Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Sekilas Tentang
Ujian Nasional 2015
Nizam
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan
Tujuan UN Menilai pencapaian standar kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional [amanah Pasal 57 & 58 UU Sisdiknas dan PP 19/2005 jo PP 32/2013]
Kegunaan UN
[perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 68]
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk: a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan; b. dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan; d. penentuan kelulusan dari satuan pendidikan
Posisi Ujian Nasional
PKG TIMSS
PISA
Hak siswa untuk mengetahui capaian kompetensinya
UKG
SNP
EDS
BAN
INAP UN
[Ps 57 & 58 UU Sisdiknas]
Pengukuran capaian Standar Kompetensi Lulusan
Pembinaan sekolah & guru
UN
Perencanaan peningkatan
Kewajiban negara untuk memenuhinya
Evaluasi capaian siswa
Pengendali mutu
Akuntabilitas penyelenggara
Pemetaan mutu
Framework
Kemdik bud
Standard Nasional Pendidikan (8 Standard) BSNP
Standard Kompetensi Lulusan
Kurikulum
Kurikulum
Penilaian
Kurnas - KTSP
Ujian Nasional
Sekolah Pengukuran capaian Standar Kompetensi Lulusan
PENYELENGGARA
JENIS UJIAN
SEKOLAH
Ujian Akhir Sekolah
Ulang kelas
NEGARA
Ujian Nasional
HASIL
Lulus ?
Ya
Sertifikat Tamat Belajar
Tidak
Perbaiki ?
Tidak Ulang ujian
Ya
Surat Keterangan Hasil Ujian Nasoinal
Skala Ujian Nasional 10.362 SMK
50.515 SMP
Siswa SMP – 3.773.372 Siswa SMA – 1.632.757 Siswa SMK – 1.171.907 Kesetaraan – 632.214
18.552 SMA/MA
7,3
juta
total peserta
Ujian Nasional merupakan pekerjaan dengan skala yang sangat besar. Ujian Nasional mencakup rentang geografis dari SMP Negeri 1 Sabang di desa Cot Bau, Sabang, hingga ke SMP 2 Merauke di desa Kelapa Lima, Merauke. 65 mata pelajaran, 100.000 item soal 700.000 pengawas
35 juta exemplar naskah UN harus didistribusikan tepat waktu
Mata Pelajaran yang Diujikan Pada jenjang SMA
Semua Peminatan: • Bahasa Indonesia • Bahasa Inggris • Matematika
Peminatan IPA: • Fisika • Kimia • Biologi
Peminatan IPS: • Ekonomi • Sosiologi • Geografi
Peminatan Bahasa: • Sastra Indonesia • Bahasa Asing • Antropologi
CQI Ujian Nasional •
•
•
Peningkatan pemanfaatan untuk siswa, orang tua, guru, sekolah, pemerintah Peningkatan mutu pelaporan
Output
Mutu Soal
Pelaksanaan • • •
• •
Kualitas Instrumen (handal dan sahih) Dapat dijaga kerahasiaannya Prosedur baku dalam penulisan soal untuk menjamin mutu (Quality Control)
Sistem Penggandaan dan distribusi naskah Sistem Pengawasan Sistem Pengolahan Nilai
ACER is pleased to report that the analysis plan is sound and ACER believes that a set of criteria used for selecting test items into examination test forms is appropriate [Maurice, ACER, 2014]
Ujian Nasional yang Berkualitas
Soal yang baik
Pelaksanaan yang jujur dan kredibel
Pemanfaatan hasil untuk peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan Tepat mutu, tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran
VALIDITY
Content
Creative & challenging
Soal UN Contextual
Competency
RELIABILITY
VALUES
Persiapan soal UN Penyusunan Soal UN. Soal-soal UN disiapkan dengan kendali mutu yang mengikuti praktek internasional. Untuk menyelenggarakan sekali ujian Nasional disiapkan tidak kurang dari 120.000 butir soal yang terkalibrasi dan direview melalui tahapan yang panjang. Penyusunan paket ujian tersebut dilakukan dengan standar kendali mutu yang ketat. Semua proses tersebut dilakukan oleh Puspendik dan pada akhirnya direview dan ditetapkan oleh BSNP.
Contoh Karakteristik Tingkat Kesulitan Soal
Persentase Kumulatif Siswa Menjawab Benar
Karakteristik Soal UN. Soal-soal UN terdiri atas soal-soal sukar, sedang, dan mudah. Setiap kategori soal memberikan hasil distribusi nilai yang berbeda. Jika dipergunakan hanya soal-soal mudah, distribusi nilai akan skew negatif, sedangkan distribusi nilai pada soal-soal sukar skew positif. Hal ini terjadi untuk semua mata pelajaran yang diujikan yang berarti tingkat kesukaran soal mampu mendiferensiasi hasil capaian siswa. Pada UN 2014 juga dilakukan adopsi soal PISA untuk membiasakan siswa berpikir pada level tinggi. Analisis menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan persentase menjawab benar relatif tinggi, bahkan di zona wilayah tertentu mencapai lebih dari 99% siswa.
Persentase Siswa SMP/MTs dengan Nilai Minimal Berdasarkan Kumpulan Soal IPA Berbeda Tingkat Kesukaran
mudah sedang sukar
100% 80% 60% 40% 20% 0% 0-1
>1-2
>2-3
>3-4
>4-5
>5-6
>6-7
>7-8
>8-9
>9-10
Persentase Soal Dijawab Benar Berdasar Tingkat Kesukaran (dalam Puluhan)
UN untuk Pemetaan Capaian Pendidikan Peta keragaman nilai Ujian Nasional murni 2014 – SMA/MK
Keterangan Pemekaran < 4.00 4.00 - 5.00 5.00 - 6.00
6.00 - 7.00 7.00 - 8.00 8.00 - 9.00
Ujian Nasional untuk Pembinaan Peta sebaran sekolah menurut kwadran
Skor akreditasi versus rerata UN murni 2013
Yang Baru dalam UN 2015
UN tidak untuk kelulusan dari Sekolah, digunakan untuk:
Pemetaan capaian siswa, pemetaan tingkat sekolah, daerah, provinsi
Pembinaan
Seleksi masuk jenjang pendidikan lebih tinggi
Panitia lelang dari provinsi dengan paket tiap provinsi atau gabungan provinsi (sesuai kesepakatan antar provinsi)
Pengenalan soal-soal higher order thinking yang disiapkan oleh guru-guru penulis soal (sebanyak 5 – 10 % soal)
SKHUN dengan diagnosa dan leveling capaian siswa
Piloting/Perintisan penggunaan komputer untuk ujian nasional (Computer Based Testing, CBT) pada sekolah-sekolah yang sudah siap
Isi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional Untuk siswa dan orangtua:
Nilai ujian Kategorisasi/levelling dan deskripsi Diagnostik untuk perbaikan
Untuk sekolah dan pemerintah daerah, ditambahkan: Konteks
posisi terhadap rerata siswa yang lain di sekolah, daerah maupun nasional
Indeks non parametrik
mengukur perilaku saat tes, perkembangan hasil dari tahun ke tahun, dll
Rancangan Surat Keterangan Hasil UN 2015
Selama ini, laporan UN untuk siswa dan orangtua hanya menampilkan nilai akhir UN.
* ilustrasi
Leveling Capaian Siswa
Level
Sangat Baik
FISIKA
Deskripsi Kompetensi Fisika SMA IPA Siswa mampu memecahkan masalah dalam penerapan fisika yang kompleks dan kemampuan bernalar tinggi
10 9 8
Baik
Siswa mampu memecahkan masalah dan menyimpulkan rumus fisika dalam penerapan fisika sehari-hari
7 6
Cukup
Kurang
Siswa mampu menggunakan rumus fisika untuk penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari
5
Siswa belum mampu menggunakan rumus fisika sederhana untuk melakukan penerapan fisika sederhana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
3
4 2 1
Capaian siswa
Rerata sekolah
Rerata Nasional
Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh sekolah untuk peningkatan mutu
Dashboard Analisis Data Ujian Nasional
Informasi yang dapat diakses oleh daerah untuk peningkatan mutu
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia Perbandingan lintas propinsi – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah Membaca pemahaman nonfiksi Komp_1
Menulis gagasan fiksi
Membaca kritis nonfiksi 71.63
Komp_9
Komp_2
Maximum
75.51
72.50
Nasional
63.33 66.94
Menulis struktur fiksi
Komp_8
64.61
83.01
56.51
62.51 72.45
Menulis struktur nonfiksi
Komp_7
78.86
Prov.=DKI
65.75
70.04
76.10 Komp_6
Menulis gagasan nonfiksi
Komp_3
Membaca data
90.08
64.40 Komp_4
76.49
81.99 Komp_5
Membaca kritis fiksi
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41 Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74.86
Membaca pemahaman fiksi
* ilustrasi
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bahasa Indonesia Perbandingan lintas kab/kota – Analisis untuk pengelola pendidikan daerah Membaca pemahaman nonfiksi
Menulis gagasan fiksi
Membaca kritis nonfiksi
Menulis struktur fiksi
Membaca data
Membaca pemahaman fiksi
Menulis struktur nonfiksi
Menulis gagasan nonfiksi
Membaca kritis fiksi
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41 Indeks Kompetensi Prov. DKI = 74,86 Indeks Kompetensi Kota Jakarta Pusat = 76,55
Penggunaan UN untuk SNMPTN berdasarkan Prosedur Operasional Standar – Ujian Nasional Badan Standar Nasional Pendidikan – 2014 Tahun 2013
Hasil kelulusan UN digunakan sebagai syarat untuk diterima melalui SNMPTN
Tahun 2014
Gabungan nilai rapor yang sudah diboboti dan nilai UN murni digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN. Bobot nilai ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahun 2015
Digunakan sebagai dasar seleksi SNMPTN
UN untuk Seleksi Masuk Jenjang Pendidikan Lebih Tinggi 100% 90% 80% 70%
Univ of Hongkong menggunakan cut score UN 85 sekitar 6% yang memenuhi syarat
60% 50% 40%
MQA Malaysia menggunakan cut score UN 60 sekitar 52% yang memenuhi syarat
30% 20% 10%
score
0%
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Persyaratan masuk PTN di Indonesia (jalur SNMPTN) Sekitar 65% yang memenuhi syarat
Note: contoh distribusi nilai provinsi DIY
CBT dan CAT Salah satu kompetensi yang diperlukan agar kompetitif di abad ke 21 adalah kemampuan penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi (digital literacy). Anak-anak yang sekarang duduk di sekolah dasar maupun menengah lahir di abad digital (digital natives). Dengan kemajuan teknologi informasi dan ketersediaan prasarana komputer dan jaringan pendidikan yang semakin merata di sekolah-sekolah kita, Puspendik telah mengembangkan aplikasi CBT (Computerized Based Test) dan CAT (Computerized Adaptive Test). Untuk semakin mendorong literasi TIK, direncanakan secara bertahap penyelenggaraan Ujian Nasional maupun Penilaian Mutu Tingkat Kompetensi berdasar kurikulum 2013 dilakukan berbasis komputer.
Sistem Penyelenggaraan Ujian
Tes Konvensional Paper & Pencil Test (P&P) Paper Based Test (PBT)
Tes Modern Computer Based Test (CBT)
Linear-CBT (Fixed Length)
Computerized Adaptive Test (CAT)
Tes Konvensional: tes dengan menggunakan kertas dan pensil, dengan jumlah butir soal tertentu (fixed length), penyekoran secara manual oleh tenaga manusia CBT: tes dengan menggunakan komputer, dengan jumlah butir soal tertentu (fixed length), penyekoran dilakukan secara otomatis oleh komputer CAT: tes dengan menggunakan komputer, dimana program mampu memilihkan soal-soal yang tingkat kesulitannya sesuai dengan kemampuan peserta ujian
Moda Pelaksanaan CBT
Full Online:
Seluruh terminal terubung ke server pusat Soal langsung dari server pusat, hasil langsung masuk ke server pusat
Semi Online:
Terminal ujian dilayani oleh server lokal Soal dan hasil ujian dikirim melalui jaringan secara asynchronous (sinkronisasi)
Offline:
Terminal ujian dilayani oleh server lokal Soal dan hasil ujian dikirim melalui storage media
Rencana pelaksanaan UN CBT (semi-online) Persiapan:
PC:siswa = 1:3 (3 shift ujian) Tiap ruang ujian dilayani 1 server Install aplikasi 1 teknisi + proktor sejumlah ruang Pelatihan teknisi dan proktor
Try out:
Seluruh siswa kelas 3 mengikuti try out simulasi ujian
Pelaksanaan:
H-5 teknisi melakukan sinkronisasi data antara server sekolah dgn server pusat Hari-H proktor mengunduh password dan token Peserta menerima password, login dan mengerjakan Teknisi melakukan sinkronisasi data hasil ujian
Manfaat CBT Aspek
Sebelum
Sesudah
Sekali pakai
Tetap tersimpan
Terbatas
generate jumlah yg banyak
Hanya check point
Beragam bentuk
Administrasi Ujian
Tidak fleksible jadwal
Fleksible dilakukan berulang
Pelelangan bahan
Lama (2 bulan), mahal
Tidak ada, murah
Pencetakan soal
Lama (2 bulan), mahal
Cepat (1 bulan), murah
Pengamanan
Fisik, sulit, mahal
Soft copy, lebih mudah, murah
Pengawasan
Sulit, berjenjang
Lebih mudah, langsung
Sulit, mahal
Lebih kredibel
Lama (1 bulan), mahal
Lebih cepat (2 minggu), murah
Rumit, berjenjang
Lebih transparan
Soal ujian Jenis Paket Tes Ragam soal
Mengatasi kecurangan Pengolahan hasil
Akuntabilitas
Nilai Matematika
10
Korelasi: 0.82 stdev : 1.74 (C); 1.94(P) min: 4.00 (C) ; 2.25 (P) max: 10.00 (C) ; 9.75 (P) mean: 7.74 (C); 5.87 (P)
8 6
Nilai LJK
Pada tahun 2014 telah diselenggarakan uji coba terbatas UN CBT secara online di Sekolah Indonesia Singapura dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Di SIKL siswa mengerjakan baik secara online maupun paper based test. Meski soal dan caranya berbeda, hasil ujian dengan kedua metode tersebut berkorelasi tinggi.
4 2 0 0
2
4
6
8
10
Nilai Online
Peta Jalan Pengembangan UN CBT 2014 • • • • • • •
Mini piloting Pengembangan software Persiapan hardware Pengembangan bank soal Uji coba Kajian academis POS UN CBT
2015
• • • • • •
Pemantapan software Penetapan sekolah pilot Pemantapan hardware Pemantapan jaringan Implementasi UN CBT (terbatas) di beberapa prov Evaluasi
2016
• • •
Penyempurnaan sistem UN CBT secara Nasional (yg belum siap dilayani dengan PBT) Evaluasi
2017
• • • •
Penyempurnaan sistem UN kertas sebagai pekecualian Pengembangan soal yg lebih advanced Evaluasi
Tanggal Pelaksanaan - UN 2015
UN SMA/Sederajad UN CBT
>> 13-15 April 2015 >> 07-15 April 2015
Pemindaian LJUN SMA/Sederajad >> 15-24 April 2015 Scoring >> 24April – 2 Mei 2015 Penyerahan ke Pan SNMPTN >> 2 Mei 2015
Pengumuman Hasil UN SMA
>> 18 Mei 2015
UN SMP/Sederajad Pengumuman Hasil UN SMP
>> 4-7 Mei 2015 >> 10 Juni 2015
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Terima kasih