hadir dalam kegiatan itu, anggota tim ahli dari Jepang yang membagikan ilmunya bagi para insane pertambangan di kampus Politeknik Akamigas Palembang.
Pelatihan itu dibuka langsung oleh Kepala Bidang Program Kerjasama Pusdiklat Minerba, Wawan Supriatna. Ia didampingi Direktur Politeknik Akamigas, Muchtar Luthfie dan perwakilan dari MMR, Yoshihisa Shimoda. Turut hadir melengkapi diskusi dalam acara itu, Kasubid Kerja Sama dari Pusdiklat Minerba, tim pengajar dari MMR Japan Coal, Assistant Professor dari Kyushu University, jajaran Wakil Direktur dan Ketua Program Studi, hadir pula Ketua Yayasan Karya Bangsa. “Saat ini, hampir 100 persen produksi batubara di Indonesia dihasilkan dari tambang terbuka. Tingginya aktivitas pertambangan menimbulkan dampak yang cukup signifikan terhadap kerusakan lahan, Oleh karenanya, pentingnya pertemuan kali ini adalah untuk membahas masalah dan mencari solusi bersama untuk menghadapi persoalan itu,” ujar Wawan Supriatna dalam sambutannya. Menurut Wawan, untuk mengantisipasi kejadian
dampak berat kerusakan lingkungan tersebut, Kementerian ESDM membuka Balai Diklat Tambang Bawah Tanah untuk mendorong penyiapan SDM yang menguasai underground mining. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu di ikuti 75 mahasiswa Teknik Pertambangan Batubara. Tim MMR Japan Coal dan Akademisi dari Kyushu University, berperan sebagai pemateri utama dalam pelatihan yang penuh manfaat itu. ***
Kurikulum Pelatihan Teknologi Keselamatan untuk Tambang Batubara Bawah Tanah
B
alikpapan – Demi meningkatkan
Hirofumi, Kawada Toshihide,
p e n ge ta h u a n te nta n g te k n o l o g i
Matsumura Minoru, Hirashima
keselamatan, lingkungan dan preparasi
Masaji, Kadoguchi Toshihiro,
batubara pada tambang batubara bawah tanah,
Hamaguchi Hiroosa, Prof Matsui
Badiklat ESDM menggelar Training Underground
Kikuo PhD (Pengajar di Kyushu
Mine Safety Technology.
University) dan Wanda Adinugraha
Kegiatan yang diadakan di Universitas
(Widyaiswara Pusdiklat Minerba).
Mulawarman Kalimantan Timur ini berlangsung
Peserta berjumlah lebih dari 20
selama empat hari, dari tanggal 11 hingga 14
orang itu berasal dari kalangan
Februari lalu. Beberapa tim pengajar dari Jepang
pengajar dan Mahasiswa dari Universitas
disampaikan dengan presentasi, menggunakan
dan Pusdiklat Minerba turut menyumbangkan
Mulawarman. Selama materi berlangsung peserta
software Kazemaru dan video. Diakhir acara
pengetahuannya. Diantaranya,
Shimoda
diberikan penjelasan tentang kurikulum,
dilakukan sesi tanya Jawab untuk keseluruhan
Yoshihisa, Kakizaki Atsushi, Togawa Shinji, Kojima
dilanjutkan dengan penjelasan materi yang
materi.
Info Pusdiklat Minerba
17
JEJARING KERJASAMA
GADGET
ETCMC Jalin Kerjasama dengan IM4DC
edisi ke II | 2013
WATER QUALITY MONITORING USB-port, data yang diperoleh dapat disimpan dalam perangkat komputer anda, tentunya dengan menggunakan program khusus bawaan dari perangkat ini. Sumber energinya bisa berasal dari baterai kering berukuran A serta baterai bawaan yang dapat di-charge.
Siap Menyediakan Tenaga Ahli Untuk Pertambangan The International Mining for Development Centre (IM4DC) yang merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia, the University of Western Australia dan the University of Queensland, kembali melakukan kegiatan kerjasama dengan Badiklat ESDM. Dibawah payung Memorandum of Understanding yang ditandatangani pada tahun 2012 dengan lingkup kerjasama mencakup education, training and capacity building, terkait dengan pertambangan, minyak dan gas dan geologi, telah menghasilkan delapan kegiatan. Sebelumnya Pusdiklat Mineral dan Batubara sudah melaksanakan beberapa kegiatan kerjasama diklat dengan IM4DC mengacu kepada MoU tersebut. IM4DC yang mempunyai misi untuk membantu meningkatkan kualitas hidup negara – negara berkembang melalui penggunaan sumber daya mineral dan energi yang berkelanjutan, mulai beroperasi bulan Oktober 2011 untuk membantu dalam meningkatkan pendapatan, pekerjaan, peluang perusahaan dan manfaat hidup bagi masyarakat di daerah pedesaan dan perkotaan negara-negara berkembang. I M 4 D C m e m fa s i l i t a s i p e n d i r i a n i n d u s t r i pertambangan kelas dunia untuk meningkatkan keseluruhan negara-negara berkembang yang diwujudkan terutama melalui peningkatan tingkat keterampilan personil kunci dalam pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan organisasi masyarakat sipil. Secara keseluruhan, kegiatan ini akan berujung pada peningkatan kebijakan dan praktek tata kelola dan
18 Info Pusdiklat Minerba
pengelolaan industri ekstraktif dan interaksi mereka dengan masyarakat dan lingkungan, Peningkatan kerangka legislatif, Peningkatan pengetahuan tentang dasar sumber daya Negara, dan kemampuan u ntu k teru s memb a n gu n ka p a s itas lo kal pemerintahan di bidang mineral dan pertambangan IM4DC merupakan elemen kunci the mining for development initiative, yang menyediakan tenaga ahli Australia yang dibutuhkan bagi negara-negara berkembang. Tujuannya membangun sektor p e r t a m b a n g a n b e r ke l a n j u t a n , m e m b u a t pemanfaatan pendapatan menjadi lebih baik, meningkatkan pembangunan sosial dan lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi. Membantu negara berkembang menggunakan sumber daya alam mereka untuk pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat sosial kepada rakyatnya. Kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama kurun waktu kerjasama tersebut adalah sebagai berikut: 1. International Seminar on Mine Inspector, Bidakara, Jakarta, 26 – 27 Maret 2012, 80 peserta; 2. Kuliah Umum Pelatihan Calon Inspektur Tambang, Pusdiklat Minerba, Bandung, 28 – 29 Maret 2012; 3. Implementasi Kerjasama, Bandung, 14 – 17 Oktober 2012; 4. Beasiswa pelatihan Environmental Specialist di University of Queensland, Australia, 2 -13 Juli 2012, peserta 1 orang dari Pusdiklat Minerba
dan 1 orang dari Dirjen Minerba ; 5. Beasiswa pelatihan Mine Inspector di University of Queensland, Australia, 18 – 19 Juni 2012, peserta 10 orang (5 Pusdiklat Minerba dan 5 Dirjen Minerba); 6. Beasiswa pelatihan Australian Study Tour on Mine Closure, Australia, 24 Sept – 5 October 2012, peserta 2 orang (1 orang Pusdiklat Minerba dan 1 orang Dirjen Minerba); 7. Beasiswa Pelatihan Health and Safety Course, 19 November – 14 December 2012, peserta 2 orang (1 orang Pusdiklat Minerba dan 1 orang BDTBT) 8. Penandatanganan MoU dan Diskusi strategi di Australia, 10 – 15 Desember 2012, 3 orang (Sekretaris Badiklat ESDM, Kabag Rencana dan Laporan, Kabag Umum, dan Kasub Kerjasama). Mengawali kegiatan di tahun 2013 ini, Pusdiklat Minerba menerima kunjungan dari Team IM4DC untuk membahas rencana ke depan terkait kerjasama dengan IM4DC, prioritas kegiatan kerjasama yang diusulkan oleh Pusdiklat Minerba adalah mencakup: 1. Drafting Implementation Plan 2. Mine Inspector Master Trainer and inspection Practices (Internship/on the job training) 3. Mine Inspector Training Material and Curriculum 4. Post Training Evaluation for Mineral Added Value Training 5. Overseas training on specialized subject: Waste Management, Blasting, Environmental, Health and Safety and Conservation.
Jika sebelumnya, pengambilan sampel air dari sungai, danau, atau rawa, dilakukan dengan cara yang merepotkan. Yakni dengan cara diambil dan diawetkan, sebelum dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kandungan pencemarnya. Sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup mahal, kini dengan alat water quality monitoring, pemeriksaan bisa dilakukan in-situ.
W
ater quality monitoring adalah alat pengukur pencemaran airportable. Alat ini digagas oleh perusahaan Insitu Coorporation.Water quality monitoring dapat mengukur beberapa parameter yang umumnya ada dalam air. Semisal pH, oksigen terlarut (dissolved oksigen,DO), logam-logam seperti besi (Fe), mangaan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), raksa (Hg),nitrit (NO2), nitrat (NO3), sulphate (SO4), dan kekeruhan.
Konsentrasinya pun dapat langsung dibaca dengan mudah dengan digunakannya teknologi digital yang dipakai. Dengan lapisan pelindung dan kabel yang water-proof yang cukup panjang, hingga mencapai 5 meter, penggunaan alat ini dapat menjangkau badan air yang cukup dalam. Alat ini pun mengusung aplikasi Windows Mobile, sehingga penggunaannya user-friendly. Selain itu waktu pengukuran sampel dapat diatur, ingin berapa banyak dalam durasi berapa lama. Data yang diperoleh akan langsung tersimpan, dan karena dilengkapi dengan slot memory-card dan
Perangkat ini berdimensi sekitar 70 x 50 x 40 cm, peralatan di dalamnya cukup lengkap, terdapat satu electronic-module untuk membaca dan menyimpan data, kabel sepanjang 5 meter, sejumlah electrode untuk mengukur parameter a i r, b e r i k u t p e r a n g k a t m i n i u n t u k membersihkannya, detector yang bisa membaca lima parameter sekaligus (tergantung dari electrode yang digunakan), dan satu set perangkat mini untuk kalibrasi. Juga terdapat CD berisi petunjuk penggunaan dan program penyimpan/pengolah data. Pengoperasian alat cukup mudah. Setelah semua peralatan dirangkai (electronic module, kabel, dan electrode), cukup celupkan electrode-nya kedalam badan air, electronic-module akan langsung membaca konsentrasi parameter pencemar yang ada di dalam air. Tentunya perangkat ini sangat berguna saat harus mengukur pencemaran air di daerah pedalaman dan perlu diketahui hasilnya dalam waktu singkat.
Info Pusdiklat Minerba
19
SARANA DAN PRASARANA
Menikmati Wisma dengan Fasilitas Hotel Mungkin anda bisa bayangkan, suatu hari saat anda akan berkunjung ke Pusdiklat Minerba. Malam hari, sesaat setelah tiba di pekarangan, rasa capek setelah menempuh perjalanan jauh, terasa di hampir semua sendi tulang kita.
M
embayangkan tidur pulas dengan kaki menjulur lurus, dengan hembusan Air Coditioner (AC). Maka tempat itu anda bisa peroleh di Wisma Pusdiklat Minerba. Meski terbilang sederhana, jika dibanding dengan hotel berbintang lima, wisma yang merupakan fasilitas penting di Pusdiklat Minerba, ini juga memiliki fasilitas layaknya penginapan. Memasuki lobby wisma, kita langsung disapa petugas wisma dengan ramah. Diantar ke kamar yang sudah tertata dengan rapi, dan mempersilahkan kita untuk istirahat. Bukan hanya itu, Di tiap lantai disiapkan loby, kecuali lantai 4 ruang makan. Keamanan 24 jam, yang dilengkapi dengan CCTV.
20 Info Pusdiklat Minerba
edisi ke II | 2013
aplikasi ini dapat secara konsisten menjaga kesinambungan data, sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditentukan.
Saat ini wisma memiliki 132 kamar, terdiri dari 5 kamar VIP (mineral) dan 127 kamar standar (batubara). Rincian fasilitasnya, kamar mineral 1 bed besar (double) 5 kamar, fasilitas lengkap, tv kulkas ac dan water heather harganya Rp 150 rb. Sementara, fasilitas kamar batubara, 2 tempat tidur (twin) fasilitasnya bervariasi ada yg pake ac ada yg memakai water heather. Seluruh biaya sudah masuk dalam biaya diklat. Termasuk fasilitas laundry dengan 5 mesin cuci, tidak ada tarif, dengan batasan satu peserta untuk 1 stel pakaian. Kalaupun ada kekurangan, itu mungkin karena belum adanya lift. Padahal untuk bangunan lebih dari 3 lantai seharusnya menggunakan lift. Kamar-kamar di wisma secara bertahap akan ditambah fasilitasnya sehingga memberikan kenyamanan bagi peserta diklat yang akan beristirahat, melepaskan kepenatan setelah seharian belajar. Fasilitas ruang makan bisa menampung peserta sebanyak 200, fasilitas lapangan futsal, lapangan volley, ruang diskusi ada di lantai 2 sebelah timur, lantai 3 dan 4 barat timur. Letak wisma hanya sekitar 150 meter dari gedung Pusdiklat Minerba. Jika berjalan kaki hanya memerlukan waktu sekitar 5 menit. Hampir semua tamu yang berkunjung merupakan peserta diklat. Tahun 2012 wisma dikunjungi oleh 2413 orang atau rata-rata 202 orang per bulan. Tamu yang berkunjung ke wisma dari berbagai kota di Indonesia, paling jauh adalah dari Papua. Petugas wisma berjumlah 28 orang, terdiri dari seorang penanggung jawab, seorang supervisor, 4 resepsionis, seorang administrasi, 3 room boy, petugas laundry, 8 customer service, 2 tukang
kebun, dan sisanya petugas keamanan. Dengan 28 petugas, wisma mampu memberikan pelayanan terbaik bagi tamu yang berkunjung, terutama peserta diklat. Berdiri di areal tanah seluas 9381,58 m2, awalnya wisma ini disebut dengan asrama yang dibangun tahun 1992. Saat itu asrama terdiri dari sayap kiri, sayap tengah, dan kanan, masing-masing empat lantai. Asrama yang dulu merupakan milik TNI AD dan dihuni oleh para Purnawirawan TNI AD itu berdiri di atas tanah yang dibeli oleh Pusat Penelitian Teknologi Mineral (PPTM), Departemen Pertambangan dan Energi (DPE). Adalah PT Aneka Tambang, dengan 34 orang, yang merupakan tamu pertama kali yang menginap di asrama ini. Asrama kemudian diserahkan kepada Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan (PPTP). Serah terima dilakukan dua kali, yaitu serah terima gedung asrama tanggal 6 Juni 1994 dan serah terima tanah, gedung, dan sarana lainnya tanggal 28 Juli 1995. Restrukturisasi dilakukan beberapa kali. Itu berdampak pada perubahan pengelolaan wisma. Tahun 2001, DPE beralih fungsi menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM). Tahun 2009 DESDM menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya Energi (KESDM). Perubahan fungsi tersebut berdampak pada perubahan struktur organisasi PPTP. PPTP beralih fungsi menjadi Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara (Pusdiklat TMB), dan terakhir menjadi Pusdiklat Minerba yang memimpin wisma hingga sekarang. Menurut seorang karyawan, ada perubahan selama bekerja di tempat ini. Dari tahun 1995 masih ada pegawai biasa, lalu mereka dibina dari
yang tidak tahu tugasnya, hingga saat ini sudah jelas job desc nya. “Kami berharap kedepannya bisa lebih bagus lagi.” Ujar salah seorang karyawan. Kedepannya pula, rencananya listrik akan diganti semua. Lalu diharapkan ada bangunan awal. Ruang room boys tiap lantai ada, akan diusahakan ada lift. Berdaya dengan Sistem Informasi Manual
W
isma Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan Batubara (Pusdiklat Minerba) membutuhkan kecepatan dalam pelayanan dan keakuratan data. Namun saat ini sistem infomasi reservasi yang digunakan di Wisma Pusdiklat Minerba masih manual. Padahal dalam pelaksanaannya sering dihadapkan pada permasalahan-permasalahan seperti: Lambatnya proses pelayanan check in dan check out dikarenakan beberapa proses yang dilakukan secara manual dan masih menggunakan buku besar di bagian resepsionis atau bagian pelayanan. Sulit mengetahui informasi mengenai kamar terisi maupun yang kosong secara otomatis ini dikarenakan pencarian data masih menggunakan data dokumen manual yang terpisah antara proses check in dan check out. Selain itu banyak kendala dalam penyimpanan dokumen secara manual sehingga sering terjadi kerusakan atau hilang. Kesalahan (human error) juga dapat terjadi dalam pemeriksaan dan pencatatan tersebut, apalagi jika ada pembatalan reservasi. Sehingga ketika tamu wisma yang sudah melakukan reservasi datang, kamar tidak tersedia atau sebaliknya. Wisma Pusdiklat Minerba merupakan salah satu
unit kerja yang berada dibawah kendali bidang standar dan sarana prasarana Pusdiklat Minerba, yang bertugas mengelola sarana dan prasarana gedung penginapan untuk keperluan peserta diklat. Proses bisnis yang terdapat di Wisma Pusdiklat Minerba berbeda dengan proses bisnis yang terdapat pada hotel umumnya, Wisma Pusdiklat Minerba diperuntukan hanya untuk menerima dan melayani tamu yang terdaftar sebagai peserta diklat di Pusdiklat Minerba, dapat juga menerima tamu perorangan namun yang bersifat dinas di lingkungan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Aplikasi Sistem Informasi Pengembangan Wisma ini adalah aplikasi yang berbasis pada client-server dengan menggunakan MYSQL sebagai database server yang beroperasi dilingkungan Local Area Network (LAN) Sistem pengelolaan Wisma diposisikan sebagai sebuah alat bantu, untuk menunjang pekerjaan administrasi front office wisma yang mencakup, Pengaturan jadwal reservasi / booking kamar, proses registrasi / check in tamu, Tagihan / billing tamu pada saat check out, Proses pembaharuan / updating data status kamar, Pembuatan laporan – laporan front office. Pemahaman hubungan antara perangkat lunak yang dirancang dengan lingkungan eksternalnya akan sangat membantu memutuskan bagaimana seharusnya menyediakan fungsionalitas sistem yang diminta dan bagaimana menstruktur sistem sehingga dapat berkomunikasi secara efektif dengan lingkungannya. Aplikasi yang berjalan sesuai dengan fungsionalitas sistem yang diminta, jika semua sumber daya yang terlibat dalam sistem
W
isma pusdiklat minerba merupakan penginapan yang khusus untuk melayani tamu peserta diklat, instruktur serta tamu yang berada di lingkungan departemen ESDM. Tujuan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Wisma adalah: · Informasi reservasi terintegrasi dengan data peserta diklat yang dihasilkan dari aplikasi kediklatan yang sudah lebih dulu berjalan. · Staff front desk dapat melakukan proses check in dan check out dengan lebih mudah dan cepat dari data reservasi yang ada. · Staff house keeping dapat melakukan proses pendataan status kamar melalui komputer, sehingga historis dari setiap kegiatan house keeping dapat terekam dalam database. · Staff manajemen wisma dapat melihat laporan-laporan seperti laporan daftar reservasi wisma per hari, laporan pendapatan per bulan, laporan daftar kamar yang masih kosong, sehingga pengembangan wisma ke depannya dapat diproyeksi dengan lebih mudah dan akurat. Spesifikasi sistem Pengembangan sistem informasi pengelolaan Wisma Pusdiklat Minerba yang dikembangkan memiliki kriteria sebagai berikut: · Aplikasi dibangun berdasarkan sistem clientserver yang berorientasi pada pemrograman objek, dengan menggunakan Mysql sebagai database server; · Aplikasi dapat berjalan pada lingkungan jaringan local (LAN/Intranet) maupun jaringan internet (WAN); · Flatform sistem operasi pada komputer user menggunakan sistem operasi windows (98, Vista, 2000, XP, dan 7).
Info Pusdiklat Minerba
21
SUDUT
edisi ke II | 2013
Diklat KEBTKE sesaat sebelum acara peresmian wisma.
kenyamanan kepada pengunjung pameran, Stan Badan Diklat ESDM meraih penghargaan sebagai juara 1 stan terbaik, dilihat dari kriteria kebersihan, keindahan, desain, dan aktivitas.
Peresmian Gedung Wisma Pusat Diklat KEBTKE ditandai dengan pemotongan pita oleh Wamen dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti kemudian peninjauan Gedung Wisma Pusat Diklat KEBTKE. Selama kunjungan Wamen didampingi oleh Kepala Badan Diklat beserta para Pejabat Eselon II, III, dan IV di lingkungan Badan Diklat ESDM.
"Kami berharap lewat pameran ini masyarakat luas terutama wilayah Batam dan sekitarnya dapat mengetahui adanya Pendidikan dan Pelatihan yang dimiliki oleh Kementerian Energi Sumber Daya Manusia" ujar Koordinator Stan Badiklat ESDM Markus.
Diakhir sambutannya, Wamen berharap agar kinerja Badan Diklat ESDM dapat ditingkatkan sesuai dengan tugasnya, dengan mewujudkan sumber daya manusia profesional berdaya saing tinggi melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi di bidang energi dan sumber daya mineral.
dengan cara menyebarluaskan leaflet, profile, booklet, poster, dan penayangan video profile dari masing-masing satuan kerja ESDM. Satuan yang terdiri dari Pusat Diklat Migas, Pusat Diklat Minerba, Pusat Diklat Geologi, Pusat Diklat KEBTKE, PTK Akamigas, dan Balai Diklat Tambang Bawah Tanah.
Peresmian Wisma Pusdiklat KEBTKE dan Gedung Kantor Pusdiklat Minerba
Wamen Berharap Mampu Meningkatkan Kompetensi SDM
W
akil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ir Susilo Siswoutomo, meresmikan sekaligus dua kantor yang berada di bawah naungan Badiklat ESDM di Pusat Diklat Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Ciracas, Jakarta Timur, 3 April lalu. Dua gedung itu antara lain Gedung Wisma Pusat Diklat KEBTKE dan Kantor Pusat Diklat Mineral dan Batubara. Gedung Kantor Pusat Diklat Mineral dan Batubara yang berdiri di atas tanah seluas 2.291m dan luas
22 Info Pusdiklat Minerba
bangunan 2.562m. Dalam sambutannya, Kepala Badan Diklat M Teguh Pamuji, berharap dengan pembangunan Gedung Wisma ini nantinya dapat meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kementerian ESDM. “Dengan melihat aset yang dimiliki Pusat Diklat KEBTKE, tentunya kami berharap dapat mewujudkan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia di lingkungan Kementerian ESDM maupun Aparatur daerah, serta masyarakat umum.” imbuh M Teguh Pamuji di Kantor Pusat
Sejak awal antusias pengunjung di stan Badan
Batam Trade Expo 2013
Antusiasme Pengunjung di Stan Badan Diklat ESDM
B
adan Diklat ESDM sebagai salah satu penguat kelembagaan jasa pendidikan dan pelatihan yang bernaung dibawah Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, kembali unjuk gigi. Kali ini turut ambil bagian dalam Batam Trade Expo di Gedung Sumatera Convention Center, 21-24 Maret 2013 lalu. Masih dengan misi, menyebarkan informasi mengenai Pendidikan dan Pelatihan yang dimiliki
Diklat ESDM nampak saat pemaparan promosi pendidikan dan pelatihan, hingga membagibagikan buku “Mari Mengenal Energi”. Buku ini diperuntukkan bagi kalangan Sekolah Dasar 1-3, Sekolah Dasar 4-6, dan Sekolah Menengah Pertama 1-3. Tak hanya itu, berkat kerjasama dari semua pihak, Badan Diklat ESDM dan satker Pusdiklat ESDM dalam memberikan informasi dan memberikan
Pameran ini merupakan kali kedua dilaksanakan. Lewat kerja sama Pemerintah Kota Batam bekerjasama dengan PT Kabita Selaras Pratama kegiatan Batam Trade Expo di Gedung Sumatera Convention Center sukses dilaksanakan dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Batam yang diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum yaitu M Sahir. Ada kemajuan yang cukup signifikan dalam kegiatan expo kali ini. Terutama dari peserta yang ikut ambil bagian. “Peserta Pekan Inovasi Sumatera kali ini, 60 peserta dari berbagai kementerian, pemerintah kota, dan perusahaan swasta lainnya, ini merupakan kemajuan,” ungkap Ketua Pelaksana Usrinal dalam sambutannya. Usrinal juga mengungkapkan, penyelenggara berharap pameran ini dapat menjadi sarana promosi bagi produk unggulan KUKM (Kredit Usaha Kecil Menengah), sarana edukasi bagi peningkatan daya saing KUKM, baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri, serta membangun komunikasi strategis pemasangan produk dan kawasan industri nasional. Selain pameran,kegiatan expo kali ini juga dimeriahkan oleh festival band antar pelajar seKepri, festival rebana, dan lomba mewarnai tingkat SD.
Info Pusdiklat Minerba
23
GALERY
edisi ke II | 2013
PROGRAM DIKLAT TRIWULAN KE III TAHUN 2013 PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN MINERAL DAN BATUTABARA NO JUDUL DIKLAT JUMLAH
Pelatihan Teknologi Keselamatan Tambang Bawah Tanah di Politeknik Akamigas Palembang
Training Underground Mine Safety Technology
C Kunjungan IM4D
A. 1 2 3
KORIDOR SUMATRA Terstruktur Fungsional Inspektur Tambang Pertama Manajemen Perijinan Pertambangan Mineral dan Batubara Pengawasan Konservasi Mineral dan Batubara
60 25 15 20
PEMDA PEMDA PEMDA
B. 1 2
KORIDOR JAWA Diklat Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Mineral Diklat Terstruktur Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan VII Diklat Terstruktur Fungsional Inspektur Tambang Pertama Angkatan VIII Diklat Evaluasi Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) Perusahaan Pertambangan Diklat Teknis Audit PNPB Sub Sektor Mineral dan Batubara Diklat Pemenuhan dan Uji Kompetensi Bagi Pengawas Operasional Pertama Pada Pertambangan Angkatan VI Diklat Sertifikasi Juru Ukur Tambang Angkatan II Diklat Perencanaan dan Desain Tambang Terbuka Diklat Sistem Informasi Geografi (SIG) Pertambangan Angkatan I Capacity Building for ASEAN Forum On Coal (AFOC) Member Nations
220 15 25
KESDM, PEMDA PEMDA
25
PEMDA
20
KESDM, PEMDA
20 30 20
KESDM, PEMDA INDUSTRI INDUSTRI
15 20
INDUSTRI INDUSTRI
30
INDUSTRI
C. 1 2
KORIDOR BALI NUSA TENGGARA Diklat Resolusi Sengketa dan Abitrase Internasional (Tahap Pengenalan dan Lanjut) Manajemen Perijinan Pertambangan Mineral dan Batubara
40 20 20
PEMDA PEMDA
D. 1 2
KORIDOR KALIMANTAN Diklat Fungsional Inspektur Tambang Pertama di Kalsel Diklat Teknis Perhitungan Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara
45 25 20
PEMDA PEMDA
E. 1 2
KORIDOR SULAWESI - MALUKU UTARA Pengolahan dan Pemurnian Emas Diklat Manajemen Pertambangan Rakyat Bagi Aparat Dinas Pertambangan dan Energi Diklat Teknis Perhitungan Royalti Pertambangan Mineral dan Batubara Diklat Manajemen Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara
70 15 20
PEMDA PEMDA
20
PEMDA
15
PEMDA
TOTAL
435
3 4 5 6 7 8 9 10 BatamPelatihan Trade Expo Life of Mine Management of Large Volume Waste di Australia Kunjungan IM4DC
Workshop Asean Coal Database
3 Peresmian Wisma KEBT-KE Health dan Gedung Baru Pusdiklat Pelatihan Occupational andKantor Safety Course diMinerba Australia
24 Info Pusdiklat Minerba
PESERTA PERUNTUKAN
4
JADWAL
LOKASI
11 Juni - 17 September 2013 02-06 Juli 2013 26-30 Agustus 2013
Pekanbaru Medan Palembang
30 September - 05 Oktober 2013 26 Agustus - 01 November 2013
Bandung Bandung
26 Agustus - 01 November 2013
Bandung
02-07 Sepetember 2013
Bandung
16-20 September 2013 19 - 24 Agustus 2013 26 Agustus - 6 September 2013
Bandung Bandung Bandung
19 - 30 Agustus 2013 19 - 30 Agustus 2013
Bandung Bandung
08-11 Juli 2013
Jawa Barat
02-07 September 2013 09-13 September 2013
Mataram Mataram
16 September - 22 November 2013 01-04 Juli 2013
Kalsel Banjarmasin
02-04 September 2013 27-31 Agustus 2013
Palu Ternate
16-19 September 2013
Makasar
27-31 Agustus 2013
Makasar
BIAYA
6,600,000 7,440,000 7,440,000 7,440,000
per orang per orang per orang per orang
Info Pusdiklat Minerba
23