PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III DI SD KANISIUS KADIROJO TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Brigita Yosi Pratiwi 121134099
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini akan aku persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Santa Pelindungku yang senantiasa mencurahkan
Roh
Kudus
untuk
membimbing,
memberkati
dan
mencurahkan rahmat dalam segala hal. 2. Bapak Yohanes Suprapto dan Ibu Veronika Siska yang telah memberikan kasih sayang, semangat, dukungan dan doa. 3. Saudara-saudaraku yang selalu memberi semangat, dukungan, dan doa. 4. Pak Wahana dan Bu Maya selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberi semangat. 5. Teman-teman, sahabat dan rekan-rekan yang selalu memberikan doa, semangat, dan nasihat.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
MOTTO
“ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, makan kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7) “ Camkan ini: orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga dan Orang menabur banyak akan menuai banyak juga” (2 Korintus 9:6) “ Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah kedua”. (Buya Hamka)
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Januari 2016
Brigita Yosi Pratiwi
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Brigita Yosi Pratiwi
Nomor Mahasiswa
:121134099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III DI SD KANISIUS KADIROJO TAHUN AJARAN 2015/2016. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain demi kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Januari 2016 Yang menyatakan
Brigita Yosi Pratiwi vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN SIKAP KEDISIPLINAN PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF BAGI SISWA KELAS III DI SD KANISIUS KADIROJO Brigita Yosi Pratiwi Universitas Sanata Dharma 2016 Salah satu tujuan pembelajaran dalam PKn adalah membentuk sikap kedisiplan. Maka, melalui penggunaan model pembelajaran pada mata pelajaran PKn diharapkan dapat mengembangkan karakter peserta didik. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu 1) menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo dalam upaya meningkatkan kedisiplinan siswa dan 2) meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo menggunakan model pembelajaran PPR. Penelitian yang dilakukan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatan sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan yang berlaku di masyarakat. Penelitian dilakukan selama 2 siklus setiap siklus melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai panduan adalah kuesioner skala sikap. Hasil penelitian yang dilakukan pada penggunaan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif dalam kegiatan belajar mengajar PKn di kelas III SD Kanisius Kadirojo dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa dapat dilihat dari hasil nilai rata-rata sikap kedisiplinan yang diperoleh pada kondisi awal sebesar 64,675, pada siklus 1 sebesar 77,825, dan siklus 2 sebesar 82,85. Persentase siswa yang memiliki sikap kedisiplinan ninimal cukup kondisi awal sebesar 52,50%, siklus 1 sebesar 95%, dan siklus 2 sebesar 95%. Kata kunci : Paradigma Pedagogi Reflektif, PKn, Sikap, Kedisiplinan
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT THE INCREASING DISCIPLINE ATTITUDE ON CIVIC LEARNING USE PEDAGOGY REFLECTIVE PARADIGM MODEL FOR THIRD GRADE KADIROJO KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL Brigita Yosi Pratiwi Sanata Dharma University 2016 One of the goals of learned in civic education is to form an attititude of disciplined. Thus, through the use of models of learning on the subjects of Civics are expected to develop the character of students. The purpose of this study is: 1) described and knowed the implementation of learned to used reflective pedagogy paradigm models on learned Civics for grade 3rd in Kadirojo Kanisius Elementary School to improved student disciplined and 2) improved and knowed the attitude of disciplined on civics lesson for grade 3rd student in Kadirojo Kanisius Elementary School used reflective pedagogy paradigm models . Research carried out an Classroom Action Research to improved students attitudes toward disciplined rules that applyed in the community. The study was conducted during two cycles each cycle through the stages of planning, action, observation and reflection. Data collection techniques that are used as a guide is attitude scale questionnaire. Results of research conducted on the used reflective pedagogy paradigm models in teaching and learning activities in the 3rd grade Civics Kadirojo Kanisius Elementary School can improved student disciplined attitude. Improved disciplined students attitude can be seen from the overall average results obtained in the initial condition amounted to 64.675, in first cycle of 77.825, and the second cycle at 82.85. If the overall percentage is calculated on the initial condition for 52,50%, in first cycle of 95%, and the second cycle at 95%. Keyword: Pedagogy Reflective Paradigm, civic learning, attitude, disciplined
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Judul tugas akhir yang ditulis dan disusun oleh penulis adalah “Peningkatan Sikap Kedisiplinan Pada Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif Bagi Siswa Kelas III SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyusunan tugas akhir ini. Ucapan terimakasih penulis berikan kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A. selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.A. selaku Wakil Ketua Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasara Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing 1 yang telah membimbing, memberi masukan, dan semangat kepada penulis. 5. Elisabeth Desiana Maya Sari, S.Psi.,M.A. selaku dosen pembimbing 2 yang telah membimbing, memberi masukan, dan semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan
tugas
akhir x
ini
tepat
pada
waktunya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6. Th. Tin Supartinah, selaku kepala sekolah SD Kanisius Kadirojo yang telah memperkenankan dan memberi ijin untuk melaksanakan penelitian. 7. Chandra Noveriawan, selaku wali kelas III SD Kanisius Kadirojo yang telah memberi ijin, bekerjasama, dan memberi masukan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. 8. Seluruh guru dan karyawan di SD Kanisius Kadirojo yang mendukung, memberi saran dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. 9. Siswa-siswi kelas III SD Kanisius Kadirojo yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian yang dilakukan penulis. 10. Kedua orangtuaku, Yohanes Suprapto dan V. Siska Paginta yang selalu memberi semangat dan kasih sayang dalam hal rohani dan jasmani bagi keberhasilan putrinya untuk menyelesaikan tugas. 11. Seluruh anggota keluarga dan kerabat yang selalu mendoakan kelancaran dan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan segala tugas yang dilewati oleh penulis. 12. Teman-teman sepayung Astrid, Ika, Hilda, Sita, Purnomo, Johan, Oka, Nugroho, dan Bravi yang membantu, memberikan semangat, dan masukan dalam penyusunan tugas akhir ini. 13. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, untuk membantu dan terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat
menyelesaikan
tugas
xi
akhir
ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan YME. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan minta maaf yang sebesarbesarnya apabila ada salah dalam penulisan tugas akhir ini dan semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 28 Januari 2016 Penulis
Brigita Yosi Pratiwi
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .....................................................
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................
vii
ABSTRAK .................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR ...............................................................................
x
DAFTAR ISI ...............................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
1.2 Batasan Masalah ..............................................................................
6
1.3 Rumusan Masalah ...........................................................................
7
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................
7
1.5 Manfaat Penelitian ...........................................................................
8
1.6 Definisi Operasional ........................................................................
9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka .................................................................................
10
2.1.1 Sikap ........................................................................................
10
2.1.2 Kedisiplinan .............................................................................
12
2.1.3 Mata Pelajaran PKn .................................................................
15
2.1.4 Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................................
16
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................
22
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................
25
2.4 Hipotesis Penelitian .........................................................................
26
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................
27
3.2 Setting Penelitian .............................................................................
29
3.2.1 Tempat Penelitian ....................................................................
29
3.2.2 Subjek Penelitian ......................................................................
29
3.2.3 Objek Penelitian .......................................................................
29
3.2.4 Waktu Penelitian ......................................................................
30
3.3 Persiapan .........................................................................................
30
3.4 Rencana Setiap Siklus .....................................................................
31
3.4.1 Siklus 1 ....................................................................................
31
3.4.1.1 Perencanaan .....................................................................
31
3.4.1.2 Pelaksanaan ......................................................................
32
3.4.1.3 Observasi ..........................................................................
35
3.4.1.4 Refleksi ............................................................................
36
3.4.2 Siklus 2 ....................................................................................
36
3.4.2.1 Perencanaan .....................................................................
36
3.4.1.2 Pelaksanaan ......................................................................
36
3.4.2.3 Observasi ..........................................................................
38
3.4.2.4 Refleksi ............................................................................
38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
38
3.5.1 Wawancara ..............................................................................
39
3.5.2 Observasi .................................................................................
40
3.5.3 Kuesioner atau Angket .............................................................
40
3.6 Instrumen Penelitian ........................................................................
42
3.6.1 Instrumen Wawancara .............................................................
42
3.6.2 Observasi .................................................................................
43
3.6.3 Instrumen Kuesioner .................................................................
44
3.7 Teknik Pengujian Instrumen ............................................................
47
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.7.1 Validitas ...................................................................................
47
3.7.2 Reliabilitas ...............................................................................
52
3.8 Teknik Analisis Data .......................................................................
55
3.9 Indikator Keberhasilan .....................................................................
59
3.10 Jadwal Penelitian ...........................................................................
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................
63
4.1.1 Kondisi Awal ...........................................................................
63
4.1.2 Siklus 1 ....................................................................................
69
4.1.2.1 Perencanaan .....................................................................
69
4.1.2.2 Pelaksanaan ......................................................................
71
4.1.2.3 Observasi ..........................................................................
71
4.1.2.4 Refleksi .............................................................................
78
4.1.3 Siklus 2 ....................................................................................
78
4.1.3.1 Perencanaan .....................................................................
78
4.1.3.2 Pelaksanaan ......................................................................
79
4.1.3.3 Observasi ..........................................................................
79
4.1.3.4 Refleksi ............................................................................
85
4.2 Pembahasan .....................................................................................
85
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ......................................................................................
96
5.2 Keterbatasan Penelitian ...................................................................
97
5.3 Saran ................................................................................................
98
DAFTAR REFERENSI .............................................................................
100
LAMPIRAN ...............................................................................................
102
Curriculum Vitae.........................................................................................
208
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Pedoman Wawancara ...............................................................
42
Tabel 3.2
Format Observasi Pembelajaran ..............................................
43
Tabel 3.3
Pernyataan Favorable dan Unfavorable Kuesioner ................
45
Tabel 3.4
Skala Jawaban Kuesioner Favorable dan Unfavorable ..........
46
Tabel 3.5
Validasi Skala Sikap Kedisiplinan ..........................................
51
Tabel 3.6
Nomor Pernyataan Kuesioner Valid .......................................
52
Tabel 3.7
Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................
54
Tabel 3.8
Rentang Skor Kriteria Sikap Kedisiplinan ...............................
57
Tabel 3.9
Batasan Siswa Memenuhi Aspek Kognitif ..............................
58
Tabel 3.10 Batasan Siswa Memenuhi Aspek Afektif ...............................
59
Tabel 3.11 Batasan Siswa Memenuhi Aspek Konatif ...............................
60
Tabel 3.12 Indikator Keberhasilan Rerata Per Aspek ................................
61
Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Rerata Keseluruhan ...........................
61
Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Sikap ..................................................
61
Tabel 3.17 Jadwal Penelitian .....................................................................
63
Tabel 4.1
Hasil Perhitungan Aspek Kognitif Kondisi Awal ...................
64
Tabel 4.2
Hasil Perhitungan Aspek Afektif Kondisi Awal .....................
65
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Aspek Konatif Kondisi Awal ....................
67
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Kondisi Awal ..............
68
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Aspek Kognitif Siklus 1 ............................
72
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Aspek Afektif Siklus 1 ...............................
74
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Aspek Konatif Siklus 1 .............................
75
Tabel 4.8
Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Siklus 1 ........................
76
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Sikap Kognitif Siklus 2 .............................
80
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Sikap Afektif Siklus 2 ................................
81
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Sikap Konatif Siklus 2 ..............................
82
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Siklus 2 .......................
84
Tabel 4.13 Rata-rata Sikap Kedisiplinan Siswa ........................................
87
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.14 Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa ......................................
89
Tabel 4.15 Rata-rata Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek ......................
90
Tabel 4.16 Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek ....................
93
Tabel 4.17 Tabel Rangkuman Sikap Kedisiplinan .....................................
95
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dinamika PPR ........................................................................
18
Gambar 2.2 Diagram Penelitian yang Relevan ..........................................
24
Gambar 3.1 Model PTK .............................................................................
28
Gambar 3.2 Rumus Product Moment ........................................................
50
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas .................................................................
53
Gambar 3.4 Hasil Reliabilitas .....................................................................
55
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa ...................
88
Gambar 4.2 Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa .........................
89
Gambar 4.3 Grafik Rerata Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek .....
92
Gambar 4.4 Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek ........
94
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ..............................................................
102
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................
113
Lampiran 3 Validasi RPP Guru dan Dosen ................................................
143
Lampiran 4 Kuesioner Sebelum Validasi ..................................................
150
Lampiran 5 Validasi Kuesioner Guru dan Dosen ......................................
158
Lampiran 6 Kuesioner Valid ......................................................................
166
Lampiran 7 Contoh Kuesioner Kondisi Awal ...........................................
171
Lampiran 8 Contoh Kuesioner Siklus 1 .....................................................
176
Lampiran 9 Contoh Kuesioner Siklus 2 .....................................................
181
Lampiran 10 Wawancara Guru ..................................................................
186
Lampiran 11 Observasi Pembelajaran .......................................................
190
Lampiran 12 Tabel Rangkuman Kuesioner ...............................................
197
Lampiran 13 Foto Penelitian ......................................................................
200
Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian ..............................................................
204
Lampiran 15 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ..............................
206
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup ...........................................................
208
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULAN
Bab ini akan membahas tentang: (1) latar belakang masalah, (2) batasan masalah, (3) rumusan masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, dan (6) definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan merupakan usaha sadar yang ditujukan bagi pengembangan diri manusia secara utuh melalui berbagai macam dimensi yang dimiliki manusia demi proses penyempurnaan secara terus menerus dalam memaknai hidup dan sejarahnya di dunia ini dalam kebersamaan dengan orang lain (Koesoema, 2007:63). Proses penyempurnaan dalam memaknai hidup terkait nilai-nilai kemanusiaan yang dialami di dunia terlaksana dalam kebersamaan dalam hidup dengan orang lain. Salah satu nilai kemanusiaan yang ada dalam kehidupan sehari-hari adalah nilai kedisiplinan. Nilai kedisiplinan sangat penting untuk membentuk karakteristik dan kepribadian seorang anak. Menurut Depdiknas (2001) mendefinisikan disiplin adalah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), menyatakan disiplin adalah: (a) tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dsb.), (b) ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib, dan 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
(c) bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu. Jadi, kedisiplinan adalah suatu tindakan yang tercipta melalui proses yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan atau ketertiban dalam melaksanakan suatu tugas. Nilai kedisiplinan dapat ditemukan pada pembelajaran PKn di sekolah. Melalui pembelajaran PKn karakter anak dibentuk agar menjadi manusia yang berbudi luhur. Pembelajaran PKn di sekolah diharapkan dapat menanamkan aspek pencapaian dalam belajar. Aspek dalam pembelajaran tidak hanya mengembangkan pengetahuan siswa (kognitif), tetapi juga perasaan siswa (afektif), dan perilaku (perilaku). Jadi, pembelajaran yang disampaikan oleh guru tidak hanya diketahui dan dipahami siswa tetapi juga dapat dihayati dengan sungguh-sungguh sehingga diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran potret pendidikan atau pembelajaran di Indonesia menurut Pusat Kurikulum (2002) dalam Ine (2010: 8-9) yang masih begitu buruk disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) penilaian hanya sebatas pengetahuan (kognitif) tingkat rendah, (2) siswa pasif (mendengar, duduk, diam, catat, hitung), tidak terjadi proses interaktif, (3) kelas kaku dan tidak bervariasi, (4) ceramah, tidak menggunakan metode lain, dan (5) pembelajaran untuk mengejar nilai. Pendidikan di Indonesia saat ini menurut Paul Suparno SJ (dalam Sukardjo, 2009:79) diibaratkan seperti mobil tua yang mesinnya rewel dan sedang berada di tengah arus lalu lintas di jalan bebas hambatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Soedijarto (dalam Sukardjo, 2009:80) mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia lebih mementingkan kecerdasan intelektual, akal, dan penalaran tanpa diimbangi dengan intensifnya pengembangan kecerdasan hati, perasaan, dan emosi. Akibatnya, apresiasi output pendidikan terhadap keunggulan nilai humanistik, keluhuruan budi, dan hati nurani menjadi dangkal. Berdasarkan potret kasus pendidikan di Indonesia yang sudah terkumpul secara umum, peneliti juga mengamati proses pembelajaran di sekolah yang telah ditentukan. Sesuai dengan objek pengamatan pada penelitian, mata pelajaran yang diamati oleh peneliti adalah PKn. Selain observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru-guru kelas yang pernah mengajar peserta didik yang saat ini berada di kelas III. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 3 Agustus 2015 disimpulkan bahwa pembelajaran yang terjadi di kelas kurang kondusif. Keadaan ini terlihat ketika, guru hanya menerapkan model pembelajaran tanya jawab dan ceramah, pengetahuan awal peserta didik berdasarkan kehidupan sehari-hari mereka masih kurang digali lebih dalam. Pembelajaran yang kurang menarik tersebut membuat peserta didik banyak yang kurang memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Hanya ada 5 sampai dengan 10 dari 40 peserta didik yang terlihat antusias menjawab pertanyaan guru. Terdapat 3 sampai dengan 5 dari 40 peserta didik yang asyik bermain sendiri atau menganggu temannya pada saat pelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Pembelajaran PKn di kelas hanya disampaikan seperti yang tertulis dari buku paket atau LKS. Kurangnya menggali pengalaman peserta didik dan tindak lanjut dari guru membuat penanaman sikap disiplin saat pembelajaran sangat kurang. Proses pembelajaran yang kurang menarik membuat peserta didik tidak antusias untuk mengikuti pembelajaran. Sehingga, peserta didik tidak menerapkan aturan kelas yang sudah dibuat sebelumnya. Hasil wawancara dengan wali kelas pada saat peserta didik kelas III berada di kelas II yaitu peserta didik sudah mengetahui dan memahami tentang arti kedisiplinan, namun hanya 30% siswa yang menerapkan kedisiplinan di kelas pada saat pembelajaran. Salah satu penyebab peserta didik tidak menerapkan kedisiplinan di dalam kelas karena model yang digunakan guru pada saat pembelajaran kurang menarik. Peneliti juga membagikan kuesioner untuk melihat penerapan sikap kedisiplinan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Hasil keseluruhan penghitungan yang dilakukan oleh peneliti, mendapatkan hasil bahwa sikap nilai rata-rata sikap kedisiplinan siswa sebesar 64,675, sedangkan persentase jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan sebesar 52,50%. Maka, apabila dilihat berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti hasil dari nilai rata-rata sikap kedisiplinan siswa kelas III “Rendah”. Beberapa model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para ahli. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5
pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teoriteori lain yang mendukung menurut Joyce & Weil dalam Rusman (2012:132). Model pembelajaran menurut Rusman (2012:144) adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahanbahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang tempat yang lain. Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku siswa secara adaptif maupun generatif (Hanafiah, 2009:41). Beberapa model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru pada kegiatan belajar mengajar diantaranya yaitu model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran PAKEM, dll. Penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah untuk menarik perhatian peserta didik agar fokus terhadap materi yang disampaikan. Peneliti memilih salah satu model yang akan diterapkan dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Alasan peneliti memilih metode PPR karena model tersebut memiliki tahapan dalam belajar yang sistematis yaitu terdapat lima unsur tahapan dari konteks, pengalaman, refleksi, dan aksi di dalam belajar (Subagya, 2010:6). Selain itu, model pembelajaran PPR juga memiliki keunggulan yaitu murah meriah, dapat dipadukan dengan berbagai macam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
kurikulum, dan hasilnya cepat terlihat (Subagya, 2010:57). Selain itu, sekolah yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah sekolah Kanisius yang menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Model ini mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu untuk mengatasi masalah yang ada pada saat pembelajaran PKn yaitu siswa yang kerap kali hanya sampai pada tingkat memahami. Melihat pada tahapan yang terdapat pada model pembelajaran PPR yaitu salah satunya adalah refleksi dan aksi. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran PPR layak menjadikan pembelajaran semakin bermakna karena siswa tidak hanya memahami materi tetapi juga merenungkan dan menerapkan yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Melihat dari berbagai macam masalah yang dijabarkan dan solusi yang ditawarkan, maka peneliti merumuskan judul untuk penelitian tentang sikap kedisiplinan yaitu “Peningkatan Sikap Kedisiplinan Pada Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Refkektif (PPR) Bagi Siswa Kelas III di SD Kanisius Kadirojo”. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan dijabarkan diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu sikap kedisiplinan yang menjadi nilai luhur bagi bangsa Indonesia. Penelitian ini dibatasi pada peningkatan sikap kedisiplinan pada mata pelajaran PKn
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo. Nilai kedisiplinan di kelas III terdapat pada standar kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat. Pada kompetensi dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar, 2.2 Menyebutkan contoh aturanaturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar, dan 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti, maka rumusan masalah yang disusun sebagai berikut: 1.3.1 Bagaimanakah pelaksanaan model PPR dalam upaya meningkatkan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo? 1.3.2 Apakah ada peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1.4.1 Menggambarkan dan mengetahui gambaran pelaksanaan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo dalam upaya meningkatkan sikap kedisiplinan siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
1.4.2 Meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III menggunakan model pembelajaran PPR di SD Kanisius Kadirojo. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.2 Bagi Siswa Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian ini adalah siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Sikap siswa terkait dengan sikap kedisiplinan yang ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari semakin baik. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru dan lebih bermakna. Siswa juga tidak hanya belajar sampai pada tahap memahami saja tetapi juga sampai kegiatan aksi yang akan siswa lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 1.5.1 Bagi Guru Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian ini adalah guru memperoleh pengetahuan baru mengenai metode yang digunakan untuk melakukan pembelajaran di kelas. Guru juga mendapatkan pengetahuan tentang cara meningkatkan sikap dari nilai-nilai yang ditanamkan untuk pendidikan berkarakter bagi siswa. 1.5.3 Bagi Sekolah Manfaat
yang
mendapatkan
sekolah
dari
penelitian
referensi
cara
untuk
ini
adalah
sekolah
meningkatkan
model
pembelajaran PPR yang menjadi ciri khas sekolah yayasan Kanisius.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
1.5.4 Bagi Peneliti Manfaat yang diperoleh peneliti dari penelitian ini adalah peneliti mendapatkan
pengalaman
langsung
tentang
langkah-langkah
melakukan penelitian tindakan kelas. Peneliti juga memperoleh pengetahuan tentang cara meningkatkan sikap siswa pada materi PKn dengan menggunakan metode PPR. 1.6 Definisi Operasional 1.6.1 Sikap adalah reaksi batin seseorang terhadap sikap yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan konatif. 1.6.2 Kedisiplinan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri agar patuh, tertib dan taat pada saat melaksanakan tugas tertentu. 1.6.3 Siswa sekolah dasar adalah pelajar yang berada pada jenjang dasar pada pendidikan formal di Indonesia dan ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas I sampai kelas IV. 1.6.4 Model pembelajaran adalah rencana, rancangan pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan di kelas atau tempat lain agar terwujudnya pembelajaran yang diharapkan. 1.6.5 Paradigma Pedagogi Refletif
adalah
model pembelajaran yang
memiliki unsur yaitu konteks, pengalaman, refleksi, dan aksi dalam rangka mengembangkan siswa secara utuh dalam competence, conscience, compassion.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas tentang: (1) kajian pustaka, (2) penelitianpenelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis penelitian. 2.1 Kajian Pustaka Bagian ini akan membahas tentang teori-teori yang dapat mendukung penelitian, yang diambil dari buku atau jurnal dan referensi yang lainnya. Teori-teori yang akan dijelaskan pada bagian ini yaitu tentang sikap, kedisiplinan, mata pelajaran PKn, dan metode pembelajaran pedagogi reflektif. 2.1.1
Sikap Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sikap adalah suatu bentuk reaksi dari perasaan seseorang terhadap suatu peristiwa yang sedang dialaminya. Sikap menurut Secord & Backman (dalam Azwar 2015:5) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya. Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang menurut Azwar (2015: 23-24) yaitu komponen yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan komponen konatif (conative). Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang 10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap (Azwar, 2015: 24). Apabila kepercayaan telah terbentuk, maka akan menjadi pengetahuan seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari objek tertentu. Komponen
komponen
afektif
menyangkut
masalah
emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap (Azwar, 2015: 26). Reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek termaksud. Komponen konatif dalam sttruktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Komponen-komponen karakter yang baik menurut Lickona (2014: 74-79) terdiri dari aspek pengetahuan moral merupakan ilmu yang dapat dimanfaatkan ketika seseorang menghadapi tantangan-tantangan moral dalam hidup. Terdapat enam ranah pengetahuan moral yaitu kesadaran moral, mengetahui nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengetahuan diri. Aspek pengetahuan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen kognitif dari sikap. Komponen-komponen
karakter
yang
baik
selanjutnya
menurut Lickona (2014: 79-85) yaitu aspek perasaan moral yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
memiliki arti pertimbangan hati untuk menentukan susuatu tindakan yang benar atau salah. Terdapat enam ranah dalam perasaan moral yaitu hati nurani, penghargaan diri, empati, menyukai kebaikan, kontrol diri, dan kerendahan hati. Aspek perasaan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen afektif dari sikap. Komponen-komponen karakter yang baik berikutnya menurut Lickona (2014: 86-87) yaitu aspek tindakan moral yang memiliki arti perbuatan benar atau salah yang didasari oleh pengetahuan dan perasaan yang siswa miliki. Terdapat tiga ranah tindakan moral yaitu kompetensi, kehendak, dan kebiasaan. Aspek tindakan moral ini dapat disebut juga sebagai komponen konatif dari sikap. Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli diatas mengenai sikap, peneliti menyimpulkan bahwa sikap yang menjadi pengamatan
yaitu
konsistensi
antara
kepercayaan
sebagai
komponen kognitif, perasaan sebagai komponen afektif, dan perilaku sebagai komponen konatif. Ketiga komponen tersebut menjadi landasan penyimpulan sikap yang dicerminkan oleh jawaban terhadap skala sikap. 2.1.2
Kedisiplinan Disiplin merupakan salah satu nilai kemanusiaan yang diajarkan di sekolah dasar. Kata disciple memiliki arti mengajar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
atau melatih (Hurlock, 1978:82). Disiplin merupakan bagian dari proses berkelanjutan pengajaran atau pendidikan (Khalsa:2008). Disiplin menjadi salah satu materi yang diterapkan di sekolah dasar dengan berbagai tujuan sesuai yang diharapkan bagi pribadi siswa maupun dampaknya bagi orang lain disekitar. Kedisiplinan diperlukan bagi anak sejak dini, agar menjadi pribadi yang berkarakter baik. Beberapa tujuan yang diperoleh dengan menerapkan sikap disiplin menurut Hurlock (1978:83), yaitu: (1) disiplin mengarahkan anak untuk melakukan hal yang baik dan melarang hal yang tidak baik, (2) disiplin dapat memacu anak untuk mencapai hal yang diharapkan atau dicita-citakannya, dan (3) disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani atau suara hati untuk mengambil keputusan dan mengendalikan perilaku. Kedisiplinan mempengaruhi pertumbuhan, emosi dan adaptasi pribadi di lingkungan masyarakat. Disiplin
diharapkan
mampu
mendidik
anak
untuk
berperilaku sesuai dengan norma atau aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat. Empat unsur pokok untuk menerapkan disiplin (Hurlock, 1978:84) yaitu: (1) peraturan sebagai pedoman perilaku, (2) konsistensi peraturan yang digunakan, diajarkan dan dilaksanakan, (3) hukuman untuk pelanggaran aturan, dan (4) penghargaan untuk perilaku yang baik dan sesuai dengan peraturan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
yang berlaku. Masing-masing unsur pokok berperan dalam perkembangan moral anak. Schaefer (1986:3) mengungkapkan bahwa tujuan disiplin terbagi menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari disiplin adalah untuk melatih dan mengontrol anak. Sedangkan tujuan jangka panjang dari disiplin adalah untuk perkembangan pengendalian diri dan pengarahan diri sendiri (self control and self direction) yaitu dalam hal mana anak-anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dan pengendalian dari luar. Tujuan-tujuan disiplin yang dikemukakan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai untuk membentuk pribadi anak menjadi berkarakter sesuai dengan nilai kemanusiaan yang diterapkan di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, penting sekali apabila kedisiplinan ditanamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Berdasarkan pendapat diatas, peneliti menyimpulkan tujuan disiplin Indikator kedisiplinan yang diturunkan dari skala sikap (attitude scale) sebagai acuan penyusunan pernyataan-pernyataan yaitu terdiri dari: (1) memahami dan mengetahui aturan-aturan di rumah, sekolah, dan masyarakat, (2) menyadari dan mengontrol diri, dan (3) menyadari akan tujuan. Berdasarkan pernyataanpernyataan yang disusun dari indikator kedisiplinan respons individu berupa jawaban setuju atau tidak setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.3
15
Mata Pelajaran PKn Mata pelajaran di sekolah dasar salah satunya adalah mata pelajaran PKn yaitu Pendidikan Kewarganegaraan. Materi dalam pembelajaran beragam, bahasannya tentang dunia disekitar kehidupan peserta didik. Menurut Ine & Markum (2010:18) menjelaskan bahwa kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Jadi, mata pelajaran PKn sama dengan pendidikan karakter apabila dilihat dari materi-materi yang dibahas dalam pelajaran PKn. Dilihat dari materi pembelajaran PKn, menurut Ine & Markum (2010:18) materi-materi yang diajarkan bertujuan mengembangkan
kemampuan-kemampuan
siswa
dalam
hal
berikut: (1) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, (2) berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan (3) berkembang secara positif dan semokratis untuk membentuk diri berdasar
pada
karakter-karakter
masyarakat
Indonesia.
Berdasarkan tujuan-tujuan yang diuraikan diatas, mata pelajaran PKn mempunyai peran penting di dalam pendidikan untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
membentuk
pribadi
peserta
didik
menjadi
manusia
16
yang
bermatabat luhur. Mata pelajaran PKn juga membahas materi mengenai nilai yang menjadi tolok ukur manusia dalam betingkah laku di kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran PKn berkaitan dengan pendidikan nilai karena di PKn dan nilai sangat berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan nilai menurut Ine & Markum (2010:37) adalah suatu proses dalam upaya membantu siswa mengekspresikan nilai-nilai yang ada melalui pengujian kritis, sehingga peserta didik dimungkinkan untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas berpikir serta perasaannya. Jadi, pendidikan nilai memiliki tujuan yang hampir sama dengan PKn yaitu membentuk peserta didik menjadi pribadi yang berkarakter. Berdasarkan
pendapat
dari
ahli
di
atas,
peneliti
menyimpulkan bahwa pembelajaran PKn sangat mendukung untuk membentuk karakter siswa. Pembelajaran PKn membahas materi mengenai nilai-nilai dalam kemanusiaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran PKn juga memiliki tujuan untuk mengembangkan siswa agar berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menghadapi kejadian yang dialami. 2.1.4
Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan salah satu model pembelajaran yang diterapkan di Universitas Sanata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
Dharma. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) diciptakan dan dikembangkan oleh pendiri Serikat Jesuit yang bernama Ignatius (Subagya, 2010: 3). Paradigma Pedagogi Reflektif juga disebut sebagai Pedagogi Ignatian karena diambil dari nama pencipta dan pengembangnya yaitu Ignatius. Pada awal pengembangannya tujuan dari Pedagogi Ignatian ini adalah untuk mendidik dengan cara yang efektif bagi pengembangan manusia-manusia yang unggul dalam iman dan berkarakter (Subagya, 2010: 3). Paradigma Pedagogi
Reflektif
mulai
menggema
dan
mengubah
penyelenggarakan pendidikan di sekolah-sekolah Jesuit dimanamana (Subagya, 2010: 6). Salah satu sekolah Jesuit yang ada di Yogyakarta adalah sekolah dibawah Yayasan Kanisius. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan polapikir dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi yang menjunjung nilai kemanusiaan. Polapikir yang menjadi tujuan dalam PPR adalah membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan
agar
merefleksikan
pengalaman
tersebut,
dan
berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut (Subgya, 2008:39). Dinamika pokok Pedagogi Reflektif terdiri dari tiga unsur utama yaitu pengalaman, refleksi dan aksi di dalam proses belajar (Subagya, 2010: 6). Unsur yang menjadi sentral dalam dinamika
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
Pedagogi Reflektif adalah konteks, pengalaman, reflektif, aksi dan evaluasi. Subagya (2008:41) menggambarkan pembinaan siswa melalui PPR secara singkat adalah sebagai berikut:
KONTEKS
Refleksi: Memperdalam pemahaman. Mencari makna kemanusiaan, kemasyarakatan. Menyadari motivasi, dorongan, keinginan. T
Pengalaman: Mempelajari sendiri, latihan kegiatan sendiri (lawan ceramah). Tanggapan afektif terhadap yang dilakukan, latihan dari yang dipelajari.
U Aksi: Memutuskan untuk bersikap, berniat, berbuat. Perbuatan konkret.
J U A N
Evaluasi: Evaluasi ranah intelektual. Evaluasi perubahan pola pikir, sikap, perilaku siswa.
Gambar 2.1 Dinamika PPR menurut Subagya (2008:41)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Berdasarkan gambar diatas berikut adalah penjelasan secara rinci setiap tahapan yang dikemukakan oleh Subagya (2008:42-44), sebagai berikut: a. Konteks
dalam
pembelajaran
PPR
bertujuan
untuk
mengembangkan dan menyadarkan siswa tentang nilai-nilai kemanusiaan. Guru sebagai fasilitator memberikan semangat dan membimbing siswa untuk menghayati nilai-nilai kemanusiaan yang dibahas sebagai materi. b. Pengalaman
dalam
pembelajaran
PPR
bertujuan
untuk
menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang dibahas sebagai materi. Guru sebagai fasilitator menyediakan pengalaman langsung maupun tidak langsung di dalam proses pembelajaran. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang sudah atau akan siswa lakukan dalam melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan yang dibahas. Pengalaman tidak langsung dapat diciptakan dari membaca atau mempelajari suatu kejadian. Selanjutnya, guru memberikan sugesti agar siswa dapat menggunakan imajinasi mereka dengan cara mendengarkan cerita, melihat gambar, bermain peran ataupun melihat tayangan film/video. c. Refleksi dalam pembelajaran PPR bertujuan agar siswa meyakini makna nilai yang diperoleh dari pengalaman. Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan divergen agar siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
secara otentik dapat memahami, mendalami dan meyakini nilainilai yang dibahas dan diperoleh siswa. d. Aksi dalam pembelajaran PPR dilakukan dengan cara guru memfasilitasi siswa menggunakan pertanyaan aksi agar siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil refleksinya. Melalui membangun niat dan berperilaku sesuai kemauannya
sendiri
siswa
membentuk
pribadinya
agar
memperjuangkan nilai-nilai yang direfleksikannya. e. Evaluasi
dalam
pembelajaran
PPR
dilakukan
setelah
pembelajaran selesai, guru memberikan evaluasi untuk mengukur kompetensi siswa dari sisi akademik. Guru dan sekolah memang diharuskan
untuk
mengembangkan
menyiapkan siswa menjadi
ranah
akademik
dan
kompeten di bidang studi yang
dipelajarinya. Paradigma pedagogi reflektif juga memiliki kelebihan sekaligus keuntungan dalam penerapannya pada proses pembelajaran di sekolah (Subagya, 2008:57), antara lain: a. Paradigma pedagogi reflektif merupakan pembelajaran yang murah meriah. Pembelajaran PPR diintegrasikan dengan bidang studi yang diajarkan, maka tidak memerlukan sarana dan prasarana yang khusus. Untuk menumbuhkembangkan persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, dapat dicapai melalui belajar bersama di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
dalam sebuah kerja sama kelompok yang kemudian di refleksikan dan ditindaklanjuti dengan aksi. b. Paradigma pedagogi reflektif dapat diterapkan pada semua kurikulum. PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum: KTSP, KBK, Kurikulum
1994,
bahkan
pada
kurikulum
mana
pun.
Pembelajaran PPR tidak menuntut tambahan bidang studi baru, tetapi yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara mengajarkannya pada mata pelajaran yang ada. c. Paradigma pedagogi reflektif memberikan hasil yang cepat terlihat. Menumbuhkembangkan seorang siswa menjadi pribadi yang dewasa dan manusiawi, biasanya membutuhkan waktu yang lama dan biasanya terlihat setelah lulus SMP atau SMA. Apabila sekolah sepakat dan semua guru menerapkan PPR, dalam waktu satu tahunsudah terlihat bahwa siswa mau solider satu dan saling membantu dalam belajar, serta mau saling menghargai satu sama lain. Pengelolaan kelas juga menjadi mudah karena kebiasaan tidak baik siswa berkurang dan tak terlihat lagi. Proses paradigma pedagogi reflektif menguasai
materi,
bukan
hanya
mengharapkan siswa
manghafal,
tetapi
mampu
menjelaskan dan memahami nilai yang ada di dalamnya. Suparno (2015: 19) menjelaskan tujuan paradigma pedagogi reflektif adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
agar siswa menjadi manusia utuh yang memiliki competence, conscience, dan compassion. Manusia utuh yang dikatakan dalam paradigma pedagogi reflektif dalah berkembangnya 3 C tersebut. Menurut Suparno (2015: 19) competence berarti menguasai ilmu pengetahuan atau keterampilan sesuai bidangnya. Conscience berarti mempunyai hati nurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik. Compassion berarti mempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan, punya kepedulian pada orang lain. Berdasarkan penjelasan dari ahli diatas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran yang disampaikan kepada siswa melalui model PPR tidak hanya sebatas pengetahuan. Jadi bukan hanya dari segi pengetahuan atau inteleknya saja yang berkembang, tetapi juga afeksi (suara hati) dan konatif (bela rasa). 2.2 Penelitian-Penelitian yang Relevan Penelitian yang akan diteliti oleh peneliti memiliki hubungan dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya diantaranya adalah: 2.2.1
Penelitian yang dilakukan oleh Meiyanti Wulandari (2014) dengan judul “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan data tidak berupa angka tetapi uraian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu melakukan pengarahan klasikal tentang pentingnya kedisiplinan dan memberikan pesan moral berupa keteladanan guru. Strategi yang digunakan adalah metode kooperatif student teams achievement division (STAD). 2.2.2
Penelitian yang dilakukan oleh Nisa Dian Rachmawati (2014) berjudul “Hubungan Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Sekolah Dasar Negeri Sumber Jaya 04 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV.
2.2.3
Penelitian yang dilakukan oleh Andri Widiyanti berjudul “Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa”. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik analisis variansi (ANAVA). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pendidikan karakter dengan pendekatan
paradigma
pedagogi
reflektif
dan
pendekatan
konvensional terhadap kepribadian siswa dalam Pendidikan Agama Katolik. Penelitian-penelitian yang dilakukan di atas digambarkan oleh peneliti melalui sebuah bagan yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Kedisiplinan dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Meiyanti Wulandari (2014)
“Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Melalui Proses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan”
Nisa Dian Rachmawati (2014)
“Hubungan Disiplin Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Sekolah Dasar Negeri Sumber Jaya 04 Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”
PPR
Andri Widiyanti “Pengaruh Pendidikan Karakter Dengan Pendekatan PPR Dan Motivasi Belajar Terhadap Kepribadian Siswa”
Brigita Yosi Pratiwi (2015) “Peningkatan Sikap Kedisiplinan Pada Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Bagi Siswa Kelas 3 Di SD Kanisius Kadirojo”
Gambar 2.2 Bagan Penelitian Yang Relevan Penelitian yang telah dilakukan oleh Meiyanti dan Nisa yaitu berkaian dengan kedisiplinan dalam pembelajaran PKn. Penelitian yang dilakukan oleh Andri Wijayanti yaitu mengenai model yang digunakan untuk penelitian adalah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berdasarkan ketiga penelitian yang dilakukan sebelumnya diatas maka peneliti merumuskan judul penelitian yaitu Peningkatan Sikap Kedisiplinan Pada Pembelajaran PKn menggunakan Model Paradigma Pedagogi Refelktif (PPR) Bagi Siswa Kelas III di SD Kanisius Kadirojo.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
2.3 Kerangka Berpikir Pembelajaran PKn di sekolah dasar sangat penting dilakukan untuk membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang luhur. Kegiatan dalam pembelajaran PKn tidak hanya sampai pada tahap mengetahui (kognitif), tetapi juga melalui tahap menghayatai (afektif), dan tahap melaksanakan (konatif). Apabila tahap kognitif, afektif, dan konatif dapat tercapai dan terpenuhi maka, tujuan pembelajaran PKn dalam menanamkan karakter baik dalam pribadi siswa. Salah satu karakter yang ditanamkan kepada siswa sejak dini adalah sikap kedisiplinan. Tetapi kenyataan yang terjadi dilapangan pembelajaran PKn hanya diberikan sampai pada tahapan kognitif. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang lebih inovatif menjadi salah satu penghambat pembelajaran dalam PKn hanya sampai pada tahap kognitif. Pembentukan karakter siswa membutuhkan pembelajaran yang mampu mengembangkan, meningkatkan, menyadarkan, dan mendorong sikap disiplin. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mendukung tercapainya pembelajaran yang inovatif. Peneliti memilih model paradigma pedagogi reflektif, karena model tersebut memiliki tahapan pengalaman dan aksi yang membantu siswa untuk mengembangkan siswa menjadi manusia yang utuh. Selain itu juga terdapat tahapan refleksi dengan tujuan agar siswa mampu menemukan manfaat kedisiplinan dan menjadikan siswa terdorong brtindak disiplin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif menjadikan siswa berkembang dalam competence, conscience, dan compassion. Melalui competence siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan tentang kedisiplinan. Melalui conscience siswa menjadi mampu menilai sisi baik dan tidak baik, dan akhirnya dapat mengambil keputusan yang lebih baik. Melalui compassion siswa memiliki bela rasa, kepekaan pada orang lain, dan terdorong untuk mewujudkan kedisiplinan demi kesejahteraan bersama. 2.4 Hipotesis Penelitian Peneliti
menyimpulkan
jawaban
sementara
dari
penelitian
peningkatan sikap kedisiplinan dalam pembelajaran PKn menggunakan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) bagi siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta, bahwa: 1. Pelaksanaan pembelajaran pada model Paradigma Pedagogi Reflektif terdapat 5 tahap, yaitu: konteks, pengalaman, refleksi, aski, dan evaluasi dalam upaya untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo. 2. Terdapat peningkatan sikap kedisiplinan pada pembelajaran PKn bagi siswa kelas III menggunakan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) di SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang: (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) rencana tindakan, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, (6) validitas dan reliabilitas, (7) teknik analisis data, (8)indikator keberhasilan dan (9) jadwal penelitian. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Muslich, 2012:34) adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri. Penelitian tindakan kelas menurut Suyanto (dalam Muslich, 2012:35) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Peneliti menyimpulkan pengertian penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelas secara sistematis, terencana dan bersifat reflektif. Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas adalah untuk: 1) meningkatkan dan memperbaiki praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru, 2) meningkatkan dan memperbaiki layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar, dan 3) terwujudnya proses 27
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung. Menurut Trianto (2011:205) terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Penelitian tindakan bertujuan untuk menemukan masalah yang terjadi dan sekaligus memberikan pemecahan terhadap masalah tersebut. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdapat berbagai macam model yang dapat digunakan untuk penelitian. Salah satu model yang dipilih oleh peneliti untuk diterapkan dalam penelitian yaitu model Kemmis dan Taggart (Muslich, 2012), yang digambarkan dengan bagan seperti berikut:
Siklus 1
RENCANA
TINDAKAN
REFLEKSI
OBSERVASI
Siklus 2
PERBAIKAN RENCANA
REFLEKSI
TINDAKAN
OBSERVASI
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart (Muslich, 2012)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
Dari gambar diagram di atas, terlihat bahwa PTK merupakan penelitian bersiklus. Setiap siklus terdiri dari Plan (perencanaan), Action (pelaksanaan), Observe (pengamatan), Reflect (refleksi) pada siklus 1. Setelah itu, pada siklus 2 terdiri dari Revised Plan (perbaikan perencanaan), Action (pelaksanaan), Observe (pengamatan), Reflect (refleksi). 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Kadirojo Yogyakarta yang beralamat di Purwomartani, Kalasan, Yogyakarta. Alasan peneliti memilih SD tersebut adalah siswa-siswi SD tersebut memiliki karakteristik yang beragam. Latar belakang ekonomi siswa-siswi SD tersebut juga beragam dari menengah ke bawah dan menengah ke atas. 3.2.2 Subjek Penelitian Peneliti memilih siswa-siswi kelas III SD Kanisius Kadirojo sebagai subjek penelitian. Jumlah siswa-siswi yang berada di kelas III sebanyak 21 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Karakteristik dan kemampuan siswa pada bidang kognitif, afektif, dan konatif kelas III beragam. 3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan sikap kedisiplinan pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo tahun pelajaran 2015/2016. Sikap yang dipahami, dihayati dan dilaksanakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
siswa dilihat melalui aktivitas siswa dan juga skala sikap dalam lembar kuesioner yang dibagikan sebanyak tiga kali pada saat penelitian. Pertama, pada saat sebelum dilakukannya penelitian untuk mengetahui kondisi awal sebelum siswa diberi tindakan. Kedua, pada saat di akhir siklus 1, setelah dilakukannya pembelajaran. Ketiga, pada akhir siklus 2 setelah dilakukannya pembelajaran. 3.2.4 Waktu Penelitian Waktu yang ditempuh selama penelitian ini dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian adalah dari bulan Juli 2015 – Oktober 2015. Atau pada saat pelaksanaan PPL di tahun ajaran gasal yaitu tahun ajaran 2015/2016. 3.3 Persiapan Langkah-langkah dalam persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas bagi siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo adalah sebagai berikut: 1. Meminta izin kepada Kepala SD Kanisius Kadirojo untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. 2. Meminta izin kepada wali kelas III SD Kanisius Kadirojo untuk melakukan kegiatan penelitian di kelas tersebut. 3. Melakukan observasi pada siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo untuk memperoleh gambaran awal kondisi kelas dan kegiatan pembelajaran PKn serta karakteristik siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
4. Melakukan wawancara dengan guru kelas III SD Kanisius Kadirojo untuk memperoleh data awal karakteristik dan hasil belajar PKn siswa kelas III SD Kanisius Kadirojo. 5. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas. 6. Menganalisis masalah yang terjadi dalam pembelajaran PKn yang berkaitan dengan materi kedisiplinan. 7. Merumuskan masalah. 8. Memilih penyelesaian masalah. 9. Merumuskan hipotesis. 10. Menyusun rencana penelitian ke dalam siklus. 11. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya. 12. Menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa (LKS), dan instrumen penelitian. 3.4 Rencana Tiap Siklus 3.4.1 Siklus I 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi kedisiplinan dan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif (PPR). 2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3) Lembar kuesioner yang akan dibagikan setelah pembelajaran selesai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
2. Pelaksanaan Pertemuan 1 a. Kegiatan awal 1) Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran 2) Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa 3) Guru menanyakan kabar siswa 4) Guru melakukan presensi 5) Guru memberikan kontrak belajar 6) Guru menyampaikan tujuan pelajaran b. Kegiatan Inti 1) Konteks: Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan. 2) Konteks: Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka. 3) Guru
memberikan
penjelasan
tentang
aturan,
bisa
menambahkan maupun membenarkan pendapat dari siswa 4) Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak. 5) Pengalaman:
Guru
membagikan
puzzle
kepada
setiap
kelompok dan menginstruksikan siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
6) Pengalaman: Siswa menyusun puzzle 7) Refleksi:
Siswa
secara
berkelompok
mempresentasikan
puzzlenya yang berupa gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat. 8) Aksi: Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat. 9) Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. 10) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. 11) Siswa diberi kesempatan bertanya 12) Evaluasi: Siswa diberikan latihan soal. c. Penutup 1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 2) Melakukan refleksi 3) Menetukan aksi 4) Pemberian tugas rumah untuk siswa 5) Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 6) Doa penutup dan salam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
Pertemuan 2 a. Kegiatan Awal 1) Guru memberi salam kepada siswa 2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menanyakan siapa yang selalu menaati aturan 5) Konteks: Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan dan contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat. 6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berdasarkan gambar yang ditampilkan b. Kegiatan Inti 1) Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang sudah ditampilkan 2) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok 3) Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di masyarakat 4) Pengalaman:
Guru
meminta
siswa
mengelompokkan
gambar yang diberikan sesuai dengan macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat 5) Refleksi: Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
6) Refleksi: Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk mempresentasikan hasil yang telah didiskusikan di dalam kelompok 7) Guru mengoreksi jawaban siswa 8) Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau kesulitan selama pembelajaran 9) Evaluasi: Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi 10) Guru
bersama
dengan
siswa
membuat
kesimpulan
pembelajaran c. Kegiatan Akhir 1) Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang telah dialami siswa 2) Aksi: Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas 3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan mempersilahkan siswa untuk istirahat 3. Observasi Peneliti dibantu oleh seorang guru dan 1 atau 2 teman sejawat untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengamati kesulitan dan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
4. Refleksi Peneliti bersama dengan guru kelas mengidentifikasi kejadian, kesulitan atau hambatan yang terjadi di dalam kelas. Selain itu, peneliti membandingkan kondisi awal dengan hasil pada siklus 1, serta mengambil kesimpulan dari perbandingan kedua hasil tersebut. 3.4.2 Siklus II 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan: 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi kedisiplinan dan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif (PPR). 2) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 3) Lembar kuesioner yang akan dibagikan setelah pembelajaran selesai. 2. Pelaksanaan a. Kegiatan awal 1) Guru memberi salam kepada siswa 2) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa 3) Guru mengabsen siswa 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan Inti 1) Konteks: Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai aturanaturan apa saja yang ada di lingkungan sekitar dan sikap apa yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
harus dimiliki untuk melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan itu. 2) Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 anak. 3) Pengalaman: Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah disiapkan oleh guru di depan kelas. 4) Refleksi: Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang dipraktikkan. 5) Aksi: Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturanaturan yang ada di lingkungan masyarakat. 6) Memberikan umpan balik positif terhadap hasil yang dikerjakan siswa. 7) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran 8) Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya c. Penutup 1) Evaluasi: Siswa mengerjakan soal evaluasi 2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran 3) Melakukan refleksi 4) Menetukan aksi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
5) Pemberian tugas rumah untuk siswa 6) Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya 7) Doa penutup dan salam 5. Observasi Peneliti dibantu oleh seorang guru dan 1 atau 2 teman sejawat untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengamati kesulitan dan kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. 6. Refleksi Peneliti bersama dengan guru kelas mengidentifikasi kejadian, kesulitan atau hambatan yang terjadi di dalam kelas. Selain itu, peneliti membandingkan kondisi awal dengan hasil pada siklus 1, dan hasil pada siklus 2 serta mengambil kesimpulan dari perbandingan ketiga hasil tersebut. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengetahui kondisi awal kelas adalah dengan wawancara dan observasi. Sedangkan untuk peningkatan sikap kedisiplinan siswa adalah dengan kuesioner skala sikap. Kuesioner yang digunakan pun terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Kuesioner yang disusun peneliti terdiri dari 20 pernyataan yang harus dijawab oleh siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pernyataan-pernyataan yang disusun memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
Kuesioner yang disusun oleh peneliti sudah mencakup aspek pemahaman (kognitif), penghayatan (afektif) dan pelaksanaan (konatif) nilai kedisiplinan. Berdasarkan kuesioner tersebut peneliti menganalisis dan mengukur seberapa besar dan banyaknya siswa yang memiliki pemahaman (kognitif), penghayatan (afektif), dan pelaksanaan (konatif) sikap kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari. 3.5.1 Wawancara Wawancara atau interviu (interview) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data dengan cara berdialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari narasumber. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara. Isi pertanyaan atau pernyataan bisa mencakup fakta, data, pengetahuan, konsep, pendapat, persepsi atau evaluasi berkenaan dengan fokus masalah atau variabelvariabel yang dikaji dalam penelitian (Sukmadinata, 2011:216). Wawancara memiliki dua jenis yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur (Kusumah, 2010: 77). Peneliti menggunakan wawancara terstruktur sebagai alat penelitian untuk mengetahui dan mengumpulkan data bahwa sikap kedisiplinan siswa kelas III perlu ditingkatkan. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur karena peneliti menggunakan pedoman pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
3.5.2 Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2011:220). Kegiatan yang diamati bisa tentang cara guru mengajar, siswa belajar, dsb. Kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan kondisi dan siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi terdapat dua jenis yaitu observasi berstruktur (dengan menggunakan
pedoman)
dan
observasi
tidak
berstruktur
(tidak
menggunakan pedoman) (Kusumah. 2010: 66). Peneliti menggunakan observasi berstruktur (dengan menggunakan pedoman) sebagai alat penelitian untuk melihat kondisi pembelajaran dari kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, hasil yang diperoleh dapat mendukung berlangsungnya penelitian. 3.5.3 Kuesioner atau Angket Kuesioner atau angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (Sukmadinata, 2011:219). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner, peneliti tidak perlu langsung bertanya kepada responden. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data jenis angket adalah juga disebut angket atau kuesioner. Kuesioner atau angket berisi pernyataan atau pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Kuesioner sendiri dibagi menjadi 4 struktur yaitu: (1) kuesioner berstruktur, (2) kuesioner tak berstruktur, (3) kuesioner kombinasi berstruktur dan tak berstruktur, serta (4) kuesioner semi terbuka (Margono, 2003: 168). Peneliti dalam hal ini menggunakan teknik kuesioner berstruktur.
Kuesioner
berstruktur
atau
kuesioner
tertutup
berisi
pertanyaan dan pernyataan yang disertai dengan beberapa alternatif jawaban yang diesdiakan (Margono, 2003:168). Responden hanya menjawab dan mengisi pertanyaan atau pernyataan yang diberikan dengan memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan. Bentuk angket dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang berisi sejumlah pernyataan-pernyataan dengan beberapa alternatif jawaban yang disediakan (Margono, 2003: 168). Pembuatan angket didasarkan pada indikator yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Indikator yang disusun peneliti adalah sebagai tolok ukur dalam menyusun instrumen penelitian yang berupa pertanyaan atau pernyataan (Sugiyono, 2011:136). Kuesioner atau angket yang disebarkan tersebut diisi oleh siswa terdiri dari pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable
merupakan
pernyataan
yang
menunjukkan
perasaan
menudukung. Pernyataan unfavorable merupakan pernyataan yang menunjukkan perasaan tidak mendukung atau tidak memihak. 3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah lembar kuesioner skala sikap, lembar observasi proses pembelajaran, dan pedoman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
wawancara kepada guru kelas. Peneliti menyusun instrumen yang digunakan dengan format sebagai berikut. 3.6.1 Intrumen Wawancara Peneliti telah mempersiapkan format atau contoh pertanyaan yang dapat digunakan pada saat penelitian berlangsung. Wawancara yang dilakukan adalah kepada guru kelas pada saat siswa di kelas II. Contoh pertanyaan yang dapat diajukan pada saat melakukan wawancara yaitu: Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Indikator
Pernyataan
Apakah semua siswa menaati peraturan sekolah? Apakah semua Aturan-aturan siswa di rumah, melaksanakan sekolah dan peraturan kelas? masyarakat Apakah siswa memakai seragam sesuai dengan aturan sekolah? Apakah ada siswa yang telat mengumpulkan tugas? Jika ada seberapa sering? Apakah ada Menyadari dan jadwal piket mengontrol diri kelas? Jika ada apakah semua siswa melaksanakan tugas piket sesuai jadwal?
Jawaban Ya Tidak
Keterangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kesadaran akan tujuan
43
Apakah semua siswa masuk kelas tepat waktu? Apakah semua siswa memiliki sikap dan nilai kedisiplinan yang baik pada raport? Apakah ada manajemen kelas di dalam kelas? Jika ada, apakah semua siswa menerapkannya?
3.6.2 Instrumen Observasi Peneliti juga telah menyusun format observasi yang akan digunakan oleh peneliti pada saat pelaksanaan penelitian. Adapun format tersebut adalah: Tabel 3.2 Format Observasi Pembelajaran Indikator
Aspek yang diamati Siswa memperhatikan guru saat melakukan pembelajaran Proses Siswa tidak ramai pembelajaran sendiri pada saat proses pembelajaran berlangsung Aktivitas belajar siswa Siswa menjalankan Pengelolaan aturan yang berlaku di kelas kelas
Deskripsi Hasil Pengamatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Metode Guru melaksanakan pembelajaran pembelajaran sesuai langkah-langkah dalam model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Guru menggunakan media yang mendukung pembelajaran 3.6.3 Instrumen Kuesioner Penyusunan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan indikator sikap dan kedisiplinan yang disusun berdasarkan skala sikap kedisiplinan yaitu: 1) siswa memahami dan mengetahui aturan-aturan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, 2) siswa menyadari dan mengontrol diri, dan 3) siswa mampu menyadari akan tujuan. Berikut adalah format kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner yang disusun oleh peneliti terdiri dari pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable. Tabel 3.3 Pernyataan Favorable dan Unfavorable Skala Sikap Kedisiplinan Aspek No Item Favorable No Item Unfavorable Item Item Kognitif
7.
17.
Saya meyakini 15. membuat jadwal kegiatan sehari-hari dapat menjadikan hidup teratur. Saya yakin bahwa 18. aturan disiplin dapat membantu saya menjadi rajin.
Saya memahami pentingnya menaati peraturan hanya di rumah saja. Saya tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19.
Afektif
3.
6.
Saya tahu jika melaksanakan piket itu dapat menjaga kebersihan. Saya bangga memakai seragam sesuai peraturan sekolah.
20.
Saya tahu piket dapat membuat saya lelah.
5.
Saya senang memakai seragam bebas ke sekolah.
Saya menghargai teman yang sedang piket dengan tidak berada di dalam kelas.
12.
Saya tidak ingin melaksanakan aturan disiplin di kelas karena saya merasa bosan. Aturan di sekolah tidak terlalu penting bagi saya. Saya mencontek ketika ulangan, demi memperoleh nilai baik. Saya malas untuk bangun pagi.
14.
Konatif
1.
Saya mengumpulkan tugas tepat waktu.
2.
4.
Saya sudah melaksanakan piket di kelas sesuai dengan jadwal. Saya datang ke sekolah tepat waktu.
9.
8.
10.
11.
13.
16.
45
Saya melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat dengan sungguh-sungguh. Saya memakai seragam sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi. Saya berniat memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran di kelas. Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar hidup lebih teratur.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
Berdasarkan tabel diatas, terdapat 20 pernyataan favorable dan unfavorable yang mewakili indikator dan juga mewakili 3 aspek yang diamati yaitu aspek kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan), dan konatif (pelaksanaan). Tabel 3.4 Skala Jawaban Kuesioner Favorable dan Unfavorable No 1. 2. 3. 4. 5.
Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Favorable 5 4 3 2 1
Skor Unfavorable 1 2 3 4 5
Alternatif jawaban yang dipakai oleh peneliti adalah setuju dan tidak setuju. Peneliti menggunakan dua alternatif jawaban agar tidak membingungkan siswa pada saat memilih jawaban dari pernyataan yang diberikan. Kuesioner favorable atau pernyataan positif memiliki jawaban dengan skor tertinggi yaitu 5 (lima) dengan alternatif jawaban sangat setuju, sedangkan alternatif jawaban yang paling rendah yaitu sangat tidak setuju dengan skor 1 (satu). Kuesioner unfavorable atau pernyataan negatif memiliki jawaban dengan skor tertinggi yaitu 5 (lima) dengan alternatif jawaban sangat tidak setuju, sedangkan alternatif jawaban paling rendah yaitu sangat setuju dengan skor 1 (satu). Siswa menjawab kuesioner yang memiliki item pernyataan sebanyak 47 dan terdiri pernyataan favorable dan unfavorable yang mencakup tentang ketiga indikator yang telah disusun. Alternatif jawaban netral dengan skor 3 (tiga) untuk pernyataan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
favorable
maupun
unfavorable
tidak
peneliti
cantumkan
47
karena
menghindari kecenderungan siswa memilih jawaban netral. 3.7 Teknik Pengujian Instrumen 3.7.1 Validitas Pengujian validitas ini dilakukan untuk mengetahui instrumen yang disusun oleh peneliti sesuai dengan yang ingin diukur oleh peneliti. Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang diukur (Siregar, 2012: 46). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: validitas rupa (face validity), validitas isi (content validity), dan validitas konstruk (construct validity). a. Validitas Rupa (Face Validity) Validitas rupa merupakan validitas yang menunjukkan suatu alat ukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2012:46). Validitas ini biasanya mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen penelitian. Validitas rupa diujikan kepada guru kelas 4 dan guru kelas 3. Selain dengan guru validitas rupa juga diujikan kepada 2 dosen ahli. Validitas rupa diujikan untuk menilai pernyataan-pernyataan yang disajikan mudah dipahami siswa atau sulit dipahami serta layak digunakan sebagai alat penelitian atau memerlukan perbaikan lagi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
b. Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi sangat penting diketahui dalam penelitian, karena isi alat ukur atau instrumen ini yang akan menjadi hasil penelitian. Validitas isi (content validity) merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui tingkatan seberapa besar itemitem instrumen mewakili konsep yang diukur 6 (Jogiyanto, 2008: 56). Validitas isi yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk mengukur kuesioner dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai alat penelitian. Mengukur validitas isi tidak mudah karena perlu dilakukan dengan expert judgement atau dilakukan oleh yang ahli dan mengetahui tentang konsep yang akan diukur. Ahli yang dipilih oleh peneliti untuk mengukur instrumen penelitian ini adalah 2 dosen dan 2 guru (1 guru kelas 3 dan 1 guru kelas 4). Para ahli ini memberikan penilaian dan komentar terhadap instrumen penelitian yang telah disusun oleh peneliti. Pengujian kuesioner dan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk menentukan instrumen penelitian sudah layak digunakan atau tidak layak digunakan, sehingga peneliti dapat melakukan perbaikan sebelum instrumen digunakan sebagai alat uji penelitian. c. Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas
Konstruk
(Construct
Validity)
merupakan
penilaian pada alat ukur yang dipakai mengandung suatu definisi operasional dari suatu konsep teoritis (Margono, 2003:187).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan uji empiris. Uji
empiris langsung dilaksanakan
kepada
siswa dengan
pembagian kuesioner sikap kedisiplinan. Peneliti melakukan uji empiris kepada siswa kelas IV di SD Negeri Nanggulan. Jumlah responden uji empiris di SD Negeri Nanggulan berjumlah 31 siswa. Jumlah tersebut memenuhi kriteria minimal untuk uji empiris yaitu paling sedikit 30 responden. Teknik penghitungan yang dilakukan oleh peneliti menggunakan teknik korelasi product-moment Pearson. Korelasi ini digunakan untuk menganalisis korelasi dua variabel (X=variabel bebas, Y=variabel terikat) (Mundir, 2013:114). Rumus korelasi productmoment tersebut yaitu:
rxy
nXY XY nX 2 (X ) 2 nY 2 Y 2
Gambar 3.2 Rumus Product Moment Keterangan: rxy= koefisien validitas X= skor butir soal Y = skor total n= jumlah responden Data yang diperoleh dari uji empiris tersebut lalu diolah untuk mengetahui pernyataan yang valid dan tidak valid. Penghitungan yang dilakukan peneliti adalah menggunakan progam SPSS 16.1. Output hasil uji empiris yang dihitung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
menggunakan SPSS 16.1. Aitem dikatakan valid apabila nilai Pearson Correlation (r hitung) lebih besar dari nilai koefisensi korelasi (r tabel) Product Moment. Berdasarkan jumlah responden uji skala sikap kedisiplinan peneliti telah menentukan nilai koefisiensi korelasi (r tabel) Product Moment sebesar 0,355 untuk signifikansi 5% dan 0,456 untuk signifikansi 1%. Pernyataan dapat dikatakan valid dan memiliki signifikansi 5% dan kepercayaan sebesar 95% apabila 0,355 ≥ r hitung ≤ 0,456, sedangkan untuk signifikansi 1% dan kepercayaan 99% apabila r hitung ≥ 0,456. Maka, peneliti menuliskan hasil dari SPSS 16.1 seperti dibawah ini: Tabel 3.5 Validasi Skala Sikap Kedisiplinan Kelas III No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
No item Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19
r hitung 0,538** 0,091 0,054 0,173 0,113 0,038 0,330 0,247 0,260 0,055 -0,148 0,448* 0,161 0,318 0,487** -0,142 0,180 0,589** 0,365*
r tabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
Valid / Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
Item 20 Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40 Item 41 Item 42 Item 43 Item 44 Item 45 Item 46 Item 47
Berdasarkan
-0,118 0,459** 0,273 0,079 0,005 0,236 0,309 0,437* 0,220 0,189 0,729** 0,620** 0,455* -0,007 0,570** 0,379* 0,808** 0,380* 0,275 0,401* 0,338 0,384* 0,531** 0,387* 0,346 0,320 0,566** 0,459**
tabel
validasi
0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
diatasdapat
51
Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
disimpulkan
aitem
pernyataan yang valid ditandai dengan bintang satu (*) untuk signifikansi sebesar 0,05 atau kepercayaan 95% dan bintang dua (**) untuk signifikansi sebesar 0,01 atau kepercayaan 99%. Berdasarkan tabel diatas, maka aitem yang valid terdapat 20 pernyataan skala sikap yang mewakili aspek kognitif, afektif dan konatif dituliskan dalam tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
Tabel 3.6 Nomor Pernyataan Kuesioner Valid Aspek kedisiplinan yang diamati
No. aitem valid
Pemahaman (Kognitif)
27, 39, 42, 43, 46, 47
Penghayatan (Afektif)
15, 19, 21, 35, 37
Pelaksanaan (Konatif)
1, 12, 18, 30, 31, 32, 34, 36, 41
Berdasarkan tabel diatas, pernyataan kuesioner yang mewakili aspek kognitif terdapat 6 pernyataan yang valid dan akan dijadikan sebagai alat ukur penelitian sikap kedisiplinan siswa kelas III. 3.7.2 Reliabilitas Peneliti tidak hanya melakukan uji validitas, tetapi juga uji reliabilitas agar suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat predikat dikatakan baik. Reliabilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator (Bambang dan Lina, 2008: 104). Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur berulangkali dengan kondisi pengukuran yang tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama (Margono, 2003: 181). Peneliti menggunakan rumus penghitungan Cronbach alpha. Conbrach alpha dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen skala Likert atau instrumen yang item-itemnya dalam bentuk esai (Usman dan Akbar, 2006: 291), rumusnya adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
α=k
53
∑s2 i s2 i
Gambar 3.3 Rumus Reliabilitas keterangan: α = Cronbach’s koefficient alpha k = jumlah pecahan ∑s2 i = jumlah varians skor total s2 i = varians responden untuk item ke i Pengujian keputusan pada hasil uji reliabilitas peneliti menggunakan tabel kriteria koefisien reliabilitas menurut Masidjo (1995). Berikut adalah tabel kriteria koefisien reliabitas: Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabitias Interval Koefisien Reliabilitas
Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi
0,71 – 0,90
Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup
0,21 – 0,40
Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
Berdasarkan
tabel
diatas
apabila
penghitungan
reliabitas
menggunakan Cronbach alpha memperoleh hasil 0,91-1,00 maka intrumen penelitian yang digunakan memiliki koefisien sangat tinggi. Hasil penghitungan reliabitas memperoleh 0,71-0,90 maka instrumen penelitian yang digunakan memiliki koefisien tinggi. Hasil penghitungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
reliabilitas menunjukkan angka 0,41-0,70 maka instrumen penelitian yang digunakan memiliki koefisien cukup. Hasil penghitungan reliabilitas menunjukkan angka 0,21-0,40 maka instrumen penelitian yang digunakan memiliki koefisien rendah. Hasil penghitungan reliabilitas menunjukkan negatif-0,20 maka instrumen penelitian yang digunakan memiliki koefisien sangat rendah. Reliabilitas dari uji validasi skala sikap kedisiplinan dihitung menggunakan SPSS 16.1diperoleh hasil sebagai berikut: Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items
.856
.867
20
Gambar 3.4 Hasil Realibitas SPSS 16.1 Berdasarkan tabel diatas, reliabitas aitem skala sikap kedisiplinan diperoleh hasil sebesar 0,856,
apabila dilihat pada tabel koefisien
reliabilitas menurut Masidjo (1995) termasuk dalam kualifikasi tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa skala sikap kedisiplinan kelas III memiliki reliabilitas
yang
tinggi,
yang
menandakan
bahwa
aitem-aitem
pernyataannya memiliki taraf kepercayaan, ketepatan dan ketelitian yang tinggi untuk diujikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu nontes. Teknik nontes ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif sikap kegotong royongan diperoleh dengan observasi, wawancara dan kuesioner. Data kuantitatif diperoleh dengan kuesioner skala sikap favorable dan unfavorable. Sikap kedisiplinan yang diukur peneliti meliputi kognitif (pemahaman), afektif (penghayatan) dan konatif (pelaksanaan). Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan adalah dengan melakukan teknik penskoran. Adapun rumus-rumus yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yaitu: a. Menghitung jumlah skor yang diperoleh setiap siswa Jumlah skor setiap siswa = jumlah skor setiap item
b. Menghitung jumlah skor seluruh siswa Jumlah skor seluruh siswa = jumlah skor item seluruh siswa
c. Menghitung skor rata-rata kelas 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
Rata-rata skor= 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 d. Menghitung nilai rata-rata Nilai rata-rata =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Menentukan
rentang
skor
berdasarkan
kriteria
56
kedisiplinan
menggunakan acuan PAP tipe 1 Tabel 3.8 Rentang skor kriteria sikap kedisiplinan Tingkat Penguasaan
Nilai Huruf
Rentang Skor
Keterangan
90% - 100%
A
90 - 100
Sangat Baik
80% - 89%
B
80 – 89
Baik
65% - 79%
C
65 – 79
Cukup
55% - 64%
D
55 – 64
Rendah
20% - 55%
E
20 – 54
Sangat Rendah
Kompetensi
Rentang skor kriteria sikap kedisiplinan digunakan untuk menentukan kriteria sikap kedisiplinan setiap siswa berdasarkan skor yang diperoleh setiap siswa. Rentang skor diperoleh dengan menghitung batas bawah dan batas atas setiap kriteria yang dikalikan dengan skor makasimal keseluruhan item. Skor maksimal keseluruhan item = jumlah item x 5 (skor tertinggi) = 20 x 5 = 100
Batas atas kriteria “sangat baik” = 100% x skor masimal item 100 = 100
=
Batas bawah kriteria “sangat baik” = 90% x skor masimal item =
dst.
100 = 90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
.Sikap kedisiplinan yang diamati meliputi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan konatif yang dihitung dengan rumus dibawah ini: 1. Aspek Kognitif (memahami nilai kedisiplinan) Dalam skala sikap terdapat 6 soal yang mewakili aspek kognitif. Skor maksimal
= 6 soal × 5 (sangat baik) = 30
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa skor maksimal pada aspek kognitif adalah 30. Selanjutnya peneliti menentukan rentang nilai untuk penggolongan sikap kedisiplinan siswa berdasarkan PAP tipe I. Tabel 3.9 Batas Siswa Memenuhi Aspek Kognitif Tingkat Penguasaan
Rentang Skor
Keterangan
90% x 30 = 27
27 – 30
Sangat Tinggi
80% x 30 = 24
24 – 26,99
Tinggi
65% x 30 = 19,5
19,50 – 23,99
Cukup
55% x 30 = 16, 5
16,50 – 19,49
Rendah
Di bawah 55 %
6-16,49
Sangat Rendah
Kompetensi
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada aspek kognitif siswa dapat dikatakan telah memahami nilai kedisiplinan jika mendapat minimal skor rata-rata keseluruhan aspek kognitif sebesar 20. 2. Aspek Afektif (menghayati nilai kedisiplinan) Dalam skala sikap terdapat 5 soal yang mewakili aspek afektif. Skor maksimal
= 5 soal × 5 (sangat baik) = 25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa skor maksimal pada aspek afektif adalah 25. Selanjutnya peneliti menentukan rentang nilai untuk penggolongan sikap kedisiplinan siswa berdasarkan PAP tipe I. Rentang nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.10 Batas Siswa Memenuhi Aspek Afektif Tingkat Penguasaan
Rentang Skor
Keterangan
90% x 25 = 22,5
22,50 – 25
Sangat Tinggi
80% x 25 = 20
20 – 22,49
Tinggi
65% x 25 = 16,25
16,25 – 19,99
Cukup
55% x 25 = 13,75
13,75 – 16,24
Rendah
Di bawah 55 %
5 - 13,74
Sangat Rendah
Kompetensi
Dari tabel 3.13 diketahui bahwa pada aspek afektif siswa dapat dikatakan telah menghayati nilai kedisiplinan jika mendapat minimal skor rata-rata keseluruhan aspek afektif sebesar 15. 3. Aspek Konatif (melaksanakan nilai kedisiplinan) Dalam skala sikap terdapat 9 soal yang mewakili aspek konatif. Skor maksimal
= 9 soal × 5 (sangat baik) = 45
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa skor maksimal pada aspek konatif adalah 45. Selanjutnya peneliti menentukan rentang nilai untuk penggolongan sikap kedisiplinan siswa berdasarkan PAP tipe I. Rentang nilai tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel 3.11 Batas Siswa Memenuhi Aspek Konatif Tingkat Penguasaan
Rentang Skor
Keterangan
90% x 45 = 40,5
40,50 – 45
Sangat Tinggi
80% x 45 = 36
36 – 40,49
Tinggi
65% x 45 = 29,25
29,25 – 35,99
Cukup
55% x 45 = 24,75
24,75 – 29,24
Rendah
Di bawah 55 %
9 – 24,74
Sangat Rendah
Kompetensi
Dari tabel 3.14 diketahui bahwa pada aspek konatif siswa dapat dikatakan telah melaksanakan nilai kedisiplinan jika mendapat minimal skor rata-rata keseluruhan sikap konatif sebesar 30. f. Menghitung persentase siswa disiplin minimal cukup Persentase siswa disiplin minim cukup = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚 𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100%
3.9 Indikator Keberhasilan Peneliti merumuskan indikator keberhasilan yang dicapai dari penelitian ini yaitu: (1) memahamai dan mengetahui aturan-aturan di rumah, sekolah, dan masyarakat (2) siswa mampu menyadari dan mengontrol diri (3) siswa mampu menyadari akan tujuan aturan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
Tabel 3.12 Indikator Keberhasilan Rata-rata per Aspek
Aspek yang Diamati
Kondisi Awal
Target Target Pencapaian Pencapaian Siklus 1 Siklus 2 23 23
Kognitif
19,8
Afektif
16,375
18
18
Konatif
28,55
30
30
Berdasarkan tabel diatas, peneliti menentukan target pencapaian pada setiap aspek yang diamati yaitu pada aspek kognitif ditentukan target pencepaian sebesar 23. Aspek afektif ditentukan target pencapaian sebesar 18 dan aspek konatif ditentukan target pencapaian sebesar 30. Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Rata-rata Keseluruhan Indikator Sikap kedisiplinan
Target Target Kondisi Awal Pencapaian Pencapaian Siklus 2 Siklus 1 64,675 71 71
siswa
Berdasarkan tabel di atas, target rata-rata secara keseluruhan yaitu sebesar 71. Rata-rata secara keseluruhan diperoleh dengan menjumlahkan rata-rata yang diperoleh dari aspek kognitif, afektif, dan konatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Sikap Kedisiplinan Siswa Kondisi Awal Target Siklus 1 Siklus 2 Rata² Persentase Rata² Persentase Rata² Persentase Rata² Persentase Nilai Nilai Nilai Nilai Kognitif 65,83 60% 75 78% Afektif 65,5 60% 75 78% Konatif 63,4 50% 80 75% Keseluruhan 64,38 52,5% 78 77% Berdasarkan tabel diatas, peneliti telah menetapkan target untuk rata-rata Aspek diamati
nilai dan persentase pada setiap aspek dan keseluruhan untuk mengetahui peningkatan sikap kedisiplinan siswa. Target yang diperoleh peneliti berdasarkan karakteristik siswa kelas III dan hasil konsultasi dengan guru kelas III.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
3.10 Jadwal Penelitian Peneliti menyusun jadwal penelitian dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan dan sampai pada ujian dengan jabaran sebagai berikut: Tabel 3.15 Jadwal Penelitian
Kegiatan 1 Mencari sekolah untuk penelitian Menyusun rencana penelitian Menyusun proposal penelitian Observasi, wawancara untuk pengumpulan data kondisi awal Pelaksanaan penelitian Analisis hasil penelitian Penyusunan laporan hasil penelitian dan skripsi Ujian skripsi
Juni 2 3
4
1
Juli 2 3
4
Bulan Agustus Sept 1 2 3 4
Okt
Nov
Des
Januari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian beserta pembahasannya.
Berikut
adalah
penjelasan
dari
hasil
penelitian
dan
pembahasannya. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 13 Oktober 2015 dan 20 Oktober 2015. Siklus kedua dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2015. Siklus pertama dilakukan selama 2 kali pertemuan, sedangkan siklus kedua dilakukan selama 1 kali pertemuan. Data diperoleh peneliti dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh dan yang dibahas oleh peneliti adalah data skala sikap kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yang dijabarkan sebagai berikut: 4.1.1. Kondisi Awal Kondisi awal yang diperoleh peneliti adalah data dari observasi, wawancara dan kuesioner skala sikap yang dibagikan kepada siswa. Hasil yang diperoleh peneliti pada saat dilakukannya observasi pembelajaran PKn di kelas 3 yaitu guru hanya menerapkan model ceramah dan tanya jawab, guru kurang menekankan contoh konkrit yang dialami langsung oleh siswa, dan terdapat siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran.
63
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Berdasarkan
wawancara
dengan
guru
kelas
2
64
berkaitan
kedisiplinan siswa saat pembelajaran juga mengatakan bahwa siswa siswi belum bisa mengikuti pembelajaran dengan baik, pada saat pembelajaran sebanyak 50% siswa tidak memperhatikan guru saat pembelajaran. Selain data dari observasi dan wawancara, peneliti juga membagikan kuesioner skala sikap untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami, menghayati dan melaksanakan kedisiplinan aturan-aturan yang ada di rumah, sekolah maupun masyarakat. Peneliti menuliskan hasil penghitungan kuesioner skala sikap kedalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Aspek Kognitif Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7 2 5 4 2 5 5 5 2 4 5 2 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4
No Aitem Kognitif 15 17 18 19 4 5 2 4 1 4 1 2 5 2 4 4 4 4 2 4 1 4 1 2 4 5 4 5 2 5 4 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 2 5 1 2 4 5 2 4 4 4 1 5 2 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 2 5 2 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4
20 4 4 2 2 2 4 1 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 1 4 2 4 2
Total 21 17 21 18 15 27 22 17 20 23 15 20 16 20 23 21 25 20 21 20 25 22
Keterangan Cukup Rendah Cukup Rendah Sangat Rendah Sangat Tinggi Cukup Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Tinggi Cukup Cukup Cukup Tinggi Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 1 2
2 2 4 4 2 4 1 2 4 2 4 2 2 4 4 2 1 2
2 1 4 1 12 4 4 5 2 19 4 4 4 4 24 4 2 5 4 23 4 2 4 2 18 5 4 2 4 24 4 1 5 1 16 5 2 4 1 18 2 4 4 2 20 4 4 5 4 24 5 2 4 4 23 4 1 2 2 15 5 2 4 1 18 4 2 2 2 18 5 4 2 1 20 4 2 4 4 21 2 1 4 1 10 2 2 2 1 11 Jumlah skor 790 Rata-rata skor 19,75 Rata-rata nilai 65,83 Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
65
Sangat Rendah Rendah Tinggi Cukup Rendah Tinggi Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Cukup Sangat Rendah Rendah Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah
24 60%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 24 siswa dari 40 siswa yang memahami atau mengetahui kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 19,75, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Apabila dilihat dari persentasenya maka sebesar 60% siswa kelas III memiliki sikap kedisiplinan pada aspek kognitif dengan nilai sebesar 65,83 yang termasuk dalam kriteria “Cukup”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Aspek Afektif Kondisi Awal No Aitem Afektif Total 5 6 12 14 1 4 2 2 4 2 14 2 5 4 1 4 4 18 3 4 1 2 4 5 16 4 4 1 4 4 4 17 5 4 2 1 4 1 12 6 5 2 2 4 4 17 7 5 4 5 5 5 24 8 4 2 1 4 2 13 9 4 4 4 4 5 21 10 4 2 4 4 4 18 11 5 2 2 5 5 19 12 4 2 2 4 4 16 13 2 1 1 2 4 10 14 4 1 2 2 2 11 15 2 4 4 4 5 19 16 4 1 2 4 2 13 17 4 4 5 5 4 22 18 5 1 2 4 2 14 19 4 2 4 4 4 18 20 5 2 4 4 4 19 21 4 4 2 4 5 19 22 1 4 2 4 4 15 23 4 4 1 2 1 12 24 4 2 4 4 4 18 25 4 4 2 4 4 18 26 4 2 4 5 2 17 27 4 2 1 4 2 13 28 4 4 4 4 4 20 29 2 2 1 2 1 8 30 4 1 2 4 4 15 31 4 4 4 5 4 21 32 4 2 4 4 5 19 33 5 4 4 5 4 22 34 4 1 4 5 4 18 35 4 2 1 1 4 12 36 4 2 2 4 2 14 37 5 4 2 4 4 19 38 4 4 2 5 5 20 39 2 1 1 1 2 7 40 5 2 2 4 4 17 Jumlah Skor 655 Rata-rata Skor 16,375 Rata-rata Nilai 65,5 Jumlah siswa memenuhi aspek afektif minim cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
No
3
Keterangan Rendah Cukup Rendah Cukup Sangat Rendah Cukup Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Cukup Sangat Rendah Tinggi Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Sangat Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Rendah Cukup
24 60%
66
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 24 siswa dari 40 siswa yang menghayati kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 16,375, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek afektif termasuk dalam kriteria “Rendah”. Apabila dilihat dari persentasenya maka sebesar 60% siswa kelas III memiliki sikap kedisiplinan pada aspek afektif dengan nilai sebesar 65,5 yang termasuk dalam kriteria “Cukup”. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Aspek Konatif Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5
4 2 4 2 2 1 4 5 4 2 4 4 1 1 1 4 1 2 2 2 4 2 4 1 4 2 2 2 4 1 1 4 2 1 2 1
1 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 2 2 4 4 4 4 5 4 4
No Aitem Konatif 8 9 10 4 5 2 4 2 5 2 2 2 2 4 4 4 4 1 4 4 5 4 2 4 4 2 1 4 2 4 5 4 2 5 4 2 4 2 1 4 1 1 4 1 2 4 5 4 4 1 4 4 5 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 5 4 4 4 2 2 5 2 2 4 2 4 5 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 1 2 1 1
11
13 5 4 2 4 2 2 5 4 4 5 5 1 4 2 5 2 4 4 5 4 4 2 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 2
Total
16 1 4 1 4 1 4 4 1 2 2 4 2 1 1 2 1 4 2 1 2 4 2 1 2 2 2 1 4 4 1 4 2 1 5 2
4 4 4 2 4 2 4 4 2 5 5 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4
26 33 23 28 25 33 37 25 28 35 38 21 20 23 36 23 36 28 30 30 34 28 21 35 34 28 24 34 31 24 32 30 31 30 22
Keterangan Rendah Cukup Rendah Rendah Rendah Cukup Tinggi Rendah Rendah Cukup Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Tinggi Sangat Rendah Tinggi Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Cukup Cukup Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36 37 38 39 40
4 4 4 2 1
2 4 2 1 1
5 4 4 2 2
2 2 1 2 1 4 4 4 5 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
4 4 5 4 2
23 35 33 21 14 1142 28,55 63,4
68
Sangat Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah
20 50%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 20 siswa dari 40 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 28,55, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memenuhi aspek konatif termasuk dalam kriteria “Rendah”. Apabila dilihat dari persentasenya maka sebesar 50% siswa kelas III memiliki sikap kedisiplinan pada aspek konatif dengan nilai sebesar 63,4 yang termasuk dalam kriteria “Rendah”. Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Kondisi Awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Aspek yang diamati Kognitif Afektif Konatif 23 14 26 17 18 33 21 16 23 18 17 28 15 12 25 27 17 33 22 24 37 17 13 25 20 21 28 23 18 35 15 19 38 20 16 21 16 10 20 20 11 23 25 19 36 21 13 23 25 22 36 20 14 28 21 18 30 20 19 30 25 19 34
Jumlah
Kriteria
63 68 60 63 52 77 83 55 69 76 72 57 46 54 80 57 83 62 69 69 78
Rendah Cukup Rendah Rendah Sangat Rendah Cukup Tinggi Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Cukup Cukup Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
22 15 28 12 12 21 19 18 35 25 18 34 23 17 28 18 13 24 26 20 34 16 8 31 18 15 24 20 21 32 24 19 30 23 22 31 15 18 30 18 12 22 18 14 23 20 19 35 21 20 33 10 7 21 11 17 14 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
65 45 72 77 68 55 80 55 57 73 73 76 63 52 55 74 74 38 42 2587 64,675 64,675
69
Cukup Sangat Rendah Cukup Cukup Cukup Sangat Rendah Tinggi Rendah Rendah Cukup Cukup Cukup Rendah Sangat Rendah Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah
21 52,50%
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil keseluruhan bahwa siswa yang memiliki sikap kedisiplinan secara keseluruhan sebanyak 21 siswa dari 40 siswa dengan persentase sebesar 52,50%. Rata-rata keseluruhan sikap siswa diperoleh sebesar 64,675, berdasarkan tabel kriteria rata-rata keseluruhan sikap kedisiplinan maka termasuk dalam kualifikasi “Rendah”. Nilai keseluruhan yang diperoleh siswa yaitu sebesar 64,675, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria perolehan skor sikap kedisiplinan maka termasuk dalam kualifikasi “Rendah”. 4.1.1 Siklus 1 Siklus 1 ini dilakukan melalui empat tahap yaitu: 1. Perencanaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Peneliti melakukan beberapa perencanaan sebelum melakukan penelitian, yaitu diawali dengan meminta ijin kepada kepala sekolah tempat PPL untuk melakukan penelitian di kelas 3. Setelah diberi ijin oleh kepala sekolah, peneliti menemui guru kelas 3 untuk meminta ijin melakukan observasi, wawancara dan penelitian di kelas tersebut. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti menumakan beberapa masalah yang terkait dengan sikap kedisiplinan siswa di dalam proses belajar kelas. Masalah yang ditemukan oleh peneliti diantaranya adalah siswa tidak mempersiapkan buku PKn sebelum melaksanakan kegiatan, ada siswa yang tidak membawa buku PKn, ada siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya, ada yang berjalan-jalan di dalam kelas, ada yang keluar kelas tidak ijin dengan guru, ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, dan pakaian siswa ada yang tidak rapi. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti berdiskusi dengan guru dan dosen untuk mengatasi masalah yang ditemukan oleh peneliti. Hasil
dari
diskusi
tersebut,
untuk
mengatasi
kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang terdapat
masalah di dalam
proses pembelajaran maupun aturan yang ada di sekitar siswa, peneliti menerapkan model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif yang baik dan didukung dengan kelengkapan instrumen berdasarkan tahapan pembelajaran model paradigma pedagogi reflektif yaitu dengan tahap konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Peneliti juga berdiskusi dengan guru mengenai materi yang akan diajarkan yaitu mengenai macam-macam aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat dan dampak dari melaksanakan atau melanggar aturan yang berlaku tersebut. Peneliti mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam pembelajaran berupa: silabus, RPP, LKS, soal evaluasi dan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan pada siklus 1 adalah puzzle macam-macam aturan yang berlaku di masyarakat dan macam-macam gambar aturan yang berlaku di masyarakat. Melalui macam-macam gambar aturan tersebut, siswa menggolongkan aturan yang berlaku di rumah, sekolah dan masyarakat. 2. Pelaksanaan Tahap tindakan pada siklus 1 dilakukan sebanyak 2 jam pertemuan ( 2 JP), masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2 x 40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 Oktober 2015 dengan materi pembelajaran aturan yang berlaku di rumah, sekolah dan masyarakat. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 20 Oktober 2015 dengan materi pembelajaran tujuan dibuatnya aturan di masyarakat dan pentingnya aturan bagi kehidupan manusia. 3. Observasi Peneliti melakukan pengamatan selama proses kegiatan belajar siswa dikelas. Pada pertemuan pertama, aktivitas belajar siswa adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
menyusun puzzle tentang contoh-contoh aturan yang berlaku di masyarakat. Setelah selesai menyusun puzzle, lalu setiap kelompok mempresentasikan hasil yang telah di diskusikan bersama. Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa membuat daftar kegiatan menaati aturan yang telah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan kedua, aktivitas belajar siswa yaitu menggolongkan gambar macam-macam aturan di lingkungan masyarakat kedalam tabel yang telah disediakan oleh guru. Pada akhir kegiatan, siswa membuat contoh aturan yang untuk diterapkan di dalam kelas. Pada akhir pertemuan kedua, peneliti membagikan kuesioner skala sikap kepada siswa untuk diisi sesuai dengan kegiatan yang telah siswa alami. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti di dalam kelas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berlangsung sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Hasil yang diperoleh peneliti pada akhir siklus 1 adalah kuesioner skala sikap yang diisi oleh seluruh siswa kelas III. Adapun hasil yang diperoleh, dijabarkan kedalam tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Aspek Kognitif Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6
7 4 4 5 4 4 4
15 5 5 4 5 5 5
No Aitem Kognitif 17 18 19 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4
Total
20 5 4 2 2 4 1
28 27 23 24 26 21
Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
5 4 5 4 1 2 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 4 1 4 2 2 4 2 4 5 1 4 2 4 4 4 5 2 5
4 2 4 2 22 4 1 4 1 18 4 4 4 5 26 5 4 5 4 26 5 1 4 1 17 2 4 5 2 20 2 2 4 2 19 4 5 5 4 28 5 4 2 2 21 4 5 5 5 29 5 4 4 4 25 4 4 4 2 23 4 2 4 4 23 5 5 4 5 28 4 5 4 4 26 5 4 4 2 21 4 2 4 4 23 4 2 4 1 17 4 5 4 4 25 2 2 2 2 15 5 4 5 4 24 4 2 4 4 22 5 5 4 4 25 4 5 5 4 27 4 2 4 2 22 5 4 2 5 21 5 4 4 4 25 4 4 4 2 20 5 4 4 5 26 2 4 2 1 17 4 5 5 5 27 4 4 4 2 23 4 2 4 2 18 5 4 5 2 26 Jumlah Skor 924 Rata-rata Skor 23,1 Rata-rata Nilai 77 Jumlah siswa memenuhi aspek kognitif minim cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
73
Cukup Rendah Tinggi Tinggi Rendah Cukup Rendah Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Rendah Tinggi Rendah Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Tinggi Tinggi Rendah Tinggi
33 82,50%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 33 dari 40 siswa yang memahami atau mengetahui kedisiplinan. Peneliti menghitung rataratanya sebesar 23,1, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Apabila dilihat dari persentasenya maka sebesar 82,50% siswa kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
III memiliki sikap kedisiplinan pada aspek kogitif dengan nilai sebesar 77 yang termasuk dalam kriteria “Cukup”. Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Aspek Afektif Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Aitem Afektif Total 5 6 12 14 4 4 4 5 5 22 4 4 2 5 5 20 2 1 2 5 4 14 4 4 4 4 5 21 5 5 5 5 5 25 5 2 4 5 5 21 4 4 2 5 5 20 2 4 4 5 5 20 5 5 4 5 5 24 5 4 4 5 5 23 5 1 5 4 2 17 4 2 5 4 5 20 4 2 1 5 5 17 4 4 4 5 5 22 4 1 2 4 2 13 4 5 1 5 5 20 4 4 2 5 5 20 4 2 4 5 5 20 4 1 5 5 5 20 4 4 4 5 4 21 4 5 5 4 5 23 4 2 1 4 2 13 5 4 1 5 5 20 5 1 2 4 5 17 4 4 5 5 5 23 5 2 4 5 2 18 4 4 1 5 4 18 4 5 2 5 4 20 4 4 5 4 4 21 5 4 4 5 2 20 5 1 4 5 4 19 4 5 4 5 5 23 4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 5 23 5 4 5 5 5 24 4 1 4 4 1 14 5 5 1 5 5 21 4 1 1 4 4 14 4 2 4 5 4 19 5 2 4 5 5 21 Jumlah Skor 791 Rata-rata Skor 19,775 Rata-rata Nilai 79 Jumlah siswa memenuhi kriteria minim cukup Persentase siswa memnuhi kriteria minimal cukup 3
Keterangan Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi Sangat Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Cukup Sangat Tinggi Cukup Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Rendah Tinggi Rendah Cukup Tinggi
35 87,50%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 35 dari 40 siswa yang menghayati kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 19,775, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek afektif termasuk dalam kriteria “Cukup”. Apabila dilihat dari persentasenya maka sebesar 87,50% siswa kelas III memiliki sikap kedisiplinan pada aspek afektif dengan nilai sebesar 79 yang termasuk dalam kriteria “Cukup”. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Aspek Konatif Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1
2 4 5 4 5 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 2 5 5 5 4 5
4 4 4 2 5 4 4 2 5 4 4 4 4 1 4 2 4 4 5 2 4 4 2 2 2 4 4 1 2 4 5 2
5 5 2 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5
No Aitem Konatif 8 9 10 5 4 4 5 5 4 4 2 2 4 5 2 5 4 4 5 2 4 4 4 2 4 4 2 5 5 4 5 5 5 4 4 2 4 4 2 2 2 1 4 5 4 5 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 2 5 2 4 4 2 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2 5 2 2 5 2 4 4 5 2 4 2 5 5 4 4
11
13 2 2 5 5 4 5 4 5 4 4 2 4 2 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5
Total
16 2 5 2 5 4 4 2 2 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 5 4 2 4 4 5 2
5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 2 4 4 4 4 5
35 40 28 37 39 37 29 35 41 42 36 35 23 38 35 39 41 38 33 41 36 36 35 34 41 32 28 35 37 39 37
Keterangan Cukup Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Rendah Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Cukup Sangat Tinggi Cukup Rendah Cukup Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32 33 34 35 36 37 38 39 40
5 4 4 5 2 4 5 4 2
4 4 2 5 1 4 2 2 1
5 4 4 5 2 5 4 5 4
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 2 4 4 2 4 4 5 5 4 2 2 2 5 2 5 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 2 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah siswa memenuhi aspek konatif minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
4 4 4 4 5 4 4 4 2
39 39 31 41 23 37 36 37 25 1420 35,5 78,88
76
Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Rendah
34 85%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 34 dari 40 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 35,5, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 85%, siswa kelas III memiliki aspek konatif minimal cukup rata-rata nilai sebesar 78,8, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria termasuk “Cukup”. Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Sikap Siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aspek yang diamati Kognitif Afektif Konatif 28 22 35 27 20 40 23 14 28 24 21 37 26 25 30 21 21 37 22 17 29 18 20 35 26 24 41 26 23 42 17 17 36 20 20 35
Jumlah
Kriteria 85 87 65 82 81 79 68 73 91 91 70 75
Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
19 17 23 59 28 22 38 88 21 13 35 69 29 20 39 88 25 20 41 86 23 20 38 81 23 20 33 76 28 21 41 90 26 23 36 85 21 13 36 70 23 20 35 78 17 17 34 68 25 23 41 89 15 18 32 65 24 18 28 70 22 18 35 75 25 21 37 83 27 20 39 86 22 19 37 78 21 23 39 83 25 20 39 84 20 18 31 69 26 24 41 91 17 14 23 54 27 21 37 85 23 14 36 73 18 19 37 74 26 18 25 69 Jumlah Skor 3113 Rata-rata Skor 77,83 Rata-rata Nilai 77,83 Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
77
Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup
38 95%
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil bahwa 38 siswa dari 40 siswa memiliki sikap kedisiplinan yang mencakup aspek kognitif, afektif dan konatif. Rata-rata keseluruhan siklus 1 sebesar 77,83, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria rata-rata termasuk dalam kriteria “Cukup”. Sedangkan nilai keseluruhan yang diperoleh pada siklus 1 yaitu sebesar 77,83, apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 termasuk dalam kriteria “Cukup”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
4. Refleksi Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 yang dilakukan selama 2 kali pertemuan sudah sesuai dengan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Proses pembelajaran yang berlangsung sesuai tahapan
model
paradigma
pedagogi
reflektif
yaitu
konteks,
pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Kendala yang dihadapi oleh guru
adalah
kurangnya
waktu
pembelajaran,
karena
untuk
mengkondisikan siswa dalam pembagian kelompok cukup menguras tenaga dan waktu, sehingga guru kehilangan waktu selama 10 menit. Setelah siklus 1 yang dilaksanakan selama 2 kali pertemuan selesai dilakukan, peneliti akan melanjutkan pelaksanaan penelitian pada siklus 2 dengan alasan karena ada nilai dan rata-rata yang belum mencapai target yang telah ditentukan. 4.1.2 Siklus 2 Siklus dua juga dilakukan dalam empat tahap yaitu: 1. Perencanaan Siklus 2 dilakukan untuk melanjutkan materi dari siklus 1. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran dan media yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran oleh guru. Media yang digunakan guru adalah macam-macam cerita yang berkaitan dengan pelaksanaan sikap kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, sekolah dan masyarakat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan berdasarkan cerita yang diperoleh bertujuan agar siswa memahami konsekuensi dari perbuatan yang mereka lakukan baik itu perbuatan menaati aturan ataupun perbuatan yang melanggar aturan. 2. Pelaksanaan Tahap tindakan pada siklus 2 dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan( 2 x 40 menit). Pertemuan pada siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2015 dengan materi pembelajaran akibat menaati atau melanggar aturan yang berlaku di rumah, sekolah ataupun masyarakat. 3. Observasi Tahap pengamatan peneliti mengamati aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Pembelajaran di kelas pada siklus 2 sudah menunjukkan kemajuan, ditunjukkan dengan sikap siswa selama pembelajaran benar-benar memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas, siswa yang mengganggu temannya saat pembelajaran berlangsung pun sudah dapat dikondisikan dengan sekali teguran. Aktivitas belajar siswa yaitu siswa dibagi kedalam beberapa kelompok kecil, lalu setiap kelompok diberi sebuah cerita yang berbeda-beda tentang menaati aturan dan melanggar aturan. Setelah selesai berdiskusi, siswa secara bergantian bersama kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Pada akhir pembelajaran guru membagikan soal evaluasi kepada siswa, setelah itu jawaban siswa dikumpulkan kepada guru. Selain membagikan soal evaluasi, guru juga membagikan kuesioner skala sikap. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Kognitif Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
7 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5
No Aitem Kognitif 15 17 18 19 1 2 1 2 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 1 5 4 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 2 4 1 5 4 4 4 4 4 5 2 1 5 5 4 4 1 1 1 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 1 1 2 5 5 5 4 5
20 1 5 4 4 5 5 5 2 4 4 1 4 5 5 5 5 5 1 2 2 4 5 4 2 2 5 2 5 5 4 1 4
Total 12 29 25 22 28 28 29 21 28 27 24 26 24 29 25 27 28 21 26 23 27 21 25 18 25 18 25 28 29 24 15 28
Keterangan Sangat Rendah Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Tinggi Cukup Sangat Tinggi Cukup Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33 34 35 36 37 38 39 40
5 5 4 1 5 4 5 5
5 5 5 4 4 28 5 5 4 5 5 29 4 1 4 4 2 19 1 5 1 5 1 14 1 5 5 4 5 25 4 5 4 5 5 27 4 4 4 5 5 27 4 4 4 4 1 22 Jumlah Skor 976 Rata-rata Skor 24,4 Rata-rata Nilai 81,33 Jumlah siswa memenuhi aspek kognitif Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
81
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Rendah Sangat Rendah Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup
34 85%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 34 dari 40 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 24,4, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek kognitif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 85%. Sedangkan nilai aspek kognitif yang diperoleh sebesar 81,33, apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Sikap Afektif Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5
No Aitem Afektif 5 6 12 4 5 4 5 5 5 4 2 5 5 5 5 2 1 4 4 2 5 5 1 5 5 5 5 2 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 1 5 4 5 5 2 5 5
Total
14 2 5 2 5 2 2 5 5 5 5 5 4 2 5 5
20 25 17 24 13 17 21 24 22 23 24 22 14 24 22
Keterangan Tinggi Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 1 5 4 5 4
1 5 5 4 19 4 5 5 5 24 5 5 5 5 25 2 5 2 4 18 2 5 5 4 20 5 5 5 5 25 4 5 5 5 23 4 5 5 1 19 2 4 4 4 19 4 5 5 5 23 1 4 4 1 14 5 5 5 5 25 2 5 5 5 22 5 5 5 5 24 4 4 4 4 20 1 4 5 5 19 2 5 5 5 22 5 5 5 5 25 4 5 5 5 23 2 2 4 1 14 5 4 5 5 20 5 5 5 5 25 1 5 5 5 20 4 1 4 4 18 5 4 4 5 22 Jumlah Skor 840 Rata-rata Skor 21 Rata-rata Nilai 84 Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
82
Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup Sangat Tinggi Rendah Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi
36 90%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 36 dari 40 siswa yang menghayati kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 21, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek afektif termasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 90%. Sedangkan nilai skor rata-rata untuk aspek afektif sebesar 84, apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 termasuk dalam kriteria “Tinggi”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Aspek Konatif Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1
No Aitem Konatif 8 9 10 11 13 2 2 5 4 2 5 2 4 5 5 4 5 5 4 5 2 5 4 5 2 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 2 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 2 5 2 5 4 2 4 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 1 5 2 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 1 4 5 4 4 4 2 5 5 4 2 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 1 5 5 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 1 5 5 4 5 5 2 4 2 1 4 2 2 4 4 4 5 4 2 5 4 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 5 2 2 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 2 5 5 5 4 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 5 2 5 4 4 4 4 4 5 2 5 5 4 5 5 4 5 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 5 5 4 5 Jumlah Skor Rata-rata Skor Rata-rata Nilai Jumlah siswa memenuhi aspek konatif Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup 2
2 5 4 5 5 5 1 4 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 1 4 1 5 5 5 5
4
Total
16 2 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5
26 42 35 40 43 39 34 33 43 34 40 36 35 42 42 36 31 38 41 33 42 37 27 38 40 45 40 43 40 37 32 42 39 34 38 28 38 42 32 41 1498 37,45 83,22
Keterangan Rendah Sangat Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Sangat Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Rendah Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Tinggi Sangat Tinggi Cukup Sangat Tinggi
37 92,5%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa 37 dari 40 siswa yang melaksanakan kedisiplinan. Peneliti menghitung rata-ratanya sebesar 37,45, apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria jumlah siswa yang memnuhi aspek konatiftermasuk dalam kriteria “Tinggi”. Persentase siswa yang memahami kedisiplinan sebesar 92,50%. Sedangkan, nilai skor rata-rata untuk aspek konatif diperoleh hasil sebesar 83,22.
Tabel 4.12 Tabel Rangkuman Hasil Penghitungan Sikap Siklus 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Kognitif 12 29 25 22 28 28 29 21 28 27 24 26 24 29 25 27 28 21 26 23 27 21 25 18 25 18 25 28 29 24 15 28 28 29 19 14
Aspek yang diamati Afektif Konatif 20 26 25 42 17 35 24 40 13 43 17 39 21 34 24 33 22 43 23 34 24 40 22 36 14 35 24 42 22 42 19 36 24 31 25 38 18 41 20 33 25 42 23 37 19 27 19 38 23 40 14 45 25 40 22 43 24 40 20 37 19 32 22 42 25 39 23 34 14 38 20 28
Jumlah 58 96 77 86 84 84 84 78 93 84 88 84 73 95 89 82 83 84 85 76 94 81 71 75 88 77 90 93 93 81 66 92 92 86 71 62
Kriteria Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37 38 39 40
25 25 38 88 27 20 42 89 27 18 32 77 22 22 41 85 Jumlah Skor 3314 Rata-rata skor 82,85 Rata-rata Nilai 82,85 Jumlah siswa memenuhi kriteria minimal cukup Persentase siswa memenuhi kriteria minimal cukup
85
Tinggi Tinggi Cukup Tinggi
38 95%
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil bahwa terdapat 38 siswa dari 40 siswa yang memenuhi sikap kedisiplinan kriteria minimal cukup dengan persentase sebesar 95%. Sedangkan nilai skor rata-rata keseluruhan diperoleh hasil sebesar 82,85, apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 termasuk dalam kriteria “Tinggi”. 4. Refleksi Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 lebih baik dari siklus 1, hal ini ditandai dengan siswa yang sudah tidak ramai atau mengganggu teman yang lain pada saat pembelajaran berlangsung. Pada saat pengumpulan tugas yang diberikan oleh guru, siswa dapat mengumpulkan dengan tertib dan mematuhi instruksi yang diberikan oleh guru. Secara keseluruhan pembelajaran pada siklus 2 sudah sesuai dengan perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti. Setelah siklus 2 berjalan dengan baik dan materi pembelajaran telah selesai disampaikan mengenai aturan-aturan yang berlaku di masyarakat, maka penelitian dapat dihentikan karena indikator keberhasilan telah tercapai dan siswa menunjukkan peningkatan dalam melaksanakan aturan dan menunjukkan sikap disiplin pada saat pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
4.2 Pembahasan Pelaksanaan penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan sikap kedisiplinan pada siswa kelas 3 berjalan lancar, meskipun jadwal penelitian sempat mundur dari yang diperkirakan. Akhirnya penelitian selesai tepat pada waktunya. Guru telah mengajarkan materi dengan baik dan melalui tahapan yang sesuai dengan paradigma pedagogi reflektif yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan yang berlaku di rumah, sekolah maupun masyarakat bagi siswa kelas 3 dengan menerapkan model paradigma pedagogi reflektif (PPR). Kompetensi dasar yang dipilih peneliti agar sesuai dengan objek penelitian yaitu 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar, 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar dan 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar. Setiap pertemuan menggunakan kompetensi dasar dan materi yang berbeda-beda disesuaikan dengan aspek yang akan diamati oleh peneliti. Pemilihan kompetensi dasar tentang aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar karena berhubungan dengan sikap kedisiplinan yang perlu diterapkan kepada anak-anak sejak dini. Selain itu juga terlihat pada saat peneliti melakukan penelitian dikelas, terdapat siswa yang mengganggu teman pada saat pelaksanaan pembelajaran, terdapat siswa yang tidak membawa buku tulis PKn pada saat pembelajaran PKn, dan terdapat siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Berdasarkan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan nyata sehari-hari, maka peneliti
melakukan dan menyusun penelitian pada
pembelajaran PKn dengan menggunakan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) sesuai dengan langkah-langkah yang tercantum. Peneliti menggunakan skala sikap untuk mengetahui dan mengukur sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di rumah, sekolah maupun masyarakat yang diberikan pada siswa diakhir siklus 1 dan 2. Penghitungan rata-rata aspek sikap secara kesuluruhan disajikan dalam tabel 4.4 dan 4.8. Peneliti merangkum penghitungan rata-rata sikap secara keseluruhan dari kondisi awal, siklus 1 dan 2 pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 Rata-rata Nilai Keseluruhan Sikap Kedisiplinan Siswa Indikator
Deskriptor
Sikap
Jumlah jawaban siswa
kedisiplinan
: Jumlah keseluruhan
siswa
siswa
Kondisi Awal
64,675
Target
78
Siklus Siklus 1
2
77,83
82,85
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada kondisi awal rata-rata nilai siswa pada sikap kedisiplinan terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar sebesar 64,675. Berdasarkan kondisi awal yang diperoleh, peneliti menentukan target pencapaian untuk rata-rata sebesar 78. Berdasarkan perolehan hasil kondisi awal dan apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 terdapat pada kriteria “Rendah”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Penelitian pada siklus 1 diperoleh rata-rata nilai kesuluruhan sikap kedisiplinan sebesar 77,83. Apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1 hasil perolehan pada siklus 1 termasuk kriteria “Cukup”. Penelitian pada siklus 2 diperoleh hasil nilai keseluruhan sikap kedisiplinan siswa sebesar 82,85. Apabila dilihat berdasrkan tabel acuan PAP tipe 1 termasuk kriteria “Tinggi”. Hasil perolehan keseluruhan rata-rata nilai sikap kedisiplinan siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2 digambarkan pada grafik di bawah ini: Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Nilai Keseluruhan Sikap Kedisiplinan Siswa 90
77,825
80 70
82,85
64,675
60 50 40 30 20 10 0 Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
Berdasarkan grafik diatas, kondisi awal nilai sikap kedisiplinan siswa kelas III sebesar 64,675. Pada siklus 1, setelah dilakukannya pembelajaran PKn nilai sikap kedisiplinan siswa kelas III menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sebesar 13,15. Pada siklus 2, setelah dilakukannya pembelajaran PKn nilai sikap kedisiplinan siswa kelas III menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sebesar 18,175. Jadi, hasil penghitungan nilai skala sikap yang digambarkan pada grafik
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
89
diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Peneliti juga menghitung persentase keseluruhan sikap kedisiplinan siswa kelas III terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Berikut ini adalah rangkuman yang telah dibuat, yaitu: Tabel 4.14 Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Minimal Cukup Indikator
Deskriptor
Sikap
Jumlah yang diisi
kedisiplinan
siswa : Jumlah
siswa
keseluruhan aitem X
Kondisi Awal
52,50%
Target
78%
Siklus Siklus 1
2
95%
95%
100%
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa pada kondisi awal sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar sebesar 52,50%. Berdasarkan kondisi awal yang diperoleh, peneliti menentukan target pencapaian sebesar 78%. Penelitian pada siklus 1 diperoleh hasil sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan sebesar 95%. Penelitian pada siklus 2 diperoleh hasil sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan sebesar 95%. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa kelas 3 terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar digambarkan kedalam bentuk grafik di bawah ini: Gambar 4.2 Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Minimal Cukup 95%
100
95%
80 60
52,50%
40 20 0 Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kondisi awal sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar sebesar 52,50%. Pada siklus 1, apabila dilihat dari kondisi awal persentase sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat meningkat sebesar 42,50%. Pada siklus 2, hasil persentase penelitian sama dengan siklus 1 yaitu sebesar 95%. Hasil yang diperoleh peneliti dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar meningkat dan indikator keberhasilan secara keseluruhan sudah tercapai, sehingga penelitian dapat dihentikan. Perhitungan rerata peningkatan sikap kedisiplinan per aspek yang diamati dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dijabarkan oleh peniliti dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.15 Rata-rata Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Kelas 3 Per Aspek Aspek yang Diamati
Kondisi Awal
Target
Siklus 1
Siklus 2
Kognitif
65,8
75
77
81,33
Afektif
65,5
75
79
84
Konatif
63,4
80
78,8
83,22
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat rata-rata nilai kondisi awal dari aspek kognitif sebesar 65,8, apabila dilihat pada tabel kriteria PAP tipe 1 kedisiplinan siswa, hasil kondisi awal termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hasil
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
rata-rata nilai pada siklus 1 diperoleh sebesar 77. Apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 1 termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hasil ratarata nilai pada siklus 2 diperoleh hasil sebesar 81,33. Apabila dilihat pada tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 2 termasuk dalam kualifikasi “Tinggi”. Jadi, berdasarkan penjabaran hasil penghitungan rata-rata skala sikap kognitif (pemahaman), terdapat peningkatan pemahaman sikap kedisiplinan terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Hasil rata-rata nilai kondisi awal dari aspek afektif sebesar 65,5, apabila dilihat pada tabel kriteria PAP tipe 1 kedisiplinan siswa, hasil kondisi awal termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hasil rata-rata nilai pada siklus 1 diperoleh sebesar 79. Apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 1 termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hasil rata-rata nilai pada siklus 2 diperoleh hasil sebesar 84. Apabila dilihat pada tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 2 termasuk dalam kualifikasi “Tinggi”. Jadi, berdasarkan penjabaran hasil penghitungan rata-rata skala sikap afektif (penghayatan), terdapat peningkatan pemahaman sikap kedisiplinan terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Hasil rata-rata nilai kondisi awal dari aspek konatif sebesar 63,4, apabila dilihat pada tabel kriteria PAP tipe 1 kedisiplinan siswa, hasil kondisi awal termasuk dalam kualifikasi “Rendah”. Hasil rata-rata nilai pada siklus 1 diperoleh sebesar 78,8. Apabila dilihat berdasarkan tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 1 termasuk dalam kualifikasi “Cukup”. Hasil rata-rata nilai pada siklus 2 diperoleh hasil sebesar 83,22. Apabila dilihat pada tabel acuan PAP tipe 1, hasil siklus 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
termasuk dalam kualifikasi “Tinggi”. Jadi, berdasarkan penjabaran hasil penghitungan rata-rata nilai skala sikap konatif (pelaksanaan), terdapat peningkatan pemahaman sikap kedisiplinan terhadap aturan-aturan yang berlaku di lingkungan sekitar. Peneliti menggambarkan peningkatan rata-rata skala sikap kedisiplinan siswa per aspek dengan menggunakan grafik di bawah ini: Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Nilai Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek
90
77 79 78,8
80 70
81
84 83,22
66 65,5 63,4
60 Kognitif
50
Afektif
40
Konatif
30 20 10 0 Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat peningkatan setiap aspek sikap dari kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Grafik pada aspek kognitif yang ditunjukkan dengan warna biru dari kondisi awal ke siklus 1 meningkat sebesar 3,35, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 1,3. Grafik pada aspek afektif yang ditunjukkan dengan warna merah dari kondisi awal ke siklus 1 meningkat sebesar 3,075, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 1,55. Grafik pada aspek konatif yang ditunjukkan dengan warna hijau dari kondisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
awal ke siklus 1 meningkat sebesar 6,825, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 2,075. Jadi, berdasarkan penghitungan rata-rata sikap kedisiplinan siswa kelas 3 terdapat peningkatan pada setiap aspeknya. Penghitungan persentase peningkatan sikap kedisiplinan per aspek yang diamati dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dijabarkan oleh peneliti dalam bentuk tabel di bawah ini: Tabel 4.16 Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek Aspek yang Diamati
Kondisi Awal
Target
Siklus 1
Siklus 2
Kognitif
60%
78%
82,5%
85%
Afektif
60%
78%
87,5%
90%
Konatif
50%
75%
85%
92,5%
Berdasarkan tabel diatas, hasil yang ditunjukkan oleh siklus 1 dan siklus 2 pada setiap aspeknya meningkat. Terbukti dari kondisi awal pada aspek kognitif sebesar 60% sedangkan targetnya sebesar 78%. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 82,5%. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 sebesar 85%. Kondisi awal aspek afektif menunjukkan hasil sebesar 60% sedangkan targetnya sebesar 78%. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 87,5%. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 sebesar 90%. Kondisi awal aspek konatif menunjukkan hasil sebesar 50% sedangkan targetnya sebesar 75%. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 yaitu sebesar 85%. Hasil yang diperoleh pada siklus 2 sebesar 92,5%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Hasil persentase sikap kedisiplinan per aspek diatas, digambarkan dalam bentuk grafik di bawah ini: Gambar 4.4 Grafik Persentase Sikap Kedisiplinan Siswa Per Aspek
100
90% 92,5% 87,5% 85% 85% 82,5%
90 80 70 60
60% 60% Kognitif
50%
50
Afektif
40
Konatif
30 20 10 0 Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
Berdasarkan grafik diatas, hasil dari grafik aspek kognitif yang ditunjukkan dengan warna biru, peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 22,5%, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 2,5%. Grafik pada aspek afektif ditunjukkan dengan warna merah, peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 27,5%, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 2,5%. Grafik pada aspek konatif ditunjukkan dengan warna hijau peningkatan dari kondisi awal ke siklus 1 sebesar 35%, sedangkan dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat sebesar 7,5%. Berdasarkan perhitungan nilai skor dan persentase sikap kedisiplinan di atas, peneliti meringkasnya ke dalam tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Tabel 4.17 Rangkuman Sikap Kedisiplinan Siswa Aspek diamati Kognitif Afektif Konatif Keseluruhan
Kondisi Awal Target Siklus 1 Nilai Persentase Nilai Persentase Nilai Persentase Skor Skor Skor 65,83 60% 75 78% 77 82,5% 65,5 60% 75 78% 79 87,5% 63,4 50% 80 75% 78,8 85% 64,38 52,5% 78 77% 77,83 95%
Siklus 2 Nilai Persentase Skor 81,33 85% 84 90% 83,22 92,5% 85,85 95%
Hasil yang diperoleh dari penghitungan diatas, jumlah siswa yang memiliki sikap kedisiplinan mengalami peningkatan dan indikator keberhasilan sudah tercapai. Penelitian yang dilakukan menggunakan model paradigma pedagogi reflektif (PPR) pada pembelajaran PKn di kelas 3 dengan menggunakan tahapan pada model PPR dan media pembelajaran konkrit dapat meningkatkan sikap kedisiplinan siswa terhadap aturan-aturan yang berlaku di rumah, sekolah maupun masyarakat. Dengan demikian penelitian yang dilakukan telah selesai dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus 3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP
Pada bab penutup peneliti akan menguraikan tiga hal, yaitu kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. 5.1 Kesimpulan Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan berlangsung dalam 2 siklus. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model paradigma pedagogi reflektif pada pembelajaran PKn untuk meningkatkan sikap kedisiplinan siswa kelas 3 SD Kanisius Kadirojo terhadap aturan-aturan yang berlaku di rumah, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran PKn menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif melalui langkah-langkah pembelajaran: a) Konteks yaitu proses siswa menghayati dan mengembangkan sikap kedisiplinan yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. b) Pengalaman yaitu proses siswa menumbuhkan sikap kedisiplinan dalam dirinya melalui pengalaman langsung atau tidak langsung dalam proses pembelajaran. c) Refleksi yaitu proses siswa menggali pengalaman yang diperoleh untuk mendapatkan makna dari sikap kedisiplinan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
d) Aksi yaitu proses siswa melakukan tindakan baik yang masih dalam bentuk niat atau tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan sikap kedisiplinan. e) Evaluasi yaitu proses siswa untuk mengukur pengetahuan siswa tentang materi sikap kedisiplinan yang dibahas dan dipelajari bersama-sama dalam bentuk latihan soal. 2. Melalui proses pembelajaran menggunakan model paradigma pedagogi reflektif terdapat peningkatan sikap kedisiplinan pada siswa kelas III di SD Kanisius Kadirojo. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa dapat dilihat dari hasil rata-rata, nilai skor siswa, dan persentase yang dihitung peneliti pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Secara keseluruhan hasil rata-rata nilai yang diperoleh siswa kelas III pada kondisi awal sebesar 64,675, pada siklus 1 sebesar 77,83, dan pada siklus 2 sebesar 82,85. Apabila dilihat berdasarkan tabel kriteria, pada kondisi awal sikap kedisiplinan siswa “Rendah”, lalu setelah dilakukannya siklus 1 sikap kedisiplinan siswa menjadi “Cukup”, dan setelah dilakukannya siklus 2 sikap kedisiplinan siswa menjadi “Tinggi”. Sedangkan, persentase jumlah siswa yang memenuhi kriteria minimal cukup pada kondisi awal sebesar 52,50%, pada siklus 1 sebesar 95%, dan siklus 2 sebesar 95%. 5.2 Keterbatasan Penelitian Peneliti juga mengungkapkan keterbatasan penelitian yang dihadapi pada saat melakukan penelitian. Beberapa kekurangan atau kesulitan yang dialami oleh peneliti pada saat melakukan penelitian yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
5.2.1 Keterbatasan waktu yang dialami oleh peneliti karena jumlah siswa yang sangat banyak sehingga jumlah kelompok pun juga dengan rata. Sehingga menyebabkan pembelajaran didalam kelompok kurang kondusif karena anggota kelompok yang banyak. 5.2.2 Keterbatasan penggunaan media berbasis teknologi, sehingga peneliti tidak dapat menggunakan media berbasis teknologi sebagai selingan materi kerena LCD milik sekolah sedang dalam perbaikan dan tidak dapat digunakan. 5.2.3 Keterbatasan pengkondisian kelas pada saat siswa mengisi kuesioner, karena jumlah siswa yang sangat banyak menyebabkan peneliti sulit untuk mengkondisikan siswa untuk mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh. Sehingga peneliti tidak mengetahui siswa jujur atau tidak pada saat mengisi kuesioner yang dibagikan. 5.3 Saran Saran yang diberikan peneliti sebagai masukan dan perbaikan untuk penelitian selanjutnya agar jangan sampai ada keterbatasan penelitian yang menghambat proses pembelajaram, diantaranya yaitu: 5.3.1 Sebaiknya peneliti mempertimbangkan waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pertimbangan yang harus antara media dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selain itu, peneliti juga harus menyiapkan beberapa teknik untuk mengkondisikan siswa siswi di dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
5.3.2 Sebaiknya peneliti mempersiapkan media atau memberikan selingan berupa permainan atau selingan untuk mendalami materi yang melibatkan siswa secara langsung, tidak harus berupa tontonan gambar atau video yang berkaitan dengan materi yang disampaikan. 5.3.3 Sebaiknya peneliti memberikan arahan untuk membaca pernyataan pada kuesioner dengan sungguh-sungguh dan jelas kepada siswa, agar siswa tidak salah memahami pernyataan dan sungguh-sungguh mengisi sesuai dengan keadaan yang dialami oleh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
DAFTAR REFERENSI
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yoggyakarta: Pustaka Pelajar. Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Media. Hamdani. 2011. Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Huda, Miftahul.2011.Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hurlock, Elisabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta: BPFE UGM. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Khalsa. 2008. Pengajaran Disiplin Dan Harga Diri. Jakarta: PT. Indeks. Koesoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik di Zaman Global. Jakarta: Grasindo. Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Barat: PT. Indeks Lickona, Thomas. 2014. Pendidikan Karakter: Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik. Bandung: Nusa Media. Margono. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raneka Cipta. Markum dan Ine Kusuma.2010.Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mundir, dkk. 2013. Statistik Pendidikan: Pengantar Analisis Data Untuk Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Muslich, Masnur. 2011. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Schaefer, Charles. 1979. Bagaimana Membimbing, Mendidik, dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Jakarta: Restu Agung. Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Prenadamedia Group. Slameto. 2012. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia. Subagya. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius. Subagya. 2010. Paradigma pedagogi Reflektif: Mendampingi Peserta Didik Menjadi Cerdas & Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius. Sudjana. 2009. Dasar-dasar Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardjo,M. 2009. Landasan Pendidikan Konsep & Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Sukmadianta, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2015. Pembelajaran di Perguruan Tinggi Bergaya Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengemabangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana. Winarno. 2013. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Isi, Strategi, dan Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 1 Silabus Pembelajaran
102
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103
Silabus Pembelajaran
Standar Kompetensi 2. Melaksanaka n norma
Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat
yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kadirojo
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester
: 3/I
Alokasi Waktu
: 6 x 40 menit (3 kali pertemuan)
Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Competence
Kegiatan Inti
2.1.1Menyebutkan arti aturan yang
Eksplorasi (10 menit) a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai
berlaku sekolah masyarakat
di
pengertian aturan.
dan b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan
sekitar. Conscience
mereka. c. Guru memberikan
Penilaian Tes tertulis: pilihan ganda
Sumber Alokasi Belajar/Bahan Waktu Hernawan, Edi. & 2 jp Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104
2.1.2 Menyadari pentingnya aturan
penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun
yang
ada
sekolah
di
membenarkan pendapat
dan dari siswa Elaborasi (20 menit)
lingkungan
a. Siswa dibagi kedalam masyarakat
kelompok-kelompok
sekitar.
dengan anggota setiap
Compassion 2.1.3 Membuat
kelompoknya terdiri dari 4-5 anak. b. Guru membagikan
daftar yang
aturan ada
sekolah
puzzle kepada setiap
di kelompok dan dan
menginstruksikan siswa untuk menyusunnya
lingkungan masyarakat
yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang gambar yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105
sekitar
ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan. c. Siswa menyusun puzzle d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat. e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106
melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat. Konfirmasi (25 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa diberi kesempatan bertanya d. Siswa diberikan latihan soal. 2.2 Menyebutkan 1. Competence contoh
aturan- 2.2.1
Guru memberikan penjelasan mengenai macam-macam aturan
Tes Tertulis Hermawan, Edi, 2 jp dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107
aturan berlaku
yang Membedakan di sikap menaati
yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti
lingkungan
aturan dan
masyarakat
melanggar aturan
sekitar
dengan gambar
gambar yang sudah ditampilkan Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
2. Consciense
Guru membagikan
2.2.2
macam-macam
Mengerjakan soal
gambar aturan yang berlaku di masyarakat
yang diberikan
Guru meminta siswa
dengan percaya
mengelompokkan
diri
gambar yang diberikan sesuai
2.2.3 Menyadari
3: Untuk SD/MI kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
dengan macam-
pentingnya aturan
macam aturan yang
yang dibuat di
berlaku di masyarakat
Murwanti, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk Sekolah Dasar III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
lingkungan
Guru meminta siswa
masyarakat
menuliskan manfaat adanya aturan dalam
3.Compassion
kehidupan sehari-hari
2.2.4 Bekerjasama Guru meminta dengan baik
kelompok yang telah selesai mengerjakan
2.2.5
untuk
Menyampaikan
mempresentasikan
hasil diskusi
hasil yang telah didiskusikan di dalam
tentang aturan yang berlaku di masyarakat 2.2.6 Membuat
kelompok Guru mengoreksi jawaban siswa Guru menanyakan kepada siswa hal yang
contoh aturan
belum dipahami atau
yang berlaku di
kesulitan selama
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
kelas
pembelajaran Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
Competence
Eksplorasi (5 menit)
2.3.1
a. Guru bertanya jawab
Mendeskripsikan
dengan siswa mengenai
contoh tindakan
aturan-aturan apa saja
yang sesuai
yang ada di lingkungan
dengan aturan.
sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki
Conscience
untuk melaksanakan
2.3.2 Menyadari
aturan-aturan itu serta
sikap disiplin
pernahkah siswa
dalam
melakukan aturan itu.
Tes Tertulis: Isian Singkat
Hernawan, Edi. & 2 jp Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
pembelajaran
Elaborasi (40 menit)
dikelas untuk
a. Siswa dibagi
mencontohkan
kedalam kelompok-
aturan-aturan
kelompok dengan
yang ada dalam
anggota setiap
masyarakat
kelompoknya terdiri
sekitar
dari 5-6 anak.
Compassion
b. Siswa secara
2.3.3 Terlibat
berkelompok
dalam kegiatan
mempraktikan cerita
berkelompok
yang berwujud dialog
untuk
mengenai contoh sikap
menjunjukkan
disiplin atau sikap tidak
sikap disiplin
disiplin yang telah
atau tidak
disiapkan oleh guru di
disiplin saat
depan kelas.
mencontohkan
c. Guru memberikan
aturan-aturan
pertanyaan kepada
yang ada di
siswa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
lingkungan
membedakan mana
masyarakat
sikap disiplin dan yang
sekitar
mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang dipraktikkan. d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Konfirmasi (5 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
113
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kadirojo
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: III/ 1
Pertemuan
:1
Alokasi Wakru
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar
C. Indikator Competence 2.1.1 Menyebutkan arti aturan yang berlaku di sekolah dan masyarakat sekitar. Conscience 2.1.2 Menyadari pentingnya aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Compassion 2.1.3 Membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar
D. Tujuan Pembelajaran Competence 2.3.1.1 Siswa mampu menyebutkan arti aturan yang berlaku di sekolah dan masyarakat sekitar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
Conscience 2.3.2.2 Siswa mampu menyadari pentingnya aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar. Compassion 2.3.3.3 Siswa mampu membuat daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar.
E. Materi Pembelajaran Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Pedagogi Refletif Model
: Kontekstual
Strategi
: diskusi, tanya jawab, dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5 menit) a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa c. Guru menanyakan kabar siswa d. Guru melakukan presensi e. Guru memberikan kontrak belajar f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi (10 menit) a. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian aturan. b. Siswa menyebutkan pengertian aturan sesuai dengan pengetahuan mereka. c. Guru memberikan penjelasan tentang aturan, bisa menambahkan maupun membenarkan pendapat dari siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Elaborasi (20 menit) a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anak. b. Guru membagikan puzzle kepada setiap kelompok dan menginstruksikan siswa untuk menyusunnya yang nantinya siswa akan menjelaskan tentang gambar yang ada di puzzle dan tujuan gambar tersebut dilakukan. c. Siswa menyusun puzzle d. Siswa secara berkelompok mempresentasikan puzzlenya yang berupa gambar aturan di sekolah maupun di masyarakat. e. Selain mempresentasikan puzzle setiap siswa juga membuat daftar kegiatan yang akan dilakukannya sebagai perwujudan bahwa mereka akan melaksanakan aturan baik di sekolah maupun di masyarakat. Konfirmasi (25 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa diberi kesempatan bertanya d. Siswa diberikan latihan soal. 3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran b. Melakukan refleksi c. Menetukan aksi d. Pemberian tugas rumah untuk siswa e. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya f. Doa penutup dan salam H. Refleksi a. Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini? b. Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan waktu secara disiplin? c. Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I.
117
Aksi a. Siswa membuat daftar daftar aturan yang ada di sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar b. Dapat berperilaku disiplin saat menjumpai aturan-aturan di lingkungan sekitar
J.
Alat dan Sumber Media
: Puzzle
Alat/ Bahan
: kertas karton, lem, dan gambar aturan di
sekolah/masyarakat Sumber belajar
: Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
K. Penilaian 1. Teknik
: Tes dan Nontes
2. Jenis
: Tertulis dan Observasi
3. Bentuk
: Uraian
4. Instrumen
: Terlampir
5. Rubrik Penilaian
: Terlampir
Penilaian Afektif (Observasi) Kompetensi yang dinilai: Kerjasama dalam kelompok Rubrik Penilaian Aspek yang Dinilai Kerjasama
Baik Sekali 4 Seluruh siswa mampu bekerjasama dan menjaga ketenangan
Baik 3 Seluruh siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam
Cukup 2 Sebagian siswa mampu bekerjasama dan menjaga ketenangan
Perlu Bimbingan 1 Seluruh siswa di dalam kelompok tidak dapat bekerjasama dan menjaga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ketepatan waktu menyelesaikan soal
No
dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan.
kelompok, tetapi sebagian anggota ada yang ramai atau mengganggu teman saat menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi dengan.
Siswa mampu menyelesaikan soal lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
Siswa mampu menyelesaikan soal tepat waktu.
Nama
1 2 3
BT
Kerjasama dalam kelompok MT MM
Budi Susi dst.
Keterangan: BT
: Belum Terlihat
MT
: Mulai Terlihat
MM
:Mulai Membudaya
SM
: Sudah Membudaya
Penilaian Kognitif (Non-tes) Kompetensi yang dinilai: Menyebutkan arti aturan Penilaian Kognitif (Tes) Instrumen penilaian: tes tertulis (isian) Tes tertulis: skor
dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa didampingi guru agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa menyelesaikan soal terlambat < 5 menit.
118
ketenangan dengan baik dalam kelompok saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa didampingi guru agar dapat menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa menyelesaikan soal terlambat > 5 menit.
SM
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Skor maksimal: 100 Jumlah soal: 5 Bobot persoal: 20 Penilaian:
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
Lampiran 1. Soal Evaluasi Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, atau c di depan jawaban yang paling tepat! 1. Aturan dibuat untuk membuat .... a. Kacau b. Tenteram c. Gelisah 2. Aturan keluarga berlaku untuk .... a. ayah dan ibu b. kakak dan adik c. semua anggota keluarga 3. Sebelum berangkat sekolah sebaiknya .... a. minta doa restu b. minta uang saku c. minta iuran sekolah 4. Regu piket sebaiknya datang .... a. lebih awal b. tepat waktu c. terlambat 5. Dalam berteman di sekolah sebaiknya .... a. memilih yang pandai b. memilih yang kaya c. tidak membedakan 6. Jika bertamu, yang pertama kamu lakukan .... a. duduk di kursi tamu b. masuk ruang tamu c. mengucap salam 7. Kamu harus berbuat sopan terhadap .... a. siapa saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
b. orang tua c. kakak 8. Yang menjadi kepala keluarga adalah .... a. Ayah b. Kakek c. Ibu 9. Kebersihan kelas adalah tanggung jawab .... a. regu piket b. semua warga kelas c. bapak/ibu guru 10. Poskamling adalah tempat untuk .... a. ronda malam b. musyawarah c. pertemuan warga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kadirojo
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/ Semester
: 3/ I (satu)
Pertemuan ke
:2
Alokasi Waktu
: 2 x 40 menit (2 jp)
A. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat B. Kompetensi Dasar 2.2 Menyebutkan contoh aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar C. Indikator 1. Competence Membedakan sikap menaati aturan dan melanggar aturan dengan gambar 2. Consciense Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri Menyadari pentingnya aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat 3. Compassion Bekerjasama dengan baik Menyampaikan hasil diskusi tentang aturan yang berlaku di masyarakat Membuat contoh aturan yang berlaku di kelas D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence Siswa mampu membedakan 3 sikap menaati aturan dan melanggar aturan dengan gambar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
2. Conscience Siswa mampu mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri Siswa mampu menyadari pentingnya aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat 3. Compassion Siswa mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompok Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi mengenai aturan yang berlaku di masyarakat Siswa mampu membuat 3 contoh aturan yang berlaku dikelas dengan benar E. Materi Pembelajaran Tujuan aturan di lingkungan mayarakat Pentingnya aturan di lingkungan mayarakat F. Model dan Metode Pembelajaran - Model Pembelajaran: Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) - Metode Pembelajaran: Picture and Picture (Mengelompokkan gambar) G. Nilai Kemanusian 1. Kerjasama 2. Tanggungjawab H. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Guru Siswa 1. Kegiatan Awal a. Salam Guru memberi Siswa pembuka salam kepada menjawab siswa salam guru b. Doa Guru meminta Pembukaan salah satu siswa Siswa yang untuk bertugas memimpin memimpin doa, berdoa maju kedepan dan memimpin c. Presensi doa Guru Siswa yang mengabsen tidak menjawab siswa panggilan guru berarti tidak
Waktu 10 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
d. Apersepsi
e. Pemberian motivasi
Guru menanyakan siapa yang selalu menaati aturan Guru menampilkan macam-macam gambar tentang aturan-aturan dan contohnya yang berlaku di sekolah, rumah dan masyarakat. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran berdasarkan gambar yang ditampilkan
masuk Siswa menjawab pertanyaan guru dengan mengangkat tangan Siswa mengamati gambar yang ditampilkan
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Siswa mengerjakan kuesioner yang diberikan guru
2. Kegiatan Inti
a. Pembagian Kelompok
Guru meminta siswa mengerjakan kuesioner sebagai evaluasi Guru Siswa mencatat memberikan hal penting penjelasan yang mengenai disampaikan macam-macam oleh guru aturan yang berlaku di masyarakat beserta contohnya seperti gambar yang sudah ditampilkan
62 menit
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
b. Diskusi dan presentasi
c. Kesimpulan
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok Guru membagikan macam-macam gambar aturan yang berlaku di masyarakat Guru meminta siswa mengelompokka n gambar yang diberikan sesuai dengan macammacam aturan yang berlaku di masyarakat Guru meminta siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan sehari-hari Guru meminta kelompok yang telah selesai mengerjakan untuk mempresentasik an hasil yang telah didiskusikan di dalam kelompok Guru mengoreksi jawaban siswa Guru menanyakan kepada siswa hal yang belum dipahami atau kesulitan selama
Siswa mendengarkan instruksi dari guru Dalam kelompok siswa melihat macammacam gambar yang diberikan guru Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Siswa menuliskan manfaat adanya aturan dalam kehidupan sehari-hari Siswa mempresentasik an hasil diskusi
Siswa menyimak penjelasan guru Siswa menjawab pertanyaan guru sesuai dengan keadaan yang benar-benar terjadi pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
3. Kegiatan Akhir a. Refleksi
b.
Aksi
c. Salam dan Penutup
pembelajaran Guru membagikan latihan soal sebagai evaluasi Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan pembelajaran
siswa Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran
Guru membagikan kertas refleksi kepada siswa dan meminta siswa menjawab pertanyaan guru berkaitan tentang pembelajaran yang telah dialami siswa Guru mengajak siswa untuk membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas
Siswa menjawab pertanyaan guru
8 menit
Siswa membuat contoh aturan yang cocok berlaku di kelas dan dihias
Guru Siswa mengakhiri menjawab pembelajaran salam guru dengan salam dan mempersilahkan siswa untuk istirahat I. Penilaian 1. Penilaian Competence Rubrik Penilaian Kompetensi yang dinilai:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
-
Menjelaskan tujuan dibuatnya aturan di lingkungan masyarakat
-
Menjelaskan macam-macam aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat
-
Memberikan contoh aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat
Teknik penilaian : Tes Tertulis Skor maksimal : 100 Jumlah Soal : Pilihan ganda = 5 Isian = 5 Essay = 4 Bobot per soal : Pilihan ganda = 1 Isian = 1 Essay no 1-3 = 3 Essay no 4 = 1 Skor total = (1 x 5) + (1 x 5) + (3 x 3) + 1 = 5+5+9+1 = 20:2 x 10 = 100 2. Penilaian Conscience Kompetensi yang diniai: -
Mengerjakan soal yang diberikan dengan percaya diri
-
Menyadari pentingnya aturan yang dibuat di lingkungan masyarakat
Nilai Karakter yang Dikembangkan Percaya Diri
Kesadaran akan aturan
Indikator Mengerjakan soal dengan percaya diri (mandiri) Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Menaati aturan yang berlaku Pentingnya dibuat aturan dalam kehidupan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
No
Nama
BT
Percaya Diri MT MB
SM
Kesadaran akan aturan BT MT MB SM
Keterangan: BT: Belum Terlihat (apabila siswa belum memperlihatkan rasa percaya diri dan belum menunjukkan kesadaran akan dibuatnya aturan) MT: Mulai Terlihat (apabila siswa sudah memperlihatkan rasa percaya diri atau menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku) MB: Mulai Berkembang (apabila siswa sudah mulai memperlihatkan rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku, tetapi masih kadang-kadang) SM: Sudah Membudaya (apabila siswa sudah memperlihatkan rasa percaya diri dan menunjukkan kesadaran akan aturan yang berlaku serta menjadi kebiasaan siswa) J. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber belajar: Hermawan, Edi, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk SD/MI kelas 3. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Murwanti, dkk. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan 3: Untuk Sekolah Dasar III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Media Pembelajaran: -
Kartu Gambar Karton LKS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
Latihan Soal
Nama
:
Kelas
:
No.Absen
:
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar. Lalu beri tanda (x) pada jawaban yang benar ! 1. Aturan bertujuan agar sesuatu berjalan.... 2. Contoh perbuatan melanggar aturan di kelas misalnya.... 3. Jika setiap warga masyarakat menaati aturan, kehidupan masyarakat akan.... 4. Yang tidak boleh dibiasakan dalam kehidupan di lingkungan masyarakat yaitu.... 5. Disiplin adalah kunci.... II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Kamu sedang belajar. Jika ada temanmu mengajak bermain, kamu sebaiknya.... 2. Jika kamu tidak masuk sekolah harus membuat.... 3. Jika bertugas menjadi piket kelas, kamu harus datang.... 4. Orang yang melanggar aturan akan mendapatkan.... 5. Contoh aturan di masyarakat adalah.... III. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan singkat! 1. Sebutkan tiga contoh aturan di rumah! 2. Sebutkan tiga contoh aturan di sekolah! 3. Sebutkan tiga contoh aturan di masyarakat!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SD Kanisius Kadirojo
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/ Semester
: III/ 1
Pertemuan
:3
Alokasi Wakru
: 2 x 40 menit
A. Standar Kompetensi 2. Melaksanakan norma yang berlaku di masyarakat
B. Kompetensi Dasar 2.3 Melaksanakan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat sekitar.
C. Indikator Competence 2.3.1 Mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai dengan aturan. Conscience 2.3.2 Menyadari sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas untuk mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar Compassion 2.3.3 Terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk menjunjukkan sikap disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar D. Tujuan Pembelajaran Competence 2.3.1.1 Siswa mampu mendeskripsikan contoh tindakan yang sesuai aturan melalui kegiatan role play dengan bantuan guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
Conscience 2.3.2.2 Siswa mampu menyatakan sikap disiplin dalam pembelajaran dikelas untuk mencontohkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat sekitar dengan kompak.
Compassion 2.3.3.3 Siswa mampu terlibat dalam kegiatan berkelompok untuk menjunjukkan sikap disiplin atau tidak disiplin saat mencontohkan aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar dengan membuat aturan yang ada dirumah.
E. Materi Pembelajaran Aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat
F. Pendekatan, Model, Metode dan Strategi Pembelajaran Pendekatan : Pedagogi Reflektif Model
: Kontekstual
Metode
: Role play, presentasi, ceramah interaktif
Strategi
: Induktif
G. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (7 menit) a. Menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk memulai pelajaran b. Siswa dan guru berdoa bersama dengan dipimpin oleh salah satu siswa c. Guru menanyakan kabar siswa d. Guru melakukan presensi e. Guru memberikan kontrak belajar f. Guru menyampaikan tujuan pelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi (5 menit) - Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai aturan-aturan apa saja yang ada di lingkungan sekitar dan sikap apa yang harus dimiliki untuk melaksanakan aturan-aturan itu serta pernahkah siswa melakukan aturan itu. Elaborasi (40 menit) a. Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok dengan anggota setiap kelompoknya terdiri dari 5-6 anak. b. Siswa secara berkelompok mempraktikan cerita yang berwujud dialog mengenai contoh sikap disiplin atau sikap tidak disiplin yang telah disiapkan oleh guru di depan kelas. c. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk membedakan mana sikap disiplin dan yang mana sikap tidak disiplin berdasarkan cerita yang dipraktikkan. d. Siswa secara berkelompok membuat poster mengenai contoh sikap disiplin atau tidak disiplin dan akibatnya terhadap aturan-aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Konfirmasi (5 menit) a. Memberikan umpan balik positif terhadap keberasilan siswa. b. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif selama pembelajaran. c. Siswa yang belum paham diberi kesempatan bertanya 3. Kegiatan Penutup (23 menit) a. Siswa mengerjakan soal evaluasi b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran c. Melakukan refleksi d. Menetukan aksi e. Pemberian tugas rumah untuk siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
f. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya g. Doa penutup dan salam
H. Refleksi a.
Bagaimana perasaanmu mengikuti pelajaran hari ini?
b.
Apakah kamu terlibat dalam diskusi kelompok dan menggunakan secara disiplin?
c.
Apakah kamu sudah mengetahui aturan yang ada di lingkungan masyarakat sekitar?
d.
Apakah kamu sudah mengetahui contoh perbuatan disiplin dan tidak disiplin?
I.
Aksi Membuat aturan-aturan di lingkungan rumah.
J.
Alat dan Sumber
Media
: Naskah cerita tentang kedisiplinan
Alat/ Bahan
: Kertas gambar, pewarna.
Sumber belajar
: Hernawan, Edi. & Hendayani, Endang. 2009. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk SD dan MI Kelas 3. Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta
K. Penilaian Teknik
: Tes dan Nontes
Jenis
: Tertulis dan Observasi
Bentuk
: Isian singkat
Instrumen
: Terlampir
Rubrik Penilaian
: Terlampir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
Nama : …………………………………… …
Soal Evaluasi Pembelajaran
Ayo Kerjakan ! Lengkapi kalimat berikut. 1. Jika membuang sampah sebaiknya dibuang di …. 2. Menjaga kebersihan rumah merupakan tanggung jawab …. 3. Tidak terlambat datang kesekolah merupakan contoh sikap …. 4. Orang yang melanggar aturan akan dikenakan …. 5. Aturan yang ada disekitar kita harus di …. 6. Melakukan ronda malam merupakan contoh pelaksanaan aturan di …. 7. Tidak ramai saat guru menjelaskan merupakan contoh pelaksanaan aturan di …. 8. Setiap aturan dalam kehidupan sehari-hari harus dilaksanakan dengan penuh ….
Selamat Mengerjakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Kunci Jawaban : 1. Tempat sampah 2. Semua orang yang ada dirumah. 3. Disiplin 4. Sanksi 5. Ditaati atau dilaksanakan 6. Rumah 7. Sekolah 8. Tanggung jawab
Nilai : 0
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Lampiran 3. Rubrik Penilaian Conscience, Compassion RUBRIK PENILAIAN Kriteria
Baik(3)
Cukup(2)
Kurangbaik (1)
Disiplin dalam
Dapat mengikuti
Dapat mengikuti
Tidak dapat mengikuti
mengikuti pelajaran
pelajaran dengan
pelajaran dengan
pelajaran dengan
dikelas
tertib tidak ramai
tertib tidak ramai
tertib tidak ramai
(Conscience)
sendiri saat pelajaran
sendiri saat pelajaran
sendiri saat pelajaran
dan tidak bermain
namun bermain
dan tidak bermain
ketika berada dalam
ketika berada dalam
ketika berada dalam
kelas.
kelas.
kelas.
Terlibat aktif
Terlibat aktif
Tidak terlibat aktif
membuat poster
membuat poster
membuat poster
tentang contoh sikap
tentang contoh sikap
tentang contoh sikap
disiplin dan tidak
disiplin dan tidak
disiplin dan tidak
disiplin dan dapat
disiplin namun tidak
disiplin dan dapat
berinteraksi dengan
dapat berinteraksi
berinteraksi dengan
teman-temannya.
dengan teman-
teman-temannya,
Terlibat dalam kegiatan berkelompok membuat poster tentang contoh sikap disiplin dan tidak disiplin (Compassion)
temannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
Es Krim dan Selokan
Suatu hari Irma sedang berjalan-jalan ditaman dan tidak sengaja melihat Budi yang sedang makan es krim bersama Ilham. Irma
: Budi, Ilham, kalian disini juga?
Budi
: Iya Ir, kami suka dengan es krim yang dijual di taman ini. Kamu mau?
Ilham : Bener banget Ir, es krim disini rasanya sangat enak apalagi yang rasa vanilla. Karena es krim sudah habis mereka berdua membuang bungkus es di selokan yang ada ditaman. Irma
: Bud, Ham. Membuang sampah di selokan itu tidak baik.
Budi
: Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham.
Pak Guru : Walaupun hanya sampah kecil namun bisa membahayakan kita semua Budi dan Ilham. Membuang sampah tidak pada tempatnya dapat membuat banjir saat musim hujan. Sampah yang kecil jika setiap hari dibuang di sekolan lamalama juga akan jadi banyak. Besok lagi jangan diulangi lagi perbuatan kalian. Budi & Ilham : Maafkan kami Pak Guru. Kami berjanji tidak akan mengulanginya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Patuh Aturan
Hari ini Risma berangkat ke sekolah pukul 06.30 setelah sarapan pagi karena takut terlambat sekolah. Sebelum berangkat ke sekolah Risma tidak lupa berpamitan dengan orang tuanya. Risma : Ayah dan Ibu, saya berangkat kesekolah dulu ya. Ibu
: Hati-hati di jalan ya, Nak.
Ayah : Jangan nakal di sekolah. Jika sudah pulang, langsung pulang ke rumah ya Nak.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Risma berangkat ke sekolah dengan menaiki sepedanya. Risma sampai di sekolah pukul 06.45 karena jarak sekolah dengan rumah tidak terlalu jauh. Bel sekolah pun berbunyi jam 07.00. Semua anak-anak masuk kedalam kelas mereka. Mamad : Siap, beri hormat Anak-anak : Selamat pagi Bu Guru. Soni
: Bu Guru, maaf saya terlambat.
Guru : Soni, mengapa kamu terlambat lagi? Soni
: Maaf bu, saya bangun kesiangan.
Guru : Soni, kamu harus belajar seperti Risma. Dia tidak pernah datang terlambat ke sekolah. Risma, mengapa kamu tidak pernah terlambat? Risma : Begini Bu, saya tidak tidur malam. Setelah belajar, saya tidur. Setelah jam belajar selesai. Risma segera mengambil sepedanya. Namun saat dia mengambil sepeda datanglah Soni menghampirinya. Soni
: Ris, ayo maen dulu.
Risma : Maaf Son, aku mau pulang dahulu. Aku belum minta ijin dengan orang tuaku. Soni
: Yasudah kalau begitu.
Setelah sekolah Risma langsung pulang kerumah karena Risma anak yang disiplin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Rumah Baru Dori bersama keluarganya pindah rumah karena tempat kerja ayahnya pindah, yang semula di Jakarta pindah ke Semarang. Oleh karena itu Dori harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sebagai warga yang baik, ayah Dori harus memberitahu ketua RT desa setempat. Ayah Dori
: Permisi, Pak. Selamat Siang.
Ketua RT
: Selamat siang, Pak. Ada yang bisa saya bantu?
Ayah Dori : Maaf pak, saya warga baru di desa ini. Saya pindahan dari Jakarta. Saya pindah bersama dengan istri dan kedua anak saya. Semoga bapak mau menerima saya sebagai warga baru disini. Ketua RT : Dengan senang hati, saya mewakili warga desa menerima bapak disini. Dan saya harap bapak betah di desa ini. Ayah Dori Permisi.
:Terima kasih banyak pak. Kalau begitu sama pamit dahulu.
Sesampainya halaman dirumah Ayah Dori bertemu dengan Dori. Ayah Dori
: Mau kemana nak?
Dori
: Mau keliling desa pak.
Ibu Dori tiba-tiba keluar dari dalam rumah. Ibu : Nak, kalau bertemu orang jangan lupa member salam ya. Jadilah warga yang baik. Dori
: Iya Ibu. Dori pergi dulu yaa yah dan ibu.
Ibu
: Hati-hati dijalan nak.
Diperjalanan Dori bertemu dengan orang-orang desa. Dori tidak lupa pesan ibunya untuk menyapa mereka. Dua bulan tinggal di desa itu, Dori dikenal oleh seluruh warga desa sebagai anak yang sopan.
Budi
: Ah, tidak apa-apa. Lagian itu hanya sampah kecil.
Tiba-tiba Pak guru ada dibelakang Irma, Budi dan Ilham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
LAMPIRAN 3 Validasi RPP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
LAMPIRAN 4 Kuesioner Sebelum Divalidasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
Yogyakarta,
Agustus 2015
Salam sejahtera, Berkaitan dengan penelitian, perkenankanlah saya meminta bantuan adik-adik untuk mengisi kuesioner. Skala penelitian ini berisi pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman adik-adik dalam kehidupan sehari-hari. Adik-adik diminta untuk mengisi pilihan jawaban yang sesuai dengan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan dan pengalaman sehari-hari. Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi nilai adik-adik. Demikian permintaan saya, atas kerjasama dan bantuan adik-adik, saya ucapkan terima kasih Salam,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal yang terkait dengan pengalaman dan pengetahuan. Adik-adik diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai menurut pengetahuan adik-adik, yang meliputi SS, S, TS, STS. Berikut arti dari pilihan tersebut : SS → Jika pernyataan sangat setuju S → Jika pernyataan setuju TS → Jika pernyataan tidak setuju STS → Jika pernyataan sangat tidak setuju Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu alternatif jawaban yang dianggap sesuai dengan kondisi adik-adik. Disini tidak ada jawaban benar atau salah, karena jawaban yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan kondisi adik-adik. Data yang adikadik isikan bersifat pribadi sehingga saya akan menjamin kerahasiaannya.
Contoh : No 1
Pernyataan Saya
selalu
berpikir
positif
permasalahan yang saya hadapi
terhadap
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
DATA IDENTITAS PRIBADI Nama
: ...................
Usia
: ......... tahun
Kelas
: ...................
No. Absensi
: ...................
Jenis Kelamin
: Laki-laki/Perempuan (*)
Tinggal bersama
:
(*) coret yang tidak perlu PERNYATAAN : No Pernyataan 1
Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
2
Aturan di sekolah membuat saya lebih rajin
3
Saya mengerjakan tugas jika saya diingatkan
4
Saya mematikan televisi ketika sedang belajar
5
Saya datang terlambat ke sekolah
6
Saya melupakan aturan kedisiplinan di lingkungan sekolah
7
Saya setiap hari masuk kelas tepat waktu agar tidak ketinggalan pelajaran
8
Saya memahami bahwa aturan disiplin dapat membuat hidup lebih teratur
9
Saya senang melakukan piket sesuai jadwal
10
Mencoret-coret tembok merupakan tindakan yang layak dilakukan di masyarakat karena menyalurkan rasa seni
11
Saya malas mengerjakan pekerjaan rumah karena menyita waktu bermain saya
SS
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
12
Saya mencontek ketika ulangan, demi memperoleh nilai baik
13
Saya mengatahui sikap disiplin penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
14
Saya menyadari pentingnya turan yang berlaku di lingkungan yang membuat hidup lebih tertib dan aman
15
Saya bangga memakai seragam sesuai peraturan sekolah
16
Saya tidak tertarik untuk menaati peraturan yang sudah dibuat
17
Saya menyadari bersikap mematuhi aturan membuat hidup semakin ruwet
18
Saya sudah melaksanakan piket di kelas sesuai dengan jadwal
19
Saya senang memakai seragam bebas ke sekolah
20
Saya tidak bersungguh-sungguh melaksanakan aturan yang dituliskan
21
Saya menghargai teman yang sedang piket dengan tidak berada di dalam kelas
22
Saya merasa senang ketika melaksanakan aturan di lingkungan sekitar
23
Saya senang membuang sampah di laci kelas
24
Saya sadar masuk kelas tepat waktu itu membuat saya tergesa-gesa
25
Saya membiarkan teman yang melanggar peraturan
26
Saya masuk kelas tepat mengganggu pelajaran
27
Saya meyakini membuat jadwal kegiatan sehari-hari
waktu
agar
dalam
tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
dapat menjadikan hidup teratur 28
Aturan yang dibuat membuat saya tertekan dalam melakukan berbagai macam kegiatan
29
Saya tidak mau menerima sanksi bila saya melangggar aturan
30
Saya datang ke sekolah tepat waktu
31
Saya malas untuk bangun pagi
32
Saya melaksanakan aturan yang masyarakat dengan sungguh-sungguh.
33
Saya terpaksa melakukan piket kelas
34
Saya memakai seragam sesuai peraturan sekolah agar tidak mendapat sanksi
35
Saya tidak ingin melaksanakan aturan disiplin di kelas karena saya merasa bosan
36
Saya berniat memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran di kelas
37
Aturan di sekolah tidak terlalu penting bagi saya
38
Saya merasa ketekunan dalam belajar, membuat saya pandai
39
Saya memahami pentingnya menaati peraturan hanya di rumah saja.
40
Ketika diajak untuk membolos oleh teman saya menolak
41
Saya membuat jadwal kegiatan sehari-hari agar hidup lebih teratur
42
Saya yakin bahwa aturan disiplin dapat membantu saya menjadi rajin
43
Saya tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan aturan yang berlaku di masyarakat
berlaku
di
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
44
Apabila melanggar peraturan saya siap menerima sanksi
45
Saya tertarik ajakan teman untuk membolos saat pelajaran yang tidak saya sukai
46
Saya tahu jika melaksanakan piket itu dapat menjaga kebersihan
47
Saya tahu piket dapat membuat saya lelah
Periksalah kembali lembar skala, jangan sampai ada pernyataan yang terlewati Terima kasih atas kerjasamanya ya, adik-adik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
LAMPIRAN 5 Validasi Kuesioner oleh Dosen dan Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
LAMPIRAN 6 Contoh Kuesioner Valid yang Belum diisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
168
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
169
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
171
LAMPIRAN 7 Contoh Kuesioner Kondisi Awal Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
172
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
176
LAMPIRAN 8 Contoh Kuesioner Siklus 1 Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
LAMPIRAN 9 Contoh Kuesioner Siklus 2 Siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
186
LAMPIRAN 10 Wawancara Guru
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
Format Wawancara Guru Kelas II Jawaban Indikator
Pernyataan
Keterangan Ya
Apakah siswa
semua menaati
peraturan sekolah?
Aturan-aturan di rumah,
Apakah
semua
siswa
sekolah dan
melaksanakan
masyarakat
peraturan kelas?
Apakah
siswa
Tidak Tidak semua siswa menaati peraturan sekolah. 65% siswa menaati peraturan di sekolah. Sedangkan, 35% terkadang menaati terkadang tidak. Contoh tindakan siswa yang tidak menaati peraturan misalnya membuang sampah sembarangan, terlambat masuk sekolah, terlambat membayar uang sekolah, tidak menggunakan seragam sesuai dengan yang telah ditentukan oleh sekolah Tidak semua siswa menaati peraturan kelas. 50% siswa menaati peraturan kelas. Sedangkan, 50% siwa terkadang menaati terkadang tidak. Contoh tindakan siswa yang tidak menaati peraturan kelas misalnya membuang sampah sembarangan, tidak memperhatikan guru saat menjelaskan, berjalan-jalan saat pembelajaran berlangsung, berkelahi, tidak melaksanakan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya. Ya. Tetapi pernah ada siswa yang tidak memakai seragam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
188
memakai seragam
sesuai
dengan
aturan
sesuai aturan yang ditetapkan oleh sekolah.
sekolah? Apakah
ada
siswa yang telat mengumpulkan tugas? Jika ada seberapa sering?
Apakah jadwal Menyadari dan
ada piket
kelas? Jika ada
mengontrol diri apakah
Ada. Pada setiap pembelajaran selalu ada siswa yang terlambat mengumpulkan tugas apabila diberi tugas. Alasannya karena siswa belum paham materi yang diberikan atau karena siswa masih belum lancar menulis. Ada. Terkadang ada yang tidak melaksanakan piket terutama yang laki-laki karena malas melaksanakan piket.
semua
siswa melaksanakan tugas
piket
sesuai jadwal? Apakah
semua
siswa
masuk
kelas
tepat
Tidak. Terkadang ada 1-2 siswa setiap harinya yang terlambat masuk kelas.
waktu? Apakah
semua
siswa memiliki Kesadaran
sikap dan nilai
akan tujuan
kedisiplinan yang baik pada raport?
Tidak. Ada yang diberi nilai cukup, sesuai dengan tingkah laku siswa menaati aturan yang diberlaku di sekolah dan di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
189
Apakah
ada
manajemen kelas di dalam kelas? Jika ada, apakah
semua
siswa menerapkannya?
Ada tetapi tidak tertulis. Hanya 60% siswa yang menerapkannya di kelas. Sedangkan sisanya hanya kadang-kadang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
190
LAMPIRAN 11 Observasi Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
197
LAMPIRAN 12 Tabel Rangkuman Kuesioner
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
198
Tabel Rangkuman Kondisi Awal, Siklus 1 dan 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Kondisi Awal Jumlah Kriteria 63 Rendah 68 Cukup 60 Rendah 63 Rendah 52 Sangat Rendah 77 Cukup 83 Tinggi 55 Sangat Rendah 69 Cukup 76 Cukup 72 Cukup 57 Rendah 46 Sangat Rendah 54 Sangat Rendah 80 Tinggi 57 Rendah 83 Tinggi 62 Rendah 69 Cukup 69 Cukup 78 Cukup 65 Cukup 45 Sangat Rendah 72 Cukup 77 Cukup 68 Cukup 55 Sangat Rendah 80 Tinggi 55 Rendah 57 Rendah 73 Cukup 73 Cukup 76 Cukup 63 Rendah 52 Sangat Rendah
Jumlah 85 87 65 82 81 79 68 73 91 91 70 75 59 88 69 88 86 81 76 90 85 70 78 68 89 65 70 75 83 86 78 83 84 69 91
Siklus 1 Kriteria Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Cukup Cukup Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi
Jumlah 58 96 77 86 84 84 84 78 93 84 88 84 73 95 89 82 83 84 85 76 94 81 71 75 88 77 90 93 93 81 66 92 92 86 71
Siklus 2 Kriteria Rendah Tinggi Cukup Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Tinggi Cukup Cukup Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Cukup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
199
36 55 37 74 38 74 39 38 40 42 Siswa memenuhi kriteria minim cukup 2587 Jumlah 64,675 Rata-rata Persentase 52,50% Nilai Skor 64,675
Rendah Cukup Cukup Sangat Rendah Sangat Rendah
54 85 73 74 69
21
Rendah Cukup Cukup Cukup Cukup
62 88 89 77 85
38 3113 77,83 95% 77,83
Rendah Tinggi Tinggi Cukup Tinggi 38
3314 82,85 95% 82,85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 13 Foto Penelitian
200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Foto-foto Penelitian
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 14 Surat Ijin Penelitian
204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
206
LAMPIRAN 15 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 16 Curriculum Vitae
208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
209
Daftar Riwayat Hidup
Brigita Yosi Pratiwi adalah anak pertama dari pasangan Yohanes Suprapto dan Veronika Siska. Lahir di Kulon Progo, 23 Juli 1994. Pendidikan awal di TK Tanjung Dlingseng
selesai
pada
tahun
2000.
Kemudian
melanjutkan ke SDK Indra Siswa Bondowoso, tamat pada tahun 2006. Tahun 2006-2009 melanjutkan sekolah ke SMPK Indra Prastha Bondowoso. Tahun 2009-2012 melanjutkan ke SMAK Mater Dei Probolinggo. Tahun 2012 penulis melanjutkan studi ke Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh pendidikan penulis telah banyak mengikuti kegiatan diantaranya, paduan suara di SD. Pada saat SMP penulis aktif di kegiatan OSIS. Saat SMA penulis mengikuti kegiatan paduan suara. Pada saat perguruan tinggi penulis mengikuti kegiatan kampus yaitu HMPS (Himpunan Mahasiswa Progam Studi) pada masa jabatan 2012-2013, EMC (English Mass Comunity) pada tahun 2012.