PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGARUH HASIL LATIHAN PUKULAN FOREHAND VOLLEY SASARAN TETAP DAN SASARAN BERPINDAH TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND VOLLEY PADA PETENIS
BIDANG KEGIATAN PKM-AI
Diusulkan oleh:
Ahmad Taufik
6301408055 (PKLO/2008 )
Yoga Pratama
6301408119 (PKLO/2008)
Chamdani Lukman B.
6101408093 (PGPJSD/2008 )
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2012 i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
: Pengaruh Hasil Latihan Pukulan Forehand Volley Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah terhadap Kemampuan Forehand Volley pada Petenis.
2. Bidang Kegiatan : (√ ) PKM-AI ( ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama lengkap : Ahmad Taufik b. NIM : 6301408055 c. Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olehraga d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang e. Alamat rumah : Desa Tahunan, Rt2/ Rw11, Kec Sale, Kab Rembang f. No Tepon/HP : 085741201339 4. Anggota Pelaksana Kagiatan/Penulis : 2 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap : Suratman S.Pd, M.Pd. b. NIP : 197002032005011002 c. Alamat Rumah : Jl. Sedati e/18 Pudak payung Semarang d. No Telpon/HP : 081325299971
Semarang, 5 Maret 2012 Menyetujui, Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES
Ketua Pelaksana
(Drs.Hermawan, M.Pd) NIP. 19590401.198803.1.002
(ahmad Taufik) NIM. 6301408055
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
(Dr. Masrukhi, M. Pd.) NIP. 19620508.198803.1.002
(Suratman S.Pd, M.Pd.) NIP. 19700203.200501.1.002
ii
LEMBAR PENGESAHAN SUMBER PENULISAN ILMIAH PKM-AI
Dalam rangka ikut berpartisipasi Program Kreativitas Mahasiswa Artikel Ilmiah (PKM-AI) tahun 2012, dengan ini menyatakan bahwa; 1. Judul Tulisan
: Pengaruh Hasil Latihan Pukulan Forehand Volley Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah terhadap Kemampuan Forehand Volley pada Petenis.
2. Sumber Penulisan : Kegiatan Ilmiah Study Kasus Kelompok dalam rangka tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Ahmad Taufik. 2011. Pengaruh Hasil Latihan Pukulan Forehand Volley Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah terhadap Kemampuan Forehand Volley pada Petenis. Semarang. Unnes
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 5 maret 2012 Menyetujui, Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES
Ketua Pelaksana
(Drs.Hermawan, M.Pd) NIP. 19590401.198803.1.002
(ahmad Taufik) NIM. 6301408055
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat -Nya, sehingga Program Kreativitas Mahasiswa Analisis Ilmiah (PKM-AI) yang berjudul “ Pengaruh Hasil Latihan Pukulan Forehand Volley Sasaran Tetap dan Sasaran Berpindah terhadap Kemampuan Forehand Volley pada Petenis” dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penyelesaian karya ini dimaksudkan untuk ikut serta dalam program kreativitas mahasiswa tahun 2011. Keberhasilan dalam penyusunan Karya Tulis ini juga atas bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Dengan rendah hati penulis ucapkan terima kasih kepada: 1. Ketua
Jurusan
Pendidikan
Kepelatihan
Olahraga
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Drs Nasuka, M.Pd. atas persetujuan dan arahan dalam kegiatan PKM 2. Dosen pendamping Bapak Suratman S.Pd, M.Pd atas petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan karya ini. 3. Teman-teman mahasiswa Jurusan PKLO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang atas saran dan dukungan dalam penyusunan ini. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan dalam penyusunan karya ini. Semoga amal baik dari semua pihak mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT. kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan guna sempurnanya makalah ini. Akhirnya penyusun berharap Semoga Karya Tulis ini bermanfaat dan dapat digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan.
Semarang, 5 Maret 2012 Penyusun
iv
1 PENGARUH HASIL LATIHAN PUKULAN FOREHAND VOLLEY SASARAN TETAP DAN SASARAN BERPINDAH TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND VOLLEY PADA PETENIS Ahmad Taufik, Yoga Pratama, Chamdani Lukman Bhactiar Mahasiswa Ilmu Kepelatihan Olahraga UNNES ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh latihan pukulan forehand volley antara sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley pada petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pola matching by subject (MS). Populasi penelitian adalah petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan berjumlah 23 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu cara undian dipilih 20 orang untuk dijadikan sampel penelitian. Kemudian dilakukan tes awal forehand volley, hasil dari tes awal tersebut dirangking dari hasil tertinggi sampai terendah kemudian dimatching (pasangkan) dengan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2. Perlakuan dalam penelitian ini adalah latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran berpindah untuk kelompok eksperimen 2 dan sasaran tetap untuk kelompok eksperimen 1. Data hasil pengukuran kemudian dianalisis dengan menggunakan t-test tidak berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 2,714 > 2,263, yang menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil latihan pukulan forehand volley dengan sasaran tetap dan berpindah terhadap kemampuan forehand volley pada petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap lebih efektif daripada sasaran berpindah. Saran yang dapt diberikan yaitu hendaknya dalam mengajar atau melatih pukulan forehand volley dalam olahraga tenis lapangan lebih diutamakan menggunakan latihan sasaran tetap daripada sasaran berpindah karena dengan latihan sasaran tetap dapat memberikan hasil kemampuan forehand volley yang lebih baik. Kata kunci
: Latihan, Pukulan Forehand Volley,
ABSTRACT The problems studied in this research is the influence of exercise forehand volley between fixed and moving targets on the ability of the forehand volley in tennis men tennis club Prabajaya Pekalongan. The method used in this study is the experimental method with pattern matching by subject (MS). The study population was the son of the tennis club
2 tennis player Prabajaya Pekalongan 23 people. Sampling using random sampling that is how the lottery was chosen as the sample of 20 people for research. Then do the forehand volley early tests, the results of initial tests are ranked from highest to lowest and then dimatching (pair) with a split into two groups: experimental group 1 and experimental group 2. The treatment in this study is to practice forehand volley by using moving target for experimental group 2 and the target fixed for the experimental group 1. Measurement data and then analyzed using unpaired t-test. Based on research results obtained by t test bigger than t table is 2.714> 2.263, which showed a significant difference between the exercise forehand volley with fixed targets and moving towards the ability of the forehand volley in tennis men tennis club Prabajaya Pekalongan. Based on research results, it can be concluded that the practice forehand volley by using fixed targets are more effective than moving targets. The advice given is dapt should be in teaching or training forehand volley in tennis sports training targets are preferred to use fixed rather than moving target because the target exercise can still provide the ability forehand volley better. Key words: Exercise, Volley forehand. PENDAHULUAN Tenis lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan banyak digemari semua lapisan masyarakat, juga merupakan suatu permainan yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan. Tidak ada batasan umur baik laki- laki maupun perempuan, dan dalam berbagai usia dapat melakukan dan menikmati permainan tenis. Seperti yang kita ketahui, bahwa untuk bermain tenis dengan baik, diperlukan kemampuan untuk dapat melakukan teknik pukulan yang menunjang permainan tenis dengan baik. Persaingan dalam mencapai prestasi semakin ketat maka diperlukan program latihan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai melalui penerapan ilmu yang mendukung terwujudnya prestasi dalam olahraga tenis lapangan. M. Sajoto (1) mengemukakan bahwa kelengkapan yang perlu dimiliki apabila seseorang akan mencapai suatu prestasi optimal adalah pengembangan fisik, pengembangan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Usaha untuk mengembangkan permainan tenis diperlukan penguasaan teknik dasar yang baik, dalam permainan tenis lapangan menurut Yudoprasetio (2) dikenal ada beberapa macam jenis pukulan yaitu: forehand, backhand, serve, volley, smash, dropshot dan lob. Dari ketujuh pukulan tersebut diatas, terdapat empat jenis pukulan dasar yang menurut Schraff mengatakan bahwa “ kegembiraan bermain tenis tergantung langsung pada usaha anda untuk mempelajari empat jenis pukulan dasar yaitu: serve, forehand drive, backhand drive dan volley “(3). Salah satu dari keempat jenis pukulan dasar tersebut diatas yaitu pukulan volley sangatlah penting untuk dikuasai, sebab menurut Brown ada dua kondisi yang menyebabkan dilakukannya pukulan volley, yaitu: a) Ketika anda harus maju kedepan net untuk mengembalikan pukulan dan tidak memiliki kesempatan untuk pukulan berikutnya, b) Ketika anda bermain dengan agresif dan bernafsu untuk mengakhiri sebuah point dengan memukul
3 bola jauh dari jangkauan lawan anda dari posisi menyerang di depan net (4). Pukulan volley dalam perkembangan teknik dan taktik permainan tenis dewasa ini sangat penting untuk dikuasai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Brown yang menyatakan, bahwa pukulan volley sangat penting dalam permainan ganda dimana sebagian besar point dimenangkan atau hilang di net. Baik dalam permainan tunggal maupun ganda, pukulan volley yang baik dapat memperbaiki posisi di lapangan dan bergerak masuk untuk melakukan pukulan yang akan membuat menang. Sebagai pukulan pertahanan, volley dapat membuat terhindar dari kesulitan dan bersiap-siap untuk menyerang lagi. Volley sering dilakukan oleh para pemain untuk bertahan dan bahkan untuk serangan balik agar cepat memperoleh angka atau point (4). Mengingat pentingnya teknik pukulan volley bagi para pemain yang ingin menjadi tangguh dalam pertandingan. Pukulan ini dapat meningkatkan susunan jumlah senjata pukulan maupun cara menerapkan taktik permainan untuk memenangkan suatu pertandingan. jika dilakukan dengan baik akan mempercepat perolehan angka dalam permainan yang panjang. Pada umumnya pukulan volley sering dilakukan pada permainan pendek. Schraff berpendapat bahwa pukulan volley ada beberapa macam yaitu : a) forehand volley, b) backhand volley, c) lob volley dan d) drop shot dan stop volley (3), perbedaan dari keempat jenis pukulan volley tersebut adalah terletak pada arah datangnya bola dari lawan main. Pukulan volley sering kali kurang diperhatikan oleh para pelatih, biasanya pukulan drive yang didahulukan daripada volley. Seperti yang dikemukakan oleh Yudoprasetio menerangkan, bahwa pukulan volley sering kurang diperhatikan oleh para pelatih, biasanya pukulan drive yang didahulukan dari pada volley. Pemain harus melakukan drive terlebih dahulu sebelum pemain dapat maju ke depan net untuk melakukan volley (2). Hal ini dapat diartikan bahwa pukulan volley kurang diperhatikan padahal pukulan tersebut sangat penting dalam permainan tenis. Pukulan forehand volley merupakan pukulan terhadap bola yang masih melayang dan belum jatuh ke tanah sebelah kanan pemain, sebaliknya backhand volley di sebelah kiri pemain. Umumnya pemain lebih mudah melakukan forehand volley dibandingkan dengan backhand volley. Menurut Mottram, sungguh mengejutkan kenyataan yang secara umum kita hadapi, bahwa banyak sekali para pemain yang beranggapan bahwa pukulan volley adalah suatu jenis pukulan yang membutuhkan keterampilan yang sangat tinggi dan tidak mungkin lagi dapat mereka jangkau (5). Hal ini sungguh jauh dari realita yang sebenarnya, sejumlah pemain jelas harus mempunyai ketajaman dan kecepatan pandang yang dipersyaratkan untuk melakukan pukulan volley, dan bagi para pemain yang mempunyai kelebihan seperti ini, pukulan volley jelas merupakan suatu hal yang tidak terlalu sukar untuk kita kuasai. Tetapi ini bukan merupakan suatu alasan mengapa semua pemain tidak mampu mengembangkan kebiasaan untuk memukul bola sebelum bola memantul dari permukaan lapangan. Untuk dapat menguasai pukulan forehand volley dengan baik, ada beberapa metode latihan yang dapat dilakukan antara lain seperti yang dikemukakan oleh Brown bahwa untuk melatih pukulan forehand volley ada beberapa metode latihan yaitu: 1). Forehand volley dengan sasaran kotak di dinding, 2). Forehand volley dengan berpasangan, 3). Forehand volley dengan
4 sasaran tetap (4). Maksud atau fungsi dari semua jenis latihan ini sebenarnya sama yaitu untuk meningkatkan kontrol bola, sebab dengan kontrol bola yang baik maka kemampuan penempatan bola diharapkan semakin baik pula. Dari ketiga cara latihan tersebut diatas penulis ingin meneliti latihan forehand volley dengan sasaran tetap dan suatu bentuk memodifikasi latihan forehand volley dengan sasaran berpindah. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor- faktor lain yang bisa mengganggu. Rancangan yang digunakan adalah design pre- test and post- test group design. Didalam desain ini tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pre- test) dan sesudah eksperimen (post- test).Data yang sudah terkumpul berupa hasil tes awal dan hasil tes akhir dari hasil latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran berpindah. Dalam melakukan kegiatan aksperimen ini menurut Sutrisno Hadi (6) penulis menggunakan pola Matched by Subject Design yang selanjutnya disebut pola M- S, Matched Subject berarti juga group matching karena hakekat subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemisahan- pemisahan subject masing- masing ke group kontrol secara otomatis akan menseimbangkan kedua group itu. Untuk menyeimbangkan kemampuan kedua kelompok, dalam penelitian ini menggunakan cara subject matching ordinal pairing, yaitu orang dicoba yang hasil pre experimental testnya sama atau hampir sama dipasangkan dengan menggunakan rumus abba, kemudian anggota tiap pasang itu dipisahkan untuk dijadikan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, sehingga kedua kelompok tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama sebelum diberikan perlakuan atau latihan. Populasi dalam penelitian ini adalah petenis putra Klub Tenis Prabajaya Pekalongan yang berjumlah 35 orang lebih,diantaranya adalah 23 orang orang (21 laki- laki dan 2 orang perempuan) dan sisanya adalah anggota klub Prabajaya yang sudah dewasa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah petenis putra Klub Tenis Prabajaya Pekalongan yang berjumlah 20 orang dengan memiliki kesamaan antara lain jenis kalamin dan umur yang hampir sama juga sudah bisa bermain tenis dengan baik. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini lapangan tenis, bola tenis, raket tenis, dan tes forehand volley, yaitu untuk mengetahui kemampuan forehand volley menggunakan Modified Timmers Forehand and Volley Backhand Test. Dalam penelitian ini data- data yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan metode- metode observasi, tes ( sebelum dan sesudah treatment). Berdasarkan data yang diperoleh dari tes, selanjutnya akan di analisis dengan menggunakan rumus statistik dengan teknik analisis data dengan menggunakan t-test. Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa “Analisis terhadap hasil- hasil
5 eksperimen yang didasarkan atas subyek matching selalu mengunakan t-tes pada corelated sampels (6). HASIL PENELITIAN Setelah memperoleh data dari hasil tes akhir, maka didapatkan hasil dari tiap-tiap subyek pada kelompok eksperimen l dan kelompok eksperimen ll. Hasil yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam tabel perhitungan statistik dengan hasil sebagai berikut: Bahwa nilai t hitung = 2,714, dengan taraf signifikansi 5% dan dengan derajat kebebasan untuk tes signifikansi ini adalah jumlah pasangan dikurangi satu atau N – 1 = 10 – 1 = 9. Dari hasil perhitungan statistik, ternyata nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel, yaitu 2,714 > 2,262, maka hasil ini signifikan, sehingga hipotesis nihil yang berbunyi “tidak ada perbedaan hasil latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley bagi petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan ”, ditolak. Berarti ada perbedaan hasil latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley bagi petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan. Kemudian untuk mengetahui latihan yang lebih efektif antara latihan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley bagi petenis putra klub tenis Prabajaya Pekalongan , menggunakan uji perbedaan mean akhir kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Berdasarkan uji perbedaan mean akhir, diperoleh hasil mean dari kelompok eksperimen ll adalah 28,40 dan eksperimen l adalah 29,60 berarti kelompok eksperimen 1 lebih baik daripada kelompok eksperimen ll, dengan demikian dapat dibuktikan bahwa latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap lebih baik daripada sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap lebih baik daripada sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley diterima. PEMBAHASAN Dalam usaha mencapai prestasi yang maksimal pada cabang olahraga, diperlukan pembinaan yang teratur, terprogram dan berkesinambungan dari para Pembina. Seorang Pembina harus dan mengetahui faktor- faktor penentu yang dapat mempengaruhi prestasi atlet sehingga dalam membina atlet dapat tepat pada tujuan yang kita harapkan. Pemberian latihan dalam olahraga ada bermacammacam cara dalam melatih atau metode latihan, untuk mencari efektifitas dan efisiensi suatu latihan. Untuk tenis lapangan ada banyak metode latihan yang dapat diberikan oleh pelatih kepada anak didiknya. Volley dalam tenis lapangan, Brown mengatakan ada banyak bentuk latihan, salah satunya seperti yang akan
6 dibahas dalam penelitian ini volley dengan menggunakan sasaran (4). Dari bentuk latihan tersebut diatas, banyak pelatih yang menggunakan cara dengan memodifikasi bentuk- bentuk latihan, seperti yang akan kami bahas dalam penelitian ini, yaitu dengan memodifikasi bentuk latihan volley dengan sasaran menjadi dua bentuk latihan, yaitu latihan dengan sasaran tetap dan latihan dengan sasaran berpindah. Bentuk latihan yang digunakan untuk mengembangkan pukulan forehand volley dapat dilakukan dengan metode drill pada kedua bentuk latihan tersebut Latihan dalam olahraga sebenarnya sama dengan belajar pola gerak hubungannya dengan forehand volley dimana arah penempatan bola kesasaran sudut backhand, sudut forehand, sudut backhand pendek dan lebar dan diakhiri sudut forehand yang pendek dan lebar. Mempunyai pola gerak yang berbeda dimana yang dimaksud di sini adalah pola gerak pada posisi daun raket pada saat memukul bola. Pola gerak yang berbeda di sini adalah dimana saat memukul bola kesasaran sudut belakang backhand pola dari daun raket menghadap serong ke arah sudut sasaran backhand saat perkenaan daun raket dengan bola, sedang pada sudut belakang forehand pola dari daun raket menghadap serong kearah sudut sasaran forehand, sedang untuk sudut backhand pendek dan lebar pola dari daun raket menghadap serong ke sudut backhand pendek dan lebar dan untuk sudut forehand pendek dan lebar pola dari daun raket menghadap serong kesudut forehand yang pendek dan lebar. Belajar pola gerak dalam forehand volley terdapat dua bentuk tugas yaitu footwork dan impact. Gerakan yang kompleks diatas terdiri atas berbagai macam gerakan, dan pola- pola gerakan itu harus dipelajari. Kumpulan pola- pola gerakan yang kompleks sangat kecil, pola gerakan yang memerlukan pemilihan kelompok otot tertentu dan kontraksi otot ini dalam tata urutan yang tepat. Suatu cara untuk memahami bagaimana mempelajari aspek- aspek memori gerakan karena pembelajaran jelas- jelas membutuhkan memori. Pembelajaran pola gerak tidak bisa berhasil tanpa memori. Kata memori mengacu pada ingatan dan tiruan yang beruntun dari suatu informasi, sebenarnya ini tidak lebih dari sekedar nama yang digunakan untuk menunjukkan bahwa orang memanggil kembali informasi yang telah didapat. memori secara umum diukur dengan tes ingatan atau pengakuan dan bukti- bukti tiruan atau perwujudan. Menurut George H. sage bahwa Memori merupakan apa yang kita harapkan dari individu untuk mengingat kembali bahwa informasi yang telah dipelajari telah terekam oleh gerakan (7). Pembelajaran lebih berkaitan dengan penyimpanan informasi, dan bila penyimpanan dari informasi gerakan itu bisa dipanggil kembali berarti gerakan itu dapat dikuasai. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diketahui bahwa latihan pukulan forehand volley menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah, menunjukkan adanya perbedaan hasil latihan yang signifikan terhadap kemampuan forehand volley. Berdasarkan hasil perbedaan mean
7 didapat mean eksperimen I lebih besar daripada mean eksperimen lI, yaitu 29,60 > 28,40. Sehingga menunjukkan bawah Latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap kemampuan forehand volley. Persamaan dari kedua bentuk latihan tersebut dalam pelaksanaan antara latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah, yaitu mengajarkan urutan bagian gerak dari setiap unsur gerak seperti posisi siap, gerak awalan, gerak memukul dan gerak lanjutan sehingga menjadi rangkaian gerakan forehand volley secara utuh. Sedangkan perbedaan kedua latihan tersebut dapat dilihat dari untung ruginya terhadap kemampuan forehand volley.Latihan forehand volley menggunakan sasaran tetap pengaruhnya lebih baik terhadap kemampuan pukulan forehand volley daripada menggunakan sasaran berpindah. Hal ini disebabkan karena orang terlatih untuk menguasai teknik gerakan forehand volley dengan penekanan pada satu sasaran, sehingga arah forehand volley lebih terpusat pada satu titik. Akan tetapi dalam permainan tenis sesungguhnya, arah forehand volley disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan pemain untuk mengumpan bola ke daerah lawan pada posisi yang lebih menguntungkan untuk mencetak poin penuh. Sehingga dalam keadaan demikian, pemain jika dilatih dengan menggunakan sasaran tetap tidak terbiasa untuk mengubah arah forehand volley. Pada umumnya pemain yang berlatih dengan menggunakan sasaran tetap tidak terbiasa adanya perubahan arah sasaran, sehingga latihan yang mengarah pada kecermatan dan ketelitian akan mendukung sepenuhnya pada ketepatan. Sedangkan latihan forehand volley dengan menggunakan sasaran berpindah mempunyai pengaruh yang lebih jelek terhadap kemampuan pukulan forehand volley daripada menggunakan sasaran tetap karena dengan adanya perubahan sasaran dari 1 sasaran ke 4 sasaran maka kurang mendukung ke arah kecermatan dan ketelitian karena sasarannya lebih banyak. Untuk itu dituntut adanya pengkoordinasian gerak guna mengarah pada sasaran harus lebih teliti dibandingkan dengan sasaran tetap. Sehingga dengan adanya latihan ini akan mendukung kecermatan pemain dalam permainan sesungguhnya. Dalam permainan tenis yang sesungguhnya sering menggunakan sasaran berpindah karena seorang pemain akan belajar dua gerak sekaligus yaitu footwork dan impact dari gerakan yang sesungguhnya. Dalam hal ini sudah tentu pemain akan mudah menyesuaikan posisi dalam melakukan pukulan forehand volley sehingga memori dalam latihan ini dapat diterapkan saat melakukan pukulan forehand volley dalam permainan sesungguhnya. Sedangkan kekurangan pada latihan forehand volley dengan sasaran berpindah unsur ketelitian dan kecermatan lebih didahulukan dari pada kekuatan. Pelaksanaan Forehand volley, untuk dapat memperoleh hasil yang baik maka harus memperhatikan teknik-teknik dasar yang meliputi cara memegang raket, posisi badan pada saat memukul, gerak ayunan lengan dan raket serta posisi raket pada saat mengenai bola. Keempat unsur teknik pukulan dasar tersebut dikenal dengan istilah Four In One Principles, yaitu suatu prinsip yang merupakan suatu kesatuan dari keempat unsur teknik dalam melakukan suatu pukulan dalam tenis. Keempatnya tidak dapat dipisahkan dan harus menjadi
8 kesatuan gerak dalam usaha melakukan suatu teknik pukulan yang benar dengan hasil penempatan bola yang baik. Handono menerangkan bahwa jika anda sudah dalam posisi siap untuk melakukan pukulan volley, biasakan mata selalu mengawasi bola dan latih juga melihat gerakan raket lawan untuk mengetahui arah dan kecepatan pukulan lawan (2002: 35). Pada waktu bola dipukul oleh lawan, tarik raket anda kemana arah bola diarahkan, pada forehand volley tarik raketnya sejajar dengan posisi bahu, karena volley tidak menggunakan ayunan ke belakang (backswing). Tetapi menggunakan transfer tenaga dengan melangkahkan kaki kedepan untuk menimbulkan tenaga pukul pada pukulan volley kita. Lakukanlah volley dengan rileks, jangan terburu- buru, dan lakukan perkenaan bola dengan lembut. Setelah dapat memegang raket dengan benar, Brown mengatakan bahwa teknik selanjutnya yaitu sikap berdiri, ayunan kebelakang (backswing), ayunan kedepan (forward swing), perkenaan raket dengan bola (impact) dan gerak lanjutan (follow through) (4). Lebih jelasnya, uraian berikut ini akan menjelaskan teknik pelaksanaan dari kelima unsur teknik tersebut dalam melakukan forehand volley. Dalam permainan tenis pegangan sangat penting , sebab pegangan yang benar dan tepat akan memperoleh rasa pegangan yang enak ditangan dan tepat memukul bola kearah yang dikehendaki. Seorang pemain harus memakai genggaman untuk forehand volley dan backhand volley serupa dengan forehand dan backhand drive. Untuk dapat merubah dari genggaman forehand ke backhand atau sebaliknya hanya diperoleh dengan latihan, dan pada volley perubahan ini harus cepat dan otomatis. Faktor inilah yang menyebabkan banyak pemain yang memakai pegangan continental, ini dapat dipakai untuk kedua macam pukulan karena mereka beranggapan tidak dapat merubah genggamannya cukup cepat. Suatu pukulan yang baik biasanya didukung oleh teknik pegangan yang benar. Magethi berpendapat ada tiga pegangan yang digunakan untuk melakukan pukulan, yaitu pegangan western, pegangan eastern, pegangan continental (7). Sedangkan kelebihan dari pegangan continental ini adalah memberikan rasa enak pada pemain serta dapat memberikan kesempatan yang bagus untuk gerakan pergelangan tangan, sehingga memberikan keuntungan bagi pemukul untuk melakukan pukulan volley baik forehand ataupun backhand dengan baik. Magethi mengatakan bahwa pegangan continental adalah pegangan raket dengan menempatkan bentuk huruf “V” antara ibu jari dan telunjuk bagian atas pegangan raket dan jari-jari tangan mengelilingi raket (7). Untuk melakukan setiap pukulan, pemain harus mengambil posisi siap, raket disiapkan di depan badan, jari-jari tangan kanan memegang raket dengan pegangan continental. Badan menghadap kejaring dan sedikit dibungkukkan, seperti dianjurkan untuk suatu drive. Jika kepala anda rendah, maka pandangan anda lebih rendah sehingga lebih mudah mengikuti jalan bola, anda akan merasa lebih mudah untuk mengenai bola dengan bagian tengah raket, ini yang paling penting jika mata sama tinggi dengan bola. Dari sikap membungkuk akan lebih mudah untuk bergerak atau meloncat lebih
9 cepat kekanan atau kekiri. Anda di lindungi oleh net, jika bola dipukul keras. Juga menambah keyakinan anda jika bermain berdekatan. Meskipun acap kali tidak ada banyak waktu untuk meletakkan kaki pada posisi yang baik, namun anda harus berusaha. Posisi kaki yang terbaik adalah serupa dengan posisi kaki pada forehand drive. Kaki kiri harus didepan dan kaki kanan tepat dibelakangnya sehingga keduanya kira-kira 90 derajat dengan net (3). Pada pukulan forehand volley, ayunan ke belakang menurut Schraff, pegangan tangan tidak boleh lebih dari titik sama tinggi dengan bahu kanan, dan kepala raket harus diangkat diatas dari jalan bola yang datang. Berat badan harus kebelakang, lutut kaki yang dibelakang harus ditekuk, sedangkan lutut kaki kiri yang dilonggarkan. Tangan kiri harus jauh dari badan untuk menjaga keseimbangan. Pada bagian depan dari pukulan, lengan dan pergelangan merenggutkan kepala raket kedepan dan kebawah kearah bola datang dengan gerak yang pendek dan cepat (3). Pendapat lain menurut Katili bahwa volley tidak di-drive atau dipukul, melainkan disodok (di”punch”). Volley dimulai dari sisi badan dan lebih mirip kepada “jab” tinju (8). Jika volley di-drive, pemain menggunakan backswing, dia akan kehilangan keseksamaan dan kontrol. Saat raket hampir membentur bola, kepala raket harus tinggi kalau bias diatas ola, kemudian dorong kedepan dan sedikit kebawah. Pergelangan tangan harus kuat selama memukul, berat badan berpindah ke kaki kiri sewaktu memukul. Alasan untuk itu adalah jelas sebelum bola menyentuh tanah kecepatannya selalu lebih daripada jika bola dibiarkan melambung (9). Pada pukulan forehand volley, saat ayunan lengan kedepan badan harus menyamping atau sejajar dengan net. Kaki kanan harus sejajar dengan net, sedangkan kaki kiri langsung kebelakang. Untuk pukulan yang dikehendaki ke sebelah kanan, pukullah bola lebih dahulu dari pada pukulan lurus dan sekaligus kaki belakang digeser kedepan. Untuk pukulan kekiri, bola dipukul sedikit terlambat (lebih dekat ke badan) dan kaki belakang agak sedikit mundur. Pertahankan untuk memberikan sedikit tenaga, dan cegahlah ayunan ke depan terlalu banyak. Volley yang baik adalah dengan tindakan yang cepat dan pendek, ayunkan raket ke depan dari bahu jangan menggunakan pergelangan tangan atau siku (9). Saat raket bergerak kedepan, kepala raket harus tinggi dan permukaan raket sedikit menghadap net. Raket dipegang lebih kuat dan terus selama mengenai bola, diusahakan senar raket mengenai bola tepat pada bagian tengahnya. Pukulan volley harus setinggi mungkin dan diarahkan ke bawah, ini dapat dicapai dengan membuka bagian muka raket selebar mungkin. Ingatlah agar posisi raket di depan anda, berat badan condong ke depan, gunakan backswing pendek dan pukul bola sebelum mencapai anda. Bukalah permukaan raket sedikit untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar dan hindari memukul volley ke atas, sebab keuntungan akan berpihak pada lawan anda (9).
10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap dan sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley bagi petenis putra klub tenis PRABAJAYA Pekalongan. Latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap lebih baik daripada sasaran berpindah terhadap kemampuan forehand volley dalam permainan tenis lapangan. Saran Berdasarkan simpulan diatas maka peneliti memberikan saran kepada Guru olahraga atau pelatih sebaiknya menggunakan latihan pukulan forehand volley dengan menggunakan sasaran tetap agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam latihan forehand volley pada permainan tenis lapangan. DAFTAR PUSTAKA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
M. Sajoto. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : Depdikbud; 1988. hlm 15. Yudoprasetio. B. Belajar Tenis Jilid 2. Jakarta : Bathara Karya Aksara; 1981. hlm 43, 60. Schraff. Robert. Bimbingan Main Tenis Cepat Dan Mudah. Jakarta : Mutiara; 1981. hlm 24, 71-73. Brown. Jim. Tenis Tingkat Pemula. Jakarta : Raja Grafindo Persada; 1998. hlm 69-79. Motram. Tony. Fundamental Tenis Resep Meraih Kemenangan. Semarang: Dahara Prize; 1996. hlm 62. Sutrisno Hadi. Statistik Jilid 3. Yogyakarta : Andi Offset; 2000. hlm 276, 484. Magheti. Bey dan Sage. George. H. Tenis Para Bintang. Bandung : CV Pioner Jaya; 1990. hlm 42, 250. Katili. A.A. Olahraga Tenis. Jakarta : Bumi Restu Offset; 1948. hlm 81. Alwi Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3: Barron’s. 2000. Tennis Course Techniques and Tactic Vol. 1. Hongkong : Barron”s Educational Series. Inc; 2003. hlm 99.
1 Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA 1. DOSEN PENDAMPING a. Nama Lengkap : Suratman S.Pd, M.Pd b. NIP : 197002032005011002 c. Alamat Rumah : Jl. Sedati e/18 Pudak payung Semarang d. No Telpon/HP : 081325299971 e. Jurusan : Jurusan Kepelatihan Olahraga f. Fakultas : Ilmu Keolahragaan g. Universitas : Universitas Negeri Semarang 2. KETUA PELAKSANA KEGIATAN a. b. c. d. e. f. g.
Nama NIM Jurusan Fakultas TTL Alamat No. HP Email
: Ahmad Taufik : 6301408055 : Pendidikan Kepelatihan Olahraga : Ilmu Keolahragaan : Rembang, 3 April 1989 : Ds. Tahunan Rt 01 Rw 11 Kec. Sale, Kab. Rembang : 085741201339 :
[email protected]
3. ANGGOTA 1 a. Nama : Yoga Pratama b. NIM : 6301408119 c. Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga d. Fakultas : Ilmu Keolahragaan e. TTL : Kebumen, 22 Januari 1990 f. Alamat : Ds. Sangubanyu Rt 02 Rw 03, Kec. Buluspesantren Kab. Kebumen g. No. HP : 085729150853 Email :
[email protected] 4. ANGGOTA 2 a. b. a. b. c. d.
Nama NIM Jurusan Fakultas TTL Alamat
e. f.
No Hp Email
: Chamdani Lukman B. : 6101408093 : PGPJSD : Ilmu Keolahragaan : Grobogan, 13 Februari 1990 : Kel. Grobogan, Rt 01 Rw 06, Kec. Grobogan, Kab. Grobogan : 085727619457 :
[email protected]
2 Lampiran 2 DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1 Kelompok Responden
Gambar 2 Pelatih Memberikan Arahan
Gambar 3 Pelatih Memberikan Arahan
3
Gambar 4 Responden sedang melakukan pemanasan
Gambar 5 Responden sedang melakukan servis
Gambar 6 Salah satu bentuk pukulan tenis