PERINATOLOGI DAN NEONATOLOGI dr. SOEROYO MACHFUDZ, MPH, Sp.AK Bagian Anak RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia UKK Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial IDAI Ketua Satgas Perlindungan Anak PP IDAI Komda KIPI Propinsi DIY (0274) 413276, 413100; HP : 0811283521
Riwayat Hidup Singkat :
Dr. Soeroyo Machfudz, MPH, SpA(K) no HP 0811283521
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang - Pediatri Sosial, Master of Public Health (Morbidity, Growth & Development) Jabatan 1. Ketua Satgas Perlindungan Anak PP IDAI 2011-2014 2. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia 2008-2011 3. Pengurus Komda KIPI Prop. DIY 4. Ketua Departemen Anak FK-UII Yogyakarta 5. Anggota Forum Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Prop. DIY 6. Ketua Peristi RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta 7. Anggota UKK Tumbuh-Kembang PP IDAI 2002-2014 8. Dosen di Stikes Aisyiyah, Poltekes Kemenkes DIY, FKM-UAD Riwayat Singkat Pendidikan / Pelatihan / Kongres : 1. 1988 : Dokter Spesialis Anak FKUGM 2. 1995 : Short Course of HIV-AIDS, Brown Univ, Providence - USA 3. 1998 : Master of Public Health & Epidemiology, Umea, Sweden 4. 2002 : Konsultan Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial 5. 2003 : Mother & Child Health Handbook Cource, Osaka-Tokyo - Japan 6. 2005 : Vaccinology Training Malang, Jakarta
7. 8.
Participants IPC Mexico, Greece, South-Africa, Melbourne Participants APF Malaysia, Shanghai, Philiphine, Bangkok, Singapure
Dr. SOEROYO MACHFUDZ, MPH, Sp.AK Pendidikan : FK_PPDS-1-IKA_UGM, Konsultan TK Brown Univ.-USA, Umea Univ,-Swedia MCH-Handbook, Tokyo, Osaka, Japan
Istri : SITI MUNAFIATI
• • • •
ANAK Reny M, SE-Ak, M.CF Ririn M, Dr. Rossy (A). M, ST, M.TS Restu M (A), Dr.
CUCU R. Hanim R. Maryam R. Hasna M.A. Romeo Rakha Pandya W. Rayi A.M.
11/11/2015 4
PELAYANAN KESEHATAN
ANAK
KOMPREHENSIF HOLISTIK
• KOMPLIT & UTUH sejak janin • PENINGKATAN KESEHATAN &
PENCEGAHAN PENYAKIT • ATENSI, PEDULI, KOMUNIKASI
DEFINISI • PERINATOLOGI : ILMU YANG MEMPELAJARI MANUSIA SEJAK JANIN DALAM KEHAMILAN 28 MINGGU S/D BAYI UMUR 7 HARI • NEONATOLOGI : ILMU YANG MEMPELAJARI MANUSIA SEJAK DILAHIRKAN S/D BAYI 28 HARI
PERINATOLOGI • OBSGIN • ANAK
: FETOMATERNAL : PERINATOLOG
• ADA KEBERSAMAAN ANTARA BAG. ANAK
DAN OBSGIN DALAM MENDIAGNOSIS DAN TATALAKSANA DIAKHIR KEHAMILAN DAN DIAWAL KEHIDUPAN SESEORANG
MASALAH PERINATOLOGI IBU
• KESEHATAN FISIK – TV, PENYAKIT RUTIN – PENYAKIT KETURUNAN – INFEKSI
• PERSIAPAN MENTAL
– PERCAYA DIRI, YAKIN – PASRAH, DOA, DLL
• PEMILIHAN PENOLONG • PEMILIHAN TEMPAT
JANIN
• TAKSIRAN BB • POSISI / LETAK • DJJ • AIR KETUBAN • ABNORMALITAS PLASENTA • POSISI • BENTUK, TALI PUSAT
MASALAH NEONATOLOGI / BAYI BARU LAHIR (0 – 28 HARI) • BAYI NORMAL • BAYI BERMASALAH • ASFIKSIA BBLR • IKTERUS KEJANG • INFEKSI PERDARAHAN • PENYAKIT KONGENITAL
FISIOLOGI NEONATUS • Neonatus: begitu lahir akan menyesuaikan sikon dari intra uteri ekstra uteri • 3 faktor:
– Maturasi : tergantung masa gestasi – Adaptasi : dengan lingkungan yang berbeda – Toleransi : menerima sikon saat ini
Respirasi • Janin : mendapat oksigen dari plasenta, • Bayi : mendapay oksigen dari paru-paru • Rangsangan pernafasan pertama: – Tekanan mekanis pada dada pada saat melalui jalan lahir mengeluarkan cairan paru menurunkan tegangan permukaan -- mempermudah pembukaan alveolus – Penurunan PaO2 & pH dan kenaikan PaCO2 akibat terputusnya sirkulasi plasenta, redistribusi curah jantung akibat penjepitan tali pusat merangsang kemoreseptor – Rangsang dingin / taktil
JANTUNG & SIRKULASI • Fetus : – Plasenta vena umbilikalis hati & serambi kiri jantung bilik kiri aorta seluruh tubuh serambi kanan serambi kiri lewat foramen ovale & bilik kanan paru & aorta melalui duktus arteriosus.
• Bayi : – penurunan tekanan di paru paru mengembang tekanan jantung kanan akan turun/ lebih rendah dari jantung kiri penutupan foramen ovale & duktus arteriosus.
Traktus digestivus & fungsi hati • Traktus digestivus mengandung: – mekonium ( mukopoliosakarida) dikeluarkan dalam 24 jam pertama. – Enzim
• Hati:
– Aktifitas Enzim transferase glukoronil kurang terjadilah ikterus fisiolofi – Kenaikan kadar protein, penurunan lemak dan glikogen – Fungsi detoksikasi belum sempurna
Metabolisme & produksi panas • Hari pertama energi didapatkan dari
pembakaran karbohidrat / glikogen, • Hari kedua dari lemak • Produksi panas pada bayi didapat dari : – Aktifitas otot – Pembakaran lemak coklat – Menggigil
Termoregulasi • Bayi : bersifat poikilotermi • suhu intrauterin : sekitar 37oC dan
suhu sekitar 28-32oC pemecahan glikogen (katabolisme)
Mekanisme kehilangan panas: •Radiasi : alas tidur yang dingin •Evaporasi : penguapan cairan di kulit (ketuban, air madi) •Konduksi : panas tubuh diambil oleh permukaan yang melekat di tubuh (pakaian basah) •Konveksi : penguapan ( tidak pakai baju, aliran angin)
GINJAL Keseimbangan air & elektrolit • Bayi relatif banyak mengandung air & natrium • Fungsi ginjal BELUM SEMPURNA • hati – hati pemberian
cairan hiperosmotik
KELENJAR ENDOKRIN • Selama intra uteri janin mendapat hormon dari ibu, pada waktu lahir kadang hormon tersebut masih berfungsi , misal: – Pembesaran kel. Mamae – Pengeluaran darah dari vagina (withdrawal bleeding)
• Kelenjar tiroid sudah terbentuk sempurna
PEMERIKSAAN PADA BAYI BARU LAHIR (NEONATUS)
• Anamnesis: – FAKTOR RISIKO : • KEHAMILAN • PERSALINAN – Netek / minum, kencing, mekonium, muntah, kejang
• Pemeriksaan fisik :
– SECEPAT MUNGKIN • DI RUANG BERSALIN / RESUSITASI – APGAR : 1, 5, 10 menit dan 2 jam – ABNORMALITAS – ADAPTASI – PEMERIKSAAN LANJUTAN • DALAM 24 JAM I (prognosis akhir)
• KEADAAN UMUM – PENAMPAKAN UMUM (performance) – TANDA UTAMA • NADI/ denyut jantung • NAPAS/ RR/ tipe/ pola • SUHU – TANGISAN UMUM & KHUSUS – GERAKAN • TREMOR, TONUS, KEJANG, dll
• ANTROPOMETRIK
– BB, PB, LK, LLA, LD, LP
• UMUR KEHAMILAN – SKOR DUBOWITZ
• KULIT – – – – –
STRUKTUR: KETEBALAN, WARNA: KEMERAHAN, SIANOSIS, PUCAT, IKTERUS, MEKONIUM LANUGO PERDARAHAN: KULIT, HEMATOM IMPETIGO, VESIKE, LASERASI
– – – –
MOULASE BENTUK KEPALA UUB, KRANIOSINOSTOSIS TRAUMA: FRAKTUR, KAPUT SUSEDANEUM, SEFAL HEMATOM
• TALI PUSAT/ UMBILIKUS • KEPALA
• WAJAH – DISMORFIK, ASIMETRIS – PERDARAHAN KONJUNGTIVA, KATARAK – TELINGA, HIDUNG – MULUT, PALATUM
• LEHER – HIGROMA COLLI – TURNER SINDROM …. XXY – KLEINFELTER SINDROM …. XYY
• PARU
– I,P,P,A (AUSKULTASI) – TIPE NAPAS, merintih, stridor – BENTUK DADA
• JANTUNG
– LETAK JANTUNG – Suara jantung S1, S2, BISING?
• ABDOMEN
– HATI, LIMPA, GINJAL – MASSA – DISTENSI, HERNIA UMBILIKALIS – ANUS
• GENITAL – TESTIS, HIDROKEL, ORKITIS, OUE, AMBIGOUS GENITAL – KELENJAR MAMA
• EKSTREMITAS – Gerakan, fraktur, dislokasi – Jari, GARIS SIMIAN, abnormalitas
• NEUROLOGIK – REFLEKS PRIMITIF: mencari, menghisap, menelan ……. IMD
MANAGEMEN RUJUKAN BAYI BARU LAHIR RISIKO TINGGI
INDIKASI • • • • • • • • • •
Harus dipikirkan sejak dalam kandungan risiko tinggi BBL < 2000 gram Tidak mau minum Tangan & kaki dingin atau demam tinggi Gangguan pernafasan Perdarahan / curiga perdarahan Kejang-kejang Ikterik yang meningkat Gangguan saluran cerna: kembung, muntah, diare, tidak bab & perut buncit Kelainan bawaan
BAYI BARU LAHIR
ASFIKSIA GG. NAPAS
PERDARAHAN
KEJANG
SYOK
KEGAWATAN NEONATUS
PROSEDUR • Stabilisasi jangan sampai meninggal di jalan/ memburuk ….. “Transportable”
– Suhu, jalan nafas, oksigen, sirkulasi
• • • • • •
Dehidrasi: infus Kejang: anti kejang Sesak nafas: pertahankan jalan nafas & O2 Suhu 36,5 -37,5 Bila perut distensi: dekompresi Luka terbuka ( meningokel, gastrosisis ) kasa steril, Na Cl hangat
Tanggung jawab petugas yang merujuk • Persiapan memadai • Penjelasan ke orang tua / keluarga • Membuat surat rujukan yang lengkap: – Identitas – Riwayat penyakit, kehamilan, persalinannya – Yang telah dilakukan, laborat dilampirkan
• Stabilisasi kondisi bayi • Memberi tahu ke tempat rujukan
MASALAH BAYI BARU LAHIR
HIPOTERMIA • Suhu normal 36,5 – 37,5 C • Hipotermia gejala penyakit (infeksi) •
kematian. Mekanisme kehilangan panas:
– Radiasi : alas tidur yang dingin – Evaporasi : penguapan cairan di kulit (ketuban, air mandi) – Konduksi : panas tubuh diambil oleh permukaan yang melekat di tubuh (pakaian basah) – Konveksi: penguapan (tidak pakai baju, aliran angin)
Prinsip dasar • Mencegah hipotermia: – Mengeringkan bayi segera setelah lahir – Menunda memandikan: • BBL > 2.500 gram 24 jam • BBLR, lemah sampai kondisi stabil, menghisap kuat
– Selimuti bayi dengan kain bersih dan kering, seluruh tubuh & kepala – Dekap …….. Kangoroo Model Care (KMC)
KLASIFIKASI HIPOTERMIA 1. Hipotermia sedang – kaki tangan teraba dingin – suhu 32-36oC – Ada tanda 2/lebih : menangis lemah, aktivitas turun, mengantuk, kulit bercak merah, menetek lemah
Tatalaksana – – – –
keringkan tubuh perawatan bayi lekat tutup kepala, ganti pakaian basah ASI lebih sering
KLASIFIKASI HIPOTERMIA 2. Hipotermia berat – Seluruh tubuh teraba dingin – Suhu < 32oC – Ada tanda 2/ lebih : menangis sangat lemah, sulit dibangunkan, kulit keras-merah (sklerema), ujung kaki & tangan biru / sianosis, tak mau menetek, nafas tidak teratur melambat Tatalaksana – Sama dengan atas – ASI dengan pipa nasogastrik & infus D10% – Rujuk ke RS… Bila tak mungkin: beri lampu 60 watt jarak 60 cm, inj. PP 50.000 U/kg & Gentamisin 5 mg/kg
Bayi dengan BBLR lebih rentan terhadap HIPOTERMIA • • • • • •
Cadangan energi kurang Pusat pengaturan suhu belum sempurna Masukan cairan dan kalori kurang Luas permukaan tubuh relatif kurang Kulit/subkutan lebih tipis Ada penyulit lain
HIPERTERMIA • Gejala : – Suhu > 37,5 C – Nafas > 60 x/ menit – Tanda dehidrasi: BB menurun, turgor menurun, kencing sedikit
• Penanganan : – – – –
Pindahkan di ruang sejuk Minum , pasang infus bila dehidrasi Penurun panas (paracetamol) Bila ada infeksi : antibiotika massif
IKTERIK • Definisi : – Kadar bilirubin serum meningkat – Warna kulit seluruh tubuh kekuningan
• Bilirubin : – Indirek : proses hemolitik, uptake hepar terganggu – Direk : gangguan pada hepar, gangguan sekresi
Jenis ikterik • Fisiologis – Muncul setelah hari ke 2, berangsur turun pada hari ke 10 dan hilang pada hari ke 14 – Kremer 1 (muka), 2 (dada); 3 (badan), dll
• Patologis
– terjadi dalam 36 jam pertama kehidupan – kenaikan bilirubin indirek sangat cepat (5 mg%/hari); kadar > 15-20 mg% ( kremer 4/5) Kenaikan bilirubin direk (kulit kuning hijau, berak dempul, kencing kuning tua) – Penyebabnya jelas
IKTERUS • RUMUS KRAEMER Derajat Luas 1 2 3 4 5
Perkiraan bilirubuin Leher/ kepala 5 +, badan bagian atas 9 + badan bawah & tungkai 11 + lengan/ kaki 12 + telapak tangan, kaki 16
TATA LAKSANA • Pemberian ASI/ Minum dini
• • • •
– merangsang peristaltik usus – memacu terbentuk flora usus menekan aktivitas glukoronidase siklus enterohepatik – masukan energi: sintesis as. glukoronat, integritas sel
Jemur matahari … masih kontroversi Fototerapi Transfusi tukar Setiap ikterus dengan tinja berwarna dempul/ pucat rujuk …. Saluran empedu … OPERASI
BAHAYA • Sel saraf : KERN-IKTERUS – Bilirubin indirek bebas (tidak terikat albumin) secara difusi melewati sawar otak, deposisi di sel otak dan merusak jaringan otak.
• Gejala Kern-Ikterus :
– hipertonik: tonisistas otot meningkat – tangis melengking, epistotonus, tuli
• Risiko tinggi : – – – –
hipoksia gangguan metabolisme BBLR sepsis
INFEKSI (SEPSIS) • Faktor risiko : – Kehamilan : infeksi TORCH, eklamsia, DM – Persalinan : lama, sulit / tindakan, mis SC, VE, Ketuban Pecah Dini, ketuban keruh, ibu dg demam – Bayi : • Trauma persalinan / asfiksia • BBLR • Hipotermia
TATA LAKSANA • Tidak mudah • Progresif • Diagnosis dini : – Malas minum, rewel, letargi, takhipneu, muntah, diare, hipotermia, hipertermia – Edema, sklerema, petekhi, perdarahan – Ikterik, hepato-splenomegali, kejang
TATA LAKSANA • Pertahankan suhu • ASI: NGT / infus • Antibiotika masif • Secepatnya harus dirujuk • Terapi edukasi
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) • bayi dengan berat lahir < 2500 gram (< 2750 gr ???) • kriteria berat badan :
•
•
– BBLR : < 2500 gram – BBLSR : < 1500 gram – BBLER : < 1000 gram kriteria umur kehamilan : – prematur : < 37 minggu – aterm : 37-42 minggu – posterm : > 42 minggu kriteria berat badan dan umur kehamilan : – SMK : sesuai masa kehamilan – KMK : kurang masa kehamilan – BMK : besar masa kehamilan
MENGAPA MASALAH BBLR PENTING ?? • Cermin proyeksi kualitas generasi mendatang • Angka BBLR sebagai indikator kesehatan di Indonesia • Menduduki posisi tinggi dari angka kematian bayi – < 1 bulan : 60% – < 1 tahun : 30-40%
• Merupakan indikator status gizi masyarakat • KLB …….. Masalah NASIONAL
FAKTOR RISIKO BBLR • Genetik/konstitusi
– TB & BB ibu, TB & BB ayah, ras, riw. BBLR, hemodinamik
• Demografi & psikososial – – – –
umur ibu : < 20 tahun, > 35 tahun sos-ek status pernikahan psikis
• Obstetrik
– paritas – jarak kehamilan – umur kehamilan
• Nutrisi ibu
- riw. obstetri - kembar - kelainan
– BB hamil, aktivitas, anemia, mikronutrien
• Morbiditas ibu • Toksik
– rokok, alkohol, kafein, narkotik, polusi
• Antenatal care
MASALAH PADA BBLR 1. Suhu tubuh …. hipotermia 2. Nutrisi …. hipoglikemia
– per oral: mudah kembung, otot dinding perut masih lemah, otot saluran pencernaan lemah – malas minum, BB tidak bertambah
3. Daya tahan lebih rendah 4. Fungsi organ belum baik – Sindrom gawat napas – Hipotermia – Hipoglikemia
- Ikterus - Sepsis neonatorum - Anemia, perdaragan
TATALAKSANA PADA BBLR 1. Tidak dapat menetek - mungkin infeksi berat – – – –
beri antibiotika i.m. (PP dan gentamisin) cegah hipoglikemia - beri ASI/minum dikit demi dikit cegah hipotermia dengan perawatan bayi lekat RUJUK SEGERA KE RUMAH SAKIT
2. Masalah pemberian minum/BB rendah – nasihati ibu untuk meneteki sesering mungkin, minimal 12 kali sehari – bila mendapat makanan/minuman selain ASI - teteki lebih sering, kurangi makanan/minuman lain – bila ada luka/bercak putih di mulut - mycostatin
Perawatan Bayi Lekat (Kangaroo Model Care) • Dini, lama dan kontak kulit-ke-kulit
antara ibu dan bayinya • Dapat dilakukan di rumah sakit dan terutama di rumah
Cara Perawatan Bayi Lekat • Posisi Bayi: – Tegak (atau diagonal), telungkup di dada ibu di antara dua payudara – kepala bayi di bawah dagu ibu, dan kepala, leher dan dada bayi dalam posisi agak ekstensi mencegah obstruksi jalan napas • Pakai bayi: – telanjang, kecuali popok dan kepala – pakaian tipis – baju ibu ditutupkan ke bayi, k/p ditambah selimut
GANGGUAN NAPAS TANDA KLINIS • Gasping (napas megap-megap) • Frekuensi napas > 60 x/menit • Frekuensi napas < 30 x/menit • Sianosis sentral • Apnea (henti napas > 20 detik)
KEMUNGKINAN PENYEBAB GANGGUAN NAPAS • • • • •
ASFIKSIA NEONATORUM Pneumonia, aspirasi Kelainan jantung kongenital BBLR, prematur Sepsis
TATA LAKSANA • Tatalaksana Apnea – Stimulasi - resusitasi – Stop minum oral - ganti cairan IV – Terapi oksigen – Bikarbonat Natrikus / Meylon (asfiksia) – Aminofilin IV - Teofilin oral – Monitor ketat tanda vital
KEJANG • Sulit mengenali • Umum: klonus - tonus • Hiperiritabilitas:
• •
– fokal ujung tangan – otot muka, bola mata – Mengisap, mengunyah Spasmus Setiap gerakan abnormal, asimetris
PENYEBAB KEJANG • Komplikasi Perinatal • Kelainan Metabolik – hipoglikemia – hipokalsemia – hipo/hipernatremia – hiperbilirubinemia
• Infeksi: tetanus, meningitis • Kelainan bawaan
TATALAKSANA KEJANG • Umum – jalan napas, hangat, oksigen
• Khusus: kausa – infus Dekstrose 10% – antibiotika, dll – antikonvulsan: Fenobarbital, dilantin, asam valproat
SKEMA TATALAKSANA FENOBARBITAL 15-20 mg/kg BB iv / im 30 menit tetap kejang FENOBARBITAL 10 mg/kg BB iv / im tetap kejang DYPHENIL HYDANTOIN (rujuk)
TERIMA KASIH