P UTUSAN Nomor : 547/Pid/2012/PT-Mdn “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
PENGADILAN TINGGI MEDAN, mengadili perkara pidana dalam tingkat banding, berdasarkan Penetapan Penunjukan Majelis oleh Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 2 Oktober
2012 Nomor : 547/Pid/2012/PT-Mdn telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa : Nama Lengkap
:
TERDAKWA.
Tempat Lahir
:
Medan.
Umur/Tanggal Lahir
:
31 Tahun / 18 Mei 1980.
Jenis Kelamin
:
Laki – Laki.
Kebangsaan
:
Indonesia
Tempat Tinggal
:
Kecamatan Medan Baru.
Agama
:
Kristen.
Pekerjaan
:
Pegawai Negeri Sipil
Pendidikan
:
S-1
Terdakwa ditahan oleh Penuntut Umum dengan jenis Tahanan Kota sejak tanggal 7 Mei 2012 sampai dengan tanggal 18 Mei 2012 ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT : Setelah membaca dan memperhatikan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini : A. Surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang berbunyi sebagai berikut : –––
Bahwa ia Terdakwa, pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2011, sekitar
pukul 16.30 WIB atau setidak–tidaknya pada suatu waktu lain di dalam Tahun 2011, bertempat di, Kecamatan Medan Baru atau setidak–tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, telah melakukan
perbuatan
keberasan
fisik
dalam
lingkup
rumah
tangga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a yaitu terhadap istrinya yang bernama Rindu Marito Sihombing, yang dilakukan oleh Terdakwa dengan cara antara lain sebagai berikut : Bahwa pada hari Selasa, tanggal 13 Desember 2011, sekitar pukul 12.00 WIB saksi korban baru sampai di rumah yang terletak di Kecamatan Medan Baru dari membawa anak saksi korban yang masih berumur sekitar 1 (satu) bulan untuk berobat ke rumah sakit, setelah itu saksi korban memberikan susu dan menidurkan
2
anak saksi korban dan setelah anak saksi korban tertidur dan saksi korban pun tertidur juga di samping anak saksi korban kemudian sekiar pukul 16.30 Wib anak saksi korban terbangun dan menangis, lalu saksi korban pun terbangun mendengar suara tangisan anak saksi korban dan saat itu Terdakwa sudah berdiri di samping tempat tidur dan posisi saksi korban masih duduk di atas tempat tidur lalu Terdakwa bertanya “Dari mana kau”, saksi korban menjawab “Berobat” ditanya Terdakwa “Ngapain kau bawa berobat, dia bukan sakit apa–apa”, saksi korban jawab “Hidungnya tersumbat”, ditanya Terdakwa “Dari mana uangmu”, saksi korban jawab “Ada uang tabunganku”, lalu Terdakwa berkata “Taik babi, anjing lonte kau” dan Terdakwa langsung menampar pipi kiri saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan Terdakwa setelah itu Terdakwa menampar pipi kanan saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan Terdakwa setelah itu Terdakwa menampar bibir saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kanan Terdakwa kemudian Terdakwa memukul kepala saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan kepalan tangan Terdakwa, namun pada saat itu saksi korban masih tetap diatas tempat tidur sambil menangis dan anak saksi korban masih menangis dan ketika saksi korban hendak memegang anak saksi korban untuk menggantikan celana anak saksi korban yang sudah basah, namun Terdakwa melarang saksi korban dengan mengatakan “Jangan kau bawa itu, kalau mau pergi kau, pergilah kau, jangan bawa anak itu, cerai kita”, setelah saksi korban mendengar kata–kata itu saksi korban pun pergi meninggalkan rumah dan saksi korban pergi kerumah orang tua saksi korban ; Bahwa akibat penganiayaan tersebut saksi korban mengalami sakit di pipi kiri dan kanan saksi korban luka dibibir bawah dan kepala terasa sakit ; Bahwa akibat perbuatan Terdakwa saksi korban mengalami sebagaimana hasil Visum Et Repertum No.32/VER UM/XII/2011/Rs. Bhayangkara pada tanggal 13 Desember 2011 yang ditandatangani oleh dr. Erlina Hikmawati pada Rumah Sakit Bhayangkara dengan hasil pemeriksaan : FISIK
:
Luka lecet pada pipi kiri dengan ukuran ± 3 cm x 1 cm, posisi melintang. Luka lecet pada bibir bawah ukuran ± 2 cm x 1 cm, posisi melintang
KESIMPULAN
:
Luka disebabkan oleh kekerasan benda tumpul dan keras.
3
Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana menurut Pasal 44 ayat (1) Undang–Undang
Republik
Indonesia
Nomor
23
Tahun
2004
Tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga ; B.
Surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum menuntut sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga”, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 44 ayat (1) Undang– Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004, Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan ;
3. Menetapkan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.1.000,- (seribu rupiah) ; C. Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 25 Juli
2012 Nomor. 1.171/Pid-
B/2012/PN-Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga” ; 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama selama 10 (sepuluh) bulan : 3. Menetapkan bahwa masa penahanan Kota yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; 4. Membebani terdakwa untuk membayar ongkos perkara sebesar Rp 1000,- ( Seribu rupiah ) ; D. Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut, Terdakwa telah menyatakan banding pada tanggal 30 Juli 2012, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum
pada tanggal 4 September 2012 ;
E. Bahwa juga atas putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah menyatakan banding pada tanggal 31 Juli 2012, permintaan banding mana telah diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 13 Agustus 2012 ; F. Bahwa untuk mendukung permintaan bandingnya, Terdakwa telah mengajukan memori banding pada tanggal 18 September 2012, memori banding mana salinannya telah diserahkan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 19 September 2012 ; G Bahwa juga untuk mendukung permintaan bandingnya, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan memori banding pada tanggal 4 September 2012, memori banding
4
mana salinannya telah diserahkan kepada Terdakwa pada tanggal 18 September 2012 ; H. Bahwa kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara, sesuai dengan surat Pengadilan Negeri Medan tanggal 2 Agustus 2012 Nomor W2.U1-12.390/Pid-B. 01.10/VIII/2012; PERTIMBANGAN HUKUMNYA. Menimbang, bahwa permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta memenuhi syaratsyarat yang ditentukan menurut Undang-undang, karena itu kedua permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima . Menimbang, bahwa Terdakwa dalam memori bandingnya keberatan atas putusan yang dijatuhkan Hakim tingkat pertama karena tidak mencerminkan rasa keadilan terutama tatanan kehidupan orang Batak. Menimbang, bahwa juga Jaksa Penuntut Umum dalam memori bandingnya keberatan atas putusan yang dijatuhkan Hakim tingkat pertama karena terdakwa sebagai suami saksi korban seharusnya melindungi saksi korban malah bertindak sebaliknya sehingga tetap menuntut agar terdakwa dijatuhi pidana sebagaimana dalam tuntutannya. Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memeriksa dan mempelajari memori banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum tersebut, ternyata tidak ada dikemukakan hal – hal baru yang dapat melemahkan putusan Hakim tingkat pertama, oleh karenanya kedua memori banding tersebut tidak akan ditinjau lebih lanjut lagi.
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi Medan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari : surat dakwaan, surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 25 Juli 2012 Nomor. 1.171/Pid-B/2012/PN-Mdn yang dimintakan banding, memori banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum
dan surat-surat lain yang berkaitan dengan perkara ini,
berpendapat bahwa alasan dan pertimbangan hakim tingkat pertama telah tepat dan benar,
oleh karenanya alasan dan pertimbangan tersebut dapat diambil alih menjadi
alasan dan pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat banding, akan tetapi tentang lamanya pidana yang dijatuhkan kepada terdakwa menurut hemat Pengadilan Tinggi tidak tepat dengan alasan pertimbangan sebagai berikut : 1.
Terdakwa merasa menyesal dan akan berusaha memperbaiki kerukunan rumah tangga dalam keadaan baik demikian juga antara terdakwa dan saksi korban mempunyai anak yang masih kecil yang memerlukan kasih sayang dan perhatian kedua orang tuanya.
5
2.
Bahwa dengan memperhatikan tujuan pemidanaan yang bersifat preventif juga harus memperhatikan tujuan pemidanaan yang bersifat korrektif dan edukatif ; Menimbang, bahwa berdasarkan tambahan alasan pertimbangan tersebut
diatas, Pengadilan Tinggi berpendapat wajar dan pantas hukuman yang akan dijatuhkan kepada terdakwa sebagaimana akan disebutkan dalam amar putusan dibawah ini sehingga putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 25 Juli B/2012/PN-Mdn
2012 Nomor. 1.171/Pid-
yang dimintakan banding harus diubah ;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana, untuk hal tersebut, maka biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, haruslah dibebankan kepada terdakwa ; Mengingat, pasal 44 ayat (1) Undang-Undang No. 23 Tahun 2004, pasal 197 KUHAP dan segala aturan hukum dan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini; ---------------------------------------------- M E N G A D I L I ;---------------------------------------------------- Menerima permintaan banding dari Terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum ; ---------------- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 25 Juli
2012 Nomor.
1,171/Pid-B/2012/PN-Mdn , sekedar mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut ; ------------------------------------------- 1. Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga” ; ------
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama selama 6 (enam) bulan :
------ 3. Menetapkan bahwa masa penahanan Kota yang telah dijalani oleh terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ; ----- Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding sebesar Rp. 2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah);--------------------------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari : TUPPU, SH MH
Selasa tanggal
16 Oktober 2012
oleh kami : KAREL
Hakim Tinggi Medan selaku Ketua Majelis, H. SYAMSUL BAHRI
BORUT, SH. MH dan LEXSY MAMONTO SH MH masing-masing Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan selaku Anggota Majelis, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari : Senin tanggal
22 Oktober 2012 oleh Ketua
Majelis dihadiri Anggota Majelis serta dibantu oleh TJATUR WAHJOE B. S.P.
S.H
6
M.Hum Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa ;
PANITERA PENGGANTI,
TJATUR WAHJOE B. S.P. S.H M.Hum
HAKIM MAJELIS,
1.KAREL TUPPU, SH MH
2. H. SYAMSUL BAHRI BORUT, SH MH
3. LEXSY MAMONTO SH MH