Subyek Mata Kuliah Dosen Waktu Penyerahan
: Tugas Indvidu : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) : 5 Juli 2011
E- BUSINESS DI INDONESIA DAN PENERAPANNYA DI PT. INDOTURBINE
Disusun oleh : Daniel Edward Syauta ( P056100493.36E )
MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kemajuan di bidang teknologi, komputer dan telekomunikasi mendukung
perkembangan teknologi internet. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi apapun, untuk menunjang aktivitas bisnisnya. Bahkan sekarang cenderung dapat diperoleh berbagai macam informasi sehingga informasi harus disaring untuk mendapat informasi yang tepat dan relevan. Hal tersebut mengubah abad informasi menjadi abad internet. Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategi bisnis seperti : pemasaran, penjualan dan pelayanan pelanggan. Pemasaran di internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa dan tanpa aturan- aturan yang baku. Sedangkan dalam pemasaran konvensional barang mengalir dalam partai- partai besar melalui pelabuhan laut, kontainer, distributor, lembaga penjamin, importir dan lembaga bank. Pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat internet. Pemasaran di internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di lain tempat. Akibat internet maka pemasaran terhadap perusahaan, produk dan pelayanan menjadi proses yang interaktif saat ini. Situs web perusahaan bukan hanya sekedar menyajikan katalog produk dan media promosi, melainkan digunakan untuk berdialog, berdiskusi dan berkonsultasi dengan konsumen secara online, bulletin boards, kuesioner elektronik, mailing lists dan pengiriman surat elektronik. Sehingga konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam perancangan, pengembangan, pemasaran dan penjualan produk. Saat ini kebutuhan di bidang networking sudah merupakan hal yang umum di tengah perkembangan teknologi informasi, termasuk bagi perusahaan. Penggunaan internetworking dapat berupa internet, intranet ataupun ekstranet. Trend penggunaan internet telah mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Berdasarkan Gambar 1 di bawah, pada tahun 2009, pengguna internet di dunia telah mencapai 27,1% dari seluruh total penduduk dunia, dimana sekitar sepertiga dari pengguna tersebut adalah penduduk Indonesia.
Gambar 1. Pengguna Internet dalam Bentuk Persentase Populasi Sumber:Bank Dunia, Indikator Pembangunan Dunia, Update tanggal 27 April 2011 Namun di tengah kesibukan masyarakat, maka perusahaan harus dapat memikirkan bagaimanakah cara yang terbaik dalam memasarkan produknya. Tantangan seperti kebutuhan yang semakin banyak, mobilisasi masyarakat yang semakin tinggi, kesibukan masyarakat yang tidak dapat diprediksi dan kemajuan teknologi yang hingga kini sangat dirasakan maka kini banyak berkembang usaha ebusiness.
1.2 Perumusan Masalah Dengan dilatarbelakangi oleh hal- hal tersebut di atas, maka dalam hal ini penulis akan mencoba untuk menjelaskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan penggunaan e- business di Indonesia serta penerapannya di PT. Indoturbine serta teknologi apa saja yang digunakan. 2. Apa manfaat dari penggunaan masing-masing jaringan tersebut dan bagaimana pengembangan yang dapat dilakukan terkait dengan permasalahan yang ada dalam e- business. 1.3 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penulisan makalah ini adalah selain sebagai Ujian Tengah Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen juga dilakukan untuk mengkaji penerapan e- business pada penjualan produk di PT. Indoturbine. Selain itu pada makalah ini penulis juga akan membahas mengenai bisnis- bisnis di PT. Indoturbine yang tidak hanya sekedar pada jual beli barang namun juga mengenai prospek bisnisnya ke depan.
II. DESKRIPSI PERUSAHAAN PT. Indoturbine terbentuk pada tahun 1973, bersamaan dengan dimulainya eksplorasi minyak dan gas bawah laut di Indonesia. Dimulai sebagai agen dari produk Solar Turbine
( USA ), PT. Indoturbine melihat ini sebagai bisnis yang
meningkat pesat. Pemasarannya sebagai merek kelas dunia, membuat respon yang sangat baik dari Pertamina maupun perusahaan minyak dan gas dunia lainnya. Kesuksesan PT. Indoturbine ini tidak terlepas dari efisiensi unit Solar Gas Turbine, yang telah mengkombinasikan teknologi mutakhir dan jaringan pendukung dari pihak pekerja yang kompeten dan berdedikasi. Pada tahun 1987, PT. Indoturbine memulai untuk bekerjasama dengan IPTN ( Industri Pesawat Terbang Nusantara ) yang sekarang bernama PT. Dirgantara Indonesia dalam overhaul mesin turbin ini. Pada mulanya kegiatan overhaul ini hanya dapat dilakukan di USA. Biaya yang tadinya dibutuhkan untuk pengiriman maupun service kini dapat dikurangi seiring berjalannya kemajuan teknologi dan komunikasi yang telah dilakukan dengan para stakeholders. Dalam mengembangkan usahanya, PT. Indoturbine memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi : Pengakuan sebagai mitra terbaik dalam pengembangan industri dan energi di seluruh Indonesia Misi : 1. Fokus dalam solusi kebutuhan konsumen. 2. Mengembangkan sinergi dan menciptakan nilai tambah. 3. Menjunjung kepercayaan konsumen melalui performa yang berkualitas. 4. Mendapatkan “healthy return “ dalam berinvestasi. Nilai utama yang dikembangkan : 1. Karyawan adalah aset yang paling berharga. 2. Komitmen dan kerjasama adalah kunci kesuksesan. 3. Kami tumbuh dan makmur bersama Produk Solar Turbine ini digunakan oleh hampir seluruh perusahaan minyak dan gas di Indonesia dimana PT. Indoturbine bergerak sebagai penjual dan operator dari mesin ini. Perusahaan pemakai yang terkait adalah BP Indonesia, VICO, UNOCAL, ConocoPhilips, Total E&P Indonesie, Petrochina International, ExxonMobil Oil, Premier Oil Natuna, Kondur Petroleum dan sebagainya. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri lainnya adalah Styrindo Mono Indonesia, Miwon, Asia
Tile, Indo Bharat Rayon, Riau Andalan Pulp & Paper, Asean Aceh Fertilizer dan Pupuk Iskandar Muda. PT. Indoturbine tidak berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya, dia membutuhkan beberapa stakeholder dalam mewujudkan visi dan misinya. Berikut adalah beberapa stakeholders dan juga peranannya : 1. ITT Barton& Neodyn, Rosemount, Allen Bradley( pemasok suku cadang ) 2. PT. Dirgantara Indonesia ( overhaul ) 3. Pelita, Ekanuri dan Pan Marine ( transportasi ) 4. Indocater ( catering di offshore ) 5. PT. Telkom ( jasa telekomunikasi ) 6. RS. Mitra Internasional dan Medicare ( jasa kesehatan ) 7. Hotel Kartika Chandra ( penginapan bagi pekerja lapangan luar kota )
III. LANDASAN TEORI Banyak perusahaan yang kini menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaa. Organisasi- organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis untuk menggunakan teknologi informasi dalam berbagi sumber daya informasi dan
meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan
mengembangkan hubungan strategis dengan pelanggan, pemasok dan mitra bisnis. Gambar 1 mengilustrasikan proses bisnis lintas fungsi.
Gambar 2. Proses Bisnis Lintas Fungsi
Banyak perusahaan yang telah berpindah dari sistem warisan berbasis mainframe ke aplikasi klien/ server lintas fungsi. Hal ini biasanya melibatkan pemasangan software enterprise resource planning, manajemen rantai pasok atau manajemen hubungan pelanggan dari SAP Amerika, PeopleSoft, Oracle dan perusahaan lainnya. Sebagai ganti untuk berfokus pada kebutuhan pemrosesan informasi dari berbagai fungsi bisnis, software perusahaan semacam ini berfokus untuk mendukung berbagai kelompok prose bisnis terintegrasi yang terlibat dalam operasional bisnis.
Gambar 3. Arsitektur Aplikasi Perusahaan
3.1
Pengertian E- Business E-bisnis
(Inggris:
Electronic
Business,
atau
"E-business")
dapat
diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik. Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan. Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai
suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya. E-business didefinisikan oleh O’Brien (2001) sebagai “Penggunaaan teknologi internet untuk menghubungkan dan memperkuat proses-proses bisnis, perdagangan elektronis
(e-commerce),
dan
komunikasi
serta
kolaburasi
antara
sebuah
perusahaan dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra kerja bisnis elektronis lainnya”. E-business didalam penerapannya dapat dijabarkan secara lebih mendalam sebagai berikut ini : 3.1.1 Customer Relationship Management (CRM) Sebuah CRM mengintegrasikan strategi perusahaan, metodologi bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan perusahaan. CRM sendiri merupakan sebuah konsep bisnis sejalan dengan proses bisnisnya sendiri. Tidak ada bisnis yang dapat bertahan lama tanpa memahami konsumennya dan berupaya membangun hubungan yang positif dengan mereka. CRM menyediakan dukungan bagi konsumen dari awal hingga akhir proses.
Gambar 4. Unsur Dalam CRM
3.1.2 Supply Chain Management (SCM) Supply chain (rantai pasokan) merupakan jaringan pelayanan, bahan baku dan arus informasi yang menghubungkan antara konsumen dengan supplier sebuah perusahaan dalam hal hubungan dengan konsumen, kebutuhan pemesanan dan hubungan dengan pemasok. Manajemen rantai pasok merupakan pengetahuan dalam mengembangkan strategi untuk mengorganisasi, mengawasi dan memotivasi berbagai sumber daya yang terlibat dengan pelayanan (jasa) dan bahan baku di dalam rantai nilai. Manajemen rantai pasok juga mencakup perencanaan dan
manajemen dari berbagai aktivitas yang terlibat dalam sumber daya dan pengadaannya, konversi serta berbagai aktivitas manajemen logistic lainnya. Termasuk pula di dalamnya koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai saluran rekanan seperti pemasok, perantara, penyedia jasa pihak ketiga dan konsumen. Intinya, manajemen rantai pasok mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan baik di dalam maupun luar perusahaan (Council of Supply Chain Management Professional, 2004).
Gambar 5. Proses Dalam SCM
3.1.3 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise
Resource
Planning
( ERP
) mengintegrasikan
informasi
manajemen internal dan eksternal di seluruh organisasi. Sistem ini mencakup keuangan/
akuntansi,
manufaktur,
penjualan
dan
pelayanan.
Sistem
ini
mengotomisasi kegiatan ini dengan aplikasi perangkat lunak terintegrasi. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsibisnis di dalam batas- batas organisasi dan mengelola konsumen dengan stakeholder.
Gambar 6. Unsur Dalam ERP
3.1.4 Human Resource Management Fungsi manajemen sumber daya manusia ( human resource management ) melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi dan pengembangan karyawan dari sebuah organisasi. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam perusahaan. Jadi sistem sumber daya manusia didesain untuk mendukung (1) perencaan untuk memenuhi kebutuhan personel perusahaan, (2) mengembangkan potensi karyawan, (3) mengendalikan semua kebijakan dan program personel. Awalnya perusahaan menggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk (1) menghasilkan cekgaji dan laporan penggajian, (2) memelihara catatan laryawan dan (3) menganalisis penggunaan personel dalam operasi bisnis. Banyak perusahaan yang telah jalan lebih jauh dari fungsi manajemen personel tradisional ini dan membangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang juga mendukung (1) perekrutan, pemilihan dan pemberian pekerjaaan, (2) penempatan kerja (3) penilaian kinerja, (4) analisis manfaat karyawan, (5) pelatihan dan pengembangan serta (6) kesehatan, keselamatan dan keamanan.
Gambar 7. Fungsi dari HRM
IV. PEMBAHASAN 4.1
Internet di Indonesia ComScore telah merilis laporan lengkap mereka tentang keadaan Internet
pada tahun 2010 di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Di laporan tersebut terdapat poin-poin yang menarik tentang perkembangan Intenet di Indonesia, berikut adalah poin-poin tersebut:
Indonesia mengalami peningkatan pengguna Internet sebesar 32 % pada tahun 2010, paling tinggi perkembangannya di antara negara Asia Tenggara lainnya.
Total pengguna Internet di Indonesia pada Desember 2010 adalah sebanyak 8,6 juta pengguna.
Pengguna Internet di Indonesia kebanyakan adalah pengguna berumur 15-25 tahun (40% total pengguna Internet Indonesia).
Lama penggunaan Internet per pengguna di Indonesia adalah 14,8 jam, paling rendah di antara negara Asia Tenggara lainnya.
Pengguna Internet laki-laki lebih lama online di Internet daripada perempuan di Indonesia (dengan perempuan menguasai 36% pasar Internet Indonesia).
Penetrasi jejaring sosial ( terutama Facebook ) di Indonesia mencapai 90%.
Indonesia adalah negara ke-8 tertinggi untuk penetrasi Facebook di dunia.
21% pengguna Internet di Indonesia mengakses website Twitter pada Januari 2011, menempati urutan ke-4 di dunia untuk penggunaan Twitter.
Pengakses website yang menyajikan fitur sharing foto ( terutama Facebook ) mencapai 90% di Indonesia.
Penetrasi situs travel di Indonesia sebesar 22% di tahun 2010 ( meningkat 42% dibanding tahun 2009 ).
Penetrasi situs ritel di Indonesia sebesar 50% di tahun 2010 ( meningkat 20% dibanding tahun 2009 ).
Pengguna online banking di Indonesia meningkat 72% pada tahun 2010 ( mencapai 749 ribu pengguna unik ).
Online
banking
yang
paling
banyak
diakses
di
Indonesia
adalah:
bankmandiri.co.id, bni.co.id, dan citigroup.
Penetrasi situs multimedia di Indonesia mencapai 55%, menurun 1% dibanding tahun 2009.
Penetrasi situs blog di Indonesia mencapai 68% pada tahun 2010, meningkat 8% dibanding tahun 2009 dan merupakan penetrasi paling besar di antar negara Asia Tenggara lainnya.
Pangsa pasar Google search di Indonesia mencapai 85% dan rata-rata search per pengguna di Indonesia mencapai 91,4.
Kategori-kategori utama untuk penggunaan Internet di Indonesia pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Gambar 8. Kategori Penggunaan Internet Indonesia 2010 4.2
E- Bisnis di PT. Indoturbine
4.2.1
Enterprise Resource Planning ( ERP ) Dalam usaha e- bisnis di PT. Indoturbine perusahaan memanfaatkan 2 divisi
yang saling berkaitan. Divisi yang dimaksud adalah divisi Operation dan divisi Production. Segala hal yang berkaitan dengan semua pengoperasian di lapangan baik itu kinerja dan performa mesin, sumber daya alam minyak dan gas yang dapat dimanfaatkan dalam penjualan dan segala yang berhubungan dengan platform di PT. Indoturbine maka dikaitkan dalam divisi Operation. Sedangkan hal- hal yang ditangani oleh divisi production adalah penjualan minyak dan gas, pengurusan dan pembelian suku cadang, keuangan dan segala fasilitas yang diperlukan di platform PT. Indoturbine. Semuanya ini harus berjalan dengan baik untuk dapat beroperasi dengan lancar. Dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa divisi production menjadi penopang dalam bisnis operasional. Untuk itu dalam hal ini perlu dilihat dahulu mengenai
proses operasi hingga tahapan produksi. Gambar di bawah merupakan layanan yang digunakan untuk operasional, yaitu RTU ( Remote Terminal Unit ), PLC (Programmable Logic Controller) dan HMI (Human Machine Interface). Alat- alat tersebut merupakan interface dari lapangan dengan manusia yang berada dalam control room. Alat ini bisa diakses oleh pihak Indoturbine sebagai operator, Solar Turbine sebagai checker, pihak konsumen dalam hal ini adalah Pertamina dan BP Migas sebagai pemantau Migas di Indonesia. Untuk mengakses layanan ini harus memasukkan password dari keempat pihak tersebut. Layanan ini bersifat rahasia karena berisi mengenai data penjualan gas, performa mesin turbin dan juga beban (generator ataupun kompresor). Software yang digunakan untuk mengaksesnya adalah ControlNet 5000 ( untuk PLC ) dan RS View (untuk HMI ). Alat ini digunakan di lapangan operasi, dilanjutkan dengan menggunakan akses TCP/IP hingga dapat diterima oleh Solar Turbine (di Florida, USA) dan juga Indoturbine - Pertamina yang berada di jalan TB. Simatupang gedung Arkadia. Proses pengeksplorasian PT. Indoturbine di Laut Jawa khususnya memiliki 9 anjungan Zulu, Papa, Mike Mike, Lima, NGL, Bravo , Arco Ardjuna, Echo, Foxtrot dan 3 stasiun penerima di darat yaitu Muara Karang, Tanjung Priok dan Cilamaya. Kesemua station tersebut dihubungkan dengan HMI melalui radio yang dipancarkan ke darat.
Gambar 9. Struktur Jaringan Operasional
Tampilan di bawah ini adalah bentuk HMI (Human Machine Interface) yang memudahkan pihak terkait untuk membaca parameter yang ada di
lapangan. Parameter yang digunakan yaitu aliran gas (MSCF), gas terjual (BTU), minyak (barel), campuran air, minyak dan gas (water cut) serta beberapa parameter yang terukur pada mesin (seperti putaran mesin, suhu mesin, dan beban kompresor ataupun generator).
Gambar 10. Tampilan HMI Dari beberapa hasil yang didapatkan melalui tampilan HMI ( Human Machine Interface ) ini dijadikan landasan bagi tim production untuk dapat menganalisis beberapa keperluan dan juga database yang perlu dimasukkan ke dalam ERP ( Enterprise Resource Planning ). Software yang digunakan di PT. Indoturbine dalam pemanfaatan pemrosesan data pada ERP adalah SAP ( System, Application and Product ). Modul- modul yang terdapat pada SAP adalah : I.
Logistics Category -
Production Planning and Control
-
Project Management System
-
Materials Management
-
Quality Management
-
Plant Maintenance
-
Product Data Management
-
Sales and Distribution
-
Service Management
II. Human Resources Category -
Personnel Management
-
Organizational Management
-
Payroll Accounting
-
Time Management
-
Personnel Development
III. Financial Category -
Financial Accounting
-
Controlling
-
Investment Management
-
Treasury Management
-
Enterprise Controlling
Gambar 11. Komponen Pembentuk SAP
4.2.2
Customer Relationship Management CRM menggunakan teknologi informasi untuk membuat sistem lintas fungsi
perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses layanan pada pelanggan dalam penjualan, pemasaran dan layanan pelanggan yang berinteraksi dengan pelanggan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan kerangka kerja TI software serta database yang dijalankan melalui web, yang mengintegrasikan proses- proses ini dengan operasi bisnis perusahaan lainnya dan mendukung kerjasama antara perusahaan dengan para pelanggan serta mitranya. Sistem CRM meliputi sekelompok modul software yang memberi berbagai alat yang membantu perusahaan dan para karyawannya memberikan layanan yang cepat, dapat diandalkan dan konsisten kepada para pelenggannya. Untuk konsumen di PT. Indoturbine adalah eksplorasi minyak dan gas, kalau dalam pembahasan ini adalah PT. Pertamina Hulu Energi yang memiliki tingkat teknologi mutakhir. Setiap minyak dan gas yang dihasilkan dari eksplorasi bawah laut akan dijual kepada
konsumen berdasarkan besar barel dan BTU ( British Termal Unit ). Setiap penjualan akan melalui custody meter yang terdiri dari berbagai alat instrumentasi seperti transmitter, orifice fitting, Daniel Flobos S600, water cut analyzer dan Gas Chromatograph. Kesemua alat ini terintegrasi dengan menggunakan ethernet sehingga sistem yang berada di lapangan akan mudah terdeteksi dengan sistem yang ada di dalam control room Pertamina dan PT. Indoturbine. Perhitungan ini akan terbaca secara online dan real time sehingga pihak konsumen dan manajemen akan bisa secara langsung mengawasi proses penjualannya. Sistem interface yang menghubungkannya dapat dilihat dengan software Kelton yang didalamnya berisi perhitungan menggunakan AGA 3 dan AGA 8. Semuanya dihitung baik bore pipa, gas dan minyak yang mengalir maupun suhu yang sangat mempengaruhi BTU. Sofware Kelton yang dipakai dalam CRM ini merupakan produksi Emerson ( Fisher production ) yang adalah stakeholder perusahaan. Data penjualan ini akan langsung terkalkulasi sehingga pihak manajemen maupun konsumen dapat melihat secara online dan realtime terhadap hasil penjualan. Untuk penjualan ada beberapa parameter yang tidak dapat diubah karena merupakan regulasi dari BP Migas. Gambar di bawah ini adalah tampilan dari Kelton yang merupakan interface bagi Customer Relationship Management.
Gambar 12. Software Kelton ( CRM ) Selain dari contoh di atas, PT. Indoturbine juga memiliki CRM dengan pihak konsumen yang dalam hal ini dapat dilihat di website PT. Indoturbine bagian contact us. Untuk bagian ini memang hanya beberapa orang yang dapat ditanggapi oleh PT. Indoturbine karena produk turbin sangat spesifik penggunaannya, sehingga perusahaan sudah mempunyai contact person yang dapat berhubungan dengannya.
Sistem ini mulai ditinggalkan karena penggunaan email dirasa lebih cepat dan mudah dalam mendapatkan jawaban informasi. 4.2.3
COLLABORATION Tujuan dari sistem kerja sama perusahaan ( kolaborasi ) adalah untuk
memungkinkan kita bekerja bersama secara lebih mudah dan efektif dan membantu kita dalam berkomunikasi, koordinasi dan bekerja sama. Teknologi internet seperti penjelajah web dan server , dokumen dan database hipermedia, intranet dan ekstranet memberi standar untuk hardware, software, data dan jaringan bagi banyak alat groupware untuk kerjasama yang diinginkan perusahaan. Di PT. Indoturbine kolaborasi perusahaan dengan karyawan maupun perusahaan lainnya dapat dibagi kedalam 3 macam, seperti: I.
Alat Komunikasi Elektronik -
Email :
[email protected]
-
Faks
-
Publikasi web : www.ptindoturbine.com
II.
Alat Konferensi Elektronik -
Video conference : Digunakan dalam meeting manajemen yang ada di onshore dan offshore
III.
Alat Kegiatan Kerja Sama Manajemen -
Manajemen tugas dan proyek : digunakan dalam perencanaan man power
-
Berbagi dokumen : Setiap ada hal- hal yang baru maka akan dilakukan management stand down untuk dipelajari bersama
4.2.4
Manajemen Pengetahuan : Sequence system
HRM ( Human Resource Management ) Internet telah menjadi pendorong utama untuk perubahan dalam manajemen
sumber daya manusia. Sistem HRM online dapat melibatkan perekrutan karyawan melalui bagian perekrutan di situs komersial World Wide Web, memasukkan pesan dalam kelompok berita pilihan di internet serta berkomunikasi dengan para pencari kerja melalui e- mail. Web yang biasa digunakan oleh PT. Indoturbine sebagai pemberi kerja kepada pencari kerja adalah petromindo.com dan jobsdb.com. Situs tersebut penuh dengan laporan, statistik dan informasi HRM yang berguna. Selain internet, intranet juga biasa digunakan oleh PT. Indoturbine sebagai Human Resource Management. Untuk aplikasi intranet di PT. Indoturbine digunakan sebagai
laporan
perjalanan
pekerjaan
dan
biaya,
memverifikasi
informasi
ketenagakerjaan dan timesheet, mengakses dan memperbaharui informasi personal karyawan serta memasukkan data yang memiliki batasan waktu seperti assesment dan dalam kenaikan gaji. Manfaat lain dari intranet yaitu dapat berfungsi sebagai pengaturan man power, penjadwalan training, penilaian kompetensi dan untuk menghasilkan lembar gaji secara otomatis. Dengan sistem ini membuat proses melihat, memasukkan dan menyesuaikan informasi penggajian lebih mudah bagi karyawan, maupun untuk para praktisi SDM. Untuk penempatan man power PT. Indoturbine memiliki database sendiri yang dinamakan In Field Planning. Data ini terintegrasi dengan pihak yang ada di lapangan mengenai data diri personel dan kesiapannya untuk bekerja di offshore. Oleh karena itu sistem ini sangat vital dan sangat dijaga keamanannya. Sistem ini harus memiliki tingkat sekuriti dan legalitas yang tinggi karena apabila terjadi kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan di lokasi pekerjaan maka seseorang dapat dituntut tentang kompetensinya yang terdaftar dalam In Field Planning. 4.2.5
Marketing, Finance dan Pemesanan Untuk kegiatan marketing, pemesanan dan finance di PT. Indoturbine sangat
berkaitan erat. Dalam menjalankan usaha e- bisnis nya divisi ini terintegrasi dalam SAP dan memanfaatkan email.. Produk Solar Turbine merupakan produk yang hanya tinggal menjalankan saja, oleh karena itu divisi marketing hanya tinggal menunggu dari pihak konsumen untuk datang dan membeli produk, jadi tidak memerlukan pemasaran yang agresif. Setiap konsumen yang sudah datang akan diarahkan kepada divisi pemesanan ( procurement ) mengenai data- data barang yang dibutuhkan. PT. Indoturbine sudah memiliki database dalam MySQL tentang keberadaan part number di setiap lapangan konsumen. Jadi dalam hal ini konsumen tinggal memesan part number tersebut dan PT. Indoturbine sudah memiliki data yang sangat akurat tentang produk tersebut. 4.2.6
Supply Chain Management ( SCM ) PT. Indoturbine hanyalah perusahaan sebagai penjual barang dan jasa
dengan produk Solar Turbine. Dalam hal ini perusahaan hanya menyediakan barang pasok yang sudah jadi dari beberapa supplier. Oleh karena itu dalam melakukan ebisnis perusahaan hanya mengandalkan email dan program SAP. Sedangkan untuk penyediaan berbagai sarana dan prasarana di tempat lokasi bekerja, perusahaan mengandalkan email, telepon, radio dan media faks untuk menghubungkannya dengan kantor pusat. Berikut adalah beberapa supplier dari rantai pasok Indoturbine: 1. ITT Barton, Rosemount, Fisher ( Instrumentasi )
2. Petrotech ( Control System ) 3. Ekanuri, Pelita ( Transportasi ) 4. Indocater ( Makanan ) 5. Alfa Karsa Persada ( Logistik ) Untuk pemesanan akan datang dari para konsumen yang membutuhkan barang dan jasa dari PT. Indoturbine. Komunikasi e- bisnis yang paling sering terjadi adalah email. Setelah kesepakatan terjadi maka PT. Indoturbine akan langsung menghubungi para pemasok untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap barang pesanan ini akan dirakit oleh PT. Indoturbine menjadi satu kesatuan alat yang dibuthkan dalam sistem Solar Turbine. Sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan harus melalui logistik dan Quality Control. Setelah itu makan barang akan dikirim dengan menggunakan transportasi darat, laut ataupun udara. 4.3 Kelebihan dan Hambatan dalam E- Bisnis di Indonesia Internet adalah jaringan yang mendunia, tidak mengenal batas -baik budaya maupun wilayah. Apalagi sekarang ini semakin banyak orang menggunakan Internet untuk sekadar mendapatkan informasi atau belanja secara online. Di sinilah kemungkinan besar peluang bisnis untuk menjangkau pasar global ada di depan mata, dan target pemasaran luas. Berikut adalah beberapa kelebihan dalam melakukan e- bisnis : 1. Mobilitas tinggi Selama memiliki koneksi Internet, kita dapat mengoperasikan bisnis ini dari belahan bumi manapun. 2. Fleksibel Kita bisa mengatur jadwal kerja secara bebas sesuai dengan kebutuhan, tanpa dipusingkan dengan beban kerja. Aturan utama yang mengikat kita hanyalah komitmen kita untuk melayani konsumen. Di sini tidak ada yang mengawasi cara kerja kita. Kita adalah BOS untuk diri sendiri. jadi, semua keputusan ada di tangan Anda. 3. Modal kecil Bisnis online ini tetap saja memerlukan modal, tapi dengan skala yang jauh lebih kecil. 4. Bisa Dijalankan Secara Otomatis Sekali kita sudah menguasai apa yang harus dilakukan setiap hari, kita bisa membuat sebuah sistem sehingga tidak perlu melakukan hal yang sama berulang-ulang setiap hari. Kehebatan Internet adalah bahwa kita bisa melakukan hampir semua pekerjaan secara otomatis.
5. Minim Biaya Rutin Tidak banyak biaya rutin yang harus kita keluarkan untuk bisnis online ini. Bahkan untuk jenis bisnis tertentu, biaya rutin itu hanya sekadar untuk biaya hosting dan biaya domain saja. 6. Tak Perlu Ahli Siapapun dengan latar belakang apapun bisa menjalankan bisnis online ini dengan syarat, mau mempelajari skill atau keterampilan yang diperlukan. Tentu saja kita harus memiliki mindset yang benar sebelum memulai bisnis ini. Karena kalau tidak, kita akan terjebak dengan berbagai bisnis scam atau penipuan yang juga sering terjadi di Internet. 7. Potensi Penghasilan Sangat Besar Kita bisa dibayar dalam dolar. Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa Internet adalah global, maka pembeli atau pelanggan kita pun bisa berasal dari berbagai pelosok dunia. Apatagi kalau situs web kita menggunakan atau menjual produk berbahasa Inggris atau bahasa lainnya, maka pasar kita pun akan terbuka sangat besar 8. Tidak Perlu Bea Masuk Selama produk kita berupa informasi atau digital, dimana bisa dikirimkan lewat Internet atau di download, maka kita tidak dikenakan bea masuk.
Berikut adalah beberapa hambatan dalam melakukan e- bisnis di Indonesia : 1. Terbatasnya sambungan Internet broadband, baik berbasis DR/ ADSL dan fiber optic. 2. Kurang adanya kepercayaan terhadap pembayaran elektronik via Internet dengan kartu kredit yang dikeluarkan bank lokal Indonesia. 3. Kurang adanya sarana penunjang bisnis Internet, seperti layanan “pembayaran antara” untuk COD (Cosh on Delivery) dan layanan antar barang. 4. Masih rendahnya kepercayaan masyarakat kepada web shop, yang selaras dengan
masih kuatnya pasar tradisional. Rendahnya
kepercayaan
masyarakat ini juga didukung oleh kurang bisa dipercayanya pelaku web shop dalam berbisnis di Internet. 5. Minimnya propaganda berbisnis melalui Internet oleh pakar IT maupun netpreneur/pelaku bisnis di Internet. 6. Belum adanya dukungan pemerintah atau lembaga terkait dalam hal kebijakan dan regulasi.
V. PENUTUP 5.1
Kesimpulan Dari beberapa penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
e-bisnis di PT. Indoturbine sudah termasuk baik dalam melakukan bisnisnya, sehingga semua proses bisnis dapat berjalan dengan lancar baik mulai dari para pemasok, karyawan sampai kepada konsumen. Perusahaan ini yang bergerak di bidang minyak dan gas ini memerlukan beberapa informasi yang sangat akurat dalam menjalankan usahanya karena menyangkut hal- hal yang berhubungan dengan orang banyak namun jumlahnya sangat terbatas. PT. Indoturbine adalah salah satu dari perusahaan yang pemegang saham saham terbesarnya adalah asing. Namun sering pula kita lihat dalam perusahaan yang sedang berkembang memiliki beberapa kendala dalam mengembangkan ebisnis karena keterbatasan modal. Oleh karena itu peran penting pemerintah sangat diperlukan dalam mengembangkan usaha e- bisnis. 5.2
Saran Sebagai perusahaan pemasok dan operator dari Solar Turbine yang memang
digunakan dalam usaha eksplorasi minyak dan gas tentunya PT. Indoturbine harus lebih agresif lagi dalam mengembangkan usahanya. Hal ini tentunya dalam bidang penjualan maupun layanan purna jual ( service ). Hal ini tentunya sangat terkait dengan pengembangan usaha melalui e- bisnis yang saat ini sangat marak di dunia bisnis mengingat keterbatasan waktu dan jarak. Oleh karena itu pihak manajemen PT. Indoturbine harus mengupayakan beberapa usaha yang harus dipertahankan bahkan ditingkatkan, yaitu : 5. Mempertahankan hubungan baik dengan pihak konsumen ( CRM ). 6. Mempertahankan kualitas dan performa produk. 7. Meningkatkan HRM khususnya mengenai kompetensi dan keahlian pekerja di lapangan. 8. Meningkatkan karyawan yang dapat mengoperasikan SAP dengan baik. 9. Memaksimalkan website PT. Indoturbine dalam menjalankan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA O’Brien, James A. Management Information Systems: Managing Information Technology in The Internetworked Enterprise. 1999. International Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Caglayan, P. Harrison, C., 1997, Agent Source Book : A Complete Guide to Desktop, Internet, and Intranet Agents, John Wiley & Sons, Inc, New York.
www.ptindoturbine.com
Department of Physics Engineering : Integration System.2000. Institut Teknologi Bandung
http://www.scribd.com/doc/14946219/Jurnal-Vol2-No1-2008 (Diakses 2 Juli 2011) www.uajy.ac.id/jurnal/jti/2001/5/3/pdf/2001_5_3_3.pdf (Diakses 3 Juli 2011)
http://blog.ub.ac.id/miuzasama/category/e-bisnis/ ( Diakses 3 Juli 2011 )
http://id.wikipedia.org/wiki/E-Business ( Diakses 3 Juli 2011 )
http://www.teknojurnal.com/2011/03/11/perkembangan-internet-di-indonesiapada-tahun-2010/( Diakses 3 Juli 2011 )