No. Urut: 392/S2-TL/TML/2008
POTENSI PEMBENTUKAN ASAM ASETAT SEBAGAI SENYAWA ANTARA PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH PULP KAKAO UNTUK DIMANFAATKAN KEMBALI
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
MAHENSA BILLQYS N. P. NIM: 25305006 Program Studi Teknik Lingkungan
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
POTENSI PEMBENTUKAN ASAM ASETAT SEBAGAI SENYAWA ANTARA PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH PULP KAKAO UNTUK DIMANFAATKAN KEMBALI
Oleh
Mahensa Billqys N. P. NIM : 25305006
Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal ............................................ Ketua,
(Dr. Ir. Mindriany Syafila, MS.)
Anggota,
(Dr.-Ing. Marisa Handajani, ST., MT.)
Segala puji bagi Allah SWT tempatku mengadu dan memohon Rencana-Mu selalu indah dan pasti terbaik untukku. . .
Kupersembahkan
untuk
orang-orang yang sangat kukasihi dan berarti dalam hidupku Mamah,
Papap,
Adis, Uqys,
Nini dan Mamah Enin serta suamiku tercinta M. Oky Surya Gumilar
ABSTRAK POTENSI PEMBENTUKAN ASAM ASETAT SEBAGAI SENYAWA ANTARA PADA PROSES ASIDOGENESIS LIMBAH PULP KAKAO UNTUK DIMANFAATKAN KEMBALI Oleh
Mahensa Billqys N.P. NIM : 25305006 Proses pengolahan buah kakao menjadi biji kakao kering akan menghasilkan limbah pulp kakao yang sampai saat ini masih kurang termanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemungkinan pengolahan limbah cair pulp kakao melalui daur ulang limbah menjadi asam asetat secara anaerob dengan kultur curah (batch) menggunakan Circulating Bed Reactor yang terbuat dari flexyglass berkapasitas 6 L. Seeding dan aklimatisasi dilakukan sampai tercapai kondisi steady state, kemudian dilakukan pengoperasian dua buah reaktor CBR anaerob di dalam suhu ruang selama 20 hari. Flushing gas nitrogen dengan kemurnian 99,95% dilakukan terhadap salah satu reaktor (reaktor B-I) selama 10 menit di awal periode operasi untuk melihat pengaruh kehadiran O2 di dalam reaktor. Pengambilan sampel harian dilakukan untuk analisis COD, VSS, alkohol, asam asetat, pH dan komposisi gas dengan periode waktu tertentu. Pengukuran asam asetat dengan konsentrasi tertinggi sebesar 27.517,7 mg/L diperlihatkan oleh reaktor A-I dengan kehadiran O2 sedangkan reaktor B-I tanpa kehadiran O2 menghasilkan asam asetat dengan konsentrasi sebesar 15.035,5 mg/L. Percobaan II dilakukan menggunakan dua reaktor selama 20 hari. Salah satu reaktor diberikan flushing gas nitrogen secara terus menerus untuk melihat pengaruh kehadiran H2 di dalam reaktor. Konsentrasi asam asetat yang diperoleh reaktor B-II (tanpa kehadiran H2) sebesar 21.650,35 mg/L sedangkan reaktor A-I dengan kehadiran H2 menghasilkan asam asetat sebesar 21.482,52 mg/L. Keberadaan gas O2 akan menyebabkan alur pembentukan asam asetat berlangsung sacara aerob dan terjadi lebih cepat (reaktor A-I). Pada reaktor tanpa O2 alur pembentukan asam asetat mulai bergeser ke arah anaerob sehingga berlangsung lebih lambat (reaktor B-I). Sedangkan pada reaktor dengan flushing terusmenerus (Reaktor B-II), mengakibatkan H2 terusir dari reaktor sehingga pembentukan asam asetat berlangsung relatif lebih cepat dibandingkan dengan dengan reaktor yang hanya diflushing di awal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran O2 di dalam reaktor mempengaruhi alur pembentukan asam asetat dan H2 di dalam reaktor akan menghambat pembentukan asam asetat. Kata kunci : pulp kakao, asidogenesis, asam asetat,oksigen, hidrogen
i
ABSTRACT FORMATION POTENCIAL OF ACETIC ACID AS INTERMEDIATE COMPOUND FROM ACIDOGENESIS PROCESS OF COCOA SWEATINGS FOR RECOVERY PURPOSE By
Mahensa Billqys N.P. NIM : 25305006 The conversion of cocoa fruit to dried cocoa beans generates cocoa pulp waste which has not been well utilized. This research objective is to study the possibility of cocoa sweatings treatment to produce intermediate compound i.e. acetic acid. It is run on anaerobic Circulating Bed Reactor which is made from flexyglass that have 6 L capacities and operated in batch system. Seeding and aclimatization is conducted until steady state. The operation of Circulating Bed Reactor (CBR) running I is carried out for 20 days at room temperature. Nitrogen flushing of 99,95 % purity is established in the beginning of operation at one of two reactor used to see influence of O2 presence in the forming potencial of acetic acid. Checking of COD, VSS, alcohol, acetic acid, pH is done during the operation in 24 hours-basis. Gas analysis performed on certain time period. Result of acetic acid analysis indicates that reactor with attendance of O2 (reactor A-I) produce the highest concentration of acetic acid of 27.517,7 mg/L while the reactor without existence of O2 produced acetic acid concentration of around 15.035,5 mg/L. Then operation CBR running II is conducted by offer continous nitrogen flushing for one of two reactor to observe effect of H2 presence in the reactor. Reactor without H2 presence in the reactor (reactor B-II) was produce concentration of acetic acid approximately 21.650,35 mg/L. While reactor with attendance of H2 in the reactor (reactor A-II) generous concentration of acetic acid just about 21.482,52 mg/L. Existence of certain amount of O2 in reactor, hence the acetic acid formation follows the aerobic pathway (reactor A-I). Nitrogen flushing in the early periode caused concentration of O2 is relatively low so that is concluded that acetic acid formation reach the anaerobic pathway and run slowly (reactor B-I). Reactor among continous nitrogen flushing, concluded that acetic acid formation stay on anaerobic pathway from beginning of reaction (reactor B-II) because H2 has not established in the reactor and operate faster than reactor B-I. This research shows that the O2 presence in the reactor affect acetic acid formation pathway and existence of H2 in the reactor would block acetic acid formation. Key words : cocoa sweatings, acidogenesa, acetic acid,oxygen, hydrogen
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia yang tiada hentinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat kelulusan program pasca sarjana di Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Judul penulisan tugas akhir ini adalah Potensi Pembentukan Asam Asetat sebagai Senyawa Antara pada Proses Asidogenesis Limbah Pulp Kakao untuk Dimanfaatkan Kembali yang disusun setelah melakukan penelitian pada Laboratorium Penelitian Kualitas Air Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung. Penulisan Laporan Tesis ini merupakan suatu proses pendewasaan diri yang telah memberikan banyak hikmah dan manfaat bagi penulis, karena membutuhkan waktu yang cukup panjang dan penuh perjuangan di dalamnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan, berupa ilmu, hasil pertukaran pikiran, saran, bimbingan, dan nasehat selama proses penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Mindriany Syafila MS. dan Dr.-Ing. Marisa Handayani, ST. MT. selaku dosen pembimbing dan co pembimbing atas segala arahan, panduan dan bimbingan dalam penelitian dan penyusunan tesis. Terima kasih atas kesempatannya untuk menimba ilmu dan pengalaman berharga yang selama ini belum penulis dapatkan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Enri Damanhuri, sebagai dosen wali yang banyak memberikan bekal, nasehat dan perhatian yang sangat besar kepada penulis.
iv
Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Barti Setiani Muntalif selaku dosen penguji dan koordinator seminar dan tesis serta Dr. Dwina Roosmini selaku dosen penguji atas segala saran dan masukan yang sangat berarti dalam penulisan tesis ini. Juga kepada Dr. Ir. Agus Jatnika Effendi selaku ketua jurusan dan Dr. Ir. Indah Rahmatiah, selaku sekretaris jurusan Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung yang selalu memberikan kemudahan dan perhatian yang sangat besar bagi mahasiswanya, serta seluruh dosen pengajar di jajaran Departemen Teknik Lingkungan ITB yang telah membekali ilmu pengetahuan yang berarti selama penulis melaksanakan studi Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh karyawan Departemen Teknik Lingkungan ITB yang turut serta membantu kelancaran penulis selama berada di ITB baik dalam proses administrasi maupun akademik khususnya kepada Ibu Mimin serta Pak Nana atas segala bantuannya selama penulis mengerjakan tesis, juga kepada Laboratorium Kualitas Air tempat penulis mengerjakan tesis. Terima kasih kepada Ibu Ilen beserta staff, Andri, Asri juga kepada Ibu Djuju dan Didit terima kasih atas segala bantuannya selama penulis melaksanakan tesis. Tak lupa pula penulis ucapakan terimakasih atas kemudahan yang diberikan oleh Pak Denden, Staff Perkebunan Kakao di updelling Cipatat dalam pengambilan limbah pulp kakao yang digunakan sebagai objek penelitian.
Kepada rekan-rekan Magister TL-05 terima kasih atas persahabatan yang terjalin selama penulis melaksanakan kuliah, khususnya kepada geng foodcourt Ira, Teh Ai, Yanti, Kania, Indri, dan Mila yang senantiasa memberikan pencerahan dengan kunjungan wisata kulinernya. Ucapan terima kasih yang khusus kepada Mbak Siwi, terima kasih telah
menjadi partner yang selalu memotivasi penulis,
memberikan saran, masukan dan tambahan ilmu pengetahuan yang amat berharga. Terima kasih atas kebersamaannya dalam menghadapi hari-hari yang penuh perjuangan, keberadaan dan support-nya membuat pengerjaan tesis ini terasa lebih ringan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada rekan-rekan dari Satker (05) Dinas Perkebunan dan Rekan-rekan PPTSP. Terima
v
kasih atas support, pengertian dan bantuannya untuk mengambil alih beberapa pekerjaan penulis selama pengerjaan tesis ini Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian tesis magister ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata, semoga penulisan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Saran dan kritik mengenai tesis ini sangat penulis harapkan.
Bandung, Februari 2008
Penulis
vi
DAFTAR ISI ABSTRAK ........................................................................................................
i
ABSTRACT ......................................................................................................
ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ……………………………...………...
iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ..................……………...……..
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .........................................................................
1
I.1. Latar Belakang .......................................................................
1
I.2. Maksud dan Tujuan Penelitian ...............................................
4
I.3. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................
5
I.4. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................
5
I.5. Sistematika Penulisan .............................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………
7
II.1.
Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) ..........................
7
II.1.1. Botani Tanaman Kakao ........................................
8
II.1.2. Karakteristik Buah dan Biji Kakao ......................
11
II.1.3. Pengolahan Biji Kakao .........................................
12
II.1.4. Limbah Cair Pulp Kakao ......................................
20
Pengolahan Limbah Secara Biologi .................................
23
II.2.1. Mikroorganisme Mix Culture (Kultur Campuran)
23
II.2.2. Circulating Bed Reactor (CBR) ...........................
25
II.2.3. Pengolahan Limbah secara Anaerob ....................
25
II.2.4. Mikroorganisme yang Berperan dalam Proses Anaerob ................................................................
29
II.2.
II.2.5. Alur Degradasi Komponen Organik secara Anaerob ................................................................
vii
30
BAB III
II.2.6. Recovery Limbah Pulp Kakao ..............................
37
II.2.7. Asam Asetat .........................................................
38
II.2.8. Vinegar .................................................................
40
BAHAN, ALAT DAN METODE KERJA ...................................
44
III.1. Bahan Penelitian ................................................................
44
III.2. Alat Penelitian ...................................................................
45
III.3. Metode Kerja .....................................................................
45
III.3.1. Persiapan Awal ....................................................
45
III.3.2. Seeding dan Aklimatisasi .....................................
47
III.3.3. Pengoperasian Circulating Bed Reaktor (CBR)-
BAB IV
Anaerob ................................................................
47
III.3.4. Parameter yang dianalisa .....................................
48
III.3.5. Analisis Data ........................................................
51
III.3.6. Penyusunan Laporan ............................................
51
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................
42
IV.1. Seeding dan Aklimatisasi ..................................................
52
IV.2. Pengoperasian Reaktor CBR – Anaerob ...........................
59
IV.2.1 Pengaruh Kehadiran O2 Terhadap Pembentukan Asam Asetat .........................................................
59
IV.2.2 Pengaruh Kehadiran H2 Terhadap Pembentukan Asam Asetat .........................................................
70
IV.3. Neraca Massa ....................................................................
78
KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
82
V.1.
Kesimpulan ........................................................................
82
V.2.
Saran ..................................................................................
82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
83
BAB V
viii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1.
Perkembangan Luas Areal, Produksi dan produktivitas Kakao di Indonesia ..................................................................
1
Tabel II.1.
Komposisi Kimia Lendir Biji Kakao ......................................
22
Tabel III.1.
Karakteristik Limbah Cair Pulp Kakao ...................................
46
Tabel III.2.
Parameter Pengujian pada Percobaan CBR – Anaerob ...........
38
Tabel IV.1.
Data Hasil Pengamatan selama Seeding dan Aklimatisasi .....
53
Tabel IV.2.
Penyisihan Konsentrasi COD ..................................................
60
Tabel IV.3.
Laju Penyisihan Etanol ............................................................
62
Tabel IV.4.
Laju Pembentukan TAV ……………………………………..
61
Tabel IV.5.
Laju Pembentukan Asam Asetat ………………………...…..
67
Tabel IV.7.
Perbandingan Nilai VSS Reaktor ……………………………
72
Tabel IV.8.
Faktor Konversi pada 25° C dan 1 atm ……………………...
78
ix
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1.
Tanaman kakao (Theobroma cacao L.) ..................................
9
Gambar II.2.
Penampang Melintang dan Memanjang Buah Kakao .............
11
Gambar II.3.
Kotak-Kotak Fermentasi Biji Kakao .......................................
14
Gambar II.4.
Pengeringan Biji Kakao dengan Penjemuran ..........................
18
Gambar II.5.
Tungku untuk Mengeringkan Biji Kakao ................................
19
Gambar II.6.
Biji Buah Kakao Kering ..........................................................
18
Gambar II.7.
Skema Proses Anaerob (hidrolisis,asidogenesis, dan metanogenesis) ........................................................................
28
Gambar II.8.
Rangkaian Hasil Metabolisme dalam Proses Anaerob ...........
25
Gambar II.9.
Produk Akhir Fermentasi Pemecahan Glukosa .......................
27
Gambar III.1.
Tahapan Penelitian ..................................................................
44
Gambar III.2.
Circulating Bed Reaktor ..........................................................
46
Gambar IV.1.
Penyisihan COD pada Aklimatisasi Reaktor dengan Perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (100:0) ............
52
Biofilm Mikroorganisme yang Terbentuk pada Reaktor Selama Percobaan ...................................................................
54
Fluktuasi Jumlah VSS pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (100:0) .............
54
Penyisihan COD pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (70:30) .............
55
Fluktuasi Jumlah VSS pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (70:30) .............
56
Penyisihan COD pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (50:50) .............
57
Fluktuasi Jumlah VSS pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (50:50) .............
57
Penyisihan COD pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (0:100) .............
58
Fluktuasi Jumlah VSS pada Aklimatisasi Reaktor dengan perbandingan Volume Larutan Gula:Limbah (0:100) .............
57
Gambar IV.10
Reaktor CBR pada Percobaan I ...............................................
60
Gambar IV.11.
Penyisihan COD Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .........................................................................
61
Gambar IV.2. Gambar IV.3. Gambar IV.4 Gambar IV.5. Gambar IV.6 Gambar IV.7. Gambar IV.8 Gambar IV.9.
Gambar IV.12.
Fluktuasi Jumlah VSS Limbah Cair Kakao pada Percobaan I
x
selama 20 Hari .........................................................................
62
Penyisihan Persentase Turbiditas Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .....................................................
63
Perubahan Konsentrasi Etanol Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .....................................................
63
Pembentukan TAV Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .........................................................................
65
Pembentukan Asam Asetat Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .....................................................
66
Penurunan pH Limbah Cair Kakao pada Percobaan I selama 20 Hari .....................................................................................
67
Gambar IV.18.
Komposisi Gas Reaktor A pada Percobaan I selama 20 Hari
68
Gambar IV.19.
Komposisi Gas Reaktor A pada Percobaan I selama 20 Hari
69
Gambar IV.20.
Reaktor CBR pada Percobaan II ………………………….....
70
Gambar IV.21.
Penyisihan COD Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari .........................................................................
71
Fluktuasi Jumlah VSS Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari .....................................................................
73
Penyisihan Persentase Turbiditas Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari ...................................................
73
Perubahan Konsentrasi Etanol Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari ...................................................
74
Pembentukan TAV Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari .........................................................................
75
Pembentukan Asam Asetat Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari ...................................................
76
Penurunan pH Limbah Cair Kakao pada Percobaan II selama 20 Hari .....................................................................................
76
Komposisi Gas Reaktor A pada Percobaan II selama 20 Hari ..................................................................................................
77
Komposisi Gas Reaktor B pada Percobaan II selama 20 Hari ..................................................................................................
78
Gambar IV.30.
Neraca Massa Reaktor A pada Percobaan I selama 20 Hari ...
79
Gambar IV.31.
Neraca Massa Reaktor B pada Percobaan I selama 20 Hari ...
79
Gambar IV.32.
Neraca Massa Reaktor A pada Percobaan II selama 20 Hari ..
80
Gambar IV.33.
Neraca Massa Reaktor B pada Percobaan II selama 20 Hari ..
80
Gambar IV.13. Gambar IV.14. Gambar IV.15. Gambar IV.16. Gambar IV.17.
Gambar IV.22. Gambar IV.23. Gambar IV.24. Gambar IV.25. Gambar IV.26. Gambar IV.27. Gambar IV.28. Gambar IV.29.
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A
Data Hasil Penelitian Percobaan I ........................................
Lampiran B
Data Hasil Penelitian Percobaan II ....................................... 90
Lampiran C
Pemeriksaan Chemical Oxygen Demand (COD) .................
92
Lampiran D
Pemeriksaan Volatile Suspended Solid (VSS) ....................
94
Lampiran E
Pemeriksaan Kadar Alkohol ................................................. 95
Lampiran F
Pemeriksaan Total Asam Volatil (TAV) .............................. 96
Lampiran G
Pemeriksaan Kadar Asam Asetat .........................................
97
Lampiran H
98
Lampiran I
Skema Pengolahan Buah Kakao Menjadi Biji Kakao Kering .................................................................................. Dokumentasi Peralatan yang Digunakan .............................
Lampiran J
Metabolisme Mikroorganisme .............................................
102
Lampiran K
Hasil Pengukuran Gas dengan Gas Chromatography .......... 109
xii
88
99
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG SINGKATAN
Nama
Pemakaian pertama kali pada halaman i
CBR
Circulating Bed Reactor
COD
Chemical Oxygen Demand
i
VSS
Volatile Suspended Solid
i
TAV
Total Asam Volatil
5
KTI
Kawasan Timur Indonesia
8
DR
Djati Runggo
10
UAH
Upper Amazon Hybrid
10
kwh
kilo watt hours
26
BTU
British Thermal Units
26
TSS
Total Suspended Solid
45
BOD
Biological Oxygen Demand
45
DO
Disolve Oxygen
45
FAS
Ferro Amonium Sulfat
49
TCD
Thermal Conductivity Detector
50
LAMBANG O2
Rumus kimia gas oksigen
i
Hg+
Rumus kimia ion merkuri
3
Mn2+
Rumus kimia ion mangan
3
Cu
Rumus kimia tembaga (cuprum)
3
CO2
Rumus kimia karbon dioksida
3
pH
Derajat keasaman
5
C12H22O11
Rumus kimia amilum/pati
12
H2O
Rumus kimia air
12
C6H12O6
Rumus kimia glukosa
12
C2H5OH/
Rumus kimia etil alkohol/ etanol
12
CH3CH2OH
xiii
Fe
Rumus kimia besi (ferrum)
22
K
Rumus kimia kalium
22
Na
Rumus kimia natrium
22
Ca
Rumus kimia kalsium
22
Mg
Rumus kimia magnesium
22
H2
Rumus kimia gas hidrogen
27
CH3COOH
Rumus kimia asam asetat
27
CH3CH2CH2COOH Rumus kimia asam butirat
27
CH3CH2COOH
Rumus kimia asam propionat
27
CH4
Rumus kimia metana
28
CH3COCOOH
Rumus kimia piruvat
32
CH3CHO
Rumus kimia asetaldehid
32
K2Cr2O7
Rumus kimia kalium dikromat
49
H2SO4
Rumus kimia asam sulfat
80
Ag2SO4
Rumus kimia perak sulfat
80
xiv