STUDI PERISTIWA REAKSI PASAR TERHADAP PEMILIHAN UMUM TANGGAL 5 APRIL 2004 PADA BURSA EFEK JAKARTA Chairul Anwar Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16423
ABSTRAK Pasar modal merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan untuk menginvestasikan dana. Keputusan para investor ditentukan oleh pengharapan mereka atas kesuksesan suatu usaha dimasa yang akan datang, para investor akan bersedia menanamkan uang jika menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Pengambilan keputusan investasi oleh investor yang rasional akan dipengaruhi oleh resiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Perkembangan di pasar merupakan indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, para investor dalam melakukan transaksi dipasar modal akan mendasari keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, informasi tersebut akan memiliki makna atau tidak dalam investasi akan tercermin dalam perubahan harga saham. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui seberapa besar tingkat signifikansi suatu informasi terhadap harga saham. Dalam hal ini digunakan market model, dengan menggunakan t test dalam penelitian ini didapat hasil bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak yang berarti pasar bereaksi atas pemilihan umum yang diadakan pada tanggal 5 April 2004 dan dengan menggunakan volume perdagangan dapat diketahui peningkatan atau penurunan volume perdagangan sebagai akibat dari keputusan investasi para investor, yang diperoleh hasil bahwa volume perdagangan pada saat dan disekitar pemilihan umum memiliki tingkat signifikansi dimana t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak yang berarti pasar bereaksi terhadap pemilihan umum, sehingga dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa pemilihan umum tanggal 5 April 2004 memiliki kandungan informasi yang berarti. Kata Kunci: saham, investor, indeks harga saham
98
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
PENDAHULUAN Perkembangan harga saham di pasar modal merupakan suatu indikator yang penting untuk mengetahui tingkah laku pasar, yaitu para investor dalam upaya menentukan apakah investor akan melakukan taransaksi dipasar modal, biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia dipublik maupun informasi pribadi. Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan melakukan transaksi dipasar modal, yang akan tercermin dalam perubahan harga saham dan tingkat perdagangan yang dapat diukur dengan menggunakan abnormal pengembalian dan volume perdagangan saham. Dengan berlangsungnya pemilihan umum putaran pertama yang diadakan pada tangggal 5 April 2004, maka kita dapat mengetahui bahwa pemilihan umum tahun ini terutama pada putaran pertama dapat berjalan dengan lancar, meskipun dalam perakteknya masih banyak sekali kita temukan pelanggaran yang dilakukan oleh partai politik, namun hal itu jauh dari perkiraan sebelumnya, bahwa pemilihan umum akan berjalan tidak aman, hal ini tentunya akan memulihkan kepercayaan pelaku ekonomi terhadap pemerintah dalam menjalankan pemilihan umum, hal ini tentunya akan menjadi pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Penulisan dibatasi hanya pada 45 perusahaan yang termasuk dalam saham Lq - 45 di Bursa Efek Jakarta 99
(BEJ), data yang digunakan adalah harga saham harian perusahaan yang termasuk Lq - 45, IHSG harian Lq - 45, volume perdagangan harian Lq - 45 dan saham yang beredar, dengan waktu penelitian 44 hari,, 34 hari sebelum sampai dengan 8 hari sesudah pemilihan umum untuk abnormal pengembalian, dan 15 hari, 7 hari sebelum dan 8 hari sesudah pemilihan umum untuk volume perdagangan. Pengamatan dalam penulisan ini dilakukan terhitung tanggal 1 Maret 2004 sampai dengan tanggal 13 April 2004.
PEMBAHASAN Untuk mengetahui apakah pasar akan bereaksi terhadap pemilihan umum dilihat dari abnormal pengembalian, digunakan hipotesis sebagai berikut: Ho1 ; Abnormal pengembalian saham pada pemilihan umum tidak berbeda secara Signifikan dengan abnormal pengembalian di luar pengumuman. Ha1 ; Abnormal pengembalian saham pada pemilihan umum berbeda secara signifikan dengan abnormal pengembalian di luar pengumuman. Ho2 ; Abnormal pengembalian saham sebelum pemilihan umum tidak berbeda secara signifikan dengan sesudah pemilihan umum. Ha2 ; Abnormal pengembalian saham sebelum pemilihan umum berbeda secara signifikan
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
dengan umum.
sesudah
pemilihan
Untuk mengetahui apakah pasar akan bereaksi terhadap pemilihan umum dilihat dari volume perdagangan, digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho3 ; Volume perdagangan saham pada tanggal pemilihan umum tidak berbeda secara signifikan dengan volume perdagangan di luar pengumuman. Ha3 ; Volume perdagangan saham pada tanggal pemilihan umum berbeda secara signifikan dengan volume perdagangan di luar pengumuman. Ho4 ; Volume perdagangan saham sebelum pemilihan umum tidak berbeda secara signifikan dengan sesudah pemilihan umum. Ha4 ; Volume perdagangan saham sebelum pemilihan umum berbeda secara signifikan dengan sesudah pemilihan umum. Penelitian ini menggunakan metodologi peristiwa, salah satu bentuk metodologi penelitian yang paling banyak digunakan sebagai alat penelitian dalam bidang keuangan akhir – akhir ini. Dalam hal ini event study digunakan untuk mengetahui informasi content yang ada pada suatu peristiwa. Selain itu event study juga bisa digunakan untuk mnegetahui seberapa cepat pasar menyerap informasi yang ada dalam bentuk harga keseimbangan yang baru dan terakhir merupakan salah satu
ANWAR, STUDI PERISTIWA REAKSI………
pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Model yang akan digunakan untuk mengestimasi pengembalian ekspektasi adalah dengan menggunakan model estimasi market model (Brown dan Warner,1985) yang dikutip oleh (Jogianto 2003). Market model tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rit = α + β 2 Rmt + ε it Dimana: Rit = pengembalian saham perusahaan i pada periode t Rmt = retur pasar periode peristiwa εit = pengaruh faktor lain Pemilihan umum akan diuji dengan menggunakan t test dua sisi dan satu sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 %. Dalam pengolahan data dilakukan beberapa prosedur sebagai berikut : A. Periode estimasi Menghitung pengembalian saham harian.
P−P P it
it − 1
it − 1
Dimana: Pit = Harga saham ke-i periode ke-t Pit-1 = Harga saham ke-i periode ke tMenghitung pengembalian pasar harian
R mt =
IHSGt − IHSGt − 1 IHSGt − 1
100
Dimana: IHSGt = IHSG pada periode ke t IHSGt-1 = IHSG pada periode ke t-1 Meregresikan pengembalian saham harian dengan pengembalian pasar harian guna mendapatkan α dan β setiap saham.
B. Periode kejadian (event period) a. Menghitung pengembalian saham individual b. Menghitung pengembalian pasar harian c. Menghitung pengembalian ekspektasi selama event period dengan menggunakan α dan β periode estimasi (Jogianto, 2003)
Rit = α + β 2 Rmt + ε it Dimana: Rit = Return saham perusahaan i pada periode t Rmt = pengembalian pasar periode peristiwa εit = pengaruh faktor lain d. Menghitung abnormal pengembalian harian individual, dengan menggunakan market model dengan persamaan sebagai berikut:
ABit = Rit − ERit Menghitung rata–rata abnormal pengembalian harian
101
K
RRTNt =
∑
RTNa
I=1
K
Dimana : RRTNt = rata - rata pengembalian tidak normal (average abnormal pengembalian) pada hari ke- t RTNi,t = pengembalian tidak normal (abnormal pengembalian) untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t K = jumlah sekuritas yang perpengaruh oleh pengumuman peristiwa e. Menguji signifikansi rata-rata abnormal pengembalian dengan menggunakan spss11.5 for windows Aktivitas Volume Perdagangan Saham Volume perdagangan saham dapat dilihat melalui indikator aktivitas volume perdagangan, aktivitas volume perdagangan dapat dihitung dengan persamaan yang oleh Foster (1986) dinyatakan sebagai berikut: Rata – Rata Perdagangan Relatif Rata-rata perdagangan relatif dihitung setelah aktivitas volume perdagangan masing-masing saham diketahui, dengan demikian rata-rata perdagangan relatif dirumuskan sebagai berikut:
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
TVAi, t = TVA =
∑
Jumlahsahamiyangdiperdagangkanpadawaktut Jumlahsahamiyangberedarpadawaktut TVA
n dimana : TVA = rata – rata perdagangan relatif ΣTVA = jumlah seluruh TVA pada suatu periode n = banyaknya sekuritas pada setiap periode Berdasarkan dari data abnormal pengembalian saham setiap perusahaan kemudian dihitung rata-rata abnormal pengembalian selama 9
hari atau dapat dikatakan rata-rata abnormal pengembalian disekitar periode pengamatan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Perhitungan Rata-Rata Abnormal Return dan t Hitung
periode RATA - RATA ABNORMAL RETURN T - HITUNG -4 0.0705 2.9220 -3 0.0611 2.5180 -2 0.0648 2.7040 -1 0.0894 3.9360 0 0.0780 3.0520 +1 0.0567 2.2440 +2 0.0755 3.0430 +3 0.0474 1.9830 +4 0.0689 2.8670
Dari hasil uji distribusi t dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % dengan degree of freedom n – 1 (44), maka di dapat t tabel 2.0168. jika kita lihat hasil perhitungan rata – rata abnormal pengembalian dan t hitung, maka dapat disimpulkan bahwa t hitung untuk periode sebelum pemilihan umum (hari - 4, -3, -2, -1) lebih besar dari t tabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau rata-rata abnormal pada hari sebelum pengumuman signifikan, dan pada saat pemilihan umum (hari 0) t hitung lebih besar dari t tabel sehingga Ho ditolak
ANWAR, STUDI PERISTIWA REAKSI………
Keterangan signifikan signifikan signifikan signifikan signifikan signifikan signifikan Tidak signifikan signifikan
dan Ha diterima yang berarti bahwa pada saat pemilihan umum ternyata ditemukan abnormal pengembalian yang signifikan. Sementara jika dilihat sesudah pemilihan umum khususnya pada hari +3, ditemukan abnormal pengembalian yang tidak signifikan yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi untuk hari yang lain seluruhnya signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil dari rata-rata abnormal pengembalian di tabel 1 dapat digambarkan secara grafis yang tampak pada grafik 1, sumbu vertikal di grafik
102
1 menunjukan nilai rata-rata pengembalian tidak normal dan sumbu horisontal menunjukan hari ke - t Grafik 1 berikut ini menunjukan perilaku rata-rata abnormal pengem-
balian saham untuk periode pengamatan empat (4) hari sebelum pemilihan umum, pada saat pemilihan umum dan empat (4) hari sesudah pemilihan umum.
rata-rata abnormal return
rata-rata abnormal return 0.1000 -1 0.0800 0.0600
-4
0 -3
-2
+2 +1
0.0400
+4 +3
rata-rata abnormal return
0.0200 0.0000
Grafik 1 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 Perilaku Rata - Rata Abnormal Return Selama Event Period periode
Grafik 1 Perilaku Rata - Rata Abnormal Return Selama Event Period
Bila dilihat dari grafik 1 tersebut dapat diketahui bahwa umumnya rata-rata abnormal pengembalian sebelum, pada saat dan sesudah pemilihan umum adalah positif. Rata -rata pengembalian tidak normal yang signifikan sebelum pemilihan umum menunjukan bahwa empat (4) hari sebelum pemilihan umum, informasi tersebut sudah bocor ke publik atau publik sudah mengetahui informasi yang akan diumumkan kepasar, yang ditunjukan oleh reaksi pasar yang signifikan pada sebelum pemilihan umum, hal ini lebih
diperkuat oleh reaksi pasar terbesar justru terjadi pada hari –1. Rata-rata pengembalian tidak normal yang masih signifikan pada hari +1, +2, menunjukan bahwa pasar masih bereaksi pada hari-hari tersebut, kecuali pada hari +3 pasar tidak berreaksi namun pada hari +4 pasar kembali bereaksi. Hasil uji statistik pada saat dan disekitar pemilihan umum, dengan menggunakan uji beda dua rata-rata (paired sampel t – test) yang merupakan hipotesis yang pertama disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Uji Statistik Rata – Rata Abnormal Return Pada Saat dan disekitar Pemilihan Umum Hipotesis yang diuji Rata-rata abnormal t – hitung; t - tabel Hasil hipotesis Return Pada saat: di sekitar 0.0780 ; 0.0668 2.508; 2.365 H0 ; ditolak
103
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
Apabila dilihat dari tabel 2 maka, hasil uji t dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % menunjukan t tabel sebesar 2.365 dan t hitung sebesar 2.508. dari hasil tersebut maka t hitung lebih besar dari t tabel yang berarti Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, sehingga ada perbedaan
yng signifikan terhadap rata-rata abnormal pengembalian pada saat pemilihan umum dan disekitar pemilihan umum. Hasil uji statistik sebelum dan sesudah pemilihan umum yang merupakan hipotesis kedua, disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Statistik Rata – Rata Abnormal pengembalian Sebelum dan Sesudah Pemilihan Umum
Hipotesis yang diuji sebelum ; sesudah
Rata - rata abnormal Return 0.0716 ; 0.0621
Dari hasil uji t dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % diperoleh t tabel sebesar 3.182 dan t hitung sebesar 1.162, maka t hitung lebih kecil dari t tabel yang berarti Ho2 diterima dan Ha2 ditolak sehingga dapat di simpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara rata-rata abnormal pengembalian saham sebelum dan sesudah pemilihan umum. Dalam pasar yang efisien, harga akan berubah pada saat informasi diumumkan yang ditandai dengan adanya abnormal pengembalian, dan selanjutnya harga akan kembali menuju harga keseimbangan yang baru, yang berarti tidak ada satu investor yang dapat memperoleh abnormal pengembalian. Apabila itu terjadi, maka informasi yang diumumkan akan memiliki kandungan informasi dan merupakan informasi yang bernilai ekonomis. Dalam tabel 1, diperoleh hasil dalam waktu 9 hari disekitar pemilihan umum, ada investor yang memperoleh abnormal pengembalian yang signifikan yang berarti informasi
ANWAR, STUDI PERISTIWA REAKSI………
t - hitung ; t - tabel
Hasil hipotesis
1.162 ; 3.182
Ho ; diterima
pemilihan umum memiliki nilai ekonomis dan memiliki pengaruh terhadap harga saham yang dibuktikan dengan adanya abnormal pengembalian disekitar pemilihan umum yang signifikan t tabel lebih kecil dari t hitung. Begitu juga pada saat dan disekitar pemilihan umum ada abnormal pengembalian yang signifikan, hal ini dapat kita lihat pada grafik 1 yang menunjukan bahwa abnormal pengembalian pada saat dan disekitar pemilihan umum sangat jauh berbeda. Namun sebelum dan sesudah pemilihan umum tidak ditemukan abnormal pengembalian yang signifikan ini karena tingkat abnormal pengembalian sebelum dan sesudah pemilihan umum tidak jauh berbeda namun jika kita lihat pada tabel 1 sebelum dan sesudah pemilihan umum memiliki tingkat signifikansi yang berbeda-beda namun hampir sama, yang berarti tidak ditemukannya abnormal pengembalian yang signifikan sebelum dan sesudah pemilihan umum lebih karena informasi yang akan dipubli-
104
kasikan sudah bocor dan pasar bereaksi lama untuk mencapai keseimbangan yang baru, namun pada hari t-1 dalam garfik 1 dapat dilihat bahwa pasar bereaksi terbesar pada t-1. Dalam pengolahan data untuk hipotesis yang ketiga dan keempat yaitu : Ho3 ; Volume perdagangan saham pada pemilihan umum tidak berbeda secara signifikan dengan volume perdagangan diluar pengumuman. Ha3 ; Volume perdagangan saham pada pemilihan umum ber-
beda secara signifikan dengan volume perdagangan diluar pengumuman. Ho4 ; Volume perdagangan saham sebelum pemilihan umum tidak berbeda secara signifikan dengan sesudah pemilihan umum. Ha4 ; Volume perdagangan saham sebelum pemilihan umum berbeda secara signifikan dengan sesudah pemilihan umum. Berdasarkan dari rata-rata aktivitas volume perdagangan pada Tabel 4.
Tabel 4 Total dan Rata - Rata Aktivitas Volume Perdagangan Ket / periode total TVA rata TVA
TOTAL dan RATA - RATA VOLUME PERDAGANGAN RELATIF SAAT PENGAMATAN -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 0.0389 0.0460 0.0465 0.0927 0.2253 0.0952 0.1054 0.0397 0.0909 0.0009 0.0010 0.0010 0.0021 0.0050 0.0021 0.0023 0.0009 0.0020
Apabila kita gambarkan Hasil dari rata-rata aktivitas volume perdagangan pada tabel 4 dalam bentuk grafik, maka akan terlihat seperti tampak pada grafik. rata - rata
aktivitas volume perdagangan
0.0060 0
0.0050 0.0040 0.0030
rata - rata
0.0010
-3
-4
2
1
-1
0.0020
4
-2
3
0.0000 -4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
hari pengamatan
Grafik 2 Rata - Rata Aktivitas Volume Perdagangan
105
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
Bila kita lihat grafik 2 tersebut dapat diketahui bahwa pada umumnya rata-rata aktivitas volume perdagangan sebelum sampai pada saat pemilihan umum mengalami peningkatan, hal ini menunjukan bahwa para investor menganggap bahwa pemilihan umum merupakan peristiwa yang memiliki kandungan informasi, hal tersebut diperkuat pada saat t - 1 terjadi peningkatan volume
perdagangan yang sangat besar, namun setelah itu pada hari +1 terjadi penurunan volume perdagangan yang cukup besar pula. Hasil uji statistik pada saat dan disekitar pemilihan umum yang merupakan hipotesis yang ketiga dari penulisan ini apabila disajikan dalam bentuk tabel akan terlihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 5 Hasil Uji Statistik Aktivitas Volume Perdagangan pada Saat dan disekitar Pemilihan Umum
Hipotesis yang diuji Rata - rata abnormal Return Pada Saat ; disekitar 0.0050 ; 0.0015
Apabila dilihat dari tabel 5 maka, hasil uji t dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % menunjukan t tabel sebesar 2.365 dan t hitung sebesar 15.258. dari hasil tersebut, maka t hitung lebih besar dari t tabel yang berarti Ho3 ditolak dan Ha3 diterima sehingga ada perbedaan yang signifikan terhadap rata – rata aktivitas volume perdagangan pada saat dan disekitar pemilihan umum.
t - hitung ; t - tabel
Hasil hipotesis
15.258 ; 2.365
Ho ; ditolak
Yang berarti informasi pemilihan umum memiliki kandungan informasi yang berarti pada saat dan disekitar pemilihan umum yang ditandai adanya tingkat signifikansi aktivitas volume perdagangan yang menunjukan t hitung lebih besar dari t tabel. Hasil uji statistik sebelum dan sesudah pemilihan umum yang merupakan hipotesis yang keempat disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 Hasil Uji Statistik Aktivitas Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Pemilihan Umum
Hipotesis yang diuji Rata - rata abnormal Return sebelum ; sesudah 0.0012 ; 0.0019
Apabila dilihat dari Tabel 6 maka, hasil uji t dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5 % menunjukan t tabel sebesar 3.182 dan t hitung sebesar –1.490. Dari hasil tersebut, maka t hitung lebih kecil dari t tabel yang berarti Ho4 diterima dan Ha4 ditolak sehingga tidak ada perbedaan ANWAR, STUDI PERISTIWA REAKSI………
t - hitung ; t - tabel
Hasil hipotesis
-1.490 ; 3.182
Ho ; diterima
yang signifikan terhadap rata – rata aktivitas volume prdagangan sebelum dan sesudah pemilihan umum. Yang berarti volume perdagangan sebelum dan sesudah pemilihan umum tidak berbeda yang di tandai dari tingkat signifikansi t tabel yang lebih besar dari t hitung. 106
Kemudian jika kita perhatikan reaksi pasar terhadap pemilihan umum baik dilihat dari abnormal pengembalian maupun volume perdagangan, pasar memiliki reaksi yang sama pada saat – disekitar maupun sebelum dan sesudah pemilihan umum, yaitu pada saat – disekitar pemilihan umum pasar bereaksi secara signifikan yang dapat dilihat dari adanya perbedaan yang signifikan baik pada abnormal pengembalian maupun volume perdagangan. Sedangkan pada sebelum dan sesudah pemilihan umum pasar bereaksi secara tidak signifikan baik pada abnormal pengembalian maupun volume perdagangan.
PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan umum tanggal 5 April 2004 memiliki kandungan informasi yang berarti sehingga memiliki pengaruh terhadap reaksi pasar Reaksi pasar yang terjadi menandakan bahwa Pemilihan umum tanggal 5 April 2004 dipergunakan oleh para investor dalam membuat keputusan investasi saham. Reaksi pasar yang terjadi diserap oleh pasar secara lambat hal ini dapat dilihat dengan adanya abnormal pengembalian yang signifikan selama tiga hari setelah adanya pengumuman. Reaksi pasar yang lambat menandakan bahwa pasar modal Indonesia belum efisen bentuk setengah kuat secara informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa pasar modal Indonesia masih tergolong bentuk pasar secara lemah. 107
DAFTAR PUSTAKA Andi. 2002. 10 Model Penelitian dan Pengolahannya dengan SPSS 10.01. Semarang: Wahana Komputer. Etty,G & Bambang,S. 1999. Studi empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi untuk Merger dan Akuisisi terhadap volume Perdaganagan Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. vol.2. No.2:196-210. Ignatius R.S. 2001. Perilaku Harga Saham: Pengamatan Sebelum dan Sesudah Peristiwa Peledakan Bom di Bursa Efek Jakarta Tanggal 13 September 2000. Publikasi Permias. vol.1. No. 1:1-13. Imami,G & Agus,S. 2003. Analisa Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi Perusahaan. vol.10. No.1:100-114. Jogianto,H.M. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.. Yogyakarta. BPFE UGM Yogyakarta. Johanes,A.W. 2002. Bursa Berjangka. Yogyakarta. Andi yogyakarta. Noto,P & Salim,M,Z,. 2001. Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi untuk Merger dan Akiusisi Terhadap Volume Perdaganagn dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham: Studi pada perusahaan Publik di Indonesia. Wahana. vol.4 No.1:23-38. Supranto,J. 1992. Statistik Pasar Modal. Jakarta. PT. Rineka cipta.
JURNAL EKONOMI & BISNIS NO. 2, Jilid 9, Tahun 2004
ANWAR, STUDI PERISTIWA REAKSI………
108