PENGARUH TEKS TERJEMAHAN BERITA DI TELEVISI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP ISLAM AL FAJAR, PAMULANG, TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
oleh Luthfia Nurhidayah 1111013000035
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017
ABSTRAK Luthfia Nurhidayah (1111013000035). Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan rancangan penelitian one group pretest-postest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling. Sampel penelitian dilakukan di kelas VIII.A yang berjumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti yang telah didapat melalui penelitian. Terdapat peningkatan perolehan rata-rata skor kecepatan membaca siswa. Pada tes awal yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan konvensional tanpa menggunakan media, siswa yaitu memperoleh skor di 100,86. Setelah diberikan perlakuan, pada tes akhir siswa memperoleh rata-rata skor kecepatan membaca siswa memperoleh 159,98. Adapun perlakuan yang diberikan kepada siswa yaitu menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan.
Kata kunci: membaca cepat, berita, media video.
ABSTRACT The Influence of translation Text Television News on Fast Reading Skill of Students eight grade SMP Islam Al Fajar, Pamulang, South Tangerang City academic year 2016/2017. The objective of this study was to describe the empirical evidence about the influence of translation text television news on speed reading Skill of students 8th grade SMP Islam Al Fajar, Pamulang, South Tangerang. The research method was pre experimental design used one group pretest-postest design. In taking a sample, this reserach used probability sampling teachnique and the sample of the research was 32 students. From the data analysis of the result, it can be seen that the influence of translation text television news on fast reading Skill of students 8th grade. It can be evidenced that the improvement in the avarage value speed reading of students were got lower pre-test score 100.86 who are taught by using conventional approaches without media than post-test got higher score 159.98 who are taught by using video media translation foreign language. Based on the findings of the study it can be concluded that translation text television news on fast reading Skill was influenced.
Keywords: speed reading, news, video media.
KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat sehat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa dan menyelamatkan ummatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang penuh dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Skripsi berjudul “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis membutuhkan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sebagai ungkapan rasa hormat, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Allah SWT, Tuhan semesta alam tempat mengadu dan berlindung. 2. Teristimewa untuk kedua orangtua, Drs. Moh Nur dan Titin Patimah S.Pd.I yang selalu bangun malam untuk mendoakan anakmu ini. Sosok guru untuk anakmu dan juga anak-anak lainnya. Tiada hentinya selalu menyelimuti anakmu ini dengan doa, kasih sayang, dan motivasi baik secara moril dan materil. Semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai balasan atas seluruh perjuangan yang Bapak dan Mamah berikan. 3. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta . 4. Dr. Makyun Subuki, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd. Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya disela-sela kesibukannya dengan penuh kesabaran, rasa kasih sayang dan keikhlasan untuk memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Dosen Penguji, Dr. Hindun, M.Pd dan Dr. Nuryani, M.A yang telah membantu menyempurnakan penulisan tugas akhir ini. iii
iv
7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. 8. Kepala SMP Islam Al Fajar Drs. Kosasih, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Staf TU, dan guru Bahasa dan Sastra Indonesia Udin Sajidin S.EI. 9. Kakak tersayang Resti Restuati Fatimah S.Pd dan Adikku tercinta Fajrin Anwar Hidayat. Semoga selalu diberikan kemudahan bagi kita bertiga untuk menggapai kesuksesan dunia dan akhirat. 10. Arif Darmawan Hasibuan dan Keluarga di Asahan yang memberikan semangat, doa dan motivasi. Terimakasih Abang, di sela-sela kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk duduk berdiskusi membantu menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2011 khususnya PBSI A (Eti Nurmilah, Rina Marlina, Fikri Ayu Putri, Siti Nurfadillah, Devi Ramadhani, Banat Julliet, Siti Zuraidah, Mira Rosiana) dan temanteman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat penulis. Pahit manis persahabatan yang saya rasakan bersama kalian selama masa perkuliahan sangatlah indah. Terimakasih selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Teman diskusi bersama (Anastasia Tovita, Indah, Irma Rosdiana, Aditya Fajar, Imam Munandar). Kalian adalah teman pertama yang saya kenal ketika menginjakkan kaki di Ciputat. 12. Keluarga besar IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) tempat saya belajar berorganisasi. 13. Keluarga besar POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah), khususnya elemen Tari Saman yang memberikan kesempatan untuk bergabung bersama berbagi ilmu tari yang tidak saya dapatkan di bangku perkuliahan. 14. Keluarga besar Komunitas Alat Musik Gesek “KAMAR WINA” yang memberikan saya ilmu untuk bermain alat musik gesek khususnya biola. Terimakasih kepada Ka Syukron Habibi „Cuke‟ selaku ketua komunitas yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk vakum sementara waktu untuk fokus menyelesaikan tugas akhir ini. 15. Semua pihak yang berjasa dalam pembuatan skripsi ini yang tak bisa disebutkan satu persatu karena akan memakan banyak ruang dalam kertas. Hal sekecil apapun yang kalian berikan, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
v
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang melimpah atas bantuan dan motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga dengan hadirnya skripsi yang sekiranya jauh dari sempurna ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi penulis maupun pembaca, serta bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bagi dunia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta, 16 Desember 2016
Luthfia Nurhidayah
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................
i
ABSTRACT ..............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ..............................................................................
iii
DAFTAR ISI .............................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................
ix
DAFTAR BAGAN ....................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ..................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................
4
C. Batasan Masalah ................................................................
4
D. Rumusan Masalah .............................................................
4
E. Tujuan Penelitian ..............................................................
5
F. Manfaat Penelitian ............................................................
5
LANDASAN TEORI ............................................................
6
A. Deskripsi Teoretik .............................................................
6
1. Pengertian Membaca ...................................................
6
2. Tujuan Membaca..........................................................
7
3. Manfaat Membaca .......................................................
7
4. Membaca Cepat ...........................................................
8
5. Media Pembelajaran ....................................................
11
6. Definisi Penerjemahan ................................................
16
7. Berita ...........................................................................
21
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..........................................
24
C. Kerangka Konseptual ........................................................
26
vi
BAB III
BAB IV
BAB V
D. Hipotesis Penelitian ...........................................................
26
METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................
28
B. Metode Penelitian ..............................................................
28
C. Langkah-Langkah Penelitian ............................................
29
D. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................
32
E. Variabel Penelitian ............................................................
33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................
33
G. Skala Pengukuran dan Instrumen Pengumpulan Data ......
35
H. Uji Coba Instrumen ...........................................................
37
I. Uji Prasyarat Analisis Data ...............................................
40
J. Teknik Analisis Data dan Hipotesis Penelitian .................
41
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................
43
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................
43
B. Deskripsi Kegiatan Penelitian ...........................................
49
C. Uji Instrumen Penelitian ...................................................
52
D. Data Non Tes .....................................................................
54
E. Data Hasil Tes ...................................................................
55
F. Uji Prasyarat Analisis Data ...............................................
64
G. Analisis Data dan Hipotesis Penelitian .............................
66
H. Pembahasan Hasil Peneitian .............................................
67
PENUTUP A. Simpulan ...........................................................................
70
B. Saran ..................................................................................
70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian .........................................
28
Tabel 3.2
Desain Penelitian ...........................................................
29
Tabel 3.3
Populasi Target Penelitian di SMP Yayasan Al Fajar Kedaung Ciputat .............................................................
32
Tabel 3.4
Sampel ..........................................................................
33
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Observasi ......................................
35
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Tes .................................................
37
Tabel 3.7
Kategori Validitas Instrumen .........................................
38
Tabel 3.8
Kategori Reliabilitas Instrumen .....................................
39
Tabel 3.9
Kriteria Indeks Kesukaran Soal .....................................
39
Tabel 3.10
Kriteria Daya Pembeda Soal ..........................................
40
Tabel 4.1
Data Rombongan Belajar dan Guru ................................
44
Tabel 4.2
Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rombel 47
Tabel 4.3
Siswa menurut Tingkat dan Agama ................................
47
Tabel 4.4
Sarana dan Prasarana ......................................................
48
Tabel 4.5
Sarana Pendukung dan Kegiatan Ekstrakurikuler ..........
52
Tabel 4.6
Validitas Instrumen Soal.................................................
53
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Instrumen Soal .......................................
53
Tabel 4.8
Rekap Hasil Observasi Kelas VIII.A ..............................
54
Tabel 4.9
Data Hasil Tes Awal Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII A ........................................................................................
Tabel 4.10
55
Skor Hasil Tes Awal Keefektifan Membaca Cepat Kelas VIII.A ........................................................................................ viii
57
Tabel 4.11
Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes Awal Kelas VIII A ........................................................................................
Tabel 4.12
Data Hasil Tes Akhir Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII A ........................................................................................
Tabel 4.13
60
Skor Hasil Tes Akhir Keefektifan Membaca Cepat Kelas VIII.A ........................................................................................
Tabel 4.14
58
61
Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes Akhir Kelas VIII A ........................................................................................
63
Tabel 4.15
Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes Awal Kelas VIII.A
65
Tabel 4.16
Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes Akhir Kelas VIII.A
65
Tabel 4.17
Output SPSS Hasil Uji T-Test .........................................
66
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1
Langkah-Langkah Penelitian .........................................
x
25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2
Soal Tes Awal
Lampiran 3
Soal Tes Akhir
Lampiran 4
Teks Berita Tes Awal
Lampiran 5
Teks Berita Tes Akhir
Lampiran 6
Uji Validitas Instrumen
Lampiran 7
Uji Reliabilitas
Lampiran 8
Uji Daya Pembeda Soal
Lampiran 9
Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 10
Hasil Tes Awal Kecepatan Membaca Siswa
Lampiran 11
Hasil Tes Akhir Kecepatan Membaca Siswa
Lampiran 12
Hasil Tes Awal Pemahaman Bacaan Siswa
Lampiran 13
Hasil Tes Akhir Pemahaman Bacaan Siswa
Lampiran 14
Hasil Tes Awal Keefektifan Membaca Cepat Siswa
Lampiran 15
Hasil Tes Akkhir Keefektifan Membaca Cepat Siswa
Lampiran 16
Uji Normalitas Tes Awal
Lampiran 17
Uji Normalitas Tes Akhir
Lampiran 18
Uji Hipotesis
Lampiran 19
Lembar Instrumen Observasi
Lampiran 20
Rekap Observasi
xi
BAB I PENDAHLUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha yang secara sadar dilakukan untuk menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan kepada setiap individu dengan tujuan menciptakan individu yang berkualitas dan berkepribadian, sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan program pendidikan adalah melalui lembaga pendidikan. Oleh karena itu, lembaga pendidikan selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya. Lembaga pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar dengan tujuan untuk mengubah individu menuju arah yang lebih baik. Sekolah ditekankan untuk memberikan fasilitas yang maksimal dalam tugasnya sebagai media belajar mengajar. Terutama seorang guru yang juga merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Berbicara kreativitas dan inovasi, sejatinya guru bahasa Indonesialah yang harus memainkan peran ini. Betapa tidak, bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang utama karena di dalamnya mengajarkan pokok ilmu pengetahuan yakni, berbahasa. Pendidikan Bahasa merupakan satu di antara aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Tidak heran apabila mata pelajaran ini diberikan sejak masih di satuan pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Bahasa mempunyai peranan penting, sebab bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi, sekaligus sebagai sarana pendukung ilmu dan teknologi yang berkembang sesuai dengan perkembangan zamannya. Bagi masyarakat Indonesia bahasa mempunyai kedudukan dan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Secara umum sudah diketahui bahwa bahasa berfungsi sebagai alat
1
2
berkomunikasi, alat mengidentifikasi diri, ataupun sebagai alat berinteraksi dalam masyarakat. Di Indonesia terdapat lebih dari empat ratus bahasa daerah. Di samping itu, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi dan bahasa Nasional1. Hal tersebut membuat masyarakat Indonesia menguasai lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Siswa sebagai insan terpelajar telah mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk mempelajari keterampilan berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggunakan dan mengembangkan keterampilan tersebut dalam belajar maupun berinteraksi sosial. Seperti yang disebutkan, sejatinya keterampilan berbahasa adalah syarat mutlak bagi para siswa dalam bersosialisasi. Apalagi keterampilan berbahasa menjadi tolok ukur siswa dalam menginplementasikan keterdidikannya. Hal ini ditandai dengan berbagai pelajaran apapun, tentunya tidak bisa dilepaskan dari unsur keterampilan berbahasa, satu diantaranya adalah membaca. Kegiatan membaca tidak terlepas dari kehidupan. Manusia dalam menjalankan aktifitasnya pun sudah pasti melakukan kegiatan membaca. Membaca menjadi keterampilan utama yang harus dikuasai oleh siswa. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, yang lebih dulu diajarkan oleh guru ke siswa adalah pengenalan huruf-huruf, yang kemudian berlanjut pada bimbingan membaca. Oleh karena itulah, membaca menjadi keterampilan yang sangat penting dan harus dipelajari lebih dalam. Sebab membaca tidak saja sebatas mengenali huruf-huruf. Akan tetapi, membaca juga perlu mengetahui dan memahami bacaan yang dibaca. Artinya, ada berbagai macam jenis, metode, dan strategi dalam membaca, yang kemudian disebut membaca cepat. Henry Guntur Tarigan berpendapat, “membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis2. Oleh karena itu, membaca tidak sekadar menerima kata-kata yang tertulis, namun juga mampu Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa, 1988) h. 7. 2 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa, Edisi Revisi 2010), h. 1. 1
3
menerima dan memahami pesan yang disampaikan, sebab membaca itu tidak lain dari upaya komunikasi antara penulis dengan pembaca melalui medium tulisan. Terlepas dari itu, ketertarikan siswa dalam membaca saat ini teralihkan oleh perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi. Akan tetapi tidak diimbangi dengan penggunaan, pengawasan dan pengendalian yang baik. Kalangan pelajar merupakan pengguna terbesar kemajuan teknologi informasi ini. tersedia banyak media hiburan seperti TV, komputer, handphone, dan lain-lain. Kecanggihan teknologi seakan menghipnotis para pelajar. Pelajar dimanjakan dengan media tersebut, sehingga buku tidak lagi menjadi media yang kini digemari. Akan tetapi, bukan tidak mungkin teknologi itu bisa dimanfaatkan oleh guru untuk dijadikan media dalam pembelajaran membaca, sebab melalui teknologi yang digemari siswa tersebut, media pembelajaran yang digunakan mampu merangsang kemampuan membaca dan
menumbuhkan ketertarikan siswa dalam membaca. Seperti
perkembangan teknologi dalam media audio visual, yakni televisi. Tidak bisa dipungkiri jika televisi menjadi media yang digemari oleh manusia. Bahkan siswa kebanyakan lebih suka menonton televisi daripada membaca. Televisi termasuk media audio visual, dimana di dalamnya terdapat unsur suara dan gambar. Salah satu acara televisi yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah berita, sebab di dalamnya berisi informasi-informasi yang aktual, hangat dan terpercaya. Sebagaimana AS Haris Sumadiria menyatakan berita adalah semua hal yang terjadi di dunia, apa yang ditulis dalam surat kabar, apa yang disiarkan di radio, dan apa yang ditayangkan oleh televisi3. Berita di televisi ada yang menggunakan bahasa asing, lalu terdapat teks terjemahan bahasa Indonesia untuk disajikan kepada penonton yang tidak mengerti bahasa asing. Berita yang memiliki teks terjemahan menurut peneliti dapat merangsang siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca cepat, karena siswa tidak hanya menonton, tapi juga dituntut untuk membaca teks terjemahan pada berita tersebut secara cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut membuat peneliti tergerak untuk mengetahui pengaruh teks terjemahan pada berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 27. 3
4
kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2016sss/2017. Maka dalam hal ini, penulis akan membahas bagaimana pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa. Penulis berasumsi bahwa siswa yang kurang tertarik dalam membaca disebabkan oleh faktor media pembelajaran yang digunakan guru yang begitu monoton, sehingga menyebabkan siswa jenuh dan kurang minat dalam membaca. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut. 1. Diperlukan media yang lebih bervariasi dalam pengajaran membaca cepat. 2. Pembelajaran membaca masih dianggap monoton dan menjenuhkan. 3. Siswa memerlukan media yang tepat untuk meningkatkan membaca cepat. 4. Rendahnya minat membaca dikalangan pelajar. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII semester ganjil SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Setelah melihat uraian di atas dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan
5
membaca cepat siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017?”. E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan hal yang penting dalam kegiatan penelitian ini. Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teks terjemahan pada berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis adalah manfaat yang berhubungan dengan pengembangan ilmu. Hasil penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam bidang penelitian dan pengembangan media pembelajaran membaca. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa dan meningkatkan kemampuan dalam membaca. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
tentang
media
pembelajaran
membaca
yang
dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan media pembelajaran membaca.
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Membaca Membaca adalah proses menambah khazanah dan memperdalam pengetahuan tentang sesuatu1. Selain menjadi aktivitas menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan, membaca juga menjadi wahana pertemuan antara pembaca dan penulis. Pertemuan itu tentunya dilakukan lewat gagasan yang ditranformasikan penulis di dalam suatu teks. Aniatul Hidayah menjelaskan, “membaca merupakan kegiatan yang dapat mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir seseorang”2. Tidak dapat dipungkiri, belajar selalu dikaitkan dengan kegiatan membaca. Menjadi hal yang lumrah, jika ada seseorang yang dikategorikan dengan segudang pengetahuan dan cerdas akan wawasan, tentu dikarenakan faktor banyaknya ia membaca. Oleh karena itu, membaca menjadi medium ilmu pengetahuan, yang tidak hanya sekedar membunyikan rentetan huruf-huruf dan lambang tulisan. Suhendar dan Pien menjelaskan, “membaca sebagai suatu bagian komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi diubah menjadi lambanglambang tulisan atau huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan atau huruf – huruf itulah yang diubah menjadi makna”3.
Sebagai bagian dalam
komunikasi, membaca tentu perlu dipelajari. Sebab membaca merupakan keterampilan berbahasa, dan keterampilan itu perlu dipelajari lebih mendalam. Hal ini senada dengan yang dikemukakan Guntur Tarigan, membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa dari empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis4. Antoni Lutfi Arifin, Be A Reader (Jakarta: Gramedia, 2013), h. 5. Aniatul Hidayah, Membaca Super Cepat (Jakarta: Laskar Aksara, 2012), h. 5. 3 ME Suhendar dan Pien Supinah, Mata Kuliah Dasar Umum Pengajaran Ujian Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis (Bandung: Pionir Jaya, 1992), h. 4. 4 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung: Angkasa, Edisi Revisi 2010), h. 1. 1 2
6
7
2. Tujuan Membaca Agar manfaat dari kegiatan membaca dapat terasa, hendaknya seseorang memiliki tujuan atas bacaan yang ia baca. Hal ini dapat kita lihat dari penjelasan Farida Rahim dalam bukunya bahwa “membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan”.5 Begitu seyogiyanya yang menjadi tujuan membaca. Lebih mendalam Dalman mengemukakan, pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan.6 Antoni Lutfi Arifin mengatakan bahwa tujuan membaca ada dua, yaitu: 7 a. Tujuan Kreasi Membaca yang bertujuan sebagai sarana kreasi yaitu membaca untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan cara mengikat makna bacaan yang didapat menuju perubahan diri. b. Tujuan Rekreasi Tujuan membaca untuk rekreasi yaitu membaca sebagai sarana mencari kesenangan, hiburan. Bacaan rekreasi ini didapat dari bukubuku cerita pendek, novelette (novel pendek), novel, puisi, dan bacaan sastra lainnya. Sementara itu, tujuan membaca menurut Tarigan adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.8 Melalui pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan, tujuan membaca sejatinya adalah hakikat membaca itu sendiri. 3. Manfaat Membaca Widyamartaya menjelaskan mengenai manfaat membaca di antaranya dapat membuka cakrawala kehidupan bagi pembaca; dapat menyaksikan dunia
Farida Rahim, Pengajaran Membaca di sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. II, h. 11. 6 Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 11. 7 Antoni Ludfi Arifin, Op. Cit., h. 50-51. 8 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h. 9. 5
8
lain, yaitu dunia pikiran dan renungan; dan mengubah pembaca menjadi memesona dan terasa nikmat tutur katanya9. Dr. Ragib As-Sirjani juga mengungkapkan keharusan seseorang untuk membaca karena banyak manfaatnya. Membaca merupakan sarana manusia untuk belajar dan mengajar. Selain itu, membaca merupakan suatu perangkat bagi manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, serta mengambil manfaat dan informasi dari hasil karya orang-orang terdahulu.10 Lebih lanjut, Ragib As-Sirjani mengatakan, dengan membaca seseorang bisa menelaah dan mengetahui segala sesuatu yang dimiliki orang lain dengan cara yang mudah dan simpel. Selain itu, agama mengajarkan kepada kita untuk membaca sesuai dengan ayat Al-quran yang pertama kali turun kepada umatnya melalui nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “bacalah..”.11 Dengan demikian, seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan dengan membaca. Membaca merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan prinsip dalam kehidupan kita pada zaman modern sekarang ini. 4. Membaca Cepat Keterampilan membaca memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang yang memiliki keterampilan membaca tentu akan dapat berkomunikasi dengan bahasa tulis. Bahkan dengan keterampilan membaca, seseorang mampu menggapai informasi, menambah wawasan dan mendalami ilmu pengetahuan. Namun, tidak semua orang mampu membaca dengan efektif. Agar seseorang dapat membaca efektif maka diperlukan sebuah strategi, teknik, atau metode. Salah satunya adalah membaca cepat. Nurhadi mengungkapkan membaca cepat dan efektif yaitu jenis membaca yang mengutamakan kecepatan, engan tidak meninggalkan pemahaman terhadap aspek bacaannya12. Hal ini berarti, dalam membaca cepat bukan A. Widyamartaya, Seni Membaca untuk Studi (Yogyakarta: Kasinius, 1992), h. 140. Raghib As-Sirjani., dan Amir Al-Madari, Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca. (Solo: Aqwam,2007) h. 67-68. 11 Ibid,. 12 Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan), (Jakarta: Sinar Dunia Algesindo, 2008), h. 31. 9
10
9
hanya kecepatan dalam membaca yang menjadi patokan, melainkan juga harus disertai pemahaman dari apa yang telah dibacanya. Apabila seseorang dapat membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi maka seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat. Senada dengan Nurhadi, Hernowo menjelaskan bahwa membaca cepat adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan pengertian yang tepat dan cepat.13 Namun dalam penjelasannya, Hernowo menyebut pemahaman dengan istilah pengertian yang tepat. Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, dua hal yang ditekankan dalam membaca cepat yaitu cepat dan tepat. Cepat berarti kemampuan untuk memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk menemukan informasiinformasi yang ada dalam teks. Tepat berarti informasi yang didapatkan merupakan informasi yang tepat meskipun proses membaca dilakukan dengan cepat. Lebih terperinci, Soedarso memaparkan pengertian membaca cepat, yaitu kemampuan membaca dengan memperhatikan tujuan dari membaca. Kecepatan membaca harus fleksibel, artinya kecepatan itu tidak harus selalu sama, ada kalanya diperlambat karena bahan-bahan dan tujuan kita membaca14. Hal ini berarti seorang pembaca tidak melulu menerapakan membaca dengan cepat setiap saat, keadaan, suasana dan jenis bacaan yang dihadapinya. Namun, pembaca tahu kapan membaca dengan kecepatan tinggi, kapan memperlambat, kapan harus berhenti, dan seterusnya. Dengan demikian,
pembaca
cepat
menerapkan
kemampuan
membaca
cepat
berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu. Secara lebih rinci, pengertian membaca cepat dipaparkan oleh Keke T. Aritonang, “membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu yang disertai dengan
Hernowo, Quantum Reading (Bandung: MLC, 2003) h. 9. Nurhayati, Meningkatkan Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf dalam Keterampilan Membaca Cepat dengan Teknik Skippin Ayunan Visual pada Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia, Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa Edisi I, 2011, h. 5. 13 14
10
pemahaman isi 70%15. Materi dalam hal ini adalah jumlah kata yang terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan waktu tertentu artinya untuk memahami materi bacaan memerlukan waktu. Waktu yang dipergunakan dalam membaca cepat adalah satuan waktu, yaitu menit. Pemahaman isi bacaan 70% artinya, setelah selesai membaca sekurang-kurangnya pembaa menguasai isi bacaan sebanyak 70%. Berdasarkan paparan di atas, maka dibutuhkan sebuah rumus untuk mengukur kemampuan efektif membaca seseorang, lebih lanjut disebut KEM. Sebagaimana dikuatkan dengan pendapat Harjasujana dan Mulyati yang menyebut keterampilan membaca cepat dengan KEM (Kemampuan Efektif Membaca) dan menjelaskan bahwa KEM merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan16. Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa cara penghitungan kemampuan membaca cepat yang dikutip dari Wiryodiyono dan cara perhitungan KEM Mulyati, dapat dibuat beberapa alternatif rumus kemampuan membaca cepat/KEM yang dapat digunakan untuk menghitung dan menentukan kemampuan membaca cepat/KEM seseorang, yaitu17: 1) Kecepatan Membaca x 60 2) Kemampuan Pemahaman x 100% 3) Kecepatan Efektif Membaca KEM= kecepatan membaca x kemampuan pemahaman
Sri Angreyani Fransiska Palamani, Kemampuan Membaca Cepat pada Siswa Kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, Jurnal, 2015. h.6. 16 Akhmad Slamet Harjasujana dan Yeti Mulyati, Membaca 2 (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III, 1996)., h. 69. 17 Rahmat Hidayat, “Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Wacana Deskripsi dengan Media Teks Bergerak Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plere”t, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. h. 13-14. 15
11
Standar kecepatan baca seseorang didasarkan atas tingkatan dalam berstudi. Berdasarkan hasil penelitian para ahli membaca di Amerika Serikat, kecepatan yang memadai untuk tingkatan sekolah adalah berikut ini18. Tingkat SD
: 200 x 70% = 140 kpm
Tingkat SLTP : 200 x 70% s.d. 250 x 70% = 140 – 175 kpm Tingkat SLTA : 250 x 70% s.d. 350 x 70% = 175 – 245 kpm Tingkat PT
: 350 x 70% s.d. 400 x 70% = 245 – 280 kpm
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMP, maka pencapaian kpm yang harus diperoleh siswa setelah diberi perlakuan minimal adalah 140 – 175 kpm. 5. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Media dan pembelajaran menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kehadiran
media
menjadi
alat
yang
menunjang
keberhasilan
pembelajaran. Bahkan, tanpa adanya media, ilmu yang disampaikan tidak akan bisa ditransferkan dengan baik. Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, secara harfiah artinya “perantara” atau “pengantar” yakni perantara atau sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan.19 Suparno menjelaskan, “media adalah alat yang dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerimanya”.20 Yudi Munadi berpendapat bahwa “media pembelajaran juga dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan Haryadi, Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Mahasiswa Jurusan BSI UNNES dengan Perkuliahan Berbasis Latihan Berjenjang dan Pengalaman, Jurnal, Universitas Negeri Semarang. 19 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 3 20 Jauharoti Alfin, dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Learning Assistance Program for Islamic Schools, 2009), ed. I Paket 1-7, h. 8. 18
12
proses belajar secara efisien dan efektif”.21 Dengan demikian, media pembelajaran menjadi penting untuk menciptakan proses belajar yang efesien dan efektif. b. Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pembelajaran. Seringkali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan kompetensi yang berikan kepada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam pembelajaran, tiga kelebihan kemampuan media menurut Garlach dan Ely dalam I Wayan Santyasa adalah sebagai berikut: 1) Kemampuan Fiksatif Media dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu obyek kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya. 2) Kemampuan Manipulatif Media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulangulang penyajiannya. 3) Kemampuan Distributif Media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio. c. Pertimbangan Pemilihan Media Oemar Hamalik memaparkan dalam memilih dan menggunakan media pendidikan
harus
sesuai
dengan
kriteria-kriteria
tertentu,
yakni:
Yudi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada (GP) Press, 2012), h. 7-8. 21
13
karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik media sendiri, dan sifat pemanfaatan media. 22 1) Karakteristik siswa Merupakan keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya, sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya dalam karakteristik siswa ada tiga hal yang berkaitan, yaitu: karakteristik yang berkenaan dengan kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang, dan karakteristik yang berhubungan dengan perbedaan pribadi. 2) Tujuan belajar Pertimbangan dalam hal pemilihan media yaitu kesesuaian tujuan belajar. Semuanya dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Berkaitan dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. 3) Sifat bahan ajar Banyak jenis aktivitas yang biasa dilakukan siswa di sekolah. Isi bahan ajar tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa seperti mendengarkan, dan mencatat. Oleh karena itu, dalam pemilihan media bahan ajar yang digunakan dapat mencakup berbagai aktivitas siswa di sekolah. 4) Pengadaan media Dari segi pengadaan, media dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: media jadi dan media rancangan. Baik media jadi dan rancangan, keduanya harus dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Aspek lain yang memerlukan pertimbangan agar dalam pemilihan dan pengembangan media dapat maksimal adalah kemampuan biaya, ketersediaan waktu, tenaga, fasilitas dan peralatan pendukung. 5) Sifat pemanfaatan media
22
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 6.
14
Dilihat dari sifat pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua macam, yaitu: a. Media primer, yaitu media yang diperlukan atau harus digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam proses pembelajarannya. b. Media sekunder, media ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi. Berdasarkan kriteria tersebut, guru haruslah pandai menentukan media apa yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan harus sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam tujuan mengajar, sehingga kebermanfaatan media yang digunakan menjadi maksimal. d. Jenis-jenis Media Media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar banyak ragamnya. Secara garis besar, media dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu: 1) audio, 2) visual, 3) audio-visual, dan 4) multimedia. 1) Media audio Yudhi Munadi menjelaskan bahwa media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.23 Sadiman dkk memaparkan, dengan media audio pesan yang akan disampaikan dituangkaan ke dalam lambanglambang auditif, baik verbal (ke dalam kata/bahasa lisan) maupun non verbal.24 Jadi, dapat disimpulkan bahwa media audio adalah media yang menyampaikan pesan melalui bunyi. Bunyi yang disampaikan kemudian diolah oleh otak untuk menjadi sebuah informasi. Beberapa contoh media audio yang dapat dipakai dalam proses pembelajaran yaitu: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan 23 24
h. 49.
Yudi Munadi, op. cit., h. 49. Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005)
15
sebagainya. Melalui media audio siswa dapat memperoleh suatu informasi melalui bunyi-bunyi yang ditangkap oleh indera pendengaran yang dapat dikaji dan diingat menjadi sebuah ilmu pengetahuan atau suatu kajian untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang peserta didik miliki. 2) Media Visual Visual jika dilihat dari arti harfiahnya yaitu dapat dilihat dengan indera penglihatan yaitu mata dan memperkuat ingatan. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.25 3) Media Audiovisual Yudhi Munadi menjelaskan, media audio visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus suatu proses.26 Jadi, dalam suatu proses pembelajaran yang menggunakan media audio visual peserta didik memaksimalkan indera pendengaran dan penglihatannya untuk menjalani proses pembelajaran tersebut. 4) Multimedia Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran berlangsung.27 Contoh dari multimedia pembelajaran adalah komputer. Komputer dikategorikan sebagai multimedia karena pengoperasiannya menggunakan berbagai indera dan organ yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, dan salah satu organ gerak yaitu tangan. e. Manfaat Media Pembelajaran Sadiman memaparkan, secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut. 1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala). 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Azhar Arsyad, Op.Cit., h. 91. Yudhi Munadi, op. cit., h. 56. 27 Ibid. 25 26
16
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna. 4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.28 Media pembelajaran sampai saat ini sangat bermanfaat dalam menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan asik, sehingga dalam kegunaannya tidak menimbulkan kejenuhan siswa dalam belajar. 6. Definisi Penerjemahan a. Pengertian Penerjemahan Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli terkait penerjemahan. Dari berbagai definisi yang ada, sebagian pakar bahasa mendefinisikan terjemahan berdasarkan pengalihan bentuk-bentuk dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Selain itu, ada juga sebagian pakar yang menekankan terjemahan sebagai pengalihan arti dan pesan dari suatu bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran (Bsa). Hal ini dijelaskan oleh Moch. Syarif dalam bukunya, bahwa penerjemahan adalah “proses memindahkan pesan yang telah diungkapkan dalam bahasa yang satu (Bsu) ke dalam bahasa yang lain (Bsa) secara sepadan dan wajar dalam pengungkapannya sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepsi dan kesan asing dalam menangkap pesan tersebut.29 Emir berpendapat, mengutip J. Catford: translation is the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL).30 Penerjemahan berarti proses penggantian matrial tekstual dari suatu bahasa (BS) dengan material terkstual yang sepadan dari
Arief S. Sadiman dkk., Op.Cit., h. 17. Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer,(Ciputat: UIN PRESS, 2014), Cet. I, h. 17. 30 Emir, Teori dan Pengajaran Penerjemahan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), Cet. I, h. 3. 28
29
17
bahasa lain (BT)31 Definisi tersebut menekankan bahwa wacana alihan haruslah sepadan dengan wacana aslinya, karena padanan merupakan kata kunci dalam proses terjemahan, dengan sendirinya pesan dalam wacana alihan akan sebanding dengan pesan pada wacana aslinya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai definisi terjemahan, dapat kita simpulkan bahwa terjemahan, baik lisan maupun tulisan, memberikan penekanan lebih kepada makna atau pesan yang akan disampaikan. Walaupun tidak menjadi prinsip bahwa dalam melakukan terjemahan harus patuh kepada bentuk bahasa sumbernya, melainkan yang menjadi poin penting adalah bahwa hasil terjemahan mempunyai maksud dan maka yang sama persis dengan pesan bahasa sumbernya. Dalam batasan penerjemahan dinyatakan bahwa penerjemahan adalah proses pengalihan makna dari teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa sasaran. Batasan itu menunjukkan betapa penting peranan bahasa teks sebelum diputuskan untuk dipilih sebagai teks bahasa sumber untuk diterjemahkan. Frans Sayogie menjelaskan jenis teks yang diterjemahkan dapat dibedakan menurut beberapa bagian, yaitu: 32 1. Nilai Keindahannya Berdasarkan nilai keindahannya dibedakan teks sastra yang bersifat ekspresif dan teks nonsastra yang bersifat informati. Teks sastra antara lain mencakup roman, novel, dan puisi. Teks nonsastra antara lain mencakup pengetahuan populer, karya ilmiah, informasi ilmiah, dan sebagainya. 2. Bentuk penulisannya Jenis teks yang diterjemahkan menurut jenis penulisannya, teks dibedakan menjadi empat, yaitu eksposisi, argumentasi, narasi dan deskripsi. 3. Pendekatan dan tujuan penulisannya
h. 20. 83.
31
J. Catford, Linguistic Theory of Transnlation (London: Oxford University Press, 1978),
32
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
18
Teks juga dapat dibedakan berdasarkan tujuan penulisannya, yaitu teks otentik dan teks rekaan. Teks otentik dibuat untuk khalayak pembbaca umum, sedangkan teks rekaan dibuat untuk tujuan khusus. Berdasarkan definisi di atas, dalam penerjemahan penting untuk memerhatikan jenis teks sebelum melakukan penerjemahan. Hal ini akan menentukan proses penerjemahan yang akan dilakukan. Melihat penjelasan yang dipaparkan, dapat ditentukan jenis teks yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis teks nonsastra yang mencakup tentang informasi-informasi ilmiah. Teks tersebut termasuk ke dalam jenis teks deskripsi dengan tujuan dibuat untuk khalayak umum. b. Proses Penerjemahan Kegiatan menerjemahkan bukan hanya mengalihkan bahasa yang satu (bahasa sumber) ke bahasa lainnya (bahasa sasaran) tetapi juga mengubah bentuk dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Hal yang lebih penting lagi adalah memindahkan arti dan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran dan pembaca merasa teks bacaan tersebut bukanlah hasil karya terjemahan. Jika dilihat dari prosesnya, penerjemahan yang baik harus mengikuti suatu proses yang baik harus mengikuti suatu proses yang bertahap. Dr. Kardimin mengutip pendapat Nida dan Taber memaparkan bahwa dalam proses penerjemahan yang baik terdapat tiga tahap yaitu tahap analisis, transfer, dan restrukturisasi.33 1. Tahap analisis atau pemahaman. Dalam tahap ini struktur lahir (atau kalimat yang ada) dianalisis menurut hubungan gramatikal, menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata atau kombinasi kata, makna tekstual dan bahkan makna kontekstual. 2. Tahap transfer. Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisis dan dipahami maknanya tadi diolah penerjemah dalam pikirannya dan dipindah dari Bsu ke dalam Bsa. Kardimin, Pintar Menerjemah Wawasan Teoritik dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h.16-17. 33
19
3. Tahap restrukturisasi. Dalam tahap ini penerjemah berusaha mencari padanan kata, ungkapan, dan struktur kalimat yang tepat dalam Bsa, sehingga isi, makna dan pesan yang ada dalam teks Bsu tad bisa disampaikan sepenuhnya dalam BSa. Senada dengan pendapat di atas, Frans Sayogie mengutip pendapat Larson menjelaskan, penerjemahan merupakan proses yang dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap penerjemahan sebagai berikut: (1) mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks budaya dari teks bahasa sumber; (2) menganalisis teks bahasa sumber untuk menemukan maknanya; dan (3) mengungkapkan kembali makna yang sama itu dengan menggunakan leksikon dan struktur yang sesuai dengan bahasa sasaran dan konteks budayanya.34 Berdasarkan penjelasan mengenai proses penerjemahan dapat disimpulkan bahwa untuk menghasilkan karya terjemahan yang baik diperlukan beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu menganalisis struktur kalimat bahasa sumber yang akan diterjemahkan, mentransfer hasil analisis tersebut ke dalam bahasa sasaran, dan merestruktur pola kalimat tersebut ke dalam bahasa sasaran. c.
Penerjemahan Teks Berita di Televisi Stasiun televisi memiliki program acara yang terdiri program acara
lokal dan program acara bahasa asing.seperti contohnya program acara berita. Untuk membantu penonton memahami suatu program acara berita bahasa asing yang ditayangkan maka sudah tentu diperlukan seorang penerjemah. Penerjemah berungsi mengalihbahasakan isi berita bahasa sumber (bahasa asing yang bersangkutan) ke bahasa sasaran (bahasa Indonesa) sehingga pemirsa dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh program berita tersebut.
34
17.
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
20
Penerjemahan televisi berbeda dengan penerjemahan pada umumnya. Televisi merupakan media audio-visual, karena itu penerjemahan televisi bertumpu kepada audio dan visual. Pada dasarnya, penerjemahan pada program televisi terbagi menjadi dua, yaitu subtitling dan dubbing (sulih suara). Subtitle adalah teks terjemahan yang muncul dibagian bawah layar televisi. Dubbbing adalah sulih suara, mengganti audio bahasa sumber dengan audio bahasa sasaran.35 1) Subtitling Subtitle, yaitu memberikan sebuah terjemahan dari dialog bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam bentuk disinkronkan keterangannya, biasanya di bagian bawah layar. Prinsip adalah membantu pemirsa memahami isi film, bukan membuat pemirsa sibuk membaca. Oleh karena itu, bahasa subtitling haruslah merupakan bahasa yang singkat, padat dan tepat sasaran. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik dan benar.36 2) Dubbing Banyak permasalahan yang harus ditanggulangi dalam dubbing (sulih suara) ditinjau dari segi kebahasaan. Benny Hoedoro Hoed memaparkan, permasalahan kebahasaan dapat ditinjau melalui tiga segi, yaitu (a) segi penerjemahan, (b) segi penyelarasan naskah, dan (c) segi pengisian suara.37 Lebih ringka Frans Sayogie menjelaskan, dalam penerjemahan dubbing (sulih suara) bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia luwes yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang baik dan benar bukanlah berarti menggunakan bahasa Indonesia yang formal, tapi menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi, kondisi,
35 36
171-172.
37
Moch. Syari, Diktat Teori dan Permasalahan Terjemah h.5. Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
Pro. Dr. Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2006) h.102.
21
konteks film dan jenis film dengan tetap mengacu kepada kaidah yang berlaku.38 7. Berita d. Pengertian Berita Ashadi Siregar menyatakan, berita adalah “melaporkan seluk-beluk peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi. Melaporkan di sini berarti menuliskan apa yang dilihat, didengat, atau dialami seseorang atau sekelompok orang”.39 Menurut William S. Maulsby dalam Sam Abeda Pranomo, “Berita bisa didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian para pembaca berita di surat kabar tersebut.”40 Dapat disimpulkan berita merupakan sebuah informasi yang bertujuan memaparkan suatu kejadian atau peristiwa penting yang bersifat fakta dan aktual kepada khalayak. Hal senada diungkapkan oleh A Muis mengungkapkan, berita adalah laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang baru terjadi, yang menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi pembuat berita itu sendiri.41 Dapat dikatakan bahwa sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai berita apabila peristiwa tersebut mempunyai nilai diluar kebiasaan pada umumnya, maksudnya berita tersebut merupakan sesuatu yang menarik dan menjual untuk diinformasikan kepada khalayak ramai. Sebagaimana Morissan berpendapat, “Berita adalah informasi yang penting dan/atau menarik bagi khalayak audien”.42 38
173.
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
Ashadi Siregar, dkk., Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa, (Yogyakarta: Kanisius, 2003), Cet. Ke- 5, h. 19. 40 Sam Abeda Pareno, Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita, (Surabaya: Papyrus, 2003), h. 6. 41 A Muis, Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Dharu Anutama, 1999), cet. I, h. 26. 42 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 8. 39
22
e. Unsur-unsur Berita Tradisi jurnalistik lazim mengenal bahwa di dalam sebuah berita terdapat formula (rumusan) 5W+1H. Formula ini juga menjadi pedoman sebagai syarat kelengkapan sebuah berita.Berikut ringkasan dari formula yang dimaksud43: 1) Who (siapa): berita harus mengandung unsur „siapa‟, harus menyebutkan sumber yang jelas. Dengan kata lain, berita harus mempunyai sumber yang jelas. 2) What (apa): setelah mengetahui sumber berita, selanjutnya penting untuk mengetahui „apa‟ yang dikatakannya dengan kata lain, „apa‟ adalah mencari tahu hal yang menjadi topik berita tersebut. 3) Where (di mana): berita juga harus menunjuk pada tempat kejadian; „di mana‟ terjadinya peristiwa atau fakta itu. 4) When (kapan): pertanyaan When akan menyangkut waktu kejadian ataupun kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan kejadian tersebut. 5) Why
(mengapa):
kelengkapan
unsur
berita
harus
dapat
menjelaskan „mengapa‟ peristiwa itu terjadi. Hal ini berkaitan untuk memenuhi rasa ingin tahu pembaca mengenai penyebab terjadinya peristiwa itu. 6) How (bagaimana): akan memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan. Selain kelima unsur tersebut, unsur-unsur yang harus dimiliki dalam sebuah berita menurut Romli, adalah sebagai berikut44: 1) Cepat, yakni aktual atau ketepatn waktu. Unsur ini mengandung makna sesuatu yang baru. 2) Nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau karangan. Sebuah berita harus merupakan informasi tentang suatu
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 36. 44 Suhaemi dan Rulli Nasrullah. Op. Cit., h. 31-32. 43
23
yang sesuai dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai fakta sebagaimana adanya. 3) Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. 4) Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang ditulis. f. Jenis-jenis Berita Berita jurnalistik yang banyak muncul dalam surat kabar atau majalah, dapat digolongkan atas berita langsung (straight/hard/spot news), berita ringan (soft news), berita kisah (feature), serta laporan mendalam (indepth report). Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari setiap jenis berita tersebut.45 1) Berita langsung (straight/hard/spot news) Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut berita langsung (straight/hard/spot news) karena unsur-unsur terpenting dari peristiwa itu harus langsung (sesegera mungkin disampaikan kepada pembaca. 2) Berita ringan (soft news) Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa dikemukakan sebagai kejadian yang manusiawi dalam kejadian penting. 3) Berita kisah (feature) Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat menyentuh perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terkait akan aktualitas. 4) Laporan mendalam (indepth report) Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara penulisan yang sama dengan berita kisah. Laporan mendalam 45
Ashadi Siregar dkk., Op. Cit, h. 154-158.
24
digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap, mendalam, dan analitis. Jenis-jenis berita secara lebih sederhana dikemukakan oleh Morissan bahwa program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 1) Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya. 2) Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.46 Adapun jenis berita yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis berita lunak. Berita yang digunakan dalam penelitian ini berisi informasi taman wisata, sehingga isi berita tidak bersifat harus segera ditayangkan. B. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Hani, mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
dengan
judul
“Peningkatan
Keterampilan
Membaca melalui Media Kartu Berseri (Flash Cards) pada Siswa Kelas III MI Al Huda Sukakarya Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran 2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membaca dengan
menggunakan
media
kartu
berseri
(flash
cards)
dapat
meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas III MI Al Huda Sukakarya. Keterampilan membaca pada pra tindakan sebesar 58, 95 dan ketuntasannya 33% pada siklus I meningkat menjadi 69,72 dengan ketuntasan 58%, peningkatan pada siklus II 79, 37 dengan ketuntasan 79%. Pada tindakan ini keterampilan membaca siswa dengan lafal, intonasi, kelancaran dan kenyaringan meningkat hingga mencapai kriteria 46
Morissan, Op.Cit., h. 25-27.
25
ketuntasan yang ditetapkan yaitu dengan rata-rata kelas 67 dan ketuntasan kelas 70%. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama meneliti keterampilan berbahasa membaca. Perbedaannya yaitu terletak pada media yang digunakan. Umi Hany meneliti dengan media kartu, sedangkan penulis meneliti dengan media berita di televisi yang memiliki teks terjemahan. 2. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Nieke
Hendraningtyas
berjudul
“Penerapan Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa” dalam jurnal Progress Vol.1 No. 1, 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar membaca siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran meningkat, yaitu pada siklus 1 dari 71,25% menjadi 80,12% pada siklus 2, dan siklus 3 menjadi 92,29%. Sedangkan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran tiap siklus juga menurun, seperti penghambat kecepatan membaca: vokalisasi, menggerakkan bibir, menggerakkan kepala, dan menunjuk dengan jari/benda lain, yaitu dari 28,75%, menjadi 19,88%, dan 7,71%. Kecepatan membaca siswa pun terjadi peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu dari 136 kata/menit dengan kategori rendah, menjadi 210 kata/menit (rendah), dan menjadi 328 kata/menit (sedang). Tingkat pemahaman siswa tiap siklus meningkat, yaitu dari 65% kategori kurang, menjadi 72% kategori sedang, dan 83% kategori baik. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu samasama meneliti kemampuan siswa dalam membaca cepat. Perbedaannya yaitu pada metode yang digunakan. Nieke Hendraningtyas meneliti dengan menggunakan teknik Skimming, sedangkan penulis meneliti dengan media berita di televisi yang memiliki teks terjemahan. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dengan judul “Meningkatkan Hasil
Belajar
Menemukan
Gagasan
Utama
Paragraf
Dalam
Keterampilan Membaca Cepat Dengan Teknik Skipping Ayunan Visual Pada Siswa Kelas XI Ipa SMA Smart Ekselensia Indonesia” dalam Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/2011. Hasil penelitian
26
tindakan kelas yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa teknik SAV dapat meningkatkan hasil belajar menentukan gagasan utama paragraf dalam keterampilan membaca cepat pada siswa kelas II SMA Smart Ekselensia Indonesia. Hal ini karena lebih dai 80%, siswa dapat membaca dengan cepat, lebih dari 300 kpm sesuai dengan standar kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, lebih dari 80%, siswa memperoleh nilai di atas kkm (nilai kkm 72). C. Kerangka Konseptual Penulis
menjelaskan
hubungan
antara
variabel
independen
(yang
memengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi) yang bersifat sebab pengaruh dari judul skripsi “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar”. Berdasarkan judul tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi variabel independen (yang mempengaruhi) dalam kemampuan membaca siswa yaitu media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan dapat mendorong siswa untuk membaca teks terjemahan. Agar siswa paham dengan isi ataupun pokok-pokok yang terdapat pada berita tersebut, juga melatih siswa untuk membaca cepat. Sehingga yang menjadi variabel dependen (yang dipengaruhi) yaitu kemampuan membaca cepat siswa. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang berarti “kebenaran”.47 Hipotesis dapat didefinisikan sebagai kemungkinan jawaban dari kebenaran yang akan terungkap dalam sebuah penelitian. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H0
: Tidak terdapat pengaruh media teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 71. 47
27
H1
: Terdapat pengaruh media teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa.
BAB IV HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMP Islam Al Fajar 1. Sejarah Singkat Sekolah SMP Islam Al Fajar berlokasi di Jalan Aria Putra No. 102 Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Tangerang, Banten. Sekolah yang berNSS/NSM/NDS. 202280309014/2002040102 ini didirikan pada tahun 1996 yang pada waktu itu memiliki 8 ruangan. Sekolah ini dibangun atas tanah milik Yayasan Al-Fajar, dengan luas tanah 1.130,5 m2 dengan surat izin bangunan No. 642.2/183-DB/1996 dan luas bangunan 570 m2. Yayasan Perguruan Islam Al Fajar merupakan sebuah implementasi dari Sekolah Islam Terpadu Al Fajar yang didrikan pada tahun 1994 yang terus mendapat respon dari masyarakat, oleh karena itu pengurus sekolah melalui bidang pendidikan terus mengembangkan mutu pendidikan dari berbagai aspek seperti Pengembangan metode dan materi pembelajaran. Pengembangan fisik bangunan serta penyediaan sarana praktek yang memadai merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam mengembangkan mutu pendidikan guna mewujudkan amanah. Pada saat ini, Yayasan Perguruan Islam Al Fajar telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun dan telah menghasilkan lulusan yang mengabdi di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Kepengurusan Yayasan Perguruan Islam Al Fajar ini dipimpin oleh orang yang telah berpengalaman di bidang pendidikan, yaitu (Alm) Bapak H. M. Djafar dan Drs. H. Kamto Trisusilo. Yayasan Perguruan Islam Al Fajar juga menyelenggarakan program pendidikan pada jenjang TK, SD, dan SMK. Hal ini menunjukkan bahwa yayasan ini tidak ingin tertinggal dengan sekolah-sekolah lain yang lebih dulu menunjukkan kualitasnya. Ini terlihat dari usaha-usaha yang terus menerus dilakukan dalam memperbaiki mutu layanan pendidikan bagi penggunaan jasa
38
39
pendidikan.
Mulai
dari
usaha-usaha
meningkatkan
kompetensi
dan
profesionalisme guru hingga penyempurnaan sistem pendidikan yang berlaku. Adapun Kepemimpinan di SMP Al Fajar, sejak awal berdiri hingga sekarang sebagai berikut: a.
Drs. H Kamto Trisusilo
(1995-1997)
b.
Drs. Marjono
(1998-2004)
c.
Hanapi, S.Pd
(2005-2009)
d.
Drs. Kosasih
(2010-Sekarang)
2. Visi dan Misi Sekolah SMP Islam Al Fajar Menerapkan kurikulum ang berlaku sesuai SKB dua menteri (Menteri Pendidikan dan Menteri Agama). Adapun mata pelajaran meliputi mata pelajaran sesuai Kemdikbud, Al-Qur’an Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam. a. Visi Sekolah: “Unggul dan berprestasi dibidang Agama Islam yang berbudi pekerti luhur dilandasi IMTAQ dan IPTEK” b. Misi Sekolah: 1) Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pendalaman pelajaran agama 2) Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK 3) Menerapkan generasi unggulan yang memiliki potensi dibidang akademik dan non Akademik 3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan Tabel. 4.1 Data Rombongan Belajar Dan Guru No
1
2
Mata Pelajaran
Kls
Jml.
Kelas Yang
Rombel
Diajar
Agama Islam
PKn
VII, Unggulan, A,
VII
3
VIII
2
VIII, A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VII Unggulan
Pendidikan
Nama Guru Pengampu
B. Ust. Rahmat Al Ghifari
Supar Lukyto M.Pd
40
VII A, B
3
4
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
Udin Sajidin S. EI
IX
2
IX A, B
Dra. Teti Amperawati
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
3
VII Unggulan
VII Unggulan, A, B
Indonesia
Matematika
VII Unggulan, A, B
VII A, B
5
IPA
VIII
2
VIII A VIII B
6 6
7
8
Dra. Teti Amperawati
Bahasa
VII
5
Nani Setiorini SE
IPS
Seni Budaya
Penjakes
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VII Unggulan, A, B
Widi Hadi M.Pd
Endang Budi Lestari S.Pd Sulistiyarsi SP Endang Budi Lestari S.Pd Sulistiyarsi SP Endang Budi Lestari S.Pd Maryanah M.Pd
Supar Lukyto M.Pd
VII Unggulan, A, B
VII Unggulan, A, B
Umi Astuti
Sebastian Munandar
41
VIII
9
10
11
12
Bahasa Inggris
TIK
Al Islam
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
Hanania Rizki S.Pd
IX
2
IX A, B
Dewi Aprianti S.Pd
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
VIII A, B
IX
2
IX A, B
VII
3
VIII
2
IX
2
VII
3
VII
2
IX
2
VII Unggulan, A, B
Dewi Aprianti S.Pd
VII Unggulan, A, B Hari Saputra S.Pd
VII Unggulan, A, B Tri isnani
Lainnya
Bahasa Arab
Tahfizul Quran
Conversation English
Pramuka
VII Unggulan, A, B Ust. Firdaus S. Ag
VII Unggulan, A, B
VII Unggulan, A, B VIII A VIII B IX A, B
VII, VIII, IX
Tri isnani
Hanania Rizki S.Pd Dewi Aprianti S.Pd Hanania Rizki S.Pd
Rojali S.Pd Sebastian Munandar
42
4. Siswa Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, SMP Islam Al Fajar Pamulang, Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2016/2017 ini memiliki 7 rombongan belajar yang terdiri dari: 1. 3 rombongan kelas VII: VII A, VII B, dan VII C. 2. 2 rombongan kelas VIII: VIII A dan VIII B.. 3. 2 rombongan kelas IX: IX A dan IX B. Tabel 4.2 Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rombel No.
1.
2.
3.
Kelas
Jumlah Siswa
Kelas VII
79
Laki-laki
56
Perempuan
23
Kelas VIII
72
Laki-laki
38
Perempuan
34
Kelas IX
75
Laki-laki
43
Perempuan
32
Jumlah
Jumlah Rombel
3
2
2
226
7
Tabel 4.3 Siswa menurut Tingkat dan Agama Tingkat
Islam
Protestan
Katolik
Hindu
Budha
Jumlah
VII
79
-
-
-
-
79
VIII
72
-
-
-
-
72
IX
75
-
-
-
-
75
Jumlah
226
-
-
-
-
226
43
5. Sarana dan Prasarana Serta Kegiatan Ekstrakurikuler Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana No.
Sarana Prasarana
Jumlah
Baik
1.
Ruang Kelas
7
5
2.
Ruang Kepala Sekolah
1
1
3.
Ruang Wakil Kepala Sekolah
1
1
4.
Ruang Guru & Tata Usaha
2
2
5.
Ruang Bendahara
1
1
7.
Ruang Perpustakaan
1
1
8.
Ruang UKS
1
1
9.
Lapangan Olahraga/ Upacara
1
1
10.
Musola
1
1
11.
Ruang BP/ BK
1
1
12.
Ruang Koperasi
1
1
13.
Kantin
1
1
14.
WC
3
-
Rusak
Rusak
Ringan
Berat
2
-
-
3
Tabel 4.5 Sarana Pendukung dan Kegiatan Ekstrakurikuler NO
SARANA PENDUKUNG
KET
NO
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
KET
1.
Mesjid/Mushola
1.
Pramuka
2.
Perpustakaan
2.
Palang Merah
3.
4.
Buletin/Majalah Sekolah
5.
Seni Musik
3. 4. 5.
Lapangan Olah Raga Alat-alat Kesenian Alat-alat Keterampilan
Pengajian Siswa/Lembaga Dakwah Siswa
44
B. Deskripsi Kegiatan Penelitian Penelitian yang berjudul Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan ini dilaksanakan selama lebih kurang 5 bulan terhitung sejak Juli 2016 sampai dengan November 2016. Pada hari Senin tanggal 11 Juli 2016 peneliti melakukan observasi ke sekolah SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan dengan melakukan penelitian. Sebelum penelitian berlangsung, peneliti terlebih dahulu menemui kepala sekolah yang bernama Drs. Kosasih untuk meminta izin penelitian serta melihat keadaan dan ruang lingkup sekolah. Setelah itu peneliti bertemu dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia untuk meminta jadwal kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia dan berkonsultasi mengenai keadaan siswa kelas VIII guna mengetahui kendala yang biasa terjadi pada kelas tersebut. Konsultasi ini bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran yang nantinya akan peneliti lakukan di kelas VIII. Pada kelas VIII ini terdapat dua kelas yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B. Untuk penelitian yang akan berlangsung, guru bidang studi Bahasa Indonesia menyarankan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa. Dengan alasan masih sering didapatkan siswa yang kurang meminati pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk observasi selanjutnya, Guru bidang studi Bahasa Indonesia mengajak peneliti untuk melihat atau mengamati proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII A. Ketika proses pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung, peneliti melihat adanya beberapa kekurangan yaitu kurangnya perhatian dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar pelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan selanjutnya, peneliti berdiskusi dengan guru Bahasa Indonesia untuk menyesuaikan jadwal pelajaran dengan rancangan jadwal penelitian. Sesuai dengan kesepakatan, pihak sekolah memberikan izin peneliti untuk meneliti siswanya selama dua minggu terhitung sejak 5 September sampai dengan 17 September. Setelah berdiskusi, jadwal penelitian dilaksanakan hari Selasa dan Kamis tiap minggunya.
45
Pada Selasa 06 September 2016 di minggu pertama, peneliti memulai tahapan penelitian. Peneliti mulai memasuki ruang kelas VIII.A didampingi guru bidang studi dengan tujuan untuk memberi pengarahan kepada siswa bahwa akan diadakan penelitian di kelas tersebut. Sehingga siswa tidak perlu merasa canggung dan terkejut dalam melakukan proses belajar mengajar bersama peneliti. Selanjutnya peneliti masuk kelas dan melakukan pendekatan kepada siswa dengan berkenalan dan memberikan ice breaking berupa permainan. Siswa terlihat antusias
mengikuti
permainan
tersebut.
Setelah
suasana
kelas
terlihat
menyenangkan, siswa siap untuk belajar. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan materi penelitian yaitu membaca cepat. Materi awal yang diberikan bukan langsung mengarah kepada bagaimana cara mengukur kemampuan membaca cepat, namun lebih kepada pengertian membaca cepat, tujuan dan jenis-jenis membaca cepat. Pada tahap ini, peneliti menggunakan metode ceramah dan materi yang biasa digunakan oleh guru bidang studi. Selama penyampaian materi berlangsung, terjadi tanya jawab aktif antara siswa dan guru. Salah satunya siswa bertanya, “kapan kita harus menerapkan kemampuan membaca cepat tersebut?”. Setelah materi seluruhnya tersampaikan, selanjutnya peneliti mengajarkan bagaimana cara mengukur kemampuan membaca cepat. Jam pelajaran sudah hampir berakhir, peneliti memberi arahan agar siswa berlatih membaca sesuai dengan aturan dari materi yang telah diajarkan. Dalam hal ini, peneliti menugaskan siswa untuk membaca teks bacaan yang ada dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu siswa mengukur dan menghitung sendiri kemampuan membacanya. Kemudian peneliti memberikan informasi mengenai uji tes awal yang akan dilaksanan pada pertemuan yang akan datang. Tes awal dilaksanakan hari Kamis 08 September 2016 pada minggu pertama penelitian. Pada pertemuan ini peneliti memberikan sebuah teks berita dan soal tes awal kepada siswa. Peneliti meminta siswa untuk membaca cepat teks berita dengan sistem maju satu per satu di meja peneliti. Setelah semua siswa selesai diukur kemampuan membaca cepatnya, peneliti meminta siswa untuk menjawab
46
soal tes awal yang sudah disediakan. Hasil belajar tes awal dapat dilihat pada lampiran. Setelah melakukan tes awal, selanjutnya peneliti mengolah data nilai hasil tes awal siswa dan menganalisis hasil tes awal siswa. Berdasarkan hasil tes awal siswa, masih banyak siswa yang kemampuan membacanya kurang dari nilai minimal rata-rata. Kemudian peneliti mulai menyusun media pembelajaran sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan untuk melakukan pembelajaran pada minggu selanjutnya. Pada minggu kedua penelitian, hari Selasa tanggal 13 September 2016 peneliti menyampaikan review hasil tes awal kepada siswa. Peneliti juga bertanya mengenai kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam pembelajaran sebelumnya. Kemudian peneliti kembali mengajarkan materi membaca cepat. Menjelang jam pelajaran berakhir, peneliti menggunakan media video berita dengan menayangkan sebuah video berita berbahasa asing yang memiliki teks terjemahan. Siswa dituntut untuk membaca teks terjemahan yang berjalan cepat di video berita tersebut. Kemudian ada beberapa anak yang mengeluh karena teks terjemahan berjalan terlalu cepat. Namun, peneliti memberi arahan bagaimana cara membaca cepat dan efektif dengan cara untuk lebih fokus dan membaca poin-poin penting yang ada di berita tersebut. Selanjutnya, peneliti menyampaikan informasi bahwa akan dilaksanakan tes akhir pada pertemuan selanjutnya. Tes akhir dilaksanakan hari Kamis 15 September 2016 pada minggu kedua penelitian. Pada pertemuan ini peneliti menayangkan video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Lalu peneliti meminta siswa untuk memperhatikan tayangan berita tersebut sambil membaca teks terjemahan yang berjalan. Selanjutnya siswa menjawab soal tes akhir yang diberikan berkaitan dengan materi berita yang ditayangkan. Untuk mengukur kecepatan membaca siswa diminta untuk kembali membaca teks terjemahan dari video berita tersebut yang sudah ditranskip oleh peneliti. Hasil tes akhir dapat dilihat pada lampiran.
47
C. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa kelas IX A, dengan jumlah siswa 36 orang serta 15 soal yang telah diujikan, hasil validitas butir soal untuk setiap nomor ditujukan pada baris Pearson Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak valid dibandingkan dengan r tabel product moment. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang (n = 36) dan taraf signifikan 5 % menurut r tabel. Dasar pengambilan keputusan validitas instrumen ini yaitu: Jika r hitung > r tabel
: Instrumen atau item pertanyaan dinyatakan valid.
Jika r hitung < r tabel
: Instrumen atau item dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.6 Validitas Instrumen Soal No Soal
r Hitung
r Tabel (5%)
Keterangan
1
0,5869
0,334
Valid
2
0,3733
0,334
Valid
3
0,5062
0,334
Valid
4
0,4552
0,334
Valid
5
0,6244
0,334
Valid
6
0,7236
0,334
Valid
7
0,4006
0,334
Valid
8
0,5506
0,334
Valid
9
0,6180
0,334
Valid
10
0,4279
0,334
Valid
11
0,4552
0,334
Valid
12
0,5470
0,334
Valid
13
0,6491
0,334
Valid
14
0,2472
0,334
Tidak Valid
15
0,5645
0,334
Valid
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan r tabel, r tabel dicari pada signifikansi
48
0,05 dengan uji dua pihak dan jumlah data (n = 36) dengan nilai r tabelnya yaitu 0,334. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi item nomor : 14 nilai kurang dari 0,334, karena koefisien korelasi pada item nomor tersebut nilainya kurang dari 0,334. Maka dapat disimpulkan bahwa item nomor tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item nomor lainnya nilainya lebih dari 0.334 dan dapat disimpulkan bahwa butir nomor instrumen tersebut valid. Soal yang dinyatakan valid berjumlah 14 soal, dan soal yang dinyatakan tidak valid berjumlah 1 soal. Pada penelelitian ini, untuk soal yang tidak valid tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas konstruksi, yaitu pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para ahli1. Hasil uji validitas selengkapnya bisa dilihat pada lampiran. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach pada taraf signifikansi 0,05 untuk mengukur sejauh mana alat ukur atau instrumen dapat dipercaya dan diandalkan atau reliabel, adapun hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini adalah: Tabel. 4.7 Uji Reliabilitas Instrumen Soal No
Statistik
Skor
1
Jumlah Varian Item
2,6905
2
Varian Total
10,7714
3
Reliabilitas
0,8038
Kategori
Sangat Tinggi
Berdasarkan data tabel 4.9 dapat disimpulkan nilai perhitungan reliabilitas berada pada nilai 0,8038 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel dan dalam kategori sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas selengkapnya bisa dilihat pada lampiran. 1
Sugiyono, Op.Cit., h. 177
49
D. Data Non Tes 1. Data Hasil Observasi Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
berperan sebagai
observer
atau
pengamat
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang dimuat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Adapun hasil rekap observasi kelas VIII A yang dilakukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan peneliti adalah sebagai berikut: a. Rekap Hasil Observasi Kelas VIII A Rekap hasil observasi yang dilakukan pada kelas VIII.A selama pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Rekap Hasil Observasi Kelas VIII.A No
Kompetensi Dasar
Skor
Skor
Persentase
Maksimal
%
80
90%
Menyimpulkan isi suatu teks 1
dengan membaca cepat 250 kata per menit
72
Aspek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta kemampuan dan keterampilan guru, yang mengacu pada variabel penelitian. Bisa dilihat pada tabel 4.10 berdasarkan KD dapat disimpulkan implementasi media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan pada kelas VIII.A terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pelaksanaan
50
pembelajaran. Rekap Hasil observasi kelas VIII.A selengkapnya bisa dilihat pada lampiran. E. Data Hasil Tes Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil tes membaca cepat siswa melalui tes awal dan tes akhir. Data yang diperoleh merupakan nilai keefektifan dalam membaca dalam satuan kpm yang diperoleh siswa kelas VIII A selama penelitian berlangsung di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Tes yang diberikan pada siswa adalah mengukur kecepatan membaca melalui teks berita yang telah disajikan, soal-soal pilihan ganda yang berkaitan dengan teks berita maupun video berita. Tes tersebut berkaitan dengan materi membaca cepat untuk kelas VIII menggunakan kurikulum KTSP 2006 sesuai dengan silabus yang ada. 1. Hasil Tes Awal Kelas VIII.A Sebelum menerapkan media pembelajaran yang akan diteliti, ada beberapa langkah awal yang dilakukan oleh peneliti, yaitu mengambil data berupa hasil tes kecepatan membaca siswa, hasil pemahaman bacaan siswa melalui tes soal pilihan ganda sebanyak 15 soal. Selanjutnya mengolah data keefektifan membaca siswa melalui hasil perkalian dua tahap tes yang sebelumnya sesuai dengan rumus yang tercantum dalam kajian teori. Untuk mengambil data tes kecepatan membaca siswa, peneliti menugaskan siswa untuk maju satu persatu ke meja peneliti membaca teks berita yang telah disajikan dan menghitung waktu yang dicapai dalam menyelesaikan 482 kata pada teks berita tersebut. Data hasil pengukuran kecepatan membaca siswa dapat dilihat pada lampiran. Tahap selanjutnya adalah mengambil data tes pemahaman bacaan siswa dengan menugaskan siswa menjawab 15 butir soal yang berkaitan dengan isi bacaan. Data hasil tes pemahaman bacaan siswa dapat dilihat pada lampiran. Setelah kedua tahap tersebut dilakukan, selanjutnya peneliti mengolah data untuk mengetahui keefektifan membaca siswa dengan menggunakan rumus
51
yang sudah dijelaskan pada kajian teori. Hasil penghitungan tes awal keefektifan membaca siswa kelas VIII.A dapat dilihat pada tabel 4.14. Tabel 4.9 Skor Hasil Tes Keefektifan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII A Keefektifan No
Nama Siswa
Membaca Cepat
1 Adinda Saputri
141,39
2 Amelia Putri
114,76
3 Annisa Fitriyani 4 Annisa Wilda 5 Ari Hirullah
91,33 114,16 66,10
6 Astrid Septiani
115,97
7 Bariqli
112,81
8 Hendi Darmawan
111,23
9 Delia Amanda
75,82
10 Dwi Martino Darmawan
78,47
11 Fabian
75,40
12 Fitri Anindita
111,95
13 Fitri Cahyani
116,14
14 Gainaro
73,22
15 Herlina
111,23
16 Indah Febrianti
123,59
17 M. Fikri
80,81
18 M. Irawan Aditya
87,07
19 M. Mansyur 20 Mahardika 21 Tiara Novianti 22 Nur Fatimah 23 Putra Dimas Alamsyah
100,88 81,18 144,27 69,35 101,47
52
24 Raden Putra Ramadhan
96,40
25 Raifa Putri
101,47
26 Rena Sari
114,91
27 Rico Fadillah
137,71
28 Tegar Respati
74,98
29 Tias Affan
98,87
30 Toto Supriyono
57,72
31 Tri Herawati
102,67
32 Yati Apriani
144,27
Jumlah
3227,62
Rata-rata
100,86
Dari tabel di atas, dapat dikelompokan sesuai kategori Standar Keefektifan Membaca Cepat SMP yaitu 145-170 KPM. Tabel 4.10 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes awal Kelas VIII.A Nilai
Frekuensi
Presentase
Standar Kefektifan Membaca Cepat
< 145 KPM
32
100 % Belum Tercapai
≥ 145 KPM
-
- Sudah Tercapai
Siswa
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai kemampuan membaca cepat di bawah kategori standar kecepatan membaca efektif siswa SMP minimal yaitu 145 KPM sebanyak 32 siswa atau 100% dari jumlah siswa dan tidak ada siswa yang mendapat nilai di atas standar kecepatan membaca. Untuk mendapatkan hasil data tes awal ini, peneliti melakukan pembelajaran tanpa menggunakan media. Peneliti menjelaskan materi membaca cepat dan mengajarkan rumus menghitung kecepatan membaca. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk maju satu per satu ke meja peneliti untuk dihitung kecepatan membacanya. Adapun bahan bacaan yang digunakan adalah teks berita yang berjudul “Menyusuri Jalur Reptil di Taman Nasional Sebangau Kalimantan”. Teks berita tersebut berjumlah 482 kata.
53
Setelah itu siswa menjawab 15 pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. Dari hasil data dapat dilihat, seluruh siswa belum mencapai kategori standar yang ditetapkan, yaitu ≥145 KPM. Hal tersebut dikarenakan siswa belum terbiasa dengan membaca secara cepat. Siswa cenderung membaca teks dengan berulang-ulang, dan membaca dengan bersuara. Bahkan beberapa siswa menggunakan jari telunjuknya untuk menunjuk bacaan. Berdasarkan data yang ada, 5 siswa yang mendapat skor tertinggi yaitu Yati Apriani (144,27), Tiara Novianti (144,27), Adinda Saputri (141,39), Rico Fadillah (137,71), Indah Febrianti (123,59). Yati Apriani membaca dengan kecepatan yang cukup tinggi, yaitu mampu membaca 482 kata dalam waktu 147 detik, diperoleh skor 197 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan benar dan 4 soal salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor kefektifan membaca yaitu 144,27 KPM. Tiara Novianti membaca 482 kata dalam waktu 147 detik, diperoleh skor 197 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan benar dan 4 soal salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 144,27 KPM. Adinda Saputri membaca 482 kata dalam waktu 150 detik, diperoleh skor 193 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan benar dan 4 soal salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keeektifan membaca yaitu 141,39. Rico Fadillah membaca 482 kata dalam waktu 168 detik, diperoleh skor 172 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 12 soal dengan benar dan 3 soal salah, ia memperoleh skor 80. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 137,71. Indah Febrianti membaca 482 kata dalam waktu 128 detik, diperoleh skor 230 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 10 soal dengan benar dan 5 soal salah, ia memperoleh skor 67. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 123,59.
54
Berdasarkan uraian data di atas, dapat kita lihat sebagian siswa mampu mendapatkan skor pemahaman bacaan lebih tinggi, namun dengan kecepatan yang rendah. Ada siswa yang membaca dengan kecepatan yang tinggi, namun memperoleh skor pemahaman bacaan rendah. 2. Hasil Tes Akhir Kelas VIII.A Data tes akhir ini diperoleh dari hasil belajar Bahasa Indonesia siswa setelah memanfaatkan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan dalam proses pembelajaran membaca cepat. Data tes akhir ini diperoleh melalui tes kecepatan membaca dengan membaca teks berita pada video yang sudah ditranskip oleh peneliti dengan jumlah 320 kata dan tes pemahaman membaca yaitu pilihan ganda sebanyak 15 soal. Hasil perolehan nilai tes akhir terdapat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.11 Skor Hasil Tes akhir Kelas VIII.A No
Nama Siswa
Keefektifan Membaca
1 Adinda Saputri
146,29
2 Amelia Putri
156,73
3 Annisa Fitriyani
128,00
4 Annisa Wilda
188,63
5 Ari Hirullah
146,67
6 Astrid Septiani
163,14
7 Bariqli
163,40
8 Hendi Darmawan
156,44
9 Delia Amanda
161,68
10 Dwi Martino Darmawan
171,55
11 Fabian
135,93
12 Fitri Anindita
169,80
13 Fitri Cahyani
194,78
14 Gainaro
155,15
55
15 Herlina
160,00
16 Indah Febrianti
184,89
17 M. Fikri
144,70
18 M. Irawan Aditya
153,04
19 M. Mansyur
135,38
20 Mahardika
146,67
21 Tiara Novianti
180,87
22 Nur Fatimah
136,70
23 Putra Dimas Alamsyah
168,08
24 Raden Putra Ramadhan
171,55
25 Raifa Putri
158,58
26 Rena Sari
186,97
27 Rico Fadillah
170,67
28 Tegar Respati
143,45
29 Tias Affan
154,07
30 Toto Supriyono
163,40
31 Tri Herawati
151,40
32 Yati Apriani
170,67
Jumlah
5119,28
Rata-rata
159,98
Dari tabel di atas, dapat dikelompokan sesuai kategori Standar Kecepatan Membaca Efektif SMP yaitu 145-170 KPM. Tabel 4.12 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes akhir Kelas VIII.A Nilai
Frekuensi
Presentase
Standar Kecepatan Membaca Efektif SMP
< 145 KPM
6
18,75%
Belum Tercapai
≥ 145 KPM
26
81,25%
Sudah Tercapai
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 6 siswa atau 18,75% yang mendapatkan nilai kemampuan membaca cepat di bawah kategori
56
standar kecepatan membaca efektif siswa SMP minimal yaitu 145 KPM. Namun demikian, jumlah siswa yang berhasil mendapat nilai di atas standar kecepatan membaca yaitu 26 orang atau 81,25%. Untuk mendapatkan hasil data tes akhir ini peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan media. Dalam proses pembelajaran, peneliti memperlihatkan tayangan video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan.
Berita
tersebut
peneliti
unduh
dari
website
http://video.metrotvnews.com/program/59/xinwen. Ada 5 video berita yang peneliti perlihatkan kepada siswa, setiap penayangan video selesai peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa. Bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan reward yang telah disiapkan oleh peneliti. Hal tersebut berguna untuk menarik antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai, selanjutnya peneliti melakukan tes akhir. Peneliti menayangkan video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan yang berjudul “Hutan Lindung Indah Nan Misterius”. Setelah itu siswa mengerjakan soal yang sudah disiapkan peneliti. Setelah selesai mengerjakan soal, kemudian peneliti mengukur kecepatan membaca siswa. Adapun teks berita yang dibaca siswa adalah transkip berita dari video yang ditayangkan sebelumnya dengan jumlah 320 kata. Berdasarkan data yang ada, 5 siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu Fitri Cahyani (194,78), Annisa Wilda (188,63), Rena Sari (186,97), Indah Febrianti (184,89), dan Tiara Novianti (180,87). Fitri Cahyani membaca dengan kecepatan yang cukup tinggi, yaitu mampu membaca 320 kata dalam waktu 92 detik, diperoleh skor 208,70 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 14 soal dengan benar dan 1 soal salah, ia memperoleh skor 93. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor kefektifan membaca yaitu 194, 78 KPM. Anisa Wilda membaca 320 kata dalam waktu 95 detik, diperoleh skor 202,11 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 14 soal dengan benar dan 1 soal salah, ia memperoleh skor 93. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 188,63 KPM.
57
Rena Sari membaca 320 kata dalam waktu 89 detik, diperoleh skor 215,73 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 13 soal dengan benar dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keeektifan membaca yaitu 186,97. Indah Febrianti membaca 320 kata dalam waktu 90 detik, diperoleh skor 213,33 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 13 soal dengan benar dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 137,71. Tiara Novianti membaca 320 kata dalam waktu 92 detik, diperoleh skor 208,70 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 13 soal dengan benar dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 180,87 F. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Uji Normalitas a. Hasil Uji Normalitas Tes awal Kelas VIII.A Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas Tes awal kelas VIII.A adalah sebagai berikut: Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes awal Kelas VIII.A No
Statistik
Data Skor Tes awal
1
Lhitung
0,11105
2
Ltabel
0,15662
Kesimpulan
Lhitung < Ltabel maka berdistribusi normal
Berdasarkan data tabel 4.22 didapat Lhitung skor tes awal siswa sebesar 0,11105 dan Ltabel (n=32) sebesar 0,15662 menunjukan bahwa data tes awal berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,10848 < 0,15662). Hasil uji normalitas tes awal selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
58
b. Hasil Uji Normalitas Tes akhir Kelas VIII.A Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas tes akhir kelas VIII.A adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes akhir Kelas VIII.A No
Statistik
Data Skor Tes awal
1
Lhitung
0,08631
2
Ltabel
0,15662 Lhitung < Ltabel maka
Kesimpulan
berdistribusi normal
Berdasarkan data tabel 4.24 didapat Lhitung skor tes akhir siswa sebesar 0,08631 dan Ltabel (n=32) sebesar 0,15662 menunjukan bahwa data tes akhir berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel,, didapatkan hasil Lhitung > Ltabel (0,08631 > 0,15662). Hasil uji normalitas tes akhir kelas VIII.A selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
G. Analisis Data dan Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil uji normalitas diatas diperoleh kesimpulan data berdistribusi normal, maka penulis menggunakan uji parametik, dalam penelitian ini menggunakan Uji-t. Pengujian hipotesis dengan menggunakan t-test bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan membaca cepat efektif siswa. Hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 4.15 Output SPSS Hasil Uji T-Test Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
of the Difference Lower
Pair 1
TES AWAL - TES AKHIR
-59,11500
20,97400
3,70771
-66,67693
t
df
-15,944
31
Sig. (2tailed)
Upper -51,55307
0,000
59
Berdasarkan hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB III, yaitu: H0 : Tidak terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap kemampuan membaca cepat siswa. H1 : Terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap kemampuan membaca cepat siswa. Berdasarkan tabel di atas, perhitungan pada uji beda rata-rata kemampuan membaca efektif siswa antara data tes awal dan tes akhir, dapat dilihat jika
>
0,05 maka H0 diterima. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada signifikansi (2tailed) adalah 0,000. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena 0,000 < 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai hasil kemampuan membaca siswa kelas VIII.A pada hasil tes awal yaitu sebelum diberi perlakuan dan hasil tes akhir setelah diberi perlakuan yaitu media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan. H. Pembahasan Hasil Penelitian Pada penelitian pengaruh teks terjemahan pada berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan yang dilaksanakan semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 pada bulan Agustus sampai November 2016 diperoleh data penelitian melalui observasi dan tes kecepatan membaca, membuktikan bahwa penelitian penggunaan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan berpengaruh terhadap kecepatan membaca siswa kelas VIII.A. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan data hasil observasi dan tes kecepatan membaca siswa. Observasi pada kelas VIII.A yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia selaku observer, aspek yang diamati pada tahap observasi meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta kemampuan dan keterampilan guru, yang mengacu pada 2 variabel penelitian yaitu pengaruh penggunaan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan variabel bebas dan kemampuan membaca cepat siswa sebagai variabel terikat, yang dituangkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Observasi dilakukan 4 kali sesuai dengan
60
kompetensi dasar (KD) pada silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII.A semester ganjil, rekap hasil observasi jelas terlihat pada KD pertama sampai KD kedelapan pada kelas VIII.A, penggunaan media video berita bahasa asing dengan teks terjemaha terlaksana dengan baik dengan rata-rata persentase observasi pada kelas VIII.A sebesar 90%, rekap observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Selain melakukan tes observasi, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan terhadap kecepatan membaca siswa kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan dilakukan tes kecepatan membaca siswa, yang diperoleh dengan menggunakan dua tahapan tes yaitu tes praktik membaca dan tes tulis. Tes tersebut diberikan kepada kelas VIII A sebagai sampel penelitian. Tes tertulis ini diberikan sebelum dan setelah proes pembelajaran menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media tersebut. Sebelum dilakukannya pembelajaran menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan terlebih dulu siswa diberikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca cepat dan mengerjakan tes pemahaman bacaan tersebut, kemudian setelah proses pembelajaran dilaksanakan diberikan tes akhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajar setelah diberi perlakuan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman membaca siswa. Dalam hal ini tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda (PG). Tes pilihan ganda yang dimaksudkan bertujuan untuk memperoleh data mengenai hasil pemahaman bacaan siswa. Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses pembelajaran dilaksanakan (tes awal) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan (tes akhir) dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan. Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal,
61
reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan dari analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang tidak baik. Untuk mengetahui kemampuan awal membaca siswa sebelum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan, dilakukan tes awal terlebih dahulu pada kelas VIII.A. Dari hasil perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.14 skor hasil tes awal kelas VIII.A diperoleh rata-rata keeefektifan membaca sebesar 100,86. Hasil tes awal kelas VIII.A selengkapnya bisa dilihat pada lampiran. Kemampuan awal siswa yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, kurangnya persiapan belajar pada kelas tersebut karena tes awal (tes awal) diberikan tanpa menggunakan media pembelajaran. Setelah diberikan tes berupa tes awal pada awal pembelajaran untuk tahapan selanjutnya adalah proses pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca cepat kelas VIII semester ganjil menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan. Media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan diterapkan oleh peneliti pada proses pembelajaran membaca cepat. Siswa dilatih untuk membaca cepat teks terjemahan yang ada pada video berita tersebut. Kemudian siswa mampu memahami isi dari teks berita tersebut. Proses pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran RPP. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan selanjutnya siswa diberi tes akhir untuk mengetahui hasil kemampuan membaca cepat siswa. Rata-rata tes akhir keefektifan membaca cepat pada kelas VIII.A sebesar 159,98. Untuk melihat hasil tes akhir kelas VIII.A dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan berpengaruh positif terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII. A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan, di kelas siswa lebih termotivasi antusias dalam mengikuti pembelajaran, dalam hal ini siswa lebih tertarik untuk membaca teks terjemahan
62
yang terdapat pada video dibanding harus monoton melatih membaca dengan teks pada buku pelajaran biasa. Dapat disimpulkan bahwa teks terjemahan yang terdapat pada video berita bahasa asing lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al Fajar, Jl. Raya Arya Putra No. 102, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten pada siswa kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus November 2016 Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian No 1
Rencana Kegiatan
Juli
Agst
Bulan Sept
Okt
Nov
Persiapan a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan
2
d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal Pelaksanaan
3
a. Seminar Proposal b. Pengajuan Izin Penelitian c. Menyusun Instrumen Penelitian d. Pengumpulan Data Penelitian Penyusunan Laporan
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pre Experimental Designs. Sukardi menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat
23
24
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat.1 Penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai bahan perbandingannya. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretes-postest design. Rancangan penelitian one group pretest-postest design termasuk rancangan eksperimental yang sederhana hanya menggunakan satu kelompok eksperimen dan tidak menyertakan kelompok kontrol sebagai pembandingnya.2 Penelitan ini melakukan pengamatan terhadap satu kelompok yaitu pada kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Peneliti melakukan tes awal dan tes akhir pada kelas tersebut. Tes awal dilakukan pada saat pembelajaran tanpa menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Metode mengajar yang dilakukan menggunakan metode ceramah dengan sumber belajar berupa buku yang biasa digunakan oleh guru yang bersangkutan. Setelah tes awal dilakukan maka tahap selanjutnya melakukan tes akhir pada hari yang berbeda. Tes Akhir dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan treatment kepada siswa dengan menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Tabel 3.2 Desain Penelitian One group pretest-posttest design3 Kelas VIII.A
Tes Awal O1
Perlakuan X
Tes Akhir O2
Keterangan: O1 : Tes Awal sebelum mendapat perlakuan X : Variabel bebas atau perlakuan berupa media video berita O2 : Tes Akhir setelah mendapat perlakuan C. Langkah-langkah Penelitian Bagian yang paling utama didalam membuat suatu penelitian adalah membuat rancangan atau langkah-langkah penelitian, yang dimaksud rancangan penelitian Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) ., h. 179. 2 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2014)., h. 10. 3 Ibid,. 1
25
adalah mencatat perencanaan atau langkah-langkah penelitian dan mencatat perencanaan dari cara berpikir dan merancang strategi untuk menemukan sesuatu4. Adapun langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada bagan 3.1 di bawah ini: Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Tahap Analisis Studi Literatur
Analisis Masalah
Studi Lapangan
Tahap Perancangan Persiapan Pembelajaran materi membaca cepat
Perancangan Intrumen Penelitian
Tahap Pengujian
Revisi Uji Validitas Instrumen Tidak ada Revisi Uji coba lapangan
Pengolahan data penilaian Kesimpulan
Laporan
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafido Persada, 2005)., h. 53 4
26
1. Tahap Analisis Pada tahap analisis, peneliti menggunakan studi literatur dari berbagai sumber yang relevan termasuk buku, jurnal, e-book, skripsi dan lain sebagainya, kemudian dilakukan studi lapangan. 2. Tahap Perencanaan Tahap ini bertujuan untuk merencanakan sebuah model pembelajaran menggunakan video berita berbahasa asing yang memiliki teks terjemahan bahasa Indonesia untuk kemudian diimplementasikan pada pembelajaran di kelas setelah dilakukan analisis menggunakan studi lapangan dan studi literatur. 3. Tahap Pengujian Tahap
pengujian
dalam
penelitian
ini
menggunakan
metode
eksperimen, eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakai metode baru (before-after) atau biasa disebut dengan One-Group Pretest – Posttest Design. Dalam hal ini adanya tes awal sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Indikator yang diukur dalam pengujian ini adalah hasil belajar materi membaca cepat menggunakan video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia dengan tiga tahap pengujian data. 1. Mengukur kecepatan membaca siswa dengan rumus: Kecepatan Membaca =
x 60
2. Mengukur pemahaman bacaan siswa dengan rumus: x 100% 3. Mengukur Kemampuan Efektif Membaca KEM= kecepatan membaca x kemampuan pemahaman
27
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.5 Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan sebagainya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, yang berjumlah 72 siswa. Gambaran populasi target penelitian terdapat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.3 Populasi Target Penelitian di SMP Yayasan Islam Al Fajar Kedaung, Ciputat No
Kelas
Jumlah Siswa
1
Kelas VIII A
32
2
Kelas VIII B
40
2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population).6 Lebih lanjut Zainal Arifin menjelaskan, apabila penelitian dilakukan dengan mengambil seluruh anggota populasi untuk dijadikan sumber data, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya sebagian populasi yang dijadikan sumber data, maka cara ini disebut sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Dimana teknik pengambilan sampel ini memberikan kesempatan atau peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel. Cara penarikan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau random tanpa memperhatikan level yang ada dalam populasi.
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2011)., h. 215. 6 Ibid,. 5
28
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Berikut rinciannya: Tabel 3.4 Sampel No
Kelas
Jumlah siswa
Sampel
1
VIII A
32
32
Jumlah
32
SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, memiliki dua rombel pada kelas VIII, yaitu kelas VIII A berjumlah 32 dan VIII B berjumlah 40. Peneliti mengambil sampel pada kelas VIII A untuk eksperimen penerapan pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia. E. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sifat yang akan dipelajari dalam penelitian kemudian ditarik kesimpulannya.7Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi variabel dependen (terikat). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan sebagai variabel bebas (x) dan kemampuan membaca cepat siswa sebagai variabel terikat (y). F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi dan data-data empiris yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, dan tes.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta, 2009)., h. 61. 7
29
1. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monemental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk gambar biasanya foto, sketsa, dan lain-lain8. Jadi dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan dalam penelitian yang dilakukan di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan. 2. Observasi Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.9 Di dalam kelas guru menerangkan, melihat, mengamati, dan melakukan proses pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi membaca cepat teks berita. Dalam penelitian kuantitatif instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai pelengkap instrumen lain. Lembar observasi pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas VIII.A semester I tahun pelajaran 2016/2017 yang mengacu pada RPP yang telah dibuat. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali bagi setiap kelas. 3. Pemberian Tes Iskandarwasid dan Dadang Sunendar memaparkan, “tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematika atau objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”10. Tes digunakan peneliti untuk mengetahui keterampilan membaca cepat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Memberikan tes awal sebelum diberikan perlakuan dan tes akhir setelah diberikan perlakuan yang berbeda yaitu berupa media video Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 329 Ibid., h. 199. 10 Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010)., h. 180 8 9
30
berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Dua tes yang diberikan siswa berupa: a. Tes kecepatan membaca b. Tes pemahaman bacaan berupa 15 soal pilihan ganda setelah siswa membaca teks berita. G. Skala Pengukuran dan Instrumen Pengumpulan Data Syofian Siregar menjelaskan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama11. Pada penelitian ini peneliti membagi menjadi 2 instrumen pengumpulan data untuk mengetahui seberapa besar pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia pada pembelajaran membaca cepat siswa kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. 1. Instrumen Observasi Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Variabel Penelitian Pengaruh pemanfaatan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca cepat siswa
Indikator Guru Bahasa Indonesia mengamati peneliti dalam menyiapkan proses pembelajaran yang akan berlangsung, termasuk media pembelajaran menggunakan video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia Guru Bahasa Indonesia mengamati kesiapan siswa Guru Bahasa Indonesia mengamati siswa dalam proses pembelajaran eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
Butir Soal
1
2 dan 3 4, 5 dan 6
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)., h. 75 11
31
Hasil belajar siswa
yang disampaikan/diterapkan oleh peneliti Guru Bahasa Indonesia mengamati interaksi antar peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran dikelas Guru Bahasa Indonesia mengamati pembelajaran dikelas menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia. Guru Bahasa Indonesia mengamati sejauh mana keterlibatan siswa dalam mengikuti evaluasi yang diberikan peneliti menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa Indonesia dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh guru dalam mempelajari materi pelajaran bahasa Indonesia.
7, 8, 13, 14 dan 15 9, 10, 11, 12, dan 16
17, 18, 19 dan 20
2. Instrumen Tes Instrumen dalam penelitian ini berupa tes untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pelajaran. Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi tes harus mempunyai tingkat validitas dan reliabilitas12. Instrumen tes di sini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest). Ada tiga tahap pengambilan data dilakukan dalam penelitian ini. Pertama peneliti mengukur kemampuan membaca cepat siswa dengan tes praktik membaca. Kemudian peneliti melanjutkan tes pemahaman siswa terhadap bacaan yang dibacanya dengan bentuk tes soal. Instrumen tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
12
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009)., h. 99
32
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes No
Indikator Mampu
1
teks
Bentuk
Jumlah
Soal
Soal
membaca
bacaan
250
Praktik
Teknik Penilaian
Skor
300-400
>250
kata
kata
15
100
kata per menit. Mampu menjawab 2
pertanyaan dengan
PG
peluang kecepatan 70%
3
Mampu
mencapai
standar
kecepatan
(
-
)x
-
140175
(
KEM 140-175 kpm
)
kpm
H. Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas Suharsimi Arikunto menjelaskan, “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”13. Suatu intrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas pada instrumen tes ini menggunakan korelasi product moment pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut ∑ √
∑
∑ ∑
Keterangan r : Koefisien korelasi n : Banyak siswa X : Skor tiap butir soal Y : Skor total yang diperoleh siswa 13
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 211
∑ ∑
∑
33
∑ ∑
: Jumlah skor untuk tiap butir soal : Jumlah skor total Tabel 3.7 Kategori Validitas Instrumen Kategori
Keterangan
0,00 – 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,60 0,60 – 0,80
Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi
0,80 – 1,00
Sangat Tinggi
2. Uji Reliabilitas I’anatut Thoifah menjelaskan, “arti dari reliabel adalah ajeg atau mempunyai presisi yang tinggi. Yaitu dimana suatu alat ukur mampu menunjukan sampai sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya atau diandalkan”14. Salah satu ukuran reliabilitas yang paling sering digunakan adalah koefisien Alpha Crounbach. Cara pengukurannya adalah seluruh item pertanyaan yang telah valid dimasukkan dan diukur koefisien Alpha Crounbach. Jika nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6 maka instrumen tes dan kuesioner tersebut telah reliabel. Uji reliabilitas untuk instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus: (
) (
∑
)
Keterangan: : Reliabilitas instrumen : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ : Jumlah varian butir/item : Varians skor total I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, (Malang: Madani, 2015)., h. 114 14
34
Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti tabel berikut: Tabel 3.8 Kategori Reliabilitas Instrumen Nilai
Keterangan
0,00 sampai 0,20 0,20 sampai 0,40 0,40 sampai 0,60 0,60 sampai 0,80 0,80 sampai 0,10
Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran Soal Perhitungan tingkat kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui apakah soal tergolong sukar, sedang, atau mudah. Untuk menguji tingkat kesukaran soal digunakan rumus:
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria indeks soal kesukaran: Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran
Keterangan
0,0 – 0,3
Sukar
0,31 – 0,7
Sedang
0,7 – 1,0
Mudah
4. Uji Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar daya sebuah butir soal dapat membedakan kemampuan antara siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah. Untuk menghitung besarnya indeks daya beda butir soal, secara sederhana dapat dilakukan dengan rumus:
35
Ketarangan J : Jumlah peserta tes
: Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = =
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria interpretasi daya pembeda soal sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.10 Kriteria Daya Pembeda Soal Daya Pembeda (DP)
Keterangan
DP < 0,20
Jelek
0,20 < DP < 0,40
Cukup
0,40 < DP < 0,70
Baik
DP > 0,70
Baik Sekali
I. Uji Prasyarat Analisis Data 1. Uji Normalitas Syofian Siregar menjelaskan, “Tujuan uji normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik nonparametrik”15. Dengan demikian, uji normalitas adalah apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan sesuai dengan distribusi teoritik tertentu. 15
Syofian Siregar, Op. Cit., h. 153
36
Hipotesis yang telah dirumukan akan diuji dengan statistik parametik. Penggunaan statistik parametik mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan liliefors. Uji liliefors dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi berdistribusi normal atau berdasarkan sampel yang diperoleh pada taraf signifikansi α = 0,05. Rumus yang digunakan untuk uji liliefors ini adalah: Menentukan nilai maksimal Lhitung = F(Zi) – S(Zi) untuk dibandingkan dengan Ltabel jika nilai maksimal Lhitung = F(Zi) – S(Zi) kurang dari nilai tabel liliefors, maka Ho diterima, dan tolak jika nilai maksimal Lhitung = F(Zi) – S(Zi) lebih besar dari nilai tabel liliefors. Dengan kriteria untuk uji normalitas ini adalah:
H0 H1
: Data berdistribusi normal, jika Lhitung < Ltabel : Data tidak berdistribusi normal, jika Lhitung > Ltabel
J. Teknik Analisis Data dan Hipotesis Penelitian Uji analisis data pada penelitian ini menggunakan uji-t sebagai uji hipotesis penelitian parametik yang mengharuskan data berdistribusi nornal dan varians sampel harus sama. jika setelah pengujian prasyarat analisis data diketahui distribusi data tidak normal dan varians sampel tidak sama maka analisis data penelitian menggunakan uji-u (Mann Whitney) sebagai alternatif uji-t. Punaji Setyosari menjelaskan, “uji-u (Mann Whitney) merupakan suatu tes nonparametik yang membandingkan dua sampel untuk memperoleh kemungkinan perbedaanperbedaan yang sama seperti test-t. Seperti halnya pada tes nonparametik yang lain, tes ini tidak menuntut data berdistribusi normal atau varian sampel harus sama16. Adapun cara perhitungan uji-U dengan menggunakan SPSS versi 20.
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta: Kencana, Cet. Ke-3 2013)., h. 254 16
37
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Mann Whitney ini adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan signifikan dalam penelitian 2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap keterampilan membaca cepat siswa. H1 : Terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap keterampilan membaca cepat siswa.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa teks terjemahan pada berita di televisi program acara “Metro Xinwen” memiliki pengaruh terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII Semester Ganjil SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Buktinya adalah melalui pengolahan data, dapat diketahui bahwa hasil pretes kemampuan membaca cepat siswa lebih baik dibandingkan dengan hasil pretes. Hasil menunjukkan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 100,86. Setelah diberikan perlakuan dengan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan nilai rata-rata postes mengalami peningkatan menjadi 159,98. Berdasarkan hasil uji T antara data pretes dan postes, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas pada signifikasi (2-tailedd) adalah, 0,000. Jika nilai probabilitas hasil uji T ( ) < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, jika nilai probabilitas hasil uji T ( ) > 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima, maka dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Bunyi dari H1 yaitu “terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap keterampilan membaca cepat siswa”. B. Saran Berdasarkan pemaparan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran antara lain: 1. Bagi siswa, memanfaatkan media video berita bahasa asing yang memiliki teks terjemahan untuk melatih kemampuan membaca cepat. 2. Bagi guru mata pelajaran, diharapkan dalam proses pembelajaran membaca cepat dapat memanfaatkan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan agar proses pembelajaran yang cenderung
68
69
monoton dapat terlaksana dengan inovatif, kreatif dan menyenangkan sehingga menimbulkan rasa antusias siswa dalam membaca cepat. 3. Bagi peneliti lainnya, agar kedepannyaa lebih mengembangkan lagi penelitian ini, terutama mengenai model pembelajaran dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfin, Jauharoti. dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: Learning Assistance Program for Islamic Schools. 2009. Arifin, Antoni Lutfi. Be A Reader. Jakarta: Gramedia. 2013. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010. As-Sirjani, Raghib dan Amir Al-Madari. Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca. Solo: Aqwam. 2007. Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. 2010. Catford, J. Linguistic Theory of Tanslation. London: Oxford University Press. 1978. Dalman. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2013. Emir. Teori dan Pengajaran Penerjemahan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2015. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 1994. Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. Membaca 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. 1996. Haryadi. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Mahasiswa Jurusan BSI UNNES dengan Perkuliahan Berbasis Latihan Berjenjang dan Pengalaman. Universitas Negeri Semarang. Hernowo. Quantum Reading. Bandung: MLC. 2003. Hidayah, Aniatul. Membaca Super Cepat. Jakarta: Laskar Aksara. 2012. Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer. Ciputat: UIN PRESS. 2014.
Iskandarwasid, dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2010. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana. 2010. Muis, A. Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Dharu Anutama. 1999. Munadi, Yudi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press. 2012. Nurhadi. Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Jakarta: Sinar Dunia Algesindo. 2008. Nurhayati. Meningkatkan Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf dalam Keterampilan Membaca Cepat dengan Teknik Skippin Ayunan Visual pada Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa Edisi I.2011. Palamani, Sri Angreyani Fransiska. Kemampuan Membaca Cepat pada Siswa Kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Jurnal. 2015. Pareno, Sam Abeda. Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita. Surabaya: Papyrus. 2003. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafido Persada. 2005. Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Tangerang: PT Pustaka Mandiri. 2014. Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Aplikasi.Bandung: Karya Putra Darwati. 2012. Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005. Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. 2009. Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana. 2013. Siregar, Ashadi dkk. Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media massa. Yogyakarta: KANISIUS. 1998.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara. 2013. Sugiyono. Statistika untuk Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. 2009. Suhaemi dan Rulli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009. Suhendar, ME dan Pien Supinah. Mata Kuliah Dasar Umum Pengajaran Ujian Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis. Bandung: Pionir Jaya. 1992. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 1988. Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 2010. Thoifah, I’anatut. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Madani. 2015. Widyamartaya, A. Seni Membaca untuk Studi. Yogyakarta: Kasinius. 1992.
NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS
Tarafnyata a
Ukuran Sampel
'
0.01
0.05
0.10
0.15
0.20
4
0.417
0.381
0.352
0.319
0.300
5
0.405
0.337
0.315
0.299
0.285
6
0.364
0.319
0.294
0.277
0.265
7
0.348
0.300
0.276
0.258
0.247
8
0.331
0.285
0.261
0.244
0.233
9
0.311
0.271
0.249
0.233
0.223
10
0.294
0.258
0.239
0.224
0.215
11
0.284
0.249
0.230
0.217
0.206
12
0.275
0.242
0.223
0.212
0.199
13
0.268
0.234
0.214
0.202
0.190
14
0,261
0.227
0.207
0.194
0.183
15
0.257
0.220
0.201
0.187
0.177
16
0.250
0.213
0.195
0.182
0.173
17
0.245
0.206
0.289
0.177
0.169
18
0.239
0.200
0.184
0.173
0.166
19
0.235
0.195
0.179
0.169
0.163
20
0.231
0.190
0.174
0.166
0.160
25
0.200
0.173
0.158
0.147
0.142
30
0.187
0.161
0.144
0.136
0.131
n > 30
1.031
0.886
0.805
0.768
0.736
{Ii
{Ii
{Ii
{Ii
{Ii
n =
i
Tabel Barga Kritik dari Product Moment (r-Tabel) Taraf Signifikan N
5%
1%
3 4 5
0.997 0.950 0.878
0.999 0.990 0.959
6 7 8 9 10
0.811 0.754 0.707 0.666 0.632
11 12 13 14 15
Taraf Signifikan N
5%
1%
55 60 65
0.266 0.254 0.244
0.345 0.330 0.317
0.463 0.456 0.449 0.442 0.436
70 75 80 85 90
0.235 0.227 0.220 0.213 0.207
0.306 0.296 0.286 0.278 0.270
0.334 0.329 0.325 0.320 0.316
0.430 0.424 0.418 0.413 0.408
95 100 125 150 175
0.202 0.195 0.176 0.159 0.148
0.263 0.256 0.230 0.210 0.194
40 41 42 43 44
0.312 0.308 0.304 0.301 0.297
0.403 0.398 0.393 0.389 0.384
200 300 400 500 600
0.138 0.113 0.098 0.088 0.080
0.181 0.148 0.128 0.115 0.105
45 46 47 48 49 50
0.294 0.291 0.288 0.284 0.281 0.279
0.380 0.376 0.372 0.368 0.364 0.361
700 800 900 1000
0.074 0.070 0.065 0.062
0.097 0.091 0.086 0.081
5%
1%
27 28 29
0.381 0.374 0.367
0.487 0.478 0.470
0.917 0.874 0.834 0.798 0.765
30 31 32 33 34
0.361 0.355 0.349 0.344 0.339
0.602 0.576 0.553 0.532 0.514
0.735 0.708 0.684 0.661 0.641
35 36 37 38 39
16 17 18 19 20
0.497 0.482 0.468 0.456 0.444
0.623 0.606 0.590 0.575 0.561
21 22 23 24 25 26
0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388
0.549 0.537 0.526 0.515 0.505 0.496
--
Taraf Signifikan N
~---- - -- L__
r~
...
"'"""
(
... \.~--
ii'J\
PV ..-.r......,_. 'tl\t-t~ :f\ r
-
:tVI<\)~
ff'YI<;~~Y- ...,~:..~
~---l'
_._
• r(;C...t"· ~......o;o::;;..: •
~--~~
-
~
.:_t,a...
0\.\Y,_\-.~ ~- ~-..v~ ... ~1-
\
~·
I
-..
Peneliti menjelaskan materi membaca cepat kepada siswa di kelas VIII A
OJ
.. '
Siswa kelas VIII A mengikuti pembelajaran yang dilakukan peneliti
Peneliti menggunakan video berita bahasa asing dengan teks terjemahan sebagai media pembelajaran
Siswa kelas VIII A memerhatikan dengan seksama video berita yang sedang ditayangkan oleh peneliti
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti
m
KEMENTERIAN AV,AMA UINJAKARTA FITK
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia
FORM (FR).
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
1 Maret 2010 01 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.Ol/F.1/KM.Ol.3/....... ./2016 Lamp. : 1 berkas proposal Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 20 September 2016
Kepada Yth. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta. Assalamu 'alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing 1/ll (materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama : Luthfia Nurhidayah. NIM : 1111013000035 : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Semester : 11 (Sebelas) Judul Skripsi : Pengaruh Teks Terjemahan Pada Berita di Televisi Terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII Yayasan Perguruan Islam SMP Islam AI Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017 Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 September 2016, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
~
KEMENTERIAN AGAMA UINJAKARTA FITK
FORM (FR).
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputa/15412/ndonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 01 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/....... ./2016 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 20 September 2016
Kepada Yth. Kepala Sekolah Yayasan Perguruan Islam SMP Islam AI Fajar di Tempat Assalamu 'alaikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Luthfia Nurhidayah
NIM
: 1111013000035
Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester
: 11 (sebelas)
Judul Skripsi
: Pengaruh Teks Tetjemahan Pada Berita di
Televisi Terhadap
Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII Yayasan Perguruan Islam SMP Islam AI Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
I
~j
I
YAYASAN PERGURUAN ISLAM, ALi~.,, ~(\JAR SEKOLAH MENENGAH PERTA~A SMP AL- FAJAR , rl r) 1
·
STATUS : TERAKREDITASI A
JL Aria Putra No. 102, Kedaung -. Paf\lulang - .Tange~ang Selatan E-ma1l :
[email protected] 1
t
Te.tp. (d2
.
r
SURAT KETERANGAN
:!t
.
).:?'404805 '· :
..t '•
L
Nomor : 035/SMP-AL/XII/2016
I
I
I Yang betianda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam AI-Fajar *edaung Pamulang- Kota Tangerang Selatan dengan ini menerangkan bahwa: j
Nama
: LUTFHIA NURHIDA YAH
Tempat Tanggal Lahir
: Bogar, 17 November 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
NIM
: I I I I 0 13 00003 5
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
I
I
J udu I Penel it ian
: PENGARUH TEKS TERJEMAHAN PADAB~RIT A DI TELEVISI TERHADAP KEMAMPUAN ! MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII f YAYASAN PERGURUAN ISLAM AL-FAJA~, PAMULANG,KOTATANGERANGSELAT~ TAHUN PELAJARAN 2016/2017 .
Benar telah menyelesaikan tugas penelitian sesuai dengan judul diatas pada bulan Juli - November 2~16 I
Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas pe+ atian dan 1 ketja samanya kami ucapkan terima kasih. i
! I
Tangerang Selatan, 14 Desember 2016 i1 ;' ~ I
-I
I
-I
,{"".....--
7-J II
KOlA===_...
•'.1
u
>
I<
·i.•
,.
Lampiran 1 RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Nama Sekolah
: SMP Yayasan Islam Al Fajar
Mata Pelajaran
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Aspek Kebahasaan
: Membaca
Kelas/ Semester
: VIII (Delapan)/Ganjil
Alokasi Waktu
: 4x 40 Menit
A. Standar Kompetensi
:
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat. A. Kompetensi Dasar : 3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit. 4.
Indikator Pencapaian Kompetensi : 1.
Mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan peluang kecepatan 70%
5.
2.
Mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks berita.
3.
Mampu menentukan informasi utama dari teks berita tanpa melakukan regresi.
Tujuan Pembelajaran: 1. Siswa mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan peluang kecepatan 70% 2. Siswa mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks berita 3. Siswa mampu menentukan informasi utama dari teks berita tanpa melakukan regresi.
4.
Karakter Siswa yang Diharapan: 1.
dapat dipercaya;
2.
hormat;
3.
teliti;
1
5.
4.
percaya diri; dan
5.
berani.
Materi Pembelajaran
: Membaca berita
Pengertian Membaca Cepat
Teknik Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat
Hambatan Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat
6.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Pendekatan
: Scientific dan kontekstual
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi, Mobile learning dan studi kepustakaan
7. Media, Alat dan Sumber Belajar : 1. Media b. Power Point c. Teks Berita 2. Alat Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, 3. Sumber Belajar
Triyanto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis.
8. Langkah-langkah Kegiatan 1.
:
Kegiatan Pendahuluan (5 Menit) a.
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik (salam, absen, memeriksa kebersihan/kerapihan kelas, apersepsi, dan motivasi);
2.
b.
menjelaskan tujuan pembelajaran;
c.
menyampaikan cakupan materi.
Kegiatan Inti (35 Menit) a.
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Menjelaskan materi berita membaca cepat tentang pengertian, tujuan, hambatan, dan teknik membaca cepat. 2
2.
b.
menjeiaskan tujuan pembelajarJa;
c.
menyampaikan cakupan materi.
Kegiatan Inti (35 Menit) a.
Eksplorasi
Da!am kegiatan eksplorasi, guru: 2) Menjelaskan materi membaca cepat tentang pengertian, tujuan, hambatan, dati teknik membaca cepat.
Dalam kegiatan eksplorasi, siswa:
•
3)
Mengamati siaran betita di video (mengamati);
4)
Menanyakan hal-hal berkaitan dengan isi berita (mengurnpulkan informasi).
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa:
•
1)
Memahami berita yang ditonton (menalar);
2)
Menjawab rnasalah utama yang ada pada berita (menalar);
Konfirrnasi
Dalmn kegiatan konjirmasi, guru: 2)
4.
Gum memberikan pastes kepada siswa bempa: •
Menonton/membaca teks terjemahan berita melalui video.
•
Menjawab tes soal pilihan ganda yang dibetikan oleh gum
Kegiatan Penutup (5 Menit) Dalam kegiatan penutup, guru: c.
Gum dan siswa melakukan refleksi.
d.
Membaca doa Ciputat, 11 Agustus 2016
Mengetahui,
Kepala SMP Yayasan Islam AI Fajar
Guru Mata Pelajaran
Luthfia Nurhidayah
6
RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Nama Sekolah
: SMP Yayasan Islam Al Fajar
Mata Pelajaran
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Aspek Kebahasaan
: Membaca
Kelas/ Semester
: VIII (Delapan)/Ganjil
Alokasi Waktu
: 4x 40 Menit
B. Standar Kompetensi
:
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat B. Kompetensi Dasar : 3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit C. Indikator Pencapaian Kompetensi : 1.
Mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan peluang kecepatan 70%
2.
Mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks terjemahan berita di video.
3.
Mampu menentukan informasi utama dari teks berita di video tanpa melakukan regresi.
D. Tujuan Pembelajaran: 1.
Siswa mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan peluang kecepatan 70%
2.
Siswa mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks terjemahan berita di video
3.
Siswa mampu menentukan informasi utama dari teks berita di video tanpa melakukan regresi.
E. Karakter Siswa yang Diharapan: 6.
dapat dipercaya;
4
7.
hormat;
8.
teliti;
9.
percaya diri; dan
10. berani. F. Materi Pembelajaran
: Membaca Cepat
Pengertian Membaca Cepat
Teknik Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat
Hambatan Membaca Cepat
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : Pendekatan
: Scientific dan kontekstual
Metode
: Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi berita melalui video, dan studi kepustakaan
H. Media, Alat dan Sumber Belajar : 1. Media
Power Point
Video berita dengan teks terjemahan
4. Alat Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, 5. Sumber Belajar
Triyanto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis.
Video
Berita
Asing
dengan
teks
terjemahan
(http://video.metrotvnews.com/xinwen/ybJ8RAmK-shennongjia-hutan-lindungindah-nan-misterius) I. Langkah-langkah Kegiatan 1.
:
Kegiatan Pendahuluan (5 Menit) a.
menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik (salam, absen, memeriksa kebersihan/kerapihan kelas, apersepsi, dan motivasi);
b.
menjelaskan tujuan pembelajaran;
5
Dalam kegiatan ek.splorasi, siswa:
b.
1)
Membaca teks berita yang diberikan guru (mengamati);
2)
Menanyakan hal-hal berkaitan dengan isi betita (mengumpulkan infonnasi).
..
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa:
c.
1.
Memahami berita yang dibaca (menalar);
2.
Menjawab masalah utama yang ada pada berita (mcnalar);
Konfim1asi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1)
3.
Guru memberikan pretcs kepada siswa berupa: •
Membaca teks betita
•
Menjawab tes soal pilihan ganda yang diberikan oleh guru
Kegiatan Penutup (5 Menit) Dalam kegiatan penutup, guru.: a.
Guru dan siswa melak'Ukan refleksi.
b.
Membaca doa
Ciputat, 11 Agustus 2016
Mcngetahui,
Guru Mata Pelajaran
Kepala SMP Yayasan Islam AI Fajar
t~ '
~-
Kosasih
-~
Luthfia N urhidayah
3
Lampiran 2
Lembar Soal Pretes Berita Kompas.Com (Menyusuri "Jalur Reptil" di Taman Nasional Sebangau Kalimantan) http://travel.kompas.com/read/2016/07/29/224000627/Menyusuri.Jalur.Reptil .di.Taman.Nasional.Sebangau.Kalimantan Nama Kelas No. Absen
: : :
1. Taman nasional yang terletak di Kalimantan Tengah, yang disebut dengan “rumah” bagi beragam spesies reptil, dinamakan? a. Kebun Binatang b. Taman Nasional Sebangau c. Taman Safari d. Taman Nasional Bunaken 2. Secara administratif, Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni ... a. Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau b. Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Lahat. c. Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu d. Kota Bengkulu, Karang Tinggi, dan Kota Manna. 3. Berapa luas dari Taman Nasional Sebangau ... ? a. 75.680 b. 57.800 c. 568.700 d. 658.700 4. Pada tahun berapa Sebangau didaulat menjadi Taman Nasional ? a. 2004 b. 2003 c. 2002 d. 2000 5. Sebelum didaulat menjadi sebuah Taman Nasional, bagaimana aktifitas dari hutan Sebangau? a. Sebangau merupakan taman rekreasi b. Sebangau merupakan hutan produksi c. Sebangau tidak memiliki aktifitas apapun d. Sebangan tidak terurus 6. Berapa jumlah spesies ular yang ditemukan di Taman Nasional Sebangau? a. 40 spesies b. 45 spesies c. 54 spesies
d. 50 spesies 7. Selain spesies ular, spesies apa saja yang terdapat di Taman Nasional Sebangau dan berapa jumlah masing-masing spesies tersebut? a. 15 jenis mamalia dan 182 jenis burung b. 10 jenis reptil dan 180 jenis serangga c. Hanya ada jenis reptil di Taman Nasional Sebangau d. Selain spesies ular, banyak juga spesies bangau. 8. Terdapat beberapa sungai di Taman Nasional Sebangau, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam. Mengapa sungai tersebut berair hitam? a. air menjadi hitam karena limbah pabrik dibuang ke sungai tersebut b. memiliki kandungan tannin yang tinggi akibat rawa gambut di bagian dasarnya c. pembiasan cahaya dari warna dasar sungai d. memiliki kandungan bahan kimia akibat dijadikan pembuangan sampah 9. Untuk menyambangi sungai Koran, pengunjung dapat menyewa speedboat di sebuah desa yang letaknya sekita 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya. Apakah nama desa tersebut? a. Desa Kereng Bangkirai b. Desa Karang Songsong c. Desa Karang Bolong d. Desa Karang Anyar 10. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari dermaga menuju Pos Jaga Sungai Koran? a. 1 jam b. Setengah jam c. 20 menit d. 15 menit 11. Sepanjang perjalanan pengunjung akan melewati jenis tumbuhan pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batang. Apa nama jenis tumbuhan tersebut? a. “labirin” rasau b. “labirin” risau c. induk labirin d. labirin torium 12. Berapakah lebar jalur reptil yang terdapat di belakang Pos Jaga? a. tidak begitu lebar b. sekitar 2-3 meter c. hanya 1 meter d. sangat lebar 13. Jenis ular apa saja yang biasa ditemukan dalam jalur reptil tersebut? a. Ular Kobra b. Ular phyton
c. Ular viper, sanca, dan ular hijau d. Segala jenis berbisa 14. Apa nama jenis ular paling berbisa di dunia yang biasa ditemukan di Taman Nasional Sebangau? a. Tiger Snake b. Black Mamba Snake c. Russell’s Viper d. Viper (Viperidae) 15. Kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Sebangau bagi pengunjung yang memiliki nyali tinggi? a. Pada sore hingga malam hari b. Pada waktu subuh c. Ketika hujan turun d. Pada siang hari
Lampiran 3 Lembar Soal Postes Wacana Tulis Berita XinWen (Hutan Lindung Nan Misterius) Nama Kelas No. Absen
: : :
1. Apakah kesan pertama bagi pengunjung untuk menggambarkan keindahan taman nasional Shennongjia? a. Seperti melihat hutan alami b. Seperti danau alami c. Seperti lukisan d. Seperti melihat pegunungan 2. Dimanakah letak taman nasional Sennongjia? a. Jakarta b. Provinsi Hubei, Tiongkok c. Hongkong d. Jepang 3. Berapakah luas taman nasional Sennongjia? a. 3353 kilometer persegi b. 4700 kilometer persegi c. 3105 kilometer persegi d. 3253 kilometer persegi 4. Ada berapakah spesies flora dan fauna yang ada di taman nasional Sennongjia? a. 4700 spesies b. 3253 spesies c. 7400 spesies d. 3105 spesies 5. Berapa ketinggian rata-rata pegunungan yang terdapat di Sennongjia? a. 4.700 meter b. 1.700 meter c. 3.253 meter d. 3.105 meter 6. Berapa titik tertinggi pegunungan yang terdapat di Sennongjia?
a. 4.700 meter b. 3253 meter c. 3.105 meter d. 1.700 meter 7. Apa mitos yang diyakini oleh warga sekitar mengenai taman nasional Sennongjia? a. Terdapat hutan lindung tertua b. Terdapat binatang buas dan liar c. Terdapat Monyet Emas khas Tiongkok d. Terdapat manusia purba 8. Sejak abad ke-18, Shennongjia telah dijadikan rujukan dan tujuan ilmiah para ahli biologi, mengapa demikian? a. Karena keanekaragaman hayati yang melimpah. b. Adanya Monyet Emas yang langka c. Masih adanya Harimau Tiongkok Selatan d. Tempat habitat Rusa Sika 9. Apa saja contoh keanekaragaman hayati yang terdapat di taman nasional Sennongjia? a. Manusia purba dan tanaman langka b. Monyet emas khas Tiongkok, harimau Tiongkok Selatan, rusa sika dan lainnya. c. Hamparan kebun bunga yang luas d. Pemandangan pegunungan yang sangat indah 10. Keindahan apa saja yang terdapat di taman nasional Sennongjia selain hutan yang luas? a. Banyaknya Rusa Sika yang berkeliaran b. Suasananya masih alami dan segar c. Hamparan padang bunga, tebing batu yang menjulang kokoh, puncak pegunungan yang selalu ditutupi kabut. d. Pemandangan alam yang indah dan cuaca yang sejuk 11. Karena keindahannya, taman nasional Sennongjia didaulat sebagai warisan budaya duniaoleh ... a. WHO b. ILO c. PemerintahTiongkok d. UNESCO
12. Berapa jumlah warisan dunia yang dimiliki Tiongkok? a. 50 b. 40 c. 30 d. 20 13. Siapakah nama Deputi Direktur Div. Konstruksi Urban yang terlibat dalam proses pendaftaran taman nasional Shennongjia untuk menjadi bagian dari warisan dunia? a. Zhang Linwei b. Li Faping c. Li Hubei d. Xin Wen 14. Siapakah nama walikota distrik kehutanan Sennongjia? a. Li Faping b. Zhang Linwei c. Li Hubei d. Xin Wen 15. Apa alasan pengunjung mendatangi taman nasional Sennongjia? a. Adanya mitos tentang manusia purba b. Tempat habitat rusa yang langka c. Menikmati segarnya alam, cantiknya pemandangan mengabadikannya lewat mata kamera d. Sebagai tempat penelitian
dan
Lampiran 4 Menyusuri "Jalur Reptil" di Taman Nasional Sebangau Kalimantan PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Hutan belantara Kalimantan adalah "rumah" bagi beragam spesies reptil, tak kecuali ular. Salah satu tempat untuk menemukannya adalah Taman Nasional Sebangau yang terletak di Kalimantan Tengah. Secara administratif, TN Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau. Taman nasional seluas 568.700 hektar ini merupakan ekosistem rawa gambut yang terbentuk jutaan tahun lalu. Sebelum didaulat menjadi Taman Nasional pada 2004, Sebangau merupakan hutan produksi yang dikelola beberapa HPH. Pembalakan liar pun merajalela usai berakhirnya izin HPH di kawasan tersebut. Namun kini, meski bekas kebakaran hutan masih jelas terlihat, TN Sebangau adalah lokasi ekowisata terutama untuk melihat langsung satwa liar.Ada 54 spesies ular yang ditemukan di taman nasional ini, selain juga 15 jenis mamalia dan 182 jenis burung. Saat mengunjungi taman nasional ini beberapa waktu lalu, KompasTravel diajak menyusuri "jalur reptil" yang berada di belakang Pos Jaga Sungai Koran. Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah merupakan lahan hutan gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair hitam. Warna ini bukanlah hasil limbah, melainkan zat tannin yang ada di dalam rawa gambut. Area Sungai Koran adalah spot terdekat untuk didatangi wisatawan. Anda tinggal menyambangi Desa Kereng Bangkirai yang letaknya sekitar 15 menit perjalanan dari Kota Palangkaraya. Dari desa tersebut, ada speedboat milik taman nasional yang bisa disewa. Keunikan Sungai Koran terletak pada warnanya yang hitam pekat. Ini karena sungai tersebut memiliki kandungan tannin yang tinggi akibat rawa gambut di bagian dasarnya. Dari dermaga di Desa Kereng Bangkirai,
perjalanan speedboat menuju Pos Jaga Sungai Koran memakan waktu sekitar 20 menit. Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati "labirin" rasau. Ini adalah sejenis tumbuhan pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batangnya. Namun begitu masuk ke "jalur reptil" di belakang Pos Jaga, jumlah tumbuhan rasau semakin berkurang. Jalur tersebut tak lebar, hanya sekitar 2-3 meter. Begitu masuk jalur ini, hawa dingin menyeruak. Ini karena pepohonan yang cukup rapat menaungi kedua sisi sungai. Viper (Viperidae) adalah salah satu ular paling berbisa di dunia. Abdullah menjelaskan, biasanya ular tersebut bertengger di batang pohon dengan ketinggian 1-2 meter dari permukaan sungai. Menyusuri Sungai Koran yang berwarna hitam, di tengah belantara Kalimantan, sungguh terasa mendebarkan. Jika Anda termasuk orang bernyali tinggi, cobalah masuk ke "jalur reptil" ini pada sore hingga malam hari.
Lampiran 5 Hutan Lindung Indah Nan Misterius (Metro TV XINWEN) Seperti lukisan, kesan itulah yang muncul jika anda melihat pemandangan di danau ini. Mata siapapun tentu akan terpesona melihat danau dan hutan alami yang ada di dalam taman nasional Shennongjia, Tiongkok. Taman nasional Sennongjia berada di Provinsi Hubei, Tiongkok. Luasnya mencapai 3253 kilometer persegi, hampir lima kali lebih besar dari kota Jakarta. Itu sebabnya Shenongjia lalu didaulat sebagai hutan lindung terbesar di Tiongkok. Ia menjadi rumah bagi sekitar 4700 spesies flora dan fauna. Ketinggian pegunungan shennongjia rata-rata adalah 1.700 meter. Namun titik tertingginya 3.105 meter. Berdasarkan dokumentasi sejarah yang ada, Shennongjia adalah tempat yang liar dan buas. Mitos menyebutkan di sini masih ada manusia purba yang tinggal. Beberapa peneliti dan warga sekitar menyebutkan pernah melihat dengan mata kepala sendiri. Namun hingga kini tidak diketahui apakah keberadaan manusia purba benar ada. Namun terlepas dari mitos itu, sejak abad ke-18, Shennongjia telah dijadikan rujukan dan tujuan ilmiah para ahli biologi, karena keanekaragaman hayati yang melimpah. Misalnya monyet emas khas Tiongkok, harimau Tiongkok Selatan, rusa sika dan lainnya. Di bagian lain hutan, anda akan bisa menemukan hamparan padang bunga. Tebing batu yang menjulang kokoh. Atau puncak pegunungan yang selalu ditutupi kabut. Sepanjang mata memandang siapa pun tentu akan dibuai oleh keindahan alam Shennongjia yang memukau. Karenanya tak heran jika Shennongjia masuk dalam daftar warisan budaya dunia Uneso. Dengan demikian, total telah ada 50 tempat di Tiongkok yang terdaftar sebagai situs warisan dunia milik Unesco. “Kami telah menyelesaikan aplikasi untuk membuat Shennongjia sesuai dengan standar internasional, sampai saat ini progresnya sangat luar biasa juga menjadi kesuksesan bagi kami dapat mendaftarkan Shennongjia kedalam warisan
dunia sehingga bisa dikenal oleh komunitas internasional. “ Zhang Linwei, Deputi Direktur Div. Konstruksi Urban. “Setelah adanya pendeklarasian, kami merasa beban dan tanggungjawab semakin besar untuk menjaga warisan dunia. Kami akan terus menjaga keindahan daerah Shennongjia dan mewariskan keindahan alam ini pada generasi berikutnya. “ Li Faping, Walikota Distrik Kehutanan Shennongjia. Keindahan alam Shennongjia membuat tempat ini semakin didatangi banyak orang. Mereka ingin menikmati segarnya alam, cantiknya pemandangan dan mengabadikannya lewat mata kamera.
LAMPIRAN 6
UJI VALIDITAS SOAL POSTES SISWA KELAS IX.A NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
NAMA ABDUL AZIZI ADITYA JUNIOR ALFIAN ANISA PUTRI AULIA BAGAS OKTOVAN DHEA DHIYA FERDIANSYAH FIRDA NINGRUM FITRIYANTI INDRA GUNAWAN IRWANTO IZMI SAPA HAKIM KANAPI KHOLIDAR A. M. BAYU BAGASKARA M. IRFAN MEMEY NUR ALFIAN NUR CHOIROH POPY YANTI PUNGKI RAHMAD H. REZA GUSGARA RIFKI ANDIKA RIRIN TRI R. RISMA HIDAYAH RISMA NUR SANTI RIZKY RAIHAN
L/P
1 C
2 B
3 D
4 A
5 B
NO SOAL DAN JAWABAN 6 7 8 9 10 C D A B C
L L L P L P P L P P L L L L L L L P L P P L L L L P P P L
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 D
12 A
13 A
14 A
15 C
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1
1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
Y Skor Total 9 13 8 10 9 15 12 8 7 10 9 14 3 7 13 5 10 5 7 5 8 11 8 9 13 8 10 14 13
30 31 32 33 34 35 36
SALMAN ALFARIS SETIA DEVI RAMA SILVIA LAZUARNI SOPIAH SUCI RAHMALIA YULI NUR LITA SARI YUSUF APRIMAS SAID Total Jawaban Benar Total Jawaban Salah
Nomor Soal rxy (hitung) r tabel Simpulan Kategori Jumlah Valid Jumlah Tidak Valid
L P L P P P L
0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1
22 14
1 0 1 0 0 0 0
32 4
1 0 1 1 0 1 1
11 25
1 0 1 1 1 1 1
32 4
1 0 1 0 0 0 0
27 9
1 0 1 1 1 1 0
9 27
1 0 0 0 0 0 1
32 4
1 0 1 0 0 0 1
8 28
1 0 1 1 0 1 0
11 25
1 0 1 1 1 0 0
32 4
0 1 1 0 0 0 1
32 4
1 0 1 1 1 0 1
20 16
0 0 1 0 0 0 1
25 11
1 0 1 1 1 0 1
13 23
12 2 14 8 6 5 10 24 12
UJI VALIDITAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0,5869 0,3733 0,5062 0,4552 0,6244 0,7236 0,4006 0,5506 0,6180 0,4279 0,4552 0,5470 0,6491 0,2472 0,5645 0,3291 Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sangat Sangat Sangat Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Cukup Baik Baik Cukup Baik Baik Baik Baik Baik Baik 14 1
LAMPIRAN 7
UJI RELIABILITAS SOAL KELAS IX A NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
NAMA ABDUL AZIZI ADITYA JUNIOR ALFIAN ANISA PUTRI AULIA BAGAS OKTOVAN DHEA DHIYA FERDIANSYAH FIRDA NINGRUM FITRIYANTI INDRA GUNAWAN IRWANTO IZMI SAPA HAKIM KANAPI KHOLIDAR A. M. BAYU BAGASKARA M. IRFAN MEMEY NUR ALFIAN NUR CHOIROH POPY YANTI PUNGKI RAHMAD H. REZA GUSGARA RIFKI ANDIKA RIRIN TRI R. RISMA HIDAYAH RISMA NUR SANTI RIZKY RAIHAN SALMAN ALFARIS SETIA DEVI RAMA SILVIA LAZUARNI SOPIAH SUCI RAHMALIA YULI NUR LITA SARI YUSUF APRIMAS SAID Total Jawaban Benar Total Jawaban Salah Nomor Soal Varian Item Jumlah Varian Item Varian Total Reliabilitas (r11) Kategori
L/P L L L P L P P L P P L L L L L L L P L P P L L L L P P P L L P L P P P L
1 C 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 14
1 0.2444 2.6905 10.77143 0.8038 Sangat Tinggi
3 D 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 32 4
2 0.1016
4 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 25
3 0.2183
5 B 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 32 4
4 0.1016
6 C 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 27 9
NO SOAL DAN JAWABAN 7 8 9 D A B 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 9 32 8 11 27 4 28 25
UJI RELIABILITAS 5 6 7 0.1929 0.1929 0.1016
8 0.1778
9 0.2183
10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 32 4
10 0.1016
12 A 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 32 4
11 0.1016
13 A 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 16
12 0.2540
14 A 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 25 11
13 0.2183
Y SKOR TOTAL
15 C 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 23
14 0.2373
9 13 8 10 9 15 12 8 7 10 9 14 3 7 13 5 10 5 7 5 8 11 8 9 13 8 10 14 13 12 2 14 8 6 5 10 24 12
15 0.2286
LAMPIRAN 8
UJI DAYA PEMBEDA SOAL KELAS IX.A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama
L/P
DHEA IRWANTO RISMA NUR SANTI SILVIA LAZUARNI ADITYA JUNIOR KHOLIDAR A. RIFKI ANDIKA RIZKY RAIHAN DHIYA SALMAN ALFARIS PUNGKI ANISA PUTRI AULIA FITRIYANTI M. IRFAN RISMA HIDAYAH YUSUF APRIMAS SAID ABDUL AZIZI BAGAS OKTOVAN INDRA GUNAWAN REZA GUSGARA ALFIAN FERDIANSYAH POPY YANTI RAHMAD H. RIRIN TRI R. SOPIAH FIRDA NINGRUM KANAPI NUR ALFIAN SUCI RAHMALIA M. BAYU BAGASKARA MEMEY NUR CHOIROH YULI NUR LITA SARI IZMI SAPA HAKIM SETIA DEVI RAMA Jawaban Benar Jawaban Salah
P L P L L L L L P L L P P L P L L L L L L L P L P P P L L P L P P P L P
1 C
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 22 14
3 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 32 4
4 A 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 11 25
5 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 32 4
6 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 27 9
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 27
No Soal dan Jawaban 7 8 9 D A B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 32 8 11 4 28 25
10 C
11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 32 4
12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 32 4
13 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 20 16
14 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 25 11
Y SKOR TOTAL
15 C 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 13 23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 24 12
15 14 14 14 13 13 13 13 12 12 11 10 10 10 10 10 9 9 9 9 8 8 8 8 8 8 7 7 7 6 5 5 5 5 3 2
Kelompok Atas NO
NAMA
1 DHEA 2 IRWANTO 3 RISMA NUR SANTI 4 SILVIA LAZUARNI 5 ADITYA JUNIOR 6 KHOLIDAR A. 7 RIFKI ANDIKA 8 RIZKY RAIHAN 9 DHIYA 10 SALMAN ALFARIS 11 PUNGKI 12 ANISA PUTRI AULIA 13 FITRIYANTI 14 M. IRFAN 15 RISMA HIDAYAH 16 YUSUF APRIMAS SAID 17 ABDUL AZIZI 18 BAGAS OKTOVAN Total Jawaban Benar
L/P P L P L L L L L P L L P P L P L L L
NO SOAL DAN JAWABAN 1 2 3 C B D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 18
4 A 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 9
5 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
6 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
7 D 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9
8 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
9 B 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 8
10 C 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 10
11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
13 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 15
14 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16
Y SKOR TOTAL
15 C 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 16
15 14 14 14 13 13 13 13 12 12 11 10 10 10 10 10 9 9
Kelompok Bawah NOL/P SOAL DAN JAWABAN 1 2 C B 19 INDRA GUNAWAN L 1 1 20 REZA GUSGARA L 1 1 21 ALFIAN L 0 1 22 FERDIANSYAH L 0 1 23 POPY YANTI P 1 0 24 RAHMAD H. L 1 1 25 RIRIN TRI R. P 1 1 26 SOPIAH P 0 1 27 FIRDA NINGRUM P 0 1 28 KANAPI L 1 0 29 NUR ALFIAN L 1 1 30 SUCI RAHMALIA P 0 1 31 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 32 MEMEY P 0 1 33 NUR CHOIROH P 0 1 34 YULI NUR LITA SARI P 0 1 35 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 36 SETIA DEVI RAMA P 0 1 Total Jawaban Benar 7 14 NO
NAMA
3 D
4 A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2
5 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 14
6 C 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 9
7 D 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 15
9 B 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 15
12 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 15
13 A 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 5
14 A 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9
Y SKOR TOTAL
15 C 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 4
1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8
9 9 8 8 8 8 8 8 7 7 7 6 5 5 5 5 3 2
LAMPIRAN 9
TINGKAT KESUKARAN SOAL KELAS IX.A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama ABDUL AZIZI ADITYA JUNIOR ALFIAN ANISA PUTRI AULIA BAGAS OKTOVAN DHEA DHIYA FERDIANSYAH FIRDA NINGRUM FITRIYANTI INDRA GUNAWAN IRWANTO IZMI SAPA HAKIM KANAPI KHOLIDAR A. M. BAYU BAGASKARA M. IRFAN MEMEY NUR ALFIAN NUR CHOIROH POPY YANTI PUNGKI RAHMAD H. REZA GUSGARA RIFKI ANDIKA RIRIN TRI R. RISMA HIDAYAH RISMA NUR SANTI RIZKY RAIHAN SALMAN ALFARIS SETIA DEVI RAMA SILVIA LAZUARNI SOPIAH SUCI RAHMALIA YULI NUR LITA SARI YUSUF APRIMAS SAID Jawaban Benar Jawaban Salah
L/P L L L P L P P L P P L L L L L L L P L P P L L L L P P P L L P L P P P L
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 15
3 D 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 31 5
4 A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 25
5 B 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 31 5
6 C 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 26 10
9 27
No Soal dan Jawaban 7 8 9 D A B 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 32 7 10 4 29 26
10 C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
11 D 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 32 4
12 A 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 32 4
13 A 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 19 17
14 A 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 24 12
Y SKOR TOTAL
15 C 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12 24
9 13 8 10 9 15 12 8 7 10 9 14 3 7 13 5 10 5 7 5 8 11 8 9 13 8 10 14 13 12 2 14 8 6 5 10 23 13
Tingkat Kesukaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0,6000 0,8857 0,3143 0,8857 0,7429 0,2571 0,9143 0,2000 0,2857 0,9143 0,9143 0,5429 0,6857 0,3429 0,6571 SD MD SD MD MD SK MD SK SK MD MD SD SD SD SD
No Soal Indeks Tingkat Kesukaran Soal Tingkat Kesukaran
Presentase Kesukaran Soal
1 C 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
Sukar Sedang Mudah
20,0 40,0 40
Lampiran 10 Hasil Pretes Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII.A
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
Jumlah Kata 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482 482
Waktu 150 168 136 152 175 133 188 156 178 172 136 155 142 103 126 126 138 120 172 108 147 139 152 138 131 151 168 115 156 109 113 147 4600 143,75
Jumlah Kata/Menit 193 172 213 190 165 217 154 185 162 168 213 187 204 281 230 230 210 241 168 268 197 208 190 210 221 192 172 251 185 265 256 197 6593 206
LAMPIRAN 11
HASIL POSTES KECEPATAN MEMBACA SISWA KELAS VIII.A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
Jumlah Kata 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320 320
Waktu (detik) 105 98 110 95 96 102 94 90 95 97 113 98 92 99 104 90 115 92 104 96 92 103 99 97 113 89 90 116 108 94 93 90
Kecepatan Membaca 182,86 195,92 174,55 202,11 200,00 188,24 204,26 213,33 202,11 197,94 169,91 195,92 208,70 193,94 184,62 213,33 166,96 208,70 184,62 200,00 208,70 186,41 193,94 197,94 169,91 215,73 213,33 165,52 177,78 204,26 206,45 213,33 6241,27 195,04
LAMPIRAN 12
HASIL PRETES PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VIII.A No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
Jawaban Benar 11 10 9 9 6 8 11 9 7 7 7 9 10 6 9 10 7 7 9 8 11 5 8 10 10 9 12 7 8 5 9 11
Jawaban Salah 4 5 6 6 9 7 4 6 8 8 8 6 5 9 6 5 8 8 6 7 4 10 7 5 5 6 3 8 7 10 6 4
Nilai Pemahaman Bacaan 73 67 60 60 40 53 73 60 47 47 47 60 67 40 60 67 47 47 60 53 73 33 53 67 67 60 80 47 53 33 60 73 1827 57
LAMPIRAN 13
HASIL POSTES PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VIII.A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
Jawaban Benar 12 12 11 14 11 13 12 11 12 13 12 13 14 12 13 13 13 11 11 11 13 11 13 13 14 13 12 13 13 12 11 12
Jawaban Salah 3 3 4 1 4 2 3 4 3 2 3 2 1 3 2 2 2 4 4 4 2 4 2 2 1 2 3 2 2 3 4 3
Nilai Pemahaman Bacaan 80 80 73 93 73 87 80 73 80 87 80 87 93 80 87 87 87 73 73 73 87 73 87 87 93 87 80 87 87 80 73 80 2627 82
LAMPIRAN 14 HASIL PRETES KEEFEKTIFAN MEMBACA SISWA KELAS VIII.A No
Nama Siswa
Keefektifan Membaca
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
141,39 114,76 91,33 114,16 66,10 115,97 112,81 111,23 75,82 78,47 75,40 111,95 116,14 73,22 111,23 123,59 80,81 87,07 100,88 81,18 144,27 69,35 101,47 96,40 101,47 114,91 137,71 74,98 98,87 57,72 102,67 144,27 3227,62 100,86
LAMPIRAN 15 HASIL POSTES KEEFEKTIFAN MEMBACA SISWA KELAS VIII.A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Adinda Saputri Amelia Putri Annisa Fitriyani Annisa Wilda Ari Hirullah Astrid Septiani Bariqli Hendi Darmawan Delia Amanda Dwi Martino Darmawan Fabian Fitri Anindita Fitri Cahyani Gainaro Herlina Indah Febrianti M. Fikri M. Irawan Aditya M. Mansyur Mahardika Tiara Novianti Nur Fatimah Putra Dimas Alamsyah Raden Putra Ramadhan Raifa Putri Rena Sari Rico Fadillah Tegar Respati Tias Affan Toto Supriyono Tri Herawati Yati Apriani Jumlah Rata-rata
Keefektifan Membaca 146,29 156,73 128,00 188,63 146,67 163,14 163,40 156,44 161,68 171,55 135,93 169,80 194,78 155,15 160,00 184,89 144,70 153,04 135,38 146,67 180,87 136,70 168,08 171,55 158,58 186,97 170,67 143,45 154,07 163,40 151,40 170,67 5119,28 159,98
LAMPIRAN 16
UJI NORMALITAS PRETES KELAS VIII.A Statistik Variabel N Sampel 32 Mean 100,8633 Standar Deviasi 23,53271 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Xi 57,72 66,10 69,35 73,22 74,98 75,40 75,82 78,47 80,81 81,18 87,07 91,33 96,40 98,87 100,88 101,47 101,47 102,67 111,23 111,23 111,95 112,81 114,16 114,76 114,91 115,97 116,14 123,59 137,71 141,39 144,27 144,27 3227,62
Taraf Signifikan Liliefors Hitung Liliefors Tabel Kesimpulan
f 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
Zi -1,8331 -1,4771 -1,3390 -1,1749 -1,1000 -1,0822 -1,0642 -0,9518 -0,8520 -0,8365 -0,5861 -0,4053 -0,1897 -0,0846 0,0009 0,0259 0,0259 0,0770 0,4406 0,4406 0,4711 0,5076 0,5649 0,5906 0,5971 0,6419 0,6494 0,9657 1,5659 1,7220 1,8446 1,8446
0,05 0,11105 0,15662 Normal
F(Zi) 0,0334 0,0698 0,0903 0,1200 0,1357 0,1396 0,1436 0,1706 0,1971 0,2014 0,2789 0,3426 0,4248 0,4663 0,5003 0,5103 0,5103 0,5307 0,6702 0,6702 0,6812 0,6941 0,7139 0,7226 0,7248 0,7395 0,7419 0,8329 0,9413 0,9575 0,9675 0,9675
S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 0,0313 0,00214 0,0625 0,00732 0,0938 0,00347 0,1250 0,00498 0,1563 0,02058 0,1875 0,04791 0,2188 0,07513 0,2500 0,07940 0,2813 0,08413 0,3125 0,11105 0,3438 0,06484 0,3750 0,03236 0,4063 0,01854 0,4375 0,02878 0,4688 0,03160 0,5000 0,01035 0,5313 0,02090 0,5625 0,03182 0,5938 0,07648 0,6250 0,04523 0,6563 0,02495 0,6875 0,00663 0,7188 0,00481 0,7500 0,02739 0,7813 0,05648 0,8125 0,07296 0,8438 0,10180 0,8750 0,04209 0,9063 0,03507 0,9375 0,01997 0,9688 0,00130 1,0000 0,03255
LAMPIRAN 17
UJI NORMALITAS POSTES KELAS VIII.A Statistik Variabel N Sampel 32 Mean 159,977 Standar Deviasi 16,5719 No
Xi
f
Zi
F(Zi)
S(Zi)
F(Zi)-S(Zi)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
128,00 135,38 135,93 136,70 143,45 144,70 146,29 146,67 146,67 151,40 153,04 154,07 155,15 156,44 156,73 158,58 160,00 161,68 163,14 163,40 163,40 168,08 169,80 170,67 170,67 171,55 171,55 180,87 184,89 186,97 188,63 194,78 5119,28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32
-1,929617195 -1,484006599 -1,451144464 -1,4046908 -0,997420315 -0,922149761 -0,826200482 -0,803212633 -0,803212633 -0,517718389 -0,418416044 -0,356226697 -0,291210559 -0,213191201 -0,195676646 -0,084079509 0,001362051 0,102992536 0,190673741 0,206785374 0,206785374 0,488983073 0,592478148 0,645021801 0,645021801 0,698107142 0,698107142 1,26069634 1,503234798 1,62859175 1,72908032 2,100252535
0,026827 0,068904 0,07337 0,080057 0,15928 0,178225 0,204345 0,210926 0,210926 0,302327 0,337821 0,360835 0,385445 0,415589 0,422432 0,466497 0,500543 0,541016 0,575609 0,581911 0,581911 0,687573 0,723235 0,740543 0,740543 0,757445 0,757445 0,896291 0,933611 0,9483 0,958103 0,982147
0,03125 0,0625 0,09375 0,125 0,15625 0,1875 0,21875 0,25 0,28125 0,3125 0,34375 0,375 0,40625 0,4375 0,46875 0,5 0,53125 0,5625 0,59375 0,625 0,65625 0,6875 0,71875 0,75 0,78125 0,8125 0,84375 0,875 0,90625 0,9375 0,96875 1
0,004422857 0,006403585 0,020380181 0,044943379 0,003030267 0,009274768 0,014404813 0,039074077 0,070324077 0,010172617 0,005928521 0,0141646 0,020804856 0,021911085 0,046318368 0,033503392 0,030706621 0,021484448 0,018140606 0,04308874 0,07433874 7,31598E-05 0,004484775 0,009456529 0,040706529 0,055055096 0,086305096 0,021290863 0,027360746 0,010800264 0,01064736 0,017853316
Taraf Signifikan Liliefors Hitung Liliefors Tabel Kesimpulan
0,05 0,086305096 0,156624152 Normal
Lam.piran 18 LEMBAR OI3SERVASI KEGIATAN PEMBELA.JARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO BERITA BAHASA ASING DENGAN TEKS TERJEMAHAN Observer
: Udin Sajidiu, S.EI
Jabatan
: Guru.·Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Nama Sekolah
: SMP Islam AI Fajar
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Semester
:I (Satu)
Kelas
:VIUA
Hari Taraggai M:atcri
: Membaca Cepat
KD
: Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit
~
Fokus Pengarnatan
Skor
Pendahuluan Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media pembelajaran berupa media video berita dengan teks 1 tetjcmahan dalam pembelajaran. 2 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran Antusisiasme siswa dalam mempersiapkan pembelajaran 3
1
2
-- - - - - - -- - -
~---
/
4 I •_/
'
v v
Kegiatan Inti Aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasapJstimulus yang diberikan oleh guru secara 4 seksama Al:tivitas siswa dalam menangkap penjelasan/stimulus 5 yang diberikan oleh guru Aktivitas siswa dalam mengolah dan memaparkan materi pembelajaran berdasarkan penjelasan guru dan 6 hasil dialog antara guru dan siswa Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengunalcan media video berita dengan teks terjemahan dalam 7 pembelajaran dan evaluasi Antusiasme siswa \laiam mengikuti kegiatan 8 pembelajaran -
3
l
__j
v
/
vf-/
v ' l/ {./ ---
I
---
---l
Siswa menanggapi sbnulus guru dan mampu 9 mendiskusikannya dengan guru dan ternan sekelasnya -l-O Guru melaksanakan pembclajaran sesuai dengan 1 kompetensi yang akan dicapai
j
I
~-
J
t //Y
/r;::-V
I ?uru ~elaksanakan pembelajaran yang aktif dan
1
~__ _. .
movat1f
----~·----------------------_,--~~~-r-~
12
Guru menguasai materi belajar Guru menunjukan keterampilan dalam menggunakan sumber belajar/media video berita dengan teks terjemahan sehingga menghasilkan pesan yang menarik bagi siswa Melibatkan siswa dalam memanfaatkan video berita dengan teks terjemahan Penggunaan media video berita dengan teks terjemahan menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi guru dan siswa Penggunaan media video berita dengan teks terjemahan menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
13
14 ·
15
16
belajar Siswa menge:rjakan tugas/latihan yang diberikan oleh
17
wru
~- c -- _s::::::_
I
V L·/
J
c /"
J 1
'\.....-
1
I
:1
1--, /:-1
i_j___
r--~~------------------------r-~~-+----!---
Penutup 18 Keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan Antusiasme siswa dalam mengikuti kuis/evaluasi yang 19 diberikan guru menggunakan media video berita dengan teks te:rj emahan Antusiasme siswa dalam mengikuti dan mempelajari 20 materi yang akan datang menggunakan media video (audiovisual). Total ~-
-
-
- ---
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2: Cukup 1 : Kurang Mengetahui: Observer,
,/"
in. S.EI
1
'
V /
_{/ /
rf/
__.,.,.
L-
_/
LAMPIRAN 19 REKAP OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS VIII.A MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO BERITA BERBAHASA ASING DEN No
Kompetensi Dasar 1 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit
No Butir Soal 1 2 3 4 5 4 4 4 4 3
A BERBAHASA ASING DENGAN TEKS TERJEMAHAN Skor 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3
Presentase 72
90%