SUPLEMEN MATERI KULIAH LOGIKA PENALARAN INDUKTIF – HUBUNGAN KAUSAL
PENGERTIAN SEBAB 1. Necessary Condition & Sufficient Condition a. Kondisi yang perlu/ mutlak (necessary condition): Artinya: kondisi yang tanpa kehadirannya, suatu peristiwa tertentu sebagai akibat tidak terjadi 1. biasanya berkaitan dengan hal meniadakan gejala tertentu yang tidak diinginkan 2. Contoh: a. untuk seseorang yang sakit A, virus A merupakan kondisi yang perlu. Jika ingin supaya penyakit A hilang, maka Virus A harus dihilangkan. Sebab, jika virus A hilang (tidak ada), maka penyakit A hilang. b. Terjadi (ada) kebakaran. Bagaimana cara menghilangkan kebarakan/api? Caranya adalah dengan mencari kondisi yang perlu, yaitu O2. Jika O2 tidak ada, api akan hilang. b. Kondisi yang cukup (sufficient condition) Artinya, kondisi yang memastikan suatu peristiwa sebagai akibat, akan terjadi. Jika kondisi itu ada, maka peristiwa sebagai akibat akan ada. 1. biasanya berkaitan dengan mengadakan atau menghasilkan sesuatu yang diinginkan 2. Contohnya: a. “Bagaimana membuat tubuh kita sakit”? kondisi dimana tubuh dan imun kita lemah adalah kondisi yang cukup bagi penyakit A. Jika tubuh dan imun kita betul-betul lemah, maka kita akan sakit. b. “Bagaimana caranya membuat api? kondisi yang cukup! Temperature yang tinggi atau Oksigen akan menghasilkan api. Temperature atau oksigen menjadi alasan yang cukup. c. Bagaimana cara membuat anak? kondisi yang cukup! Bersatunya 2 buah sel. 3. CATATAN: “Kondisi yang perlu pasti ada dalam kondisi yang cukup supaya sesuatu terjadi” 2. Remote Cause & Proximate Cause c. Sebab yang jauh (remote cause) sebab tidak langsung d. Sebab yang dekat (proximate cause) sebab langsung Kasus Si A marah kepada si B. Si A memukul B dan B terpelanting jatuh. Karena terpelanting, kepala B membentur dinding dan kepala pecah berantakan. Si B meninggal seketika dengan berlumuran darah.
1. Sebab jauh dari kematian B? kemarahan si A 2. Sebab dekat kematian B? kepala pecah 3. Sebab yang perlu dari kematian B? marah, mukul, terpelanting, membentur dinding (semua situasi ) 4. Sebab yang cukup dari kematian B? kepala pecah 5. Sebab yang cukup dari pecahnya kepala B? benturan dinding.
Kasus pesawat meledak: Suatu maskapai penerbangan X mengalami krisis keuangan akibat kasus korupsi para direksinya pada tahun yang lalu. Akibatnya, maskapai tersebut kekurangan biaya sehingga memaksa para direksi baru mengambil kebijakan memotong anggaran kepegawaian. Pemotongan anggaran itu berdampak pada pemecatan beberapa mekanik ahli yang sangat berpengalaman dan bergaji tinggi, yang kemudian diganti dengan pengangkatan para mekanik baru yang kurang berpengalaman tetapi mau digaji rendah. Kurangnya pengalaman para mekanik baru ini membuat pemeriksaan pesawat tidak dilakukan secara mendetail. Akibatnya, ada salah satu pesawat yang kondisi kabelnya terkelupas namun tidak diketahui. Ketika pesawat itu mengudara pada ketinggian 15.000 kaki, goncangan mengakibatkan kabel-kabel yang terkelupas itu saling bersentuhan sehingga terjadi hubungan pendek (korsleiting). Hubungan pendek itu mengalirkan arus tegangan tinggi ke instrumen pemantau yang terletak di dalam tanki yang penuh bahan bakar. Arus tegangan tinggi seketika menimbulkan percikan api pada instrumen tersebut. Percikan api di dalam tanki bahan bakar yang penuh tersebut membuat suatu ledakan dahsyat yang menghancurkan pesawat tadi hingga berkeping-keping. 1. Tunjukkan satu sebab yang dekat (proximate cause) untuk membuat pesawat itu meledak? Percikan api 2. Manakah kondisi yang perlu (necessary condition) untuk membuat pesawat itu meledak? Semua situasi 3. Manakah kondisi yang cukup (sufficient condition) untuk membuat pesawat itu meledak? Api di tengki 4. Tunjukkan satu sebab yang jauh (remote cause) untuk membuat pesawat itu meledak? korupsi
METODE MILL J. Stuart Mill adalah salah satu peletak metode induksi. Di sini, kita akan membahas bagaimana menemukan hubungan kausalitas dari beberapa kejadian. 1. Metode Persamaan Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang sama, dengan akibat yang sama. Unsur yang sama itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin. PQR RST R
A A A
Contoh: P1: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas X memiliki kecerdasan di atas rata-rata, selalu hadir pada waktu kuliah, belajar setiap hari, rajin membuat tugas. Mereka lulus dengan nilai A. P2: Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas Y rajin membuat tugas, senang berdiskusi, aktif di kelas, dan tidak pernah datang terlambat. Mereka lulus dengan nilai A. K:
Manakah sebab yang paling mungkin membuat mereka lulus dengan nilai A?
IDENTIFIKASI A: memiliki kecerdasan B: selalu hadir kuliah C: belajar setiap hari D: Rajin membuat tugas P1 P2
A x
B x
E: senang berdiskusi F: aktif di kelas H: tidak pernah datang telat S: lulus dengan nilai A
C x
D x x
E
F x
G x
H x
KEJADIANNYA S s
Kesimpulan: D berhubungan sebab akibat dengan s. “Mahasiswa lulus dengan nilai A karena rajin mengerjakan tugas” 2. Metode Perbedaan Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang kalau ada, akibatnya menjadi ada, kalau tidak ada, akibatnya juga menjadi tidak ada. Unsur itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin. PQR P Z X Q (-R) R Contoh:
A
A (-A)
tanda (-) = tidak ada
P1: P2:
K:
Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas X memiliki kecerdasan di atas rata-rata, selalu hadir pada waktu kuliah, belajar setiap hari, rajin membuat tugas. Mereka lulus dengan nilai A. Sekelompok mahasiswa yang mengambil kuliah logika di kelas Z memiliki kecerdasan di atas rata-rata, selalu hadir pada saat kuliah, belajar setiap hari, tetapi tidak rajin membuat tugas. Tidak satupun dari mereka lulus dengan nilai A. Manakah sebab yang paling mungkin membuat mereka lulus dengan nilai A?
Identifikasi A: Memiliki kecerdasan B: selalu hadir C: belajar setiap hari P1 P2
A x x
D: rajin membuat tugas S: lulus dengan nilai A B x x
C x x
D x -x
KEJADIANNYA S -s
Kesimpulan: D berhubungan sebab akibat dengan ‘kejadian’. “Mahasiswa lulus dengan nilai A karena rajin mengerjakan tugas” 3. Metode Gabungan Persamaan Dan Perbedaan Dalam dua peristiwa atau lebih, terdapat unsur yang kalau ada akibatnya menjadi ada, kalau tidak ada akibatnya juga menjadi tidak ada, serta disamping itu juga diperkuat dengan adanya unsur yang sama dengan akibat yang sama di peristiwa lainnya. Unsur itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin. PQR SRT PQU R
A A (-A) A
tanda (-) = tidak ada
Contoh: P1: P2: P3:
K:
Sekelompok pengemudi sepeda motor sering mengemudi dengan kecepatan tinggi, mematikan lampu besar di siang hari, mengemudi tanpa helm, pernah ditilang polisi. Mereka pernah mengalami kecelakaan parah. Sekelompok pengemudi sepeda motor, mematikan lampu besar di siang hari, belum memiliki SIM, mengemudi tanpa helm, sering melanggar lalu lintas. Mereka tidak pernah mengalami kecelakaan parah. Sekelompok pengemudi sepeda motor sering mengemudi dengan kecepatan tinggi, belum memiliki SIM, sering melanggar lalu lintas, mengemudi tanpa helm. Mereka pernah mengalami kecelakaan parah. Manakah sebab yang paling mungkin yang membuat pengemudi pernah mengalami kecelakaan parah?
Identifikasi A: mengemudi kecepatan tinggi
B: mematikan lampu besar
C: tanpa helm D: pernah ditilang
E: belum memiliki sim F: melanggar lalu lintas
A X x
P1 P2 P3
B X X
C X x x
D X
E
F
x x
x x
KEJADIANNYA kecelakaan Tidak celaka kecelakaan
“Mengemudi dengan kecepatan tinggi” berhubungan sebab akibat dengan kecelakaan parah” 4. Metode Residu (Sisa) Dalam dua peristiwa atau lebih, serangkaian unsur membuat serangkaian akibat terjadi, sehingga ada unsur yang tersisa yang disertai juga dengan akibat yang tersisa. Unsur yang tersisa itu dianggap sebagai sebab yang paling mungkin untuk akibat yang tersisa itu. PQR PQ R
ABC BC A
Contoh: P1: Sekelompok pekerja di suatu bagian pada perusahaan X bersikap jujur, disiplin, dan taat kepada atasan. Mereka dipercaya untuk mengerjakan proyek yang besar, mendapatkan kenaikan jabatan, dan mendapatkan kenaikan gaji. P2: Sekelompok pekerja di suatu bagian lain pada perusahaan X bersikap jujur dan taat kepada atasan. Mereka dipercaya untuk mengerjakan proyek yang besar serta mendapatkan kenaikan jabatan. K: Manakah sebab yang paling mungkin membuat pekerja itu mendapatkan kenaikan gaji? Identifikasi A: jujur B: disiplin C: taat atasan
S1: Gaji naik S2: proyek besar S3: Naik Pangkat
TABEL P1 P2 Sisa
A x x
B x
C x x
D
E
F
x Kesimpulan: Kenaikan gaji dikarenakan oleh disiplin
KEJADIANNYA S1 S2 S3 S2 S3 S1
5. Metode Variasi Keseiringan Dalam dua peristiwa atau lebih, serangkaian unsur membuat serangkaian akibat terjadi, sehingga ada unsur yang berubah secara seiring, diikuti dengan akibat yang juga berubah secara seiring. Unsur yang berubah secara seiring dianggap sebagai sebab yang paling mungkin membuat akibat yang berubah secara seiring juga (dapat berbanding lurus maupun terbalik). PERBANDINGAN LURUS PQR A BC P Q R+ A+ B C P Q R++ A++ B C R A
atau
PERBANDINGAN TERBALIK PQR A BC P Q R+ A- B C P Q R++ A-- BC R A
Contoh 1: P1: Di suatu hari, juru masak restoran A menambahkan ramuan bumbu masak berupa 1/4 sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh sedikit sekali pengunjung. P2: Di hari lain, juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak berupa 1/2 sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh separuh lebih pengunjung. P3: Di hari lain lagi, juru masak restoran itu menambahkan ramuan bumbu masak berupa 1 sdt lada, 1 sdt garam dan 1 sdt pala pada masakannya. Masakan tersebut disukai oleh hampir semua pengunjung. K:
Manakah unsur yang menyebabkan masakan tersebut semakin disukai oleh pengunjung?
Identifikasi: A: ¼ sdk lada A+: ½ sdk lada A++: 1 sdk lada B: 1 sdk garam
C: 1 sdk pala S: sedikit pengunjung S+: separuh pengunjung S++: hampir semua pengunjung
TABEL P1 P2 P3
A x X+ X++
B x x x
C x x x
KEJADIANNYA S S+ S++
A merupakan unsur yang berubah seiring dengan perubahan S. Artinya, “semakin banyak lada ditambahkan, masakan semakin digemari oleh banyak pengunjung”. “Semakin banyak lada ditambahkan, semakin banyak pengunjung menggemari masakan tersebut”.
Contoh 2: seorang mahasiswi yang boros.
P1: P2: P3: K:
Seorang mahasiswi pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall sekali seminggu, dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis tepat satu bulan. Bulan berikutnya, mahasiswi itu pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall dua kali seminggu, dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis dalam jangka waktu setengah bulan. Bulan berikutnya lagi, mahasiswi itu pergi ke salon setiap minggu, shopping ke mall setiap hari, dan menonton film di bioskop 2x sebulan. Uang saku bulanannya habis dalam jangka waktu tiga hari. Manakah unsur yang menyebabkan uang saku bulanan mahasiswi itu semakin cepat habis?
SILAHKAN DIBUAT ANALISA DAN TEMUKAN PENYEBAB UANG SAKU HABIS dengan metode variasi keseiringan dalam tabel. LATIHAN 1 Rumah makan Sabar Menanti menjadi topik berita pagi ini di kalangan mahasiswa UNPAR ataupun media masa. Pasalnya sejumlah orang yang makan di rumah makan tersebut dilarikan ke rumah sakit karena menderita sakit hepatitis. Polisi datang berupaya menyelidiki gejala penyebab sakit tersebut. Delapan orang dari orang yang menderita sakit ditanyai tentang apa yang mereka makan. Mereka adalah amir, bram, Budi, Dede, Gatot, Surti, Suratman dan Ucok. Amir bersama Dede mengaku memakan sayur asam, tempe goreng, tahu rebus dan minum es teh manis, hanya saja Dede menambah empal daging. Budi hanya makan tahu rebus dan empal daging serta minum es jeruk besama Bram yang menambah dengan minum es teh manis. Surti dan Ucok mengaku memakan sayur asam, tahu rebus dan minum es jeruk. Gatot mengatakan bahwa ia memakan tempe goreng bersama Suratman dengan tahu rebus dan minum es teh manis. Selain kedelapan orang tersebut ada juga tiga orang yang tidak sakit yakni Dewi, Indra, dan Joni. Dewi minum es teh manis dan mencicipi tempe goreng, sedangkan Indra dan Joni mengaku memakan sayur asam, empal daging dan minum es jeruk. JADI, apa yang menyebabkan hepatitis? Tunjukkan jawaban dengan melalui tabel dan menggunakan metode Gabungan Kesamaan dan Perbedaan! LATIHAN II Amir makan nasi gudeg, makan telur, minum teh setengah gelas, dan sakit perut dengan panas 38 derajat Celcius. Budi makan pisang, makan jeruk, minum teh satu gelas, dan sakit perut dengan panas 39 derajat Celcius. Cecep makan kacang, makan emping, makan jeruk, minum teh dua gelas dan sakit perut dengan panas 40 derajat Celcius. JADI, kesimpulan apa yang bisa ditarik dari situasi di atas? Tunjukkan jawaban anda dengan tabel dan menggunakan Metode Variasi Keseiringan!
PENJELASAN LATIHAN 1 APA YANG MENJADI SEBAB HEPATITIS? IDENTIFIKASI A: sayur asam, B: tempe goreng C: tahu rebus D: minum es teh manis A x x
Amir dede Budi Bram Surti ucok Gatot Ratman DEWI INDRA JONI
E: empal daging F: es jeruk S: Sakit B x x
x x X x X X X
C x x x x x x X x
D x x x
E X x x
F x x x x
X x X X X
X X
KEJADIANNYA s s s s S S S S -S -S -S
Yang sakit hepatitis memakan tahu rebus. Dan, yang tidak makan tahu rebus tidak sakit hebaptitis. Oleh karena itu: Yang menyebabkan penyakit Hepatitis adalah makan TAHU REBUS. LATIHAN 2 A: Gudeg B: Telor C: Teh ½ gelas C+: Teh 1 gelas C++: Teh 2 gelas. D: Pisang E: Jeruk A x
F: Kacang G: emping S: panas 38 derajat S+: panas 39 derajat S++: panas 40 derajat
B x
C D E F G KEJADIANNYA Amir X S Budi X+ X X S+ Cecep X++ X X S++ “Semakin banyak meminum teh, semakin tinggi derajat suhu badan”.