472 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh Ariska Dwi Wulan Perdanita
[email protected] Romirio Torang Purba
[email protected] Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga semester 2 tahun pembelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan model spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Teknik pengumpulan data berupa teknik tes dan non tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 17 siswa lakilaki dan 13 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD. Presentase siswa yang mencapai nilai KKM dan dinyatakan tuntas pada pra siklus sebanyak 40% (12 dari 30 siswa) kemudian meningkat menjadi 66,7% (20 dari 30 siswa) pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 90% (27 dari 30 siswa) pada siklus II. Kata Kunci: keterampilan menulis, karangan deskripsi, media gambar PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa penghantar dalam setiap pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Dengan mempelajari Bahasa Indonesia siswa dapat berkomunikasi secara lisan maupun tertulis dengan baik dan benar. Maka dari itu Bahasa Indonesia sangat penting diajarkan agar tujuan pembelajaran semua mata pelajaran tercapai dengan baik. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Semua keterampilan tersebut saling berkaitan, apabila salah satu keterampilan tersebut tidak dikuasai dengan baik oleh siswa maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keterkaitan ke empat keterampilan berbahasa dan bersatra tersebut tidak hanya dibutuhkan dalam pembelajaran Bahasa
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 473
Indonesia saja, melainkan semua mata pelajaran di semua tingkatan kelas. Pada kenyataannya di kelas rendah salah satu dari ke empat keterampilan tersebut belum dikuasai dengan baik oleh peserta didik, yaitu keterampilan menulis. Kegiatan belajar mengajar di sekolah setiap harinya menuntut keterampilan menulis. Dengan menulis, seseorang dapat menyampaikan dan mengekspresikan suatu gagasan ide serta perasaannya melalui tulisan. Menulis merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting sebagai proses interaksi antar manusia. Maka dari itu keterampilan menulis harus dilatih sejak dini salah satunya melalui proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diperoleh data perolehan nilai karangan menulis siswa. Data didapatkan dengan cara memberikan tugas kepada seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga untuk membuat suatu karangan deskripsi yaitu mendiskripsikan ruangan kelas. Penilaian karangan deskripsi dilakukan berdasarkan skors penilaian menulis karangan diskripsi yang telah disiapkan. Hasil tes awal menunjukkan dari total 30 siswa, hanya 12 orang siswa yang mendapatkan skor diatas KKM yaitu 70. Sehingga masih ada 18 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Berdasarkan masalah yang diuraikan dapat ditentukan rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu, “apakah media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan diskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun 2016/2017.” Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Semester II Tahun 2016/2017. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat melalui pembelajaran berbantuan media gambar (Nurhayani, 2013; Wuryani, 2013; Pahrun, 2013; Mulyani, 2013; Azizah, 2013; Murwani, 2014; Meilinda, 2014; Nurbandiah, 2016; Widiastuti,2014; Arnasari, 2016; Nuswantoro, 2012; Kartikasari, 2014; Azmussya’ni 2014; Aslamin, 2012; Rosafitri, 2015; Hidayati, 2014; Karawasa, 2014; Sailah, 2016). Maka dari itu, penggunaan media gambar merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Mangunsari 07 Salatiga. KAJIAN PUSTAKA Menurut Suparno (2007), menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Oleh sebab itu menulis lebih dipahami sebagai keterampilan, bukan sebagai ilmu (Widiarto, 2012). Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dan sebagainya (Muhibbin, 2010). Terampil itu lebih dari sekedar memahami. Oleh karena itu untuk menjadi yang terampil diperlukan latihan-latihan praktis yang bisa memberikan stimulus (rangsangan) pada otak, agar kita semakin
474 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
terbiasa (Muhibbin, 2010). Dengan demikian, keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang mengolah suatu ide dan gagasan berupa bahasa tulis yang dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan dan menciptakan kreativitas. Setiap orang memiliki tingkatan keterampilan yang berbeda-beda. Keterampilan tidak datang dengan sendirinya tetapi melalui proses dan perlu dilatih secara berulang-ulang. Keterampilan yang dimiliki oleh siswa bisa dilatih melalui proses pembelajaran yang diajarkan di sekolah setiap hari. Tarigan (2008) berpendapat, tidak semua orang bisa menjadi penulis dan menghasilkan sebuah karya yang baik. Menulis menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, pelatihan, keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang penulis. Maka dari itu dalam membuat suatu tulisan harus sesuai dengan tahap-tahap penulisan agar isi pesan dalam tulisan dapat tersampaikan dengan baik oleh pembaca. Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa sekolah dasar terutama pada tingkatan kelas rendah masih belum bisa berfikir secara abstrak. Penggunaan media pembelajaran berupa gambar akan sangat membantu siswa berfikir konkrit dengan melihat gambar secara langsung bukan hanya membayangkannya. Dengan hal ini siswa akan lebih mudah menemukan kata-kata, mengembangkan ide serta gagasan untuk membuat suatu karangan deskripsi berdasarkan gambar yang dilihatnya. Wibawa (1992) mengemukakan secara umum ada 3 langkah dalam prosedur penggunaan media gambar yang perlu diikuti yaitu persiapan, pelaksanaan (penyajian dan penerima) dan tindak lanjut. Dalam penelitian ini mengacu pada tiga langkah sebagai berikut : (1) Pada tahap persiapan, guru mempersiapkan media berupa media gambar. Selain itu, pada tahap ini guru juga mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media gambar. (2) Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan siswa antara lain, siswa mengamati gambar, siswa bertanya jawab mengenai gambar dan siswa menulis deskripsi pada lembar kerja.(3) Pada kegiatan tindak lanjut, kegiatan pembelajaran diperbaiki dengan menggunakan media gambar. Gambar adalah bentuk reprentasi visual dari orang, tempat ataupun benda yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan lain, baik dengan cara lukisan, gambar atau foto. Media gambar merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque projektor (Hamzah 2010). Media gambar adalah media yang disajikan secara visual, yaitu menekankan pada kekuatan indera penglihatan yang bertujuan untuk memvisualisasikan objek yang ingin disampaikan kepada siswa. Media gambar adalah sebagai representasi yang menunjukan tampak nyata dari suatu benda dalam hal bentuk, rupa, dan ukuran yang relatif (Nurhayani, 2013). Dengan demikian media gambar adalah segala bentuk alat komunikasi sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang diwujudkan diatas kanvas, kertas atau bahan lain, baik dengan cara lukisan, gambar atau foto yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi ke peserta didik. Sadiman (2011), mengemukakan bahwa media gambar amat cocok digunakan dikarenakan media ini dapat mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak dalam
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 475
bentuk gambar atau foto. Penggunaan media gambar dapat menarik perhatian siswa, memperjelas hal yang bersifat abstrak sehingga memperlancar tujuan pembelajaran. Jika siswa tertarik dengan media pembelajaran maka akan memacu siswa untuk fokus mengikuti pembelajaran. Penggunaan media gambar yang sesuai dengan materi dan menarik perhatian siswa akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reasearch) ini dilaksanakan di kelas 3 pada semester II tahun pelajaran 2016 / 2017 mulai dari bulan Januari hingga bulan Mei di SD Negeri Mangunsari 07 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Jl. Tentara Pelajar No. 07, Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas 3 SDN Mangunsari 07 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 17 laki-laki. Variabel independen/ variabel bebas dalam penelitian ini media pembelajaran berupa media gambar (X). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga (Y). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode spiral yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis dan Rotin Mc. Taggart melalui dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Tahapan kegiatan tersebut secara rinci digambarkan melalui Gambar 1.
Gambar 1 Prosedur PTK Sumber: Tampubolon 2014 Jenis data penelitian ini berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari siswa dan dari hasil observasi guru. Teknik untuk mengumpulkan data menggunakan tes uraian dan observasi. Pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan beberapa instrumen yang telah diuji validitasnya. dengan menggunakan validitas konstruk. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah pengujian validitas konstrak (Construct Validity). Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu (Sugiyono, 2012).
476 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
Tampubolon (2014) menyatakan indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75 % dari jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan. Penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil apabila ketuntasan belajar mencapai 80% yaitu 24 dari 30 siswa berhasil memperoleh nilai ≥ 70 yang merupakan KKM yang sudah ditetapkan pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD Mangunsari 07 Salatiga. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi guru dan siswa berupa penjelasan atau keterangan yang berupa data kualitatif, sedangkan data yang diperoleh berdasarkan hasil tes berbentuk angka-angka berupa data kuantitatif. Data kualitatif dan kuantitatif tersebut dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif dengan cara membandingkan kondisi siklusi I dan siklus II, sehingga dapat dilihat peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan deskripsi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Sebelum dilaksanakannya tindakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan kegiatan observasi dan melakukan tes awal menulis deskripsi. Kegiatan observasi dan tes awal menulis deskripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal baik proses kegiatan belajar mengajar di kelas serta untuk mengetahui sejauh mana keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Hasil observasi dan tes awal menulis dalam tahap pra siklus ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan pada setiap siklus. Kegiatan observasi dan tes awal dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga. Permasalahan yang terjadi di kelas 3 SDN Mangunsari 07 Salatiga saat pembelajaran Bahasa Indonesia adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tahap usia siswa yang masih berada pada tahap bermain membuat siswa mudah bosan yang menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Tes awal menulis dalam tahap pra siklus dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keterampilan menulis karangan deskripsi siswa. Hasil tes awal menulis deskripsi pra siklus berdasarkan kriteria pencapaian keterampilan menulis deskripsi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 : Kriteria Pencapaian Keterampilan Menulis Deskripsi Pra Siklus Kategori Kelas Interval Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 86-100 0 0% Baik 70-85 12 40 % Cukup 56-69 8 26,7 % Kurang 41-55 7 23,3 % Gagal ≤40 3 10 % Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, Januari 2017
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 477
Dari Tabel 1 dapat disimpulkan dari 30 siswa yang mengikuti tes awal menulis deskripsi tidak ada siswa yang memperoleh nilai 86-100 yang termasuk kriteria sangat baik, terdapat 12 siswa (40%) memperoleh nilai 70-85 dan termasuk kriteria baik. Sebanyak 8 siswa (26,7%) memperoleh nilai 56-69 termasuk kriteria cukup, sebanyak 7 siswa (23,3%) memperoleh nilai 41-55 termasuk kriteria kurang dan sebanyak 2 siswa (10%) memproleh nilai ≤40 kriteria gagal. Berdasarkan Kriteria Ketentusan Minimal yang telah ditentukan yaitu 70 dapat dianalisis jumlah siswa yang tuntas dan siswa yang belum tuntas. Presentase ketuntasan keterampilan menulis diskripsi siswa pada Pra Siklus dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 : Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Deskripsi Pra Siklus Nilai Jumlah siswa Jumlah Siswa (%) Keterangan ≥ 70 12 40 % Tuntas < 70 18 60 % Tidak Tuntas Jumlah 30 100% Nilai Tertinggi 75,25 Nilai Terendah 27,5 Nilai Rata-rata 59,5 Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, Januari 2017 Berdasarkan hasil tes awal pra siklus menulis karangan deskripsi diperoleh nilai rata-rata kelas menulis deskripsi hanya sebesar 59,5. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 75,25 sedangkan nilai terendah yang diperoleh adalah 27,5. Sebanyak 18 siswa (60%) mendapat nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal dinyatakan tidak tuntas dan hanya 12 siswa (40%) yang mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan minimal yaitu 70 dan dinyatakan tuntas. Presentase ketuntasan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pra Siklus dapat dilihat pada Gambar 2. Tuntas
Tidak tuntas
40% 60%
Gambar 2 Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pada Pra Siklus Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, Januari 2017
478 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
Siklus I Tindakan pada siklus I terdiri dari dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Siklus I terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil tindakan penelitian berupa nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga menggunakan media gambar. Hasil tes menulis karangan deskripsi siklus I berdasarkan kriteria pencapaian keterampilan menulis karangan deskripsi dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 : Kriteria Pencapaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi SiklusI Kategori Kelas Interval Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 86-100 6 20 % Baik 70-85 14 46.7 % Cukup 56-69 10 33,3 % Kurang 41-55 0 0% Gagal ≤40 0 0% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Dari Tabel 3 dapat disimpulkan dari 30 siswa yang mengikuti tes menulis karangan deskripsi siklus I terdapat 6 siswa (20 %) yang memperoleh nilai 86-100 yang teramasuk kriteria sangat baik, terdapat 14 siswa (46,7%) memperoleh nilai 7085 dan termasuk kriteria baik. Sebanyak 10 siswa (10%) memperoleh nilai 56-69 termasuk kriteria cukup, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai ≤40. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) ketuntasan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 : Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I Nilai Jumlah siswa Jumlah Siswa (%) Keterangan ≥ 70 20 66,7% Tuntas < 70 10 33,3% Tidak Tuntas Jumlah 30 100% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Berdasarkan hasil tes siklus I menulis karangan deskripsi, diperoleh sebanyak 20 siswa dengan presentase 66,7% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dinyatakan tuntas dan sebanyak 10 siswa dengan presentse 33,3% memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal dan dinyatakan belum tuntas. Presentase ketuntasan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada Siklus I dapat dilihat pada Gambar 3.
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 479
Tuntas
Tidak tuntas
33,3% 66,7%
Gambar 3 Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pada Siklus I Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Perolehan nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga mengalami peningkatan pada Siklus I. Pada Pra Siklus nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 72,25 meningkat menjadi 91,25 pada Siklus I. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada pra siklus adalah 27,5 meningkat menjadi 57,5 pada siklus I. Perolehan nilai rata-rata kelas pada pra siklus adalah 59,48 meningkat menjadi 75,1 pada siklus I. Peningkatan nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga disajikan pada Gambar 4. 100 50 0
Pra Siklus Siklus I
Gambar 4 Peningkatan Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pada Pra Siklus dan Siklus I Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Siklus II Berdasarkan pelaksanan tindakan siklus I, perencanaan siklus II dilakukan dengan memperhatikan hasil refleksi siklus I agar pada pelaksanaan tindakan siklus II berjalan lebih baik. Pelaksanaan tindakan Siklus II terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung selama dua kali 35 menit. Hasil keterampilan menulis karangan deskripsi diperoleh melalui penilaian yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus II dapat dilihat pada Tabel 5.
480 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
Tabel 5 : Kriteria Pencapaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II Kategori Kelas Interval Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 86-100 14 46,7 % Baik 70-85 13 43,3 % Cukup 56-69 3 10 % Kurang 41-55 0 0% Gagal ≤40 0 0% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Dari Tabel 5 dapat disimpulkan dari 30 siswa yang mengikuti tes menulis karangan deskripsi siklus II terdapat 14 siswa (46,7 %) yang memperoleh nilai 86-100 yang teramasuk kriteria sangat baik, terdapat 13 siswa (43,3%) memperoleh nilai 7085 dan termasuk kriteria baik. Sebanyak 3 siswa (10%) memperoleh nilai 56-69 termasuk kriteria cukup, dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai ≤41. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 70) ketuntasan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 : Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II Nilai Jumlah siswa Jumlah Siswa (%) Keterangan ≥ 70 27 90 % Tuntas < 70 3 10 % Tidak Tuntas Jumlah 30 100% Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Hasil tes siklus II menulis karangan deskripsi menunjukan sebanyak 27 siswa dengan presentase 90% mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal dinyatakan tuntas dan sebanyak 3 siswa dengan presentse 10% memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal dan dinyatakan belum tuntas. Presentase ketuntasan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga pada Siklus II dapat dilihat pada Gambar 5. 10%
Tuntas
Tidak tuntas
90%
Gambar 5 Presentase Ketuntasan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pada Siklus II Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 Perolehan nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga mengalami peningkatan pada Siklus II. Pada Siklus I
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 481
nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 91,25 meningkat menjadi 100 pada Siklus II. Nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 57,5 meningkat menjadi 67,5 pada siklus II. Perolehan nilai rat-rata kelas pada siklus I adalah 75,1 meningkat menjadi 84,64 pada siklus II. Peningkatan nilai keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga disajikan pada gambar 6. 100 80 60 40 20 0
Siklus I Siklus II
Gambar 6 Peningkatan Perolehan Nilai Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Pada Pra Siklus dan Siklus I Sumber : Hasil Penelitian Data Diolah, April 2017 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah ditunjukan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa meningkat ketika digunakan media gambar dalam proses pembelajaran di kelas. Hamzah (2010) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran, media dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran. Penggunaan media sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Menurut Hack Barth (Hamzah, 2010), pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu pengajar dalam beberapa hal yaitu (a) menarik, (b) menarik perhatian, unik, (c) menyediakan gambar nyata suatu objek yang karena suatu hal tidak mudah diamati, (d) memperjelas hal yang bersifat abstrak, dan (d) mampu mengilustrasikan suatu proses. Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, siswa sekolah dasar terutama pada kelas 3 yang termasuk dalam tingkatan kelas rendah masih belum bisa berfikir secara abstrak. Penggunaan media pembelajaran berupa gambar akan sangat membantu siswa berfikir konkrit dengan melihat gambar secara langsung bukan hanya membayangkannya. Dengan melihat gambar, siswa akan lebih mudah menemukan kata-kata, mengembangkan ide serta gagasan untuk membuat suatu karangan deskripsi berdasarkan gambar yang dilihatnya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wuryani pada tahun 2013 bahwa gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Rata-rata presentase keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada siklus II pertemuan I sebesar 71,79% dan pertemuan II sebesar 84.09%. Penelitian serupa dilakukan oleh Mulyani pada tahun 2013 membuktikan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan. Hasil
482 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
penelitian aktivitas guru mengalami peningkatan nilai dari 76 menjadi 84,7. Sementara itu, ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan dari 65% menjadi 85%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media gambar berseri dalam pembelajaran tematik bertema pekerjaan dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan siswa kelas III SDN Tlanak III Kedungpring Lamongan. Penelitian yang dilakukan oleh Pahrun pada tahun 2013 menunjukan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskriptif siswa kelas IV. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada tahap observasi awal perolehan nilai pada aspek bentuk karangan 30%, untuk aspek keruntutan isi 30%, untuk aspek kemampuan memilih kata 40%, serta aspek penggunaan ejaan 35%. Pada siklus I mengalami peningkatan yakni bentuk karangan 50%, untuk aspek keruntutan isi 55%, untuk aspek memilih kata 65% dan penggunaan ejaan 60%. Pada siklus II untuk aspek bentuk karangan 78,4%, untuk aspek keruntutan isi 76%, untuk aspek kemampuan memilih kata 89,3% dan pada aspek penggunaan ejaan 89%. Peneltian selanjutnya pada tahun 2015 yang dilakukan oleh Izayani, hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan pembelajaran yaitu siklus I yang mencapai rata-rata 100% dengan rata-rata nilai ketercapaian 85,73 dan siklus II yang mencapai rata-rata 100% dengan rata-rata nilai ketercapaian 94,71. Hasil belajar menulis siswa secara klasikal pada siklus I memperoleh 72,41% dan pada siklus II memperoleh 86,20%. KESIMPULAN DAN SARAN Melalui penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas 3 SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui penggunaan media pembelajaran berupa media gambar. Hal ini terlihat dari presentase siswa yang mencapai nilai KKM dan dinyatakan tuntas pada pra siklus sebanyak 40% (12 dari 30 siswa) kemudian meningkat menjadi 66,7% (20 dari 30 siswa) pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 90% (27 dari 30 siswa) pada siklus II. Dari kesimpulan, terdapat saran yang dapat diberikan yaitu: (1) guru hendaknya memanfaatkan sebuah media gambar dalam proses pembelajaran terutama penggunaan media gambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan deskripsi. Pemanfaatan media pembelajaran berupa media gambar dapat juga dijadikan bahan referensi guru lain dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran; (2) hendaknya sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung penggunaan media pembelajaran berupa media gambar dalam kegiatan pembelajaran sehingga penggunaan media gambar dapat lebih bervariatif. Daftar Pustaka Aslamin, Prihatin. 2012. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Metode Picture and Picture. Arnasari, Linanda. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pogung Kidul.
Ariska Dwi Wulan Perdanita | 483
Azizah, Ismi. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SD. Azmussya’ni dan Muhammad. 2014. Peningkatan Keterampilan Menulis Menggunakan Pendekatan Proses Dengan Media Gambar Di SDN 3 Sakra. Hamzah Uno & Nina Lamatenggo. (2010). Teknologi komunikasi & informasi pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayati, Nurul. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Menulis Karangan Sederhana Tema Jenis Pekerjaan Dengan Media Gambar Seri Di Sekolah Dasar. Izayani, Ninik. 2015. Meningkatkan Keterampilan Menulis Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas III MI Hidayatul Abidin Gampang Sidoarjo. Karawasa, Hasni. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri. Kartikasari, Aliffah. 2014. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Metode Picture and Picture. Maslakhah, Siti. 2011. Bahasa Indonesia (Panduan Menulis Karya Ilmiah). Yogyakarta: Kanwa Publisher. Meilinda, Helda. 2014. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskriptif Siswa Kelas II SDN Kebonagung II Sukodono. Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyani. 2013. Pemanfaatan Media Gambar Berseri Untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Siswa Sekolah Dasar. Murwani, Estri. 2014. Penggunaan Media Kartu Bergambar Berbasis Pendekatan Scientific Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Diskripsi. Nurbandiah. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Gambar Sketsa Terhadap Hasil Belajar Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V MIN Kota Cirebon. Nurhayani, Evana. 2013. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas II Sekolah Dasar. Nuswantoro, Rio. 2012. Penggunaan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Tema Lingkungan Pada Siswa Kelas III SDN Krembangan Utara III/606 Surabaya. Pahrun, Ratnarti. 2013. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskriptif Pada Siswa Kelas IV SDN 28 Kota Selatan Kota Gorontalo. Rosafitri, Elly dan Asri. 2015. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Sederhana Melalui Media Gambar Berseri Tema Peristiwa Bagi Siswa Kelas III SDN Puri Mojokerto. Sadiman, Arief. 2011. Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya). Jakarta: CV Rajawali. Sailah. 2016. Peningkatan Keterampilan Mengarang Melalui Penerapan Media Gambar. Sugiyono. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suparno dan Mohammad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindak Kelas Untuk Pengembangan Profesi Pendidikan dan Keilmuan. Erlangga, PT. Gelora Aksara Pratama.
484 | e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 5, Juli 2017
Tarigan, Henry. 2008. Menulis Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wibawa Basuki dan Farida Mukti. 1992. Media Pengajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikti Dipdikbud. Widiarto, Tri. 2012. Etika dan Kemampuan Berbahasa. Salatiga : Widya Sari Press Salatiga Widiastuti, Rini. 2014. Pemanfaatan Media Gambar Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Kelas IV SDN Tembok Dukuh III-85 Surabaya. Wuryani, Titik. 2013. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Premulung Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.