mediaefkagama SARANA KOMUNIKASI KELUARGA BESAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
Vol 9|Edisi II Tahun 2014|MEDIAEFKAGAMA
Trias Dokter MASIHK AH RELEVAN? Tidak Mampu Bayar Mahasiswa DO..? B I L L G AT E S Kunjungi FK UGM
INDONESIA Menantang Dengue
SIRAMAN ROHANI
Take and Give atau Give and Take ?
FK UGM JUARA
SIMPIC
Contents
Susunan Redaksi
Penanggung Jawab dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG, Ph.D Pimpinan Redaksi Prof.dr. Suhardjo, SU, Sp.M (K) Redaktur Pelaksana dr. JB. Soebroto, Sp.PA(K) Penyunting/Editor Prof. dr. H. Soewadi, MPH., Sp.KJ(K) dr. Abu Tholib, M.Sc., Ph.D., Sp.MK Dra. Yayi Prabandari, M.Si., Ph.D Dra. Erna Kristin, Apt., M.Si dr. Rustamaji, M.Kes dr. Agung Nugroho dr. Yoyo Suhoyo, M.D, M.Med.ED Totok Harjanto,S.Kep, Ns dr. I Putu Yudha Hananta Sekretariat Purwanto Myrtana Pusparisti, S.Kom Rahma Hanggia Iswandi, S.IP Dian Paramitasari, S.Sos Resa Ayu Septina, S.Sos Tajuk
Mang Etos
Desainer Grafis dan Penata Letak Aris Winarna
Topik Utama Mahasiswa dan Pembiayaan Kesehatan Topik Khusus Bagaimana Ujian SC Terselenggara Feature Peneliti Berprestasi
Alamat Redaksi
Ilmiah Populer
Kantor Administrasi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia Telp +62274-560300, 543278 ext 115, Fax +6274-581876 Website:www.fk.ugm.ac.id Email:iro.fk.ugm.ac.id
Indonesia Menantang Dengue Opini Ketrampilan Medik dan Upayanya Siraman Rohani Take and Give atau Give and Take
MEDIAEFKAGAMA menerima sumbangan naskah artikel, informasi yang relevan. Naskah artikel yang lolos seleksi Dewan Redaksi akan dimuat dan diberikan fee penulisan. Redaksi juga menerima iklan yang tidak bertentangan dengan visi dan misi media ini. MEDIAEFKAGAMA dicetak dan didistribusikan kepada Keluarga Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada termasuk alumni yang berada di seluruh Indonesia maupun di luar negeri.
E
ditorial
T ajuk Sivitas Akademik, Sivitas Hospitalia, Alumni, Stakeholders bersama segenap keluarga. Media Efkagama Edisi II Tahun 2014 ini bertepatan dengan peristiwa sejarah Kebangkitan Bangsa, 20 Mei yang di pelopori Mahasiswa Kedokteran yang kemudian bagi keluarga dokter di canangkan sebagai lahirnya organisasi IDI dan bulan bhakti dokter serta Bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Dalam momen bulan istimewa Ramadhan Penuh Berkah tahun 1435 H/2014 M, kolom Siraman Rohani mengajak kita untuk merenung tentang filosofi Prof. Sardjito dan sebuah hasil riset ilmiah fenomenal yang dilakukan oleh Adam Grant (Full Professor dari University of Pennsylvania), tentang “Give and Take”. Benarkah dengan banyak memberi maka kita akan mendapatkan lebih banyak....? Mengapa...?
Diawali dengan berita pendidikan meliputi: Minat-Biaya pendidikan-Subsidi Silang mahasiswa, Kelulusan Pascasarjana, OSCE Ke t e ra m p i l a n M e d i k B a c k B o n e K B K , Pengembangan RSA sebagai Mitra Pendidikan. Kemudian Darma Penelitian meliputi: Penelitian Kolaboratif, Kunjungan Bill Gate, Mahasiswa FK UGM juara SIMPIC, Best Poster Award Cancer Research, Pertemuan Ilmiah IAPI Regional. Sedangkan Darma Pengabdian Masyarakat menyuguhkan Makna-Sejarah-Pengembangan Bakti Dokter, Sistem Kesehatan Asia Tenggara. Dilengkapi dengan Darma Kesenian Jazz Night Concert. Selamat Bekerja Semoga Sukses
Vol 8|Edisi III-DIES 68|MEDIAEFKAGAMA
03
Mang Etos
Terbitan Media EFKAGAMA edisi ini bertepatan dengan awal tahun ajaran baru ... Bersyukur Fakultas Kedokteran UGM tetap favorit diminati calon mahasiswa dengan jumlah cukup banyak. Semoga tidak ada joki lagi dalam seleksi. Selamat datang para mahasiswa baru yang telah terseleksi dengan optimal. Setelah seleksi mahasiswa, KITA MEMASUKI BULAN Suci Ramadhan.. Bulan yang indah dan penuh berkah untuk merefleksi dan meningkatkan roda perjalanan h i d u p t a t k a l a “ ke i n g i n a n menyandra kebutuhan duniawi, raga menyandra jiwa, hidup duniawi membelenggu hidup rohani, cinta egoisme diri membelenggu cinta bersama, kejujuran terkamuflase kemunafikan.
04
Dalam bulan Suci Ramadhan ini tepatnya tanggal 9 Juli 2014, dilaksanakan pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Marilah kita bandingkan dan kita pilih pasangan Capres dan Wapres yang berhati nurani, jujur, bijaksana, cerdas. Kriteria cerdas menjadi Kriteria terakhir dalam arti kecerdasan tanpa dilengkapi kejujuran dan hati nurani jauh lebih membahayakan. Hati nurani berarti hati yang NUR ILAHI ar tinya segala tantangan p e r s o a l a n s e l a l u mengedepankan kepentingan Negara, bangsa dan rakyat dibanding ego diri, keluarga, kroni koalisi dan partainya.
Vol 8|Edisi III-DIES 68|MEDIAEFKAGAMA
Puncak dari karakter track record para pihak adalah tanggapan atas real count KPU. Siapapun pasangan Presiden yang terpilih secara sah adalah kemenangan seluruh rakyat, dalam arti negara ini tetap stabil, aman, menuju pemerintahan baru.
To p i k U t a m a
TIDAK ADA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
Mahasiswa Drop Out
Tidak Mampu Bayar
To p i k U t a m a
M
enjadi seorang dokter adalah cita-cita banyak anak di belahan bumi ini termasuk juga di Indonesia sehingga program studi pendidikan dokter tidak pernah sepi peminat. Berdasarkan data rekap peminat, diterima, dan registrasi TA 2012 Jenjang Sarjana UGM, program studi pendidikan dokter dipilih tidak kurang dari 7.000 pendaftar. Di Fakultas Kedokteran (FK) UGM terdapat dua jenis program studi pendidikan dokter yaitu regular dan internasional. Proses seleksi penerimaan mahasiswa baru program studi pendidikan dokter regular FK UGM sama dengan program studi lain yang mengikuti program nasional yang terdiri dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Nasional (SMBPTN) serta Ujian Mandiri (UM) yang diselenggarakan oleh universitas. Sedangkan kelas internasional ada seleksi tersendiri yang dikoordinir oleh direktorat akademik. Tahapan yang ditempuh oleh seorang mahasiswa kedokteran untuk menjadi dokter adalah dengan mengikuti perkuliahan tahap akademik dan koas. Tahap akademik kurang lebih ditempuh selama 7 semester dengan beban sks 165 sks. Selesai tahap akademik ini mahasiswa akan mendapatkan gelar sebagai sarjana kedokteran(S.Ked) kemudian melanjutkan koas selama kurang lebih 2 tahun. Setelah koas dan dinyatakan lulus dalam UKDI seseorang akan diwisuda sebagai dokter. Dibutuhkan kurang lebih
06
5,5 tahun untuk seorang mahasiswa kedokteran menjadi seorang dokter. Ditemui oleh Reporter EFKAGAMA diruang kerjanya , Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FK UGM, dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph. D, mengatakan kuota mahasiswa untuk program srudi pendidikan dokter di FK UGM sebanyak 250 kursi untuk kelas regular dan maksimal 100 kursi untuk kelas internasional.
Vol 8|Edisi III-DIES 68|MEDIAEFKAGAMA
Kuota mahasiswa ini ditetapkan berdasarkan akreditasi kampus d a n p r e s e n t a s e ke l u l u s a n mahasiswa dalam UKDI. Disinggung tentang anggapan masyarakat bahwa sekolah kedokteran itu mahal, Beliau berpendapat bahwa sekolah kedokteran memang mahal, dari jaman dulu sampai sekarang memang mahal tinggal ada subsidi atau tidak dari pemerintah. Beliau menambahkan DIKTI sendiri
To p i k U t a m a
sudah membuat kalkulasi bahwa rata-rata biaya yang dibutuhkan di Indonesia oleh seorang mahasiswa untuk satu semester sekitar 21 juta, kalau itu dihitung secara riil. “Kalau selama ini dia (red.mahasiswa) cuma bayar 2 juta, artinya yang lain itu subsidi, subsidi bukan berarti hanya uang” penjelasan dr. Ova Emilia. Tidak perlu berkecil hati dan mengubur cita-cita menjadi
dokter ketika mengetahui biaya pendidikan dokter yang lumayan banyak karena tidak hanya yang b i s a m e m b a ya r banyak yang bisa menjadi dokter. Kesempatan mengenyam pendidikan dokter dan menjadi dokter bagi siswa yang berasal keluarga kurang mampu tetap ada. Siswa tersebut dapat mengusulkan beasiswa Bidik M i s i . D a r i pemerintah ada program beasiswa Bidik Misi yang akan membiayai pendidikan mahasiswa dari tahap akademik hingga koas. Dari informasi website direktorat kemahasiswaan UGM banyak jenis beasiswa yang bisa meringankan biaya pendidikan ketika nanti menjadi mahasiswa UGM seperti beasiswa Peningkatan Prestasi A k a d e m i k ( P PA ) , b e a s i s w a KAGAMA, dan yang lainnya. dr. Ova Emilia mengatakan bahwa mahasiswa yang ingin
.....sekolah kedokteran memang mahal.... dari jaman dulu sampai sekarang memang mahal... tinggal masalah subsidinya... mencari beasiswa, fakultas menfasilitasi meskipun fakultas bukan sebagai penyedia dana karena pembayaran di fakultas sendiri juga masih sangat minimal. Kalau ada yang keberatan bisa diarahkan ke yang lain contohnya ke organisasi orang tua. Beliau menambahkan selama beliau berada di FK UGM tidak pernah ada mahasiswa yang telah diterima di kedokteran kemudian drop out karena tidak mampu. Diakhir sesi wawancara, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni FK UGM mengatakan harapannya terhadap mahasiswa kedokteran yang saat ini sedang menempuh pendidikan agar dimasa depan profesi dokter tetap bisa menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri. Kedepan tantangan profesi dokter lebih beragam dan berbeda dengan yang ada sekarang. [MTK]
Vol 8|Edisi III-DIES 68|MEDIAEFKAGAMA
07
To p i k K h u s u s
Hari Bakti Dokter Merefleksikan Trias Dokter
dan Sejarah Boedi Oetomo
D
okter merupakan profesi yang terkadang dianggap sebagai 'Kepanjangan tangan Tuhan'. Anggapan ini merupakan suatu bentuk penghargaan yang sangat tinggi kepada profesi dokter. Banyak pasien yang dapat sembuh dari penyakitnya. Dan banyak pula nyawa yang dapat diselamatkan melalui tangan dokter. Namun, dengan demikian bukan berarti kesembuhan dan nyawa ada di tangan dokter. Peran dokter adalah
mengobati dengan kemampuan terbaiknya. Dalam perkembangan era globalisasi, tugas dokter tidak hanya mengobati pasien. Harapannya dokter juga dapat berperan sebagai agent of treatment, agent of change dan agent of development seperti yang tertuang dalam Trias Dokter. Trias dokter mungkin dapat dengan mudah terlupakan oleh
To p i k K h u s u s
seorang dokter ketika sibuk menjalankan perannya sebagai agent of treatment. Selain tanggung jawab dalam mengobati pasien sebagai agent of treatment, dokter juga masih diharapkan untuk menjadi agent of change dan agent of development. Maka untuk mengingatkan dokter Indonesia agar selalu menjalankan trias dokter, mulai tahun 2008, IDI menetapkan 20 Mei sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia. Hari Bakti Dokter bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Hal ini juga merupakan wujud penghargaan kepada para founding father dokter Indonesia yang berperan sebagai pendiri organisasi Boedi O e t o m o. O r g a n i s a s i B o e d i Oetomo yang didirikan pada 20
Mei 1908 merupakan pelopor kebangkitan nasional. Para pendiri Boedi Oetomo pada masa itu masih berstatus mahasiswa kedokteran STOVIA. Beliau adalah RM Goembrek, Soetomo, Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, Angka Prodjosoedirdjo, Soeradji Tirtonegoro, Mochammad Saleh, dan M. Soewarno. B o e d i O e t o m o merupakan organisasi pemuda/pelajar/mahasiswa yang dapat dijadikan 'role model' atau panutan dalam perjuangan dari generasi ke generasi. Cita-cita yang dituju Boedi Oetomo adalah cita-cita yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orangorang di zamannya. “Kemajuan nusa dan
bangsa yang harmonis dengan jalan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri serta kebudayaan mempertinggi cita-cita kemanusiaan untuk mencapai kedudukan bangsa yang terhormat,” itulah cita-cita mulia organisasi Boedi Oetomo Hari Kebangkitan Nasional tahun ini (20 Mei 2014) merupakan hari kebangkitan yang ke-106. Dan bertepatan dengan Hari Bakti Dokter yang keenam. S e t i a p b a g i a n k e d o k t e ra n mempunyai kegiatan atau cara tersendiri untuk memaknai Hari Bakti Dokter. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah DIY, dr. Bambang Suryono, Sp.An, KIC, M.Kes, KNA menyatakan bahwa tidak ada peringatan khusus
To p i k K h u s u s
dalam hari Bakti Dokter dari IDI wilayah DIY. Menurut beliau, yang terpenting adalah dokter selalu berusaha dalam memperjuangkan kedaulatan di bidang kesehatan dan mengingat kembali Trias Dokter. Indonesia adalah negara yang belum sepenuhnya berdaulat. Dari bidang pangan, industri, ekonomi, kesehatan maupun bidang lain. Maka sebagai seorang dokter, upaya yang dapat dilakukan untuk berperan dalam mewujudkan kedaulatan Indonesia adalah dari segi kesehatan. “Wujud bakti dokter pada rakyat adalah mencerdaskan masyarakat supaya sadar dengan kesehatan yang benar,” ungkap dr. Bambang. Harapan dr. Bambang untuk dapat mencerdaskan masyarakat adalah dukungan dari berbagai pihak. Dari pihak sesama profesi dokter, profesi kesehatan lain, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain. Karena tanpa kerjasama dari berbagai pihak, upaya besar untuk mencerdaskan masyarakat tidak akan terwujud. Dari bagian lain yaitu Bioetika FK UGM, memaknai bahwa bakti dokter tidak sebatas pada Hari Bakti Dokter. Tidak ada kegiatan peringatan khusus dalam menghadapi Hari Bakti Dokter. Karena berbakti kepada masyarakat demi kesejahteraan dalam bidang kesehatan adalah tugas dokter yang harus dilakukan secara terus menerus. Bagian Bioetika dan Humaniora Kesehatan berbakti dengan perannya sebagai pionir di bidang ilmu Bioetika dan Humaniora Kesehatan di Indonesia. Sekarang sudah ditetapkan Undang-undang
Pendidikan Kedokteran No. 20 tahun 2013 di mana ada lima bidang keilmuan dalam bidang pendidikan kedokteran. Diantaranya adalah Biomedik, Ilmu Kedokteran Klinik, Ilmu Bioetika/Humaniora Kesehatan, Ilmu Pendidikan Kedokteran, dan Imu Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat. Menurut Prof. DR. dr. Soenarto Sastrowijoto, Sp.THT selaku Ketua Jurusan Bioetik dan Humaniora, Hari Bakti Dokter merupakan momen untuk refleksi sebagai seorang dokter. 'Sudahkah melakukan pekerjaan (dokter) sebagai (wujud) bakti? Ataukah kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai seorang dokter yang profesional (ilmiah/evidence based, skillfull/terampil, berperilaku dan berbudi luhur)?' Refleksi tersebut tidak hanya untuk dokter yang langsung berhadapan dengan pasien. Namun, juga untuk dokter yang bergerak di bidang penelitian maupun pendidikan (sebagai pendidik maupun pembelajar). “Bakti berarti mewujudkan harapan masyarakat,” jelas Prof. Soenarto. Harapan Prof. Soenarto dalam Hari Bakti Dokter adalah setiap dokter berusaha meningkatkan profesionalitas d e n g a n c a ra m a u b e l a j a r, mengikuti pelatihan dan pengembangan perilaku. Dengan ilmunya, dokter berperan sebagai pemimpin di bidang kesehatan. Karena peran dokter tidak hanya m e n g h a d a p i p a s i e n . Ya n g terpenting adalah dokter harus mampu menjadi agent of change for development. Dari pemaknaan Hari Bakti Dokter oleh IDI dan bidang
Bioetika dan Humaniora Kesehatan, dapat kita ketahui makna Hari Bakti Dokter yang sebenarnya. Kegiatan besar seperti donor darah masal, bakti sosial dan upacara seremonial lainnya bukanlah kegiatan wajib untuk memperingati Hari Bakti Dokter. Kembali pada tujuan awal dicetuskannya Hari Bakti Dokter, yaitu mengingat dan merefleksikan kembali Trias Dokter dan sejarah Boedi Oetomo. [LR]
To p i k K h u s u s
Bagaimana Ujian OSCE Terselenggara? MEMOTRET SELUK BELUK UJIAN OSCE DI PRODI KEDOKTERAN FK UGM
P
aket soal satu putaran OSCE diacak dari bank soal OSCE. Penentuan paket soal satu putaran OSCE ditentukan oleh koordinator asesmen, dengan mempertimbangan soal-soal yang sudah teruji reliabilitas dan validasnya. Proses pembuatan soal OSCE melibatkan para tim materi topik keterampilan yang terkait di dalam suatu workshop yang difasilitasi oleh kordinator asesmen. Terdapat jaminan kerahasiaan soal karena soal untuk hari H, dibuka pada hari H tersebut, dan disampaikan 30 menit sebelum ujian berlangsung untuk ditempel di meja dokter, dipahami oleh penguji, laboran, dan pasien simulasi yang dalam
waktu yang pembukaan soal tersebut peserta mendapatkan briefing dari PIC/asisten PIC. Dua sampai satu bulan sebelum hari H telah dipersiapan adanya Tim OSCE yang bertugas dan tinjauan cetak biru ujian OSCE serta set soalnya, dilanjutkan pengajuaan bahan habis pakai. Pengumuman jadwal OSCE untuk peserta telah disosialisasikan paling lambat 2-4 minggu sebelum hari H. Paling lambat 1-2 minggu sebelum hari H, koordinator OSCE telah mempersiapkan jadwal dan briefing Penguji, pasien simulasi, laboran dan asisten laboran. Pada 1-3 hari sebelum hari H, dilakukan pengecekan ruang dan setting
BAGIAN 3 DARI 3 TULISAN
Santosa Bagian Anatomi FK UGM
To p i k K h u s u s
serta timer dan berkas Uji OSCE, serta pemberitahuan per sms kepada semua penguji dan pasien simulasi. Hari H merupakan puncak ujian OSCE. Seorang PIC OSCE akan berkoordinasi dengan ketua dewan penguji/asisten meliputi: menerima berkas soal dari koordinator, melakukan briefing kepada peserta, menyerahkan skenario dan melakukan briefing kepada pasien simulasi, menyerahkan soal dan sedikit briefing para observer ujian (penguji), menyerahkan kepada laboran untuk menempelkan soal di meja setasiun, dan berkoordinasi dengan penjaga timer dan petugas akademik dan kemahasiswaan untuk mengatur mahasiswa memasuki setasiun ujian. Setelah semua siap, ujian OSCE dapat dimulai. Jumlah setasiun untuk OSCE UKDI adalah 12 buah. Waktu dalam satu setasiun adalah 15 menit. Di FK UGM, Ujian OSCE Tahun 1, 2, 3 dan komprehensif mempunyai jumlah
setasiun yang berbeda, disesuaikan dengan materi dan tujuan pertahun (berkisar 10 setasiun). Demikian juga durasi waktu dalam satu setasiun untuk yang terlama adalah 20 menit, dan yang terpendek adalah 5 menit, tergantung kompleksitas kasus masing masing setasiun. Syarat peserta adalah terdaftar sebagai peserta OSCE sesuai jadwalnya. Tata tertib meliputi wajib menjunjung tinggi kejujuran, profesionalisme dan kemandirian, tidak melakukan kecurangan dalam bentuk apapun, alat komunikasi elektronik dimatikan, membawa alat tulis, membawa kartu identitas, menggenakan pakaian yang sopan dan rapi, bersepatu dan memakai jas praktikum. Di Prodi Kedokteran FK UGM, jadwal dan daftar peserta OSCE, disosialisasikan 4-8 minggu sebelum hari H, dan memungkinkan dilakukan revisi, dengan mengakomodasi pertukaran jadwal sesuai kesepakatan. Jadwal dan peserta
ujian OSCE yang sudah final tidak memungkinkan dilakukan perubahan. Dalam briefing disampaikan bahwa kasus yang ada pada tiap setasiun adalah kasus yang pernah dipelajari saat sesi latihan, soal diletakkan di meja dokter-pasien, waktu yang ditentukan sudah termasuk waktu mahasiswa untuk membaca soal tersebut. Mahasiswa harus memahami setting setasiun yaitu ruang dokter-pasien dan atau ruang tindakan dikarenakan terdapat setasiun yang menekankan beberapa aspek tertentu, atau semua aspek kompetensi dan sangat komprehensif (setasiun penanganan pasien terintegrasi). Ujian OSCE adalah menguji setiap mahasiswa, sehingga untuk menguji seluruh mahasiswa Prodi Kedokteran untuk kelas reguler dan internasional dalam 3 angkatan (Tahun 1, 2 dan 3) yang berjumlah seribuan memerlukan waktu yang lama. Untuk satu angkatan 400 mahasiswa perlu 10 hari kerja (2 minggu), dengan satu hari 2 sesi pagi dan siang, setiap sesi dengan 2 paralel, di lantai 2 dan lantai 3 gedung Ghra Wiyata (10 hari x 2 seri x 2 paralel x 10 setasiun/mhs). Karena ujian di akhir tahun ajaran, maka musim OSCE berdampingan dengan liburan mahasiswa. Untuk ke depan, apakah ujian OSCE akan tetap ada di akhir tahun ajaran, hal ini perlu kajian dari berbagai aspek, dan tim kurikulumlah yang sangat berkompeten untuk melakukan evaluasi. Secara menyeluruh komponen penilaian kompetensi meliputi kemampuan komunikasi dan atau edukasi pasien, anamnesis, pemeriksaan fisik, kemampuan prosedural, interpretasi data,
To p i k K h u s u s
...kelulusan OSCE ditetapkan berdasarkan nilai batas lulus, yaitu nilai minimum kemampuan seorang dokter ...... penegakan diagnosis/diagnosis banding, kemampuan tatalaksana tindakan/non farmakologik dan farmakoterapi, serta perilaku profesional. Untuk OSCE tahun 1, OSCE tahun 2, OSCE tahun 3, dan OSCE komprehensif, mempunyai tujuan masing-masing sehingga jumlah setasiun dan materi yang diujikan berlainan. Kelulusan OSCE ditetapkan berdasarkan nilai batas lulus, yaitu nilai minimum kemampuan seorang dokter untuk statiun tersebut. Nilai batas lulus yang paling memiliki kredibilitas baik adalah ditetapkan berdasar metode borderline regression method, dimana mencari titik perpotongan antara kandidat yang dinyatakan borderline (lulus dengan nilai minimal, ditentukan dari global performance penguji, sebagai variabel bebas) dan nilai lulus actual mark dari daftar tilik (variabel tergantung). Pada kurun waktu 1 9 9 2–2006, kriteria kelulusan OSCE berdasarkan nilai patokan 70. Hal ini merupakan kesepakatan, dan dipertimbangan melalui format dan rating scale pada chek list yang dipergunakan untuk penilaian. Penentuan kelulusan Ujian OSCE dilakukan dengan rapat yang melibatkan tim OSCE, Koordinator Skills Lab, Komisi Asesmen, Wakil Dekan Akademik/Kaprodi dan Stake holder terkait. Lulus OSCE berarti lulus untuk semua setasiun yang diujikan, yaitu masing-masing setasiun mempunyai nilai sama atau di atas nilai minimal lulus. Bila tidak lulus
O S C E , ke m u n g k i n a n m a s i h terdapat satu atau lebih setasiun yang masih di bawah nilai batas lulus, sehingga memerlukan remidiasi setasiun tersebut. Nilai OSCE mempunyai nilai dalam bentuk abjad B, A/B atau A. Tidak ada nilai E, D dan C. Nilai OSCE mencerminkan bahwa cakupan ke t e ra m p i l a n h a r u s d a l a m kategori cukup baik (B), atau amat baik A/B, atau luar biasa (A). Bagi yang masih kurang dimungkinkan adanya remidiasi atau program khusus untuk dapat mendapat nilai maksimal cukup pada setasiun remidiasi, sehingga masih memungkinkan seorang peserta mempunyai cakupan kompetensi cukup baik B, atau A/B atau A untuk nilai OSCE meskipun ada satu setasiun yang remidiasi. Hal ini karena nilai OSCE dipengaruhi oleh nilai-nilai pada keseluruhan setasiun. Dalam pengamatan penulis belum pernah 100% semua peserta Uji OSCE lulus dalam sekali tempuh untuk semua setasiun. Sangat variatif; ada yang satu atau dua setasiun tidak lulus. Hanya mahasiswa yang benar-benar cakap, lulus dalam sekali Uji OSCE. Jumlah mereka sebanyak sekitar 50%; di antaranya 10-20% lulus dengan predikat luar biasa. Pada kejadian yang sangat kasuistik, peserta yang gagal pada ujian utama dan remidiasi serta program khusus OSCE komprehensif persiapan Program profesi, dimungkinkan bagi Skills Lab untuk membuat rekomendasi ketidaklayakan untuk mengikuti program profesi. Bahkan di tahun 2013, bagi lulusan dokter baru yang gagal saat ujian OSCE UKDI dapat mempengaruhi status ke l u l u s a n a t a u Pe n g a k u a n Kompetensi Dokternya.
Penyelenggaraan Ujian OSCE akan dapat berjalan baik, apabila terdapat komitmen tinggi dari tim penyelengara yang didukung oleh institusi. Pembiayaan yang tinggi, curahan tenaga fisik dan mental dari seluruh komponen diharapkan mendapatkan hasil yang memuaskan. Proses OSCE dan hasil Ujian OSCE yang baik, dapat memotret bahwa proses kinerja pelatihan keterampilan dan manajemen Skills Lab berjalan baik pula. Mahasiswa sebagai peserta diharapkan dapat menyikapi ujian OSCE dengan bijaksana. Mengandalkan penguasaan keterampilan hanya di akhir tahun menjelang OSCE merupakan bentuk instan yang secara logika adalah kecil untuk dapat menguasai beberapa topik keterampilan dalam tingkatan luwes. Diingatkan bahwa strategi pembelajaran keterampilan yang telah diupayakan disusun melalui pembelajaran dari awal tahun sampai akhir tahun melalui fragmentasi ke integrasi; dari sederhana ke kompleks, aspek repetisi yang spiral dan longitudinal diharapkan mampu menghasilkan lulusan OSCE yang luar biasa. Akhir kata, karena penulis pernah merasakan berbagai posisi dalam organisasi ujian OSCE, maka yang paling utama untuk mengusir perasaan berat memikul tugas dalam panitia Ujian OSCE adalah dengan meningkatkan komitmen, menjunjung rasa kebersamaan dan kekompakan dalam tim. Selamat dan semoga sukses untuk pengurus Skills Lab periode 2012-2014 dibawah Dr. dr. E. Siti Herini, Sp.A(K) menyongsong pelaksanaan ujian OSCE UKDI 2013. Tamat.
P rofil
MENELITI MERAIH PRESTASI
dr. M. Bayu Sasongko
S
esosok dosen muda yang tak terbilang prestasinya, berkolaborasi erat dengan University of Melbourne, Australia, diberi appointment menjadi staff sebagai visiting fellow sehingga bertugas sebagai peneliti dan juga membimbing mahasiswa. Dosen tersebut adalah Muhammad Bayu Sasongko, MD Mepi PhD staf Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran UGM. Selain sedang mengerjakan tugas residentnya di RSUP Dr. Sardjito, beliau sibuk membimbing mahasiswa dalam tutorial, skills lab, dan melakukan hal yang menjadi
12
Vol 8|Edisi III-DIES 68|MEDIAEFKAGAMA
.....meneliti bukanlah hal yang rumit dan
P rofil PRESENTATIONS Tiharyo I, Sasongko MB, Hernowo AT, Suhardjo. Epidemiology of Myopia in Children in Yogyakarta. Presented at National Congress of Indonesian Ophthalmologist Association, June 2007. Suhardjo, Sasongko MB, Anugrahsari S. The Yogyakarta Eye Study: A Pilot Assessment of Astigmatism and Amblyopia in Elementary School Children. World Ophthalmology Congress, June 2008 Sasongko MB, Wang JJ, Cheung N, Donaghue KC, Jenkins AJ, Benitez-Aguirre P, Wong TY. Retinal Microvascular Structural Changes and Complications in Type 1 Diabetes. Oral Presentation at ARVO meeting, May 2009
kegemarannya yaitu meneliti. Banyak sekali penelitian yang telah dilakukan baik kolaborasi dalam maupun luar negeri. Dalam meneliti, beliau melibatkan banyak khalayak diantaranya rekan sejawat, dokter senior, puskesmas dan RSUD di seluruh D. I . Yo g ya k a r t a . B e b e ra p a institusi di negara Jepang, Jerman, Singapura, Amerika, dan Australia pun menjadi kolaborasi dalam melakukan penelitian. Karena menurut beliau, semakin b a nya k r e l a s i , m a k a h a s i l penelitian yang akan di publish semakin baik. Fokus yang diambil dalam penelitiannya kali ini, noncommunicable disease, terutama kaitannya dengan diabetes dan kardiovaskuler. Menurut beliau, penelitian yang dilakukan di negara maju 25 atau 30 tahun yang lalu, mungkin baru bisa dilakukan di negara kita. Hal ini dikarenakan selama pengalamannya beberapa faktor ya n g m e n g h a m b a t p r o s e s penelitian seperti, kurangnya financial, keterbatasan alat. Baginya, meneliti
bukanlah menjadi hal yang rumit, bukan menjadi sesuatu yang m em b o s an k an . S eb en arnya meneliti justru menjadi cara untuk berpikir yang lebih baik sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi karena terus menggali hal-hal yang belum terpecahkan dan mengembangkan cara tepat yang dapat diterapkan untuk kesembuhan pasien. Oleh karena itu, beliau mengharapkan kepada para generasi penerus bangsa untuk membudayakan berpikir agar tidak selamanya menerima hal yang telah jadi. Kita harus menjadi bangsa yang produktif. [PPL] AWARDS, SCHOLARSHIPS, AND GRANTS (2007) Australian Partnerships Scholarships, Australian Government (2009) International Postgraduate Scholarships, Ministry of Higher Education, Indonesia (2009) Melbourne International Research Scholarships (MIRS) (2009) Dean's Doctoral Fellowships Awards, Faculty of Medicine, (2009) Dentistry and Health Science, University of Melbourne (2011) Asia ARVO Travel Fellowship Award (2011) Jack Brockhoff grant (2012 International Society of Hypertension travel fellowship award (2014) Riset Unggulan Perguruan Tinggi
Hodgson L, Sasongko MB, Kawasaki R, Wong TY, Wang JJ. Reliability of Computerassisted Retinal Vascular Measurement in Stereoscopic Images. Poster at ARVO, May 2010 Sasongko MB, Wang JJ, Cheung N, Donaghue KC, Jenkins AJ, Benitez-Aguirre P, Wong TY. Retinal Microvascular Geometry in Children and Adolescents with Type 1 Diabetes. Joint Diabetes Clinical Research Excellence Meeting, September 2009 Sasongko MB. Abnormalities in Retinal Vascular Tortuosity: Early Markers for Diabetic Retinopathy? Joint Diabetes Meeting, Melbourne, April 2010 Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Jenkins AJ, Shaw JS, Wang JJ. Serum Apolipoproteins AI and B: Stronger Predictor of Diabetic Retinopathy than Traditional Lipids? Oral Presentation at World Ophthalmology Congress, Berlin, June 2010 Sasongko MB. Serum Markers of Endothelial Function and Retinal Vascular Abnormalities in Diabetes and Diabetic Retinopathy. Presented at Department of Medicine, University of Melbourne, July 2010 Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Kawasaki R, Shaw JS, Wang JJ. Retinal Arteriolar Tortuosity is a Marker of Endothelial Dysfunction. Oral Presentation at Asia ARVO, Singapore, January 2011 Benarous R, Sasongko MB, Rees G, Nicolau TE, Fenwick E, Dirani M, Wong TY, Lamoureux EL. Differential Association of Serum Lipids with Diabetic Retinopathy and Diabetic Macular Edema. Presented at Asia ARVO, Singapore, January 2011 Sasongko MB, Wong TY, Retinal Vascular Tortuosity in Persons with Diabetes and
P rofil Diabetic Retinopathy. Asia Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) Congress, Sydney, March 2011 Sasongko MB. The Relationships of Markers of Inflammation and Endothelial Dysfunction to Diabetic Retinopathy. Poster presentation ARVO, Florida, May 2011 Sasongko MB. Serum Apolipoproteins are Associated with Markers of Retinal Vascular Function in Persons with Diabetes: Link to Diabetic Retinopathy? Melbourne Ophthalmic Alumni Meeting, Melbourne, July 2011 Sasongko MB. Retinal microvascular abnormalities in persons with true and suspected hypertension. International Society of Hypertension Annual Meeting, Sydney, Australia, October 2012 PEER-REVIEWED PUBLICATIONS Sasongko MB, Wong TY, Wang JJ. Retinal Arteriolar Changes: Intermediate Pathways Linking Early Life Exposures to Cardiovascular Disease?. Microcirculation 2010; 17:21 – 31 Sasongko MB, Wong TY, Wang JJ. Retinal Microvascular Structure: Determinants and Potent Utility of Novel Imaging Measurements. Expert Rev. Ophthalmology 2010; 5:353 - 363 Sasongko MB, Wang JJ, Donague KC, et al. Alterations in Retinal Microvascular Geometry in Young Type 1 Diabetes. Diabetes Care 2010; 33: 1331 – 1336 Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Jenkins AJ, Kawasaki R, Shaw JS, Wang JJ. Serum Apolipoproteins AI and B are Stronger Biomarkers for Diabetic Retinopathy than Traditional Lipids. Diabetes Care 2011; 34: 474 – 479 (with editorial) Benitez-Aguirre P, Craig M, Sasongko MB, Jenkins AJ, Wong TY, Wang JJ, Cheung N, Donaghue KC. Retinal Vascular Geometry Predicts Incident Retinopathy in Young Persons with Type 1 Diabetes: A Prospective Longitudinal Study from Adolescence. Diabetes Care 2011; 34(7):1622 – 1627. Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Cheung CY, Shaw JE, Wang JJ. Retinal Vascular Tortuosity in Persons with Diabetes and Diabetic Retinopathy. Diabetologia 2011; 54(9): 2409 – 2416. Benarous R, Sasongko MB, Qureshi S, Fenwick E, Dirani M, Wong TY, Lamoureux EL. Differential Associations of Serum Lipids with Diabetic Retinopathy and Diabetic
Macular Edema. Invest Ophthalmol Vis Sci 2011; 52 (10): 7464 – 7469. Serre K, Sasongko MB. Modifiable Lifestyle and Environmental Risk Factors Affecting the Retinal Microcirculation. Microcirculation 2012; 19(1): 29 – 36. Benitez-Aguirre P, Sasongko MB, Craig M, Jenkins AJ, Wong TY, Wang JJ, Cheung N, Donaghue KC. Retinal Vascular Geometry Predicts and Early Nephropathy in Young Persons with Type 1 Diabetes: A Prospective Longitudinal Study. Diabetes Care 2012; 35(3): 599 – 604. Sasongko MB, Wong TY, Donaghue KC, Cheung N, Aguirre PB, Jenkins A, Hsu W, Lee ML, Wand JJ. Retinal Arteriolar Tortuosity is associated with Microvascular Complications in Type 1 Diabetes. American Journal of Ophthalmology 2012; 153(1): 176 – 183. Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Shaw JE, Wang JJ. Novel versus Traditional Risk Markers for Diabetic Retinopathy. Diabetologia 2012; 55(3): 666 – 670. Sasongko MB, Wong TY, Nguyen TT, Kawasaki R, Alicia J, Shaw JE, Robinson C, Wang JJ. Serum Apolipoproteins are Associated with Systemic and Retinalspecific Microvascular Function. Diabetes 2012; 61(7): 1785 – 1792. Sasongko MB, Hodgson LAB, Kawasaki R, Wang JJ, Hsu W, Lee ML, Lau QP, Wong TY. Correlation and Reproducibility of SemiAutomated Retinal Vascular Geometric Measurements within Paired Stereoscopic Images. Ophthalmic Epidemiology 2012; 19(5): 322 – 327. Rees G, Sasongko MB, Nicolau TE, Dirani M, Wong TY, Lamoureux EL. Does Diabetic Retinopathy Impact of Diabetic Retinopathy on Patients' Beliefs about Diabetes. Clinical and Experimental Optometry 2012; 95(3): 371 – 376. Man EK, Sasongko MB, Sanmugasundram S, Nicolau TE, Xie J, Wang JJ, Wong TY, Lamoureux EL. Axial Myopia is Protective of Severe Diabetic Retinopathy. Ophthalmology 2012; 119 (9): 1754 – 1759 Hao H, Sasongko MB, Wong TY, Che Azemin MZ, Aliahmad B, Hodgson L, Kawasaki R, Cheung CY, Wang JJ, Kumar DK. Does retinal vascular geometry vary with cardiac cycle? Invest Ophthalmol Vis Sci. 2012 Aug 24;53(9):5799-805 Cheung CY, Lamoureux EL, Ikram MK, Sasongko MB, Ding J, Zheng Y, Mitchell P,
Wang JJ, Wong TY. Retinal Vascular Geometry in Asian Persons with Diabetes and Retinopathy. J of Diabetes Science and Technology 2012; 6(3): 595 – 605. Man RE, Sasongko MB, Wang JJ, Lamoureux EL. Association between myopia and diabetic retinopathy: a review of observational findings and potential mechanisms. Clinical and Experimental Ophthalmology 2013; 41(3):293 – 301. Lim M, Sasongko MB, Kamran Ikram M, Lamoureux E, Wang JJ, Wong TY, Cheung CY. Systemic associations of dynamic retinal vessel analysis: a review of current literature. Microcirculation 2013; 20(3): 257 – 268. Poon M, Craig ME, Kaur H, Cusumano J, Sasongko MB, Wong TY, Donaghue KC. Vitamin D deficiency is not associated with changes in retinal geometric parameters in young people with type 1 diabetes. J Diabetes Res 2013; E-pub 2013 July 7. Man RE, Sasongko MB, Lamoureux EL. Author reply: Effect of axial length on diabetic retinopathy. Ophthalmology 2013; 120(4): 877 Man RE, Sasongko MB, Lamoureux EL. Author reply: Axial length and diabetic retinopathy. Ophthalmology 2013; 120(5): 1105 – 1106 Man RE, Lamoureux EL, Taouk Y, Xie J, Sasongko MB, Best WJ, Noonan JE, Kawasaki R, Wang JJ, Luu CD. Axial length, retinal function, and oxygen consumption: a potential mechanism for a lower risk of diabetic retinopathy in longer eyes. Invest Ophthalmol Vis Sci 2013; 54(12): 7681 – 7698 Man RE, Sasongko MB, Kawasaki R, Noonan JE, Lo TC, Luu CD, Lamoureux EL, Wang JJ. Association of retinal oximetry in healthy young adults. Invest Ophthalmol Vis Sci 2014; 55(3): 1763 – 1769
Feature
RUMAH SAKIT AKADEMIK UGM Produk Unggulan yang Terus Berkembang
S
ejak beroperasi pada 2012, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM telah banyak berkembang dan membawa dampak positif bagi dunia kesehatan. Berbagai fasilitas terus diperbaiki guna meningkatkan pelayanan prima. Rumah sakit baru yang terletak di jalan Kabupaten Lingkar Utara, Kronggahan, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta ini memiliki beberapa fasilitas kesehatan, antara lain inslatasi gawat darurat dan rawat jalan, Intermediate care, One day care, instalasi bedah, hemodialisa, fisioterapi, farmasi, laboratorium, dan radiologi. Pa d a t a h u n 2 0 1 4 , R S A m e n a m b a h kelengkapan teknologi kesehatan, antara lain CTScan 128 slice, USG 4 dimensi, pelayanan ICU/NICU/PICU, dan alat lain. Teknologi medis terbaru CT scan dengan 128 slice dapat mendukung berbagai pemeriksaan termasuk melihat sistem pembuluh darah maupun ada tidaknya pengapuran. Selain CT scan, terdapat setidaknya 21 unit teknologi dan peralatan medis baru pada tahun ini. “Dengan
dukungan teknologi dan alat baru,diharapkan RSA dapat melayani masyarakat dengan peralatan yang menunjang diagnosis,” ungkap direktur utama RSA UGM-Prof. dr. H. Arif Faisal, Sp.Rad(K), DHSM. Berbagai pelayanan terus dikembangkan RSA demi mendukung pelayanan publik. Rumah sakit yang dibangun di atas lahan seluas 44 m2 ini sedang mempersiapkan diri sebagai rumah sakit kelas B, sehingga tahun ini RSA dapat melayani pasien BPJS. Konsep pelayanan RSA dengan desain kluster, dimana pelayanan yang diberikan terpadu dan multidisiplin. Satu pasien ditangani oleh tim dari berbagai macam ahli dan mengelompokkan satu pelayanan pada kegiatan bersama. Kluster yang tersedia antara lain pelayanan kesehatan primer, penyakit dalam dan metabolisme, jantung terpadu, bedah terpadu, saraf dan perilaku, ginjal terpadu, dll. Dalam melayani berbagai masalah kesehatan, RSA terus berbenah diri menjadi rumah sakit akademik yang mendukung sistem
Feature
Feature
pembelajaran. RSA juga berkoordinasi dengan RSUPDr. Sardjito sehinggapelayanan unggulan tidak overlapping tetapi justru saling melengkapi. Terdapat tiga produk unggulan RSA, yaitu klaster neurosains and behavior, klaster ginjal terpadu, dan klaster tumbuh kembang. Produk unggulan pertama adalahneurosains dan perilaku. Produk unggulanini didasarkan pada epidemiologi meningkatnya jumlah geriatri yang merupakan salah satu kelompok rawan padagangguan saraf. RSA berusaha memberikan pelayanan prima mengenai gangguan syaraf dengan beberapa ahli yang terlibat di dalam kluster neurosains. Selain permasalan syaraf pada usia lanjut, pelayanan syaraf dapat diberikan untuk semua usia. Unit pelayanan ini didukung oleh peralatan modern yang mempermudah diagnosis dan terapi pengobatan. Berbagai peralatan pendukung diantaranya CT scan dan USG kepala. “Berbagai alat pendukung penegakan diagnosis dan terapi masih terus kami evaluasi dan siapkan,“lanjut Prof Arif. Unggulan kedua RSA adalah klaster nefrologi atau ginjal terpadu. Produk ini menyangkutpelayanan ginjal. Terdapat setidaknya 16 unit hemodialisa yang beroperasi setiap hari. Unit HD pada awal tahun initelah melayani kurang lebih 30 orang pasien setiap minggunya. Kedepannya, RSA UGM diprogramkan Kementrian Kesehatan RI untuk menjadi salah satu dari 10 rumah sakit yang dapat melakukan transplantasi ginjal. Target ini diharapkan dapat dijalankan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Unggulan ketiga adalah kluster tumbuh kembang. Tumbuh kembang secara normal ditujukan untuk anak sehat. RSA memiliki kluster tumbuh kembang bagi anak normal maupun anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak dengan cerebral palsy
......tiga produk unggulan RSA, yaitu klaster neurosains and behavior, klaster ginjal terpadu, dan klaster
(CP), reterdasi mental, rubella, dll. RSA juga bekerjasama dengan Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) untuk melaksanakan berbagai kegiatan terkait pertumbuhan optimal anak-anak dengan CP. Kegiatan utama klaster tumbuh kembang adalah pemantauan perkembangan anak sehat, membantu anak dengan kebutuhan khusus agar dapat tumbuh optimal, konsultasi, dan deteksi dini tumbuh kembang anak.Sedangkan kegiatan lain adalah imunisasi, kontrol anak sehat, sosialisasi makanan bergizi, pemeliharaan gigi, dll. Pada prinsipnya, ketiga jenis produk unggulan RSA terus dievaluasi agar meningkat sesuai target berdasarkan pada sarana prasarana, SDM, dan anggaran. Salah satu rumah sakit milik Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ini diharapkan dapat membantu akademisi dan masyarakat dalam ranah kesehatan, sehingga dapat menjadi komplementer rumah sakit lain terutama dalam produk unggulan yang terus dikembangkan. (Maharani)
Ta m u K i t a
B I L L G AT E S Kunjungi FK UGM FK UGM mendapat kehormatan untuk menerima kunjungan Bill Gates, pendiri Bill & Melinda Gates Foundation pada hari Sabtu (5 April). Kunjungan tersebut diterima oleh Rektor UGM, Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc, beserta Prof Dwikorita Karnawati, Prof Iwan Dwiprahasto, pimpinan Fakultas Kedokteran UGM yang diwakili oleh dr Ibnu Purwanto SpPD KHom dan Prof Adi Utarini. Kunjungan Bill Gates ke UGM dilakukan dalam kerangka kerjasama riset Eliminate Dengue Project-Yogyakarta, yang didanai oleh Yayasan Tahija. Riset ini merupakan bagian dari kolaborasi antar negara yang tergabung dalam EDP-Global. Bill
Gates tertarik mengetahui perkembangan riset ini oleh karena dukungannya kepada EDPGlobal melalui Grand Challenges in Global Health dari Bill & Melinda Gates Foundation. Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM menjelaskan mengenai program unggulan berupa KKN yang merupakan tradisi UGM. Program ini sangat diapresiasi oleh Bill Gates, yang di akhir kunjungan mengenakan topi UGM.
Ilmiah Populer
INDONESIA Menantang Dengue
S
udah siapkah Indonesia menantang dengue? Sejauh mana penelitian di Indonesia mengenai dengue? Apakah penelitian ini berhubungan dengan kedatangan Bill Gates ke FK (Fakultas Kedokteran) UGM beberapa waktu lalu? Bagaimana mengetahui dan mencegah penyakit yang disebabkan virus dengue? Simak ulasan mengenai dengue berikut ini. Apa itu dengue? Dengue, suatu virus yang dikenal masyarakat sebagai penyebab penyakit DB (Demam Berdarah) ini ternyata masih menjadi momok di Indonesia. Pasalnya, penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini selalu ada sepanjang tahun di Indonesia, tanpa mengenal musim. Nyamuk Aedes aegypti bertelur dan berkembang biak di air bersih yang tergenang seperti di bak mandi, tempat minum burung, vas bunga, ban bekas,
sumur, talang air, dan sebagainya. Perjalanan virus ini sangat cepat. Ketika manusia kena gigitan nyamuk Aedes yang sudah bervirus Dengue, dalam 4-13 hari ia akan menderita DB.Di Indonesia, angka kematian akibat DBD (Demam Berdarah Dengue) memang dapat ditekan namun angka kesakitan cenderung meningkat.Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah manusia tertular DBD. Bagaimana mengetahui seseorang terserang DB? Jika seseorang menderita demam lebih dari 48 jam sampai dengan 7 hari, diikuti dengan satu atau lebih dari gejala berikut : muntah/mual, ruam di tubuh (rash), nyeri (sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi), penurunan sel darah putih (leucopenia), maka ia kemungkinan menderita dengue dan harus segera dilakukan tindakan lebih lanjut.Jika memang ditemui gejala-gejala demam seperti yang sudah disebutkan di atas, beri penderita cairan atau oralit dan segera larikan ke pelayanan kesehatan terdekat. EDP-Yogya Berbagai upaya selama ini memang masih sebatas pencegahan, sehingga EDP-Yogya (Eliminate Dengue ProjectYogyakarta) melakukan penelitian pengendalian DBD secara biologis dengan menggunakan sejenis
bakteri alami, yaitu Wolbachia. Penelitian ini adalah kerjasama antara Yayasan Tahija, Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan Monash University, Melbourne. Menurutdr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D sebagai Leading Scientist EDPYogya,”Penelitian ini tidak ada hubungan secara langsung dengan Bill Gates. Kunjungan Bill Gates ke FK UGM selain sebagai salah satu donatur dari EDPGlobal, beliau juga memiliki interest terhadap teknologi inovatif yang menanggulangi DB.”EDP-Yogya adalah bagian dari EDP-Global(Australia, Vietnam, Indonesia, Thailand, Brazil, China, Singapura) yang dikoordinasi oleh Australia, bersifat non-profit dan ber tujuan mengembangkan penelitian untuk mengurangi penularan DBD secara biologis. Penelitian ini dilakukan dalam 4 fase: riset keamanan teknologi Wolbachia di Yogyakarta (Oktober 2011- Desember 2013), riset operasional pelepasan Ae. aegypti b e r -Wo l b a c h i a s k a l a k e c i l (Oktober 2013-Desember 2015) yang telah dilakukan di Nogotirto dan Kronggahan, riset operasional pelepasan Ae. aegypti berWolbachia skala besar (rencana tahun 2016), dan penyusunan r e ko m e n d a s i i m p l e m e n t a s i strategi pencegahan DBD
Ilmiah Populer
Wolbachia Wolbachia diperkirakan secara alami ada di 70% serangga di bumi yang hidup di dalam sel serangga dan dapat diturunkan dari satu generasi ke generasi serangga berikutnya melalui telur. Wolbachia pertama kali diteliti tahun 1920 pada nyamuk Culex pipiens. Pada tahun 2008, peneliti berhasil memasukkan Wolbachia ke dalam nyamuk Aedes aegypti melalui mikroinjeksi. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk menghambat replikasi virus dengue pada nyamuk tersebut. Wolbachia vs Toxorhynchites Menurut Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, S.U. Bagian Parasitologi FK UGM, “Jentik nyamuk Toxorhynchites atau yang biasa dikenal dengan nyamuk gajah, dapat memakan jentik nyamuk yang lebih kecil,
Nyamuk Gajah (toxorhyncites)
yang masih banyak pepohonan mengingat sumber makanan nyamuk tersebut adalah sari tumbuhan. Sementara di daerah perkotaan, pertumbuhan nyamuk ini lebih sulit. Berbeda dengan nyamuk gajah yang berfungsi untuk mengontrol populasi nyamuk Aedes secara alami, nyamuk yang sudah d i t e m p e l i b a k t e r i Wo l b a c h i a b e r f o k u s u n t u k menyerang virus yang dibawa oleh Aedes. Kemungkinan mutasi bakteri Wolbachia ini sangat kecil. Peneliti telah melakukan genetic maping untuk memperkirakan kemungkinan mutasi, namun pola genetik bakteri ini tetap stabil. Sebaliknya, untuk kemungkinan
Bakteri Wolbachia
termasuk Aedes. Jadi, dapat mengendalikan populasi secara alami.” Saat dewasa, nyamuk Toxorhynchites betina dan jantan memakan sari-sari tumbuhan sehingga tidak membahayakan m a n u s i a . D i Yo g y a k a r t a , pengendalian secara alami ini sudah dilakukan antara lain di Bantul, Kulonprogo, dan Minomartani. Namun, pengendalian dengan nyamuk Toxorhynchites ini hanya cocok untuk daerah-daerah terpencil
Jentik toxorhynchites memakan jentik aedes aeghepty
mutasi dari virus dengue, peneliti dari Indonesia masih memerlukankolaborasi dengan Australia untuk mengatasi kemungkinan seleksi alam yang mengakibatkan mutasi tersebut. Penelitian ini awalnya juga sempat mengalami kendala perizinan seperti dari pemerintah yang menganggap sebagai “nyamuk alien” hingga beberapa ekspetasi negatif dari masyarakat. Namun begitu, Penelitian EDP-Yogya yang diketuai oleh Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D ini meyakinkan bahwa penelitian ini aman, ramah lingkungan, cost-effective, dan sebagai pengendali populasi virus dengue yang efektif di masa yang mendatang. Apa yang bisa dilakukan? Sembari menunggu sempurnanya penelitian dan berbagai usaha lain untuk mengatasi wabah dengue di Indonesia, ada baiknya kita menengok hal-hal yang sudah lama namun masih bisa berguna untuk meningkatkan kualitas ketahanan lingkungan kita terhadap wabah dengue. Pencegahan DB bisa dilakukan dengan 3 cara: secara fisik yaitu melakukan program 3M+ (Menimbun, Menutup, Menguras, dan raket listrik), secara kimiawi yaitu insektisida (pengasapan, larvasida, obat nyamuk bakar, obat nyamuk oles, dan obat nyamuk semprot), dan secara biologis (ikanisasi dan nyamuk gajah). Meskipun cara lama tersebut memang belum begitu membuahkan hasil, tidak ada salahnya dicoba sembari menunggu para peneliti Indonesia menyiapkan senapan yang ampuh untuk benar-benar memusnahkan virus dengue di bumi pertiwi ini. (Rani)
p i n i
C i v i t a s
Santosa Budiharjo
Ketrampilan Medik dan Upayanya
(Bagian 1 dari 2 tulisan)
Upaya-upaya memfasilitasi mahasiswa agar cepat menguasai keterampilan klinik di Skills lab FK UGM guna menjawab realita tantangan dan tuntutan perubahandi era SKDI 2012
T
ulisan ini ingin menelaah secara singkat bagaimana upaya institusi yaitu pengurus FK UGM, Pengurus Skills Lab, Komite kurikulum, Tim Koordinator Blok (TKB), Tim Koordinator Tahun (TKT), Narasumber ahli dari Bagian Bagian Klinik, Instruktur inti dari bagian klinik dan preklinik, Mahasiswa peserta didik, laboran dan tenaga kependidikan di Skills lab dalam pembelajaran
Clinical skills di era berlakunya Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012. Dari telaah tersebut berharap dapat disarikan apakah strategi yang ada dapat sebagai langkah strategis yang mampu memfasilitasi mahasiswa untuk menguasai keterampilan klinik di era saat ini. Telaah ini sebagai hasil refleksi kami, sebagai instruktur inti, dan pengurus di
Skils Lab di FK UGM serta beberapa komunikasi narasumber dari Kominte Kurikulum, Komite Asesmen dan Tim Rotasi Klinik di FK UGM. Tulisan ini dilatarbelakangi oleh dua kenyataan yang ada yang harus bersama-sama diatasi yaitu, pertama bahwa hasil ujian keterampilan (OSCE, Objective structured Clinical Examination) di Skills Lab FK UGM, dari tahun ke tahun menunjukkan rerata
......hasil ujian keterampilan OSCE, dari tahun ke tahun menunjukkan rerata yang belum memuaskan.... persentase kelulusan yang belum memuaskan dari sudut pandang penyelenggara dan mahasiswa, serta nilai capaian ujian OSCE untuk masing masing keterampilan belum menunjukkan hasil maksimal. Kedua, Konsil Kedokteran Indonesia dan diperkuat oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 t a h u n 2 0 1 4 menetapkan kurang l e b i h 2 7 5 keterampilan yang harus dikuasai oleh dokter layanan primer, yang dari segi kuantitas, merupakan
.......275 keterampilan harus dikuasai oleh dokter layanan primer......
jumlah yang relatif cukup banyak, dan dari segi kualitas penguasaannya masih sangat
perlu ditingkatkan (menyimak hasil ujian kompetensi dokter, OSCE nasional setahun belakangan). Ujian kompetensi (UK) : UK CBT dan UK OSCE, sangat Prestisius. Dalam era KBK, calon dokter akan disumpah dan dilantik menjadi dokter setelah lulus dua ujian UK yaitu CBT dan OSCE. Disamping itu, Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi nomor 576/E/HK/2013 tanggal 25 Juni 2013 tentang Kuota
Penerimaan mahasiswa adalah sesuai akreditasi Perguruan Tinggi dan tingkat kelulusan uji UK. Universitas Gadjah Mada yang berakreditasi adalah A, dan bila tingkat kelulusan ujian UKDI (pertahun) 90% – 100% maka dapat menerima 250 mhs, bila 80% - kurang 90% maka dapat menerima 230 mhs, bila 70% kurang 80% dapat menerima 210 mhs ; bila 60% – kurang 70% dapat menerima 190 mhs, d an bila 50% – kurang 60% dapat menerima 170 mhs, bila kurang dari 50% maka hanya menerima maksimal 150mhs. Ujian Kompetensi Dokter Indonesia, meliputi ujian Computer Based Test (CBT) dan ujian keterampilan dalam bentuk OSCE. Hasil B e s a ra n t i n g k a t kelulusan ujian kompetensi dari para candidat dokter akan sangat prestisius bagi suatu institusi Penyelenggara program Pe n d i d i k a n D o k t e r. U n t u k mendapatkan hasil UK OSCE yang maksimal (mendekati 100%) diperlukan kebijakan yang sistematis dan terstruktur sejak awal pendidikan mahasiswa di Skills Lab, melalui pendekatan dari kurikulum Skills Lab dan pelaksanaan pembelajaran Skills training. Bersambung ...........................
A lumni
MamaConga di Cirebon 2014
K
elompok FK UGM MamaConga adalah kelompok maya khusus para mantan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, baik yang dulu pernah mengalami pendidikan di sekitar kompleks Ngasem (Mangkubumen, Mangkuwilayan dan Mangkuyudan), ataupun mereka-mereka yang lulus kemudian, dan mungkin tidak sempat mengalami pendidikan di kompleks tersebut. Kelompok ini bersifat informal kekeluargaan dan bertujuan memupuk persahabatan dan kekerabatan alumni. Pendidikan kedokteran di kompleks Ngasem telah menanamkan semangat perjuangan dan nasionalisme, antara lainuntuk menjadikan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
menjadi lembaga pendidikan kedokteran modern dan ternama di tingkat nasional maupun dunia global. Para mahasiswa waktu itu sangat menyadari semangat yang diwariskan oleh pendirinya, Prof. Dr. Sardjito dan para guru t e r d a h u l u d a r i Fa k u l t a s Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Para mahasiswa dididik secara ketat mempersiapkan diri menjadi dokter yang mengabdikan profesinya untuk kemanusiaan. Inilah alasan utama mengabadikan nama kompleks Ngasem dalam kelompok FK UGM MamaConga, agar semangat perjuangan dan pengabdian kemanusiaan tetap menjiwai para alumni dan generasi kemudian. MamaConga adalah singkatan Mantan Mahasiswa Kompleks
Ngasem. Para mahasiswa FK UGM di kompleks Ngasem dulu dikenal dengan MamaConga (Masyarakat Mahasiswa Compleks Ngasem).Nama ini juga memberi penekanan bahwa di kompleks Ngasem, perguruan kedokteran ini berakar dan berkembang kemudian menjadi lembaga pendidikan tinggi kedokteran yang ternama, di Indonesia maupun di dunia.
....MamaConga adalah akronim dari Masyarakat Mahasiswa Compleks Ngasem...
A lumni
Di kelompok ini berkumpul para alumni, para dokter lulusan lama yang telah mengabdikan profesinya di berbagai bidang, baik mereka yang memegang kebijakan di tingkat nasional, maupun mereka yang bergerakdi lini depandibidang pelayanan pasien dan masyarakat. Mereka bisa berbagi cerita tentang perjalanan profesinya, perjalanan kariernya, dan cerita-cerita yang menarik
selama pendidikan dan selama menjalani profesinya. Sebagian mereka telah atau mendekati masa pensiun. Tetapi pepatah mengatakan old soldiers never die. Masih banyak yang bisa dilakukan untuk kemanusiaan dan persahabatan. Penerbitan ini memuat riwayat perjalanan profesi dan karie selepas dari kompleks Ngasem, cerita-cerita singkat dan menarik selama pendidikan dan selama menjalankan
profesi, dan ungkapanungkapan rasa sentimental dalam puisi. Dokter adalah manusia biasa yang tak pernah lepas dari rasa. Ungkapan rasa d a l a m p u i s i b i s a menggambarkan nyanyian sunyi mereka tentang higup, persahabatan, alam sekitar dan sebagainya. Juga ungkapanungkapan untuk mengenang teman yang telah pergi mendahului dan mengakhiri perjalanan panjang. Semua tulisan ini dibuat secara sukarela oleh masing- masing anggota. Pada Tanggal 19-20 April 2014 diadakan acara temu alumni MamaConga FK UGM 2014. Acara ini dilaksanakan di Hotel Aston Cirebon. Berbagai alumni dari penjuru negeri berkumpul untuk melepas rindu dan berbagi cerita antar sesama. Acara dimulai dari hari Sabtu, 19 April 2014 dengan acara bakti sosial dilanjutkan dengan acara temu kangen pada malam hari di Hotel Aston. Acara berlangsung ramai dan seru. Para peserta banyak memberikan pertunjukan secara spontan seperti menyanyi, joget serta nostalgia cerita jaman kuliah dahulu. Selain itu diumumkan pemenang lomba fotografi yang sudah diadakan sebelumnya. Acara dilanjutkan pada keesokan harinya, city tour ke tempat-tempat wisata di Cirebon.[]
Event
DOKTOR BARU FK UGM
Kematian Ibu dan Kualitas Pelayanan Bidan
F
akultas Kedokteran UGM kali ini meluluskan mahasiswa Program Doktor atas nama Hj. Ns. Evi Hasnita, S.Pd., S.Kep., M.Kes. Pada kesempatan itu Bu Evi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K)., Ph.D selaku promotor, Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU., M.Sc., Sc.D dan dr. Ova Emilia, Sp.OG(K)., M.Med.Ed., Ph.D selaku ko-
promotor FK UGM. Tidak lupa pula ucapan terimakasih diberikan ke pengelola program Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK UGM. Ibu Evi lulus Progam Doktor di FK UGM dengan predikat sangat memuaskan. Pencapaian penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih lambat, dan yang perlu menjadi perhatian utama pemerintah ialah kesenjangan pencapaian masing-
masing daerah. Berdasarkan data SKDI tahun 2012 rasio kematian maternal di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Semakin tinggi AKI di Indonesia tersebut diperkirakan target MDGs tahun 2015 tidak mudah tercapai, yaitu penurunan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan dari hasil penelitiannya kematian ibu masih tinggi dan bervariasi antar rumah
brighterlife.com
sakit. Penyebabnya, ada perbedaan manajemen tingkat pelayanan. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan belum diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Khususnya penempatan bidan,
organisasi lingkungan kerja bidan dan dukungan material terhadap pelayanan kebidanan dengan kematian ibu. Sesuai dengan disertasi b e r j u d u l Ke m a t i a n I b u d i Sumatera Barat: Kajian Kualitas Pelayanan Kebidanan di Rumah Sakit oleh Evi Hasnita, untuk meningkatkan pelayanan kebidanan diperlukan system manajemen yang baik dilihat dari peran pimpinan untuk meningkatkan kinerja staf (bidan), antara lain: komunikasi dan koordinasi yang baik, lingkungan kerja yang kondusif, budaya organisasi yang dapat meningkatkan kualitas kerja tim kesehatan. Supervisi pimpinan juga diperlukan untuk meningkatkan motivasi dan m o n i t o r i n g s e r t a e va l u a s i diperlukan untuk memberikan feedback terhadap pelayanan yang diberikan. Reward system juga diperlukan sehingga sasaran
akhir dalam menurunkan AKI dapat tercapai. Fa k t o r y a n g p a l i n g berpengaruh adalah kualitas pelayanan yaitu penempatan bidan yang dilihat dari rasio, kualifikasi dan posisi bidan. Organisasi lingkungan kerja bidan yang mendukung terutama dalam tunjangan, pertemuan staf rutin uang terjadwal, pengawasan, pencatatan kasus serta pengiriman data sesuai dengan alur yang sudah ditetapkan dapat meningkatkan kualitas pelayana kebidanan. Dukungan material yang memadai didukung dengan kelengkapan infrastruktur di pelayan kesehatan, sesuai standar (pelayanan mandiri, kolaborasi, rujukan dan berkelanjutan) mempercepat penurunan angka kematian ibu, seperti yang disampaikan Ibu Evi. [DP]
DOKTOR BARU FK UGM
Gastrosisis pada Ibu Hamil
G
astrosisis adalah kelainan kongenital (kelainan bawaan) yang berdiri sendiri (isolated), tidak ada hubungan dengan suatu sindrom. Gastrosisis karakteristik bayi lahir dengan organ visera abdomen/usus berada diluar abdomen (herniasi patologis) akibat suatu lokus minoris/defek pada paraumbilikal kanan (paling sering). Gastrosisis juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu ibu hamil perokok sigaret, pengguna obat ibuprofen dan aspirin serta
kekurangan nutrisi tertentu. Prevalensi gastrosisis terjadi peningkatan selama 3 dekade di beberapa Negara. Di USA dalam 20 tahun sejak tahun 1983 dari 0,03% menjadi 0,1%. Di Jepang, tahun 19751980 dari 0,131 menjadi 0,269 pada tahun 19811985, angka kejadian tersebut terus meningkat hingga 0,467/10.000 kelahiran hidup pada tahun 1996-1997. Di Inggris prevalensi 0,65 tahun 1987, dan 1991 meningkat menjadi 1,35/10.000 kelahiran hidup. Sedang di Indonesia belum ada datanya. Dari hasil penelitian Dr. d r. A k h m a d M a k h m u d i , Sp.B.,Sp.BA., ibu hamil sebaiknya mengikuti program Kemenkes yaitu mengkonsumsi asam folat. Asam folat mampu mencegah Gastrosisis. Terutama bagi ibu hamil yang memiliki riwayat Gastrosisis (pernah melahirkan bayi atau memiliki riwayat keluarga dengan kasus Gastrosisis), perokok sigaret, pengguna obat ibuprofen dan a s p i r i n d i s a ra n k a n u n t u k memeriksakan darah pada
kehamilan berikutnya. Jika diketahui ada riwayat Gastrosisis maka segera dilakukan pemeriksaan maternatal dan usg sehingga dapat dilakukan pencegahan. d r. M a k h m u d i menyelesaikan Pendidikan Dokter tahun 1982 dan pendidikan dokter spesialis bedah di Fakultas Kedokteran UGM tahun 1994. Mulai tahun 2000 sampai dengan saat ini aktif di Bagian Bedah Anak RSUP Dr. Sardjito/Fakultas Kedokteran UGM dan merupakan Doktor ke 2249 di UGM. Beliau juga sekretaris Prodi Bedah Anak FK UGM serta anggota PERBANI (Perhimpunan Bedah Anak Indonesia). Dalam ujian terbukanya dengan disertasi berjudul “Polimorfisme Gena Metilen tetrahidrofolat reductase, Protrombin, Faktor V Leiden, Interseluler adhesi matriks-1, Nitrit oksid sintase-3, sebagai Faktor Risiko Gastrosisis” dan disaksikan oleh istri dan putra-putrinya beliau berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan. Promotor beliau ya i t u P r o f. D r. d r. Te g u h Aryandono, Sp.B(K)Onk, kopromotor Dr. dr. P.Sudiharto, Sp.BS dan Prof. dr. Purnomo Suryantoro, DTM&H., D.Sc(hon)., Ph.D., Sp.A(K).
Event
AJANG EKSPRESI BAKAT CIVITAS FK UGM DAN RSUP DR SARDJITO
Jazz Night 2014
Concert K
ebanyakan orang membayangkan betapa sibuknya dunia kedokteran. Mahasiswa yang sibuk dengan PBL, tutorial dan tugas-tugas lainnya, koas yang sibuk bertugas jaga malam, dosen yang sibuk dengan berbagai kegiatannya dan lain-lain. Namun, di tengah kesibukan tersebut, terdengar alunan musik jazz yang merdu pada malam itu. Jazz Night Concert 2014 merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis FK UGM ke-68 dan RSUP Dr Sardjito yang ke-32. Dengan tujuan mengekspresikan bakat-bakat seni dari civitas FK UGM dan RSUP Dr Sardjito, kegiatan ini dihelat pada malam Sabtu (24/5) di Auditorium FK
UGM. Selain itu, konser jazz ini merupakan ke s e m p a t a n p a ra civitas untuk refreshing dari kepenatan kegiatan sehari-hari, sebut dr. Usi Sukorini, Sp.PK(K), M.Kes, selaku ketua panitia Jazz Night Concert 2014. Konser jazz ini memang merupakan rutinitas yang selalu diadakan setiap tahun, dan di tahun 2014 ini merupakan yang ke delapan kalinya. Uniknya, kegiatan ini dibuka dengan dentingan piano dari dr. Sutanto Maduseno, Sp.PDKGEH. Tidak hanya para dosen, residen, spesialis dan koas, mahasiswa S1 juga ikut berpartisipasi dalam menampilkan
bakat-bakat m e r e k a terutama di bidang seni musik. Sarah dan Irma, mahasiswa S1 Gizi Kesehatan FK UGM yang ikut menonton konser jazz ini, mengharapkan bahwa kegiatan di bidang seni seperti ini agar terus berlanjut, terutama sebagai ajang mengekspresikan bakat-bakat para civitas juga untuk melepas penat dari kesibukan sehari-hari. [IFF]
Event
Anggraeni Raih IPK 4,0 PELEPASAN PASCASARJANA PERIODE APRIL 2014
A
pril 2014 merupakan bulan bahagia bagi para wisudawan dan wisudawati Pascasarjana FK UGM, sebanyak 155 Wisudawan/wati menjalankan prosesi wisuda sebagai tanda telah berhasil menempuh program Pascasarjana. Dalam wisuda kali ini, FK berhasil meluluskan sebanyak 53 dokter spesialis, 94 mahasiswa S2 dan 8 mahasiswa S3. Nilai IPK tertinggi berhasil diraih oleh
A n g g r a e n i J a n a r Wu l a n mahasiswa Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis dengan nilai cumlaude, IPK 4. Di era BPJS, pelayanan kesehatan spesialistik sebagai pelayanan kesehatan tersier harus terus mengembangkan paradigma pelayanan kesehatan yang cost effective dengan tetap menjaga mutu pelayanan (managed care), seperti yang disampaikan Dekan FK UGM.
Acara pelepasan dan ramah tamah Dokter Spesialis dan Program Pascasarjana S2/S3 telah berlangsung kemarin dengan menghadirkan Kadinkes Prov. DIY yang diwakili oleh Kabid Sumber Daya Kesehatan Dra. Hardiah Djuliani.,Apt.,M.Kes, Direktur Pendidikan & SDM RSUP Dr. Sardjito Drg. Rini Sunaring Putri, M.Kes, Kagama Kedokteran oleh dr. Choirul Anwar, M.Kes. [DP]
Event
PERTEMUAN ILMIAH REGIONAL
Ahli Patologi Anatomi Joglosemar
B
ertempat di Ruang A u d i t o r i u m Fa k u l t a s Kedokteran UGM (31/5), Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI) menggelar Pertemuan Ilmiah Regional dengan tema “Recent Advences in Breast Cancer Management”. Pertemuan ini diikuti oleh dokter spesialis patologi di daerah Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) serta dokter residence dari RS.Sardjito. Acara dibuka oleh dr. Ahmad Ghozali, Sp. PA (K) selaku ketua IAPI. Dalam kegiatan ini, akan disampaikan empat materi yang masing-masing disampaikan oleh dokter spesialis patologi. Materi pertama disampaikan oleh dr. Artanto Wahyono, Sp.B dengan judul materi “Recent Pathological Aspect
in Breast Cancer Surgery”. Dalam paparan materi kali ini, peserta disuguhkan informasi tentang bahaya kanker payudara. Menurut data dari Globocan 2012, kanker payudara menduduki peringkat kedua kasus kanker yang kerap ditemui di dunia (1,67 juta kasus baru di tahun 2012). dr. Artanto j u g a m e m a p a r k a n “ Tr i p l e Assessment” dalam melakukan penanganan kasus kanker payudara. Per tama adalah pemeriksaan klinik. Kedua adalah pemeriksaan imaging seperti USG, m a m o g ra f i , d a n p e l a c a k a n metastasis (penyebaran). Ketiga adalah pemeriksaan jenis sel tumor, sitologi atau biopsi tumor. Penanganan kanker melalui terapi lokoregional dibagi menjadi dua, operasi dan radioterapi. Operasi melalui Modified Radical
Mastectomy (MRM), Breast Conserving Treatment (BCT), Sentinel Lymph Node Biopsy (SLNB), dan Skin Sparing Mastectomy (SSM). Radioterapi dengan cobalt, linac, dan Intraoperative Radiation Therapy (IORT). Beranjak ke materi kedua tentang “Imaging Radiology in Breast Cancer and Imaging Pathology Correlation” oleh Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad(K). Peserta disuguhi mengenai gambaran hasil tes radiologi tumor jinak (benign) dan tumor ganas (malignant) di mana kanker jinak terlihat samar sehingga sering tidak terdeteksi. Berbeda dengan kanker ganas yang terlihat jelas dan memiliki massa yang lebih besar. Dari berbagai jenis kanker, ILC (Invasive Lobular Carcinoma) adalah jenis kanker yang paling
Event
sulit untuk dideteksi karena ia tumbuh dengan menyebarkan cabang. Untuk penanganan ILC juga tergolong rumit karena daerah penyebarannya tergolong l u a s d a n t i d a k b e ra t u ra n (irregular). Memasuki materi ketiga yang disampaikan oleh dr. Ahmad Ghozali, Sp.PA(K) berjudul “Molecular Pathology”, peserta menerima informasi tentang level/stadium kanker payudara. Stadium 0 atau sering disebut dengan istilah Ductal Carsinoma in Situ, kanker tidak menyebar keluar dari kelenjar susu pada payudara. Pada stadium I, tumor masih berukuran kecil, tidak menyebar, serta tidak ditemukan pada pembuluh getah bening atau kelenjar getah bening. Stadium II memiliki dua tingkatan, yaitu stadium II A dan stadium II B. Stadium II A memiliki diameter tumor masih kecil atau sebesar 2cm, tetapi sudah ada dalam saluran getah
bening di bagian ketiak. Stadium II B, ukuran tumor sekitar 5cm, tumor telah menyebar di titiktitik dalam kelenjar getah bening di bagian ketiak. Pada stadium III, terdiri dari stadium III A, stadium III B, dan stadium III C, di mana pada stadium III C tumor telah menyebar ke lebih dari 10 titik pada kelenjar getah bening di bagian bawah tulang selangka. Pada stadium IV, ukuran tumor sudah tidak beraturan serta telah terjadi metastasis sel kanker ke organ lainnya seperti paru-paru dan liver. Materi terakhir berjudul “Recent Advences in Metastatic Breast Cancer Management” yang dipaparkan oleh dr. Kartika Widayati, Sp.PO-KHOM, peserta diberikan informasi mengenai manajemen kasus kanker payudara. Menurut Kartika, kanker payudara merupakan penyakit yang heterogen, maka dalam penanganannya pun juga beragam, seperti kemoterapi,
mastektomi, radiasi, serta terapi target. Pada terapi target, terdapat sebuah antibodi monoklonal yang dikenal sebagai transtuzumab yang digunakan untuk memblokir aktivitas dari protein HER2 (berperan dalam perkembangan sel kanker payudara) sehingga memperlambat pertumbuhan sel kanker. Dalam pengaturan kanker stadium lanjut, penggunaan trastuzumab dalam kombinasi d e n g a n ke m o t e ra p i d a p a t menghambat per tumbuhan kanker serta meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Dengan terlaksananya acara Pertemuan Ilmiah Regional Ahli Patologi Anatomi Joglosemar ini, semoga dapat melengkapi ilmu dari para dokter ahli patofisiologi Indonesia, khususnya pada kasus kanker payudara. [SHL]
Event
PERTEMUAN MAHASISWA PROGRAM DOKTORAL KE-8
Perkembangan Sistem Kesehatan dan Migrasi Dokter di Asia Tenggara
F
akultas Kedokteran UGM menjadi tuan rumah untuk Postgraduate Forum on Health Systems and Policy ke-8 Selasa (13/05). Acara tahun ini mengambil tema “Medical Doctor Migration and Health System Development in South East Asia : Implication for Medical Doctors and Specialists Education”. Pe r t e m u a n i n i m e r u p a k a n kegiatan tahunan yang diprakarsai oleh Universitas Gadjah Mada, Universitas Naresuan Thailand, dan Universitas Kebangsaan Malaysia sejak 2007 lalu. P r o f . d r. L a k s o n o Tr i s n a n t o r o , M S c , P h . D ,
penggagas sekaligus forum director, menyebutkan bahwa tema yang diambil tahun ini bertujuan untuk memaparkan tren pelayanan kesehatan secara global. Serta mengidentifikasi potensi pasar pelayanan kesehatan dilihat dari sisi epidemiologi dan sosio ekonomi di negara-negara ASEAN. Sekaligus untuk mengidentifikasi konsep migrasi dokter dari Indonesia, Thailand, dan Malaysia, dan melihat perkembangan sistem kesehatan untuk menghadapi migrasi dokter di wilayah ASEAN. Sehingga, dampak terhadap proses pendidikan kedokteran
kedepannya dapat dipahami dan dieksplorasi lebih dalam. Pertemuan yang berlangsung hingga 14 Mei ini d i s e l e n g g a ra k a n d a r i h a s i l kerjasama antara Center for Health Policy and Management and Graduate Program in Health Policy and Management UGM, WHO, Fakultas Kedokteran Universitas Naresuan Thailand, Universitas Kebangsaan Malaysia, United Nation University- international Institute for Global Health, Nossal Institute, University of Melbourne. Hari pertama diisi dengan seminar yang dibagi menjadi 4 sesi dengan topik bahasan yang berbeda. Sedangkan pada hari kedua akan
Event
Closing Remarks: Prof. Laksono beserta 2 Pembicara dari Malaysia
diisi dengan presentasi oral hasil riset peserta yang lolos seleksi abstrak. Tercatat peserta yang berpartisipasi sebanyak 104 orang, 33 orang dari Thailand, 47 dari Indonesia, dan 24 orang dari Malaysia. Para peserta terlihat antusias mengikuti acara di hari per tama ini. Seminar sesi pertama diisi oleh 3 pembicara yang dimoderatori oleh Prof. dr. Supasit Pannarunothai, DTM&H, MSc, Ph.D dari Universitas Naresuan. Pembicara pertama adalah Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH dari FK UGM. Beliau menyampaikan perkembangan tren epidemiologi negara-negara di Asia Tenggara, meliputi isu-isu lingkungan dan integrasi kebijakan di bidang kesehatan. Pembicara kedua dari Universitas Kebangsaan Malaysia sekaligus peneliti senior di United Nations University International Institute for Global Health, Prof. Dato' Dr. Syed Mohamed Aljunid, MD, MSc, Ph.D, FAMM,DSNS. Beliau menyampaikan tentang
perkembangan universal health coverage dan industri medis, serta peningkatan status ekonomi sosial di Asia Tenggara. Sesi pertama ini ditutup dengan presentasi dengan video conference dari Prof. Barbara McPake, BA, Ph.D, peneliti senior di bidang kebijakan dan sistem kesehatan dari Queen Margaret University, Edinburg. Sesi kedua seminar di hari pertama membahas tentang permintaan dan penawaran pelayanan kesehatan di Asia Tenggara. Sesi ini dimoderatori oleh Prof. Aljuneid, dengan 3 p e m b i c a ra , ya i t u P r o f. Pannarunothai, dr. Andreasta Meliala, DPH, M.Kes dari FK UGM, dan Dr. Mohammad Shahjahan dari WHO. Sedangkan sesi ketiga membahas tentang kebijakan migrasi bagi dokter di wilayah Asia Tenggara. Moderator yang bertugas adalah Prof. dr. Adi Utarini, MSc, Ph.D dari FK UGM. Sesi keempat membahas tentang dampak adanya migrasi dokter terhadap proses pendidikan
kedokteran. Sesi ini diisi oleh dua p e m b i c a ra , ya i t u Wa n i c h a Chuengkongkew dari Mahidol University dan Dr. Ova Emilia, M.Med, Ed.Sp.OG(K), Ph.D dari FK UGM. Acara pada hari pertama ditutup dengan Gala Dinner di University Club UGM. [ALF]
The main objective of the Forum is to provide a platform for postgraduate students (Masters and PhDs) to communicate their knowledge and experience gained during postgraduate works and to share with those who are newly enrolled in the programme. The recent updates on research methods and new research findings will be available through keynote address and plenary sessions by international speakers. The Forum is open to all postgraduate students in health system and policy studies across the world. Those conducting research on health systems and policy, health economics and health financing are invited to actively participate in this Forum. Students who are in the final stage of their thesis writing and those graduated recently are invited to present their research outputs in this Forum.
Event
FK UGM JUARA
M
ahasiswa Prodi Pendidikan Dokter FK UGM berhasil meraih JUARA 1 SIMPIC 2014. Kompetisi ini diikuti oleh 33 delegasi FK dari Thailand, Vietnam, Taiwan, Jepang, Australia, Indonesia, Bangldesh dan China. Siriraj International Microbiology, Parasitology, and Immunology Competition 2014 adalah sebuah ajang kompetisi yang diadakan oleh Siriraj Hospital dan Mahidol University di Bangkok, Thailand. FK UGM kali kedua mengikuti kompetisi ini, mahasiswa angkatan 2011 berhasil lolos mengikuti kompetisi dan berangkat ke Thailand untuk berjuang atas nama FK UGM. Mereka adalah Nurkholis
SIMPIC
B ra m a n t y o, S t e va n i e , L i l i e Fransiska, dan Eric. Untuk dapat terpilih menjadi delegasi FK UGM, mahasiswa FK UGM wajib mengikuti seleksi internal terlebih dahulu. Pilihanpun jatuh ditangan mereka dan dipercaya mewakili UGM dalam kompetisi bertaraf internasional tersebut. Setelah terpilih sebagai delegasi, tim harus menunggu seleksi yang dilakukan oleh panitia Siriraj Hospital dan Mahidol University. Penilaian berdasarkan dengan m o t i v a t i o n l a t t e r, h i n g g a pertengahan Desember 2013, tim FK UGM berhak ikut serta dalam SIMPIC 2014. “Persiapan kompetisi dimulai sejak pengumuman, tim belajar secara
individu dengan buku wajib yang diberikan oleh penyelenggara ditambah dengan belajar secara intensif bersama dosen pembimbing selama satu minggu, tutur dr. Tri Wibawa sebagai koordinator pembimbing. Tim FK UGM dilatih oleh tiga dokter yang ahli dalam bidangnya, yaitu: dr. Tri Wibawa, Ph.D dari Bagian Mikrobiologi, dr. Elsa Herdianan M., M.Kes., Ph.D Bagian Parasitologi, dan dr. Rina Susilowati, Ph.D Bagian Immunologi. Keempat mahasiswa juga tekun belajar dan tetap berusaha meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri di tengah jadwal kuliah yang padat.
Event Bedah Buku
belum pernah ada tim dari FK di Indonesia yang berhasil lolos ke babak final. Babak final dibagi menjadi 4 round. Pada round pertama dan kedua, tim harus mengirimkan masing-masing 1 d a r i k e e m p a t a n g g o t a n ya , sedangkan pada round ketiga dan keempat, tim mengirimkan 2 anggotanya untuk maju. Tim FK UGM berhasil memperoleh nilai 10 dan memenangkan kompetisi S I M P I C 2 0 1 4 . T i m l a i n nya memperoleh nilai <5. Nilai ini yang menjadikan FK UGM memenangkan kompetisi.
“Kompetisi diadakan pada tanggal 11-14 Maret 2014, namun kompetisinya sendiri berlangsung pada tanggal 12 & 14 Maret 2014,” ucap Stevani. Hari pertama diawali dengan opening ceremony dan ice breaking serta Hospital tour di Siriraj Hospital. Hari kedua, first round competition dimulai. Setiap mahasiswa pada setiap tim mengikuti tes berupa multiple choice questions (MCQ) dan laboratory test yang totalnya 100 soal. Nilai dari keempat mahasiswa dalam 1 tim akan diakumulasi. Nilai akumulasi tersebut yang akan menentukan apakah tim tersebut dapat maju ke second round atau mengikuti revival round. Tim yang diterima untuk langsung maju ke second round sebanyak 16 tim, sedangkan 17 tim lainnya harus mengikuti revival round untuk kemudian diambil 8 tim yang maju ke second round. FK UGM merupakah salah satu tim dari 16 tim yang langsung maju ke second round. Bersama dengan FK UNDIP dan FK UNTAN dari Indonesia, tim lainnya sebagian besar merupakan tim
dari universitas di Thailand. Pada second round, setiap tim berkompetisi sebagai tim, tidak lagi secara individual seperti pada first round. Dua puluh empat tim pada second round kemudian dibagi menjadi 4 'partai' yang masing-masing terdiri dari 6 tim. Setiap partai diberi 10 soal untuk dijawab. 2 tim dari setiap partai akan maju ke babak semifinal. Hingga tahap ini, tersisa FK UGM dan FK UNDIP yang berhasil lolos ke 8 besar. FK UGM sendiri sebelumnya pernah mengirimkan delegasi untuk ikut serta dalam kompetisi ini 2 tahun lalu dan tim tersebut berhasil masuk ke dalam 8 besar (semifinal). Di dalam semifinal, tim juga bekerja sebagai tim, bukan individual. Dari 8 tim, 2 tim berasal dari Indonesia, sedangkan 6 tim lainnya berasal dari Thailand. Pada akhir babak semifinal, ternyata tim FK UGM berhasil mendapatkan nilai 3 besar tertinggi, sehingga berhasil maju ke babak final. Hingga tahap ini, FK UGM telah meraih suatu pencapaian, karena sebelumnya,
Keberhasilan tim FK UGM untuk mendapatkan peringkat pertama dalam kompetisi ini bukan merupakan keberuntungan semata, meskipun luck juga mempunyai peran penting. Tetapi juga doa dari keluarga, dosen, teman-teman dan bimbingan dari dosen pembimbing. SIMPIC 2014 diadakan setiap tahun sejak tahun 2011 lalu. SIMPIC 2014 sedikit berbeda dengan kompetisi tahun sebelumnya, yang disebut SIMIC 2 0 1 3 . Ta h u n i n i b i d a n g parasitologi juga diikutsertakan dalam perlombaan. Konsep SIMPIC tahun ini adalah One Health, yang menyatakan bahwa penyakit yang terjadi pada manusia tidak terlepas dari faktor lingkungan, termasuk di dalamnya m e m b a h a s h e wa n a t a u p u n serangga yang terlibat dalam siklus transmisi penyakit infeksius. [DP]
Lain-Lain
BEST POSTER AWARD
“Clinical Cancer Research”
I
rianiwati dari Bagian Patologi Anatomi FK UGM meraih prestasi Best Poster Award: “Clinical Cancer Research” dalam 7 th General Assembly and International Conference of APOCP diselenggarakan di Academia Sinica,Taipei, Taiwan tanggal 2023 Maret 2014. A P O C P ( A s i a Pa c i f i c Organization for Cancer Prevention) merupakan organisasi non politik, non profit, yang didirikan pada tahun 2000 di Pattaya, Thailand yang bertujuan untuk promosi pencegahan kanker dan kolaborasi riset tentang epidemiologi dan p e n c e g a h a n k a n k e r, s e r t a memfasilitasi implementasi program-program pencegahan kanker secara aktif. Te m a 7 t h A P O C P adalah "Cancer prevention through Integrated Global Effor t". Tema tersebut sangat tepat karena sekitar separo penderita kanker dan kematian akibat kanker terjadi di Asia, s e r t a a n g k a kejadiannya semakin m e n i n g k a t . Sementara itu, banyaknya variasi frekuensi kanker, beban kanker dan ketahanan hidup penderita, k a r e n a
perbedaan kemampuan sumber daya dan health provider masing region/negara. Dengan demikian diperlukan kerjasama internasional untuk menangani penyakit kanker. 7th APOCP diawali dengan Pre-Conference Workshop Program tentang Cancer registry. Presentasi ilmiah meliputi: Cancer surveillance, Cancer prevention and control forum, Health economic of cancer prevention, National and international strategies in cancer prevention, Early detection and screening of cancer, Clinical cancer research, Supportive cancer care s e r t a l i f e - s ty l e a n d c a n c e r prevention, yang dipresentasikan dalam betuk oral dan poster.
Dari 151 poster dipilih 8 penerima Best Poster Award untuk masing-masing tema. Dari Fakultas Kedokteran UGM Kami (dr. Irianiwati, Sp.PA(K), dr. Ediati Triningsih, M.Sc., Sp.PA(K), dr. Totok Utoro, Sp.PA(K), D.Med.Sc., Prof. Dr. dr. Soeripto, Sp.PA(K)) mengajukan poster dengan judul: Significance of lymphangiogenesis and clinicopathological features of Indonesian breast cancers with diffrent molecular subtypes. Poster kami mendapatkan “Best Poster Award” untuk kategori Clinical Cancer Research. Hal itu sangat mendorong kami untuk terus melakukan penelitian kanker secara komprehensif 8th APOCP akan diselenggarakan pada tanggal 1316 April 2015 di Brisbane, Australia dan partisipasi dari pada peneliti kanker sangat diharapkan.[]
Siraman Rohani
Take and Give atau Give and Take ? “Why helping others drive our succes ?”
P
e r t a nya a n i n i b e g i t u merisaukan seorang Adam Grant, Full Professor dan Single Highest-Rated Teacher di Wharton School University of Pennsylvania. Pertanyaan ini seakan mendobrak stigma “take and give” yang selama ini terlanjur mengakar dalam diri kita. Selama ini anggapan yang berkembang adalah bahwa seseorang akan memberi kalau sudah mendapatkan sesuatu dari orang lain terlebih dahulu, atau sudah berkelebihan. Aksioma dalam berbagai agama yang menyatakan bahwa “memberi itu lebih baik dari meminta”, “dengan memberi maka kita akan diberi pahala yang lebih baik dan lebih banyak”, seringkali tidak mampu menggemingkan stigma tersebut, bahkan dalam momen bulan mulia Ramadhan seperti saat ini sekalipun. Untuk menjawab pertanyaan yang merisaukannya,
Adam Grant melakukan sebuah riset ilmiah. Hasil risetnya sungguh mengejutkan.... ternyata terbukti bahwa mereka yang berhasil meraih posisi top leader, top performers, adalah mereka para “good givers”. Sedangkan para “takers dan matcher” hanya dapat menduduki posisi dan kesuksesan yang setengah-setengah atau gagal sama sekali. Tulisan tentang hasil risetnya yang fenomenal ini menjadi best seller dalam New York Times and Wall Street Journal dengan judul “Give and Take”. Filosofi Prof. Sardjito Jauh sebelum riset ini dilakukan, kisaran tahun 1946, seorang tokoh sekaligus pendiri Fa k u l t a s K e d o k t e r a n d a n Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Sardjito telah mengajarkan sebuah semboyan filosofis yang berbunyi “dengan memberi maka kita akan menjadi kaya”. Beliau ajarkan konsep hidup ini dengan
para mahasiswanya, ditanamkan dalam jiwanya sehingga menjadi nilai-nilai hidup yang diamalkan oleh para mahasiswa. Alhasil alumnus Universitas Gadjah Mada ketika itu dikenal memiliki komitmen untuk mengabdi dan memberi, bukan menuntut diberi dan menjadikan pendapatan materi sebagai ukuran utama. Dikenal sebagai kampus rakyat, kampus “ndeso” dan kampus perjuangan, UGM ternyata telah didirikan dan dikembangkan dengan filosofi “give and take”. Sedekah Multidimensional Lebih jauh lagi, ribuan tahun yang lalu Islam telah mengenalkan sebuah konsep “give and take” yang lebih multidimensional dan komprehensif. Dimensi spiritual, “giving” yang dalam bahasa dalam bahasa lain disebut sebagai sedekah/shodaqoh, adalah perintah Alloh SWT yang akan diberikan reward untuk dunia dan
Siraman Rohani
paska dunia (akherat). Dengan konsep ini, maka “givers” tidak akan mengharapkan balasan atas pemberiannya kepada “takers”, tetapi berharap kepada-Nya. Adapun dimensi sosial shodaqoh adalah merupakan charity fund yang bisa dimanfaatkan untuk membantu dan mengembangkan kesejahteraan bagi masyarakat yang berhak menerimanya. Shodaqoh bisa berupa materi dan nonmateri, seperti uang, tenaga atau jasa. Memberikan kemudahan dan kemaslahatan kepada orang lain dengan otoritas yang dimiliki bisa dikategorikan sebagai sedekah. Bahkan menahan diri untuk tidak berbuat kejahatan, mengucapkan dzikir, tersenyum pada orang lain pun bisa menjadi sedekah. Sedekah juga menjadi indikator kebaikan sejati seseorang. Dimensi finansial, sedekah dapat mensucikan harta benda dan jiwa yang dimiliki oleh “givers”. Harta yang kita sesungguhnya tida sepenuhnya milik kita. Ada hak-hak orang lain yang membutuhkan, terkandung dalam harta benda yang kita dapatkan. Jika hak-hak mereka ditunaikan dengan bersedekah, maka harta dan jiwa kita akan bersih. Harta benda yang bersih tersebut akan terus berkembang tumbuh, namun tetap membuat givers tenang jiwanya dan kehidupannya. Harta bendanya cenderung akan dibelanjakan kepada hal-hal yang manfaat bagi dirinya. Kalau ingin makan pisang dengan enak, relakan kulitnya untuk dibuang. Harta benda yang tidak dibersihkan dengan sedekah, akan seperti air laut. Semakin diminum, akan semakin haus. Semakin memiliki banyak harta benda, maka akan semakin
"is giving the secret to getting ahead......?”
pelit. Semakin memiliki kekuasaan, akan semakin senang menyalahgunakan wewenang untuk memperkaya diri sendiri. Magdalena Sukartono seorang konsultan SDM di Yogyakarta, dalam artikelnya juga mencatat bahwa organisasi/perusahaan kliennya yang sukes, rata-rata dipimpin oleh seorang “giving leaders”. Adam Grant juga merupakan konsultan diberbagai perusahaan multinasional sukses seperti Google, the NFL, Merck, Pixar, Goldman Sachs, Facebook, Johnson & Johnson, Apple, dan lain-lain, yang terkenal dengan “giving leaders-nya”. Mengapa bisa begitu? Bagaimana logiknaya?....Nah... i n i l a h ya n g p e r l u d i c a t a t , keyakinan akan janji-janji-Nya tentang sedekah dan reward-nya
akan membuat seseorang mudah bersedekah. Hati perlu terus dibersihkan agar ajakan-ajakan yang mulia ini dapat masuk ke dalamnya. Kalau hati sakit, maka ajakan mulia tidak ada pernah masuk, bahkan bisa jadi akan terbalik, ajakan yang mulia dianggap sebagai kehinaan. Hasil riset Adam Grant yang dimuat dalam Today Show dan cover New York Times juga ditulis dengan sebuah pertanyaan "Is giving the secret to getting ahead?”. Ya.... secret....ada peran-peran ilahiah diluar kuasa manusia yang sangat signifikan dalam proses sedekah dan hikmahnya bagi “givers”. Hikmah sedekah tidak akan didapatkan jika hanya dikaji dan diteliti, kecuali dilakukan dengan terus menerus sepenuh hati. Do it soon.... and you'll feel soon. [ARIS ABU NASEEM] Sumber dan Referensi: www.giveandtake.com/ Al Quran Surah Ali Imran 92: “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” Al Quran Surah At-Taubah:103 “Ambillah zakat dari sebagian, harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” Al Quran Surah Al Hasyr 9: ”Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung” Sukartono Magdalena, KR, 2014 Al Quran Surah AL Hadid 18: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka: dan bagi mereka pahala yang banyak”
Lomba Menggambar dalam Rangka Asean Dengue Day 2014
GALERI FOTO
GALERI FOTO
Workshop AIDIPERKESSI
Khitanan masal dalam rangka Dies Natalis FK UGM Tahun 2014