Universitas Udayana
ISBN 978-602-7776-09-8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012
Diterbitkan oleh : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung Bali Tlp/Fax No ; 0361-701801
PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Denpasar, 13-14 Juli 2012
Diselenggarakan oleh PERTETA Cabang Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana. Dalam rangka Dies Natalis Universitas Udayana ke-50, HUT ke 28 & BK ke 18 FTP UNUD Didukung oleh :
PT. Wisu Varia Analitika
PT. Cakrawala Angkasa
PT. Almega Sejahtera
PT. Ditek Jaya
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
DAFTAR ISI
Deskripsi
Hal
Halaman Judul ………………………………………………………………………...
i
Tim Penyunting ……………………………………………………………………….
ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….………
iii
Sambutan Ketua PERTETA Pusat ................................................................................
iv
Susunan Panitia ……………………………………………………………………....
v
Daftar Isi ........................................................................................................................
vi
Daftar Makalah ..............................................................................................................
vii
Keynote Speaker 1 : Bambang Palgoenadi
1
Keynote Speaker 2: Wayan Windia
14
Keynote Speaker 3: Made Merta
20
Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP)
25
Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)
197
Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP)
377
Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM)
463
Bidang 5. Emerging Technology (ET)
613
Makalah Poster
747
vi
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
DAFTAR MAKALAH Keynote Speaker No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Bambang Palgoenadi
Mekanisasi Perkebunan
1
2
Wayan Windia
Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Untuk Keberlanjutan Sistem Pertanian
14
3
Made Merta
Kearifan Lokal dalam Adopsi Teknologi untuk Menunjang Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan
20
Bidang 1. Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Bima Sakti Novi Tri N.
Proses Pembuatan Dan Pemurnian Asap Cair Dari Tempurung Kelapa, Sebagai Bahan Pengawet Makanan Pengganti Formalin
25
2
Budi Raharjo
Kajian Pengaruh Pengeringan Dan Penggilingan Terhadap Mutu Gabah Dan Beras Varietas Inpari 1 Di Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan
33
3
Budi Raharjo
Pengaruh Penyimpanan Hermetik Pada Berbagai Varietas Padi Terhadap Populasi Serangga Hama
39
4
Dewi Maya Maharani
Kinetika Perubahan Tegangan Kontak Maksimum Kacang Goreng Selama Penyimpanan
50
5
Emmy Darmawati
59
6
I Made Supartha Utama
Kajian Identifikasi Chilling Injury Pada Buah Alpukat Secara Non Destructive Menggunakan Gelombang Ultrasonik Penundaan Pre-Cooling Berpengaruh Terhadap Susut Bobot, Mutu Visual Dan Masa Simpan Brokoli Di Dalam Kotak Styrofoam Diisi Es Curah
7
I Nengah Kencana Putra
79
8
I.S. Tulliza
9
Joko Nugroho W.K.
Reduction Of Oxalate Content At The Processing Of Cocoyam (Xanthosoma Sagittifolium) Flour By Immersion Method Pengaruh Tebal Tumpukan Dan Kecepatan Pengeringan Terhadap Mutu Benih Padi Oryza Sativa Hasil Pengeringan Dengan Box Dryer Proses Pengeringan Singkong Parut Dengan Menggunakan Pneumatic Dryer
70
86
96
vii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
10
Joko Nugroho W.K.
11
Junaedi Muhidong
12
Mulyati M. Tahir
13
Rokhani Hasbullah
14
Roni Parulian Damanik
15
Supratomo
16
Judul Artikel
Halaman
Pengeringan Umbi Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium Schott) Sawut Menggunakan Pneumatic Dryer Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Tingkat Penjamuran Biji Kakao Selama Penyimpanan Perubahan Mutu Bumbu Picung (Pangium Edule Reinw) Selama Penyimpanan Pada Suhu Ruang Disinfestasi Lalat Buah Pada Buah Belimbing (Averrhoa Carambola L) Dengan Perlakuan Uap Panas (Vapor Heat Treatment)
105
Analisa Penggunaan Air Pengencer (Dilution Water) Pada Press Stasion Dan Clarification Station Terhadap Kenaikan Minyak Karakteristik Pemanasan Ohmic Selama Proses Alkalisasi Rumput Laut Jenis Eucheuma Cottonii
138
Surya Abdul Muttalib
Identifikasi Aroma Campuran (Blending) Kopi Arabika Dan Robusta Dengan Electronic Nose Menggunakan Sistem Pengenalan Pola
154
17
Y. Aris Purwanto
164
18
Yusron Sugiarto
Penentuan Titik Kritis Susut Pasca Panen Pisang (Studi Kasus Di Sentra Produksi Pisang, Cianjur) Studi Performansi, Stabilitas Dan Mikrobial Pada Digester Hibrid Terhadap Fluktuasi Limbah Cair Tapioka
19
Ida Bagus Putu Gunadnya
179
20
Jumriah Langkong
Penggunaan Giberelin Setelah Panen Mempengaruhi Karakteristik Buah Melon Selama Penyimpanan Kajian Daya Patah Dan Kerenyahan Kripik Kentang (Solanum Tuberosum Linn) Berdasarkan Ketebalan Dan Lama Penggorengan
113 120 129
145
171
187
Bidang 2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman.
1
Ade Moetangad Kramadibrata
Kajian Perubahan Karakteristik Fisika-Mekanika Tanah Pada Beberapa Energi Pemadatan Tanah
197
2
Andreas W. Krisdiarto,
Keterkaitan Infrastruktur Jalan Dan Hujan Terhadap Angka Restan Tbs Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq)
211
3
Asep Sapei
Perkolasi Lahan Sawah Dengan Lapisan Kedap Buatan (Artificial Impervious Layer / Hardpan) Dalam Kerangka Irigasi Hemat Air
221
viii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
4
Bambang Rahadi
5
Chandra Setyawan
6
Judul Artikel
Halaman.
Penilaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu Terhadap Laju Erosi Analisis Pengelolaan Tata Guna Lahan Untuk Pengendalian Erosi Di Das Hulu Waduk Sempor
228
Fajri Anugroho
The Effects Of Solid Compost And Combined With Liquid Compost On Growth Of Leek (Allium Porrum L.)
241
7
Gatot Pramuhadi
253
8
I Wayan Tika
9
Indarto
10
Mahmud Achmad
11
Murtiningrum
12
Nugroho Tri Waskitho
13
Nuraeni Dwi Dharmawati
14
Siti Suharyatun
Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi Big Gun Sprinkler Di Kebun Tebu Lahan Kering Analisis Surplus Air Irigasi Sebagai Dampak Aplikasi Teknik Ngenyatin Pada Subak Sungi I Deteksi Kecenderungan Data Hujan Di Jawa Timur Menggunakan Mann-Kendall Test The Analysis Of Hydrology And Sedimentation During Flash Flood Event In Mamasa Catchment Prediksi Debit Sungai Bedog Dengan Model Arima Sebagai Dasar Penentuan Pola Tanam Daerah Irigasi Cokrobedog Modal Manusia Pengelola Dalam Pengelolaan Das Brantas Kajian Variasi Lama Perendaman Pada Pembuatan Kompos Cair Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit Laju Perubahan Lengas Tanah Pada Sistem Lorong Pengatus Dangkal Di Tanah Sawah
15
Sitti Nur Faridah
Analisis Sebaran Spasial Iklim Klasifikasi Schmidt-Ferguson
324
16
Sophia Dwiratna NP.
333
17
Suhardi
18
Suhardjo Widodo
19
Bambang Aris Sistanto
Penerapan Metode Two-Tier Dalam Pemodelan Stokastik Curah Hujan Bulanan Model Pendugaan Perubahan Muka Airtanah Selama Pemompaan Pemetaan Dan Perencanaan Jaringan Distribusi Air : Studi Kasus Di Dusun Krajan Desa Sidomulyo Kajian Interval Pemberian Air Irigasi Dan Teknik Aplikasi Hidrogel Yang Tepat Pada Media Tanam Terhadap Efisiensi Penggunaan Air, Serta Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca Sativa L) Varietas New Red Fire
235
260 267 279 288
300 308
316
341 349
364
ix
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Bidang 3. Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP) No
Nama Pemakalah
1
Hilda Julia
2
Joko Sumarsono
3
Joto Wahyudi
4
Judul Artikel
Halaman
Manajemen Pengendalian Sedimen Das Hulu Waduk Sempor Pemodelan Matematika Pola Rembesan Emitter Sistem Penyiram Tetes (Drip Irrigation) Pada Tanah Inceptisol Analisis Oil Losses Pada Fiber Dan Broken Nut Di Unit Screw Press Dengan Variasi Tekanan
377
Leopold O. Nelwan
Simulasi Algoritma Pengendalian Pada Pengeringan Udara Alamiah Jagung Pipilan
405
5
Luh Putu Wrasiati
414
6
Siswoyo Soekarno
Aplikasi Analisis Indeks Efektivitas Dalam Menentukan Ekstrak Bunga Kamboja Cendana Yang Paling Berpotensi Untuk Dikembangkan Sebagai Antioksidan Alamiah Power Efficiency Study Of Electric Generator Using Micro-Hydro Power With Pelton Turbine
7
Wilson Palelingan Aman
Dukungan Ibikk Permesinan Agroindustri Jurusan Teknologi Pertanian Unipa Untuk Meningkatkan Penggunaan Alsintan Di Papua Barat
431
8
Yohanes Setiyo
Optimalisasi Produktivitas Kentang Granola G3 Dengan Implentasi Teknologi Mulsa Plastik Dan Proses Bioremidiasi Secara In-Situ
439
9
Sri Mudiastuti
Modifikasi Bentuk Green House Berventilasi Ganda Pada Tanaman Bunga Chrysantemum. Berdasarkan Analisis Termal Dalam Bangunan
447
390
399
422
Bidang 4. Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM) No
Nama Pemakalah
Judul Artikel
Halaman
1
Abadi Jading
Pengembangan Rancangan Agitator Untuk Mengoptimumkan Aliran Bahan Pada Alat Pengering Pati Sagu Model Agitated-Vibro Cross Flow Fluidized Bed (Agrocffb)
463
2
Ansar
470
3
Arifin Dwi Saputro
Analisis Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari Biji Kedelai Sistem Kering Design And Application Of Aflatoxin Rapid Detector To Detect And Measure The Content Of Aflatoxin In Agricultural Products
475
x
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] No
Nama Pemakalah
4
Asep Yusuf
5
Bambang Purwantana
6
Bambang Purwantana
7
Bandul Suratmo
8
Judul Artikel
Halaman
Proses Penyosohan Sorgum Menggunakan Mesin Penyosoh Tep-3 Untuk Mendukung Sorgum Sebagai Bahan Pangan Pengembangan Kompor Gas Bertekanan Rendah Untuk Pembakaran Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Pembersihan Dan Pendinginan Gas Hasil Gasifikasi Biomassa Menggunakan Sprayer Air Pengaruh Cerobong Terhadap Kinerja Tungku
481
Bandul Suratmo
Kajian Pemisahan Beras Dengan Gaya Sentrifugal
516
9
Cahyawan Catur Edi Margana
525
10
Desrial
11
Dyah Wulandani
12
Eko Budi Bowo Leksono
Sifat Aerodinamika Biji Jarak Dan Penerapannya Untuk Sistem Blower Pada Mesin Pengupas Biji Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) Desain Pemanas Tipe Elektrik Untuk Pemanfaatan Bbn Minyak Nyamplung Sebagai Bahan Bakar Unit Generator Listrik Pengaruh Ukuran Jarak Antar Lubang Pada “Obstacle” Tipe Plat Berlubang Dalam Reaktor Biodiesel Terhadap Laju Reaksi Produksi Biodiesel Non Katalitik Perancangan Alat Pengecer Arang Bagas Pada Barisan Tanaman Tebu
13
Elita R. Widjaya
Rekayasa Alat Pencacah Sawit Dengan Jenis Pisau Circular
567
14
I Made Nada
Kajian Kesesuaian Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Pekerja Pada Penyosohan Beras ‘Su’ Di Desa Babahan Penebel Tabanan
574
15
Indya Dewi
Analisis Ergonomi Pada Penyiapan Lahan Sawah Lebak Menggunakan Alat Tradisional Tajak Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
579
16
M. Muhaemin
588
17
Nursigit Bintoro
18
Tri Tunggal
Pengembangan Model Mesin Grading Tomat Berdasarkan Evaluasi Secara Visual Perpindahan Panas Dan Massa Proses Pengeringan Mekanis Metode Dryeration Dengan Menggunkan Silo Beraerator Rancangan Mesin Penghancur Sisa Tanaman Menggunakan Gergaji Putar (Rotary Saw)
490
498 508
540
546
554
597
605
xi
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Bidang 5. Emerging Technology (ET) No
Nama Pemakalah
1
Asri Widyasanti
2
Bambang Susilo
3
Cahyawan Catur Edi Margana
4
Cicih Sugianti
5
Dimas Firmanda Al Riza
6
Gatot Pramuhadi
7
I Dewa Made Subrata
8
I Wayan Astika
9
Judul Artikel
Halaman
Pasteurisasi Ohmic Jus Campuran Jeruk- Wortel: Pengukuran Konduktivitas Listrik Keseluruhan Dan Optimasi Model Prediksi Matematika Efek Penerapan Gelombang Ultrasonik Pada Esterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) The Evaluation Of Fuel Conversion From Kerosene To Coal For Tobacoo Curing Based On The Technical And Environmental Aspects In Lombok, West Nusa Tenggara
613
Kajianpengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Mortalitas Lalat Buah Dan Mutu Buah Mangga Gedong (Mangifera Indica. L) Selama Penyimpanan Desain Dan Simulasi Fotobioreaktor Dengan Tenaga Surya Untuk Budidaya Mikroalga
648
Kajian Efektivitas Dan Efisiensi Aplikasi Herbisida Di Kebun Tebu Lahan Kering Modifikasi Mekanisme Pengendali Traktor Empat Roda Untuk Menunjang Percepatan Otomatisasi Dibidang Pertanian Pengukuran Tingkat Warna Daun Padi Dengan Telepon Seluler Android
665
I Wayan Astika
Penentuan Intensitas Cahaya Dan Ketinggian Terbang Pesawat Yang Optimal Untuk Pemetaan Tingkat Warna Daun Padi
694
10
Leopold O. Nelwan
704
11
Mohammad Agita Tjandra
12
Mursalim
13
P.A.S. Radite
Kajian Termal Pada Kolektor Datar Surya Semi Tertutup Untuk Berbagai Kemiringan Survei Gps Dengan Metoda Statik Untuk Kawasan Sekitar Sungai Batang Kuranji, Kota Padang Studi Laju Pengeringan Semi-Refined Carrageenan (Src) Yang Diproduksi Secara Konvensional Dan Secara Ohmic Pengolahan Data Posisi Real Time Dari RtkDpgs Berbasis Mikrokontroler
14
Rahmat Sabani
Analisa Penyediaan Dan Pemanfaatan Energi Panas Pada Pengeringan Lapis Tipis Produk Pertanian Menggunakan Kolektor Surya Kaca Ganda
735
625
632
657
675
683
713
718
728
xii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Makalah Poster No
Nama Pemakalah
1
I Made Anom S. Wijaya
2
Judul Artikel
Halaman 747
Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja
Variasi Spatial Unsur Hara N, P, Dan K Pada Lahan Padi Sawah (Studi Kasus Di Kabupaten Klungkung) Pengaruh Teknik Pre-Cooling Terhadap Warna Bunga Melati Selama Penyimpanan
3
Ida Ayu Mahatma Tuningrat
Pemilihan Prioritas Pengembangan Buah Unggulan Yang Dihasilkan Di Bali
764
4
K. A. Nocianitri
777
5
Lilik Pujantoro
6
Ni Wayan Wisaniyasa
7
Sumiyati
8
Ni Luh Yulianti
Pengaruh Suhu Dan Waktu Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L.) Kajian Pengaruh Fisis Teknik Pengemasan Selama Transportasi Terhadap Mutu Eksternal Dan Internal Telur Ayam Buras The Utilization Of Local Tubers As An Alternative Food Substitute Rice Pengembangan Model Agroekowisata Sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Subak Kajian Lama Perendaman Dan Tingkat Konsentrasi Larutan Cacl2 Terhadap Tekstur Dan Kecerahan Rebung Tabah (Gigantochloa Nigrociliata(Buse)Kurz) Fresh-Cut Pada Kemasan Vakum Suhu Dingin
9
I Putu Surya Wirawan
821
10
S.A. Lindawati
The Effect Of The Mowing Height On Mowing Torque And Quality Of Turfgrass Tiff Way 146 Evaluasi Subyektifitas dan Obyektifitas Produk Olahan Daging Itik Afkir
756
783
797 803 813
824
xiii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012 PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Diselenggarakan oleh: PERTETA Cabang Bali dan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Tanggal 13-14 Juli 2012
Diterbitkan oleh: Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Kampus Unud Bukit Jimbaran, Badung, Bali Telp./Fax No. 0361-701801
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
TIM PENYUNTING Prof. Ir. I Made Supartha Utama, MS., Ph.D. Dr. Ir. Ida Bagus Putu Gunadnya, MS. Dr. Ir. I Wayan Widia, MSIE. Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP. Dr. Sumiyati, S.TP., MP. Ir. I Wayan Tika, MP. Ir. I Made Nada, M.Erg. Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT. Ni Luh Yulianti, STP., MSi.
ii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuniaNyalah sehingga Buku Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 ini dapat kami selesaikan dengan baik. Buku Prosiding ini berisi kumpulan makalah keynote speaker dan abstrak beserta makalah lengkap para pemakalah Seminar Nasional Perteta 2012 yang diselenggarakan oleh Perteta Cabang Bali bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 50 Universitas Udayana, Hari Ulang Tahun (HUT) ke 28 dan Badan Kekeluargaan (BK) ke 18 Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, dan dilaksanakan pada Tanggal 13-14 Juli 2012, bertempat di Kampus Universitas Udayana, Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, Bali. Abstrak dan makalah pada Prosiding Seminar Nasional Perteta 2012 yang bertemakan “Peran Keteknikan Pertanian dalam Pembangunan Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal” ini dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu: 1) bidang Rekayasa Proses dan Teknik Pasca Panen (TPP), 2) bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), 3) bidang Sistem dan Manajemen Teknik Pertanian (SMP), 4) bidang Rekayasa Alat dan Mesin Pertanian (RAM), dan 5) bidang Emerging Technology (ET). Pada kesempatan ini, panitia Seminar Nasional Perteta 2012 mengucapkan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Ketua Program Studi Teknik Pertanian FTP-Unud, Ketua Perteta Cabang Bali, dan Ketua Perteta Pusat atas dukungan moril dan materiil sehingga terwujudnya prosiding ini. Terimakasih juga kami sampaikan kepada para sponsor (PT Cakrawala Angkasa, PT Wisu Varia Analitika, PT Ditek Jaya, dan PT Almega Sejahtera), keynote speaker, para pemakalah dan peserta yang berpartisipasi secara aktif pada seminar nasional ini. Tak lupa terimakasih juga disampaikan kepada para panitia dan mahasiswa yang telah bekerja keras mempersiapkan segala sesuatunya sehingga prosiding ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Denpasar, 31 Oktober 2012 Ketua Panitia
Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D.
iii
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
SAMBUTAN KETUA UMUM PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN TEKNIK PERTANIAN INDONESIA PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012 DENPASAR 12-14 JULI 2012 Pertama-tama marilah kita sampaikan puji dan syukur atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Seminar Nasional PERTETA 2012 telah berlangsung dengan baik dan sukses. Hal ini tidak lain karena kesiapan teman-teman PERTETA Cabang Bali dan teman-teman di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana serta partisipasi dari teman-teman PERTETA dari seluruh Indonesia. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih atas segala kerja keras dari teman-teman panitia di Denpasar dan juga para peserta dari seluruh penjuru tanah air. Sebagai pertanggungjawaban dan akuntabilitas dari suatu kegiatan seminar adalah laporan tertulis dalam bentuk Prosiding. Prosiding ini dibuat setelah seminar berlangsung, melalui serangkaian presentasi dan penyesuaian penulisan makalah sesuai dengan format yang telah diatur oleh panitia. Secara umum seluruh makalah telah berusaha untuk menyesuaikan dengan tema yang diambil dalam seminar ini, yaitu “Peran Keteknikan Pertanian dalam membangun Industri Pertanian Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal”. Semoga Prosiding ini dapat berguna untuk kita semua, seluruh anggota dan masyarakat umum dalam memahami lebih jauh tentang Keteknikan Pertanian di Indonesia. Selain itu media ini juga diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan Ilmu Keteknikan Pertanian kedepan. Terakhir, saya ingin menyampaikan sekali lagi terima kasih, kepada seluruh panitia seminar, khususnya Tim Prosiding, yang telah dengan baik menuntaskan kerja akhir dari Prosiding Seminar PERTETA 2012 ini.
Salam,
Dr. Sam Herodian
iv
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL PERAN KETEKNIKAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL Pelindung :
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. G.P. Ganda Putra, MP.
Steering Committee: 1. Dr. Sam Herodian (Ketua Umum Perteta) 2. Dr. Desrial (IPB) 3. Dr. Lilik Soetiarso (UGM) 4. Dr. Bambang Susilo (UB) 5. Dr. Ida Bagus Putu Gunadnya (UNUD) Organizing Committee: 1. Ketua
: Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D.
2. Wakil Ketua : I Wayan Tika, MP. 3. Bendahara
: Ni Luh Yulianti, S.TP. M.Si.
4. Seksi Kesekretariatan dan Makalah a. Prof. Dr. Ir. I Made Supartha Utama, MS. b. Dr. Ir. P.K. Diah Kencana, MS c. Dr. Sumiyati, S.TP., MP. d. Ni Nyoman Sulastri, S.TP., M.Agr. 5. Seksi Acara a. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, MP. b. Dr. Ir. Wayan Widia, MSIE. c. Gede Arda, S.TP., M.Sc. d. Ir. I Putu Sarjana, M.Erg. 6. Seksi Konsumsi a. I.A. Rina Pratiwi P., S.TP., MP. b. I Putu Surya Wirawan, S.TP., M.Si. 7. Seksi Transportasi, Perlengkapan, dan Dokumentasi a. Ir. I G.N. Apriadi Aviantara, MT b. Ir. I Made Nada, M.Erg. c. I Putu Gede Budisanjaya, S.TP.
v
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
KAJIAN LAMA PERENDAMAN DAN TINGKAT KONSENTRASI LARUTAN CaCl2 TERHADAP TEKSTUR DAN KECERAHAN REBUNG TABAH (Gigantochloa nigrociliata(Buse)Kurz) FRESH-CUT PADA KEMASAN VAKUM SUHU DINGIN Ni Luh Yulianti(1), IPK Diah Kencana(1), Gede Pratama Pudyanata(2) (1)
Fakultas Teknologi Pertanian Universtas Udayana Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universtas Udayana
(2)
ABSTRAK Rebung merupakan salah satu komoditas pangan yang layak untuk dikembangkan karena permintaan konsumen akan rebung semakin meningkat dari tahun ketahun. Salah satu jenis rebung yang saat ini mulai banyak dikembangkan terutama di daerah Bali adalah rebung dari Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata (Buese) Kurz.). Rebung ini memiliki memiliki karekteristik yang disukai konsumen yaitu renyah, beraoma segar dan tidak pahit. Selain beberapa keunggulan arakteristik tersebut, rebung memiliki kelemahan yaitu sifatnya yang mudah rusak, terutama akibat pencoklatan enzimatis dan tingginya laju respirasi. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan tujuan adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi larutan CaCl2 dan lama perendaman rebung fresh-cut terhadap tekstur dan warna rebung fresh-cut sehingga dapat diketahui perlakuan yang mampu mempertahankan mutu rebung lebih lama selama penyimpanan. Penelitian dilakukan menggunakan dua factor yaitu konsentrasi CaCl2 dalam 4 taraf yaitu 0%, 2%, 4%, dan 6% dan perbedaan waktu perendaman dalam dua taraf yaitu 30 menit dan 60 menit. Masing masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Masing-masing perlakuan dikemas dengan plastik Polyethylene (PE) dan produk disimpan pada suhu 10±2oC selama 12 hari. Parameter yang diamati adalah tekstur dan nilai kecerahan rebung selama penyimpanan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konsentrasi CaCl2 berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan tekstur dan nilai kecerahan (*L) rebung fresh-cut selama penyimpanan. Semakin tinggi konsentrasi CaCl2 hingga batas konsentrasi maksimum penelitian (6%) semakin meningkatkan kekerasan rebung fresh-cut dan mampu mempertahankan tekstur lebih lama. Kata kunci: rebung, tekstur,kecerahan, penyimpanan.
Rebung merupakan salah satu komoditas pangan yang layak untuk dikembangkan karena permintaan konsumen akan rebung semakin meningkat dari tahun ketahun. Salah satu jenis rebung yang saat ini mulai banyak dikembangkan terutama di daerah Bali adalah rebung dari Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata (Buese) Kurz.). Rebung ini memiliki memiliki karekteristik yang disukai konsumen yaitu renyah, beraoma segar dan tidak pahit. Setelah dipanen, rebung bambu perlu diberikan perlakuan pasca panen yang tepat dan sesuai sehingga akan dapat memepertahankan mutu fisik rebung selama penyimpanannya. Kondisi yang terjadi dilapangan, rebung yang dijual dipasaran seringkali mengalami penurunan
Poster
PENDAHULUAN
813
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] mutu sebelum dikonsumsi. Hal ini dikarenakan rebung bambu memiliki beberapa karakteristik yang kurang baik, diantaranya adalah sifatnya yang mudah rusak seperti tekstur yang lembek, pencoklatan enzimatis yang tinggi dan tingginya laju respirasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingginya laju respirasi pada produk hortikultura adalah dengan penggunaan kalsium klorida. Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh Scott( 1984) diketahui bahwa Kalsium klorida (CaCl2) dapat memperpanjang umur simpan buah. Shear dan Faust (1975) menyatakan buah dengan kandungan kalsium tinggi akan mempunyai laju respirasi yang lebih lambat dan umur simpan yang lebih lama daripada buah dengan kandungan kalsium yang rendah. Penelitain lain juga dilakukan oleh Wisnubroto (1989) yang menggunakan CaCl2 berkadar 2%, 4%, 6% dan 8%. pada perendaman buah mangga. Hasil penelitian menunjukan Perlakuan ini dapat menunda pematangan buah 2-4 hari lebih lama dibanding kontrol. Penundaan pematangan paling efektif didapatkan pada mangga yang direndam dalam 6% CaCl2 selama 3 menit pada tekanan 145 mmHg. Hasil penelitian pendahuluan di laboratorium menunjukkan bahwa rebung yang direndam dalam larutan CaCl2 dibawah konsentrasi 2 %, tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penghambatan penurunan tekstur dan kecerahan, sedangkan perlakuan larutan CaC12 diatas konsentrasi 6 % menunjukkan bahwa tekstur sangat keras dan rebung menjadi sulit diolah. Berdasarkan hal-hal diatas perlu dilakukan penelitian perendaman rebung fresh-cut dalam larutan CaCl2 untuk mengetahui pengaruh waktu perendaman dan kadar larutan CaCl2 terhadap mutu fisik rebung fresh-cut serta menentukan waktu perendaman dan kadar CaCl2 yang dapat mempertahankan mutu fisik rebung fresh-cut paling lama.
3
2 METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah rebung tabah Gigantochloa nigrociliata (BUSE) KURZ yang diperoleh dari kebun petani dari Desa Batungsel, Kecamatan Pupuan Tabanan. Bahan lain yang digunakan adalah plastik LDPE (polietilen) 0,08 mm untuk mengemas rebung secara vakum dan larutan CaCl2 sebagai media perendaman rebung. Beberapa peralatan yang digunakan adalah timbangan untuk mengukur berat, colormeter (AccuProbe HH 06, New York, USA) untuk mengukur warna, texture analyzer (TA.XTplus, England) untuk mengukur tekstur atau kekerasan, termometer untuk mengukur suhu, ember, gelas ukur, stopwatch, saringan, sealer (alat perekat plastik), alat vakum, rak penyimpanan, kertas pelabelan, dan alat pendukung lainya yang digunakan untuk penelitian. Metode Rancangan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial dengan 2 Faktor. Masing-masing perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah konsentrasi CaCl2 (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 % (K0), 2% (K1), 4% (K2) dan 6% (K3 ); Faktor kedua adalah waktu lama perendaman (L) yang terdiri dari dua taraf yaitu 30 menit (T1) dan 60 menit (T2). Pelaksanaan Penelitian A. Penyiapan Rebung Langkah pertama ialah mengupas kulit rebung dan membersihkan merang yang terdapat dikulit rebung. Kemudian rebung dicuci untuk membersihkan kotoran pada rebung. Selanjutnya rebung disortasi berdasarkan umur rebung, rumpun yang sama, areal tumbuh yang sama, panjang ukuran 8 cm dan warna yang sama yaitu warna putih cerah .
Poster
3.1 3.1.1
814
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] 3.1.2
B. Penyiapan Larutan CaCl2 CaCl2 dalam bentuk padat atau serbuk. Adapun empat konsentrasi CaCl2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 0%, 2% , 4% , dan 6%. Untuk konsentrasi CaCl2 2% dibuat dengan cara menimbang 200gr CaCl2 dilarutkan dalam 10 lt aquades, sedangkan untuk larutan CaCl2 4% dan 6% dibuat dengan cara menimbang 400gr dan 600gr CaCl2 dan dilarutkan dalam 10 lt aquades. 3.1.3 C. Perendaman Rebung Pertama harus disiapkan 8 buah ember sebagai tempat perendaman. • Ember 1 dan 2, diberi air murni untuk perlakuan perendaman dengan konsentrasi CaCl2 0%. • Ember 3 dan 4, diisi larutan CaCl2 2% untuk perlakuan perendaman dengan konsentrasi CaCl2 2%. • Ember 5 dan 6 diisi larutan CaCl2 4% untuk perlakuan perendaman dengan konsentrasi CaCl2 4%. • Ember 7 dan 8 diisi larutan CaCl2 6% untuk perlakuan perendaman dengan konsentrasi CaCl2 6%. Selanjutnya rebung direndam disesuaikan dengan perlakuan yang telah ditentukan.
Gambar 1. Perendaman rebung E Pengemasan Vakum Rebung dikemas dengan plastik LDPE ketebalan 0,08 mm. Plastik LDPE dipilih karena kuat, agak tembus cahaya, fleksibel, permukaan agak berlemak sangat resisten terhadap senyawa kimia, mudah disealer,dan daya proteksi terhadap uap air tergolong baik. Dalam setiap kemasan terdiri dari dua buah rebung dengan ukuran panjang 8 cm. Kemasan dibuat dengan ukuran 10 cm x 10 cm. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengemasan secara vakum, dan cukup untuk kapasitas dua buah rebung. Selanjutnya rebung dikemas dengan tekanan 650Mbar dan diberi label sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Kemudian rebung disimpan di ruang pendingin dengan suhu dingin 10oC + 2oC pada rak-rak yang telah disiapkan.
Gambar 2 Pengemasan rebung secara vakum
Poster
3.1.4
815
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
Rebung Pengupasan dan pencucian
Pembuatan larutan CaCl2 2%, 4% dan 6%
(sortasi dan grading)
Perendaman dengan CaCl2 0%, 2%, 4%,dan 6% 30 menit dan 60 menit
menit Pengemasan Vakum
Penyimpanan suhu dingin (10o +2oC)
pengukuran : tekstur dan warna
Data
Analisis statistik
Selesai
Gambar 3. Diagram alir penelitian 3.2 3.3 3.3.1
Parameter Yang Diamati A. Tekstur Rebung Fresh-Cut Tekstur rebung secara objektif dapat diukur dengan alat texture analyzer (TA.XTplus, England). Grafik yang terbaca pada layar computer menunjukkan tingkat kekerasan tektur pada saat ditekan. Nilai kekerasan dalam satuan kg/cm2. Pengukuran tekstur dilakukan setiap empat hari (4 hari) selama dua belas hari penyimpanan. B. Warna Rebung Fresh-Cut Pengukuran warna pada rebung menggunakan alat colorimeter (AccuProbe HH 06, New York, USA). Ambil sampel dan lakukan pengukuran Standar warna yang digunakan adalah *L. Huruf *L menggambarkan kecerahan warna (range = 0 – 100; angka bertambah
Poster
3.3.2
816
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] besar berarti lebih terang)(Anon,2008). Pengukuran warna dilakukan setiap empat hari (4 hari) selama duabelas (12) hari penyimpanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tekstur Rebung Fresh-Cut Tekstur yang lembek merupakan salah satu kriteria penurunan mutu pada rebung sehingga sangat mempengaruhi nilai komersial rebung fresh-cut . Apabila tekstur rebung fresh-cut sudah lembek maka secara visual rebung akan terlihat mengkerut. Dalam penelitian ini, tekstur dianggap menurun apabila ketika diraba, rebung fresh-cut sudah menyimpang dari kondisi awalnya yang tegar yaitu menjadi lembek. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama 12 hari penyimpanan telah terjadi perubahan tekstur rebung fresh-cut pada beberapa perlakuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perlakuan yang dapat mempertahankan tekstur paling lama adalah rebung dengan perlakuan K3T2 yaitu rebung yang direndam dengan konsentrasi 6% dengan lama perendaman 60 menit. Rebung K3T2 mengalami persentase perubahan tekstur paling lambat yaitu mulai hari ke-10 hingga hari ke-12 hanya mengalami penurunan tekstur sebanyak 50% dari total rebung yang disimpan. Berdasarkan analisis keragaman diperoleh hasil bahwa, konsentrasi CaCl2 berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur rebung pada hari ke-0 sampai hari ke-8, dan berpengaruh nyata pada hari ke-12 . Waktu perendaman dan interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap tekstur rebung yang dikemas vakum pada suhu dingin. Analisis keragaman nilai kekerasan dapat dilihat pada tabel 1 berikut Tabel 1. Tingkat signifikansi pengaruh perlakuan perendaman dengan konsentrasi CaCl2 terhadap tekstur rebung fresh-cut dalam kemasan vakum suhu dingin.
Perlakuan 0 Keterangan:
Pengamatan (hari) 4 8
12
Konsentrasi HS HS HS HS Waktu perendaman NS NS NS NS Berdasarkan uji keragaman data akibat perlakuan menunjukkan NS = tidak berpengaruh nyata, S = berpengaruh nyata , HS = berpengaruh sangat nyata
Poster
Nilai kekerasan rebung cenderung menurun selama penyimpanan akibat proses fisiologis yang terjadi. Perubahan nilai kekerasan pada rebung dengan konsentrasi CaCl2 6% cenderung lebih lambat dan lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini menunjukan pentingnya keberadaan kalsium (Ca) dalam produk pangan untuk mempertahankan tekstur selama penyimpanan. Selanjutnya Grafik pada Gambar 4. menunjukkan tingkat kekerasan tertinggi untuk rebung diperoleh dari perlakuan perendaman dalam larutan CaCl2 6% (K3) sebesar 3,61 kg/cm2. Tingkat kekerasan terendah diperoleh dari rebung tanpa konsentrasi CaCl2 (K0) yaitu sebesar 1,68 kg/cm2. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi CaCl2 yang digunakan dalam perendaman rebung dapat memperkeras tekstur dan mampu mempertahankan ketegaran tekstur rebung semakin lama. Pada umumnya pengerasan tekstur ini disebabkan oleh semakin tingginya konsentrasi Ca dan semakin lama perendaman. Hal ini menyebabkan jumlah ion Ca yang diserap oleh rebung akan semakin banyak. Ion Ca yang bervalensi dua akan bereaksi secara menyilang antara 2 gugus karboksil dari pektin pada rebung dan membentuk jaringan kalsium pektat. Selanjutnya jaringan kalsium pektat ini akan mempengaruhi daya larut pektin sehingga tekstur rebung akan berubah menjadi keras (Winarno dan Aman, 1981 dalam Budiharjo, 1985).
817
Kekerasan (kg/cm2)
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] 6,00 5,00 4,00
K0
3,00 K1
2,00
K2
1,00
K3
0,00 0
4
8
12
Lama Penyimpanan (hari)
Gambar 4 . Grafik nilai tekstur rebung fresh-cut selama 12 hari penyimpanan 3.3.3
Perubahan Warna
Reaksi fisiologis yang terjadi pada rebung juga dapat menyebabkan penurunan kecerahan rebung menjadi cokelat (browning). Dalam pengamatan deskriptif yang dilakukan, rebung dikatakan sudah mengalami browning apabila sudah menyimpang dari warna awalnya yaitu putih cerah. Apabila sudah terdapat warna cokelat pada rebung selama penyimpanan, maka rebung sudah dimasukan pada kategori browning. Selama 12 hari penyimpanan pada masing-masing perlakuan terjadi perubahan pada warna rebung. Dipasaran rebung yang telah mengalami perubahan warna kurang diminati oleh konsumen karena dianggap telah mengalami kerusakan. Perubahan tersebut bervariasi oleh karena konsentrasi CaCl2 yang berbeda dan perbedaan lama perendaman.
Selama periode penyimpanan, rebung fresh-cut dengan konsentrasi CaCl2 0% pada suhu dingin menunjukan perubahan warna yang sangat cepat. Keberadaan kalsium dalam sel rebung fresh-cut dapat menghambat perubahan warna. Ion kalsium dapat menghambat browning enzimatis karena ion kalsium bereaksi dengan asam amino sehingga menghambat reaksi pencoklatan (browning enzimatis). Berdasarkan pengamatan secara deskriptif diketahui bahwa rebung fresh-cut yang direndam tanpa konsentrasi CaCl2 mengalami browning total paling cepat yaitu pada hari ke-6. Sedangkan rebung fresh-cut yang mampu bertahan paling lama dari browning adalah rebung K3T2 yaitu rebung yang dengan konsentrasi CaCl2 6% dan lama perendaman 60 menit Analisis keragaman menunjukan bahwa konsentrasi CaCl2 memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kecerahan (*L) mulai hari ke-4 sampai hari ke-12, sedangkan perlakuan lamanya waktu perendaman dengan CaCl2 dan interaksi perlakuan tidak berbeda nyata terhadap kecerahan (*L) rebung fresh-cut .
Poster
Gambar 5 Perbedaan rebung putih cerah dan rebung yang mengalami browning
818
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012] Tabel 2 Tingkat signifikansi pengaruh perendaman dengan konsentrasi CaCl2 terhadap kecerahan (*L) rebung dalam kemasan vakum pada suhu dingin. Perlakuan Pengamatan (hari) 0 4 8 12 Konsentrasi NS HS HS HS Waktu perendaman NS NS NS NS berdasarkan uji keragaman data akibat perlakuan menunjukkan NS = tidak berpengaruh nyata, S = berpengaruh nyata, HS = berpengaruh sangat nyata.
Kecerahan (*L)
Keterangan :
62 60 58
K0
56
K1
54
K2
52 0
4
8
K3
12
Lama penyimpanan (hari) Gambar 6 Grafik nilai kecerahan rebung fresh-cut selama 12 hari penyimpanan
Kecerahan rebung fresh-cut mengalami perubahan selama penyimpanan. Rebung fresh-cut dengan konsentrasi CaCl2 0% mengalami penurunan nilai kecerahan (*L) lebih cepat dan lebih tinggi daripada rebung fresh-cut yang direndam dengan larutan CaCl2 dengan konsentrasi 2%, 4% dan 6 %. Hal ini dikarenakan semakin tinggi konsentrasi CaCl2 dalam rebung fresh-cut maka semakin banyak Ca2+ yang akan berikatan dengan asam amino. Menurut Faust & Klein (1973), CaCl2 dapat mencegah terjadinya pencoklatan enzimatis karena ion Ca2+ akan berikatan dengan asam amino sehingga menghambat terjadinya reaksi antara amino dan gula reduksi yang menyebabkan pencoklatan . Tabel 3. Hasil uji beda rata-rata kecerahan (* L) rebung perlakuan konsentrasi CaCl2 dan lama perendaman dengan larutan CaCl2. Perlakuan Hari ke-0 Hari ke-4 Hari ke-8 Hari ke-12 Konsentrasi (K) a a a K3 61,27 60,91 60,68 60,27 a
K2
61,16
60,45
K1
61,03
60,51
K0
a
60,25 a
a
60,08 b
a
60,14 b
57,35 b
c
Berdasarkan hasil uji beda rata-rata, nilai (*L) tertinggi untuk rebung fresh-cut diperoleh dari perlakuan perendaman dalam larutan CaCl2 6% (K3) dengan rerata sebesar 60,27 pada hari ke-12. Tingkat kecerahan terendah diperoleh dari rebung fresh-cut tanpa konsentrasi CaCl2 (K0) yaitu dengan nilai (*L) sebesar 55,73 pada hari ke-12. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar konsentrasi CaCl2 yang digunakan dalam perendaman rebung fresh-cut dapat mempertahankan kecerahan (*L) rebung fresh-cut semakin lama.
Poster
61,07 58,51 56,71 55,73 Keterangan: huruf notasi yang sama dibelakang angka pada kolom yang sama berarti tidak berbeda nyata (α = 5 %)
819
Denpasar, 13-14 Juli 2012 [PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTETA 2012]
KESIMPULAN Konsentrasi CaCl2 berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan tekstur rebung. Konsentrasi CaCl2 berpengaruh sangat nyata terhadap kecerahan (*L) rebung fresh-cut. Lama perendaman, yaitu 30 dan 60 menit tidak berpengaruh terhadap parameter penelitian secara keseluruhan.Semakin tinggi konsentrasi CaCl2 hingga batas konsentrasi maksimum penelitian (6%) semakin meningkatkan kekerasan rebung fresh-cut dan mampu mempertahankan tekstur lebih lama selama penyimpanan.. Semakin tinggi konsentrasi CaCl2 hingga batas konsentrasi maksimum penelitian (6%) lebih mampu mempertahankan kecerahan rebung fresh-cut selama penyimpanan.
DAFTAR PUSTAKA
Poster
Anonimus. 2004. Bamboo Shoots. Innvista. http://www. innvista.com /vegetables/bamboo.htm. Tanggal akses 27 Februari 2011 Budiharjo, Toto. 1985. Pengaruh Perendaman Pepaya (Carica papaya L) dalam Larutan Kapur dan Larutan Gula pada Pembuatan Manisan Pepaya terhadap Mutu Manisan Pepaya. Skripsi Sarjana IPB. 44 halaman. Faust, M and JD Klein. 1973. Levels and Sites of Metabolically active Ca in Apple Fruit. CRC Press. Boca Raton Florida Scott, K.J., 1984. Methods of Delaying The Ripening of Fruits. ASEAN Horticultural Produce Handling Workshop Report.Bureau. Kuala Lumpur. p. 43-47. Shear, C.B. dan M. Faust. 1975. Preharvest Nutrition and Postharvest Physiology ofApples. Dalam N.F. Haard and Salunkhe (ed.) Symposium: Posharvestbiologyand handling of fruits and vegetables. AVI Publ. Co., Inc. Westport, Connecticut, USA. p. 35-42 Wisnubroto, 1989. Menunda Kematangan Buah Mangga Arumanis dengan Perlakuan CaCl2. Penelitian Hortikultura3 (4): 64-68.
820