STUDI KASUS S S S HOSPITAL DOTS LINKAGE (HDL) DI DIY Th. 2000 - 2006
Sri Retna Irawati PERSI DIY
Indonesia 22 High Burden Countries 1. 2.
India China
3. Indonesia
Indonesia 10%
China 15%
Bangladesh 4% Pakistan 4%
India 30%
Philippines 3% Nigeria 3% South Africa 2% Russia 1%
Other 28%
4. 5. 6 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Bangladesh Nigeria P ki t Pakistan South Africa Philippines Russia Ethiopia p Kenya DR Congo Viet Nam UR Tanzania Brazil Thailand Zimbabwe Cambodia Myanmar Uganda Afghanistan Mozambique
PENGOBATAN DENGAN STRATEGI DOTS (DOTS : Directly Observed Treatment, Short Course)
Pusatkan (DIRECT attention) pd identifikasi BTA + Observasi (OBSERVE ) langsung px minum obatnya Pengobatan (TREATMENT ), dg regimen obat : OAT jangka pendek (SHORT-COURSE ), melalui pengelolaan, distribusi & penyediaan obat yg baik Strategi DOTS Memberikan angka kesembuhan yang tinggi, dan Bank Dunia menyatakan Strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling Cost Effective
5 KOMPONEN DOTS Komitmen Politis dan dukungan semua pihak
Ketersediaan Obat 4
5
Pencatatan Pelaporan
Diagnosis Di g i mikroskopik
1
2 WHA 1991
3
Pengawas Menelan Obat
Pendahuluan • Stategi DOTS telah dilaksanakan di puskesmas sejak j th 1996 – hasilnya y kurang g memuaskan • 1998 Ketua PERSI cab.DIY – dr.Achmad Suyudi Æ bagaimana kalau Rumah Sakit dilibatkan • 1999 Æ Dep D K Kes b bermitra it d dg PERSI memperkenalkan DOTS kerumah sakit • DIY digunakan g sebagai g ujij coba p pelaksanaan strategi DOTS dirumah sakit yang tergabung dalam PERSI cab.DIY • Pada pelaksanaannya diteruskan oleh dr dr.Sri Sri Endarini MPH sebagai Ketua Persi cab DIY yang baru • Uji coba b iinii dibi dibimbing bi oleh l h NTP NTP, KNCV KNCV, Universitas of Alabama at Brimingham & WHO
1999 -- Advokasi & penandatanganan d M MoU U • Avokasi kpd Bp.Gubernur dan kelima Kepala Daerah Kab/Kota di DIY • Kesepakatan p semua rumah sakit anggauta gg PERSI Cab.DIY untuk melaksanakan strategi DOTS di rumah sakit • Penandatanganan MoU antara PERSI cab DIY dengan Dinas Kesehatan Prov.DIY • Penandatanganan Mou antara PERSI cab.DIY dengan PPTI – Wilayah DIY dan DinKes DIY
•
Tujuan Pilot Project : – Mengembangkan Model ekspansi DOTS melalui kemitraan dengan RS pemerintah dan RS Swasta – Mengembangkan Model jejaring penatalaksanaan pasien TB
•
Sasaran kegiatan diutamakan pada 4 hal : 1. Pengembangan SDM 2. Adanya keseragaman R/R antara Puskesmas dan RS/ BP4 3 Mekanisme rujukan antar UPK dan pelacakan 3. 4. Adanya jejaring antara laboratorium rumah sakit g laboratorium daerah dengan
• Model pengembangan meliputi : – Menyatukan komitment para stakeholders – Pelatihan staff rumah sakit secara bertahap – Mengembangkan jejaring penanganan kasus yang cermat – Mekanisme rujukan pasien dan pelacakannya – QA laboratorium – Supervisi – Evaluasi
• 2000
- Tim 10 PERSI - TOT - HDL - Melatih M l tih 9 RS dan d BP4
• 2001
- Melatih 9 RS baru - Membentuk Tim DOTS di RS - Menyusun sistem monitoring dan evaluasi l i HDL HDL. - Melakukan supervisi terpadu untuk meningkatkan pelaksanaan di RS
TH 2000 PERSI CAB. CAB DIY
•Advokasi •Sosialisasi •Kerjasama
Diperlukan Tim teknis terpadu
Awal Pembentukan
Seleksi Alam
Melibatkan banyak orang
Tim 10 PERSI
Tanpa SK Tanpa HR
•Panggilan Nurani •Volunteer •Komitmen Komitmen
Perjalanan penuh suka dan duka
Melebur M l b dalam d l menjalankan kegiatan baik Strategi maupun p operasional
Kekuatan : INDEPENDENSI
Kendala : Membawa jabatan
• Hasil Evaluasi 2000-2001 1. Penerapan strategi DOTS dirumah sakit g lambat , hal ini disebabkan karena : sangat - Era Otonomi (baru mulai) - Belum ada jejaring internal dan eksternal 2. Penemuan kasus meningkat tetapi DO jjuga g meningkat g 3. Puskesmas belum dilibatkan secara aktif
• 2002
- Membentuk jjejaring j g internal & eksternal - Meningkatkan jumlah petugas di RS & BP4 yang terlibat dlm penerapan strategi DOTS - Meningkatkan M i k tk kkualitas lit supervisi i id dan menyusun tools supervisi terpadu
Des 02 – p pergantian g nama Tim 10 PERSI menjadi KOMITE DOTS DIY
Komite do+s DIY Januari 2000 Tim 10 PERSI Cabang DIY Anggota: •PERSI •Dinkes Propinsi •Dinkes Kab/ Kota •PPTI •RS Pendidikan •RS Swasta •FK UGM
Peran : 1.
2. 3 3. 4.
Desember 2002
Komite do+s do s DIY
Tugas : Strategi/ Policy Teknis/ Operasional
Sebagai Fasilitator semua RS dalam pelaksanaan P2TB di RS dengan Dinkes Propinsi Propinsi, Dinkes Kab/ Kota Kota, Instansi terkait terkait, Pemda maupun masyarakat. Memfasilitasi pelaksanaan pelayanan P2TB di RS yang melaksanakan pelayanan langsung P2TB dengan Strategi do+s Membantu Rumah Sakit Sakit, BP4 dan Puskesmas dalam menyusun satu jejaring Penanganan TB. Mengembangkan fungsi tidak hanya membina RS dan BP4 tetapi sampai ke Puskesmas dan UPK lain.
Anggota Komite do+s DIY Ketua : Dr. Sri Retno Irawati, Sp.A, MMR Anggota : • Dr. Andajani Woerjandari, M.Kes • Dr. Sri Wulaningsih • Dr. Sumardi, Sp.PD • Dr. Yusrizal Djam’an, Sp.P • Dr. Iswanto, Sp.P, FCCP • Dr. Roni Naning, g, Sp.A(K) p ( ) MKes • Dr. Riyanto, M.Kes • Dra. Ning Rintiswati, M.Kes • Dr. Kristi Indrati • Dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD • Dr. Yodi Mahendradhata, MSc
Æ PERSI/ RSDS Æ DINKES PROP Æ DINKES KAB/KOTA Æ PAPDI/ FK-UGM FK UGM Æ RSDS/ RS SWASTA Æ BP4/ PDPI Æ RSDS/ IDAI Æ PPTI Æ Bag.Mikro FK UGM Æ BLK Æ IKM FK UGM Æ IKM FK UGM
Tim ini Ti i i sampaii dengan d th. th 2002 terdiri t di i dari d i 10 anggota, t th.2003 menjadi 11 anggota dan th.2004 menjadi 13 anggota, terakhir 12 orang
• Anggautanya terdiri dari berbagai unsur yang terwakili dari berbagi komponen yang bersifat tehnis , komitmen tinggi dan profesional dibidangnya serta menguasai program TB • Idealnya Id l titim iinii b bersifat if t iindependen d d – mitra kerja bagi semua pihak • Kunci keberhasilan di DIY adalah komitmen tinggi, sesama tim sebagai keluarga, flexible * dan tidak ada yang merasa lebih dari yang lainnya
GORGAS UAB
NTP
KNCV
(G E R D U D A DI Yogyakarta) Yogyakarta) Professional Organisa--tions Organisa (IDI, PDPI, etc
PROVINCIAL HEALTH SERVICES
P ERSI HOSPITAL ASSOCIATION
PROVINCIAL DOTS COMMITTEE
KABUPATEN
PS
PPM
PRM
RS
BP4
24 RS + BP4+PPTI
117 Puskesmas SISTEM PENANGGULANGAN
SISTEM PENANGGULANGAN TB DI DIY TB DI DIY
PPTI
Pihak--pihak Terkait Dalam Pelaksanaan Pihak P2TB di Prov.DIY •Org. Profesi •Org •FK PS BP4 RS
DINKES Kab/Kota
PKM
•PPTI •PKK •PLKB •Masy
•Pemda •DPRD Kom. E
PERSI Cab. DIY
KEGIATAN KOMITE do+s DIY ADVOKASI
SUPERVISI
JEJARING/ KOORDINASI
PERENC/ EVALUASI
Komite do+s DIY PROMKES KEMITRAAN
TRAINING
KONSULTAN MEDIS
QUALITY CONTROL
PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE DOTS
Dra. Ning Dra Dr. Roni N Dr. Iswanto
Dr. Riyanto Dr Dr. Yusrizal Dr. Roni N
Pelatihan
PROMKES
Dr. Y D Yusrizal i l Dr. Roni N Dr. Iswanto Dr. Sumardi
Dra. Ning Dr. Kristi Quality Control
Konsul Medis
KOMITE DOTS DIY
Kegiatan K i dipikirkan di iki k bersama, b saling mengisi meskipun ada penanggungjawab utama. Dilakukan p pertemuan rutin sebulan sekali
Dr. SR. Irawati Dr. Andajani
Semua Anggota gg Komite DOTS
Dr. Kristi Indrati Dr Dr. S. Woelaningsih
Perencanaan & Jejaring
Advokasi S Supervisi ii Evaluasi
Peraturan & Kebijakan Prop/Kab/Kota
Dr. SR Dr SR. Irawati Dr. Andajani Dr. S. Woelaningsih Dr. Adi Utarini Dr Yodi Dr.
Kemitraan
• 2003
- Pelatihan TB untuk Puskesmas, Penjara, Rumah Sakit dan BP4 - Mengoptimalkan jej int & eks - QA Laboratorium ( CC paralel-silang paralel silang ) - Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara RS dan puskesmas - Pertemuan antara PMO, mantan pasien dan pasien - Meningkatkan M i k tk kkemitraan it d dg PKK – menyusun buku panduan pelaksanaan P2TB bagi anggauta PKK di DIY - Meningkatkan supervisi dan mengembangkan g g buku bantu rujukan j & mangkir, serta monitoring pengobatan
• 2004
- Pembentukan Tim DOTS di Puskesmas - Pelatihan untuk 6 RS baru - Memperkuat tim work disemua UPK DOTS - Meningkatkan kemitraan baik di tk Prov maupun kab/kota - Kemitraan dengan Universitas (UGM UPN UMY) (UGM,UPN,UMY) - Bekerja sama dg program DPS ( Fidelis – PMPK UGM) - Mengoptimalkan jej int & ekst - Quality y Assurance Laboratorium,, case finding, case holding, RR, network BTA (+) Lost Diagnostic * Bandungan
• 2005
- Program Akselerasi : - Active selective case finding - pendekatan pelayanan dan meningkatkan i k tk kemitraan k it pada d masyarakat Æ miniworkshop tk kecamatan - Meningkatkan g kemitraan - Menambah jumlah SDM baik di RS maupun BP4 yang terlibat dalam strategi DOTS dg OJT - Meningkatkan supervisi ke UPK
Network Jejaring Network-Jejaring • Disetiap UPK/wilayah maupun mitra kerja mempunyai jejaring dalam upaya g kualitas p pelaksanaan meningkatkan stategi DOTS di DIY • Diantara instansi /UPK saling g dihubungkan g dengan jejaring yang lebih luas lingkupnya • Ada 2 macam jjejaring j g: – Jejaring internal – Jejaring eksternal
Tujuan jejaring internal & external • Semua pasien TB mendapatkan akses pelayanan DOTS yang berkualitas mulai g yyang g akurat , dan dari diagnosis pengobatan yang adekuat • Menjamin kelangsungan & keteraturan pengobatan p g p pasien, sehingga gg mengurangi g g jumlah pasien yang putus berobat
JEJARING INTERNAL Rumah Sakit • Jejaring internal adalah jejaring antar unit didalam rumah sakit yang meliputi seluruh unit yang terkait dalam menangani pasien TB • Sehingga akan terjalin suatu komunikasi dan koordinasi antar unit tersebut • Koordinasi kegiatan dilaksanakan oleh Tim DOTS Rumah Sakit ÆK b d ÆKeberadaan d dan kkeaktifan ktif titim iinii sangatt pegang peranan dalam keberhasilan rumah sakit melaksanakan strategi DOTS
Jejaring internal dan Alur Penatalaksanaan Pasien as e TB d di Rumah u a Sa Sakitt
Pasien Umum
Poli Umum
Lab. Mikrobiologi
Poli Spesialis
Radiologi
UGD
Lab PK/PA Rawat Inap
Unit DOTS Rumah Sakit UPK Lain
Farmasi Rekam Medis
PKMRS
Siapa yang berperan dalam jejaring i internal? l? • Jejaring internal – Semuanya terlibat mulai dari pihak manajemen komite medik, dokter spesialis, dokter umum, perawat, analis, farmasi maupun petugas yang lainnya – Tim DOTS Rumah Sakit (koordinator) ( )
• Siapakah Tim DOTS rumah sakit ? – Tim yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit dan mempunyaii SK sebagai b i penanggung jawab j b pelaksanaan strategi DOTS – Terdiri dari beberapa p orang g inti yyang g dapat p aktif sebagai pemikir, penggerak dan melakukan monev internal
Tim DOTS UPK ( RS/Puskesmas) • Kegiatan Tim DOTS RS – Pertemuan rutin • Formal • Non formal
– Melakukan validasi data internal – Melakukan monev internal dan menyusun rencana tindak lanjutnya – Berkoordinasi dengan g Dinas Kesehatan kab/kota – Mengikuti pertemuan validasi data kab/kota – Mengikuti Monev Kab/kota
Jejaring External • Komite DOTS sebagai koordinator • Jejaring antar semua UPK yang menangani TB dengan strategi DOTS, Dinas Kesehatan dan Mitra Kerja lainnya sehingga terjalin koordinasi dan komunikasi dalam menangani kasus TB di DIY • Jejaring eksternal dalam wilayah kab/kota, Propinsi DIY • Jejaring eksternal Æ kasus rujukan , kasus mangkir, kasus konsultasi medis dan laboratorium
Fungsi jejaring external • Kas Kasuss mangkir, mangkir kasus kas s rujukan r j kan dari RS ma maupun p n puskesmas semuanya dapat termonitor • Semua pasien TB Rumah sakit , meskipun sudah berada diluar lingkup rumah sakit tetap mendapatkan akses pelayanan yang berkualitas mulai dari diagnosis, FU sampai akhir pengobatan • Menurunkan jumlah pasien yang putus berobat Æ mencegah MDR-XDR
JEJARING PELAKSANAAN P2TB DI KAB/KOTA Puskesmas PRM / PPM
Rumah Sakit
BP4
DPS/ Klinisi Swasta
Dinkes Kab / Kota
Labkes Prop
PKK, PPTI PLKB TOMA/ TOGA
Tiga Hal penting dalam Jejaring Ek Eksternal l 1. Jejaring j g Eksternal Æ – Mempunyai sistem dan mekanisme yang efektif – Mempunyai sarana untuk validasi data rujukan diagnosis, rujukan pengobatan, rujukan medis maupun mangkir • Setiap Set ap 3 bu bulan a se sekali a u untuk tu validasi a das data masing2 as g kab/Kota ab/ ota dengan sistem 3 meja • Setiap bulan sekali validasi data rujukan & mangkir antar kab/kota se DIY oleh wasor
–M Mempunyaii K Komite it DOTS/Ti DOTS/Tim P2TB yang mampu menganalisa masalah dan memberikan solusi, serta aktif memikirkan keberhasilan HDL di DIY
LANJUTAN
2. Tersedianya alat bantu proses rujukan al. formulir rujukan, j , daftar nama & tilp p UPK serta kontak person, lembar monitoring pengobatan, buku bantu. 3. Dukungan & kerjasama semua pihak , baik UPK yang mengirim maupun penerima
Pilihan Penanganan PasienTB dalam penerapan PPM DOTS Piliha n
Penemuan Suspek
Diagnosis
1 2 3 4
di UPK PPM DOTS di Puskesmas
Mulai Pengobatan
Pengobatan selanjutnya
Konsultasi Klinis
Pencatatan dan Pelaporan
Alur Rujukan Pasien Tuberkulosis
Wasor TBC Kab/Kota
Koordinator K di t HDL Kab/Kota
konfirmasi informasi
Rumah Sakit
Penderita dg (TB09, foto copy TB.01 TB 01 & OAT) atau ( hanya TB09) (lbr jawaban TB.09 /dan TB.10)
Puskesmas
Pelacakan rujukan pasien TB ( Rujuk j awal maupun p rujuk j p pengobatan g ) • Pasien dirujuk sebelum pengobatan diberi TB 09 kepada pasiennya/PMO, bila pasien sudah dalam pengobatan maka diberi TB 09, fotocopy TB 01, TB 05 dan sisa OAT • Petugas TB RS langsung memberikan informasi k kepada d W Wasor K Kota t atau t langsung l kke puskesmas k atau t berbarengan waktunya ke Wasor dan puskesmas Æ bahwa ada pasien TB yang dirujuk dan diberikan data l lengkap k • Apabila pasien sudah sampai di puskesmas /sesudah dilacak (bila pasien tidak datang), puskesmas segera menginformasikan kembali ke RS dan Wasor
Alur Pelacakan Pasien TB Mangkir
Koordinator K di t HDL Kab/Kota
Wasor TBC Kab/Kota
konfirmasi
informasi
informasi Rumah Sakit (2 hr absen)
Puskesmas Umpan balik
PELACAKAN PASIEN MANGKIR ( 2 hari tidak datang dari tgl perjanjian ) • Menghubungi langsung pasien atau PMO pertilpun Æ apabila tidak ada respon Æ tindakan selanjutnya adalah • Petugas TB RS langsung memberikan informasi kepada Puskesmas atau berbarengan waktunya menginformasikan ke Wasor dan puskesmas Æ bahwa ada pasien mangkir dengan memberikan b ik d data t llengkap k • Hasil pelacakan, pelacakan petugas Puskesmas segera menginformasikan kembali ke RS dan Wasor
KASUS BERMASALAH • Masalah medis di UPK yang belum dapat diatasi oleh UPK dan Tk kab/Kota – petugas langsung tilp ke dokter spesialis Komite DOTS • Rujukan Kasus bermasalah meliputi : – Kasus TB dengan g p penyulit/ y Komplikasi p yyang g memerlukan penanganan spesialistik. – Kasus TB dengan Efek samping obat berat – Kasus TB yang gagal meskipun sdh diobati dengan OAT Kat II – Kasus TB dengan resistensi thd OAT
Sistem Rujukan Kasus Bermasalah Pasien “bermasalah” Dari UPK
1
Sekretariat Komite DOTS/PERSI
2 3 Konsultan Medis Dari Komite DOTS
4 Tindak Lanjut : 1. 1 Pasien akan ditangani oleh Spesialis yang direkomendasikan. direkomendasikan 2. Pasien akan dikembalikan ke UPK dengan Solusi penanganan
QA dari Laboratorium • Bimbingan langsung oleh Bag>mikro FK UGM atau oleh BLK • Dilakukan panel testing oleh BLK • CC dikerjakan secara paralel dan silang oleh l h: – BLK dan – Bag.Mikrobiologi FK UGM
Forum pertemuan • Tk. Provinsi – – – –
Monev Lintas Fungsi Tk.Prov – setiap 3 bl Pertemuan KOMITE DOTS Prov – setiap bulan* Pertemuan Wasor 5 Kab/kota – setiap bulan* Pertemuan QA – setahun 2 kali
• Tk. Kab/Kota – Validasi data rujukan dan mangkir setiap 3 bulan dengan sistem 3 meja – Monev Lintas Fungsi Tk Kab/Kota – FGD antara pasien, pasien mantan pasien dan PMO difasilitasi Komite DOTS dan dinas kab/Kota
• Tk.UPK – Validasi data internal setiap 3 bulan – Monev internal RS setiap 3 – 6 bulan sekali – KPP meeting * ( puskesmas berdasarkan PRM dan RS berdasarkan kesamaan permasalahan medis dan non medis setiap ti 6 bl sekali k li )
Pertemuan pendukung dg Mitra • • • • •
Dengan Diknas dan guru UKS SLTA Dengan DPRD dan PEMDA Tk.Prov/Kab/Kota Dengan PKK – Tk.Prov., Tk Kab/Kota,TK Kec Dengan BKKBC – Tk.Prov., Tk Prov Tk Kab/Kota Dengan Tokoh masyarakat ( Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ) • Dengan Pondok Pesantren • Mini workshop TB pendekatan pelayanan dan kemitraan ( kader dan lintas sektor tk Kecamatan/kalurahan))
Supervisi ke UPK • Setiap p bulan Wasor Kab/Kota memberikan TA ke RS • Supervisi tim terpadu ke RS setiap 3 bulan sekali k li sedangkan d k kke PKM hanya h bila bil di diperlukan l k ( bila tak ada masalah PKM hanya oleh wasor ) • Tim terpadu terdiri dari : – Komite DOTS • Profesi • Persi
– Wasor Prov – Wasor kab/kota – BLK / Bag Mikrobiologi
Sasaran Binaan Komite DOTS Tahun 2000 - 2002
Binaan adalah 18 Rumah Sakit, 5 BP4
Tahun 2003 - 2006
Binaan diperluas dengan 117 Puskesmas , 24 RS RS, 5 BP4 dan 1 Klinik PPTI serta LSM lain dan Daerah Binaan khusus
Kontribusi Puskesmas, Rumah Sakit, BP4 Terhadap Penemuan & Pengobatan Kasus TB di Propinsi D.I Yogyakarta Tahun 2000 - 2005
1400 1200 1000 800 600 400 200 0 SS+ SSSS 2000
EP
SS+ SSSS 2001
EP
SS+ SSSS 2002
Health Centres
EP SS+ SSSS 2003
Hospitals
EP
SS+ SSSS 2004
Chest Clinic
EP SS+ SSSS 2005
EP
Kontribusi Puskesmas, Rumah Sakit, BP4 Terhadap Penemuan & Pengobatan Kasus TB di Kota Yogyakarta Tahun 2000 - 2005
600
500
400
300
200
100
0 SS+ SSSS 2000
EP
SS+ SSSS 2001
EP
SS+ SSSS 2002
Health Centres
EP SS+ SSSS 2003
Hospitals
EP
SS+ SSSS 2004
Chest Clinic
EP SS+ SSSS 2005
EP
Hasil pelacakan rujuk Diagnosis, rujuk pengobatan dan pasien mangkir ( sebelum 2 bulan ).
Graph. 1. Trend number of cases diagnosis refferal going to in DIY Province and Out DIY Province 2001-2005
450 400 350 300 250 200 150 100 50 0
2000
2001
2002 In DIY
2003 Out DIY
2004 Total
2005
2006
Graph 2. Trend Tracing Result Diagnosis Refferal Smear (+) TB Cases in DIY Province 2001-2005
100 80 60 40 20 0
2000
2001
2002 Found (%)
2003
2004
Not Found (%)
2005
2006
Graph.3. Trend Treatment Out Come Result Diagnosis Refferal Smear (+) TB Cases in DIY Province 2001-2005
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
2000
2001 Cure (%) Died (%) Transfer out (%)
2002
2003
2004
Completed treatment (%) DO (%)
2005
Graph. 4. Trend number of cases Treatment refferal going to in DIY Province and Out DIY Province 2001-2004
60 50 40 30 20 10 0
2000
2001
2002 In DIY
2003 Out DIY
2004 Total
2005
Graph 5. Trend Tracing Result Treatment Refferal Smear (+) TB Cases in DIY Province 2001-2004
120 100 80 60 40 20 0
2000 000 -20 202
2001
2002 Found (%)
2003
2004
Not Found (%)
2005
Graph 6.Trend Treatment Out Come Result Treatment Refferal Smear (+) TB Cases in DIY Province 2001-2004
120 100 80 60 40 20 0 -20 20 2000
2001 Cure (%) Died (%) Transfer out (%)
2002
2003
2004
Completed treatment (%) DO (%)
2005
Graph. 7. Trend number of patient default before 2 month at DIY Province 2001-2004
140 120 100 80 60 40 20 0
2000
2001
2002 In DIY
2003 Out DIY
2004 Total
2005
Graph 8. Trend Tracing Result of Patient Smear (+) default before 2 months in DIY Province 2001-2004
100 80 60 40 20 0
2000
2001
2002 Found (%)
2003
2004
Not Found (%)
2005
Graph 9.Trend Treatment Out Come of Patient Smear (+) default before 2 months in DIY Province 2001-2004
50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
2000
2001 Cure (%) Died (%) Transfer out (%)
2002
2003
2004
Completed treatment (%) DO (%)
2005
RESULT of HDL PROJECT 83.5
81.5
77.2
79.7
69.2
70.2
12
2000
10.6
2001 Conversion
79
8683.5
83 6 83.6 82.2
82
80.5
6.8
6.3
6.6
2002
2003
2004
73
87 81 83
73.2
Cure
Success
Drop out
5.2
2005
PASIEN HILANG SETELAH DILACAK 2005
Luar P ro p, 105
M eninggal , 14
B ukan D OT S, 14 T idak Kembali , 18
M R H ilang, 1 P indah Ke dps, Kro nis10, 5 D ilapo rkan tahun 2006 1
N : 169
• TERIMA KASIH