LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN
Oleh : Titik Purwanti, SE, M.Si, Ak, CA, 0605127603 Anis Marjukah, SE, MM, 0624036901
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
November 2015 i
ii
RINGKASAN
Penelitian ini bertujuan . Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten dan Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil dari populasi dengan teknik purposive sampling. Martono (2010) menyatakan bahwa purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan merupakan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: penyajian laporan keuangan tahun 2011 atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki mean 9,44 nilai maximum 10 nilai minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan untuk tahun 2013 atau setelah penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum 10 nilai minimum 10 dan standar deviasi 0,000.Uji Normalitas dilakukan dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji Shapiro wilk menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05, ini berarti data tidak berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis Karena data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,317. Maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima sehingga Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten.
Kata Kunci : SAK ETAP, Penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
iii
PRAKARTA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan penelitian dosen pemula dengan judul STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN Diajukan Untuk Memenuhi Tridarma pendidikan bagi dosen pemula dalam rangka mendukung ketersediaan pendidikan tinggi indonesia yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan nasional sehingga berkontribusi secara nyata kepada peningkatan daya saing bangsa, Ditjen Dikti yakin bahwa hal tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu., semoga mendapat imbalan dari Allah SWT. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari segenap pembaca. Akhir kata penulis do’a kan semoga semua amal yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal Alamiin.
iv
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
ii
RINGKASAN ......................................................................................................... iii PRAKARTA ............................................................................................................
iv
DAFTAR ISI............................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................
vi
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
4
BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................................. 11 BAB 4 METODE PENELITIAN .......................................................................... 12 BAB 5 HASIL YANG DICAPAI .......................................................................... 15 BAB 6 TAHAPAN AKHIR .................................................................................... 20 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 22 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 23
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan Akhir Anggaran penelitian.................................................... 24 Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ........................ 26 Lampiran 3. Biodata ketua dan anggota .................................................................. 26 Lampiran 4. Hasil Uji Hipotesis. ............................................................................. 30
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP. SAK ETAP merupakan bagian dari standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Standar akuntansi keuangan adalah suatu pedoman yang dijadikan standar baku dalam menyajikan laporan keuangan suatu entitas. Entitas secara bahasa mengandung makna satuan yang berwujud atau ujud (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995:266). Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yang mayoritas adalah perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. Perusahaan kecil dan menengah adalah perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik, dan Menerbitkan laporan keuangan tujuan umum untuk pengguna eksternal. Contoh p engguna eksternal termasuk pemilik yang
1
tidak terlibat dalam pengelolaan bisnis, dan potensi yang ada kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 namun penerapan lebih awal di 2010 diperbolehkan. Per 1 January 2011, perusahaan yang memenuhi definisi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik harus memilih apakah akan tetap menyusun laporan keuangan menggunakan PSAK atau beralih menggunakan SAK-ETAP. Apabila SAK-ETAP ini telah berlaku efektif, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 182 halaman dan 30 bab. Pada penelitian ini, obyek penelitian yang dipilih adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun BPR yang dipilih adalah PD BPR Bank Klaten dengan pertimbangan bahwa BPR ini sudah menerapkan SAK ETAP berdasarkan informasi yang telah diperoleh peneliti sebelum melakukan penelitian. Berdasarkan surat edaran yang diterbitkan Bank Indonesia untuk seluruh BPR di Indonesia No.15/29/DKBU tahun 2013, BPR diwajibkan untuk menyampaikan laporan dan/atau informasi sesuai dengan jenis, waktu, cakupan, dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jenis laporan dan/atau informasi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah laporan tahunan dan laporan keuangan yang di publikasi secara akurat dan benar. Laporan tahunan adalah
2
laporan lengkap mengenai kinerja suatu BPR dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang berisi laporan keuangan tahunan dan informasi umum. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi BPR adalah Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR). Terkait dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka masalah yang perlu dikaji adalah sejauh mana Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) di berlakukan di PD BPR Bank Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor, menelaah dan mengkaji peran Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) terhadap laporan keuangan di bank tersebut, dengan batasan masalah pada penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 17 Juli 2009 telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) atau The Indonesian Accounting Standards for Non-Publicly-Accountable Entities, dan telah disahkan oleh DSAK IAI pada tanggal 19 Mei 2009. Dewan standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) sendiri beranggotakan 17 orang mewakili: Akuntan Publik, Akademisi, Akuntan Sektor Publik, dan Akuntan Manajemen. Alasan IAI menerbitkan standar ini adalah untuk mempermudah perusahaan kecil dan menengah (UKM) (yang jumlahnya hampir dari 90% dari total perusahaan di Indonesia) dalam menyusun laporan keuangan mereka. Dimana jikalau standar ini tidak diterbitkan mereka juga harus mengikuti SAK baru (yang merupakan SAK yang sedang dalam tahap pengadopsian IFRS) untuk menyusun laporan keuangan mereka. SAK berbasis IFRS ini relatif lebih kompleks dan sangat mahal bagi perusahaan kecil dan menengah untuk menerapkannya. BPR merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. BPR adalah jenis bank yang dikenal melayani masyarakat golongan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dengan lokasi yang umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan. Dalam penyusunan laporan keuangan, BPR mengikuti aturan yang dietapkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral. Surat Edaran BI No. 15/29/DKBU yang dikeluarkan 31 Juli 2013 mengatur bahwa agar laporan tahunan dan laporan keuangan publikasi dapat diperbandingkan, penyajian laporan tersebut wajib didasarkan pada
4
SAK ETAP , Pedoman Akuntansi bagi BPR (PA BPR), dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Standar penyajian laporan keuangan secara umum dalam SAK ETAP dijelaskan pada Bab 3. Komponen penyajian laporan keuangan ini meliputi penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK ETAP, frekuensi minimal pelaporan laporan keuangan, informasi komparatif, kelangsungan usaha, materialitas dan agregasi, penyajian yang konsisten, kelengkapan komponen laporan keuangan, serta adanya identifikasi laporan keuangan. SAK ETAP mensyaratkan bahwa entitas harus mengidentifikasikan secara jelas setiap komponen laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan. Jika laporan keuangan merupakan komponen dari laporan lain, maka laporan keuangan harus dibedakan dari informasi lain dalam laporan tersebut. Di samping itu, informasi berikut ini disajikan dan diulangi, bilamana perlu, pada setiap halaman laporan keuangan: a) nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama tersebut sejak laporan periode terakhir; b) tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan; c) mata uang pelaporan; d) pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan. Selain itu, entitas harus mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangannya berupa domisili dan bentuk hukum entitas serta alamat kantornya yang terdaftar, serta penjelasan sifat operasi dan aktivitas utamanya. Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengaruh penerapan SAK ETAP terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
5
2.1. REVIEW LITERATUR 1. Penelitian yang dilakukan oleh Suintri (2013) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik Terhadap Kualitas Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Bandung”. Temuan yang dihasilkan adalah penerapan SAK ETAP berpengaruh sedang terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung, yaitu sebesar 0,587. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi penerapan SAK ETAP memberi kontribusi atau pengaruh sebesar 34,5% terhadap kualitas laporan keuangan pada BPR di Bandung. 2. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
“Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan
Setyawijayanti PA-BPR
(2013)
yang
terhadap
berjudul Kinerja
Keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (studi empiris pada BPR di Kota Malang)”. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif.
Analisis dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Sampel dari penelitian ini adalah 38 BPR kantor pusat dan berbadan hukum PT di kota Malang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan BPR dengan tingkat signifikansi 0,497 > 0,05 dan t hitung 0,687 < 0,05 dan t hitung sebesar 2,856 > ttabel sebesar 1,6896.. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Raflesia Nurdita JS (2013) yang berjudul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi yang Ada di Kota Bumi”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah 36 koperasi di kota Dumai. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah koperasi sebagian besar telah mengaplikasikan pembukuan yang sederhana, namun laporan keuangan belum sesuai dengan SAK ETAP. 6
4. Penelitian yang dilakukan oleh Safri (2013) yang berjudul “Implementasi SAK ETAP Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Kripik Wak J’Ber” memberikan hasil bahwa UKM Kripik Wak J’Ber belum menerapkan SAK ETAP, laporan yang disajikan oleh UKM Kripik Wak J’ber hanya berupa neraca dan laporan laba rugi saja, jelas kurang sesuai karena dalam prosedural pelaporan keuangan yang berdasarkan SAK ETAP yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas atau saldo laba, catatan atas laporan keuangan. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2014) yang berjudul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PD BPR Bank Klaten”. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan laporan keuangan tahunan periode 2013 sebagai obyek analisisnya. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa PD BPR Bank Klaten telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan pada SAK ETAP dalam hal penyajian laporan keuangan, kecuali pada beberapa hal yakni aset tetap tidak diungkapkan baik dalam neraca maupun catatan atas laporan keuangan. Selain itu, catatan atas laporan keuangan yang disusun tidak merujuk silang ke informasi terkait. Penyajian catatan atas laporan keuangan telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam SAK ETAP, kecuali pada pengungkapan informasi-informasi yang mendukung pos-pos laporan keuangan karena tidak semua informasi dalam laporan keuangan dijelaskan.
7
2.2. PENGEMBANGAN HIPOTESIS - SAK ETAP SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. SAK ETAP berisi 30 bab aturan yang terdiri dari ruang lingkup, konsep dan prinsip pervasif, penyajian laporan keuangan, neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi, estimasi, dan kesalahan, investasi pada efek tertentu, persediaan, investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak, investasi pada joint venture, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, sewa, kewajiban diestimasi dan kontinjensi, ekuitas, pendapatan, biaya pinjaman, penurunan nilai aset, imbalan kerja, pajak penghasilan, mata uang pelaporan, transaksi dalam mata uang asing, peristiwa setelah akhir periode pelaporan, pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, ketentuan transaksi, dan tanggal efektif, dimana terkait penyajian laporan keuangan diatur dalam bab 3. Sesuai dengan ruang lingkup SAK ETAP, standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Namun, entitas yang mempunyai tanggung jawab publik signifikan dapat juga menggunakan SAK ETAP apabila diizinkan oleh regulator. Contohnya adalah BPR yang berdasarkan surat edaran BI, wajib menerapkan SAK ETAP disamping beberapa aturan lain yang ditentukan oleh BI.
8
- Penerapan SAK ETAP pada Penyajian Laporan Keuangan Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, penyajian laporan keuangan entitas dalam SAK ETAP diatur pada bab 3. Beberapa hal dalam pengaturan ini meliputi penyajian wajar, kepatuhan terhadap SAK ETAP, frekuensi minimal pelaporan, informasi bersifat komparatif, penilaian kelangsungan usaha, penyajian yang konsisten, materialitas dan agregasi, identifikasi laporan keuangan, dan kelengkapan komponen laporan keuangan. Dalam SAK ETAP, entitas disyaratkan dapat menyajikan posisi keuangan, kinerja keuangan,serta arus kas dengan wajar. Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus secara eksplisit menyatakan secara penuh atas kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan atas laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan harus disajikan minimal 1 kali dalam setahun dan bersifat komparatif dengan periode sebelumnya dengan keunggulan yang sama. SAK ETAP mensyaratkan bahwa pos-pos yang material harus disajikan terpisah. Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten, kecuali jika terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan, dan atau SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian. Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada saat menyusun laporan keuangan. Mendasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran teoritis tersebut, hipotesis penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut ini. Ho: Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten Ha: Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
9
Selanjutnya, secara sistematis hubungan antar variabel dependen-independen dapat diterangkan pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis Sebelum Penerapan SAK ETAP (2011) Penyajian Laporan Keuangan
Setelah Penerapan SAK ETAP SAK ETAP
(2013) Penyajian Laporan Keuangan
UJI BEDA
10
BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
2.
Untuk memberikan bukti empiris Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
B. Manfaat Penelitian Ada dua manfaat penelitian yang diharapkan di dalam penelitian ini yaitu: 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan adalah mengkaji faktor-faktor yang menentukan Penerapan SAK ETAP melalui pendekatan dengan menggunakan diskresi akrual sebagai ukurannya. Tujuannya untuk membandingkan dengan penelitian sebelumnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diharapkan adalah dapat memberikan manfaat bagi PD BPR BANK KLATEN untuk dapat mengukur sejauh mana SAK ETAP
secara tepat. Sehingga
nantinya SAK ETAP yang diukur dapat dijadikan sebagai alat dalam membantu pembuatan keputusan dimasa yang akan datang.
11
BAB 4. METODE PENELITIAN
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian (Bungin, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil dari populasi dengan teknik purposive sampling. Martono (2010) menyatakan bahwa purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan merupakan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP. Mengingat sifatnya sebagai data subyek, maka sumber data penelitian ini adalah data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi dan studi kepustakaan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah SAK ETAP, sedangkan variabel independen penelitian adalah penyajian laporan keuangan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif. Analisis data dalam penelitian menggunakan teknik statistik deskriptif, uji normalitas, dan uji hipotesis. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono, 2005). Uji normalitas dilakukan untuk menilai distribusi data apakah normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji shapiro wilk, dengan pertimbangan bahwa uji ini lebih tepat untuk sampel yang relatif kecil. Jika distribusi data normal maka uji hipotesis dilakukan dengan paired sample t test, sedangkan jika distribusi data tidak normal maka uji hipotesis dilakukan dengan wilcoxon signed rank test. Paired sample t test adalah bagian dari uji t, dimana uji t sendiri merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel bila datanya berada pada skala interval atau rasio. Uji ini melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Wilcoxon signed rank test merupakan uji alternatif dari paired sample t test apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji wilcoxon berpasangan merupakan uji nonparametrik untuk mengukur signifikansi perbedaan antara 2 12
kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi tidak normal. Proses olah data akan dilakukan dengan bantuan SPSS for Windows versi 19. Pada tabel berikut ini disajikan variabel dan proksi pengukurannya yang dijabarkan dalam setiap item, yang bersumber SAK ETAP. Tabel 1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel No 1
Variabel SAK ETAP
Definisi Operasional Variabel 1. Penyajian wajar 2. Kepatuhan terhadap SAK ETAP 3. Frekuensi pelaporan 4. Informasi komparatif 5. Kelangsungan usaha 6. Penyajian konsisten 7. Materialitas dan agregasi 8. Laporan keuangan lengkap 9. Identifikasi laporan keuangan
2
Penyajian
A. Neraca
Laporan
i. Informasi minimal yang disajikan
Keuangan
ii. Klasifikasi asset dan kewajiban iii. Urutan pos dan format pos iv. Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan keuangan B. Laporan Laba Rugi i. Informasi minimal yang disajikan ii. Analisis beban C. Laporan Perubahan Ekuitas i. Laporan disajikan dalam neraca ii. Informasi minimal yang disajikan D. Laporan Arus Kas i. Laporan disajikan dalam neraca 13
ii. Klasifikasi aktivitas iii. Pelaporan iv. Kas dan setara kas sama dengan yang di neraca v. Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah E. Catatan Atas Laporan Keuangan i. Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan keuangan ii. Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan iii. Disajikan ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan iv. Informasi pendukung pos-pos laporan keuangan v. Rujuk silang
14
BAB 5. HASIL YANG DICAPAI
A. Deskripsi Data Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan PD BPR Bank Klaten. Sampel penelitian diambil dari populasi dengan teknik purposive sampling. Sampel ditentukan dengan pertimbangan bahwa laporan keuangan merupakan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan SAK ETAP. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari objek penelitian, laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan tahunan untuk periode 2011 (sebelum penerapan SAK ETAP) dan periode 2013 (setelah penerapan SAK ETAP). Laporan keuangan yang diambil adalah laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen, yang meliputi neraca komparatif, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut ini disajikan daftar ringkasan penyajian laporan keuangan. Tabel 5.1 Daftar Ringkasan Penilaian Penyajian Laporan Keuangan No 1
Variabel Penelitian
2011
2013
- Informasi minimal yang disajikan
10
10
- Klasifikasi asset dan kewajiban
0
10
- Urutan dan format pos
10
10
-Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan
10
10
10
10
Neraca
keuangan 2
Laporan Laba Rugi -Informasi minimal yang disajikan
15
-Analisis beban
10
10
-Laporan disajikan dalam laporan keuangan
10
10
-Info minimal yang disajikan
10
10
-Laporan disajikan dalam laporan keuangan
10
10
-Ada klasifikasi asset
10
10
-Pelaporan
10
10
-Kas dan setara kas sama dengan data dalam neraca
10
10
-Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah
10
10
10
10
-Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan
10
10
-Penyajian ringkasan kebijakan akuntansi signifikan
10
10
-Info pendukung pos-pos laporan keuangan
10
10
-Rujuk silang
10
10
3
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Laporan Arus Kas
5
Catatan Atas Laporan Keuangan -Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan keuangan
yang diterapkan
Sumber: hasil olah data penulis B. Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Hasil analisis data penelitian ini diuraikan dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian deskriptif variable penelitian disajikan sebagai berikut: Tabel 5.2 Hasil Analisis Deskriptif Descriptive Statistics
S
PraPen PascaPen Valid N (listwise)
N 18 18 18
Minimum 0 10
Maximum 10 10
Mean 9.44 10.00
Std. Deviation 2.357 .000
Sumber: output SPSS 19.0 for windows 16
Pada tabel 5.2 menunjukkan hasil perhitungan statistik untuk menjelaskan gambaran data yang digunakan dalam penelitian ini, berupa: nilai rata-rata (mean), nilai maximum dan nilai minimum, serta standar deviasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan tahun 2011 atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki mean 9,44 nilai maximum 10 nilai minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan untuk tahun 2013 atau setelah penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum 10 nilai minimum 10 dan standar deviasi 0,000. 2. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Suatu distribusi data dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Pengujian normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro wilk. Berikut ini adalah hasilnya. Tabel 5.3 Uji Shapiro Wilk Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov PascaPen PraPen
10
Statistic
Df
.538
a
Shapiro-Wilk Sig.
18
.000
Statistic .253
df
Sig. 18
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: output SPSS 19.0 for windows
Hasil uji Shapiro wilk tabel 5.3 menunjukkan bahwa nilai asymp sig kurang dari 0,05, ini berarti data tidak berdistribusi normal. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji penyajian laporan keuangan sebelum dan setelah penerapan SAK ETAP, dimana data tidak berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis menggunakan hipotesis non parametrik yaitu wilcoxon signed rank test. Berikut ini hasil olah datanya.
17
Tabel 5.4 Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank PascaPen - PraPen Negative Ranks
T a b e l
.00
.00
1b
1.00
1.00
0
Positive Ranks
Sum of Ranks
a
c
Ties
17
Total
18
a. PascaPen < PraPen b. PascaPen > PraPen c. PascaPen = PraPen Based on negative ranks. Sumber: output SPSS 19.0 for windows
diatas menunjukkan informasi tentang banyaknya data yang diproses. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat 1 nilai dari variable sesudah penerapan yang lebih besar dari variable sebelum penerapan, sisanya adalah sama. Tabel 5.5 Wilcoxon Signed Ranks Test Test Statisticsb PascaPen - PraPen Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1.000a .317
Wilcoxon Signed Ranks Test Sumber: output SPSS 19.0 for windows
H0 = Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten H1 = Penerapan SAK ETAP berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten
18
Syarat H0 diterima atau tidak berdasarkan nilai probabilitas sebagai berikut: Apabila p > 0,05, maka H0 diterima Apabila p < 0,05 maka H0 ditolak Dari hasil tabel diatas pada baris Asymp Sig terlihat bahwa nilai probabilitas 0,317. Maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima sehingga Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten.
19
BAB 6. TAHAPAN AKHIR
Dari rencana kegiatan peneliti sudah menyelesaikan 100% dari anggaran yaitu peneliti telah memperoleh data dan data telah diolah juga dianalisis sehingga peneliti dapat menyimpulkan dari penelitian tersebut. Berdasar kegiatan diatas sudah melaksanakan 100% kegiatan dari anggaran yaitu membuat luaran penelitian STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) : IMPLIKASI PENERAPAN PADA PD BPR BANK KLATEN yaitu dalam bentuk artikel dimuat di jurnal nasional ber ISSN tidak terakreditasi serta makalah disampaikan dalam pertemuan nasional yaitu SEMINAR NASIONAL (SEMNAS) UNIBA 2015 pada hari/tanggal, 10 September 2016 bertempat di Syariah Hotel, Jl. Adisucipto No. 47 Surakarta, untuk itu saya sampaikan lampiran anggaran biaya serta jadwal penelitian tersebut dibawah ini :
6.1 Anggaran Biaya No
Jenis Pengeluaran
1.
Belanja bahan
2.
Belanja barang non operasional lainnya
3.
Biaya perjalanan
Biaya yang Diusulkan (Rp) 2.154.000
Jumlah
709.000 1.037.000
3.900.000
20
6.2 Jadwal Penelitian Jenis Kegiatan
0
1
2
3
4
5
Bulan 1 6 7 8 9
10 11 12
1. Survey Pendahuluan 2. Penyusunan Proposal 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Pengumpulan Data 5. Analisian data 6. Penyusunan Laporan 7. Publikasi Ilmiah
Keterangan Adalah tahapan akhir dari penelitian
21
BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah di paparkan dalam bab – bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini. 1. Statistik Deskriptif Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan tahun 2011 atau sebelum penerapan SAK ETAP memiliki mean 9,44 nilai maximum 10 nilai minimum 0 serta standar deviasi 2,357, sedangkan untuk tahun 2013 atau setelah penerapan SAK ETAP memiliki mean 10 nilai maximum 10 nilai minimum 10 dan standar deviasi 0,000. 2. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro Wilk. Hasil uji Shapiro wilk menunjukkan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05, ini berarti data tidak berdistribusi normal. 3. Pengujian Hipotesis Karena data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,317. Maka keputusan yang diambil adalah H0 diterima sehingga Penerapan SAK ETAP tidak berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan PD BPR Bank Klaten. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat diajukan saran agar PD BPR Bank Klaten mempertahankan laporan keuangan yang telah dibuat sesuai standar yang ada dan memperbaiki apa yang kurang. Selain itu sebaiknya, pemerintah yang bertanggung jawab atas standar yang berlaku di Indonesia secara berkala mengadakan evaluasi atas penerapan sebuah standar sehingga dapat diketahui dampak ataupun manfaat yang ditimbulkan dari penerapan standar tersebut. karena SAK ETAP ini harus diberlakukan di semua lini keuangan, untuk itu penelitian kedepannya, diharapkan obyek penelitian bisa di sector public atau di lembaga keuangan mikro lainnya.
22
DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, 2013, Surat Edaran kepada Semua Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia Nomor 15/29/DKBU tentang Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat, Jakarta. Bungin, Burhan, 2008, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakam Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, edisi pertama, cetakan ketiga, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, cetakan ketujuh, Perum Balai Pustaka, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Jakarta. JS Nurdita, Raflesia, 2013, Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Koperasi yang Ada di Kota Bumi, Skripsi, Universitas Riau, Sumatera. Martono, Nanang, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, edisi revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Safri, Muhammad Agus, 2013, Implementasi SAK ETAP Dalam Menyusun Laporan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Kripik Wak J’Ber, Jurnal Kajian Ilmiah Akuntansi Fakultas Ekonomi UNTAN, vol. 2, No. 2, Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat. Setyawijayanti, Mirna Dyah, 2013, Pengaruh Penerapan SAK ETAP dan PA-BPR terhadap Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (studi empiris pada BPR di Kota Malang), Skripsi, Universitas Negeri Malang, Jawa Timur. Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis, cetakan kedelapan, Penerbit Alfabeta, Bandung. Suintri, Imam Agus, 2013, Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik terhadap Kualitas Laporan Keuangan: Studi Kasus pada Bank Perkreditan Rakyat di kota Bandung, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia. Utami, Endah Sri, 2014, Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada PD BPR Bank Klaten, Skripsi, Universitas Widya Dharma, Jawa Tengah. 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. LAPORAN AKHIR ANGGARAN PENELITIAN 1. BahanHabisPakai Justifikasi Material Pemakaian
Kuantitas
Harga
Biaya per Tahun (Rp)
Satuan (Rp) Th I
Pendaf semnas
Biaya pendaf
rupiah
500.000,-
500.000,-
Foto copy dan jilid
Untuk seminar
lembar
14.400,-
14.400,-
Paket data
Untuk upload data
pulsa
200.000,-
200.000,-
Sewa lap top
Untuk membuat laporan
Buah
600.000,-
600.000,-
Sewa printer
Untuk print laporan buah
300.000,-
300.000,-
Kertas dan atk
Buat laporan
lembar
249.600,-
249.600,-
Bayar pajak
Biaya pajak honor penelitian
rupiah
140.000,-
140.000,-
Th 2
Th 3
2.154.000,-
SUB TOTAL (Rp) 2. Perjalanan Material
Justifikasi Perjalanan
Harga Kuantitas Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th I
Th 2
Th 3
Monev ke ums
Transport intervier
1 kali
450.000,-
450.000,-
-
-
Taksi
Biaya taksi brangkat monev
1 kali
237.000,-
237.000,-
-
-
Rental mobil dan sopir
Buat ke solo seminar nasional
1 kali
350.000,-
350.000,-
24
Material
Justifikasi
Harga Kuantitas Satuan (Rp)
Perjalanan
Biaya per Tahun (Rp) -
SUB TOTAL (Rp)
-
1.037.000,-
3. Belanja barang non operasional lainnya Justifikasi Harga Material Kuantitas Perjalanan Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Th I Makan pagi dan malam
Makan sblm dan sesudah monev
1 kali
153.000,-
153.000,-
Makan pagi
Lembur mrevisi
1 kali
115.000,-
115.000,-
Makan siang
Makan lembur revisi stlh monev
1 kali
50.000,-
50.000,-
Makan siang
Makan lembur revisi stlh monev
1 kali
151.000,-
151.000,-
Makan
Makan pgi, siang, mlm
1 kali
240.000,-
240.000,-
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
Th 3
-
-
Th 2
Th 3
709.000,Th I
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp)
Th 2
13.000.000
13.000.000,-
25
Lampiran 2. Susunanorganisasitimpenelitidanpembagiantugas No 1
Namadan NIK
Jabatan
Titik Purwanti,SE, M.Si,Akt, CA NIK. 690811320
UraianTugas Ketua Tim Peneliti, 5 jam/minggu Koordinator&penanggungjawabseluruh proses
-
dankegiatanoperasi-onalpenelitian, kajianteoridanpustaka, review instrumenpenelitian, penyusunanlaporanpenelitian
2
Anis Marjukah, SE, MM NIK 690994143
Anggota Tim;5 jam/minggu Pengembanganinstrumendankoordinasiujilapanga
-
n, reviewermetodologipenelitian, khususnyateknikpengambilansampelpenelitian Lampiran. 3 Biodata ketua dan anggota A. Biodata a. KetuaPenelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
NamaLengkap JenisKelamin JabatanFungsional NIK NIDN TempatdanTanggalLahir E-mail Nomor HP Alamat Kantor
10. NomorTelepon/Faks 11. Lulusan yang TelahDihasilkan 12. Mata Kuliah yang Diampu
TitikPurwanti, SE, M.Si, Akt, CA Perempuan 690811320 0605127603 Klaten, 05 Desember 1976
[email protected],
[email protected]. 085641087759, 08172834676 UniversitasWidya Dharma Klaten Jl Ki HajarDewantoro, Klaten Utara 57401 (0272) 322363 S-1 = orang 1. Praktek Komputer Akuntansi 2. Akuntansi Biaya 3. TeoriAkuntansi
b. RiwayatPendidikan NamaPerguruanTinggi BidangIlmu
S-1 Universitas Surakarta Akuntansi Keuangan
S-2 UniversitasSebelasMaret AkuntansiKeuangan 26
TahunMasuk – Lulus 1999 – 2001 2007 - 2010 JudulSkripsi/Tesis/Disertasi SistemPerhitunganAlokasi Analisis Pengaruh Volatilitas Dana Arus Kas, Besaran Akrual, JaringanPengamanSosial di Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Pemerintah Kota Surakarta Perusahaan, Umur Perusahaan, Dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba NamaPembimbing 1. Sulistyo, SE, MM 1. Prof. Dr. 2. Drs. P.W. Agung Rahmawati, M.Si., Ak. 2. Dra. Falikhatun, M.Si., Ak. c. PengalamanPenelitian No
Tahun
JudulPenelitian Pendanaan Sumber Jml/Juta Desain Standar Akuntansi Karbon Dan Dikti Rp. 13.500.000,Model Integrasi Pelaporan Emisi Karbon Dalam Laporan Keuangan
1
2013
2
2014
Carbonaccounting: Implikasi Strategis Perekayasaan Akuntansi Sektor Publik
3
2013
Analisis Pengaruh Price Earning Ratio, Unwidha Earning Per Share, Return On Asset Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011
Dikti
No
d. PengalamanPengabdian Tahun Judul Pengabdian
1
2011
2
2012
Rp. 14.500.000
Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Pendidikan KetrampilanProduktifDesain, Pemasaran Dan Peningkatan ProduksiLurik Di Desa Jambakan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten PemberdayaanMasyarakatDesaMelaluiPendidikanKe trampilanProduktifDesain, PemasaranOn line Dan PeningkatanProduksiLurikDiDesaJambakanKecamat anBayatKabupatenKlaten
Rp. 2.000.000,-
Pendanaan Sumber Jml/Ju ta Kopertis 25
Kopertis
35
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara
hukum,
apabila
dikemudian
hari
ternyata
dijumpai
ketidaksesuaian. 27
28
29
Lampiran. 4 Hasil uji hipotesis 1. Daftar Ringkasan Penilaian Penyajian Laporan Keuangan No 1
Variabel Penelitian
2011
2013
- Informasi minimal yang disajikan
10
10
- Klasifikasi asset dan kewajiban
0
10
- Urutan dan format pos
10
10
-Pengungkapan dalam neraca atau catatan atas laporan
10
10
-Informasi minimal yang disajikan
10
10
-Analisis beban
10
10
-Laporan disajikan dalam laporan keuangan
10
10
-Info minimal yang disajikan
10
10
-Laporan disajikan dalam laporan keuangan
10
10
-Ada klasifikasi asset
10
10
-Pelaporan
10
10
-Kas dan setara kas sama dengan data dalam neraca
10
10
-Bunga, deviden, dan pajak disajikan terpisah
10
10
10
10
-Pernyataan standar penyusunan laporan keuangan
10
10
-Penyajian ringkasan kebijakan akuntansi signifikan
10
10
-Info pendukung pos-pos laporan keuangan
10
10
-Rujuk silang
10
10
Neraca
keuangan 2
3
4
5
Laporan Laba Rugi
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan -Catatan atas laporan keuangan disajikan dalam laporan keuangan
yang diterapkan
30
2. Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N 18 18 18
PraPen PascaPen Valid N (listwise)
Minimum 0 10
Maximum 10 10
Mean 9.44 10.00
Std. Deviation 2.357 .000
3. Hasil Uji Shapiro Wilk Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov PascaPen PraPen
Statistic
10
Df
.538
a
Shapiro-Wilk Sig.
18
Statistic
.000
.253
df
Sig. 18
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: output SPSS 19.0 for windows 4. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks N Mean Rank PascaPen - PraPen Negative Ranks Positive Ranks
Sum of Ranks
0a
.00
.00
1b
1.00
1.00
c
Ties
17
Total
18
a. PascaPen < PraPen b. PascaPen > PraPen c. PascaPen = PraPen Based on negative ranks. Test Statisticsb PascaPen - PraPen Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-1.000a .317
Wilcoxon Signed Ranks Test
31