Jurnal Potret Pemikiran Vol. 17. No. 1, Januari – Juni 2013
WAWASAN HADIS RASULULLAH SAW TENTANG MENYEBARKAN SALAM Muhammad Imran1 Abstrak
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi terkadang membuat manusia sibuk dengan dirinya sendirinya tanpa menghiraukan orang-orang yang ada disekelilingnya, sehinggasunnah Rasulullah saw., dalam menyebarkan salam terkadang terabaikan. Fenomena seperti ini, baik langsung maupun tidak langsung akan berdampak kurang baik dalam menjaga ukhuwwah islamiyah antara kaum muslimin karena dengan saling menyebarkan salam maka ukhuwwah islamiyah antara kaum muslimin tetap akan terjaga. Tulisan ini akan menjelaskan secara jelas hadis-hadis tentang perintah untuk menyebarkan salam, bukan saja terhadap sesama muslim, tetapi juga kepada selain muslim dan penjelasan pandangan ulama dalam hal tersebut. Kata Kunci: Wawasan, Hadis, Menyebarkan, Salam
A. Pendahuluan 1
Dosen tetap pada Jurusan Ushuluddin Stain Manado
Muhammad Imran
Alquran dan Sunnah adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan setiap muslim karena keduanya merupakan sumber utama untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Ada banyak cara untuk menyampaikan komunikasi yang baik, diantaranya adalah dengan menyebarkan salam, baik untuk orang yang kita kenal maupun yang tidak dikenal, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal sebagaimana yang disunnahkan Rasulullah saw., yaitu ketika kita melewati pemakaman kaum muslimin disunnahkan untuk mengucapkan salam dan mengucapkan salam adalah do’a yang sangat mudah dilafadzkan namun mempunyai dampak yang sangat luar biasa dan nilai yang sangat tinggi serta pahala yang besar disisi Allah swt. Mengucapkan salam merupakan bentuk kasih sayang antara sesama ciptaan Allah swt., menenteramkan setiap jiwa yang mengucapkannya dan yang menerimanya, menyatukan hati kaum muslimin dan merupakan salah satu ciri orang-orang yang beriman, sehingga Allah swt menjanjikan surga bagi orang-orang yang senantiasa menyebarkan salam. Dengan menyebarkan salam kita mengharapkan tercapainya ketenteraman, kedamaian, memperkuat ukhuwwah islamiyah antara sesama muslim sehingga bahtera kehidupan yang kita jalani mendapatkan rahmat dari Allah swt. B. Pembahasan 1. Takhrij Hadis} Adapun metode takhrij yang digunakan dalam pencarian hadis dalam tulisan ini adalah dengan menggunakan metode takhrij melalui kata-kata dalam matan hadis tersebut dengan menggunakan kata kerja (fi'il) yaitu kata kunci السالمmelalui kata dasarnyaسلن,atau dengan mengunakan kata kunci أفشواmelalui kata dasarnyaفشا, maka matan hadis tersebut secara lengkap beserta sanadnya dapat ditemukan dalam kamus al-Mu’jam al-Mufarras li alfa>z{ al hadis}, maka ditemukanlah berbagai periwayatan yang diriwayatkan oleh para mukharrij, diantaranya yaitu: 1. Muslim, kita>b Ima>n ba>b 93 60
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
2. Turmudzi, kita>b At}’imah ba>b 45, Qiya>mah ba>b 4, 56 3. Ibn Ma>jah, kita>b Muqaddimah ba>b 9, Iqa>mah ba>b 174, Adab ba>b 11 4. Al-Da>rimi>, kita>b Shola>t ba>b 156, Isti’z\a>n ba
َ َحدَّثَنَا أَبُو بَ ْك ِر ب ُْن أَبِى َ ع ِن األ َ ْع َم ِش َ ش ٌْبَةَ َحدَّثَنَا أَبُو ُمعَا ِوٌَةَ َو َو ِكٌ ٌع َ ع ْن أَبِى ٍصا ِلح َ « الَ ت َ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َحتَّى تُؤْ ِمنُوا َوال-ملسو هيلع هللا ىلص- اَّلل ِ َّ سو ُل ُ ع ْن أ َ ِبى ُه َرٌ َْرة َ قَا َل قَا َل َر َ 3 ْ َ ُّ َ َ ْ َ َّ ُسالَ َم بَ ٌْنَك ْم ُ ُ ُ َ ُ َىءٍ إِذا فَعَلت ُموهُ ت َ َحابَ ْبت ْم أف َّ شوا ال َ أ َوالَ أدُلك ْم.تُؤْ ِمنُوا َحتى ت َ َحابُّوا ْ على ش 2. Hadis riwayat Imam at-Turmuz\i
: حدثنا هناد حدثنا أبو معاوٌة عن األعمش عن أبً صالح عن أبً هرٌرة قال قال رسول هللا صلى هللا علٌه و سلم والذي نفسً بٌده ال تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا وال تؤمنوا حتى تحابوا أال أدلكم على أمر إذا أنتم فعلتموه تحاببتم ؟ أفشوا السالم 4 بٌنكم 3. Hadis riwayat Imam Ibn Ma>jah
ً حدثنا أبو معاوٌة وابن نمٌر عن األعمش عن أب. حدثنا أبو بكر بن أبً شٌبة صالح عن أبً هرٌرة قال رسول هللا صلى هللا علٌه و سلم ( والذي نفسً بٌده ال أوال أدلكم على شًء إذا. وال تؤمنوا حتى تحابوا. تدخلوا الجنة حتى تؤمنوا 5 ) فعلتموه تحابٌتم ؟ أفشوا السالم بٌنكم 4. Hadis riwayat Imam Ahmad bin Hambal 2
A. J. Wensink, Mu’jam al-Mufahras li al-Fa>z{ al-Hadis}, (Leiden; E.J. Brill, Juz I, 1955 M), h. 532. 3 Abu al-Husain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim al-Qusyairy al-Ni>sa>bu>ry, al-Ja>mi’al-s}ah}ih}, Juz I (Beirut: Da>r al-Jil dan Da>r al-Afa>q al-Jadi>dah), hal. 53. 4 Muhammad ibn isa Abu> isa al-Turmuz\y al-Salami>, al-Ja>mi’ al-S}ah}ih} Sunan al-Turmuz\i, Juz 5 (Beirut: Da>r ih}ya>’ al-Turas} al-Arabi), h. 52. 5 Muhammad Ibn Yazi>d Abu Abdillah al-Qazawaini, Sunan Ibn Ma>jah, Juz II (Beirut: Da>r al-Fikr), h. 1217.
61
Muhammad Imran
حدثنا عبد هللا حدثنً أبً ثنا أسود بن عامر ثنا أبو بكر عن عاصم عن أبً صالح ال تدخلوا الجنة: عن أبً هرٌرة قال قال رسول هللا صلى هللا علٌه و سلم وهللا حتى تؤمنوا وال تؤمنوا حتى تحابوا قال ان شئتم دللتكم على ما إذا فعلتموه تحاببتم 6 أفشوا السالم بٌنكم 5. Hadis riwayat Imam al-Da>rimi>
ِ َّ ع ْب ِد : سالَ ٍم قَا َل ِ ع َ ع ْن َ ارة َ ب ِْن أ َ ْوفَى َ ٍع ْوف َ ع ْن َ ام ٍر َ س ِعٌدُ ب ُْن َ اَّلل ب ِْن َ أ َ ْخبَ َرنَا َ ع ْن ُز َر ِ َّ سو ُل ِ َّ سو ُل : قَا َل-ملسو هيلع هللا ىلص- اَّلل ُ قَد َِم َر: اس فَقَالُوا ُ لَ َّما قَد َِم َر ُ َّ ْال َمدٌِنَةَ ا ْست َ ْش َرفَهُ الن-ملسو هيلع هللا ىلص- اَّلل َ فَ َكان، ب ٍ ْس ِب َوجْ ِه َكذَّا َ ُفَخ ََرجْ تُ فٌِ َم ْن خ ََر َج فَلَ َّما َرأٌَْتُ َوجْ َهه َ ٌَع َر ْفتُ أ َ َّن َوجْ َههُ ل ْ َ سالَ َم َوأ َّ ط ِع ُموا ُ اس أ َ ْف صلُوا َّ شوا ال ُ َّ« ٌَا أٌَُّ َها الن: س ِم ْعتُهُ ٌَقُو ُل ِ َو، ام َ أ َ َّو َل َما َ َالطع 7 سالَ ٍم ُ َّصلُّوا َوالن َ ِ ت َ ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ ب، اس نٌَِا ٌم َ ام َو َ األ َ ْر َح
2. Profil al-Ra>wi al-A’la> Abu Hurairah al-Dausi> al-Yamani>, terdapat perbedaan pendapat mengenai namanya dan nama bapaknya, ada yang mengatakan namanya adalah Abdurrahman ibn S}akhar, Abdurrahman ibn Ghanam, Abdullah ibn ‘A<mir, Abdullah ibn ‘Amru> dll, ibunya bernama Maimunah binti S}abi>h} dan juga dikatakan bahwa namanya dimasa jahiliyyah adalah Abdu Syams lalu Rasulullah saw., menamainya Abdullah ketika beliau memeluk agama Islam. Abu Hurairah masuk Islam setelah perang khaibar pada tahun 7 H, terdapat beberapa pendapat tentang wafatnya, ada yang mengatakan beliau wafat pada tahun 57 H ditahun yang sama ketika Aisyah wafat sebagaimana yang dikatakan sofyan ibn uyainah, 58 H dan juga ada yang mengatakan 59 H. Diantara kemuliaan Abu Hurairah adalah dimana Rasulullah saw., mendoakannya agar mempunyai hafalan yang kuat, T{alh}ah} ibn Abdillah mengatakan sesungguhnya Abu Hurairah telah mendengarkan hadis-hadis dari Rasulullah saw., yang tidak kami dengarkan, Ibn Umar
6
Ahmad ibn Hanbal Abu Abdillah al-Syaiba>ni, Musnad Imam Ahmad Ibn Habal, Juz II (Kairo: Muassah Qart}bah), h. 512. 7 Abdullah ibn Abdurrahman ibn al-Fad}li ibn Bahra>m al-Da>rimi, alTami>mi, Abu Muhammad, Sunan al-Da>rimi, Juz 8 (Kairo: Wiza>ratu al-Auqa>f alMisriyyah), h. 256.
62
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
mengatakan Abu Hurairah lebih baik dari saya dan lebih berpengetahuan. Abu Hurairah meriwayatkan hadis dari Rasulullah saw., Ubay ibn Ka’ab, Usa>mah ibn Zaid ibn H{a>ris}ah}, Umar ibn al-Khat}t}a>b, alFad}lu ibn al-Abba>s, Abu Bakar al-S{iddiq dan yang meriwayatkan darinya sangat banyak sekali, diantaranya, Ibrahim ibn Ismail, Ibrahim ibn Abdillah ibn Hunain, Anas ibn Hakim, Anas ibn Malik dll.8 Abu Hurairah adalah salah satu dari perawi yang meriwayatkan hadis dalam jumlah yang banyak, jumlah hadis yang diriwayatkannya adalah 5374 hadis.9 3. Asba>b Wuru>d Hadis Adapun sebab turunnya hadis tentang menyebarkan salam yang diriwayatkan oleh imam Muslim tidak penulis temukan, namun setelah penulis telusuri lebih jauh, maka penulis mendapatkan sebab turunnya hadis ini yang diriwayatkan oleh iman Tirmidzi dari Abu Hurairah, sebagai berikut: al-Askari meriwayatkan dari Abdullah bin Salam, yang bercerita: sebelum al-Must}afa (Nabi saw) sampai di Madinah, orangorang menyongsong kedatangan Rasulullah saw., dengan berlarian. Setelah Rasulullah saw., tiba mereka bersorak kegirangan: Rasul datang, Rasul datang! Maka akupun datang bersama orang banyak untuk melihat sendiri. Setelah aku perhatikan wajahnya, tahulah aku bahwa itu adalah bukan wajah seorang pendusta. Dan pengajaran yang Rasulullah saw., ucapkan adalah: hai manusia sebarkanlah salam.10 4. Syarah Hadis}
ِ َّ سو ُل الَ ت َ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َحتَّى تُؤْ ِمنُوا َوالَ تُؤْ ِمنُوا-ملسو هيلع هللا ىلص- اَّلل ُ ع ْن أ َ ِبى ُه َرٌ َْرة َ قَا َل قَا َل َر َ ُ َىءٍ إِذَا فَعَ ْلت ُ ُموهُ ت َ َحابَ ْبت ُ ْم أ َ ْف .سالَ َم بَ ٌْنَ ُك ْم َّ شوا ال َ أ َ َوالَ أَدُلُّ ُك ْم.َحتَّى ت َ َحابُّوا ْ علَى ش
Artinya: 8
Jama>luddin Abu al-H{ajja>j Yu>suf al-Mizzi, Tah{d}ibu al-Kama>l fi Asma> al-Rija>l (Cet II; Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1403 H, 1983 M), h. 366. 9 Mahmud al-T{ah{h{a>n, Taisi>r Must}alah} al-H{adis}, (Cet 9; Riyad: Maktabah Ma’a>rif, 1417 H, 1996 M), h. 199. 10 Ibnu Hamzah al-H{usaini al-H{anafi al-Damsyiqi, Asba>bu al-Wuru>d, diterjemahkan oleh H M. Suwarta Wijaya, Zafrullsh Salim (Cet 9; Jakarta: Kalam Mulia, Juni 2006), h. 235.
63
Muhammad Imran
Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw., bersabda: kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian tidak akan termasuk golongan orang-orang yang beriman sehingga kalian saling menyayangi (mencintai). Maukah saya tunjukkan sesuatu kalian akan saling menyayangi: sebarkanlah salam antara kalian.11 1. Penjelasan Kosa kata, Frase dan Kalimat " "الَ تَدْ ُخلُونَ ْال َجنَّةَ َحتَّى تُؤْ ِمنُوا َوالَ تُؤْ ِمنُوا َحتَّى تَ َحابُّواhuruf La pada hadis ini adalah La Nafyu bukan La Nahyu, maksudnya adalah kalian tidak berhak masuk ke dalam surga sebelum terlebih dahulu kalian beriman dengan keimanan yang sempurna, dan kalian tidak akan beriman dengan sempurna sampai kalian saling mencintai. Adapun kata ت َ َحابُّواasalnya adalah َ تَتَ َحابُّونyaitu sebagian kalian mencintai sebagiannya. Sehingga jelas bahwa proses untuk mencapai keimanan yang sempurna adalah dengan saling mencintai sesama.12 ُ "أ َ ْفmaksudnya yaitu nampakkanlah, umumkanlah dan "سالَ َم بَ ٌْنَ ُك ْم َّ شوا ال perbanyaklah salam ditengah-tengah manusia dan janganlah mengkhususkannya kepada orang yang dikenal saja. Dalam menyebarkan salam juga disyaratkan harus dengan suara yang tinggi supaya kaum muslimin dapat mendengarnya dengan baik. 13 Salam merupakan sebab menyatunya hati seorang muslim dengan hati saudaranya, kunci untuk membuka kasih sayang, menampakkan syiar Islam yang membedakan dengan non muslim dan menguatkan konsistensi terhadap sifat tawadhu'.14
11
Terj. Penulis. Abu Zakariyya Yahya ibn Syaraf al-Nawawi, Al-Minhaj Syarh Sahi>h Muslim ibn Hajja>j Juz II (Cet. II; Beirut: Dar Ihya>’ al-Tura>s} al-‘Arabi,1392 H), h. 36. 13 Muhammad Abd al-Rahma>n ibn Abd al-Rahi>m al-Mubarakfu>ri, Tuhfat al-Ahwad}i Bisyarh Ja>mi' al-Turmuz\i Juz V (Cet. II; Beirut: Da>r al-Kutub alIlmiyyah, 2006), h. 477. 14 Abu Zakariyya Yahya ibn Syaraf al-Nawawi, op.cit., h. 37. 12
64
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
2. Kandungan Hadis Dalam hadis ini mengandung banyak hal yang berkaitan dengan hukum-hukum tentang mengucapkan salam, penjelasan hal itu sebagai berikut: Pertama: Pengertian Salam dan Kedudukannya Dalam Islam Salam merupakan suatu penghormatan yang disyariatkan oleh Allah yang memiliki semua kemuliaan dan keagungan kepada kaum muslimin sebagai bentuk penghormatan sesama ummat Islam, sebagaimana firman Allah di dalam QS. al-Nur/24:61
فإذا دخلتم بٌوتا فسلموا علً انفسكم تحٌة من عند هللا مباركة طٌبة Terjemahnya: Maka apabila kalian memasuki suatu rumah dari rumah-rumah (ini) hendaklah kalian memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah yang diberi berkat lagi baik.15 Maksud dari kata مباركة طٌبةialah Allah telah menjadikan salam itu penuh dengan banyak kebaikan yang sampai kepada orang yang mengucapkan salam begitupun dengan yang mendengarkannya. Orang yang memberi salam mendapatkan pahala dan kemuliaan sedangkan orang yang mendengarkannya diliputi kebaikan dan merupakan do'a kebaikan untuknya yang menjadikannya tenang, damai dan aman. Salam adalah sebaik-baiknya perkataan dan seindah-indahnya penghormatan.16 Salam juga merupakan nama dari nama-nama Allah swt., dalam firman Allah QS. Al-H{asyr/59:23
هو هللا الذي الاله اال هو الملك القدوس السالم
15
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya ( Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, 1990), h. 555. 16 Muhammad Muhammad al-Syarif, Salah al-Ummah 'Ala Hadyi al-Sunnah (Cet. II; Kairo: Dar al-Shawah, 1987), h. 14.
65
Muhammad Imran
Terjemahnya: Dialah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera.17 Salam juga adalah nama dari nama-nama surga, dalam QS. alAn'am/6:127.
لهم دار السالم عند ربهم Terjemahnya: Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Tuhannya.18 Salam juga adalah penghormatan Allah kepada para penghuni surga kelak19, salam juga merupakan gambaran para penghuni surga nanti20, ia juga merupakan penghormatan para malaikat kepada para penghuni surga21, ia bahkan merupakan ucapan penghormatan para penghuni surga kepada sesama penghuni surga yang lainnya 22, dan terakhir salam merupakan ucapan penghormatan malaikat-malaikat kepada para Nabi dan para hamba-hamba Allah yang shaleh.23 Dari segi makna salam dijelaskan lebih lanjut bahwa lafaz}السالم memiliki beberapa makna. Al-Qa>d}i 'Iya>d berkata bahwa السالم علٌك bermakna "penjagaan Allah terhadapmu", atau "Allah bersamamu". Berbeda dengan pendapat lain yang mengatakan bahwa السالمbermakna "keselamatan". Selanjutnya rangkaian ورحمة هللاbermakna sifat ira>dah Allah untuk memberikan manfa'at, memberikan nikmat kepada seorang hamba, menjauhkan kejelekan dan azab dari seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat, serta sifat lemah lembut Allah kepadanya di dunia maupun di akhirat kelak. Dan terakhir rangkaian وبركاته, merupakan bentuk plural dari بركةyang bermakna "tambahan kebaikan yang selalu berkembang pada diri seseorang, keluarga, anak, harta, dan 17
Departemen Agama RI, op. cit., h. 919. Ibid., h. 209. 19 Lihat QS. al-Ahzab: 44. 20 Lihat QS. Yasin: 58. 21 Lihat QS. al-Ra'd: 23-24. 22 Lihat QS. al-Wa>qi'ah: 25-26. 23 Lihat QS. Hud: 69. Dan QS. al-S{affa>t: 76, 109, 120, 130, dan 181. 18
66
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
semua hal yang berkaitan dengan manusia". Jadi seakan-akan orang yang memulai salam mendo'akan untuk saudaranya untuk mendapatkan berkah dari Nama Allah dengan penjaggaanNya dari segala keburukan dan menurunkan kepadanya Rahmat dan BerkahNya.24 Kedua: Hukum Salam Ibn Abd al-Bar telah menukil kesepakatan para ulama bahwa memulai salam adalah Sunnah namun menjawabnya adalah fardhu. Apabila seseorang berada dalam sebuah jama'ah maka memulai salam ketika itu hukumnya adalah Sunnah bagi setiap individu muslim, dan jika itu terlaksana maka sunnah telah terlaksana. Dan apabila seseorang memberi salam kepada jama'ah maka hukum menjawab salam ketika itu adalah fardhu kifa>yah bagi para jama>'ah, kalau sudah ada sebahagian yang menjawabnya maka terlepaslah kewajiban bagi yang lainnya25. Sesungguhnya disunnahkannya memulai salam adalah untuk menghilangkan kesukaran dan kesulitan, makanya tidak dapat diterima kalau dikatakan bahwa memulainya adalah fardhu ain secara umum, dengan kewajiban bagi setiap muslim untuk memulai salam kepada semua muslim yang dijumpainya. Karena hal itu akan memberatkan dan sulit untuk dilakukan. Ketika kewajiban secara umum telah batal atau terhapus maka begitupun secara khusus, oleh karena itu tidak dapat dikatakan wajib memberi salam kepada sebagian muslim dan tidak wajib kepada sebagian yang lainnya. Ketika kewajiban memulai salam telah gugur baik secara umum maupun khusus maka tinggallah hukum sunnah/anjuran secara umum untuk menghindari kesulitan dan kesukaran.26 Telah jelas bahwa memulai salam adalah Sunnah dan perintah untuk itu berupa anjuran demi untuk mengangkat kesulitan dan menjauhkan dari kesusahan. Dengan salam berarti menghidupkan Syiar Islam yang memang wajib untuk ditegakkan, karena menghidupkan dan mendirikan sunnah adalah fardhu kifaya>h kepada seluruh kaum muslimin. Adapun kewajiban menjawab salam adalah hal yang 24
Muhammad Muhammad al-Syarif, op. cit., h. 32. Muhammad Muhammad al-Syarif, op. cit., h. 22. 26 Ibid., h. 23. 25
67
Muhammad Imran
diperintahkan/difardhukan karena tidak ada kesulitan dan kesukaran dalam hal itu. Sebagaimana firman Allah dalam QS. al-Nisa>/4: 86.
واذا حٌٌتم بتحٌة فحٌوا باحسن منها او ردوها Terjemahnya: Apabila kalian dihormati dengan suatu penghormatan maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah dengan yang serupa. Dan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:
رد السالم وتشمٌت العاطس واجابةالدعوة:خمس تجب للمسلم علً اخٌه وعٌادة المرٌض واتباع الجنائز Artinya: ada lima hal yang wajib dilakukan seorang muslim terhadap saudaranya: menjawab salamnya, mendoakannya ketika bersin, memenuhi undangannya, menjenguknya ketika ia sakit dan mengikuti (mengantar) jenazahnya (ke pemakaman). Al-Halimi berkata: Sesungguhnya diwajibkannya menjawab salam karena sebenarnya salam itu bermakna keselamatan dan keamanan, apabila seseorang memulai salam kepada saudaranya kemudian dia tidak menjawabnya maka dia sesungguhnya telah mengirangira atau menuduh dengan kejelekan kepada yang mengucapkan salam tersebut, oleh karena itu wajib menjawab salam supaya tuduhan dan perkiraan itu bisa hilang karenanya27. Ulama juga telah sepakat bahwa seseorang yang memulai salam tidak perlu mengulangi salamnya sesuai jumlah orang yang disalaminya. Cukup sekali saja mengucapkan salam sekalipun banyak orang yang disalami.28 Adapun adab-adab dalam mengucapkan salam telah disebutkan di dalam hadis riwayat Abu Hurairah:
27
Ibn H{ajar al-‘Asqala>ni>, Fath{ al-Ba>ri>, juz 11 (Cet. X; Beirut: Dar alFikr, 1993), h. 6. 28 Muhammad Muhammad al-Syari>f, op. cit., h. 24.
68
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang …… 29
ٌسلم الصغٌر علً الكبٌر والمار علً القاعد والقلٌل علً الكثٌر
Artinya: Hendaklah yang muda memberi salam kepada yang tua, yang berjalan memberi salam kepada yang sedang duduk dan yang sedikit jumlahnya memberi salam kepada yang orang banyak. Dan di hadis yang lain: 30
ٌسلم الراكب على الماشً والماشً على القاعد والقلٌل على الكثٌر
Artinya: Hendaklah yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan kaki, yang berjalan kaki memberi salam kepada yang duduk dan yang sedikit kepada orang banyak. Merupakan adab dalam Islam yaitu yang kecil atau yang muda memulai salam kepada yang lebih tua usianya, karena merupakan kewajiban bagi yang lebih muda untuk menghormati yang lebih tua. Adapun bagi yang berkendaraan hendaknya memulai memberi salam kepada yang berjalan kaki supaya tidak sombong dengan kendaraannya, karena orang yang berkendara biasanya lebih memiliki keistimewaan dibanding yang berjalan kaki. Dan hendaknya yang berjalan memulai salam kepada yang sedang duduk, karena orang yang berjalan kaki diibaratkan penghuni sebuah rumah sedangkan orang yang sedang duduk ditakutkan akan mengganggu, dengan salam tersebut maka akan terasa amanlah. Adapun yang orang yang sedikit jumlahnya memberi salam kepada yang lebih banyak jumlahnya karena kemuliaan dan keutamaan sebuah jamaah.31 Al-Kirmani berkata, kalau datang pendapat yang mengatakan bahwa seharusnya yang lebih tua memulai salam kepada yang muda dan yang lebih banyak memulai salam kepada yang lebih sedikit, maka hal 29
Abū Abdillāh Muh}ammad ibn Ismā'il al-Bukhārī, Sahih al-Bukhārī, juz IV
(Mesir: al-Mat}ba'ah al-Amīriyah, 1314 H.), h. 59 30 Abu al-Husain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim al-Qusyairy al-Ni>sa>bu>ry, op.cit., hal. 140. 31 Muhammad Muhammad al-Syarif, op. cit., h. 27.
69
Muhammad Imran
itu memang sepantasnya karena biasanya yang muda takut kepada yang lebih tua dan yang sedikit takut kepada yang lebih banyak. Tetapi tidak demikian di dalam Islam dan keadaan kaum muslimin, di dalam Islam memberikan rasa aman dari sebagian orang kepada sebagian yang lainnya diibaratkan sebagai aspek ke-tawadhu'-an, tentunya dengan tidak menganggap salah satu bagian dari kaum muslimin sebagai golongan yang berhak untuk bersikap tawadhu' kepadanya, tetapi semata-mata hal itu merupakan mengumumkan keselamatan, kedamaian dan mengumandangkan do'a kepada yang disalami, dan itulah yang menjadi tujuan utama dari salam.32 Apabila bertemu dua orang yang berjalan kaki, atau dua orang yang sama-sama berkendaraan maka hendaklah memulai salam orang yang lebih rendah kedudukannya dengan memakai ukuran keberagamaan tanpa memakai ukuran keduniaan, sebagai penghormatan atas kemuliaannya, karena hal itulah yang diinginkan dalam syari'at Islam. Kalau kedua-duanya sepadan dengan menggunakan ukuran tadi maka kedua-duanya diperintahkan untuk memulai salam kepada saudaranya, dan yang memulainya itulah sebagai muslim yang terbaik33. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh al-Turmidzi:
ان اولى الناس باهلل من بداْ بالسالم Artinya: Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yang memulai mengucapkan salam. Adapun lafaz salam yang sempurna adalah: السالم علٌكم ورحمة هللا
وبركاتهdengan memberikan lam ta'rif pada lafaz salam, dan dengan menggunakan dhamir jamak sekalipun yang disalami adalah orang yang sendirian. Karena pada hakikatnya dia bersama dengan malaikat penjaganya, atau dia berada dalam masjid yang berkumpul banyak malaikat disitu. Dengan dhamir jamak juga mengandung arti memuliakan dan menghormati orang yang disalami. Dengan memulai salam mempergunakan alif lam ma'rifah dan dhmair jamak maka begitu 32 33
70
Ibn H{ajar al-Asqala>ni, op. cit., h. 14. Muh}ammad Muh}ammad al-Syari>f, loc. cit.
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
pula menjawab salam sepantasnya dan sepatutnya sepadan dengan salam pertama.34 Diriwayatkan oleh Abu Da>wud dan al-Turmiz\i dari Imran ibn H{usain ra. Ia berkata, seseorang datang kepada Rasulullah kemudian mengucapkan السالعلٌكم, Rasulullah kemudian menjawabnya selanjutnya beliau duduk dan berkata: sepuluh. Kemudian datang lagi seseorang yang lain sambil mengucapkan السالم علٌكم ورحمة هللا, Rasulullah menjawabnya lalu duduk seterusnya berkata: duapuluh. Kemudian datang lagi seseorang dengan mengucapkan السالم علٌكم ورحمة هللا
وبركاتهRasululllah kemudian menjawabnya lalu beliau duduk dan berkata: tigapuluh. Ditambahkan oleh Abu Da>wud riwayat ini dengan sanad yang berasal dari sahl ibn Mu'az ibn Anas dari bapaknya dari Rasulullah: kemudian datang lagi seseorang mengucapkan :
السالم علٌكم ورحمة هللا وبركاته ومغفرته Kemudian Rasulullah berkata lagi: empatpuluh. Berdasarkan riwayat ini seseorang yang mengucapkan salam hanya sebatas assalamu alaikum maka ia hanya mendapatkan sepuluh kebaikan, ketika menambahkan assalamu alaikumwarahmatullah maka menjadi duapuluh kebaikan dan jika ditambah lagi assalamu alaikumwarahmatullah wabarakatuh akan mendapatkan tigapuluh kebaikan. Bahkan ketika masih ditambah assalamu alaikumwarahmatullah wabarakatuhwamaghfiratuh maka akan 35 mendapat empatpuluh kebaikan. Kalau dikatakan dalam pembukaan salam علٌك السالمmaka sebahagian ulama tidak mengkategorikannya sebagai salam, dan orang yang mendengarkannya tidak wajib menjawabnya. Berdasarkan sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Turmiz\i dari Abu Jura:
قال ال. علٌك السالم ٌا رسول هللا:قال اتٌت رسول هللا صلً هللا علٌه وسلم فقلت ًتقل علٌك السالمفان علٌك السالم تحٌة الموت 34 35
Ibid., h. 28. Ibid., h. 29.
71
Muhammad Imran
Artinya: saya pernah mendatangi Rasulullah saw. kemuidian saya berkata: 'alaikassalam wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: janganlah kamu mengatakan 'alaikassalam karena kata-kata 'alaikassalam merupakan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal dunia. Jawaban salam yang paling sempurna adalah:
وعلٌكم السالم
ورحمة هللا وبركاتهdengan memakai huruf wawu pada kata wa'alaikum, berbentuk jamak dan ma'rifah.apabila berkurang dari ketentuan itu maka berkurang pulalah pahalanya. Sekurang-kurangnya dengan وعلٌكم السالم, mempergunakan bentuk jamak lebih utama daripada bentuk tunggal.36 Disunnahkan bagi yang menjawab salam untuk menambah terhadap salam yang diucapkan kepadanya. Kalau dikatakan السالم علٌكم maka ditambah ورحمة هللاdan seterusnya sampai وبركاته. Adapun setelah sampai wabarakatuh kemudian masih ingin ditambah, maka hal itu menjadi perselisihan pandangan ulama terhadapnya. Pendapat pertama mengatakan bahwa tidak disunnahkan lagi ditambah berdasarkan riwayat Ibn Abbas yang dikeluarkan oleh Imam Ma>lik dalam Al-Muwat}t}a: "salam itu selesai pada al-barakah". Dan juga diriwayatkan bahwa seseorangdatang kepada Ibn 'Umar kemudian mengucapkan salam dengan menambah sampai ومغفرته, kemudian Ibn 'Umar berkata:cukup sampai وبركاتهsaja.37 Ditambah lagi riwayat dari Aisyah bahwa Rasulullah berkata kepadanya: wahai Aisyah ini Jibril datang mengucapkan salam kepadamu, kemudian aku menjawab وعلٌك
السالم ورحمة هللا وبركاتهdan kemudian ia ingin menambahnya lagi tetapi Rasulullah bersabda: sampai disini salam itu berakhir. Pendapat yang kedua mengatakan bahwa boleh menambah lebih dari وبركاته, hanya saja hadis-hadis yang mereka perpegangi adalah hadis-hadis yang lemah, diantaranya apa yang diriwayatkan oleh Ibn alSunni dari hadis Anas bahwa dia berkata: ada seseorang yang berjalan 36 37
72
Ibid., h. 30. Muhammad Muhammad al-Syari>f, loc. cit.
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
السالم علٌك ٌارسولkemudian Rasulullah menjawab:السالم علٌكم ورحمة هللا وبركاته ومغفرته ورضوانه kemudian
berkataهللا
Ibn Hajar mengatakan bahwa hadis ini lemah.38 Sepantasnya juga bagi orang saling mengucapkan salam untuk mengeraskan suaranya sekedarnya untuk didengarkan oleh keduanya, dan kalau sekiranya ada orang yang sedang tidur, shalat, berzikir dan semacamnya maka tidak boleh mengganggu mereka. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Tirmiz\i tentang cara Rasulullah mengucapkan salam ketika mendatangi sahabat-sahabatnya di waktu malam, maka suara beliau cukup didengarkan oleh orang yang terjaga dan tidak membangunkan orang yang lagi tertidur.39 Mengenai ucapan salam kepada anak-anak, maka jumhur ulama sepakat bahwa disyari'atkan mengucapkan salam kepada anak-anak dengan tujuan untuk membiasakan adab Islam kepadanya yang merupakan tujuan salam itu sendiri untuk memberikan rasa kasih sayang dan ketawadhu'an baik kepada orang tua maupun anak-anak. Seperti yang diriwayatkan al-Nasa>i dari Anas, Anas berkata: ketika Rasulullah mengunjungi kaum Ans}a>r maka Beliau mengucapkan salam kepada anak-anak mereka, mengusap-usap kepala mereka dan mendo'akan anakanak mereka. Bagi anak-anak tidak berkewajiban menjawab salam karena mereka belum termasuk seorang mukallaf.40 Jumhur ulama juga sepakat bahwa disyariatkan mengucapkan salam untuk kaum perempuan jika aman dari fitnah. Sebagaimana riwayat dari Asma' yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan al-Turmiz\i, Asma' berkata bahwa: Rasulullah pernah lewat di depan kami kaum wanita kemudian Rasulullah mengucapkan salam kepada kami. Rasulullah aman dari fitnah karena kema'suman beliau. Jadi seseorang yang merasa aman dari fitnah maka boleh saja mengucapkan salam kepada seorang wanita, jika tidak maka lebih baik diam.41 Memulai salam tidak disyariatkan terhadap orang yang sedang shalat, orang yang lagi berzikir atau berdo'a, orang yang sedang 38
Ibn H{ajar al-‘Asqala>ni>, op. cit., h. 5. Muhammad Muhammad al-Syari>f, op. cit., h. 31. 40 Ibid., h. 33. 41 Ibid., h. 34. 39
73
Muhammad Imran
membaca Al-Qur'an, orang yang sedang menyimak khutbah jumat dan selanjutnya orang yang sedang berada di dalam WC. Adapun orang yang sudah jelas-jelas pelaku kejahatan seperti orang yang sengaja meninggalkan shalat tanpa merasa bersalah dan tidak mau bertobat, para pecandu minuman beralkohol maupun narkoba, para pezina, perampok dan pencuri maka ulama sepakat bahwa tidak boleh mengucapkan salam kepada mereka. Dengan tujuan sebagai pembelajaran bagi mereka agar supaya secepatnya bertobat dan kembali ke jalan kebaikan. Dengan tidak diucapkannya salam kepada mereka diharapkan hati mereka bisa terbuka dan sadar bahwa sifat dan kelakuan mereka tidak bisa diterima oleh masyarakat selanjutnya mereka diharapkan bertobat. Karena sesungguhnya salam itu diperuntukkan kepada orang-orang yang punya kemuliaan dan kehormatan. Sedangkan para pelaku kejahatan tidak memuliakan dan tidak menghormati diri mereka sendiri, jadi untuk apa dihormati.42 Bagi orang kafir, maka menurut pendapat jumhur ulama tidak disyari'atkan mengucapkan salam kepada mereka berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "janganlah kalian memulai salam kepada orang-orang Nashrani dan Yahudi"43. Al-Nasai juga meriwayatkan dari Abu Basrah al-Gifari bahwa Rasulullah bersabda: "besok saya akan pergi ke orang-orang Yahudi, maka janganlah kalian memulai salam kepada mereka".44 Berbeda halnya ketika orang-orang ahli kitab (yang termasuk ahlu zimmah) yang memulai mengucapkan salam kepada seorang muslim, maka ia harus menjawab salam tersebut menurut jumhur ulama berdasarkan riwayat Anas ibn Malik bahwa Rasulullah bersabda:"jika ahlu kitab mengucapkan salam kepada kalian maka jawablah wa'alaikum".45Diriwayatkan juga dari Aisyah bahwa "sekelompok orang
42
Ibid., h. 35-37. Abu al-H{usain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim al-Qusyairy alNi>sa>bu>ry, op. cit., h. 148. 44 Muhammad Muhammad al-Syari>f, op. cit., h. 39. 45 Abu al-H{usain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim al-Qusyairy alNi>sa>bu>ry, op. cit., h. 146. 43
74
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
Yahudi pernah mendatangi Nabi saw. seraya berkata علٌك
46
السامwahai
Abu al-Qasim, Rasulullah menjawab: وعلٌكم, kemudian Aisyah berkata
بل علٌكم السام والذام, Rasulullah kemudian berkata: Wahai Aisyah janganlah kamu menjadi orang yang keji. Aisyah berkata, apakah Rasulullah tidak mendengarkan apa yang mereka katakan?, Rasulullah berkata: tidakkah apa yang telah kujawabkan kepada mereka adalah hal yang sama yang telah mereka katakan, aku telah katakan wa'alaikum.47 Lain halnya ketika kaum kafir ahlu harbi yang memulai salam kepada seorang muslim maka tidak boleh dijawab salamnya, itu menurut pendapat jumhur ulama.48 C. Kesimpulan 1. Syihabuddin Ahmad bin Hajar al-‘Asqala>ni dalam karyanya Nas}a>ih{ al-‘Iba>d mengatakan tiga tangga menuju kemuliaan: 1. menebar damai dan kasih sayang, 2. menyantuni makanan kepada fakir miskin, 3. shalat malam disaat manusia lelap tidur. 2. Realisasi salam salah satu ciri kesempurnaan iman seseorang dan merupakan bentuk tata krama dalam hidup berkomunikasi yang harus diaplikasikan oleh setiap muslim. 3. Salam mempunyai kedudukan yang sangat mulia dan agung di sisi Allah swt., ringan mengucapkannya tapi sangat besar pahala dan dampaknya, oleh karena itu Islam mensyariakannya kepada kaum muslimin untuk menyebarkannya, sehingga tercapailah kedamaian, ketenteraman di muka bumi ini dan menyatukan hati kaum muslimin. Memulai salam adalah sunnah dan menjawabnya adalah wajib, sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh syariat. 4. Dilarang memulai salam kepada orang kafir dan menjawabnya, Berbeda halnya ketika orang-orang ahli kitab (yang termasuk
Kata السامbermaksud kematian atau kematian tiba-tiba. Abu al-H{usain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim al-Qusyairy alNi>sa>bu>ry, loc. cit. 48 Muhammad Muhammad al-Syari>f, op. cit., h. 46. 46 47
75
Muhammad Imran
ahlu dzimmah) yang memulai mengucapkan salam kepada seorang muslim, maka ia harus menjawab salam tersebut.
DAFTAR PUSTAKA A. J. Wensink, Mu’jam al-Mufahras li al-Fa>dz al-Hadits, (Leiden; E.J. Brill, Juz I, 1955 M 76
Wawasan Hadis Rasulullah SAW Tentang ……
Al-Da>rimi, Abdullah ibn Abdurrahman ibn al-Fad}li ibn Bahra>m, alTami>mi, Abu Muhammad, Sunan al-Da>rimi, Juz 8 (Kairo: Wiza>ratu al-Auqa>f al-Misriyyah) Al-Bukhārī, Abū Abdillāh Muh}ammad ibn Ismā'il, Sahih al-Bukhārī, juz IV (Mesir: al-Makba'ah al-Amīriyah, 1314 H.)\ Al-Ni>sa>bu>ry, Abu al-Husain Muslim ibn Hajja>j ibn Muslim alQusyairy, al-Ja>mi’al-s}ah}ih}, Juz I (Beirut: Da>r al-Jil dan Da>r al-Afa>q al-Jadi>dah) Al-Nawawi, Abu Zakariyya Yahya ibn Syaraf, Al-Minhaj Syarh Sahi>h Muslim ibn Hajja>j Juz II (Cet. II; Beirut: Dar Ihya>’ al-Tura>s} al-‘Arabi,1392 H) Ibn Hanbal, Ahmad Abu Abdillah al-Syaiba>ni, Musnad Imam Ahmad Ibn Habal, Juz II (Kairo: Muassah Qart}bah) Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya ( Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur'an, 1990) Al-‘Asqala>ni>, Ibn H{ajar, Fath al-Ba>ri, juz 11 (Cet. X; Beirut: Dar al-Fikr, 1993) Al-H{usaini, Ibnu Hamzah al-Hanafi al-Damsyiqi, Asba>bu al-Wuru>d, diterjemahkan oleh H M. Suwarta Wijaya, Zafrullsh Salim (Cet 9; Jakarta: Kalam Mulia, Juni 2006) Al-Mizzi, Jama>luddin Abu al-H{ajja>j Yu>suf, Tahd}ibu al-Kama>l fi Asma> al-Rija>l (Cet II; Beirut: Muassasah al-Risa>lah, 1403 H, 1983 M) Al-T{ah{h{a>n, Mahmud, Taisir Must}alah} al-H{adis}, (Cet 9; Riyad: Maktabah Ma’a>rif, 1417 H, 1996 M) Al-Mubarakfu>ri, Muhammad Abd al-Rahma>n ibn Abd al-Rahi>m, Tuh{fat al-Ah{waz}i Bisyarh Ja>mi' al-Turmuz{i Juz V (Cet. II; Beirut: Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah, 2006) Al-Turmuz{y, Muhammad ibn isa Abu> isa al-Salami, al-Ja>mi’ alS}ah}ih} Sunan al-Turmudzi, Juz 5 (Beirut: Da>r ih}ya>’ alTuras} al-Arabi)
77
Muhammad Imran
Al-Qazawaini, Muhammad Ibn Yazi>d Abu Abdillah, Sunan Ibn Ma>jah, Juz II (Beirut: Da>r al-Fikr) Al-Syari>f, Muhammad Muhammad, S{ala>h al-Ummah 'Ala Hadyi alSunnah (Cet. II; Kairo: Dar al-Shawah, 1987)
78