Peran Korea Trade and Investment Promotion Agency (KOTRA) Dalam Memajukan Kerjasama Ekonomi Korea Selatan Terhadap Indonesia Nama: Teti Nurhayati (207000248) Nama: Heidy Entri Amanah (209000233) Abstrak Korea Selatan merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya meningkat relatif cepat. Keberadaan Korea trade invesment promotion agency (KOTRA) yang memang sengaja dibentuk oleh pemerintah telah berhasil menstimulasi kerjasama ekonomi dengan beberapa negara mitra dagang. KOTRA sebagai institusi pemerintah yang memfasilitasi kepentingan negara, dengan menunjukan sejarah kinerja yang baik dan berdampak positif baik bagi Korea Selatan maupun negara-negara mitra dalam menjalankan aktifitas perdagangan internasional. Selain itu, komitmen pemerintah Korea Selatan dalam mengahadapi globalisasi diekpektasikan melalui free trade argreements (FTAs), dan sekaligus sebagai upaya merangkai kerjasama dengan berbagai negara mitra dagang baik bilateral, regional maupun multilateral. Dalam memajukan dunia industri Korea Selatan berprinsip export oriented industry (EOI, untuk mengimbangi hasil industri lokal dalam upaya memasarkan produk-produk dipasar internasional dengan tujuan meningkatkan ekspor. Hal ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara yang mengejar FTAs, FTAs juga dimanfaatkan dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Indonesia melalui skema perjanjian ASEAN-Korea free trade area (AK-FTA). Keberhasilan kerjasama ekonomi dilihat dengan meningkatnya volume perdagangan pada tahun 2007-2011 mencapai 25,11%.
1
Abstract South Korea is a country that is relatively fast of economic growth, existence of Korea trade investment romotion agency (KOTRA) which was deliberately in the form of government managed and stimulate economic cooperation with several countries. KOTRA as an institution facilitates the interests of the country, It shows good performance and have a positive impact for South Korea and partner countries in conducting international trade activities. Moreover, South Korean Government’s commitment in maintaining international relationship in order to face globalization is expected through free trade agreements (FTAs), in order to create a collaboration with many countries as trade partners in bilateral, regional and multilateral treaty. Enhancing its industrial world, South Korea believes in export oriented industry (EOI) in order to balancing local industry product, as an effort to sell their products in international market to increase export. Therefore, South Korea becomes one of many countries which in advance achieve FTAs, and also utilize it to increase collaboration in sector of economy with Indonesia through the agreement of ASEAN –Korean free trade area (AK-FTA), and the result shown in trade volume increasing in the period of 2007 – 2011 which achieves 25.11%.
2
1. KOTRA Menjembatani Perdagangan Internasional Dan Investasi Korea Selatan Korea trade investment promotion agency (KOTRA) merupakan institusi yang dibentuk untuk memproses kepentingan investor asing yang ingin menjalankan usahanya di Korea Selatan.1 Dalam pembangunan ekonomi demi mengejar pasar ekspor, pemerintah Korea Selatan melalui KOTRA sudah memiliki perencanaan yang dimulai sejak tahun 1962. Kemudian pada tahun 1964, Korea Selatan memperkuat dengan membentuk comprehansive export promotion program untuk mendorong kemajuan pembangunan ekonomi di negaranya.2 Maka dari itu, KOTRA menjadi lembaga negara yang bertujuan untuk mendukung penuh pasar eksport, dengan menyediakan layanan lanjutan one stop solution. Hal ini akan menciptakan kepercayaan kepada investor asing, guna bergabung dengan banyak perusahaan global terkemuka supaya memilih Korea Selatan sebagai tujuan investasi. KOTRA yang ingin meciptakan pasar ekspor sebagai tujuan utama, dengan memiliki 121 shelter yang berfungsi sebagai korean bisnis center (KBC) di 83 negara guna menjembatani dan memudahkan perdagangan dan investasi dari Korea Selatan ke luar negeri. Pada tahun 1997, KOTRA telah berperan penting dalam mengatasi krisis keuangan, dengan membuka divisi foreign direct investment (FDI) di masingmasing kantor dil uar negeri dan menjadikan banyak investor asing masuk ke Korea Selatan. Sehingga Korea Selatan menjadi negara yang tercepat pulih dari krisis ekonomi, ditambah dengan KOTRA telah memainkan peran besar dengan mendukung chaebol-chaebol3 untuk berekspansi keluar negeri dengan membentuk multi national corporations (MNC).4 Pada awalnya, KOTRA dibentuk hanya untuk melancarkan target penjualan eskpor dengan prinsip export oriented. Selain itu, dibentuk karena adanya transisi ekonomi Korea Selatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait erat dengan 1
Kementerian perdagangan dan ekonomi industri Korea Selatan. (2012). About invest Korea. (Online) (http://www.motie.go.kr/language/eng/invest/AboutIK.jsp), diakses pada 4 Juni 2014, pukul 15:45 wib) 2 Oh, Young Ho President and director of KOTRA. (2012). CEO Message Greetings from KOTRA. (Online). (http://www.kotra.or.kr/foreign/kotra/KHENKT010M.html?TOP_MENU_CD=KOTRA), diakses pada 4 Juni 2014, pukul 12:45 wib) 3 Dictionary. (2012). Definition of Chaebol, bahasa Korea (Hangeul) berarti konglomerat atau pejabat yang memiliki perusahaan besar dan berpengaruh terhadap perekonomian serta perepolitikan Korea Selatan. (Online), (http://www.investopedia.com/terms/c/chaebol-structure.asp), diakses pada 25 Juni 2014, pukul 07:22 wib) 4 ibid, KOTRA
3
promosi ekspor, peningkatan industri, pengembangan sumber daya manusia, dan pembangunan
lembaga-lembaga
pemerintah.
Hal
itu
sebagian
besar
telah
direalisasikan sejak tahun 1980, dimana pemerintah Korea Selatan secara besarbesaran merubah sektor pertanian ke sektor industri. 5 Kondisi itu pula membuat Korea Selatan membutuhkan aspek pendukung yaitu para investor asing yang sekaligus sebagai engine untuk industrialisasi. Dengan kata lain gagasan pemerintah tersebut, tidak lain dimaksudkan untuk menggerakan roda-roda perekonomian melalui pemanfaatan investasi asing untuk fokus pada sektor industri dan manufaktur. Namun, banyaknya calon investor asing yang bertujuan menanamkan modalnya di Korea Selatan menjadi sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Minimnya sarana dan fasilitas menjadi kendala dalam menjalankan prosedur dari luar negeri. Padahal proses menginvestasikan modal di Korea Selatan menjadi kunci utama. Oleh karena itu melalui green field atau joint venture, pemerintah Korea Selatan pada tahun 1988 melakukan kebijakan mengfungsikan peran KOTRA. 6 Sebagai institusi bidang perdagangan, KOTRA juga berperan mendatangkan investor asing yang kemudian tidak hanya menyediakan pelayanan tapi juga mendukung penuh terhadap prosedur-prosedur administrasi para investor asing. Bahkan perannya meluas untuk melayani semua perusahaan dari berbagai bidang perusahaan dan negara-negara asal. Termasuk melayani konsultasi planning, penempatan perusahaan, dan juga melayani konsultasi berbagai prosedur pajak dan bea masuk, termasuk adanya keringanan dan pengurangan pajak bagi FDI yang merupakan program pemerintah melalui kebijakan dan undang-undang. Hal itu bertujuan untuk menjadi jalan keluar supaya proses investasi segera berjalan, dan solusi dapat segera ditemukan sehingga tercipta percepatan kerjasama melaui investasi di Korea Selatan.7 5
Ahn, Sanghoon. (2013). Evolution of industrial policy and green growth in Korea. (Online) (http://www.wto.org/english/res_e/reser_e/wts_future2013_e/ahn.pdf), diakses pada 5 Juni 2014, pukul 22:50 wib) 6 KPMG Konsulting. (2001). Foreign direct in Korea, (Online) (http://www.fdi.net/documents/WorldBank/databases/plink/korea/kpmgkorea.pdf), diakses pada 7 Juni 2014, pukul 21:34 wib) 7 opcit
4
2. Upaya Korea Selatan Bangkit Pasca Krisis 1997 Korea Selatan menjadi negara yang paling cepat pulih dari ancaman krisis moneter pada tahun 1997-1998, dengan melihat perbandingan dari beberapa negara di Asia Tenggara yaitu dengan Indonesia, Thailand dan Malaysia. Salah satunya, karena diimbangi oleh meningkatnya nilai ekspor Korea Selatan. Hal tersebut terlihat dalam grafik 1 sebagai berikut:
Grafik. 1
Sumber: the heritage foundation8
Berdasarkan grafik 1 menjelaskan bahwa, Korea Selatan mengalami trend positif ketimbang ketiga negara seperti Malaysia, Thailand dan Indonesia. Walaupun, 8
Kim, Anthony B. (2007). The Asian Financial Crisis 10 Years Later: Time to Reaffirm Economic Freedom. (Online), (http://www.heritage.org/research/reports/2007/07/the-asian-financial-crisis-10years-later-time-to-reaffirm-economic-freedom), diakses pada 8 Juli 2014, pukul 18:50 wib)
5
Indonesia juga mengalami peningkatan positif tetapi terbilang lebih lamban. Peningkatan yang terus meningkat yang dialami Korea Selatan tidak lepas dari peran KOTRA yang sangat membantu mempercepat FDI dalam menginvestasikan dananya di Korea Selatan. Dengan adanya program KOTRA dalam mendukung program ekonomi, secara terbuka dan transparan menjadikan penanaman modal tepat sasaran. Dengan begitu wajar apabila Korea Selatan menjadi negara yang tercepat bangkit dari keterpurukan krisis Asia 1997-1998. Hal serupa juga terjadi pada krisis moneter pada tahun 1998 dan krisis ekonomi global pada tahun 2008. Namun, Korea Selatan tetap dapat menjaga pertumbuhan growth domestic product (GDP) yang sempat turun, tetapi kembali menguat hingga terus meningkat dan stabil. Sampai tahun 2010, tanda tanda pertubuhan ekonomi Korea Selatan relatif positif, berkut di bawah ini merupakan tabel yang memberi gambaran atas stabilitas perkonomian Korea Selatan. Grafik. 2 Growth domestic Product (GDP) per orang pada 1971-2010
Sumber: ekonomist
9
9 South Korea economic. (2011). What do you do when you reach the top?. (Online), (http://www.economist.com/node/21538104), diakses pada 8 Juli 2014, pukul 22:20 wib)
6
Oleh karena itu, dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Korea Selatan dirasa sebagai negara yang memilki komitment kuat. Menurut Euromoney publication, KOTRA disebut sebagai lembaga pemerintah terbaik dan mendapatkan peringkat ke 1 dunia, karena memiliki pelayanan website dengan respon tercepat dan terbaik dalam melayani para calon investor, sehingga memiliki kapasitas yang berkualitas dan sangat cepat berevaluasi dalam melaporkan perkembangan bisnis.10 Ditambah lagi, sejak tahun 1993 pembukaan kantor KOTRA baru dinegara-negara maju seperti Amerika, Jepang dan beberapan di negara Eropa terus dikembangkan dan dibawah dikontrol kedutaan besar Korea Selatan.11 3. Keberlanjutan Garis Besar Tujuan KOTRA di Beberapa Negara Asia KOTRA memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan pasar ekspor serta investasi, yang merupakan sebuah apresiasi yang telah didorong terus oleh pemerintah Korea Selatan. Dengan harapan, kekompakan yang berujung pada pencapaian target terus diupayakan meski Korea Selatan merupakan negara kecil. KOTRA juga terus menjadi mediator serta memfasilitasi kerjasama dalam bentuk investasi dari Korea Selatan dengan berbagai negara di dunia sebagai mitra dagang. Bahkan, KOTRA adalah mediator bagi investor Korea Selatan yang akan menanamkan modalnya di Korea Utara untuk bidang industri. Sehingga hal tersebut membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Korea Utara, dimana perdagangan internasional mengalami peningkatan sebesar 6, 3 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2011.12 Sementara itu, KOTRA menjadi engine dalam menjalankan visi maupun misi dalam memperkuat pasar global dengan memanfaatkan pembentukan perjanjian Free Trade Agreements (FTA). Termasuk pada item-item penyesuaian tarif maupun nontarrif dalam memperluas pemasaran proyek-proyek baru, bertujuan untuk membuka pasar global dengan sembilan pasar besar yaitu Korea Selatan dengan AS, Uni Eropa, 10
ibid, hal 4. C Fred, B dan In Bom Choi (2003). Institute for international economics: The Korean diaspora in the world economics. Massachutess : Brigitte Coulten. 12 Institute for eastern studies. (2012). Archive for the ‘Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) Category. (Online). (http://www.nkeconwatch.com/category/organizaitons/korea-trade-investment-promotionagency-kotra/), diakses pada 7 Juli 2014, pukul 22:07 wib) 11
7
Turki, India, association South East Asian nation (ASEAN), Chile, Singapura, Eropa free trade area (EFTA) dan Peru. Disamping itu, tahun 2012 Korea Selatan telah mengembangkan FTAs kepada tahap yang lebih dalam lagi yaitu comprehensive economic partnership agreements (CEPA), dengan Kolombia dan empat negara Asia yaitu Indonesia, Vietnam, China, dan Jepang dengan terbentuknya perjanjian regional comprehensive economic partnership agreements (R-CEPA).13 KOTRA pada dasarnya beroperasi dalam tiga kursus, yaitu untuk eksekutif dan anggota staf dari usaha kecil menengah (UKM) guna memajukan eksportir, termasuk kursus pada proses tingkat kerja untuk dapat bersaing dalam FTA dengan hasil eksportir sertifikasi. Oleh karena itu, KOTRA memperkuat layanan konsultasi yang dibuat khusus untuk masing-masing perusahaan dan menetapkan pemanfaatan perusahaan Korea dalam FTA dari tahap awal diberlakukannya perjanjian. Kim juga mengatakan, "KOTRA berencana untuk menyediakan eksportir Korea dengan menawarkan informasi dan bantuan lapangan yang cepat untuk membantu mereka mempersiapkan FTAs post test verifikasi." Disamping itu, Eksportir dalam FTA dengan tarif preferensial harus menjaga bahan yang relevan, termasuk sertifikat asal dan spesifikasi bahan baku selama lima tahun.14 4. Kerjasama Bilateral Antara Korea Selatan Dengan Indonesia Melalui KOTRA Kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan telah saling melengkapi, mengisi dan memenuhi dalam berbagai macam kebutuhan lebih dari 40 tahun. Pada awal tahun 2007 hasil kerjasama ekonomi khususnya perdagangan dan investasi semakin meningkat,
sehingga
hal tersebut membawa keuntungan bagi
kedua negara. Pemerintah Korea Selatan bersama KOTRA, mengantarkan keberhasilan untuk meningkatkan kerjasama yang sudah lama terbina supaya lebih bersinergi dengan Indonesia, dengan dilatar belakangi oleh ASEAN-Korea free trade area (AK-FTA). 13
Byung kwon, Kim. (2013). KOTRA strives to maximize FTA effects through strategic marketing. (Online). (http://www.koreaittimes.com/story/32352/kotra-strives-maximize-fta-effects-throughstrategic-marketing), diakses pada 18 Juni 2014, pukul 22:22 wib) 14
Ibid, hal 4.
8
Pada tahun 2006, kemudian dipertegas dengan adanya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, dalam perjanjian joint declaration on strategic partnership to promote friendship and cooperation yang meliputi tiga pilar yaitu kerjasama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi, kerjasama sosial dan budaya. Merupakan agenda antar pemerintah melalui government to government (G to G), dengan adanya kunjungan langsung mantan presiden Roh Hyun Moo ke Indonesia.15 5. KOTRA Sebagai Motor Dalam Meningkakan Ekspor dan Monitoring Pada Program Lanjutan 5.1 Dalam Meningkatkan Ekspor Trade mission merupakan misi dagang yang dimiliki oleh pemerintah Korea Selatan, bukan hanya untuk Indonesia saja tapi untuk semua negara mitra dagang Korea Selatan. Caranya melakukan business matchmaking, dimana adanya pencocokan perusahaan Korea Selatan yang akan mengunjungi negara tujuan dengan distributor produk tertentu, sehingga bisa dipertemukan keduanya. Dalam sebuah sebuah pameran di Jakarta contohnya, yang kemudian dilanjutkan dengan meeting antar perusahaan untuk berdiskusi lebih serius dengan terus didamping KOTRA sebagai mediator dan fasilitator dalam bernegosiasi.16 Dalam Korea export plaza exhibition, buyers Indonesia diundang oleh pemerintah Korea Selatan untuk bertemu dalam sebuah pameran produk tertentu ke Korea Selatan, yang kemudian akan dilanjutkan meeting dengan beberapa perusahaan Korea Selatan dalam acara hasil kerja lanjutan pameran. Business matchmaking, perusahaan Indonesia dapat menghubungi KOTRA Indonesia di Jakarta, yang kemudian KOTRA Indonesia melanjutkan untuk mencarikan informasi perusahaan-perusahaan yang dimaksud dengan KOTRA pusat di Korea Selatan, business matchmaking akan memfasilitasi semua informasi yang 15
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan. (2014). Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan. (Online), (http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/id/2013-01-07-15-0252/ekonomi), diakses pada 25 Juni 2014, pukul; 22:44 wib) 16 Dokumen pemerintah Korea Selatan (KOTRA untuk Indonesia). (2014). Peserta UKM binaan CSR KOTRA.
9
dibutuhkan dengan perusahaan Korea Selatan. Disamping itu, pemerintah Korea Selatan memfasilitasi secara off-line searching: KOTRA Indonesia di Jakarta (021574-1522), atau dengan website on-line searching www.buykorea.org yang bisa langsung berinteraksi secara langsung melalui email. Kemudian Market Research hal ini merupakan bagian terpenting bagi Korea Selatan. KOTRA memiliki cara yang digunakan dalam meneliti sebuah produk, bertujuan untuk mendalami bagaimana perkembangan pasar baik domestik maupun internasional, dengan menganalisa bermacam-macam produk-produk dan perusahaan asing yang telah eksis di Indonesia. A. Melalui ekonomi makro, KOTRA terus memonitor perkembangan ekonomi industri dunia internasional dan domestik. Prospek pasar trend positif maupun negatif akan terus dipantau, dan terus melaporkan situasi yang terjadi kepada KOTRA pusat. Maka, sistem monitor perdagangan terutama strategi analisis untuk industri penting karena menyangkut minat pertumbuhan investasi global terhadap negara penerima. B. Penelitian terhadap ekonomi mikro pada sebuah negara merupakan bagian dari agenda rutin KOTRA. Eksistensi negara tidak lupa didorong oleh ekonomi mikro, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat bergerak terus, dengan cara memonitor bagaimana perkembangan bisnis baik eksport dan import, berdasarkan spesifikasi produk trend pasar pada sebuah produk seperti harga, persaingan, produk lokal, strategi pemasaran. KOTRA telah berhasil membantu meningkatkan volume ekspor ke Indonesia, bukan hanya dari dunia industri dan manufaktur saja. Namun, dari bidang industri baru yaitu jasa turisme, ilmu pengetahuan, medis dan industri kreatif melalui Korean wave.17 Korean wave telah membantu mendongkrak pasar ekspor Korea Selatan, terjadi peningkatan khususnya dalam bidang penjualan industri kreatif seperti musik, konser, drama dan fashion. Untuk dunia investasi, telah terjadinya saling mendukung dan melengkapi dalam berkontribusi pada industri kreatif dengan adanya sharing 17
Asdhiana, I made. (2014). Daya tarik drama dan makanan halal di Korea Selatan. (Online), (http://travel.kompas.com/read/2013/12/09/1051562/Daya.Tarik.Drama.dan.Makanan.Halal.di.Korea.Se latan), dikases pada 10 Juli 2014, pukul 15:06 wib)
10
inovasi dan tekhnologi melalui pengembangan infastruktur dan pelatihan sumber daya manusia.18 Dalam mempromosikan industri kreatif juga menjadi bagian KOTRA, sebagai mediator kerjasama antara perusahaan Indonesia dan Korea Selatan seperti konser musik, pameran kebudayaan Korea Selatan, penayangan drama pada media elektronik TV. Hal ini membawa dampak positif, terhadap perdagangan Korea Selatan dan Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, seperti yang terlihat pada grafik dibawah ini: Grafik 3.
Total&Perdagangan& Indonesia)*)Korea)Selatan)
2007&0&2012& 35,000,000" 30,000,000" 25,000,000" 20,000,000" 15,000,000" 10,000,000" 5,000,000" 0"
Nilai:"Ribu"US$"
2007"
2008"
2009"
2010"
2011"
2012"
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah oleh Kementerian Perdagangan19
Grafik diatas menunjukan, bahwa perdagangan antara Korea Selatan dan Indonesia mengalami peningkatan atau trend positif dimulai pada tahun 2007.20 Seiring berjalannya waktu perdagangan terus mengalami peningkatan, meskipun pada tahun 2009 mengalami penurunan, dikarenakan adanya krisis global. Trend positif 18
ibid, KOTRA perdagangan Republik Indonesia. (2012). Neraca perdagangan dengan negara mitra dagang. (Online), (http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesia-export-import/balanceof-trade-with-trade-partner-country?negara=114), diakses pada 7 Juli 2014), pukul 23:02 wib 20 Neraca. (2013). Perdagangan Indonesia - Korea Tembus US$ 30 Miliar. (Online), (http://www.neraca.co.id/2013/02/05/perdagangan-indonesia-korea-tembus-us-30-miliar/), diakses pada 8 July 2014, pukul 23:55 wib) 19Kementerian
11
perdagangan antara kedua negara pun sesungguhnya sudah terjadi lima tahun terakhir, dimana kenaikan sebesar 25,11 % terjadi antara 2007 sampai 2011 neraca perdagangan pada periode tersebut surplus untuk Indonesia.21 Sedangkan untuk perdagangan juga diperluas, meningkatkan sebesar 20,54 % rata-rata per tahun dari 2008 sampai 27,2 milliar US$ tahun sebelumnya. Sedangkan Indonesia mengekspor 15,05 miliar US$ dan mengimpor 11,97 miliar US$.22 5.2 Dalam Meningkatkan Investasi Ke Indonesia Misi dalam berinvestasi tentu saja merupakan cita-cita dari setiap negara, untuk berekspansi ke luar negaranya dalam mempromosikan produk-produk beserta brand names melalui investasi. Dengan tujuan membuka cabang perusahaan diluar negaranya yaitu pada sektor industri maupun jasa, lagi-lagi tujuan dari investasi diluar negeri adalah mencari margin lebih banyak. Disamping itu, Korea Selatan ingin membuat lompatan dengan memiliki lebih banyak investasi di Indonesia, termasuk dalam sektor energi terbarukan.23 Namun, tetap memiliki tujuan untuk mendapatkan manfaat bagi Indonesia dan sama-sama memperoleh keuntungan bagi kedua negara. Indonesia ditunjang oleh bahan baku melimpah, penduduk terbesar di Asia Tenggara dengan pasar domestik cukup baik karena didukung oleh meningkatnya kelas menengah.24 Ditambah adanya dorongan pengembangan industri dan pembenahan infrastruktur, oleh pemerintah Indonesia dalam program master plan percepatan, perluasan pembangunan Indonesia (MP3I).25 Perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang akan menginvestasikan dananya di Indonesia tidak mudah. Maka, KOTRA mempunyai peran untuk terus memberikan laporan tentang general issue khususnya perekonomian secara menyeluruh di 21
Opcit Yulisman, Linda. (2013). South Korea seeks to strengthen Indonesia links. (Online), edisi 4 September 2013, (http://www.thejakartapost.com/news/2013/09/14/south-korea-seeks-strengthenindonesia-links.html), diakses pada 13 Maret 2014, pukul 23:22 wib) 23 VOAIndonesia. (2014). Korea Selatan tingkatkan investasi di Indonesia. (Online), (http://www.voaindonesia.com/content/korea-selatan-tingkatkan-investasi-di-indonesia/1768617.html), diakses pada 14 maret 2014, pukul 22:25wib) 24 Indonesia finance today. (2013). Korsel terus perkuat investasi di ASEAN. (Online), (http://www.indonesiafinancetoday.com/read/42974/Korsel-Terus-Perkuat-Investasi-ke-ASEAN), diakses pada 6 Juli 2014, pukul 23:55 wib) 25 Kirmanto, Joko. (2013). MP3I dukung Indonesia jadi kekuatan ekonomi terbesar dunia. (Online), (http://www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw200611ind.htm), diakses pada 11 Juli 2014, pukul 08:21 wib) 22
12
Indonesia. Sebelum melakukan investasi ke negara tujuan, KOTRA pusat akan memberikan seminar pada pengusaha-pengusaha Korea Selatan yang ingin berinvestasi keluar Korea Selatan. Dengan cara memberikan informasi tentang situasi dan kondisi perpabrikan, jasa, perpajakan, buruh dan hukum di berbagai negara tujuan termasuk Indonesia. KOTRA akan terus memonitor perkembangan proyek-proyek dalam perjanjian yang telah disepakati bersama, dan memfasilitasi serta memberikan dukungan melalui konsultasi hukum dan pelatihan secara percuma. Merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Korea Selatan, untuk terus memberikan dukungan terhadap investor Korea Selatan. Seperti pada tahun 2013, pemerintah Korea Selatan beserta KOTRA mengadakan pertemuan antar pengusaha Korea Selatan dan Indonesia yang sudah eksis dalam kerjasama investasi dan perdagangan dalam acara South Korea-Indonesia business partnership forum (KI-bpf) di hotel Mulia-Jakarta. Dengan tujuan membuka akses dan informasi lebih luas lagi dalam bidang perdagangan maupun investasi, sehingga diharapkan dapat membawa peningkatan dalam kerjasama bilateral26. Sedangkan untuk Investasi Korea Selatan di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di bawah ini merupakan tabel yang menunjukan adanya peningkatan investasi Korea Selatan ke Indonesia. Tabel 1. Investasi Korea Selatan di Indonesia 2008-2013
Sumber; The Jakarta Post27
26
Djumena, Erlangga. (2013).10 investor Korsel terbesar di Indonesia. (Online), edisi 28 maret 2013, (http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/03/28/13542033/Ini.10.Investor.Korsel.Terbesar.di.Indon esia), diakses pada 14 Maret 2014, pukul 22:25 wib) 27
Opcit, hal 12.
13
Pada tabel 1, menunjukan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun pada tahun 2010 terjadi penurunan akan tetapi kembali naik pada tahun 2011. Sementara itu, sejak 2011 perusahaan raksasa baja Korea Selatan POSCO, telah bekerja bersama-sama dengan produsen baja milik negara Indonesia Krakatau Steel dengan biaya total US $ 6 miliar di Cilegon-Banten.28 Dengan naiknya nilai investasi Korea Selatan, maka akan bertambah pula jumlah, seperti rekor tertinggi pada tahun 2012 sebesar US$ 1,95 miliar dengan 421 proyek naik 59,84 persen dari 2011. 5.3 Corporate Sosial Responsibilty (CSR) Pemerintah Korea Selatan Untuk Indonesia Dalam melancarkan perdagangan dan investasi Korea Selatan ke Indonesia, maka pemerintah Korea Selatan melalui KOTRA sangat mendukung dan memfasilitasi terhadap investor Korea Selatan untuk berekspansi ke Indonesia. Terutama bagi perusahaan-perusahaan
yang
bergerak
dibidang
non-industri,
seperti
LejelHomeShopping (online shopping TV channel), Lottemart (Supermarket), Mugunghwa (distributor and minimarket of foods and beverages) dan Qoo10 (website online shopping). Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia, KOTRA turut berperan aktif dalam pembinaan UMKM Indonesia yang bertujuan mutual prosperity melalui program one village one product (OVOP). Sehingga terjadi kesinambungan antara pembinaan UMKM oleh pemerintah Korea Selatan melalui KOTRA, dengan berbagai produk unggulan yang dihasilkan oleh UMKM Indonesia. Dengan cara produk-produk unggulan masuk ke ritel Korea Selatan yang ada di Indonesia, sehingga dapat memudahkan link untuk memasuki pasar ekspor Korea Selatan, hal ini bertujuan supaya produk-produk UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar internasional.29 Selain itu, upaya KOTRA dalam pembinaan UMKM mendapat dukungan dari Kementerian koperasi usaha kecil dan menengah (K-UKM) Indonesia. 28
Opcit, hal 12. Satu. (2013). Korea trade and investment promotion agency dukung wirausahawan muda Indonesia. (Online), (http://www.beritasatu.com/ekonomi/143564-korea-trade-investment-promotionagency-dukung-wirausahawan-muda-indonesia.html), diakses pada 7 Juli 2014, pukul 08:35 wib) 29 Berita
14
Dengan terbentuknya Indonesia-Korea Collaboration center (IKCC), bertujuan sebagai upaya KOTRA dalam melakukan pembinaan dan monitoring terhadap perkembangan UMKM Indonesia. Selain itu, penempatan staff ahli bidang UMKM dari Korea Selatan di Kementerian K-UKM merupakan upaya KOTRA dalam menjalin kerjasama yang lebih efektif dan responsive.30 Pada tabel dibawah ini merupakan daftar para peserta binaan KOTRA, Tabel 2.Daftar Peserta UMKM Binaan CSR KOTRA No
Nama
Produk
Asal Daerah
1
Yuhardi
Rosella.
P. Bintan-Riau
2
Ragwan
Bawang Goreang
Palu-Sulawesi Tengah
3
Ngajito
Gula Jawa
Yogyakarta-J.Tengah
4
Sunani
Lidah Buaya
Pontianak-Kalimantan timur
5
Marlia
Rumput Laut
Makassar-Sulawesi Selatan
6
Suwati
Batik (Busana)
Pacitan – Jawa Timur
7
Eta
Kopi Toraja
Toraja-Sulawesi Selatan
8
Tito Adi
Sirup Apel
Malang-Jawa Timur
9
Trisila
Carica
Jawa Tengah
10
Agus
Knalpot
Purbalingga-Jawa Timur
11
Agus S
Strobery
Bandung-Jawa Barat
Sumber: Dokumen peserta UKM binaan CSR-KOTRA, KOTRA Indonesia31
Kesimpulan KOTRA yang telah menjadi pioneer dalam pengembangan kerjasama ekonomi, membuktikan bahwa upaya pemerintah Korea Selatan memberikan hasil yang signifikan. Langkah dan keberanian membuka kemudahan dalam menyambut para investor tidak lagi diragukan, bahkan telah menjadi andalan. Keanyataan itu, bagi Korea Selatan mendorong upaya untuk tetap berinovasi. Transparansi dan akuntabilitas bukan lagi menjadi tantangan, melainkan kewajiban dalam memberikan kepercayaan kepada para investor baik dalam kerjasama G to G, FTA (Free Trade Area) melalui free trade agreements (FTAs) maupun dengan pihak swasta asing. 31Ibid,
hal 9.
15
Industrialisasi perdagangan internasional (ekspor-impor) dan mendatangkan FDI ke Korea Selatan menjadi fokus utama pemerintah, dengan memanfaatkan salah satu lembaga negara yaitu Korea Trade and Investment Promotion Agency (KOTRA). KOTRA menjalankan tugasnya sebagai lembaga negara dengan sempurna, guna melayani, memfasilitasi dan monitoring perdagangan internasional dengan mitra dagang dan investasi. Disamping itu, menempatkan KOTRA sebagaimana kedutaan besar Korea Selatan berada sebagai economic international shelter demi terwujudnya kelancaran misi dagang. KOTRA, mempunyai komitmen untuk membantu dan memfasilitasi perdagangan antar negara mitra dagang Korea Selatan dan mendatangkan FDI untuk berinvestasi di Korea Selatan, yang menjadikan Korea Selatan sebagai negara tercepat keluar dari krisis pada tahun 1998 dan 2008. Perdagangan internasional barang dan jasa terus meningkat, FDI terus mengalir ke Korea Selatan dan ditambah lagi ketika tahun 1990an chaebol-chaobol pemilik merk seperti Samsung, LG, dan Hyundai telah memberanikan diri untuk berekspansi ke luar negeri sebagai investor. Pemerintah Korea Selatan bersama KOTRA, mengantarkan keberhasilan untuk meningkatkan kerjasama yang sudah lama terbina supaya lebih bersinergi dengan Indonesia, dengan dilatar belakangi oleh hadirnya perjanjian skema ASEAN-Korea free trade area (AK-FTA). Pada tahun 2006, kemudian dipertegas dengan adanya kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, dalam perjanjian joint declaration on strategic partnership to promote friendship and cooperation yang meliputi tiga pilar yaitu kerjasama politik dan keamanan, kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi, kerjasama sosial dan budaya. Merupakan agenda antar pemerintah melalui government to government (G to G), dengan adanya kunjungan langsung mantan presiden Roh Hyun Moo ke Indonesia. Tahun 2007-2011, adanya peningkatan perdagangan rata-rata 25,11% pertahun dan surplus bagi Indonesia, namun kelesuan ekonomi internasional membawa pengaruh besar bagi Indonesia, yang berdampak pada ekspor 2012 dan 2013 mengalami penurunan khususnya ke Korea Selatan, sehingga Indonesia mengalami defisit. Meskipun surplus milik Indonesia, tetapi Indonesia belum diberikan banyak manfaat dari peningkatan perdagangan ekspor tersebut, karena sebagian besar produk
16
ekspor Indonesia didominasi oleh bahan mentah olahan dan migas. Sementara itu, Korea Selatan sangat diuntungkan dalam adanya peningkatan perdagangan, karena hampir semua produk-produk impor asal Korea Selatan merupakan produk setengah jadi dan siap pakai.
17
Daftar Pustaka Buku C Fred, Bergsten. (2003). Institute for international economics: The Korean diaspora in the world economics. Massachutess : Brigitte Coulten. Dokumen pemerintah Korea Selatan (KOTRA untuk Indonesia). (2014). Peserta UKM binaan CSR KOTRA.
Sumber elektronik Kementerian perdagangan dan ekonomi industri Korea Selatan. (2012). About invest Korea. from http://www.motie.go.kr/language/eng/invest/AboutIK.jsp) Oh, Young Ho as President and director of KOTRA. (2012). CEO Message Greetings from KOTRA. from http://www.kotra.or.kr/foreign/kotra/KHENKT010M.html?TOP_MENU_CD=KOTR A Dictionary. (2012). Definition of Chaebol” bahasa Korea (Hangeul) berarti konglomerat atau pejabat yang memiliki perusahaan besar dan berpengaruh terhadap perekonomian serta perepolitikan Korea Selatan. from http://www.investopedia.com/terms/c/chaebol-structure.asp Ahn, Sanghoon. (2013). Evolution of industrial policy and green growth in Korea. from http://www.wto.org/english/res_e/reser_e/wts_future2013_e/ahn.pdf KPMG Konsulting. (2001). Foreign direct in Korea, from http://www.fdi.net/documents/WorldBank/databases/plink/korea/kpmgkorea.pdf Kim, Anthony B. (2007). The Asian Financial Crisis 10 Years Later: Time to Reaffirm Economic Freedom. from http://www.heritage.org/research/reports/2007/07/the-asianfinancial-crisis-10-years-later-time-to-reaffirm-economic-freedom South Korea economic. (2011). What do you do when you reach the top?, from http://www.economist.com/node/21538104 Institute for eastern studies. (2012). Archive for the ‘Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) Category, from http://www.nkeconwatch.com/category/organizaitons/korea-trade-investmentpromotion-agency-kotra/
18
Byung kwon, Kim. (2013). KOTRA strives to maximize FTA effects through strategic marketing, from http://www.koreaittimes.com/story/32352/kotra-strives-maximize-ftaeffects-through-strategic-marketing Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Selatan. (2014). Kerjasama Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan, from (http://kbriseoul.kr/kbriseoul/index.php/id/2013-01-07-15-02-52/ekonomi Kementerian perdagangan Republik Indonesia. (2012). Neraca perdagangan dengan negara mitra dagang, from http://www.kemendag.go.id/id/economic-profile/indonesiaexport-import/balance-of-trade-with-trade-partner-country?negara=114 Neraca. (2013). Perdagangan Indonesia - Korea Tembus US$ 30 Miliar, from (http://www.neraca.co.id/2013/02/05/perdagangan-indonesia-korea-tembus-us-30miliar/) VOAIndonesia. (2014). Korea Selatan tingkatkan investasi di Indonesia, from http://www.voaindonesia.com/content/korea-selatan-tingkatkan-investasi-diindonesia/1768617.html Indonesia finance today. (2013). Korsel terus perkuat investasi di ASEAN, from http://www.indonesiafinancetoday.com/read/42974/Korsel-Terus-Perkuat-Investasike-ASEAN Djumena, Erlangga. (2013). 10 investor Korsel terbesar di Indonesia, from http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/03/28/13542033/Ini.10.Investor.Korsel. Terbesar.di.Indonesia Yulisman, Linda. (2013). South Korea seeks to strengthen Indonesia links, from http://www.thejakartapost.com/news/2013/09/14/south-korea-seeks-strengthenindonesia-links.html Berita Satu. (2013). Korea trade and investment promotion agency dukung wirausahawan muda Indonesia, from http://www.beritasatu.com/ekonomi/143564korea-trade-investment-promotion-agency-dukung-wirausahawan-mudaindonesia.html) Kirmanto, Joko. (2013). MP3I dukung Indonesia jadi kekuatan ekonomi terbesar dunia, from http://www1.pu.go.id/uploads/berita/ppw200611ind.htm
19