PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya) Anggi Husni Nuranggi,
[email protected] Endang Surahman,
[email protected] Biology Education Department Faculty of Teacher Training and Education Siliwangi University Tasikmalaya
ABSTRACT This research is aimed to know the difference of students achievements using brain based learning model and problem based learning model on respiratory system in humans materials at the X class in MA Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. This research was conducted in January 2015 until July 2015 at MA Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Pre-experimental research is used as the method of the research. The population of this research are all of the X grade in MA Athoriyyah Cikatomas as much as three classes which consist of 93 students. The sample used in this research is grade X-1 which consist of 30 students and X-2 classes which consist of 28 student which taken by purposive sampling. The test technique is used in this research as the technique of collecting data. The instruments used in this research is the test the students on the respiratory system in humans material which consist of 40 multiple choice with 5 options. To analyze the data, the writer uses t-test with signification value (α) = 5%. Based on analyze data and t-test can conclude that there was the defference of students achievements using brain based learning model and problem based learning model on respiratory system in humans materials at the X class in MA Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Keywords: Brain Based Learning, Problem Based Learning, Achievements, Respiratory System in Humans.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model permbelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Juli 2015 di MA. Athoriyyah Cikatomas Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Tasikmalaya sebanyak 93 orang yang terbagi atas 3 kelas. Adapun Sampel penelitian adalah kelas X-1 dan X-2 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang siswa di kelas X-1 dan 28 orang siswa di kelas X-2 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar berjumlah 40 butir soal yang berbentuk pilihan majemuk dengan lima option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji perbedaan dua rata-rata (uji t) dengan taraf signifikansi (α) = 5%. Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengujian hipotesis diperoleh simpulan ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model permbelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Kata kunci: Brain Based Learning, Problem Based Learning, Hasil Belajar, Sistem Pernapasan pada Manusia.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang, keluarga, bahkan bangsa dan negara. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak mungkin terjadi tanpa adanya interaksi antar pribadi, interaksi antar manusia dan interaksi manusia dengan lingkungan. Proses pendidikan di lingkungan sekolah biasanya lebih dikenal dengan istilah proses pembelajaran yakni kegiatan belajar mengajar yang diwujudkan dalam bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik, antar sesama peserta didik, dan antara peserta didik dengan lingkungan sekolah. Kegiatan belajar mengajar tentu tidak terlepas dari unsur-unsur kegiatan belajar mengajar itu sendiri yaitu guru sebagai pendidik, siswa sebagai peserta didik, materi pembelajaran, sumber pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran dan sarana prasarana. Dalam proses pembelajaran, guru merupakan komponen paling penting karena mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran. Seorang guru dapat dikatakan telah berhasil apabila hasil belajar siswanya sudah mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Namun yang jadi permasalahan yaitu masih banyak guru yang masih menggunakan model pembelajaran yang monoton dan belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, sehingga dalam proses pembelajarannya siswa merasa jenuh dan hasil belajarnyapun tidak mampu mencapai KKM. Hal ini juga terjadi di MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 22 Januari 2015 ditemukan masalah bahwa rata-rata nilai pada materi sistem pernapasan pada manusia tahun pelajaran 2013/2014 belum mencapai KKM. Masih banyak siswa yang hanya mampu mencapai nilai 70 bahkan ada yang kurang dari 70, padahal nilai KKM pelajaran biologi adalah 75. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan seperti ini yaitu guru harus lebih memperhatikan kembali cara menyampaikan materinya supaya tidak membuat siswa merasa jenuh. Guru harus bisa membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan mampu membuat siswa merasa termotivasi dan senantiasa bersemangat selama proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan variasi model pembelajaran juga sangatlah penting untuk seorang guru dalam proses pembelajaran untuk mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan sehingga hasil belajarnya bisa maksimal dan mencapai KKM. Untuk itu penulis mencoba menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning. Model pembelajaran brain based learning adalah model pembelajaran yang memperhatikan perkembangan otak siswa. Sedangkan model pembelajaran problem based learning adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning pada materi sistem
pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya?” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (pre eksperiment) dengan model brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari 3 kelas, dengan jumlah siswa sebanyak 93 orang. Populasi dianggap homogen dan memiliki karakteristik yang sama dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa mata pelajaran Biologi, dengan sampel X-1 yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran brain based learning, serta sampel kedua yaitu kelas X-2 yang proses pembelajarannya menggunakan yaitu model pembelajaran problem based learning. Sampel tersebut diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Desain Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study. Prosedur disain yang digunakan adalah seperti yang diungkapkan oleh Arikunto, Suharsimi (2010:124) Pola : kelas eksperimen I X1 O kelas eksperimen II X2 O Keterangan: X1 : treatment/perlakuan yang diberikan pada kelas pertama dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament X2 : treatment/perlakuan yang diberikan pada kelas kedua dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions O : Hasil observasi sesudah diberikan treatment/perlakuan Langkah-Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: tahap persiapan yang meliputi observasi, pengajuan judul, penyusunan proposal dan instrumen penelitian, seminar penelitian, uji coba instrumen penelitian; tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan pembelajaran, posttest; dan tahap pengolahan data seperti pengolahan dan analisis data terhadap hasil belajar yang diperoleh dari penelitian seta membuat kesimpulan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes dilakukan agar hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada
manusia yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran brain based learning dan model pembelajaran problem based learning dapat diukur. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada materi tumbuhan biji berupa tes bentuk pilihan majemuk dengan lima alternatif pilihan. Uji validitas tiap butir soal menggunakan teknik dengan rumus rpbis. Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh 41 butir soal yang memenuhi kriteria valid dan 9 butir soal yang tidak memenuhi kriteria valid. maka diperoleh K.R20= 0,97 yang berarti bahwa tes yang diberikan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik pengolahan dan analis data dalam penelitian ini yaitu dengan uji persyaratan analisis menggunakan Uji normalitas dengan uji Lilliefors dan Uji homogenitas dengan uji Fmaksimum, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji t. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di MA Athoriyyah Cikatomas pada bulan Januari sampai Juli 2015. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data posttest pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Tabel 1 Statistik Hasil Belajar Siswa Setelah Melakukan Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Brain Based Learning dan Problem Based Learning Statistik Minimum Maksimum Rentang Rata-rata Standar deviasi Varians
Nilai Posttest X-1 22 34 12 29,3 3,28 10,76
X-2 28 36 8 32,21 3,36 11,29
Pengujian Prasayarat Analisis Tabel 2 Ringkasan hasil uji normalitas No
Data
Lo
Lkritis
1 2
A B
0,1531 0,1292
0,161 0,1658
Hasil analisis Lo < Lkritis Lo < Lkritis
Kesimpulan analisis Terima Ho Terima Ho
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Lilliefors dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Brain Based Learning dan data hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran problem based learning berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Fhitung
Ftabel
Hasil Analisis
Kesimpulan
1,05
1,89
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
Kesipulan analisis Kedua varians homogen
Berdasarkan hasil uji homogenitas tersebut diperoleh nilai Fhitung = 1,32 sedangkan Ftabel = 1,61. Jadi menurut perhitungan tersebut, maka didapat Fhitung < Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut memiliki varians yang homogen. Pengujian Hipotesis Tabel 4 Ringkasan Hasil Uji t t hitung -3,31
t tabel
Hasil Analisis Kesimpulan Kesimpulan Analisis Penelitian 2,004 thitung berada Tolak Ho Terdapat diluar interval perbedaan thitung > ttabel rata-rata antara dua kelompok
Dengan demikian, hipotesis yang diajukan “ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya” dapat diterima. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t diperoleh harga thitung = -3,31 sedangkan harga ttabel = 2,004. Karena harga thitung lebih kecil daripada harga ttabel, kesimpulan analisis dari penelitian ini adalah tolak Ho artinya
ada perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. 82
80,53
80 78 76
75,00
74
72,50
72 70 68 KKM
Model BBL
Model PBL
Gambar 1 Diagram Batang Rata-rata Hasil Posttest Siswa dengan menggunakan model brain based learning dan model pembelajaran problem based learning Perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan karena dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran problem based learning menuntut peserta didik untuk menghadapi apa yang telah mereka ketahui dan apa yang belum mereka ketahui. Situasi ini mengajak mereka untuk mengajukan pertanyaan, melakukan penelitian, dan menentukan tindakan apa yang akan diambil. Model pembelajaran ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah menurut cara-cara atau gaya belajar individu masing-masing. Dengan cara mengetahui gaya belajar masing-masing individu, kita dapat membantu menyesuaikan dengan pendekatan yang kita pakai dalam pembelajaran. Dengan cara demikian maka siswa akan dengan mudah dalam menguasai materi yang sedang dibahas dalam proses belajar mengajar. Sedangkan model pembelajaran brain based learning siswa diberi keleluasaan dalam belajar. Sehingga apabila keleluasaan tersebut tidak mampu dioptimalkan dengan baik maka tujuan dari apa yang dipelajari tidak akan tercapai. Selain itu dalam proses pembelajaran yang menggunakan model ini siswa harus mampu memahami potensi dirinya sendiri, dan itu menjadi sebuah kesulitan tersendiri untuk siswa. Selanjutnya peran seorang guru juga sangat penting dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran brain based learning ini, yaitu untuk senantiasa mampu menghadirkan motivasi belajar siswa agar dalam proses pembelajarannya siswa tidak bermalas-malasan, dan kemampuan memotivsi itu yang menjadi kessulitan bagi seorang guru. Dan yang terakhir faktor yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran brain based learning adalah faktor lingkungan. Sulitnya menciptakan lingkungan yang tenang menjadi faktor yang sangat menghambat terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
Hasil analisis data tersebut menunjukan bahwa proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran brain based learning dan model pembelajaran problem based learning memberikan hasil yang berbeda. Hal ini ditunjukkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran brain based learning. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran brain based learning dengan model pembelajaran problem based learning pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas X MA. Athoriyyah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2014. Dsain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran . Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jensen, Eric. 2011. Pemelajaran Berbasis-Otak. Jakarta: PT Indeks Kustawan, Dedy. 2013. Analisis Hasil Belajar, Program Perbaikan dan Pengayaan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Jakarta: PT. Luxima Metro Media Mader, Sylvia S. 2000. Inquiry Into Life. The McGraw-Hill companies Majid, Abdul dan Aep S. Firdaus. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Interes Media Mustiada, I Gusti Agus Made. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran BBL (Brain Based Learning) Bermuatan Karakter Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal. PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Nasrudin, Toha. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X B MAN Tempel Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hayati, Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Nurcahyo, Heru. 2008. Ilmu Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nurnamawi, Eko Khoerul. 2013. Teori Hasil Belajar. Tersedia: http://ekokhoeruln.blogspot.com/2013/02/teori-hasil-belajar.html [10 Maret 2015] Pearce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rusmono. 2014. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia
Sastradi, Trisna. 2014. Brain Based Learning (BBL). Tersedia: http://mediafunia.blogspot.com/2014/07/brain-based-learning-bbl.html [26 Januari 2015] Slameto 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo Suharsono, Popo Musthofa Kamil. (2011). Biologi Umum. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Suprijono, Agus. 2014. Strategi Pembelajaran. Surabaya : Pustaka Pelajar Ullum, Radita Miftachul. 2014. Resume Pembelajaran Berbasis Pemberdayaan Otak (Brain Based Learning), Masalah dan Proyek. Resume. Universitas Muhammadiyah Malang Ulum, Moh. Imam Bahrul. 2013. Brain Basesd Learning. Jakarta: Tidak dipublikasikan Wulan, Ana Ratna. 2008. Taksonomi Bloom dan Alat Evaluasi. [Online]. Tersedia: http://file.upi. edu/direktori/fpmipa/jur._pend_biologi/196705271992031-ana_ratna_wulan/2008taksonomo_bloom_dan_alat_evaluasi.pdf [29 Januari 2015] Yuda, Indra. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis-Otak (Brain-Based Learning) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri Di Desa Sinabun. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Yuntari, Mira. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV di Gugus I Kecamatan Jembrana. Jurnal. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja