PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)
DRAFT
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK Provinsi Jawa Timur
September 2012 Disusun oleh:
POKJA SANITASI KABUPATEN TRENGGALEK
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infrastruktur merupakan sarana pendukung kegiatan manusia, sehingga infrastruktur dapat menjadi elemen penting dalam proses pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia. Pembangunan sarana sanitasi merupakan salah satu elemen pembangunan yang menjadi perhatian nasional dan internasional. Hal ini dapat dimenegerti karena sarana sanitasi yang baik memiliki akses terhadap kelangsungan kesehatan manusia. Pada dasarnya komponen sanitasi lingkungan terdiri dari air minum, air limbah, drainase, dan persampahan. Air limbah difokuskan pada limbah rumah tangga dan limbah tinja. Potret sanitasi di Indonesia pada dasawarsa terakhir memiliki kondisi yang cukup buruk. Hal ini diindikasikan oleh beberapa hal diantaranya sebagian besar penduduk (70%) masih buang air besar sembarangan, terjadinya pencemaran terhadap air tanah dan sungai, kualitas air minum yang buruk dan mewabahnya penyakit diare. Pembangunan sanitasi di daerah juga mengalami berbagai permasalahan utama yaitu rendahnya akses penduduk terhadap air minum dan sanitasi. Hal ini disebabkan oleh perangkat peraturan yang belum memadai, ketersediaan sumber daya yang minim, institusi pengelola/kelembagaan yang kurang profesional, belum tersedianya rencana induk pengelolaan sanitasi, kesadaran stakeholder yang masih rendah dan investasi yang masih rendah. Dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka perlu gerakan yang menyeluruh dan jangka menengah salah satunya melalui agenda global Millennium Development Goals (MDGs). Pembangunan sanitasi termasuk salah satu sasaran MDGs yaitu memastikan kelestarian lingkungan hidup melalui penurunan separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum layak dan sanitasi layak pada tahun 2015. Rencana pembangunan sanitasi juga tertuang dalam RPJMN 2010-2015 dengan sasaran pembangunan sebagai berikut: 1. Tersedianya akses air minum bagi 70 % penduduk pada akhir tahun 2014, dengan perincian akses air minum perpipaan sebesar 32 % dan akses air minum non perpipaan sebesar 38 %. 2. Terwujudnya kondisi stop BABS hingga akhir tahun 2014 yang ditandai dengan tersedianya akses terhadap sistem pengelolaan air off site bagi 10% total penduduk 90 % on site. 3. Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80% rumah tangga di daerah perkotaan 4. Menurunnya luas genangan sebesar 22.500 ha di 100 kawasan strategis perkotaan. Dalam rangka memenuhi tujuan peningkatan akses penduduk terhadap layanan sanitasi maka pemerintah menetapkan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) dengan target pada tahun 2014 yaitu: 1. Terbebasnya buang air besar sembarangan melalui 10 % offsite (5% komunal dan 5 % sewerage system) dan 90 % onsite. 2. Penerapan praktik 3R (reuse, recycle, reduce) serta pemenfaatan TPA dengan sistem sanitary landfill 3. Pengurangan genangan air di wilayah perkotaan. 4. Sinergitas antar sektor dan lembaga baik vertikal dan horizontal. 5. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah. 6. Peningkatan kontribusi stakeholder sanitasi. Kabupaten Trenggalek telah melaksanakan Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) mulai tahun 2009 yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Nomor 15 tahun 2009 tentang Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Trenggalek. Cakupan kegiatan STBM adalah ODF/ Terbebas Buang air Besar Sembarangan (TBABs), Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga (PAM RT), Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS), Sampah dan air limbah. Berdasarkan Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek sampai dengan tahun 2011 tercapai 57 desa ODF. Mengingat pentingnya hal-hal tersebut di atas dan perlu segera ditindaklanjuti, maka pada tahun ini melalui program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) disusunlah Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Trenggalek yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Trenggalek. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kabupaten Trenggalek inilah yang selanjutnya akan menjadi acuan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Trenggalek ke depan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
2 1.2. Landasan Gerak 1.2.1. Definisi a. Sanitasi merupakan upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan. Sanitasi terbagi menjadi 3 subsektor: air limbah, persampahan, dan drainase tersier b. Ecological sanitation (ecosan) adalah paradigma baru dalam sanitasi, yang menganggap kotoran manusia dan air limbah rumah tangga bukan sebagai limbah tetapi sebagai sumber daya yang bisa diambil, diolah, dan dimanfaatkan kembali c. Air limbah adalah air buangan manusia yang berasal dari rumah tangga, termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman (black and grey water) d. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah terdiri dari proses pengumpulan dan pemrosesan akhir. e. Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. Drainase perkotaan merupakan jaringan pembuangan air yang berfungsi mengendalikan atau mengeringkan kelebihan air permukaan di daerah permukiman yang berasal dari hujan lokal. f. Buku Putih merupakan profil dan gambaran pemetaan karakteristik dan kondisi sanitasi serta prioritas pengembangan kabupaten dan masyarakat. g. PHBS merupakan perilaku hidup bersih dan sehat. h. EHRA (Environmental Health Risk Assesment) adalah survai di tingkat kota tentang kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku yang terkait untuk pengembangan buku putih. i. PMJK adalah pemberdayaan masyarakat, jender dan kemiskinan. j. Area beresiko sanitasi adalah kawasan yang berdasarkan analisis data sekunder, perspektif SKPD dan hasil studi EHRA ditetapkan sebagai tingkatan resiko sanitasi dimana kawasan dengan resiko 4 (tinggi) dan resiko 3 (sedang) harus mendapatkan prioritas penanganan. 1.2.2. Ruang lingkup a. Ruang lingkup materi dari buku putih sanitasi adalah kajian potret dan pemetaan sanitasi yang menyangkut aspek teknis dan non teknis. Profil sanitasi kabupaten terdiri dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan promosi higienis, pengelolaan air limbah domestik, persampahan, drainase lingkungan serta pengelolaan sanitasi lainnya. Masing-masing subbab profil sanitasi akan dikaji dari aspek teknis, kelembagaan, keuangan, komunikasi dan peran media, partisipasi masyarakat, jender dan kemiskinan, partisipasi sektor swasta serta isu dari permasalahan mendesak. Output utama dari buku putih adalah terpetakannya area beresiko sanitasi di Kabupaten Trenggalek. b. Ruang lingkup wilayah dari buku putih sanitasi adalah Kabupaten Trenggalek dengan basis data desa/keluraha 1.2.3. Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Trenggalek Visi Kabupaten Trenggalek adalah “Perubahan menuju terwujudnya masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan berakhlak”. Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 dijabarkan ke dalam 3 misi, dijalankan secara berkesinambungan dan sinergis, serta memfokuskan pada pengembangan sektor-sektor ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai basis pembangunan kemakmuran masyarakat Kabupaten Trenggalek. Adapun misinya adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan. 2. Meningkatkan Kualitas Pemerataan dan Pertumbuhan Ekonomi serta Pembangunan Pedesaan Melalui Penguatan Perekonomian Yang Didukung Pengembangan Pertanian dan Agroindustri/Agrobisnis, Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Peningkatan Investasi dan Ekspor Non Migas serta penyediaan infrastruktur yang memadai, dengan tetap memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup. 3. Memantapkan Harmoni Sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
3 Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Trenggalek 2010-1015 tersebut dilakukan melalui lima strategi pokok pembangunan, yaitu: 1. Pelayanan prima; 2. Perluasan lapangan kerja; 3. Peningkatan kemampuan usaha kecil dan menengah; 4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan; 5. Pemberdayaan perempuan. Strategi pembangunan daerah Kabupaten Trenggalek 2010-2015 yang bertumpu pada pemberdayaan rakyat ini dijalankan melalui model dual track strategy dimana di satu sisi berupaya mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan, secara merata, berkualitas, dan berkeadilan melalui pemihakan kepada rakyat miskin (pro-poor) untuk menuju Trenggalek makmur dan berakhlak. Di sisi lain, pembangunan yang ada berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan terutama melalui pengembangan agroindustri/ agrobisnis. 1.2.4. Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Trenggalek berdasarkan RTRW Kabupaten Trenggalek adalah terwujudnya kabupaten sebagai kawasan agribisnis, industri, minapolitan, dan pariwisata yang produktif dan berkelanjutan. 1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Maksud dari penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah terwujudnya pemetaan sanitasi di Kabupaten Trenggalek secara komprehensif dalam rangka penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan monitoring serta evaluasi. 1.3.2. Tujuan Tujuan dari penyusunan Buku Putih Sanitasi adalah sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran awal/baseline karakteristik dan kondisi sanitasi serta prioritas atau arah pengembangan Kabupaten dan masyarakat saat ini. 2. Mewujudkan prioritas pembangunan sanitasi di Kabupaten Trenggalek yang dapat diakses masyarakat dan berkelanjutan. 3. Memberikan informasi yang akurat, lengkap dan mutakhir tentang kondisi sanitasi yang disepakati SKPD dan stakeholder yang menyangkut aspek teknis dan non-teknis 1.4. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penyusunan Buku Putih ini berupa studi data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi terkait untuk pengkajian kondisi aspek teknis dan keuangan sektor sanitasi Kabupaten Trenggalek. Data primer diperoleh dari Survei Resiko Kesehatan Lingkungan (Environmental Health Risk Assessment atau EHRA) yang mengkaji penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan ketersediaan fasilitas sanitasi di beberapa sampel di suatu kelurahan dan Studi Kelembagaan PPSP untuk mengkaji kondisi dan potensi kelembagaan saat ini dalam pengelolaan sanitasi di Kabupaten Trenggalek. Kedua data ini saling melengkapi dan dapat memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai profil kondisi sanitasi Kabupaten Trenggalek dari aspek teknis maupun non teknis serta bermanfaat sebagai alat bantu penyusunan perencanaan sanitasi Kabupaten Trenggalek. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk menganalisa atau mengkaji beberapa data dan informasi yang didapatkan, dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Secara substansi output Buku Putih Sanitasi mencakup 2 (dua) hal yaitu penentuan area risiko sanitasi dan posisi sanitasi. Penentuan area risiko sanitasi dilakukan berdasarkan analisa pembobotan, sedangkan penentuan posisi sanitasi kabupaten dilakukan dengan analisa SWOT. Analisa SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi Strength, Weakness, Opportunity dan Threat. Adapun bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
4
1
Kesepahaman pentingnya buku putih
Internalisasi Penyamaan Persepsi Penyusunan rencana kerja Pokja sanitasi
Ruang Lingkup
2 Penyiapan profil wilayah
Pengumpulan data sekunder Penyusunan profil wilayah
Pengumpulan data primer dan sekunder
3
Pemetaan sistem sanitasi
Penilaian profil sanitasi Identifikasi permasalahan Identifikasi program dan kegiatan pembangunan
Persepsi SKPD Analisis data sekunder Analisis Studi EHRA
4 Penetapan Prioritas Pengembangan Sanitasi
Analisis SWOT
Konsultasi dgn tim pengarah
5 Finalisasi Buku Putih
Konsultasi publik
Advokasi Kepala Daerah
Gambar 1.1 Bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
5 1.5. Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain Adapun dasar hukum dan dokumen perencanaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman. 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sisitem Penyediaan Air Minum. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 16. Kesepakatan Internasional Millenium Development Goals (MDG’s). 17. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 4 Thun 2010 tentang Sampah Regional. 18. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur. 19. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 61 tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Rumah Sakit. 20. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2000 tentang Tata Cara Permohonan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Sumber-Sumber Air di Provinsi Jawa Timur 21. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2005-2025. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015. 23. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 15 Tahun 2009 tentang Strategi Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) di Kabupaten Trenggalek. 24. Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/973/406.013/2011 tentang Pengesahan Penyelarasan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-1015 terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015. 25. Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 188.45/259/406.004/2012 tentang Kelompok Kerja Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Trenggalek Tahun 2012. 26. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 27. RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015 RPJP Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2031 terdiri atas visi dan misi Kabupaten Trenggalek 20 tahun mendatang. Visi Pembangunan Kabupaten Trenggalek adalah “Terwujudnya Kabupaten Trenggalek Sejahtera dan Berakhlak”. Visi tersebut diterjemahkan dengan 7 (tujuh) misi antara lain mengembangkan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat dan mempunyai nilai tambah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 telah menetapkan 16 (enam belas) program prioritas pembangunan yang salah satunya adalah pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Kebijakan umum pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015 untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan khususnya jalan perdesaan, sentra-sentra produksi pertanian dan wilayah tujuan wisata sesuai dengan tata ruang dicapai dengan peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman melalui penyediaan akses air bersih, drainase dan jalan lingkungan dengan mendorong swadaya masyarakat. Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015 sebagai operasionalisasi dari RPJMN dan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 memuat strategi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
6 pembangunan kabupaten Trenggalek, strategi pembangunan per kawasan dan strategi pembangunan sektoral serta rencana program investasi Infrastruktur. RPIJM Kabupaten Trenggalek Tahun 2011-2015 Bidang Infrastruktur dijabarkan menjadi dua bidang yaitu Bidang Infrastruktur Keciptakaryaan dan Bidang Bina Marga. Rencana Investasi Bidang Keciptakaryaan mencakup kelayakan dari sektor pengembangan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan, penyehatan lingkungan permukiman serta pengembangan air minum. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 memberikan arahan untuk pengembangan permukiman ke depan serta bagaimana pengembangan infrastruktur penunjangnya. Beberapa infrastruktur penunjangnya seperti saluran drainase, air bersih dan sistem pengelolaan sampah kabupaten diatur dalam dokumen ini. Posisi Buku Putih Sanitasi adalah sebagai baseline data tentang kondisi sanitasi saat ini (existing) untuk penyusunan SSK dan mekanisme monitoring dan evaluasinya. Sedangkan makna buku putih sanitasi adalah sebagai dokumen yang menggambarkan karakteristik dan kondisi sanitasi Kabupaten Trenggalek termasuk didalamnya prioritas/ arah pengembangan pembangunan sanitasi. Dengan demikian Buku Putih Sanitasi diharapkan dapat berperan menjadi dokumen yang mampu mengintegrasikan data dan informasi terkait sanitasi secara komprehensif dari dokumen-dokumen perencanaan lainnya. Adapun data dan informasi komprehensif dalam Buku Putih Sanitasi setidaknya mencakup bagaimana teknis dan operasional sanitasi, kelembagaan sanitasi, keuangan sanitasi, komunikasi sanitasi dan bagaimana pengembangan sumber daya manusia dalam sektor sanitasi.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
6 BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Kabupaten Trenggalek merupakan satu dari 38 (tiga puluh delapan) kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur, yang terletak di Kawasan Selatan Jawa Timur (KSJT) yaitu ± 181 km sebelah barat daya dari Kota Surabaya, dengan luas wilayah 1.261,40 km2 atau 126.140 Ha. Secara geografis terletak pada koordinat 111°24’ - 112°11’ Bujur Timur dan 7°53’ - 8°34’ Lintang Selatan, yang memiliki batas-batas administratif, sebagai berikut : • Sebelah Utara : Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo • Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung • Sebelah Selatan : Samudera Hindia • Sebelah Barat : Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan, 555 dusun/lingkungan, 1.287 rukun warga dan 4.490 rukun tetangga. Karakteristik geografis di Kabupaten Trenggalek dapat dibagi dalam beberapa tipologi kawasan. Dari 14 kecamatan hanya 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Durenan. Sedangkan 10 kecamatan lainnya mayoritas desanya berupa pegunungan. Kawasan pegunungan terletak pada kabupaten sebelah utara dan tengah yaitu Kecamatan Bendungan, Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Dongko. Kawasan pesisir terletak di Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Air tanah atau juga disebut air artesis merupakan air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan kedap air. Air tanah dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih melalui pengeboran ataupun sumur di permukiman penduduk. Keberadaan air tanah sangat tergantung pada curah hujan dan kemampuan peresapan air ke dalam tanah. Kondisi air tanah di Kabupaten Trenggalek cukup bervariasi. Potensi air tanah terbesar terdapat di Kecamatan Bendungan. Sedangkan produktifitas air tanah sedang terletak di kawasan dataran. Selain air tanah dalam, Kabupaten Trenggalek juga memiliki air permukaan. Air permukaan sebagian besar berupa sungai besar dan anak sungai. Setiap sungai tentunya memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana kondisi lingkungan DAS akan mempengaruhi debit sungai. Luas DAS di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.1 DAS Kabupaten Trenggalek No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Nama DAS Bagong Cengkrong Damas Dawuhan Gede Gobo Gurang Jabung Jati Karang Tuao Konang Kuteng Mujing Ngasinan Ngasinanlama Ngemplak Ngeongan Ngepeh
Luas (ha) 8.548,55 2.404,74 2.505,35 5,42 22.941,73 953,21 819,87 1.870,86 4.169,92 2.636,94 6.720,75 1.635,77 1.051,48 4.691,98 1.650,98 2.719,46 5.780,66 2.190,82
Debit m3/detik 2,518 2,214 0,705 4,793 4,793 -
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
7 No 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama DAS Luas (ha) Debit m3/detik Ngulung 2.145,66 Padan 598,01 Perahuremak 2.689,89 Pinggir 6.963,57 Prambon 3.617,2 1,353 Salam 477,33 Tawing 17.790,91 1,086 Tembawur 1.310,75 Timpak Nongko 7.974,41 Werahan 1.294,22 Weru 515,01 Sumber : Dinas PU Pengairan dan Binamarga Kabupaten Trenggalek, 2012
Secara klimatologis, Kabupaten Trenggalek berada di sekitar garis Katulistiwa, maka seperti Kabupaten-kabupaten lainnya di Jawa Timur yang mempunyai perubahan iklim sebanyak dua jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan September – April merupakan musim penghujan, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei–Agustus. Namun akhir-akhir ini dengan perubahan anomali cuaca maka siklus hujan menjadi tidak menentu. Jumlah hari hujan di Kabupaten Trenggalek rata-rata 212 hari hujan pada tahun 2010 dengan rata-rata curah hujan sebanyak 20 mm. Wilayah yang dipengaruhi pasang surut (rob) mencakup tiga kecamatan yang berada pada kawasan pesisir yaitu meliputi Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Adapun tabel wilayah Kabupaten Trenggalek per kecamatan dan peta administrasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut. Tabel 2.2 Nama Luas Wilayah per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan Jumlah kelurahan/desa 1. Panggul 17 2. Munjungan 11 3. Watulimo 12 4. Kampak 7 5. Dongko 10 6. Pule 10 7. Karangan 12 8. Suruh 7 9. Gandusari 11 10. Durenan 14 11. Pogalan 10 12. Trenggalek 13 13. Tugu 15 14. Bendungan 8 Jumlah 157 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka 2011, No
Nama Kecamatan
Luas wilayah Ha % thd total 13.156 10,43 15.480 12,27 15.444 12,24 7.900 6,26 14.120 11,19 11.812 9,36 5.092 4,04 5.072 4,02 5.496 4,36 5.716 4,53 4.180 3,31 6.116 4,85 7.472 5,92 9.084 7,2 126.140 100
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
8 Peta 2.1 Peta administrasi Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
9 2.2. Demografi Menurut data BPS hasil dari registrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada akhir tahun 2009 sebesar 796.966 jiwa. Jumlah penduduk ini naik sebesar 0,99 % bila dibandingkan dengan keadaan akhir tahun 2008. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk selama 1 dasawarsa terakhir sebesar 2,09 %. Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut dipicu oleh pertumbuhan penduduk yang besar pada tahun 2008 sebesar 14,79 % dari tahun 2007. Dari jumlah penduduk tahun 2009, sebanyak 402.412 jiwa atau 50,49 % merupakan penduduk laki-laki dan 394.554 jiwa atau 49,51 % merupakan penduduk perempuan. Pada tahun 2009, sex ratio yang dihasilkan sebesar 102. Untuk proyeksi jumlah penduduk di masa yang akan datang menggunakan metode model bunga berganda. Penggunaan model bunga berganda didasarkan pada asumsi, tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahun selalu proporsional dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Model bunga berganda adalah sebagai berikut: Pt = P0 ( 1 + r ) t Dimana : Pt P0 r
: jumlah penduduk pada tahun ke t : jumlah penduduk pada tahun dasar : p/100
Proyeksi ini dipilih dikarenakan jumlah penduduk di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan laju perkembangan penduduk relatif. Adapun hasil proyeksi penduduk Kabupaten Trenggalek dengan menggunakan metode bunga berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.3 Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
No
Kecamatan
Jumlah penduduk
1. Panggul 88455 2. Munjungan 55693 3. Watulimo 76454 4. Kampak 40285 5. Dongko 72655 6. Pule 60623 7. Karangan 54920 8. Suruh 28686 9. Gandusari 57221 10. Durenan 59744 11. Pogalan 59316 12. Trenggalek 74072 13. Tugu 56171 14. Bendungan 29407 Jumlah 813702 Sumber: Hasil analisa, 2012
Kepadatan penduduk (jiwa/ha) 2011 7 4 5 5 5 5 12 5 11 12 12 12 8 3 107
Jumlah KK 16369 12545 19464 10175 17750 13277 11912 8016 13694 10721 14745 18128 14225 7823 188844
Proyeksi Jumlah Penduduk 2012 91045 57834 80048 41413 74662 62707 57850 18761 59549 62471 51236 96583 87099 30585 837101
2013 93256 59482 82911 42210 76465 64389 60062 16691 61300 64867 50077 106031 101128 31322 871843
2014 95522 61176 85877 43022 78311 66117 62358 14850 63102 67356 48944 116403 117417 32078 910191
2015 97842 62919 88948 43851 80202 67890 64742 13211 64957 69940 47836 127789 136331 32852 952533
2016 100219 64711 92130 44695 82139 69712 67216 11754 66866 72623 46754 140290 158290 33644 999310
2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah PDRB Kabupaten Trenggalek pada tahun 2009 masih didominasi sektor lapangan usaha pertanian sebesar 33,49 % disusul dengan sektor lapangan usaha jasa-jasa sebesar 21,49% dan sektor lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,87 %. Dari ketiga sektor lapangan usaha tersebut, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir masih memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa struktur ekonomi Kabupaten trenggalek, ditopang oleh sektor lapangan usaha pertanian,
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
10 jasa-jasa dan perdagangan, hotel serta restoran karena dalam kurun waktu 5 tahun terakhir tersebut, tidak terdapat pergeseran struktur ekonomi. Sedangkan sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terkecil bagi perekonomian Kabupaten renggalek adalah sektor lapangan usaha listrik, gas dan air bersih sebesar 0,43% Tabel 2.4 Ringkasan Realisasi APBD 5 tahun terakhir (dalam jutaan) No A 1 2 3
Anggaran 2007 2008 Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 30.982 35.188 Dana Perimbangan (Transfer) 565.140 635.050 Lain-lain pendapatan yang sah 47 134 Jumlah pendapatan 596.169 670.372 B Belanja 1 Belanja tidak langsung 317.707 407.951 2 Belanja langsung 212.038 293.384 Jumlah belanja 529.744 701.336 Surplus/defisit anggaran Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek, 2012
2009
2010
2011
40.436 653.649 20.501 714.586
53.545 716.126 24.843 794.514
63.084 862.302 22.832 948.218
514.398 217.312 731.710
598.947 203.153 802.100
935.917
Anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi Kabupaten Trenggalek 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2008 sub sektor persampahan tidak ada anggaran dan belanja modal. Belanja modal sanitasi per penduduk di Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan yang signifikan mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2009, kemudian setelah tahun 2009 sampai sekarang mengalami penurunan. Berikut tabel ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasiKabupaten Trenggalek. Tabel 2.5 Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir No A B C D
E F
G H I J
Sub sektor/SKPD 2007 2008 2009 Air Limbah 744,853,800 2,422,484 3,202,358,000 Persampahan 442,640,000 0 289,366,000 Drainase 879,405,000 3,763,350,000 5,474,970,302 Aspek PHBS (pelatihan, sosialisasi, 0 0 0 komunikasi, pendampingan) Total belanja modal 2,066,898,800 3,765,772,484 8,966,694,302 sanitasi (A-D) Total belanja modal sanitasi dari APBD 0 0 0 murni (bukan pendamping) Total belanja APBD 529,754,000,000 701,336,000,000 731,710,000,000 Proporsi belanja modal sanitasi terhadap 0.39 0.54 1.23 belanja total Jumlah penduduk 687477 789172 796966 Belanja modal sanitasi 3,006 4,772 11,251 per penduduk Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek, 2012
2010 2,192,548,500 1,941,153,750 2,686,295,800
2011 2,304,140,600 323,638,000 3,572,146,200
0
0
6,819,998,050
6,199,924,800
0
0
802,100,000,000
935,917,000,000
0.85
0.66
805057
813702
8,471
7,619
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan yaitu mulai 5,45 % sampai dengan 6,46%. Berikut tabel ruang fiskal daerah dan tabel data perekonomian umum daerah Kabupaten Trenggalek.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
11 Tabel 2.6 Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten Trenggalek 5 tahun terakhir No 1. 2. 3. 4, 5.
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Indeks Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah
Tabel 2.7 Data Perekonomian Umum Daerah 5 tahun terakhir No 1 2 3 4 5
Deskripsi 2007 2008 PDRB harga konstan (struktur 2.590.162,55 2.735.499,23 perekonomian) * Pendapatan perkapita 4.423.295,52 3.686.873,79 Upah Minimum Regional Inflasi (%) 7,27 9,87 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,45 5,61 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2012
2009 2.889.713,4
2010 2011 3.066.362,52 3.264.436,75
3.959.353,72
4.195.373.64 4.452.722,36
6,31 5,64
6,45 6,11
6,35 6.46
2.4. Tata Ruang Wilayah Berdasarkan RTRW Kabupaten Trenggalek 2011-2031 kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten meliputi pengembangan struktur ruang, pola ruang, kawasan strategis dan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten meliputi pengembangan sistem pusat kegiatan wilayah dan pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah kabupaten meliputi pemantapan kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis wilayah kabupaten meliputi pengembangan kawasan strategis sudut kepentingan ekonomi, pengembangan kawasan strategis sudut kepentingan pernyelamatan lingkungan hidup dan pengembangan kawasan strategis lainnya. Kebijakan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah kabupaten melalui upaya pelestarian ekosistem kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Trenggalek mencakup rencana sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana wilayah. Rencana sistem pusat kegiatan mencakup rencana sistem perkotaan dan rencana sistem perdesaan. Rencana sistem perkotaan berupa pengembangan: a. PKL perkotaan Trenggalek berada di Kecamatan Trenggalek. b. PKLp perkotaan Watulimo berada di Kecamatan Watulimo. c. PKLp perkotaan Durenan berada di Kecamatan Durenan. d. PPK perkotaan Kampak berada di Kecamatan Kampak. e. PPK perkotaan Panggul berada di Kecamatan Panggul. Sedangkan rencana sistem perdesaan dilakukan dengan membentuk pusat pelayanan desa secara hierarki, serta pengembangan dan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah mencakup: a. Pengembangan sistem transportasi darat dan laut. b. Pengembangan sistem jaringan prasarana energi. c. Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi. d. Pengembangan sistem jaringan sumber daya air. e. Pengembangan sistem jaringan prasarana lingkungan. Adapun peta rencana pusat layanan dan peta rencana pola ruang Kabupaten Trenggalek dapat dilihat di bawah ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
12 Peta 2.2 Rencana Pusat Layanan Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
13 Peta 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
14 Persampahan merupakan isu penting di lingkungan perkotaan yang terus menerus dihadapi sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk dan peningkatan aktivitas pembangunan. Dalam skala Kabupaten Trenggalek sampah ditangani oeh Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan pengangkutan secara komunal yaitu dimana sampah dari tiap rumah tangga diangkut oleh petugas kebersihan ke TPS (Tempat Pemprosesan Sementara) dengan gerobak, dari TPS lalu diteruskan diangkut ke TPA (Tempat Pemprosesan Akhir) oleh truk-truk sampah. Dalam skala kabupaten atau di wilayah pedesaan, sistem pembuangan sampah dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan menimbun sampah di pekarangan rumah masing-masing. Sampah dalam kawasan dikumpulkan oleh masing-masing rumah (daerah terbangun) dan kotoran sampah tersebut banyak yang dibakar oleh penduduk. Timbulan sampah diwilayah Kabupaten Trenggalek yang ditangani adalah sebesar sekitar 705 M3/hari, Sampah terangkut 63,546 M3/hari Di pedesaan dan beberapa lingkungan permukiman terdapat sistem persampahan yang dikelola oleh tenaga persampahan yang kelola mandiri oleh masyarakat setempat. Sistem ini disebut dengan istilah rayoneering, yang merupakan upaya masyarakat untuk dapat mengelola persampahannya secara mandiri. Di beberapa lingkungan permukiman, tenaga pengumpul sampah dan sarana prasarana persampahan diupayakan oleh masyarakat hingga lokasi transer depo, yang selanjutnya diangkut oleh truk sampah ke TPA. Adapun sarana pendukung jaringan persampahan yang terdapat di Kabupaten Trenggalek yang masih dalam kondisi baik (75%). Adapun arahan pengelolaan persampahan di wilayah perkotaan Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan prasarana pengelolaan lingkungan untuk mendukung kegiatan permukiman dan sistem aktivitas pada sentra-sentra produksi melalui kebijakan pengembangan prasarana lingkungan. 2. Mengembangkan prasarana lingkungan dengan cara: a. Pengembangan TPA untuk melayani kawasan perkotaan. b. Pengelolaan limbah rumah tangga dengan sistem terpadu. c. Pengelolaan limbah industri dan pertambangan dengan memperhatikan kualitas lingkungan. 3. Mengoptimalkan TPS (Tempat Pemrossesan Sementara) dan TPST (TPS Terpadu) pada bagianbagian lingkungan di masingmasing kecamatan, guna mengurangi beban TPA Regional, mengoptimalkan pemrosessan sampah mendekati sumbernya, serta mengurangi proses angkut sampah yang beresiko limbah. 4. Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya pengubahan bentuk dan karakteristiknya menjadi kompos (pupuk organik) skala kecil, pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun pemanfaatan sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah karakteristik sampah menjadi bahan/material, menyesuaikan kondisi keterbatasan lahan yang ada. 5. Pengembangan pengawasan terhadap pengelolaan limbah industri dan pertambangan. 6. Penegakan hukum yang tegas bagi pengelolaan limbah industri dan pertambangan yang tidak sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku. Mengingat kawasan perdesaan kecenderungannya masih tersedia cukup luas lahan pekarangan dan sampah organik cenderung lebih dominan maka arahan rencana pengelolaan sampah di kawasan perdesaan Wilayah Kabupaten Trenggalek antara lain meliputi: 1. Mengoptimalkan upaya untuk penanganan yaitu dengan pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah, pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu, serta pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir; 2. Mengoptimalkan sampah yang dapat bernilai ekonomi diantaranya pengubahan menjadi kompos (pupuk organik) sksla sedang, pengubahan sampah menjadi biogas, ataupun pemanfaatan sampah kembali/metode daur ulang yang mengubah karakteristik sampah menjadi bahan/material; 3. Mengurangi pengolahan sampah dengan metode pembakaran. Rencana Penanganan Air Limbah dalam RTRW Kabupaten Trenggalek mencakup 2 hal yaitu Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Non Domestik dan Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Domestik. Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Non Domistik meliputi : 1. Pengembangan fasilitas pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
15 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pembangunan IPAL industri terpusat pada kelompok wilayah Penerapan secara ketat effluent standard air limbah sesuai Peraturan dan Baku Mutu; Penerapan secara ketat effluent standard air buangan domestik sesuai Peraturan dan Baku Mutu; Peningkatan sarana dan prasarana untuk operasi dan pemeliharaan pengelolaan air limbah; Pemisahan saluran limbah dengan drainase; Pembangunan IPAL; Pembangunan IPAL setempat untuk kegiatan industri, rumah sakit, hotel dan restoran; Penyusunan Studi Penentuan lokasi dan kelayakan lokasi tempat pengelolaan limbah B3 lain apabila lokasi-lokasi yang ada tidak layak secara teknis maupun social-ekonomi. Sedangkan untuk Rencana Pengembangan Sistem Pengolahan Limbah Domestik, meliputi: 1. Revitalisasi IPLT; 2. Pembangunan jamban umum dan MCK Daerah pedesaan dan daerah padat penduduk 3. Studi dan pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site; 4. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membangun MCK Pribadi dan umum; 5. Memperketat ijin pembangunan kawasan permukiman baru yang wajib memiliki sistem penyaluran air limbah domestik . 6. Pengembangan penyaluran limbah domestik dengan sistem setempat (on site system) 7. Peningkatan pelayanan melalui penambahan sarana MCK dan sarana peyedotan tinja; 8. Pengetatan pembangunan IPAL individual Sistem drainase kota Trenggalek terbagi dua bagian yakni drainase dalam kota dan drainase selatan kota Trenggalek. Drainase Dalam Kota Trenggalek merupakan wilayah perkotaan Trenggalek yang sudah terdapat sistem saluran drainase. Saluran drainase yang ada di Kabupaten Trenggalek merupakan saluran drainase yang terletak di tepi kanan kiri sepanjang jalan, yang merupakan saluran tertutup dimana pada bagian atasnya difungsikan untuk trotoar. Sedangkan Drainase Selatan Kota Trenggalek merupakan sistem drainase yang ada di selatan kota Trenggalek sebagian besar merupakan saluran drainase alami merupakan saluran memakai pasangan batukali dan sudetan yang merupakan saliran buatan berupa saluran terbuka tanpa pasangan. Saluran yang ada di selatan kota Trenggalek selain berfungsi sebagai saluran pembawa pada waktu musim hujan dapat berfungsi sebagai saluran pembuagan bagi daerah tangkapan hujan di bagian selatan Kota Trenggalek. Arahan rencana pengembangan sistem jaringan prasarana air minum dalam RTRW Kabupaten Trenggalek dilakukan melalui: 1. Pemanfaatan secara optimal dan proporsional sumber mata air yang ada, khususnya memprioritaskan supply untuk daerah miskin dan terpencil/terisolasi dengan penekanan pada pengelolaan yang murah dan terjangkau; 2. Perlindungan sumber-sumber air baku, eksplorasi sumber-sumber air baku baru, pengembangan jaringan distribusi air minum dan pembangunan tempat-tempat pengelolaan atau penampungan air minum. 3. Pemanfaatan air tanah secara lebih proporsional dan berkelanjutan sebagai air baku untuk keperluan industri, air minum, dan air minum secara lebih ketat dengan kewajiban mendasari pertimbangan teknis pengendalian pengambilan per zona dan pertimbangan teknis dari instansi teknis terkait yang berwenang 4. Peningkaatan peran serta masyarakat termasuk keberadaan HIPPAM dan WSLIC (Water Sanitation Low Income Community) 5. Pengembangan sumber –sumber air baku melalui analisis geolistrik pada cekungan air tanah yang ada, guna meningkatan cakupan pelayanan air minum. 2.5. Sosial dan Budaya Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, pelayanan pendidikan di Kabupaten Trenggalek diupayakan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Di Kabupaten Trenggalek terdapat 381 Taman Kanak-kanak (TK), 438 Sekolah Dasar (SD), 76 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 38 Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah 110, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 19, dan Madrasah Aliyah (MA) 8.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
16 Fasilitas pendidikan mengalami peningkatan dan makin merata penyebarannya yang meliputi jumlah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dalam 10 tahun terakhir sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.8 Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Trenggalek No
Kecamatan
Jumlah Sarana Pendidikan
SD SLTP Panggul 47 7 Munjungan 34 3 Watulimo 31 3 Kampak 17 3 Dongko 30 5 Pule 22 6 Karangan 28 4 Suruh 19 2 Gandusari 29 3 Durenan 32 4 Pogalan 25 2 Trenggalek 28 6 Tugu 27 3 Bendungan 24 2 Jumlah 393 54 Sumber: Hasil analisis peta RBI Bakosurtanal, 2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
SMA 1 2 1 1 1 1 2 3 1 9 1 1 24
Rasio murid per sekolah yang tinggi terdapat di Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Panggul, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Durenan dan Kecamatan Kampak. Sedangkan rasio guru per sekolah terbesar terdapat pada Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Trenggalek. Selain pendidikan formal dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan diselenggarakan juga melalui pendidikan luar sekolah (PLS) antara lain Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Keaksaraan Fungsional (Kejar Paket A, Kejar Paket B dan Kejar Paket C). Jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Trenggalek berdasarkan pendataan PPLS 2008 sebanyak 57.406 dengan rincian rumah tangga sangat miskin (RTSM) berjumlah 10.664, rumah tangga miskin (RTM) 32.008 dan rumah tangga hampir miskin (RTHM) 14.734. Kecamatan yang banyak terdapat rumah tangga miskin adalah Kecamatan Dongko 8.051, kemudian Kecamatan Panggul 6.521 dan Kecamatan Pule 6.039. Kecamatan yang banyak terdapat rumah tangga sangat miskin adalah Kecamatan Dongko 3.050, kemudian disusul Kecamatan Bendungan 1.376 dan Kecamatan Panggul 1.093. Jumlah Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Trenggalek menunjukkan penurunan selama beberapa tahun terakhir, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2006 jumlah RTM adalah sebesar 79.003 RTM dan turun menjadi 57.406 pada tahun 2009. Jika dilihat dari tiap sektor adalah pertanian 62,21 persen, perkebunan/kehutanan 5,52 persen, perdagangan dan jasa 5,46 persen, peternakan 0,60 persen, perikanan 0,44 persen, pertambangan/galian 0,31 persen, industri/kerajinan 3,76 persen, bangunan 2,64 persen, angkutan 0,73 persen, lainnya 6,56 persen dan tidak diketahui 11,7 persen. Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan No 1. 2. 3. 4. 5.
Kecamatan Panggul Munjungan Watulimo Kampak Dongko
Sangat Miskin 1.067 791 819 505 2.603
Jumlah Rumah Tangga Miskin Hampir miskin 2.727 1.929 2.102 353 1.914 258 1.119 893 4.162 1.326
Jumlah 5.723 3.246 2.991 2.517 8.091
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
17 Jumlah Rumah Tangga Sangat Miskin Miskin Hampir miskin 6. Pule 320 2.425 1.926 7. Karangan 460 1.960 433 8. Suruh 597 1.769 1.026 9. Gandusari 568 2.463 607 10. Durenan 626 2.195 771 11. Pogalan 408 2.224 1.232 12. Trenggalek 365 1.889 1.007 13. Tugu 721 2.012 1.163 14. Bendungan 1.150 1.807 514 Jumlah 11.000 30.768 13.438 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2011 No
Kecamatan
Jumlah 4.671 2.853 3.392 3.638 3.592 3.864 3.261 3.896 3.471 55.206
Sebagian besar rumah yang ditempati penduduk Kabupaten Trenggalek berupa rumah permanen yaitu sekitar 163.959 unit, sisanya penduduk menempati rumah semi permanen sekitar 87.206 unit. Kedua jenis rumah ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, baik yang ada di perkotaan maupun yang ada di perdesaan. Adapun tabel jumlah rumah per kecamatan dapat dilihat di bawah ini. Tabel 2.10 Jumlah Rumah per Kecamatan Jumlah Rumah Jumlah rumah semi Permanen permanen 1. Panggul 18.798 8.806 2. Munjungan 10.806 1.248 3. Watulimo 18.695 1.210 4. Kampak 7.871 5.776 5. Dongko 9.423 5.829 6. Pule 8.778 9.514 7. Karangan 10.957 7.473 8. Suruh 4.872 5.092 9. Gandusari 13.900 7.012 10. Durenan 14.564 6.719 11. Pogalan 13.462 7.019 12. Trenggalek 16.913 8.181 13. Tugu 10.579 8.189 14. Bendungan 4.331 5.138 Jumlah 163.959 87.206 Sumber: Kabupaten Trenggalek dalam Angka, 2011 No
Kecamatan
Total 27.604 12.054 19.905 13.647 15.252 18.302 18.430 9.954 20.912 21.283 20.481 25.094 18.768 9.469 251.165
Kawasan kumuh di Kabupaten Trenggalek diindikasikan berupa perkampungan nelayan yang tersebar di beberapa kecamatan, khususnya di kawasan pesisir yaitu Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Kawasan kumuh ini identik dengan kepadatan bangunan yang tinggi dengan dominasi rumah non permanen, sanitasi rumah yang buruk, perilaku hidup bersih dan sehat yang rendah serta masalah sosial yang tinggi. 2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah Struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek. Berikut bagan struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
18
Gambar 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
19 Adapun stuktur organisasi dan tata kerja SKPD yang terkait sektor sanitasi di Kabupaten Trenggalek diatur melalui Peraturan Bupati, adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 104 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Trenggalek. 2. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 107 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek. 3. Peraturan Bupati Trenggaleknomor 120 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek. 4. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 130 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Permukiman Dan Kebersihan Kabupaten Trenggalek. 5. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 122 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Trenggalek. 6. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 118 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kabupaten Trenggalek. 7. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 109 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Trenggalek. 8. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 113 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
20 BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH 3.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene 3.1.1. Tatanan Rumah Tangga Berdasarkan Studi EHRA perilaku higiene / sehat dikaitkan dengan pemakaian sabun. Pemakaian sabun penting untuk dikaji karena sabun adalah salah satu desinfektan yang dapat mencegah masuk dan berkembangnya kuman patogen ke dalam tubuh. Dalam Kuesioner EHRA menanyakan kepada responden tentang pemakaian sabun hari ini atau kemarin. Kemudian juga penggunaan sabun untuk keperluan apa saja serta bagaimana tempat cuci tangan dan waktu mencuci tangan bagi anggota keluarga. Berikut hasil identifikasi perilaku higiene dalam tatanan rumah tangga berdasarkan Studi EHRA di kabupaten Trenggalek. - Sebagian besar responden yaitu 3447 responden (99%) pada saat dilakukan survey menjawab memakai sabun pada hari tersebut. - Sebagian besar responden menggunakan sabun untuk keperluan mandi, mencuci peralatan makan minum juga masak dan mencuci pakaian. Demikian juga untuk higiene anak sudah bagu karena dari responden yang punya anak sebanyak 100% memandikan anak dengan sabun, menceboki pantat anak, dan mencuci tangan anak - Sebagian besar kondisi warga Kabupaten Trenggalek biasa mencuci tangan di kamar mandi dan dapur Permasalahan kesehatan yang terkait dengan perilaku yang tidak mencerminkan hidup bersih dan sehat adalah terjadinya penyakit diare. Cuci tangan pakai sabun adalah pencegahan cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Waktu-waktu cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan seorang ibu/pengasuh untuk mengurangi risiko balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare mencakup 5 (lima) waktu penting yakni, 1) sesudah buang air besar (BAB), 2) sesudah menceboki pantat anak, 3) sebelum menyantap makanan, 4) sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah 5) sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga. Berdasarkan hasil studi EHRA, diketahui bahwa dari 3480 responden yang disurvey, 1459 responden pernah terkena sakit diare atau sebesar 41,9 % dan sisanya yaitu 2021 responden tidak pernah sakit diare. Penderita yang terkena diare terbanyak adalah orang perempuan dewasa sejumlah 414 responden, kemudian Orang dewasa laki-lak sebesar 343 responden, dan selanjutnya anak-anak balita sebesar 228 responden. 3.1.2. Tatanan Sekolah PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu : 1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun. 2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah. 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat. 4. Olahraga yang teratur dan terukur. 5. Memberantas jentik nyamuk. 6. Tidak merokok di sekolah. 7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan. 8. Membuang sampah pada tempatnya.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
21 Tabel 3.1 Rekapitulasi Kondisi fasilitas sanitasi di sekolah/pesantren (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) Jumlah Siswa
Jumlah Guru
Sumber Air Bersih
Nama Sekolah
PDAM L
P
L
P
S
K
SPT T
S
K
Jml Tempat Kencing
Jml Toilet/WC
Fas. Cuci Tangan
Persediaan Sabun
SGL T
S
K
T
Guru
L
P
Guru
L
P
Y
T
Y
T
Siapa yang membersihkan Toilet
Siswa
Guru
Pesuruh
L
L
L
P
P
P
SD/MI
V
V
V
V
V
V
V
SMP/MTs
V
V
V
V
V
V
V
SMA/MA/SMK
V
V
V
V
V
V
V
Jumlah
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012 Keterangan: L = laki-laki P = perempuan S = selalu tersedia air K = kadang-kadang T = tidak ada persediaan air Y = ya T = tidak SPT = Sumur pompa tangan SGL = Sumur gali
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
22 Tabel 3.2 Kondisi sarana sanitasi sekolah (tingkat sekolah: SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA/SMK) Apakah pengetahuan ttg Higiene dan Sanitasi diberikan Nama Sekolah
Ya, saat pertemuan / penyuluhan tertentu
Ya, saat mata pelajaran PenJas di kelas
Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend. Higiene
Tidak pernah
Dikumpulkan Ya
Tempat buangan air kotor
Cara Pengelolaan Sampah
Dipisahkan
Dibuat kompos
Tidak
Dari Toliet
Dari Kamar Mandi
SMAN 1 Trenggalek
V
V
V
V
V
SMAN 2 Trenggalek
V
V
V
V
V
SMPN 1 Trenggalek
V
V
V
V
V
SMPN 2 Trenggalek
V
V
V
V
V
SMPN 5 Trenggalek
V
V
V
V
V
Sumber : Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Kapan Tangki Septik Dikosongkan
Kondisi Higiene Sekolah
23 3.2. Pengelolaan Air Limbah Domestik Kesehatan lingkungan dapat dilihat dari penggunaan jamban/WC oleh rumah tangga. Kesadaran masyarakat Kabupaten Trenggalek terhadap kesehatan lingkungan belumlah tinggi. Salah satu indikasinya ditandai dengan penggunaan tangki septik untuk penampungan kotoran akhir yang dipakai masih kurang dari 50 % meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sekitar 50,48 %. Kondisi eksisting juga menunjukkan bahwa pengelolaan limbah di Kabupaten Trenggalek baik limbah rumah tangga dan limbah industri sangatlah minim. Sebagian besar industri belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah cair rumah tangga maupun industri yang dihasilkan pada umumnya langsung dibuang pada saluran pembuangan yang biasanya merupakan saluran drainase. Kegiatan seperti ini berdampak pada pencemaran air permukaan.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
24 3.2.1. Kelembagaan Tabel 3.3 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Air Limbah Domestik PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota • Menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target • Menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pembuangan awal air limbah domestik • Membangun sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) • Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja) • Membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor) • Membangun sarana IPLT dan atau IPAL PENGELOLAAN • Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja • Mengelola IPLT dan atau IPAL • Melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja • Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik, dan atau penyedotan air limbah domestik • Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik, dan saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengangkutan, personil, peralatan, dll) • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pemerintah Kabupaten/Kota
Swasta
Masyarakat
V V
V
V V
V V
V
V
V
V
V
V
25 PEMANGKU KEPENTINGAN FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kab/kota • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestic, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pemerintah Kabupaten/Kota V
V V
Swasta
Masyarakat
26 Tabel 3.4 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten Trenggalek Ketersediaan Peraturan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan Tidak Ada
•
Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah domestik di Kab/Kota ini
V
•
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik
V
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik
V
•
•
•
•
•
•
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah
V
Kewajiban dan sanksi bagi industry rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
V
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha
V
Kewajiban penyedotan air limbah domestic untuk masyarakat, industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik
V
Retribusi penyedotan air limbah domestik
V
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Efektif Dilaksanakan
Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterangan
27 Ketersediaan Peraturan •
Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestic bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan Tidak Ada V
Efektif Dilaksanakan
Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterangan
28 3.2.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
29 Peta 3.1 Peta cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik
(peta belum tersedia karena Kabupaten Trenggalek belum memiliki pengelolaan air limbah domestik)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
30 Peta 3.2 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan air limbah domestik
(peta belum tersedia karena Kabupaten Trenggalek belum memiliki pengelolaan air limbah domestik)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
31 Tabel 3.5 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Air Limbah Domestik Input
User Interface
Penampungan Awal
Pengaliran /pengangkutan
Pengolahan Akhir
Pembuangan Daur Ulang
Grey Water Air cucian pakaian
Pembuangan air cucian
-
Saluran terbuka dan tertutup
-
Air cucian dapur
Tempat cuci piring
-
Saluran terbuka dan tertutup
-
Air mandi
Pembuangan air kamar mandi
-
Saluran terbuka dan tertutup
-
Sungai/saluran drainase, jalan, halaman, kebun
Black Water WC duduk Tinja dan urine
Tangki septik
Lubang galian
Cemplung/ lubang
Sungai/pantai/laut
Sungai/pantai/ laut
Truk tinja/sedot WC dan tenaga manusia/tukang
-
-
-
-
Sungai/saluran drainase dan air tanah
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012
Tabel 3.6 Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten Trenggalek Kelompok Fungsi
Unser Interface
Penampungan awal Pembuangan/ daur ulang
Teknologi yang digunakan
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Jamban pribadi Lubang galian Sungai/saluran drainase Tangki septik Cemplung/lubang Sungai/pantai/laut
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
3.536 KK 467 KK 402 KK 1.678 KK 1.259 KK 351 KK
Sungai
Nama Sungai
Tersebar
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012
Sumber Data Studi EHRA Dinas Kesehatan Studi EHRA Dinas Kesehatan Studi EHRA Dinas Kesehatan Studi EHRA Dinas Kesehatan Studi EHRA Dinas Kesehatan Studi EHRA Dinas Kesehatan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3.2.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan mengenai tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik, Informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan air limbah domestik, Informasi mengenai akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
32
Tabel 3.7 Pengelolaan sarana jamban keluarga dan MCK oleh Masyarakat Jumlah Kecamatan RT
Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo
RW
Pddk miskin
Tahun MCK
Jumlah MCK Jamban Keluarga
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Dikelola RT
Dikelola RW
Dikelola CBO
Dikelola Lainnya
dibangun
Tahun Sanimas
Jumlah Sanimas Dikelola RT
Dikelola RW
Dikelola CBO
Dikelola Lainnya
dibangun
33 Tabel 3.8 Kondisi sarana MCK Lokasi MCK
Jumlah Pemakai
Kecamatan
MCK RT
RW
L
P
PDAM S
K
SPT T
S
K
Jml Toilet/WC
Jml kmr mandi
L
L
Fas. Cuci Tangan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Ada biaya pemakaian MCK
Tempat buangan air kotor
SGL T
S
K
T
P
P
Y
T
Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Keterangan: L = laki-laki S = selalu tersedia air P = perempuan T = tidak ada persediaan air K = kadang-kadang
Persediaan Sabun
Y = ya T = tidak
SPT = Sumur pompa tangan SGL = Sumur gali
Y
T
Y
T
Tangki Septik
Cubluk
Kapan tangki septik dikosongkan
34 Tabel 3.9 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat No 1.
Sub Sektor P2KP
Nama Program / Proyek / Layanan Sistem Lingkungan Berbasis Masyarakat
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pelaksana/PJ Masyarakat
Kondisi Sarana Saat ini
Tahun Mulai
Fungsi
2010
V
Tidak Fungsi
Aspek PMJK
Rusak
PM V
JDR V
MBR V
35 3.2.4. Pemetaan Media Tabel 3.10 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
1.
2.
3.
Kegiatan
Tahun
Akselerasi pencapaian ODF (pemicuan 30 desa) Akselerasi pencapaian ODF (pemicuan 127 desa) Pertemuan dan monev program SToPS
2007
Dinas pelaksana
Tujuan kegiatan
Dinas kesehatan
Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan
Masyarakat pelaku BAB sembarangan
Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan
Masyarakat pelaku BAB sembarangan
Mengurangi masyarakat yang BAB sembarangan
Masyarakat pelaku BAB sembarangan
Dinas kesehatan
2008
Dinas kesehatan
2009
Khalayak sasaran
Pesan kunci
Pembelajaran
Menjaga sanitasi lingkungan Menjaga sanitasi lingkungan Menjaga sanitasi lingkungan
Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012 Tabel 3.11 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Media
Jenis Acara
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci
Pendapat Media
-
-
-
-
-
-
Catatan: Saat ini belum ada media komunikasi terkait air limbah di Kabupaten Trenggalek Tabel 3.12 Kerjasama terkait Sanitasi di Kabupaten Trenggalek No
Nama Kegiatan
1
Kampanye cuci tangan pakai sabun
Jenis Kegiatan Sanitasi PHBS
Mitra Kerja Sama Unilever
Bentuk Kerjasama In Kind
Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012 Tabel 3.13 Daftar Mitra Potensial di Kabupaten Trenggalek No 1 2
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
Bentuk Kerjasama
Unilever
PHBS
In Kind
Operator seluler
Pembangunan infrastruktur dan promosi sanitasi
In Kind
Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
36 3.2.5. Partisipasi Dunia Usaha Tabel 3.14 Penyedia layanan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Provider
Tahun mulai operasi
Jenis kegiatan
1.
LSM Rejo Mandiri
2008
Sedot tinja
2.
PT Tirta Sari Makmur
2007
Sedot tinja
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.2.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam operasi pengelolaan air limbah domestik (misalnya PD. PAL/Unit Air Kotor di PDAM). Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.15 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan air limbah domestik No
Subsektor/SKPD
2007
1
Air limbah Pembangunan MCK Pembangunan jaringan sanitasi Program Percepatan Pembangunan Sanitasi (PPSP)
744.853.800
2 3 4
2008
Rata-rata
Pertumbuhan (%) Fluktuatif
2009
2010
2011
2.422.484
3.202.358.000
2.192.548.500
2.304.140.600
1.689.264.676
-
200.000.000
400.000.000
-
90.000.000
230.000.000
Fluktuatif
-
3.131.450.000
1.735.536.000
981.000.250
1.097.640.500
1.736.406.688
Fluktuatif
-
-
-
-
75.000.000
75.000.000
Sumber: Studi Keuangan PPSP Kabupaten Trenggalek 2012 3.2.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak yang dihadapi terkait pengelolaan air limbah domestik di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun noninfrastruktur. Isu strategis dan permasalahan mendesak : 1. Belum adanya sistem pengolahan air limbah domestik 2. Masih banyak masyarakat yang membuang air limbah baik grey dan black water langsung ke saluran drainase/sungai/pantai/laut 3. Minimnya keterlibatan media dalam kampenye sanitasi 4. Minimnya partisipasi dunia usaha
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
-
37 3.3. Pengelolaan Persampahan Jelaskan detail mengenai kondisi riil pengelolaan persampahan di kabupaten/kota saat ini, baik yang terkait dengan kualitas dan kuantitas infrastruktur maupun aspek non-infrastruktur lainnya. Jelaskan permasalahan prioritas yang dihadapi terkait dengan pengelolaan persampahan. 3.3.1. Kelembagaan Jelaskan mengenai aspek legal formal (peraturan maupun kebijakan yang ada mengenai persampahan di tingkat kabupaten/kota) Jelaskan institusi yang berwenang dalam pengelolaan persampahan (baik operator maupun regulator). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-03: Kajian Kelembagaan dan Kebijakan” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
38 Tabel 3.16 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan FUNGSI PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan sampah skala kab/kota, • Menyusun rencana program persampahan dalam rangka pencapaian target • Menyusun rencana anggaran program persampahan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA • Menyediakan sarana pewadahan sampah di sumber sampah • Menyediakan sarana pengumpulan (pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) • Membangun sarana Tempat Penampungan Sementara (TPS) • Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) • Membangun sarana TPA • Menyediakan sarana komposting PENGELOLAAN • Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS • Mengelola sampah di TPS • Mengangkut sampah dari TPS ke TPA • Mengelola TPA • Melakukan pemilahan sampah* • Melakukan penarikan retribusi sampah • Memberikan izin usaha pengelolaan sampah PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll) • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan sampah • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sampah MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kab/kota • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pemerintah Kabupaten/Kota
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta
Masyarakat
V V V V V V V V V
V
V V V V V
V V V
V V V V V V
V
39 Tabel 3.17 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Trenggalek Ketersediaan
Peraturan • •
•
•
•
•
Target capaian pelayanan pengelolaan persampahan di Kab/Kota ini Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS Kewajiban dan sanksi bagi kantor / unit usaha di kawasan komersial / fasilitas social / fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
Ada (Sebutkan) Ada Target 50 %
Pelaksanaan
Tidak Ada
Efektif Dilaksanakan
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
Ada - Sampah rumah tangga diambil gerobak RT mulai pukul 14.00-04.00 - Gerobak Sampah RT & warga boleh membuang ke TPS mulai pukul 14.00-04.00 - Pengangkutan dari TPS ke TPA mulai pukul 04.00-10.00
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
V
Belum Efektif Dilaksanakan V
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keteranga n
40 Ketersediaan Peraturan • •
Ada (Sebutkan)
Kerjasama pemerintah kab/kota dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah Retribusi sampah atau kebersihan
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pelaksanaan Tidak Ada Tidak ada Tidak ada
Efektif Dilaksanakan
Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keteranga n
41 3.3.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan Jelaskan mengenai sistem pengelolaan persampahan yang ada, baik untuk sistem pengangkutan, penyimpanan sementara, dan pemrosesan akhir, serta kegiatan 3R. Penjelasan ini perlu memuat mengenai teknologi yang dipergunakan di setiap sistem yang ada. Tuliskan informasi mengenai jumlah masyarakat penerima manfaat masing-masing sistem untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan persampahan yang ada.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
42 Peta 3.3 Peta cakupan layanan persampahan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
43 Peta 3.4 Peta lokasi infrastruktur utama pengelolaan persampahan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
44 Tabel 3.18 Diagram sistem sanitasi pengelolaan Persampahan
Input
Sampah organik
Tong sampah skala rumah tangga Kompos skala rumah tangga Tong sampah jalan Kompos skala fasum
Sampah anorganik
Pengumpulan setempat
User Interface
Tong sampah skala rumah tangga Tong sampah jalan Tong sampah Fasum
Gerobak dan motor sampah Residu: gerobak dan motor sampah Gerobak dan motor sampah Residu: Gerobak dan motor sampah Gerobak dan motor sampah Gerobak dan motor sampah Gerobak dan motor sampah
Penampungan sementara
Pengangkutan
Pengolahan semi akhir
Pembuangan akhir
TPS, container
Truk sampah
-
TPA
-
TPS, container
Truk sampah
Daur ulang
TPA
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012
Tabel 3.19 Sistem pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Trenggalek Teknologi yang digunakan
Kelompok Fungsi
User Interface
Jenis Data Sekunder
Tong sampah skala rumah tangga Tong sampah jalan Tong sampah fasum Kompos skala rumah tangga Kompos skala fasum
Dinas PU Perkimsih
Jumlah Jumlah
Dinas PU Perkimsih Dinas PU Perkimsih
Jumlah
Dinas PU Perkimsih
Jumlah
Gerobak dan motor sampah
Jumlah
Penampungan sementara
TPS, container
Jumlah
Pengangkutan Pengolahan semi akhir
Truk sampah Tempat daur ulang
Jumlah Jumlah
Pembuangan akhir
TPA
Volume sampah
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Sumber Data
Jumlah
Pengumpulan setempat
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012
(Perkiraan) Nilai Data
Gerobak sampah: 21 unit. Motor sampah: 3 unit TPS : 7 unit, container: 12 unit 10 unit 1 unit TPA Srabah: 50,022 m3/hari TPA Bengkorok: 13, 524 m3/hari
Dinas PU Perkimsih Dinas PU Perkimsih
Dinas PU Perkimsih Dinas PU Perkimsih Dinas PU Perkimsih Dinas PU Perkimsih
45 3.3.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan, informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan persampahan, serta informasi mengenai akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.20 Pengelolaan persampahan di tingkat kecamatan
Dikelola oleh Masyarakat Jenis kegiatan RT Pengumpulan sampah dari rumah Pemilahan sampah di TPS Pengangkutan Sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA Para Penyapu Jalan
Dikelola oleh Sektor Formal di tingkat Kelurahan/Ke camatan
Dikelola Pihak Swasta
L
L
Keterangan
RW
L V V V
P V V V
L V V V
P V V V
V
V
V
V
P
P
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Tabel 3.21 Pengelolaan persampahan di tingkat kabupaten
Dikelola oleh Kabupaten/Kota
Jenis Kegiatan
Pengumpulan sampah dari rumah Pemilahan sampah di TPS Pengangkutan Sampah ke TPS Pengangkutan sampah ke TPA Pemilahan sampah di TPA Para Penyapu Jalan
L
P
V V V
V V V
Dikelola oleh Masyarakat L V V V
P V V V
V
V
Dikelola oleh Sektor Formal di Tingkat L P
Dikelola Pihak Swasta L
P
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Tabel 3.22 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat
No
-
Sub Sektor
-
Nama Program / Proyek / Layanan
Pelaksana/PJ
-
-
Kondisi Sarana Saat ini
Tahun Mulai -
Aspek PMJK
Fungsi
Tidak Fungsi
Rusak
PM
JDR
MBR
-
-
-
-
-
-
Catatan: Saat ini belum ada proyek layanan terkait persampahan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
46 3.3.4. Pemetaan Media Jelaskan mengenai penggunaan berbagai media komunikasi untuk menunjang pengelolaan air limbah domestik. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-05: Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini Tabel 3.23 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Kegiatan
Tahun
-
-
-
Dinas pelaksana -
Tujuan kegiatan -
Khalayak sasaran -
Pesan kunci -
Pembelajaran -
Catatan: Saat ini belum ada kegiatan komunikasi terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek Tabel 3.24 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Media
-
-
Jenis Acara -
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci
Pendapat Media
-
-
-
Catatan: Saat ini belum ada media komunikasi terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek Tabel 3.25 Kerjasama terkait Sanitasi No
Nama Kegiatan
-
-
Jenis Kegiatan Sanitasi -
Mitra Kerja Sama
Bentuk Kerjasama
-
-
Catatan: Saat ini belum ada kerjasama terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek Tabel 3.26 Daftar Mitra Potensial No
Nama Mitra
Jenis Kegiatan Sanitasi
-
-
-
Bentuk Kerjasama
Catatan: Saat ini belum ada mitra potensial terkait persampahan di Kabupaten Trenggalek
-
3.3.5. Partisipasi Dunia Usaha Jelaskan berbagai penyedia layanan (service provider) yang ada dalam pengelolaan persampahan yang berasal dari dunia usaha maupun LSM, di kabupaten/kota. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-02: Survei Penyedia Layanan Sanitasi” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.27 Penyedia layanan pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Provider
-
-
Tahun mulai operasi -
Jenis kegiatan -
Catatan: Saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan persampahan di Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
47 3.3.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan persampahan. Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.28 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan persampahan No 1
Subsektor/SKPD
n-4
n-3
-
-
-
-
Belanja Pengelolaan Persampahan Retribusl Sampah
n-2
n-1
n
850 juta -
350 juta -
1,8 milyar -
Ratarata -
Pertumbuhan (%) -
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.3.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan persampahan di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun noninfrastruktur. Belum adanya tempat pengolahan sampah terpadu 3.4. Pengelolaan Drainase Lingkungan Berikan penjelasan detail mengenai kondisi riil pengelolaan drainase lingkungan di kabupaten/kota saat ini, baik yang terkait dengan kualitas dan kuantitas infrastruktur maupun aspek non-infrastruktur lainnya. Jelaskan permasalahan prioritas yang dihadapi terkait dengan pengelolaan drainase lingkungan. 3.4.1. Kelembagaan Jelaskan aspek legal formal (peraturan maupun kebijakan yang ada mengenai pengelolaan drainase di tingkat kabupaten/kota) Jelaskan institusi yang berwenang dalam pengelolaan drainase (baik operator maupun regulator). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-03: Kajian Kelembagaan dan Kebijakan” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
48 Tabel 3.29 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan FUNGSI PERENCANAAN • Menyusun target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota • Menyusun rencana program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target • Menyusun rencana anggaran program drainase lingkungan dalam rangka pencapaian target PENGADAAN SARANA • Menyediakan / membangun sarana drainase lingkungan PENGELOLAAN • Membersihkan saluran drainase lingkungan • Memperbaiki saluran drainase lingkungan yang rusak • Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (saluran drainase lingkungan) dalam pengurusan IMB PENGATURAN DAN PEMBINAAN • Menyediakan advis planning untuk pengembangan kawasan permukiman, termasuk penataan drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun • Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer • Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan • Memberikan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan drainase lingkungan MONITORING DAN EVALUASI • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan skala kab/kota • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan drainase lingkungan • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan drainase lingkungan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pemerintah Kabupaten/Kota
PEMANGKU KEPENTINGAN Swasta
Masyarakat
V V V
V
V
V
V V V V V V V V
V
49 Tabel 3.30 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Trenggalek Ketersediaan Peraturan
Ada (Sebutkan)
Pelaksanaan Tidak Ada
DRAINASE LINGKUNGAN •
Target capaian pelayanan pengelolaan drainase lingkungan di Kab/Kota ini
•
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam menyediakan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana drainase lingkungan, dan menghubungkannya dengan sistem drainase sekunder Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk memelihara sarana drainase lingkungan sebagai saluran pematusan air hujan
•
•
•
Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
V V
V V
V
Efektif Dilaksanakan
Belum Efektif Dilaksanakan
Tidak Efektif Dilaksanakan
Keterangan
50 3.4.2. Sistem dan Cakupan Pelayanan Jelaskan sistem pengelolaan drainase lingkungan yang ada di kabupaten/kota. Penjelasan ini perlu memuat mengenai teknologi yang digunakan. Informasikan jumlah masyarakat penerima manfaat untuk mengetahui tingkat layanan dari sistem pengelolaan drainase lingkungan tersebut.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
51 Peta 3.5 Peta jaringan drainase Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
52 Tabel 3.31 Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan User Interface Air cucian dari Tempat cuci dapur piring Lubang Air mandi Pembuangan Air cucian Pembuangan pakaian Air Cucian Air hujan Talang Input
Penampungan Awal Sumur resapan
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012
Pengaliran Saluran terbuka/tertutup Saluran terbuka/tertutup Saluran terbuka/tertutup Saluran terbuka/tertutup
Pengolahan Akhir
Pembuangan/ Daur Ulang
-
-
-
-
-
-
-
-
Kode/Nama Aliran
Saluran drainase/ sungai
Tabel 3.32 Sistem pengelolaan drainase yang ada di Kabupaten Trenggalek Kelompok Fungsi User interface
Penampungan Awal Pengaliran Pengolahan Akhir Pembuangan/Daur Ulang Kode/Nama Aliran
Teknologi yang digunakan Tempat Cuci Piring Lubang Pembuangan Pembuangan air cucian Talang Sumur resapan Saluran terbuka/tertutup
Jenis Data Sekunder
(Perkiraan) Nilai Data
Sumber Data
Saluran drainase/sungai
Sumber: Dihimpun dari berbagai sumber, 2012 3.4.3. Kesadaran Masyarakat dan PMJK Jelaskan tingkat kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase, informasi mengenai keterlibatan masyarakat (laki-laki dan perempuan) dalam pengelolaan persampahan, Informasi akses, pengaruh, dan manfaat yang diperoleh oleh rumah tangga miskin. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-06: Kajian PMJK, Promosi Higiene, dan Sanitasi Sekolah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
53 Tabel 3.33 Kondisi drainase lingkungan di tingkat kecamatan Jumlah
Kondisi Drainase Saat Ini
Pembersihan Drainase
Kelurahan/Desa RT
RW
Lancar
Rutin
Mampet L
Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo
Sumber:Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Pengelola oleh
Tidak Rutin P
L
P
Pemerintah Kota
Kelurahan
Bangunan Di Atas Saluran
Masyarakat (RT /RW) L
P
Swasta
Ada
Tidak Ada
54 Tabel 3.34 Daftar Program/Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat Kondisi Sarana Saat ini
No
Sub Sektor
Nama Program / Proyek / Layanan
Pelaksana/PJ
Tahun Mulai
Fungsi
-
-
-
-
-
-
Tidak Fungsi -
Catatan : Saat ini belum ada proyek layanan yang berbasis masyarakat terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek Keterangan: PM = Pemberdayaan Masyarakat JDR = Jender MBR= Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
Aspek PMJK
Rusak
PM
JDR
MBR
-
-
-
-
55 3.4.4. Pemetaan Media Berikan informasi mengenai penggunaan berbagai media komunikasi untuk menunjang pengelolaan drainase. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-05: Kajian Komunikasi dan Pemetaan Media” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.35 Kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Kegiatan
Tahun
-
-
-
Dinas pelaksana -
Tujuan kegiatan -
Khalayak sasaran -
Pesan kunci -
Pembelajaran
Catatan : Saat ini belum ada kegiatan komunikasi terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek
-
Tabel 3.36 Media komunikasi yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Media
-
-
Jenis Acara -
Isu yang Diangkat
Pesan Kunci
Pendapat Media
-
-
-
Catatan : Saat ini belum ada media komunikasi terkait drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek Tabel 3.37 Kerjasama terkait Sanitasi No 1.
Nama Kegiatan Drainase Lingkungan
Jenis Kegiatan Sanitasi Pembangunan Saluran Drainase
Mitra Kerja Sama -
Bentuk Kerjasama
Perusahaan Rokok
-
Hibah UangTunai
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial No 1.
Nama Mitra Perusahaan Rokok
Jenis Kegiatan Sanitasi Pembangunan Infrastruktur Drainase
Bentuk Kerjasama Hibah Uang Tunai
-
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.4.5. Partisipasi Dunia Usaha Beri penjelasan mengenai berbagai penyedia layanan (service provider) yang ada dalam pengelolaan drainase yang berasal dari dunia usaha maupun LSM, di kabupaten/kota. Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-02: Survei Penyedia Layanan Sanitasi” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.39 Penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan yang ada di Kabupaten Trenggalek No
Nama Provider
-
-
Tahun mulai operasi -
Jenis kegiatan -
Catatan : Saat ini belum ada penyedia layanan pengelolaan drainase lingkungan di Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
56 3.4.6. Pendanaan dan Pembiayaan Berikan informasi terkait dengan pendapatan dan belanja (baik belanja investasi maupun untuk operasi dan pemeliharaan) yang dilakukan pemerintah (SKPD terkait) maupun institusi lain yang berwenang dalam pengelolaan drainase. Berikan informasi mengenai besaran retribusi serta penerimaan dari retribusi (sekiranya ada). Untuk mendapatkan penjelasan rinci mengenai cara mendapatkan data tersebut, silakan lihat “PT-04: Profil Keuangan dan Perekonomian Daerah” dalam Lampiran Petunjuk Praktis ini. Tabel 3.40 Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsektor pengelolaan drainase No
Subsektor/SKPD
1
Drainase
2007
2008
2009
2010
2011
Rata-rata
879,405,000
3,763,350,000
5,474,970,302
2,686,295,800
3,572,146,200
3,275,233,460
Pertumbuhan (%) Fluktuatif
Sumber: Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek, 2012 3.4.7. Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak Sebutkan Isu Strategi dan Permasalahan Mendesak terkait pengelolaan drainase di kabupaten/kota. Silakan lihat buku-buku mengenai perencanaan strategis daerah untuk penjelasan lebih detailnya. Permasalahan yang disampaikan dapat berupa permasalahan yang terkait infrastruktur maupun noninfrastruktur. 3.5. Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Berisi penjelasan ringkas terkait kondisi riil pengelolaan komponen terkait sanitasi di kabupaten/kota saat ini 3.5.1. Pengelolaan Air Bersih Berikan informasi umum mengenai pengelolaan air bersih yang ada di kabupaten/kota (yang dikelola oleh PDAM, HIPAM, dan swadaya masyarakat). Tampilkan informasi terkait dengan: (i) informasi umum mengenai kualitas air, (ii) kontiunitas pengalirannya, dan (iii) tingkat kebocoran. Sebutkan juga permasalahan spesifik dan paling prioritas yang dihadapi.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
57 Peta 3.6 Peta cakupan layanan air bersih
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
58 Tabel 3.41 Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih Kabupaten No
Uraian
Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Pengelola Tingkat Pelayanan Kapasitas Produksi Kapasitas Terpasang Jumlah Sambungan Rumah (Total) Jumlah Kran Air Kehilangan Air (UFW) Retribusi/Tarif (rumah tangga) Jumlah pelanggan per kecamatan Kec. Bendungan Kec. Dongko Kec. Durenan Kec. Gandusari Kec. Kampak Kec. Karangan Kec. Munjungan Kec. Panggul Kec. Pogalan Kec. Pule Kec. Suruh Kec. Trenggalek Kec. Tugu Kec. Watulimo
Sumber: PDAM Kabupaten Trenggalek, 2012
% Lt/detik Lt/detik Unit Unit % M3
Sistem Perpipaan
Keterangan
PDAM/ BPAM
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan Pelanggan
3.5.2. Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga Berikan informasi mengenai kondisi pengelolaan air limbah industri rumah tangga saat ini. Tampilkan informasi terkait dengan: jenis industri rumah tangga, lokasi, dan jumlah industri rumah tangga yang ada serta pengolahan yang sudah dilakukan (baik yang dilakukan secara mandiri maupun secara komunal). Beberapa contoh industri rumah tangga adalah: pembuatan tahu, pembuatan batu bata, industri batik rumah tangga dll. Sebutkan juga permasalahan spesifik dan paling prioritas yang dihadapi. Tabel 3.42 Pengelolaan limbah industri rumah tangga di Kabupaten Trenggalek Jenis Industri Rumah Tangga Indutri Tepung Tapioka
Industri Tempe
Indusri Tahu
Lokasi Pogalan, Depok, Sumberdadi, Ngares, Dawuhan, Jatiprahu, Prambon dan Ngelinggis Kelutan, Nglebeng, Kertosono, Jambu, Karanganyar, Gamping, Tamanan, Ngentrong, Sukowetan dan Sambirejo Nglongsor dan Gondang
Jumlah industri RT
Jenis Pengolahan
Kapasitas (m3/hari)
203
Sentra IPAL Komunal
1 m3/Jam
157
Belum Ada IPAL
-
47
Belum Ada IPAL
-
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
59
Jenis Industri Rumah Tangga Industri Pemindangan
Indusri Gula Merah Kelapa
Lokasi Tawang, Kampung baru, Gares, Bengkorok, Prigi dan Margomulyo Jajar, Karangrejo, Gemaharjo, Dukuh dan Prigapus
Jumlah industri RT
Jenis Pengolahan
Kapasitas (m3/hari)
48
Sentra IPAL Komunal
1 m3/Jam
175
Belum ada IPAL
-
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek, 2012
3.5.3. Pengelolaan Limbah Medis Limbah medis merupakan hasil buangan dari aktivitas medis. Limbah medis harus segera diolah atau ditempatkan terpisah berdasarkan klasifikasi limbah medis dalam wadah yang tertutup, tidak tercampur dengan limbah non medis, serta pembatasan akses lokasi dan pemilihan tempat yang tepat. Sumber limbah medis adalah sebagai berikut: - Unit pelayanan kesehatan dasar - Unit pelayanan kesehatan rujukan - Unit pelayanan kesehatan penunjang ( laboratorium) - Unit pelayanan non kesehatan ( farmasi ) Pengelolaan limbah medis di Kabupaten Trenggalek direncanakan dilakukan di rumah sakit, poliklinik, laboratorium medis, seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu di seluruh kecamatan. Pengolahan limbah medis dilakukan dengan sterilisasi terlebih dahulu kemudian dilakukan reduce, reuse, recycle dan treatment. Limbah medis yang telah disterilisasi dan dipisah berdasarkan jenisnya dapat diangkut dengan truk kontainer tertutup dan harus dibersihkan secara berkala. Proses sterilisasi juga dapat dilakukan melalui proses pembakaran di incenerator. Proses pembakaran terkadang masih menghasilkan abu yang berbahaya sehingga perlu pengelolaan lebih lanjut. Secara umum, penanganan limbah medis di Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut: 1. Limbah medis yang dapat di daur ulang dapat langsung di bawa ke tempat pengumpul limbah daur ulang 2. Limbah radioaktif disimpan terlebih dahulu sampai masa aktifnya terlampaui 3. Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat di buang ke dalam saluran pembuangan air 4. Limbah kimia berbahaya dapat di daur ulang dengan distilasi, ekstraksi dan elektrolisis 5. Limbah yang tidak dapat di daur ulang akan dibakar (insinerasi) Berikut tabel pengelolaan limbah medis di Kabupaten Trenggalek. Tabel 3.43 Pengelolaan limbah medis di fasilitas-fasilitas kesehatan Nama Fasilitas Kesehatan IPAL
Lokasi RSUD dr. Sudomo
Jenis Pengolahan Limbah Medis
Kapasitas (m3/hari)
Limbah cair, Limbah padat dan B3
3 m3/Jam
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Trenggalek, 2012
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
59 BAB 4 PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI SAAT INI DAN YANG AKAN DIRENCANAKAN 4.1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higien Masyarakat di Kabupaten Trenggalek belum seluruhnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Di mana indikator yang termasuk di dalam PHBS ini adalah pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, menimbang bayi dan balita, Asi ekslusif, mencuci tangan pakai sabun, menggunakan air bersih, menggunakan jamban, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap dan tidak merokok di dalam rumah. Hasil pemantauan pada tahun 2010 dari 2.755 rumah tangga yang disurvei terdapat 986 (35,79%) rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat. Sedangkan di dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2009 – 2014 diharapkan pada tahun 2014 persentase rumah tangga yang melaksanakan PHBS sebesar 70%. Adapun untuk indikator PHBS yang lain seperti penggunaan jamban, dari 157 desa yang ada di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2010 masih 49 desa ( 31,21%) yang sudah Open Defecation Free (ODF). Pada tahun 2012, Kabupaten Trenggalek berkomitmen untuk mendukung program PPSP dengan melaksanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Berdasarkan SKPD Dinas Kesehatan, terdapat 3 program diantaranya program upaya kesehatan masyarakat, program pengawasan obat dan makanan serta program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Semua program tersebut dialokasikan melalui APBD II. Indikasi biaya untuk ketiga program tersebut sebesar 1,5 M. Di dalam program upaya kesehatan masyarakat terdapat kegiatan penyusunan studi EHRA yang merupakan dokumen pendukung Buku Putih Sanitasi (BPS). Selain Dinas Kesehatan, Bappeda juga mendukung program PPSP dengan melaksanakan kegiatan penyusunan Master Plan Kesehatan, fasilitasi kegiatan tim kabupaten/kota sehat, studi keuangan PPSP, studi kelembagaan PPSP dan fasilitasi penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten. Indikasi biaya kegiatan PPSP di Bappeda sebesar 600 juta. Tabel 4.1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun n+1 Rencana program dan kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2013 (n+1) No
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Indikasi biaya (Rp.) (juta)
Sumber pendanaan/p embiayaan
SKPD penanggungjawab
Sumber dokumen perencanaan
1
Prorgam Upaya Kesehatan Masyarakat
9,448.05
DAU
Dinas Kesehatan
Renstra Dinkes 2010-2015
2
Program Pengawasan obat dan makanan
18.70
DAU
Dinas Kesehatan
Renstra Dinkes 2010-2015
3
Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
500
DAU
Dinas Kesehatan
Renstra Dinkes 2010-2015
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)
Sebagai tindak lanjut dari program dan kegiatan PHBS tahun 2012, maka Dinas Kesehatan juga merencanakan berbagai program di tahun 2013. Berdasarkan Renstra Dinas kesehatan tahun 2010-2015, terdapat 3 program yaitu program upaya kesehatan masyarakat dengan estimasi biaya
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
60 sebesar 9,4 M. Program pengawasan obat dan makanan sebesar 18,7 M dan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sebesar 500 juta. Tabel 4.2 Kegiatan PHBS dan promosi higiene yang sedang berjalan Kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2012 (n) No
Biaya (Rp.)(juta)
Sumber dana
satuan
volume
1. Penyelengaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menular dan wabah
paket
1
200
APBD II
Puskesmas dan Dinkes
Dinas Kesehatan
2. Peningkatan Kesehatan masyarakat
paket
1
250
APBD II
Puskesmas dan Dinkes
Dinas Kesehatan
3. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
paket
1
100
APBD II
Dinkes , 22 Puskesmas dan 12 Kecamatan
Dinas Kesehatan
4. Peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita, Anak Usia sekolah, Remaja dan Usila.
paket
1
500
APBD II
Dinkes dan Puskesmas
Dinas Kesehatan
5. Penyusunan Studi EHRA
paket
1
83.333
APBD II
Dinkes
Dinas Kesehatan
2
Program Pengawasan obat dan makanan
paket
1
75
APBD II
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
3
Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
paket
1
300
APBD II
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
4.
Kegiatan Koordinasi Penyusunan Masterplan Kesehatan
paket
1
275
APBD II
Bappeda
Bappeda
5.
Fasilitasi Kegiatan Tim Kabupaten/ Kota sehat Kabupaten Trenggalek
paket
1
75
APBD II
Bappeda
Bappeda
6.
Studi Keuangan PPSP
paket
1
50
APBD II
Bappeda
Bappeda
7.
Studi Kelembagaan PPSP
paket
1
50
APBD II
Bappeda
Bappeda
8.
FasilitasiPPSP
paket
1
100
APBD II
Bappeda
Bappeda
9.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1.
Nama program/kegiatan
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Progam Upaya Kesehatan Masyarakat
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
61 Kegiatan PHBS dan promosi higiene tahun 2012 (n) No
Nama program/kegiatan 1. Koordinasi Penilaian Kota sehat adipura
satuan
volume
paket
1
Biaya (Rp.)(juta) 50
Sumber dana APBD II
Lokasi kegiatan Kota Trenggalek
Pelaksana kegiatan KLH
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.2. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pengelolaan air limbah juga mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten Trenggalek. Dokumen perencanaan yang mengalokasikan program terkait pengelolaan air limbah diantaranya Renstra Dinas Perkimsih tahun 2010-2015, Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang keciptakaryaan tahun 2010-2015 dan Renstra Kantor Lingkungan Hidup tahun 2010-2015. Pada tahun 2013, pembangunan MCK tetap dilaksanakan oleh Dinas PU Perkimsih Kabupaten Trenggalek sebesar 30 unit melalui dana APBD II. Kegiatan Dinas PU Perkimsih di tahun 2013 yang juga menggunakan dana APBD II diantaranya pembangunan sanitasi lingkungan sepanjang 6.000 m dengan estimasi biaya sebesar 1,5 M. Bantuan dana pusat juga membantu pemerintah kabupaten melalui DAK dan APBN dengan estimasi biaya 5,445 M. Selain itu dalam upaya mengurangi dan memanfaatkan limbah kotoran hewan maka Kantor Lingkungan Hidup merencanakan kegiatan pembangunan biogas sebesar 5 unit. Tabel 4.3 Rencana program dan kegiatan pengelolaan air limbah domestik tahun n+1 Rencana program dan kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2013 (n+1)
No 1.
Nama program/kegiatan
Sumber pendanaan/p embiayaan
SKPD penanggungjawab
Sumber dokumen perencanaan
Unit
30
2,250
APBD II
Din PU Perkimsih
Renstra Din PU Perkimsih 20102015
Meter
6000
1,500
APBD II
Din PU Perkimsih
Renstra Din PU Perkimsih 20102015
Program Pengembangan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan lainnya 1. Kegiatan Pembangunan Sanitasi Lingkungan
3
Indikasi biaya (Rp.)(Juta)
Program Peningkatan Sarana Prasarana Penyehatan Lingkungan dan Permukiman 1. Kegiatan Pembangunan MCK
2.
volume
satuan
Pemantauan Kualitas
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
62 Rencana program dan kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2013 (n+1) No
volume
Indikasi biaya (Rp.)(Juta)
Sumber pendanaan/p embiayaan
SKPD penanggungjawab
Unit
5
250
APBD II
Kantor LH
Renstra KLH 2010-2015
1. Kegiatan Infrastruktur sanitasi lingkungan (DAK)
paket
9
2,500
DAK
Din PU Perkimsih
RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015
2. Pembangunan infrastruktur air limbah dengan sistem onsite/sanimas
Kawasan
2
2,945
APBN
Din PU Perkimsih
RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015
Nama program/kegiatan
satuan
Sumber dokumen perencanaan
Lingkungan 1. Kegiatan Pembangunan Biogas
4
Infrastruktur Air Limbah
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)
Pengelolaan air limbah domestik ditekankan pada upaya mencegah pencemaran lingkungan. Upaya untuk mengurangi dan mengolah air limbah domestik baik grey water maupun black water dilakukan melalui berbagai program dan kegiatan. Pada tahun 2012, dilakukan pembangunan MCK sebesar 5 unit yang menggunakan dana APBD II dan Bantuan Keuangan provinsi. Pembangunan sarana dan prasarana sanitasi juga dibantu melalui dana DAK. Selain kegiatan yang bersifat pembangunan, pemerintah Kabupaten Trenggalek juga melakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup.
Tabel 4.4 Kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang sedang berjalan Kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2012 (n) satuan
volume
Biaya (Rp.)(Juta)
1. Kegiatan Pembangunan MCK
unit
1
90
APBD II
tersebar
Dinas PU Perkimsih
2.
Pembangunan Prasarana dan Sarana Sanitasi Lingkungan
unit
6
1,049.917
DAK
tersebar
Dinas PU Perkimsih
3.
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman unit
4
200
BK Provinsi
tersebar
Dinas PU
No 1.
Nama program/kegiatan
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Program Lingkungan sehat Perumahan
1. Pengadaan MCK
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
63 Kegiatan Pengelolaan air limbah domestik tahun 2012 (n) No
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Biaya (Rp.)(Juta)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan Perkimsih
4.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1. Pengawasan dan Pemantauan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup bagi kegiatan/usaha
paket
1
50
APBD II
tersebar
KLH
2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
paket
1
1,148.206
DAK
Kabupaten Trenggalek
KLH
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.3. Peningkatan Pengelolaan Persampahan Pada tahun 2013, pembangunan TPS tetap diprioritaskan oleh Dinas PU Perkimsih dengan menambah jumlah TPS sebesar 3 unit. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya TPS eksisting pada beberapa lokasi. Selain melakukan penambahan kuantitas TPS, maka perlu perawatan maupun renovasi agar fungsi TPS berjalan secara optimal. Dalam upaya penyehatan lingkungan permukiman, juga direncanakan kegiatan pengolahan limbah air mandi melalui dana APBD II dengan estimasi sebesar 250 juta. Tabel 4.5 Rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan saat ini ( tahun n+1) Rencana program dan kegiatan Pengelolaan persampahan tahun 2013 (n+1) No 1.
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Indikasi biaya (Rp.)(Juta)
Sumber pendanaan/p embiayaan
SKPD penanggungjawab
Sumber dokumen perencanaan
Program Kinerja Pengelolaan Persampahan 1. Kegiatan Pembuatan TPS rehab rumah Jaga+pagar
Unit
3
350
APBD II
Dinas PU Perkinsih
Rensrta Din PU Perkimsih 20102015
2. Renovasi TPS
Unit
3
500
APBD II
Dinas PU Perkinsih
Rensrta Din PU Perkimsih 20102015
3. Pembelian Bulldozer
Unit
1
1,500
APBD II
Dinas PU Perkinsih
Rensrta Din PU Perkimsih 20102015
4. Pengulahan limbah air mindi
Meter3
25x20x1,5
250
APBD II
Dinas PU Perkinsih
Rensrta Din PU Perkimsih 20102015
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
64 Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan tingkat perekonomian masyarakat maka timbulan sampah juga akan semakin besar. Pengembangan sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Trenggalek diprioritaskan pada kawasan perkotaan. Pada tahun 2012, pengelolaan persampahan diprioritaskan pada pengembangan TPS yang mendapatkan bantuan pendanaan dari BK provinsi dengan volume 100 unit. Pengadaan sarana dan prasarana persampahan yang dialokasikan Dinas PU Perkimsih melalui dana APBD II sebesar 975.000.000. Tabel 4.6 Kegiatan pengelolaan persampahan yang sedang berjalan Kegiatan Pengelolaan persampahan tahun 2012 (n) No 1
Nama program/kegiatan
volume
Biaya (Rp.)(juta)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Institusi Pelaksana
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 1. Kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan (pengadaan alat angkutan darat bermotor/tidak bermotor, alat-alat Bengkel, pengadaan konstruksi jaringan air, pengadaan sarana prasarana)
2.
satuan
paket
1
975
APBD
Dinas PU Perkimsih
Dinas PU Perkimsih
unit
100
500
BK Provinsi
tersebar
Dinas PU Perkimsih
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman 1. Pengadaan tempat Pembuangan Sampah
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.4. Peningkatan Pengelolaan Drainase Lingkungan
Pada tahun 2013, terjadi peningkatan anggaran pengelolaan drainase. Terjadi kenaikan anggaran yang sangat signifikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Bertambahnya anggaran pembiayaan drainase lingkungan juga seiring dengan jumlah satuan drainase yang dibangun. Selain menampung dan mengalirkan limpasan air hujan maka upaya yang dilakukan adalah meresapkan ke dalam tanah melalui kegiatan pembangunan biopori. Biopori direncanakan tersebar di 33 titik dengan estimasi biaya sebesar 100 juta.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
65 Tabel 4.7 Rencana program dan kegiatan pengelolaan drainase saat ini (tahun n+1) Rencana program dan kegiatan Pengelolaan drainase tahun 2013 (n+1)
No
1
volume
Indikasi biaya (Rp.) (Juta)
Sumber pendanaan/p embiayaan
Unit
30
2,500
APBD II
Dinas PU perkimsih
Renstra Din PU Perkimsih 20102015
1. Kegiatan Pembangunan Biopori
Unit/ titik
33
100
APBD II
Kantor LH
Renstra KLH 20102015
Infrastruktur drainase perkotaan/
Meter
2
8,000
APBN, APBD
Dinas PU perkimsih
RPIJM Bidang Cipta Karya 2010-2015
Nama program/kegiatan
satuan
SKPD penanggungjawab
Sumber dokumen perencanaan
Program Peningkatan Sarana Prasarana Penyehatan Lingkungan dan Permukiman 1. Kegiatan Pembangunan Drainase lingkungan
2.
3.
Pemantauan Kualitas Lingkungan
Pembangunan drainase
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) Drainase lingkungan memiliki fungsi utama sebagai penampung dan pengaliran air hujan agar tidak menggenangi suatu kawasan. Dalam lingkup kawasan permukiman, drainase lingkungan memegang peranan pening untuk menghindari genangan di musim hujan. Pada tahun 2012, Dinas PU Perkimsih melaksanakan kegiatan pengadaan konstruksi saluran drainase agar tercipta lingkungan yang sehat. Pembiayaan program lingkungan sehat perumahan berasal dari APBD II dan BK provinsi. Tabel 4.8 Kegiatan pengelolaan drainase yang sedang berjalan Kegiatan Pengelolaan drainse tahun 2012 (n) No 1.
Nama program/kegiatan
volume
Biaya (Rp.)(juta)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Program Lingkungan sehat Perumahan 1. Pengadaan Konstruksi Saluran/drainase
2.
satuan
meter
2400
1,035
APBD II
tersebar
Dinas Pu Perkimsih
meter
2500
1,250
BK Provinsi
tersebar
Dinas Pu Perkimsih
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman 1. Pengadaan Konstruksi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
66 Kegiatan Pengelolaan drainse tahun 2012 (n) No
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Biaya (Rp.)(juta)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Saluran/drainase
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) 4.5. Peningkatan Komponen Terkait Sanitasi Rencana tahun 2013, program sanitasi sub sektor air bersih juga dianggarkan melalui Renstra Dinas PU Perkimsih tahun 2010-2015 dan dokumen KUA PPAS tahun 2013. Berdasarkan Renstra Dinas PU Perkimsih tahun 2010-2015, kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan pembangunan jaringan air bersih dan perpipaan sebesar 34 unit dengan indikasi biaya 4,5 milyar. Selain itu dalam upaya untuk memberikan pedoman bagi pengembangan sistem penyediaan air bersih maka disusun Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) dengan indikasi biaya sebesar 300 juta. Tabel 4.9 Rencana program dan kegiatan saat ini ( tahun n+1) Rencana program dan kegiatan Sanitasi sub sektor Air Bersih tahun 2013 (n+1)
No
1.
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Indikasi biaya (Rp.) (Juta)
Sumber pendanaan/p embiayaan
SKPD penanggungjawab
Sumber dokumen perencanaan
Program pengembangan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan lainnya 1. Kegiatan Pembangunan Jaringan Air bersih/air minum dan perpipaan
Unit / titik
34
4,500
APBD II
Din PU Perkimsih
Renstra Din PU Perkimsih 20102015
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun) Komponen terkait sanitasi lainnya di Kabupaten Trenggalek diprioritaskan pada sub sektor air bersih. Air bersih merupakan komponen yang memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup masyarakat. Pada tahun 2012, dianggarkan pengadaan konstruksi jaringan air bersih / air minum melalui pendanaan oleh BK provinsi sebesar 3.051 unit. Pembangunan sarana dan prasarana air minum juga dianggarkan melalui DAK sebesar 16 unit. Selain kegiatan yang dianggarkan melalui BK provinsi maupun APBN melalui DAK, kegiatan yang terkait dengan air bersih juga dianggarkan melalui APBD II dengan kegiatan pembangunan air bersih/air minum, pembangunan sanitasi permukiman (PPSP) dan penyediaan air bersih saat terjadi bencana alam.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
67 Tabel 4.10 Kegiatan yang sedang berjalan Kegiatan Sanitasi sub sektor Air Bersih tahun 2012 (n) No 1.
Nama program/kegiatan
satuan
volume
Biaya (Rp.)(juta)
Sumber dana
Lokasi kegiatan
Pelaksana kegiatan
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perumahan dan Permukiman 1. Pengadaan Konstruksi jaringan air bersih/ air minum
unit
3051
750
BK Provinsi
tersebar
Dinas PU Perkimsih
1. Pembangunan prasarana dan sarana Air minum
unit
16
1,895.188.5
DAK
tersebar
Dinas PU Perkimsih
2. Pembangunan jaringan air bersih/ air minum
unit
4
250
APBD II
tersebar
Dinas PU Perkimsih
3.
Program Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)
paket
1
75
APBD II
Dinas PU Perkimsih
Dinas PU Perkimsih
4.
Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Paket/
500
200
APBD II
tersebar
Dinas PU Perkimsih
2.
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan jaringan pengairan lainnya
1. Penyediaan air bersih untuk korban bencana alam
tangki
Catatan : tahun n adalah tahun berjalan (saat buku putih disusun)
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
68 BAB 5 INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI 5.1. Area Berisiko Sanitasi Pengelolaan sanitasi meliputi antara lain pengelolaan air bersih, sampah, limbah dan drainase lingkungan yang berkaitan langsung dengan kualitas lingkungan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, mengelola sanitasi secara baik sama dengan menjaga kelestrasian lingkungan hidup, memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selanjutnya untuk membangun keseimbangan hak dan kewajiban antara negara dan masyarakatnya, maka pengelolaan sanitasi harus didasarkan prinsip pembangunan partisipatif yakni pembangunan yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Penentuan area beresiko dilakukan melalui penilaian dengan metode pemberian skor berdasarkan data sekunder yang telah tersedia.Indikator-indikator yang digunakan untuk menentukan prioritas skoring merupakan juga hasil kesepakatan yang diambil antar SKPD dan studi EHRA. Beberapa indikator yang digunakan untuk skoring dari data sekunder adalah: a. Kepadatan Penduduk; b. Angka Kemiskinan; c. Daerah yang dialiri sungai; d. Rawan banjir. Peta area beresiko Kabupaten Trenggalek dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai skoring 1-4 dengan rincian sebagai-berikut : Skor 4 : Resiko Sangat Tinggi berwarna merah. Skor 3 : Resiko Tinggi berwarna kuning. Skor 2 : Berisiko Sedang berwarna biru. Skor 1 : Kurang Berisiko berwarna hijau. Hasil akhir penilaian terhadap area beresiko untuk Kabupaten Trenggalek telah ditetapkan oleh kelompok kerja Sanitasi Kabupaten Trenggalek berdasarkan skor penilaian terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait Sektor Sanitasi. Hasil analisis data sekunder, persepsi SKPD dan EHRA juga hasil kesepakatan kelompok kerja sanitasi Kabupaten Trenggalek menunjukkan area berisiko pada tingkat desa dan kelurahan sebagaimana terlihat pada peta dan tabel berikut ini.
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
69 Peta 5.1 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan data sekunder
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
70 Peta 5.2 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan Studi EHRA
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
71 Peta 5.3 Peta area berisiko sanitasi berdasarkan persepsi SKPD
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
72 Peta 5.1 Peta area berisiko sanitasi
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
73 Tabel 5.1 Area berisiko sanitasi dan penyebab utamanya No 1.
Area Berisiko*) Risiko Sangat Tinggi
Wilayah Prioritas Desa Dawuhan, Kec. Trenggalek
2.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Ngares, Kec. Trenggalek
3.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Tegaren, Kec. Tugu
4.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Dermosari, Kec. Tugu
5.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Jambu, Kec. Tugu
6.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Duren, Kec. Tugu
7.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Nglinggis, Kec. Tugu
8.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Pucanganak, Kec. Tugu
9.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Gading, Kec. Tugu
10
Risiko Sangat Tinggi
Desa Malasan, Kec. Durenan
11.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Durenan, Kec. Durenan
12.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Ngadisuko, Kec. Durenan
13.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Kendalrejo, Kec. Durenan
14.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Semarum, Kec. Durenan
15.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Kedunglurah, Kec. Pogalan
16.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Wonocoyo, Kec. Pogalan
17.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Mlinjon, Kec. Suruh
18.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Bendoroto, Kec. Munjungan
19.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Bangun, Kec. Munjungan
20.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Tawing, Kec. Munjungan
21.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Munjungan, Kec. Munjungan
22.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Karangturi, Kec. Munjungan
23.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Besuki, Kec. Munjungan
24.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Craken, Kec. Munjungan
25.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Sobo, Kec. Munjungan
Penyebab utama risiko Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
74 No 26.
Area Berisiko*) Risiko Sangat Tinggi
Wilayah Prioritas Desa Ngulung Kulon, Kec. Munjungan
27.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Ngulung Wetan, Kec. Munjungan
28.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Besuki, Kec. Pogalan
29.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Wonocoyo, Kec. Pogalan
30.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Panggul, Kec. Pogalan
31.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Nglebeng, Kec. Pogalan
32.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Ngrencak, Kec. Pogalan
33.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Ngrambingan, Kec. Pogalan
34.
Risiko Sangat Tinggi
Desa Banjar, Kec. Pogalan
35.
Risiko Tinggi
Desa Botoputih, Kec. Bendungan
36.
Risiko Tinggi
Desa Dompyong, Kec. Bendungan
37.
Risiko Tinggi
Desa Depok, Kec. Bendungan
38.
Risiko Tinggi
Desa Srabah, Kec. Bendungan
39.
Risiko Tinggi
Desa Sumurup, Kec. Bendungan
40.
Risiko Tinggi
Desa Surenlor, Kec. Bendungan
41.
Risiko Tinggi
Desa Masaran, Kec. Bendungan
42.
Risiko Tinggi
Kelurahan Tamanan, Kec. Trenggalek
43.
Risiko Tinggi
Kelurahan Kelutan, Kec. Trenggalek
44.
Risiko Tinggi
Desa Sambirejo, Kec. Trenggalek
45.
Risiko Tinggi
Desa Pogalan, Kec. Pogalan
46.
Risiko Tinggi
Desa Ngadirenggo, Kec. Pogalan
47.
Risiko Tinggi
Desa Bendorejo, Kec. Pogalan
48.
Risiko Tinggi
Desa Sumberejo, Kec. Durenan
49.
Risiko Tinggi
Desa Gador, Kec. Durenan
50.
Risiko Tinggi
Desa Kamulan, Kec. Durenan
Penyebab utama risiko Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pengelolaan Sampah dan Pencemaran Air Limbah Domestik Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Rawan Banjir, Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Rawan Banjir, Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Limbah Industri, Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
75 No 51.
Area Berisiko*) Risiko Tinggi
Wilayah Prioritas Desa Sumbergayam, Kec. Durenan
52.
Risiko Tinggi
Desa Baruharjo, Kec. Durenan
53.
Risiko Tinggi
Desa Karanganyar, Kec. Gandusari
54.
Risiko Tinggi
Desa Gandusari, Kec. Gandusari
55.
Risiko Tinggi
Desa Sukorejo, Kec. Gandusari
56.
Risiko Tinggi
Desa Ngrayung, Kec. Gandusari
57.
Risiko Tinggi
Desa Buluagung, Kec. Karangan
58.
Risiko Tinggi
Desa Salamrejo, Kec. Karangan
59.
Risiko Tinggi
Desa Jati, Kec. Karangan
60.
Risiko Tinggi
Desa Puru, Kec. Suruh
61.
Risiko Tinggi
Desa Ngrandu, Kec. Suruh
62.
Risiko Tinggi
Desa Pringapus, Kec. Dongko
63.
Risiko Tinggi
Desa Ngerdani, Kec. Dongko
64.
Risiko Tinggi
Desa Dongko, Kec. Dongko
65.
Risiko Tinggi
Desa Petung, Kec. Dongko
66.
Risiko Tinggi
Desa Siki, Kec. Dongko
67.
Risiko Tinggi
Desa Pandean, Kec. Dongko
68.
Risiko Tinggi
Desa Watuagung, Kec. Dongko
69.
Risiko Tinggi
Desa Senden, Kec. Dongko
70.
Risiko Tinggi
Desa Sugihan, Kec. Dongko
71.
Risiko Tinggi
Desa Bendoagung, Kec. Dongko
72.
Risiko Tinggi
Desa Bogoran, Kec. Dongko
73.
Risiko Tinggi
Desa Ngadimulyo, Kec. Dongko
74.
Risiko Tinggi
Desa Tasikmadu, Kec. Watulimo
75.
Risiko Tinggi
Desa Prigi, Kec. Watulimo
76.
Risiko Tinggi
Desa Margomulyo, Kec. Watulimo
Penyebab utama risiko Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
76 No 77.
Area Berisiko*) Risiko Tinggi
Wilayah Prioritas Desa Karanggandu, Kec. Watulimo
78.
Risiko Tinggi
Desa Watuagung, Kec. Watulimo
79.
Risiko Tinggi
Desa Masaran, Kec. Munjungan
80.
Risiko Tinggi
Desa Barang, Kec. Panggul
81.
Risiko Tinggi
Desa Manggis, Kec. Panggul
82.
Risiko Tinggi
Desa Tangkil, Kec. Panggul
83.
Risiko Tinggi
Desa Depok, Kec. Panggul
Catatan: *) Hanya untuk wilayah dengan risiko 4 dan 3
Penyebab utama risiko Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS Pencemaran Air Limbah Domestik dan Perilaku BABS
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
77
5.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat Ini 5.2.1. Posisi Pengelolaan PHBS dan Higien Kabupaten Trenggalek
5.2.2. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Air Limbah Kabupaten Trenggalek
5.2.3. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Persampahan Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
78
5.2.4. Posisi Pengelolaan Sanitasi Sub Sektor Drainase Lingkungan Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
79 5.2.5. Posisi Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi Kabupaten Trenggalek
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2012