Ade Heryana, S.SiT, M.KM
Perubahan Perilaku Sehat & Teori Perubahan Perilaku Sehat
PERUBAHAN PERILAKU SEHAT & TEORI PERUBAHAN PERILAKU SEHAT Ade Heryana Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta Email:
[email protected] FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN PERILAKU
Tabel 1. Karakteristik Komunikasi Efektif untuk Mengubah Perilaku Sehat (Sumber: Taylor, 2015:46)
SEHAT
Komunikasi sebaiknya penuh warna dan
Beberapa faktor turut menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku sehat pada seseorang. Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Pendidikan Seseorang
akan
mengubah
kebiasaan sehatnya jika mereka memiliki informasi yang baik tentang kebiasaan
sehat tersebut. Untuk itu dibutuhkan
penyampaian informasi yang bisa diterima oleh
seseorang
untuk
mengubah
perilakunya. Berikut adalah berbagai cara komunikasi agar informasi kesehatan dapat diterima dengan efektif (lihat tabel 1).
2. Faktor rasa takut Bila seseorang takut kebiasaan tidak
sehat
akan
mengganggu
kesehatannya, maka orang tersebut akan mengubah perilakunya untuk mengurangi
rasa takut. Namun demkian, pesan-pesan kesehatan yang mengandung banyak unsur menakutkan, cenderung akan mengurangi perubahan
perilaku
sehat
seseorang.
Dengan demikian rasa takut itu sendiri tidak cukup untuk mengubah perilaku sehat seseorang, karena umumnya tujuan utama orang mengubah perilaku sehat adalah mengurangi rasa takut bukan penyakitnya. 1
hidup/animasi, jangan hanya berupa data statistik dan jargon-jargon. Bila memungkinkan ditambahkan kisah nyata; Penyampai pesan sebaiknya seseorang yang ahli di bidangnya, prestisius, dapat dipercaya, disukai, dan setara dengan audiens Argumen yang kuat (tentang perilaku sehat) sebaiknya disajikan di awal atau di akhir presentasi Pesan yang disampaikan sebaiknya singkat, jelas, dan langsung Pesan yang disampaikan sebaiknya terdapat konklusi/simpulan secara jelas Pesan yang ekstrim akan menimbulkan perubahan sikap yang sangat nyata, namun disampaikan secara ringkas saja. Hindari pesan yang sangat berlebihan. Misalnya: anjuran untuk berolahraga 30-60 menit sehari lebih efektif dibanding menganjurkan olahraga 3 jam per hari; Anjuran untuk mendeteksi penyakit (mis: HIV, Mamogram) dilakukan jika faktor perilaku tidak efektif mengatasi masalah kesehatan. Anjuran yang berifat promotif (mis: menggunakan krim matahari) sebaiknya ditekankan pada manfaat yang didapat; Jika audiens terlihat mau menerima perubahan perilaku sehat, maka komunikasi sebaiknya difokuskan pada hal-hal yang menyenangkan. Jika audiens terlihat menolak perubahan perilaku sehat, maka komunikasi ditekankan pada diskusi terhadap issue penolakan; Intervensi yang disarankan sebaiknya memperhatikan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Misalnya: intervensi penggunaan kondom untuk mencegah HIV sebaiknya jangan disampaikan pada anak remaja.
Ade Heryana, S.SiT, M.KM
Perubahan Perilaku Sehat & Teori Perubahan Perilaku Sehat
JENIS PESAN KESAHATAN
Sedangkan pesan yang bersifat negatif sebaiknya digunakan pada:
Pesan yang disampaikan dalam upaya mengubah perilaku sehat terbagi menjadi dua,
- Upaya mengubah perilaku sehat yang
yaitu: pesan yang bersifat positif dan bersifat
memiliki ketidakpastian hasil dan hanya
negatif. Pesan yang bersifat positif lebih
membutuhkan sekali intervensi, misalnya
mengutamakan keuntungan-keuntungan yang
pada vaksinasi;
didapat jika menjalankan upaya kesehatan
- Orang-orang
yang
memiliki
orientasi
atau disebut juag pesan yang berorientasi
pencegahan penyaki. Contohnya dengan
promosi kesehatan. Sedangkan yang bersifat
pesan: “Asupan kalsium yang rendah akan
negatif lebih memunculkan rasa takut atau
meningkatkan kekeroposan tulang”
ancaman, atau disebut juga pesan yang
- Orang-orang yang memelihara perubahan
berorientasi pencegahan. Misalnya
pada
perilaku selamanya. anjuran
untuk
PENDEKATAN PERUBAHAN PERILAKU SEHAT
melakukan vaksinasi flu. Pesan yang positif
Terdapat berbagai macam pendekatan
lebih menonjolkan keuntungan-keuntungan yang
didapat
jika
melakukan
yang
vaksinasi.
dapat
dilajkukan
dalam
rangka
perubahan perilaku sehat pada seseorang.
Sedangkan pesan yang bersifat negatif lebih
Pendekatan tersebut antara lain:
menonjolkan pada ketidaknyamanan jika 1. Pendekatan Sikap yaitu mengubah perilaku
menderita influenza.
sehat dengan melakukan perubahan sikap Pesan yang bersifat positif akan efektif
pada seseorang. Pendekatan ini terdiri dari:
digunakan pada :
Health Belief Model (HBM), Theory of
- Perubahan perilaku dengan kepastian
Planned Behavior, dan Self-Determination
dampak yang dihasilkan tinggi misalnya
Theory;
pada upaya pencegahan kanker kulit, berhenti
merokok,
dan
2. Pendekatan Kognitif, yaitu mengubah
anjuran
perilaku
berolahraga.
promosi
dengan
melakukan
modifikasi pada cara berfikir seseorang.
- Orang-orang yang lebih berorientasi pada upaya
sehat
atau
Salah satunya yang sering diterapkan
meningkatkan
adalah Cognitive-Behavior Therapy (CBT);
kesehatan. Contoh: pesan “Kalsium akan
3. Pendekatan Transformatif, yaitu mengubah
menjaga kesehatan tulang Anda”
perilaku sehat yang dilakukan melalui
- Orang-orang yang memulai perubahan
berbagai tahap transformatif. Pendejakan
perilaku
ini antara lain adalah Transtheoretical Model of Behavior Change; dan
2
Ade Heryana, S.SiT, M.KM 4. Pendekatan mengubah
Perubahan Perilaku Sehat & Teori Perubahan Perilaku Sehat
rekayasa
sosial,
perilaku
sehat
yaitu
Keyakinan terhadap efektifitas upaya
dengan
kesehatan
memodifikasi lingkungan sosial seseorang.
mengurangi
gangguan
kesehatan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
HEALTH BELIEF MODEL (HBM)
a. Keyakinan bahwa upaya kesehatan akan berjalan efektif; dan
Teori ini merupakan teori perubahan
b. Keyakinan bahwa biaya yang dikeluarkan
perilaku sehat yang mendasarkan pada
untuk upaya kesehatan akan memberikan
pemodifikasian sikap seseorang, yang paling
keuntungan/benefit.
awal ditemukan yakni pada tahun 1958 oleh Hochbaum, dan dilanjutkan oleh Rosenstock
Misalnya: seseorang yang dianjurkan
tahun 1966.
untuk mengubah pola makan untuk mencegah
Menurut
teori
ini,
penyakit jantung, memiliki keyakinan bahwa
seseorang
mengubah pola makan bukan satu-satunya
menjalankan perilaku sehat dipengaruhi oleh
penyebab sakit jantung, dan mengubah pola
dua faktor yaitu: 1) Keyakinan terhadap gangguan
dalam
kesehatan;
dan
2)
makan akan banyak mengurangi kesenangan
keyakinan
hidup. Sehingga meskipun persepsi terhadap
terhadap efektifitas upaya kesehatan dalam
kerentanan penyakit jantung sangat tinggi,
mengurangi gangguan kesehatan (lihat gambar
bisa jadi ia tidak mau mengubah pola makan.
1). Persepsi
terhadap
THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
gangguan
kesehatan dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
Pendekatan lain dalam perubahan perilaku sehat melalui pendekatan modifikasi
a. Nilai-nilai kesehatan secara umum, seperti:
sikap adalah the theory of planned behavior,
minat dan perhatian terhadap kesehatan;
dimana hubungan antara perilaku sehat
b. Keyakinan terhadap kerentanan seseorang
dengan keyakinan akan kesehatan lebih dekat
terhadap gangguan kesehatan; dan
dibandingkan dengan HBM.
c. Keyakinan terhadap konsekuensi yang timbul akibat gangguan kesehatan.
Menurut teori ini, perilaku sehat merupakan hasil langsung dari tujuan perilaku
Misalnya: seseorang akan merubah
seseorang.
perilaku diet dengan mengurangi asupan
Tujuan
perilaku
seseorang
ditentukan oleh tiga faktor (lihat gambar 2),
kolesterol bila mereka memiliki nilai-nilai
antara lain:
kesehatan yang baik, yakin bahwa orang yang tidak diet kolesterol akan mengalami sakit
1. Sikap terhadap aktifitas tertentu;
jantung, dan yakin bahwa gangguan kesehatan
2. Norma-norma yang berhubungan aktifitas
akibat penyakit jantung bisa berbahaya.
tertentu; dan 3. Persepsi terhadap pengontrol perilaku 3
Ade Heryana, S.SiT, M.KM
Perubahan Perilaku Sehat & Teori Perubahan Perilaku Sehat
Keyakinan terhadap gangguan kesehatan - Nilai-nilai kesehatan secara umum (“saya sangat memperhatikan kesehatan”) - Keyakinan terhadap kerentanan seseorang terhadap gangguan kesehatan (“sebagai perokok, saya bisa terkena kanker paru”) - Keyakinan terhadap konsekuensi yang timbul akibat gangguan kesehatan (“saya akan mati, jika saya menderita kanker paru”) Keyakinan terhadap efektifitas upaya kesehatan dalam mengurangi gangguan kesehatan
Perilaku Sehat (“Saya akan berhenti merokok)
- Keyakinan bahwa upaya kesehatan akan berjalan efektif (“jika saya berhenti merokok sekarang, saya tidak akan terserang kanker paru ”) - Keyakinan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk upaya kesehatan akan memberikan keuntungan/benefit (“meskipun untuk berhenti merokok sulit, namun untuk mencegah kanker paru lebih bermanfaat ”) Gambar 1. Health Belief Model yang Diaplikasikan pada Perilaku Berhenti Merokok Sikap terhadap aktiivitas tertentu - Keyakinan terhadap hasil dari perubahan perilaku (“bila saya mengubah pola makan, maka berat badan saya akan turun, kesehatan akan meningkat, dan lebih menarik”) - Evaluasi terhadap hasil dari perubahan perilaku (“Menjadi sehat dan terlihat menarik merupakan hal yang penting”) Tujuan perilaku Norma-norma yang berhubungan aktifitas tertentu - Keyakinan normatif (“keluarga dan teman menganjurkan saya untuk mengubah pola makan ”)
(“bermaksud mengubah pola makan”)
Perubahan perilaku (”menjalankan pola makan sehat)
- Motivasi untuk mengikuti anjuran (“saya akan menjalankan apa yang mereka inginkan dari saya ”) Persepsi terhadap pengontrol perilaku tertentu (“saya akan sanggup mengubah pola makan”) Gambar 2. The Theory of Planned Behavior yang Diaplikasikan pada Pola Makan Sehat
4
Ade Heryana, S.SiT, M.KM Sikap
Perubahan Perilaku Sehat & Teori Perubahan Perilaku Sehat tertentu
untuk mengejar tujuan mereka. Target yang
menekankan pada: keyakinan dan evaluasi
dituju dalam teori ini adalah dua komponen
terhadap hasil dari perubahan perilaku.
yaitu motivasi otonom dan persepsi terhadap
Norma-norma
yang
kompetensi. Seseorang termotivasi secara
diyakini oleh seseorang yang sebaiknya
otonom ketika mereka bebas menentukan
dilakukan (keyakinan normatif atau normative
pilihan dan mengambil keputusan. Kompetensi
belief) dan motivasi yang dibutuhkan untuk
berarti keyakinan bahwa seseorang mampu
mengikuti anjuran atau keyakinan normatif
melakukan perubahan perilaku.
tersebut.
terhadap
aktivitas
merupakan
Persepsi
hal-hal
terhadap
pengontrol
Misalnya:
perilaku merupakan persepsi bahwa seseorang
wanita
dokter, dia tidak merasakan kebebasan
efek yang diinginkan. Faktor yang terakhir
otonom
mirip dengan self-efficacy.
melainkan
merasakan
bahwa
aktifitasnya ada dalam pengawasan orang. Hal yang
ini dapat mengurangi komitmennya untuk
merokok
mengubah perilaku. Namun demikian jika
menyebabkan masalah kesehatan serius, yang
perubahan pola makan merupakan pilihan
percaya bahwa orang lain menganjurkan
pribadinya,
sebaiknya berhenti merokok, yang termotivasi
motivasinya. Teori SDT terbukti sukses dalam
untuk mengikuti norma-norma yang ada, yang
mengubah
percaya bahwa ia memiliki kemampuan
alkohol.
percaya
seorang
seorang
mengubah pola makannya karena anjuran dari
dapat menjalankan aktifitas dan menghasilkan
Misalnya:
ketika
bahwa
perokok
perilaku
berhenti merokok, yang menjalankan tujuan dari
perilaku-perilaku
kemungkinan
untuk
di
atas,
berhenti
kondom,
konsumsi minuman ringan, dan penerapan food safety. SELF-DETERMINATION THEORY (SDT) ini
disusun
merokok,
konsumsi
Taylor, Shelley A. 2015. Health Psychology, 9th edition. Los Angeles. Mc-Graw Hill Education.
empiris terbukti bisa memprediksi perilaku
Teori
meningkatkan
Sarafino, Edward P. 1990. Health Psychlogy: Biopsychosocial Interactions, 4th edition. John-Willey and Sons.
merokok
Theory of planned bevahior secara
penggunaan
perilaku
akan
REFERENSI
akan hal-hal di atas.
seperti
ini
memiliki
dibandingkan seseorang yang tidak percaya
kesehatan
hal
berdasarkan
pemikiran bahwa setiap orang termotivasi
5