VARIASI PENDEKATAN KULIAH TATAP MUKA DALAM KAITAN DENGAN PEMAHAMAN STUDENT CENTERED LEARNING Rhendy Wijayanto Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
ABSTRACT Lecture is the most common instruction method used. In order to be effective, it has to be arranged so that students are not merely passive receiver, but an active learner and contributor. In giving lecture, lecture is responsible to pack information so that it becomes simple and understandable. Lecture benefits from its ability to squeeze abundant information and delivered to a bunch of students. Lecture contains: introduction, content, and closing. There are some method to make lecture interesting without interfering the core content such as: short breaks during lecture, premeditated question to enhance active thinking, and test at the end of lecture to help understanding information. There are several types of lecture based on its context such as: Oral presentation, Visual information giver, Exemplary performer, Eclectic lecturer, and Amorphous talker. Meanwhile from structure point of view, there are five types: classical, problem based, sequential, comparative, and thesis type. In giving good lecture, there are several essential skills which is important to be mastered to support lecture such as: prepoaration, opening, explanation, information description, narration, comparison, audio visual, student response, student activity, and summary. The discussion is integrated into an observed case study to facilitate understanding. Keyword: Lecture, interactive, PBL, student centered
ABSTRAK Kuliah adalah metode instruksi yang paling umum digunakan. Agar efektif, maka harus diatur sedemikian rupa agar mahasiswa tidak hanya sekedar pasif saja melainkan menjadi pembelajar aktif dan contributor. Dalam memberikan kuliah, dosen wajib mengemas materi agar menjadi sederhana dan mudah dipahami. Keuntungan kuliah adalah dapat memampatkan banyak informasi untuk diberikan kepada banyak mahasiswa. Kuliah terdiri dari pembukaan, isi dan penutup. Terdapat beberapa metode agar kuliah menjadi menarik, tanpa mengganggu materi inti diantaranya: istrirahat singkat dalam kuliah, pertanyaan yang direncanakan untuk memacu berpikir kritis, dan tes pada akhir kuliah untuk memfasilitasi pemahaman. Terdapat berbagai macam tipe kuliah bergantung kepada konteks kuliah tersebut diantaranya: Oral presentation, Visual information giver, Exemplary performer, Eclectic lecturer, dan Amorphous talker. Sementara itu ditinjau dari struktur kuliah terdapat lima tipe: Klasik, Berdasarkan Masalah, Sekeunsial, komparatif, dan Tipe Thesis. Dalam member kuliah yang baik terdapat serangkaian keterampilan yang penting dipelajari untuk menunjang pemberian kuliah diantaranya: Preparasi, Pembukaan, Penjelasan, Penyajian informasi, Narasi, Perbandingan, Pengunaan audiovisual, Respon mahasiswa, Aktivitas mahasiswa, dan Menyimpulkan. Keseluruhan pembahasan ini diintegrasikan kedalam sebuah contoh kasus observasi agar lebih mudah dipahami. Kata kunci: Kuliah, interaktif, PBL, berfokus mahasiswa
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
Kuliah merupakan bentuk instruksi
lebih tinggi misalnya aplikasi, anaalisis dan
yang paling umum dilaksanakan.Kuliah telah
sintesis (Amin 2003).
terbukti
mempresentasikan
kurang cocok unuk mengantarkan tema yang
penjelasan(Bligh 2000).Agar kuliah dapat
berhubungan dengan tema yang kompleks
berjalan dengan efektif maka kuliah harus
seperti
dibuat sedemikian rupa sehingga mahasiswa
elaborasi diagnosisi dan terapi.
efektif
bukanlah sekedar penerima pasif, melainkan pembelajar
dan kontributor aktif
pengambilan
Karena itu kuliah
keputusan
Terdapat
atau
kecenderungan
(Amin
memandang kuliah sebgai suatu pentas. Jika
2003). Kuliah bukanlah sekedar sekumpulan
sang dosen mamp tampil dengan menarik,
informasi, namun disusun dalam bentuk
maka
terstruktur
Namun
yang
dapat
pemahaman.Dalam
meningkatkan
memberikan
kuliah,
mahasiswa
akan
mahasiswa
akan
mendengarkan. enggan
untuk
melakukan interupsi ataupun interaksi tanya
dosen bertanggung jawab untuk mengemas
jawab.
informasi menjadi sederhana dan mudah
yang
dimengerti.Kuliah
interaktivitas dengan mencoba menggali prior
petunjuk
dapat
tentang
memberikan
bagaimana
memahami
Menyadari hal ini, pemberi kuliah diobservasi
knowledge
mencoba
mahasiswa.Hal
menginisiasi
ini
dilakukan
suatu tema, misalnya menjadi point entry
dosen untuk meningkatkan efektifitas dari
pemahaman
kuliah tersebut.
seorang
tema-tema
dosen
yg
harus
sulit.Maka
menganalisa
dan
Secara
mendasar
terdiri
dan menyingkirkan yang tidak relevan.
penutup.(Amin
2000)
adalah
dalam
kurang
banyak
dijelaskan mengenai garis besar, tujuan,
kemampuannya
kuliah
untuk
memuat
waktu
informasi dalam waktu yang relatif singkat
urutan,
keppada
tersebut.
sejumlah
besar
pendauluan,
isi,
kuliah
mensintesis berbagai informasi yang relevan
Keuntungan
dari
struktur
Pada
pendahuluan
lebih
10
serta kesepakatan dalam Beberapa
hal
dan
yang
menit,
kuliah harus
mahasiswa.Penggunaan sumberdaya yang
dipertimbangkan adalah mengidentifikasikan
relatif sedikit ini membuat mudah dalam
konsep dan poin penting dari topik tersebut.
pelaksnaan.Terdapatnya nuansa pemegang
Ditentukan juga pertanyaan yang mungkin
kendali dalam suatu perkuliahan, membuat
akan ditanyakan kepada mahasiswa yang
staff pengajar menyukai metode ini.Namun
dapat
kuliah memiliki juga berbagai keterbatasan.
meningkatkan
Pada
jumlah
bersangkutan. Karena itu learning objective
semakin
dapat ditampilkan dalam bentuk pertamyaan
menerapkan
suatu
(Brown 2001)Pada tema yang luas, akan sulit
pendekatan pendidikan yang baik.
Kuliah
jika harus dibahas keseluruhan dalam waktu
kurang dapat memediasi fungsi kognitif yang
singkat, maka pemilihan topik-topik penting
peserta
kuliah
khususnya
yang
menyulitkan
untuk
dengan
banyakakan
berfungsi
sebagai
trigger
yang
ketertarikan
akan
tema
88
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
tertentu sangat diperlukan. Pada kuliah yang
dibuat singkat padat dan jelas tidak bertele-
diobservasi, secara luas bertemakan system
tele.Sebuah
reproduksi pria. Namun coba difokuskan ke
mahasiswa
fisiologi ereksi.
menyimpulkan menurut pendapat mereka
Pada bagian isi dijelaskan lebih detil
alternatif
dengan
untuk
masing-masing
meminta
masing-masing
lalu
didiskusikan.Perlu
mengenai tema yang diperkenalkan secara
dirancang sedemikian rupa sehingga pada
sekilas di pendahuluan.
bagian akhir mengarahkan mahasiswa untuk
Kuliah disusun
sedemikian rupa sehingga terbentuk struktur
membaca literatur lebih lanjut.
yang logis dan koheren.
menit dari bagian akhir juga diharapkan diisi
Bagian ini dapat
didahului dengan kasus atau gambar slide
dengan
sediaan anatomi atau gambaran radiologi
mengklarifikasi informasi yang belum jelas
yang
dipahami.
berkaitan
pendahuluan.
dengan
temapada
sesi
tanya
Bebrapa
jawab
untuk
Dosen yang diobservasi telah
Perlu dihindari kuliah yang
mencoba membuka sesi Tanya jawab namun
hanya mengulang apa yang telah ada dan
kurang mendapat tanggapan dari mahasiswa.
tertulis jelas di buku text, karena jika
Ada
beberapa
konsep
yang
demikian mahasiswa dapat melakukannya
diterapkan untuk membuat kuliah menarik
sendiri dengan jauh lebih baik dengan
tanpa mengganggu konten dari kuliah itu
membaca textbook yang baik.
sendiri.Secara
Yang perlu
rutin
rancang
“istirahat”
disampaika adalah konsep pengertian dari
singkat diantara kuliah.Istirahat dapat berupa
tema tersebut yang diperkirakan agak sulit
tugas yang dikerjakan bersama yang dikenal
dipahami jika kurang mendapat penjelasan.
dengan Buzz group (Brown 2001) atau
Pada bagian pertama disampaikan overview
umum
mengenai
tema
yang
mereview
catatan
buat.Aktivitas
yang
seperti
telah ini
mereka
membantu
dipilih.Bagian ini hendaknya berisi konsep
mahasiswa mengasimilasi, klarifikasi, dan
umum
dimengerti.Setelah
memperkuat
konsep
didapatkan.
yang
mahasiswa
mudah
memahami
tersebut,
barulah dapat melangkah ke pembahasan
informasi
Melemparkan
yang
baru
saja
pertanyaan
secara
mahasiswa
dapat
konsep yang lebih kompleks atau bahkan
terencana
kepada
mungkin controversial.Hal-hal ini baik dalam
membantu
pola
merangsang pola pikir kritis mahasiswa,
bukanlah menguji pengetahuan mahasiswa
namun
melainkan
mencari
menggoyahkan konsep dasar yang telah
mahasiswa.
Dari titik itu diarahkan pada
diperoleh sebelumnya.
tema spesifik dan mendorong mahasiswa
harus
diwaspadai
agar
tidak
Kesimpulan mencakup pesan-pesan
untuk berpikir.
pikir
aktif.
titik
Tujuannya
kelemahan
Pertanyaan tidak hanya
penting yang diharapkan mahasiswa dapat
dilontarkan pada fase akhir tetapi juga dapat
bawa sebagai take home message. Pesan ini
ditengah-tengah kuliah setelah tema spesifik
89
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
telah dibahas atau akan dibahas.
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
Pada
ini tidak disarankan melainkan ditengah-
kuliah yang diamati, dosen dengan sangat
tengah
baik
aloud.Caraini
melemparkan
terstruktur
yang
pemahaman yang
pertanyaan dapat
mahasiswa
menjembatani
agak
menghindari namun
dosen
thinking
mengajarkan
kepada
mahasiswa tentang bagaimana pola piker
kuliah
seorang ahli dengan menyertakan kasus
secara
umum
ataupun pendapatnya mengenai suatu tema.
dan
Lima macam bentuk lecture menurut Brown
cenderung
ketika
pendekatan
terhadap
diberikan.Meskipun
mahasiswa
yang
terdapat
dilontari
dengan
takut
pertanyaan, baik
dapat
dan Bakhtar (1987) adalah : 1. Oral presentation
menciptakan suasana yang menyenangkan
Pendekatan ini jarang menggunakan
yang
kekhawatiran
pendekatan lain selain berbicara.
Sesi tanya jawab juga dapat
Mereka tidak mengutilisasi media
dapat
mahasiswa.
meredakan
meningkatkan kembali alertness mahasiswa
seperti
dan dapat juga dipakai untuk menilai sejauh
menggambarkan
mana mahasiswa memahami yang telah
menunjukkan relasi antar tema.
dijelaskan atau sejauh mana mahasiswa
papan
tulis
untuk
diagram
atau
2. Visual information giver
dapat mengintegrasikan tema yang sedang
Pendekatan dengan menggambarkan
diberikan dengan kuliah-kuliah lain yang
secara detil baik berupa diagram
diberikan sebelumnya. Dalam kuliah ini yang
maupun gambar untuk memperjelas
belum terobservasi adalah pemberian test.
relasi antar tema.
Test pada akhir kuliah membantu memahami
menguraikan
dan
seluruh
mengingat
informasi.
Tes
juga
isi
Mereka biasa
dan
menampilkan
secara
lengkap
membantu mahasiswa memprioritaskan poin
memberikan
–poin penting yang wajib dipelajari. Semakin
mahasiswa untuk mencatat apa yang
segera
tercantum di papan tulis.
test
diberikan
akan
semakin
meningkatkan retensi.
kesempatan
dan
3. Exemplary performer
Terdapat berbagai macam tipe kuliah
Umumnya memiliki kepercayaan diri
bergantung kepada konteks kuliah tersebut.
tinggi
Tipe ini merupakan suatu continuum dimana
antara
di sisi ekstrim kiri pemberi kuliah hanya
penjelasan
membacakan
memberikuliah
persis
pada
seperti
apa
yang
dengan
menggabungkan
informasi
visual
verbal.
dan Dalam
tipe
ini
tidak
tercantum dalam slide presentasi (reading
menuliskan
aloud) dan di sisi ekstrim kanan pemberi
tetapi memilih judul-judul penting
kuliah mengutarakan seluruh isi pikirannya
untuk
langsung tanpa memperdulikan relevansi
learning
materi (associating aloud). Kedua sisi ekstrim
sejak
keseluruhan
dijelaskan.
informasi
Tujuan
dari
objectivesdiinformasikan awal
kepada
90
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
mahasiswa.Mereka melemparkan
pertanyaan
juga
Sementara itu ditinjau dari struktur kuliah
kepada
menurut Bligh (2000),dan Brwon dan Bakhtar
mahasiswa. Berbagai modalitas alat bantu
edukasi
digunakan
yang
ada
secara
tidak
(1997), terdapat lima tipe: 1. Tipe Klasik
berlebihan
Struktur disusun dari tema umum
melainkan dipakai sebagai sarana
kemudian dibagi-bagi ke dalam tema
untuk
yang lebi khusus.Tipe ini paling
menekankan
pada
aspek-
aspek penting dari kuliah tersebut. 4. Eclectic lecturer
sering dipakai namun paling potensial untuk membuat mahasiswa menjadi
Tipe ini menggunakan media humor
bosan.Salah satu contoh adalah tipe
meskipun terkadang tampak kurang
itterartive
percaya
tanda,
diridan
kurang
terorganisasi.Mereka menyimpang
cenderung
dari
rencana
perkuliahan yang telah direncanakan. 5. Amorphous talker
yang
gejala,
urutannya
adalah
diagnosis,
terapi,
komplikasi dan prognosis. 2. Tipe Berdasarkan Masalah Menampilkan serangkaina masalah yang diikuti dengan beberapa pilihan
Kepercayaan diri yang tinggi namun
solusi.Hal ini dapat meningktatkan
kurang dibarengi dengan persiapan
rasa ingin tahu dan kemampuan
yang
penalaran
memadai.
Mereka
jarang
memformulasikan
dan
menginformasikan ke mahasiswa apa
klinis
jika
dirancang
dengan baik. 3. Tipe Sekeunsial
yang menjadi learning objective dari
Pertanyaan disusun berdasar urutan
kuliah tersebut.
pola pikir clinical reasoning yang
Dari kelima tipe ini dosen yang diobservasi
berujung
termasuk tipe yang ketiga yaitu exemplary performer.Kombinasi
yang
tepat
antara
pada
solusi.
Tingkat
perhatian
mahasiswa
pada
pendekatan
ini
mudah
sekali
utilisasi media tertulis dengan penjelasan
menurun, karena itu perlu disiasati
verbal.Dengan
dengan penyimpulan berkala
penggunaan
humor
yang
tepat pemberi kuliah tidak terjebak ke dalam
4. Tipe komparatif
tipe ecletic dan tetap memiliki kontrol penuh
Membandingkan
terhdap kelas.Leraning Objectives dari kuliah
perspektif, atau penyakit.Metode ini
dipaparkan
lebih baik dilakukan secara tertulis
dengan
jelas
di
awal
dan
dua
diafirmasi ulang pada akhir kuliah.Interaksi
daripada
lewat
juga
verbal.Sering
pemberi
kuliah
membantu mahasiswa tetap terfokus dan
menganggap
mahasiswa
telah
lebih memahami konten kuliah tersebut.
paham
pertanyaan
selams
kuliah
hanya
kedua
dibahas
metode,
item
secara
yang
91
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
dibandingkan,
padahal
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
faktanya
informasi yang berlebihan.
Dan menurut
belum tentu demikian; karena itu
mereka kuliah yang baik adalah yang jelas,
lebih
terstruktur dan menarik. Sementara dari sisi
baik
dibahas
dahulu
satu
persatu lalu barulah dibandingkan. 5. Tipe Thesis
dosen terkadang menyadari bahwa mereka berbicara
terlalu
cepat
tidak
cukup
bagi
Menyediakan berbagai pilihan yang
memberikan
didiskusikan.Pendekatan ini menarik
mahasiswa untuk mencatat atau menyalin
karena dapat memicu pro dan kontra,
materi yang ditampilkan, memasukan terlalu
namun seperti tipe sekuensial, tipe ini
banyak materi, kurang mampu mengatur
relatif sulit diikuti mahasiswa.Pada
waktu, dan tidak memberikan kesimpulan.
kuliah yang diobservasi komparasi
Mahasiswa belajar dari dosen dengan cara
juga dilakukan untuk membedakan
mendengarkan,
karakteristik vena dan arteri dalam
dan
mencatat.
Baddeley
(1996)
penjelasan.Meskipun
mengklasifikasikan
pemrosesan
informasi
menerapkan pembandingan secara
menjadi
tahap
side-to-side, pendahuluan mengenai
transmisi,
penjelasan
masing-
output.Dalam suatu kuliah mungkin intense
masing pembuluh darah, menjadi
seorang dosen adalah pencakupan materi,
pengantar
pemahaman, dan meningkatkan motivasi
tidak
karakteristik
yang
baik
mempermudah
dan
mahasiswa
memahamipembandingan.
waktu
sehinga
yang
observasi,
bebrapa
penerimaan
belajar.Sementara
menyimpulkan
yaitu
Intensi,
informasi,
mahasisiwa
dan
berintensi
mmencatat, memperdalam pemahaman, dan
Pada kuliah yang diamati, dosen menerapkan
meningkatkan
kombinasi dari beberapa tipe yang telah
penting agar jangan sampai mahasiswa
dideskripsikan di atas.Meskipun kuliah yang
mengikuti kuliah tanpa memahami manfaat
diberikan adalah kuliah anatomi namun dapat
dari
menerapkan
kalimat verbal yang diucapkan dan non
pemecahan
masalah
lewat
kuliah
tersebut.Transmisi
kejadian fisiologis sehari-hari.
gerakan tubuh, tatapan mata, dan pause dalam
adanya penerapan pendekatan thesis.
proporsional
Beberapa
dan
semua
antusiasme
intonasi.Secara faktor
ini
telah
yang
dipertimbangkan oleh dosen kuliah anatomi
dipersepsikanmahasiswa sebagai kuliah yang
yang diamati.Apa yang kemudian diterima
buruk
jelas,
oleh mahasiswa snagat dipengaruhi oleh
ketidaksambungan antar tema, penyampaian
prior knowledge, intensi serta atensi mereka.
yang terlalu cepat, penggunaan alat bantu
Diketahui
audio visual yang kurang memadai, dan
signifikan setelah kuliah selama 20 menit
adalah
suara
hal
bicara
lewat
mencakup
verbal
tanya jawab selama kuliah juga menandakan
tampak
sangat
pengkorelasian dengan gejala klinis maupun Penerapan
yang
minat.Penyelarasan
yang
tidak
bahwa
atensi
akan
menurun
92
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
(Bligh 2000).
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
Pemberi kuliah yang diamati
pengamatan
tampak
bahwa
dosen
dpat menyiasati hal ini bahkan seblum
menyiapkan kuliah
mencapai titik rendah 20 menit.Rangkaian
menyiapkan materi hendaknya tidak terjebak
aktivias dan interaksi dan lelucon dapat
untuk menjejalkan terlalu banyak informasi
dipakai untuk mem-booster kembali atensi
detil,
mahasiswa.
mahasiswa
Informasi
yang
diperoleh
akan
karena
dengan baik.
yang
adalah
menyimpulkan
penting
Dalam
dipahami
konsep.
kuliah
Dalam
dapat
meminta
disimpan dalam memory jangka pendek dan
mahasiswa untuk melakukan hal tersebut
akan terlupa dalam waktu singkat. Adanya
untuk meilhat sejauh mana tema telah
catatan dan prior knowledge membantu
dipahami
mahasiswa
menjelaskan, dapat digunakan pendekatan
membangun
pengetahuan dimasukan
dengan ke
lebih
dalam
koneksi mudah
memori
oelh
dan
sederhana yaitu 5W1H.Menjelaskan dengan
jangka
efektif dapat difasilitasi dengan menampilkan
panjang.Output yang terjadi pada mahasiswa
kalimat-kalimat
bukan
menggunakan
hanya
berupa
mahasiswa.Dalam
catatan
atau
pendek contoh
dalm atau
slide, metafora,
pengetahuan saja namun juga sikap terhadap
menunjuk tepat pada gambar yang sedang
kuliah tersebut.
Kuliah yang menarik akan
dijelaskan, dan perpindahan yang jelas dari
menumbuhkan antusiasme bagi mahasiswa
tema satu ke yang lainnya. Kejelasan kuliah
untuk belajar lebih lanjut dan sebaliknya.
dapat dibantu dengan mengaplikasikan sign-
Dalam memberi kuliah yang baik terdapat penting
serangkaian dipelajari
yang
frames yang menandai awal dan akhir suatu
menunjang
sub topic;Foci yang mnekankan pada kata
keterampilan untuk
post yang menjelaskan arah penjelasan;
pemberian kuliah diantaranya (Brown 2001):
kunci penjelasan; Links yang menjelaskan
Preparasi
hubungan tema yang dijelaskan dengan tema
Pembukaan
lainnya.
Penjelasan
relatifbaru
Penyajian informasi
induktif yang menampilkan serangkain contoh
Narasi
yang mengarah pada kesimpulan.Sementara
Perbandingan
Pengunaan audiovisual
Respon mahasiswa
Aktivitas mahasiswa
Menyimpulkan
dan
mahasiswa.Meskipun
menjelaskan tema
dapat
digunakan
yang
pendekata
untuk pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya pendekatan deduktif membantu strukturisasi
dan
penambahan
pengetahuan.Audiovisual berfungsi sebagai
Dalam preparasi penting untuk menguasai materi
Dalam
mengenal
karakter
tidak
melihat
prosesnya secara langsung namun dari
penunjang
untuk
mempermudah
penegertian.Jika terdapat gambar atau grafik yang cukup rumit hendaknya diberi waktu sebentar untuk meresapi gambar tersebut,
93
JMJ, Volume 4, Nomor 1, Mei 2016, Hal: 87 – 94
sementara
dosen
harus
Rhendy Wijayanto.Variasi Pendekatan...
berhenti
kuliah
jika
mereka
handout.Selain
membantu
disisakan tempat cukup untuk menambahkan
untuk
lebih
fokus.Dalam kuliah yang diobservasi tidak
dan
memiliki
berbicara.Penekanan pada satu modalitas ini mahasiswa
singkat
telah
padat,
arus
catatan.
tampak dosen menerapkan hal ini.Padakuliah
Dengan
semakin
berkembangnya
adanya
pendidikan kedokteran ke arah student-
handout.Serangkaia bentuk dapat dipilih baik
center, maka peran dan penekanan kuliah
yang berupa outlin elngkap maupun berupa
berubah.
kerangka
memungkinkan
informasi searah dan diterima secara pasif
mahasiswa mengisi.Tidak disarankan untuk
oleh mahasiswa, tetapi lebih memfokuskan
mencetak kuliah secara keseluruhan karena
pada
ada
mahasiswa memahami konsep dari materi
ini
tidak
ditemukan
interaktif
kecenderungan
yang
mahasiswa
untuk
merasa bahwa solah-olah telah mengerti
Kuliah
proses
tidak
interaktif
lagi
yang
pemberian
membantu
yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA 1.
Amin Z, Eng KH. 2003. Basics in medical education. Singapore: World scientific. pp 105-14
2.
Beddeley, A. 1996.Your Memory: A User’s Guide. Harmondsworth; Penguin
3.
Bligh, D.A. 2000 What’s the Use of Lectures? (San Francisco, Jossey-Bass
4.
Brown, G.A,
Bakhtar, M.1987. Styles of lecturing: a study and its implications.Research Papers in
Education; 3.pp. 131–53. 5.
Brown G, Manogue M. 2001. AMEE Medical Education Guide No. 22:Refreshing lecturing, a guide for lecturer. Med Teacher;23,3.pp. 231-46
94